UPAYA MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN BERBICARA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS I SD NEGERI CIGOBANG KECAMATAN GANEAS KABUPATEN SUMEDANG.
KELAS I SD NEGERI CIGOBANG KECAMATAN GANEAS KABUPATEN SUMEDANG
oleh
ADE IPAT FATHIYAH 1007489
Disetujui dan disahkan oleh: Pembimbing I
Dr. Prana Dwija Iswara, M.Pd. NIP. 197212262005011002
Pembimbing II
Regina Lichteria Panjaitan, M.PFis. NIP. 197801232009122003
Mengetahui,
Ketua Program PGSD S1 Kelas UPI Kampus Sumedang
Riana Irawati, M.Si. NIP. 198011252005012002
(2)
Skripsi yang berjudul ”Upaya Mengembangkan Kemampuan Berbicara dengan Menggunakan Media Audio Visual pada Siswa Kelas I SD Negeri
Cigobang Kecamatan Ganeas Kabupaten Sumedang” ini sepenuhnya adalah karya sendiri. Dalam penulisan ini tidak ada bagian yang merupakan plagiat dari karya
orang lain dan saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan
cara-cara yang tidak sesuai dengan etika keilmuan yang berlaku dalam masyarakat
keilmuan.
Atas pernyataan ini, saya siap menanggung resiko/sanksi yang ditujukan
kepada saya apabila kemudian ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika
keilmuan dalam karya saya ini, atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian
karya saya ini.
Sumedang, Juni 2013 Yang membuat pernyataan,
Ade Ipat Fathiyah 1007489
(3)
Ade Ipat Fathiyah, 2013
Upaya Mengembangkan Kemampuan Berbicara Dengan Menggunakan Media Audio Visual Pada Siswa Kelas I SD Negeri Cigobang Kecamatan Ganeas Kabupaten Sumedang
UPI Kampus Sumedang | repository.upi.edu
UPAYA MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN BERBICARA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA
KELAS I SD NEGERI CIGOBANG KECAMATAN GANEAS KABUPATEN SUMEDANG
Ade Ipat Fathiyah
Pembelajaran berbicara selama ini kurang mendapat perhatian dari guru. Padahal pembelajaran berbicara layak diberikan kepada para siswa secara proporsional mengingat salah satu fungsi berbicara yakni kekerampilan menyampaikan ide, gagasan, pikiran secara lisan yang ada hubungannya dengan pembelajaran, pekerjaan atau profesi seseorang. Dalam pembelajaran berbicara umumnya guru tidak menggunakan media pembelajaran yang bervariatif, sehingga pembelajaran terkesan membosankan.
Penggunaan media dalam pembelajaran berbicara diduga dapat mendorong siswa untuk belajar aktif, sehingga tercipta suatu kondisi dan situasi belajar yang hidup. Pemanfaatan media dalam proses belajar mengajar dapat mendorong keterlibatan siswa dalam pembelajaran. Jika minat belajar siswa baik maka akan tercipta situasi proses belajar mengajar yang kondusif untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan kemampuan berbicara dengan menggunakan media audio visual pada siswa kelas I SD Negeri Cigobang Kecamatan Ganeas Kabupaten Sumedang, yang meliputi peningkatan kemampuan menggunakan kalimat dan kosakata dalam percakapan. Metode yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian tindakan kelas (clasroom action research). Penelitian tindakan kelas yang digunakan yaitu terdiri dari rencana tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Desain yang digunakan dalam penelitian ini mengacu kepada model yang dikembangkan oleh Kemmis dan Mc. Tagart, yaitu model spiral yang dimulai dengan: 1) perencanaan (planing); 2) aksi/tindakan (acting); 3) observasi (observing); dan 4) refleksi (reflecting). Subjek penelitian yang penulis teliti dalam penelitian ini adalah siswa kelas I SD Negeri Cigobang Kecamatan Ganeas Kabupaten Sumedang yang berjumlah 24 orang terdiri dari 13 orang laki-laki dan 11 orang perempuan.
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dapat dikemukakan bahwa hasil belajar siswa mengalami peningkatan yang cukup menggembirakan dan target yang diharapkan sudah tercapai. Rata-rata siswa mengalami peningkatan berbicara dengan menggunakan kalimat dan kosakata yang tepat, sehingga dari 24 orang siswa kelas I SD Negeri Cigobang Kecamatan Ganeas Kabupaten Sumedang sudah seluruhnya atau 100% dinyatakan tuntas pada pembelajaran siklus 3. Nilai yang mereka peroleh sudah melampaui kriteria ketuntasan minimal yang telah ditetapkan, yaitu 65. Dengan demikian, dapat dikemukakan bahwa penggunaan media audio visual dapat meningkatkan kemampuan berbicara siswa kelas I SD Negeri Cigobang Kecamatan Ganeas Kabupaten Sumedang.
(4)
DAFTAR ISI
Halaman
PERNYATAAN ... i
ABSTRAK ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
UCAPAN TERIMA KASIH ... v
DAFTAR ISI ... vii
DAFTAR TABEL ... ix
DAFTAR GAMBAR ... x
DAFTAR LAMPIRAN ... xi
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Rumusan dan Pemecahan Masalah ... 7
1. Rumusan Masalah ... 7
2. Pemecahan Masalah ... 8
C. Tujuan Penelitian ... 11
D. Manfaat Hasil Penelitian ... 12
E. Batasan Istilah ... 13
BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 14
A. Berbicara ... 14
1. Pengertian Berbicara ... 14
2. Kemampuan Berbicara ... 16
3. Tahapan Perkembangan Berbicara Anak ... 17
B. Media Pembelajaran ... 24
1. Pengertian Media Pembelajaran ... 24
2. Jenis-jenis Media Pembelajaran ... 25
C. Media Audio Visual ... 27
D. Hipotesis Tindakan ... 29
BAB III METODE PENELITIAN ... 30
A. Rencana Penelitian ... 30
1. Lokasi Penelitian ... 30
2. Waktu Penelitian ... 30
B. Subjek Penelitian ... 31
C. Metode dan Desain Penelitian ... 32
1. Metode Penelitian ... 32
2. Desain Penelitian ... 33
D. Prosedur Penelitian Tindakan ... 35
1. Tahapan Perencanaan ... 35
2. Tahapan Pelaksanaan ... 37
3. Tahapan Observasi ... 38
4. Tahapan Analisis dan Refleksi ... 39
E. Instrumen Penelitian ... 40
(5)
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 45
A. Data Awal ... 45
B. Data Tindakan ... 51
1. Data Tindakan Siklus 1 ... 51
2. Data Tindakan Siklus 2 ... 62
3. Data Tindakan Siklus 3 ... 75
C. Analisis Pendapat Siswa dan Guru ... 87
1. Analisis Pendapat Siswa ... 87
2. Analisis Pendapat Guru ... 88
D. Pembahasan Hasil Penelitian ... 89
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 92
A. Kesimpulan ... 92
B. Saran ... 94
DAFTAR PUSTAKA ... 97
(6)
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1.1 Hasil Belajar Siswa Kelas I SD Negeri Cigobang
Kecamatan Ganeas Kabupaten Sumedang ... 5
Tabel 4.1 Data Awal Hasil Observasi terhadap Kinerja Guru ... 47
Tabel 4.2 Data Awal Hasil Observasi terhadap Aktivitas Siswa ... 48
Tabel 4.3 Data Awal Kemampuan Berbicara Siswa ... 50
Tabel 4.4 Data Hasil Observasi terhadap Kinerja Guru Siklus 1 ... 55
Tabel 4.5 Data Hasil Observasi terhadap Aktivitas Siswa Siklus 1 .... 57
Tabel 4.6 Ketercapaian Indikator Kemampuan Berbicara pada Siklus 1 59
Tabel 4.7 Perbandingan Hasil Tes Belajar Siswa Siklus 1 ... 61
Tabel 4.8 Data Hasil Observasi terhadap Kinerja Guru Siklus 2 ... 66
Tabel 4.9 Data Hasil Observasi terhadap Aktivitas Siswa Siklus 2 .... 69
Tabel 4.10 Ketercapaian Indikator Kemampuan Berbicara pada Siklus 2 71
Tabel 4.11 Perbandingan Hasil Tes Belajar Siswa Siklus 2 ... 73
Tabel 4.12 Data Hasil Observasi terhadap Kinerja Guru Siklus 3 ... 79
Tabel 4.13 Data Hasil Observasi terhadap Aktivitas Siswa Siklus 3 .... 81
Tabel 4.14 Ketercapaian Indikator Kemampuan Berbicara pada Siklus 3 83
Tabel 4.15 Perbandingan Hasil Tes Belajar Siswa Siklus 3 ... 85
(7)
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 4.1 Peningkatan Kinerja Guru dari Data Awal ke Siklus 1 ... 56 Gambar 4.2 Peningkatan Aktivitas Siswa dari Data Awal ke Siklus 1 . 58 Gambar 4.3 Peningkatan Hasil Tes Belajar Siswa dari Data Awal ke
Siklus 1 ... 60 Gambar 4.4 Peningkatan Kinerja Guru sampai Siklus 2 ... 69 Gambar 4.5 Peningkatan Aktivitas Siswa dari Data Awal ke Siklus 2 . 70 Gambar 4.6 Peningkatan Hasil Tes Belajar Siswa dari Data Awal ke
Siklus 2 ... 73 Gambar 4.7 Peningkatan Kinerja Guru sampai Siklus 3 ... 80 Gambar 4.8 Peningkatan Aktivitas Siswa dari Data Awal ke Siklus 3 . 82 Gambar 4.9 Peningkatan Hasil Tes Belajar Siswa dari Data Awal ke
(8)
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Rekapitulasi Nilai Tes Awal
Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus 1 Lampiran 3 Soal Tes Kemampuan Berbicara Siklus 1 Lampiran 4 Hasil Tes Kemampuan Berbicara Siklus 1 Lampiran 5 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus 1 Lampiran 6 Hasil Observasi Kinerja Guru Siklus 1 Lampiran 7 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus 2 Lampiran 8 Soal Tes Kemampuan Berbicara Siklus 2 Lampiran 9 Hasil Tes Kemampuan Berbicara Siklus 2 Lampiran 10 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus 2 Lampiran 11 Hasil Observasi Kinerja Guru Siklus 2 Lampiran 12 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus 3 Lampiran 13 Soal Tes Kemampuan Berbicara Siklus 3 Lampiran 14 Hasil Tes Kemampuan Berbicara Siklus 3 Lampiran 15 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus 3 Lampiran 16 Hasil Observasi Kinerja Guru Siklus 3 Lampiran 17 Pedoman Wawancara untuk Guru Lampiran 18 Pedoman Wawancara untuk Siswa Lampiran 19 SK Pembimbing Pembuatan Skripsi Lampiran 20 Permohonan Izin Penelitian
Lampiran 21 Surat Keterangan Melaksanakan Penelitian Lampiran 22 Daftar Monitoring Bimbingan Skripsi Lampiran 23 Riwayat Hidup Penulis
(9)
Ade Ipat Fathiyah, 2013
Upaya Mengembangkan Kemampuan Berbicara Dengan Menggunakan Media Audio Visual Pada Siswa Kelas I SD Negeri Cigobang Kecamatan Ganeas Kabupaten Sumedang
UPI Kampus Sumedang | repository.upi.edu
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Salah satu karunia Tuhan yang paling besar bagi manusia ialah
kemampuan berbicara. Kemampuan berbicara adalah kemampuan
mengungkapkan isi hati dengan bunyi yang dikeluarkan dari mulut. Berbicaralah
yang telah membedakan manusia dari makhluk lainnya. Dengan berbicara,
manusia mengungkapkan dirinya, mengatur lingkungannya, dan pada akhirnya
menciptakan bangunan budaya insani.
