V PPRRO OFFIILL KKO OTTA A LLU UBBU UKK LLIIN NG GG GA AU U

  BA B AB B IIV

V P PR RO OF FIILL K KO OTTA A LLU UB BU UK K LLIIN NG GG GA AU U

  4..1 4 1.. Ga G am mb ba arra an n U Um mu um m K Ko otta a LLu ub bu uk k LLiin ng gg ga au u Tahun 1929 status Lubuk L inggau adalah sebagai Ibu kota Marga Sindang Kelingi Ilir, dibawah Onder District Musi Ulu. Onder District Musi Ulu sendiri ibu kotanya adalah Muara Beliti. Tahun 1933 Ibukota Onder District Musi Ulu dipindah dari Muara Beliti ke Lubuklinggau. Tahun 1942 - 1945 Lubuk Linggau menjadi Ibukota Kewedanaan Musi Ulu dan dilanjutkan setelah kemerdekaan. Pada waktu Clash I tahun 1947, Lubuk Linggau dijadikan Ibukota Pemerintahan Propinsi Sumatera Bagian Selatan. Tahun 1948 Lubuk Linggau menjadi Ibukota Kabupaten Musi Ulu Rawas dan tetap sebagai Ibukota Keresidenan Palembang. Pada tahun 1956 Lubuk Linggau menjadi Ibukota Daerah Swatantra Tingkat II Musi Rawas. Tahun 1981 dengan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 38 tanggal 30 Oktober 1981 Lubuk Linggau ditetapkan statusnya sebagai Kota Administratif. Tahun 2001 dengan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 7 tahun 2001 tanggal 21 Juni 2001 Lubuk Linggau statusnya ditingkatkan menjadi Kota. Pada tanggal 17 Oktober 2001 Kota Lubuk Linggau diresmikan menjadi Daerah Otonom.

  Pembangunan Kota Lubuk Linggau telah berjalan dengan pesat seiring dengan segala permasalahan yang dihadapinya dan menuntut ditetapkannya langkah- langkah yang dapat mengantisipasi perkembangan Kota, sekaligus memecahkan permasalahan - permasalahan yang dihadapi. Untuk itu diperlukan Manajemen Strategis yang diharapkan dapat mengelola dan mengembangkan Kota Lubuk Linggau sebagai kota transit ke arah yang lebih maju menuju Kota Metropolitan. Kota Lubuk Linggau terletak pada posisi geografis yang sangat strategis yaitu di antara Provinsi Jambi, Provinsi Bengkulu serta ibu kota Provinsi Sumatera Selatan (Palembang) dan merupakan jalur penghubung antara Pulau Jawa dengan kota-kota bagian utara Pulau Sumatera.

  Berbatasan dengan Kecamatan Muara Beliti Kabupaten Musi Rawas, dan Provinsi Bengkulu

  2

  2

  20

  01

  10

  4

  40 01 1,,5

  5

  20

  40 01 1,,5

  00

  09

  9

  4

  40 01 1,,5

  5

  Berbatasan dengan Kecamatan Tugu Mulyo dan Kecamatan Muara Beliti Kabupaten Musi Rawas

  5

  4

  6 6..1 1..1 1.. K Ke ea ad da aa an n G Ge eo og grra affiiss d da an n A Ad dm miin niissttrra assii Kota Lubuk Linggau memiliki luas wilayah daerah berdasarkan Undang-undang No. 7 tahun 2001 adalah 401,50 km 2 atau 40.150 Ha , yang secara astronomis terletak pada posisi 102

  2 Kecamatan Lubuk Linggau Barat II 10,84

  40'00 ”-1030'00” Bujur Timur (BT) dan 3 4'10”- 3 22'30” Lintang Selatan (LS), dan terletak pada ketinggian 129 meter dari permukaan laut.

  Secara administratif, Kota Lubuk Linggau memiliki batas wilayah sebagai berikut : Kota Lubuk Linggau wilayahnya terdiri dari 8 (delapan) Kecamatan dan 72 (tujuh puluh dua) kelurahan sebagaimana tertera dalam tabel 2.1 :

Tabel 2.1 Luas Wilayah Administrasi Kota Lubuk Linggau per Kecamatan

  Su mb er : BPS Kot a Lub uk Lin gg au, 201 1/2 012

  N No o N Na am ma a K Ke ec ca am ma atta an n LLu ua ass W Wiilla ay ya ah h

  ((K KM M 2 2 ))

  1 Kecamatan Lubuk Linggau Barat I 54,81

  3 Kecamatan Lubuk Linggau Timur I 13,90

  1

  4 Kecamatan Lubuk Linggau Timur II 10,12

  5 Kecamatan Lubuk Linggau Utara I 152,40

  6 Kecamatan Lubuk Linggau Utara II 37,10

  7 Kecamatan Lubuk Linggau Selatan I 85,15

  8 Kecamatan Lubuk Linggau Selatan II 37,16 TTo otta all LLu ua ass W Wiilla ay ya ah h 2

  20

  01

  11

  • Sebelah Utara : Berbatasan dengan Kecamatan Batu Kuning Lakitan Ulu Terawas Kabupaten Musi Rawas.
  • Sebelah Timur :
  • Sebelah Selatan :
  • Sebelah Barat :

  13,65 2,70 3,46 2,52

  37,96 9,24 21,21 9,26

  Kecamatan Lubuklinggau Barat I Kecamatan Lubuklinggau Barat II Kecamatan Lubuklinggau Timur I Kecamatan Lubuklinggau Timur II Kecamatan Lubuklinggau Utara I Kecamatan Lubuklinggau Utara II Kecamatan Lubuklinggau Selatan I Kecamatan Lubuklinggau Selatan II

  Gambar. 6.1 Peta Wilayah Administratif Kota Lubuk Linggau

  6

  6 ..

  1

  1 ..

  2

  2 ..

  P P rr o o ff ii ll D D e e m m o o

  Berbatasan dengan Provinsi Bengkulu g grra affii 6..1 6 1..2 2..1 1.. Ko K om mp po ossiissii P Pe en nd du ud du uk k B Be errd da assa arrk ka an n J Je en niiss K Ke ella am miin n d da an n S Sttrru uk kttu urr U Um mu urr Jumlah penduduk Kota Lubuklinggau tahun 201 2 sebanyak 20 8.893 jiwa atau bertambah sekitar 1,36 persen dari angka jumlah penduduk hasil Sensus Penduduk 2011. Rata-rata tingkat pertumbuhan penduduk pertahun sebesar 2,29 persen. Komposisi penduduk menurut jenis kelamin adalah 10 4.621 orang laki-laki dan 104.272 orang perempuan, yang berarti seks rasio sebesar 100,33.

