PENGARUH PENGGUNAAN MIND MAP TERHADAP KEMAMPUAN MENGAPLIKASIKAN DAN MENCIPTA PADA PELAJARAN IPA DI SD KANISIUS WIROBRAJAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

PENGARUH PENGGUNAAN MIND MAP TERHADAP

KEMAMPUAN MENGAPLIKASIKAN DAN MENCIPTA

PADA PELAJARAN IPA

DI SD KANISIUS WIROBRAJAN

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

  

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Disusun oleh:

Susilawati

  

NIM. 081134141

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2012

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

MOTO DAN PERSEMBAHAN

Kebahagiaan itu datang dari diri kita sendiri dan datang dari orang-orang di sekeliling kita

  Karya sederhana ini kupersembahkan kepada:

  Yesus Kristus dan Ibu Maria yang selalu mendampingi saya Bapak, Ibu, dan ke-dua kakak yang saya cintai

Kekasihku yang selalu mendukung dan memotivasi saya

Dosen PGSD yang terkasih Sahabat dan teman-teman yang terkasih

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

ABSTRAK

  Nama : Susilawati. 2012. Pengaruh Penggunaan Mind Map terhadap

  

Kemampuan Mengaplikasikan dan Mencipta pada Pelajaran IPA di SD Kanisius

Wirobrajan. Skripsi. Yogyakarta: PGSD, Universitas Sanata Dharma.

  Kata kunci : metode mind map, kemampuan mengaplikasikan, kemampuan mencipta, mata pelajaran IPA.

  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan mind map terhadap 1) kemampuan mengaplikasikan dan 2) kemampuan mencipta pada siswa kelas V SD Kanisius Wirobrajan Yogyakarta pada Semester Genap Tahun Ajaran 2011/2012 pada mata pelajaran IPA materi mengidentifikasi peristiwa alam yang terjadi di Indonesia dan dampaknya bagi makhluk hidup dan lingkungan.

  Desain penelitian ini adalah quasi experimental design tipe non-

  

equivalent control group design. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas V SDK

  Wirobrajan yang terdiri dari kelas VA sebanyak 32 siswa sebagai kelompok eksperimen dan kelas VB sebanyak 35 siswa sebagai kelompok kontrol. Instrumen penelitian berupa 6 soal essai untuk mengukur kemampuan kognitif anak dari tingkatan yang rendah sampai tingkatan yang paling tinggi. Instrument tersebut telah memenuhi syarat validitas dan reliabilitas berdasarkan analisis statistik. Analisis data dilakukan dengan membandingkan skor pretes, membandingkan skor pretes ke postes, dan membandingkan skor postes atau selisih skor pretes ke postes kelompok eksperimen dan kontrol.

  Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) ada pengaruh metode mind map terhadap kemampuan mengaplikasikan siswa yang ditunjukkan dengan harga sig.

  

(2-tailed) sebesar 0,036 (atau < 0,05). 2) Ada pengaruh metode mind map

  terhadap kemampuan mencipta siswa yang ditunjukkan dengan harga sig. (2- tailed) 0,000 (atau < 0,05).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

ABSTRACT

Name : Susilawati. 2012. The Influence of Mind Mapping toward Application

and Creation Ability in Science Subject

  • – A Research in Kanisius Elementary School Wirobrajan. Skripsi. Yogyakarta: PGSD, Sanata Dharma University.

    Keywords: mind map method, application ability, creation ability, science subject.

  The aim of this research is to know the influence of mind mapping toward th th

  1) 5 grade students’ application ability and 2) 5 grade students’ creation

ability of Kanisius Elementary School Wirobrajan Yogyakarta Even Semester

2011/2012 in science subject: identify natural happenings in Indonesia and its

impact to living creatures and environment.

  The design of this research is quasi experimental type non-equivalent th control group. The subject of this research is 5 grade students’ Kanisius

Elementary School Wirobrajan which consists of 32 students of VA as an

experimental group and 35 students of VB as a control group. Instrument of the

research is 6 essay questions to measure children cognitive ability from ground

level to the highest level. The instrument has fulfilled validity and reliability

requirements based on statistic analysis. Data analysis is done by comparing pre

test score, comparing pre test to post test, and comparing post test score or

difference between pre test to post test score experimental group and control

group.

