BAB II GAMBARAN UMUM DAN KONDISI WILAYAH KABUPATEN SIDRAP - DOCRPIJM 1480569968BAB II

  

BAB II

GAMBARAN UMUM DAN KONDISI WILAYAH KABUPATEN

SIDRAP

Identifikasi kondisi dan karakteristik wilayah Kabupaten Sidenreng Rappang

  meliputi kondisi umum wilayah, karakteristik fisik dan sumber daya alam, sosial kependudukan, perekonomian, prasarana dan sarana kota serta sistem transfortasi. Tinjauan terhadap kondisi wilayah Kabupaten Sidenreng Rapang menjadi dasar kajian dalam melahirkan Arah Kebijakan dan Strategi Pembangunan Daerah kedepan.

2.1. KONDISI UMUM

  2.1.1. Profil Geografi

  a. Geografi dan Administarsi Wilayah Secara umum luas wilayah Kabupaten Sidenreng Rappang kurang lebih

  2

  1.883,25 km dan secara administrasi pemerintahan terdiri atas 11 Kecamatan dan 105 Desa /Kelurahan, dengan batas administrasi wilayah sebagai berikut :  Sebelah Utara : Kabupaten Pinrang dan Enrekang;  Sebelah Timur : Kabupaten Luwu dan Wajo;  Sebelah Selatan : Kabupaten Barru dan Soppeng;  Sebelah Barat

  : Kabupaten Pinrang dan Kota Parepare; Kabupaten Sidenreng Rappang dengan letak geografis 3 43 - 4

  09 Lintang Selatan (LS) dan 119

  41

  10 ’ - 120 ’ Bujur Timur (BT) dengan posisi strategis dan aksebilitas yang tinggi, sehingga memiliki peluang pengembangan ekonomi melalui keterkaitan wilayah khususnya keterkitan dengan daerah yang mendukung pembangunan sosial ekonomi dan budaya. Dengan demikian pada kawasan tertentu di Kabupaten Sidrap, sebagian wilayahnya sulit untuk dilaksanakan kegiatan pembangunan terutama pada lokasi yang berada pada kisaran lereng > 40 % sehingga peruntukannya sebagai kawasan hutan lindung.

  c. Geologi dan Jenis Tanah

   Secara Umum keadaan Geologi Kabupaten Sidrap berdasarkan data yang

  diperoleh meliputi : relief kasar yang merupakan morfologi perbukitan, sungai, daratan dan pegunungan. Struktur tanah dan batuan, wilayah kabupaten Sidrap mempunyai struktur batuan yang terdiri atas dua jenis, yaitu struktur batuan gunung api kering dan struktur batuan gunung api bersifat menengah dan basah. Sedangkan jenis tanah yang terdapat di Kabupaten Sidrap adalah jenis tanah Alluvial, Litosol dan Mediteran.

  d. Hidrologi dan Sumberdaya Air Sumberdaya air di Kabupaten Sidrap secara konvensional dapat dikelompokkan sebagai air permukaan dan air tanah. Sumber air permukaan di wilayah Kabupaten

  Sidrap bersumber dari air permukaan. Sumber air tanah umumnya berasal dari air tanah dangkal dengan kedalaman antara 5-10 meter, atau sumur dalam hasil pengeboran dengan kedalaman antara 20-25 meter. Potensi sumber air permukaan di kabupaten Sidrap dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 2.1. Sungai yang Mengalir di Wilayah Kabupaten Sidrap di Rinci Menurut

  Kecamatan

  No. Kecamatan Nama Sungai Panjang (M) Lebar (M) Kedalaman (M)

  • Cakkarella 1.500
  • Bengkulu 5.000 6 2,5
  • Sessanriu 3.250 13 2,5
  • Pemantingan 7.000 7 2,5
  • Watang Lowa 6.000 3 1,5
  • CakkaloloE 5.000
  • AlekarajaE 11.000

  • Lompengan 5.000 8 2,5
  • DataE 3.000 6 2,5
  • Pabbaresseng 4.000 5 2,5
  • Polojiwa 3.000 4 2,5
  • Batu Pute 3.000
  • Poka 2.500
  • Tellang 2.550
  • Taccipi 4.500
  • Kulo 7.500
  • AnrelliE 2.000
  • Anyuara 4.200

