Hubungan antara efikasi diri dan minat berwirausaha pada mahasiswa fakultas ekonomi - USD Repository

  

HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DAN MINAT BERWIRAUSAHA

PADA MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

  

Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi

Program Studi Psikologi

Oleh :

Rohna Mori

  

06 9114 091

FAKULTAS PSIKOLOGI

  Pergunakanlah waktu yang ada, karena hari-hari ini adalah jahat.

  (Efesus 5:6) Tetapi carilah dahulu kerajaan Allah dan kehendakNya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu.

  

”” PERSEMBAHAN ””

Seandainya layak, karya tulis ini kupersembahkan untuk mereka

yang senantiasa ada di hati yang telah memberikan doa restu,

semangat serta bantuan dalam berbagai bentuk sehingga dengan

ketulusan dan kerendahan hati semua ini kupersembahkan kepada :

  • Tuhan Yesus Kristus yang tidak pernah berhenti mencurahkan kasihNya kepadaku.
  • Bapak dan mamak tercinta, Ramli Tarigan, Amd dan

  Paguita Simorangkir, Spd yang selalu mendoakan dan menyayangiku.

  • Keluarga Besar H. Tarigan dan M. br. Karo-Karo
  • Keluarga Besar J. Simorangkir dan S.D br. Lumban

  Tobing

  • Saudara-saudaraku : Raphita Monika, Milva Kassianna,

  dan Haya HaraTikka terimaksih atas doa, dukungan dan

  

HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DAN MINAT BERWIRAUSAHA

PADA MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI

Rohna Mori

  

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara efikasi diri dan minat berwirausaha pada

mahasiswa Fakultas Ekonomi. Hipotesis pada penelitian ini adalah terdapat hubungan positif antara

efikasi diri dan minat berwirausaha pada mahasiswa Fakultas Ekonomi. Penelitian ini melibatkan

112 mahasiswa dari Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma yang yang terdiri dari 55

mahasiswa dari Program Studi Menejemen dan 57 mahasiswa dari Program Studi Akuntansi. Subjek

terdiri dari mahasiswa laki-laki dan mahasiswa perempuan yang berusia antara 18-23 tahun. Metode

pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan alat ukur berbentuk skala. Skala efikasi diri

digunakan untuk mengukur tingkat efikasi diri mahasiswa Fakultas Ekonomi. Koefisien reliabilitas

alpha pada masing-masing dimensi, yaitu dimensi besaran sebesar 0.949, dimensi luas bidang

sebesar 0.934 dan dimensi kekuatan sebesar 0.942. Sedangkan, skala minat berwirausaha digunakan

untuk mengukur minat berwirausaha mahasiswa Fakultas Ekonomi dengan koefisien reliabilitas

alpha sebesar 0,975. Dalam uji daya beda aitem, kriteria pemilihan aitem berdasarkan aitem total

dengan batasan r ix ≥ 0,30. Analisis korelasi menunjukkan hubungan positif antara beberapa dimensi

efikasi diri, yaitu besaran (magnitude) (r = 0.365, p = 0.000); luas bidang (generality) (r = 0.371, p =

0.000) dan kekuatan (atrenght) (r = 0.396, p = 0.000) dengan minat berwirausaha pada mahasiswa

Fakultas Ekonomi. Hasil ini menunjukkan bahwa p < 0,05 = signifikan. Hal ini berarti terdapat

hubungan positif antara efikasi diri dan minat berwirausaha. Mean teoritis skala efikasi diri sebesar

150 dan mean empirisnya 169,46. Mean teoritis skala minat berwirausaha sebesar 150 dan mean

empirisnya 167,14. Nilai p kedua skala adalah 0,00. Hasil tersebut menunjukkan bahwa mean

empiris pada kedua skala lebih besar daripada mean teoritisnya. Hal ini berarti subjek penelitian

memiliki efikasi diri dan minat berwirausaha yang tinggi. kata kunci: efikasi diri, minat berwirausaha, mahasiswa fakultas ekonomi

  

THE CORRELATION BETWEEN SELF-EFFICACY AND

ENTREPRENEUR INTEREST STUDENTS OF ECONOMIC FACULTY

Rohna Mori

  

ABSTRACT

The aim of this research was to know the correlation between self-efficacy and entrepreneur interest

in students of Economic Faculty. The hypothesis of this research was found that positive correlation

between self-efficacy and entrepreneur interest in students of Economic Faculty. This research took

112 students of Economic Faculty of Sanata Dharma University that consists of 55 students of

Management Study Program and 57 students of Accounting Study Program. The subjects consist of

male students and female students whose age from 18 up to 23 years old. The method of collecting

data in this research was use scale instrument. Self-efficacy scale was used to measure the level of

self-efficacy of student of Economic Faculty. Alpha reliability coefficient at several dimensions of

self efficacy that is, magnitude = 0.949, generality = 0.934, and strenght = 0.942. Meanwhile the

entrepreneur interest scale was used to measure the entrepreneur interest of students of Economic

Faculty with the alpha reliability coefficient about 0,975. The criteria of choosing the item based on

the total in the different item test as the limit r ix ≥ 0,30. Correlational analysis showed positive

correlations between several dimensions of self efficacy that is, magnitude (r = 0.365, p = 0.000);

generality (r = 0.371, p = 0.000); and strenght (r = 0.396, p = 0.000) with entrepreneur interest in

students of Economic Faculty. This result shows that p < 0,05 = significant. It means that there is a

positive correlation between self-efficacy and entrepreneur interest. Self efficacy theoritical scale

mean was 150 and the empirical mean was 169,46. Entrepreneur interest mean teoritis scale was

150 and empirical mean was 167,14. Those results shows that empirical mean of both scale higher

than theoritical mean. It means that the subjects have high self-efficacy and entrepreneur interest. key words: self-efficacy, entrepreneur interest, students of Economic Faculty

  

LEMBAR PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEM1S

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma :

NAMA : ROHNA MORI

  NIM : 06 9114 091

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul

  

"Hubungan Antara Efikasi Diri dan Minat Berwirausaha pada Mahasiswa

Fakultas Ekonomi"

beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan

kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan,

mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan

data, mempublikasikan secara terbatas, dan mempublikasikan di internet maupun

media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu minta ijin dari saya atau

memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai

penulis.

