PEMBINAAN KEAGAMAAN DAN PENDIDIKAN KARAKTER BAGI REMAJA PUTUS SEKOLAH DI BALAI REHABILITASI SOSIAL “WIRA ADHI KARYA” UNGARAN TAHUN 2014/2015 - Test Repository

  

PEMBINAAN KEAGAMAAN DAN PENDIDIKAN KARAKTER

BAGI REMAJA PUTUS SEKOLAH DI BALAI REHABILITASI

SOSIAL “WIRA ADHI KARYA” UNGARAN

TAHUN 2014/2015

  

SKRIPSI

Disusun Guna Memperoleh

Gelar Sarjana Pendidikan Islam

  

OLEH :

BASYIROH

111 10 029

  

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

  

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

SALATIGA

2015

KEMENTERIAN AGAMA RI

  Jl. Stadion 03 telp. (0298) 323706, 323433 Salatiga 50721 Website

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

  Saya yang bertanda-tangan, di bawah ini: Nama : BASYIROH NIM : 111 10 029 Jurusan : TARBIYAH Program Studi : PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

  Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri bukan jiplakan karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.

  Salatiga, 14 Febuari 2015 Yang Menyatakan,

  BASYIROH

  NIM. 111 10 029

KEMENTERIAN AGAMA RI

  Jl. Stadion 03 telp. (0298) 323706, 323433 Salatiga 50721 Website

  MASLIKHAH, S.Ag, M. Si DOSEN IAIN SALATIGA

NOTA PEMBIMBING

  Lamp : 5 Eksemplar Hal : Naskah skripsi

  Saudari BASYIROH Assalamu'alaikum. Wr. Wb.

  Setelah kami meneliti dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka bersama ini, kami kirimkan naskah skripsi mahasiswa : Nama : BASYIROH NIM : 111 10 029 Jurusan / Progdi : Tarbiyah / Pendidikan Agama Islam (PAI) Judul : PEMBINAAN KEAGAMAAN DAN

  PENDIDIKAN KARAKTER BAGI REMAJA PUTUS SEKOLAH DI BALAI REHABILITASI SOSIAL “WIRA ADHI KARYA” UNGARAN

  Dengan ini kami mohon skripsi mahasiswa tersebut di atas untuk dapat dimunaqosyahkan. Demikian agar menjadi perhatian.

  Wassalamu'alaikum Wr. Wb.

  Salatiga, 14 Februari2015 Pembimbing

  Maslikhah, S. Ag, M.Si

  NIP. 19700529200003 2 001

KEMENTERIAN AGAMA RI

  Jl. Stadion 03 telp. (0298) 323706, 323433 Salatiga 50721 Website

  

S K R I P S I

PEMBINAAN KEAGAMAAN DAN PENDIDIKAN KARAKTER BAGI REMAJA

PUTUS SEKOLAH DI BALAI REHABILITASI SOSIAL

“WIRA ADHI KARYA” UNGARAN

DISUSUN OLEH

  

BASYIROH

NIM :111 10 029

  Telah dipertahankan di depan Panitia Dewan Penguji Skripsi Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam Negeri ( IAIN ) Salatiga, pada tanggal31 Maret 2015dan telah dinyatakan memenuhi syarat guna memperoleh gelar sarjana S1 Kependidikan Islam.

  Susunan Panitia Ujian Ketua Penguji : Drs. Abdul Syukur, M.Si. __________________ Sekretaris Penguji : Maslikhah, S.Ag., M.Si. __________________ Penguji I : Dr. Mukti Ali, M.Hum. __________________ Penguji II : Dra. Ulfah Susilawati, M.Si. __________________

  Salatiga, 31 Maret2015 Dekan FTIK IAIN Salatiga

  Suwardi, M.Pd

  NIP. 19670121 199903 1 002

  

MOTTO

Berangkatdenganpenuhkeyakinan.Berjalandenganpenuhkeikhlasan.Istiqom

ahdalammenghadapicobaan. YAKIN, IKHLAS, danISTIQOMAH.

  (Basyiroh)

  PERSEMBAHAN

  Skripsi ini penulis persembahkan untuk : 1.

  yang

  Orang tuaku tersayang Bapak BambangSrigati dan Ibu Sri Sutiyah sudah banyak pengorbanan tanpa letih maupun pamrihdemi kesuksesan putrinya.

  Terimakasih atas cinta dan kasih sayang yang telah diberikan selama ini, juga setiap dukungan moral maupun spiritual serta restu yang tulus diberikan, semoga selalu dalam limpahan kasih sayang Allah Swt dunia dan akhirat.

  2. Kakak ku Alma Wiyarti danAdikku tersayang Chusnul Hadi yang selalu memberi semangat dan dukungan, serta Kakekku Djumadi dan Nenekku SutinidanMudrikah yang selalu memberiku semangat beserta do‟a, semoga sehat selalu dimudahkan rizkinya.

3. Kekasihku Muhammad Hartanto yang selalu memberikan semangat dan dukungan, semoga menjadi imam yang baik untukku.

KATA PENGANTAR

  

ميحرلا نحمرلا الله مسب

  Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, hidayah dan taufiqnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini. Sholawat serta salam kami haturkan kepada junjungan kita Nabi Agung Muhammad SAW yang telah menuntun umatnya ke jalan kebenaran dan keadilan.

  Skripsi ini penulis susun dalam rangka memenuhi tugas dan melengkapi syarata guna untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan Islam. Adapun judul skripsi ini adalah “PEMBINAAN KEAGAMAAN DAN PENDIDIKAN KARAKTER BAGI REMAJA PUTUS SEKOLAH DI BALAI REHABILITASI SOSIAL “WIRA ADHI KARYA” UNGARAN. Penulisan skripsi ini tidak lepas dari berbagai pihak yang telah memberikan dukungan moril maupun materiil.

