HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP MADRASAH DENGAN MINAT MENYEKOLAHKAN ANAK (Studi pada Komunitas Masyarakat Desa Geger, Kelurahan Girirejo, Kecamatan Tegalrejo, Kabupaten Magelang Tahun 2006)

  

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI MASYARAKAT

TERHADAP MADRASAH DENGAN MINAT MENYEKOLAHKAN ANAK

(Studi pada Komunitas Masyarakat Desa Geger, Kelurahan Girirejo,

Kecamatan Tegalrejo, Kabupaten Magelang Tahun 2006)

  

SKRIPSI

  Diajukan untuk Memenuhi Kewajiban dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I)

  

Disusun Oleh :

RINI HANIYATI

NIM. 111 02 035

JURUSAN TARBIYAH

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI

  

(STAIN) SALATIGA

2006

DEPARTEMEN AGAMA

  Jl. Stadion 03 Telp. (0298) 323706, 323433 Fax 323433 Salatiga 50721 Website :

  

D E K L A R A S I

Bismillahirraltmanirraliim

  Dengan penuh kejujuran dan tanggung jawab, peneliti menyatakan bahwa skripsi ini tidak berisi materi yang pernah ditulis oleh orang lain atau pernah diterbitkan. Demikian juga skripsi ini tidak berisi satupun pikiran-pikiran orang lain, kecuali informasi yang terdapat dalam referensi yang dijadikan bahan rujukan.

  Apabila di kemudian hari ternyata terdapat materi atau pikiran-pikiran orang lain di luar referensi yang peneliti cantumkan, maka peneliti sanggup mempertanggung jawabkan kembali keaslian skripsi ini di hadapan sidang munaqosyah skripsi.

  Demikian deklarasi ini dibuat oleh peneliti untuk dapat dimaklumi.

  Salatiga, Agustus 2006 Peneliti

  k

  RINI HANIYATI NIM. 111 02 035

  Dra. Nur Hasanah, M.Pd. Dosen STAIN Salatiga

  NOTA PEMBIMBING Salatiga, Agustus 2006 Lamp. : 3 eksemplar Hal : Naskah Skripsi Kepada Yth.

  a

  Sdr'. Rini Haniyati Ketua ST

  IN Salatiga di - SALA I IGA Assalamu 'alaikum Wr. Wb.

  Setelah diadakan pengarahan, bimbingan, koreksi dan perbaikan seperlunya, maka skripsi Saudari: Nama ; Rini Haniyati NIM : 111 02 035 Jurusan : Tarbiyah Progdi : PAI

  Judul : HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP MADRASAH DENGAN MINAT MENYEKOLAHKAN ANAK

  (Studi pada Komunitas Masyarakat Desa Geger, Keiurahan Girirejo, Kecamatan Tegalrejo,

  Kabupaten Magelang Tahun 2006) Sudah dapat diajukan dalam sidang munaqasah.

  Demikian surat ini, harap menjadikan perhatian dan digunakan sebagaimana mestinya.

  Wassalamu ’alaikum Wr: Wb.

  Pembimbing A / \

  i

  I Dra. Nur Hasanah. M.Pd

  DEPARTEMEN AGAMA RI SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA

  Jl. Stadion No. 2 Salatiga (0298) 323706

  

PE N G E SA H A N

  SKRIPSI Saudari : Rini Haniyati dengan Nomor Induk Mahasiswa : 111 02 035 yang berjudul HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP MADRASAH DENGAN MINAT MENYEKOLAHKAN ANAK (Studi pada Komunitas Masyarakat Desa Geger, Kelurahan Girirejo, Kecamatan Tcgalrejo, Kabupaten Magelang Tahun 2006) telah dimunaqosahkan dalam Sidang Panitia Ujian, Jurusan Tarbiyah Sekolah Tinggi

  Agama Islam Negeri Salatiga, pada hari Rabu, 6 September 2006 yang bertepatan dengan tanggal 13 Sya’ban 1427 II. Dan telah diterima sebagai bagian dari syarat- syarat untuk memperoleh gelar Sarjana dalam Ilmu Tarbiyah.

  6 September 2006 M d d %a' 13 Sya’ ban 1427 H Panitia Ujian

  Dra. Nur Hasanah, M.Pd NIP. 150 268 215

  MOTTO

  a£u motion pada JACCah ^e^uatan

JACCati mem6eri£u co6aan, agar aku menjadi kiiat

"Kfti^a afju moHon pada JAttaf bg6ija({sanaan

JAtCati mem6eri^an a^u suatu masaCah untu^a^u pecali^an

  

Xptikg a£u motion pada JAflhfi 6antnan

JACCati mem6eri%an£u kesempatan yang siCiH 6erganti

JA^u ta^setaCu menerima apa yang a^u pinta

Tapi aku meneirma segaCa yang a£u 6utuH^an

  

JACCah 6enar-benar Mafia JAdiC

  PERSEMBAHAN S krip si in i penulis persembahkan kepada

  

1. B apak dan ibu tercinta ya n g telah membimbing

dan m endidik penulis dengan penuh kesabaran dan kasih sayang

  

2. K a ka k k a k a k tercinta (M ba’ L ia , M b a ’

H abibah, M a s H abib)

  3. Calon pendamping hidupku 4 . Sahabat-sahabatku (Im am i dan A .ini)

KATA PENGANTAR

  Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, hidayah dan taufiq-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini. Sholawat serta salam kami haturkan kepada

  Nabi Agung Muhammad saw yang telah menuntun umatnya ke jalan kebenaran dan keadilan.

  Skripsi ini penulis susun dalam rangka memenuhi tugas dan melengkapi syarat guna memperoleh gelar sarjana pendidikan di Jurusan Tarbiyah STAIN Salatiga, Program Studi Pendidikan Agama Islam. Adapun judul skripsi ini adalah HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP MADRASAH DENGAN MINAT MENYEKOLAHKAN ANAK (Studi pada

  Komunitas Masyarakat Desa Geger, Kelurahan Girirejo, Kecamatan Tegalrejo, Kabupaten Magelang Tahun 2006)

  Penulisan skripsi ini dapat selesai tidak lepas dari berbagai pihak yang dengan ikhlas memberikan dukungan moril maupun materiil. Dengan penuh kerendahan hati penulis mengucapkan terima kasih kepada : 1. Drs. Imam Sutomo, M.Ag, selaku ketua STAIN Salatiga.

