HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN IBU DENGAN PEMBERIAN AMOXICILLIN PADA BALITA DI DESA BANJARWATI KECAMATAN PACIRAN KABUPATEN LAMONGAN Repository - UNAIR REPOSITORY

SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN IBU DENGAN PEMBERIAN AMOXICILLIN PADA BALITA DI DESA BANJARWATI KECAMATAN PACIRAN KABUPATEN LAMONGAN

  Oleh Verdha Aidhya Eugelella

  011211233014

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIDAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS AIRLANGGA SURABAYA 2016

  SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN IBU DENGAN PEMBERIAN AMOXICILLIN PADA BALITA DI DESA BANJARWATI KECAMATAN PACIRAN KABUPATEN LAMONGAN Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Kebidanan Dalam Program Studi Pendidikan Bidan Pada Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga

  Oleh Verdha Aidhya Eugelella

  011211233014

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIDAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS AIRLANGGA SURABAYA 2016

  ii

  iv

PENETAPAN PANITIA PENGUJI

  Penelitian dengan judul Hubungan Antara Pengetahuan Ibu Dengan Pemberian Amoxicillin Pada Balita Di Desa Banjarwati Kecamatan Paciran Kabupaten Lamongan .

  Telah diuji pada tanggal : 3 Agustus 2016 Panitia penguji skripsi : Ketua : Sri Utami, S.Kp., M.Kes.

  NIP. 19671114 199003 2 001 Anggota Penguji : 1. Dr. Sri Umijati, dr.,MS

  NIP. 19621205 198902 2 001

  2. Muhammad Faizi, dr., Sp. A (K) NIP. 19650527 199002 1 003

  v vi

  MOTTO

  “Bersabar dan berserah diri pada Allah Menjadi solusi untuk mencari ketenangan hati.”

  “ Kunci menjadi BAHAGIA adalah jauhi kebencian , hindari kekhawatiran ,hidup sederhana, memberi lebih banyak, berharap lebih sedikit.”

  vii

UCAPAN TERIMA KASIH

  Puji s yukur ka mi pa njatkan ke hadirat A llah S WT, be rkat r ahmat da n bimbinganNya kami dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Hubungan Antara Pengetahuan Ibu Dengan Pemberian Amoxicillin Pada Balita Di Desa Banjarwati Kecamatan P aciran K abupaten Lamongan”. S kripsi in i merupakan s alah s atu syarat unt uk m emperoleh g elar s arjana k ebidanan ( S.Keb) p ada P rogram s tudi Pendidikan Bidan Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga.

  Bersama ini perkenankanlah saya m engucapkan terimakasih yang s ebesar- besarnya dengan hati yang tulus kepada:

  1. Ibu- ibu s elaku r esponden da lam pe nelitian i ni yang t elah be rsedia membantu penyelesaian penelitian ini.

  2. Seluruh ka der-kader yang t elah m embantu unt uk m engumpulkan i bu-ibu saat penelitian ini.

  3. Bapak Sutiono selaku Kepala Desa yang telah memberikan ijin melakukan penelitian di Desa Banjarwati Kecamatan Paciran Kabupaten Lamongan dan membantu penulis dalam pengumpulan data penelitian.

  4. Badan K esatuan Bangsa D an P olitik K abupaten Lamongan yang t elah memberikan s urat i jin unt uk m elakukan s tudi pe ndahuluan d an i jin penelitian di wilayah Kabupaten Lamongan.

  5. Prof. D R. Soetojo, dr ., S p.U (K) s elaku D ekan F akultas K edokteran Universitas A irlangga S urabaya yang t elah m emberikan k esempatan d an fasilitas ke pada ka mi untuk m engikuti da n m enyelesaikan pe ndidikan program studi kami yaitu pendidikan bidan.

  6. Baksono w inarti., dr ., S p.OG ( K), s elaku K ooediantor pr ogram s tudi pendidikan bi dan F akultas K edokteran U niversitas A irlangga yang t elah memberikan ke sempatan da n dor ongan ke pada k ami unt uk m enyelesaikan program pendidikan bidan.

  7. Muhammad F aizi, dr ., S p.A ( K), s elaku P embimbing I yang te lah memberikan bimbingan, arahan, dan masukannya dalam penyusunan skripsi ini.

  8. Dr. S ri U mijati, dr., MS, selaku P embimbing II yang t elah memberikan bimbingan, arahan, dan masukannya dalam penyusunan skripsi ini.

  9. Sri Utami, S.Kp., M.Kes, selaku Ketua Penguji skripsi yang telah bersedia menguji dan memberikan masukan untuk perbaikan skripsi ini.

  10. Atika, S .Si, M .Kes. s elaku d osen me todelogi p enelitian yang t elah meluangkan waktunya dalam membimbing skripsi ini.

  11. Seluruh s taf dos en P rogram S tudi Pendidikan B idan F akultas K edokteran Universitas A irlangga yang t elah me mberikan ilmu , pengetahuan da n wawasan yang bermanfaat untuk penulis.

  12. Orang T ua t ercinta Bapak A smundik da n Ibu K usniawati, F andi A hmad Sanjaya, D wi M artha dan B aim, yang t elah m emberikan d oa restu, dukungan dan semangat dalam penyelesaian skripsi ini.