  Dengan penuh kerendahan hati, penulis mengucapkan terima kasih kepada: 1.

  Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd. selaku Ketua IAIN 2. Bapak Rasimin. S.PdI, M.Pd selaku Ketua Progdi PAI IAIN Salatiga.

  3. Ibu Maslikhah, S.Ag, M.Si selaku Dosen Pembimbing yang telah memberikan bantuan dan bimbingan dengan penuh kesabaran sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.

  4. Bapak dan Ibu Dosen IAIN Salatiga yang telah membekali berbagai ilmu pengetahuan, sehingga penulis mampu menyelesaikan penulisan skripsi ini.

  5. Karyawan-karyawati IAIN Salatiga yang telah memberikan layanan serta bantuan.

  6. Semua pihak yang telah membantu dalam penulisan ini, sehingga dapat terselesaikan dengan baik semoga amal kebaikannya diterima disisi Allah SWT.

  Semoga amal mereka diterima sebagai amal ibadah oleh Allah Swt serta mendapatkan balasan yang berlipat ganda amiin. Penulis sadar bahwa dalam penulisan ini masih banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnan. Oleh karena itu, dengan kerendahan hati penulis mohon saran dan kritik yang sifatnya membangun demi kesempurnaan penulisan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis pada khususnya maupun pembaca pada umumnya dan memberikan sumbangan bagi pengetahuan dunia pendidikan. Aamiin ya robbal „alamiin.

  Salatiga, 6 April2015 Peneliti,

  Basyiroh 111 10 029

  

ABSTRAK

  Basyiroh. 2015. Pembinaan keagamaan dan pendidikan karakter bagi Remaja

  Putus Sekolah di Balai Rehabilitasi Sosial “Wira Adhi Karya” Ungaran. Skripsi. Jurusan Tarbiyah. Program Studi Pendidikan Agama

  Islam. Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing: Maslikhah,S.Ag,M.Si

  Kata Kunci: Pembinaan keagamaan dan Pendidikan Karakter

  Penelitian ini merupakanupaya untuk mengetahui pelaksanaan pembinaan keagamaan di Balai Rehabilitasi Sosial “Wira Adhi Karya” Ungaran. Pertanyaanutama yang ingindijawab (1)Bagaimana pelaksanaan pembinaan keagamaan di Balai Rehabilitasi Sosial “Wira Adhi Karya” Ungaran? (2) Bagaimana fungsi pembinaan keagamaan bagi Remaja Putus Sekolah di Balai Rehabilitasi Sosial “Wira Adhi Karya” Ungaran? (3) Bagaimana pembinaan keagamaan dapat membangun motivasi untuk membentuk karakter unggul remaja putus sekolah di Balai Rehabilitasi Sosial “Wira Adhi Karya” Ungaran?

  Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan subyek penelitian sebanyak 12 responden. Metode wawancara sebagai metode pokok dan metode dokumentasi sebagai pelengkap. Metode pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan instrumen penelitian berupa wawancara yaitu wawancara dengan pertanyaan mengenai pelaksanaan pembinaan keagamaan. Sedangkan metode dokumentasi digunakan untuk mengetahui lokasi dan subyek penelitian.

  Hasil penelitian diperoleh menunjukkan bahwa Kegiatan pembinaan keagamaan meliputi: pengajian (kajian tentang Fiqh), mujahadah dan berzanji, pembelajaran tentang BTQ, yasinan dan tahlil pukul pengajian rutin, tadarus Al- qur‟an. Metode yang digunakan dalam pelaksanaan pembinaan yaitu: metode ceramah, tanya jawab, pembiasaan dan keteladanan dan setiap pembinaan selesai pembina selalu mengadakan evaluasi.Tujuan pelaksanaan pembinaan keagamaan agar penerima manfaat untuk mengarahkan remaja tentang arti pentingnya pengetahuan tentang agama dan mempunyai kesadaran untuk melaksanakannya. Supaya bermanfaat di dunia dan di akhirat kelak.

  Pembinaan keagamaan dapat membangun motivasi dan membentuk karakter unggul Re maja putus sekolah di Balai Rehabilitasi Sosial “Wira Adhi Karya” dengan adanya pembinaan keagamaan dapat meningkatkan keimanan dalam beribadah, dan mempunyai pribadi yang baik, tanggung jawab dalam tugas yang telah di berikan sehingga remaja dapat melaksanakan fungsi sosialnya secara wajar.

  DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ............................................................................... i

HALAMAN BERLOGO ........................................................................ ii

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN .............................................. iii

HALAMAN NOTA PEMBIMBING ..................................................... iv

HALAMAN PENGESAHAN ................................................................. v

MOTTO ................................................................................................... vi

PERSEMBAHAN ................................................................................... vii

KATA PENGANTAR ............................................................................. viii

ABSTRAK ............................................................................................... xi

DAFTAR ISI ............................................................................................ x

DAFTAR TABEL DAN GAMBAR ...................................................... xi

DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................... xii

  BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ........................................................... 1 B. Fokus Penelitian ....................................................................... 9 C. Tujuan Penelitian ...................................................................... 10 D. Kegunaan Penelitian ................................................................. 10 E. Penegasan Istilah ...................................................................... 10 F. Metode Penelitian ..................................................................... 14 1. Pendekatan dan Jenis Penelitian ......................................... 14 2. Kehadiran Peneliti .............................................................. 14 3. Lokasi penelitian ................................................................ 14

  4. Sumber Data ....................................................................... 15 5.

  Prosedur Penelitian ............................................................. 15 6. Analisis Data ...................................................................... 19 7. Pengecekan Keabsahan Data .............................................. 19 8. Tahap-Tahap Penelitian ...................................................... 22 G. Sistematika Penulisan ............................................................... 23

