HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS V SD KANISIUS WIROBRAJAN TAHUN PELAJARAN 20102011
HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR
DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS V
SD KANISIUS WIROBRAJAN TAHUN PELAJARAN 2010/2011
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Disusun Oleh :
Evivalen Arnis Kurnia NIM: 07 1134 015
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA
HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR
DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS V
SD KANISIUS WIROBRAJAN TAHUN PELAJARAN 2010/2011
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Disusun Oleh :
Evivalen Arnis Kurnia NIM: 07 1134 015
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA
PERSEMBAHAN
Skripsi ini aku persembahkan kepada: Tuhan Yang Maha Esa Bapakku Yulius Mujiman Ibuku Emerentiana Sutirah
Adik, Kakak, Simbah, dan Teman-teman yang aku cintai
Dan bagi siapa saja yang membutuhkanMOTTO
“Bagi hati yang berani, tidak ada yang tidak
mungkin. Tetapi, bagi hati yang penakut,
yang pasti pun akan diperlakukan sebagai
tidak mungkin.” (Mario Teguh)
“Berdoa, berusaha, dan bersyukur.”
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 28 Juli 2011 Penulis
Evivalen Arnis Kurnia
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama : Evivalen Arnis Kurnia Nomor Mahasiswa : 07 1134 015
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:
HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI
BELAJAR SISWA KELAS V SD KANISIUS WIROBRAJAN TAHUN
PELAJARAN 2010/2011
beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas dan mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis. Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal : 28 Juli 2011 Yang menyatakan
ABSTRAK
HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI
BELAJAR SISWA KELAS V SD KANISIUS WIROBRAJAN TAHUN
PELAJARAN 2010/2011
Evivalen Arnis KurniaUniversitas Sanata Dharma
2011
Tujuan penelitian ini adalah untuk (1) mengetahui motivasi belajar siswa kelas V SD Kanisius Wirobrajan; (2) mengetahui prestasi belajar siswa kelas V SD Kanisius Wirobrajan; (3) mengetahui apakah ada hubungan antara motivasi belajar dengan prestasi belajar siswa kelas V SD Kanisius Wirobrajan; (4) mengetahui seberapa besar sumbangan motivasi belajar terhadap prestasi belajar siswa kelas V SD Kanisius Wirobrajan. Penelitian ini dilaksanakan di SD Kanisius Wirobrajan, Yogyakarta pada tanggal 21 Mei 2011. Jumlah subyek penelitian sebanyak 67 siswa. Data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner dan dokumentasi dari nilai rapor semester 1. Data dianalisis dengan menggunakan teknik analisis korelasi serial dengan taraf signifikansi 1%.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) motivasi belajar siswa dikelompokkan menjadi tiga kategori yaitu motivasi belajar rendah ada 12 siswa (17,9%), motivasi belajar sedang ada 30 siswa (44,8%), dan motivasi belajar tinggi ada 25 siswa (37,3%) dengan skor motivasi belajar terendah adalah 69 dan skor tertingginya adalah 147; (2) prestasi belajar siswa terendah adalah 40 sedangkan prestasi belajar tertinggi adalah 90,2. Ada 6 siswa dengan prestasi belajar rendah (9%), siswa dengan prestasi belajar sedang ada 37 siswa (55,4%) dan ada 24 siswa dengan prestasi belajar tinggi (35,8%); (3) ada hubungan yang positif dan signifikan antara motivasi belajar dengan prestasi belajar siswa kelas V SD Kanisius Wirobrajan dengan nilai koefisien korelasi sebesar 0,839 berada pada tingkat korelasi sangat kuat. Signifikan pada taraf signifikansi 1% dengan nilai korelasi r tb = 0,317; (4) sumbangan motivasi belajar terhadap prestasi belajar siswa sebesar 83,9%. Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat membantu guru dalam memberikan motivasi kepada siswanya guna meningkatkan prestasi belajar yang diraih siswa. Selain itu, semoga penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi oleh peneliti lain dalam melakukan penelitian yang lain.
Kata kunci: motivasi belajar, prestasi belajar siswa
ABSTRACT
THE CORRELATION OF LEARNING MOTIVATION AND THE
th
LEARNING ACHIEVEMENT OF 5 GRADE STUDENTS OF SD
KANISIUS WIROBRAJAN IN THE ACADEMIC YEAR 2010/2011
Evivalen Arnis Kurnia
Sanata Dharma University
2011
thThis research was intended to: (1) find out the learning motivation of 5 grade students of SD Kanisius Wirobrajan; (2) find out the learning achievement
th
of 5 grade students of SD Kanisius Wirobrajan; (3) find out whether there was
th
correlation between the learning motivation and the learning achievement of 5 grade students of SD Kanisius Wirobrajan; (4) find out the contribution of the
th
learning motivation to the learning achievement of 5 grade students of SD Kanisius Wirobrajan. This research was conducted at SD Kanisius Wirobrajan
st th
Yogyakarta, on May 21 , 2011. Sixty seven students from the 5 grade of SD Kanisius Wirobrajan were involved as the informants of the research. The research used questionnaire and the raport data of semester 1 as the research instruments. The data was analyzed using serial correlation analysis technique with significance level 1%.