  13. Sahabat s eperjuangan, Naning ,Wawa, B ella, D ina, F eby, Irna, Rya, yang selalu memberikan semangat dan menemani dalam suka duka selama ini.

  viii

  14. Seluruh t eman s eperjuangan P SPB F K-UNAIR a ngkatan 201 2 reguler “Abdomen t ercinta” yang s aya s ayangi d an selalu s emangat p antang menyerah

  15. Semua pihak yang telah membantu demi kelancaran penulisan skripsi ini.

  Semoga Allah SWT membalas budi baik semua pihak yang telah memberi kesempatan, dukungan dan ba ntuan da lam m enyelesaikan s kripsi i ni. Kami sadari bahwa sjripsi ini jauh dari sempurna tapi kami berharap bermanfaat bagi pembaca.

  ix

  ABSTRAK

  Hubungan Antara Pengetahuan Ibu Dengan Pemberian Amoxicillin Pada Balita Di Desa Banjarwati Kecamatan Paciran Kabupaten Lamongan

  Verdha Aidhya Eugelella Antibiotik s ebagai oba t untuk m enanggulangi pe nyakit i nfeksi ha rus di gunakan dengan be nar. S alah s atu a ntibiotik yang s ering di gunakan m asyarakat ad alah amoxicillin. Di Indonesia sekitar 92% masyarakat tidak menggunakan antibiotik secara tepat. Terdapat 80% ibu tidak mengetahui penggunaan amoxicillin di desa Banjarwati, P aciran, Lamongan. Tujuan p enelitian in i untuk menentukan hubungan a ntara pe ngetahuan i bu t entang amoxicillin de ngan pemberian amoxicillin p ada b alita. Penelitian i ni m enggunakan jenis p enelitian cross

  sectional

  dan cara pengambilan sampel dengan teknik Simple Random Sampling dengan melibatkan responden 81 ibu-ibu yang mempunyai balita. Variabel yang diteliti Pengetahuan i bu t entang a moxicillin da n p emberian am oxicillin p ada balita. Hasil y ang diperoleh pengetahuan i bu t entang a moxicillin be rhubungan dengan p emberian amoxicillin pada balita (p=0,0001). Kesimpulan pengetahuan ibu tentang amoxicllin berhubungan dengan pemberian amoxicillin pada balita.

  Kata kunci : Pengetahuan tentang amoxicillin, Pemberian amoxicillin, Hubungan

  x

  ABSTRACT

  The association between mother’s knowledge and antibiotic administration in under-five years old children at Banjarwati Village Paciran District Lamongan Regency

  Verdha Aidhya Eugelella Antibiotics a s a medicine to c ombat i nfectious di seases m ust be us ed pr operly. One a ntibiotic th at is o ften u sed in c ommunity is a moxicillin. I n I ndonesia, approximately 92 % of t he c ommunities do not m ake us e of a ntibiotics appropriately. Eighty percent of women at Banjarwati Village, Paciran, Lamongan do not know how t o u se a ntibiotics pr operly. The a im of t his s tudy was t o determine the a ssociation be tween m others’ know ledge a nd a ntibiotic

  cross

  administration i n unde r-five years ol d c hildren. This s tudy design w as

  sectional

  study. 81 mothers’ having children under-five years old was seleced as sample random sampling. The variables of this study were mothers’ knowledge of amoxicillin and amoxicillin administration in under-five years old children. The result revealed t hat mother’s knowledge h ad a corelation w ith t heir p ractice for giving amoxicillin (p=0,0001).The conclusion was the mother’s knowledge could improve th ere p ractice f or giving amoxicillin on t heir under-five years o ld children. Keywords : Knowledge about amoxicillin, Amoxicillin administration, Relation

  xi

  DAFTAR ISI

  SAMPUL DEPAN SAMPUL DALAM .......................................................................................... i PRASYARAT GELAR .................................................................................... ii SURAT PERNYATAAN................................................................................. iii LEMBAR PERSETUJUAN............................................................................. iv PENETAPAN PANITIA PENGUJI ................................................................ v LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................. vi MOTTO ........................................................................................................... vii UCAPAN TERIMAKASIH ............................................................................. viii ABSTRAK ....................................................................................................... ix ABSTRACT ..................................................................................................... x DAFTAR ISI .................................................................................................... xi DAFTAR TABEL ............................................................................................ xiv DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xv DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xvi DAFTAR SINGKATAN, ISTILAH, DAM ARTI LAMBANG ..................... xvii

  BAB 1 PENDAHULUAN

  1.1 Latar Belakang ............................................................................. 1

  1.2 Rumusan Masalah ........................................................................ 2

  1.3 Tujuan Penelitian ......................................................................... 2

  1.3.1 Tujuan Umum .................................................................... 2

  1.3.2 Tujuan Khusus ................................................................... 2

  1.4 Manfaat Penelitian ....................................................................... 3

  1.5 Resiko Penelitian ......................................................................... 3

  BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

  2.1 Pengetahuan ............................................................................... 4

  2.1.1 Definisi Pengetahuan ........................................................ 4

  2.1.2 Tingkat Pengetahuan ......................................................... 5

  2.1.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan .............. 7

  2.1.4 Cara Penilaian Pengetahuan ............................................. 10

  2.1.5 Kategori Pengetahuan ...................................................... 11

  2.2. Ibu ............................................................................................... 12

  2.2.1 Pengertian Peran Ibu .......................................................... 12

  2.3 Balita ........................................................................................... 12

  2.3.1 Pengertian Balita ................................................................ 12

  2.4 Amoxicillin ................................................................................. 13

  2.4.1 Pengertian Amoxicillin ...................................................... 13

  2.4.2 Kegunaan Amoxicillin ....................................................... 15

  2.4.3 Efek Samping ..................................................................... 15

  2.4.4 Cara Penyimpanan Obat Secara Umum ............................. 16

  2.4.5 Kepatuhan Pemberian Antibiotik Amoxicillin .................. 17

  xii

  2.4.6 Penggunaan Antibiotik pada Anak .................................... 18

  2.4.7 Faktor yang Mempengaruhi Penggunaan Antibiotik ......... 19

  2.4.8 Penggunaan Antibiotik yang Rasional ............................... 21

  2.5 Pengetahuan ibu dengan pemberian amoxicillin ........................ 23

  BAB 3 KERANGKA KONSEPTUAL

  3.1 Kerangka Konseptual Penelitian .................................................. 25

  3.2 Hipotesis Penelitian .................................................................... 27

  BAB 4 METODE PENELITIAN

  4.1 Jenis Penelitian............................................................................. 28

  4.2 Rancangan Penelitian ................................................................... 28

  4.3 Populasi dan Sampel ................................................................. 28

  4.3.1 Populasi .............................................................................. 28

  4.3.2 Sampel, Besar Sampel Dan Cara Pengambilan Sampel .... 28

  4.3.2.1 Sampel ................................................................... 28

  4.3.2.2 Kriteria Sampel ...................................................... 28

  4.3.3 Besar Sampel ..................................................................... 30

  4.3.4 Teknik Pengambilan Sampel ............................................. 30

  4.4 Lokasi dan Waktu Penelitian ...................................................... 30

  4.4.1 Lokasi Penelitian ............................................................... 30

  4.4.2 Waktu Penelitian ................................................................ 30

  4.5 Variabel Penelitian, Definisi Operasional, dan Cara Pengukuran Variabel ....................................................................................... 30