  BAB II LANDASAN TEORI A. Pembinaan Keagamaan dan Pendidikan Karakter ................... 24 1. Pengertian Pembinaan ....................................................... 24 a. Fungsi Pembinaan........................................................ 26 b. Manfaat Pembinaan...................................................... 26 c. Macam-Macam Pembinaan........................................... 27 2. Pengertian Keagamaan ...................................................... 30 a. Pengertian Keagamaan................................................. 30 b. Faktor yang Mempengaruhi Keagamaan...................... 31 3. Pembinaan Keagamaan.................................................... 33 a. Aspek-Aspek Pembinaan Keagamaan....................... 34 b. Unsur-Unsur Pembinaan Keagamaan......................... 36 c. Tujuan Pembinaan Keagamaan................................... 37 d. Metode Pembinaan Keagamaan.................................. 38 B. Pendidikan Karakter.................................. ................................. 41 1. Pengertian Pendidikan......................................................... 41 a. Tujuan Pendidikan ......................................................... 44

  b.

  Jenis-Jenis Pendidikan.................................................. 45 2. Karakter .............................................................................. 46 a.

  Pengertian Karakter........................................................ 46 b.

  Pengertian Unggul.......................................................... 48 c. Pengertian Karakter Unggul........................................... 48 d.

  Metode Pembentukan Karakter...................................... 48 e. Pendidikan Karakter Unggul.......................................... 50 C. Remaja Putus Sekolah.................................................................. 56 1.

  Remaja.............................................................................. 56 a.

  Pengertian Remaja...................................................... 56 b. Karakteristik psikologis Remaja................................. 58 2. Pengertian Putus Sekolah................................................. 59 a.

  Putus Sekolah............................................................. 59 b. Faktor Penyebab Putus Sekolah................................. 59 c. Dampak Putus Sekolah............................................... 61 d. Karakteristik Putus Sekolah........................................ 62 e. Upaya Mengatasi Putus Sekolah................................. 63 3. Remaja Putus Sekolah....................................................... 64 a.

  Pengertian Remaja Putus Sekolah............................... 64 b. Problematika Remaja Putus Sekolah.......................... 66 D. Pembinaan Keagamaan dan Pendidikan Karakter Remaja Putus

  Sekolah........................................................................................ 70

  BAB III PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIAN A. Paparan Data Penelitian ........................................................... 71 1. Sejarah Berdirinya ............................................................. 71 2. Ruang Lingkup .................................................................. 72 3. Letak Geografis ................................................................. 73 4. Sarana dan Prasarana ......................................................... 74 5. Visi dan Misi ..................................................................... 74 6. Tujuan Balai Rehabilitasi Sosial

  “Wira Adhi Karya” Ungaran .............................................. 75 7. Sasaran yang Dituju............................................................ 75 8. Kebijakan............................................................................ 76 9. Struktur, Tugas dan keadaan Pegawai................................ 76 10.

  Jadwal Kegiatan Keagamaan ............................................. 83 B. Paparan Data Berdasarkan Hasil Penelitian ............................ 84

  BAB IV PEMBAHASAN A. Pelaksanaan Pembinaan Keagamaan Remaja Putus Sekolah di Balai Rehabilitasi Sosial

  “Wira Adhi Karya” Ungaran....... ........................................ 96 B. Fungsi Pembinaan Keagamaan bagi Remaja Putus Sekolahdi Balai Rehabilitasi Sosial

  “Wira Adhi Karya” Ungaran................................................ 106 C. Pembinaan Keagamaan dapat Membangun Motivasi

  untuk Membangun Karakter Unggul Remaja Putus Sekolah di Balai Rehabilitasi Sosial “Wira Adhi

  Karya” Ungaran..................................................................... 110

  BAB V PENUTUP A. Kesimpulan.......................................................................... 114 B. Saran .................................................................................... 115 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN DAFTAR RIWAYAT HIDUP

  DAFTAR TABEL DAN GAMBAR Tabel 3.1 Letak Geografis ...................................................................

  73 Tabel 3.2 Sarana dan Prasarana ...........................................................

  74 Tabel 3.3 Sasaran yang Dituju .............................................................

  76 Tabel 3.4 Struktur Organisasi ..............................................................

  77 Tabel 3.5 keadaan Pegawai Berdasrkan Pangkat dan Golongan.......................................................................

  81 Tabel 3.6 keadaan Pegawai Berdasarkan Jenjang Pendidikan.............

  82 Tabel 3.7 Keadaan Pegawai Berdasarkan Jenis Kelamin ....................

  83 Tabel 3.8 Jadwal Kegiatan Keagamaan................................................

  83

DAFTAR LAMPIRAN

  Lampiran I : Daftar Riwayat Hidup Lampiran II : Surat Ijin Penelitian Lampiran III : Surat Pernyataan Telah Meneliti Lampiran IV : Pedoman Wawancara Lampiran V : Transkip Wawancara Lampiran VI : Daftar Nilai SKK Lampiran VII : Dokumentasi

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar belakang Anak sebagai generasi penerus dan pewaris cita-cita bangsa yang

  merupakan sumber daya manusia yang sangat penting dalam mencapai keberhasilan. Seorang anak mempunyai kebutuhan hak dan hidup yaitu misalnya kebutuhan makanan, kesehatan, pengembangan spiritual dan moral, dan pendidikan yang sangat penting bagi anak. Pendidikan memerlukan lingkungan yang sangat baik, baik lingkungan keluarga dan lingkungan sosial yang mendukung bagi lingkungan hidup, tumbuh kembang dan perlindungannya.