  Struktur umur penduduk Kota Lubuklinggau tergolong penduduk “muda” karena proporsi penduduk di bawah 15 tahun masih cukup tinggi, yaitu hampir 30 persen dan penduduk tua (umur di atas 60 tahun) hanya sekitar 5 persen.

  Distribusi penduduk menurut kecamatan tidak merata. Dari delapan kecamatan yang ada di Kota Lubuklinggau, Kecamatan Lubuklinggau Utara II memiliki jumlah penduduk paling banyak (16,12 persen), kemudian diikuti oleh Kecamatan Lubuklinggau Timur I (15,56 persen), dan Kecamatan Lubuklinggau Timur II (15,15 persen). Sedangkan Kecamatan Lubuklinggau Selatan I merupakan kecamatan dengan jumlah penduduk paling sedikit (6,90 persen).

Tabel 6.2. Luas Wilayah dan Jumlah Penduduk Pertengahan

  Tahun Menurut Kecamatan Kota Lubuk Linggau Tahun 2012.

  LLu ua ass J Ju um mlla ah h Ke K ep pa ad da atta an n N No o K Ke ec ca am ma atta an n W Wiilla ay ya ah h Ju J um mlla ah h P Pe en nd du ud du uk k ((J Jiiw wa 2 2

  a)) R Ru um ma ah h P Pe en nd du ud du uk k 2 2 (km )) Tangga ((k km m //J Jiiw wa

  a)) LLa ak kii--LLa ak kii Pe P erre em mp pu ua an n Ju J um mlla ah h 15.474 15.847 31.321 7.407 571

  1. Lubuk Linggau Barat I

  55 2.022

  2. Lubuk Linggau Barat II 11 11.264 10.648 21.912 5.046 169 85 7.284 7.127 14.411 3.716

  3. Lubuk Linggau Selatan I 14.018 13.848 748 37 27.866 6.606

  4. Lubuk Linggau Selatan II 15.928 16.567 32.495 7.600 2.337

  5. Lubuk Linggau Timur I

  14 3.126 10 15.833 15.811 31.644 7.442

  6. Lubuk Linggau Timur II 7.931 7.638 15.569 3.950 102

  7. Lubuk Linggau Utara I 152

  3.17 Total 104.621 100 104.272 100 208.893 100 Sumber : BPS Kota Lubuk Linggau, 2012/2013

  8 35 – 39 7.899 7.55 7.906 7.58 15.805

  9.82

  4

  15

  9.82 10.466 10.04 20.739

  9.93

  5 20 – 24 9.947 9.51 10.449 10.02 20.396

  9.76

  6 25 – 29 9.684 9.26 10.090 9.68 19.774

  9.47

  7

  30

  8.79 9.196 8.82 18.389

  8.80

  7.57

  9.64

  9

  40

  6.34 6.628 6.36 13.256

  6.35

  10 45 – 49 5.725 5.47 5.637 5.41 11.362

  5.44

  11 50 – 54 4.945 4.73 4.554 4.37 9.499

  4.55

  12

  55

  3.31 3.159 3.03 6.627

  3.17

  13 60 – 64 1.970 1.88 2.070 1.99 4.040

  1.93 14 65 + 3.168 3.03 3.871 3.71 7.039

  3 10 – 14 10.408 9.95 10.111 9.70 20.519

  9.95 9.725 9.33 20.137

  8. Lubuk Linggau Utara II 37 16.889 16.786 33.675 7.843 908 J Ju um mlla ah h

  20 08 8..8

  4

  40 01 1,,5

  5

  1

  10

04 4..6

  62

  21

  1

  1

  10 04 4..2

  27

  72

  2

  2

  89

  5

  93

  3

  4 49 9..6

  61

  10

  5

  52

  20 Sumber : BPS Kota Lubuk Linggau, 2012/2013

  Komposisi penduduk berdasarkan umur pada tahun 201 2, sekitar 21.311 berumur antara 0 sampai 4 tahun, umur 5 sampai 9 tahun sekitar 20.137 dan di atas umur 65 sebesar 7.039. Berdasarkan komposisi umur ini menunjukkan penduduk usia produktif lebih besar dibanding dengan umur lainnya. Dibandingkan d engan Sensus Penduduk tahun 2010 , tingkat umur 0 - 14 mengalami penaikan, tetapi tingkat umur kelompok produktif (15 - 59) dan kelompok lanjut usia (60+) mengalami penurunan. Hal ini menunjukkan perubahan struktur umur ke arah umur yang lebih tua, sehingga menunjukkan adanya indikasi kondisi sosial ekonomi penduduk yang relatif membaik dan menurunnya angka ketergantungan (dari 65,19 pada tahun 2002, menjadi 47,61 pada tahun 2005 dan 43,83 tahun 2008). Berdasarkan angka dependency ratio sebesar 43,83, hal ini berarti dari 100 orang yang produktif menanggung beban 44 orang tidak produktif.

Tabel 6.3. Jumlah Penduduk berdasarkan Struktur Umur

  Kota Lubuk Linggau Tahun 2012

  

No. Struktur Umur Laki-laki Perempuan Lk+ Pr

Jumlah % Jumlah % Jumlah % 1 – 4 10.901 10.42 10.410 9.98 21.311

  10.20

  2

  • – 9 10.412
  • – 19 10.273
  • – 34 9.193
  • – 44 6.628
  • – 59 3.468

  6 6..1 1..2 2..2 2.. J Ju um mlla ah h d da an n P Pe errttu um mb bu uh ha an n P Pe en nd du ud du uk k Laju pertumbuhan penduduk Kota Lubuk L inggau mengalami fluktuasi, pada tahun 200 1 laju pertumbuhan penduduk sekitar 2,36 %. Apabila dibandingkan pertumbuhan penduduk tahun 1980 - 1990 sebesar 3,29%, maka tahun 1990 - 2000 mengalami penurunan menjadi 2,06 %. Pada tahun 2010 dan tahun 2011 laju pertumbuhan penduduk mengalami kenaikan dari 2,04% menjadi 2,37% kemudian di tahun 2012 terjadi penurunan yang signifikan yaitu menjadi 1,36%..