  The result of the research shows that 1) there is influence of mind map method towar d students’ application ability, it is showed by sig. (2-tailed) in the

amount of 0,036 (or < 0,05). 2) There is influence of mind map method toward

students’ creation ability, it is showed by sig. (2-tailed) 0,000 (or < 0,05).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Pengasih karena rahmat, kasih, dan setiaNya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Skripsi yang berjudul “PENGARUH PENGGUNAAN MIND MAP

  

TERHADAP KEMAMPUAN MENGAPLIKASIKAN DAN MENCIPTA

PADA PELAJARAN IPA DI SD KANISIUS WIROBRAJAN ditulis sebagai

  syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Strata I Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

  Selesainya skripsi ini tidak lepas dari dukungan, bimbingan, dan kerjasama dari beberapa pihak. Oleh karena itu, dengan segenap hati penulis mengucapkan terimakasih kepada:

  1. Rohandi, Ph.D., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

  2. G. Ari Nugrahanta, SJ, S.S., BST, M.A., selakuk Ketua Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Sanata Dharma Yogyakarta dan dosen pembimbing I, yang telah memberikan bimbingan dan dukungan dalam menyelesaikan karya ilmiah ini.

  3. Elga Andriana, S.Psi., M.Ed., selaku dosen pembimbing II, yang senantiasa memberikan bimbingan dan motivasi dalam menyelesaikan karya ilmiah ini.

  4. Hr. Klidiatmoko, selaku kepala SD Kanisius Wirobrajan yang memberikan ijin penelitian dan dukungan kepada penulis.

  5. Ag. Wahyu Utami, S.Pd., selaku guru kelas VA SD Kanisius Wirobrajan yang memberikan waktu dan tenaganya sebagai guru mitra penelitian kolaboratif.

  6. Siswa-siswi kelas VA dan VB SD Kanisius Wirobrajan, yang bersedia sebagai subjek penelitian.

  7. L. Kisjan Siswamartaya dan Valentina Temu, selaku orang tua yang selalu mendukung dan memotivasi saya dalam menyelesaikan karya ilmiah ini.

  8. Markus Kastono dan Lusia Sutarti, selaku kakak saya yang selalu mendukung dan memotivas penulis.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  9. Evi Dyah A.C. dan Mardiyani T.R.A., selaku teman-teman penelitian kolaboratif IPA SD Kanisius Wirobrajan yang selalu berbagi pengetahuan, semangat, dan kasih kepada penulis.

  10. Teman-teman Tim Penelitian IPA, yang selalu bersama-sama dalam melakukan penelitian sampai selesai.

  11. Teman-teman PPL dan PKM SD Kanisius Wirobrajan, yang memberikan bantuan selama penulis melakukan penelitian di sekolah.

  12. Teman-teman kuliah yang telah memberikan dukungan dan semangat kepada peneliti selama penelitian berlangsung.

  13. Teman-teman mudika St. Mikael yang memberikan semangat dan dukungan kepada peneliti selama penelitian berlangsung.

  Penulis menyadari masih banyak kekurangan dan kelemahan dalam penulisan karya ilmiah ini. untuk itu, penulis sangat terbuka terhadap kritik dan saran dari semua pihak. Besar harapan penulis karya ilmiah ini berguna bagi pembaca.

  Penulis

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR ISI

JUDUL HALAMAN

   HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ..................................................... ii HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................... iii PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ..................................................................v PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI .................................................. vi ABSTRAK ........................................................................................................... vii

  

ABSTRACT .......................................................................................................... viii

  SEKAPUR SIRIH ................................................................................................. iv DAFTAR ISI ......................................................................................................... xi

  DAFTAR TABEL ………………………………………………………………xiii

  DAFTAR GAMBAR …………………………………………………………...xiv

  DAFTAR LAMPIRAN ………………………………………………………….xv

  BAB I

  

  

  

  

  

  

  

  2.1.1.1 Metode Pembelajaran dengan Mind map .................................................... 4

  1. Teori Perkembangan Kognitif Anak ......................................................... 4

  2. Metode Pembelajaran ............................................................................... 6

  3. Pembelajaran dengan Mind map ............................................................... 7

  2.1.1.2 Proses Kognitif Mengaplikasikan dan Mencipta ....................................... 9

  2.1.1.3 Mata Pelajaran .......................................................................................... 12

  1. Hakekat IPA ............................................................................................ 13

  2. Tujuan Pembelajaran IPA ....................................................................... 14

  3. Materi Ajar Kelas V SD ......................................................................... 15

  2.1.2 Penelitian-Penelitian Terdahulu .................................................................. 15

  2.1.2.1 Penelitian-penelitian tentang Mind map ................................................... 15

  2.1.2.2 Penelitian-penelitian tentang Proses Kognitif .......................................... 16

  2.1.2.3 Literature Map .......................................................................................... 17

  2.2 Kerangka Berpikir .......................................................................................... 18

  

  BAB III METODE PENELITIAN ....................................................................... 20

  

  3.2 Populasi dan Sampel ..................................................................................... 20

  

  3.4 Variabel Penelitian ........................................................................................ 22

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  3.5 Definisi Operasional ....................................................................................... 22

  3.6 Instrumen Peneliitian ..................................................................................... 23

  3.7 Uji Validitas dan Reliabel .............................................................................. 24

  