Demikan pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya dan untuk digunakan dengan

semestinya.

  Segala puji dan syukur penulis ucapkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat dan kasih karuniaNya yang senantiasa penulis rasakan selama penulis menyelesaikan skripsi yang berjudul “Hubungan antara Efikasi Diri dan

  

Minat Berwirausaha pada Mahasiawa Fakultas Ekonomi”. Tujuan penulisan

  skripsi ini adalah salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana Psikologi sesuai program studi yang saya tempuh di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

  Dalam penyusunan skripsi ini penulis memperoleh banyak bantuan dari berbagai pihak dalam hal doa, dukungan dan semangat motivasi, saran, kritik, materi serta pengarahan dan bimbingan. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu penulis menyelesaikan skripsi ini, terutama kepada :

  1. Ibu Dr. Christina Siwi Handayani, S.Psi., M.Si., selaku Dekan Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma.

  2. Ibu Sylvia Carolina MYM., S.Psi., M.Si., selaku kepala Program Studi Psikologi, Fakultas Psikologi, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

  3. Bapak Y. Heri Widodo, M.Psi., selaku dosen pembimbing skripsi yang telah memberikan bimbingan, koreksi, pengetahuan dan saran dalam penulisan skripsi ini.

  4. Bapak Minta Istana, S.Psi., M.Si., selaku dosen pembimbing akademik yang

  5. Seluruh Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma, yang telah memberikan bimbingan dan ilmu pengetahuan selama penulis kuliah di Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma.

  6. Para dosen penguji yang telah memberikan saran dan kritik yang membangun bagi penulis.

  7. Mbak Nanik, Mas Gandung, Mas Doni, Mas Muji, dan Pak Gie yang telah memberikan pelayanan yang baik kepada saya dan rekan-rekan mahasiswa selama ini

  8. Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Atmajaya Yogyakarta yang telah berkenan mengisi skala try out penelitian ini. Terima kasih atas waktu yang telah diluangkan untuk mengisi skala try out untuk penelitian ini.

  9. Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, terima kasih telah bersedia menjadi subjek penelitian saya. Tiada kata yang tepat yang dapat saya ungkapkan selain “ucapan terima kasih”.

  10. Bapak R. Tarigan, Amd dan Ibu P. Simorangkir, Spd selaku orang tua penulis, terima kasih atas segala doa, cinta, dukungan, perhatian dan kasih sayang serta materi yang sudah kalian berikan demi kelancaran pendidikan penulis.

  11. Kakak-kakakku tersayang: Kak Pita dan Kak Milva serta adiku siapudan Yaya, terima kasih atas doa, cinta, perhatian, dukungan, semangat serta kasih sayang yang tiada habis-habisnya kalian berikan.

  12. Sahabat-sahabatku : Yanti, Vivi, Uciek, Nur, dan Lingga. Terima kasih atas kita tidak akan pernah putus. Sukses yah friends…!!! Buat Uciek makasih banyak yah dah nemeni aku ke sana-sini, jasa-jasamu tidak akan aku lupakan.

  13. Sahabat-sahabatku di TeBeNk City : Rosa, Icha, Chyntia, Rika dan Beti. Aku akan menyusul kalian jadi sarjana, hehehehe……..

  14. Teman-teman yang telah membantu peneliti dalam membagikan kuisioner try

  out di Fakultas Ekonomi Universitas Atmajaya dan kuisioner penelitian di

  Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta : Terra, Arnold, Siska, Haya, Johanes, dan Philipus. Terima kasih sudah meluangkan waktu kalian membantu aku mondar-mandir membagikan kuisioner try out dan penelitian.

  15. Teman-teman di Gereja Methodis Indonesia Persiapan Yogyakarta : Kak Yustin, Kak Apri, Kak Gie, Kak Moy, Bang Opiet, Bang Andre, Bang Febri, Bang Hendra, Bang Tumbur, Mas Agus, Yaya, Jho, Nia, Nando, Tasya, Ando, Kiki, Bona, Olan, Arnold, Hendrik, Bobby, David, Mindo, Tera, Eclund, dan Vea. Terima kasih buat doa, dukungan, keceriaan, dan kebersamaan kita selama ini, bersama kalian aku merasa memiliki saudara yang lengkap.

  16. Teman-teman mitra Perpustakaan Paingan : Mbak Prima, Mbak Dwi, Mbak Dima, Mbak Putu, Mbak Putri, Yanti, Lingga, Nur, Nori, Titik, Gita, Marcel, dan Riana. Terima kasih atas kebersamaan, semangat dan kerja sama kita selama ini di perpustakaan tercinta.

