T POR 13033211 Chapter3
57 Jeni Jenal Mutaqin, 2016
PENGARUH MOD EL D IRECT INSTRUCTION D AN MOD EL KOOPERATIF TERHAD AP HASIL BELAJAR KETERAMPILAN PERMAINAN SEPAKBOLA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Sesuai dengan maksud dan tujuan penelitian ini untuk mengungkap pengarum model direct instruction dan model kooperatif terhadap hasil belajar keterampilan permainan sepak bola, maka metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode eksperimen. Dalam penelitian eksperimen ciri yang paling utama adalah adanya sebuah perlakuan atau treatment yang diberikan kepada suatu subjek atau objek penelitian.
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu (quasi-experiment). Menurut Maksum (2012, hlm. 67) penelitian eksperimen semu adalah “penelitian yang tidak dapat memenuhi ke empat hal dalam penelitian eksperimen (adanya perlakuan, mekanisme kontrol, randomisasi dan ukuran keberhasilan).” Ali (1993, hlm. 140) menjelaskan bahwa: “Kuasi eksperimen hampir mirip dengan eksperimen yang sebenarnya. Perbedaannya terletak pada penggunaan subjek yaitu pada kuasi eksperimen tidak dilakukan penugasan random, melainkan dengan menggunakan kelompok yang sudah ada.”
Dalam penelitian ini peneliti memberikan perlakuan (treatment) dengan penerapan model direct instruction dan model kooperatif dalam permainan sepak bola pada siswa kelas X SMK Mutiara Bangsa Purwakarta untuk melihat hasil keterampilan bermain. Proses penelitian diawali dengan tes awal menggunakan instrumen GPAI kepada kelompok direct instruction dan kooperatif, untuk melihat keterampilan bermain sepakbola oleh sampel. Satelah tes awal dilakukan perlakuan selama 16 pertemuan yang setiap minggunya 3 kali pertemuan, penerapan model direct instruction dan model kooperatif dilakukan sesuai tahapan pada proses pembelajarannya. Setelah perlakuan lalu diadakan tes akhir, tes ini dilakukan untuk melihat perkembangan hasil keterampilan siswa setelah diberikan perlakuan atau treatment.
(2)
Jeni Jenal Mutaqin, 2016
PENGARUH MOD EL D IRECT INSTRUCTION D AN MOD EL KOOPERATIF TERHAD AP HASIL BELAJAR KETERAMPILAN PERMAINAN SEPAKBOLA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
B. Desain Penelitian
Desain penelitian yang digunakan adalah Nonequivalent Group Pretest-Postest Design. McMilan dan Schumacher (2001, hlm. 342) menyatakan bahwa “This design is very prevalent and useful in education, since it is often impossible to randomly assign subjects. The researcher uses intact, already established groups, of subjects, gives a pretest, administers the treatment condition to one group, and gives the posttest” Maksudnya bahwa desain Nonequivalent Group Pretest-Postest Design dapat digunakan pada penelitian yang tidak memungkinkan untuk melakukan teknik random dalam menentukan sampel. Penelitian yang menggunakan kelas yang tersedia, melakukan tes awal, lalu memberi perlakuan dan kemudian melakukan tes akhir. Desain ini juga dipakai pada penelitian yang menggunakan kelas intact yang masing-masing kelas diberi perlakuan yang berbeda. Adapun gambaran mengenai desain tersebut dapat dilihat pada tabel berikur:
Tabel 3.1 Desain Penelitian
Class Pretest Method Posttest
A O1 X1 O2
B O3 X2 O4
Keterangan :
A : Kelompok Model Pembelajaran Direct Instuction B : Kelompok Model Pembelajaran Kooperatif
O1 & O3 : Pre Test Keterampilan Bermain Sepak Bola (GPAI) O2 & O4 : Post Test Keterampilan Bermain Sepak Bola (GPAI) X1 : Treatment Model pembelajaran Direct Instuction X2 : Treatment Model Pembelajaran Kooperatif
Penelitian ini dilaksanakan selama 16 pertemuan yang dilaksanakan 3 kali seminggu, jadi penelitian dilakukan kurang lebih selama 6 minggu. Berikut adalah
(3)
Jeni Jenal Mutaqin, 2016
PENGARUH MOD EL D IRECT INSTRUCTION D AN MOD EL KOOPERATIF TERHAD AP HASIL BELAJAR KETERAMPILAN PERMAINAN SEPAKBOLA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian eksperimen menggunakan model pembelajaran direct Instruction dan kooperatif terhadap hasil belajar keterampilan permainan sepak bola :
1. Pre Test
Pelaksanaan pre test dilakukan sebelum perlakuan diberikan. Pre test dilakukan untuk mengidentifikasi sejauh mana hasil belajar keterampilan permainan sepak bola yang telah dimiliki siswa baik pada kelompok Direct Instuction maupun Kooperatif. Untuk mendapatkan data keterampilan bermain sepak bola siswa dinilai menggunakan instrumen GPAI. Setelah data kedua kelompok diperoleh melalui instrumen, kemudian data diolah dan diintrosepeksi ke dalam skor pre test masing-masing kelompok.
