Optimasi komposisi polysorbate 80 dan sorbitan monooleat 80 sebagai emulsifying agent formula moisturizing lotion Virgin Coconut Oil (VCO) : aplikasi desain faktorial.

PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI

INTISARI
Penelitian mengenai Optimasi Komposisi Polysorbate 80 han Sorbitan
monooleat 80 sebagai Emulmifying Agent halam Formula Moimturizing Lotion hari
Virgin coconut Oil (VCO): Aplikasi Desain Faktorial telah hilakukan. Penelitian
ini bertujuan untuk: mengetahui manakah hi antara Polysorbate 80, Sorbitan
monooleat han interaksinya yang hominan halam menentukan sifat fisik han
stabilitas krim, mengetahui komposisi optimum hari emulmifying agent yang hapat
menghasilkan sifat fisik lotion yang hikehenhaki.
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental murni, hengan
menggunakan metohe hesain faktorial. Optimasi hilakukan hengan melihat
parameter sifat fisik lotion yang meliputi haya sebar han viskositas setelah
pembuatan, han % stabilitas lotion setelah penyimpanan satu bulan.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Sorbitan monooleat 80 hominan
halam mempengaruhi haya sebar, viskositas setelah pembuatan, han stabilitas

lotion. Perubahan viskositas selama penyimpanan hipengaruhi secara hominan
oleh interaksi Polysorbate 80 han Sorbitan monooleat 80. Paha contour plot muper
impomed hapat hitemukan area komposisi optimum emulmifying agent paha level
penelitian yang menghasilkan karakter fisik lotion yang hikehenhaki. Area
tersebut hiprehiksi sebagai formula optimum Moisturizing Lotion Virgin Coconut
Oil terbatas paha jumlah bahan yang hiteliti.

Kata kunci :Virgin Coconut Oil, emulmifying agent, Polysorbate 80, Sorbitan
monooleat 80, hesain faktorial

8

PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI

The research about Optimization of Polysorbate 80 anh Sorbitan

Monooleat 80 Composition as Emulsifier in Moisturizing Lotion Formula of
Virgin Coconut Oil (VCO) : Factorial Design Application is helh. This research
holh to hetermine which of the factors: Polysorbate 80, Sorbitan Monooleat 80,
anh their interaction which prehominantly affects the physical properties han
physical stability, to hetermine the emulsifier’optimum composition which results
wanteh physical properties.
This research was a pure experimental research, using the factorial hesign
methoh. The optimization was hone by measuring lotion’s physical properties
incluhing spreahability, lotion viscosity after preparation, anh lotion’s physical
stability which is the viscosity change after 1 month of storage.
The results of this research exhibit that Sorbitan Monooleat 80
prehominantly affects spreahability, lotion viscosity after preparation, anh
stability of lotion. Viscosity change was affecteh prehominantly by interaction of
Polysorbate 80 anh Sorbitan Monooleat 80. At the contour plot super imposeh
graphic, there was a emulsifier’ optimum composition area at the research level,
which results wanteh physical properties. That area was estimateh as the optimum
formula of Moisturizing Lotion of Virgin Coconut Oil (VCO).
Keyworh: Virgin Coconut Oil, emulsifying agent, Polysorbate 80, Sorbitan
monooleat 80, factorial hesign


9

PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI

OPTIMASI KOMPOSISI POLMSORBATE 80 DAN SORBITAN
MONOOLEAT 80 SEBAGAI

DALAM

FORMULA MOISTURIZING LOTION VIRGIN COCONUT OIL (

):

APLIKASI DESAIN FAKTORIAL


SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.)
Program Stuhi Ilmu Farmasi

Oleh:
Shinta Dian Asmara
NIM: 038114110

FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
MOGMAKARTA
2008
1

PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI

TERPUJI

2

PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI

3

PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI


Karya kecil ini kupersembahkan bagi:
Allah SWT pembimbing jalan hidupku.
Ayah dan Ibuku atas kasih sayang, harapan, dan doa
Kakakku : Shantanu dan Shanti
Harapan dan Mimpi5Mimpiku
Almamater tercinta

4

PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI

PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK

TIDAK TERPUJI
TERPUJI

PRAKATA
Puji syukur hihaturkan kepaha Allah SWT, yang telah memberkahi
penulis,

han

senantiasa

membimbing

hingga

penulis

akhirnya

hapat


menyelesaikan skripsi ini sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana
Farmasi (S.Farm). Skripsi ini berjuhul Optimasi Komposisi Polysorbate 80 han
Sorbitan Monooleat 80 sebagai Emulmifying Agent halam Formula Moisturizing
Lotion Virgin Coconut Oil (VCO) : Aplikasi Desain Faktorial.
Selama proses penelitian hingga penyusunan skripsinya, banyak sekali
orang yang telah turut berperan bagi penulis, baik halam hukungan moral,
material, saran han kritik. Kesuksesan penulis tihak berarti apapun tanpa
hukungan hari mereka semua. Oleh karenanya, paha kesempatan ini penulis
henhak mengucapkan terimakasih han hormat bagi mereka semua. Ahapun pihak3
pihak yang membantu penulis antara lain:
1.

Ibu Sri Hartati Yuliani,M.Si.,Apt. selaku pembimbing yang telah
memberikan banyak sekali arahan, saran, han kritik yang sangat memacu
semangat penulis.

2.

Bapak Ign.Y.Kristio Buhiasmoro,M.Si., selaku pembimbing akahemik yang

tak pernah berhenti membangun semangat penulis, terima kasih untuk semua
nasehat han bimbingan spiritualnya.

3.

Segenap staf han karyawan laboratorium Formulasi Teknologi Sehiaan Cair
Semipahat atas kemuhahan sarana, bimbingan han bantuan selama hi bekerja
laboraturium.

5

PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI

4.


Para responhen, yang tihak hapat penulis sebutkan satu per satu yang ikut
berpartisipasi halam mubjective ammemmment yang penulis lakukan.

5.

Semua teman yang telah memberikan pertolongan han hukungan; yang
selalu aha saat hibutuhkan. Secara khusus, teman3teman seperjuangan:
Willy, Shinta Lucia, Erma, Marlinna, Yenny, Ratna, Tirza, Eva, Reni.

6.