  8

  5

  7

  5

  7

  6

  5

  6. Kulo - Pangkiri 4.200

  10

  8

  7

  5

  7

  6

  8

  25

  5

  5. Panca Rijang - Rappang 10.000

  10

  2

  2

  2. Tellu LimpoE - La Toling 5.000

  5

  2

  3. Watang Pulu - BangkaE 5.000

  8

  30

  10

  5

  8

  3

  3

  3

  4. Baranti - Rappang 15.000

  5

  • Baramasih 11.750

  50

  5

  • Betao 10.085

  50

  3

  • Tanru Tedong 4.250 100

  5

  • Kalempang 6.375

  80

  4

  • Lancirang 8.150

  10

  3

  • Samallangi 2.500

  8

  2

  • Loka 10.250

  25

  3

9. Pitu Riawa - AnabannaE 5.000

  7

  3

  • Banjara 2.500 6 2,5

  Sumber : Sidenreng Rappang dalam angka, 2011

  2.1.2. Profil Demografi Keadaan demografi dan kependudukan di Kabupaten Sidrap menunjukkan kenaikan angka yang cukup signifikan. Hasil catatan registrasi pada Biro Pusat Statistik menunjukkan Kabupaten Sidrap saat ini dihuni penduduk kurang lebih 271.911 jiwa. Angka tersebut memberikan indikator pesatnya kegiatan pembangunan yang perlu disiapkan dimasa yang akan datang. Secara umum kondisi demografi dan kependudukan Kabupaten Sidrap dijelaskan pada kajian berikut.

  2.1.2.1. Struktur Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin Tingkat perkembangan jumlah penduduk yang ada di 11 wilayah kecamatan di Kabupaten Sidrap turut mempengaruhi struktur kehidupan masyarakat secara umum.

  Jika pertumbuhan jumlah penduduk dalam keadaan konstan akan mengakibatkan berlakunya hukum ekonomi (supply and demand) terutama yang tergolong dalam usia kerja. Rasio jenis kelamin di Kabupaten Sidrap dapat dilihat pada Tabel Berikut :

  Kelompok Jumlah Umur Laki-laki Perempuan (jiwa) 1 2 3 4 5

  0-4 13,119 12,375 25,494 5-9 14,125 13,208 27,333 10-14 14,113 12,892 27,005 15-19 11,431 11,143 22,574 20-24 9,724 10,310 20,034 25-29 11,099 11,967 23,066 30-34 10,132 11,052 21,184 35-39 10,051 11,005 21,056 40-44 9,006 9,662 18,668 45-49 7,364 8,539 15,903 50-54 5,989 7,100 13,089 55-59 4,589 5,470 10,059 60-64 3,947 4,970 8,917 65-69 3,084 3,819 6,903 70-74 2,096 2,912 5,008 75+ 2,228 3,375 5,603

  Tidak Tahu

  6

  9

  15 Jumlah 132,097 139,799 271,911 Jenis Kelamin No

  Sumber : BPS Kabupaten Sidrap

  2.1.2.2. Laju Pertumbuhan Penduduk Gambaran pertumbuhan dan penyeberan penduduk akan bergantung pada 2 komponen yakni laju pertumbuhan alami dan laju migrasi (urbanisasi). Bila laju pertumbuhan alami dipengaruhi oleh kesejahteraan umum masyarakat, maka laju migrasi dipengaruhi oleh pertumbuhan ekonomi dan investasi yang dapat menciptakan lapangan kerja bagi kaum pendatang. Olehnya itu pertumbuhan penduduk harus diimbangi dengan pola penyebaran penduduk yang terencana dan harus dapat diarahkan pada daerah yang tepat dengan memperhatikan rencana penggunaan lahan, kondisi fisik kota dan program pembangunan.

Tabel 2.2. Laju Pertumbuhan Penduduk Kabupaten SidrapTahun 2006-2010

  7 Panca Lautang 16,423 16,692 16,820 16,948 17,241 205

  2.1.2.3. Struktur Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan Struktur penduduk berdasarkan tingkat pendidikan pada 11 kecamatan di wilayah Kabupaten Sidrap dapat dilihat pada Tabel Berikut :

  Sumber : Sidenreng Rappang Dalam Angka, 2011

  18 Jumlah 243,635 246,879 248,768 250,666 271,911 7,069 100 No Kecamatan Tahun

  11 Watang Pulu 25,034 25,383 25,576 25,772 30,128 1,274

  8

  10 Baranti 25,685 25,979 26,178 26,378 28,068 596

  4

  9 Kulo 10,124 10,423 10,503 10,583 11,345 305

  10

  8 Panca Rijang 24,324 24,699 24,887 25,077 27,086 691

  3

  7

  Perkembangan Pertumbuhan Penduduk Penduduk 2006 2007 2008 2009 2010 (Jiwa) (%) 1 2 4 5 6 7 7 8 9