2. Treatment
Perlakuan ini dilakukan sebanyak 3 kali seminggu selama 6 minggu berturut-turut atau dengan kata lain sebanyak 16 kali pertemuan dan sudah termasuk satu pertemuan pre test dan satu pertemuan post test. Hal ini senada dengan yang dikemukakan oleh Nossek (1982, hlm. 10) “Systematic training is a regulary practiced training taking place several times a week, depending upon the standart of a sportsman and the training period”. Latihan yang sistematis adalah yang teratur, latihan tersebut berlangsung beberapa kali dalam satu minggu, tergantung pada standar atlet dan periode latihan. Lebih lanjut mengenai masalah waktu latihan Harsono (1988, hlm. 194) mengungkapkan bahwa “...sebaiknya dilakukan 3 kali dalam seminggu dan diselingi dengan satu hari istirahat untuk memberikan kesempatan bagi otot untuk berkembang dan mengadaptasi diri pada hari istirahat tersebut”. jadi dapat dikatakan bahwa treatment di berikan sebanyak 14 pertemuan karena ingin melihat lebih jelas peningkatannya. Ini merujuk dari penelitian sebelumnya Bayraktar (2010) yang melakukan penelitian tentang penggunaan pembelajaran kooperatif selama 12 pertemuan kelas senam memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keberhasilan akademik siswa, sikap, dan keterampilan latihan.
Berikut ini merupakan program perlakuan yang diberikan dalam rangka meningkatkan hasil belajar keterampilan permainan sepak bola siswa melalui
(4)
Jeni Jenal Mutaqin, 2016
PENGARUH MOD EL D IRECT INSTRUCTION D AN MOD EL KOOPERATIF TERHAD AP HASIL BELAJAR KETERAMPILAN PERMAINAN SEPAKBOLA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
model pembelajaran direct Instruction dan kooperatif pada materi ajar sepak bola yang dilakukan sebanyak 16 kali pertemuan selama 6 minggu.
Tabel 3.2
Program Pelaksanaan Penelitian
Pertemuan Materi Pembelajaran
Kooperatif Direct Instruction
1 Tes Awal (Pre-test) Tes Awal (Pre-test)
2-3
Materi:
Permainan Sepak Bola Gawang Sudut
Passing Kegiatan:
(Mempraktikan passing gawang sudut berkelompok)
Materi:
Passing Kegiatan:
(Mempraktikan passing kaki bagian dalam berpasangan)
4-5
Materi:
Permainan Sepak Bola Sentuh Pemain
Passing Kegiatan:
(Mempraktikan passing sentuh pemain berkelompok)
Materi:
Passing Kegiatan:
(Mempraktikan passing punggung kaki berpasangan)
6-7
Materi:
Permainan Sepak Bola Lewati Garis Pertahanan
Dribbling Kegiatan:
(Mempraktikan dribbling lewati garis pertahanan berkelompok)
Materi:
Dribbling Kegiatan:
(Mempraktikan dribbling lurus berpasangan)
8-9
Materi:
Permainan Sepak Bola Gawang Delapan
Dribbling Kegiatan:
(Mempraktikan dribbling gawang delapan berkelompok)
Materi:
Dribbling Kegiatan:
(Mempraktikan dribbling zig-zag berpasangan)
10-11
Materi:
Bermain Mengoper dan Menembak Bola ke Gawang
Shooting Kegiatan:
(Mempraktikan mengoper dan menembak bola ke gawang tanpa penjaga gawang berkelompok)
Materi:
Shooting Kegiatan:
(Mempraktikan shooting ke gawang dengan penjaga gawang)
(5)
Jeni Jenal Mutaqin, 2016
PENGARUH MOD EL D IRECT INSTRUCTION D AN MOD EL KOOPERATIF TERHAD AP HASIL BELAJAR KETERAMPILAN PERMAINAN SEPAKBOLA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Permainan Sepak Bola Bowling
Shooting Kegiatan:
(Mempraktikan shooting bola bowling berkelompok)
Shooting Kegiatan:
(Mempraktikan shooting berpasangan)
14-15
Materi:
Permainan Sepak bola Gawang End Zone
Passing dan Stopping Kegiatan:
(Mempraktikan passing dan
stopping gawang end zone berkelompok)
Materi:
Passing dan Stopping Kegiatan:
(Mempraktikan passing dan
stopping menggunakan kaki bagian dalam)
16-17
Materi:
Bermain Memanfaatkan Ruang Kosong dengan cara Mengoper dan Menghentikan Bola
Passing dan Stopping Kegiatan:
(Mempraktikan passing dan stopping memanpaatkan ruang kosong berkelompok)
Materi:
Passing dan Stopping
Kegiatan:
(Mempraktikan passing dan
stopping menggunakan kaki bagian luar)
18 Tes Akhir (Post-test) Tes Akhir (Post-test) 3. Post test
Setelah diberikan perlakuan selama 16 kali pertemuan yang dilakukan 3 kali setiap minggunya dengan durasi 2 x 45 menit setiap pertemuannya, selanjutnya sampel diberikan kembali tes keterampilan permainan sepak bola, kemudian dianalisis untuk melihat peningkatan hasil belajar keterampilan permainan sepak bola siswa. Dan langkah terakhir hasil analisis diuji hipotesis untuk menjawab semua pertanyaan penelitian yang telah diajukan sebelumnya.
