PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH TERHADAP KEMAMPUAN MENGEKSPLANASI DAN MEREGULASI DIRI SISWA KELAS V SD SKRIPSI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN
KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH TERHADAP
KEMAMPUAN MENGEKSPLANASI DAN MEREGULASI DIRI
SISWA KELAS V SD

SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh :
Poppy Septiana Pembayun
NIM : 151134105

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA

2019

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PERSEMBAHAN

Karya ini Peneliti persembahkan kepada :

1. Tuhan Yesus Kristus yang senantiasa memberi berkat, kemudahan, dan
kekuatan.
2. Kedua orangtuaku, Edhi Sudarsono dan Kus Sulastri yang selalu mendoakan,
memberi semangat dan memberikan yang terbaik hingga saat ini.

3. Adikku Damar Christian Edhi Nugroho yang menjadi penyemangatku untuk
segera menyelesaikan pendidikan.
4. Sahabat-sahabatku yang selalu memberi semangat, penghiburan, dan pengingat
dalam segala hal.
5. Almamaterku Universitas Sanata Dharma.

iv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

MOTTO

“Diberkatilah engkau pada waktu masuk dan diberkatilah engkau pada waktu
keluar.” (Ulangan 28:6)
“Percayalah kepada Tuhan dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar
kepada pengertianmu sendiri.” (Amsal 3:5)
“Tidak ada impian yang terlalu besar jika dibarengi dengan usaha yang sama
besarnya.” (Fiersa Besari)
“Di era serba cepat, ada sesuatu yang lebih berharga daripada kecepatan, yaitu
proses.” (Pandji Pragiwaksono)

“Terbentur, terbentur, terbentur, terbentuk. “ (Tan Malaka)

v

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak
memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam
kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 17 Januari 2019
Peneliti

Poppy Septiana Pembayun

vi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma :
Nama

: Poppy Septiana Pembayun

Nomor Mahasiswa

: 151134105

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :
“PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF
TIPE MAKE A MATCH TERHADAP KEMAMPUAN MENGEKSPLANASI
DAN MEREGULASI DIRI SISWA KELAS V SD” beserta perangkat yang
diperlukan (bila ada).
Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata

Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain,
mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan
mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa
perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap
mencantumkan nama saya sebagai peneliti.
Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal : 17 Januari 2019
Yang menyatakan

Poppy Septiana Pembayun

vii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRAK

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF

TIPE MAKE A MATCH TERHADAP KEMAMPUAN MENGEKSPLANASI
DAN MEREGULASI DIRI SISWA KELAS V SD

Poppy Septiana Pembayun
Universitas Sanata Dharma
2019
Latar belakang penelitian ini adalah adanya tuntutan abad 21 tentang
kemampuan berpikir kritis, kreatif, inovatif, mampu memecahkan masalah, dan
beradaptasi dengan lingkungan yang perlu dimiliki siswa. Selain itu, keprihatinan
terhadap rendahnya kemampuan pada mata pelajaran IPA siswa Indonesia yang
ditunjukkan oleh penelitian yang dilakukan PISA pada tahun 2009, 2012, dan 2015.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penerapan model pembelajaran
kooperatif tipe Make a Match terhadap kemampuan mengeksplanasi dan
meregulasi diri siswa kelas V SD.
Jenis penelitian ini adalah quasi-experimental tipe pretest – posttest non
equivalent group design. Populasi yang digunakan adalah seluruh siswa kelas V di
salah satu SD swasta di Yogyakarta sebanyak 73 siswa. Sampel penelitian terdiri
dari dua kelompok yaitu kelas VA sebanyak 24 siswa sebagai kelas kontrol dan
kelas VB sebanyak 24 siswa sebagai kelas eksperimen. Treatment yang diberikan
kepada kelompok eksperimen adalah model pembelajaran kooperatif tipe Make a