Orang menggunakan bicara sebagai alat komunikasi, sebelum
lambang-lambang tulisan digunakan. Setelah tulisan ditemukan, bicara tetap lebih banyak
digunakan. Ada beberapa kelebihan berbicara jika dibandingkan dengan tulisan,
seperti berbicara lebih akrab, lebih pribadi (personal), dan lebih manusiawi. Tidak
mengherankan, bila ilmu berbicara dipelajari di sekolah-sekolah dalam mata
pelajaran bahasa dan sastra Indonesia. Hal ini sejalan dengan Kurikulum Bahasa
dan Sastra Indonesia 2006 yang menyatakan bahwa pembelajaran bahasa
Indonesia selalu ditekankan pada pembelajaran berbicara, menyimak, menulis,
dan membaca. Keempat aspek keterampilan berbahasa tersebut perlu dimiliki oleh
siswa, karena bila hanya menguasai salah satu aspek dari keterampilan berbahasa,
belumlah dapat dikatakan terampil berbahasa. Di samping itu, dalam GBPP
bahasa Indonesia disebutkan bahwa pembelajaran keterampilan berbahasa
(10)
Ade Ipat Fathiyah, 2013
Upaya Mengembangkan Kemampuan Berbicara Dengan Menggunakan Media Audio Visual Pada Siswa Kelas I SD Negeri Cigobang Kecamatan Ganeas Kabupaten Sumedang
UPI Kampus Sumedang | repository.upi.edu
a. Membaca, yang mengajarkan kemampuan pemahaman dengan tepat dan cepat berbagai macam wacana seperti narasi, persuasi, eksposisi, dan sebagainya.
b. Menulis, yaitu mengajarkan membuat kalimat-kalimat yang baik, benar, dan sesuai kemudian menariknya menjadi paragraf dari berbagai macam wacana.
c. Berbicara, yaitu mengajarkan berbagai macam kemampuan menggunakan bahasa lisan dalam berbagai peristiwa bahasa.
d. Menyimak, yaitu kemampuan dalam menerima informasi secara jelas dan tepat (Dediknas, 2006: XI).
Dari uraian di atas, terlihat bahwa salah satu aspek keterampilan
berbahasa yang perlu dikuasai siswa adalah keterampilan berbicara. Dengan
memiliki keterampilan berbicara, siswa akan dapat mengungkapkan pikiran dan
perasaannya dengan bahasa lisan. Oleh karena itu, keterampilan berbicara
merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang penting dimiliki siswa.
Pembelajaran berbicara selama ini kurang mendapat perhatian dari guru.
Padahal pembelajaran berbicara layak diberikan kepada para siswa secara
proporsional mengingat salah satu fungsi berbicara yakni kekerampilan
menyampaikan ide, gagasan, pikiran secara lisan yang ada hubungannya dengan
pembelajaran, pekerjaan atau profesi seseorang. Selain itu, dengan berbicara
hubungan-hubungan antar pribadi di rumah, di sekolah, di tepat kerja, dan dalam
kehidupan masyarakat dapat lebih efektif.
Berkenaan dengan keterampilan berbicara, Tarigan (2004: 28)
mengemukakan bahwa,
Berbicara adalah suatu proses kegiatan mengucapkan lambang-lambang lisan dengan penuh perhatian, pemahaman, apresiasi serta interpretasi untuk menyampaikan pesan, mengungkap isi atau pesan yang disampaikan oleh sang pembicara melalui ujaran atau bahasa lisan.
(11)
Ade Ipat Fathiyah, 2013
Upaya Mengembangkan Kemampuan Berbicara Dengan Menggunakan Media Audio Visual Pada Siswa Kelas I SD Negeri Cigobang Kecamatan Ganeas Kabupaten Sumedang
UPI Kampus Sumedang | repository.upi.edu
Sedangkan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia disebutkan bahwa, “Berbicara adalah berkata, bercakap, berbahasa” (Depdiknas, 2004: 130). Dengan kata lain, berbicara adalah melahirkan gagasan, ide, pendapat dengan perkataan
atau bahasa lisan.
Berbicara merupakan salah satu jenis keterampilan berbahasa. Oleh sebab
itu, seseorang yang ingin berbicara dengan baik dan benar haruslah memiliki
pengetahuan dan teknik-teknik berbicara yang baik. Berbicara yang baik dan
benar harus menguasai diri. Orang harus mampu berhadapan dengan orang
banyak dalam sebuah forum resmi dan harus menguasai materi yang akan
disampaikan. Sedangkan menurut Suyanto (2002: 222), “Berbicara adalah proses komunikasi unsur manusia, di mana pembicara memilih dan menggunakan
lambang-lambang untuk menyampaikan maksud tertentu dan mendapatkan tanggapan sesuai dengan yang dikehendakinya”. Dengan demikian, dapat penulis kemukakan bahwa berbicara adalah sejenis kegiatan berkomunikasi secara lisan.
Pembelajaran berbicara sangat penting bagi siswa, karena mereka akan
memperoleh sejumlah latihan dan strategi berkomunikasi pada proses belajar
mengajar itu. Mereka dapat meningkatkan kemampuan berpikir dan memperluas
wawasan siswa melalui proses pembelajaran. Siswa dituntut untuk peka terhadap
lingkungan serta mampu mengungkapkan informasi yang diterima dari orang lain.
Melalui pembelajaran berbicara diharapkan siswa dapat meningkatkan
kemampuannya dalam berkomunikasi dengan menggunakan bahasa Indonesia.
Untuk mencapai tujuan pembelajaran berbicara, guru dituntut agar dapat memilih
dan menggunakan media pembelajaran bahasa dengan tepat. Sebelum
(12)
Ade Ipat Fathiyah, 2013
Upaya Mengembangkan Kemampuan Berbicara Dengan Menggunakan Media Audio Visual Pada Siswa Kelas I SD Negeri Cigobang Kecamatan Ganeas Kabupaten Sumedang
UPI Kampus Sumedang | repository.upi.edu
yang akan digunakan. Badudu (2001: 24) mengemukakan, “Media adalah alat pengajaran yang berfungsi menunjang kejelasan penyampaian bahan pengajaran”. Dengan demikian, media pembelajaran berbicara merupakan alat atau sarana
pembelajaran yang berfungsi menunjang kejelasan penyampaian bahan
pembelajaran, seperti koran, majalah, radio, televisi, film, poster, dan spanduk.
Tetapi kenyataan di lapangan, berdasarkan pengamatan penulis di SD
Negeri Cigobang Kecamatan Ganeas Kabupaten Sumedang umumnya guru tidak
menggunakan media pembelajaran yang bervariatif, sehingga pembelajaran
terkesan membosankan. Berdasarkan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)
yang dibuat oleh guru di SD Negeri Cigobang Kecamatan Ganeas Kabupaten
Sumedang diperoleh fakta pembelajaran sebagai berikut.
1. Mengondisikan tempat duduk siswa dan berdoa sebelum belajar.
2. Melakukan apersepsi dengan melakukan tanya jawab dengan siswa.
3. Mengecek kehadiran siswa dan menyampaikan tujuan pembelajaran.
4. Guru memberikan contoh cara berbicara dengan menggunakan kalimat yang
benar.
5. Guru memberikan contoh cara berbicara dengan menggunakan kosakata yang
benar.
6. Guru memberikan contoh cara berbicara dengan menggunakan intonasi yang
benar.
7. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya.
Berdasarkan deskripsi kegiatan pembelajaran berbicara yang dilakukan
(13)
Ade Ipat Fathiyah, 2013
Upaya Mengembangkan Kemampuan Berbicara Dengan Menggunakan Media Audio Visual Pada Siswa Kelas I SD Negeri Cigobang Kecamatan Ganeas Kabupaten Sumedang
UPI Kampus Sumedang | repository.upi.edu
Sumedang dapat dilihat bahwa kegiatan pembelajaran berbiacara yang dilakukan
di kelas kurang mendapat perhatian sehingga suasana dan kondisi belajar kurang
menunjang terhadap kebermaknaan dan keberhasilan pembelajaran. Hal ini dapat
dilihat dari indikator: 1) kurang terciptanya kondisi emosional antara guru dan
siswa, 2) kurang terciptanya kondisi sosial dan kerjasama antar siswa, 3) kurang
berkembangnya kondisi intelektual siswa dalam belajar 4) kurang terciptanya
suasana yang kondusif dalam pembelajaran serta 5) kurang terciptanya partisipasi,
bentuk kerjasama, dan motivasi siswa dalam belajar. Salah satu faktor yang
mempengaruhi berbagai kelemahan kinerja guru dan aktivitas siswa di atas adalah
guru tidak menggunakan media pembelajaran yang dapat membangkitkan
aktivitas siswa.
Fakta tersebut menyebabkan rendahnya hasil belajar siswa. Oleh sebab itu,
diperlukan peran guru mengatasi masalah tersebut, salah satunya dengan
menggunakan media pembelajaran yang bervariasi dan sesuai dengan materi
pelajaran maupun karakteristik siswa, misalnya media audio visual. Hasil belajar
siswa kelas I SD Negeri Cigobang Kecamatan Ganeas Kabupaten Sumedang
dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 1.1
Hasil Belajar Siswa Kelas I SD Negeri Cigobang Kecamatan Ganeas Kabupaten Sumedang
No Nama Siswa L/P
Aspek yang dinilai
Jml
Skor Nilai KKM
Interpretasi Penggunaan Kalimat Penggunaan Kosakata Tu n tas Be lu m Tu n tas
4 3 2 1 4 3 2 1
1 Ahmad Alwan M. L √ √ 5 62,50
65
√
2 Ahmad Nurhuda L √ √ 6 75,00 √
3 Andreansyah Putra L √ √ 5 62,50 √
(14)
Ade Ipat Fathiyah, 2013
Upaya Mengembangkan Kemampuan Berbicara Dengan Menggunakan Media Audio Visual Pada Siswa Kelas I SD Negeri Cigobang Kecamatan Ganeas Kabupaten Sumedang
UPI Kampus Sumedang | repository.upi.edu
5 Akrom Dendi M. L √ √ 4 50,00 √
6 Evandra Prasetya M. L √ √ 5 62,50 √
7 Daila Jayanti P √ √ 5 62,50 √
8 Febrian L √ √ 5 62,50 √
9 Hade Masyadi L √ √ 7 87,50 √
10 Herleni Istiah P √ √ 7 87,50 √
11 Herlina Astuti P √ √ 4 50,00 √
12 Juwita Karlina P √ √ 5 62,50 √
13 Mira Fitriani P √ √ 8 100 √
14 Muhammad Dika H. L √ √ 5 62,50 √
15 Muhammad Fakih M. L √ √ 8 100 √
16 Nisa Agiska P √ √ 6 75,00 √
17 Nurdiana Sari P √ √ 5 62,50 √
18 Pandya Zakky M. L √ √ 4 50,00 √
19 Rani P √ √ 5 62,50 √
20 Resa Fauzi L √ √ 4 50,00 √
21 Suci Ameliya Saripah P √ √ 5 62,50 √
22 Syahbrina Marsya V. L √ √ 4 50,00 √
23 Waqiah Zahra P √ √ 6 75,00 √
24 Zanita Rikhan Al Z. P √ √ 4 50,00 √
Jumlah 2 3 19 0 8 10 6 0 125 1612,5 8 16
Rata-rata 5,20 67,18
Persentase (%) 8,3 12,5 79,2 0 33,3 41,7 25 0 Ketarangan :
Tuntas = 8 orang Belum Tuntas = 16 orang Nilai KKM = 65
Nilai 65 ke atas berarti tuntas, sedangkan nilai kurang dari 65 belum tuntas.