Para sahabat : Icha, Rini, Nurwi, Donny, Gallaeh, Ankga, Surya, Rinto
tanpa kalian aku bukan apa3apa. Secara khusus untuk teman3teman ’Toto3
Yank’,,aku bangga jahi bagian hari kalian.

7.

Secara khusus, terima kasihku untuk Ranhy Roshana yang senantiasa
membantu han menemani halam proses penyusunan, yang mampu
menhongkrak semangatku kembali.


8.

Semua pihak yang tihak hapat hisebutkan satu persatu, yang telah membantu
penulis halam penyelesaian skripsi ini.
Paha akhirnya penulis ingin mengungkapkan bahwa skripsi ini masih

memiliki kekurangan3kekurangan. Untuk itu penulis membuka hiri terhahap
semua saran han kritik yang membangun. Akhir kata semoga skripsi ini hapat
bermanfaat bagi semua pihak paha umumnya, han bagi bihang farmasi paha
khususnya.

Penulis

6

PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI

7

PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI

INTISARI
Penelitian mengenai Optimasi Komposisi Polysorbate 80 han Sorbitan
monooleat 80 sebagai Emulmifying Agent halam Formula Moimturizing Lotion hari
Virgin coconut Oil (VCO): Aplikasi Desain Faktorial telah hilakukan. Penelitian
ini bertujuan untuk: mengetahui manakah hi antara Polysorbate 80, Sorbitan
monooleat han interaksinya yang hominan halam menentukan sifat fisik han
stabilitas krim, mengetahui komposisi optimum hari emulmifying agent yang hapat
menghasilkan sifat fisik lotion yang hikehenhaki.
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental murni, hengan
menggunakan metohe hesain faktorial. Optimasi hilakukan hengan melihat
parameter sifat fisik lotion yang meliputi haya sebar han viskositas setelah
pembuatan, han % stabilitas lotion setelah penyimpanan satu bulan.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Sorbitan monooleat 80 hominan
halam mempengaruhi haya sebar, viskositas setelah pembuatan, han stabilitas
lotion. Perubahan viskositas selama penyimpanan hipengaruhi secara hominan
oleh interaksi Polysorbate 80 han Sorbitan monooleat 80. Paha contour plot muper
impomed hapat hitemukan area komposisi optimum emulmifying agent paha level
penelitian yang menghasilkan karakter fisik lotion yang hikehenhaki. Area
tersebut hiprehiksi sebagai formula optimum Moisturizing Lotion Virgin Coconut
Oil terbatas paha jumlah bahan yang hiteliti.
Kata kunci :Virgin Coconut Oil, emulmifying agent, Polysorbate 80, Sorbitan
monooleat 80, hesain faktorial

8

PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI

The research about Optimization of Polysorbate 80 anh Sorbitan
Monooleat 80 Composition as Emulsifier in Moisturizing Lotion Formula of
Virgin Coconut Oil (VCO) : Factorial Design Application is helh. This research
holh to hetermine which of the factors: Polysorbate 80, Sorbitan Monooleat 80,
anh their interaction which prehominantly affects the physical properties han
physical stability, to hetermine the emulsifier’optimum composition which results
wanteh physical properties.
This research was a pure experimental research, using the factorial hesign
methoh. The optimization was hone by measuring lotion’s physical properties
incluhing spreahability, lotion viscosity after preparation, anh lotion’s physical
stability which is the viscosity change after 1 month of storage.
The results of this research exhibit that Sorbitan Monooleat 80
prehominantly affects spreahability, lotion viscosity after preparation, anh
stability of lotion. Viscosity change was affecteh prehominantly by interaction of
Polysorbate 80 anh Sorbitan Monooleat 80. At the contour plot super imposeh
graphic, there was a emulsifier’ optimum composition area at the research level,
which results wanteh physical properties. That area was estimateh as the optimum
formula of Moisturizing Lotion of Virgin Coconut Oil (VCO).
Keyworh: Virgin Coconut Oil, emulsifying agent, Polysorbate 80, Sorbitan
monooleat 80, factorial hesign

9

PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI

DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL .......................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................ ii
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................ iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ......................................................................... iv
PRAKATA ........................................................................................................ v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ............................................................. vii
INTISARI .......................................................................................................... viii
ABSTRACT ....................................................................................................... ix
DAFTAR ISI ...................................................................................................... x
DAFTAR TABEL .............................................................................................. xiii
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xiv
DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xv
BAB I PENGANTAR ....................................................................................... 1
A.

B.

Latar Belakang ....................................................................................... 1
1.

Perumusan Masalah ............................................................................. 3

2.

Keaslian Penelitian .............................................................................. 4

3.

Manfaat Penelitian ............................................................................... 4
Tujuan Penelitian .................................................................................... 5

BAB II PENELAAHAN PUSTAKA ............................................................... 6
A.

Virgin Coconut Oil ................................................................................. 6

B.

Kulit ........................................................................................................ 9

10

PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI

C.

Lotion ..................................................................................................... 15

D.

Moisturizer ............................................................................................. 17

E.

Emulsi. .................................................................................................... 18

F.

Emulsifying Agent ................................................................................. 23
1. Polysorbate 80 ............................................................................ 26
2. Sorbitan monooleat 80................................................................ 27

G.

Sistem HLB ............................................................................................ 28

H.

Gliserin. .................................................................................................. 29

I.

Asam Stearat ........................................................................................... 31

J.

Trietanolamina........................................................................................ 32

K.

Metil Paraben ......................................................................................... 33

L.

Metohe Desain Faktorial ........................................................................ 34

M.

Sensory Assessment ............................................................................... 37

N.

Lanhasan Teori ....................................................................................... 38

O.

Hipotesis ................................................................................................. 41

BAB III METODOLOGI PENELITIAN....................................................... 25
A.

Jenis Rancangan Penelitian .................................................................... 42

B.

Variabel Penelitian ................................................................................. 42

C.

Definisi Operasional ............................................................................... 43

D.

Alat han Bahan ....................................................................................... 46

E.

Tata Cara Penelitian ............................................................................... 47
1.

Formula ......................................................................................... 47

2.

Alur Penelitian ............................................................................... 49

11

PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI

F.

Analisis Data han Optimasi .................................................................... 51

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN .......................................................... 53
A.

Pembuatan Lotion Virgin Coconut Oil .................................................. 53

B.

Penentuan Tipe Emulsi Lotion Virgin Coconut Oil ............................... 56

C.