  3.9 Teknik Analisis Data …………………………………………………………27

  BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................. 31

  4.1 Hasil Penelitian .............................................................................................. 31

  4.1.1 Pengaruh Penggunaan Mind Map Terhadap Kemampuan Mengaplikasikan ............................................................................................................................... 31

  4.1.1.1 Perbandingan Skor Pretest ........................................................................ 33

  4.1.1.2 Perbandingan Skor Pretest ke Posttest .................................................... 34

  4.1.1.3 Perbandingan Skor Posttest .................................................................... 35

  4.1.2 Pengaruh Penggunaan Mind Map Terhadap Kemampuan Mencipta ........... 37

  4.1.2.1 Perbandingan Skor Pretest ....................................................................... 39

  4.1.2.2 Perbandingan Skor Pretest ke Posttest .................................................... 40

  4.1.2.3 Perbandingan Selisih Skor Pretest dengan Posttest ................................. 41

  4.1.3 Rangkuman Hasil Penelitian ....................................................................... 44

  4.2 Pembahasan .................................................................................................... 44

  terbatasan Penelitian .................................................................................. 46

  BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................... 47

  5.1 Kesimpulan .................................................................................................... 47

  5.2 Saran ............................................................................................................... 48 DAFTAR REFERENSI ....................................................................................... 49

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR TABEL

JUDUL

   HALAMAN

  Tabel 1. Jadwal Pengambilan Data ...................................................................... 21 Tabel 2. Matriks Pengembangan Instrumen ......................................................... 24 Tabel 3. Hasil Uji Validitas yang Pertama ............................................................ 25 Tabel 4. Hasil Uji Validitas yang Kedua ............................................................. 25 Tabel 5. Hasil Uji Pembeda Soal Essai yang Pertama ......................................... 26 Tabel 6. Hasil Uji Pembeda Soal Essai yang Kedua ............................................ 26 Tabel 7. Hasil Uji Reliabel yang Pertama ............................................................ 26 Tabel 8. Hasil Uji Reliabel yang Kedua .............................................................. 26 Tabel 9. Pengumpulan Data dan Instrumen ......................................................... 27 Tabel 10. Hasil Uji Normalitas Kemampuan Mengaplikasikan .......................... 32 Tabel 11. Hasil Uji Perbandingan Skor Pretest Mengaplikasikan ....................... 34 Tabel 12. Hasil Uji Perbandingan Pretest ke Posttest

  Mengaplikasikan…………35 Tabel 13. Hasil Perbandingan Skor Posttest ........................................................ 35 Tabel 14. Hasil Uji Normalitas Kemampuan Mencipta

  …………………………38 Tabel 15. Hasil Uji Perbandingan Skor Pretest

  Kemampuan Mencipta ...………39 Tabel 16. Hasil Uji Perbandingan Pretest ke Posttest Kemampuan Mencipta

  …41 Tabel 17. Selisish Kelompok Kontrol dan Eksperimen

  …………………………41 Tabel 18. Uji Normalitas Selisih

  ………………………………………………42 Tabel 19. Hasil Perbandingan Selisih Skor

  ……………………………………...42 Tabel 20. Rangkuman Perbandingan Skor Pretest .............................................. 44 Tabel 21. Rangkuman Hasil Perbandingan Kenaikan Nilai

  ……………………44 Tabel 22. Rangkuman Hasil Perbandingan Posttest dan Selisih Skor Pretest ke

  

Posttest ................................................................................................................. 44

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

DAFTAR GAMBAR

JUDUL HALAMAN

  Gambar 1. Mind Map Banjir ………………………………………………………9

  Gambar 2. Literature Map dari Penelitian-penelitian Terdahulu ………………17

  Gambar 3. Proses Penyusunan Hipotesis ………………………………………19

  Gambar 4. Desain Penelitian …………………………………………………20

  Gambar 5. Variabel Penelitian …………………………………………………22

  Gambar 6. Kenaikan Skor Kelompok Kontrol dan Eksperimen data Mengaplikasikan

  ………………………………………………………………37 Gambar 7. Kenaikan Skor Kelompok Kontrol dan Eksperimen Data Mencipta .. 43 Gambar 8. Selisih Pretest ke Posttest Kontrol dan Eksperimen