The results of the research were : (1) students’ learning motivation was divided by three categories: low learning motivation, medium learning motivation, and high learning motivation. There were 12 students (17,9%) who fell into the category of having low learning motivation, 30 students (44,8%) with medium learning motivation, and 25 students (37,3%) with high learning motivation. The lowest score of learning motivation was 69, and the highest score of learning motivation was 147; (2) the lowest value of students
’ learning achievement was 40 whereas the highest value of students ’ learning achievement was 90,2. There were 6 students (9%) whoi fell into the category of low learning achievement, 37 students (55,2%) who fell into the category of medium learning achievement, and 24 students (35,8%) who had high learning achievement; (3) there was positive and significant correlation between the learning motivation and
th
the learning achievement of 5 grade students of SD Kanisius Wirobrajan with coefficient correlation value was 0,839 in strong level. The correlation was significant in significance level 1% with r tb = 0,317; (4) the contribution of the
th
learning motivation to the learning achievement of 5 grade students of SD Kanisius Wirobrajan was 83,9%. By these result, it was expected that teachers could help develop students’ learning motivation to increase their learning achievement. Besides, it was expected that this research could be used as a reference by other researchers to conduct another similar or related researches.
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala berkat dan karuniaNYA sehingga skripsi yang berjudul
“Hubungan antara Motivasi
Belajar dengan Prestasi Belajar Siswa Kelas V SD Kanisius Wirobrajan
Tahun Pela jaran 2010/2011” telah dapat diselesaikan dengan baik dan lancar.Skripsi ini disusun guna memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan di Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Jurusan Ilmu Pendidikan Fakulktas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma.
Penulis menyadari bahwa dalam penyelesaian skripsi ini tidak lepas dari dukungan dan bantuan berbagai pihak lain baik berupa pengetahuan, bimbingan, dorongan, dan kemudahan lainnya. Untuk itu, penulis tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada:
1. Rohandi, Ph.D., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma.
2. Drs. Puji Purnomo, M.Si., selaku Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan, Ketua Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, dan Dosen Pembimbing I yang memberikan bantuan, dukungan, dan dorongan dalam penulisan skripsi ini.
3. Drs. J. Sumedi selaku Dosen Pembimbing II yang senantiasa memberikan dorongan, bantuan, dan bimbingan yang sangat berguna dalam penyelesaian skripsi ini.
4. Drs. YB. Adimassana, M.A., selaku dosen tamu penguji skripsi ini yang telah menguji skripsi ini sehingga skripsi ini menjadi semakin bermutu.
5. Hr. Klidiatmoko, S.Pd., selaku Kepala SD Kanisius Wirobrajan yang telah memberikan kesempatan kepada penulis dalam melaksanakan penelitian.
6. Ibu Tri dan Ibu Niken selaku guru kelas V SD Kanisius Wirobrajan yang telah memberikan kesempatan kepada penulis dalam melaksanakan penelitian.
8. Ibu Dewi Marlina, selaku guru kelas V SD Kanisius Kotabaru yang telah memberikan kesempatan dalam melaksanakan uji coba angket penelitian.
9. Siswa dan siswi kelas V SD Kanisius Kotabaru dan SD Kanisius Wirobrajan yang telah membantu dalam pelaksanaan penelitian.
10. Seluruh dosen Prodi PGSD dan Sekretariat PGSD yang telah memberikan dukungan dan bantuannya.
11. Pak Mujimin dan Bu Sutirah yang telah memberikan kasih sayang, dukungan, doa, dan perhatian yang begitu besar selama ini serta mendambakan keberhasilan dan kesuksesanku.
12. Kakakku Irma dan Yanto,adikku Rina serta Mbah Karto yang senantiasa memanjatkan doa demi tercapainya cita-citaku.
13. Seseorang yang telah menemani dan mendengarkan semua keluh kesahku selama ini “Andri”. Terima kasih atas kasih sayangmu yang sangat tulus dan telah membuat hari-hariku semakin indah.
14. Yani, Nuning, Master, Beatrice, Ririn, dan Didik yang telah banyak membantuku dalam menyelesaikan skripsi ini. Terima kasih atas dukungan dan persahabatan kalian. Persahabatan kita bagai kepompong. Jangan biarkan hujan badai dan apapun juga memutuskan persahabatan kita ini. Hehehe.
15. Teman-teman PGSD angkatan ’07 yang lain, semoga sukses untuk kita semua. Kalian teman-teman yang baik.
16. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu yang telah banyak membantuku selama penyelesaian skripsi ini.
Dalam penyusunan skripsi ini, penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari sempurna, sehingga masih perlu dikaji dan dikembangkan secara lebih lanjut. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca. Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang berkepentingan.
DAFTAR ISI
Halaman HALAMAN JUDUL .............................................................................. i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................... ii HALAMAN PENGESAHAN ................................................................ iii HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................ iv HALAMAN MOTTO ............................................................................ v PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ................................................ vi LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA
ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ............................... vii ABSTRAK ............................................................................................. viii ABSTRACT ........................................................................................... ix KATA PENGANTAR ........................................................................... x DAFTAR ISI .......................................................................................... xii DAFTAR TABEL .................................................................................. xiv DAFTAR GAMBAR ............................................................................. xv DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................... xvi
BAB I. PENDAHULUAN A.
