Analisis Kompetensi Manajerial Kepala Sekolah Dalam Upaya Mengembangkan Kinerja Guru Di Smak Bharata Karanganyar

UPAYA MENGEMBANGKAN KINERJA GURU DI SMAK BHARATA KARANGANYAR

Disusun Oleh : ARINDA NOVITASARI K7406004 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI BKK PENDIDIKAN ADMINISTRASI PERKANTORAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET 2011

commit to user

UPAYA MENGEMBANGKAN KINERJA GURU DI SMAK BHARATA KARANGANYAR

Oleh : ARINDA NOVITASARI NIM.K7406004

Skripsi

Ditulis dan Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Mendapatkan Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi BKK Pendidikan Administrasi Perkantoran Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2011

commit to user

Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima untuk memenuhi persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan.

Persetujuan Pembimbing

Pembimbing I

Pembimbing II

Dr. Djoko Santoso, TH, M.Pd Dr. Hery Sawidji, M.Pd NIP. 195402031981031002

NIP. 196105181989031001

PENGESAHAN

commit to user

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima untuk memenuhi persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan.

Pada hari : Tanggal :

Tim Penguji Skripsi : Nama Terang

Tandatangan

Ketua

: Susantiningrum, S.Pd, SE, MAB

1……….. Sekretaris

: Anton Sabarno, S.Pd, M.Pd

2……….. Anggota I

: Dr. Djoko Santoso TH, M.Pd

3……….. Anggota II

: Dr. Hery Sawidji, M.Pd

4………..

Disahkan oleh Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Dekan.

Prof. Dr. H. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd NIP. 131 658 563

commit to user

Arinda Novitasari, ANALISIS KOMPETENSI MANAJERIAL KEPALA

SEKOLAH DALAM UPAYA MENGEMBANGKAN KINERJA GURU DI

SMAK BHARATA KARANGANYAR. Skripsi, Surakarta, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas Maret, Oktober 2011.

Tujuan penelitian ini adalah untuk : (1) Mendeskripsikan bagaimana kinerja kepemimpinan kepala sekolah dalam hal fungsi manajerial di SMAK Bharata Karanganyar, (2) Mengidentifikasi dan menganalisis pelaksanaan fungsi manajerial kepala sekolah serta faktor-faktor yang mendukung dan menghambatnya. Penelitian ini menggunakan bentuk kualitatif dengan pendekatan deskriptif dan strategi yang digunakan adalah strategi penelitian tunggal terpancang. Sumber data yang digunakan terdiri dari informan, lokasi, dan analisis dokumentasi. Validitas data yang digunakan adalah trianggulasi data (sumber) dan trianggulasi metodologis, sedangkan analisis data yang digunakan adalah analisis interaktif.

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa : (1) Pelaksanaan kompetensi manajerial kepala sekolah di SMAK Bharata Karanganyar meliputi : (a) Planning / Perencanaan. Perencanaan yang dilakukan kepala sekolah dalam menentukan sasaran yang akan dicapai dan tindakan apa yang akan dilakukan, telah dilaksanakan oleh kepala sekolah dengan rapat bersama untuk membahas setiap kegiatan atau hal yang berhubungan dengan sekolah.(b) Organizing / Pengorganisasian. Pengorganisasian yang dilakukan oleh kapala sekolah untuk mengorganisasikan masing-masing personil guru telah dilakukan dengan cukup baik meski dalam kondisi yang terbatas jumalh tenaga pendidiknya tapi kepala sekolah mampu mengatur jadwal mengajar guru agar kebutuhan belajar siswa di masing-masing kelas dapat dipenuhi dengan baik. (c) Actuating / Penggerakan. Dorongan selalu diberikan oleh kepala sekolah terhadap para guru agar mereka mampu menjalankan tugasnya dengan baik tanpa ada rasa terpaksa. Maka dari itu kepala sekolah juga selalu mendukung kinerja guru dengan cara melakukan pendekatan dengan para guru agar kepala sekolah juga memahami apa saja yang menjadi tanggung jawab guru dan memberikan solusi untuk setiap kesulitan yang dihadapi. (d) Controlling / Pengawasan.Pengawasan terhadap kinerja guru dilakukan secara rutin dan berkala. Bahkan setiap hari kepala sekolah berkeliling untuk melakukan pengawasan di kelas-kelas. Dan kepala sekolah juga memiliki catatan khusus untuk menilai kinerja guru. Sehingga kepala sekolah bisa memberikan nilai untuk mengajukan guru tersebut ke yayasan apakah sudah berhasil atau belum dan sudah layak atau belum untuk mendapatkan kenaikan pangkat dan kenaikan gaji. (2) Kendala yang masih dihadapi dalam pelaksanaan kompetensi manajerial kepala sekolah dalam upaya meningkatkan kinerja guru di SMAK Bharata Karanganyar : terbatasnya dana, kurangnya jumlah guru dan staf. (3) Usaha-usaha yang dilakukan untuk mengatasi kendala dalam pelaksanaan kompetensi manajerial kepala sekolah di SMAK Bharata Karanganyar : Meminta

commit to user

Pekerjaan dikerjakan secara bersama-sama. Kata kunci : Kompetensi Manajerial, kinerja guru

commit to user

Arinda Novitasari, ANALYSIS OF THE HEADMASTER’S MANAGERIAL

COMPETENCIES IN THE ATTEMPT OF DEVELOPING TEACHER

PERFORMANCE IN SMAK BHARATA KARANGANYAR. Skripsi, Surakarta, Teacher Training and Education Faculty, Sebelas Maret University, October 2011.

The objectives of research are : (1) to describe the headmaster’s leadership in the term of managerial function in SMAK Bharata Karanganyar, (2) to identify and to analyze the implementation of headmaster’s managerial function as well as the supporting and inhibiting factors. Thius study employed a qualitative method with descriptive approach and single embedded research strategy. The data source used consisted of informant, location, and documentation analysis. The data validation was done using data (source) and method triangulations, while the data analysis was done using an interactive analysis model.