  17. Teman-teman seperjuangan skripsi : Ana, Cecil, Suster Ariati, Sinta, Nobi,

  

DAFTAR ISI

Halaman HALAMAN JUDUL ......................................................................................... i HALAMAN PERSETUJUAN ......................................................................... ii HALAMAN PENGESAHAN........................................................................... iii HALAMAN MOTTO ....................................................................................... iv HALAMAN PERSEMBAHAN ....................................................................... v PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ........................................................... vi ABSTRAK ......................................................................................................... vii ABSTRACT ........................................................................................................ viii HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH .................. ix KATA PENGANTAR....................................................................................... x DAFTAR ISI...................................................................................................... xiv

DAFTAR TABEL ............................................................................................. xvii

DAFTAR GAMBAR......................................................................................... xviii

DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... xix

  BAB I. PENDAHULUAN................................................................................. 1 A. Latar Belakang .............................................................................. 1 B. Rumusan Permasalahan............................................................... 11 C. Tujuan Penelitian .......................................................................... 11 D. Manfaat Penelitian ........................................................................ 11

  1. Pengertian Minat ....................................................................... 13

  2. Aspek-Aspek Minat .................................................................. 14

  3. Pengertian Wirausaha................................................................ 15

  4. Pengertian Minat Berwirausaha ................................................ 17

  5. Dorongan Perilaku Berwirausaha ............................................. 18

  6. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat Berwirausaha ........ 20

  B. Efikasi Diri..................................................................................... 22

  1. Pengertian Efikasi Diri .............................................................. 22

  2. Dimensi Efikasi Diri ................................................................. 23

  3. Sumber Efikasi Diri................................................................... 25

  4. Peranan Efikasi Diri .................................................................. 26

  5. Efikasi Diri Pada Dewasa Awal ................................................ 29

  C. Mahasiswa Fakultas Ekonomi ..................................................... 30

  D. Hubungan Efikasi Diri dan Minat Berwirausaha...................... 31

  E. Hipotesis ......................................................................................... 37

  

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN ...................................................... 38

A. Jenis Penelitian .............................................................................. 38 B. Indentifikasi Variabel Penelitian ................................................. 38 C. Definisi Operasional Variabel Penelitian.................................... 38 D. Subjek Penelitian........................................................................... 39 E. Metode dan Alat Pengumpulan Data .......................................... 39

  2. Uji Daya Beda Aitem ................................................................ 45

  3. Estimasi Reliabilitas.................................................................. 49

  G. Metode dan Analisis Data............................................................. 50

  1. Uji Asumsi ................................................................................ 50

  2. Uji Hipotesis ............................................................................. 51

  

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN................................. 52

A. Pelaksanaan Penelitian ................................................................. 52 B. Data Demografi Subjek Penelitian .............................................. 52 C. Uji Asumsi...................................................................................... 54 D. Hasil Penelitian.............................................................................. 55

  1. Uji Hipotesis ........................................................................... 55

  2. Deskripsi Data Penelitian........................................................ 56

  E. Pembahasan ................................................................................... 61

  

BAB V PENUTUP............................................................................................. 66

A. Kesimpulan .................................................................................... 64 B. Saran .............................................................................................. 64

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 68

DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... 73

  

DAFTAR TABEL

Halaman

  Tabel 1 Skor Penilaian Skala ........................................................................... 40 Tabel 2 Tabel Spesifikasi Aitem Skala Efikasi Diri Sebelum

  Uji Coba .............................................................................................. 42 Tabel 3 Tabel Spesifikasi Aitem-aitem Skala Minat Berwirausaha

  Sebelum Uji Coba ............................................................................... 43 Tabel 4 Tabel Spesifikasi Skala Efikasi Diri Sesudah Uji coba ..................... 47 Tabel 5 Tabel Spesifikasi Skala Efikasi Diri untuk Penelitian ....................... 47 Tabel 6 Tabel Spesifikasi Skala Minat Berwirausaha Setelah

  Uji Coba .............................................................................................. 48 Tabel 7 Tabel Spesifikasi Skala Minat Berwirausaha untuk Penelitian........... 49 Tabel 8 Data Jenis Kelamin Subjek Penelitian ................................................ 53 Tabel 9 Data Program Studi Subjek Penelitian................................................ 53 Tabel 10 Data Usia Subjek Penelitian................................................................ 54 Tabel 11 Deskripsi Statistik Data Penelitian...................................................... 56 Tabel 12 Norma Kategorisasi Skor .................................................................... 58 Tabel 13 Kategori Skor Dimensi Efikasi Diri Besaran (Magnitude) ................. 59 Tabel 14 Kategori Skor Dimensi Efikasi Diri Luas Bidang (Generality).......... 59 Tabel 15 Kategori Skor Dimensi Efikasi Diri Kekuatan (Strenght) .................. 60 Tabel 16 Kategori Skor Minat Berwirausaha..................................................... 60

  

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 1 Skema hubungan efikasi diri dan minat berwirausaha

  pada mahasiswa Fakultas Ekonomi ............................................ 36

  

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman LAMPIRAN I Estimasi Reliabilitas dan Uji Daya Beda Aitem Skala

  Efikasi Diri dan Skala Minat Berwirausaha ................... 73

  LAMPIRAN II Uji Normalitas, Uji Linearitas, dan Uji Korelasi ............ 95 LAMPIRAN III Skala Efikasi Diri dan Skala Minat Berwirausaha

  (Penelitian) ...................................................................... 101 dari tempat-tempat yang menjadi sumber pengetahuan dan te knologi (Perguruan Tinggi). Kemampuan belajar dan akses sumber ilmu pengetahuan yang luas menjadikan Perguruan Tinggi sebagai tempat menempa diri dan meningkatkan skill. Peluang untuk menguasai bidang ilmu terbuka lebar sebab selama di bangku perkuliahan mahasiswa mempunyai waktu yang cukup untuk belajar berbagai ilmu yang diperlukan.