  2. Drs. Miftahudin, M.Ag selaku ketua Progdi PAI yang telah merestui penulisan skripsi ini.

  3. Dra. Nur Hasanah, M.Pd., selaku pembimbing yang telah berperan dalam penyusunan skripsi ini

  4. Segenap Dosen Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga yang telah memberikan ilmu dan pengetahuannya kepada penulis, sehingga dapat mengantarkan penulis dalam menyelesaikan studi di STAIN Salatiga.

  5. Bapak Sutrisno selaku Kepala Desa Geger Girirejo Tegalrejo Magelang yang telah memberikan ijin kepada penulis untuk melakukan penelitian.

  6. Ayah dan ibu tecinta yang telah memberikan motivasi moril dan material dengan penuh keikhlasan.

  7. Kakak-kakakku tersayang yang telah memberikan motivasi

  8. Semua teman kosku (Ida, A’i, Susi, Wening, Sofi, Nita) yang selalu membuat aku tersenyum.

  9. Segenap mahasiswa Tarbiyah PAI angkatan 02

  10. Semua pihak yang tidak sempat disebutkan satu persatu yang telah membantu hingga terselesainya skripsi ini.

  Dalam laporan ini sudah barang tentu penulis sadari bahwa masih banyak kekurangan dari penulisannya. Untuk itu penulis berharap adanya saran, kritik dan masukan dari berbagai pihak, guna kebaikan dalam penulisan mendatang. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat baik dunia dan di akhirat.

  Salatiga, Agustus 2006 Penulis

  Rini Haniyati

  DAFTAR ISI

  

  BAB I PENDAHULUAN

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  4. Macam-macam Madrasah

  23

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  BAB IV ANALISIS DATA

  

  

  

  

   DAFTAR PUSTAKA DAFTAR RIWAYAT HIDUP LAMPIRAN

  DAFTAR TABEL TABEL I DATA KEPALA KELUARGA MENURUT MATA PENCARIANNYA DESA GEGER TAHUN 2006/2007

  38 TABEL II DATA PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN DESA

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  TABEL XI DATA TENTANG DISTRIBUSI JAWABAN MINAT

  

  

  

  

BABI

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

  Pend idikan sebagaimana kita ketahui bersama bahwa usianya adalah setua umur umat manusia itu sendiri. Pendidikan pada hakekatnya merupakan suatu upaya mewarisi nilai yang akan menolong dan penuntun dalam menjalankan kehidupan dan sekaligus untuk memperbaiki nasib dan peradaban umat manusia. Tanpa pendidikan maka akan diyakini bahwa manusia sekarang tidak jauh beda dengan generasi masa lampau atau dahulu.

  Oleh sebab itu pendidikan memegang peranan penting dalam proses pengembangan dan pembangunan sumber daya manusia (SDM), karena pendidikan merupakan proses budaya untuk meningkatkan harkat dan martabat manusia.

  Pendidikan di Indonesia hasilnya masih sangat memperhatikan baik pendidikan yang ditangani langsung oleh pemerintah maupun pendidikan yang dikelola oleh lembaga swasta. Keprihatinan yang dimaksud adalah rendahnya mutu pendidikan baik sekolah dasar maupun sekolah di tingkat lanjutan, yang terlebih lagi pada sekolah/madrasah swasta yang mana madrasah swasta dimana hasil lulusan dari madrasah banyak dipertanyakan mutu dan kemampuannya terutama pada msdrasah atau madrasah ibtidaiyah (MI) yang letaknya di daerah pedesaan.

  2

  Meskipun demikian pemerintah sangat menghargai atas usaha lembaga pendidikan swasta yang telah membantu pemerintah dalam memerangi kebodohan, sebab pemerintah belum mampu menangani secara keseluruhan antara usia sekolah yang ingin belajar di sekolah/madrasah, negeri karena terbatasnya anggaran untuk bidang pendidikan. Bicara soal madrasah, memang ada yang mengalami perkembangan pesar terutama di daerah perkotaan dan ada beberapa di daerah pedesaan, dengan berkembangnya madrasah swasta, maka jutaan anak usia sekolah dapat tertampung di madrasah swasta, maka jutaan anak usia sekolah dapat tertampung di madrasah swasta. Karena madrasah adalah bentuk pendidikan yang klasik yang masuk ke Indonesia sejalan dengan arus modernisasi Islam.1

  Dengan didirikan madrasah swasta diharapkan mampu menghasilkan peserta didik yang berkualitas dan madrasah swasta mampu bersaing dengan sekolah negeri. Untuk itu diperlukan adanya keijasama dengan pihak-pihak terkati, karena pada hakekatnya pendidikan merupakan tanggung jawab bersama antara pemerintah dan masyarakat. Dan dalam realitasnya madrasah tumbuh dan berkembang dari, oleh dan untuk masyarakat Islam itu sendiri.

  Dan masyarakat baik secara individu maupun organisasi membangun madrasah untuk memenuhi kebutuhan mereka. Tidak heran jika madrasah yang dibangun oleh mereka bisa seadanya saja atau memakai tempat apa adanya.2

  1 H.A.R. Tihar, Paradigma Baru Pendidikan Nasional, Jakarta, Rineka Cipta, 2004, him. 15.

  2 Muhaimin, Pengembangan Kurikulum Pendidikan Agama Islam di Sekolah, Madrasah

  3 Kebanyakan masyarakat muslim di pedesaan mendirikan sekolah

  untuk memenuhi kebutuhan belajar masyarakat di tingkat dasar, seperti Madrasah Ibtidaiyah (MI) yang keberadaannya setara dengan sekolah dasar (SD). Idealnya MI mampu bersaing dengan lembaga-lembaga pendidikan umumnya untuk menarik simpatik dari masyarakat. Namun pada kenyataannya saat ini masih ada beberapa faktor yang membuat masyarakat berpaling dari MI ke SD. Nampaknya terjadi kecenderungan bahwa pola pikir yang menganggap materi keduniawian adalah lebih segalanya merupakan salah satu faktor penyebab mengapa orang tua lebih cenderung memilih pendidikan umum bagi anaknya daripada menyekolahkan ke madrasah.

