IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER PADA EKSTRAKURIKULER HIZBUL WATHAN STUDI KASUS DI SMK MUHAMMADIYAH SURUH TAHUN 2017 SKRIPSI

  

IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER

PADA EKSTRAKURIKULER HIZBUL WATHAN

STUDI KASUS DI SMK MUHAMMADIYAH SURUH

TAHUN 2017

SKRIPSI

Diajukan untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan (S. Pd)

  

Oleh

ENDRO ADI WIBOWO

11112257

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

  

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA

2017

i ii

  

IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER

PADA EKSTRAKURIKULER HIZBUL WATHAN

STUDI KASUS DI SMK MUHAMMADIYAH SURUH

TAHUN 2017

SKRIPSI

Diajukan untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan, (S. Pd)

  

Oleh

ENDRO ADI WIBOWO

11112257

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

  

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA

2017

iii Drs. Bahroni, M.Pd. Dosen IAIN Salatiga

NOTA PEMBIMBING

  Lampiran : 4 eksemplar Hal : Naskah Skripsi

  Sdr. ENDRO ADI WIBOWO NIM 11112257

  Kepada: Yth. Dekan FTIK IAIN Salatiga di Salatiga

  Assalamu ’alaikum W. W.

  Setelah kami meneliti dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka bersama ini, kami kirimkan naskah skripsi saudara: Nama : Endro Adi Wibowo NIM : 11112257 Fakultas : Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Jurusan : Pendidikan Agama Islam Judul : IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER PADA

  EKSTRAKURIKULER HIZBUL WATHAN STUDI KASUS DI SMK MUHAMMADIYAH SURUH TAHUN 2017 Dengan ini mohon skripsi saudara tersebut di atas supaya segera dimunaqosyahkan. Demikian agar menjadi perhatian.

  Wassalamu ’alaikum W. W.

  Salatiga, 30 Agustus 2017 Pembimbing Drs. Bahroni, M.Pd.

  NIP. 19640818 199403 1 004

iv

KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA

  INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN (FTIK) Jalan Lingkar Salatiga Km. 2 Telepon: (0298) 6031364 Salatiga 50716 Website: tarbiyah.iainsalatiga.ac.id email: [email protected]

SKRIPSI

PENDIDIKAN KARAKTER PADA EKSTRAKURIKULER

HIZBUL WATHAN STUDI KASUS DI SMK MUHAMMADIYAH SURUH

TAHUN 2017

  

Disusun Oleh

ENDRO ADI WIBOWO

NIM : 11112257

  Telah dipertahankan di depan Panitia Dewan Skripsi Jurusan Pendidikan Agama Islam, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga pada tanggal 29 September 2017 dan telah dinyatakan memenuhi syarat guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan.

  Susunan Panitia Penguji Ketua Penguji : Achmad Maimun, M.Ag.

  Sekretaris Penguji : Drs. Bahroni, M.Pd. Penguji I : Drs. Abdul Syukur, M.Si. Penguji II : Siti Rukhayati, M.Ag

  Salatiga, 3 Oktober 2017 Dekan FTIK Suwardi, M. Pd.

  NIP. 19670121 199903 1 002

v

PERNYATAAN KEASLIAN PENULISAN

  Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

  Nama : Endro Adi Wibowo NIM : 11112257 Fakultas : Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Jurusan : Pendidikan Agama Islam

  Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-banar merupakan hasil karya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah. Selain itu, saya tidak keberatan naskah skripsi dipublikasikan.

  Demikian deklarasi ini dibuat oleh penulis untuk dapat dimaklumi.

  Salatiga, 04 September 2017 Penulis

  Endro Adi Wibowo NIM : 11112275

vi

  

MOTTO

“SELALU ADA HARAPAN BAGI MEREKA YANG SERING

BERDOA, SELALU ADA JALAN BAGI MEREKA YANG

SERING BERUSAHA, DAN SELALU ADA KEMENANGAN

BAGI MEREKA YANG SERING MELAWAN HAWA

NAFSU” (Endro Adi Wibowo)

vii

  PERSEMBAHAN

  Skripsi ini penulis persembahkan kepada: 1.

  Kedua orang tuaku tercinta Bapak Munjahid dan Ibu Siti Alfiyah.

  Terimakasih atas kasih sayang, perhatiannya serta dukungan dan doa yang tulus untukku di sini. Dengan segala pengorbanan kalian, Allah yang akan membalasnya.

  2. Adikku Citra Fajarini dan keluarga yang kusayangi, semoga menjadi keluarga yang sakinah mawadah warahmah dan menjadi anak yang sholikhah untuk Bapak/Ibu serta suamimu. Semoga kita bisa membahagiakan Bapak dan Ibu.

  3. Keponakanku pertama dek Rafa yang cakep dan lucu. Semoga menjadi anak yang sholih dan menjadi kebanggaan orang tua.

  4. Keluarga besar Mbah Abu Thoyib, Pakde Young dan Keluarga, Pakde Hadi, serta Budhe Waqiah dan Keluarga yang telah memberikan motivasi dan semangat untukku.

  5. Sahabat-sahabat saya, Lala Halimah, Lutfi Asnawan (Boy), Eko prayitno, M Sukron, Titik Isniatus Sholikhah, serta teman-teman yang yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu, terimakasih atas dukungan dan bantuannya.

  6. Keluargaku PAI G, Serikat PAI Tujuh (SEPATU) 2012, terimakasih atas kebersamaannya. Mari kita lanjutkan perjuangan ini untuk mencerdaskan anak bangsa kita.

  viii ix 7.