  Sebagai individu yang memiliki intelektual tinggi, mahasiswa merupakan calon pembaharu dan cendekiawan yang nantinya diharapkan akan menjadi penyangga keberlangsungan hidup masyarakatnya. Setelah lulus mahasiswa dituntut untuk terus meningkatkan kualitas kesejahteraan masyarakat dengan mengaplikasikan ilmunya agar menghasilkan produk- produk yang bermanfaat bagi orang banyak (Takwin, 2008). Berbekal pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh selama menempuh pendidikan di Perguruan Tinggi, mahasiswa diharapkan menjadi individu yang produktif, tidak hanya mampu berkarya dalam suatu intansi melainkan juga harus Kerja, 2009). Melihat hal ini, mahasiswa seharusnya lebih memfokuskan diri untuk mempersiapkan diri membuka usaha sendiri daripada sibuk mencari lowongan pekerjaan. Apalagi mengingat tiap tahun minimal ada dua gelombang wisuda di tiap Perguruan Tinggi. Sekarang ini, ada kecenderungan satu lapangan pekerjaan diperebutkan oleh banyak pelamar kerja dari berbagai latar belakang pendidikan sehingga masing-masing pelamar harus mampu bersaing satu dengan yang lainnya (Lowongan Kerja, 2009). Hal ini menyebabkan perusahaan semakin selektif menerima karyawan baru sehingga kesempatan untuk diterima pun semakin sedikit. Terbatasnya jumlah lapangan pekerjaan serta semakin meningkatkanya jumlah angkatan kerja menyebabkan persaingan semakin ketat. Dengan demikian, tidak ada jaminan seorang sarjana mudah memperoleh pekerjaan. Hal ini akan berdampak pada peningkatan jumlah pengangguran, khususnya lulusan Perguruan Tinggi.

  Badan Pusat Statistik (BPS) melansir bertambahnya angka pengangguran untuk usia pendidikan diploma dan strata satu (sarjana) sejak 2008 hingga 2009. Data BPS per Agustus 2008, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) angkatan kerja berpendidikan diploma dari 11,21% menjadi 13,66% pada Agustus 2009. Sebelumnya meningkat drastis di Februari 2009 sebesar 15,38%. Untuk angkatan kerja berpendidikan Sarjana yang menganggur terus bertambah. Pada Agustus 2008 Tingkat Pengangguran

  Menurut Dekan Fakultas Ekonomi USU, John Tafbu Ritonga, banyaknya pengangguran dari lulusan Perguruan Tinggi itu diakui karena pendidikan di dalam negeri tidak mendorong mahasiswa menjadi wirausaha yang menciptakan pekerjaan untuk dirinya dan orang lain (Fakultas Ekonomi USU, 2008). Pendapat yang tidak jauh berbeda dikemukan oleh Irwati N dan

  (

  Marhaini 2008) yang mengatakan bahwa salah satu faktor yang mengakibatkan tingginya angka pengangguran di negara Indonesia adalah terlampau banyak tenaga kerja yang diarahkan ke sektor formal, sehingga ketika pekerjaan di sektor formal tidak tumbuh dan berkembang orang tidak berusaha untuk menciptakan pekerjaan sendiri di sektor swasta.

  Menurut Sunarsip (Chief Economist The Indonesia Economic

  

Intelligence ), pada tahun 2010 diasumsikan pertumbuhan ekonomi sebesar 5

  persen dalam RAPBN 2010. Dengan pertumbuhan 5 persen, tidak cukup untuk menyerap seluruh tenaga kerja, sehingga pengangguran dan kemiskinan masih akan tinggi. Oleh karena itu, diperkirakan tahun depan tingkat pengangguran dan kemiskinan masih tinggi yaitu penganguran sebesar 8-12 persen dan kemiskinan 12-14 persen (dalam Kristanti & Ahniar, 2009)

  Fenomena yang telah digambarkan sebelumnya mengindikasikan bahwa tahun 2010 bukanlah tahun yang baik dalam hal ketenagakerjaan mengingat terbatasnya jumlah lapangan kerja yang tersedia. Melihat tingginya pengangguran terdidik. Jadi, ketika lapangan kerja tidak lagi mampu menampung jumlah pengangguran, maka salah satu jalan yang ditempuh adalah dengan memulai membuka usaha sendiri. Menjadi pengusaha merupakan alternatif yang tepat, paling tidak dengan berwirausaha berarti menyediakan lapangan kerja bagi diri sendiri sehingga tidak perlu bergantung kepada orang lain. Apabila usahanya semakin maju, mampu membuka lapangan kerja bagi orang lain (Kasmir, 2009).

  Bila dikaitkan dengan permasalahan yang dihadapi bangsa Indonesia saat ini yaitu adanya krisis ekonomi global, wirausaha cukup berpengaruh terhadap pembangunan nasional. Wirausaha marupakan salah satu pendukung yang menentukan maju mundurnya perekonomian, karena bidang wirausaha mempunyai kebebasan untuk berkarya dan mandiri. Jumlah wirausaha di suatu negara memiliki implikasi langsung terhadap pertumbuhan negara. Bahkan di Indonesia, sektor usaha kecil dan menengah telah terbukti mampu menjadi pilar perekonomian negara, terlebih di tengah kerisis keuangan yang dampaknya masih perlu dibenahi (Wirausaha Mandiri, 2010).