C. Partisipan
Partisipan dalam penelitian ini adalah siswa-siswi SMK Mutiara Bangsa Purwakarta. Yang terdiri dari dua kelas, dua kelas tersebut sebagai kelompok eksperimen kesatu dan satu kelas sebagai kelas eksperimen kedua.
Karakteristik partisipan ini tidak jauh berbeda dengan anak sekolah lainnya, mereka berumur antara 15-16 tahun, siswa berasal dari daerah pedesaan dan
(6)
Jeni Jenal Mutaqin, 2016
PENGARUH MOD EL D IRECT INSTRUCTION D AN MOD EL KOOPERATIF TERHAD AP HASIL BELAJAR KETERAMPILAN PERMAINAN SEPAKBOLA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
perkotaan yang bisa dibilang dekat dengan pusat kota. Tentu saja setiap siswa memiliki latar belakang yang berbeda tergantung pergaulan dilingkungan tempat tinggalnya. Dasar pemilihan partisipan pada sekolah ini, karena peneliti melihat masalah yang ada dan juga di sekolah ini belum pernah ada penelitian terkait dengan pendidikan jasmani. Sebagai rekomendasi, kepala sekolah telah menyetujui penelitian yang akan dilaksanakan.
D. Lokasi, Populasi dan Sampel
Lokasi dalam penelitian ini akan dilaksanakan di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di SMK Mutiara Bangsa Purwakarta. Alasan mengambil lokasi penelitian ini, belum adanya penelitian yang terkait tentang pendidikan jasmani, selain itu pula peneliti merupakan guru di wilayah Kabupaten Purwakarta sehingga untuk masalah perizinan penelitian akan lebih mudah. Peneliti juga berkesempatan untuk mengenali dan menyelesaikan permasalahan yang ada di sekolah tersebut secara efektif dan efesien.
Popolasi merupakan individu atau objek yang memiliki sifat-sifat umum. Dari populasi dapat diambil sejumlah data yang diperlukan untuk memecahkan suatu masalah yang diteliti. Sugiyono (2013, hlm. 80) menjelaskan bahwa “populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”. Berikut adalah penjelasan populasi dalam penelitian ini:
1. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas X SMK Mutiara Bangsa Purwakarta yang berjumlah dua kelas sebanyak 50 orang siswa
2. Pada siswa kelas X memiliki usia sekitar 15-16 tahun. Hal tersebut memiliki derajat keseragaman yang tinggi (homogen)
3. Dari populasi sebanyak 50 siswa, dilakukan pengundian untuk menentukan kelas eksperimen ke satu (Direct Instruction) dan kelas eksperimen ke dua (Kooperatif).
4. Hasil pengundian didapatkan jumlah sampel sebanyak 25 siswa dari jumlah populasi siswa kls X SMK Mutiara Bangsa Purwakarta. Menurut Maksum
(7)
Jeni Jenal Mutaqin, 2016
PENGARUH MOD EL D IRECT INSTRUCTION D AN MOD EL KOOPERATIF TERHAD AP HASIL BELAJAR KETERAMPILAN PERMAINAN SEPAKBOLA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
(2012, hlm. 62) jenis penelitian eksperimen minimal jumlah sample yang dibutuhkan 30 subjek atau 15 subjek.