  Teman-teman seperjuangan angkatan tahun 2012, yang menyemangati dan memotivasi penulis.

8. Keluarga besar HW SMK Muhammadiyah Suruh, yang telah memberi izin dalam penelitian skripsi saya.

  KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum W. W.

  Alhamdulillah irabbil‟alamin, puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT atas limpahan rahmat, taufik, hidayah, serta inayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik dan lancar. Shalawat serta salam senantiasa tercurah kepada uswah khasanah kita Nabi Muhammad SAW yang kita nantikan syafaatnya di yaumul akhir. Aamiin.

  Dengan penuh rasa syukur penulis panjatkan, akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “PENDIDIKAN KARAKTER PADA

  EKSTRAKURIKULER HIZBUL WATHAN STUDI KASUS DI SMK MUHAMMADIYAH SURUH TAHUN 2017 ” Skripsi ini disusun guna memenuhi syarat untuk memperoleh gelar sarjana Pendidikan Jurusan Pendidikan

  Agama Islam (PAI) pada Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga.

  Dalam menyusun skripsi ini penulis telah menerima bantuan dari berbagai pihak, oleh karena itu penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada:

  1. Dr. Rahmat Hariyadi, M. Pd., selaku Rektor Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga.

  2. Suwardi, M. Pd., selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga.

  3. Siti Rukhayati, M. Ag., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga.

  

x

  4. Drs. Bahroni, M.Pd., selaku dosen pembimbing yang telah mengarahkan, membimbing, dan meluangkan waktunya dalam penulisan skripsi ini.

  5. Prof. Dr. M. Zulfa, M. Ag. (Alm), selaku dosen pembimbing akademik (PA).

  6. Segenap dosen pengajar di lingkungan IAIN Salatiga, yang telah membekali pengetahuan sehingga penulis mampu menyelesaikan penulisan skripsi ini.

  7. Keluarga besar penulis, atas segala motivasi, dukungan, doa restu kepada penulis, sehingga dapat terselesaikan.

  8. Keluarga besar HW SMK Muhammadiyah Suruh 2017 yang telah memberikan izin bagi penulis untuk melaksanakan penelitian.

  9. Para pembina, pengurus, dan anggota HW SMK Muhammadiyah Suruh 2017 dan siswa-siswi SMK Muhammadiyah Suruh yang telah membantu penelitian dan mengumpulkan data-data.

  10. Teman-teman satu angkatan tahun 2012 yang telah memberikan semangat belajar dan motivasi.

  Penulis yakin bahwa dalam penulisan dan penyusunan skripsi ini masih sangat jauh dari sempurna. Untuk itu, saran dan kritik dari semua pihak sangat penulis harapkan. Akhirnya, semoga skripsi ini bermanfaat bagi pembaca semua, aamin.

  Wassalamu’alaikum W. W.

  Salatiga, 30 Agustus 2017

  Endro Adi Wibowo NIM : 11112257

xi

  

ABSTRAK

  Wibowo, Endro Adi. 2017. Pendidikan Karakter Pada Ekstrakurikuler Hizbul Wathan Studi Kasus di SMK Muhammadiyah Suruh Tahun 2017. Skripsi.

  Jurusan Pendidikan Agama Islam, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing: Drs. Bahroni, M.Pd.

  Kata Kunci: Pendidikan Karakter, Hizbul Wathan Rendahnya karakter bangsa ini menjadi perhatian semua pihak.

  Kepedulian kita pada karakter. Kegiatan pembinaan kesiswaan yang selama ini diselenggarakan sekolah merupakan salah satu media yang potensial untuk pendidikan karakter dan peningkatan mutu akademik peserta didik. Kepanduan (HW) adalah sistem pendidikan di luar keluarga dan sekolah untuk anak, remaja dan pemuda. HW yang berada di SMK Muhammadiyah Suruh merupakan suatu ekstrakurikuler yang menerapkan tentang pendidikan karakter yang menyangkut moral perserta didik khususnya dalam karakter atau sikap kedisiplinan peserta didik.

  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana bentuk-bentuk pendidikan karakter pada ekstrakurikuler Hizbul Wathan, bagaimana strategi implementasi ekstrakurikuler Hizbul Wathan dalam meningkatkan pendidikan karakter pada peserta didik di SMK Muhammadiyah Suruh tahun 2017, serta faktor apa saja yang menjadi penunjang dan penghambat dalam penanaman karakter peserta didik pada ekstrakurikuler Hizbul Wathan di SMK Muhammadiyah Suruh Tahun 2017. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Sumber data dalam penelitian ini meliputi sumber primer yakni pengurus serta anggota ekstrakurikuler HW dan sumber sekunder yang berupa dokumen pendukung.

  Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa bentuk-bentuk pendidikan karakter di Hizbul Wathan melalui kegiatan mingguan dan tahunan. Program mingguan yang di dalamnya mengajarkan materi-materi tentang pengetahuan umum, keislaman, dan keterampilan kepanduan. Program Tahunan yaitu kemah bakti yang merupakan kemah yang dilakukan setiap satu tahun sekali pada pertengahan semester genap yang diikuti oleh seluruh siswa-siswi kelas X SMK Muhammadiyah Suruh, pengurus Hizbul Wathan SMK Muhammadiyah Suruh serta didampingi oleh pembina. Strategi implementasi pendidikan karakter yang dilakukan Hizbul Wathan dengan kegiatan kemah bakti yang dipimpin dan dilatih langsung oleh TNI AD di Barak TNI AD, pendidkan karakter yang diajarkan oleh TNI AD yaitu tentang kedisiplinan, ketegasan, kerjasama, ketaqwaan, dan bakti sosial. Faktor pendukung kegiatan ekstrakurikuler Hizbul Wathan di SMK Muhammadiyah Suruh di antaranya yakni adanya lembaga persyarikatan dan pihak sekolah yang mewajibkan ekstrakurikuler Hizbul Wathan, adanya pelatihan- pelatihan yang diadakan untuk pembina Hizbul Wathan, dan pengurus Hizbul Wathan memiliki semangat untuk melatih kegiatan Hizbul Wathan. Adapun Faktor penghambat kegiatan ekstrakurikuler Hizbul Wathan di SMK Muhammadiyah Suruh yakni mereka yang bukan dari perserikatan Muhammadiyah, tidak suka kepanduan dan datang terlambat pada saat latihan.

  

xii

  

DAFTAR ISI

  HALAMAN SAMPUL ...................................................................................... i HALAMAN BERLOGO ................................................................................... ii HALAMAN JUDUL ......................................................................................... iii HALAMAN NOTA PEMBIMBING ................................................................ iv PENGESAHAN KELULUSAN ....................................................................... v PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ......................................................... vi MOTTO ............................................................................................................ vii PERSEMBAHAN ............................................................................................. viii KATA PENGANTAR ..................................................................................... x ABSTRAK ........................................................................................................ xii DAFTAR ISI .................................................................................................... xiii DAFTAR TABEL .............................................................................................xvi DAFTAR LAMPIRAN .....................................................................................xvii

  

BAB I : PENDAHULUAN ............................................................................ 1

A. Latar Belakang ......................................................................... 1 B. Rumusan Masalah ..................................................................... 6 C. Tujuan Penelitian ...................................................................... 6 D. Manfaat Penelitian .................................................................... 7 E. Penegasan Istilah ...................................................................... 8 F. Metodologi Penelitian ............................................................. 10 G. Sistematika Penulisan.............................................................. 14

BAB II : KAJIAN PUSTAKA ....................................................................... 16

A. Pendidikan Karakter ................................................................ 16

xiii

  

xiv

  1. Pengertian Pendidikan Karakter ............................................. 16

  2. Tujuan Pendidikan Karakter .................................................. 18 B. Model Pendidikan Karakter ........................................................ 19 1.

  Pendekatan Komprehensif ................................................... 19 2. Metode Komprehensif......................................................... 20 3. Strategi Pendidikan Karakter .............................................. 22 4. Evaluasi Pendidikan Karakter ............................................. 22 5. Pembelajaran Terpadu ......................................................... 23 6. Pengembangan Kultur Perguruan Tinggi ............................ 23 C. Nilai-Nilai Karakter ................................................................... 24 D.

  HW Sebagai Kegiatan Ekstrakurikuler ...................................... 26 1.

  Pengertian HW .................................................................... 26 2. Sejarah HW ......................................................................... 26 3. Tujuan HW .......................................................................... 27 E. Penelitian yang Relevan ............................................................ 27

  

BAB III : PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIAN....................... 31

A. Paparan Data .............................................................................. 31 1. Sejarah Singkat HW .............................................................. 27 2. Periodisasi Perkembangan HW di SMK Muhammadiyah Suruh

  ........................................................................................... .... 32 3. Tujuan didirikannya HW ....................................................... 34 4. Visi dan Misi HW.................................................................. 34 5.

  Struktur Organisasi dan Tugas Wewenang HW ................... 35 6. Pelaksanaan Kegiatan HW .................................................... 44

  B.

  Temuan Penelitian .......................................................................... 45 1.

  Bentuk-bentuk Pendidikan Karakter pada Ekstarkulikuler HW di SMK Muhammadiyah Suruh .......... .......................................... 45 2. Strategi Ekstrakurikuler HW dalam Meningkatkan Pendidikan

  Karakter Peserta Didik di SMK Muhammadiyah Suruh............ 47 3. Faktor Penunjang dan Penghambat Kegiatan Ekstrakurikuler HW dalam Penanaman Karakter Peserta Didik .................................. 48

  

BAB IV : PEMBAHASAN .............................................................................. 51

A. Bentuk-bentuk Kegiatan Pendidikan Karakter pada Ekstrakurikuler HW di SMK Muhammadiyah Suruh ............................................ 51 B. Strategi Ekstrakurikuler HW dalam Meningkatkan Pendidikan Karakter Peserta Didik di SMK Muhammadiyah Suruh .............. 54 C. Faktor Pendukung dan Penghambat Kegiatan HW dalam Membentuk Karakter Siswa di SMK Muhammadiyah Suruh ...... 57

BAB V : PENUTUP .......................................................................................... 60

A. Kesimpulan ................................................................................... 60 B. Saran-saran .................................................................................. 62

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 64

LAMPIRAN-LAMPIRAN

xv

BAB I PEDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan pada dasarnya ditujukan untuk menyiapkan manusia

  menghadapi masa depan agar hidup lebih sejahtera, baik sebagai individu maupun secara kolektif sebagai warga masyarakat, bangsa maupun antar bangsa. Bagi pemeluk agama, masa depan mencakup kehidupan di dunia dan pandangan tentang kehidupan hari kemudian yang bahagia (Umaedi, 2004:1).