1 Latar Belakang Masalah ......................................................
B.
5 Rumusan Masalah ...............................................................
C.
5 Batasan Istilah dan Variabel ................................................
D.
6 Tujuan Penelitian .................................................................
E.
6 Manfaat Penelitian ...............................................................
BAB II. KAJIAN PUSTAKA A.
8 Motivasi Belajar ..................................................................
1. Pengertian Motivasi Belajar ......................................
8 2. Jenis-jenis Motivasi ...................................................
12 3. Peran dan Fungsi Motivasi ........................................
18 4. Prinsip-prinsip Motivasi ............................................
21 5. Ciri-ciri Motivasi Belajar Tinggi ...............................
26
6. Unsur-unsur yang Mempengaruhi Motivasi Belajar Siswa ..........................................................................
31 7. Cara Membangkitkan Motivasi Belajar Siswa ..........
37 B.
50 Prestasi Belajar ....................................................................
1. Pengertian Belajar .......................................................
50 2. Pengertian Prestasi Belajar .........................................
51 3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar ...
53 C. Hubungan Antara Motivasi Belajar Siswa dengan Prestasi Belajar Siswa ........................................................................
63 D.
67 Hipotesis Penelitian .............................................................
B.
68 Variabel Penelitian ..............................................................
C.
69 Definisi Operasional Variabel .............................................
D.
70 Subyek Penelitian ................................................................
E.
70 Tempat Penelitian ................................................................
F.
70 Waktu Penelitian .................................................................
G.
71 Instrumen Penelitian / Alat Ukur ........................................
1. Teknik Pengumpul Data ............................................
71 a. Kuesioner .........................................................
71 b. Dokumentasi .....................................................
81 2. Uji Coba Instrumen Penelitian ...................................
81 a. Uji Validitas .....................................................
82 b. Uji Reliabilitas ..................................................
87 H.
91 Teknik Analisis Data ...........................................................
BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A.
97 Hasil Penelitian ...................................................................
1. Motivasi Belajar Siswa ...............................................
98
2. Prestasi Belajar Siswa ................................................. 104
3. Hubungan Antara Motivasi Belajar Siswa Dengan Prestasi Belajar Siswa ................................................. 109
4. Sumbangan Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa ................................................ 120 B.
122 Pembahasan Hasil Penelitian ...............................................
BAB V. PENUTUP A.
127 Kesimpulan ..........................................................................
B.
129 Saran .................................................................................... DAFTAR PUSTAKA ............................................................................ 131 LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
95 Tabel 4.1 Klasifikasi Skor Motivasi Belajar Siswa ................................
Tabel 4.8 Nilai Ordinat ........................................................................... 115Tabel 4.7 Banyaknya Subyek Dalam Kelompok .................................... 113Tabel 4.6 Jumlah Skor Prestasi Belajar Tiap Kelompok ........................ 112SD Kanisius Wirobrajan ......................................................... 110
Tabel 4.5 Skor Motivasi dan Prestasi belajar Siswa Kelas VSD Kanisius Wirobrajan ......................................................... 104
Tabel 4.4 Data Prestasi Belajar Siswa Kelas V99 Tabel 4.3 Klasifikasi Nilai Prestasi Belajar Siswa .................................. 104
99 Tabel 4.2 Data Skor Motivasi Belajar Siswa Kelas V SD Kanisius Wirobrajan .........................................................
92 Tabel 3.11 Pedoman Memberikan Interpretasi Koefisien Korelasi ........
Halaman Tabel 3.1 Subyek Penelitian Motivasi Belajar Siswa .............................
91 Tabel 3.10 Pembagian Kelompok (Kategori) Motivasi ..........................
90 Tabel 3.9 Hasil Perhitungan Taraf Reliabilitas Soal Penelitian .............
88 Tabel 3.8 Hasil Perhitungan Taraf Reliabilitas Soal Uji Coba ...............
83 Tabel 3.7 Klasifikasi Koefisien Korelasi Reliabilitas .............................
77 Tabel 3.6 Kisi-kisi Soal untuk Mencari Validitas Item...........................
75 Tabel 3.5 Sebaran Item Motivasi Belajar ................................................
75 Tabel 3.4 Kisi-kisi Penyusunan Kuesioner Motivasi Belajar ................
71 Tabel 3.3 Penetapan Skor Untuk Pernyataan Positif dan Negatif ..........
70 Tabel 3.2 Jadwal Penelitian ....................................................................
Tabel 4.9 Tabel Kerja Persiapan Perhitungan Korelasi Serial ................ 116
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Skema kaitan antara cita-cita/aspirasi siswa dengan motivasi belajar dan perolehan belajar ..............................32 Gambar 2.2 Skema kaitan antara kemampuan siswa dengan motivasi belajar dan perolehan belajar ..............................