  2.34 7. 2006 184.551

  2.37 13. 2012 208.893

  2.04 12. 2011 206.086

  2.24 11. 2010 201308

  2.25 10. 2009 197.289

  2.26 9. 2008 192.972

  2.27 8. 2007 188.726

  2.33 6. 2005 180.446

Tabel 6.4 Laju Pertumbuhan Penduduk Kota Lubuk Linggau Tahun 2000 - 2011

  2.34 5. 2004 176.325

  2.35 4. 2003 172.315

  2.36 3. 2002 168.377

  1. 2000 160.709 2. 2001 164.508

  LLa ajju u P Pe errttu um mb bu uh ha an n P Pe en nd du ud du uk k

  Penduduk

  N No o.. TTa ah hu un n J Ju um mlla ah h

  1.36 Sumber : BPS Kota Lubuk Linggau, 2012/2013 6 6..1 1..2 2..3 3.. S Sttrru uk kttu urr P Pe en nd du ud du uk k b be errd da assa arrk ka an n M Ma atta a p pe en nc ca ah ha arriia an n d da an n TTiin ng gk ka att Ke K esse ejja ah htte erra aa an n Sebagian besar mata pencaharian hidup penduduk di Kota Lubuk L inggau di sektor perdagangan dan jasa dan sektor pertanian. Dua daerah penghasil padi terbesar di Kota Lubuklinggau adalah Kecamatan Lubuklinggau Utara I dan Kecamatan Lubuklinggau Selatan II. Pada tahun 201 2, luas panen tanaman padi di Kecamatan Lubuklinggau Utara I seluas 904 hektar dan produksinya mencapai 5.405,92 ton atau 36,12 persen dari total produksi padi di Kota Lubuklinggau Luas panen tanaman padi di Kecamatan Lubuklinggau Selatan II seluas 513 hektar dan produksinya mencapai 3.067,74 ton atau sebesar 20,50 persen dari total produksi padi di Kota Lubuklinggau.

  Adapun untuk tanaman palawija meliputi jagung, ketela pohon, ubi jalar, kacang tanah, dan kacang kedelai. Tanaman palawija ini dapat ditanam di areal sawah maupun ladang. Pada tahun 2012 kenaikan produksi palawija terjadi pada komoditas jagung, ubi jalar, dan kacang tanah. Sedangkan prduksi ketela pohon dan kacang kedelai cenderung menurun dibanding produksi tahun sebelumnya. Produksi masing-masing komoditas palawija di tahun 2012 adalah jagung 291,51 ton, ketela pohon 862,10 ton, ubi jalar 444,64 ton, kacang tanah 105,00 ton, dan kacang kedelai 42,00 ton.

Tabel 6.5. Mata Pencaharian Hidup / Lapangan Usaha Penduduk Umur 15

  Tahun ke atas Kota Lubuk Linggau Tahun 2012 Lapangan Pekerjaan Yang Persentase/ Utama/ Bekerja/ Main Workers Percentage Industry ) (1 ) (2 ) (3

  .

  01 Pertanian/Agriculture 25 29,09 .

  02 895 Pertambangan dan

  1 1,88 Penggalian/ 677 Mining and .

  03 Quarrying Industri 2 2,73 Pengolahan/ 431 Manufacturing .

  04 Industry Listrik, Gas, dan Air 0,17 Minum/ 149 Electricity, Gas, and .

  05 Water Bangunan/Construction 6 7,11 .

  06 326 Perdagangan, Hotel &

  19 22,33 Restoran/ 881 Trades, Hotels, And .

  07 Restaurants Komunikasi dan 5 6,36 Transportasi/ 660 Communication and .

  08 Transport Keuangan/Financing 2 3,34 .

  09 971 Jasa

  24 27,00 Kemasyarakatan/ 035 Public Service

  Jumlah/Total 89 100,00 025

  Sumber : BPS Kota Lubuk Linggau, 2011/2012

  Jumlah keluarga yang masuk dalam kateg ori prasejahtera pada tahun 20

  12 sebanyak 3853. Keluarga kategori sejahtera I berjumlah 6419 keluarga. Secara absolut maupun secara relatif, jumlah keluarga yang termasuk dalam kategori prasejahtera dan sejahtera I mengalami kenaikan dari tahun sebelumnya. Adapun jumlah Rumah Tangga Miskin (RTM) sekaligus RTM penerima bantuan raskin pada tahun 2011 sebanyak 11.770, tahun 2012 sebanyak 9813 dan menurun di tahun 2013 sebanyak 8563.

  Penanganan masalah kesejahteraan sosial di Kota Lubuklinggau tidak terlepas dari peran institusi masyarakat atau swasta. Antara lain, dengan keberadaan delapan buah panti asuhan yang menampung sebanyak 446 anak asuh.

Tabel 6.6 Jumlah Keluarga Sejahtera Kota Lubuk Linggau Tahun 2012

  Pra Sejahtera/ Preposper ou s

  2 515 2011

  2 431 4 167 537

  07 .

  203 302 779

  3 224 74 08 .

  47 873

  2 636 4 626 171

  2 853 6 419

  16 257 24 417

  3 254 6 395

  06 .

  15 905 23 288

  2 079 2010

  3 523 6 464

  15 795 20 786

  2 999 Kecamatan/

  District (1 )

  Lubuklinggau Barat I Lubuklinggau Timur II Lubuklinggau Utara I Lubuklinggau Barat II Lubuklinggau Selatan I Lubuklinggau Selatan II Lubuklinggau Timur I Lubuklinggau Utara II

  Jumlah/Total 2012 Sumber : Dinas Keluarga Berencana Kota Lubuk Linggau

  

346 667

  2 772 2 807 896

  Sejahtera 1/

  685

  Posperous

  1 Sejahtera 2/

  Posperous

  2 Sejahtera 3/

  Posperous

  3 Sejahtera 3 plus/

  Posperous

  3 plus (2 ) (3 ) (4 ) (5 ) (6 ) 01 .

  1 255 2 567

  91 590

  3 708 105 02 .

  406 740 894

  2 943 430 03 .

  678 882 859

  1 399 27 04 .

  397

  1 110 3 319

  1 543 275 05 .

  6 6..1 1..2 2..4 4.. M Mo ob biilliitta ass P Pe en nd du ud du uk k Peningkatan jumlah penduduk di Kota Lubuk L inggau berakibat pada meningkatnya jumlah penduduk usia kerja (tenaga kerja), dengan demikian jumlah penduduk yang memasuki angkatan kerja juga akan meningkat. Ketenagakerjaan merupakan salah satu aspek penting dalam mengukur tingkat kesejahteraan masyarakat. Karena bekerja tidak hanya untuk mencapai kepuasan individu, tetapi juga untuk memenuhi perekonomian rumah tangga dan kesejahteraan seluruh masyarakat. Selain itu, jenis, status dan lapangan kerja yang dilakukan oleh seseorang akan berkaitan dengan tingkat pendapatan yang dihasilkan, yang pada akhirnya akan berpengaruh pada tingkat kesejahteraan masyarakat. Pada suatu kelompok masyarakat yang telah memasuki usia kerja diharapkan terlibat di lapangan kerja tertentu atau aktif dalam kegiatan perekonomian.

