MANAJEMEN PEMBELAJARAN GANDA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM RANGKA MENCAPAI PRESTASI BELAJAR KEAGAMAAN

  MANAJEMEN PEMBELAJARAN GANDA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM RANGKA MENCAPAI PRESTASI BELAJAR KEAGAMAAN (Study Kasus pada MI Ma’arif Grabag I dan MI Al- Ittihaad Citrosono

Kecamatan Grabag, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah

  Tahun Pelajaran 2014/2015)

oleh

ASFIYATUN

  

NIM. M1.12.021

Tesis diajukan sebagai pelengkap persyaratan

untuk gelar Magister Pendidikan Islam

PROGRAM PASCASARJANA

  MOTTO

  • “Sesungguhnya di balik kesulitan itu terdapat kemudahan”

  (Q.S. Al-Insyiroh:6)

  • Harga kebaikan manusia diukur menurut apa yang telah diperbuatnya

   

  (Imam Ali bin Abi Tholib)

  • Semua orang tidak perlu menjadi malu karena berbuat kesalahan, selama

  

  ia menjadi lebih bijaksana daripada sebelumnya. (Alexander Pope)

  

  • Banggalah akan hasil karyamu, niscaya kamu akan lebih mensyukuri

  

  nikmat yang telah Allh SWT berikan padamu. (penulis)

  

PERSEMBAHAN

  Kupersembahkan kepada : 1.

  Ibunda H. Sartiyati yang selalu mendoakan dan memotivasi dalam belajar, 2. Suamiku Agus akhmad Mardjuki, S.Ag dan anak-anakku M. Hasan Marzuki,

  Audi Niswa Yusfiya, Kurnia Syifa yang menjadi penyejuk dalam hidupku, 3. Semua dosen IAIN Salatiga 4. Teman-teman seprofesi 5.

  Teman-teman di MI Ma’arif Grabag I dan MI Al- Ittihaad Citrosono 6. Rekan-rekan mahasiswa pasca IAIN Salatiga

  

ABSTRAK

  Islam Asfiyatun, “Manajemen Pembelajaran Ganda Pendidikan Agama Dalam Rangka Mencapai Prestasi Belajar Keagamaan (Study Kasus pada MI Ma’arif Grabag I dan MI Al-Ittihaad Citrosono Kecamatan Grabag, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah Tahun Pelajaran 2014/2015)

  )”. Tesis Program Studi Pendidikan Agama Islam (PAI), Program Pasca Sarjana, Institut Agama Islam Negeri, pembimbing Dr. H. Zakiyudin, M. Ag, dan Dr. Budiyono Saputro, M. Pd.

  Sebagian masyarakat atau orang tua menyekolahkan putra- putrinya ke Madrasah Ibtidaiyah (MI) agar mereka mendapatkan ilmu umum dan ilmu agama.Akhir-akhir ini keberadaan MI dapat bersaing dengan SekolahDasar (SD) dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia, Matematika, danIPA. Pada umumnya masyarakat hanya menilai prestasi dari tiga mata pelajaran tersebut, sedangkan prestasi belajar keagamaan rendah. Untuk meningkatkan prestasi belajar keagamaan maka diadakan tambahan materi keagamaan dengan program Diniyah. Melalui manajemen pembelajaran ganda pendidikan agama Islam.

  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui manajemen pembelajaran ganda Pendidikan Agama Islam dalam rangka mencapai prestasi belajar keagamaan, mengetahui kondisi nyata prestasi belajar keagamaan , dan untuk mengetahui faktor- faktor yang mendukung dan menghambat prestasi belajar keagamaan di

  MI Ma’arif Grabag I dan MI Al-IttihaadCitrosonoTahunPelajaran2014/2015. Penelitian ini menggunakan deskriptif kualitatif, dengan metode observasi atau pengamatan, wawancara, dan study dokumentasi.

  Hasilpenelitianmenunjukkanbahwa: manajemen pembelajaran ganda pendidikan agama Islam di MI Ma’arifGrabag I dan MI Al-Ittihaad Citrosono sangat baik terbukti perencanaan, pelaksanaan, danevaluasi pembelajaran tertib.

  Kondisinyata prestasi belajar keagamaan di MI Ma’arif Grabag I dan MI Al-Ittihaad Citrosono baik, karena terbukti pada Tahun Pelajaran 2014/2015 prestasi ujian akhir madrasah keagamaan reratanya diatas KKMyangditentukan madrasah,terdapatfaktorpendukung,dan penghambat dalam pembelajaran, terjalin kerjasama yang baik pula antara warga madrasah dan masyarakat.

  

ABSTRACT

Asfiyatun, "Learning Management Dual Islamic Education in the Context of

Religious Achieve Learning Achievement ( Study case MI Ma'Arif Grabag I and

MI Al- Ittihaad Citrosono District Grabag, Magelang, Central Java in the

academic year 2014/2015 ) ) ". Thesis Studies Islamic Religious Education (PAI),

Graduate Program , State Islamic Institute, Advisor Dr. H. Zakiyuddin, M. Ag,

and Dr. BudiyonoSaputro, M. Pd .

  Many people or parents send their childrens to Islamic elementary schools

(MI) so that they get a general science and theology. Indeed, lately where MI can

compete with the elementary school (SD) in subjects Indonesian, Mathematics,and

Science. In general, people only assess the achievements of the three subjects,

mean while the achievement of religious learning is low.To increase the religious

achievement, so it will be addition the religious materials with Diniyah program.

Through learning management dual islamic education.