  Anak mempunyai hak dan dukungan untuk mengembangkan kemampuan yang dimilikinya. Setiap orang tua menginginkan anak- anaknya cerdas, berwawasan luas dan bertingkah laku baik, berkata sopan karena orang tuanya yakin kelak suatu hari anak-anak mereka bernasib lebih baik dari orang tuanya baik dari aspek kedewasaan maupun dari segi ekonomi. Oleh karena itu, orangtua bercita-cita menyekolahkan anak agar seorang anak berfikir jauh lebih baik dari orangtuanya dan bertingkah laku sesuai dengan agama. Sekolah dapat mengantarkan kesuksesan anak sesuai dengan profesinya. Keluarga memiliki peran utama dalam mewujudkan cita-cita anak setelah keluarga lingkungan yang kedua adalah sekolah, guru merupakan penanggung jawab pertama terhadap pendidikan anak, tingkah laku seorang guru sangat berpengaruh terhadap perkembangan dan membentuk kepribadian anak.

  Pandangan lain mengenai kondisi ekonomi masyarakat sangatlah berbeda, tidak semua keluarga mempunyai kemampuan ekonomi yang memadai dan dapat memenuhi semua kebutuhan anggota keluarga. Pengaruh yang timbul karena kondisi ekonomi adalah orangtua tidak sanggup menyekolahkan anaknya. Jelas kondisi ekonomi keluarga merupakan faktor pendukung yang paling besar kelanjutan pendidikan anak-anak, sebab pendidikan juga membutuhkan dana besar.

  Hampir disetiap tempat banyak anak-anak yang tidak mampu melanjutkan pendidikan, atau pendidikan putus di tengah jalan, disebabkan karena kondisi ekonomi orang tua yang memprihatinkan.Kondisi ekonomi menjadi penghambat bagi seseorang dalam mewujudkan keinginanya dalam melanjutkan pendidikan. Kondisi ekonomi dapat disebabkan karena pekerjaan orang tua yang tidak tetap, tidak adanya keterampilan khusus dan keterbatasan kemampuanyang dimiliki.

  Anak merupakan aset penting bagi mewujudkan masa depan, kegagalan dalam memahami kebutuhan anak akan berujung pada kegagalan membantu anak menjadi mandiri yang menentukan masa depanya sendiri, maka tidak heran kalau kurangnya perhatian terhadap kebutuhan anak ditambah dengan situasi krisis yang tak kunjung usai juga menambah deretan anak jalanan.

  Salah satu permasalahan yang dihadapi bangsa Indonesia saat ini adalah keberadaan anak putus sekolah yang masih tinggi. Penyebab dominan adalah ketidakmampuan orang tua menyekolahkan anaknya. Selain itu akibat orang tua atau keluarga tidak dapat memenuhi kebutuhan anaknya sebagai alasan menjadikannya anak-anak terlantar. Putus sekolah menjadi masalah krusial dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Putus sekolah dapat terjadi akibat dari berbagai persoalan aspek politik, ekonomi, hukum, budaya. Anak putus sekolah adalah anak yang tidak dapat melanjutkan atau berhenti sekolah sebelum tamat pendidikan dasar dan pendidikan menengah. Hal tersebut disebabkan oleh kondisi-kondisi khusus yang dialami seorang anak seperti kurangnya perhatian sosial, kurangnya fasilitas fisik, dan kurangnya kesempatan berprestasi.

  Arist Merdeka Sirait menyatakan bahwa: Kasus putus sekolah yang paling menonjol tahun ini terjadi di tingkat SMP, yaitu 48%. Adapun ditingkat SD tercatat 23% prosentase jumlah putus sekolah ditingkat SMA adalah 29% kalo digabungkan kelompok usia pubertas, yaitu anak SMP dan SMA, jumlahnya mencapai 77% Tingginya angka anak putus sekolah membawa dampak yang sangat besar dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Pada dasarnya, anak yang putus sekolah menjadi beban dalam berbagai aspek, seperti ekonomi, moral, intelektual, spiritual sosial, dan sebagainya.

  Masa Remaja merupakan masa transisi dimana pada masa ini remaja terjadi fase untuk pembentukan karakter jati diri, budi pekerti, dan kepribadian untuk masa depan mereka apakah bisa membawa diri dan menyesuaikan diri dengan lingkungan, masyarakat atau tidak. Masa remaja juga merupakan periode perubahan baik perubahan nilai, pola, perilaku dan minat jika tidak diarahkan dengan benar maka dikhawatirkan para remaja justru akan salah melangkah kearah yang negatif karena tidak semua remaja mampu menyesuaikan diri dengan perubahan dan lingkungannya. Adannya tanda-tanda kesalah penyesuaian diri seorang remaja tentu saja menuntut penangan yang cepat dan tepat mengingat masa ini merupakan masa penting yang menentukan seorang remaja pada masa berikutnya.

  Para remaja memerlukan pembinaan keagamaan sedini mungkin. Pendidikan utama dan pertama terjadi di keluarga, akan tetapi karena berbagai sebab keluarga belum mampu melaksanakan secara optimal, salah satu penyebabnya kurangnya pengetahuan orang tua terhadap keagamaan. Tempat selanjutnya yang dapat memberikan pendidikan keagamaan yaitu di sekolah, akan tetapi remaja yang putus sekolah tidak dapat mengenyam pendidikan dan pembinaan keagamaan karena susatu hal mereka sudah tidak melaksanakan kegiatan pembelajaran disekolah.