  Seiring dengan peningkatan jumlah penduduk yang akan memasuki pasar kerja maka penciptaan dan perluasan lapangan kerja produktif diupayakan dapat terlaksana secara mantap seirama dengan pertumbuhan ekonomi yang dicapai. Dalam rangka memperluas lapangan kerja produktif dan mengurangi penangguran, Pemerintah Kota Lubuk Linggau harus mengupayakan berbagai kegiatan melalui beberapa program di bidang ketenagakerjaan. Program - program tersebut diharapkan dapat memperluas lapangan kerja baru maupun meningkatkan kualitas kerja. Secara umum kondisi tenaga kerja di Kota Lubuk Linggau sebagaimana tergambar pada tabel berikut :

Tabel 6.7 Jumlah Angkatan Kerja di Kota Lubuk Linggau

  A An ng gk ka atta an n K Ke errjja a M Me en nu urru utt J Je en niiss K Ke ella am miin n TTa ah hu un n 2

  20

  01

  11

  1 Laki-laki 57.524 org Perempuan 35.747 org

  Ju J um mlla ah h

  93 9 3..2

  27

  71 1 o orrg g

  Sumber : Dinas Tenaga Kerja, Kependudukan & Capil

  Komposisi penduduk yang bekerja menurut lapangan usaha menunjukkan bahwa sektor tersier sebagai ciri perekonomian daerah perkotaan merupakan pekerjaan yang dominan dilakukan oleh penduduk Ko ta Lubuklinggau. Pada tahun 20 11 sekitar 56 persen penduduk bekerja di sektor tersier (perdagangan, angkutan, keuangan dan jasa). Sektor sekunder (pertambangan, industri, listrik, dan bangunan) menyerap sekitar 12 persen tenaga kerja, sedangkan sektor primer (pertanian) menyerap hamper 31 persen tenaga kerja. Jumlah pencari kerja yang terdaftar di Dinas Ten aga Kerja pada tahun 20

  11 sebanyak 371 orang. Dari jumlah tersebut yang sudah ditempatkan sebanyak 372 orang. Dari jumlah pencari kerja yang terdaftar pada Dinas Tenaga Kerja sebagian besar (sekitar 21,5 persen) berpendidikan SLTA ke atas atau dalam istilah ketenagakerjaan disebut pencari kerja terdidik. Dalam rangka meningkatkan kesejahteraan pekerja, pemerintah telah berupaya menaikkan UMR. Pada tahun 20 10 UMR Kota Lubuklinggau sebesar Rp 927.825,- meningkat se kitar 1 3 persen pada tahun 20 11 menjadi Rp 1.048.440,-. Namun, UMR yang ditetapkan masih dibawah KHM, yaitu sebesar RP 1.311.250,-. Bila dilihat menurut sektor (Upah Minimum Sektoral), tertinggi adalah pada sektor bangunan, yaitu sebesar Rp. 1.750.000,- sebulan, sedangkan terendah adalah di sektor pertanian,perdagangan, dan angkutan yaitu Rp. 1.100.862,- sebulan.

  6..1 6 1..3 3.. P Prro offiill E Ek ko on no om mii

  a. Tingkat Pertumbuhan Ekonomi Pembangunan ekonomi pada hakikatnya adalah serangkaian usaha dan kebijakan yang bertujuan untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat, memperluas lapangan kerja, meratakan pembagian pendapatan masyarakat, meningkatkan hubungan ekonomi dari sektor primer ke sektor sekunder dan tersier. Dengan kata lain arah dari pembangunan ekonomi adalah mengusahakan agar pendapatan masyarakat naik secara mantap dengan tingkat pemerataan sebaik mungkin. Bertolak dari keadaan ini, kondisi pertumbuhan ekonomi Kota Lubuk Linggau menunjukkan perkembangan yang positif dari tahun ke tahun. Pertumbuhan ekonomi Kota Lubuk L inggau dapat dilihat pada tabel. 2.11 berikut :

Tabel 6.8 Laju Pertumbuhan Kota Lubuk Linggau atas Dasar Harga Konstan 2000

  Menurut Lapangan Usaha 2008-2012

  2008 2009 2010r) 2011*) 2012**) (2 ) (3 ) (4 ) (5 ) (6 ) 01.

  4,79 3,25 4,15 3,12 3,05 02. 6,02 5,35 6,88 6,07 5,68 03.

  4,41 3,57 4,78 3,88 3,66 04. 6,93 5,83 4,67 5,24 5,28 05. 7,00 7,28 7,07 7,32 7,56 06. 6,49 5,68 5,88 5,71 5,74 07. 6,66 7,53 8,71 7,58 11,73 08. 4,66 6,66 5,80 6,18 6,16 09. 7,31 7,38 7,06 8,05 6,66

PDRB dengan Migas/ GRDP With Oil and Gas 6,24 6,27 6,37 6,40 6,52

  

PRDB Tanpa Migas/ GRDP Without Oil and Gas 6,24 6,27 6,37 6,40 6,52

(1 )

  Keuangan,Persewaan & Jasa Perusahaan/ Financial, Ownership & Business Services Jasa – Jasa/ Services Pertanian/ Agriculture Pertambangan dan Penggalian/ Mining & Quarrying Industri Pengolahan/ Manufacturing Industry Listrik, Gas & Air Bersih/ Electricity, Gas & Water Supply Bangunan/ Construction Perdagangan, Hotel & Restoran/ Trade, Hotel & Restaurant Angkutan dan Komunikasi/ Transportation & Communication

  Sumber : BPS Kota Lubuk Linggau 2012/2013 Angka Revisi, e ) Angka Estimasi, *) Angka Sementara, **) Angka Sangat Sementara r)

  Struktur ekonomi Kota Lubuk Linggau sesuai dengan ciri perekonomian daerah urban / perkotaan didomonasi oleh sektor tersier yaitu sektor pengangkutan, komunikasi, jasa-jasa, bangunan keuangan serta sektor jasa - jasa lainnya. Percepatan petumbuhan ekonomi Kota Lubuk Linggau selama lima tahun terakhir tidak lepas dari dampak otonomi daerah. Perhatian Pemerintah Kota Lubuk Linggau terhadap pembangunan daerah khususnya di bidang ekonomi tentunya lebih fokus dan semakin intensif. Tentunya untuk mencapai angka tersebut harus di dukung dengan arah kebijakan pembangunan yang tertuang dalam program dan kegiatan pemerintah tepat sasaran.

  b. PDRB Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) didefinisikan sebagai jumlah nilai tambah yang dihasilkan oleh seluruh unit usaha dalam suatu wilayah tertentu, atau merupakan jumlah nilai barang dan jasa akhir yang dihasilkan oleh seluruh unit ekonomi. Pembangunan ekonomi merupakan salah satu tujuan proses jangka panjang dari suatu pemerintahan dan sasaran utama proses tersebut adalah bagaimana usaha pemerintah untuk menaikkan “pendapatan per kapita penduduk".