  4.5.1 Variabel Penelitian ............................................................. 30

  4.5.2 Definisi Operasional .......................................................... 30

  4.6 Teknik dan Prosedur Pengumpulan Data ..................................... 31

  4.6.1 Instrumen Penelitian .......................................................... 31

  4.6.2 Jenis Data ........................................................................... 31

  4.6.3 Cara Kerja .......................................................................... 31

  4.7 Pengolahan dan Analisis Data ..................................................... 33

  4.7.1 Pengolahan Data ................................................................ 33

  4.7.2 Analisis Data ...................................................................... 33

  4.8 Kerangka Operasional .................................................................. 35

  4.9 Etika Penelitian ............................................................................ 36

  4.9.1 Kemanfaatan ...................................................................... 36

  4.9.2 Informed Consent ............................................................... 36

  4.9.3 Kerahasiaan ........................................................................ 36

  4.9.4 Perlindungan dari ketidaknyamanan .................................. 37

  BAB 5 HASIL DAN ANALISIS HASIL PENELITIAN

  5.1 Hasil Penelitian ........................................................................... 38

  5.1.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian ................................. 38

  5.1.2 Karakteristik Responden ................................................... 38

  5.2 Analisis Hasil Penelitian............................................................. 40

  5.2.1 Pengetahuan Ibu ................................................................ 40

  xiii

  5.2.2 Pemberian Amoxicillin ....................................................... 40

  5.2.3 Pengetahuan Ibu berdasarkan Umur, Pendidikan, Pekerjaan.............................................................................. 41

  5.2.4 Hubungan Pengetahuan ibu dengan Pemberian Amoxicillin pada Balita............................................................................ 42 BAB 6 PEMBAHASAN

  6.1 Pengetahuan Ibu ........................................................................... 43

  6.2 Pemberian Amoxicillin ................................................................ 46

  6.3 Pengetahuan Ibu dan Pemberian Amoxicillin pada Balita .......... 46

  BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN

  7.1 Kesimpulan .................................................................................. 48

  7.2 Saran ............................................................................................ 48 DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 50 LAMPIRAN

  xiv

  DAFTAR TABEL Halaman

Tabel 2.1 Tabel Kategori Pengetahuan .................................................. 11Tabel 4.1 Definisi operasional penelitian .............................................. 33Tabel 5.1 Distribusi frekuensi responden berdasarkan umur ibu .......... 39Tabel 5.2 Distribusi frekuensi responden berdasarkan pendidikan ibu . 39Tabel 5.3 Distribusi frekuensi responden berdasarkan pekerjaan ibu ... 39Tabel 5.4 Distribusi frekuensi responden berdasarkan pengetahuan ibu. 40Tabel 5.5 Distribusi frekuensi responden berdasarkan pemberian amoxicillin pada balita ............................................................ 40Tabel 5.6 Distribusi Frekuensi pengetahuan ibu berdasarkan umur, pendidikan, pekerjaan ............................................................. 41Tabel 5.7 Distribusi frekuensi responden berdasarkan pengetahuan ibu dan pemberian amoxicillin pada balita di desa Banjarwati

  kecamatan Paciran kabupaten Lamongan................................ 42

  xv

  DAFTAR GAMBAR Halaman

Gambar 3.1 Kerangka Konseptual Penelitian ............................................. 25Gambar 4.1 Rancang Penelitian .................................................................. 28Gambar 4.2 Kerangka Operasional ............................................................. 35

  xvi

  DAFTAR LAMPIRAN Halaman

  Lampiran 1 Jadwal Penelitian ................................................................... 54 Lampiran 2 Lembar Permohonan Menjadi Responden ............................ 55 Lampiran 3 Lembar Persetujuan Menjadi Responden .............................. 56 Lampiran 4 Kuesioner Penelitian .............................................................. 57 Lampiran 5 Berita Acara Perbaikan Usulan Penelitian............................. 61 Lampiran 6 Berita Acara Perbaikan Skripsi.............................................. 63 Lampiran 7 Surat Izin Studi Pendahuluan ................................................ 67 Lampiran 8 Surat Izin Penelitian............................................................... 68 Lampiran 9 Surat Permohonan Kelayakan Etik ........................................ 69 Lampiran 10 Surat Izin Penelitian dari Tempat Penelitian ......................... 70 Lampiran 11 Surat Izin Penelitian dari Tempat Penelitian ......................... 71 Lampiran 12 Surat Izin Penelitian dari Tempat Penelitian ......................... 72 Lampiran 13 Surat Layak Etik .................................................................... 73 Lampiran 14 Lembar Konsultasi ................................................................ 74 Lampiran 15 Analisa Data ......................................................................... 75

  xvii

DAFTAR SINGKATAN, ISTILAH, DAN ARTI LAMBANG

  Singkatan PAT : Penggunaan Antibiotik Yang Tepat WHO : World Health Organization PPRA : Program Pengenalian Resitensi Antimikroba KHM : Kadar Hambatan Minimal MIC : Minimum Inhibitory Concentration PBP : Penicillin Binding Protein Lambang % : Persentase n : Jumlah sampel N : Jumlah populasi d : Tingkat signifikansi P : Proporsi n : Jumlah skor maksimal f : Jumlah jawaban yang benar

  xviii

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

  Berbagai s tudi m enemukan ba hwa s ekitar 40 -62% a ntibiotik di gunakan secara t idak t epat an tara l ain p enyakit yang t idak m emerlukan a ntibiotik. P ada penelitian kua litas pe nggunaan a ntibiotik di berbagai b agian r umah s akit ditemukan 30% - 80% tidak didasarkan pada indikasi (Hadi,2009)

  The Center for Disease Control and Prevention in

  USA menyebutkan 50 juta peresepan antibiotik yang tidak diperlukan dari 150 juta peresepan tiap tahun (Akalin, 2010) . Di I ndonesia s ekitar 92% masyarakat t idak m enggunakan antibiotika s ecara t epat. Berdasarkan ha sil pe nelitian yang di lakukan A MRIN- study (Antimicrobial resitance in indonesia) menunjukkan bahwa antibiotik yang paling banyak digunakan adalah ampisilin dan amoxicillin (Depkes RI,2010).