  Mereka berasumsi bahwa sekolah umum atau SD lebih mengiring anaknya untuk melanjutkan sekolah negeri atau mendapat pekerjaan. Sementara madrasah yang merupakan kawah candra d i muka dalam mencetak insan-insan yang berakhlak karimah hanya dipandang sebelah mata karena lemahnya dukungan dan perhatian dari tokoh-tokoh organisasi kemasyarakatan. Sehingga menyebabkan animo orang tua untuk menyekolahkan anaknya dimadrasah lebih rendah disbanding menyekolahkan anaknya atau disekolahan umum.

  Berangkat dari masalah tersebut, penulis tertarik untuk meneliti madrasah tersebut pada komunikari masyarakat Geger yang mayoritas agamanya Islam. Bagaimana persepsi mereka terhadap madrasah dan minat menyekolahkan anaknya pada madrasah ibtidaiyah (MI) Ma’arif Girirejo yang letaknya kebetulan pada Desa Geger. Maka penulis berkeinginan untuk

  4

  mene liti masalah dengan judul “HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI

  MASYARAKAT TERHADAP MADRASAH DENGAN MINAT MENYEKOLAHKAN ANAK”

  (Studi pada Komunitas Masyarakat Desa Geger, Kelurahan Girirejo, Kecamatan Tegalrejo, Kabupaten Magelang Tahun ).

  2006

B. Penegasan Istilah

  Untuk memudahkan atau menjaga agar tidak teijadi kesalah pahaman serta sebagai langkah awal menyatukan persepsi terhadap pembahasan ini, maka perlu diberikan batasan dan penegasan dari judul yang singkat sebagai berikut:

  1. Persepsi masyarakat terhadap Madrasah

  a. Persepsi adalah tanggapan langsung atas sesuatu.3

  b. Masyarakat adalah sejumlah orang dalam kelompok tertentu yang membentuk perikehidupan budaya rakyat4 Adapun yang dimaksud masyarakat dalam skripsi ini adalah penduduk Geger Girirejo Tegalrejo Kabupaten Magelang.

  c. Madrasah adalah sekolah atau lembaga Islam5 yang dimaksud masdrasah di sini adalah Madrasah Ibtidaiyah Ma’arif Girirejo.

3 EM. ZuJfajri dan Ratu Aprilia Senja, Difa Publisher,

  Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, him. 647.

  • * Ibid, him. 553

  5

  Adapun variabel persepsi masyarakat terhadap madrasah indikator antara lain:

  1. Pandangan masyarakat mengenai kedisplinan guru madrasah.

  2. Pandangan masyarakat mengenai mutu pendidikan madrasah.

  3. Pandangan masyarakat mengenai kurukulum madrasah.

  4. Pandangan masyarakat mengenai out put madrasah.

  5. Pandangan masyarakat mengenai akhlak dan moral murid madrasah.

  2. Minat menyekolahkan anak

  a. Minat adalah keinginan yang kuat, gairah; kecenderungan hati yang sangat tinggi terhadap sesuatu.6 b. Menyekolahkan adalah memasukkan (anak) ke sekolah; menyuruh belajar ke sekolah.7 c. Anak adalah usia antara 7 ta h u n -12 tahun.

  Berdasarkan pengertian tersebut maka minat menyekolahkan anak adalah keinginan yang kuat masyarakat untuk memasukkan anaknya pada Madrasah Ibtidaiyah Ma’arif Girirejo tersebut. Adapun variabel minat menyekolahkan anak indikatornya adalah: 1. Memberi dorongan masuk sekolah.

  2. Memberi fasilitas belajar ke sekolah.

  3. Menciptakan suasana belajar yang tenang.

  4. Memantau aktivitas anak di sekolah.

  5. Memperhatikan kemajuan anak.

6 Ibid., him. 539

  6. Mendam pingi anak belajar. o 7. Memperhatikan anak j ika ada masalah.

  C. Rumusan Masalah Berdasarkan permasalahan di atas, maka permasalahan yang hendak diteliti adalah:

  1. Bagaimana persepsi masyarakat terhadap Madrasah?

  2. Bagaimana minat masyarakat menyekolahkan anaknya pada MI Ma’arif Girirejo?

  3. Adakah hubungan antara persepsi masyarakat terhadap madrasah dengan minat menyekolahkan anaknya pada MI Ma’arif Girirejo? D. Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian

  Adapun yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

  1. Mengetahui persepsi masyarakat terhadap madrasah.

  2. Untuk mengetahui beberapa besar minat menyekolahkan anaknya pada MI Ma’arif Girirejo

  3. Untuk mengetahui hubungan antara persepsi masyarakat terhadap madrasah dengan minat menyekolahkan anaknya. 8

  6

8 S. Nasution,

  Dektaktik Azaz Mengajar, Jemmanis, Bandung, him. 62-63

  7 Adapun manfaat dari penelitian ini adalah: ’

  1. Memberikan masukan kepada madrasah cara menarik simpati masyarakat terhadap Madrasah Ibtidaiyah Ma’arif Girirejo.

  2. Memberikan motivasi kepada tenaga pelaksana di madrasah agar bekerja secara profesional sehingga proses belajar mengajar berjalan efektif dan efisien.

  3. Diharapkan dapat meningkatkan kualitas hasil pendidikan sesuai dengan tujuan yang diharapkan, sehingga masyarakat tertarik.

  E. Hipotesis Hipotesis adalah suatu jawaban bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian sampai terbukti melalui data yang dikumpulkan.9 Berdasarkan hipotesis di atas, maka yang menjadi hipotesis pada penelitian ini adalah: “Ada hubungan antara persepsi masyarakat terhadap madrasah dengan minat menyekolahkan anak”. Artinya semakin baik persepsi masyarakat terhadap madrasah semakin tinggi pula minat menyekolahkan anak.