  Pertumbuhan ekonomi Kota Lubuk Linggau sangat dipengaruhi oleh PDRB. Nilai PDRB Kota Lubuk Linggau atas dasar harga konstan dan harga berlaku dapat dilihat pada tabel 2.12 dan tabel 2.13 sebagai berikut :

Tabel 6.9 PDRB Kota Lubuk Linggau Atas Dasar Harga Konstan (ADHK)

  Tahun 2008-2012

  LAPANGAN USAHA 2008 2009 2010r) 2011*) 2012**) ) (1 ) (2 ) (3 ) (4 ) (5 ) (6

  01. Pertanian/ Agriculture

  68

  70

  73

  75

  77 212 426 346 638 944

  02. Pertambangan dan Penggalian/

  11

  12

  13

  14

  15 903 540 403 217 024 Mining & Quarrying

  03. Industri Pengolahan/

  72

  75

  78

  81

  84 733 329 927 991 990 Manufacturing Industry

  04. Listrik, Gas & Air Bersih/

  4

  4

  5

  5

  5 616 885 113 381 665 Electricity, Gas & Water Supply

  

05. Bangunan/ Construction 224 240 257 276 297

009 317 310 145 031

  

06. Perdagangan, Hotel & Restoran/ 240 253 268 284 300

219 853 787 124 441 Trade, Hotel & Restaurant

  07. Angkutan dan Komunikasi/

  72

  77

  84 91 101 398 846 630 046 725 Transportation & Communication

  

08. Keuangan,Persewaan & Jasa Perusahaan/ 129 138 146 155 164

497 122 130 155 717 Financial, Ownership & Business Services

  

09. Jasa – Jasa/ Services 175 188 201 218 232

569 529 838 092 609 PDRB dengan Migas/ GRDP With Oil and Gas 999 1 061 1 129 1 201 1 280 156 847 484 789 146 PRDB Tanpa Migas/ GRDP Without Oil and Gas 999 1 061 1 129 1 201 1 280 156 847 484 789 146

  Sumber : BPS Kota Lubuk Linggau 2012/2013 e Angka Revisi, ) Angka Estimasi, *) Angka Sementara, **) Angka Sangat Sementara

Tabel 6.10 PDRB Kota Lubuk Linggau Atas Dasar Harga Berlaku (ADHB)

  LAPANGAN 2008 2009 2010r) 2011*) 2012**) ) (1 ) (2 ) (3 ) (4 ) (5 ) (6

  USAHA .

  01 Pertanian/Agriculture 6,45 6,14 5,77 5,60 5,34 .

  02 Pertambangan dan 1,40 1,45 1,45 1,47 1,48 Penggalian/ .

  03 Mining & Quarrying Industri 9,12 9,16 8,89 8,61 8,34 Pengolahan/

  .

  04 Manufacturing Industry Listrik, Gas & Air 0,57 0,58 0,55 0,53 0,52 Bersih/ Electricity, Gas & Water .

  05 Supply Bangunan/Construction 18,95 19,05 19,97 21,14 21,41 .

  06 Perdagangan, Hotel & 26,58 26,63 26,47 26,39 26,40 Restoran/ Trade, Hotel & .

  07 Restaurant Angkutan dan 8,47 8,57 8,70 8,73 9,16 Komunikasi/

  .

  08 Transportation & Communication Keuangan,Persewaan & Jasa 12,17 12,14 12,00 11,49 11,16 Perusahaan/

  .

  09 Financial, Ownership & Business Services

  Jasa – Services 16,28 16,29 16,20 16,05 16,20 Jasa/

PDRB dengan GRDP With Oil and 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00

Migas/ Gas

PRDB Tanpa GRDP Without Oil and 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00

Migas/ Gas

  Sumber : BPS Kota Lubuk Linggau 2009/2010 c . Pendapatan Perkapita

  Pendapatan perkapita menunjukkan besarnya pendapatan yang dapat dinikmati oleh setiap penduduk secara rata-rata. Besaran ini merupakan hasil bagi PDRB dengan jumlah penduduk. Angka pendapatan perkapita lazim digunakan sebagai salah satu indikator untuk melihat tingkat kesejahteraan penduduk. Namun hal ini perlu diinterprestasikan secara hati-hati karena angka ini belum memperhitungkan net factor income yaitu selisih antara income out flow dan

  income in flow . Pendapatan perkapita Kota Lubuk Linggau selama lima tahun

  terakhir cenderung meningkat. Pada tahun 2005 berdasarkan harga berlaku pendapatan perkapita Kota Lubuk Linggau sebesar Rp. 6.561.114,-. Nilai tersebut meningkat apabila dibandingkan tahun 2006 sebesar Rp. 7.225.310,-. Secara rinci pendapatan perkapita Lubuk Linggau dapat dilihat pada tabel 2.11 berikut :

Tabel 6.11 Pendapatan per Kapita per Tahun LLa ap p.. U Ussa ah ha a

  2

  20

  00

  05

  5

  20

  2

  00

  06

  6

  2

  20

  00

  07

  7

  20

  2

  00 08 8rr))

  2

  20

  00 09 9****)) AD A DH HB B ((R Rp p)) 6.561.114 7.225.310 7.992.362 8.934.751 9.935.013

  AD A DH HK K 2

  20

  00

  00 4.735.115 4.917.623 5.135.900 5.382.730 5.64.506

  (Rp)

  Sumber : BPS Kota Lubuk Linggau, 2009/2010 e r) Angka Revisi, ) Angka Estimasi, *) Angka Sementara, **) Angka Sangat Sementara

  d. Tingkat Inflasi Inflasi merupakan salah satu indikator makro seperti halnya pertumbuhan ekonomi dan tingkat pengangguran. Secara umum inflasi di Kota Lubuk Linggau dalam lima tahun terakhir cenderung fluktuatif , inflasi tertinggi terjadi pada tahun 2010 sebesar 7,77 kemudian terus menurun di tahun 2011 dan di tahun 2012 menjadi 7,41.