  This research aims to determine the doubles, learning management

IslamicReligious Education in order to achieve religious achievement, knowing

the real situation of religious learning achievement, and to identify factors that

support an d hinder the achievement of religious study in MI Ma’arifGrabag I and

MI Al- Ittihaad Citrosono in the school year 2014/ 2015. Thisresearch user

descriptive qualitative methods of study used qualitative methods observation,

interviews, and documentation study.

  The results of researchindicates that learning management dual Islamic

religious education in MI Ma'arif Grabag I and MI Al-Ittihaad Citrosono were

excellent proven planning, implementation, evaluation of learning discipline.

  The real conditions of religious learning achievement in Grabag I Ma'arif

MI and MI Citrosono Al-Ittihaad were good, as it proved in the school year

2014/2015 final exam performance of religious madrasas KKM specified above

their mean, the supporting factor, and learning inhibitors, also established good

cooperation between the citizens and the madrasah community.

  

PRAKATA

  Puji syukur senantiasa penulis panjatkan kepada Allah Swt. yang telah memberi rahmat dan hidayahNya sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis sebagai salah satu pelengkap persyaratan untuk gelar Magister Pendidikan Islam. Sholawat serta salam semoga tercurahkan atas tauladan umat akhir zaman, Nabi Muhammad Saw. Penulis menyadari dalam penulisan tesis ini tidak lepas dari berbagai hambatan, namun berkat bimbingan, bantuan berbagai pihak, serta ridha dari Allah Swt, penulisan tesis ini dapat selesai dengan baik.

  Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terimakasih yang sedalam- dalamnya kepada yang terhormat :

  1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M. Pd. selaku Ketua IAIN Salatiga 2.

  Bapak Dr. Zakiyuddin, M. Ag. selaku Direktur Program Pascasarjana

  IAIN Salatiga 3. Bapak Dr.Zakiyuddin,M.Ag. dan Bapak Dr.Budiyono Saputro, M. Pd. yang telah memberikan bimbingan 4. Bapak Subandi,S.PdI.MPd. Selaku Kepala Madrasah Ibtidaiyah Ma’arif Grabag I Grabag.

  5. Bapak M. Heri Subhan, S.Ag. selaku Kepala Madrasah Ibtidaiyah Al- Ittihaad Citrosono Grabag.

  6. Rekan-rekan guru di MI Ma’arif Grabag I dan MI Al-Ittihaad Citrosono Grabag.

  7. Ibu dan Suamiku tercinta serta keluarga atas doa restu dan motivasinya

  8. Semua pihak yang telah membantu menyelesaikan tesis ini Semoga segala bantuan, dorongan, kerjasama dan bimbingan atas kelancaran tesis ini mendapat imbalan dari Allah Swt dan dicatat sebagai amal

  Sholeh. Amiiin Magelang, September 2016 Penulis

DAFTAR ISI

  HALAMAN JUDUL ……………………………………………………….. i HALAMAN PENGESAHAN ………………………………………………. ii HALAMAN PERSETUJUAN ….………………………………………….. iii HALAMAN PERNYATAAN ……………………………………………… iv MOTTO …………………………………………………………………. v PERSEMBAHAN …………………………………………………………… vi ABSTRAK …………………………………………………………………… vii PRAKATA ………………………………………………………………….. ix DAFTAR ISI ………………………………………………………………… x DAFTAR TABEL ………………………………………………………….. xi DAFTAR LAMPIRAN ……………………………………………………… xii

  BAB I: PENDAHULUAN …………………………………………… 1

  A. Latar Belakang ………………………………………… 1 B.

  Rumusan Masalah ………………………………………. 4 C. Signifikansi Penelitian ….……………………………… 6 1.

  Tujuan Penelitian ……………………………………. 6 2. Manfaat Penelitian ……..…………………………... 7 D. Kajian Pustaka ………………………………………….. 8 E. Metode Penelitian …………………………………………. 11 F.

  Teknik Analisis Data ……………………………………….. 16 G.

  Sistematika Penulisan……………………………….. 17 BAB II : LANDASAN TEORI ………………………………………. 20 A.

  Manajemen Pembelajaran Ganda ………………………. 20 B. Landasan Hukum ……………………………………….. 28 C. Struktur Kurikulum Pembelajaran Ganda ………………. 31 D.

  E.

  Kompetensi…………………………………………… 35 F. PrinsipPelaksanaan…………………………………… 36 G.

  Model-model Pembelajaran ……………………………… 37 H. Model Pembelajaran Ganda di Madrasah ………………… 40

  46 A. MI Ma’arifGrabag I ……………………………………. 46 B.

BAB III : PROFIL MADRASAH ……………………………………….

  MI Al-IttihaadCitrosono………………………………. 70

  BAB IV : ANALISIS DATA ……………………………………………

  97 A. Kondisi nyata manajemen pembelajaran ganda pemdidikan

  Agama Islam dalam rangka mencapai prestasi keagamaan di MI Ma’arif Grabag I dan MI Al-Ittihaad Citrosono Kecamatan Grabag Kabupaten Magelang ………………………………………………. 98 B.

  Kondisi nyata prestasi belajar keagamaan di MI Ma’arif Grabag I dan MI Al-Ittihaad Citrosono

  Kecamatan Grabag Kabupaten Magelang

  ………………. 101 C.

  Faktor pendukung dan penghambat prestasi keagamaan di MI Ma’arifGrabag I dan MI Al- Ittihaad Citrosono Kecamatan Grabag Kabupaten Magelang ………………………………………………. 105

  BAB V : PENUTUP …………………………………………………… 108 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN BIOGRAFI PENULIS

  

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

  52 1. Jumlah siswa MI Ma’arif Grabag I empat tahun terakhir …………….