  Pendidikan adalah segala kegiatan pembelajaran yang berlangsung sepanjang zaman dalam segala situasi kegiatan kehidupan. Pendidikan berlangsung di segala jenis, bentuk, dan tingkat lingkungan hidup, yang kemudian mendorong pertumbuhan segala potensi yang ada di dalam diri individu. Pendidikan merupakan sistem proses perubahan menuju pendewasaan, pencerdasan, dan pematangan diri. Pada dasarnya pendidikan adalah wajib bagi siapa saja, kapan saja, dan dimana saja, karena menjadi dewasa, cerdas, dan matang adalah hak asasi manusia pada umumnya (Suharton, 2006:79-80).

  Rendahnya karakter bangsa ini menjadi perhatian semua pihak. Kepedulian kita pada karakter telah dirumuskan pada fungsi dan tujuan pendidikan bagi masa depan bangsa ini. Pasal 3 Undang-Undang Nomer

  20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyebutkan “Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab”.

  Ketentuan undang-undang tersebut dapat dimaknai bahwa pendidikan nasional mendorong terwujudnya generasi penerus bangsa yang memiliki karakter religius, berakhlak mulia, cendekia, mandiri, dan demokratis. Seiring dengan tujuan pendidikan ini pula, Kementerian Pendidikan Nasional (sekarang: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan) mulai tahun 2010 mencanangkan pembangunan karakter bangsa dengan empat nilai pokok, yaitu jujur, cerdas, tangguh, dan peduli.

  Pendidikan karakter adalah suatu sistem penanaman nilai-nilai perilaku (karakter) kepada warga sekolah atau kampus yang meliputi komponen pengetahuan, kesadaran atau kemauan, dan tindakan untuk melaksanakan nilai-nilai tersebut, baik terhadap Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri, sesama, lingkungan, maupun kebangsaan, sehingga menjadi manusia paripurna (insan kamil) (Darmiyati, 2013:2-3).

  Pendidikan karakter mempunyai makna lebih tinggi dari pendidikan moral, karena bukan sekedar mengajarkan mana yang benar dan mana yang salah, pendidikan karakter menanamkan kebiasaan (habituation) tentang hal yang baik sehingga peserta didik menjadi paham

  (domain kognitif) tentang mana yang baik dan salah, mampu merasakan (domain efektif) nilai yang baik dan biasa melakukannya (domain perilaku). Sebagai mana kata Aristoteles pendidikan karakter itu erat kaitannya dengan “habit” atau kebiasaan yang terus menerus dipraktikkan atau dilakukan.

  Menurut Wynne (1991), istilah karakter diambil dari bahasa Yunani yang berarti „to mark‟ (menandai). Istilah ini lebih difokuskan pada bagaimana upaya pengaplikasikan nilai kebaikan dalam bentuk tindakan atau tingkah laku. Wynne mengatakan bahwa ada dua pengertian tentang karakter. Kesatu, ia menunjukkan bagaimana seseorang bertingkah laku. Apabila seseorang berperilaku tidak jujur, kejam, atau rakus, tentulah orang tersebut memanifestasikan perilaku buruk. Sebaliknya apabila seseorang berperilaku jujur, suka menolong, tentulah orang tersebut memanifestasikan karakter mulia. Kedua, istilah karakter erat kaitannya dengan „personality‟.

  Seseorang baru bisa disebut “orang yang berkarakter” (a person of

  character

  ) apabila tingkah lakunya sesuai kaidah moral. “Dengan demikian, pendidikan karakter yang baik, menurut Lickona, harus melibatkan bukan saja aspek “knowing de good” (moral knowing), tetapi juga “desiring de good” atau “lowing de good” (moral feeling) dan “acting

  de good

  ” (moral action). Dalam, moral knowing terdapat enam hal yang menjadi tujuan dari diajarkannya, yakni: 1) moral awareness, 2) knowing

  

moral values , 3) persperctive taking, 4) moral peasoni, 5) decision making

dan 6) self-knowledge (Darmiyati, 2009: 10-11)..

  Dari segi bahasa Hizbul Wathan (HW) adalah membela tanah air sedangkan HW adalah suatu organisasi otonom di lingkungan perserikatan Muhammadiyah yang bergerak di bidang kepanduan bahkan Hizbul Wathanpun merupakan satu-satunya kepanduan Islam yang diakui di Indonesia yang didirikan oleh K.H Ahmad Dahlan di Yogyakarta, tepatnya di Kauman.

  Kegiatan pembinaan kesiswaan yang selama ini diselenggarakan sekolah merupakan salah satu media yang potensial untuk pendidikan karakter dan peningkatan mutu akademik peserta didik. Kegiatan pembinaan kesiswaan merupakan kegiatan pendidikan di luar mata pelajaran untuk membantu pengembangan peserta didik sesuai dengan kebutuhan, potensi, bakat, dan minat mereka melalui kegiatan yang secara khusus diselenggarakan oleh pendidik dan atau tenaga kependidikan yang berkemampuan dan berkewenangan di sekolah. Melalui kegiatan pembinaan kesiswaan diharapkan dapat mengembangkan kemampuan dan rasa tanggung jawab sosial, serta potensi dan prestasi peserta didik.

  Gerakan Kepanduan HW dibangkitkan oleh pertama kali oleh KH. Ahmad Dahlan pendiri Persyarikatan Muhammadiyah pada tahun 1918, dengan mengambil nilai-nilai positif dari scouting dunia, disesuaikan dengan misi dan tujuan-tujuan Muhammadiyah, menutup kelemahan pendidikan formal yang dilakukan oleh sekolah-sekolah dan ataupun lembaga pendidikan di lingkungan Muhammadiyah yang tidak lain ditujukan agar kelak terbentuknya akhlaq luhur/mulia yang dapat mengangkat harkat dan martabat manusia. Akhlaq mulia hanya akan dapat ditunjukkan melalui karakter kemanusiaan dan hanya dapat dimulai kalau dididik semenjak umur anak-anak menuju ketingkat remaja dan pemuda.