  F. Metode Penelitian Untuk mendapatkan data dalam penelitian ini, penulis menggunakan beberapa metode, antara lain:

  9 • • • Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Praktek, Rineka Cipta, Jakarta, 1989, him. 62

  8

  1. Po pulasi dan Sampel Yang dimaksud dengan populasi adalah semua individu untuk siapa kenyataan yang diperoleh dari sampel itu digeneralisasikan.10

  Populasi dalam penelitian ini adalah warga desa Geger, Girirejo, Kecamatan Tegalrejo, Kabupaten Magelang karena MI Ma’arif Girirejo terletak pada desa Geger. Dengan kepala keluarga yang ada di desa Geger

  400 kepala keluarga. Sedangkan sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti.11 * Untuk mendapatkan sampel yang representatif dari keseluruhan populasi penulis menggunakan pedoman seperti yang dikemukakan oleh

  Dr. Suharsimi Arikunto sebagai berikut: “Apabila subyeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Selanjutnya jumlah subyeknya besar dapat diambil antara 10% -15% atau 20% - 25% atau lebih.

  Berdasarkan pedoman di atas maka penulis mengambil sampel sebesar 20% dari 400 kepala keluarga, yakni 80 kepala keluarga.

  2. Teknik Pengumpulan Data Pengumpulan data dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode sebagai berikut:

  10 Sutrisno Hadi, Andi Offset, Yogyakarta, 1995, him. 84 Metodologi Research,

  11 Suharsimi Arikunto, Op.Cit. 117 W IbicL, him. 107

  9

  a. Metode Angket Angket at au kuesioner adalah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang diketahui19

  Metode ini digunakan untuk mengumpulkan data tentang persepsi masyarakat terhadap madrasah dengan minat menyekolahkan anak pada MI Ma’arif Girirejo.

  b. Metode Dokumentasi Metode dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen, rapat, legger, agenda dan sebagainya.13

  14

  c. Metode Interview Interview adalah alat pengumpul informasi dengan cara mengajukan sejumlah pertanyaan secara lisan untuk dijawab secara lisan pula. Ciri utama dari interview adalah kontak langsung dengan tatap muka antara pencari informasi (interviewer) dan sumber informasi (interviewer).15

  Dalam pengumpulan data berkaitan dengan penyusunan skripsi ini, penulis melakukan interview dengan berbagai pihak diantaranya: 1) Kepala Desa

  Interview yang dilakukan dengan kepala desa dimaksudkan untuk memperoleh, informasi tentang jumlah dalam satu kelurahan

13 Ibid, him. 124

  14 Ibid, him. 188

  10

  G irirejo, jumlah penduduk, mata pencarian penduduk, kondisi sosial ekonomi penduduk serta berbagai informasi lain yang berkaitan dengan penyusun skripsi ini.

  2) Kepala Dusun Interview dengan kepala dusun yang ada di dusun Geger

  Girirejo Tegalrejo Kabupaten Magelang. Terutama yang berhubungan dengan pendidikan yang ada di dusun Geger pada umumnya. 3) Wali murid/masyarakat

  Untuk memperoleh informasi tentang tanggapan mereka terhadap madrasah dan minat mereka untuk menyekolahkan anaknya pada lembaga MI Ma’arif Girirejo. 4) Pihak Madrasah

  Interview yang dilakukan dengan pihak Madrasah yang melibatkan kepala MI Ma’arif Girirejo dan seluruh tenaga guru.

  Untuk memperoleh informasi secara global tentang madrasah.

  3. Metode Analisis Data

  a. Analisis Pendahuluan Analisa ini untuk menghitung skor masing-masing variabel secara terpisah, sehingga diketahui ciri masing-masing variabel penelitian. Analisis ini menggunakan rumus prosentase:

  11 P = — *100% N

  Keterangan: P : Prosentase perolehan F :

  Frekuensi mentah N : Jumlah total responden

  b. Analisis Analisis ini untuk mengetahui adakah pengaruh persepsi masyarakat terhadap madrasah dengan minat menyekolahkan anak.

  Analisis ini menggunakan rumus product moment, yaitu:

  • -( X ) n s s x s x s y w e x }

  VH - ( )2 n zy

  2 sy

  • - Keterangan:

  zx2 { { ( y

  rX7 : Koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y

  XY : Perkalian antara X dan Y X : Variabel independent yaitu persepsi masyarakat terhadap madrasah Y : Variabel dependent yaitu minat menyekolahkan anak N : Jumlah populasi X : Sigma \

  12

  G. S istematika Penulisan Skripsi Dalam sistematika dalam penulisan skripsi ini adalah:

  Bab I : Dalam beberapa pendahuluan ini berisi latar belakang masalah, penegasan istilah, rumusan istilah, tujuan penelitian dan manfaat penelitian, hipotesis, metode penelitian, sistematika penulisan skripsi.

  Bab

  II : Landasan Teori

  A. Persepsi masyarakat terhadap madrasah, meliptui: 1. Pengertian Perspsi Masyarakat terhadap Madrasah.

  2. Latar Belakang Historis Keberadaan Madrasah.

  3. Fungsi Madrasah.

  4. Macam-macam Madrasah.

  5. Upaya dalam Memajukan Madrasah.

  B. Minat Menyekolahkan Anak

  1. Pengertian Minat

  2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Minat

  3. Upaya dalam Menumbuhkan Minat

  4. Tanggunga Jawab Orang Tua terhadap Madrasah Pengaruhnya terhadap Minat Menyekolahkan Anak.

  C. Persespsi Masyarakat terhadap Madrasah Pengaruhnya terhadap Minat Menyekolahkan Anak.

  13

  Bab

  III : Laporan Has il Penelitian Pada bab ini akan dilaporkan hasil pengumpulan data yang berkaitan dengan variabel penelitian, yaitu data tentang persepsi masyarakat terhadap madrasah yang mempengaruhi minat menyekolahkan anak. Disamping itu juga dilaporkan mengenai tempat yang dijadikan penelitian yaitu bagaimana persepsi masyarakat terhadap madrasah.

  Bab IV : Analisis Data Dalam bab ini, akan dilakukan analisis data, yang meliputi: A. Analisis data tentang masyarakat terhadap madrasah B. Analisis data tentang pengaruh terhadap minat menyekolahkan anak. C. Analisis data tentang pengaruh persepsi masyarakat terhadap madrasah terhadap minat menyekolahkan anak. D. Interprestasi data Bab V : Penutup Mengakhiri penulisan skripsi pada bab lima akan di urai akan mengenai kesimpulan akhir hasil penelitian, saran- saran dan kata penutup.