Untuk mengatasi masalah tersebut, guru sebaiknya menggunakan berbagai
macam media, di antaranya media kartu gambar, kartu nama, kartu hurup, kartu
suku kata, kartu kata, kartu kalimat, dan media audio visual. Salah satu media
yang dapat digunakan dalam pembelajaran berbicara di sekolah dasar adalah
media audio visual. Media ini adalah alat atau sarana pembelajaran yang berfungsi
(15)
Ade Ipat Fathiyah, 2013
Upaya Mengembangkan Kemampuan Berbicara Dengan Menggunakan Media Audio Visual Pada Siswa Kelas I SD Negeri Cigobang Kecamatan Ganeas Kabupaten Sumedang
UPI Kampus Sumedang | repository.upi.edu
Penggunaan media audio visual dalam pembelajaran berbicara diduga
dapat mendorong siswa untuk belajar aktif, sehingga tercipta suatu kondisi dan
situasi belajar yang hidup. Pemanfaatan media audio visual dalam proses belajar
mengajar dapat mendorong keterlibatan siswa dalam pembelajaran. Jika minat
belajar siswa baik maka akan tercipta situasi proses belajar mengajar yang
kondusif untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Berdasarkan latar belakang masalah yang dikemukakan di atas, penulis
mencoba melakukan penelitian dengan judul ”Upaya Mengembangkan Kemampuan Berbicara dengan Menggunakan Media Audio Visual pada Siswa Kelas I SD Negeri Cigobang Kecamatan Ganeas Kabupaten Sumedang”.
B. Rumusan dan Pemecahan Masalah 1. Rumusan Masalah
Berdasarkan permasalahan di atas, rumusan masalah dalam penelitian ini
sebagai berikut:
1) Bagaimana perencanaan pembelajaran berbicara dengan menggunakan media
audio visual pada siswa kelas I SD Negeri Cigobang Kecamatan Ganeas
Kabupaten Sumedang?
2) Bagaimana kinerja guru dalam pembelajaran berbicara dengan menggunakan
media audio visual pada siswa kelas I SD Negeri Cigobang Kecamatan
(16)
Ade Ipat Fathiyah, 2013
Upaya Mengembangkan Kemampuan Berbicara Dengan Menggunakan Media Audio Visual Pada Siswa Kelas I SD Negeri Cigobang Kecamatan Ganeas Kabupaten Sumedang
UPI Kampus Sumedang | repository.upi.edu
3) Bagaimana aktivitas siswa dalam pembelajaran berbicara dengan
menggunakan media audio visual di kelas I SD Negeri Cigobang Kecamatan
Ganeas Kabupaten Sumedang?
4) Bagaimana peningkatan kemampuan berbicara dengan menggunakan media
audio visual pada siswa kelas I SD Negeri Cigobang Kecamatan Ganeas
Kabupaten Sumedang?
a. Bagaimana peningkatan kemampuan menggunakan kalimat dalam
percakapan?
b. Bagaimana peningkatan kemampuan menggunakan kosakata dalam
percakapan?
2. Pemecahan Masalah
Untuk mengatasi masalah yang dikemukakan di atas, maka diperlukan
suatu strategi yang lebih tepat untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam
berbicara. Dalam hal ini penulis mencoba untuk menerapkan media audiovisual.
Hastuti (2000: 174) mengemukakan bahwa, “Media adalah setiap orang, bahan, alat atau peristiwa yang dapat menciptakan kondisi yang memungkinkan siswa menerima pengetahuan, keterampilan dan sikap”. Dengan demikian, bila media tersebut direncanakan dengan baik akan menimbulkan komunikasi antara
siswa dengan sumber pesan. Bahkan Media Teknologi Komunikasi Pendidikan
memberikan istilah untuk media tersebut sebagai media pembelajaran karena
dapat mendorong terjadinya proses belajar pada siswa. Dorongan belajar itu tidak
hanya dapat ditimbulkan oleh guru melalui kegiatan tatap muka di depan kelas
(17)
Ade Ipat Fathiyah, 2013
Upaya Mengembangkan Kemampuan Berbicara Dengan Menggunakan Media Audio Visual Pada Siswa Kelas I SD Negeri Cigobang Kecamatan Ganeas Kabupaten Sumedang
UPI Kampus Sumedang | repository.upi.edu
Seorang guru diharapkan dapat menyusun pesan dalam bentuk program
belajar yang akan dibawakan oleh media, sehingga siswa bergairah untuk belajar
tanpa selalu diinstruksikan oleh guru. Siswa diharapkan secara sadar atau tidak
sadar dapat melangkah sendiri lebih jauh ke dalam ruang lingkup pelajaran
dengan pencapaian tujuan, dengan kata lain belajar mandiri. Persoalan ini tidak
lepas dari sumber belajar yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran. Makin
banyak sumber belajar yang digunakan, kebiasaan belajar makin bervariasi.
Salah satu media pembelajaran yang dapat digunakan dalam proses belajar
mengajar adalah media audiovisual. Hastuti (2000: 208) mengemukakan bahwa, “Media audio merupakan media yang hanya dapat didengar sedangkan media visual merupakan media yang hanya dapat dilihat”. Dengan demikian, melalui media audiovisual seseorang tidak hanya dapat melihat atau mengamati sesuatu
melainkan sekaligus bisa mendengar segala sesuatu yang divisualisasikan.
Adapun langkah-langkah pembelajaran yang dilakukan guru dalam
penerapan media audiovisual yaitu sebagai berikut.
a. Tahap persiapan
Dalam tahap ini guru mengondisikan siswa, membuka pelajaran dengan
menginformasikan tentang kegiatan yang akan dicapai, kemudian guru
memberikan contoh cara berbicara dengan menggunakan kalimat dan kosakata
yang benar. Setelah itu guru menyiapkan media pembelajaran untuk menunjang
keberhasilan dalam pembelajaran berbicara.
Tahap persiapan ini merupakan salah satu faktor penentu kenerhasilan
(18)
Ade Ipat Fathiyah, 2013
Upaya Mengembangkan Kemampuan Berbicara Dengan Menggunakan Media Audio Visual Pada Siswa Kelas I SD Negeri Cigobang Kecamatan Ganeas Kabupaten Sumedang
UPI Kampus Sumedang | repository.upi.edu
matang maka proses pembelajaran akan berjalan sesuai dengan apa yang telah
direncanakan.
b. Tahap Penyajian
Langkah-langkah tindakannya adalah sebagai berikut.
1) Siswa dibagi dalam beberapa kelompok, kemudian siswa disuruh untuk duduk
secara berkelompok.
2) Teks percakapan sebagai bahan berbicara kemudian dibagikan kepada seluruh
siswa. Salah satu siswa lalu ditunjuk untuk berbicara di depan kelas.
3) Siswa memberikan tanggapan terhadap penampilan siswa lain yang berbicara
di depan kelas dilihat dari aspek penggunaan kalimat dan kosakata.
4) Guru memberikan contoh melalui media TV dan DVD tentang cara berbicara
yang baik dan benar.
5) Guru dan siswa berdiskusi mengenai cara berbicara yang telah disaksikan
bersama-sama.
6) Guru kembali menjelaskan mengenai penggunaan kalimat dan kosakata dalam
berbicara.
7) Siswa kemudian diberi tugas untuk berlatih berbicara dengan menggunakan
kalimat dan kosakata yang tepat di dalam kelompok masing-masing secara
bergiliran.
8) Guru membimbing kelompok untuk berlatih berbicara dengan menggunakan
(19)
Ade Ipat Fathiyah, 2013
Upaya Mengembangkan Kemampuan Berbicara Dengan Menggunakan Media Audio Visual Pada Siswa Kelas I SD Negeri Cigobang Kecamatan Ganeas Kabupaten Sumedang
UPI Kampus Sumedang | repository.upi.edu c. Tahap Penilaian
Setelah materi disajikan, guru melakukan penilaian dengan tujuan untuk
mengukur tingkat keberhsilan kemampuan berbicara siswa dengan menggunakan
kalimat dan kosakata yang tepat. Pada penilaian ini dilakukan tes individu selama
proses pembelajaran dan pada akhir pembelajaran. Hasil tes digunakan sebagai
indikator pencapaian hasil belajar dari individu siswa itu sendiri.
Untuk mengetahui peningkatan kemampuan berbicara dengan
menggunakan kalimat dan kosakata yang tepat, maka diperlukan kriteria
penilaiannya sebagai berikut.
1) Format penilaian yang terdiri dari dua aspek yang dinilai, yaitu penggunaan
kalimat dan penggunaan kosakata.
2) Setiap aspek skor maksimalnya adalah 4.
Target yang diharapkan dari pembelajaran ini, yaitu 90% siswa kelas I SD
Negeri Cigobang Kecamatan Ganeas Kabupaten Sumedang mampu berbicara
dengan menggunakan kalimat dan kosakata yang benar. Dengan demikian,
diharapkan ketuntasan belajar mencapai 90%.
C. Tujuan Penelitian
Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui perencanaan pembelajaran berbicara dengan menggunakan
media audio visual pada siswa kelas I SD Negeri Cigobang Kecamatan
(20)
Ade Ipat Fathiyah, 2013
Upaya Mengembangkan Kemampuan Berbicara Dengan Menggunakan Media Audio Visual Pada Siswa Kelas I SD Negeri Cigobang Kecamatan Ganeas Kabupaten Sumedang
UPI Kampus Sumedang | repository.upi.edu
2. Untuk mengetahui kinerja guru dalam pembelajaran berbicara dengan
menggunakan media audio visual pada siswa kelas I SD Negeri Cigobang
Kecamatan Ganeas Kabupaten Sumedang.
3. Untuk mengetahui aktivitas siswa dalam pembelajaran berbicara dengan
menggunakan media audio visual di kelas I SD Negeri Cigobang Kecamatan
Ganeas Kabupaten Sumedang.
4. Untuk mengetahui peningkatan kemampuan berbicara dengan menggunakan
media audio visual pada siswa kelas I SD Negeri Cigobang Kecamatan
Ganeas Kabupaten Sumedang.
a. Mengetahui peningkatan kemampuan menggunakan kalimat dalam
percakapan.
b. Mengetahui peningkatan kemampuan menggunakan kosakata dalam
percakapan.
D. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah:
1. Manfaat bagi siswa sekolah dasar
Siswa sekolah dasar, khususnya siswa kelas I SD Negeri Cigobang
Kecamatan Ganeas Kabupaten Sumedang dapat memperoleh pengalaman
dalam pembelajaran berbicara yang baik, sehingga memiliki motivasi dan
mengetahuan serta dapat meningkatkan kemampuannya dalam berbicara
melalui penerapan media audio visual.
(21)
Ade Ipat Fathiyah, 2013
Upaya Mengembangkan Kemampuan Berbicara Dengan Menggunakan Media Audio Visual Pada Siswa Kelas I SD Negeri Cigobang Kecamatan Ganeas Kabupaten Sumedang
UPI Kampus Sumedang | repository.upi.edu
Berdasarkan tujuan penelitian di atas, maka hasil penelitian ini diharapkan
dapat bermanfaat bagi rekan-rekan guru sekolah dasar sehingga dapat
dijadikan alternatif bahan atau strategi dalam pembelajaran berbicara pada
siswa kelas I sekolah dasar.
3. Manfaat bagi sekolah dasar
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi sekolah sehingga dapat
dijadikan pedoman yang berguna dalam penerapkan media audio visual.
Kegiatan pembelajaran berbicara bagi siswa kelas I di sekolah ini dapat lebih
meningkat keberhasilannya.
E. Batasan Istilah
Agar tidak terjadi kesimpangsiuran dalam menafsirkan istilah-istilah yang
digunakan dalam penelitian ini, diperlukan batasan istilah. Batasan istilah tersebut
diharapkan akan dapat menimbulkan persepsi yang sama terhadap istilah-istilah
yang digunakan dalam penelitian ini. Oleh karena itu, berikut ini penulis uraikan
batasan istilah yang berkaitan dengan penelitian ini.
1. Kemampuan berbicara adalah kemampuan melakukan percakapan sederhana
dengan menggunakan kalimat dan kosakata yang sudah dikuasai. Hal ini
sesuai dengan kompetensi dasar (Suhartono, 2005 : 20).