33 Gambar 2.3 Skema kaitan antara kondisi siswa dengan motivasi belajar dan perolehan belajar ..............................
34 Gambar 2.4 Skema kaitan antara kondisi lingkungan belajar dengan motivasi belajar dan perolehan belajar ..................
35 Gambar 2.5 Skema kaitan antara unsur dinamis belajar/pembelajaran dengan motivasi belajar dan perolehan belajar ..................
36 Gambar 2.6 Skema kaitan antara upaya guru dalam mengajar dengan motivasi belajar dan perolehan belajar .................
37 Gambar 2.7 Skema hubungan antara motivasi belajar dengan prestasi belajar ......................................................
66 Gambar 4.1 Diagram lingkaran pengelompokan siswa berdasarkan skor motivasi belajar siswa ............................................... 103
Gambar 4.2 Diagram lingkaran pengelompokan siswa berdasarkan nilai prestasi belajar siswa ................................................ 108
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman Lampiran 1: Angket/kuesioner motivasi belajar (uji coba) ................. 135 Lampiran 2: Tabel skorring (4, 3, 2, 1) uji coba angket motivasi belajar siswa kelas V SD Kanisius Kotabaru ................. 142 Lampiran 3: Tabel persiapan perhitungan koefisien validitas dan reliabilitas soal angket motivasi belajar siswa kelas V
SD Kanisius Kotabaru tahun pelajaran 2010/2011 ........ 148 Lampiran 4: Tabel validitas tiap indikator dan sebaran item motivasi belajar siswa ..................................................... 155 Lampiran 5: Tabel revisi item soal kuesioner tiap indikator................ 157 Lampiran 6: Hasil analisis uji validitas angket motivasi belajar siswa ................................................................... 160 Lampiran 7: Hasil analisis uji reliabilitas soal uji coba angket motivasi belajar siswa kelas V SD Kanisius Kotabaru ................. 162 Lampiran 8: Revisi kisi-kisi penyusunan kuesioner motivasi belajar siswa ..................................................... 164 Lampiran 9: Sebaran item revisi kuesioner motivasi belajar .............. 165 Lampiran 10: Angket/kuesioner penelitian motivasi belajar ................ 168 Lampiran 11: Tabel skorring (4, 3, 2, 1) uji coba angket penelitian motivasi belajar siswa kelas V SD Kanisius Wirobrajan tahun pelajaran 2010/2011 ............................................. 173
Lampiran 12: Tabel persiapan perhitungan koefisien reliabilitas soal angket penelitian motivasi belajar siswa kelas V SD Kanisius Wirobrajan tahun pelajaran 2010/2011 ...... 181
Lampiran 13: Hasil analisis uji reliabilitas angket penelitian motivasi belajar siswa kelas V SD Kanisius Wirobrajan ............... 189 Lampiran 14: Tabel nilai rapor siswa kelas V semester 1
siswa kelas V SD Kanisius Wirobrajan .......................... 195 Lampiran 16: Tabel ordinat pada kurva normal .................................... 197 Lampiran 17: Tabel nilai-nilai r Product Moment dari Pearson ........... 199 Lampiran 18: Tabel hubungan antar kelompok motivasi belajar dengan antar kelompok prestasi belajar siswa kelas V SD Kanisius Wirobrajan .................................... 200
Lampiran 19: Surat ijin uji coba angket ................................................ 203 Lampiran 20: Surat ijin penelitian ......................................................... 204 Lampiran 21: Surat keterangan dari SD Kanisius Wirobrajan .............. 205 Lampiran 22: Dokumentasi penelitian (foto) ........................................ 206
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan hal yang penting bagi manusia. Pendidikan
yang paling dasar kita kenal dengan sebutan Sekolah Dasar (SD). Siswa memasuki jenjang SD pada usia 6 sampai 12 tahun. Pendidikan setelah SD kita kenal dengan SMP (Sekolah Menengah Pertama), sedangkan pendidikan setelah SMP kita kenal dengan Sekolah Menengah Atas (SMA).
Anak usia Sekolah Dasar (SD) berada pada tahapan operasi konkret (Trianto, 2010:31). Pada rentang usia tersebut anak mulai menunjukkan perilaku belajar sebagai berikut: (1) mulai memandang dunia secara obyektif, bergeser dari satu aspek situasi ke aspek lain secara reflektif dan memandang unsur-unsur secara serentak, (2) mulai berpikir secara operasional, (3) mempergunakan cara berpikir operasional untuk mengklasifikasikan benda-benda, (4) membentuk dan mempergunakan keterhubungan aturan-aturan, prinsip ilmiah sederhana, dan mempergunakan hubungan sebab akibat, dan (5) memahami konsep substansi, volume zat cair, panjang, lebar, luas, dan berat.
Kegiatan belajar mengajar merupakan pokok kegiatan pendidikan secara penuh. Kegiatan belajar mengajar melibatkan guru sebagai fasilitator (penyampai pesan) dan siswa sebagai penerima pesan. Guru yang bertindak kepada penerima pesan yaitu siswa. Oleh karena itu, guru menjadi pokok penting dalam keberhasilan suatu proses belajar mengajar. Selain guru, siswa juga menjadi pokok penting dalam keberhasilan proses belajar mengajar. Siswa yang berperan sebagai penerima pesan merupakan subjek belajar yang akan mendapatkan pengetahuan baru. Guru tanpa siswanya adalah sesuatu yang mustahil. Begitu juga sebaliknya.