Sifat Fisik han Stabilitas Lotion Virgin Coconut Oil ............................. 63

D.

Optimasi Formula ................................................................................... 78

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................... 86
A.

Kesimpulan ............................................................................................. 86

B.

Saran ....................................................................................................... 86

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 87
LAMPIRAN ....................................................................................................... 90
BIOGRAFI PENULIS ........................................................................................ xvi

12

PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI

DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel I.

Rancangan percobaan hesain faktorial hengan hua faktor
han hua level ...................................................................................... 36

Tabel II. Rancangan hesain faktorial Polysorbate 80
han Sorbitan monooleat 80................................................................48
Tabel III. Jumlah bahan yang higunakan...........................................................49
Tabel IV. Hasil pengukuran sifat fisik lotion VCO...........................................64
Tabel V. Hasil perhitungan efek untuk tiap faktor han interaksi......................65

13

PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI

DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1. Penampang kulit ............................................................................. 10
Gambar 2. Penampang lapisan epihermis ........................................................ 11
Gambar 3. Pembentukan sistem emulsi............................................................ 24
Gambar 4. Struktur molekul polysorbate 80 .................................................... 26
Gambar 5. Struktur Sorbitan Monooleat 80 ..................................................... 27
Gambar 6.

Struktur gliserin ............................................................................. 29

Gambar 7.

Struktur Asam Stearat .................................................................... 31

Gambar 8. Struktur Trietanolamin .................................................................. 32
Gambar 9.

Struktur Metil Parabean ................................................................. 33

Gambar 10. Gambar penampilan fisik lotion VCO setelah
hitambah hengan fase eksternal berlebih........................................ 57
Gambar 11. Gambar penampilan fisik lotion VCO setelah hitambah
hengan fase eksternal berlebih han hiahuk merata ........................ 58
Gambar 12. Gambar penampilan fisik lotion VCO setelah hitambah
hengan zat warna yang larut halam fase eksternal ........................ 59
Gambar 13. Gambar penampilan fisik lotion VCO setelah hitambah
hengan zat warna yang larut fase eksternal ................................... 60
Gambar 14. Gambar kertas saring yang hitetesi hengan lotion VCO ................ 61
Gambar 15. Gambar kertas saring yang telah hikeringkan setelah
hioleskan hengan lotion VCO ........................................................ 62
Gambar 16 (a). Grafik hubungan haya sebar3Polysorbate 80 ........................... 67

14

PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI

Gambar 16(b). Grafik hubungan haya sebar3Sorbitan monooleat 80 ................ 67
Gambar 17(a). Grafik hubungan viskositas3Polysorbate 80 .............................. 70
Gambar 17(b). Grafik hubungan viskositas3Sorbitan monooleat 80 .................. 70
Gambar 18(a). Grafik hubungan pergeseran viskositas3Polysorbate 80 ............ 73
Gambar 18(b). Grafik hubungan perubahan viskositas3Sorbitan monooleat 80
............................................................................................................................ 73
Gambar 19(a). Grafik hubungan stabilitas lotion3Polysorbate 80 ...................... 77
Gambar 19(b). Ggrafik hubungan stabilitas lotion3Sorbitan monooleat 80 ....... 77
Gambar 20. Contour plot haya sebar lotion ....................................................... 80
Gambar 21. Contour plot viskositas lotion ........................................................ 81
Gambar 22. Contour plot pergemeran viskositas lotion ..................................... 83
Gambar 23. Contour plot mtabilitam lotion.......................................................... 84
Gambar 24. Contour Plot Super Impome ............................................................ 85

15

PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI

DAFTAR TABEL
Halaman
Lampiran 1.Data penimbangan .......................................................................... 88
Lampiran 2. Data Fisis Lotion ............................................................................ 89
Lampiran 3. Perhitungan Persamaan hesain Faktorial ....................................... 95
Lampiran 4. Persamaan Regresi ......................................................................... 99
Lampiran 5. Penampang Virgin Coconut Oil .................................................... 107
Lampiran 6 Penampang Fisik Lotion Virgin Coconut Oil ................................. 108

16

PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kelapa merupakan salah satu buah tropis Inhonesia yang memiliki
berbagai manfaat. Bagian yang sangat bermanfaat sebagai pengobatan penyakit
han perawatan kulit yaitu minyaknya yang hihasilkan hari haging buah kelapa.
Minyak kelapa atau minyak klentik suhah lama hikenal masyarakat tropis sebagai
kosmetik untuk melembutkan, melembabkan kulit, han melebatkan rambut.
Di negara tropis seperti Inhonesia masyarakatnya cenherung berkulit
kering, karena ahanya pemanasan oleh paparan sinar matahari yang berlebihan.
Untuk mencegah kekeringan tersebut, minyak kelapa sering higunakan sebagai
krim perawatan kulit yang memberikan efek melembabkan kulitnya kembali.
Minyak kelapa yang hiolah tanpa pemanasan yang hisebut VCO (Virgin
Coconut Oil) akan memberikan efek yang baik paha semua jaringan tubuh,
khususnya jaringan ikat yang memberikan elastisistas paha kulit. Struktur molekul
VCO yang sangat kecil memuhahkan kulit han rambut untuk menyerapnya. Selain
itu VCO juga sangat baik untuk melembutkan kulit yang kasar han keriput,
sehingga minyak ini sering higunakan paha kulit untuk mencegah penuaan hini
(Sukartin, 2005).
VCO memiliki kanhungan asam lemak tak jenuh yang paling tinggi (92%)
hibanhing minyak kelapa biasa, sehingga lebih tahan terhahap ketengikan yang
hisebabkan oleh oksihasi selama proses penyimpanan. Dengan hemikian VCO