  52 2. Susunan KomiteMI Ma’arif Grabag I ………………………………..

3. Kondisi guru MI Ma’arif Grabag I ……………………………………. 53 4.

  Keadaan sarana prasarana ……………………………………………. 53 5.

  Struktur kurikulum MI Ma’arif Grabag I …………………………….. 54 6. Alokasi waktu pembelajaran MI dan Diniyah Ma’arif Grabag I ……. 56

  7. Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) MI Ma’arif Grabag I …………… 62

  8. Kondisi Tenaga Pendidik MI Al- Ittihaad Citrosono ………………… 76

  9. Jumlah siswa MI Al-Ittihaad Citrosono …………………………….. 77

  10. Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) MI Al- Ittihaad Citrosono …….. 90

DAFTAR LAMPIRAN

  Lampiran 1.

  Foto copy akreditasi MI Ma’arif Grabag I 2. Foto copy akreditasi MI Al- Ittihaad Citrosono 3. Jadwal mata pelajaran MI Ma’arif Grabag I 4. Jadwal mata pelajaran Diniyah MI Ma’arif Grabag I 5. Jadwal mata pelajaran MI Al- Ittihaad Citrosono 6. Jadwal mata pelajaran Diniyah MI Al- Ittihaad Citrosono 7. Prestasi keagamaan semester dan Ujian Madrasah 8. Angket Pertanyaan 9.

  Sampel Jawaban Responden MI Ma’arif Grabag I, Al- Ittihaad Citrosono 10.

  Surat Ijin Penelitian 11. Surat Bukti Telah Melakukan Penelitian 12. Foto Lokasi MI Ma’arif Grabag I, Al- Ittihaad Citrosono

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan tanggung jawab semua manusia di dunia. Karena pendidikan sangat penting maka dalam Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional dikemukakan bahwa

  pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, beraklak mulia, sehat, berilmu, cakap kreatif, mandiri, dan menjadi warga

  1 egara yang demokratis serta bertanggung jawab.

  Di Indonesia pelaksanaan pendidikan terbagi atas tiga tempat yakni informal, formal, dan non formal. Pendidikan informal terjadi dalam lingkungan keluarga, pendidik utama ayah dan ibu juga siapa yang ada dalam keluarga tersebut. Pendidikan formal berlangsung di sekolah atau madrasah, pendidiknya adalah guru, yang ditandai jika telah selesai mendapatkan ijazah, untuk bisa melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi. Adapun pendidikan non formal adalah pendidikan yang dilaksanakan di luar jam sekolah pendidiknya adalah masyarakat yang mempunyai ketrampilan dan kompetensi tertentu.

1 Undang-Undang RI Nomor 20 tahun 2003, Sistem Pendidikan Nasional, Yogyakarta:

  Bagi Madrasah Diniyah yang berkembang saat ini untuk melengkapi pengetahuan agama karena yang diterima di sekolah pagi itu sangatlah minim, hal ini menjadikan para orang tua berkeinginan agar anaknya mengikuti Madrasah Diniyah. Tumbuhnya Madrasah Diniyah dilatar belakangi oleh keresahan sebagian orang tua siswa di sekolah umum yang merasakan bahwa pendidikan agama yang diterima anaknya di sekolah umum belum memadai untuk mengantarkan anaknya dapat melaksanakan ajaran agama Islam sesuai dengan yang diharapkan. Itulah antara lain, sebabnya muncul berbagai nama yang dialamatkan kepada lembaga Madrasah Diniyah ini seperti sekolah mengaji, sekolah sore, dan berbagai istilah-istilah lokal

  2

  lainnya. Madrasah Diniyah yang ada tumbuh dan berkembang di tengah masyarakat, menimbulkan orang tua merasa mantap akan ilmu agama yang diterimanya sebagai bekal menuju dewasa.

  Banyak orang tua menyekolahkan putra-putrinya ke MI agar mereka mendapatkan ilmu umum dan ilmu agama. Ada yang mengatakan bahwa MI adalah SD plus. Memang akhir-akhir ini keberadaan MI dapat bersaing dengan SD dalam mata pelajaran tertentu, yaitu Bahasa Indonesia, Matematika, IPA. Pada umumnya masyarakat hanya menilai prestasi dari tiga mata pelajaran tersebut, jika ditemui bahwa nilainya jelek dianggap sekolah tersebut tidak berkualitas. Maka MI bersikeras untuk memperbaruinya.

2 Choirul Fuad Yusuf, dkk, Inovasi Pendidikan Agama dan Keagamaan. Jakarta:

  

Puslitbang Pendidikan Agama dan Keagamaan Badan Litbang dan Diklat Departemen Agama RI,

  Karena motivasi itu maka mata pelajaran keagamaan di MI kadang tersisihkan dan terbengkelai.

  Madrasah Diniyah yang ada pada kedua MI yaitu MI Ma’arif Grabag I dan MI Al-Ittihaad Citrosono adalah pembelajaran agama setelah pelajaran di MI selesai. Pelaksanaannya setelah pembelajaran MI, selesai shalat jamaah dhuhur dan siswanya langsung tidak pulang dulu ke rumah. Pembelajaran dilaksanakan jam 13.00

  • – 14.00 pengajarnya guru-guru MI, tokoh agama dan tokoh masyarakat setempat. Kurikulum yang dipakai mandiri, MI Ma’arif Grabag I yang mengikuti kurikulum Forum Kerjasama Madrasah Diniyah (FKMD) Kabupaten Magelang.