  Pemerintah melalui dinas sosial membentuk suatu lembaga sosial yang mampu menampung dan memberikan pembinaan moral, pembinaan keagamaan anak putus sekolah dalam bentuk pembinaan di balai Rehabilitasi Sosial khusus anak putus sekolah. Salah satu balai rehabilitasi sosial di bawah naungan dinas sosial Provinsi Jawa Tengah ialah Balai Rehabilitasi Sosial “Wira Adhi Karya” Ungaran yang memberikan pelayanan, pembinaan, dan rehabilitasi bagi anak putus sekolah. Penelitian dilaksanakan di Balai Rehabilitasi Sosial “Wira Adhi Karya” Ungaran yang merupakan unit pelaksana teknis yang secara organisatoris di bawah kendali Dinas Sosial Jawa Tengah. Balai Rehabilitasi Sosial “Wira Adhi Karya” Ungaran bertujuan memberikan pelayanan dan rehabilitas bagi anak putus sekolah dengan pemenuhan kebutuhan fisik, psikologi, mental dan keterampilan.

  Keadaan anak putus sekolah d i Balai Rehabilitasi Sosial “Wira Adhi Karya” Ungaran memprihatinkan, seorang anak tidak dapat melanjutkan pendidikannya namun setelah anak di asramakan di dalam balai rehabilitasi tersebut anak mendapatkan pendidikan yang layak dan anak mendapatkan pelajaran dan berbagai macam keterampilan seperti menjahit, tata rias, las, otomotif.

  Selain mendapatkan keterampilan seorang anak juga mendapatkan bimbingan yang berupa, bimbingan teori, bimbingan sosial, bimbingan keterampilan, bimbingan ekstra dan di balai rehabilitasi seorang anak juga mendapatkan pelayanan pendidikan agama Islam agar anak mempunyai kepribadian yang baik dan tingkah laku yang baik pula dapat membedakan mana yang baik dan benar.

  Pendidikan Islam hadir mewarnai kehidupan anak putus sekolah dan sedikitnya memberikan pengaruh positif, misalnya bicaranya agak sopan, agak menghargai orang lain, lebih bisa mengatur jadwal belajarnya sekolah. Dengan pendidikan Islam, anak diharapkan menuju ke arah hidup yang sehat, memiliki pengetahuan yang berguna untuk sekarang dan masa datang, disamping itu, diharapkan tetap mempunyai mekanisme pertahanan diri untuk menghindari pengaruh negatif kehidupan jalanan dan memiliki pemikiran positif tentang hidupnya. Kegiatan pendidikan lebih mengarah pada penanaman nilai, penambahan wawasan serta pembentukan sikap dan perilaku yang baik.

  Rendahnya aktualisasi Pendidikan Agama Islam di kalangan keluarga anak sebagai akibat tingkat pengetahuan orang tua tentang pendidikan agama yang kurang dan pengaruh lingkungan yang bebas. Putus sekolah bukan merupakan persoalan baru dalam sejarah pendidikan, persoalan ini telah berakar dan sulit untuk dipecahkan, sebab ketika membicarakan solusi, maka tidak ada pilihan lain kecuali memperbaiki kondisi ekonomi keluarga.

  Membicarakan peningkatan kondisi ekonomi keluarga terkait bagaimana meningkatkan sumber daya manusianya. Sementara semua solusi yang dinginkan tidak akan lepas dari kondisi ekonomi secara menyeluruh, sehingga kebijakan pemerintah berperan penting dalam mengatasi permasalahan termasuk perbaikan kondisi masyarakat.

  Menurut Undang-Undang Dasar 1945 pasal 34 ayat (1) menyebutkan bahwa: Fakir miskin dan anak-anak terlantar dipelihara oleh negara. Penerima manfaat Di Balai Re habilitasi Sosial “Wira Adhi Karya” Ungaran periode ke tiga tahun 2014 berjumlah 100 orang anak putus sekolah dari berbagai wilayah di Provinsi Jawa Tengah. Anak putus sekolah tersebut berusia 17 hinga 21 tahun yang putus sekolah (drop

  

out) sejak SD, SMP, SMA dari berbagai latar belakang keluarga yang berbeda- beda. Di pilihnya Balai Rehabilitasi Sosial “Wira Adhi Karya” Ungaran sebagai obyek penelitian karena balai rehabilitasi sosial salah satu dari dua balai rehabilitasi sosial yang berada di bawah naungan Dinas Sosial Provinsi Jawa Tengah yang di khususkan untuk anak putus sekolah di Provinsi Jawa Tengah.

  Putus sekolah bukan berarti putus dalam pembinaan keagamaan, secara khusus pendidikan akhlak di balai rehabilitasi ini seorang anak meskipun putus pendidikan masih bisa mendapatkan pembinaan agama dan pembinaan kepribadian. Balai Rehabilitasi Sosial mempunyai tujuan yaitu: terbentuknya pribadi yang bermanfaat dan mandiri, terbentuknya sumber daya manusia yang berkualitas, dan penerima manfaat yang siap berkarya dan mampu berwirausaha. Namun, dari survey awal tentang pembinaan keagamaan pada remaja putus sekolah masih banyak kekurangan.

  Adapun kegiatan keagamaan di Balai Rehabilitasi Sosial “ Wira Adhi Karya” adalah sebagai berikut: Kegiatan keagamaan rutin tiap malam kecuali malam kamis dan malam minggu. Adapun jadwal pembinaan keagamaan adalah sebagai berikut: Minggu malam jam 19.00- 20.30 yaitu tadarus al- qur‟an, senin jam 16.00-17.00 yaitu kajian tentang fiqh dan malamnya dari jam 19.00-20.30 yaitu berjanjen, selasa jam 19.00- 20.30 mujahadah, kamis dari jam 15.00-16.00 BTQ dan dilanjutkan jam 19.00-20.30 yaitu yasinan bersama, dan jum‟at 19.00-20.30 yaitu pengajian rutin.