Menurut Surya (2004:7), pemahaman seorang guru terhadap pengertian pembelajaran akan mempengaruhi cara guru itu mengajar.
“Pembelajaran ialah suatu proses yanag dilakukan oleh individu untuk memperoleh suatu perubahan perilaku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil dari pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya
” (Surya, 2004:7). Berdasarkan pengertian pembelajaran tersebut dapat diketahui bahwa dalam pembelajaran terjadi interaksi antara siswa dengan lingkungannya. Lingkungan di sini mencakup semua hal yang berpengaruh dan bermakna bagi individu (Hamalik, 2009:6). Lingkungan belajar dalam kelas meliputi unsur-unsur guru, fasilitas belajar, peralatan dan perlengkapan, serta kelompok atau individu-individu siswa lainnya.
Adaya interaksi siswa dengan lingkungannya membuat siswa mendapatkan pengetahuan dengan disertai adanya perubahan perilaku yang terjadi dalam diri siswa sendiri.
Untuk mencapai keberhasilan dalam suatu proses belajar mengajar harus didukung dengan kerjasama antara guru dan siswa dalam menciptakan yang menarik bagi siswa sehingga siswa mampu termotivasi untuk mengikuti kegiatan belajar dengan baik. Dengan kerjasama itu, pembelajaran akan berhasil. Keberhasilan proses belajar mengajar dapat ditandai dengan prestasi belajar siswa yang memuaskan. Prestasi belajar yang baik ini pun dipengaruhi oleh berbagai faktor yang berasal dari dalam (internal) dan faktor yang berasal dari luar (eksternal). Faktor dari dalam misalnya kemampuan intelegensi siswa, kesehatan siswa, keadaan psikis siswa, dan pengalaman dasar yang dimiliki siswa. Faktor yang berasal dari luar misalnya yang berasal dari pendidik dan media/alat bantu mengajar yang digunakan.
Kemampuan intelegensi siswa berperan penting dalam pencapaian prestasi belajar siswa. Kemampuan intelegensi siswa berbeda-beda. Ada siswa dengan kemampuan intelegensi tinggi, ada pula siswa yang mempunyai kemampuan intelegensi rendah. Siswa yang mempunyai kemampuan intelegensi tinggi umumnya dapat memperoleh prestasi belajar yang tinggi pula, sedangkan siswa dengan kemampuan intelegensi rendah juga akan memperoleh prestasi belajar yang rendah pula. Kemampuan intelegensi ini yang akan melahirkan motivasi belajar yang ada pada diri siswa. Siswa yang mempunyai kemampuan intelegensi yang tinggi akan termotivasi untuk mempertahankan prestasi yang telah diraihnya. Begitu juga sebaliknya. Siswa yang mempunyai kemampuan intelegensi rendah cenderung tidak peduli dengan prestasi yang diraihnya. Walaupun demikin, ada pula siswa yang berkemampuan intelegensi rendah yang termotivasi untuk mendapatkan prestasi belajar yang memuaskan.
Motivasi atau daya penggerak setiap siswa berbeda-beda. Ada yang mempunyai motivasi tinggi, ada pula yang mempunyai motivasi rendah. Hal ini karena motivasi belajar juga dipengaruhi oleh beberapa faktor yang bersal dari dalam siswa (internal) dan faktor yang berasal dari luar siswa (eksternal). Siswa yang bermotivasi rendah cenderung menjadi anak yang pemalas dan mudah putus asa bila menghadapi kesulitan dalam belajarnya.
Siswa yang mempunyai motivasi belajar tinggi akan lebih bersemangat dalam belajar dan tidak mudah putus asa dalam menghadapi kesulitan belajar yang dialaminya. Siswa yang mempunyai motivasi belajar tinggi mempunyai dorongan yang besar untuk mendapatkan prestasi belajar yang tinggi. Begitu halnya dengan siswa yang mempunyai motivasi belajar rendah, dorongan untuk mendapatkan prestasi belajar yang tingi pun rendah.
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, penulis bermaksud untuk menyelidiki bagaimana hubungan motivasi belajar siswa dengan prestasi belajar siswa. Selanjutnya penelitian ini dituangkan dalam sebuah penelitian yang berjudul “HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI
BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS V SD KANISIUS WIROBRAJAN TAHUN PELAJARAN 2010/2011 ”
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, rumusan masalah penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana motivasi belajar siswa kelas V SD Kanisius Wirobrajan?
2. Bagaimana prestasi belajar siswa kelas V SD Kanisius Wirobrajan?
3. Apakah ada hubungan antara motivasi belajar dengan prestasi belajar siswa kelas V SD Kanisius Wirobrajan?
4. Seberapa besar sumbangan motivasi belajar terhadap prestasi belajar siswa kelas V SD Kanisius Wirobrajan?
C. Batasan Istilah
1. Motivasi belajar adalah daya dorongan atau daya penggerak yang ada di dalam diri siswa yang dapat menimbulkan kegiatan belajar yang mengaktifkan, mengarahkan, menuntun, dan menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar sehingga tujuan belajar yang dikehendaki siswa dapat tercapai.