  6 Tellu Limpoe 20,768 21,033 21,194 21,356 22,728 490

  8

  5 Pitu Riase 17,654 17,998 18,136 18,274 19,873 555

  6

  4 Dua Pitue 25,523 25,756 25,953 26,151 27,272 437

  5

  3 Pitu Riawa 23,456 23,674 23,856 24,038 24,980 381

  7

  2 Wt. Sidenreng 15,072 15,381 15,499 15,616 17,051 495

  23

  1 Maritengngae 39,572 39,861 40,166 40,473 46,139 1,642

Tabel 2.3. Struktur Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan Tahun 2010

  1 2 3 4 5 6 7

SD SLTP SMU PT (%)

  19.53

  8 Panca Rijang 3,655 1,394 2,099

Tabel 2.4. Struktur Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian Tahun 2010

  2.1.2.4. Struktur Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian/Tingkat Kesejahteraan Struktur penduduk berdasarkan mata pencaharian pada 11 kecamatan di wilayah Kabupaten Sidrap dapat dilihat pada Tabel Berikut :

  Sumber : Sidenreng Rappang Dalam Angka, 2011

  9.90 Jumlah 34,061 12,037 7,794 100 Prosentese No Kecamatan Penduduk Berdasarkan Pendidikan (Jiwa)

  11 Watang Pulu 3,899 906 938

  10.30

  10 Baranti 3,609 1,856 302

  3.93

  9 Kulo 1,416 443 290

  13.83

  5.75

  2 Wt. Sidenreng 2,051 331 `-

  1 Maritengngae 5,679 2,677 2,295

  7.59

  6 Tellu Limpoe 2,544 871 313

  5.76

  5 Pitu Riase 2,692 558 `-

  10.51

  4 Dua Pitue 3,387 1,412 851

  8.57

  3 Pitu Riawa 3,165 1,110 367

  4.33

  7 Panca Lautang 1,964 479 339

  Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian No Kecamatan (Jiwa) 1 2 ABRI PNS Pedagang Petani Swasta Dll 3 4

5

6 7 8

  1 Maritengngae

  2 Wt. Sidenreng

  8 68 176 3,500 1,694

  79

  3 Pitu Riawa

  4 Dua Pitue 9 131 704 5,318 3,385 383

  5 Pitu Riase

  6 Tellu Limpoe

  7 Panca Lautang

10 191 320 2,402 1,106

-

  8 Panca Rijang 8 568 1,397 2,954 1,348 337

  9 Kulo

  6 51 164 1,503 1,925 177

  10 Baranti

  11 Watang Pulu Jumlah

  41 1,009 2,761 15,677 976 Sumber : BPS Kabupaten Sidrap

  2.1.3. Profil Ekonomi Perkembangan Ekonomi Kabupaten Sidenreng Rappang dari tahun ke tahun berfluktuasi kenaikannya bahkan dari beberapa sector ada yang menopang tingkat pertumbuhan yang lebih baik. Hal ini ditunjukkan dengan angka PDRB atas harga berlaku yang stiap tahunnya mengalami peningkatan.Pada tahun 2010 misalnya, nilainya telah mencapai sekitar 3.366.800,74 milyar rupiah atau terjadi peningkatan sekitar 14,36 persen bila dibandingkan denga keadaan tahun sebelumnya.

  Dengan demikian, angka tersebut memberikan kontribusi Kabupaten Sidenreng Rappang terhadap pembentukan PDRB Sulawesi Selatan 2,86 persen pada tahun 2010. Hal ini berarti bahwa sumbangan Kabupaten Sidenreng Rappang terhadap perekonomian Provinsi Sulawesi Selatan masih relative kecil. Secara rata-rata konstribusi yang diberikan PDRB Kabupaten Sidenreng Rappang terhadap PDRB Sulawesi Selatan sekitar 2,87 persen pertahun, mulai tahun 2006-2010 dapat dilihat Tabel. 2.12 Perkembangan PDRB Sul-Sel dan PDRB Kab. Sidrap Atas Dasar Harga Berlaku (juta rupiah).