Sampel menurut Arikunto (2002, hlm. 117) adalah “Sebagian atau wakil dari populasi yang diteliti”. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah (purposive sampling). Menurut Maksum (2012, hlm 60) “teknik purposive sampling adalah sebuah teknik pengambilan sampel yang ciri atau karakteristiknya sudak diketahui lebih dulu berdasarkan ciri atau sifat populasi. Kriteria sampel ditentukan oleh peneliti sendiri sesuai tujuan penelitian. Karakteristik sampel yang digunakan berkaitan dengan kebutuhan dalam desain penelitian ini langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:
Table 3.3 Karakteristik sampel
Populasi Jenis kelamin
Laki-laki Perempuan
Usia 15-16 14-15
Kebugaran jasmani Baik Baik
Jumlah per kelas 4 21
Keterampilan bermain dalam
PBM Baik Baik
E. Instrumen Penelitian
Dalam suatu penelitian tentunya dibutuhkan suatu alat ukur yang dapat melihat atau menggambarkan perubahan atau kemajuan yang telah dicapai dari suatu penelitian. Nurhasan (1999:2) mengemukakan bahwa: “Dalam proses pengukuran membutuhkan alat ukur”. Dari alat ukur ini akan didapat data yang merupakan hasil pengukuran yang telah dilakukan. Instrument yang digunakan di dalam penelitian ini adalah:
1. Games Performance Assesment Instrument (GPAI)
Untuk mengukur keterampilan bermain dalam penelitian ini, maka digunakan instrument Games Performance Assesment Instrument (GPAI). The Game Performance Assessment Instrument (Oslin et al., 1997) was developed to
(8)
Jeni Jenal Mutaqin, 2016
PENGARUH MOD EL D IRECT INSTRUCTION D AN MOD EL KOOPERATIF TERHAD AP HASIL BELAJAR KETERAMPILAN PERMAINAN SEPAKBOLA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
measure “game performance behaviors that demonstrate tactical understanding, as well as the player’s ability to solve tactical problems by selecting and applying appropriate skills”. Artinya, GPAI ini digunakan untuk mengukur pemahaman taktik, kemampuan pemain untuk mengatasi permasalah taktik dari kemampuan teknik yang dimiliki oleh pemain tersebut. Sehingga instrument ini digunakan untuk menilai keterampilan bermain seseorang dalam sebuah permainan sepak bola. Adapun format data penilaian seperti dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 3.4
Pengamatan Penampilan Bermain Sepakbola
Tanggal: ……….. GPAI Sepakbola Kelompok: ………... Komponen Penampilan
Bermain
Kriteria
1. Keputusan yang diambil (Decision Making)
Pemain berusaha mengoper ke teman yang beridiri bebas
2. Melaksanakan keterampilan (Skill Execution)
Operan terkendali
Bola operan mengenai sasaran
3. Memberikan dukungan (Support)
Pemain bergerak menempati posisi yang bebas untuk menerima operan bola
Keterangan : T = Tepat TT = Tidak Tepat E = Efisien TE = Tidak Efisien
No Nama
Keputusan yang diambil
Melaksanakan Keterampilan
Memberikan dukungan
T TT E TE T TT
1 2 dst
(9)
Jeni Jenal Mutaqin, 2016
PENGARUH MOD EL D IRECT INSTRUCTION D AN MOD EL KOOPERATIF TERHAD AP HASIL BELAJAR KETERAMPILAN PERMAINAN SEPAKBOLA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
(Sumber: Griffin, Linda dkk., (1997) Teaching Sport Concepts and Skill, a Tactical Games Approach. USA: Human Kinetics
Berikut gambaran mengenai rumus penghitungan kualitas penampilan untuk lima macam aspek yang dinilai.
1. Keterlibatan dalam permainan = Jumlah keputusan yang tepat + Jumlah keputusan yang tidak tepat + jumlah pelaksanaan keterampilan yang efisien + jumlah pelaksanaan keterampilan yang tidak efisien + Jumlah tindakan dalam memberikan dukungan yang tepat.