  Mengingat pentingnya wirausaha dalam pembangunan bangsa Indonesia, Presiden Soesilo Bambang Yudhoyono telah mendeklarasikan dalam Nation Summit di awal tahun 2010, bahwa kewirausahaan harus menjadi prioritas bersama untuk menciptakan lapangan kerja dan menunjang terhadap kelangsungan pembangunan perekonomian Indonesia. Hal ini dapat dilihat dari aspek pengembangan peluang kerja, penyerapan tenaga kerja, penyediaan akan barang dan jasa yang memadai dan perolehan retribusi atau pajak bagi pemerintah (Irwati, N & Marhaini, 2008).

  Meskipun kontribusi kewirausahaan cukup besar dalam pembangunan nasional tetapi minat wirausaha masyarakat masih rendah (Sunarno, 2009).

  Demikian halnya dengan minat berwirausaha di kalangan mahasiswa juga dinilai masih rendah. Menurut Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Misbahul Anwar, M.Si, minimnya minat wirausaha dikalangan lulusan baru adalah karena belum munculnya jiwa wirausaha dalam diri para lulusan (Minat Berwirausaha, 2010). Ketertarikan untuk membuka lapangan kerja baru atau yang biasa disebut dengan berwirausaha masih didominasi oleh mereka yang berlatar belakang pendidikan SMA (Rendahnya Minat Wirausaha, 2009).

  Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Hidayat ditemukan bahwa sebagian besar mahasiswa tidak mempunyai rencana untuk berwirausaha dan lebih cenderung untuk bekerja kepada perusahaan besar (dalam Widodo & Rusmawati, 2004). Hal ini didukung hasil wawancara dan pembagian kuesioner yang dilakukan oleh Kasmir (2005) kepada sekitar 500 mahasiswa sepanjang tahun 2005 di enam Perguruan Tinggi di Jakarta. saja tertarik untuk berwirausaha. Selebihnya tertarik menjadi karyawan sambil berwirausaha. Hasil wawancara dengan para mahasiswa juga menunjukkan hasil yang tidak jauh berbeda (Kasmir, 2009).

  Fakta lainnya berasal dari mahasiswa yang memiliki latar belakang pendidikan ekonomi dan bisnis yang kurang tertarik menggeluti bidang wirausaha. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Indarti & Rostiani, 2008) ditemukan bahwa mahasiswa Indonesia dengan latar belakang pendidikan ekonomi dan bisnis justru tidak terlalu berminat untuk berwirausaha. Penelitian lainnya dilakukan oleh Basuki, A (1998) menemukan bahwa secara umum para mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Brawijaya memandang positif terhadap profesi wirausaha. Meskipun demikian, jumlah mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Brawijaya yang berminat menjadi wirausaha masih sedikit dan mata kuliah Menejemen Usaha Kecil belum mampu memotivasi para mahasiswa untuk menjadi wirausahawan.

  Menurut Sensus Ketenagakerjaan Nasional 2007, hanya 5 persen dari jumlah angkatan kerja Indonesia yang berminat pada kewirausahaan.

  Selebihnya lebih memilih menjadi karyawan maupun pegawai yang bekerja dengan mendapatkan gaji atau upah (Purnama, dkk, 2010). Hal ini mendukung pernyataan Dirjen Pendidikan Tinggi Depdiknas Fasli Jalal yang mengatakan bahwa di Indonesia jumlah wirausahawan sangat minim. Pada 2007 misalnya, lipat yang setara dengan 4,4 juta orang untuk mencapai batas ideal (Pengangguran Intelektual, 2009).

  Melihat masih sedikitnya jumlah wirausaha di Indonesia serta rendahnya minat berwirausaha dikalangan mahasiswa mengindikasikan masih rendahnya minat masyarakat untuk berwirausaha, khususnya mahasiswa dengan latar belakang pendidikan ekonomi. Hal ini tidak dapat disalahkan karena tidak semua orang memiliki minat berwirausaha. Utami (2007) mendefinisika minat berwirausaha sebagai kecenderungan atau ketertarikan individu melalui ide-ide yang dimiliki untuk melakukan usaha dengan karakteristik kepribadiannya berani mengambil resiko, siap mental, dapat menerima tantangan, percaya diri, mempunyai kekuatan usaha, kreatif dan inovatif serta mempunyai ketrampilan untuk memenuhi kebutuhan. Seperti yang diketahui, menjalankan usaha sendiri adalah hal yang tidak mudah (Kasmir, 2009). Meskipun menjadi wirausaha dapat memberikan peluang untuk berkembang yang cukup besar, namun di sisi lain risikonya juga tidak kecil karena banyak masalah yang harus dipecahkan. Menurut Kasmir, sebelum menentukan jenis usaha yang akan dibuat, masalah yang lebih awal adalah apakah seseorang berani untuk memilih jalan menjadi wirausaha

  Risiko yang tidak kecil merupakan salah satu permasalahan yang dihadapi dalam berwirausaha menjadi kendala bagi individu untuk memulai memperhatikan faktor atau variabel yang sekiranya berpengaruh terhadap minat kewirausahaan. Menurut Haryana K (dalam Ratmiarini, 2005), ada dua faktor yang mempengaruhi minat seseorang untuk terjun ke dunia wirausaha, yaitu faktor yang berasal dari dalam diri (internal) dan yang berasal dari luar diri (eksternal). Faktor dari dalam meliputi bakat, kepribadian dan kemampuan. Sedangkan faktor dari luar meliputi sarana atau fasilitas, keluarga dan latar belakang keluarga, latar belakang pendidikan dan latar belakang sosial masyarakat.