  Persentase PDRB PDRB Sidrap Sidrap Tahun PDRB SulSel Sidrap Terhadap PDRB Sul-Sel (1) (2) (3) (4)

  2006 60.902.823,80 1.729.724,60 2,84 2007 69.271.924,56 1.957.682,83 2,83 2008 85.143.191,27 2.405.539,60 2,83 2009 99.904.658,31 2.944.140,55 2,95 2010 117.830.270,49 3.366.800,74 2,68

  2,87

  Rata-Rata

  Sumber : Badan Pusat Statistik, Kabupaten Sidenreng Rappang, 2011

  2.1.4. Profil Sosial Budaya

  a. Fasilitas dan Sarana Pendidikan Pelayanan fasilitas pendidikan sangat menentukan mutu dan tingkat pendidikan

Tabel 2.6. Jumlah dan Jenis Fasilitas Pendidikan di Kabupaten Sidrap No Jenis Fasilitas Pendidikan Jumlah (Unit) Persentase (%)

  b. Fasilitas dan Sarana Kesehatan Upaya untuk memenuhi pelayanan kesehatan kepada masyarakat ditentukan oleh jumlah dan kualitas pelayanan fasilitas kesehatan. Jumlah dan kualitas yang dimaksud berkaitan dengan jumlah fasilitas, jangkauan, pelayanan, tenaga dan peralatan medis.

  42

  3 Pustu

  21.53

  14

  2 Puskesmas

  3.08

  2

  1 Rumah sakit

  4

  3

  2

  1

Tabel 2.7. Jumlah dan Jenis Fasilitas Kesehatan di Kabupaten Sidrap No Jenis Fasilitas Kesehatan Jumlah (Unit) Persentase (%)

  Jumlah 471 100,00 Sumber : Sidenreng Rappang Dalam Angka, 2011

  1

  5 Perguruan Tinggi 4 1,00

  6.58

  31

  4 SLTA / Swasta / MA

  13.16

  62

  3 SLTP / Swasta / MTs

  52.01

  2 SDN / Swasta / MI 245

  27.38

  1 TK Negeri / Swasta 129

  4

  3

  2

  64.61

  Jumlah 65 100,00 Sumber : Sidenreng Rappang Dalam Angka, 2011

  c. Fasilitas dan Sarana Peribadatan Fasilitas peribadatan merupakan saran penunjang yang dibutuhkan untuk melakukan kegiatan keagamaan dan ritual bagi masyarakat. Jumlah dan jenis fasilitas peribadatan di kabupaten Sidrap dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

Tabel 2.8. Jumlah dan Jenis Fasilitas Peribadatan di Kabupaten Sidrap Jenis Fasilitas No Jumlah (Unit) Persentase (%) Peribadatan

  1

  2

  3

  4

  1 Mesjid 410

  94.62

  2 Mushallah/Langgar

  21

  4.82

  3 Gereja

  1

  2.31

  4 Pura

  1

  2.31

  5 Vihara

  Jumlah 433 100,00 Sumber : Sidenreng Rappang Dalam Angka, 2011

2.2. KONDISI PRASARANA BIDANG PU/CIPTA KARYA KABUPATEN SIDRAP

  2.2.1. Prasana Jalan Jaringan jalan digunakan sebagai jalur aliran barang dan penumpang, disamping itu juga berperan sebagai pembuka keterhubungan kawasan utamanya kawasan

  Jumlah 1009.49 100,00 B Kondisi Jalan

  2.2.2. Prasana Air Minum Air minum merupakan kebutuhan pokok yang harus dipenuhi, oleh karena itu air bersih yang dijadikan sebagai sumber kebutuhan utama harus bebas dari rasa, bau dan tidak berwarna. Sumber air minum yang digunakan masyarakat Kabupaten Sidrap bersumber dari : PDAM dan air tanah dalam (sumur artesis) dan air tanah dangkal.

  Sumber : Sidenreng Rappang Dalam Angka, 2011

  10.19 Jumlah 1009.49 100,00

  d. Rusak Berat 102.90

  18.44

  c. Rusak 186.20

  30.58

  b. Sedang 308.74

  40.77

  a. Baik 411.65

  d. Lainnya

  No Jenis Fasilitas Jalan Jumlah (Unit) Persentase (%)

  12.92

  c. Tanah 130.49

  52.99

  b. Kerikil 534.94

  34.08

  a. Aspal 344.06

  4 A Jenis Permukaan

  3

  2

  1

  Kondisi air minum yang ada sampai saat ini masih aman untuk dikonsumsi dan belum mengalami pencemaran, baik yang disebabkan oleh kegiatan industri rumah tangga maupun kegiatan-kegiatan yang sifatnya menggunakan air.