  Hasil penelitian yang d ilakukan ol eh Friskilia, 2013 di K ota M anado sebagian b esar memiliki p engetahuan sedang 49,3 % tentang a moxicillin.

  Sementara penelitian y ang dilakukan ol eh Serliani, 2014 di de sa M anurunge kecamatan U laweng k abupaten B one tingkat pe ngetahuan te ntang antibiotik rendah 55,4% .

  Berdasarkan penelitian Serliani, 2014 mendukung hasil studi pendahuluan di d esa B anjarwati k ecamatan P aciran k abupaten Lamongan dimana 8 0% ibu tidak m engetahui t entang p enggunaan amoxicillin dengan b enar oleh ka rena i tu penelitian ini dilakukan di desa tersebut.

  1 Masih t ingginya pe nggunaan a ntibiotik yang t idak t epat akan menyebabkan r esistensi d an berdampak bu ruk pada b alita k arena b alita s angat tergantung p ada i bunya, sementara p enggunaan antibiotik masih tinggi baik di kota m aupun di de sa, apakah pe ngetahuan ibu a da hubun gannya dengan pemberian pada balita.

  Penggunaan a moxicillin yang tid ak s esuai k arena pengetahuan ibu yang rendah di dapatkan di desa, karena belum ada penelitian tentang pengetahuan ibu dan p emberian a moxicillin p ada b alita maka p eneliti melakukan p enelitian tersebut.

  1.2 Rumusan Masalah

  Apakah a da hubungan pengetahuan i bu dengan pemberian a moxicillin pada balita di desa Banjarwati kecamatan Paciran kabupaten Lamongan ?

  1.3 Tujuan Penelitian

  1.3.1 Tujuan Umum Menentukan hubungan pengetahuan i bu dan pe mberian a moxicillin pada balita di desa Banjarwati kecamatan Paciran kabupaten Lamongan.

  1.3.2 Tujuan Khusus 1) Mengidentifikasi karakteristik ibu be rdasarkan umur, pe ndidikan dan pekerjaan.

  2) Mempelajari pengetahuan ibu dalam memberikan amoxicillin pada balita. 3) Mempelajari pemberian amoxicillin pada balita. 4) Menganalisis hubungan pengetahuan ibu dan pemberian amoxicillin.

  1.4 Manfaat Penelitian

  1.4.1 Bagi Peneliti Melalui p enelitian i ni d iharapkan d apat meningkatkan pe ngetahuan peneliti sehingga peneliti dapat m engetahui hubungan pe ngetahuan i bu dengan pemberian amoxicillin pada balita. Dengan mengetahui hubungannya diharapkan dapat menurunkan angka resistensi terhadap amoxicillin.

  1.4.2 Masyarakat Penelitian in i d apat me njadi t ambahan i nformasi d an w awasan, a gar masyarakat d apat m enggunakan am oxicillin s ecara t epat d an r asional, s ehingga dapat menurunkan angka resistensi terhadap antibiotik amoxicillin, yaitu dengan cara m engetahui hubung an pe ngetahuan i bu da n pe mberian a moxicillin pa da balita secara benar.

  1.4.3 Pengembang ilmu pengetahuan Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan acuan dalam pengembangan ilmu pengetahuan serta m emberikan k ajian i lmiah m engenai hubungan p engetahuan ibu dan pemberian amoxicillin pada balita untuk penelitian selanjutnya.

  1.5. Resiko Penelitian

  1.5.1 Responden m enolak u ntuk di lakukan wawancara k arena k ehilangan waktunya.

  1.5.2 Kunjungan ibu yang memiliki bayi di desa Banjarwati kecamatan Paciran kabupaten Lamongan pada waktu penelitian berlangsung tidak memenuhi jumlah s ampel yang diinginkan s ehingga h arus m enambah w aktu penelitian.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengetahuan

  2.1.1 Definisi Pengetahuan Pengetahuan ad alah m erupakan h asil p engingat s uatu h al, t ermasuk mengingat k embali k ejadian yang p ernah d i alami b aik secara s engaja maupun tidak sengaja dan ini terjadi orang melakukan kontak atau pengamatan t erhadap suatu objek tertentu. (Mubarak, W et al, 2007)

  Pengetahuan a dalah ke seluruhan pe mikiran, gagasan, i de, kons ep, da n pemahaman yang d imiliki ma nusia te ntang d unia d an s egala i sinya t ermasuk manusia dalam kehidupan.(Keraf, 2008). Pengetahuan merupakan hasil dari usaha manusia untuk tahu. Pekerjaan tersebut adalah hasil dari kenal insaf,mengerti, dan pandai. (Salam, 2003)

  Menurut Notoatmodjo (2012), pengetahuan (Knowledge) adalah hasil tahu dari m anusia yang s ekedar m enjawab p ertanyaan “W hat”. P engetahuan merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan, penciuman, rasa, dan raba.