2. Prestasi belajar adalah tingkat keberhasilan atau hasil yang dicapai siswa setelah menyelesaikan serangkaian kegiatan belajar mengajar, yang diperoleh dari hasil tes mengenai sejumlah materi pada mata pelajaran tertentu, yang ditunjukan dengan nilai tes atau nilai yang diberikan oleh guru pada setiap periode tertentu.
3. Korelasi adalah hubungan timbal balik atau sebab akibat antara dua
D. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk: 1. Mengetahui motivasi belajar siswa kelas V SD Kanisius Wirobrajan.
2. Mengetahui prestasi belajar siswa kelas V SD Kanisius Wirobrajan.
3. Mengetahui apakah ada hubungan antara motivasi belajar dengan prestasi belajar siswa kelas V SD Kanisius Wirobrajan.
4. Mengetahui seberapa besar sumbangan motivasi belajar terhadap prestasi belajar siswa kelas V SD Kanisius Wirobrajan.
E. Manfaat Penelitian
Manfaat yang dapat diharapkan dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Secara teoritis hasil penelitian tersebut dapat menambah wawasan tentang motivasi belajar dan hubungannya dengan prestasi belajar siswa.
2. Secara praktis: a.
Bagi peneliti, merupakan pengalaman berharga dalam melakukan penelitian tentang hubungan motivasi belajar dengan prestasi belajar siswa.
b.
Bagi guru, dapat membantu guru dalam menciptakan pembelajaran yang efisien dan kondusif setelah mengetahui tingkat motivasi belajar pada siswa. c.
Bagi siswa, dapat lebih mengenal motivasi belajar masing- masing khususnya dalam mata pelajaran Matematika, IPA, IPS, Bahasa Indonesia, dan PKn.
d.
Untuk perpustakaan sekolah, laporan penelitiannya dapat menambah satu bacaan yang dapat dimanfaatkan oleh guru dan warga sekolah lainnya sebagai salah satu inspirasi contoh penelitian deskriptif tingkat korelatif.
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Motivasi Belajar
1. Pengertian Motivasi Belajar
Motivasi berasal dari kata Inggris motivation yang berarti dorongan, pengalasan dan motivasi (Imron, 1996:30). Kata kerjanya adalah to motivate yang berarti mendorong, menyebabkan dan merangsang. Motivate sendiri berarti alasan, sebab, dan daya penggerak (Echols, 1984 dalam Imron, 1996:30). Dalam kata Latin,
motivum menunjuk pada alasan tertentu mengapa sesuatu itu bergerak
(Djiwandono, 2002:329). Motif adalah keadaan dalam pribadi orang yang mendorong individu untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu guna mencapai sesuatu tujuan (Suryabrata, 1984:72).
Para ahli mendefinisikan motivasi sebagai proses internal yang mengaktifkan, menuntun, dan mempertahankan perilaku dari waktu ke waktu (Murphy & Alexander, 2000; Pintrich, 2003; Schunk, 2000; Stipek, 2002 dalam Slavin, 2009:105). Slavin menambahkan bahwa motivasi dalam bahasa sederhana adalah sesuatu yang menyebabkan kita berjalan, membuat kita tetap berjalan, dan menentukan ke mana kita berusaha berjalan (2009:106). Berbeda dengan Uno yang mengatakan bahwa motivasi adalah dorongan dasar yang berada pada diri seseorang yang menggerakkan untuk melakukan sesuatu yang sesuai dengan dorongan dalam dirinya.
“Motivation is the process whereby goal-direction activity is
instigated and sustained (Schunk, 2008:
4)”. Motivasi adalah proses dalam mencapai sebuah tujuan dengan melakukan aktivitas-aktivitas yang terarah. “Motivation is something that energizes, directs, and
sustains behavior, its get study moving, points them in a particular direction, and keeps them going (Ormrod, 2011:
362)”. Motivasi adalah sesuatu yang mendorong, mengarahkan, dan menopang kegiatan-kegiatan kita dalam menentukan langkah guna mencapai perubahan yang diinginkan. “Motivasi adalah kekuatan baik dari dalam maupun dari luar yang mendorong seseorang untuk mencapai tujuan tertentu yang telah ditetapkan sebelumnya (Uno, 2007:
1)”. Motivasi dapat diartikan sebagai dorongan mental/proses untuk mencoba mempengaruhi orang untuk melakukan sesuatu guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan terlebih dahulu.
Motivasi melibatkan proses yang memberikan energi, mengarahkan dan mempertahankan perilaku (Santrock, 2009:199).