  BAB II LA ND ASAN TEORI A. Persepsi Masyarakat terhadap Madrasah

  1. Pengertian Persepsi Masyarakat terhadap Madrasah Persepsi adalah tanggapan langsung terhadap sesuatu.1 Sedangkan menurut Jamaludin Rahmat persepsi diartikan sebagai pengalaman tentang objek, peristiwa, atau hubungan-hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkan.2

  Masyarakat adalah sejumlah orang dalam kelompok tertentu yang membentuk perikehidupan berbudaya dan rakyat.3 Dimana dipundak masyarakat terpikul keikutsertaan membimbing pertumbuhan dan perkembangan anak dan tiap masyarakat mempunyai penilaian sendiri yang coraknya berbeda antara masyarakat satu dengan masyarakat lain.

  Madarasah adalah sekolah atau lembaga pendidikan Islam.4 Yang berasal dari kata “madrasah” adalah isim makan kata : darasa, yadrisu -

  darisan - wadurusan - wadirasatan yang berarti terhapus, hilang

  bekasnya, menghapus menjadi usang, melatih, mempelajari.5

  1 EM. Zulfajri dan Ratu Aprilia Senja, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, Difa Publisher, him. 447.

  2 Jalaludin Rahmad, Psikologi Komunikasi,

  PT. Remaja Rosdakarya, Bandung, 1994, him. 51

  3 EM. Zulfajri dan Ratu Aprilia Senja, op. ciU, him. 553 4 Ib id , him. 647.

  5 Muhaimin, Pengembangan Kurikulum Pendidikan Agam Islam Madrasah dan Perguruan Tinggi, Raha Grafindo Persada, Jakarta, 2005, him. 183.

  15 Maka madrasah

  berarti merupakan tempat untuk mencerdaskan para peserta didik, menghilangkan ketidaktahuan atau memberantas kebodohan mereka, serta melatih ketrampilan mereka sesuai dengan bakat dan minat serta kemampuannya.

  2. Latar Belakang Historis Keberadaan Madrasah

  a. Latar Belakang Historis Keberadaan Madrasah (Secara Umum) Madrasah sebagai lembaha pendidikan Islam dalam bentuk pendidikan formal sudah dikenal sejak awal abad II atau 12 M.

  Dimana latar belakang madrasah sebagai lembaga pendidikan Islam antara lain : 1) Sebagai manifestasi dan realisasi pembaharuan sistem pendidikan Islam.

  2) Usaha penyempurnaan terhadap sistem pesantren ke arah suatu sistem pendidikan lebih memungkinkan lulusannya memperoleh kesempatan yang sama dengan sekolah umum. 3) Adanya sikap metal pada sementara golongan umat Islam, khususnya santri yang terpukau pada barat sebagai sistem pendidikan Islam. 4) Sebagai upaya untuk menjembatani antara sistem pendidikan tradisional yang dilakukan oleh pesantren dan sistem pendidikan modem dari hasil aktualisasi.6

6 Hasbullah, Sejarah Pendidikan Islam di Indonesia, PT. Raja Grafindo Persada,

  16 Dalam perkembangan sekolah / madrasah swasta berakar dari

  masyarakat, maka untuk menjamin kelangsungan pelaksanaan pendidikan, maka lahirlah Keputusan Presiden Nomor 34 Tahun 1972 tentang tanggung jawab fungsional pendidikan dan pelatihan.' Kemudian dipertegas dengan Inpres No. 15 tahun 1974 tentang pelaksanaan Keppres No. 34 tahun 1972 yang di dalamnya dinyatakan sebagai berikut:

  1) Pembinaan pendidikan umum adalah tanggung jawab menteri pendidikan dan kebudayaan, sedangkan tanggung jawab pendidikan agama menjadi tanggung jawab menteri agama. 2) Untuk melaksanakan Keppres No. 34 Tahun 1972 dan Inpres No.

  15 Tahun 1974 dengan sebaik-baiknya perlu adanya kerja sama antara P dan K, Departemen Dalam Negeri dan Departemen Agama.0

  Pada saat itu madrasah adalah sebagai pengembangan ilmu agama, karena ruang gerak madrasah terbatas baik dari segi melanjutkan pelajaran maupun lapangan kerja dan madrasah sepertinya berada dan menjadi keluarga besar Departemen Agama saja.

  Sebagai tindak lanjut dari Keppres di atas, maka SKB pada tahun 1975 dikeluarkan Surat Keputusan Bersama Tiga menteri mengenai “Peningkatan mutu pendidikan pada madrasah”.7

  8

  9 Dimana

  7 Fatah Syukur, Dinamika Madrasah dalam Masyarakat Industri, Al-Qalam, Semarang, 2004, him. 4 :.

  8 Ibid., him. 44.

  9 Ibid., him. 44.

  17

  madrasah adalah merupakan lembaga pendidikan yang menjadikan mata pelajaran agama Islam sebagai dasar yang diberikannya sekurang-kurangnya 30 % di samping mata pelajaran umum.

  Adapun tujuan peningkatan mutu madrasah adalah sebagai berikut: 1) Ijazah madrasah dapat mempunyai nilai yang sama dengan sekolah umum.

  2) Lulusan madrasah dapat melanjutkan ke sekolah umum setingkat lebih tinggi.

  3) Siswa madrasah dapat perpindah ke sekolah umum yang setingkat.10 Pada tahun 1989 pemerintah mengeluarkan Undang-undang nomor 2 tahun 1989 tentang sistem pendidikan nasional dan diiringi dengan Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan nomor

  0489/U/1992 tentang Sekolah Menengah Umum, ditetapkan bahwa Madrasah Aliyah adalah Sekolah Menengah Umum (SMU) yang berciri khas agama Islam yang diselenggarakan oleh Departemen Agama.11 Dan menurut peraturan pemerintah No. 28 tahun 1990,yang kemudian ditindak lanjuti dengan SK Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 0487/U/1992 tahun 1992 dan No. 054/U/1993 tahun 1993 yang kemudian ditindak lanjuti dengan KMA No. 368/93 dan

  10 him. 44.