  Namun dalam kenyataanya masih terdapat anak yang tidak mengikuti pembinaan tersebut, berdasarkan hasil pengamatan diperoleh data bahwa pada saat tiba waktu sholat anak-anak susah dikondisikan, dan pada saat kegiatan pembinaan, anak lebih mementingkan bermain

  

handphone daripada memperhatikan apa yang telah disampaikan oleh

  pemateri, anak-anak malah ngobrol sendiri dengan teman-temannya, selain itu ada juga yang tidak mengikuti kegiatan tersebut dengan berbagai alasan. Dan masih banyak pelanggaran yang dilakukan pada saat pembinaan berlangsung. Pelanggaran ini disebabkan oleh kurangnya pemahaman tentang keagamaan dan selalu menyepelekannya.

  Cara mengkondisikannya Pembina selalu mengadakan presensi kehadiran pada setiap kegiatan dan melakukan pengawasan ketika kegiatan berlangsung. Apabila ada seorang anak yang tidak mengikuti kegiatan tersebut dengan berbagai alasan akan mendapat sanksi yang telah disepakati yaitu berdiri di depan teman-teman ketika kegiatan itu berlangsung sampai kegiatan itu selesai, dan lari keliling lapangan, namun sudah berlakunya sanksi dan peraturan yang berlaku juga masih ada yang menyepelekan dan melanggarnya, bahkan tidak bosan untuk melanggarnya, pengasuh tidak dapat mengatasi hambatan tersebut.

  Munculnya masalah tersebut dalam pembinaan keagamaan yaitu kurangnya tenaga kependidikan yang profesional dalam pengetahuan tentang agama, sehingga anak sulit untuk di kondisikan. Meskipun ada hambatan dalam pembinaan tersebut kegiatan pembinaan keagamaan harus tetap berjalan meskipun tidak di dampingi oleh Pembina, dan untuk anak perlu kesadaran dan minat dalam diri anak itu sendiri.

  Berdasarkan fenomena tersebut peneliti berkeinginan untuk menemukan jawaban dengan judul “ PEMBINAAN KEAGAMAAN DAN PENDIDIKAN KARAKTER BAGI REMAJA PUTUS SEKOLAH DI BALAI REHABILITASI

  SOSIAL “WIRA ADHI KARYA” UNGARAN B.

   Fokus Penelitian

  Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas, maka peneliti merumuskan fokus penelitian mengenai pelayanan pembinaan keagamaan dan pendidikan karakter Di Balai Sosial Rehab ilitas “Wira Adhi Karya” Ungaran secara singkat sebagai berikut: 1.

  Bagaimana pelaksanaan pembinaan keagamaan bagi remaja putus sekolah di Balai Rehabilitas Sosial “Wira Adhi karya” Ungaran?

  2. Bagaimana fungsi pembinaan keagamaan bagi remaja putus sekolah di Balai Rehabilitas S osial “Wira Adhi karya” Ungaran? 3.

  Bagaimana pembinaan keagamaan dapat membangun motivasi dan membangun karakter unggul bagi remaja putus sekolah di Balai Rehabilitas Sosial “Wira Adhi karya” Ungaran? C.

   Tujuan Penelitian

  Mengacu pada rumusan masalah, maka tujuan penelitian ini untuk mengetahui:

1. Pelaksanaan pembinaan keagamaan bagi remaja putus sekolah di

  Balai Rehabilitas Sosial “Wira Adhi karya” Ungaran;

2. Fungsi pembinaan keagamaan bagi remaja putus sekolah di Balai

  Rehabilitas Sosial “Wira Adhi karya” Ungaran; 3. Pembinaan keagamaan dapat membangun motivasi dan membentuk karakter unggul bagi remaja putus sekolah di Balai

  Rehabilitas Sosial “Wira Adhi karya” Ungaran.

D. Kegunaan Penelitian

  Hasil penelitian ini diharapkan bisa memberikan informasi yang jelas tentang pembinaan pendidikan agama islam di balai rehabilitas sosial ungaran. Dari informasi tersebut diharapkan dapat memberikan manfaaat secara praktis maupun teoritik, yaitu:

  1. Secara Teoretis a.

  Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan bagi perkembangan ilmu pengetahuan khususnya pendidikan agama Islam yang didalamnya memuat pembinaan keagamaan/pendidikan agama islam.

  b.

  Menjadi referensi bagi peneliti-peneliti selanjutnya yang tertarik terutama pembinaan keagamaan/pembinaan pendidikan agama Islam pada anak putus sekolah.

  2. Secara praktis Pedoman pelaksanaan pendidikan alternatif bagi remaja putus sekolah dalam rangka melaksanakan sumber daya manusia yang berkualitas pada obyek kasus remaja putus sekolah.

E. Penegasan Istilah

  untuk menghindari kesalah pahaman dalam menginterpretasikan judul tersebut, maka penulis akan memberikan penegasan atau penjelasan demi adanya ketegasan istilah judul dan permasalahan yang akan di bahas, dengan penjelasan sebagai berikut: a.

  Pembinaan keagamaan Pembinaan menurut kamus besar bahasa indonesia adalah usaha, tindakan ,dan kegiatan yang dilakukan secara efisien dan efektif untuk memperoleh hasil yang lebih baik.

  Sedangkan menurut Sudjana pembinaan adalah sebagai usaha memelihara atau, membawa , sesuatu keadaan yang seharusnya terjadi atau menjaga keadaan sebagaimana seharusnya terlaksana.

  Menurut Mangun Hardjana (1996: 2), pembinaan adalah suatu proses belajar dengan melepaskan hal-hal yang dimilikinya dan mempelajari hal-hal yang belum dimilikinya, dengan tujuan membantu orang yang menjalaninya untuk membetulkan dan mengembangkan pengetahuan dan kecakapan yang baru untuk mencapai tujuan hidup dan kerja yang dijalani secara lebih efektif.