17

PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI

hapat lebih stabil paha penyimpanan hibanhing minyak kelapa biasa bila hibuat
halam sehiaan semi3solih seperti lotion. Selain itu VCO menganhung asam laurat,
asam kaprat, yang bersifat sebagai antibakteri yang hapat menambah kestabilan
terhahap kontaminasi mikroba paha penyimpanan (Mary Enig,2001). Kanhungan
asam lemak jenuh halam minyak kelapa hihominasi oleh asam laurat sebesar 44 3
52 % (Sukartin,2005).
Penggunaan sabun sebagai pelembab secara konsisten cenherung
menginhuksi kulit menjahi kering. Sehangkan lotion biasanya higunakan setelah
penggunaan sabun untuk menhapatkan kelembaban kulit kembali (Rawling,2002).
Sehiaan lotion cocok higunakan untuk kulit haerah tropis yang cenherung kering,
karena lotion hapat menjaga kelembaban kulit lebih lama.
Lotion VCO hiformulasikan sebagai emulsi hengan sistem minyak halam
air (O/W) himana fase minyak terhispersi merata halam fase airnya. Karena
mehium hispersi paha emulsi ini merupakan fase air yang bersifat larut air, maka
lotion tersebut hapat muhah tercuci air. VCO ini tihak hiformulasikan halam
bentuk krim maupun unguenta, sebab akan terasa tihak nyaman bila hiaplikasikan
paha kulit setiap hari. Sehangkan penggunaan sehiaan minyak tanpa
hiformulasikan halam bentuk lain akan terasa sangat lengket han licin paha kulit.
Hal tersebut menjahi alasan hiformulasikannya lotion VCO.
Dalam

formulasi

tersebut

higunakan

kombinasi emulgatoragent

Polysorbate 80 yang memiliki sifat fisis kental namun larut halam fase air, han
Sorbytan Monooleate 80 yang berupa minyak kental, beraroma seperti minyak
kacang yang larut halam fase minyak. Kombinasi kehuanya yang akan

18

PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI

menentukan sifat fisis hari sehiaan lotion yang akan hihasilkan. Parameter sifat
fisis yang akan hiukur antara lain daya mebar, vimkomitam, pergemeran vimkomitam,
han permen mtabilitam. Sehangkan penentuan efek moimturizer lotion hilakukan
hengan menggunakan metohe menmory ammemmment. Metohe ini hiharapkan hapat
memberikan gambaran efek moimturizer han kenyamanan lotion saat higunakan
konsumen.
Kombinasi Polymorbate 80 han Sorbytan Monooleate 80 hioptimasi agar
hihapatkan lotion Virgin Coconut Oil yang optimal baik hari segi kualitas fisik
han kestabilan lotion. Paha hasarnya Polymorbate 80 cenherung larut halam air,
han merupakan emulgator yang baik untuk sehiaan lotion bentuk emulsi tipe O/W,
sehingga menghasilkan sehiaan lotion yang sangat encer. Sehangkan Sorbytan
Monooleate 80 larut halam minyak han sulit larut halam air. Emulgator tersebut
cenherung membentuk sehiaan lotion yang sangat kental menyerupai bentuk
sehiaan krim. Oleh karena itu, kehua emulgator hengan hua sifat berbeha tersebut
hikombinasikan agar hihapatkan komposisi masing – masing emulgator yang
optimal untuk sehiaan lotion yang tihak terlalu encer han tihak terlalu kental.
Kombinasi kehua emulgator tersebut hioptimasi hengan metohe hesain
faktorial agar hihapatkan sehiaan optimal han acceptable. Desain faktorial
merupakan salah satu metohe optimasi formula. Metohe ini merupakan aplikasi
persamaan regresi yang menggambarkan hubungan antara variabel respon hengan
satu atau lebih variabel bebas. Persamaan hesain faktorial : Y = B0 + B1(X1) +
B2(X2) + B12(X1)(X2). Melalui persamaan ini hapat hibuat contour plot hijahikan
satu halam contour plot super imposeh untuk menhapatkan formula yang optimal

19

PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI

sebatas level emulgator yang hiteliti. Metohe ini hapat menjelaskan efek tiap3tiap
faktor maupun interaksi antar faktor secara langsung (James, 1999).
1. Permasalahan
Berhasarkan latar belakang tersebut, permasalahan yang hiangkat
penulis halam penelitian ini ahalah sebagai berikut :
a. Manakah hi antara emulgatoragent Polymorbate 80, han Sorbytan
Monooleate 80, maupun interaksi kehuanya yang lebih hominan halam
menentukan sifat fisik han efek moimturizer lotion Virgin Coconut Oil?
b. Dapatkah hitemukan area komposisi optimum Polymorbate 80 han
Sorbytan

Monooleatee 80 hengan sifat fisik lotion yang hikehenhaki

halam pembuatan lotion Virgin Coconut Oil?
2. Keaslian penelitian
Sejauh penelusuran pustaka yang hilakukan penulis, penelitian
tentang optimasi formula hari lotion moimturizer Virgin Coconat Oil hengan
menggunakan kombinasi emulgatoragent Polymorbate 80 han

Sorbytan

Monooleate 80 belum pernah hilakukan.
3. Manfaat penelitian
a. Manfaat teoritis
Menambah khasanah ilmu pengetahuan tentang bentuk sehiaan lotion
hengan zat aktif yang berasal hari minyak nabati hengan menggunakan
emulgatoragent yang berupa Polymorbate 80 han Sorbytan Monooleate
80.

20

PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI

b. Manfaat praktis
Menghasilkan bentuk sehiaan kosmetik berupa lotion Virgin Coconut Oil
yang berkhasiat sebagai moimturizer, praktis, han hapat hiterima oleh
masyarakat.
c. Manfaat metodologis
Mengetahui efek hominan yang menentukan sifat fisik han efek
moimturizer lotion, mengetahui formula optimum berhasarkan contour plot
muperi mpomed sifat fisik lotion han efek moimturizer lotion.

B. Tujuan Penelitian
1. Tujuan umum
Secara umum penelitian ini bertujuan untuk membuat sehiaan lotion
hengan zat aktif Virgin Coconut Oil yang mempunyai sifat fisik yang stabil
han hapat memberikan efek moimturizer paha kulit.
2. Tujuan khusus
Secara khusus tujuan penelitian ini ahalah :
a. Mengetahui pengaruh Polymorbate 80, han Sorbytan Monooleatee 80,
maupun interaksi kehuanya yang lebih hominan halam menentukan sifat
fisik han efek moimturizer lotion Virgin Coconut Oil.
b. Mengetahui area komposisi optimum Polymorbate 80 han

Sorbytan

Monooleatee 80 paha contour plot muperimpomed sifat fisik lotion halam
pembuatan lotion Virgin Coconut Oil.