2. Media audio visual adalah bahan yang mengandung pesan dalam bentuk
audiktif yang dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemauan
(22)
Ade Ipat Fathiyah, 2013
Upaya Mengembangkan Kemampuan Berbicara Dengan Menggunakan Media Audio Visual Pada Siswa Kelas I SD Negeri Cigobang Kecamatan Ganeas Kabupaten Sumedang
UPI Kampus Sumedang | repository.upi.edu
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Salah satu karunia Tuhan yang paling besar bagi manusia ialah
kemampuan berbicara. Kemampuan berbicara adalah kemampuan
mengungkapkan isi hati dengan bunyi yang dikeluarkan dari mulut. Berbicaralah
yang telah membedakan manusia dari makhluk lainnya. Dengan berbicara,
manusia mengungkapkan dirinya, mengatur lingkungannya, dan pada akhirnya
menciptakan bangunan budaya insani.
Orang menggunakan bicara sebagai alat komunikasi, sebelum
lambang-lambang tulisan digunakan. Setelah tulisan ditemukan, bicara tetap lebih banyak
digunakan. Ada beberapa kelebihan berbicara jika dibandingkan dengan tulisan,
seperti berbicara lebih akrab, lebih pribadi (personal), dan lebih manusiawi. Tidak
mengherankan, bila ilmu berbicara dipelajari di sekolah-sekolah dalam mata
pelajaran bahasa dan sastra Indonesia. Hal ini sejalan dengan Kurikulum Bahasa
dan Sastra Indonesia 2006 yang menyatakan bahwa pembelajaran bahasa
Indonesia selalu ditekankan pada pembelajaran berbicara, menyimak, menulis,
dan membaca. Keempat aspek keterampilan berbahasa tersebut perlu dimiliki oleh
siswa, karena bila hanya menguasai salah satu aspek dari keterampilan berbahasa,
belumlah dapat dikatakan terampil berbahasa. Di samping itu, dalam GBPP
bahasa Indonesia disebutkan bahwa pembelajaran keterampilan berbahasa
(23)
Ade Ipat Fathiyah, 2013
Upaya Mengembangkan Kemampuan Berbicara Dengan Menggunakan Media Audio Visual Pada Siswa Kelas I SD Negeri Cigobang Kecamatan Ganeas Kabupaten Sumedang
UPI Kampus Sumedang | repository.upi.edu
a. Membaca, yang mengajarkan kemampuan pemahaman dengan tepat dan cepat berbagai macam wacana seperti narasi, persuasi, eksposisi, dan sebagainya.
b. Menulis, yaitu mengajarkan membuat kalimat-kalimat yang baik, benar, dan sesuai kemudian menariknya menjadi paragraf dari berbagai macam wacana.
c. Berbicara, yaitu mengajarkan berbagai macam kemampuan menggunakan bahasa lisan dalam berbagai peristiwa bahasa.
d. Menyimak, yaitu kemampuan dalam menerima informasi secara jelas dan tepat (Dediknas, 2006: XI).
Dari uraian di atas, terlihat bahwa salah satu aspek keterampilan
berbahasa yang perlu dikuasai siswa adalah keterampilan berbicara. Dengan
memiliki keterampilan berbicara, siswa akan dapat mengungkapkan pikiran dan
perasaannya dengan bahasa lisan. Oleh karena itu, keterampilan berbicara
merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang penting dimiliki siswa.
Pembelajaran berbicara selama ini kurang mendapat perhatian dari guru.
Padahal pembelajaran berbicara layak diberikan kepada para siswa secara
proporsional mengingat salah satu fungsi berbicara yakni kekerampilan
menyampaikan ide, gagasan, pikiran secara lisan yang ada hubungannya dengan
pembelajaran, pekerjaan atau profesi seseorang. Selain itu, dengan berbicara
hubungan-hubungan antar pribadi di rumah, di sekolah, di tepat kerja, dan dalam
kehidupan masyarakat dapat lebih efektif.
Berkenaan dengan keterampilan berbicara, Tarigan (2004: 28)
mengemukakan bahwa,
Berbicara adalah suatu proses kegiatan mengucapkan lambang-lambang lisan dengan penuh perhatian, pemahaman, apresiasi serta interpretasi untuk menyampaikan pesan, mengungkap isi atau pesan yang disampaikan oleh sang pembicara melalui ujaran atau bahasa lisan.
(24)
Ade Ipat Fathiyah, 2013
Upaya Mengembangkan Kemampuan Berbicara Dengan Menggunakan Media Audio Visual Pada Siswa Kelas I SD Negeri Cigobang Kecamatan Ganeas Kabupaten Sumedang
UPI Kampus Sumedang | repository.upi.edu
Sedangkan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia disebutkan bahwa, “Berbicara adalah berkata, bercakap, berbahasa” (Depdiknas, 2004: 130). Dengan kata lain, berbicara adalah melahirkan gagasan, ide, pendapat dengan perkataan
atau bahasa lisan.
Berbicara merupakan salah satu jenis keterampilan berbahasa. Oleh sebab
itu, seseorang yang ingin berbicara dengan baik dan benar haruslah memiliki
pengetahuan dan teknik-teknik berbicara yang baik. Berbicara yang baik dan
benar harus menguasai diri. Orang harus mampu berhadapan dengan orang
banyak dalam sebuah forum resmi dan harus menguasai materi yang akan
disampaikan. Sedangkan menurut Suyanto (2002: 222), “Berbicara adalah proses komunikasi unsur manusia, di mana pembicara memilih dan menggunakan
lambang-lambang untuk menyampaikan maksud tertentu dan mendapatkan tanggapan sesuai dengan yang dikehendakinya”. Dengan demikian, dapat penulis kemukakan bahwa berbicara adalah sejenis kegiatan berkomunikasi secara lisan.
Pembelajaran berbicara sangat penting bagi siswa, karena mereka akan
memperoleh sejumlah latihan dan strategi berkomunikasi pada proses belajar
mengajar itu. Mereka dapat meningkatkan kemampuan berpikir dan memperluas
wawasan siswa melalui proses pembelajaran. Siswa dituntut untuk peka terhadap
lingkungan serta mampu mengungkapkan informasi yang diterima dari orang lain.
Melalui pembelajaran berbicara diharapkan siswa dapat meningkatkan
kemampuannya dalam berkomunikasi dengan menggunakan bahasa Indonesia.
Untuk mencapai tujuan pembelajaran berbicara, guru dituntut agar dapat memilih
dan menggunakan media pembelajaran bahasa dengan tepat. Sebelum
(25)
Ade Ipat Fathiyah, 2013
Upaya Mengembangkan Kemampuan Berbicara Dengan Menggunakan Media Audio Visual Pada Siswa Kelas I SD Negeri Cigobang Kecamatan Ganeas Kabupaten Sumedang
UPI Kampus Sumedang | repository.upi.edu
yang akan digunakan. Badudu (2001: 24) mengemukakan, “Media adalah alat pengajaran yang berfungsi menunjang kejelasan penyampaian bahan pengajaran”. Dengan demikian, media pembelajaran berbicara merupakan alat atau sarana
pembelajaran yang berfungsi menunjang kejelasan penyampaian bahan
pembelajaran, seperti koran, majalah, radio, televisi, film, poster, dan spanduk.
Tetapi kenyataan di lapangan, berdasarkan pengamatan penulis di SD
Negeri Cigobang Kecamatan Ganeas Kabupaten Sumedang umumnya guru tidak
menggunakan media pembelajaran yang bervariatif, sehingga pembelajaran
terkesan membosankan. Berdasarkan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)
yang dibuat oleh guru di SD Negeri Cigobang Kecamatan Ganeas Kabupaten
Sumedang diperoleh fakta pembelajaran sebagai berikut.
1. Mengondisikan tempat duduk siswa dan berdoa sebelum belajar.
2. Melakukan apersepsi dengan melakukan tanya jawab dengan siswa.
3. Mengecek kehadiran siswa dan menyampaikan tujuan pembelajaran.
4. Guru memberikan contoh cara berbicara dengan menggunakan kalimat yang
benar.
5. Guru memberikan contoh cara berbicara dengan menggunakan kosakata yang
benar.
6. Guru memberikan contoh cara berbicara dengan menggunakan intonasi yang
benar.
7. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya.
Berdasarkan deskripsi kegiatan pembelajaran berbicara yang dilakukan
(26)
Ade Ipat Fathiyah, 2013
Upaya Mengembangkan Kemampuan Berbicara Dengan Menggunakan Media Audio Visual Pada Siswa Kelas I SD Negeri Cigobang Kecamatan Ganeas Kabupaten Sumedang
UPI Kampus Sumedang | repository.upi.edu
Sumedang dapat dilihat bahwa kegiatan pembelajaran berbiacara yang dilakukan
di kelas kurang mendapat perhatian sehingga suasana dan kondisi belajar kurang
menunjang terhadap kebermaknaan dan keberhasilan pembelajaran. Hal ini dapat
dilihat dari indikator: 1) kurang terciptanya kondisi emosional antara guru dan
siswa, 2) kurang terciptanya kondisi sosial dan kerjasama antar siswa, 3) kurang
berkembangnya kondisi intelektual siswa dalam belajar 4) kurang terciptanya
suasana yang kondusif dalam pembelajaran serta 5) kurang terciptanya partisipasi,
bentuk kerjasama, dan motivasi siswa dalam belajar. Salah satu faktor yang
mempengaruhi berbagai kelemahan kinerja guru dan aktivitas siswa di atas adalah
guru tidak menggunakan media pembelajaran yang dapat membangkitkan
aktivitas siswa.
Fakta tersebut menyebabkan rendahnya hasil belajar siswa. Oleh sebab itu,
diperlukan peran guru mengatasi masalah tersebut, salah satunya dengan
menggunakan media pembelajaran yang bervariasi dan sesuai dengan materi
pelajaran maupun karakteristik siswa, misalnya media audio visual. Hasil belajar
siswa kelas I SD Negeri Cigobang Kecamatan Ganeas Kabupaten Sumedang
dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 1.1
Hasil Belajar Siswa Kelas I SD Negeri Cigobang Kecamatan Ganeas Kabupaten Sumedang
No Nama Siswa L/P
Aspek yang dinilai
Jml
Skor Nilai KKM
Interpretasi Penggunaan Kalimat Penggunaan Kosakata Tu n tas Be lu m Tu n tas
4 3 2 1 4 3 2 1
1 Ahmad Alwan M. L √ √ 5 62,50
65
√
2 Ahmad Nurhuda L √ √ 6 75,00 √
3 Andreansyah Putra L √ √ 5 62,50 √
(27)
Ade Ipat Fathiyah, 2013
Upaya Mengembangkan Kemampuan Berbicara Dengan Menggunakan Media Audio Visual Pada Siswa Kelas I SD Negeri Cigobang Kecamatan Ganeas Kabupaten Sumedang
UPI Kampus Sumedang | repository.upi.edu
5 Akrom Dendi M. L √ √ 4 50,00 √
6 Evandra Prasetya M. L √ √ 5 62,50 √
7 Daila Jayanti P √ √ 5 62,50 √
8 Febrian L √ √ 5 62,50 √
9 Hade Masyadi L √ √ 7 87,50 √
10 Herleni Istiah P √ √ 7 87,50 √
11 Herlina Astuti P √ √ 4 50,00 √
12 Juwita Karlina P √ √ 5 62,50 √
13 Mira Fitriani P √ √ 8 100 √
14 Muhammad Dika H. L √ √ 5 62,50 √
15 Muhammad Fakih M. L √ √ 8 100 √
16 Nisa Agiska P √ √ 6 75,00 √
17 Nurdiana Sari P √ √ 5 62,50 √
18 Pandya Zakky M. L √ √ 4 50,00 √
19 Rani P √ √ 5 62,50 √
20 Resa Fauzi L √ √ 4 50,00 √
21 Suci Ameliya Saripah P √ √ 5 62,50 √
22 Syahbrina Marsya V. L √ √ 4 50,00 √
23 Waqiah Zahra P √ √ 6 75,00 √
24 Zanita Rikhan Al Z. P √ √ 4 50,00 √
Jumlah 2 3 19 0 8 10 6 0 125 1612,5 8 16
Rata-rata 5,20 67,18
Persentase (%) 8,3 12,5 79,2 0 33,3 41,7 25 0 Ketarangan :
Tuntas = 8 orang Belum Tuntas = 16 orang Nilai KKM = 65
Nilai 65 ke atas berarti tuntas, sedangkan nilai kurang dari 65 belum tuntas.