Based on the result of research, it can be concluded that : (1) the implementation of the headmaster’s managerial competencies in SMAK Bharata Karanganyar includes : (a) Planning. The planning the headmaster carries out in determining the target to be achieved and the measures to be taken has been done by the headmaster with joint meeting to discuss any activities or any thing relevant to the school, (b) Organizing. Organizing the headmaster carries out to organize individual teacher personnel has been sufficiently well in the condition of limited educator number but the headmaster is able to govern the teacher’s teaching schedule to meet the individual classes requirement well. (c) Actuating. The headmasters always motivates the teachers in order that they can undertake their task well without compulsive feeling. Therefore, the headmaster always supports the teachers performance by means of approaching the teacher in order to understand what teacher’s responsibility and to give solution for each difficulty faced. (d) Controlling. The controlling over teacher performance is done routinely and periodically. Even everyday the headmasters walks around the school to control the classes. The headmaster also has special notes to assess the teacher performance. Thus, the headmaster can give assessment to promote the teachers to get grade and salary increase. (2) The obstacles still faced in the implementation of headmaster’s managerial competencies in the improving the teacher performances in SMAK Bharata Karanganyar include : limited fund, and limited numbers of teachers and staffs. (3) The measures taken to cope with the obstacles in the implementation of headmaster’s managerial competencies in the improving the teacher performances in SMAK Bharata Karanganyar are : Asking donation from the society through donators and teachers as well as student tuition ; the works is done collectively. Key words : Managerial competencies, teacher performance.

commit to user

commit to user

Skripsi ini penulis persembahkan kepada :

1. Ayahku

tercinta

yang selalu

mendampingiku

dan Ibuku dimanapun berada aku selalu menyayangimu.

2. Seluruh keluarga besarku yang selalu mensuportku.

3. Almamater

commit to user

Puji Syukur Tuhan yang telah memberi kekuatan dan melimpahkan berkat- Nya, sehingga peneliti dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini dengan judul : “ANALISIS PELAKSANAAN KOMPETENSI MANAJERIAL KEPALA SEKOLAH DALAM UPAYA MENGEMBANGKAN KINERJA GURU DI SMAK BHARATA KARANGANYAR”, sebagai persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan.

Selesainya skripsi ini tidak lepas dari dukungan berbagai pihak, karena itu dalam kesempatan ini peneliti menyampaikan terima kasih kepada :

1. Dekan dan para Pembantu Dekan FKIP UNS yang telah memberikan ijin untuk mengadakan penelitian.

2. Ketua Jurusan dan Sekretaris P.IPS FKIP yang telah memberikan ijin penyusunan skripsi.

3. Ketua dan Sekretaris Program Studi Pendidikan Ekonomi Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial FKIP UNS.

4. Ketua dan Sekretaris Program Studi Pendidikan Ekonomi BKK Pendidikan Adminstrasi Perkantoran yang telah memberikan ijin kepada peneliti untuk menyusun skripsi ini.

5. Dr. Djoko Santoso TH, M.Pd, selaku Dosen Pembimbing I yang telah dengan sabar memberikan bimbingan dan pengarahan selama penyusunan skripsi.

6. Dr. Hery Sawidji, M.Pd, selaku Dosen Pembimbing II yang telah dengan sabar memberikan bimbingan dan pengarahan selama penyusunan skripsi.

7. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Pendidikan Ekonomi BKK Pendidikan Administrasi Perkantoran yang telah memberikan ilmunya.

8. Bapak dan Ibu Karyawan FKIP UNS yang telah membantu kelancaran dalam urusan adminstrasi.

9. Bapak YB. Sudarno, S.Pd, selaku Kepala Sekolah SMAK Bharata Karanganyar yang telah memberikan ijin kepada peneliti untuk melaksanakan penelitian di SMAK Bharata Karanganyar.

commit to user

membantu peneliti dan memberikan waktu, informasi, serta data-data yang diperlukan selama penelitian.

11. Ayahku tercinta, terima kasih atas segala perjuangan dan pengorbanannya untuk selalu membahagiakanku, Ibuku tercinta dimanapun engkau berada aku selalu menyayangimu, dan seluruh keluarga besarku yang telah mendukungku.

12. Teman-teman kerjaku di PAUD GOLDEN KIDS SCHOOL terima kasih atas kerja samanya selama ini.

13. Teman-teman PAP ’06, terima kasih atas kebersamaannya.

14. Feralia Anjanuar, terima kasih atas kasih sayangnya dan kebersamaannya.

15. Semua pihak yang tidak dapat peneliti sebutkan satu per satu yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini.

Semoga amal kebaikan semua pihak tersebut mendapat imbalan dari Tuhan. God Bless You All. Peneliti menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat peneliti harapkan demi kesempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini memberikan manfaat bagi semua pihak yang berkepentingan dan bagi perkembangan ilmu pengetahuan.

Surakarta, Oktober 2011

Peneliti

commit to user

a. Uraian Tugas Pokok Kepala Sekolah ..........................

13

b. Kemampuan Manajerial Kepala Sekolah ....................

23

c. Konsep Keterampilan Manajerial Kepala Sekolah .....

26

d. Konsep Kepemimpinan ...............................................

33

3. Tinjauan Tentang Guru .....................................................

35

a. Tugas Guru dalam Proses Pembelajaran .....................

35

b. Konsep Kinerja Guru ..................................................

36

c. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kinerja Guru .......

42

B. Kerangka Berpikir ...................................................................

45 ................................................................................................. BAB III METODOLOGI

A. Tempat dan Waktu Penelitian .................................................

47

B. Bentuk dan Strategi Penelitian ................................................

47

C. Sumber Data ............................................................................

49

D. Populasi ...................................................................................

50

E. Teknik Sampling (Cuplikan) ...................................................

50

F. Teknik Pengumpulan Data ......................................................

51

G. Validitas Data ..........................................................................

52

H. Analisis Data ...........................................................................

53

I. Prosedur Penelitian..................................................................

54 BAB IV HASIL PENELITIAN

A. Deskripsi Lokasi Penelitian.....................................................

56

B. Deskripsi Permasalahan Penelitian .........................................

71

C. Temuan Studi yang dihubungkan dengan Teori .....................

82 BAB VPENUTUP

A. Kesimpulan .............................................................................

90

B. Implikasi ..................................................................................

91

C. Saran ........................................................................................

92 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

commit to user

Halaman Tabel perbedaan penelitian sekarang dengan penelitian terdahulu

48 Tabel daftar guru di SMAK Bharata Karanganyar

62 Tabel Perabot dan Peralatan Sekolah di SMAK Bharata Karanganyar

73

commit to user

Halaman

Gambar 1

: Kerangka Pemikiran

45 Gambar 2

: Skema Prosedur Penelitian

55 Gambar 3

: Susunan Organisasi Sekolah di SMA Bharata

Karanganyar

63

commit to user

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dalam etika pendidikan setiap kali memanggil seseorang atau pemimpin secara moral baik atau tidak baik, benar atau salah, adil atau tidak adil. Semua mempunyai pandangan dengan nilai dan standar untuk dasar mengevaluasi kinerja dan tindakan pendidikan. Tipe pemimpin yang sukses adalah memiliki pengaruh intelegensi dalam memimpin, harus dapat selalu menentukan rencana guna mencapai tujuan. Pemimpin harus dapat menggunakan kepandaiannya untuk menghadapi segala masalah dengan bijaksana.