  Menurut B loom da n S kinner pe ngetahuan a dalah ke mampuan s eseorang untuk m engungkapkan kembali a pa yang di ketahuinya d alam be ntuk bukt i jawaban baik lisan atau tulisan, bukti atau tulisan tersebut merupakan suatu reaksi dari suatu stimulasi yang berupa pertanyaan baik lisan atau tulisan. (Notoatmodjo, 2012)

  4

  5 Penelitian R ongers ( 1974) da lam buku M ubarak ( 2007) m engungkapkan

  bahwa s ebelum or ang mengadopsi pe rilaku ba ru di dalam di ri or ang t ersebut terjadi proses yang berurutan yakni : 1) Kesadaran ( Awareness) d imana o rang t ersebut m enyadari d alam ar ti mengetahui terlebih dahulu terhadap stimulus.

  2) Merasa tertarik (interest) terhadap stimulus objek tersebut. 3) Evaluasi (evaluation) menimbang nimbang baik buruknya tindakan t erhadap stimulus te rsebut b agi dirinya. H al i ni be rarti s ikap r esponden s udah l ebih baik lagi. 4) M encoba (trial) d imana s ubjek t elah m elalui m encoba m elakukan s esuatu sesuai dengan apa yang dikehendaki oleh stimulus.

  5) A dopsi ( adaptation) di mana obj ek t elah b erperilaku b aru s esuai dengan pengetahuan.

  2.1.2 Tingkat Pengetahuan Menurut Notoatmodjo (2010) tingkatan pengetahuan terdiri dari :

  1. Tahu (Know) Tahu d iartikan s ebagai m engingat s uatu m ateri yang t elah dipelajari sebelumnya. Termasuk kedalam pengetahuan. Tingkat ini adalah mengingat kembali ( recall) t erhadap s esuatu yang s pesifik d ari s eluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang telah diterima. Oleh sebab itu tahu ini merupakan tingkat pengetahuan yang paling rendah.

  6

  2. Memahami (Comprehension) Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan secara benar tentang obyek yang diketahui, dan dapat menginterpretasikan materi tersebut secara benar. Orang yang telah paham terhadap obyek atau materi ha rus da pat m enjelaskan, m enyebutkan c ontoh, m enyimpulkan, meramalkan dan sebagainya terhadap obyek yang dipelajari.

  3. Aplikasi (Aplication) Aplikasi diartikan sebagai pengetahuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari pada saat kondisi real (sebenarnya). Aplikasi di sini dapat di artikan s ebagai aplikasi a tau pe nggunaan hukum -hukum, r umus- rumus, metode-metode, prinsip dalam konteks atau situasi yang lain.

  4. Analisa (Analysis) dan Sintesis (Syntesis) Analisa ad alah s uatu k emampuan m enjabarkan s uatu m ateri at au obyek ke dalam komponen-komponen tetapi masih di dalam satu struktur organisasi da n m asih a da ka itannya s atu s ama l ain. S intesis m enunjuk kepada suatu kemampuan untuk meletakkan atau menghubungkan bagian- bagian da lam s uatu be ntuk ke seluruhan yang ba ru. D engan k ata l ain kemampuan unt uk m enyusun f ormulasi ba ru dari f ormulasi-formulasi yang ada.

  5. Evaluasi (Evaluation) Evaluasi i ni be rkaitan de ngan ke mampuan unt uk m elakukan justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau obyek.

  7

  2.1.3 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan Menurut Notoatmodjo ( 2012), a da be berapa f aktor yang mempengaruhi pengetahuan seseorang yaitu:

  1. Pendidikan Status pe ndidikan a kan berpengaruh t erhadap p erilaku ke sehatan seseorang. T ingkat p endidikan da n pe ngetahuan i bu s angat mempengaruhi t erlaksananya s ebuah ke giatan y ang di peroleh ba ik pendidikan f ormal m aupun non f ormal (Notoatmodjo, 2012) . S alah satu f aktor yang m empengaruhi k ecemasan ad alah p endidikan d an status ekonomi.

  Tingkat pe ndidikan s eseorang dapat m empengaruhi k emampuan berpikir ( Stuart,2006). S emakin t inggi t ingkat pe ndidikan a kan semakin mudah be rpikir r asional s erta m enangkap i nformasi ba ru termasuk m enguraikan masalah. M enurut U U RI No.20 t ahun 2003 jalur pendidikan sekolah terdiri dari :

  a. Pendidikan dasar (SD,SMP) Pendidikan da sar a dalah j enjang pe ndidikan selama 9 t ahun pertama p ada m asa s ekolah an ak yang m elandasi j enjang pendidikan.

  b. Pendidikan menengah Pendidikan menengah adalah jenjang pendidikan dasar. Pendidikan menengah dibagi menjadi:

  1. Pendidikan menengah umum

  8 Pendidikan m enengah d i s elenggarakan o leh S MA at au M A,

  pendidikan m enengah u mum di kelompokkan da lam pr ogram sesuai de ngan ke butuhan unt uk m elanjutkan ke P erguruan Tinggi.

  2. Pendidikan menengah kejuruan Pendidikan menengah kejuruan diselenggarakan oleh SMK dan MAK pe ndidikan m enengah k ejuruan di dasarkan p ada perkembangan i lmu pe ngetahuan, t eknologi, s eni, duni a industri, t enaga k erja baik s ecara na sional m aupun global regional.

  c. Pendidikan Tinggi Pendidikan t inggi a dalah j enjang s etelah pe ndidikan m enengah.

  Pendidikan tinggi diselenggarakan oleh akademi, institusi, sekolah tinggi dan universitas.

  2. Umur Menurut Z aluchu ( 2006), um ur a dalah l amanya us ia s eseorang dihitung da ri l ahirnya sampai de ngan ul ang t ahun yang t erakhir.

  Sedangkan m enurut H urlock ( 2004) , um ur m erupakan pe riode penyesuaian terhadap pola kehidupan baru dan harapan baru. Dengan meningkatnya um ur s emakin pa njang r entang w aktu unt uk m encapai pengalaman d an pe ngetahuan yang l ebih b aik s ehingga de ngan meningkatnya u sia ak an s emakin l uas p engalaman d an p engetahuan

  9

  yang dimiliki Dari budaya yang ada di masyarakat menganggap bahwa orang yang dewasa akan lebih dipercaya karena mereka telah matang.