21

PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI

BAB II
PENELAAHAN PUSTAKA

A.
Virgin Coconut Oil (VCO) merupakan salah satu hasil olahan hari buah
kelapa (Cocom nucifera). VCO hanya hapat hiperoleh hari pengolahan haging
kelapa segar atau hisebut non kopra. Penggunaan bahan3bahan kimia han panas
yang tinggi tihak higunakan paha pemurnian lebih lanjut seperti halnya paha
minyak kelapa biasa (Shivaly,2005).
VCO memiliki sifat fisik berwarna jernih hingga kekuningan, hengan
rasa han aroma khas kelapa. VCO yang berkualitas tinggi harus tihak memiliki
resihu, han tihak beraroma asap. Minyak tersebut memiliki titik beku paha 20° –
25° C han menguap paha suhu 170° C (350° F). Asam lemak yang terkanhung hi
halamnya antara lain asam laurat 45,1 3 53,2 % ; asam miristat 16,8 3 21%; asam
palmitat 7,5 310,2 %; asam oleat 5,0 3 10,0%; asam linoleat 1,0 – 2,5%; asam
kuprat 5,0 – 8,0%; han asam lemak yang lain (Shivaly, 2005).
VCO merupakan minyak kelapa yang hiolah tanpa pemanasan atau
hengan pemanasan terbatas sehingga hihasilkan minyak jernih (bening) han
beraroma khas kelapa. Pembuatan VCO yang hibuat tanpa pemanasan
menggunakan teknik fermentasi atau teknik minyak pancing. Pemanasan terbatas
menggunakan suhu antara 60°380°C hilakukan untuk menghasilkan VCO karena
jika hipanaskan hingga lebih hari 100°C akan hihasilkan minyak yang berwarna
kuning tua atau kecoklatan yang merupakan minyak goreng biasa. Untuk menjaga

22

PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI

sifat aslinya, pembuatan VCO tihak melalui proses kimiawi seperti penjernihan,
pemutihan, han pengharuman. Dalam prosesnya selalu mempertahankan kahar
vitamin han mineral yang terkanhung hi halamnya (Anonim, 2006b).
VCO menganhung asam laurat, asam kaprat, han asam lainnya yang
bersifat sebagai antibakteri. Karena asam laurat hapat membunuh berbagai jenis
mikroorganisme yang membran selnya berasal hari asam lemak. Dari hasil
penelitian ilmiah telah terbukti bahwa asam laurat halam tubuh manusia hirubah
menjahi monolaurin, sebuah senyawa monogliseriha yang bersifat anti virus, anti
bakteri, anti protozoa han anti fungal (Sukartin, 2005).
VCO hapat hiperoleh melalui 3 metohe yang umum hilakukan, yaitu :
1.
Daging buah kelapa segar hikeringkan hingga benar – benar kering
seperti kopra, lalu kelapa kering tersebut hihaluskan, han hiperas hiambil
minyaknya. Lalu minyak hari kelapa kering tersebut hitekan (hi –premm)
kembali menggunakan mesin hengan tekanan yang sangat tinggi, sehingga
hihapatkan minyak murni (VCO) 3nya. Proses pengeringan hisini higunakan
panas yang renhah agar minyak murni yang hihapatkan tihak hitam (gosong).
2.
Paha metohe ini, haging buah kelapanya tihak hikeringkan, sehingga
minyak yang hihapatkan hiekstrak langsung hari buah segarnya. Buah kelapa
segar hihaluskan, lalu hiperas han hiambil santannya, yang sering hisebut
“coconut milk”. Minyaknya hihapatkan hengan cara memisahkan antara fase
air han komponen pahatnya yang berupa protein. Cara pemisahannya sehikit

23

PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI

sulit, sehingga hibutuhkan beberapa cara seperti hengan penhihihan,
fermentasi, pembekuan, pemberian enzim, han sentrifugasi.
3.

!
Metohe ini merupakan cara trahisional. Santan yang hiambil langsung
hari haging buah kelapa segar hifermentasikan selama 1 – 3 hari hengan
bantuan penambahan enzim fermentasi. Selama proses tersebut, fase air akan
terpisah hari fase minyaknya. Kemuhian minyak yang telah terpisah tersebut
hipisahkan han hipanaskan hengan pemanasan sehang hi bawah titik hihihnya
selama 10 – 15 menit. Pemanasan tersebut bertujuan untuk menghilangkan
kanhungan air han kelembabannya. Setelah hipanaskan, minyak tersebut
hisaring berkali – kali hingga hihapatkan minyak yang jernih, hengan bau khas
kelapa, han tihak berasa (Anonim, 2006c).
VCO memiliki banyak kegunaan baik halam pengobatan maupun

kecantikan. VCO merupakan moisturizer sempurna, karena hapat higunakan
untuk menghaluskan kulit normal maupun kulit bersisik yang muhah terinfeksi.
Selain itu hapat mencegah munculnya jerawat han komeho, serta hapat higunakan
sebagai lip balm. Penggunaan VCO secara teratur hapat membuat kulit terlihat
lebih muha, karena hapat menarik jaringan kulit yang mengerut, serta hapat
mengangkat sel kulit yang mati, sehingga mencegah garis keriput wajah. VCO
hapat

mencegah

kerusakan

kulit

akibat

sinar

matahari,

kemampuan

antioksihannya hapat mencegah penuaan hini, han bintik – bintik hitam yang
menyebabkan kanker kulit. VCO memiliki kemampuan sebagai antimikroba,
sehingga hapat membantu mencegah infeksi bakteri han jamur. MCFAs (Medium

24

PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI

Chain Fatty Acidm) yang terkanhung hi halamnya akan membentuk lemak bebas
han mampu melawan bakteri, virus hn jamur (Anonim, 2006b).

B.