  Kepanduan HW adalah sistem pendidikan di luar keluarga dan sekolah untuk anak, remaja dan pemuda. Dilakukan di alam terbuka dengan metode yang menarik, menyenangkan dan menantang, dalam rangka membentuk warga negara yang berguna dan mandiri. Gerakan Kepanduan HW adalah Kepanduan Islami, artinya dalam upaya menanamkan aqidah Islamiyah dan membentuk akhlaq mulia kepada peserta didik dilakukan dengan metode kepanduan.

  HW yang berada di SMK Muhammadiyah Suruh merupakan suatu ekstrakurikuler yang menerapkan tentang pendidikan karakter yang menyangkut moral perserta didik khususnya dalam karakter atau sikap kedisiplinan peserta didik. Pendidikan karakter dalam ekstrakurikuler ini diartikan sebagai suatu latihan mental dan fisik yang menghasilkan manusia berkarakter dan berakhlaq mulia untuk melaksanakan tugas kewajiban dan tanggung jawab dalam masyarakat selaku hamba Allah. Pendidikan karakter yang diterapkan di ekstrakurikuler ini bertujuan memberikan kemampuan kepada peserta didik untuk memimpin kehidupannya sesuai dengan cita-cita, nilai-nilai Islam yang telah menjiwai dan mewarnai corak dari kepribadiannya serta dapat menumbuhkan jiwa sosial yang tinggi terhadap masyarakat.

  Berawal dari latar belakang masalah tersebut, penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dengan mengambil sebuah judul : “IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER PADA EKSTRAKURIKULER HIZBUL WATHAN STUDI KASUS DI SMK MUHAMMADIYAH SURUH TAHUN 2017” B.

   Rumusan Masalah

  Berdasarkan uraian-uraian tersebut maka untuk memberikan arahan operasional dalam rangka mengupayakan penentuan langkah- langkah penarikan kesimpulan secara nyata. Maka secara operasional penulis merumuskan beberapa pokok-pokok masalah sebagai berikut:

  1. Bagaimana bentuk-bentuk kegiatan pendidikan karakter pada ekstrakurikuler HW di SMK Muhammadiyah Suruh tahun 2017?

  2. Bagaimana strategi implementasi ekstrakurikuler HW dalam meningkatkan pendidikan karakter pada peserta didik di SMK Muhammadiyah Suruh tahun 2017? 3. Faktor-faktor apa saja yang menjadi penunjang dan penghambat dalam penanaman karakter peserta didik pada ekstrakurikuler HW di SMK Muhammadiyah Suruh tahun 2017? C.

   Tujuan Penelitian

  Sesuai dengan rumusan masalah di atas, maka dapat ditentukan tujuan penelitian ini, antara lain :

  1. Untuk mendiskripsikan bentuk-bentuk kegiatan pendidikan karakter pada ekstrakurikuler HW di SMK Muhammadiyah Suruh

  2. Untuk mendiskripsikan strategi implementasi ekstrakurikuler HW dalam meningkatkan pendidikan karakter pada peserta didik di SMK Muhammadiyah Suruh tahun 2017 3. Untuk mendiskripsikan faktor-faktor apa saja yang menjadi penunjang dan penghambat dalam penanaman karakter peserta didik dalam ekstrakurikuler hizbul wathan di SMK Muhammadiyah Suruh tahun 2017 D.

   Manfaat Penelitian

  Hasil penelitian ini diharapkan akan memberikan manfaat bagi semua kalangan pendidik. Adapun berbagai manfaat yang diharapkan itu antara lain sebagai berikut : 1.

  Manfaat Teoritis Manfaat teoritis dalam penelitian ini adalah untuk mendapatkan pengetahuan baru tentang implementasi pendidikan karakter pada ekstrakurikuler HW di SMK Muhammadiyah Suruh tahun 2017.

2. Manfaat Praktis

  Bagi pembaca dapat menambah pengetahuan tentang implementasi pendidikan karakter pada ekstrakurikuler HW di SMK Muhammadiyah Suruh tahun 2017 sehingga dapat mengaplikasikan ilmu yang telah dimiliki sehingga dapat diterapkan di organisasi atau ekstrakurikuler lainnya.

E. Penegasan Istilah

  Untuk menghindari timbulnya berbagai interpretasi dan untuk membatasi ruang lingkup pembahasan dalam penelitian ini, maka perlu dijelaskan beberapa pengertian yang terkandung dalam judul skripsi di sini, yaitu :

  1. Implementasi Implementasi adalah bermuara pada aktivitas, aksi, tindakan, atau adanya mekanisme suatu sistem. Implementasi bukan sekedar aktivitas, tetapi suatu kegiatan yang terencana dan untuk mencapai tujuan kegiatan (Usman, 2002:70).

  Implementasi adalah bukan sekedar aktivitas, tetapi suatu kegiatan yang terencana dan dilakukan secara sungguh-sungguh berdasarkan acuan norma tertentu untuk mencapai tujuan kegiatan. Oleh karena itu implementasi tidak berdiri sendiri tetapi dipengaruhi oleh objek berikutnya.