  Kategori umur menurut Depkes RI (2009): 1. 0-5 tahun : masa balita 2. 5-11 tahun : masa kanak-kanak 3. 12-16 tahun : masa remaja awal 4. 17-25 tahun : masa remaja akhir 5. 26- 35 tahun : masa dewasa awal 6. 36-45 tahun : masa dewasa akhir 7. 46- 55 tahun : masa lansia awal 8. 56-65 tahun : masa lansia akhir 9. >65 tahun : masa manula

  3. Pekerjaan Menurut Notoatmodjo (2011), pekerjaan adalah suatu kegiatan atau aktifitas s eseorang unt uk m emperoleh p enghasilan, guna unt uk memenuhi ke butuhan s ehari-hari da lam m emenuhi ke butuhan hi dup. Seseorang bekerja bertujuan untuk mencapai suatu keadaan yang lebih dari k eadaan s ebelumnya. D engan b ekerja s eseorang d apat b erbuat sesuatu yang b ernilai, b ermanfaat d an m emperoleh b erbagai pengetahuan.

  10

  4. Media massa/ Sumber informasi Sebagai s arana k omunikasi, b erbagai b entuk m edia m assa s eperti televisi, radio, surat kabar, majalah, internet, dan lain-lain mempunyai pengaruh besar terhadap pembentukan opini dan kepercayaan orang.

  5. Sosial budaya dan ekonomi Kebiasan da n t radisi yang di lakukan ol eh or ang-orang t anpa melalui penalaran apakah yang dilakukan baik atau buruk.

  6. Lingkungan Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada disekitar individu, baik lingkungan fisik, biologis, maupun sosial.

  7. Pengalaman Pengalaman sebagai sumber pengetahuan adalah suatu cara untuk memperoleh k ebenaran pengetahuan dengan cara mengulang kembali pengetahuan yang di peroleh da lam m emecahkan m asalah yang dihadapi masa lalu.

  2.1.4 Cara Penilaian Pengetahuan Penilaian pengetahuan yang dikemukakan oleh Bloom dan Skinner dalam

  Evin ( 2009), yaitu de ngan c ara or ang yang be rsangkutan m engungkapkan ka ta- kata yang diketahui dalam bentuk jawaban baik lisan maupun tulisan. Bukti atau jawaban tersebut merupakan reaksi dari suatu rangsangan yang berupa pertanyaan baik lisan maupun tulisan.

  Pertanyaan y ang d apat di gunakan unt uk m enilai pengetahuan s ecara umum dapat dikelompokkan menjadi dua jenis, antara lain :

  11

  1) Pertanyaan subjektif berupa jenis pertanyaan essai Hal ini karena penilaian untuk pertanyaan ini melibatkan faktor subjektif dari penilaian, sehingga nilainya akan beda dari seorang penilai dibandingkan dengan yang lain dari suatu waktu ke waktu yang lain. 2) Pertanyaan objektif berupa pertanyaan pilihan berganda dan benar salah

  Hal i ni k arena p ertanyaan-pertanyaan i tu d apat d inilai s ecara p asti penilaiannya tanpa melibatkan faktor subjektivitas dari penilai.

  Dari ke dua p ertanyaan t ersebut, p enilaian obj ektif khus usnya d engan pilihan berganda lebih disukai untuk dijadikan sebagai alat ukur pengetahuan karena l ebih m udah di sesuaikan de ngan pe ngetahuan yang a kan di ukur da n lebih cepat dinilai.

  2.1.5 Kategori Pengetahuan Tabel 2.1 Pengetahuan dibagi dalam 3 kategori.

  No Tabel Kategori Keterangan

  1. Baik Bila subyek mampu menjawab dengan benar 76% - 100% dari seluruh pertanyaan.

  2. Cukup Bila subyek mampu menjawab dengan benar 56% - 75% dari seluruh pertanyaan.

  3. Kurang Bila subyek mampu menjawab dengan benar 40% - 55% dari seluruh pertanyaan. Sumber : Arikunto,2006

2.2 Ibu

  Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, (2008) "ibu adalah wanita yang telah m elahirkan s eseorang". Ibu a dalah orang t ua pe rempuan da ri seorang an ak, b aik l aki-laki m aupun p erempuan, ba ik m elalui hu bungan biologis maupun sosial.

  12 Menurut B ustainah A sh-Shabuni, (2007) "ibu a dalah ba ngunan

  kehidupan de ngan penopang pe rjalanannya yang memberikan sesuatu tanpa meminta imbalan dan harga. Menurut Bilih A bduh (2009) " ibu adalah seorang perempuan yang melahirkan anak, pendidik utama, motivator sejati dan sumber inspirasi".

  2.2.1 Pengertian Peranan Ibu Ibu m emiliki peranan yang s angat p enting d alam m embesarkan an ak, merawat anak,membentuk perilaku anak yang ditentukan oleh sikap dan pola asuh ibu dalam lingkungan keluarga. (Sunarti,2004)

  Perhatian i bu ke pada a nak de ngan c ara m engandung, melahirkan, dan menyusui serta bertanggung jawab atas segala urusan dalam hal makanan,pakaian dan merawat anak bila sakit. (Hurlock,2007)

2.3 Balita

  Anak balita adalah anak yang telah menginjak usia di atas satu tahun atau lebih popular dengan pengertian usia anak di bawah lima tahun. (Muaris H, 2006)

  Menurut Sutomo. B. dan Anggraeni. DY, (2010), Balita adalah istilah umum bagi anak usia 1-3 tahun (batita) dan anak prasekolah (3-5 tahun). Saat usia ba tita, a nak m asih t ergantung pe nuh ke pada or ang t ua unt uk m elakukan kegiatan p enting, s eperti m andi, b uang air d an m akan. Perkembangan berbicara dan berjalan sudah bertambah baik. Namun kemampuan lain masih terbatas.