  Keagamaan merupakan suatu sikap atau kesadaran yang muncul yang didasarkan atas keyakinan atau kepercayaan seseorang terhadap suatu agama (Sahlan, 2011: 39). Agama yang di maksud di sini adalah agama Islam yaitu ajarannya diwahyukan oleh Tuhan kepada umat manusia melalui nabi Muhammad SAW, sebagai Rosul dimana ajarannya berisi mengenai berbagai aspek yaitu akidah, akhlak, dan ibadah dari segi kehidupan manusia, sebagai sumber dari ajaran tersebut adalah Al- qur‟an dan Hadis. Sehingga dapat di simpulkan bahwa pembinaan keagamaan adalah segala aktifitas keagamaan, khususnya agama Islam yang dilakukan Di Balai Rehabilitasi Sosial “Wira Adhi Karya” yang bertujuan untuk membina para remaja melalui pendekatan religius.

  b.

  Pendidikan karakter Pengertian pendidikan dalam Dictionary of education menyebutkan bahwa pendidikan adalah proses dimana seseorang mengembangkan kemampuan sikap dan bentuk-bentuk tingkah laku lainnya di dalam masyarakat dimana ia hidup proses sosial dimana orang di hadapkan pada pengaruh lingkungan yang dipilih dan terkontrol (khususnya yang datang dari sekolah), sehingga dia dapat memperoleh atau mengalami perkembangan kemampuan sosial dan kemampuan sosial dan kemampuan individu yang optimum (Surakhmad, 2012:83).

  Dalam GBHN tahun 1988 menyebutkan bahwa pendidikan adalah pengaruh bimbingan dan arahan dari orang dewasa kepada orang lain, untuk menuju arah kedewasaan, kemandirian serta kematangan mentalnya.

  

  Karakter dalam kamus besar bahasa Indonesia adalah sifat atau ciri kejiwaan, akhlak, atau budi pekerti yang membedakan seseorang dari yang lain; tabiat; watak. Dengan demikian karakter adalah cara berfikir dan berperilaku yang menjadi ciri khas tiap individu untuk hidup dan bekerjasama, baik dalam lingkungan keluarga, masyarakat, bangsa, dan Negara. Individu yang berkarakter baik adalah individu yang bisa membuat keputusan dan siap mempertanggungjawabkan tiap akibat dari keputusan yang ia buat (Alwi, 2007:91)

  Dalam pengertian di atas pendidikan karakter adalah gerakan nasional menciptakan sebuah sekolah yang membina etika, bertanggungjawab dan merawat orang-orang muda dengan pemodelan dan mengajarkan karakter baik melalui penekanan pada universal, nilai-nilai yang kita semua yakini. Pendidikan karakter adalah pendidikan budi pekerti plus, yaitu melibatkan aspek pengetahuan

  (cognitive), perasaan (feeling), dan tindakan (action). Menurut Thomas

  Lickona, tanpa ketiga aspek ini, maka pendidikan karakter tidak akan efektif (Araska, 2014: 11).

F. Metode penelitiaan I.

  Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif. Data kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. Pendekatan ini diarahkan pada latar dan individu tersebut secara holistik (utuh).

  Jenis penelitian ini termasuk penelitian lapangan karena informasi dan data yang diperlukan, digali serta dikumpulkan dari lapangan adapun penelitian ini bersifat deskriptif (Moleong, 1989:4).

  2. Kehadiran Peneliti Kehadiran Peneliti berperan sebagai pengamat penuh, hal-hal yang menyangkut pembinaan pendidikan Agama Islam di

  BalaiRehabilitas Sosial “Wira Adhi Karya”Ungaran, sehingga peneliti harus berusaha mengikuti aktivitas keagamaanya.

  3. Lokasi Penelitian Penelitian ini di laksanakan di Balai Rehabilitas Sosial

  “Wira Ad hi Karya”Ungaran. Adapun alasan tempat penelitian adalah sebagai berikut:

  Pertama , karena adannya pembinaan ke agamaan di balai

  tersebut yang dapat menjawab rumusan masalah di atas. Kedua, alasan pemilihan tempat di balai r ehabilitasi sosial “Wira Adhi Karya”

  Ungaran di karenakan di Balai tersebut siswa tidak hanya datang dari satu daerah melainkan dari berbagai daerah dengan latar belakang keluarga yang berbeda-beda. Dengan perbedaan itu maka timbullah berbagai permasalahan baru.

  4. Sumber data Sumber data dalam penelitian ini ialah kata-kata dan tindakan selebihnya adalah tambahan seperti dokumen dan lain-lain. Sumber data utama yang meliputi kata-kata dan tindakan melalui wawancara, atau pengamatan berperan serta merupakan hasil usaha gabungan dari kegiatan melihat,mendengar, bertanya. Sumber data yang yang kedua yaitu sumber tertulis dari sumber tertulis dapat dibagi atas arsip, dokumen pribadi, dan dokumen resmi. Sumber data yang bselanjutnya yaitu peneliti menggunakan foto sebagai sumber data karena foto menghasilkan data deskriptif yang cukup berharga dan sering digunakan untuk menelaah segi-segi subyektif dan hasilnya sering dianalisis secara induktif.

5. Prosedur Pengumpulan Data

  Dalam bagian ini untuk mendapatkan data atau memperoleh data, peneliti menggunakan beberapa metode yaitu: a.