  Mata pelajaran yang diajarkan pada Madrasah Diniyah hampir sama dengan pelajaran Madrasah Ibtidaiyah, yaitu Al- Qur’an Hadits, Akidah

  Akhlak, Fiqih, SKI, dan Bahasa Arab. Karena ada kesamaan maka harapan dari MI dapat meningkatkan prestasi belajar keagamaan tersebut bagus.

  Tetapi kenyataannya hingga kini hasil Ulangan Madrasah seperti Ulangan Tengah Semester, Ulangan Semester bahkan Ujian Keagamaan juga masih rendah belum mencapai 100%. Mata pelajaran yang sama dilaksanakan dalam dua pembelajaran yakni MI dan Madin.

  Adanya output yang rendah dipengaruhi oleh berbagai faktor. Antara lain manajemen yang belum tertib, pengajar yang kurang prefesional, sarana prasarana kurang memadai, desain pembelajaran yang belum tepat dan masih ada yang lainnya. Ditemukan juga bahwa kompetensi guru-guru di Madrasah Diniyah atau Madrasah Ibtidaiyah belum profesional. Guru yang ada merupakan guru kelas maka harus mengajar semua bidang studi. Sebagian dari mereka mengalami kesulitan dalam mengajarkan mata pelajaran keagamaan, terutama bidang studi Al-

  Qur’an Hadits dan Bahasa Arab. Jadi dalam proses pembelajaran kurang kondusif. Maka penulis sangat berkeinginan menguraikan judul penelitian “MANAJEMEN

PEMBELAJARAN GANDA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM

  RANGKA MENCAPAI PRESTASI BELAJAR KEAGAMAAN”. Yang

  penulis maksudkan adalah bagaimana manajemen pembelajaran Madrasah Ibtidaiayah dan Madrasah Diniyah dalam pengelolaannya baik agar output yang ditandai adanya prestasi belajar keagamaan tersebut meningkat lebih bagus dari tahun-tahun sebelumnya. Terutama mata pelajaran Al-

  Qur’an Hadits, Akidah Akhlak, Fiqih, SKI dan Bahasa Arab. Sebagai data awal penulis lampirkan hasil nilai semester I kelas VI tahun 2014/2015 dari lima mata pelajaran.

B. Rumusan Masalah

  Dari uraian pada latar belakang penelitian tersebut, jelaslah bahwa terdapat banyak faktor yang mendukung dan menghambat proses pembelajaran dalam mencapai prestasi belajar keagamaan itu , antara lain: kepemimpinan dan kinerja kepala madrasah, kinerja guru, kompetensi dan profesional guru, motivasi siswa, dorongan orang tua, iklim madrasah, materi, dan karakter siswa. Disamping itu juga kegiatan les mata pelajaran PAI dilakukan di setiap MI. Namun kenyataan hasil dari kelima mata pelajaran keagamaan tersebut masih belum semua nilai itu sesuai harapan madrasah. Maka perlu adanya inovasi dalam lembaga diniyah dan Madrasah Ibtidaiyah.

  1. Identifikasi Masalah

  Melihat fakta yang ada pada setiap madrasah perlu peninjauan lagi dalam pembelajaran. Kondisi yang ada bila kita amati perlu adanya inovasi tentang manajemen pembelajaran di kedua MI tersebut, supaya ada peningkatan prestasi belajar keagamaan bagi siswa maupun lembaga.

  Karena hal itu sebagai tolok ukur suksesnya pembelajaran di MI Ma’arif Grabag I dan MI Al-Ittihaad Citrosono.

  Di wilayah kecamatan Grabag dari 27 MI hanya 2 MI yang melaksanakan pembelajaran ganda. Hingga tahun pelajaran 2014/2015 prestasi siswa yang mengikuti pembelajaran ganda belum bisa mencapai hasil yang diinginkan madrasah dan tergolong masih rendah. Dengan demikian diperlukan manajemen pembelajaran ganda yang akan membuahkan prestasi yang memuaskan baik siswa, orang tua dan madrasah.

  2. Pembatasan Masalah

  Dalam penelitian ini penulis membahas masalah yang ditemukan pada identifikasi yakni tentang manajemen pembelajaran ganda pendidikan agama islam dalam rangka mencapai prestasi belajar keagamaan. Serta faktor-faktor yang mendukung dan menghambat proses pembelajaran. Lokasi penelitian dilakukan pada dua Madrasah Ibtidaiyah yang melaksanakan Madrasah Diniyah di Kecamatan Grabag, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Kedua MI itu antara lain: MI Ma’arif Grabag I, MI Al-Ittihad Citrosono tahun pelajaran 2014/2015.

3. Perumusan Masalah

  Bertolak dari latar belakang penelitian dan identifikasi masalah tersebut, maka dapat dirumuskan sebagai berikut, a.

  Bagaimanakah manajemen pembelajaran ganda Pendidikan Agama Islam dalam rangka mencapai prestasi belajar keagamaan pada MI Ma’arif Grabag I dan MI Al-Ittihad Citrosono tahun pelajaran 2014/2015? b. Bagaimanakah kondisi nyata prestasi belajar keagamaan pada MI

  Ma’arif Grabag I dan MI AL-Ittihad Citrosono ? c. Faktor- faktor apakah yang mendukung dan menghambat prestasi be lajar keagamaan di MI Ma’arif Grabag I dan MI Al-Ittihad

  Citrosono Tahun Pelajaran 2014/2015? C.