  Dalam penelitian ini, peneliti mengkhususkan pada variabel kepribadian, salah satunya adalah efikasi diri (keyakinan diri). Variabel ini dipilih karena menurut Furhmann (dalam Widodo dan Rusmawati, 2004) faktor psikis atau kepribadian mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap prestasi kerja yang diraih oleh individu, termasuk efikasi diri (keyakinan diri). Efikasi diri menurut Bandura (1986) adalah suatu keyakinan individu bahwa dirinya mampu untuk melaksanakan atau melakukan sesuatu dalam situasi tertentu untuk mencapai suatu hasil tertentu.

  Seseorang yang menuntut ilmu di Perguruan Tinggi dipandang bermutu dan mempunyai kemampuan yang cukup baik karena mereka mempelajari berbagai pengetahuan, baik secara teori maupun praktek. Meskipun demikian, mahasiswa sering merasa tidak mampu menunjukkan Ketidakyakinan mahasiswa akan kemampuan diri mereka ini terkadang membuat mereka mengambil jalan pintas dalam mengatasi permasalahan yang dihadapi selama berkuliah.

  Membuat tugas dan menghadapi ujian merupakan masalah umum yang dihadapi oleh para mahasiswa. Menurut Putrawan (2003) keadaan seperti inilah yang kadang membuat mahasiswa menjadi frustrasi dan merasa dirinya tertekan. Namun demikian, sering dijumpai adanya mahasiswa yang enggan mengatasi masalahnya ini dengan belajar atau dengan strategi-strategi tertentu agar dia dapat menyelesaikan tugas dengan baik, tetapi justru mencari jalan pintas dengan menghalalkan segala cara, yaitu mencontek. Berdasarkan hasil penelitian Putrawan, mahasiswa yang cenderung mencontek dalam mengerjakan tugas dan menghadapi ujian memiliki efikasi diri yang rendah.

  Sekarang ini, konsep efikasi diri sangat populer, sehingga banyak dijumpai penelitian efikasi diri dalam bidang pendidikan, kesehatan, dan industri, baik sebagai variabel independen, variabel dependen, maupun variabel moderator. Salah satu penelitian dilakukan Partino (1999) yang menyelidiki hubungan antara efikasi diri dengan unjuk kerja. Penelitian yang dilakukan merupakan suatu studi meta-analisis, dimana beliau mengintegrasikan serangkaian hasil-hasil penelitian yang berhubungan dengan efikasi diri dan unjuk kerja. Penelitian dilakukan dengan menganalisis menunjukkan bahwa efikasi diri mempunyai hubungan yang erat dengan unjuk kerja. Hal ini membuktikan bahwa efikasi diri bisa digunakan sebagai alat ukur yang cukup akurat untuk memprediksi performansi seseorang, termasuk dalam pemilihan karir.

  Penelitian yang dilakukan Lent, dkk (1987) yang membuktikan bahwa efikasi diri mahasiswa berhubungan dengan pengambilan keputusan karir (dalam Partino, 1999). Hal ini membuktikan bahwa efikasi diri berpengaruh terhadap pemilihan karir. Individu yang memilih karir tertentu untuk ditekuni berarti ia merasa yakin dengan kemampuannya bahwa ia akan berhasil menjalankan karirnya (Megarani, 2009). Demikian juga dengan mahasiswa yang memilih karir untuk berwirausaha. Mereka merasa yakin bahwa dengan kemampuan yang dimiliki, mereka akan berhasil dalam menjalankan usahanya.

  Para peneliti menyadari bahwa betapa pentingnya efikasi diri sebagai suatu kekuatan yang mampu mendorong individu berperilaku (Partino, 1999).

  Menurut Riani dan Farida (2006) self efficacy yang tinggi mampu memobilisasi motivasi, tetap termotivasi dalam menghadapi tantangan, memiliki tujuan yang jelas, dan membangkitkan kepercayaan diri saat menghadapi situasi yang menantang. Melihat pentingnya peranan efikasi diri dalam mendorong individu berperilaku maka peneliti tertarik untuk melihat

  B. Rumusan Permasalahan

  Berdasarkan uraian sebelumnya, dirumuskan sebuah masalah, yaitu : apakah ada hubungan antara efikasi diri dengan minat berwirausaha pada mahasiswa Fakultas Ekonomi?

  C. Tujuan Penelitian

  Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara efikasi diri dengan minat berwirausaha pada mahasiswa Fakultas Ekonomi.

  D. Manfaat Penelitian

  Penelitian ini diharapkan mampu memberikan manfaat bagi berbagai pihak, baik secara teoritis maupun praktis. Adapun manfaat dari penelitian ini adalah 1) Manfaat Teoritis

  Hasil penelitian ini diharapkan menambah keragaman wacana yang bermanfaat dalam bidang psikologi, khususnya mengenai hubungan antara efikasi diri dan minat berwirausaha pada mahasiswa Fakultas Ekonomi. 2) Manfaat Praktis

  a. Bagi Universitas Hasil penelitian ini dapat menambah informasi tentang peran mempersiapkan dan membekali peserta didik dalam rangka membentuk jiwa-jiwa wirausaha bagi segenap mahasiswa.

  b. Bagi Mahasiswa Hasil penelitian ini dapat menjadi sumber informasi bagi mahasiswa, khususnya mahasiswa Fakultas Ekonomi akan peran efikasi diri dalam menumbuhkan minat berwirausaha di kalangan mahasiswa guna meminimalisir pengangguran terdidik. Menjadi penting untuk diketahui karena akan mempengaruhi perilaku mahasiswa dalam membekali diri sendiri menjadi wirausahawan.