Menurut Siagian (1984:138), motivasi adalah daya pendorong yang mengakibatkan seseorang anggota berorganisasi mau dan rela untuk mengerahkan kemampuannya dalam bentuk keahlian dan keterampilan, tenaga dan waktunya untuk menyelenggarakan berbagai dalam rangka pencapaian tujuan dan berbagai sasaran organisasi yang telah ditentukan sebelumnya. Motivasi dipandang sebagai dorongan mental yang menggerakkan dan mengarahkan perilaku manusia, termasuk perilaku belajar. Dalam motivasi terkandung adanya keinginan yang mengaktifkan, menggerakkan, menyalurkan, dan mengarahkan sikap dan perilaku individu belajar (Koeswara, 1989; Siagian, 1989; Schein, 1991; Biggs & Telfer, 1987 dalam Dimyati dan Mudjiono, 2006:80). Motivasi sangat erat kaitannya dengan kebutuhan, karena memang motivasi timbul karena kebutuhan (Sanjaya, 2008:251). Seseorang akan terdorong untuk bertindak bila dalam dirinya ada kebutuhan. Kebutuhan ini yang menimbulkan keadaan ketidakseimbangan (ketidakpuasan), yaitu ketegangan- ketegangan, dan ketegangan itu akan hilang bila kebutuhan itu sudah terpenuhi.
Dalam belajar juga dikenal motivasi belajar. Motivasi belajar berarti daya yang mendorong atau memberi semangat kepada individu yang melakukan kegiatan belajar, agar lebih giat belajar supaya prestasinya meningkat menjadi lebih baik (Fudyartanto, 2002:258).
Menurut Winkel dalam Imron (1996:88), motivasi belajar merupakan keseluruhan daya penggerak psikis dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, menjamin kelangsungan belajar itu demi mencapai satu tujuan. Motivasi belajar memegang peranan ini yang memberi gairah, rasa senang, dan semangat kepada individu sehingga siswa mempunyai keinginan atau motivasi yang tinggi dalam belajar. Dengan adanya motivasi belajar yang tinggi kelangsungan belajarnya pun akan lebih dapat terjaga.
Uno (2007:23) mengatakan bahwa motivasi belajar adalah dorongan internal dan eksternal pada siswa-siswi yang sedang belajar untuk mengadakan perubahan tingkah laku, pada umumnya dengan beberapa indikator atau unsur yang mendukung. Indikator motivasi belajar itu adalah sebagai berikut.
(a) Adanya hasrat dan keinginan berhasil
(b) Adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar
(c) Adanya harapan dan cita-cita masa depan
(d) Adanya penghargaan dalam belajar
(e) Adanya kegiatan yang menarik dalam belajar
(f) Adanya lingkungan belajar yang kondusif sehingga memungkinkan seseorang siswa dapat belajar dengan baik.
Selanjutnya, Monks (1999:190) juga mengatakan bahwa suatu motif mempunyai tiga macam unsur yaitu sebagai berikut: (1) motif mendorong terus, memberikan energi pada suatu tingkah laku (merupakan dasar energetik), (2) motif menyeleksi tingkah laku, menentukan arah apa yang akan dan tidak akan dilakukan, dan (3) motif mengatur tingkah laku, artinya bila sudah memilih salah satu arah perbuatan maka arah itu akan tetap dipertahankan.
Berdasarkan uraian yang telah dituliskan di atas, penulis mengambil kesimpulan tentang pengertian motivasi belajar yaitu daya dorongan atau daya penggerak yang ada pada diri siswa yang dapat berasal dari dalam dan dari luar, yang dapat menimbulkan kegiatan belajar yang mengaktifkan, mengarahkan, menuntun, dan menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar sehingga tujuan belajar yang dikehendaki siswa dapat tercapai.
2. Jenis-jenis Motivasi
Sardiman (2008:86) mengatakan bahwa macam atau jenis motivasi dapat dilihat dari berbagai sudut pandang, yaitu sebagai berikut.
a) Motivasi dilihat dari dasar pembentukannya 1)
Motif-motif bawaan Yang dimaksud dengan motif bawaan adalah motif yang dibawa sejak lahir. Motivasi itu ada tanpa dipelajari. Sebagai contoh, misalnya dorongan untuk minum, dorongan untuk makan, dan dorongan untuk beristirahat. Motif-motif ini sering disebut motif-motif yang diisayaratkan secara biologis.
2) Motif-motif yang dipelajari
Maksudnya adalah motif-motif yang timbul karena dipelajari. Sebagai contoh, dorongan untuk belajar suatu cabang ilmu pengetahuan, dorongan untuk mengajar sesuatu di dalam masyarakat. Motif-motif ini sering disebut dengan motif-motif yang diisyaratkan secara sosial. Sebab manusia hidup dalam lingkungan sosial dengan sesama manusia yang lain, sehingga motivasi itu terbentuk. Dengan kemampuan berhubungan itu dapat tercapailah suatu kepuasan diri. Siswa perlu mengembangkan sifat-sfat ramah, kooperatif, membina hubungan baik dengan sesama, apalagi orang tua dan guru.