   Signifikansi Penelitian 1.

  Tujuan penelitian Penelitian ini antara lain bertujuan sebagai berikut: a.

  Untuk mengetahui manajemen pembelajaran ganda Pendidikan Agama Islam dalam rangka mencapai prestasi belajar keagamaan pada MI Ma’arif Grabag I dan MI Al- Ittihaad Citrosono tahun pelajaran 2014/2015.

  b.

  Untuk mengetahui kondisi nyata prestasi belajar keagamaan pada c.

  Untuk mengetahui faktor- faktor apakah yang mendukung dan menghambat prestasi belajar keagamaan di MI Ma’arif Grabag I dan MI Al-Ittihaad Citrosono Tahun Pelajaran 2014/2015.

2. Manfaat penelitian

  Adapun manfaat yang ingin dihasilkan dalam penelitian ini terdiri dari manfaat teoritis yang berdasarkan pertimbangan kontektual dan konseptual dan manfaat praktis digunakan untuk perbaikan pada kedua MI yang melaksanakan Madrasah Diniyah di kecamatan Grabag yang bersangkutan. Manfaat penelitian dijelaskan sebagai berikut:

  a. Manfaat Teoritis Penelitian ini dapat berguna bagi perkembangan dunia pendidikan secara umum, dan juga bagi peneliti sendiri khususnya.

  b. Manfaat praktis Penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu sumber atau contoh pertimbangan dalam merancang dan menerapkan strategi untuk meningkatkan prestasi belajar keagamaan Madrasah Ibtidaiyah. Juga diharapkan dapat memiliki kemanfaatan dan sebagai masukan informasi bagi:

  1) Bagi Kementerian Agama Kabupaten untuk dapat dijadikan masukan dalam menentukan kebijakan dan pengembangan madrasah atau sekolah ke depan yang lebih baik.

  2) Bagi kepala madrasah MI Ma’arif Grabag I dan MI Al-Ittihaad

  Citrosono sebagai sumber informasi dan evaluasi untuk meningkatkan prestasi belajar keagamaan pada madrasah yang dikelola.

  3) Bagi MI Ma’arif Grabag I dan MI Al-Ittihaad Citrosono sebagai evaluasi dan koreksi masyarakat tentang keberadaan lembaga tersebut.

  4) Bagi pendidik dan pengelola pendidikan hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai temuan awal untuk melakukan penelitian lebih lanjut dalam meningkatkan manajemen dan kualitas pembelajaran dan lebih meningkatkan kompetensinya sebagai seorang guru.

  5) Bagi masyarakat umum dapat memberikan kontribusi berupa motivasi terhadap orang tua untuk menyekolahkan putra-putrinya di Madrasah

  Ibtidaiyah yang menyelenggarakan Madrasah Diniyah.

D. Kajian Pustaka

  Ada beberapa penelitian ilmiah yang telah dilakukan oleh para akademisi pendidikan, seperti yang telah dilakukan oleh: Budiyono Saputro dalam penelitiannya menghasilkan model manajemen pembelajaran direct instruction berfokus film dan panduan yang lebih mudah untuk dipahami dan dijalankan. Tahapan manajemennya, yaitu: perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi. Hal tersebut terbukti pada hasil uji terbatas bahwa terdapat peningkatan antara hasil pretes dengan postes mahasiswa PGMI (uji wilxocon = 0.00, p < 0.05). Simpulan penelitian adalah model manajemen pembelajaran direct instruction berfokus film efektif dapat meningkatkan kemampuan

  

3

mahasiswa dalam praktikum IPA.

  Muh Ali dalam penelitiannya menjelaskan bahwa profesionalisme guru dan media pembelajaran sangat berpengaruh terhadap prestasi belajar pendidikan agama Islam, dengan hasil nilai prestasi belajar PAI 80,4%

  4 yang diharapkan 100% maka dikategorikan tinggi.

  Suhartinah dalam penelitiannya menjelaskan bahwa keberadaan Madrasah Diniyah sangat berpengaruh positif terhadap pencapaian prestasi belajar bidang studi Pendidikan Agama Islam terbukti nilai siswa yang

  5 tidak mengikuti Madrasah Diniyah prestasinya lebih rendah.

  Zuryati hasil penelitiannya memaparkan bahwa dalam mengelola pembelajaran Madrasah Diniyah diperlukan kemampuam guru yang berkualitas, paling tidak berpendidikan S1, atau yang lebih tinggi, jadi

  6 Madrasah Diniyah tersebut akan diminati masyarakat.

  Junaidi dalam penelitiannya dipaparkan bahwa peran guru PAI sangat penting dalam penanaman dan pembinaan serta bimbingan nilai- nilai agama pada anak, guru adalah figur bagi siswa dalam segala hal, baik

  3 Budiyono Saputro , “ Pengembangan Model Manajemen Pembelajaran Direct Intruction Berfokus Film Dalam Pengantar Praktikum IPA ”, maito: budiyono – saputro @ yahoo. Com.diakses20 agustus 2016, 14 30.

  4 Muh Ali, “Pengaruh Profesionalisme Guru dan Media Pembelajaran PAI terhadap Prestasi Belajar Sis wa di SMA Negeri kota Yogyakarta”, Yogyakarta: Program Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2007.

  5 Suhartinah, “Pengaruh Madrasah Diniyah Terhadap Tingkat Prestasi Pada Bidang Studi

Pendidikan Agama Islam (Studi kasus di SDN Rimbu Kidul Kecamatan Karangawen Kabupaten

Demak Tahun Pelajaran 2002/2003)”, Salatiga: STAIN Salatiga, 2003.