Match dengan langkah pembelajaran: 1) menyiapkan kartu, 2) pembagian kartu, 3)
memikirkan soal dan jawaban, 4) mencari pasangan, 5) pemberian nilai, 6)
pengulangan permainan, dan 7) pemberian penghargaan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) model pembelajaran kooperatif
tipe Make a Match berpengaruh terhadap kemampuan mengeksplanasi. Selisih skor
pretest – posttest I pada kelompok eksperimen (M = 0,861, SE = 0,1230) lebih
tinggi daripada selisih skor pretest – posttest I pada kelompok kontrol (M = 0,222
, SE = 0,192). Perbedaan tersebut signifikan dengan t (39,129) = - 2,801 ; p = 0,008
(p < 0,05). Besar pengaruh r = 0,41 atau setara 16,81% termasuk dalam efek
menengah, 2) model pembelajaran kooperatif tipe Make a Match tidak berpengaruh
terhadap kemampuan meregulasi diri. Selisih skor pretest – posttest I pada
kelompok eksperimen (M = 0,820, SE = 0,228) lebih tinggi daripada selisih skor
pretest – posttest I pada kelompok kontrol (M = 0,389, SE = 0,199). Perbedaan
tersebut tidak dengan t (46) = - 1,426 ; p = 0,161 (p > 0,05). Besar pengaruh r =
0,21 atau setara 4,41% termasuk dalam efek kecil.
Kata kunci : Kemampuan berpikir kritis, model pembelajaran kooperatif tipe Make
a Match, kemampuan mengeksplanasi, kemampuan meregulasi diri, mata pelajaran
IPA.

viii


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRACT
THE EFFECT OF IMPLEMENTATION OF COOPERATIVE LEARNING
MAKE A MATCH TYPE ON THE STUDENT’S ABILITY TO EXPLAIN AND
SELF-REGULATE OF FIFTH GRADERS ELEMENTARY SCHOOL
Poppy Septiana Pembayun
Sanata Dharma University
2019
The background of this research was because of many ability requirements
that should be had by students in this 21st century. The abilities are such as critical
thinking, being creative, being innovative, able to give problem solving, and
adapting to the environment. Besides, concerning about the low ability of
Indonesian students on Science as indicated by research conducted by PISA in
2009, 2012, and 2015. This research aimed to know the effect of the implementation
of cooperative learning model type ‘Make a Match’ to students’ ability in the
explanation and self-regulation of V graders of elementary school.
This research was quasi-experimental type pretest – posttest non equivalent group
design.

The population used was all of the V graders in a private school in
Yogyakarta. There were 73 students. The sample of this research were two groups
which were 24 student VA class as the control class, and 24 students were in VB
class as the experimental class. The treatment given to the experimental class was
cooperative learning model type ‘Make a Match’ with the learning steps as follow:
1) preparing the card, 2) dividing the cards, 3) thinking for the question and
answer, 4) looking for pair, 5) giving score, 6) repeating the game, and 7) giving
reward.
The result of this research showed that: 1) cooperative learning type ‘Make
a Match’ affects the ability of explanation. The deviation score of pretest-posttest I
on the experimental class (M = 0,861, SE = 0,1230) was higher than deviation
score of pretest-posttest I on the control class (M = 0,222 , SE = 0,192). The
difference was significant with t (39,129) = - 2,801 ; p = 0,008 (p < 0,05). The
effect of r = 0,41 or 16,81% and included into middle effect category, 2) the
cooperative learning model type ‘Make a Match’ did not affect the ability of selfregulation. The deviation score of pretest-posttest I on the experimental class (M =
0,820, SE = 0,228) was higher than the deviation score of pretest-posttest I on the
control class (M = 0,389, SE = 0,199). The difference was not with t (46) = - 1,426
;
p
=

0,161
(p
>
0,05).
The
effect
of
r = 0,21 or 4,41% and included into small effect category.
Keywords:Critical thinking skills, cooperative learning model Make a Match type,
the explanating ability, the self-regulating ability, Science.