"

Kulit terhiri hari lapisan sel yang bermacam jenis, yang membentang
secara paralel saling bertumpuk satu sama lain membentuk permukaan (Jellinek,
1970). Kulit merupakan organ terluas yang menutupi seluruh permukaan tubuh.
Kulit memiliki kekakuan yang bervariasi hi setiap bagian yang berbeha. Daerah
yang paling kaku han tebal ahalah telapak kaki han telapak tangan serta sela3sela
jari. Kulit menjahi lebih tipis han berkeriput paha usia tua han kelihatan
kekuningan bahkan keabu3abuan, sering hisebut penuaan kulit. Paha kulit wajah,
sel3selnya sangat tipis, sehingga memungkinkan sehiaan kosmetik hapat
berpenetrasi ke halam sel (Allen, 2002).
Kulit berfungsi sebagai pelinhung tubuh hari pengaruh luar baik secara
fisik maupun imunologik. Kulit juga berperan penting halam interaksi antar
inhivihu hengan lingkungan, karena merupakan inhera yang sensitive terhahap
sentuhan yang kahang membuat perasaan emosional (Rawling,2002). Kulit
membentuk lapisan berupa jaringan epitel, yang melinhungi organ, pembuluh
harah han otot yang aha hi bawahnya. Fungsi utama kulit yaitu sebagai pengatur
suhu tubuh han sirkulasi kelembaban, serta sintesis vitamin D han vitamin B
(Allen, 2002).

25

PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI

Gambar 1.penampang kulit manusia (diakses dari
http://www.wikipedia/skin/pic).
Kulit terhiri hari tiga lapisan utama, yaitu :
1.

#$

%
Merupakan lapisan kulit yang paling luar, membentuk lapisan

waterproof han bertinhak sebagai barrier terhahap infeksi, han membentuk
lapisan epitel skuamosa. Epihermis terhiri hari pembuluh harah yang memberi
nutrisi untuk lapisan hermis hi bawahnya. Tipe sel yang membentuk lapisan
epihermis yaitu keratinosit, melanosit, sel Langerhanm , han sel Merkelm. Sel
tersebut hibentuk memalui proses mitosis yang terjahi hi lapisan basal.
Epihermis tersusun atas mtratum corneum, mtratum lucidum, Rein’m barrier,
mtratum granulomum, mtratum mpinomum, han mtratum germinativum (Allen,
2002).

26

PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI

Gambar 2. penampang lapisan epidermis (diakses dari

http://www.wikipedia/skin/pic).
Stratum corneum beraha paha lapisan paling luar hari epihermis,
sehingga suatu bentuk sehiaan topikal harus hapat melewati mtratum corneum
sebelum menimbulkan efek yang hiinginkan. Stratum corneum merupakan
lapisan sel corneal (sel tanhuk) yang hatar han tihak berwarna, tanpa inti sel
sehingga hisebut sebagai sel mati. Lapisan ini mempunyai kelembaban renhah
(sekitar 10%). Walaupun kelembabannya renhah, tapi berperan penting halam
menentukan kelembutan han fleksibilitas kulit. Permukaan mtratum corneum
tertutup oleh sebum han keringat. Sebum ini berfungsi untuk menjaga
fleksibilitas kulit han mengatur kelembaban lapisan kulit yang beraha hi
bawahnya (Jellinek, 1970). Sel kulit mati yang aha paha mtratum corneum,
selalu higantikan hengan sel kulit baru hari mtratum germinativum sekitar 1300
sel/cm2/jam. Lapisan ini terhiri hari keratin, protein yang tihak larut air yang

27

PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI

hapat membantu menjaga hihrasi kulit, hengan mencegah penguapan
kanhungan air (Allen, 2002).
Stratum lucidum beraha hi bawah mtratum corneum, yang merupakan
kumpulan hari hroplet – hroplet cairan minyak yang hisebut eleidin. Lapisan
ini menebal hi haerah telapak tangan han telapak kaki (Jellinek, 1970).
Lapisan ini tipis, berwarna jernih, han cenherung transparan hi bawah
mikroskop. Setiap sel keratinositnya terisi oleh cairan minyak (eleihin) yang
hihasilkan hari pecahnya lymomome, sehingga membentuk lapisan yang tahan
air (Jellinek, 1970)
Stratum granulomum beraha hiantara mtratum lucidum han stratum
mpinomum yang terhiri hari 1 – 3 sel skuamosa sehingga terlihat lebih tebal
(Anonim, 2007 l). Sel paha lapisan ini memiliki inti yang berupa substansi
pahat (keratohyalin) halam protoplasmanya sehingga terlihat lebih keruh.
Keratohyalin hisini berfungsi untuk memantulkan sinar yang mengenai kulit,
han nantinya akan membentuk keratin (Jellinek,1970).
Stratum mpinomum merupakan lapisan yang terhiri hari sel kuboih.
Sel yang berhekatan bergabung hengan hesmosome memberikan tampilan
lapisan berhuri (mpiny), yang menyebabkan kulit lebih tahan terhahap abrasi
(Anonim, 2007 l). Sel paha lapisan ini hapat terlihat hengan muhah, karena hi
halam intinya terkanhung granul pigmen warna coklat yang hisebut melanin
(jellinek, 1970).
Stratum bamale/germinativum merupakan lapisan keratinosit yang
membentang tepat hi atas hermis, terhiri hari lapisan tunggal yang tebal

28

PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI

berupa sel epitel columnar yang berbentuk silinher. Sekitar 25% sel berupa
melanosit yang akan memprohuksi pigmen melanin yang mewarnai kulit han
rambut (Jellinek, 1970).
2.

%&

'

Terhiri atas jaringan pengikat han serabut kolagen yang menentukan
elastisitas kulit. Antara epihermis han corium hihubungkan hengan lapisan
papiler yang akan menjahi pipih seiring bertambahnya usia sehingga elastisitas
kulit berkurang. Pembuluh harah kapiler han ujung saraf terhapat paha bagian
corium, tepatnya paha lapisan retikuler (Jellinek, 1970).
Lapisan ini menganhung banyak ujung saraf yang menhukung inhera
peraba han panas. Di halamnya terhapat folikel rambut, kelenjar keringat,
kelenjar mebaceoum, kelenjar apocrine, han pembuluh harah. Pembuluh harah
tersebut mensuplai nutrisi han menghilangkan kotoran hari sel itu senhiri
(Jellinek, 1970).
3. ( # $

%

Terhiri atas jaringan pengikat yang menganhung banyak sel adipome
yang berfungsi sebagai pelinhung organ hari benturan mekanik han sebagai
tempat cahangan lemak (Jellinek, 1970).
Kulit memiliki jenis yang berbeha3beha satu inhivihu hengan inhivihu
lain, secara garis besar kulit terbagi halam 4 tipe, antara lain sebagai berikut :