  6 Zuryati, “Kemampuan Guru Dalam Mengelola Kegiatan Pembelajaran Pendidikan

Agama Islam di Lembaga Pendidikan Keagamaan (Studi kasus di Madrasah Diniyah Ali Maksum

  7

  di sekolah maupun masyarakat . Yang akan dicontoh untuk bekal dalam hidupnya.

  Imam Sujendro dipaparkan bahwa kepala sekolah dalam mengarahkan dan memanfaatkan segala sumber daya yang tersedia sangat menentukan keberhasilan proses belajar di sekolah. Maka diperlukan kepala sekolah yang mampu bergerak cepat dan dinamis. Kemampuan manajerial kepala sekolah meliputi berbagai ketrampilan, dalam hal ini pemahaman yang luas seluruh operasi sekolah dalam hubungan dengan tuntutan teknik yang harus dikuasai, seperti kurikulum, manajemen, kesiswaan, sarana, hubungan masyarakat, tata usaha, dan seluruh

  8 komponen sekolah.

  Akhirnya setelah dilakukan penyelidikan dari beberapa penelitian terdahulu yang ada, maka penulis menyimpulkan bahwa penelitian tesis yang berjudul,”Manajemen Pembelajaran Ganda Pendidikan Agama Islam dalam rangka mencapai Prestasi Belajar Keagamaan”, dapat dikatakan memiliki perbedaan dengan penelitian-penelitian sebelumnya. Adapun perbedaanya terletak pada rumusan masalah yang ingin diteliti dan dianalisa. Penelitian ini tentang Manajemen Pembelajaran Ganda Pendidikan Agama Islam dalam rangka mencapai Prestasi Belajar Keagamaan. Kondisi yang ada di kedua MI outputnya sangat rendah dari 7 kelima mata pelajaran keagamaaan, baik hasil semester maupun ujian

  Junaidi,“Optimalisasi Peran Guru Agama PAI Dalam Penanaman Nilai-Nilai Agama Pada Anak ( Study Kasus di SD Negeri Demangan Yogyakarta ) ”, Yogyakarta: 2013.

8 Imam Sujendro, “Pengaruh Kemampuan Manajerial Kepala Sekolah Dan Motivasi Kerja

  madrasah keagamaan tahun pelajaran 2014/2015. Adapun mata pelajaran adalah Al- Qur’an Hadits, Akidah Akhlak, Fiqih, SKI dan Bahasa Arab.

  Dengan demikian perlu ada solusi agar yang akan datang hasil prestasi ujian semester maupun ujian akhir Keagamaan Madrasah Ibtidaiyah dari MI Ma

  ’arif Grabag I dan MI Al-Ittihaad Citrosono lebih baik dan memuaskan bagi siswa, madrasah dan orang tua. Disamping baik dari segi nilai, juga kompetensi keagamaan menjadi karakter bagi siswa dan lembaga. Guru-guru yang mengelola Madrasah Ibtidaiyah sesuai yang diharapkan. Akhirnya Madrasah Ibtidaiyah ini merupakan salah satu Madrasah pilihan dari masyarakat.

E. Metode Penelitian 1.

  Jenis Penelitian Menurut jenisnya penelitian ini adalah penelitian lapangan. Yakni suatu penelitian yang bertujuan melaksanakan studi yang mendalam mengenai sesuatu unit sosial sedemikian rupa sehingga menghasilkan gambaran yang terorganisir dengan baik dan lengkap mengenai unit

  9

  tersebut. Penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif. Artinya penulis menganalisis penelitian secara obyektif dan mendetail untuk mendapatkan hasil yang akurat.

  Metode penelitian ini menggunakan metode survei dengan pendekatan penelitian kualitatif. Penelitian survei yang dimaksud adalah untuk mengumpulkan informasi berbentuk opini dari sejumlah besar orang terhadap topik atau isu-isu tertentu. Seperti dikemukakan

  10

  oleh Sugiyono metode survei digunakan: bila masalah yang merupakan titik tolak penelitian sudah jelas, bila peneliti ingin mendapatkan informasi yang luas dari suatu populasi, bila ingin diketahui pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain, bila peneliti bermaksud untuk menguji hipotesis, bila peneliti ingin mendapatkan data yang akurat, bila ingin menguji terhadap adanya keragu-raguan tentang validitas pengetahuan, teori dan produk tertentu. Juga

  11

  dikemukakan Masri dalam Riduwan penelitian survei dapat digunakan untuk maksud (1) penjajagan (eksploratif), (2) deskriptif, (3) penjelasan (eksplanatory atau confirmatory), yakni menjelaskan hubungan kausal dan pengujian hipotesis, (4) evaluasi, (5) prediksi atau meramalkan kejadian tertentu di masa yang akan datang, (6) penelitian operasional, dan (7) pengembangan indikator-indikator sosial. Studi yang dikembangkan dalam penelitian ini dilakukan dengan studi kepustakaan dan studi lapangan. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner.

  2. Subjek Penelitian Dalam penelitian ini diperlukan subjek penelitian yang dijadikan sebagai informan. Subjek difokuskan pada orang-orang yang

10 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D, Bandung:Alfabeta, 2009, 23.

  11 berkompeten dan paham terhadap data-data yang digali dan diperlukan dalam penelitian ini. Informan dalam penelitian antara lain adalah komite, kepala sekolah, guru, dan para praktisi di lapangan masing- masing.