  …………………43

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR LAMPIRAN

JUDUL

  HALAMAN

  Lampiran 1. Silabus dan RPP …………………………………………………....51

  Lampiran 2. Hasil Pembuatan Mind Map ………………………………………84

  Lampiran 3. Hasil Uji Validitas …………………………………………………89

  Lampiran 4. Uji Reliabilitas ……………………………………………………91

  Lampiran 5. Uji Beda Instrumen ………………………………………………...92

  Lampiran 6. Instrumen untuk pengambilan data dan Kunci Jawaban …………...93

  Lampiran 7. Rubrik Penilaian …………………………………………………....99

  Lampiran 8. Rekapitulasi Data Mengaplikasikan dan Mencipta ………………101

  Lampiran 9. Tabulasi Data Mengaplikasikan dan Mencipta …………………...102

  Lampiran 10. Uji Normalitas data Mengaplikasikan …………………………...111

  Lampiran 11. Uji Perbandingan Pretest Kontrol dengan Eksperimen …………111

  Lampiran 12. Uji Perbandingan Pretest ke Posttest Kelompok Kontrol ………112

  Lampiran 13. Uji Perbandingan Pretest ke Posttest Kelompok Eksperimen …..112

  Lampiran 14. Uji Perbandingan Posttest Data Mengaplikasikan ……………....113

  Lampiran 15. Uji Normalitas Data Mencipta …………………………………..113

  Lampiran 16. Uji Perbandingan Pretest Kontrol dengan Eksperimen …………114

  Lampiran 17. Uji Perbandingan Pretest ke Posttest Kontron dan Eksperimen... 114 Lampiran 18. Uji Normalitas Selisih Kontrol dan Kelompok Eksperimen

  ……115 Lampiran 19. Uji Perbandingan Selisih Skor Data Mencipta

  …………………..115 Lampiran 20. Foto-foto Penelitian

  ……………………………………………..116 Lampiran 21. Surat Keterangan Penelitian dari FKIT

  ………………………….120 Lampiran 22. Surat Keterangan Penelitian dari SDK Wirobrajan

  ……………..121 Lampiran 23. Curriculum Vitae

  ………………………………………………...122

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB I PENDAHULUAN Bab I yaitu pendahuluan, berisi latar belakang masalah, rumusan masalah,

  tujuan penelitian, dan manfaat penelitian. Keempat bagian tersebut diuraikan dalam subbab-subbab berikut.

1.1 Latar Belakang

  Mata pelajaran IPA termasuk dalam lima mata pelajaran pokok di Sekolah Dasar. Berdasarkan hal tersebut, pembelajaran seharusnya dilakukan dengan aktif dan menarik. Hal tersebut dikarenakan pelajaran IPA merupakan pelajaran yang berkaitan langsung dengan peristiwa alam dan lingkungan sekitar, sehingga siswa dapat memanfaatkan pengetahuan dasarnya untuk mengembangkan pengetahuan

  IPA di alam dan di lingkungannya.

  Pembelajaran IPA seharusnya menggunakan metode-metode yang dapat mengaktifkan siswa. Siswa tidak hanya menerima tetapi aktif belajar sendiri dan berusaha menyelesaikan masalah yang dihadapi. Demikian pula halnya dalam pembelajaran IPA di Sekolah Dasar. Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar sebaiknya menggunakan metode yang dapat membantu siswa dalam memotivasi diri dan menyenangkan bagi siswa.

  Pembelajaran IPA cenderung hanya menyampaikan fakta-fakta, konse- konsep, dan teori-teori saja. Masih banyak model pembelajaran yang kurang mengaktifkan siswa saat proses pembelajaran. Siswa cenderung hanya menyimak apa yang disampaikan guru. Para guru lebih sering menggunakan metode yang mudah dilakukan dan menghemat waktu.

  Melihat pengalaman saat melaksanakan Program Pengalaman Lapangan (PPL), pembelajaran IPA cenderung hanya menggunakan metode ceramah dan drill soal-soal dari lembar kerja siswa (LKS). Siswa hanya duduk diam dan kurang dapat mengembangkan pengetahuannya. Hal tersebut disebabkan karena siswa kurang aktif dan hanya menyimak apa yang dijelaskan. Siswa juga kurang diarahkan oleh guru untuk mengembangkan kemampuan menerapka atau mempraktekkan. Selain itu siswa juga kurang membuat karya-karya tulis atau merumuskan prosedur untuk memecahkan masalah. Siswa pun cenderung bosan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  dan membuat kegaduhan di kelas, sehingga siswa kurang memahami materi yang dipelajari. Pengetahuan siswa kurang berkembang pada level yang tinggi di mana siswa hanya belajar pada tingkat kemampuan mengingat dan memahami saja.

  Kondisi pembelajaran seperti yang sudah dipaparkan di atas, sangat jauh berbeda dengan yang diharapkan pada pembelajaran IPA dalam pendidikan sekarang ini. Untuk mengatasi permasalahan tersebut guru harus meningkatkan kemampuan kognitif siswa. Salah satu metode yang baik untuk meningkatkan kemampuan kognitif siswa yaitu metode mind map. Menggunakan metode mind

  

map dapat mengaktifkan setiap siswa dan dapat mengembangkan pola pikir serta

kemampuan sampai tingkat yang paling tinggi.