Filosofi hidup dan gaya kepemimpinan berdasarkan pada pandangan yang pesimis atau optimis terhadap orang lain. Melihat kembali ke manajer aktualisasi diri yang memandang orang lain secara optimis. Pemimpin mempengaruhi orang lain dalam hal bekerja mencapai tujuan perusahaan. Cara-cara mereka mendominasi dan mempengaruhi aktivitas orang lain secara langsung. Gaya kepemimpinan manajer dan aplikasinya adalah ekspresi eksternal dari karakter dan jenis moral pribadinya.

Kepemimpinan yang baik adalah kepemimpinan memiliki integritas, misalnya seorang pemimpin memiliki kualitas dan kewibawaan dalam menghadapi masalah. Selain itu seorang pemimpin juga harus memiliki kemitraan, misalnya seorang pemimpin mampu menjalin komunikasi dan hubungan kerja sama dengan pihak lain dan seorang pemimpin harus memiliki penegasan, misalnya seorang pemimpin harus mampu menghadapi perbedaan pendapat para anggotanya dan mampu mengambil keputusan dengan cepat dan tepat. Integritas diperoleh dari legalitas dan kepercayaan. Kemitraan adalah mengumpulkan potensi-potensi yang ada .anggota tim. Penegasan berarti menjadikan orang lain mengerti dan mengetahui apa yang dilakukannya adalah penting dan orang-orang itu juga merasa dihargai.

Suatu tim yang berkinerja tinggi tidak boleh menjadi lambat hanya karena ada yang gagal dalam menjalankan komitmennya. Anggota tim yang tidak

commit to user

Kepemimpinan menjadi efektif apabila semuanya dimulai dari self- leadership setiap anggotanya. Dalam arti, tim itu menjadi kuat, bila masing-masing pribadi dari anggotanya memegang komitmen untuk selalu hormat dan loyalitas terhadap kemajuan timnya.

Dalam suatu tim, sangat dibutuhkan kepercayaan. Kepercayaan berarti memberikan kepada orang lain melakukan apa yang menjadi tugas dan wewenangnya serta bertindak secara sama tetapi masih dalam batas kewajaran. Misalnya anggota diberi kepercayaan memiliki hak dan kewajiban bekerja memakai komputer, bukan berarti bila sang pemimpin tim tidak berada ditempat, lalu anggota tim itu bisa dengan leluasa bermain game atau imternet. Begitu juga dengan pemimpin, pemimpin bukan berarti bebas lepas melakukan apapun juga yang ia sukai. Pemimpin juga harus selalu menghormati peraturan yang telah ditetapkan bersama. Kepercayaan terjadi apabila nilai dan tingkah laku bertemu. Orang-orang akan semakin menaruh hormat dan kepercayaan kepada pemimpin, apabila apa yang diucapkan sang pemimpin sama dengan apa yang dilakukannya, konsisten atau tidak “ Nato ( No Action, Talk Only ).”

Kunci kepemimpinan yang efektif terletak pada hubungan yang dibentuk bersama anggota tim lainnya. Kepemimpinan dimulai dari diadakannya rapat pembentukan. Apa yang hendak dicapai dari manajemen sekolah yang dilaksanakan? Dengan siapa pemimpin akan bekerja ? pemimpin juga harus selalu melakukan dialog bersama anggotanya, meminta saran dan masukan dan juga tak segan-segan menegur bila anggotanya ada yang melakukan kesalahan. Pemimpin pun harus mampu legawa menerima kritikan dari bawahan sebagai cambukan agar bekerja lebih baik dikemudian hari. Formula rahasia yang kedua ini berakar dari berbagai informasi.

Selain itu, pemimpin juga diharapkan memberikan pujian, bila hasil kerja anggota timnya memang bagus. Pemimpin jangan terlalu gengsi atau menjaga jarak. Karena pujian juga merupakan hal yang sangat penting dalam kepemimpinan. Pujian yang efektif apabila diberikan secara spesifik, tulus dan dengan cepat setelah kejadian yang layak diperoleh pujian tadi. Pujian merupakan

commit to user

akan semakin berkeinginan untuk lebih maju lagi dalam berkarya. Setiap orang memiliki tenaga untuk memberikan pujian. Ada kalanya pekerja yang kinerjanya kurang baik. Harus diakui kalau si pekerja masih memiliki kemampuan dan kesempatan untuk bekerja lebih baik lagi di masa datang. Orang-orang akan berpikir untuk dirinya sendiri apabila seorang pemimpin berhenti berpikir untuk mereka. Kepemimpinan pada dasarnya adalah bagaimana membawa orang-orang menuju ke tempat yang seharusnya. Pencapaian yang tertinggi dari seorang pemimpin adalah saat mereka memperoleh respek dan kepercayaan.

Pemimpin yang baik juga harus dapat menilai, mengembangkan dan mempertahankan kemampuan kepemimpinan pribadi sepanjang waktu. Dapat menginspirasi dan memotivasi orang lain (atau bawahannya). Pemimpin harus dapat menumbuhkan kepemimpinan yang disegani dalam tim dan organisasi atau perusahaan. Pemimpin harus dapat meningkatkan resonance (kewibawaan) untuk dapat selalu mendorong kinerja bawahan.