  Lokasi penelitian dilakukan pada dua Madrasah Ibtidaiyyah yang melaksanak an Madrasah Diniyyah yaitu MI Ma’arif Grabag I dan

  MI Al Ittihaad Citrosono Kecamatan Grabag, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, tahun pelajaran 2014/2015.

  3. Sumber Data Sumber data penelitian ini bisa berupa benda dan dokumen- dokumen yang ada di MI Ma’arif Grabag I dan MI Al- Ittihaad

  Citosono.

  4. Teknik Pengumpulan Data

12 Menurut Syaodih, ada beberapa teknik pengumpulan data, yaitu

  wawancara, angket, observasi, dan studi dokumentasi. Sehubungan dengan pengertian teknik pengumpulan data dan wujud data yang akan dikumpulkan, maka dalam penelitian ini digunakan tiga teknik utama pengumpulan data, yaitu wawancara terstruktur, observasi dan dokumentasi.

  Untuk mencapai tujuan penelitian, agar sesuai dengan metode atau pendekatan yang digunakan, maka pengumpulan data dilakukan dengan cara:

12 Suhartono, Irawan. Metode Penelitian Sosial, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2008, 69.

  a. Observasi atau pengamatan Secara luas, observasi atau pengamatan berarti setiap kegiatan untuk melakukan pengukuran. Akan tetapi, observasi atau pengamatan di sini diartikan lebih sempit, yaitu pengamatan dengan menggunakan indera penglihatan yang berarti tidak

  12

  mengajukan pertanyaan pertanyaan . Pengamatan ini dilakukan dalam rangka memahami tindakan-tindakan sosial, khususnya pada fenomena yang ada di ruang lingkup MI Ma’arif Grabag I dan MI Al-Ittihaad Citrosono. Untuk memperoleh data melalui observasi ini peneliti terjun langsung mengikuti beberapa kegiatan yang dilakukan di kedua MI tersebut, mulai dari kegiatan guru kelas selama pembelajaran, dan kegiatan lain yang terkait dengan permasalahan yang akan diteliti.Dimana dalam waktu pembelajaran banyak terjadi fakta dan realita yang dapat dijadikan data yang akurat. Keuntungan observasi adalah

  1) Data yang diperoleh adalah data yang segar dalam arti data yang dikumpulkan diperoleh dari subjek pada saat terjadinya kegiatan.

2) Keabsahan alat ukur dapat diketahui secara langsung.

  b.

  Wawancara Wawancara atau interview adalah pengumpulan data dengan mengajukan pertanyaan secara langsung oleh pewawancara (pengumpul data) kepada responden, dan jawaban responden dicatat atau direkam dengan alat perekam(tape recorder). Teknik wawancara dapat digunakan pada responden yang buta huruf atau

  13

  tidak terbiasa membaca dan menulis, termasuk anak-anak. Agar wawancara berjalan lancar diperlukan kerja sama yang baik antara pewawancara dan responden. Supaya terjadi kerja sama yang baik perlu diperhatikan. Pertama, penampilan fisik, termasuk cara berpakaian. Kedua, sikap dan tingkah laku pewawancara, termasuk kesopanannya. Ketiga, identitas harus jelas termasuk surat tugasnya. Keempat, persiapan, pewawancara memahami dan menguasai apa yang akan ditanyakan pada responden. Keuntunagan wawancara adalah:

  1) Wawancara dapat digunakan pada responden yang tidak bisa membaca dan menulis.

  2) Jika ada pertanyaan yang belum dipahami, pewawancara dapat segera menjelaskannya.

  3) Wawancara dapat mengecek kebenaran jawaban responden dengan mengajukan pertanyaan pembanding, atau dengan melihat wajah atau gerak-gerik responden.

  Wawancara ini dilakukan untuk memperoleh informasi tentang sesuatu yang terjadi pada masa lalu, sekarang serta prospek yang

13 Suhartono, Irawan. Metode Penelitian Sosial, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2008, 67-68.

  akan datang, juga untuk pengecekan dan

  pengembangan informasi.

  c. Studi dokumenter Studi dokumenter (documentary study) merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan menghimpun dan menganalis dokumen-dokumen, baik dokumen tertulis, gambar maupun elektronik. Dokumen-dokumen yang dihimpun dipilih yang sesuai dengan tujuan dan fokus masalah.

  14 Seperti sejarah kedua MI,

  struktur organisasi, data-data pembelajaran lainnya. Dokumen ini digunakan untuk melengkapi dan mengecek data yang diperoleh dari pengamatan dan wawancara.

F. Teknik Analisa data

  Pernyataan dari Kerlinger dalam Moh Kasiram bahwa analisis data mencakup banyak kegiatan, yakni: mengkategorikan data, mengatur data, memanipulasi data, menjumlahkan data, yang diarahkan untuk memperoleh jawaban dari problem penelitian. Adapun tujuan utama dari analisis data ialah untuk meringkaskan data dalam bentuk yang mudah dipahami dan mudah ditafsirkan, sehingga antara problem penelitian dapat dipelajari dan diuji.

15 Adapun langkah- langkah prosedur analisis data meliputi Cheking Data, Editing Data, Coding Data.

  Teknik analisis dalam penelitian ini menggunakan pendekatan induksi analitik. Data yang dikumpulkan kemudian dianalisis secara

14 Sukmadinata, Nana Syaodih, Metode Penelitian Pendidikan, Bandung: Remaja

  induksi untuk mengembangkan model diskripsi penelitian dan menghasilkan laporan deskripsi analitik. Dengan fokus masalah manajemen pembelajaran ganda Pendidikan Agama Islam dalam rangka mencapai prestasi belajar keagamaan pada MI Ma’arif Grabag I dan MI Al- Ittihaad Citrosono tahun pelajaran 2014/2015.