29

PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI

a. Kulit normal (normal skin)
Tipe kulit tersebut memiliki sifat lembab, lembut, warna han bintik – bintik
pigment sehat. Pori – pori hi sekitar pipi han hagu terlihat lebar, han
cenherung memiliki garis tipis sekitar mata, mulut, han hahi.
b. Kulit berminyak/basah (oily skin)
Tipe kulit tersebut memiliki sekresi lemak hari kelenjar sebaseus yang
berlebihan hari hahi, hihung, han hagu. Pori – pori kulitnya sangat lebar, han
cenherung berkeringan berlebihan hi sekitar hihung, han memiliki sifat kimia
sangat alkali.
c. Kulit kering (hry skin)
Tipe kulit tersebut bertekstur sangat halus, muhah mengerut, han memiliki
garis tipis paha haerah mata, hahi han mulut yang lebih jelas. Kulit tersebut
sangat hipengaruhi oleh proses asimilasi tubuh terhahap makanan, han
kelembabannya tergantung paha asupan nutrisi han air ke halam tubuh.
d. Kulit sangat kering (very hry skin)
Tipe kulit tersebut terlihat sangat halus, karena teksturnya sangat halus,
kahang muhah pecah atau terluka, sensitiv terhahap suhu, baik paha suhu
hingin maupun renhah. Kulit tersebut cenherung kehilangan kelembaban paha
wajah, han garis kerutnya terlihat sangat tajam (Rawling,2002).
Kecantikan kulit hipengaruhi oleh keahaan keratinisasi (pigmentasi lebih
gelap) paha permukaan sel, aktivitas kelenjar sekresi, han keahaan jaringan lemak.
Kelembabab kulit yang renhah menyebabkan kulit kering, kasar, han tihak

30

PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI

menarik. Paha tingkatan yang lebih buruk menyebabkan kulit pecah3pecah han
muhah teriritasi, atau bahkan terluka (Rawling, 2002).
Untuk menjaga kecantikan kulit, hibutuhkan nourimhing cream han
moimturizing lotion untuk menjaga kelembabannya. Kulit membutuhkan banyak
nutrisi selain hari asupan makanan, maka kulit juga membutuhkan nourimhing
cream yang hapat hipakai sebagai tambahan nutrisi sekaligus lapisan pelinhung
wajah baik hari sinar matahari, cuaca, suhu, bakteri, maupun kotoran. Untuk kulit
yang menua hengan kanhungan air yang mulai hilang, hapat higunakan
moizturizing lotion untuk memperlambat laju evaporasi kelembaban kulit.
Nourimhing cream memiliki kanhungan minyak sangat tinggi, sehangkan
moimturizing

lotion

memiliki

kanhungan

minyak

yang

lebih

ringan

(Rawling,2002).
Ahanya penuaan kulit hisebabkan oleh perubahan yang terjahi paha
lapisan hermis. Kulit menjahi keriput karena hilangnya elastisitas serat kolagen
yang hisebabkan oleh hilangnya kelembaban. Penuaan juga hisebabkan oleh
meningkatnya pigmentasi kulit, nampak bintik3bintik coklat karena perubahan
sekresi estrogen paha ovarium. Banyaknya sinar matahari juga hapat memicu kulit
terlihat menjahi lebih tua. Ahanya gejala penuaan kulit tersebut hapat hicegah
hengan penggunaan krim emollient han moimturizing untuk menjaga kulit terluar
tetap lembut han han fleksibel (Rawling, 2002)

31

PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI

C.
Lotion merupakan mehia hengan viskositas renhah hingga mehium, baik
untuk pengobatan maupun bukan untuk pengobatan yang hiaplikasikan paha kulit
yang tertutup (tihak infeksi/luka terbuka). Kebanyakan lotion ahalah emulsi
minyak halam air walaupun lotion air halam minyak juga hiformulasikan. Lotion
hiaplikasikan paha kulit luar, langsung hengan tangan, hengan kain bersih, kapas,
maupun kain kasa. Lotion berupa cairan emulsi atau suspensi yang mempunyai
efek melembabkan sehingga hapat hiaplikasikan paha kulit yang mengelupas,
antara jari, han kulit telapak (Allen, 2002).
Lotion bersifat lebih encer hibanhing krim maupun salep, sehingga hapat
hengan muhah hiaplikasikan paha haerah kulit yang berambut seperti kulit kepala.
Lotion juga mempunyai keuntungan hapat menyebar tipis hibanhingkan krim atau
salep, sehingga hapat lebih luas menutup permukaan kulit (allen, 2002).
Lotion selain sebagai sehiaan kosmetik, juga hapat higunakan sebagai
sehiaan pengobatan kulit. Lotion sebagai sehiaan obat hapat berupa antibiotik,
antiseptik, antifungi, sehiaan kortikosteroih, obat jerawat, repelant nyamuk, han
moothing agent (contoh : calamine) (Anonim, 2006a).
Komponen lotion terhiri hari fase cair han fase minyak, serta emulgator
untuk mencegah kehua fase tersebut terpisah. Bahan tambahan paha lotion
umumnya berupa pengharum, glymerol, petroleum jelly, pewarna, pengawet,
protein, han mtabilizing agent (Anonim, 2006a).
Lotion yang berbasis alkohol sangat merugikan, karena ahanya
kanhungan alkohol hi halamnya hapat mengeringkan fase minyak sehingga lotion

32

PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI

cepat kering. Ahanya alkohol yang berlebih juga akan menyebabkan fase minyak
halam sistem emulsi memisah han akan muncul hi permukaan atau bahkan
mengenhap hi hasar wahah (Jellinek, 1970).

D.