Untuk mengatasi masalah tersebut, guru sebaiknya menggunakan berbagai
macam media, di antaranya media kartu gambar, kartu nama, kartu hurup, kartu
suku kata, kartu kata, kartu kalimat, dan media audio visual. Salah satu media
yang dapat digunakan dalam pembelajaran berbicara di sekolah dasar adalah
media audio visual. Media ini adalah alat atau sarana pembelajaran yang berfungsi
(28)
Ade Ipat Fathiyah, 2013
Upaya Mengembangkan Kemampuan Berbicara Dengan Menggunakan Media Audio Visual Pada Siswa Kelas I SD Negeri Cigobang Kecamatan Ganeas Kabupaten Sumedang
UPI Kampus Sumedang | repository.upi.edu
Penggunaan media audio visual dalam pembelajaran berbicara diduga
dapat mendorong siswa untuk belajar aktif, sehingga tercipta suatu kondisi dan
situasi belajar yang hidup. Pemanfaatan media audio visual dalam proses belajar
mengajar dapat mendorong keterlibatan siswa dalam pembelajaran. Jika minat
belajar siswa baik maka akan tercipta situasi proses belajar mengajar yang
kondusif untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Berdasarkan latar belakang masalah yang dikemukakan di atas, penulis
mencoba melakukan penelitian dengan judul ”Upaya Mengembangkan Kemampuan Berbicara dengan Menggunakan Media Audio Visual pada Siswa Kelas I SD Negeri Cigobang Kecamatan Ganeas Kabupaten Sumedang”.
B. Rumusan dan Pemecahan Masalah 1. Rumusan Masalah
Berdasarkan permasalahan di atas, rumusan masalah dalam penelitian ini
sebagai berikut:
1) Bagaimana perencanaan pembelajaran berbicara dengan menggunakan media
audio visual pada siswa kelas I SD Negeri Cigobang Kecamatan Ganeas
Kabupaten Sumedang?
2) Bagaimana kinerja guru dalam pembelajaran berbicara dengan menggunakan
media audio visual pada siswa kelas I SD Negeri Cigobang Kecamatan
(29)
Ade Ipat Fathiyah, 2013
Upaya Mengembangkan Kemampuan Berbicara Dengan Menggunakan Media Audio Visual Pada Siswa Kelas I SD Negeri Cigobang Kecamatan Ganeas Kabupaten Sumedang
UPI Kampus Sumedang | repository.upi.edu
3) Bagaimana aktivitas siswa dalam pembelajaran berbicara dengan
menggunakan media audio visual di kelas I SD Negeri Cigobang Kecamatan
Ganeas Kabupaten Sumedang?
4) Bagaimana peningkatan kemampuan berbicara dengan menggunakan media
audio visual pada siswa kelas I SD Negeri Cigobang Kecamatan Ganeas
Kabupaten Sumedang?
a. Bagaimana peningkatan kemampuan menggunakan kalimat dalam
percakapan?
b. Bagaimana peningkatan kemampuan menggunakan kosakata dalam
percakapan?
2. Pemecahan Masalah
Untuk mengatasi masalah yang dikemukakan di atas, maka diperlukan
suatu strategi yang lebih tepat untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam
berbicara. Dalam hal ini penulis mencoba untuk menerapkan media audiovisual.
Hastuti (2000: 174) mengemukakan bahwa, “Media adalah setiap orang, bahan, alat atau peristiwa yang dapat menciptakan kondisi yang memungkinkan siswa menerima pengetahuan, keterampilan dan sikap”. Dengan demikian, bila media tersebut direncanakan dengan baik akan menimbulkan komunikasi antara
siswa dengan sumber pesan. Bahkan Media Teknologi Komunikasi Pendidikan
memberikan istilah untuk media tersebut sebagai media pembelajaran karena
dapat mendorong terjadinya proses belajar pada siswa. Dorongan belajar itu tidak
hanya dapat ditimbulkan oleh guru melalui kegiatan tatap muka di depan kelas
(30)
Ade Ipat Fathiyah, 2013
Upaya Mengembangkan Kemampuan Berbicara Dengan Menggunakan Media Audio Visual Pada Siswa Kelas I SD Negeri Cigobang Kecamatan Ganeas Kabupaten Sumedang
UPI Kampus Sumedang | repository.upi.edu
Seorang guru diharapkan dapat menyusun pesan dalam bentuk program
belajar yang akan dibawakan oleh media, sehingga siswa bergairah untuk belajar
tanpa selalu diinstruksikan oleh guru. Siswa diharapkan secara sadar atau tidak
sadar dapat melangkah sendiri lebih jauh ke dalam ruang lingkup pelajaran
dengan pencapaian tujuan, dengan kata lain belajar mandiri. Persoalan ini tidak
lepas dari sumber belajar yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran. Makin
banyak sumber belajar yang digunakan, kebiasaan belajar makin bervariasi.
Salah satu media pembelajaran yang dapat digunakan dalam proses belajar
mengajar adalah media audiovisual. Hastuti (2000: 208) mengemukakan bahwa, “Media audio merupakan media yang hanya dapat didengar sedangkan media visual merupakan media yang hanya dapat dilihat”. Dengan demikian, melalui media audiovisual seseorang tidak hanya dapat melihat atau mengamati sesuatu
melainkan sekaligus bisa mendengar segala sesuatu yang divisualisasikan.
Adapun langkah-langkah pembelajaran yang dilakukan guru dalam
penerapan media audiovisual yaitu sebagai berikut.
a. Tahap persiapan
Dalam tahap ini guru mengondisikan siswa, membuka pelajaran dengan
menginformasikan tentang kegiatan yang akan dicapai, kemudian guru
memberikan contoh cara berbicara dengan menggunakan kalimat dan kosakata
yang benar. Setelah itu guru menyiapkan media pembelajaran untuk menunjang
keberhasilan dalam pembelajaran berbicara.
Tahap persiapan ini merupakan salah satu faktor penentu kenerhasilan
(31)
Ade Ipat Fathiyah, 2013
Upaya Mengembangkan Kemampuan Berbicara Dengan Menggunakan Media Audio Visual Pada Siswa Kelas I SD Negeri Cigobang Kecamatan Ganeas Kabupaten Sumedang
UPI Kampus Sumedang | repository.upi.edu
matang maka proses pembelajaran akan berjalan sesuai dengan apa yang telah
direncanakan.
b. Tahap Penyajian
Langkah-langkah tindakannya adalah sebagai berikut.
1) Siswa dibagi dalam beberapa kelompok, kemudian siswa disuruh untuk duduk
secara berkelompok.
2) Teks percakapan sebagai bahan berbicara kemudian dibagikan kepada seluruh
siswa. Salah satu siswa lalu ditunjuk untuk berbicara di depan kelas.
3) Siswa memberikan tanggapan terhadap penampilan siswa lain yang berbicara
di depan kelas dilihat dari aspek penggunaan kalimat dan kosakata.
4) Guru memberikan contoh melalui media TV dan DVD tentang cara berbicara
yang baik dan benar.
5) Guru dan siswa berdiskusi mengenai cara berbicara yang telah disaksikan
bersama-sama.
6) Guru kembali menjelaskan mengenai penggunaan kalimat dan kosakata dalam
berbicara.
7) Siswa kemudian diberi tugas untuk berlatih berbicara dengan menggunakan
kalimat dan kosakata yang tepat di dalam kelompok masing-masing secara
bergiliran.
8) Guru membimbing kelompok untuk berlatih berbicara dengan menggunakan
(32)
Ade Ipat Fathiyah, 2013
Upaya Mengembangkan Kemampuan Berbicara Dengan Menggunakan Media Audio Visual Pada Siswa Kelas I SD Negeri Cigobang Kecamatan Ganeas Kabupaten Sumedang
UPI Kampus Sumedang | repository.upi.edu c. Tahap Penilaian
Setelah materi disajikan, guru melakukan penilaian dengan tujuan untuk
mengukur tingkat keberhsilan kemampuan berbicara siswa dengan menggunakan
kalimat dan kosakata yang tepat. Pada penilaian ini dilakukan tes individu selama
proses pembelajaran dan pada akhir pembelajaran. Hasil tes digunakan sebagai
indikator pencapaian hasil belajar dari individu siswa itu sendiri.
Untuk mengetahui peningkatan kemampuan berbicara dengan
menggunakan kalimat dan kosakata yang tepat, maka diperlukan kriteria
penilaiannya sebagai berikut.
1) Format penilaian yang terdiri dari dua aspek yang dinilai, yaitu penggunaan
kalimat dan penggunaan kosakata.
2) Setiap aspek skor maksimalnya adalah 4.
Target yang diharapkan dari pembelajaran ini, yaitu 90% siswa kelas I SD
Negeri Cigobang Kecamatan Ganeas Kabupaten Sumedang mampu berbicara
dengan menggunakan kalimat dan kosakata yang benar. Dengan demikian,
diharapkan ketuntasan belajar mencapai 90%.
C. Tujuan Penelitian
Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui perencanaan pembelajaran berbicara dengan menggunakan
media audio visual pada siswa kelas I SD Negeri Cigobang Kecamatan
(33)
Ade Ipat Fathiyah, 2013
Upaya Mengembangkan Kemampuan Berbicara Dengan Menggunakan Media Audio Visual Pada Siswa Kelas I SD Negeri Cigobang Kecamatan Ganeas Kabupaten Sumedang
UPI Kampus Sumedang | repository.upi.edu
2. Untuk mengetahui kinerja guru dalam pembelajaran berbicara dengan
menggunakan media audio visual pada siswa kelas I SD Negeri Cigobang
Kecamatan Ganeas Kabupaten Sumedang.
3. Untuk mengetahui aktivitas siswa dalam pembelajaran berbicara dengan
menggunakan media audio visual di kelas I SD Negeri Cigobang Kecamatan
Ganeas Kabupaten Sumedang.
4. Untuk mengetahui peningkatan kemampuan berbicara dengan menggunakan
media audio visual pada siswa kelas I SD Negeri Cigobang Kecamatan
Ganeas Kabupaten Sumedang.
a. Mengetahui peningkatan kemampuan menggunakan kalimat dalam
percakapan.
b. Mengetahui peningkatan kemampuan menggunakan kosakata dalam
percakapan.
D. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah:
1. Manfaat bagi siswa sekolah dasar
Siswa sekolah dasar, khususnya siswa kelas I SD Negeri Cigobang
Kecamatan Ganeas Kabupaten Sumedang dapat memperoleh pengalaman
dalam pembelajaran berbicara yang baik, sehingga memiliki motivasi dan
mengetahuan serta dapat meningkatkan kemampuannya dalam berbicara
melalui penerapan media audio visual.
(34)
Ade Ipat Fathiyah, 2013
Upaya Mengembangkan Kemampuan Berbicara Dengan Menggunakan Media Audio Visual Pada Siswa Kelas I SD Negeri Cigobang Kecamatan Ganeas Kabupaten Sumedang
UPI Kampus Sumedang | repository.upi.edu
Berdasarkan tujuan penelitian di atas, maka hasil penelitian ini diharapkan
dapat bermanfaat bagi rekan-rekan guru sekolah dasar sehingga dapat
dijadikan alternatif bahan atau strategi dalam pembelajaran berbicara pada
siswa kelas I sekolah dasar.