  Benjamin S. Bloom membagi dimensi kognitif ke dalam 6 tingkatan, yang dikenal dengan taksonomi Bloom. Taksonomi Bloom dari tingkatan yang paling rendah yaitu pengetahuan, memahami, mengaplikasikan, menganalisis, sintesis, dan evaluasi. Anderson (2010) merevisi taksonomi Bloom menjadi taksonomi pendidikan baru, dengan mengganti pengetahuan menjadi mengingat, menghilangkan sintesis, dan menambah kemampuan mencipta.

  Masalah dibatasi pada peningkatan kemampuan mengaplikasikan dan mencipta menggunakan metode mind map. Penelitian dilakukan dengan model

  

Quasi Experimental Design tipe non-equivalent control group design (Sugiyono,

  2010:116). Hasil posttest kelompok kontrol dan eksperimen dibandingkan, dan diukur signifikansi perbandingan posttest.

1.2 Rumusan Masalah

  Rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu:

  1.2.1 Apakah metode mind map berpengaruh terhadap kemampuan mengaplikasikan siswa kelas V di SD Kanisius Wirobrajan Yogyakarta mata pelajaran IPA untuk Kompetensi Dasar: Mengidentifikasi peristiwa alam yang terjadi di Indonesia dan dampaknya bagi makhluk hidup dan lingkungan semester genap tahun ajaran 2011/2012?

  1.2.2 Apakah metode mind map berpengaruh terhadap kemampuan mencipta siswa kelas V di SD Kanisius Wirobrajan Yogyakarta Yogyakarta mata

pelajaran IPA untuk Kompetensi Dasar: Mengidentifikasi peristiwa alam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  yang terjadi di Indonesia dan dampaknya bagi makhluk hidup dan lingkungan semester genap tahun ajaran 2011/2012?

  1.2 Tujuan Penelitian

  Sebagaimana telah diungkapkan pada rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini yaitu:

  1.3.1 Mengetahui pengaruh metode mind map terhadap kemampuan mengaplikasikan siswa kelas V di SD Kanisius Wirobrajan Yogyakarta mata pelajaran IPA untuk Kompetensi Dasar: Mengidentifikasi peristiwa alam yang terjadi di Indonesia dan dampaknya bagi makhluk hidup dan lingkungan semester genap tahun ajaran 2011/2012.

  1.3.2 Mengetahui pengaruh metode mind map terhadap kemampuan mencipta siswa kelas V di SD Kanisius Wirobrajan Yogyakarta mata pelajaran IPA untuk Kompetensi Dasar: Mengidentifikasi peristiwa alam yang terjadi di Indonesia dan dampaknya bagi makhluk hidup dan lingkungan semester genap tahun ajaran 2011/2012.

  1.3 Manfaat Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi:

  1.3.2 Peneliti Peneliti dapat menggunakan metode mind map pada siswa Sekolah Dasar dalam meningkatkan kemampuan kognitif terutama kemampuan mengaplikasikan dan mencipta.

  1.3.3 Siswa Siswa mendapatkan pengalaman berharga dalam belajar yaitu menggunakan metode mind map.

  1.3.4 Guru Guru mendapat pengalaman tentang cara menggunakan metode mind map dalam mengajar siswa. Dengan demikian guru diharapkan dapat menerapkan metode mind map dalam mengajar sehari-hari.

  

BAB II

LANDASAN TEORI Bab II ini berisi kajian pustaka, penelitian-penelitian terdahulu, kerangka

  berpikir, dan hipotesis penelitian. Kajian pustaka membahas metode pembelajaran dengan mind map, proses kognitif mengaplikasikan dan mencipta, dan mata

  pelajaran IPA. Penelitian-penelitian dahulu berisi penelitian-penelitian tentang

mind map dan penelitian-penelitian tentang proses kognitif siswa Sekolah Dasar.

Selanjutnya dirumuskan dalam kerangka berpikir dan hipotesis penelitian yang berisi dugaan sementara atau jawaban sementara dari rumusan masalah penelitian.

  2.1 Kajian Pustaka

  2.1.1 Teori-Teori yang Mendukung

  2.1.1.1 Metode Pembelajaran dengan Mind Map Sebelum dibahas metode pembelajaran dengan mind map, terlebih dahulu dibahas teori perkembangan kognitif anak dan metode pembelajaran sebagai berikut:

  1. Teori Perkembangan Kognitif Anak “Istilah perkembangan berarti serangkaian perubahan progresif yang terjadi sebagai akibat dari proses kematangan dan pengalaman”

  Hurlock (1980:2). Seperti yang dikatakan Van den Daele (dalam Hurlock, 1980:2) “perkembangan berarti perubahan secara kualititatif”. Hal ini berarti bahwa perkembangan bukan sekedar penambahan berapa sentimeter pada tinggi badan seseorang atau peningkatan kemampuan seseorang, melainkan suatu proses integrasi dari banyak struktur dan fungsi yang kompleks.