  13 Masa ba lita merupakan periode penting da lam proses t umbuh

  kembang m anusia. P erkembangan d an p ertumbuhan di m asa i tu menjadi penentu keberhasilan pe rtumbuhan da n pe rkembangan a nak d i pe riode selanjutnya. M asa t umbuh ke mbang di us ia i ni m erupakan m asa ya ng berlangsung cepat dan tidak akan pernah terulang, karena itu sering disebut golden age atau masa keemasan.

2.4 Amoxicillin

  2.4.1 Pengertian Amoxicillin Amoksisilin ( amoxicillin) a dalah antibiotik de ngan s pektrum l uas, digunakan untuk pengobatan seperti infeksi pada saluran napas, saluran empedu, dan saluran seni, gonorhe, gastroenteris, meningitis dan infeksi karena Salmonella

  sp

  , seperti demam tipoid. Amoxicillin adalah turunan penisilin yang tahan asam tetapi t idak t ahan t erhadap pe nisilinase. ( Siswandono,2000). Hasil p enelitian

  Antimicrobial Resistant in Indonesia (AMRIN-Study)

  terbukti dari 2.494 i ndividu di m asyarakat, 43% Escherichia coli resisten t erhadap b erbagai j enis a ntibiotik antara l ain: a mpisilin ( 34%), K otrimoksazol ( 29%) da n kl oramfenikol ( 25%). (Kementrian Kesehatan, 2011)

  Amoxicillin aktif melawan bakteri gram positif yang tidak menghasilkan β- laktamase d an ak tif m elawan b akteri g ram n egatif k arena o bat t ersebut d apat menembus por i-pori da lam m embran f osfolipid l uar. U ntuk pe mberian or al amoxicillin m erupakan obat pi lihan ka rena di absorbsi l ebih baik d ari p ada ampisilin, yang seharusnya diberikan secara parenteral. (Neal, 2007).

  14 Amoxicillin merupakan turunan dari penisilin semi sintetik dan stabil dalam

  suasana asam l ambung. A moxicillin d iabsorpsi d engan cep at d an b aik p ada saluran p encernaan, t idak t ergantung a danya makanan. Amoxicillin t erutama diekskresikan da lam be ntuk t idak be rubah di dalam ur in. E kskresi A moxicillin dihambat saat pemberian bersamaan dengan probenesid sehingga memperpanjang efek terapi. (Siswandono, 2000).

  Amoxicillin me mpunyai s pektrum a ntibiotik serupa d engan a mpisilin. Beberapa ke untungan a moxicillin d ibandingan ampisilin a dalah a bsorbsi oba t dalam s aluran ce rna l ebih s empurna, s ehingga kadar d arah d alam p lasma d an saluran s eni l ebih t inggi. E fek t erhadap Bacillus dysentery amoxicillin le bih rendah dibanding ampisilin karena lebih banyak obat yang diabsorbsi oleh saluran cerna. (Siswandono, 2000).

  Namun, r esistensi te rhadap a moxicillin d an a mpisilin me rupakan s uatu masalah, k arena ad anya i naktifasi o leh p lasmid yang ip erantai p enisilinase.

  Pembentukan dengan penghambat β-laktamase s eperti as am k lavunat at au sulbaktam me lindungi a moxicillin a tau a mpisilin a ri h idrolisis e nzimatik d an meningkatkan spektrum antimikrobanya. (Mycek, 2001).

  2.4.2 Kegunaan amoxicillin Amoxicillin digunakan unt uk m engatasi i nfeksi yang d isebabkan o leh bakteri gram n egatif s eperti Haemophilus Influenza, Escherichia coli, Proteus

  mirabilis, Salmonella

  . Amoxicillin juga dapat digunakan untuk mengatasi infeksi yang d isebabkan o leh b akteri gram p ositif s eperti: Streptococcus pneumoniae,

  15 enterococci, nenpenicilinase-producing staphlococci, listeria

  . T etapi w alaupun demikian, amoxicillin secara umum tidak dapat digunakan secara sendirian untuk pengobatan yang i sebabkan ol eh i nfeksi streptococcus dan staphilococcal. Amoxicillin diindikasikan unt uk i nfeksi s aluran pe rnapasan, i nfeksi s aluran kemih, i nfeksi kl amidia, s inusitis, br onkitis, pne umonia, a bses gigi a n i nfeksi rongga mulut lainnya (Siswanono, 2000).

  2.4.3 Efek samping Reaksi a lergi da pat di timbulkan ol eh s emua a ntibiotik de ngan m elibatkan sistem imun tubuh hospes, terjadinya tidak bergantung pada besarnya dosis obat.

  Manifestasi gejala dan derajat beratnya reaksi dapat bervariasi. (Bari, 2008).

  Pada tubuh hospes, baik yang sehat maupun yang menderita infeksi, terdapat populasi m ikroflora nor mal, de mikian ke seimbangan ekologik, p opulasi mikroflora t ersebut bi asanya t idak m enunjukkan s ifat pa thogen. P enggunaan antimikroba, terutama yang b erspektum l uas d apat m engganggu ke seimbangan ekologik mikroflora sehingga jenis mikroba yang meningkat jumlah populasinya dapat m enjadi pa tigen. G angguan ke seimbangan e kologik m ikroflora nor mal tubuh dapat terjadi di saluran cerna, napas dan kelamin, dan pada kulit. Beberapa keadaan pe rubahan i ni dapat m enimbulkan s uper i nfeksi pr imer de ngan s uatu antimikroba. M ikroba p enyebab s uperinfeksi bi asanya i alah j enis m ikroba yang menjadi dominan pertumbuhannya akibat penggunaanya antimikroba, misalnya : kandidias sering timbul sebagai akibat antibiotik berspektrum luas. (Judarwanto, 2011)

  16 Faktor yang memudahkan timbulnya superinfeksi ialah : 1) Adanya faktor atau penyakit yang mengurangi daya tahan pasien.

  2) Penggunaan antimikroba terlalu lama. 3) Luasnya spektrum aktifitasnya antimikroba obat baik tunggal maupun dalam kombinasi. M akin l uas s pectrum a ntimikroba, m akin be sar k emungkinan suatu jenis mikroflora tertentu menjadi dominan. 4) Frekuensi kejadian superinfeksi paling rendah ialah dengan penisilin G.