Aspek yang sangat penting daripada seorang pemimpin adalah Emotional Intellegence nya. Dimana peran kecerdasan emosi sangat penting dalam kepemimpinan. Emosi pemimpin itu dapat diseminasikan keseluruh anggota organisasi. Bila seorang pemimpin selalu memancarkan energi dan antusiasme dalam bekerja, maka kinerja organisasi atau perusahaan pun akan meningkat. Tidak pernah pantang menyerah, maka semua anggota tim akan begitu. Namun bila seorang pemimpin memancarkan negativitas dan ketidaknyamanan, maka kinerja organisasi akan menurun

Pemimpin yang baik juga harus menyiratkan bahwa ia adalah seorang pembimbing, demokratis dan penentu kecepatan dalam bekerja. Dalam membuat suatu keputusan pemimpin harus tegas atau pasti. Hal ini dapat memberikan dampak buruk bagi emosi bawahannya. Bawahan akan merasa bahwa pemimpinnya tidak bijaksana, sehingga merekapun akan sering tidak tegas dalam bertindak. Padahal pengambilan keputusan sangat penting dalam kegiatan kepemimpinan

commit to user

perundingan, dan piawai saat berhadapan dengan siasat lawan. Pemimpin yang baik juga harus dapat selalu menjadi teladan dan contoh tertinggi bagi anggotanya dalam hal keberanian, pengorbanan, dan pengendalian diri. Serta seseorang yang cerdas dalam menyusun strategi. Kepemimpinan sangat berhubungan erat dengan strategi. Seperti dalam berperang, tentu maju dengan strategi perang yang mantap dulu barulah berangkat. Begitu pula dengan para pemimpin dalam bidang pendidikan. Strategi dapat ditentukan dari berbagai sudut pandang. Strategi yang baik juga mengandung nilai-nilai yang dapat membawa tim menuju keberhasilan, strategi yang baik juga dapat mengembangkan hasil dari kinerja tim. Seorang pemimpin jangan hanya bisa membuat perencanaan namun ia harus berani melaksanakan perencanaan itu, walaupun untuk pencapaiannya harus melewati berbagai resiko. Seorang pemimpin yang baik tidak akan menempatkan anggotanya pada resiko yang sangat fatal, karena sebagai seorang pemimpin, harus selalu menjaga keutuhan timnya.

Kinerja pemimpin sangat menentukan kinerja bawahan. Untuk itu hasil kinerja bawahan bias menjadi refleksi kepemimpinan seorang pemimpin. Hubungan timbal balik ini sangat berkaitan erat, sehingga untuk mengetahui baik buruknya kinerja bawahan harus menengok terlebih dulu bagaimanakah kepemimpinan yang ada apakah sudah dinilai baik atau buruk

Berdasarkan latar belakang yang dipaparkan di atas, maka peneliti tertarik untuk melaksanakan penelitian dengan judul “ ANALISIS KOMPETENSI

DALAM UPAYA MENGEMBANGKAN KINERJA GURU

DI SMAK BHARATA KARANGANYAR “.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat dirumuskan permasalahannya sebagai berikut :

commit to user

manajerial untuk penyusunan perencanaan, pengembangan organisasi sekolah, dan pendayagunaan SDM sekolah di SMAK Bharata ?

2. Faktor-faktor apa saja yang mendukung dan menghambat pelaksanaan kinerja kepala sekolah dalam hal manajerial di SMAK Bharata ?

C. Tujuan Penelitian

Setiap kegiatan atau aktivitas pasti mempunyai tujuan yang hendak dicapai, demikian juga dengan penelitian ini. Tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Untuk mendeskripsikan bagaimana kinerja kepemimpinan kepala sekolah dalam hal fungsi manajerial di SMA Bharata

2. Untuk mengidentifikasi dan menganalisis pelaksanaan fungsi manajerial kepala sekolah serta faktor-faktor yang mendukung dan menghambatnya

D. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian merupakan kegunaan yang ingin diperoleh dari suatu penelitian. Adapun manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini dapat digunakan untuk memperkaya khasanah ilmu pengetahuan dalam bidang kepemimpinan.

2. Manfaat Praktis

a. Untuk menambah khasanah pustaka bagi pihak yang membutuhkan acuan untuk keperluan pengembangan penelitian yang sejenis atau relevan dengan objek penelitian ini.

b. Bagi sekolah, sebagai bahan pertimbangan untuk menentukan langkah- langkah kebijakan kepemimpinan lebih lanjut di masa yang akan datang.

c. Bagi peneliti, sebagai sarana untuk membandingkan teori ilmu kepemimpinan yang didapat diperkuliahan dengan aplikasi kepemimpinan di SMA Bharata.

commit to user

LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka

1. Tinjauan tentang Kinerja

a. Pengertian Kinerja Istilah kinerja atau prestasi kerja disebut juga dengan istilah job

performance yaitu prestasi kerja yang dicapai seseorang dalam melaksanakan tugas pokok, fungsi dan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Kinerja diartikan juga sebagai tingkat atau derajat pelaksanaan tugas seseorang atas dasar kompetensi yang dimilikinya. Istilah kinerja tidak dapat dipisahkan dengan bekerja karena kinerja merupakan hasil dari proses bekerja. Dalam konteks tersebut maka kinerja adalah hasil kerja dalam mencapai suatu tujuan atau persyaratan pekerjaan yang telah ditetapkan. Kinerja dapat dimaknai sebagai ekspresi potensi seseorang berupa perilaku atau cara seseorang dalam melaksanakan tugas, sehingga menghasilkan suatu produk (hasil kerja) yang merupakan wujud dari semua tugas serta tanggung jawab pekerjaan yang diberikan kepadanya.

Kinerja dapat ditunjukkan seseorang misalnya guru, kepala sekolah atau pengawas sekolah, dapat pula ditunjukkan pada unit kerja organisasi tertentu misalnya sekolah, lembaga pendidikan, kursus-kursus, dll. Atas dasar uraian tersebut, maka kinerja diartikan sebagai hasil kerja yang dicapai seseorang atau kelompok orang dalam suatu organisasi sesuai wewenang dan tanggungjawabnya masing-masing dalam rangka mencapai tujuan organisasi yang bersangkutan. Penelitian ini difokuskan pada penilaian kinerja kepala sekolah.

Berdasarkan pengertian tersebut, yang dimaksud dengan kinerja kepala sekolah adalah hasil kerja yang dicapai kepala sekolah dalam melaksanakan tugas pokok, fungsi dan tanggungjawabnya dalam mengelola sekolah yang dipimpinnya. Hasil kerja tersebut merupakan refleksi dari kompetensi yang dimilikinya. Pengertian tersebut menunjukkan bahwa kinerja kepala sekolah

commit to user

diukur baik kualitas maupun kuantitasnya. Kinerja kepala sekolah dalam penelitian ini diukur dari tiga aspek yaitu: (a) perilaku dalam melaksanakan tugas yakni perilaku kepala sekolah pada saat melaksanakan fungsi-fungsi manajerial, (b) cara melaksanakan tugas dalam mencapai hasil kerja yang tercermin dalam komitmen dirinya sebagai refleksi dari kompetensi kepribadian dan kompetensi sosial yang dimilikinya, dan (c) hasil dari pekerjaannya yang tercermin dalam perubahan kinerja sekolah yang dipimpinnya. Ketiga aspek di atas menjadi ranah dari penilaian kinerja kepala sekolah yang dikembangkan dalam penelitian ini.