  Menurut Gagne (dalam Jamaris, 2006:18) kognitif adalah proses saat berfikir yang terjadi secara internal di pusat susunan syaraf manusia. Salah satu teori yang dapat digunakan sebagai landasan dalam membahas perkembangan kognitif anak yaitu teori Piaget. Menurut Piaget (dalam Jamaris, 2006:19-23) ada empat fase perkembangan kognitif yaitu:

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  a. Fase Sensorimotor (0

  • – 2 tahun) Pada fase ini anak berinteraksi dengan dunia di sekitarnya menggunakan pancainderanya. Sejak lahir anak sudah memiliki gerak-gerak refleks dan dapat merespon serta memahami sifat- sifat khusus benda-benda yang ada di sekitarnya.

  b. Fase Praoperasional (2

  • – 7 tahun) Pada fase ini anak mulai dapat bercakap-cakap dan memiliki kemampuan untuk menggambarkan suatu objek. Anak juga bertindak sesuai pandangannya sendiri dan berpikir secara intuitif yaitu anak belum dapat memberikan alasan suatu kegiatan.

  c. Fase Operasional Konkret (6

  • – 11 atau 6 – 12 tahun) Pada fase ini anak sudah mulai berpikir secara logis dengan melihat benda-benda konkret. Anak juga berpikir secara deduktif, mampu mengelompokkan atau mengurutkan benda di sekitarnya.

  d. Fase Operasional Formal (11

  • – 14 tahun dan seterusnya) Pada fase ini anak dapat berpikir abstrak dengan cara mengemukakan ide-ide, memprediksikan kejadian, dan melakukan proses berpikir ilmiah. Anak berusaha membuktikan hipotesis dengan cara-caranya sendiri.

  Perkembangan anak tidak hanya dipengaruhi oleh diri anak sendiri tetapi juga dipengaruhi oleh lingkungan. Proses perkembangan anak di lingkungan yaitu dengan proses asimilasi dan akomodasi (Trianto, 2010:70). Asimilasi menurut Slavin (dalam Trianto, 2010:70) adalah penginterprestasian pengalaman baru dalam hubungannya dengan skema-skema yang ada. Sedangkan akomodasi adalah pengubahan skema-skema yang ada untuk mencocokkan dengan situasi-situasi baru.

  Teori perkembangan anak di atas dapat disimpulkan bahwa siswa Sekolah Dasar berusia 6 sampai 12 tahun memasuki fase operasional konkret. Hal tersebut menunjukkan bahwa siswa Sekolah Dasar masih berpikir secara logis dengan melihat benda-benda konkret.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

2. Metode Pembelajaran

  Beberapa metode mengajar menurut Hasibuan dan Moedjiono (1986:13-29) bisa dipaparkan sebagai berikut:

a. Metode Ceramah

  Metode ceramah adalah cara penyampaian materi pelajaran dengan komunikasi secara lisan. Metode tersebut biasanya digunakan untuk menyampaikan informasi dan pengertian. Kelemahannya yaitu siswa cenderung pasif dan cepat bosan.

  b. Metode Tanya Jawab Metode tanya jawab sangat sering digunakan dalam proses belajar. Sebaiknya dalam melakukan tanya jawab digunakan pertanyaan-pertanyaan yang baik sehingga para siswa dapat berpartisipasi dalam kegiatan belajar mengajar.

  c. Metode Diskusi Metode diskusi adalah suatu cara belajar di mana guru memberi kesempatan kepada para siswa (kelompok-kelompok siswa) untuk melakukan perbincangan ilmiah untuk mengumpulkan pendapat, membuat kesimpulan, atau menyusun berbagai alternatif pemecahan suatu masalah. Metode ini berguna untuk mengembangkan kemampuan dan kreativitas anak.

  d. Metode Kerja Kelompok Kerja kelompok merupakan salah satu strategi belajar- mengajar yang memiliki kadar CBSA (Cara Belajar Siswa Aktif).

  Aspek-aspek yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan metode ini adalah tujuan, interaksi, dan kepemimpinan.

  e. Metode Simulasi Simulasi adalah tiruan atau perbuatan yang hanya pura-pura tetapi terlihat seperti adegan sebenarnya. Metode ini bertujuan untuk melatih keterampilan siswa, baik yang bersifat profesional maupun bagi kehidupan sehari-hari.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

f. Metode Demonstrasi

  Metode demonstrasi yaitu metode mengajar yang sangat efektif untuk membantu siswa menemukan jawaban dari setiap pertanyaan. Demonstrator dalam metode ini yaitu guru kelas, guru lain (orang dari luar), atau siswa yang memeragakan di depan kelas.

  Pembelajaran sebaiknya menggunakan metode yang benar- benar dapat memotivasi dan menyenangkan. Dengan demikian saat memilih metode yang sesuai dengan materi harus mempertimbangkan kelebihan dan kelemahan masing-masing metode.