  Ibid.,

11 Fatah Syukur, op. ciu , him. 49

  18

  369/93 tanggal 22 Desember 1993, bahwa MI adalah SD dan MTs adalah SLTP yang berciri khas agama Islam yang diselenggarakan oleh Departemen Agama.12

  Untuk penyempurnaan UU No. 2 tahun 1989 yaitu disempurnakan dengan UU yang baru adalah UU RI No. 20 tahun 2003 tentang Sisdiknas (Sistem Pendidikan Nasional), dimana madrasah merupakan jenis pendidikan umum.13 Di dalam Undang- undang tersebut sudah, tidak dibedakan antara pendidikan “madrasah” dan sekolah umum.

  Dalam perkembangan madrasah di Indonesia tidak luput dari peranan organisasi-organisasi Islam yang bergerak di bidang pendidikan, diantaranya:

  1) Muhammadiyah Muhammadiyah (1912) mendirikan Madrasah Ibtidaiyah, Tsanawiyah, Mualimin, Mubalighin / Mubalighat dan madarasah Diniyah.14 Muhammadiyah didirikan oleh KH. Ahmad Dahlan di Yogyakarta.

  2) Al-Irsyad Al-Irsyad merupakan madrasah tertua didirikan oleh Ahmad Surkati Al-Ashari pada tahun 1913 mendirikan Madrasah

  12 Ibid., him. 49 ■ bid.

  14 Abdul Rahman Shaleh, Rajawali Press, Madrasah dan Perkembangan Anak Bangsa,

  19 A waliyah, Madrasah Diniyah, Madrasah Tajhiziyah, Mualimin dan

  Tahasis.15 3) Nahdlatul Ulama (NU)

  Nahdlatul Ulama (NU) didirikan di Surabaya oleh KH. Hasyim As’ari pada tahun 1926 dan mendirikan Madrasah Awaliyah, Madrasah Ibtidaiyah, Tsanawiyah, Mualimin Mustha, dan Mualimin Ulya.16

  4) Perhimpunan Umat Islam Mendirikan Madrasah Diniyah, Tsanawiyah meskipun jumlahnya lebih sedikit danhanya berada di daerah-daerah tertentu saja.17 b. Latar Belakang Historis Keberadaan Madrasah Ibtidaiyah Girirejo

  Desa Geger merupakan salah satu desa yang terletak di Kecamatan Tegalrejo, Kabupaten Magelang. Desa ini terletak sangat strategis yaitu berdekatan dengan Kota Magelang, hanya dipisahkan oleh Sungai Elo. Desa ini terletak + 1 km dari pusat pemerintahan Kabupaten Magelang.

  Letak geografis yang begitu dekat dengan pusat Kota Magelang menyebabkan arus informasi dan mobilitas penduduk begitu tinggi di Desa Geger. Terlebih lagi dengan tersedianya transportasi umum yang begitu mudah, membentuk pusat-pusat sosial, ekonomi, politik yang

15 Ibid., him. 19.

  u him. 20.

  Ibid., 17 Ibid., him. 20.

  20

  terdapat d i Desa ini mengalami proses kontanitas. Proses ini menjadi Kota masih belum terpenuhi secara utuh.

  Secara sosial juga terjadi perubahan dinamis di kalangan masyarakat. Di kalangan generasi tua, masyarakat masih berpandangan tradisional dalam menyikapi persoalan kehidupannya. Hal ini tidak lepas dari kultur agraris yang telah sama mengakari di wilayah ini.

  Sementara pada generasi muda, mereka lebih berpandangan progresif bahkan frontal dalam menyikapi dinamika sosial budaya yang terjadi di sekitarnya. Hal ini berakibat pada perubahan kultur di dalam masyarakat, bahkan kesenjangan anatar generasi. Konsensus sosial yang dulu dipegang teguh dan tabu untuk dilanggar walaupun secara masai sekalipun. Semua ini tidak terlepas dari perbedaan pandangan dan tingkat ketaatan masyarakat pada norma sosial dan agama.

  Untuk mengantisipasi segala kemungkinan yang terjadi akibat perubahan-perubahan sosial yang terus berjalan, perlu dibangun benteng yang kokoh pada generasi muda sejak usia dini. Usaha itu harus dilaksanakan secara utuh mencakup pembinaan di bidang keagamaan, ilmu pengetahuan dan teknologi. Sosok generasi yang tidak mudah terhanyut oleh perubahan zaman dan tidak gagap dalam mengantisipasi perkembangan yang terus terjadi dalam dunia pengetahuan dan teknologi.

  Usaha itu telah dirintis oleh MI Ma’arif Girirejo yang dibangun dan dikelola secara swadaya masyarakat. Sekolah ini membangi jati

  27

  a. Minat sebagai pendorong

  b. Minat merupakan gejala psikis c. Adanya perasaan senang atau perhatian terhadap obyek.

  Maka dapat diambil kesimpulan bahwa minat minat merupakan gejala psikis yang menjadi kekuatan pendorong bagi seseorang untuk memberi perhatian kepada sesuatu obyek perbuatan yang dilakukan disertai dengan perasaan senang yang mengarahkan pada pilihan tertentu.

  2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Minat Proses tumbuhnya minat dimulai sejak seseorang dilahirkan dan berlangsung terus sampai akhir hayatnya. Perbedaan pengalaman manusia terbentuk dalam susunan psikis yang memberi kesenangan dan daya guna dan tumbuh menjadi pola dari suatu minat. Minat apapun yang didapat seseorang selama masa kanak-kanak dan masa remaja akan dibawa olehnya selama masih hidup.

  Bahwa pada setiap orang memiliki minat / keinginan yang tidak sama. Adapun faktor yang mempengaruhi minat seseorang yaitu motivasi dan kebutuhan, dimana setiap orang mempunyai motivasi dan kebutuhan yang berbeda, dan motivasi sangat erat kaitannya dengan minat.

  Pertama

  : motivasi adalah sebagai daya penggerak dari dalam dan di dalam subjek untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu demi mencapai suatu tujuan.30 Motivasi adalah sesuatu yang mendorong manusia untuk bergerak, baik disadari maupun tidak disadari.