  2. Pendidikan Karakter Pendidikan karakter adalah upaya terencana untuk menjadikan peserta didik mengenal, peduli, dan menginternalisasi nilai-nilai sehingga peserta didik berperilaku sebagai insan kamil. Pada pendidikan karakter, yang akan dibangun adalah karakter-budaya yang menumbuhkan kepenasaranan intelektual (intellectual curiosity) sebagai modal untuk mengembangkan kreativitas dan daya inovatif yang dijiwai dengan nilai kejujuran dan dibingkai dengan kesopanan dan kesantunan (Diknas:2011).

  Menurut Megawangi yang dikutip oleh Kusuma (2011:5) Pendidikan karakter adalah “Sebuah usaha untuk mendidik anak-anak agar dapat mengambil keputusan dengan bijak dan mempraktikannya dalam kehidupan sehari-hari, sehingga mereka dapat memberikan konstribusi yang positif kepada lingkungan nya”.

  Pendidikan dalam arti luas adalah “suatu kompleks perbuatan yang sistematis untuk membimbing anak menuju pada pencapaian tujuan pendidikan (Jumali

  , 2008:21)”. Pendidikan bertujuan “untuk menumbuh kembangkan potensi manusia agar menjadi manusia dewasa, beradab, dan normal (Jumali , 2008:1)”.

3. Hizbul Wathan (HW)

  Kepanduan bersifat universal bagi seluruh bangsa-bangsa. Hal ini dapat dilihat dengan keberadaan gerakan pandu yang berada di berbagai bangsa dan negara. Termasuk di Indonesia yang memiliki Gerakan Pramuka dan gerakan pandu yang lain. Salah satu bentuk pendidikan kepanduan yang ada di Indonesia saat ini selain dari Gerakan Pramuka, terdapat pada organisasi Islam yaitu di Muhammadiyah dengan Organisasi Otonom HW.

  Di dalam Muhammadiyah, terdapat sebuah hierarki arah pengkaderan yang dikelompokkan sesuai bidang garapnya pada organisasi-organisasi otonom (Ortom). Pada Anggaran Rumah Tangga Muhammadiyah pasal 16 ayat 1 tentang Organisasi Otonom menyatakan yaitu, Organisasi Otonom adalah organisasi yang dibentuk oleh persyarikatan guna membina warga persyarikatan dan kelompok masyarakat tertentu sesuai bidang-bidang kegiatan yang diadakan dalam rangka mencapai maksud dan tujuan persyarikatan (PPM Badan Pendidikan Kader, 1996 : 61).

  Hizbul Wathan adalah salah satu ortom yang mempunyai arah pendidikan kepanduan yang berisikan pendidikan kemandirian, permainan, hiburan dan kedisiplinan (Asrofie, 2002 : 64).

F. Metodologi Penelitian 1.

  Pendekatan dan Jenis Penelitian Sebuah penelitian tidak terlepas dari adanya pendekatan.

  Pendekatan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dll., secara holistik, dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah (Moleong, 2008:6).

  Sedangkan jenis penelitian ini peneliti menggunakan jenis penelitian studi kasus untuk mempermudah dalam pengumpulan data, penggalian data dapat dilakukan melalui observasi, wawancara maupun dokumentasi.

2. Kehadiran Penelitian

  Untuk memperoleh data yang dibutuhkan dalam penelitian ini, peneliti hadir dalam proses penelitian serta bertindak langsung sebagai instrumen dan sebagai pengumpul data hasil observasi dan wawancara yang mendalam serta terlibat aktif dalam penelitian.

  3. Lokasi Penelitian Lokasi yang dipilih oleh peneliti adalah Ekstrakurikuler HW SMK

  Muhammadiyah Suruh. Bahwa ekstrakurikuler tersebut terdapat sesuatu menurut peneliti menarik untuk dijadikan sebagai lokasi untuk penelitian yaitu Implementasi Pendidikan Karakter pada Ekstrakurikuler Hizbul Wathan (HW) Studi Kasus di SMK Muhammadiyah Suruh. Penelitian ini dilakukan di Ekstrakurikuler HW SMK Muhammadiyah Suruh. Jl. Suruh No. 79 Kabupaten Semarang.

  4. Sumber Data Dalam penelitian ini sumber data dibedakan menjadi dua macam yaitu : a.

  Data Primer Jenis data primer dalam penelitian ini diperoleh secara langsung dari sumber pengurus serta anggota Ekstrakurikuler HW dengan melalui wawancara dan observasi.

  b.

  Data sekunder Data yang diperoleh berasal dari bahan-bahan kepustakaan.

  Data ini berupa dokumen-dokumen yang berkaitan dengan permasalahan penelitian.

5. Prosedur Pengumpulan Data

  Untuk mempermudah peneliti dalam melakukan penelitian ini, maka digunakan prosedur pengumpulan data, yaitu : a.

  Observasi Penelitian ini menggunakan observasi terbuka. Menurut sukardi (2005) yang dikutip oleh Maslikhah bahwa observasi terbuka kehadiran peneliti dalam menjalankan tugasnya di tengah- tengah kegiatan responden diketahui secara terbuka, sehingga antara responden dengan peneliti terjadi hubungan atau interaksi secara wajar (Maslikhah, 2013:322). Observasi yang dilakukan oleh peneliti ini untuk mendapatkan data tentang Implementasi Pendidikan Karakter pada Ekstrakurikuler Hizbul Wathan (HW) di SMK Muhammadiyah Suruh.

  b.

  Wawancara Wawancara adalaha bentuk komunikasi antar dua orang, melibatkan seseorang yang ingin memperoleh informasi dari seseorang lainnya dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan, berdasarkan tujuan tertentu (Mulyana, 2010:180).