b. Penilaian Kinerja

Penilaian adalah suatu proses pengumpulan, pengolahan, analisis dan interpretasi data sebagai bahan dalam rangka pengambilan keputusan. Dengan demikian dalam setiap kegiatan penilaian ujungnya adalah pengambilan keputusan. Berbeda dengan penelitian yang berujung pada pemecahan masalah. Penilaian kinerja merupakan sistem formal yang digunakan untuk menilai kinerja kepala sekolah secara periodik yang ditentukan oleh organisasi. Hasilnya dapat digunakan untuk pengambilan keputusan dalam rangka pengembangan pegawai, pemberian “reward”, perencanaan pegawai, pemberian kompensasi dan motivasi. Sedangkan untuk hasil kinerja yang buruk, maka hasilnya dapat digunakan untuk pengambilan keputusan pemberian punishment (sanksi). Setiap pegawai di lingkungan organisasi mana pun sudah tentu memiliki tugas pokok, fungsi dan tanggung jawabnya sesuai dengan deskripsi tugas yang diberikan pimpinan organisasi.

Berdasarkan uraian di atas maka penilaian kinerja kepala sekolah adalah proses pengumpulan, pengolahan, analisis dan interpretasi data tentang kualitas pekerjaan kepala sekolah dalam melaksanakan tugas pokoknya sebagai kepala sekolah. Tugas pokok kepala sekolah adalah melaksanakan fungsi-fungsi manajerial dalam rangka mencapai visi, misi dan tujuan sekolah yang dipimpinnya. Kinerja kepala sekolah TK dinilai oleh pengawas TK, kinerja kepala

commit to user

pengawas SMP, dan kepala sekolah SMA dinilai oleh pengawas SMA.

Penilaian kinerja kepala sekolah sebagaimana dikemukakan di atas tidak hanya berkisar pada aspek karakter individu melainkan juga pada hal-hal yang menunjukkan proses dan hasil kerja yang dicapainya seperti kualitas, kuantitas hasil kerja, ketepatan waktu kerja, dan sebagainya. Apa yang terjadi dan dikerjakan kepala sekolah merupakan sebuah proses pengolahan input menjadi output tertentu. Atas dasar itu terdapat tiga komponen penilaian kinerja kepala sekolah yakni:

1. Penilaian input, yaitu kemampuan atau kompetensi yang dimiliki dalam melakukan pekerjaannya. Orientasi penilaian difokuskan pada karakteristik individu sebagai objek penilaian dalam hal ini adalah komitmen kepala sekolah terhadap pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya. Komitmen tersebut merupakan refleksi dari kompetensi kepribadian dan kompetensi sosial kepala sekolah.

2. Penilaian proses, yaitu penilaian terhadap prosedur pelaksanaan pekerjaan. Orientasi pada proses difokuskan kepada perilaku kepala sekolah dalam melaksanakan tugas pokok fungsi dan dan tanggung jawabnya yakni melaksanakan fungsi manajerial dan fungsi supervisi pada sekolah yang dipimpinnya.

3. Penilaian output, yaitu penilaian terhadap hasil kerja yang dicapai dari pelaksanaan tugas pokok, fungsi dan tanggungjawabnya. Orientasi pada output dilihat dari perubahan kinerja sekolah terutama kinerja guru dan staf sekolah lain yang dipimpinnya. Penekanan penilaian terhadap ketiga komponen di atas memungkinkan

terjadinya penilaian kinerja yang obyektif dan komprehensif. Terkait ketiga komponen penilaian di atas terdapat lima prinsip yang harus diperhatikan dalam melaksanakan penilaian kinerja yaitu:

1. Relevance, artinya aspek-aspek yang diukur dalam penilaian kinerja terkait dengan pekerjaanya baik input, proses, maupun outputnya (hasil kerja yang dicapai).

commit to user

membedakan antara kepala sekolah yang berprestasi tinggi dengan yang berprestasi rendah.

3. Reliability, artinya alat dan sistem penilaian yang digunakan dapat diandalkan, dipercaya sebagai tolok ukur yang obyektif, akurat, dan konsisten.

4. Acceptability, artinya sistem penilaian yang digunakan harus dapat dimengerti dan diterima oleh pihak penilai ataupun pihak yang dinilai dan memfasilitasi komunikasi aktif dan konstruktif antara keduanya.

5. Practicality, artinya semua instrumen penilaian termasuk pengolahan dan analisis data hasil penilaian mudah digunakan. Untuk memenuhi persyaratan tersebut, sistem penilaian kinerja setidaknya

mempunyai dua elemen pokok yaitu: (a) spesifikasi tugas yang harus dikerjakan dan kriteria yang dapat memberikan penjelasan bagaimana kinerja yang baik (good performance), dan (b) adanya mekanisme untuk pengumpulan informasi dan pelaporan mengenai terpenuhi atau tidaknya perilaku yang terjadi dalam kenyataan dibandingkan dengan kriteria yang ditetapkan.

Secara komprehensif, proses penilaian kinerja kepala sekolah sekolah mencakup: (a) penetapan standar atau kriteria kinerja, (b) membandingkan kinerja aktual dengan standar tersebut, dan (c) memberikan umpan balik dari hasil penilaian untuk meningkatkan kinerjanya.

Dalam upaya mendapatkan manfaat optimal penilaian kinerja kepala sekolah, paling tidak terdapat lima aspek yang dapat dijadikan ukuran penilaian yaitu:

1. Quality of work – kualitas hasil kerja

2. Promptness – ketepatan waktu menyelesaikan pekerjaan

3. Initiative – prakarsa dalam menyelesaikan pekerjaan

4. Capability – kemampuan menyelesaikan pekerjaan

5. Comunication – kemampuan membina kerjasama dengan pihak lain.

commit to user

berikut ini:

1. Penilaian kinerja harus mempunyai hubungan dengan pekerjaan/tugas pokok dan fungsinya.

2. Sistem penilaian kinerja benar-benar menilai perilaku atau hasil kerja yang mendukung kegiatan pengembangan mutu sekolah.

3. Adanya standar minimal yang harus dicapai dalam pelaksanaan tugas secara rinci dan jelas. Standar pelaksanaan tugas adalah ukuran normatif yang dipakai untuk menilai kinerja tersebut.