2. Standar mengambil keputusan (SMK) = Jumlah mengambil keputusan tepat : Jumlah mengambul keputusan yang tidak tepat.
3. Standar Keterampilan (SK) = Jumlah keterampilan yang efisien : jumlah keterampilan yang tidak efisien.
4. Standar Memberikan Dukungan (SMD) = Jumlah pemberian dukungan yang tepat : Jumlah pemberian dukungan yag tidak tepat.
5. Penampilan bermain = (SMK + SK + SMD) : 3
F. Bagan Alur Penelitian
Untuk memperlancar pelaksanaan penelitian, penulis membuat alur penelitian sebagai berikut gambar alur penelitian (Arikunto, 2002, hlm. 89)
Gambar 3.1 Alur Penelitian
Populasi Sampel Tes Awal Model
Direct instruction
Model Kooepratif
Tes Akhir
Pengolahan dan Analisis Data Kesimpulan
(10)
Jeni Jenal Mutaqin, 2016
PENGARUH MOD EL D IRECT INSTRUCTION D AN MOD EL KOOPERATIF TERHAD AP HASIL BELAJAR KETERAMPILAN PERMAINAN SEPAKBOLA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
G. Prosedur Pengolahan dan Analisis Data
Setelah tes dilakukan, langkah selanjutnya adalah mengumpulkan dan menganalisis data yang telah didapat agar memberikan informasi yang mampu menggambarkan tujuan penelitian.
Untuk mengetahui pengaruh latihan model pembelajaran direct instruction dan model pembelajaran kooperatif terhadap peningkatan hasil belajar penjas dalam pembelajaran, maka data yang diperoleh dari hasil pengukuran diolah menggunakan rumus statistika. Adapun langkah-langkah yang ditempuh penulis adalah sebagai berikut :
1. Menghitung rata-rata dan simpangan baku
Adapun untuk menghitung rata-rata digunakan rumus : n
Xi X Keterangan :
X = Rata-rata hitungan yang dicari
= Jumlah
Xi = Data Hasil Perhitungan n = Jumlah Sampel
Sedangkan untuk menghitung Simpangan baku digunakan rumus : )
1 (
) ( )
( 2 2
2
n n
Xi Xi
n Sd
Keterangan :
Sd = Standar Deviasi yang dicari
= Jumlah
Xi = Data Hasil Perhitungan n = Jumlah Sampel
2. Menguji normalitas masing- masing periode tes
Uji normalitas digunakan untuk menentukan apakah pengujian tergolong dalam pengujian parametrik atau non parametrik. Uji normalitas yang digunakan adalah metode uji normalitas Kolmogorov Smirnov. Uji Normalitas data antara
(11)
Jeni Jenal Mutaqin, 2016
PENGARUH MOD EL D IRECT INSTRUCTION D AN MOD EL KOOPERATIF TERHAD AP HASIL BELAJAR KETERAMPILAN PERMAINAN SEPAKBOLA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
lain dapat dilakukan dengan membandingkan probabilitas nilai Kolmogorov-Smirnov tersebut dengan α sebesar 0,05 (5%). Apabila probabilitas nilai koefisien α > 0,05 maka dapat terdistribusi normal, sebaliknya jika nilai koefisien α < 0,05 maka tidak dapat terdistribusi normal. Hipotesis yang diuji adalah sebagai berikut:
H0 : Data berdistribusi normal H1 : Data tidak berdistribusi normal α : 5%
a. Kriteria Uji Tolak H0 jika Sig. < 0.05 b. Kriteris Uji terima H0 jika Sig > 0.05 3. Uji t-test
a. Uji t berpasangan
Uji ini digunakan untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan nilai rata-rata dua kelompok data yang berpasangan. Berpasangan di sini maksudnya, satu sampel mendapat perlakuan berbeda dari dimensi waktu. Untuk menganalisis dua sampel berkorelasi dengan jenis data interval/rasio, digunakan uji-t dua sampel (sampel paired test).Rancangan pengujian hipotesis yang dilakukan adalah untuk mengetahui perbedaan nilai pretest dan post test pada model direct instruction dengan hipotesis sebagai berikut:
a. Ho : µ1 = µ2 :tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara model direct instruction terhadap hasil belajar keterampilan bermain sepakbola.