3. Pembelajaran dengan Mind Map

  Mind map menurut Michalko (dalam Buzan, 2011:2) adalah “Alternatif pemikiran keseluruhan otak terhadap pemikiran linear. Mind map menggapai ke segala arah dan menangkap berbagai pikiran

  dari segala sudut.” Mind map juga memudahkan kita dalam mencatat berbagai informasi dari luar masuk ke dalam otak.

  Mind map adalah sistem penyimpanan, penarikan, dan akses

  yang luar biasa untuk perpustakaan raksasa, yang sebenarnya ada dalam otak yang menakjubkan (Buzan, 2011:2). Mind map membantu kita memasukkan potongan-potongan informasi baru ke perpustakaan kita dan secara otomatis dikaitkan dengan semua informasi yang sudah ada di dalam kepala kita.

  Buzan (2011:6) menjelaskan bahwa mind map dapat membantu kita dalam banyak hal. Mind map dalam kehidupan sehari-hari dapat membantu kita merencanakan, berkomunikasi, menjadi lebih kreatif, menghemat waktu, menyelesaikan masalah, memusatkan perhatian, menyusun dan menjelaskan pikiran-pikiran, mengingat lebih baik, belajar lebih cepat dan efisien, dan melihat gambar keseluruhan.

  Menurut Michalko (dalam Buzan, 2011:6) mind map akan mengaktifkan seluruh otak, membereskan akal dari kekusutan mental, memungkinkan kita berfokus pada pokok bahasan, membantu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  menunjukkan hubungan antara bagian-bagian informasi saling terpisah, memberi gambaran yang jelas pada keseluruhan dan perincian, memungkinkan kita mengelompokkan konsep, dan membantu kita membandingkan.

  Pembuatan mind map membutuhkan bahan-bahan sebagai berikut: kertas putih kosong tanpa garis, pena dan pensil warna, otak, dan imajinasi. Menurut Buzan (2007:10) imajinasi membuat otak kiri dan kanan bekerja bersama-sama dengan baik, maka dapat mengingat segala sesuatu dengan lebih baik dan dalam jangka waktu yang lama. Sedangkan langkah membuat mind map menurut Buzan (2011:15) yaitu: a. Memulai dari bagian tengah kertas kosong. Memulai dari tengah agar memberi keleluasaan otak untuk memunculkan sub-sub tema ke segala arah.

  b. Menggunakan gambar (simbol) atau foto untuk ide sentral Anda.

  Menggunakan gambar akan lebih membantu kita dalam berimajinasi dan mengungkapkan kata-kata baru dari tema atau sub tema.

  c. Menggunakan warna. Menggunakan warna membuat mind map yang dibuat lebih menarik dan lebih hidup.

  d. Menghubungkan cabang-cabang utama ke gambar pusat. Membuat ranting-ranting yang berhubungan ke cabang dan seterusnya. Hal tersebut membuat otak kita mengaitkan beberapa hal sekaligus dan kita lebih mudah dalam memahami dan mengingatnya.

  e. Membuat garis hubung yang melengkung. Cabang-cabang melengkung akan terlihat lebih menarik daripada garis lurus, sehingga pembuatan mind map tidak akan membosankan.

  f. Menggunakan satu kata kunci untuk setiap garis. Menggunakan satu kata kunci memberikan lebih banyak motivasi agar kita dapat memunculkan kata-kata baru dibandingkan menggunakan kalimat yang cenderung panjang.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  g. Menggunakan gambar. Menggunakan gambar-gambar pada sub- sub tema akan lebih bermakna dan dapat memicu kita dalam memunculkan kata-kata baru. Berikut ini contoh hasil pembuatan mind map:

  Gambar 1. Mind map Banjir Metode mind map merupakan metode yang tepat jika digunakan dalam mengaktifkan anak dan membantu anak dalam belajar. Menggunakan metode

  

mind map dapat membuat anak berimajinasi dengan mengembangkan tema

  menjadi bagian sub-sub tema dari materi yang dipelajari dan anak lebih lama dalam mengingat materi-materinya.

2.1.1.2 Proses Kognitif Mengaplikasikan dan Mencipta

  Dalam Ensiklopedia (2008), Benjamin Bloom (21 Februari 1913

  • – 13 September, 1999) adalah seorang psikolog pendidikan Amerika yang membuat kontribusi yang signifikan terhadap klasifikasi tujuan pendidikan dan teori belajar penguasaan. Tujuan taksonomi pendidikan Bloom dibagi menjadi tiga domain, yaitu afektif, psikomotor, dan kognitif. Bloom membagi proses kognitif menjadi 6 tingkatan pengetahuan kognitif anak dari tingkatan terendah yaitu pengetahuan, memahami, mengaplikasikan, menganalisis, sintesis, dan evaluasi (Sugiharto, 2009). Taksonomi pendidikan baru hasil revisi Anderson dari tingkatan pengetahuan kognitif anak yang paling rendah sampai yang tertinggi yaitu mengingat, memahami, mengaplikasikan, menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta (Anderson, 2010:43).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Anderson (2010:99-133) menjelaskan keenam pengetahuan kognitif anak, sebagai berikut:

1. Mengingat

  Proses mengingat adalah mengambil pengetahuan yang dibutuhkan dari memori jangka panjang. Tingkatan mengingat dibedakan menjadi 2 macam yaitu mengenali dan mengingat kembali.