Gambar 6.12 Laju Inflasi Kota Lubuk Linggau

  LAPANGAN 2008 2009 2010r) 2011*) 2012**) ) (1 ) (2 ) (3 ) (4 ) (5 ) (6

  USAHA .

  01 Pertanian/ Agriculture 3,69 4,13 3,52 7,53 5,91 .

  02 Pertambangan dan 11,53 11,41 7,33 8,95 9,18 Penggalian/ .

  03 Mining & Quarrying

Industri 10,42 9,64 6,13 6,60 6,88

Pengolahan/

  .

  04 Manufacturing Industry

Listrik, Gas & Air 9,66 7,90 3,90 5,05 5,16

Bersih/ Electricity, Gas & Water .

  05 Supply

Bangunan/ Construction 5,28 5,93 12,26 12,77 7,72

.

  06 Perdagangan, Hotel & 8,71 7,18 7,63 7,84 8,26 Restoran/ Trade, Hotel & .

  07 Restaurant

Angkutan dan 8,08 6,39 6,99 6,67 7,43

Komunikasi/

  .

  08 Transportation & Communication

Keuangan,Persewaan & Jasa 4,67 5,73 7,12 3,13 4,65

Perusahaan/

  .

  09 Financial, Ownership & Business Services

  

Jasa – Services 4,52 5,34 6,52 4,82 8,32

Jasa/ PDRB dengan GRDP With Oil and 6,62 6,39 7,77 7,46 7,41 Migas/ Gas PRDB Tanpa GRDP Without Oil and 6,62 6,39 7,77 7,46 7,41 Migas/ Gas

  Sumber : BPS Kota Lubuk Linggau 2009/2010 e Angka Revisi, ) Angka Estimasi, *) Angka Sementara, **) Angka Sangat Sementara

  Secara rinci laju inflasi Kota Lubuk Linggau dapat dilihat pada gambar 2.12 diatas 6..1 6 1..3 3..2 2.. Ke K ette en na ag ga ak ke errjja aa an n Peningkatan jumlah penduduk di Kota Lubuk L inggau berakibat pada meningkatnya jumlah penduduk usia kerja (tenaga kerja), dengan demikian jumlah penduduk yang memasuki angkatan kerja juga akan meningkat. Ketenagakerjaan merupakan salah satu aspek penting dalam mengukur tingkat kesejahteraan masyarakat. Karena bekerja tidak hanya untuk mencapai kepuasan individu, tetapi juga untuk memenuhi perekonomian rumah tangga dan kesejahteraan seluruh masyarakat. Selain itu, jenis, status dan lapangan kerja yang dilakukan oleh seseorang akan berkaitan dengan tingkat pendapatan yang dihasilkan, yang pada akhirnya akan berpengaruh pada tingkat kesejahteraan masyarakat. Pada suatu kelompok masyarakat yang telah memasuki usia kerja diharapkan terlibat di lapangan kerja tertentu atau aktif dalam kegiatan perekonomian.

  Jumlah penduduk usia kerja (15 tahun keatas) di K ota Lubuklinggau pada tahun 2011 sebanyak 143.258 orang. Jumlah angkatan kerja diperkirakan sebanyak 93.271 orang, terdiri dari 57.524 orang angkatan kerja laki-laki dan 35.747 orang angkatan ker ja perempuan (hasil Susenas 20 11). Jumlah angkatan kerja dirinci menurut kegiatannya adalah sebanyak 86.370 orang bekerja dan 6.901orang pengangguran (sedang mencari pekerjaan, mempersiapkan usaha, merasa tidak mungkin mendapat pekerjaan, sudah mempunyai pekerjaan tetapi belum mulai bekerja). Dengan kata lain tingkat kesempatan kerja sebesar 92,60 persen dan tingkat pengangguran sebesar 7,40 persen. Komposisi penduduk yang bekerja menurut lapangan usaha menunjukkan bahwa sektor tersier sebagai ciri perekonomian daerah perkotaan merupakan pekerjaan yang dominan dilakukan oleh penduduk Kota Lubuklinggau. Pada tahun 2011 hampir 56 persen penduduk bekerja di sektor tersier (perdagangan, angkutan, keuangan dan jasa). Sektor sekunder (pertambangan, industri, listrik, dan bangunan) menyerap sekitar 12 persen tenaga kerja, sedangkan sektor primer (p ertanian) menyerap lebih dari 31 persen tenaga kerja.

  Dampak pengangguran adalah tingkat angka kriminalitas mengalami kenaikan, seperti meningkatnya tindak kejahatan pencurian, meskipun masih dalam kewajaran, dalam pengertian tidak sampai meresahkan masyarakat dalam skala luas.

  Faktor penyebab pengangguran adalah arah pembangunan yang lebih menitih beratkan pada bidang ekonomi saja, sehingga ukurannya adalah produktivitas dan menggunakan teknologi tinggi dan padat modal, dan ada kecenderungan pengembangan ekonomi tidak memiliki efek multiplier yang luas, sehingga akibatnya penyerapan tenaga kerja relatif rendah.

  6..1 6 1..4 4.. P Prro offiill S So ossiia all B Bu ud da ay ya a 6 6..1 1..4 4..1 1.. Pe P en nd diid diik ka an n Peningkatan jumlah sekolah pada dasarnya merupakan salah satu upaya dalam rangka menyediakan fasilitas pendidikan bagi masyarakat untuk meningkatkan pendidikan masyarakat tersebut. Sarana pendidikan berupa jumlah sekolah di Kota Lubuklinggau pada tahun ajaran 2009/2010 mengalami perubahan dibandingkan tahun sebelumnya. Jumlah sekolah Taman Kanak-Kanak bertambah dari 43 menjadi 37. Jumlah Sekolah Dasar (SD) negeri bertambah satu dari 85 menjadi 86, namun SD swasta bertambah dari 5 menjadi 13. Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP) negeri berkurang dari 13 menjadi 14 dan SLTP swasta juga bertambah dari 15 menjadi 20. Sekolah Menengah Umum (SMU) negeri bertambah dari 7 mejadi 9, sedangkan SMU swasta berkurang dari 16 menjadi 19. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) negeri tidak bertambah, sedangkan SMK swasta berkurang dari 6 menjadi 5. Sarana untuk masing-masing tingkatan sekolah itu digunakan oleh sejumlah murid, baik negeri maupun swasta, yang jumlahnya mengalami perubahan dari tahun ke tahun. Sejalan dengan perubahan jumlah sarana pendidikan dan kebutuhan masyarakat akan pendidikan, maka jumlah murid pada tahun ajaran 2009/2010 juga mengalami perubahan dibanding tahun ajaran sebelumnya dapat dilihat dari Indeks Pembangunan Manusia (IPM) disajikan dalam tabel di bawah ini.