  Jenis Sarana dan Prasarana 2007 2008 2009 2010 2011 1 2 3 4 5 6 7 8 I Sarana Air Minum

  4 Mesin Pompa

  7

  7 Kurang Baik

  2 WTP/IPA Kap.30 ltr/dtk

  1 Baik

  3 WTP/IPA Kap.10 ltr/dtk

  1 Baik

  8

  

8

  

8

  7

  7

  7 Baik Kondisi Jumlah (m) No

  Sumber : PDAM Kabupaten Sidrap, 2011

  2.2.3. Sistem Persampahan Sampah merupakan sumber bibit penyakit yang memerlukan penanganan. Kondisi sistem pelayanan persampahan Kabupaten Sidrap ditunjang dengan peneyediaan tempat pembuangan sementara maupun pembuangan akhir sehingga pola pengolahan sampah saat ini menggunakan sistem pewadahan. Namun demikian sebahagian masyarakat masih menggunakan sistem pengolahan konvensional dengan jalan ditanam dan dibakar.

  7

  8

  1 Pipa Tranmisi 894 894 894 9,145 9,145 Baik

  3 Baik

  2 Pipa Distribusi 11,547 116,734 116,734 132,630 132,852 Baik

  3 Reservoar

  1

  

1

  1

  2

  4 Menara Air

  1 Sumur Dalam

  2

  

2

  2

  2

  2 Baik

  5 Sambungan Rumah 4,953 5,172 5,155 5,514 5,822 Baik

  II Prasarana Air Minum

Tabel 2.11. Kondisi Sarana Dan Prasarana Persampahan Kabupaten Sidrap Tahun 2005-2008

  Jenis Sarana Jumlah No Kondisi 1 dan Prasarana 2008 2009 2010 2011 2 3 4 5 6 7 I Sarana Persampahan

  1 TPA

  2 Ha

  2 Ha Cukup

  2 TPS

  50 Buah

  72 Buah Baik

  II Prasarana Persampahan

  1 Dump Truk

  5

  3 Baik

  2 Aram Roll

  5

  6 Baik

  3 Aram Roll

  1 Rusak Berat

  4 Mobil Tangki

  1

  1 Baik

  5 Kijang Pick Up

  2

  2 Baik Sumber : Bidang Kebersihan Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang, 2011

  2.2.4. Sistem Pengolahan Air Limbah Air limbah merupakan air hasil buangan yang memerlukan pewadahan dan tempat, baik yang bersumber dari limbah domestik (rumah tangga) maupun dari industri. Kondisi pengolahan air limbah di Kabupaten Sidrap untuk jangka pendek tidak membahayakan lingkungan oleh karena produksi limbah berasal dari aktifitas limbah hasil rumah tangga, namun untuk jangka panjang diperlukan suatu pewadahan untuk mengalirkan dan membuang hasil limbah tersebut.

  2.2.5. Prasarana Drainase Fungsi jaringan drainase digunakan sebagai sarana untuk mengalirkan air buangan baik yang bersumber dari air hujan, air buangan rumah tangga dan air yang bersumber dari jalan. Jaringan drainase di Kabupaten Sidrap terdiri dari drainase primer, sekunder dan tersier dengan kondisi permanen, semi permanen dan temporer (tanah).

  2.2.6. Sub Bidang Tata Bangunan dan Lingkungan

  (swadaya). Sebaran kawasan permukiman yang dimaksud dapat dilihat pada Tabel di bawah ini. Tabel. 2.11 Sebaran Kawasan Permukiman di Kabupaten Sidrap yang dibangun oleh pengembang

  8. Rappang Permai Pengembang Kelurahan Rappang

  15. Griya Ganggawa Pengembang Kelurahan Majjelling Wattang

  14. Griya Pratama Pengembang Kelurahan Majjelling Wattang

  13. Permata Indah Pengembang Kelurahan Majjelling Wattang

  12. Villa Taruna Griya Pengembang Kelurahan Majjelling Wattang

  11. Mallomo Residence Pengembang Kelurahan Lautang Benteng

  10. Sandi Permai Pengembang Kelurahan Lautang Benteng

  9. Tujuh Mustika Mulya Jaya Pengembang Kelurahan Baranti

  7. SimaE Pengembang Kelurahan Baranti

  Sumber : Bidang Tata Ruang Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang, 2011

  6. Wesabbe Pengembang Kelurahan Batu Lappa

  5. Citra Ayu Resident Pengembang Kelurahan Batu Lappa

  4. Batu Lappa Pengembang Kelurahan Batu Lappa

  3. Zalsabila Pengembang Kelurahan Batu Lappa

  2. Pepabri Pengembang Kelurahan Arawa

  1. Korpri Pengembang Kelurahan Arawa

  No. Nama Perumahan Dibangun Lokasi

  16. Rijang Pittu Permai Pengembang Kelurahan Rijang Pittu