3. Manfaat bagi sekolah dasar
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi sekolah sehingga dapat
dijadikan pedoman yang berguna dalam penerapkan media audio visual.
Kegiatan pembelajaran berbicara bagi siswa kelas I di sekolah ini dapat lebih
meningkat keberhasilannya.
E. Batasan Istilah
Agar tidak terjadi kesimpangsiuran dalam menafsirkan istilah-istilah yang
digunakan dalam penelitian ini, diperlukan batasan istilah. Batasan istilah tersebut
diharapkan akan dapat menimbulkan persepsi yang sama terhadap istilah-istilah
yang digunakan dalam penelitian ini. Oleh karena itu, berikut ini penulis uraikan
batasan istilah yang berkaitan dengan penelitian ini.
1. Kemampuan berbicara adalah kemampuan melakukan percakapan sederhana
dengan menggunakan kalimat dan kosakata yang sudah dikuasai. Hal ini
sesuai dengan kompetensi dasar (Suhartono, 2005 : 20).
2. Media audio visual adalah bahan yang mengandung pesan dalam bentuk
audiktif yang dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemauan
(35)
Ade Ipat Fathiyah, 2013
Upaya Mengembangkan Kemampuan Berbicara Dengan Menggunakan Media Audio Visual Pada Siswa Kelas I SD Negeri Cigobang Kecamatan Ganeas Kabupaten Sumedang
UPI Kampus Sumedang | repository.upi.edu
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Rencana Penelitian 1. Lokasi Penelitian
Lokasi tempat penulis melakukan penelitian adalah SD Negeri Cigobang
Kecamatan Ganeas Kabupaten Sumedang. Lokasi penelitian tersebut dipilih
karena pertimbangan sebagai berikut.
Pertama, penulis mengajar di SD Negeri Cigobang Kecamatan Ganeas
Kabupaten Sumedang, sehingga merasa bertanggung jawab terhadap keberhasilan
pendidikan di sekolah tersebut. Oleh karena itu, penulis merasa perlu mengadakan
pembaharuan terhadap metode mengajar yang monoton menjadi berpariasi.
Dengan menerapkan media pembelajaran yang berpariasi, masalah-masalah yang
dihadapi oleh siswa maupun oleh guru akan terselesaikan.
Kepala sekolah dan rekan guru di SD Negeri Cigobang Kecamatan
Ganeas Kabupaten Sumedang sangat terbuka mendukung terhadap peningkatan
kualitas pendidikan sehingga memudahkan penulis untuk berkolaborasi dalam
penelitian ini.
2. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan selama kurang lebih enam bulan mulai bulan
Februari sampai dengan bulan Juli 2013. Dengan rincian jadwal kegiatan sebagai
(36)
Ade Ipat Fathiyah, 2013
Upaya Mengembangkan Kemampuan Berbicara Dengan Menggunakan Media Audio Visual Pada Siswa Kelas I SD Negeri Cigobang Kecamatan Ganeas Kabupaten Sumedang
UPI Kampus Sumedang | repository.upi.edu
No Kegiatan Feb. Mar. Apr Mei Juni Juli
1. Pembuatan Proposal
2. Seminar Proposal
3. Perencanaan
4. Pelaksanaan
Siklus I
Siklus II
Siklus III
5. Remedial
6. Pembuatan Laporan dan Revisi
7. Sidang Skripsi
B. Subjek Penelitian
Subjek penelitian yang penulis teliti dalam penelitian ini adalah siswa
kelas I SD Negeri Cigobang Kecamatan Ganeas Kabupaten Sumedang tahun
pelajaran 2012/2013 yang berjumlah 24 orang yang terdiri dari 13 orang laki-laki
dan 11 orang perempuan, dengan latar belakang kehidupan sosial ekonomi orang
tua siswa menengah ke atas dan ditunjang dengan latar belakang pendidikan
SLTA sehingga dalam melaksanakan penelitian ini, penulis tidak mengalami
hambatan yang berarti.
Ada beberapa hal yang dijadikan alasan kelas I SD Negeri Cigobang
Kecamatan Ganeas Kabupaten Sumedang tahun pelajaran 2012/2013 dipilih
(37)
Ade Ipat Fathiyah, 2013
Upaya Mengembangkan Kemampuan Berbicara Dengan Menggunakan Media Audio Visual Pada Siswa Kelas I SD Negeri Cigobang Kecamatan Ganeas Kabupaten Sumedang
UPI Kampus Sumedang | repository.upi.edu
1) Peneliti mengajar di SD Negeri Cigobang, sehingga permasalahannya tahu
persis.
2) Ada dorongan dan dukungan dari pihak sekolah untuk menerima inovasi
pembelajaran.
C. Metode dan Desain Penelitian 1. Metode Penelitian
Metode yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah metode
penelitian tindakan kelas (clasroom action research). Hal ini sesuai dengan karakteristik penelitian tindakan kelas, yaitu berangkat dari permasalahan praktik faktual. Menurut Kasbolah (2002 : 22), “Permasalahan faktual adalah permasalahan yang timbul dalam kegiatan sehari-hari yang dihadapi guru”. Sedangkan Wibawa (2003 : 7) mengatakan sebagai berikut.
Penelitian tindakan kelas adalah suatu pendekatan untuk memperbaiki pendidikan melalui perubahan dengan mendorong para guru untuk memikirkan praktek mengajarnya sendiri, agar kritis terhadap praktik tersebut dan agar mau untuk mengubahnya, mendorong guru untuk berani bertindak dalam mengembangkan teori dan bertanggung jawab mengenai pelaksanaan tugasnya secara profesional.
Berdasarkan pendapat tersebut di atas, dapat dikemukakan bahwa
penelitian tindakan kelas (PTK) dapat meningkatkan kinerja guru sehingga
menjadi profesional.
Penelitian tindakan kelas yang digunakan yaitu terdiri dari rencana
tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Dalam penelitian ini
rencana tindakan adalah dengan menerapkan media audio visual dalam
pembelajaran berbicara siswa kelas I SD Negeri Cigobang Kecamatan Ganeas
(38)
Ade Ipat Fathiyah, 2013
Upaya Mengembangkan Kemampuan Berbicara Dengan Menggunakan Media Audio Visual Pada Siswa Kelas I SD Negeri Cigobang Kecamatan Ganeas Kabupaten Sumedang
UPI Kampus Sumedang | repository.upi.edu
2. Desain Penelitian
Desain penelitian yang digunakan mengacu kepada model yang
dikembangkan oleh Kemmis dan Togart, yaitu model spiral, seperti pada gambar
berikut.
Gambar 3.1
Desain Penelitian Tindakan Kelas (Wiriaatmaja, 2005 : 66) REFLEC
OBSERV
ACTION
PLAN
REFLEC
OBSERV
ACTION
PLAN
PLAN REFLEC
OBSERV
(39)
Ade Ipat Fathiyah, 2013
Upaya Mengembangkan Kemampuan Berbicara Dengan Menggunakan Media Audio Visual Pada Siswa Kelas I SD Negeri Cigobang Kecamatan Ganeas Kabupaten Sumedang
UPI Kampus Sumedang | repository.upi.edu
Desain penelitian tersebut dimulai dengan : 1) perencanaan (planing); 2) aksi/tindakan (acting); 3) observasi (observing); dan 4) refleksi (reflecting). Hanya saja sesudah suatu siklus selesai diimplementasikan, khususnya sesudah
adanya refleksi , kemudian diikuti dengan adanya perencanaan ulang (replaning) atau revisi terhadap implemtansi siklus sebelumnya. Demikian untuk seterusnya,
satu siklus berikutnya sehingga penelitian tindakan kelas dapat dilakukan dengan
beberapa kali siklus.
Langkah-langkah penelitiannya meliputi kegiatan sebagai berikut.
1) Tahap 1, perencanaan.
Pada tahap ini, rancangan tindakan disusun yang di dalamnya dijelaskan
tentang apa, mengapa, kapan, dimana, oleh siapa, dan bagaimana tindakan
tersebut dilakukan. Pada tahap ini pula peneliti menemukan titik atau fokus
peristiwa yang perlu mendapatkan perhatian khusus untuk diamati, kemudian
membuat sebuah instrumen pengamatan untuk membantu peneliti merekam fakta
yang terjadi selama tindakan berlangsung.
2) Tahap 2, pelaksanaan tindakan
Hal yang perlu diperhatikan pada tahap ini adalah guru harus ingat dan
taat pada apa yang sudah dirumuskan dalam rancangan. Walaupun demikian,
modifikasi tetap diijinkan selama tidak mengubah prinsip.
3) Tahap 3, pengamatan
Pengamatan atau observasi dilakukan bersamaam dengan saat tindakan
dilakukan. Selain pengamatan, guru sebagai pelaksana tindakan dapat juga
(40)
Ade Ipat Fathiyah, 2013
Upaya Mengembangkan Kemampuan Berbicara Dengan Menggunakan Media Audio Visual Pada Siswa Kelas I SD Negeri Cigobang Kecamatan Ganeas Kabupaten Sumedang
UPI Kampus Sumedang | repository.upi.edu 4) Tahap 4, refleksi
Refleksi atau pantulan adalah kegiatan untuk mengemukakan kembali apa
yang sudah terjadi ketika sudah selesai melakukan tindakan. Guru pelaksana
berhadapan dengan peneliti dan subjek penelitian (siswa) untuk bersama
mendiskusikan implementasi rancangan tindakan.
D. Prosedur Penelitian Tindakan
Sebagaimana telah dijelaskan di atas, prosedur penelitian yang ditempuh
pada penelitian ini sesuai dengan model Kemmis dan Taggart, yaitu terdiri dari
rencana tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Dalam penelitian
ini rencana tindakan adalah dengan menerapkan media audio visual dalam
pembelajaran berbicara pada siswa kelas I. Selanjutnya, rencana tersebut
dilaksanakan dan diobservasi serta direfleksi untuk mengetahui keberhasilan
tindakan yang telah dilaksanakan.
Secara lebih rinci prosedur penelitian tindakan tersebut dapat dijabarkan
sebagai berikut.
1. Tahapan Perencanaan
Berangkat dari hasil pengamatan awal bahwa siswa kurang perhatian,
kurang aktif, dan kurang kerjasama yang berakibat pada rendahnya hasil belajar
pada mata pelajaran bahasa Indonesia, khususnya pada pembelajaran berbicara.
Oleh karena itu, peneliti menggunakan media audio visual dalam pembelajaran berbicara dengan indikator “Siswa mampu melakukan percakapan sederhana dengan menggunakan kalimat dan kosakata yang tepat”. Pada tahap perencanaan
(41)
Ade Ipat Fathiyah, 2013
Upaya Mengembangkan Kemampuan Berbicara Dengan Menggunakan Media Audio Visual Pada Siswa Kelas I SD Negeri Cigobang Kecamatan Ganeas Kabupaten Sumedang
UPI Kampus Sumedang | repository.upi.edu
ditempuh lima langkah kegiatan yang dilakukan peneliti bersama guru sebagai
mitra peneliti secara kolaboratif.
Langkah pertama, peneliti bersama mitra peneliti melakukan kolaborasi
untuk menyusun rencana tindakan yaitu penggunaan media audio visual sebagai
upaya mengatasi masalah dalam pembelajaran berbicara di kelas I SD Negeri
Cigobang Kecamatan Ganeas Kabupaten Sumedang. Pada langkah ini ditetapkan
pula waktu pelaksanaan tindakan dan pembagian tugas masing-masing, yaitu guru
kelas I sebagai praktisi dan peneliti sebagai observer.