Tabel 6.13 Jumlah Sarana dan Prasarana Pendidikan, Guru dan Murid

  Tahun 2009 / 2010 di Kota Lubuk Linggau

  Sekolah/ Schools

  6 064

  Sumber : Dinas Pendidikan Nasional Kota Lubuk Linggau

  Pendidikan/ Education Level

  (1 ) SD/MI SDLB SMP/MTs SMPLB SMA/MA Jenjang

  SMALB SMK Jumlah/Total Negeri/State Swasta/Private

  1 351 11 056

  61

  

2

785

41 843

  1 336 2012/2013 115

  4 127

  2 201

  3

199

  3 798

06 . - - - - - -

07 .

  20 541

  11

487

  

Guru/

Teachers

  3 331

04 . - - - - - -

05 .

  22 455

  9 181

  15

669

  2 591

02 . - - - - - -

03 .

  15 228

  

1

430

24 397

  86

  (2 ) (3 ) (4 ) (5 ) (6 ) (7 ) 01 .

  Murid/ Pupils

  Guru/ Teachers

  Sekolah/ Schools

  Murid/ Pupils

Tabel 6.14 Data Angka Partisipasi Sekolah Kota Lubuk Linggau

  • Female

  Development Index Peringkat di Provinsi

  (1 ) 2004 2005 2012 2006 2007 2008 2009 2010 2011

  Tahun/ Year

  9

  10 71,10

  9 70,56

  9 70,18

  9 69,69

  11 69,24

  11 67,96

  11 66,31

  65,80

  Selatan Province (2 ) (3 )

  Sumatera Selatan/ Ranking in Sumatera

  Ideks Pembangunan Manusia/ Human

  Pembangunan Manusia (IPM) Kota Lubuk Linggau

Tabel 6.15 Kondisi Kualitas Penduduk Dilihat Dari Indeks

  (1 ) 7 -

  18 Jenis Kelamin/ Se x

  12 13 - 15 16 -

  12 13 - 15 16 - 18 7 -

  2011 2012 13 - 15 16 - 18 7 -

  Umur Pendidikan/ Age Groups of Education

  100,00 99,55 89,42 89,22 71,91 62,12 Kelompok

  77,29 68,15 L + P/Male

  65,26 55,48 Perempuan/ Female 100,00 99,13 90,12 89,92

  Male 100,00 100,00 88,66 88,55

  (2 ) (3 ) Laki- laki/

  Sumber : BPS Kota Lubuk Linggau

  Kualitas masyarakat di ukur dari pendidikan formal yang ditamatkan penduduk relatif rendah, hanya pada tingkat pendidikan menengah, meskipun angka melek huruf sudah mencapai 98,03 persen. Sedangkan angka partisipasi sekolah rata- rata 22,97%. Berdasarkan angka partisipasi sekolah tersebut, maka program wajib belajar 9 tahun belum sepenuhnya menjangkau anak - anak untuk menyelesaikan sekolah. Disamping itu, tingkat partisipasi sekolah yang relatif rendah ini, maka tingkat pengangguran relatif mengalami kenaikan.

  Faktor penyebabnya adalah ada beberapa masyarakat memandang anak sebagai aset ekonomi bagi orang tuanya, sehingga harus bekerja di usia masih dini, disamping ketidak mampuan orang tuanya untuk membiayai sekolah anaknya.

  6 6..1 1..4 4..2 2.. Ke K esse eh ha atta an n Kualitas penduduk dapat juga dilihat dari tingkat kesehatan penduduk. Pola penyakit dominan yang dikeluhkan oleh warga masyarakat adalah penyakit khas daerah tropis yaitu penyakit infeksi. Meskipun besaran dan pola penyakit untuk setiap daerah bervariasi, tergantung dari lingkungan dan perilaku kebiasaan warga masyarakat dalam hidup sehat. Pada umumnya penyakit menular yang banyak diderita adalah penyakit infeksi pada saluran pernafasan atas (ISPA), diare, penyakit kulit, malaria, demam berdarah, tuberculosis dan lainnya. Penyakit

  ISPA hampir semua kota dan kabupaten terjangkiti penyakit ini (rata-rata daerah antara 18% - 20%). Data resmi yang ada menunjukkan bahwa tahun - tahun terakhir ini di wilayah Lubuk Linggau ada peningkatan kasus demam berdarah, malaria dan tuberculosis. Kasus demam berdarah terjadi peningkatan, faktor penyebab adalah kurangnya kesadaran masyarakat terhadap kepedulian terhadap kebersihan lingkungan.

Tabel 6.16 Sarana dan Prasarana Kesehatan Kota Lubuk Linggau Tahun 2011.

  Ju J um mlla ah h No N o.. Sa S arra an na a K Ke esse eh ha atta an n R Ra assiio o d de en ng ga an n J Ju um mlla ah h P Pe en nd du ud du uk k

  ((U Un niitt)) Rumah Sakit

  1

  a. Pemerintah 1 1,68 per 100.000 Penduduk

  b. Swasta

  1

  2 Puskesmas 9 1,34 per 30.000 Penduduk

  3 Pustu 21 1,28per 12.000 Penduduk

  4 Puskesmas Keliling 8 1,34per 30.000 Penduduk

  5 Pondok Bersalin 22 0,53 per 100 Bumil

  6 Rumah Bersalin

  3

  7 Balai Pengobatan 7 3,93per100.000 Penduduk

  8 Sekolah Kesehatan 4 2,24 per 100.000 Penduduk

  9 Apotik 24 1,85 per 30.000 Penduduk

  10 Optikal 7 1,17per 30.000 Penduduk

  11 Laboratorium Klinik 2 1,12per100.000Penduduk

  12 Toko Obat 16 0,89 per 10.000 Penduduk

  13 Gudang Farmasi 1 0,58 per 100.000 Penduduk

  Sumber : Dinas Kesehatan Kota Lubuk Linggau 2011/2012

Tabel 6.17 Jumlah Fasilitas Kesehatan Dirinci Menurut Kecamatan

  Tahun 2011

  • )

  Pemerintah/ Swasta/ Khusus/ Jumlah/ Government Private Special Total

  Kecamatan/ / RS RSU/ Tempat RSU/ Tempat RSK/ Tempat Tempat District General Tidur/ General Tidur/ Special Tidur/ Tidur/

  Hospital Hospital Beds Hospital Beds Hospital Beds Beds ) (1 ) (2 ) (3 ) (4 ) (5 ) (6 ) (7 ) (8 ) (9

  .