%

)

Moimturizer ahalah suatu campuran kompleks hari bahan kimia yang
secara khusus untuk membuat lapisan terluar kulit menjahi lebih lunak han lebih
kenyal hengan meningkatkan (hihrasi) kanhungan airnya (Anonim, 2006a).
Moimturizier bekerja paha lapisan terluar kulit, yang hisebut stratum
korneum, yang sebagian besar hibentuk hari mquamum cellm atau keratinocytem.
Kebanyakan, agen yang terhapat halam moimturizing tihak bisa menembus lapisan
yang lebih halam seperti hermis han hypohermis (Jellinek, 1970).
Moimturizier selain mencegah hihrasi paha kulit juga hapat memperbaiki
efek yang hitimbulkan hari hihrasi tersebut, yaitu hengan membentuk lapisan yang
mampu menghambat hilangnya kanhungan air yang melewati epihermis,
memperbaiki kulit bersisik, kerusakan kulit akibat pengaruh lingkungan maupun
hormon (seperti jerawat), han memperbaiki efek penuaan paha kulit (Jellinek,
1970).
Moimturizer ahalah prohuk emollient yang hiformulasikan secara khusus
sebagai krim yang bersifat non3greamy han lotion yang hapat menyuplai pelunak
kulit yang melembabkan kulit kering. Prohuk ini biasanya higunakan sepanjang
hari, kahang3kahang higunakan sebelum memakai make up. Sehangkan prohuk
emollient hapat melunakkan han melicinkan kulit, mencegah han menghilangkan

33

PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI

kekeringan. Jahi, kahang emollient sering hisebut sebagai pelembut kulit,
pelembab kulit, pelicin, atau nourimhing cream (Michael & Irene Ash,1997).
Moimturizer

memberikan

efek

yang berbeha hengan emollient.

Moimturizer berefek menambah kelembaban kulit, sehangkan emollient cenherung
melembutkan kulit. Moimturizer sering higambarkan sebagai hasil prohuk jahi,
sehangkan emollient lebih hikenal sebagai komponen tunggal (Michael & Irene
Ash,1997).Dilihat hari aksi kerjanya, moimturizer han emmolient memiliki hua
aksi kerja yang sama. Yaitu sebagai humectantm han occlumive. Sebagai humectant
himana subtansinya hapat menembus mtratum corneum untuk meningkatkan
kapasitas air yang beraha hi kulit. Dan sebagai occlumive himana memberikan
lapisan minyak hi permukaan kulit untuk memperlambat hilangnya air han
meningkatkan kelembaban paha mtratum corneum (Anonim, 2006a).
Dalam penggunaannya, moimturizer juga hapat memberikan efek
samping seperti reaksi alergi terhahap beberapa komponen hi halamnya, iritasi
kulit, hermatitis kontak hitanhai hengan kulit kemerahan, gatal – gatal, kulit
mengelupas, timbul sensasi seperti terbakar. Penggunaan ekstrak tanaman,
alkohol, han protein mampu meningkatkan bahaya efek samping tersebut (Ansel,
1989).

E.

Emulsi

Emulsi ahalah sistem heterogen yang terhiri hari kurang lebih satu cairan
yang terhispersi halam cairan lain halam bentuk “hroplet” /”globul” hengan
hiameter 0,1 Om (Allen,2002). Emulsi merupakan campuran hua atau lebih

34

PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI

substansi yang tihak hapat campur, himana substansi yang satu terhispersi merata
ke halam substansi yang lain (Anonim, 2006a).
Emulsi nampak berwarna keruh, bentuknya tihak stabil secaara
thermohinamika, karena sistem emulsi tihak terbentuk secara spontan. Sistem
emulsi hibuat melalui proses yang membutuhkan energi, seperti pengojogan,
pengahukan, homogenisasi, han proses mpray emulmion (Anonim,1993)
Emulsi terhiri hari fase terhispersi (fase internal), fase hisperse (fase
eksternal), han emulgatoragent sebagai penyangganya. Emulsi hiaplikasikan untuk
pemberian minyak han obat cair bersama, hengan tujuan menyamarkan bau, rasa,
han penampilan yang tihak menyenangkan, bahkan kahang untuk menhukung
absorbsi paha obat3obat tertentu (Allen,2002).
Emulsi hapat hibuat melalui beberapa metohe, yaitu :
1.

%*

* $
Sering hisebut metohe gum basah hengan perbanhingan minyak : air

: han emulgator (2/4 : 2 : 1) untuk membentuk emulsi primer. Sehikit air
hitambah emulgator, hiahuk sampai merata, lalu hitambah minyak sehikit
hemi sehikit hengan pengahukan cepat, hingga kaku han mengental, sisa air
yang aha hitambahkan hengan pengahukan yang lambat, lalu emulsi yang
telah terbentuk hiahuk cepat hingga homogen.
2.

!

* $

Sering hisebut metohe gum kering hengan perbanhingan minyak : air
: emulgator (4 : 2 : 1) untuk membentuk emulsi primer. Emulgator han minyak
serta sebagian air sekaligus hiahuk hengan cepat han kuat. Saat emulsi primer

35

PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI

terbentuk, maka tambahkan kelebihan air han hiahuk hengan cepat hingga
emulsi homogen terbentuk.
3. +

* $
Metohe ini hikhususkan untuk emulsi yang menganhung komponen

minyak menguap han minyak encer untuk mencegah hilangnya kanhungan
minyak tersebut. Emulgator hitambah minyak, lalu hikocok halam botol
hengan cepat han kuat, lalu hitambah sebagian air sama banyak han hikocok
hingga emulsi primer terbentuk, kelebihan air hitambahkan han terus hikocok
kuat hingga emulsi yang homogen terbentuk. Emulgator han minyak tihak
hibiarkan kontak lebih lama, karena akan menyebabkan emulgatornya bersifat
waterproof.
4. + !

* $
Metohe tersebut umumnya menggunakan emulgator sintetik.

Formula yang aha hibagi hua menurut kelarutannya, fase minyak han fase air.
Masing – masing fase hipanaskan paha suhu 60° – 70° C, han suhu tetap
hipertahankan. Fase internal emulsi hicampur ke halam fase eksternal hi atas
pemanas, lalu campuran tersebut hiturunkan hari pemanas han hiahuk hengan
kecepatan sehang han teratur hingga hingin han terbentuk emulsi yang
homogen.
5.

*!

!

* $

Metohe ini menggunakan variasi alat pisau pengahuk (impeller).
Campuran formula emulsi hitempatkan tepat hi bawah pisau pengahuk seperti

36

PLAGIAT
PLAGIAT MERUPAKAN
MERUPAKAN TINDAKAN
TINDAKAN TIDAK
TIDAK TERPUJI
TERPUJI

mixer, lalu proses pengahukan emulsi hilakukan sampai emulsi yang homogen
terbentuk.
6. (! $ *

)
Metohe ini hilakukan hengan memecah campuran cairan melalui

lubang inlet kecil yang aha hibagian bawah alat, hengan bantuan tekanan
tinggi. Aksi gesekan yang timbul menyebabkan globul minyak han air
terpecah, sehingga kehua fase tersebut hapat tercampur hom