G. Sistematika Penulisan

  Agar mudah dalam memahami penelitian ini, maka peneliti mengemukakan sistematika pembahasan yang terdiri dari tiga bagian, yaitu; bagian awal, bagian isi, dan bagian akhir.

  Bagian awal terdiri dari halaman sampul, halaman judul, halaman persetujuan, halaman pengesahan, pernyataan keaslian tulisan, halaman motto, halaman persembahan, kata pengantar, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar, daftar lampiran, pedoman transliterasi, dan abstrak yang memuat seluruh isi dari tesis secara singkat dan padat.

  Bagian isi terdiri dari lima bab dan masing-masing bab berisi sub-bab, yaitu:

Bab I. Pendahuluan yang memuat latar belakang masalah yang

  berisi landasan-landasan yang memunculkan permasalahan-permasalahan yang akan diteliti. Permasalahan-permasalahan ini nantinya berupa pertanyaan-pertanyaan. Fokus penelitian ini akan dijelaskan pada tujuan penelitian sebagai arah dalam melakukan penelitian. Kegunaan penelitian merupakan kontribusi hasil penelitian baik secara teoritis maupun praktis. Penelitian terdahulu merupakan penelitian yang bisa dijadikan pertimbangan dan perbandingan dengan penelitian yang akan peneliti lakukan. Sistematika pembahasan sebagai sub-bab terakhir merupakan penjelasan yang berupa urutan-urutan yang akan dibahas ditesis ini.

Bab II. Landasan Teori yang berisi tentang: pengertian manajemen

  pembelajaran ganda, landasan teori manajemen pembelajaran ganda, struktur kurikulum manajemen pembelajaran ganda, tujuan manajemen pembelajaran ganda, kompetensi manajemen pembelajaran ganda, prinsip pelaksanaan manajemen pembelajaran ganda, model pembelajaran ganda.

  Al-Ittihaad Bab

III. Profil MI Grabag I dan MI Ma’arif Citrosono

  . Bab ini terdiri dari gambaran umum MI Ma’arif Grabag I dan MI Al-

  Ittihaad Citrosono dan manajemen pendidikan MI Ma’arif Grabag I dan MI Al- Ittihaad Citrosono. Adapun gambaran umum MI Ma’arif

  Grabag I dan MI Al- Ittihaad Citrosono terdiri dari: letak dan geografis, sejarah berdiri dan perkembangannya, tujuan pendidikan, visi dan misi pendidikan serta kondisi sarana prasarana. Sedangkan penyelenggaraan pendidikan meliputi struktur organisasi, keadaan guru, kondisi peserta didik, dan manajemen pembelajarannya.

Bab IV Berisi hasil penelitian dan pembahasan. Bab ini terdiri

  dari analisis tentang manajemen pembelajaran ganda PAI yang memuat sistem pengelolaan kelas maupun madrasah, meliputi perencanaan, pelaksanaan, evaluasi dalam pendidikan, analisis pencapaian prestasi belajar keagamaan dan langkah- langkahnya.

Bab V. Penutup. Bab terakhir ini memuat kesimpulan dan saran. Kesimpulan memuat uraian singkat terkait fokus penelitian. Saran merupakan masukan bagi instansi pihak yang terkait dengan penelitian ini. Bagian akhir berisi daftar rujukan, lampiran-lampiran, dan biodata

  peneliti. Daftar rujukan memuat referensi-referensi yang digunakan peneliti untuk menyelesaikan penelitian ini. Lampiran-lampiran memuat dokumen-dokumen yang mendukung penelitian ini, time schedule penulisan tesis, daftar pertanyaan untuk wawancara, dan daftar observasi.

  Biodata peneliti berupa biografi peneliti secara lengkap.

BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Manajemen Pembelajaran Ganda 1. Manajemen Pembelajaran Ganda Menurut kamus bahasa Indonesia, manajemen adalah proses

  1

  penggunaan sumber daya secara efektif untuk mencapai sasaran. Sedang makna dari manajemen menurut Ricky W. Griffin dalam Maisah adalah seperangkat aktivitas yang meliputi: perencanaan dan pengambilan keputusan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan yang dilaksanakan langsung oleh sumber daya organisasi (manusia, uang, benda-

  2

  benda fisik, dan informasi). Manajemen adalah Proses perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan dalam mengelola sumber daya yang berupa man, money, materials, method, machines, market,

  3 minute dan information untuk mencapai tujuan yang efektif dan efisien.

  Manajemen sering diartikan sebagai ilmu, kiat, dan profesi. Dikatakan sebagai ilmu karena manajemen dipandang sebagai suatu bidang pengetahuan yang secara sistematik berusaha memahami mengapa dan bagaimana orang bekerjasama. Dikatakan kiat karena manajemen mencapai sasaran melalui cara-cara dengan mengatur orang lain menjalankan tugas. Dipandang sebagai profesi karena manajemen dilandasi

  1 Nur Azman, Kamus Standar Bahasa Indonesia, Bandung: Fokusmedia, 2013, 260.

  2 Maisah, Manajemen Pendidikan, Ciputat: Gaung Persada Press Group, 2013,1. keahlian khusus untuk mencapai suatu prestasi manajer, dan para

  4 professional dituntun oleh suatu kode etik.