  1. Pengertian Minat Menurut Anoraga, P dan Suyati, S (1995) minat adalah sikap yang membuat orang senang terhadap objek, situasi atau ide-ide tertentu.

  Definisi tersebut secara lebih rinci dikemukan oleh Winkel dan Hastuti (2006) yang menyatakan bahwa minat adalah suatu kecenderungan yang agak menetap pada seseorang untuk merasa tertarik pada suatu bidang tertentu dan merasa senang berkecimpung dalam kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan bidang itu. Pendapat yang tidak jauh berbeda dikemukankan Syah, M (2008) yang mengartikan bahwa minat sebagai kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu.

  Sedikit berbeda, VandenBos, G. R. (2007) menyatakan minat sebagai suatu sikap yang ditandai adanya kebutuhan untuk memberi perhatian yang selektif terhadap sesuatu yang penting bagi individu, seperti suatu aktivitas, tujuan, atau bidang penelitian.

  Pendapat lainnya menyatakan bahwa minat merupakan kesadaran

  Berdasarkan pendapat beberapa tokoh tentang definisi minat di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa minat adalah suatu perasaan tertarik terhadap suatu bidang tertentu yang sifatnya agak menetap yang ditujukan dengan memberikan perhatian terhadap suatu objek yang dipersepsi menyenangkan, penting dan mengandung sangkutpaut dengan dirinya.

  2. Aspek-Aspek Minat Menurut Hurlock (1978) komponen atau aspek-aspek minat terbagi dua, yaitu kognitif dan afektif.

  a. Aspek Kognitif, didasarkan atas konsep yang dikembangkan individu mengenai bidang yang berkaitan dengan objek minat. Bila individu menganggap bidang minat yang ia senangi sebagai hal yang positif, memberikan keuntungan dan kepuasan baginya, maka ia akan tertarik untuk menekuni bidang minat tersebut. Konsep yang membangun aspek kognitif ini didasarkan atas pengalaman pribadi dan apa yang pernah dipelajari baik di rumah, sekolah dan masyarakat serta dari berbagai jenis media massa.

  b. Aspek Afektif atau bobot emosional konsep yang membangun aspek kognitif minat dinyatakan dalam sikap terhadap kegiatan yang ditimbulkan minat. Meliputi perasaan individu terhadap suatu objek. berkaitan dengan minat tersebut, dan dari sikap yang dinyatakan atau tersirat dalam berbagai bentuk media massa terhadap kegiatan itu.

  3. Pengertian Wirausaha Menurut Poerwadarminta (1989) wirausaha adalah orang yang memiliki kepandaian atau berbakat untuk mengenali produk baru, menyusun operasi untuk pengadaan produk baru, memasarkannya, serta mengatur permodalan operasinya. Batasan yang lebih sederhana diungkapkan Drucker. P. F bahwa wirausahawan adalah orang yang memiliki kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru, berbeda dari yang lain (dalam Kasmir, 2009). Argene. R (2005) memberikan batasan yang sedikit berbeda bahwa wirausaha adalah usaha-usaha yang mempunyai keunggulan tertentu untuk memodifikasi produk lama menjadi produk baru, dengan menciptakan lapangan pekerjaan, yang memanfaatkan pemberdayaan manusia dan kekayaan lainnya.

  Sementara Schumpeter, menyatakan bahwa wirausaha adalah orang yang memutuskan untuk mengambil alih risiko dalam memperkenalkan produk atau jasa-jasa yang baru untuk memajukan perekonomian dan mencapai tujuan-tujuannya (dalam Zimmerer & Scarborough, 2005). Hal senada juga disampaikan Zimmeree dan mengidentifikasi peluang dan menggabungkan sumber daya yang diperlukan untuk mendirikannya. Secara sederhana Kasmir (2009) mengemukakan arti wirausahawan adalah orang yang berjiwa berani mengambil risiko untuk membuka usaha dalam berbagai kesempatan.

  Berjiwa berani mengambil risiko artinya bermental mandiri dan berani memulai usaha, tanpa diliputi rasa takut atau cemas sekalipun dalam kondisi tidak pasti. Meredith et al menyatakan batasan yang hampir sama bahwa wirausaha adalah orang yang mempunyai kemampuan melihat dan menilai kesempatan-kesempatan bisnis, mengumpulkan sumber-sumber daya yang dibutuhkan guna mengambil keuntungan dari padanya dan mengambil tindakan yang tepat guna memastikan sukses (dalam Mujiarto & Wahid. A, 2006).

  Dalam konteks bisnis, menurut Sri Edi Swasono wirausaha adalah pelopor dalam bisnis inovator, penangung risiko yang mempunyai visi ke depan dan memiliki keunggulan dalam prestasi di bidang usaha (dalam Suryana, 2006). Sedikit berbeda dengan konteks bisnis, dalam konteks menejemen Usman, M (1997) mendefinisikan wirausaha sebagai seseorang yang memiliki kemampuan dalam menggunakan sumber daya seperti finansial (money), bahan mentah (matrials), dan tenaga kerja (labors), untuk menghasilkan suatu produk baru, bisnis baru, proses

  Batasan lain menyatakan bahwa wirausaha adalah mereka yang melakukan upaya-upaya kreatif dan inovatif dengan jalan mengembangkan ide-ide dan meramu sumber daya untuk menemukan peluang dan perbaikan hidup (Mujiarto & Wahid. A, 2006). Bygrave mendefinisikan wirausaha secara lebih sederhana yaitu orang yang memperoleh peluang dan menciptakan organisasi untuk mengejar peluang tersebut (dalam suryana, 2006).