b. Ha : µ1 ≠ µ2 : terdapat pengaruh yang signifikan antara model direct instruction terhadap hasil belajar keterampilan bermain sepakbola
Pemilihan Uji Statistik
Bentuk uji t menurut Sudjana (1993;162) adalah sebagai berikut:
√ Dimana :
(12)
Jeni Jenal Mutaqin, 2016
PENGARUH MOD EL D IRECT INSTRUCTION D AN MOD EL KOOPERATIF TERHAD AP HASIL BELAJAR KETERAMPILAN PERMAINAN SEPAKBOLA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu t = Nilai uji t
X1 = Rata-rata variabel X1
X2 = Rata-rata variabel X2
S = Simpangan baku gabungan
n1 = Banyaknya data dalam variabel X1
n2 = Banyaknya data dalam variabel X2
Untuk menentukan besarnya S, digunakan rumus sebagai berikut: √
Dimana :
S = Simpangan baku gabungan
n1 = Banyaknya data dalam variabel X1
n2 = Banyaknya data dalam variabel X2
S1 = Simpangan baku pada variabel 1
S2 = Simpangan baku pada variabel 2
Sedangkan untuk mencari S1 dan S2 digunakan rumus sebagai berikut: √∑
√∑
Sedangkan untuk mencari X1 dan X2 digunakan rumus sebagai berikut: ∑
∑
(13)
Jeni Jenal Mutaqin, 2016
PENGARUH MOD EL D IRECT INSTRUCTION D AN MOD EL KOOPERATIF TERHAD AP HASIL BELAJAR KETERAMPILAN PERMAINAN SEPAKBOLA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Uji kriteria dilakukan untuk menentukan batas-batas dalam melakukan penrimaan / penolakan hipotesis yang diajukan. Kriteria pengujian yang dilakukan adalah sebagai berikut:
1. Derajat kebebasan (dk) = n1 + n2 -2 2. Taraf nyata α = 0,05
3. Uji 2 pihak
b. Uji t independen
Independent sample t-test adalah jenis uji statistika yang bertujuan untuk membandingkan rata-rata dua grup yang tidak saling berpasangan atau tidak saling berkaitan (sugiyono, 2010). Tidak saling berpasangan dapat diartikan bahwa penelitian dilakukan untuk dua subjek sampel yang berbeda. Dalam penelitian ini uji T-test Independent untuk mengidentifikasi perbedaan model direct instruction dan model kooperatif terhadap hasil belajar keterampilan permainan sepak bola Siswa Kelas X SMK Mutiara Bangsa Purwakarta.
Sebelum dilakukan uji T-test Independent dilakukan uji normalitas data. Karena data berdistribusi normal, dilakukan uji homogenitas atau varian dengan uji F-Test atau Levene’s Test. Dalam penelitian ini, kedua kelompok data mempunyai varian yang sama sehingga nilai uji T-test Independent dibaca pada Equal variance. Rumus manual uji homogenitas varian adalah sebagai berikut :
Data dinyatakan memiliki varian yang sama (equal variance) bila F-Hitung < F-Tabel, dan sebaliknya, varian data dinyatakan tidak sama (unequal variance) bila F-Hitung > F-Tabel. Bentuk varian kedua kelompok data akan berpengaruh pada nilai standar error yang akhirnya akan membedakan rumus pengujiannya.
Uji t untuk varian yang sama (equal variance) menggunakan rumus manual Polled Varians:
(14)
Jeni Jenal Mutaqin, 2016
PENGARUH MOD EL D IRECT INSTRUCTION D AN MOD EL KOOPERATIF TERHAD AP HASIL BELAJAR KETERAMPILAN PERMAINAN SEPAKBOLA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
̅ ̅
√
Uji t untuk varian yang berbeda (unequal variance) menggunakan rumus manual Separated Varians dibawah ini : ̅ ̅
√
Keterangan :
n1 : Jumlah sampel 1 n2 : Jumlah sampel 2 ̅ : Rata-rata sampel ke -1 ̅ : Rata-rata sampel ke -2 : Varians sampel ke -1 : Varians sampel ke -2
Hipotesis yang diuji adalah :
H0 : (μ1 - μ2 = 0), tidak terdapat perbedaan yang signifikan hasil keterampilan belajar bermain sepakbola menggunakan model direct instruction dengan Hasil keterampilan belajar bermain sepakbola menggunakan model kooperatif
H1 : (μ1 - μ2 ≠ 0), terdapat perbedaan yang signifikan hasil keterampilan belajar bermain sepakbola menggunakan model direct instruction dengan Hasil keterampilan belajar bermain sepakbola menggunakan model kooperatif
Pengambilan Keputusan
Keputusan yang diambil berdasarkan kriteria uji yang telah dihitung dengan ketentuan sebagai berikut:
Tolak H0 apabila asymp sig < 0.05 atau jika –ttabel> thitung> ttabel
(1)
Jeni Jenal Mutaqin, 2016
PENGARUH MOD EL D IRECT INSTRUCTION D AN MOD EL KOOPERATIF TERHAD AP HASIL BELAJAR KETERAMPILAN PERMAINAN SEPAKBOLA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
(Sumber: Griffin, Linda dkk., (1997) Teaching Sport Concepts and Skill, a Tactical Games Approach. USA: Human Kinetics
Berikut gambaran mengenai rumus penghitungan kualitas penampilan untuk lima macam aspek yang dinilai.
1. Keterlibatan dalam permainan = Jumlah keputusan yang tepat + Jumlah keputusan yang tidak tepat + jumlah pelaksanaan keterampilan yang efisien + jumlah pelaksanaan keterampilan yang tidak efisien + Jumlah tindakan dalam memberikan dukungan yang tepat.