ix

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas berkat dan kasih-Nya
sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini dengan lancar dan tepat waktu.
Skripsi


yang

berjudul

“PENGARUH

PENERAPAN

MODEL

PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH TERHADAP
KEMAMPUAN MENGEKSPLANASI DAN MEREGULASI DIRI SISWA
KELAS V SD”, disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana
Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Peneliti menyadari bahwa skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik berkat
bantuan dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, peneliti mengucapkan
terima kasih kepada :
1. Dr. Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
2. Christiyanti Aprinastuti, S.Si., M.Pd. selaku Ketua Program Studi
Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
3. Kintan Limiansih, S.Pd., M.Pd. selaku Wakil Ketua Program Studi
Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
4. Gregorius Ari Nugrahanta, S.J., S.S., BST., M.A. selaku Dosen
Pembimbing I yang telah membimbing, mendukung dan memberi
motivasi dengan bijaksana.
5. Agnes Herlina Dwi H., S.Si., M.T., M.Sc. selaku Dosen Pembimbing II
yang telah membimbing, mendukung dan memberi semangat dengan baik.
6. Drs. Puji Purnomo, M.Si selaku Dosen Penguji III yang telah memberi
masukan pada penelitian ini.
7. Tarcicius Tri Indartanta, S.Sos selaku Kepala Sekolah di SD yang menjadi
tempat penelitian.
8. Putri El Pareka, S.Pd selaku guru mitra yang telah membantu pelaksanaan
penelitian.
9. Roberta Imma Dyas, S.Pd selaku wali kelas VA yang telah memberikan
izin untuk melaksanakan penelitian di kelas tersebut.

x

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

10. Siswa kelas VA dan VB tahun pelajaran 2018/2019 di SD tempat
penelitian yang telah bersedia terlibat dalam penelitian dengan antusias.
11. Sekretariat PGSD Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang telah
membantu proses penelitian perizinan penelitian skripsi.
12. Kedua orangtuaku, Edhi Sudarsono dan Kus Sulastri yang selalu
mendoakan, memberi semangat dan memberikan yang terbaik hingga saat
ini.
13. Adikku Damar Christian Edhi Nugroho yang menjadi penyemangatku
untuk segera menyelesaikan pendidikan.
14. Sahabatku, Dena Krismareta dan Florentina Febriyani yang memberi
semangat dan menjadi pendengar yang baik selama kuliah.
15. Teman-teman kelas VII C angkatan 2015 yang telah menemani berproses
untuk sama-sama memperjuangkan gelar Sarjana Pendidikan.
16. Teman-teman penelitian kolaboratif payung Clara, Herlin, Halimah,
Anggun, Niken, Lintang, Agnes, Rani, Melsa, Eriene, dan Felis yang telah
memberi semangat.
17. Semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan skripsi ini dan
tidak dapat disebutkan satu per satu.
Peneliti menyadari bahwa skripsi ini belum sempurna karena adanya
keterbatasan kemampuan peneliti. Maka peneliti mengharapkan saran dan kritik
yang membangun demi perbaikan skripsi ini. Peneliti berharap semoga skripsi ini
dapat berguna bagi semua pihak.

Peneliti

xi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL .............................................................................................. i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING Error! Bookmark not defined.
HALAMAN PENGESAHAN .............................. Error! Bookmark not defined.
HALAMAN PERSEMBAHAN .......................................................................... iii
HALAMAN MOTTO ........................................................................................... v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .............................................................. vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH
UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS .......................................................... vii
ABSTRAK .......................................................................................................... viii
ABSTRACT ........................................................................................................... ix
KATA PENGANTAR ........................................................................................... x
DAFTAR ISI ........................................................................................................ xii
DAFTAR TABEL ............................................................................................... xv
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xvii
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xviii
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang Masalah................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................ 7
1.3 Tujuan Masalah ................................................................................................ 8
1.4 Manfaat Penelitian ........................................................................................... 8
1.4.1 Bagi Siswa ..................................................................................................... 8
1.4.2 Bagi Guru....................................................................................................... 8
1.4.3 Bagi Sekolah .................................................................................................. 8
1.4.4 Bagi Peneliti................................................................................................... 8
1.5 Definisi Operasional ........................................................................................ 9
BAB II LANDASAN TEORI ............................................................................. 10
2.1 Kajian Pustaka ............................................................................................... 10
2.1.1 Teori yang Mendukung................................................................................ 10
2.2 Penelitian yang Relevan ................................................................................. 28
2.2.1 Penelitian Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make a Match ................ 28
2.2.2 Penelitian Berpikir Kritis ............................................................................. 29
2.2.3 Literature Map ............................................................................................. 31
2.3 Kerangka Berpikir .......................................................................................... 32
2.4 Hipotesis Penelitian ....................................................................................... 33