  2. Memahami Proses memahami yaitu proses mengonstruksi makna dari pesan-pesan pembelajaran, baik yang bersifat lisan, tulisan, atau grafis, yang disampaikan melalui pengajaran, buku, atau layar komputer. Proses-proses kognitif dalam memahami yaitu menafsirkan, mencontohkan, mengklasifikasikan, merangkum, menyimpulkan, membandingkan, dan menjelaskan.

  3. Mengaplikasikan Proses mengaplikasikan yaitu penggunaan prosedur- prosedur tertentu untuk mengerjakan soal latihan atau menyelesaikan masalah. Proses kognitif mengaplikasikan terdiri dari proses mengeksekusi dan mengimplementasikan.

  4. Menganalisis Menganalisis yaitu proses memecah-mecah materi menjadi bagian-bagian kecil dan menentukan bagaimana hubungan antar bagian dan antara setiap bagian dengan struktur keseluruhannya. Membedakan, mengorganisasi, dan mengontribusi merupakan bagian dari proses kognitif menganalisis.

  5. Mengevaluasi Mengevaluasi merupakan proses membuat keputusan berdasarkan kriteria dan standar. Kriteria-kriteria yang digunakan seperti kualitas, efektivitas, efisiensi, dan konsistensi. Proses- poses kognitif mengevaluasi meliputi memeriksa dan mengkritik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  6. Mencipta Mencipta yaitu proses menyusun elemen-elemen menjadi sebuah keseluruhan yang koheren atau fungsional. Mencipta berisikan tiga proses kognitif yaitu merumuskan, merencanakan, dan memproduksi.

  Dari 6 proses kognitif di atas, yang akan diteliti yaitu mengaplikasikan dan mencipta.

  1. Mengaplikasikan Menurut Anderson (2010:116-120) mengaplikasikan berkaitan erat dengan pengetahuan prosedural seperti pemecahan masalah dan penyelesaian soal. Mengaplikasi terdiri dari dua proses kognitif yaitu mengeksekusi (ketika tugasnya hanya soal latihan yang familier) dan mengimplementasikan (ketika tugasnya merupakan masalah yang tidak familier).

  a. Mengeksekusi Proses mengeksekusi dalam pembelajaran yaitu saat siswa menerapkan prosedur dalam menghadapi tugas yang sudah pernah dikerjakan. Penerapan prosedur tertentu dalam menyelesaikan tugas yang hampir mirip dengan yang pernah dikerjakan sebelumnya merupakan proses mengeksekusi. Misalnya menemukan nilai x dalam 5x – 10 = 5.

  b. Menggunakan Menggunakan yaitu proses menggunakan pengetahuan konseptual untuk memecahkan masalah. Misalnya menggunakan langkah-langkah dengan memanfaatkan benda- benda yang ada.

  c. Mengimplementasikan Mengimplementasikan yaitu proses memilih dan menggunakan sebuah prosedur dalam memecahkan masalah baru. Misalnya menggunakan rumus-rumus untuk masalah-masalah yang sesuai saja.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

2. Mencipta

  Mencipta yaitu penggabungan beberapa unsur untuk keseluruhan yang koheren dan atau fungsional, sehingga terbentuk unsur-unsur yang baru. Tujuan dalam kategori mencipta tidak mengutamakan orisinal atau kekhasan, tetapi lebih menekankan kemampuan siswa dalam menghasilkan sintesis yang baru. Misalnya menyusun kembali unsur-unsur lama menjadi unsur-unsur yang baru atau menata kembali materi yang lama. Mencipta terdiri dari tiga proses kognitif, sebagai berikut:

  a. Merumuskan Proses merumuskan yaitu menemukan masalah dan membuat hipotesis yang memenuhi kriteria-kriteria tertentu. Misalnya siswa diminta untuk membuat hipotesis dari masalah yang ada, seperti membuat hipotesis dari masalah kebakaran hutan di Kalimantan.

  b. Merencanakan Proses merencanakan yaitu pembuatan langkah-langkah untuk menyelesaikan suatu permasalahan. Siswa dalam merencanakan dapat berawal dari membuat sub-sub tujuan atau tugas-tugas apa yang akan dilakukan dalam menyelesaikan masalah. Misalnya merancang proposal untuk suatu penelitian, membuat karangan, atau merancang langkah-langkah dalam penelitian.