30 Sardinian AM., Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Rajawali Pers, Jakarta, 1992, him. 73.

  Adapun motivasi ada dua. yaitu motivasi intrinsik dan ekstrinsik/ * Motivasi intrinsik yaitu motivasi yang berasal dari diri sendiri atau kebutuhan yang timbul dari adanya dorongan diri sendiri. Sedangkan motivasi ekstrinsik yaitu motivasi yang berdasarkan intensif atau sesuatu yang digunakan untuk merangsang seseorang. Dengan melihat kaitan antara motivasi dan minat seseorang, maka macam-macam minat yang timbul dari individu cenderung berhubungan dengan motivasi yang ada dalam individu tersebut.

  Faktor kedua : minat seseorang adalah karena seseorang terhadap

  sesuatu tingkat kebutuhan seseorang sangat mempengaruhi minat yang bersangkutan baik kebutuhan-kebutuhan yang bersifat fisik maupun psikis.

  Menurut Morgan, kebutuhan manusia antara lain terdiri sebagai berikut: a. Kebutuhan untuk berbuat sesuatu demi kegiatan itu sendiri.

  b. Kebutuhan untuk menyenangkan hati orang lain.

  c. Kebutuhan untuk mencapai hasil.

  d. Kebutuhan untuk mengatasi kesulitan.^ ^ Dalam tingkatan kebutuhan dan variasi kebutuhan manusia yang bermacam-macam dengan volume yang berbeda-beda menimbulkan minat-minat yang bermacam-macam pula. 3

  1 31 Ibid., him. 89.

  3

  2

32 S. Nasution, Didaktik Asas-asas Mengajar, Jeremmars, Bandung, 1982, him. 77 - 78.

  29

  3. Upaya Me numbuhkan Minat Minat bersifat sangat pribadi dan setiap orang / individu mempunyai minat yang berbeda-beda, karena dipengaruhi oleh motivasi dan kebutuhan yang berbeda pula. Oleh karena itu minat merupakan sikap batin dalam diri seseorang, maka tumbuhnya minat itu bermuara pada berbagai dorongan batin (motif), dimana sifat mendorong individu untuk mencapai tu ju a n .D a n berbagai motif harus digerakkan sehingga menjadi sebuah motivasi yang kuat untuk mencapai sesuatu.D engan motivasi yang kuat tersebut akan tumbuh minat pada diri seseorang.

  Sebagaimana telah kita ketahui, motivasi adalah dorongan yang tumbuh karena tingkah laku dan kegiatan manusia.JJ Dengan adanya motivasi yang besar maka akan menumbuhkan minat, dimana suatu kegiatan akan beijalan dengan lancar apabila ada minat, atau motif itu akan bangkit jika ada minat yang besar. Untuk mendukung minat yang besar, perlu dibangun motif-motif tertentu.

  Cara yang paling efektif untuk membangkitkan minat pada diri seseorang yaitu dengan menggunakan minat-minat yang telah ada pada diri seseorang itu sendiri dan minat dapat dibangkitkan dengan cara sebagai berikut: 3

  3

  3

  4

  3

  5

  33 A. Tabrani Rusyan, Atang Kusdinar, Zainal Arifm, Pendekatan dalam Proses Belajar Mengajar, Remaja Rosda Karya, Bandung, 198v, n;*...........

  

34 The Liang Gie, Cara Belajar yang Efektif, Liberty, Yogyakarta, 1995, him. 130.

  30

  a. Me mbangkitkan suatu kebutuhan, misalnya kebutuhan untuk menghargai keindahan, untuk mendapatkan penghargaan dan sebagainya.

  b. Menghubungkan dengan pengalaman-pengalaman yang lampau/6

  c. Beri kesempatan untuk mendapat hasil baik, nothing succeeds like succes.

  Tak ada yang lebih memberi hasil yang baik dari pada hasil yang baik.36

  37 Dengan cara tersebut dan motivasi yang besar, minat dapat berkembang sesuai tujuan dan cita-cita yang diinginkan.

  4. Tanggung jawab orang tua dalam pendidikan anak Dimaklumi bahwa setiap anak yang lahir, sebelum ia mengenal dunia luar, maka orang yang pertama kali ia kenal adalah orang tuanya.

  Disamping itu ikatan darah, antar anak dan orang tua membuat jiwa anak merasa terpaut dengan orang tuanya, begitu sebaliknya. Hubungan anak dengan orang tua pada tahap-tahap selanjutnya merupakan hubungan yang membuahkan tanggung jawab dan kewajiban. Orang tua berkewajiban mengurus kesehatan dan pendidikan anak serta seluruh kebutuhan hidupnya selama ia belum dewasa, di sisi lain anak juga mempunyai kewajiban mengikuti dan patuh terhadap perintah orang lain.

  Orang tua adalah manusia pertama dikenal anak, maka kaitannya dengan soal pendidikan orang tua yang paling bertanggung jawab dan wajib mengantarkan anak-anaknya ke taraf kedewasaan dengan land asan 36 Ibid., him. 107.

37 S. Nasution, him. 85.

  op.cit,

  31

  moral yang tinggi. Sebagaimana kita ketahui bersama bahwa fungsi orang tua adalah busur panah dalam menyiapkan anak yang akan memainkan peranan sosial mereka di masa depan lebih dari itu suasana keharmonisan keluarga dinilai sebagai faktor yang dominan dalam menciptakan kepribadian anak yang selektif, senada dengan pendapat tersebut, Rasulullah saw memberikan gambaran dalam sebuah hadits :

  j \ oli j \

  dlj)

  “Setiap anak dilahirkan menurut fitrahnya (kejadian asli), kedua Ibu dan Bapaknya menjadikannya beragama Yahudi atau beragama Nasrani atau beragama majusi... ” (Diriwayatkan

  Buhari dan Muslim dari Abu Hurairah).38 Dalam uraian hadits di atas dapat kita ketahui bahwa seorang manusia yang lahir ke dunia dalam keadaan lemah dan tidak tahu apa-apa.

  Oleh karena itulah orang tua wajib mendidiknya hingga ia balegh atau dewasa. Tidak ada satupun pemberian yang lebih baik daripada pemberian pendidikan atau mendidiknya. Islam mengajarkan pendidik pertama dan utama paling bertanggung jawab terhadap perkembangan jasmani dan rohani anak adalah orang tua. Islam memerintahkan kedua orang tua untuk mendidik diri dan keluarganya, terutama anak-anaknya, agar mereka terhindar dari azab yang pedih, firman Allah SWT : & \ *

  j

  <>LUI IjL Ji sC-Jjai j —z I5-J j j T 1 e ji~ j ~ 3?