xii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB III METODE PENELITIAN .................................................................... 34
3.1 Jenis Penelitian............................................................................................... 34
3.2 Setting Penelitian ........................................................................................... 35
3.2.1 Lokasi Penelitian ......................................................................................... 35
3.2.2 Waktu penelitian .......................................................................................... 36
3.3 Populasi dan Sampel Penelitian ..................................................................... 37
3.3.1 Populasi ....................................................................................................... 37
3.3.2 Sampel ......................................................................................................... 37
3.4 Variabel Penelitian ......................................................................................... 37
3.4.1 Variabel Independen .................................................................................... 38
3.4.2 Variabel Dependen ...................................................................................... 38
3.5 Teknik Pengumpulan Data ............................................................................. 39
3.6 Instrumen Penelitian ...................................................................................... 40
3.7 Teknik Pengujian Instumen ........................................................................... 41
3.7.1 Uji Validitas ................................................................................................. 42
3.7.2 Uji Reliabilitas ............................................................................................. 45
3.8 Teknik Analisis Data ...................................................................................... 45
3.8.1 Uji Pengaruh Perlakuan ............................................................................... 46
3.8.2 Analisis Lebih Lanjut .................................................................................. 52
3.9 Ancaman Terhadap Validitas Internal Penelitian .......................................... 57
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN................................... 64
4.1 Hasil Penelitian .............................................................................................. 64
4.1.1 Implementasi Penelitian............................................................................... 64
4.1.2 Deskripsi Sebaran Data................................................................................ 76
4.1.3 Uji Hipotesis Penelitian I ............................................................................. 80
4.1.4 Hasil Uji Hipotesis II ................................................................................... 94
4.2 Pembahasan .................................................................................................. 108
4.2.1 Analisis Terhadap Ancaman Validitas Internal ......................................... 108
4.2.2 Pembahasan Terhadap Hipotesis ............................................................... 112
4.2.3 Analisis Hasil Penelitian Terhadap Teori .................................................. 120
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................ 124
5.1 Kesimpulan .................................................................................................. 124
5.2 Keterbatasan Penelitian ................................................................................ 125
5.3 Saran ............................................................................................................ 125
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 126
LAMPIRAN ....................................................................................................... 131
xiii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