  01 Lubuklinggau .

  02

  1

  10

  1

  10 Barat I Lubuklinggau .

  03 Barat II Lubuklinggau .

  04 Selatan I Lubuklinggau .

  05

  1

  4

  10

  1

  4

  10 Selatan II Lubuklinggau .

  06 Timur I Lubuklinggau .

  07 Timur II Lubuklinggau .

  08 Utara I Lubuklinggau Utara II

  1

  4

  10

  1

  10

  2

  4

  11 Jumlah/Total 2012

  1

  2

  10

  1

  32

  • 13 -

  2

  4

  2011 1 - 60 - - -

  1

  60 2010

  Sumber : Dinas Kesehatan Kota Lubuk Linggau

Tabel 6.18 Jumlah Tenaga Kesehatan Dirinci Menurut Kecamatan

  34

  5

  23 1 -

  12

  6

  10 2011

  32

  26

  9

  13

  12

  8

  11 2010

  6

  18 2012

  22

  2

  8

  97

  10 Apoteker/ Apotheca ry

  Dokter/Doctors Lubuklinggau Barat I Lubuklinggau Utara I Lubuklinggau Timur I Lubuklinggau Utara II

  Perawat/Nurses Lubuklinggau Selatan I

  Jumlah/Total Lubuklinggau Selatan II

  (1 ) Lubuklinggau Timur II

  Bidan**)/ Midwives

  Kecamatan/ District

  Lubuklinggau Barat II Sumber : Dinas Kesehatan Kota Lubuk Linggau

  Secara sfesifik derajat kesehatan yang jauh lebih penting adalah tingkat kesehatan bayi (fertilitas). Hal ini disebabkan karena bayi merupakan generasi penerus yang akan membangun bangsa. Jika tingkat kesehatan bayi tidak baik maka akan mempengaruhi perkembangan bayi tersebut dan dapat berakibat pada kematian bayi yang pada akhirnya justru akan meningkatkan angka kematian bayi dan tentu akan berimplikasi kepada menurunnya angka harapan hidup penduduk. Faktor utama yang mempengaruhi kesehatan bayi adalah kesehatan ibu, selain itu juga dipengaruhi oleh penolong kelahiran.

  20

  1 25 -

  Tahun 2011

  11 03 .

  Umum/ General

  Ahli/ Specialist

  Gigi/ Dentist

  Umum/ General

  Gigi/ Dentist

  (2 ) (3 ) (4 ) (5 ) (6 ) (7 ) (8 ) 01 .

  2

  1 25 -

  16

  1 02 .

  3

  1 14 -

  1 26 -

  1

  10 04 .

  7

  1 42 -

  23

  6 05 .

  2 37 -

  20

  3 06 .

  3

  1 22 -

  12 07 .

  1 40 -

  16 08 .

  Indikator yang sangat penting dari aspek fertilitas adalah menentukan angka Anak Lahir Hidup (ALH) atau paritas. Paritas merupakan ukuran fertilitas dari suatu kohor (banyaknya jumlah kelahiran pada suatu umur tertentu) yang mengukur jumlah anak terlahir hidup oleh wanita dari kelompok umur yang berbeda - beda sampai dengan waktu pencacahan. Paritas dapat dikategorikan menurut umur wanita, status perkawinan, daerah dan lain-lain. Secara umum paritas dapat dilihat pada tabel 2.22 berikut :

Tabel 6.19 Jumlah Wanita dan Rata - Rata Anak Lahir Hidup (ALH)

  (Paritas) Menurut Kelompok Umur Wanita Tahun 2006 N No o.. K Ke ello om mp po ok k U Um mu urr J Ju um mlla ah h P Pe erre em mp pu ua an n R Ra atta a--R Ra atta a A A 1 15 - 17 5823 0,01

  2 18 - 20 4553 0,11 3 21 - 23 4488 0,24 4 24 - 26 6154 0,87 5 27 - 29 4676 1,15 6 30 - 32 5025 1,8 7 33 - 35 4222 2,36 8 36 - 38 4394 2,42 9 39 - 41 4070 2,91

  10 42 - 44 2644 3,22 11 45 - 47 3046 3,57 12 46 - 48 3853 3,37

  Sumber : Inkesra (Bappeda) Kota Lubuk Linggau Tahun 2006

  Salah satu kebijakan yang diambil pemerintah dalam rangka mengendalikan angka kelahiran adalah melalui pemberdayaan program Keluarga Berencana

  TTo otta all

  M Ma ac ca am m A Alla att

  18

  8 Sumber : Dinas Keluarga Berencana Kota Lubuk Linggau

Tabel 6.21 Peserta KB Aktif Menurut Metode Kontrasepsi

  Kota Lubuklinggau Tahun 2011 K Ke ec ca am ma atta an n P PU US S

  TTa arrg ge e tt P PP PM M

  PA.

  Kontrasepsi

  3 31 1..0

  IIm mp plla an n

  t

  M MO OP P

  W

  S STTK K//

  IIn njje ec cttiio o

  n

  01

  2

  (KB) melalui suatu lembaga khusus yang menangani KB yaitu BKKBN. Keberhasilan program KB tidak bisa dilepaskan dari keberadaan sarana dan prasarana seperti puskesmas, pustu, posyandu, polindes. Secara umum peserta KB aktif dan jumlah keluarga sejahtera sampai saat ini dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

  2 Lubuk Linggau Barat II 1.115 3 000

Tabel 6.20 Jumlah Peserta KB Baru dan KB Aktif yang telah di bina

  Tahun 2011 N No o K Ke ec ca am ma atta an n

  J Ju um mlla ah h P Pe esse errtta a K KB B B Ba arru u

  (Peserta)

  K KB B A Ak kttiiff tte ella ah h d dii b biin na a (( P Pe esse errtta a ))

  1 Lubuk Linggau Barat I 1.400 4 631

  3 Lubuk Linggau Timur I 1.315 5 014

  72

  4 Lubuk Linggau Timur II 1.772 4 844

  5 Lubuk Linggau Utara I 1.055 2 221

  6 Lubuk Linggau Utara II 997 3 723

  7 Lubuk Linggau Selatan I 1219 2 883

  8 Lubuk Linggau Selatan II 1.119 4 702 J Ju um mlla ah h

  1 10 0..0

  07

  • M MO O
K Ko on nd do o

  • m + m

  Ovag

  IIU UD D P PIILL Kecamatan 71 588