38 Fahruddin dan Irfan Fahrudin, Pilihan Sabda Rasul , Bumi Aksara, Jakarta, 1996,

  32 “Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan ”.

  (At Tah rim: 6)39 Ketertarikan anak dengan orang tua juga dengan didasarkan pada

  motivasi cinta kasih yang pada hakekatnya dijiwai oleh ikatan moral. Bagi

  orang tua, secara sadar mereka mampu mandiri (dewasa) baik secara fisik, moral, sosial maupun ekonomi setidaknya orang tua mengumpamakan peletakkan dasar-dasar hidup mandiri.

  Alasan yang paling mendasar mengapa orang tua merasa terpaut dengan anaknya antara lain : a. Dorongan atau motivasi cinta kasih yang menjiwai hubungan orang tua dengan anak. Cinta kasih ini mendorong sikap dan tindakan rela menerima tanggung jawab, dan mengabaikan hidupnya untuk sang anak.

  b. Dorongan/motivasi kewajiban moral, sebagai konsekuensi kedudukan orang tua terhadap keturunannya. Tanggung jawab moral ini meliputi nilai-nilai religius spiritual yang dijiwai kebutuhan Yang Maha Esa dan agama masing-masing disamping didorong oleh kesadaran memelihara martabat dan kehormatan keluarga.

39 Ahmad Toha Putra,

  A l Qur'an dan Terjemahannya , CV. Asy Syifa, Semarang, 2001, him. 1273-1274

  33

  c. Tangg ung jawab sosial sebagai bagian dari keluarga, yang pada gilirannya juga menjadi bagian dari masyarakat, bangsa dan negaranya, bahkan kemanusiaan. Tanggung jawab sosial ini merupakan perwujudan kesadaran tanggung jawab, keluarga yang diikuti oleh darah keturunan dan kesatuan keyakinan.40

  Di sisi lain, dalam upaya membina hubungan perasaan dan pergaulan yang harmonis antara anak dan orang tua, tidak cukup hanya dengan memberikan apa yang dibutuhkan anak secara materi, tetapi hal lain yang menyangkut kebebasan berpendapat. Keleluasaan mengembangkan kreatifitas dan hak-hak asasinya harus diletakkan pada porsinya, karena jika tidak bisa jadi anak justru mengalami konflik batin dengan orang tua.

  Orang tua seharusnya menyadari peranan dan posisinya secara benar sebagai pendidik sehingga ia tidak merasa bahwa anak adalah miliknya yang dikendalikan sesuka hatinya.

  Uraian di atas mengisyaratkan agar orang tua bisa memerankan dirinya dalam memenuhi kebutuhan anak dalam segala aspek, baik sebagai pemimpin di rumah, pendidik maupun sebagai penasehat dan pelindung bagi anak-anaknya.

40 Tim Dosen FIP IKIP Magelang,

  Pengantar Dasar-dasar Pendidikan Usaha Sosial, Surabaya, 1981, him. 17-18

  34 C. Hubungan antara Persepsi Masyarakat terhadap Madrasah dengan Minat Menyekolahkan Anak

  Madrasah adalah sekolah at au lembaga pendidikan Islam.4' Yang memuat 70 % materi umum dan 30 % materi keagamaan dan berciri khas agama Islam. Sedangkan menyekolahkan anak adalah memasukkan (anak) ke sekolah; menyuruh belajar ke sekolah.4

  42 Dimana minat menyekolahkan anak adalah keinginan yang kuat orang tua untuk memasukkan anak ke sekolah.

  1

Dokumen yang terkait

PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG PROGRAM ACARA “EMPAT MATA” DI TRANS 7 (Studi pada Masyarakat Desa Bejijong, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto)

0 31 2

PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG FUNGSI BALI TV SEBAGAI MEDIA LOKAL (Studi pada Warga Kelurahan Tuban Kecamatan Kuta Kabupaten Badung, Bali)

0 25 2

PERSEPSI MASYARAKAT DAN APARAT DESA TERHADAP PELAYANAN PUBLIK (Studi di Desa Tumpang Kecamatan Tumpang Kabupaten Malang)

0 4 34

PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG GAYA HIDUP ANAK BAND di KOTA MOJOKERTO(Studi Pada Masyarakat Kelurahan Wates Kecamatan Magersari Kota Mojokerto)

0 6 2

PENYIMPANGAN PERILAKU SOSIAL ANAK BURUH MIGRAN (Studi pada Masyarakat Desa Pantenan Kecamatan Panceng Kabupaten Gresik)

0 60 39

PENDAPAT MASYARAKAT TENTANG KOMUNIKASI KEPEMIMPINAN PERANGKAT DESA (Studi pada Masyarakat Desa Sumberrejo Kecamatan Candipuro Kabupaten Lumajang)

0 5 16

PERSEPSI MASYARAKAT PADA TOKOH WAYANG PANDAWA (Studi Pada Masyarakat Jawa Dusun Tiga Desa Jati Agung, Kecamatan Way Huwi, Kabupaten Lampung Selatan

0 10 4

PERSEPSI REM AJA TERHADAP KEBERAGAMAAN ORANG TUA PENGARUHNYA TERHADAP PERILAKU SOSIAL (Studi Korelasi di Desa Japan Kecamatan Tegalrejo Kabupaten Magelang 2005)

0 0 88

PENGARUH AKTIVITAS ORANG TUA SEBAGAI BURUH TANI TERHADAP KEMAMPUAN MENYEKOLAHKAN ANAK (Studi Kasus di Desa Gembol, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Ngawi Tahun 2005)

0 0 97

KORELASI ANTARA KEPEDULIAN ORANG TUA DALAM PENDIDIKAN AGAM A ISLAM TERH ADAP AK H LAK UL KARIM AH ANAK (Studi Kasus pada Masyarakat Desa Tanggulrejo, Kecamatan Tempuran, Kabupaten Magelang Tahun 2006)

0 1 102