CURRICULUM VITAE ..................................................................................... 229

xiv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Kemampuan Berpikir Kritis Menurut Facione ..................................... 23
Tabel 3.1 Jadwal Pengambilan Data ..................................................................... 36
Tabel 3.2 Pemetaan Instrumen Penelitian ............................................................. 40
Tabel 3.3 Matriks Pengembangan Instrumen........................................................ 41
Tabel 3.4 Hasil Uji Validitas Instrumen ............................................................... 44
Tabel 3.5 Hasil Uji Validitas Instrumen ............................................................... 44
Tabel 3.6 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen ............................................................ 45
Tabel 3.7 Kriteria Uji Pengaruh Perlakuan ........................................................... 50
Tabel 3.8 Kriteria Uji Pengaruh Perlakuan ........................................................... 51
Tabel 4.1 Frekuensi Sebaran Data Kelompok Kontrol Kemampuan
Mengeksplanasi ..................................................................................................... 76
Tabel 4.2 Frekuensi Sebaran Data Kelompok Eksperimen Kemampuan
Mengeksplanasi ..................................................................................................... 77
Tabel 4.3 Frekuensi Sebaran Data Kelompok Kontrol Kemampuan Meregulasi
diri ......................................................................................................................... 78
Tabel 4.4 Frekuensi Sebaran Data Kelompok Eksperimen Kemampuan
Meregulasi diri ...................................................................................................... 79
Tabel 4.5 Hasil Uji Normalitas Distribusi Data Rerata Skor Pretest .................... 81
Tabel 4.6 Hasil Uji Homogenitas Varian Skor Rerata Pretest Kemampuan
Mengeksplanasi ..................................................................................................... 82
Tabel 4.7 Hasil Uji Perbedaan Kemampuan Awal pada Kemampuan
Mengeksplanasi ..................................................................................................... 82
Tabel 4.8 Hasil Uji Normalitas Distribusi Data Skor Selisih Pretest – Posttest I 83
Tabel 4.9 Hasil Uji Homogenitas Varian Skor Selisih Pretest – Posttest I
Kemampuan Mengeksplanasi ............................................................................... 84
Tabel 4.10 Hasil Uji Signifikansi Pengaruh Perlakuan Kemampuan
Mengeksplanasi ..................................................................................................... 84
Tabel 4.11 Hasil Uji Besar Pengaruh Perlakuan pada Kemampuan
Mengeksplanasi ..................................................................................................... 86
Tabel 4.12 Hasil Uji Normalitas Distribusi Data Rerata Skor Pretest dan Posttest I
............................................................................................................................... 87
Tabel 4.13 Peningkatan Rerata Pretest ke Posttest I pada Kemampuan
Mengeksplanasi ..................................................................................................... 87
Tabel 4.14 Hasil Uji Besar Efek Peningkatan Skor Pretest ke Posttest I
Kemampuan Mengeksplanasi ............................................................................... 90
Tabel 4.15 Hasil Uji Korelasi antara Rerata Pretest dan Posttest I Kemampuan
Mengeksplanasi ..................................................................................................... 91
Tabel 4.16 Hasil Uji Normalitas Distribusi Data Skor Posttest I dan Posttest II
Kemampuan Mengeksplanasi ............................................................................... 92

xv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Tabel 4.17 Hasil Uji Retensi Pengaruh Perlakuan Posttest I ke Posttest II pada
Kemampuan Mengeksplanasi ............................................................................... 92
Tabel 4.18 Hasil Uji Retensi Pengaruh Perlakuan Pretest ke Posttest II pada
Kemampuan Mengeksplanasi ............................................................................... 93
Tabel 4.19 Hasil Uji Normalitas Distribusi Data Rerata Skor Pretest .................. 95
Tabel 4.20 Hasil Uji Homogenitas Varian Skor Rerata Pretest Kemampuan
Meregulasi diri ...................................................................................................... 96
Tabel 4.21 Hasil Uji Perbedaan Kemampuan Awal pada Kemampuan Meregulasi
diri ......................................................................................................................... 96
Tabel 4.22 Hasil Uji Normalitas Distribusi Data Skor Selisih Pretest – Posttest I
............................................................................................................................... 97
Tabel 4.23 Hasil Uji Homogenitas Varian Skor Selisih Pretest – Posttest I
Kemampuan Meregulasi diri ................................................................................. 98
Tabel 4.24 Hasil Uji Signifikansi Pengaruh Perlakuan Kemampuan Meregulasi
diri ......................................................................................................................... 99
Tabel 4.25 Hasil Uji Besar Pengaruh Perlakuan pada Kemampuan Meregulasi diri
............................................................................................................................. 100
Tabel 4.26 Hasil Uji Normalitas Distribusi Data Rerata Skor Pretest dan Posttest I
............................................................................................................................. 101
Tabel 4.27 Peningkatan Rerata Pretest ke Posttest I pada Kemampuan Meregulasi
diri ....................................................................................................................... 101
Tabel 4.28 Hasil Uji Besar Efek Peningkatan Skor Pretest ke Posttest I
Kemampuan Meregulasi diri ............................................................................... 104
Tabel 4.29 Hasil Uji Korelasi antara Rerata Pretest dan Posttest I Kemampuan
Meregulasi diri .................................................................................................... 105
Tabel 4.30 Hasil Uji Normalitas Distribusi Data Skor Posttest I dan Posttest II
Kemampuan Meregulasi diri ............................................................................... 106
Tabel 4.31 Hasil Uji Retensi Pengaruh Perlakuan Posttest I ke Posttest II pada
Kemampuan Meregulasi diri ............................................................................... 106
Tabel 4.32 Hasil Uji Retensi Pengaruh Perlakuan Pretest ke Posttest II pada
Kemampuan Meregulasi Diri .............................................................................. 107
Tabel 4.33 Pengendalian Terhadap Ancaman Validitas Internal Penelitian ....... 108