  Tujuan dari wawancara yang dilakukan dalm penelitian ini untuk menggali secara dalam tentang informasi dari berbagai narasumber yang menjadi subyek penelitian tentang Implementasi Pendidikan Karakter pada Ekstrakurikuler Hizbul Wathan (HW) di SMK Muhammadiyah Suruh. c.

  Dokumentasi Merupakan pengumpulan data-data melalui pengamatan dan pencatatan dengan sistematik tentang fenomena yang diselidiki secara langsung maupun tidak langsung. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode dokumentasi untuk memperoleh dokumen yang berkaitan.

6. Analisis Data

  Analisis data kualitatif adalah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data, mengorganisasikan data, memilih-milahnya menjadi satuan yang dapat dikelola, mensintesiskannya, mencari dan menemukan pola, menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari, dan memutuskan apa yang dapat diceritakan kepada orang lain (Moleong, 2008:248). Analisis data bertujuan untuk menelaah data secara sistematik yang diperoleh dari berbagai teknik pengumulan data yang telah digunakan. Diantaranya : observasi, wawancara, dan dokumentasi. Data yang terkumpul dikalasifikasikan dalam sebuah penelitian kualitatif deskriptif. Peneliti melakukan analisis data awal yang diperoleh untuk menentukan titik fokus penelitian yang bersifat sementara. Analisis akan dilakukan kembali setelah data memperoleh data tambahan dari berbagai sumber yang ada untuk membuat kesimpulan.

7. Tahap-tahap Penelitian

  Dalam penelitian kualitatif ada beberapa tahap yang perlu dilakukan dalam suatu penelitian yaitu : a.

  Tahap pra lapangan Dalam tahap ini peneliti membuat suatu rancangan penelitian lapangan, memilih dan memanfaatkan suatu informasi yang diperoleh, menyiapkan kelengkapan penelitian serta memperhatikan etika dalam suatu penelitian.

  b.

  Tahap Pekerjaan Lapangan Peneliti terjun langsung untuk memahami latar penelitian dan berperan aktif dalam pengumpulan data.

  c.

  Tahap Analisis Data Peneliti menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari wawancara, observasi dan dokumentasi.

  d.

  Tahap Laporan Data Merupakan akhir dari suatu penelitian, pada tahap ini peneliti menyusun secara sistematis laporan dari hasil penelitian dengan ketentuan yang telah ditentukan.

G. Sistematika Penulisan

  Skripsi ini penulis skripsi yang dibutuhkan untuk membatasi dan mengarahkan penelitian pada hasil yang nyata, akurat, holistik. Peneliti membagi pembahasa ke dalam beberapa bab pokok yang saling berkaitan dalam suatu penelitian. Setiap bab yang menjelaskan pembahasan yang berkaitan. Sistematika penelitian ini disusun dalam lima bab, secara sistematis dapat di jabarkan sebagai berikut :

  BAB I: PENDAHULAUAN Pada bab pendahuluan berisi tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, kajian teoritik, metode penelitian, dan sistematika penulisan skripsi.

  BAB II: KAJIAN PUSTAKA Pada bab ini berisi tentang berbagai teori yang menjadi landasan teoritik penelitian yaitu tentang pengertian pendidikan karakter, implementasi pendidikan karakter pada ekstrakurikuler HW, dan faktor- faktor penunjang dan penghambat pendidikan karakter pada ekstrakurikuler HW.

  BAB III: HASIL PENELITIAN Pada bab ini akan melaporkan hasil pengumpulan data, gambaran lokasi penelitian ekstrakurikuler HW SMK Muhammadiyah Suruh yang mencakup profil, kepengurusan, keanggotaan, program kerja dan pelaksanaan program kerja.

  BAB IV: ANALISIS DATA Pada bab ini membahas tentang analisis pendidikan karakter pada ekstrakurikuler HW di SMK Muhammadiyah Suruh 2017. BAB V: PENUTUP Pada bab ini merupakan bab akhir yang terdiri dari kesimpulan, saran-saran dan penutup.

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pendidikan Karakter 1. Pengertian Pendidikan Karakter Secara etimologis kata karakter (Inggris: character) berasa dari

  bahasa Yunani (Greek ), yaitu charassein yang berarti “to engrave” bisa diterjemahkan mengukir, melukis, memahat, atau menggoreskan.

  Dalam KBBI kata “karakter” doartikan dengan tabiat sifat-sifat kejiwaan, akhlak atau budi pekerti yang membedakan seseorang dengan yang lain, dan watak. Secara terminologis, karakter merupakan nilai-nilai perilaku manusia yang universal yang meliputi seluruh aktivitas manusia (Darmiyati, 2013:16).

  Pendidikan karakter adalah pendidikan budi pekerti plus, yaitu melibatkan aspek pengetahuan (cognitive), perasaan (feeling), dan tindakan (action). Pendidikan karakter merupakan upaya untuk membantu perkembangan jiwa anak-anak baik lahir maupun batin, dari sifat kodratinya menuju ke arah peradaban yang manusiawi dan lebih baik (Mulyasa, 2013:1).

  Menurut Elkind dan Sweet pendidikan karakter adalah usaha yang sungguh-sungguh untuk membantu orang memahami, peduli, dan bertindak berdasarkan nilai-nilai etika inti. Ketika kita berpikir tentang jenis karakter yang kita inginkan bagi anak-anak kita, jelas bahwa kita ingin mereka bisa menilai apa yang benar, peduli secara mendalam tentang apa yang benar, dan kemudian melakukan apa yang mereka yakini benar, bahkan dalam menghadapi tekanan dari luar dan godaan dari dalam (Fathurrohman, 2013: 15).