  Dari beberapa batasan definisi tentang wirausaha di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa wirausaha adalah orang yang menciptakan usaha baru secara kreatif dan inovatif dengan mengoptimalkan potensi dirinya, sumber daya di sekitarnya serta berani mengambil risiko demi mencapai keuntungan dan pertumbuhan ekonomi yang kemudian dikembangkan secara mandiri dan bebas terkait dalam usaha merencanakan, mengelola, mengoperasikan dan mengontrol sehingga menghasilkan sebuah keputusan yang tepat mengikuti perkembangan yang ada pada usaha yang dijalani sekalipun dalam kondisi yang tidak pasti.

  4. Pengertian Minat Berwirausaha Berdasarkan uraian tentang definisi dari minat dan wirausaha, maka dapat disimpulkan pengertian minat berwirausaha adalah suatu berwirausaha melekat pada dirinya sehingga individu lebih banyak memusatkan perhatian dan dengan senang hati melakukan aktivitas- aktivitas yang berhubungan dengan pekerjaan wirausaha karena pekerjaan wirausaha memberi manfaat dan berharga bagi dirinya.

  5. Dorongan Perilaku Berwirausaha Teori yang paling sering dipakai dalam memperkirakan suatu dorongan perilaku adalah teori reasoned action (Ajzen and Fishbein, 1980;

  Fishbein and Ajzen, 1975 dalam Segal, dkk, 2005 ) dan teori planned

  behavior (Ajzen, 1988, 1991 Segal, dkk, 2005). Teori planned behavior

  (TPB) adalah kelanjutan dari teori reasoned action (TRA) yang memasukkan pengukuran dalam control belief dan perceived behavioral

  control . Teori planned behavior dikembangkan untuk melihat proses

  dimana individu memutuskan, terikat pada tindakan tertentu. Ajzen (dalam Segal, dkk, 2005) menyatakan bahwa dorongan adalah anteseden dari perilaku, dimana terkandung tiga variabel, yaitu: a. Attitude toward the behavior, merujuk pada derajat sejauh mana individu menerima ketertarikan dari perilaku yang dimaksud. Secara umum, orang yang meyakini bahwa melakukan perilaku tertentu dengan probabilitas yang tinggi, dapat memberikan hasil yang paling b. Subjective norm , merujuk pada tekanan sosial yang diterima (perceived social norm) untuk melakukan perilaku yang dimaksud.

  Perceived social norms adalah pengukuran dukungan sosial terhadap

  perilaku dari orang lain yang penting seperti keluarga, teman, role model atau mentor.

  c. Perceived behavioral control (misalnya evaluasi diri atas kompetensi seseorang terkait dengan tugas atau perilaku). Perceived feasibility adalah pengukuran behavioral control, sama dengan konsep efikasi diri (Self-effication) dari Bandura (Segal, dkk, 2005)

  Segal, Borgia dan Schoenfeld (2005) menyatakan bahwa hampir sama dengan model Ajzen di atas, model kejadian kewirausahaan dari Shapero (dalam Segal, dkk, 2005) pun memiliki dua faktor utama, yaitu

perceived credibility (perceived feasibility) dan perceived desirability.

  Shapero dan Sokol sebagaimana (dalam Segal, dkk, 2005) mengkonsepkan

perceived desirability sebagai ketertarikan personal untuk memulai bisnis.

  Adapun perceived feasibility dikonsepkan sebagai pengukuran yang bersifat persepsi atas kapabilitas seseorang terkait menciptakan usaha baru.

  Sebagai tambahan, Shapero juga menambahkan variabel ketiga, propensity

  

to act yang konsepnya sangat dekat dengan lokus kendali (locus of

control ). Shapero dan Sokol; Krueger (dalam Segal, dkk, 2005)

  efficacy ), pengganti dari feasibility, sebagai prediktor yang penting. Chen

  et al. dalam Segal, dkk, 2005), menemukan bahwa entrepreneurial self-

  efficacy adalah pengukuran yang andal untuk membedakan wirausaha dan

  bukan wirausaha. Dari sudut pandang karir, dorongan berkarir menjadi wirausaha dapat diprediksi berdasarkan persepsi atas tingkat kemenarikan karir (career attractiveness), tingkat kelayakan (feasibility) dan keyakinan atas efikasi diri (self-efficay beliefs) untuk memulai usaha (Farzier and Niehm, 2008).

  6. Faktor-Faktor yang Mepengaruhi Minat Berwirausaha Menurut Haryana, K, minat seseorang untuk terjun ke dunia wirausaha dapat dipengaruhi oleh banyak faktor, baik faktor yang berasal dari dalam dirinya (internal) maupun faktor yang berasal dari luar dirinya (eksternal) (dalam Ratmiarini, 2005).

  a. Faktor-faktor dari dalam, meliputi : 1) Bakat, yaitu kecakapan khusus dalam bidang tertentu yang diperoleh karena keturunan.

  2) Faktor kepribadian, yaitu totalitas kepribadian seseorang yang sifatnya cenderung menetap. Kepribadian seseorang ini sangat berpengaruh dalam memilih jenis pekerjaan, karena pilihan kerja

  3) Faktor kemampuan, yaitu suatu kecakapan seseorang dalam bidang tertentu yang dapat diperoleh dari hasil belajar, melalui pendidikan formal maupun pendidikan non formal.

  b. Faktor-faktor dari luar, meliputi: 1) Adanya sarana atau fasilitas, yaitu tersedianya modal material yang berupa fasilitas sarana dan biaya untuk menimbulkan usaha, dengan sendirinya akan mempengaruhi minat seseorang untuk berwirausaha.