xvi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Proses pembentukan skema, akomodasi, dan asimilasi .................... 12
Gambar 2.2 Zone of Proximal Development ......................................................... 15
Gambar 2.3 Denah kelas model pembelajaran kooperatif tipe Make a Match..... 22
Gambar 2.4 Literature Map .................................................................................. 31
Gambar 3.1 Desain Penelitian ............................................................................... 35
Gambar 3.2 Desain Perhitungan Perlakuan .......................................................... 35
Gambar 3.3 Desain Variabel Penelitian ................................................................ 38
Gambar 3.4 Rumus Besar Pengaruh Perlakuan .................................................... 51
Gambar 3.5 Rumus Korelasi Pearson Data Tidak Normal................................... 51
Gambar 3.6 Rumus Persentase Pengaruh.............................................................. 52
Gambar 3.7 Rumus Besar Presentase Pretest ke Posttest I .................................. 53
Gambar 3.8 Rumus Gain Score ............................................................................ 53
Gambar 3.9 Rumus Besar Efek Peningkatan untuk Data Normal ........................ 53
Gambar 3.10 Rumus Besar Efek Peningkatan untuk Data Tidak Normal ............ 54
Gambar 3.11 Rumus Persentase Peningkatan ....................................................... 54
Gambar 3.12 Rumus Persentase Uji Retensi ........................................................ 56
Gambar 3.13 Desain Ancaman Validitas Internal Sejarah................................... 59
Gambar 4.1 Peningkatan Rerata Skor Pretest – Posttest 1 pada Kemampuan
Mengeksplanasi ..................................................................................................... 85
Gambar 4.2 Rerata Selisih Skor Pretest – Posttest I pada Kemampuan
Mengeksplanasi ..................................................................................................... 86
Gambar 4.3 Peningkatan Skor Rerata Pretest – Posttest I .................................... 88
Gambar 4.4 Gain Score Kemampuan Mengeksplanasi ........................................ 89
Gambar 4.5 Perbandingan Skor Pretest, Posttest 1, Posttest 2 pada Kemampuan
Mengeksplanasi ..................................................................................................... 93
Gambar 4.6 Peningkatan Rerata Skor Pretest – Posttest 1 pada Kemampuan
Meregulasi diri ...................................................................................................... 99
Gambar 4.7 Rerata Selisih Skor Pretest – Posttest I pada Kemampuan Meregulasi
diri ....................................................................................................................... 100
Gambar 4.8 Peningkatan Rerata Pretest ke Posttest I pada Kemampuan
Meregulasi diri .................................................................................................... 102
Gambar 4.9 Gain Score Kemampuan Meregulasi diri ........................................ 103
Gambar 4.10 Perbandingan skor Pretest, Posttest 1, dan Posttest 2 .................. 107