2. Standar mengambil keputusan (SMK) = Jumlah mengambil keputusan tepat : Jumlah mengambul keputusan yang tidak tepat.
3. Standar Keterampilan (SK) = Jumlah keterampilan yang efisien : jumlah keterampilan yang tidak efisien.
4. Standar Memberikan Dukungan (SMD) = Jumlah pemberian dukungan yang tepat : Jumlah pemberian dukungan yag tidak tepat.
5. Penampilan bermain = (SMK + SK + SMD) : 3
F. Bagan Alur Penelitian
Untuk memperlancar pelaksanaan penelitian, penulis membuat alur penelitian sebagai berikut gambar alur penelitian (Arikunto, 2002, hlm. 89)
Gambar 3.1 Alur Penelitian
Populasi Sampel Tes Awal Model
Direct instruction
Model Kooepratif
Tes Akhir
Pengolahan dan Analisis Data Kesimpulan
(2)
Jeni Jenal Mutaqin, 2016
PENGARUH MOD EL D IRECT INSTRUCTION D AN MOD EL KOOPERATIF TERHAD AP HASIL BELAJAR KETERAMPILAN PERMAINAN SEPAKBOLA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
G. Prosedur Pengolahan dan Analisis Data
Setelah tes dilakukan, langkah selanjutnya adalah mengumpulkan dan menganalisis data yang telah didapat agar memberikan informasi yang mampu menggambarkan tujuan penelitian.
Untuk mengetahui pengaruh latihan model pembelajaran direct instruction dan model pembelajaran kooperatif terhadap peningkatan hasil belajar penjas dalam pembelajaran, maka data yang diperoleh dari hasil pengukuran diolah menggunakan rumus statistika. Adapun langkah-langkah yang ditempuh penulis adalah sebagai berikut :
1. Menghitung rata-rata dan simpangan baku
Adapun untuk menghitung rata-rata digunakan rumus : n
Xi
X
Keterangan :
X = Rata-rata hitungan yang dicari = Jumlah
Xi = Data Hasil Perhitungan n = Jumlah Sampel
Sedangkan untuk menghitung Simpangan baku digunakan rumus : )
1 (
) ( )
( 2 2
2
n n
Xi Xi
n Sd
Keterangan :
Sd = Standar Deviasi yang dicari = Jumlah
Xi = Data Hasil Perhitungan n = Jumlah Sampel
2. Menguji normalitas masing- masing periode tes
Uji normalitas digunakan untuk menentukan apakah pengujian tergolong dalam pengujian parametrik atau non parametrik. Uji normalitas yang digunakan adalah metode uji normalitas Kolmogorov Smirnov. Uji Normalitas data antara
(3)
Jeni Jenal Mutaqin, 2016
PENGARUH MOD EL D IRECT INSTRUCTION D AN MOD EL KOOPERATIF TERHAD AP HASIL BELAJAR KETERAMPILAN PERMAINAN SEPAKBOLA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
lain dapat dilakukan dengan membandingkan probabilitas nilai Kolmogorov-Smirnov tersebut dengan α sebesar 0,05 (5%). Apabila probabilitas nilai koefisien α > 0,05 maka dapat terdistribusi normal, sebaliknya jika nilai koefisien α < 0,05 maka tidak dapat terdistribusi normal. Hipotesis yang diuji adalah sebagai berikut:
H0 : Data berdistribusi normal H1 : Data tidak berdistribusi normal α : 5%
a. Kriteria Uji Tolak H0 jika Sig. < 0.05 b. Kriteris Uji terima H0 jika Sig > 0.05 3. Uji t-test
a. Uji t berpasangan
Uji ini digunakan untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan nilai rata-rata dua kelompok data yang berpasangan. Berpasangan di sini maksudnya, satu sampel mendapat perlakuan berbeda dari dimensi waktu. Untuk menganalisis dua sampel berkorelasi dengan jenis data interval/rasio, digunakan uji-t dua sampel (sampel paired test).Rancangan pengujian hipotesis yang dilakukan adalah untuk mengetahui perbedaan nilai pretest dan post test pada model direct instruction dengan hipotesis sebagai berikut:
a. Ho : µ1 = µ2 :tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara model direct instruction terhadap hasil belajar keterampilan bermain sepakbola.