  Pendidikan karakter adalah upaya yang dilakukan dengan sengaja untuk mengembangkan karakter yang baik (good character) berlandaskan kebajikan-kebajikan inti (core virtues) yang secara objektif baik bagi individu maupun masyarakat (Saptono, 2011:23).

  Mereka dengan sepakat menyebutkan bahwa pendidikan karakter merupakan upaya atau usaha untuk membantu, dan mengembangkan nilai-nilai karakter. Upaya pengembangan nilai-nilai karakter ini dapat dimulai dari keluarga karena keluarga dipandang sebagai tulang punggung pendidikan karakter. Namun itu dalam paradigma lama, sedangkan dalam proses modernisasi .kini membuat banyak keluarga mengalami fundamental, banyak keluarga yang tidak bisa berfungsi sebagai tempat terbaik bagi anak-anak untuk pendidikan karakter.

  Itulah sebabnya sekolah kini menyelenggarakan pendidikan karakter. Bahkan sekolah perlu terus berupaya menjadikan dirinya sebagai tempat terbaik bagi kaum muda untuk mendapatkan pendidikan karakter.

  Berdasarkan paparan di atas dapat disimpulkan bahwa pendidikan karakter merupakan suatu sistem penanaman nilai-nilai karakter kepada peserta didik meliputi komponen: kesadaran, pemahaman, kepedulian, dan komitmen yang tinggi untuk melaksankan nilai-nilai tersebut, baik terhadap Allah Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri, sesama, lingkungan, maupun masyarakat dan bangsa secara keseluruhan, sehingga menjadi manusia sempurna sesuai dengan kodratnya.

2. Tujuan Pendidikan Karakter

  Melalui pendidikan karakter peserta didik diharapkan mampu secara mandiri meningkatkan dan menggunakan pengetahuannya untuk menerapkan nilai-nilai karakter dalam kehidupan sehari-hari. Pendidikan karakter bertujuan untuk meningkatkan mutu proses dan hasil pendidikan yang mengarah pada pembentukan karakter dan akhlak mulia peserta didik secara utuh, terpadu, dan seimbang, sesuai dengan standar kompetensi lulusan pada setiap satuan pendidikan (Mulyasa, 2011:9).

  Tujuan Pendidikan Karakter di Sekolah. Dalam seting sekolah Pendidikan karakter memiliki tujuan sebagai berikut:

  1) Mengatkan dan mengembangkan nilai-nilai kehidupan yang dianggap penting dan perlu sehingga menjadi kepribadian atau kepemilikan peserta ddidik yang khas sebagaimana nilai-nilai yang dikembangkan.

  2) Mengoreksi perilaku peserta didik yang tidak bersesuaian dengan nilai-nilai yang dikembangkan oleh sekolah.

  3) Membangun koneksi yang harmoni dengan keluarga dan masyarakat dalam memerankan tanggungjawab pendidikan karakter secara bersama (Kusuma, 2011:9).

B. Model Pendidikan Karakter

  Model pendidikan karakter yang disajikan dimaknai sebagai deskripsi proses pembelajaran untuk mengembangkan nilai-nilai target pembangun karakter. Deskripsi model pendidikan karakter diantaranya sebagai berikut:

1. Pendekatan komprehensif

  Istilah komprehensif yang digunakan dalam pendidikan karakter mencakup sebagai aspek. Pertama, isi pendidikan harus komprehensif, meliputi semua permasalahan yang berkaitan dengan pilihan nilai-nilai yang bersifat pribadi sampai pertanyaan-pertanyaan mengenai etika secara umum. Kedua, metode pendidikan karakter juga harus komprehensif. Termasuk di dalamnya inkulkasi (penanaman) nilai, pemberian teladan, fasilitasi nilai, dan pengembangan keterampilan hidup (soft skills). Generasi muda perlu memperoleh penanaman nilai- nilai tradisional dari orang dewasa yang menaruh perhatian kepada mereka, yaitu para anggota keluarga, guru, dan masyarakat.

  Ketiga, pendidikan karakter hendaknya terjadi dalam keseluruhan proses pendidikan di kelas, dalam kegiatan ekstrakurikuler, dalam proses bimbingan dan penyuluhan, dalam upacara-upacara pemberian penghargaan, dan semua aspek kehidupan. Keempat, pendidikan karakter hendaknya terjadi melalui kehidupan dalam masyarakat.

2. Metode Komprehensif a.

  Inkulkasi Nilai Inkulkasi (penanaman) nilai memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

  1) Mengomunikasikan kepercayaan disertai alasan yang mendasarinya.

  2) Memperlakukan orang lain secara adil. 3) Menghargai pandangan orang lain. 4)

  Mengemukakan keragu-raguan atau perasaan tidak percaya disertai dengan alasan, dan dengan rasa hormat.

  5) Menciptakan pengalaman sosial dan emosional mengenai nilai- nilai yang dikehendaki, tidak secara ekstrem.

  6) Membantu aturan, memberi penghargaan, dan memberikan konsekuensi disertai alasan.

  7) Tetap membuka komunikasi dengan pihak yang tak setuju. 8)

  Memberikan kebebasan bagi adanya perilaku yang berbeda- beda, apabila sampai pada tingkat yang tidak dapat diterima, diarahkan untuk memberikan kemungkinan berubah (Darmiyanti, 2013:36).

  b.

  Keteladanan Nilai Dalam pendidikan nilai dan spritual, pemodelan atau pemberian teladan merupakan strategi yang biasa digunakan.