4. Penilaian kinerja akan berjalan dengan efektif apabila menggunakan instrumen yang valid dan reliabel. Valid artinya menilai apa yang seharusnya dinilai, reliabel artinya keajegan hasil penilaian.

5. Prosedur penilaian kinerja dibuat secara sederhana sehingga mudah dipahami, dilaksanakan, diolah dan mudah digunakan. Menurut Roeslan Abdulgani (2004:163) seorang pemimpin harus memiliki

kelebihan dalam 3 hal dari orang-orang yang dipimpinnya :

1) Kelebihan dalam bidang ratio Artinya seorang pemimpin harus memiliki pengetahuan tentang tujuan dan asas organisasi yang dipimpinnya. Memiliki pengetahuan tentang cara-cara untuk menjalankan organisasi secara efisien. Dan dapat memberikan keyakinan kepada orang-orang yang dipimpin kea rah berhasilnya tujuan.

2) Kelebihan dalam bidang rohaniah Artinya seorang pemimpin harus memiliki sifat-sifat yang memancarkan keluhuran budi, ketinggian moral, dan kesederhanaan watak.

3) Kelebihan dalam bidang lahiriah / jasmaniah Artinya dengan kelebihan ketahanan jasmaniah ini seorang pemimpin akan mampu memberikan contoh semangat dan prestasi kerja sehari-hari yang baik terutama ditujukan kepada orang-orang yang dipimpinnya.

commit to user

manajemen secara menyeluruh terkait dengan proses memimpin (leading) yang mengarah pada tahapan pengarahan, pembimbingan dan supervisi. Pada tahapan supervisi inilah kepala sekolah memiliki peranan khusus untuk menjalankan proses manajerial dengan baik.

Dengan begitu diperlukan suatu manajemen organisasi yang baik sehingga organisasi perlu adanya suatu manajemen. Menurut Terry (2000:47) dalam organisasi maka terdapat fungsi-fungsi dari manajemen planning yang meliputi antara lain penentuan tujuan dan bagaimana cara pencapaian yang terbaik termasuk didalamnya adalah pembiayaan. Tahap selanjutnya adalah fungsi organizing merupakan penentuan bagaimana penyusunan organisasi dan aktivitas yang dapat dilakukan.. Tahap manajemen selanjutnya adalah controlling dalam tahamp ini ada aktivitas memonitor dan perbaikan aktivitas yang sedang berjalan agar tujuan dapat tercapai. Controlling merupakan upaya sistematis untuk menetapkan standar prestasi pada sasaran perencanaan, merancang system umpan balik informasi, membandingkan prestasi sesungguhnya dengan prestasi standar, menentukan dan mengukur penyimpangan dan memperbaikinya. Tahapan selanjutnya adalah fungsi actuating merupakan tahapan dimana seorang pemimpin harus mampu menggerakkan dan memberi motivasi yang baik untuk bawahannya agar bias muncul kemabli semangat dalam bekerja untuk mencapai tujuan bersama. Setelah diuraikan secara mendetail mengenai tahapan-tahapan dalam fungsi manajemen maka dapat dijelaskan juga mengenai kepala sekolah sebagai pemimpin yang terdapat dalam tahapan fungsi manajemen yaitu leading. Pada tahapan memimpin atau leading maka didalamnya terdapat sebuah pengarahan, pembimbingan, dan supervisi.

c. Tujuan Penilaian Kinerja Kepala Sekolah

Dikemukakan oleh Robert L. Kantz dalam Segiovanni (Sudarwan Danim, 1995) bahwa penilaian kinerja kepala sekolah bertujuan untuk:

commit to user

jawab kepala sekolah dalam melaksanakan fungsi-fungsi manajerial dan supervisi/pengawasan pada sekolah yang dipimpinnya.

2. Memperoleh data hasil pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya sebagai peminpin sekolah.

3. Menentukan kualitas kerja kepala sekolah sebagai dasar dalam promosi dan penghargaan yang diberikan kepadanya.

4. Menentukan program peningkatan kemampuan profesional kepala sekolah dalam konteks peningkatan mutu pendidikan pada sekolah yang dipimpinnya.

5. Menentukan program umpan balik bagi peningkatan dan pengembangan diri dan karyanya dalam konteks pengembangan karir dan profesinya.

Hasil penilaian kinerja akan bermanfaat bagi kepala dinas pendidikan dalam menentukan promosi, penghargaan, mutasi dan pembinaan lebih lanjut.

d. Aspek Penilaian Kinerja Kepala Sekolah

Aspek yang dinilai dalam penilaian kinerja kepala sekolah dapat mencakup tiga dimensi yakni: (a) komitmen terhadap tugas, (b) pelaksanaan tugas, dan (c) hasil kerja. Komitmen terhadap tugas sebagai aktualisasi dari kompetensi kepribadian dan kompetensi sosial kepala sekolah. Pelaksanaan tupoksi (Tugas, pokok dan fungsi) sebagai aktualiasi dari kompetensi manajerial, kompetensi supervisi dan kompetensi kewirausahaan yang dimiliki kepala sekolah sedangkan hasil kerja merupakan dampak dari pelaksanaan tugas pokok kepala sekolah sebagai refleksi dari semua dimensi kompetensi kepala sekolah.

2. Tinjauan tentang Kemampuan Manajerial Kepala Sekolah

Berkenaan dengan tugas pokok kepala sekolah ini, pada semua jenjang pendidikan tugas kepala sekolah akan mencakup tiga bidang, yaitu: (a) tugas manajerial, (b) supervisi dan (c) kewirausahaan (dalam Wahjosumidjo, 1994:14)

commit to user

a) Kompetensi Manajerial

1. Mampu menyusun perencanaan sekolah untuk berbagai tingkatan perencanaan:

1) Menguasai teori perencanaan dan seluruh kebijakan pendidikan nasional sebagai landasan dalam perencanaan sekolah, baik perencanaan strategis, perencanaan operasional, perencanaan tahunan, maupun rencana angaran pendapatan dan belanja sekolah,

2) Mampu menyusun rencana strategis (renstra) pengembangan sekolah berlandaskan kepada keseluruhan kebijakan pendidikan nasional, melalui pendekatan, strategi, dan proses penyusunan perencanaan strategis yang memegang teguh prinsip-prinsip penyusunan rencara strategis baik

3) Mampu menyusun rencana operasional (Renop) pengembangan sekolah berlandaskan kepada keseluruhan rencana strategis yang telah disusun, melalui pendekatan, strategi, dan proses penyusunan perencanaan renop yang memegang teguh prinsip-prinsip penyusunan rencana operasional yang baik.