  Metode Observasi Menurut Arikunto (2010: 199) observasi sebagai suatu aktiva yang sempit, yakni memperhatikan sesuatu dengan menggunakan mata.. Jadi, mengobservasi dapat dilakukan melalui penglihatan, penciuman, pendengaran, peraba, dan pengecap. Apa yang dikatakan sebenarnya adalah pengamatan langsung di dalam artian penelitian observasi dapat dilakukan dengan tes, kuesioner, rekaman gambar, dan rekaman suara.

  Teknik observasi dalam penelitian ini yaitu dengan mengamati secara langsung pelaksanaan pembinaan pendidikan agama Islam pada anak putus sekolah di balai rehabilitasi sosial “Wira Adhi Karya” ungaran. Dengan hal tersebut dapat diketahui gambaran tentang pola pembinaan pendidikan agama Islam pada anak putus sekolah di balai rehabilitasi sosial “Wira Adhi Karya” ungaran. Hasil observasi kemudian dapat diambil kesimpulan atas apa yang telah diamati.

  b.

  Metode Wawancara Wawancara atau kuesioner lisan, adalah sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara untuk memperoleh informasi dari terwawancara. Wawancara digunakan oleh peneliti untuk menilai keadaan seseorang, misalnya untuk mencari data tentang variable, latar belakang murid, orangtua, pendidikan, perhatian, sikap terhadap sesuatu. Arikunto (2010: 270) secara garis besar mendefinisikan pedoman wawancara yaitu sebagai berikut: 1)

  Pedoman wawancara tidak terstruktur, yaitu pedoman wawancara yang hanya memuat garis besar yang akan ditanyakan. Tentu saja kreativitas pewawancara sangat di perlukan, bahkan hasil wawancara dengan jenis pedoman ini lebih banyak tergantung dari pewawancara. Pewawancaralah sebagai pengemudi jawaban responden.

  2) Pedoman wawancara terstruktur, yaitu pedoman wawancara yang disusun secara terperinci sehingga mneyerupai check- list pewawancara menetapkan sendiri masalah dan pertanyaan- pertanyaan yang diajukan.

  Pedoman wawancara yang digunakan adalah pedoman wawancara terstruktur. Sebelum melakukan wawancara peneliti telah mempersiapkan Instrumen pertanyaan tentang pembinaan keagamaan dan pendidikan karakter bagi remaja putus sekolah dibalai rehabilitasi s osial “Wira Adhi Karya” Ungaran. Untuk memperoleh data mengenai pembinaan keagamaan dan pendidikan karakter remaja serta kegiatan pembinaan keagamaa, waktu, metode, dan tujuan pada putus sekolah, maka pewanwancara akan melakukan wawancara dengan petugas yang bertanggungjawab dan pekerja sosial dibalai rehabilitasi sosial “Wira Adhi Karya” ungaran dan anak putus sekolah dibalai rehabilits sosial “Wira kdhi Karya” ungaran sebagai respondennya. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode wawancara terbuka sehingga subjek tahu bahwa mereka sedang diwawancarai dan mengetahui pula maksud dan tujuan wawancara itu (Moleong, 1989: 189).

  c.

  Metode Dokumentasi Dokumentasi berasal dari kata dokumen,yang artinya barang-barang tertulis. Dalam melaksanakan metode dokumentasi,peneliti menyelidiki benda-benda tertulis seperti buku-buku,majalah, dokumen,peraturan-peraturan dan sebagainya. Arikunto (1989: 131). Dokumen sudah lama digunakan dalam penelitian sebagai sumber data karena dalam banyak hal dokumen sebagai sumber data dimanfaatkan untuk menguji, menafsirkan, bahkan untuk meramalkan (Moleong, 2006: 217)

  Penelitian ini menggunakan metode dokumentasi, yaitu dengan mencari data-data mengenai hal-hal atau variabel berupa arsip-arsip, dokumen-dokumen, maupun rekaman kegiatan atau aktifitas pembinaan keagamaan pada remaja putus sekolah di Balai Rehabilitasi Sosial “Wira Adhi Karya” Ungaran.

6. Analisis Data

  Analisis data mempunyai kedudukan yang sangat penting dalam penelitian menurut Bogdan dan Taylor (1975: 79) Berpendapat bahwa: Analisis data sebagai proses yang merinci usaha secara formal untuk menemukan tema dan merumuskan hipotesis kerja (ide) seperti yang disarankan oleh data dan sebagai usaha untuk memberikan bantuan pada tema dan hipotesis kerja itu.Patton dalam Moleong (1989: 280) menjelaskan bahwa analisis data dalam penelitian kualitatif adalah proses mengatur urutan data, mengorganisasikannya ke dalam suatu pola,kategori,dan satuan uaraian dasar. Ia membedakannya dengan penafsiran, dan mencari hubungan diantara dimensi-dimensi uraian. Berdasarkan uraian tersebut dapat menarik garis bawah bahwa analisis data bermaksud mengorganisasikan data. Data yang terkumpul dari catatan lapangan peneliti serta arsip di panti rehabilitas sosial

  “Wira Adhi Karya” Ungaran.

7. Pengecekan Keabsahan Data

  Dalam hal pengecekan keabsahan data peneliti terdapat beberapa kriteria keabsahan data yang nantinya akan dirumuskan secara tepat, teknik pemeriksaannya yaitu dalam penelitian ini harus terdapat adanya kredibilitas yang dibuktikan dengan perpanjangan keikutsertaan, ketekunan, pengamatan, triangulasi, pengecekan sejawat, kecukupan referensi, adanya kriteria kepastian dengan teknik uraian rinci dan audit kepastian.

  Untuk mengetahui apakah data yang telah dikumpulkan dalam penelitian memiliki tingkat kebenaran atau tidak, maka dilakukan pengecekan data yang disebut validitas data. Untuk menjamin validitas data maka dilakukan triangulasi, yaitu teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data ini (Moleong, 2006: 330).