xvii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1.1 Surat Izin Penelitian...................................................................... 132
Lampiran 1.2 Surat Keterangan Validasi Soal .................................................... 133
Lampiran 2.1 Silabus Kelompok Kontrol ........................................................... 134
Lampiran 2.2 Silabus Kelompok Eksperimen .................................................... 138
Lampiran 2.3 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelompok Kontrol.............. 142
Lampiran 2.4 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelompok Eksperimen ....... 146
Lampiran 3.1 Soal Uraian ................................................................................... 159
Lampiran 3.2 Kunci Jawaban Soal Uraian .......................................................... 166
Lampiran 3.3 Rubrik Penilaian ........................................................................... 171
Lampiran 3.4 Hasil Rekap Nilai Expert Judgement............................................ 176
Lampiran 3.5 Tabulasi Data Validasi Instrumen ................................................ 187
Lampiran 3.6 Hasil Analisis SPSS Uji Validitas ................................................ 188
Lampiran 3.7 Hasil Analisis SPSS Uji Reliabilitas ............................................ 190
Lampiran 4.1 Tabulasi Nilai Kemampuan Mengeksplanasi ............................... 191
Lampiran 4.2 Tabulasi Nilai Kemampuan Meregulasi Diri ............................. 192
Lampiran 4.3 Hasil SPSS Uji Normalitas Distribusi Data .................................. 193
Lampiran 4.4 Hasil SPSS Uji Homogenitas Varian............................................ 194
Lampiran 4.5 Hasil SPSS Uji Perbedaan Kemampuan Awal ............................. 195
Lampiran 4.6 Hasil Uji Signifikansi Pengaruh Perlakuan .................................. 197
Lampiran 4.7 Perhitungan Manual Besar Pengaruh Perlakuan .......................... 199
Lampiran 4.8 Hasil SPSS Peningkatan Rerata Pretest ke Posttest I................... 200
Lampiran 4.9 Perhitungan Persentase Peningkatan Rerata Pretest ke Posttest I 202
Lampiran 4.10 Hasil Manual Peningkatan Rerata Pretest ke Posttest I ............. 203
Lampiran 4.11 Perhitungan Persentase Gain Score ............................................ 205
Lampiran 4.12 Hasil SPSS Uji Korelasi Antara Rerata Pretest ke Posttest I ..... 207
Lampiran 4.13 Hasil Uji Retensi Perlakuan ........................................................ 209
Lampiran 4.14 Sampel Hasil Jawaban Siswa ..................................................... 217
Lampiran 5.1 Foto-foto Kegiatan Pembelajaran ................................................. 227
Lampiran 5.2 Surat Keterangan Pelaksanaan Penelitian..................................... 228

xviii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB I
PENDAHULUAN

Bab ini berisi latar belakang, batasan masalah, rumusan masalah, tujuan
penelitian, manfaat penelitian dan definisi operasional.

1.1 Latar Belakang Masalah
Abad 21 ditandai dengan adanya perkembangan informasi, komputasi, otomasi,
dan komunikasi yang merambah segala aspek kehidupan manusia. Hal tersebut
berdampak pada pendidikan yang diterapkan, termasuk model pembelajaran yang
dapat memenuhi segala tuntutan abad 21. Terkait hal tersebut, maka model
pembelajaran di abad 21 juga perlu menyesuaikan diri. Kemdikbud (dalam
Widihastuti, 2012: 79) menjelaskan bahwa model pembelajaran abad 21 adalah 1)
pembelajaran yang diarahkan untuk mendorong peserta didik agar mampu mencari
tahu dari berbagai sumber observasi, bukan diberi tahu, 2) pembelajaran yang
diarahkan untuk mendorong peserta didik agar mampu merumuskan masalah
(menanya), 3) pembelajaran yang diarahkan untuk mendorong peserta didik agar
mampu berpikir analitis (mengambil keputusan) bukan berpikir mekanis (rutin), 4)
pembelajaran yang menekankan pentingnya kerja sama dan kolaborasi dalam
menyelesaikan masalah.
Pembelajaran pada abad 21 harus mampu menghasilkan SDM yang memiliki
kemampuan berpikir kritis, kreatif, inovatif, mampu memecahkan masalah, dan
beradaptasi dengan lingkungan. Dalam hal ini, berpikir kritis dapat meningkatkan
keterampilan verbal dan analitik (Widihastuti, 2015: 77). Berpikir kritis adalah
sebuah proses terarah dan jelas yang digunakan dalam kegiatan mental seperti
memecahkan masalah, mengambil keputusan, menganalisis, dan untuk berpendapat
dengan cara yang tergorganisasi (Johnson, 2007: 183). Pendapat lain menyatakan
bahwa berpikir kritis merupakan suatu keterampilan dalam memilah mana yang
bernilai dari sekian banyak gagasan atau melakukan pertimbangan untuk
menemukan kebenaran sehingga dapat digunakan untuk menyelesaikan tugas
sehari-hari (Tawil & Liliasari, 2013: 8). Dengan demikian, dapat ditegaskan bahwa