4) Mampu menyusun rencana tahunan pengembangan sekolah berlandaskan kepada keseluruhan rencana operasional yang telah disusun, melalui pendekatan, strategi, dan proses penyusunan perencanaan tahunan yang memegang teguh prinsip-prinsip penyusunan rencana tahunan yang baik.

5) Mampu menyusun rencana anggaran belanja sekolah (RAPBS) berlandaskan kepada keseluruhan rencana tahunan yang telah disusun, melalui pendekatan, strategi, dan proses penyusunan RAPBS yang memegang teguh prinsip-prinsip penyusunan RAPBS yang baik.

commit to user

kepada keseluruhan rencana tahunan dan RAPBS yang telah disusun, melalui pendekatan, strategi, dan proses penyusunan perencanaan program kegiatan yang memegang teguh prinsip- prinsip penyusunan perencanaan program yang baik.

7) Mampu menyusun proposal kegiatan melalui pendekatan, strategi, dan proses penyusunan perencanaan program kegiatan yang memegang teguh prinsip-prinsip-prinsip penyusunan proposal yang baik.

2. Mampu mengembangkan organisasi sekolah sesuai dengan kebutuhan:

1) Menguasai teori dan seluruh kebijakan pendidikan nasional dalam pengorganisasian kelembagaan sekolah sebagai landasan dalam mengorganisasikan kelembagaan maupun program insidental sekolah.

2) Mampu mengembangkan struktur organisasi formal kelembagaan sekolah yang efektif dan efisien sesuai dengan kebutuhan melalui pendekatan, strategi, dan proses pengorganisasian yang baik.

3) Mampu mengembangkan deskripsi tugas pokok dan fungsi setiap unit

strategi, dan proses

pengorganisasian yang baik.

4) Menempatkan personalia yang sesuai dengan kebutuhan

5) Mampu mengembangan standar operasional prosedur pelaksanaan tugas pokok dan fungsi setiap unit kerja melalui pendekatan, strategi, dan proses pengorganisasian yang baik

6) Mampu melakukan penempatan pendidik dan tenaga kependidikan sesuai dengan prinsip-prinsip tepat kualifikasi, tepat jumlah, dan tepat persebaran.

7) Mampu mengembangkan aneka ragam organisasi informal sekolah yang efektif dalam mendukung implementasi pengorganisasian

commit to user

bakat perseorangan pendidikan dan tenaga kependidikan

3. Mampu memimpin guru dan staf dalam rangka pendayagunaan

sumber daya manusia secara optimal:

1) Mampu mengkomunikasikan visi, misi, tujuan, sasaran, dan program strategis sekolah kepada keseluruhan guru dan staf.

2) Mampu mengkoordinasikan guru dan staf dalam merelalisasikan keseluruhan rencana untuk mencapai visi, mengemban misi, mencapai tujuan dan sasaran sekolah

3) Mampu berkomunikasi, memberikan pengarahan penugasan, dan memotivasi guru dan staf agar melaksanakan tugas pokok dan fungsinya masing-masing sesuai dengan standar operasional prosedur yang telah ditetapkan

4) Mampu membangun kerjasama tim (team work) antar-guru, antar- staf, dan antara guru dengan staf dalam memajukan sekolah

5) Mampu melengkapi guru dan staf dengan keterampilan- keterampilan profesional agar mereka mampu melihat sendiri apa yang perlu dilakukan sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya masing-masing

6) Mampu melengkapi staf dengan keterampilan-keterampilan agar mereka mampu melihat sendiri apa yang perlu dan diperbaharui untuk kemajuan sekolahnya

7) Mampu memimpin rapat dengan guru-guru, staf, orangtua siswa dan komite sekolah

8) Mampu melakukan pengambilan keputusan dengan menggunakan strategi yang tepat

9) Mampu menerapkan manajemen konflik

commit to user

sumber daya manusia secara optimal:

1) Mampu merencanakan kebutuhan guru dan staf berdasarkan rencana pengembangan sekolah

2) Mampu melaksanakan rekrutmen dan seleksi guru dan staf sesuai tingkat kewenangan yang dimiliki oleh sekolah

3) Mampu mengelola kegiatan pembinaan dan pengembangan profesional guru dan staf

4) Mampu melaksanakan mutasi dan promosi guru dan staf sesuai kewenangan yang dimiliki sekolah

5) Mampu mengelola pemberian kesejahteraan kepada guru dan staf sesuai kewenangan dan kemampuan sekolah

5. Mampu mengelola sarana dan prasarana sekolah dalam rangka pendayagunaan secara optimal:

1) Mampu merencanakan kebutuhan fasilitas (bangunan, peralatan, perabot, lahan, infrastruktur) sekolah sesuai dengan rencana pengembangan sekolah

2) Mampu mengelola pengadaan fasilitas sesuai dengan peraturan yang berlaku.

3) Mampu mengelola pemeliharaan fasilitas baik perawatan preventif maupun perawatan terhadap kerusakan fasilitas sekolah

4) Mampu mengelola kegiatan inventaris sarana dan prasarana sekolah sesuai sistem pembukuan yang berlaku.

5) Mampu mengelola kegiatan penghapusan barang inventaris sekolah.

commit to user

pencarian dukungan ide, sumber belajar, dan pembiayaan sekolah:

1) Mampu merencanakan kerjasama dengan lembaga pemerintah, swasta dan masyarakat

2) Mampu melakukan pendekatan-pendekatan dalam rangka mendapatkan dukukungan dari lembaga pemerintah, swasta dan masyarakat

3) Mampu memelihara hubungan kerjasama dengan lembaga pemerintah, swasta dan masyarakat

7. Mampu mengelola kesiswaan, terutama dalam rangka penerimaan siswa baru, penempatan siswa, dan pengembangan kapasitas siswa:

1) Mampu mengelola penerimaan siswa baru terutama dalam hal perencanaan dan pelaksanaan penerimaan siswa baru sesuai dengan kebutuhan sekolah

2) Mampu mengelola penempatan dan pengelompokan siswa dalam kelas sesuai dengan maksud dan tujuan pengelompokan tersebut.