Langkah kedua, peneliti dan guru kelas bersama-sama menentukan
indikator keberhasilan baik proses maupun hasil pembelajaran. Hal ini
dimaksudkan untuk menentukan dengan pasti apakah tindakan yang telah
dilakukan berhasil atau belum. Indikator keberhasilan proses menyangkut kinerja
guru dalam melaksanakan pembelajaran dari awal sampai akhir dan aktivitas
siswa sepanjang pembelajaran berlangsung. Sedangkan indikator keberhasilan
pembelajaran adalah kemampuan melakukan percakapan sederhana dengan
menggunakan kalimat dan kosakata dengan tepat yang diukur melalui tes proses
dan tes akhir. Indikator keberhasilan proses dan akhir ini tertuang dalam
instrumen penelitian.
Langkah ketiga, peneliti dan guru kelas bersama-sama membuat skenario
pembelajaran dengan mengembangkan tahap-tahap penggunaan media audio
visual menjadi langkah-langkah kegiatan pembelajaran sebagai penetapan jenis
tindakan yang akan diterapkan. Kemudian mengadakan diskusi bagaimana
(42)
Ade Ipat Fathiyah, 2013
Upaya Mengembangkan Kemampuan Berbicara Dengan Menggunakan Media Audio Visual Pada Siswa Kelas I SD Negeri Cigobang Kecamatan Ganeas Kabupaten Sumedang
UPI Kampus Sumedang | repository.upi.edu
aktivitas siswa dalam pelaksanaan tindakan. Disiapkan pula sarana dan prasarana
yang diperlukan sesuai skenario pembelajaran, lembar kerja siswa (LKS) sebagai
pedoman siswa dalam kegiatan pembelajaran, dan lembar evaluasi untuk
mengukur kemampuan siswa.
Langkah keempat, peneliti bersama guru kelas menyusun alat pengumpul
data. Alat pengumpul data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah
lembar observasi, catatan lapangan, dan pedoman wawancara untuk mengetahui
bagaimana gambaran kinerja guru dan aktivitas siswa selama proses pembelajaran
dengan menggunakan media audio visual.
Langkah kelima, merencanakan teknik pengolahan data yang akan dilakukan setelah data terkumpul.
2. Tahapan Pelaksanaan
Tahap pelaksanaan tindakan yaitu tahap pelaksanaan praktik pembelajaran
yang telah disusun dan tertuang dalam rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP),
yaitu proses pembelajaran dengan menggunakan media audio visual yang
dilaksanakan oleh guru di kelas. Selama proses pelaksanaan tindakan diupayakan
agar siswa tidak merasakan bahwa kegiatan pembelajaran yang berlangsung
sebenarnya sedang diamati, sehingga proses belajar mengajar berlangsung secara
wajar dan alamiah. Kehadiran peneliti akan dirasakan siswa sebagai hal yang
biasa tanpa menarik perhatian ataupun mengganggu konsentrasi belajar mereka.
Rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah disiapkan tersebut
(43)
Ade Ipat Fathiyah, 2013
Upaya Mengembangkan Kemampuan Berbicara Dengan Menggunakan Media Audio Visual Pada Siswa Kelas I SD Negeri Cigobang Kecamatan Ganeas Kabupaten Sumedang
UPI Kampus Sumedang | repository.upi.edu 1) Kegiatan Awal (10 menit)
a) Mengondisikan siswa ke arah pembelajaran yang kondusif dengan
meminta siswa duduk rapi, berdo`a, dan memusatkan perhatiannya pada
situasi belajar.
b) Melakukan apersepsi dengan mengajukan beberapa pertanyaan yang
berhubungan dengan materi pelajaran.
c) Menyampaikan tujuan pembelajaran.
2) Kegiatan Inti (40 menit)
a) Guru memberikan informasi kepada siswa mengenai : tujuan kegiatan
belajar, dan penggunaan media.
b) Guru menyiapkan media audio visual sebagai media pembeajaran.
c) Siswa ditugaskan melakukan percakapan sederhana dengan temannya
sesuai dengan contoh percakapan melalui media audio visual.
d) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya.
e) Guru menanggapi dan menjawab pertanyaan siswa.
3) Kegiatan Akhir (20 menit)
a) Melaksanakan tes akhir
b) Memeriksa hasil tes
c) Memberikan komentar/balikan terhadap hasil belajar siswa
d) Menutup pelajaran
3. Tahapan Observasi
Observasi dilakukan bersamaan dengan dilaksanakannya tindakan.
(44)
Ade Ipat Fathiyah, 2013
Upaya Mengembangkan Kemampuan Berbicara Dengan Menggunakan Media Audio Visual Pada Siswa Kelas I SD Negeri Cigobang Kecamatan Ganeas Kabupaten Sumedang
UPI Kampus Sumedang | repository.upi.edu
dan aktivitas siswa selama proses pembelajaran berlangsung. Peneliti atau mitra
peneliti melakukan observasi selama proses pembelajaran berbicara, merekam
data dan membuat catatan lapangan secara lengkap mengenai hal-hal yang terjadi
selama proses pembelajaran.
4. Tahapan Analisis dan Refleksi
Analisis dan refleksi merupakan bagian yang sangat penting untuk
memahami dan memberikan makna terhadap proses dan hasil pembelajaran pada
pelaksanaan tindakan dalam rangka memperbaiki praktik pembelajaran bahasa
Indonesia, sehingga pembelajaran tersebut dapat mencapai tujuan yang
diharapkan, yakni meningkatnya kemampuan berbicara dengan menggunakan
media audio visual. Adapun langkah-langkah analisis dan refleksi yang dilakukan
adalah sebagai berikut.
1) Pengecekan kelengkapan data yang terjaring selama proses tindakan.
2) Analisis, sintesis, dan interpretasi terhadap semua informasi atau data yang
diperoleh dalam pelaksanaan tindakan.
3) Melakukan evaluasi terhadap keberhasilan dan pencapaian tujuan tindakan.
4) Mendiskusikan dan pemaknaan data yang dilakukan antara guru, peneliti, dan
pihak lain yang terlibat.
5) Penyusunan rencana tindakan berikutnya yang dirumuskan dalam rencana
pelaksanaan pembelajaran dengan berdasar pada analisa data proses dalam
tindakan sebelumnya untuk memperbaiki proses pembelajaran yang telah
(45)
Ade Ipat Fathiyah, 2013
Upaya Mengembangkan Kemampuan Berbicara Dengan Menggunakan Media Audio Visual Pada Siswa Kelas I SD Negeri Cigobang Kecamatan Ganeas Kabupaten Sumedang
UPI Kampus Sumedang | repository.upi.edu
E. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut.
1. Lembar observasi, ialah pengamatan atau peninjauan secara cermat.
(Depdiknas, 2004 : 475). Observasi dilakukan untuk mengamati dan
mengetahui aktivitas dan perilaku siswa kelas I SD Negeri Cigobang
Kecamatan Ganeas Kabupaten Sumedang dalam proses pembelajaran
berbicara dengan menggunakan media audi visual.
2. Pedoman wawancara, ialah tanya jawab dengan seseorang yang diperlukan
untuk dimintai keterangan atau pendapatnya mengenai suatu hal (Moleong,
2004 : 135).
Wawancara dilakukan untuk memperoleh data tentang kesulitan dan
hambatan yang dihadapi oleh siswa kelas I SD Negeri Cigobang Kecamatan
Ganeas Kabupaten Sumedang dalam pembelajaran berbicara dengan
menggunakan media audi visual.
3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).
Persiapan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang penulis gunakan dalam
penelitian ini, yaitu Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) berbicara
dengan menggunakan media audio visual. Pada rencana pelaksanaan
pembelajaran tersebut di dalamnya memuat standar kompetensi, kompetensi
dasar, indikator pencapaian hasil belajar, materi pembelajaran, teknik dan alat
pelajaran, strategi pembelajaran, dan evaluasi. Rencana Pelaksanaan
(46)
Ade Ipat Fathiyah, 2013
Upaya Mengembangkan Kemampuan Berbicara Dengan Menggunakan Media Audio Visual Pada Siswa Kelas I SD Negeri Cigobang Kecamatan Ganeas Kabupaten Sumedang
UPI Kampus Sumedang | repository.upi.edu
4. Soal tes hasil belajar, ialah tes yang diberikan kepada siswa setelah selesai
proses pembelajaran untuk mengetahui apakah tujuan pembelajaran sudah
tercapai atau belum (Sudjana, 2001 : 100).
Tujuan dilaksanakannya tes hasil belajar adalah untuk mengetahui tingkat
keberhasilan belajar siswa sebelum dan sesudah pemberian tindakan dengan
cara membandingkan nilai rata-rata yang diperoleh.
5. Catatan lapangan, ialah catatan tentang kejadian yang bertalian dengan hasil
penelitian. Catatan lapangan dilakukan untuk mencatat segala sesuatu yang
terjadi selama penelitian berlangsung.
F. Teknik Pengolahan Data 1. Pengolahan Data Proses
Menurut Wibawa (2003 : 17), “Teknik pengolahan data yang digunakan dalam penelitian tindakan kelas adalah teknik observasi, teknik wawancara, teknik
catatan lapangan, dan teknik tes”. Data yang diperoleh dengan teknik-teknik tersebut dikumpulkan secara bertahap pada setiap pelaksanaan pembelajaran.
Pengolahan data tersebut dilakukan dengan cara mengobservasi kinerja guru dan
aktivitas siswa. Aspek yang dinilai dari kinerja guru meliputi tahap perencanaan
dan pelaksanaan proses pembelajaran. Sedangkan aspek yang dinilai dari aktivitas
siswa meliputi keaktifan, kedisiplinan, dan kerjasama.
Untuk setiap aktivitas siswa diberi skor sebagai berikut:
Skor 3 : jika ketiga indikator tercapai
(47)
Ade Ipat Fathiyah, 2013
Upaya Mengembangkan Kemampuan Berbicara Dengan Menggunakan Media Audio Visual Pada Siswa Kelas I SD Negeri Cigobang Kecamatan Ganeas Kabupaten Sumedang
UPI Kampus Sumedang | repository.upi.edu Skor 1 : jika satu indikator tercapai
Dengan demikian, skor ideal adalah 3 x 3 = 9
Untuk menentukan nilai aktivitas siswa digunakan rumus
�� � � ℎ � ��
� � × 100%. Dengan ketentuan sebagai berikut:
Nilai 0 – 50 = Kurang Nilai 51 – 70 = Cukup Nilai 71 – 100 = Baik
Sedangkan untuk setiap aspek yang dinilai pada kinerja guru diberi skor
sebagai berikut.
Skor 3 : bila pelaksanaan sesuai dengan aspek yang dinilai.
Skor 2 : bila pelaksanaan sebagian sesuai dengan aspek yang dinilai. Skor 1 : bila pelaksanaan tidak sesuai dengan aspek yang dinilai.
Teknik observasi digunakan untuk menjaring data mengenai keaktifan
siswa dalam pembelajaran berbicara serta data tentang kesulitan siswa dalam
pembelajaran tersebut.
Teknik wawancara digunakan untuk memperoleh gambaran yang jelas
tentang permasalahan atau kesulitan siswa dalam proses pembelajaran. Hal ini
dilakukan untuk mengetahui keluhan siswa tentang situasi pembelajaran.
Teknik catatan lapangan berupa catatan seperlunya yang sangat
dipersingkat berisi kata-kata inti dan pokok-pokok isi pengamatan yang berguna
sebagai alat perantara dari apa yang dilihat, didengar, dan dirasakan.
Teknik test digunakan pengukuran dan penentuan nilai perkembangan dan
(48)
Ade Ipat Fathiyah, 2013
Upaya Mengembangkan Kemampuan Berbicara Dengan Menggunakan Media Audio Visual Pada Siswa Kelas I SD Negeri Cigobang Kecamatan Ganeas Kabupaten Sumedang
UPI Kampus Sumedang | repository.upi.edu
kelompok. Pengolahan data hasil diperoleh dari tes hasil belajar siswa dengan
kriteria secara lengkap termaktub dalam RPP.