  Jika terjadi superinfeksi, tindakan yang perlu diambil untuk mengatasinya ialah : 1) Menghentikan terapi dengan antimikroba yang sedang digunakan.

  2) Melakukan biakan mikroba penyebab superinfeksi 3) Memberikan suatu antimikroba yang efektif terhadap mikroba tersebut. Selain menimbulkan perubahan biologik tersebut, penggunaan antimikroba tertentu dapat pul a m enimbulkan g angguan nut risi a tau m etabolik, um pamanya gangguan absorpsi zat makanan oleh Neomisin. (Siswoyo, 2010)

  2.4.4 Cara Penyimpanan Obat Secara Umum Cara p enyimpanan o bat yang s ecara u mum perlu di ketahui ol eh m asyarakat adalah sebagai berikut : 1) Ikuti petunjuk penyimpanan pada label/ kemasan 2) Simpan obat dalam kemasan asli dan dalam wadah tertutup rapat.

  3) Simpan obat pada suhu kamar dan hindari sinar matahari langsung. 4) Jangan menyimpan obat di tempat panas atau lembab.

  17

  5) Jangan menyimpan obat bentuk cair dalam lemari pendingin agar tidak beku, kecuali jika tertulis pada etiket obat.

  6) Jangan menyimpan obat yang telah kadaluarsa atau rusak. 7) Jangan meninggalkan obat di dalam mobil untuk jangka waktu lama. 8) Jauhkan obat dari jangkauan anak-anak.

  Peralatan penyimpanan obat secara umum memerlukan : 1) Lemari/rak yang rapi dan terlindung dari debu, kelembaban dan cahaya yang berlebihan

  2) Lantai dilengkapi dengan palet

  2.4.5 Kepatuhan Pemberian Antibiotik amoxicillin 1) Bila a turan pa kainya 3x s ehari, m aka ha rus di konsumsi setiap 8 j am, j ika aturan pakainya 2x sehari, maka dkonsumsi setiap 12 jam.

  2) Harus dikonsumsi tepat waktu/teratur. 3) Harus dikonsumsi sampai habis. Walaupun gejala penyakitnya sudah hilang.

  Biasanya antibiotik harus dikonsumsi 3-5 hari. 4) Bila l upa, kons umsilah s aat t eringat. T api j ika s udah m endekati w aktu selanjutnya, l angsung di konsumsi, na mun j atah s elanjutnya j angan dikonsumsi lagi. 5) Dikonsumsi sebelum makan, namun jika timbul rasa tidak n yaman di perut, minumlah 1 jam setelah makan.

  6) Konsumsilah sesuai dengan aturan yang dianjurkan dokter/apoteker. 7) Memberi obat pada anak harus hati-hati.

  18 Organ hati bayi dan anak kecil belum dapat berfungsi dengan optimal dalam

  mengolah bahan kimia dari peredaran darah. Kadar obat dalam darah anak kecil amat m udah t erlampaui, unt uk m enghindari efek yang t idak di i nginkan, oba t perlu ditakar dengan tepat, dan mematuhi dosis yang di anjurkan. Perlu di ingat jangan m engencerkan atau m emasukkan oba t ke da lam s usu ba yi. (Katzung, 2004).

  Antibiotik t etap ha rus dihabiskan, ka rena apabila t idak di habiskan a kan menyebabkan r esistensi at au k ekebalan t erhadap m ikroba p athogen yang menyerang t ubuh. R esiko t erjadinya resistensi k uman t erhadap a ntibiotik m asih belum dipahami oleh masyarakat. Penderita infeksi harus diberi pengobatan untuk satu periode tertentu dan bukan hanya beberapa kali saja. (Junaidi, 2009)

  2.4.6 Penggunaan Antibiotik Amoxcilin pada Anak Pada penggunaan antibiotik amoxicillin terhadap anak, hasil studi di

  Indonesia, P akistan da n India m enunjukkan bahwa p ada 25 % r esponden memberikan a ntibiotik pa da anak d engan demam. H al i ni m enunjukkan peningkatan penggunaan antibiotik secara irasional juga terjadi pada anak. Fakta ini sangat perlu diperhatikan karena prevelansi penggunaan a ntibiotik t ertinggi didapat p ada an ak-anak. S ebuah s tudi m enunjukan 62% or ang t ua a nak mengharapkan dokt er meresepkan a ntibiotik da n h anya 7% yang t idak mengharapkan dokter meresepkan antibiotic (WHO,2011)

  Anak m emiliki r isiko mendapatkan e fek m erugikan l ebih t inggi a kibat infeksi bakteri karena tiga faktor. Pertama, karena sistem imunitas anak yang belum berfungsi secara sempurna, kedua, akibat pola tingkah laku anak

  19

  yang lebih banyak berisiko terpapar bakteri, dan ketiga, karena beberapa antibiotik yang c ocok digunakan pada dewasa belum tentu tepat jika diberikan kepada a nak ka rena a bsorbsi, di stribusi, m etabolisme da n e kskresi oba t termasuk antibiotik p ada an ak b erbeda d engan d ewasa, s erta t ingkat maturasi o rgan yang be rbeda s ehingga dapat t erjadi p erbedaan r espon terapetik atau efek sampingnya. (Bueno, 2009)

  Penggunaan antibiotik yang t idak t epat d alam ha l i ndikasi, m aupun cara pemberian dapat merugikan penderita dan dapat memudahkan terjadinya resistensi t erhadap a ntibiotik serta da pat menimbulkan e fek s amping. Hal-hal yang pe rlu diperhatikan a dalah dos is oba t yang t epat ba gi a nak- anak, c ara pe mberian, indikasi, kepatuhan, j angka w aktu yang t epat dan de ngan m emperhatikan ke adaan patofisiologi pa sien s ecara t epat, diharapkan d apat m emperkecil ef ek s amping yang ak an t erjadi. ( Agustina, 2008)