3) Mampu mengelola layanan bimbingan dan konseling dalam membantu penguatan kapasitas belajar siswa

4) Mampu menyiapkan layanan yang dapat mengembangkan potensi siswa sesuai dengan kebutuhan, minat, bakat, kreativitas dan kemampuan

5) Mampu menetapkan dan melaksanakan tata tertib sekolah dalam memelihara kedisiplinan siswa

6) Mampu mengembangkan sistem monitoring terhadap kemajuan belajar siswa

7) Mampu mengembangkan sistem penghargaan dan pelaksanaannya kepada siswa yang berprestasi

commit to user

sesuai dengan arah dan tujuan pendidikan nasional:

1) Menguasai seluk beluk tujuan nasional, tujuan pembangunan nasional, dan tujuan pendidikan nasional, regional, dan lokal secara tepat dan kompherensif sehingga memiliki sikap positif akan pentingnya tujuan- tujuan tersebut sebagai arah penyelenggaraan pendidikan dan terampil menjabarkannya menjadi kompetensi lulusan dan kompetensi dasar.

2) Memiliki wawasan yang tepat dan komprehensif tentang diri peserta didik sebagai manusia yang berkarakter, berharkat, dan bermartabat, dan mampu mengembangan layanan pendidikan sesuai dengan karakter, harkat, dan martabat manusia.

3) Memiliki pemahaman yang komprehensif dan tepat, dan sikap yang benar tentang esensi dan tugas profesional guru sebagai pendidik

4) Menguasai seluk beluk kurikulum dan proses pengembangan kurikulum nasional sehingga memiliki sikap positif terhadap kebaradaan kurikulum nasional yang selalu mengalami pembaharuan, serta terampil dalam menjabarkannya menjadi kurikulum tingkat satuan pendidikan

5) Mampu mengembangkan rencana dan program pembelajaran sesuai dengan kompetensi lulusan yang diharapkan

6) Menguasai metode pembelajaran efektif yang dapat mengembangkan kecerdasan intelektual, spritual, dan emosional sesuai dengan materi pembelajaran

7) Mampu mengelola kegiatan pengembangan sumber dan alat pembelajaran di sekolah dalam mendukung pembelajaran aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan

8) Menguasai teknik-teknik penilaian hasil belajar dan menerapkannya dalam pembelajaran

9) Mampu menyusun program pendidikan per tahun dan per semester

10) Mampu mengelola penyusunan jadwa pelajaran per semester

commit to user

dan melaporkan hasil-hasilnya kepada stakeholders sekolah.

9. Mampu mengelola keuangan sekolah sesuai dengan prinsip pengelolaan yang akuntabel, transparan, dan efisien:

1) Mampu merencanakan kebutuhan keuangan sekolah sesuai dengan rencana pengembangan sekolah, baik untuk jangka pendek maupun untuk jangka panjang.

2) Mampu mengupayakan sumber-sumber keuangan terutama yang bersumber dari luar sekolah dan dari unit usaha sekolah.

3) Mampu mengkoordinasikan pembelanjaan keuangan sesuai dengan peraturan dan perundang-undangan berdasarkan asas prioritas dan efisiensi

4) Mampu mengkoordinasikan kegiatan pelaporan keuangan sesuai peraturan dan perundang-undangan yang berlaku

10. Mampu mengelola ketatausahaan sekolah dalam mendukung kegiatan- kegiatan sekolah:

1) Mampu mengelola administrasi surat masuk dan surat keluar sesuai dengan pedoman persuratan yang berlaku

2) Mampu mengelola administrasi sekolah yang meliputi administrasi akademik, kesiswaan, sarana/prasarana, keuangan, dan hubungan sekolah-masyarakat

3) Mampu mengelola administrasi kearsipan sekolah baik arsip dinamis maupun arsip lainnya

4) Mampu mengelola administrasi akreditasi sekolah sesuai dengan prinsip-prinsip tersedianya dokumen dan bukti-bukti fisik

commit to user

pembelajaran dan kegiatan kesiswaan di sekolah:

1) Mampu mengelola laboratorium sekolah agar dapat dimanfaatkan secara optimal bagi kepentingan pembelajaran siswa

2) Mampu mengelola bengkel kerja agar dapat dimanfaatkan secara optimal bagi kepentingan pembelajaran keterampilan siswa

3) Mampu mengelola usaha kesehatan sekolah dan layanan sejenis untuk membantu siswa dalam pelayanan kesehatan yang diperlukan

4) Mampu mengelola kantin sekolah berdasarkan prinsip kesehatan, gizi, dan keterjangkauan

5) Mampu mengelola koperasi sekolah baik sebagai unit usaha maupun sebagai sumber belajar siswa

6) Mampu mengelola perpustakaan sekolah dalam menyiapkan sumber belajar yang diperlukan oleh siswa

12. Mampu menerapkan prinsip-prinsip kewirausahaan dalam menciptakan inovasi yang berguna bagi pengembangan sekolah:

1) Mampu bertindak kreatif dan inovatif dalam melaksanakan pekerjaan melalui cara berpikir dan cara bertindak

2) Mampu memberdayakan potensi sekolah secara optimal ke dalam berbagai kegiatan-kegiatan produktif yang menguntungkan sekolah

3) Mampu menumbuhkan jiwa kewirausahaan (kreatif, inovatif, dan produktif) di kalangan warga sekolah

13. Mampu menciptakan budaya dan iklim kerja yang kondusif bagi pembelajaran siswa:

1) Mampu menata lingkungan fisik sekolah sehingga menciptakan suasana nyaman, bersih dan indah

commit to user

penciptaan hubungan kerja yang harmonis di kalangan warga sekolah

3) Mampu menumbuhkan budaya kerja yang efisien, kreatif, inovatif, dan berorientasi pelayanan prima

14. Mampu mengelola sistem informasi sekolah dalam mendukung penyusunan program dan pengambilan keputusan:

1) Mampu mengembangkan prosedur dan mekanisme layanan sistem informasi

2) Mampu menyusun format data base sekolah sesuai kebutuhan

3) Mampu mengkoordinasikan penyusunan data base sekolah baik sesuai kebutuhan pendataan sekolah

4) Mampu menerjemahkan data base untuk merencanakan program pengembangan sekolah

15. Terampil dalam memanfaatkan kemajuan teknologi informasi bagi

peningkatan pembelajaran dan manajemen sekolah:

1) Mampu memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi dalam manajemen sekolah

2) Mampu memanfaatkan teknologi informasi dan komukasi dalam pembelajaran, baik sebagai sumber belajar maupun sebagai alat

pembelajaran

16. Terampil mengelola kegiatan produksi/jasa dalam mendukung sumber pembiayaan sekolah dan sebagai sumber belajar sisiwa:

1) Mampu merencanakan kegiatan produksi/jasa sesuai dengan potensi sekolah