2. Pengolahan Data Hasil
Setelah data penelitian terkumpul, selanjutnya dilakukan analisis data.
Kemudian dilakukan reduksi data, seleksi data, pengambilan keputusan, dan
penyederhanaan data untuk disajikan secara utuh menjadi informasi yang
bermakna. Setelah kegiatan reduksi dan penyajian data, penulis melaksanakan
pemaknaan dan penyimpulan.
Adapun penglohan data hasil dilakukan melalui tes kemampuan berbicara
siswa kelas I SD Negeri Cigobang Kecamatan Ganeas Kabupaten Sumedang yang
meliputi kemampuan berbicara dengan menggunakan kalimat dan koskata yang
benar. Masing-masing diberi skor maksimal 4, sehingga skor ideal adalah 12.
Untuk pemeriksaan keabsahan data, maka digunakan teknik pemeriksaan
teman sejawat, dengan maksud agar peneliti mempertahankan sikap terbuka dan
kejujuran, pertanyaan-pertanyaan yang diajukan agar disusun sehingga dapat
diklasifikasikan. Diskusi dengan teman sejawat memberikan suatu kesempatan
awal yang baik untuk mulai menjajaki dan menguji hipotesis penelitian.
G. Validasi Data
Untuk mengetahui validitas sebuah data penulis menggunakan beberapa
buah validasi data, hal ini mengacu kepada pendapat Wiriaatmaja (2005 :
(1)
Ade Ipat Fathiyah, 2013
Upaya Mengembangkan Kemampuan Berbicara Dengan Menggunakan Media Audio Visual Pada Siswa Kelas I SD Negeri Cigobang Kecamatan Ganeas Kabupaten Sumedang
UPI Kampus Sumedang | repository.upi.edu
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas (PTK) yang telah dilakukan dengan menggunakan media audio visual untuk meningkatkan kemampuan berbicara siswa kelas I SD Negeri Cigobang Kecamatan Ganeas Kabupaten Sumedang, dapat diambil kesimpulkan sebagai berikut.
1. Perencanaan Pembelajaran
Perencanaan pembelajaran yang dilakukan dikategorikan baik. Hal ini didasarkan pada pengamatan terhadap rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), penentuan standar kompetensi dan kompetensi dasar, penyusunan indikator pencapaian hasil belajar, penyusunan tujuan pembelajaran, penentuan materi pembelajaran, penentuan langkah-langkah kegiatan belajar-mengajar, dan penentuan evaluasi yang telah direncanakan dengan baik Dengan demikian, perencanaan pembelajaran telah disusun dengan matang, sehingga kegiatan belajar mengajar dapat digambarkan melalui perencanaan tersebut.
2. Kinerja Guru dalam Pembelajaran
Berdasarkan hasil pengamatan, kinerja guru dalam melaksanakan pembelajaran mengalami peningkatan bila dibanding dari data awal sampai siklus 3. Dikatakan demikian, karena dari 19 aspek yang dinilai pada siklus 3 seluruhnya telah dilaksanakan dengan baik. Pada siklus 1 kinerja guru memperoleh skor 46 (80,70%), pada siklus 2 kinerja guru memperoleh skor 53 (92,89%), sedangkan
(2)
Ade Ipat Fathiyah, 2013
Upaya Mengembangkan Kemampuan Berbicara Dengan Menggunakan Media Audio Visual Pada Siswa Kelas I SD Negeri Cigobang Kecamatan Ganeas Kabupaten Sumedang
UPI Kampus Sumedang | repository.upi.edu
pada pelaksanaan tindakan sikulus 3, kinerja guru mampu memperoleh skor 57 (100%) dari seluruh aspek yang dinilai. Hasil ini termasuk pada kriteria baik sekali. Hal tersebut menunjukkan adanya kesungguhan guru dalam melaksanakan pembelajaran berbicara dengan menerapkan media audio pada siswa I SD Negeri Cigobang Kecamatan Ganeas Kabupaten Sumedang.
3. Aktivitas Siswa dalam Pembelajaran
Berdasarkan hasil observasi aktivitas siswa, diperoleh data bahwa siswa yang perhatiannya tergolong sangat baik selama proses pembelajaran ada 8 orang atau 33,3%, yang keaktifannya tergolong sangat baik ada 5 orang atau 20,8%, dan yang kerjasamanya tergolong sangat baik ada 6 orang atau 66,6%. Dengan demikian, aktivitas siswa secara keseluruhan meningkat bila dibandingkan dengan siklus 1 maupun siklus 2.
4. Peningkatan Kemampuan Berbicara
Hasil belajar siswa mengalami peningkatan yang cukup menggembirakan jika dibandingkan dengan data tiap siklusnya dan target yang diharapkan sudah tercapai. Rata-rata siswa mengalami peningkatan kemampuan berbicara dengan menggunakan kalimat dan kosakata yang tepat, sehingga dari 24 orang siswa kelas I SD Negeri Cigobang Kecamatan Ganeas Kabupaten Sumedang sudah seluruhnya atau 100% dinyatakan tuntas pada pembelajaran tersebut. Siswa yang memperoleh skor 4 pada kemampuan penggunaan kalimat dengan tepat ada 14 orang atau 58,3%, sedanhkan siswa yang memperoleh skor 4 pada kemampuan penggunaan kosakata dengan tepat ada 7 orang atau 29,2%. Nilai yang mereka peroleh sudah melampaui kriteria ketuntasan minimal yang telah ditetapkan, yaitu
(3)
Ade Ipat Fathiyah, 2013
Upaya Mengembangkan Kemampuan Berbicara Dengan Menggunakan Media Audio Visual Pada Siswa Kelas I SD Negeri Cigobang Kecamatan Ganeas Kabupaten Sumedang
UPI Kampus Sumedang | repository.upi.edu
65. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa penggunaan media audio visual dapat meningkatkan kemampuan berbicara siswa kelas I SD Negeri Cigobang Kecamatan Ganeas Kabupaten Sumedang.
B. Saran
Dengan memperhatikan hasil pelaksanaan penelitian tindakan kelas (PTK) mengenai penggunaan media audio visual untuk meningkatkan kemampuan berbicara siswa kelas siswa kelas I SD Negeri Cigobang Kecamatan Ganeas Kabupaten Sumedang ada beberapa hal yang dapat disarankan sebagai implikasi dari hasil penelitian ini sebagai berikut.
1. Bagi guru
a. Pembelajaran dengan menggunakan media audio visual ini merupakan salah satu alternatif yang dapat digunakan dan diterapkan oleh guru dalam pembelajaran berbicara di sekolah dasar. Namun demikian, guru harus mampu memilih dan mengembangkan media-media pembelajaran lainnya yang cocok untuk diterapkan pada pembelajaran dengan memperhatikan karakteristik siswa, kedalaman materi, dan hal-hal lainnya yang masih perlu dipertimbangkan.
b. Guru hendaknya memahami secara mendalam mengenai penggunaan media audio visual dalam pembelajaran berbicara, sehingga dalam penerapannya tidak menjadi salah persepsi.
c. Dalam penggunaan media audio visual, hendaknya guru memberikan penjelasan yang rinci mengenai tahapan penggunaan media audio visual,
(4)
Ade Ipat Fathiyah, 2013
Upaya Mengembangkan Kemampuan Berbicara Dengan Menggunakan Media Audio Visual Pada Siswa Kelas I SD Negeri Cigobang Kecamatan Ganeas Kabupaten Sumedang
UPI Kampus Sumedang | repository.upi.edu
agar siswa paham dan tidak merasa kesulitan dalam melaksanakan tahapan penggunaan media pembelajaran tersebut.
d. Guru sebagai fasilitator harus mau dan mampu mengadakan perubahan pada cara mengajar yang sebelumnya lebih banyak secara teori saja, sekarang harus mulai merubahnya menjadi suatu pembelajaran yang lebih menitikberatkan pada keaktifan dan kreativitas peserta didik sehingga pembelajaran itu akan lebih bermakna.
2. Bagi siswa
a. Siswa pada waktu mengikuti pelajaran harus berkonsentrasi dan perhatian hanya terfokus pada guru.
b. Siswa sebaiknya bisa lebih aktif dalam pembelajaran dan tidak malu bertanya bila ada hal yang kurang dipahami.
c. Dalam pembelajaran berbicara siswa sebaiknya tidak hanya sekedar menerima informasi dari penjelasan guru, tetapi juga memikirkan informasi-informasi yang telah diterimanya dari sumber pelajaran lain. 3. Bagi sekolah
a. Untuk menunjang pelaksanaan pembelajaran berbicara, pihak sekolah diharapkan berupaya untuk memberikan kontribusi yang maksimal agar pembelajaran ini sesuai dengan tuntutan kurikulum. Hal tersebut dapat dilakukan dengan menyediakan buku-buku penunjang pembelajaran baik untuk siswa maupun untuk guru.
b. Penerapan media audio visual hendaknya dapat disosialisasikan lebih lanjut pada setiap mata pelajaran. Hal ini perlu dilakukan karena
(5)
Ade Ipat Fathiyah, 2013
Upaya Mengembangkan Kemampuan Berbicara Dengan Menggunakan Media Audio Visual Pada Siswa Kelas I SD Negeri Cigobang Kecamatan Ganeas Kabupaten Sumedang
UPI Kampus Sumedang | repository.upi.edu
penggunaan media audio visual memberikan perubahan dan hasil yang positif, baik terhadap penguasaan materi maupun perubahan sikap ke arah yang lebih baik.
c. Pembinaan dan pelatihan yang intensif terhadap para guru juga perlu dilakukan oleh pihak sekolah, ini dimaksudkan agar dapat meningkatkan kemampuan mengajarnya dalam rangka inovasi pembelajaran di kelas. 4. Bagi peneliti lain
a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan bandingan sekaligus landasan penelitian yang berhubungan dengan pengembangan pembelajaran berbicara.
b. Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai referensi bagi peneliti lain yang akan melakukan penelitian khususnya dengan menggunakan audio visual sebagai tindakan.
c. Bagi peneliti lain yang akan melakukan penelitian tindakan kelas hendaknya menggunakan sumber yang lebih banyak lagi, sehingga teman-teman dalam pelaksanaan penerapan media audio visual ini lebih lengkap.
(6)
Ade Ipat Fathiyah, 2013
Upaya Mengembangkan Kemampuan Berbicara Dengan Menggunakan Media Audio Visual Pada Siswa Kelas I SD Negeri Cigobang Kecamatan Ganeas Kabupaten Sumedang
UPI Kampus Sumedang | repository.upi.edu
Arsad. (2002). Media Pembelajaran. Bandung : Alumni.
Badudu, J.S. (2001). Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta : Pustaka Sinar Harapan.
Depdiknas. (2004). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka. Depdiknas. (2006). Kurikulum Pendidikan Dasar. Jakarta : Depdiknas.
Hamalik, O. (2000). Media Pembelajaran dalam Proses Belajar Mengajar.
Bandung: PT Bumi Angkasa.
Haryadi. (2000). Seni Menuangkan Gagasan. Jakarta : Kanisius. Hastuti. (2000). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Depdikbud.
Kasbolah. (2002). Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Malang : Depdiknas.
Moleong. (2004). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta Rineka Cipta.
Sadiman, S.A. (2006). Media Pendidikan. Jakarta : Rajawali.
Sudjana. (2001). Metode dan Teknik Pembelajaran Partisifatif. Bandung : Falah Production.
Sudjiman, P. (2002). Memahami Cerita Rekaan. Jakarta : Gramedia.
Suhartono. (2005). Pengembangan Keterampilan Berbicara Anak Usia Dini.
Jakarta : Depdiknas.
Suyanto. (2002). Komunikasi Masa. Jakarta : Depdiknas.
Tarigan, Dj. (2004). Berbicara sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa.
Bandung : Angkasa.
Wibawa, B. (2003). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Dikdasmen.
Wiriaatmadja, R. (2005). Metode Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Remaja Rosda Karya.