b. Ha : µ1 ≠ µ2 : terdapat pengaruh yang signifikan antara model direct instruction terhadap hasil belajar keterampilan bermain sepakbola
Pemilihan Uji Statistik
Bentuk uji t menurut Sudjana (1993;162) adalah sebagai berikut:
√
(4)
Jeni Jenal Mutaqin, 2016
PENGARUH MOD EL D IRECT INSTRUCTION D AN MOD EL KOOPERATIF TERHAD AP HASIL BELAJAR KETERAMPILAN PERMAINAN SEPAKBOLA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu t = Nilai uji t
X1 = Rata-rata variabel X1 X2 = Rata-rata variabel X2 S = Simpangan baku gabungan
n1 = Banyaknya data dalam variabel X1 n2 = Banyaknya data dalam variabel X2
Untuk menentukan besarnya S, digunakan rumus sebagai berikut:
√
Dimana :
S = Simpangan baku gabungan
n1 = Banyaknya data dalam variabel X1 n2 = Banyaknya data dalam variabel X2 S1 = Simpangan baku pada variabel 1 S2 = Simpangan baku pada variabel 2
Sedangkan untuk mencari S1 dan S2 digunakan rumus sebagai berikut:
√∑ √∑
Sedangkan untuk mencari X1 dan X2 digunakan rumus sebagai berikut:
∑ ∑
(5)
Jeni Jenal Mutaqin, 2016
PENGARUH MOD EL D IRECT INSTRUCTION D AN MOD EL KOOPERATIF TERHAD AP HASIL BELAJAR KETERAMPILAN PERMAINAN SEPAKBOLA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Uji kriteria dilakukan untuk menentukan batas-batas dalam melakukan penrimaan / penolakan hipotesis yang diajukan. Kriteria pengujian yang dilakukan adalah sebagai berikut:
1. Derajat kebebasan (dk) = n1 + n2 -2 2. Taraf nyata α = 0,05
3. Uji 2 pihak
b. Uji t independen
Independent sample t-test adalah jenis uji statistika yang bertujuan untuk membandingkan rata-rata dua grup yang tidak saling berpasangan atau tidak saling berkaitan (sugiyono, 2010). Tidak saling berpasangan dapat diartikan bahwa penelitian dilakukan untuk dua subjek sampel yang berbeda. Dalam penelitian ini uji T-test Independent untuk mengidentifikasi perbedaan model direct instruction dan model kooperatif terhadap hasil belajar keterampilan permainan sepak bola Siswa Kelas X SMK Mutiara Bangsa Purwakarta.
Sebelum dilakukan uji T-test Independent dilakukan uji normalitas data. Karena data berdistribusi normal, dilakukan uji homogenitas atau varian dengan uji F-Test atau Levene’s Test. Dalam penelitian ini, kedua kelompok data mempunyai varian yang sama sehingga nilai uji T-test Independent dibaca pada Equal variance. Rumus manual uji homogenitas varian adalah sebagai berikut :
Data dinyatakan memiliki varian yang sama (equal variance) bila F-Hitung < F-Tabel, dan sebaliknya, varian data dinyatakan tidak sama (unequal variance) bila F-Hitung > F-Tabel. Bentuk varian kedua kelompok data akan berpengaruh pada nilai standar error yang akhirnya akan membedakan rumus pengujiannya.
Uji t untuk varian yang sama (equal variance) menggunakan rumus manual Polled Varians:
(6)
Jeni Jenal Mutaqin, 2016
PENGARUH MOD EL D IRECT INSTRUCTION D AN MOD EL KOOPERATIF TERHAD AP HASIL BELAJAR KETERAMPILAN PERMAINAN SEPAKBOLA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
̅ ̅
√
Uji t untuk varian yang berbeda (unequal variance) menggunakan rumus manual Separated Varians dibawah ini : ̅ ̅
√
Keterangan :
n1 : Jumlah sampel 1 n2 : Jumlah sampel 2
̅ : Rata-rata sampel ke -1
̅ : Rata-rata sampel ke -2 : Varians sampel ke -1 : Varians sampel ke -2
Hipotesis yang diuji adalah :
H0 : (μ1 - μ2 = 0), tidak terdapat perbedaan yang signifikan hasil keterampilan belajar bermain sepakbola menggunakan model direct instruction dengan Hasil keterampilan belajar bermain sepakbola menggunakan model kooperatif
H1 : (μ1 - μ2≠ 0), terdapat perbedaan yang signifikan hasil keterampilan belajar bermain sepakbola menggunakan model direct instruction dengan Hasil keterampilan belajar bermain sepakbola menggunakan model kooperatif
Pengambilan Keputusan
Keputusan yang diambil berdasarkan kriteria uji yang telah dihitung dengan ketentuan sebagai berikut:
Tolak H0 apabila asymp sig < 0.05 atau jika –ttabel> thitung> ttabel Terima H0 apabila asymp sig > 0.05 atau jika –ttabel< thitung< ttabel