Dalam kegiatan belajar mengajar, hal ini dapat membantu dalam usaha mencapai prestasi.
b) Jenis motivasi menurut pembagian dari Woodworth dan
Marquis 1)
Motif atau kebutuhan organis, meliputi misalnya kebutuhan untuk makan, minum bernapas, berbuat, dan kebutuhan untuk beristirahat. 2)
Motif-motif darurat. Yang termasuk dalam jenis motif ini antara lain: dorongan untuk menyelamatkan diri, dorongan untuk membalas, dan dorongan untuk berusaha. Motivasi ini
3) Motif-motif objektif. Dalam hal ini menyangkut kebutuhan untuk melakukan eksplorasi, melakukan manipulasi, dan untuk melakukan minat. Motif-motif ini muncul karena dorongan untuk dapat menghadapi dunia luar secara efektif.
c) Motivasi jasmaniah dan rohaniah Ada beberapa ahli yang menggolongkan jenis motivasi itu menjadi dua yakni motivasi jasmaniah dan motivasi rohaniah.
Yang termasuk motivasi jasmaniah misalnya refleks, insting otomatis, dan nafsu. Sedangkan yang termaksud dalam motivasi rohaniah adalah kemauan.
d) Motivasi intrinsik dan ekstrinsik
1) Motivasi intrinsik
Yang dimaksud dengan motivasi intrinsik adalah motif-motif yang menjadi aktif atau berfungsinya tidak perlu dirangsang dari luar, karena dalam diri setiap individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu.
Uno menambahkan bahwa timbulnya motivasi intrinsik ini karena sejalan dengan adanya kebutuhan seseorang (2007:4). Sebagai contoh seseorang yang senang membaca, tidak perlu ada yang menyuruh atau mendorongnya, ia sudah rajin mencari-cari buku untuk dibacanya.
Instrinsic motivation theorists offer another exsplanation. They claim that human beings are naturally disposed to develop skills adn engage in learning-related activities, external reinforcement is not necessary because learning is inherently reinforcing, individuals learn best when they see themselves as engaging in learning behavior for their intrinsic reasons, because they want to rather than because the have to (Stipek,
1988 : 59). Berdasarkan pernyataan di atas dapat dilihat bahwa seseorang melakukan sesuatu itu dikarenakan kehendak dirinya sendiri. Seseorang melakukan sesuatu dikarenakan mereka mempunyai keinginan, keinginan itu yang akan mereka capai/miliki. Stipek juga menambahkan bahwa melakukan sesuatu didasari motivasi intrinsik itu lebih nyaman, hasil yang dicapai dan proses yang dilakukan lebih bersifat belajar daripada motivasi ekstrinsik. Hal ini se perti yang ditulis demikian: “working on tasks for
intrinsic reason is more enjoyable, and result in more learning, than working on tasks for exstrinsic reason
” (Stipek, 1988:59).
Bila dilihat dari segi tujuan kegiatannya, maka motivasi intrinsik berarti ingin mencapai tujuan yang motivasi yang di dalamnya aktivitas belajar dimulai dan diteruskan berdasarkan suatu dorongan dari dalam diri dan secara mutlak berkaitan dengan aktivitas belajarnya. Dorongan yang menggerakkan ini bersumber pada suatu kebutuhan akan suatu keharusan, misalnya dorongan untuk belajar dikarenakan adanya kebutuhan yang berisikan keharusan untuk menjadi seorang yang terdidik dan berpengetahuan.
2) Motivasi ekstrinsik
Motivasi ekstrinsik adalah motif-motif yang aktif yang berfungsinya karena adanya perangsang dari luar.
Sebagai contoh, seseorang belajar karena tahu besok paginya akan ujian dengan harapan mendapatkan nilai yang baik, sehingga akan dipuji oleh temannya. Jadi yang penting bukan belajar ingin mengetahui sesuatu, tetapi ingin mendapatkan nilai yang baik, atau agar mendapatkan pujian.
Motivasi ekstrinsik juga dapat dikatakan sebagai bentuk motivasi yang di dalamnya aktivitas belajar dimulai dan diteruskan berdasarkan dorongan dari luar yang tidak secara mutlak berkaitan dengan aktivitas rangsangan dari luar individu, misalnya dalam bidang pendidikan terdapat minat yang positif terhadap kegiatan pendidikan timbul karena melihat manfaatnya (Uno, 2007:4). Motivasi ekstrinsik sering dipengaruhi oleh insentif eksternal seperti panghargaan dan hukuman (Santrock, 2009:204).
Menurut Uno ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk menimbulkan motivasi ekstrinsik (2007:4) yaitu sebagai berikut.
(1) Pendidik memerlukan anak didiknya, sebagai manusia yang berpribadi, menghargai pendapatnya, pikirannya, perasaannya, maupun keyakinannya.
(2) Pendidik menggunakan berbagai metode dalam melaksanakan kegiatan pendidikannya.
(3) Pendidik senantiasa memberikan bimbingan dan juga pengarahan kepada anak didiknya dan membantu apabila mengalami kesulitan baik yang bersifat pribadi maupun akademis.
(4) Pendidik harus mempunyai pengetahuan yang luas dan penguasaan bidang studi atau materi yang diajarkan kepada peserta didiknya.
(5) Pendidik harus mempunyai rasa cinta dan sifat pengabdian kepada profesinya sebagai pendidik.