1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

kemampuan berpikir kritis penting untuk dimiliki oleh anak untuk dapat
merumuskan pendapat mereka dengan cara menganalisis masalah dengan baik.
Menurut Facione (1990: 6) kemampuan berpikir kritis dibagi menjadi enam sub
kemampuan yaitu kemampuan menginterpretasi, menganalisis, mengevaluasi,
menarik kesimpulan, mengeksplanasi, dan meregulasi diri. Siswa diharapkan
memiliki kemampuan berpikir kritis tersebut untuk

memecahkan masalah,

mengambil keputusan, menganalisis, dan untuk berpendapat dengan cara yang baik
dalam kehidupan sehari-hari. Kemampuan tersebut erat kaitannya dengan
kemampuan mengeksplanasi dan meregulasi diri.
Kemampuan

mengekspalanasi

adalah

kemampuan

seseorang

untuk

menyatakan hasil penalaran dengan pertimbangan-pertimbangan konseptual,
metodologis, dan kontekstual dalam sebuah argumen yang kuat (Facione, 1990:
10). Kemampuan berpikir kritis pada sub kemampuan mengekspalanasi dapat
digali melalui soal-soal dengan kata tanya “Mengapa?” untuk mengembangkan
kemampuan siswa dalam memaparkan argumen-argumen akan suatu hal. Selain itu,
soal dengan kata tanya “Bagaimana?” juga dapat digunakan untuk mambantu siswa
mengembangkan kemampuan menjelaskan hasil penalarannya akan suatu hal.
Kemampuan meregulasi diri adalah kemampuan seseorang untuk memonitor
aktivitas kognitifnya sendiri. Unsur-unsur yang digunakan dalam aktivitas tersebut,
hasil-hasilnya dengan menganalisis dan mengevaluasi proses kognitif yang terjadi
sehingga dapat mempertanyakan, menegaskan, atau mengoreksi cara berpikirnya
sendiri (Facione, 1990: 11). Kemampuan berpikir kritis pada sub kemampuan
regulasi diri dapat digali melalui soal dengan kalimat tanya “Apakah tindakan yang
kamu lakukan tersebut sudah benar?” untuk mengajak siswa melakukan refleksi/
koreksi diri terhadap suatu tindakan yang dilakukannya terhadap suatu hal.
Kemampuan mengeksplanasi dan meregulasi diri penting untuk dimiliki oleh siswa
sekolah dasar sebagai hasil pembelajaran di abad 21 yaitu kemampuan berpikir
kritis.
Pendidikan di sekolah dasar (SD) merupakan jenjang paling dasar pada
pendidikan formal yang memiliki peran yang penting bagi keberlangsung proses
pendidikan pada jenjang selanjutnya. Oleh sebab itu, pembelajaran di SD harus
menyentuh tiga ranah yaitu sikap, pengetahuan, dan keterampilan (Taubany &

2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Suseno, 2017: 194). Suatu pengetahuan diperoleh dari adanya proses belajar. Proses
belajar merupakan aktivitas di mana otak menginterpretasikan pengalaman yang
baru didapatkan dengan pengetahuan yang sudah dimilikinya dengan format yang
baru (Trianto, 2009: 16). Dalam hal ini, pengetahuan baru yang dimiliki siswa dapat
digunakan untuk menyelesaikan masalah yang ada di sekitarnya. Siswa SD berusia
7-11 tahun. Menurut Piaget, siswa SD berada ada tahap operasional konkret. Pada
tahap ini siswa belajar melalui pengalaman-pengalaman konkret yang disusun
sebagai pengetahuan baru, oleh sebab itu kegiatan pembelajaran yang diberikan
hendaknya kegiatan belajar yang memberikan pengalaman yang konkret yang erat
dengan kehidupan sehari-hari.
Selain belajar melalui pengalaman konkret, siswa SD juga tidak dapat
dipisahkan dari lingkungan sosialnya. Orang lain juga berperan dalam
perkembangan kognitif anak (Vygotsky, dalam Santrock, 2009). Artinya dalam
perkembangan kognitif pada siswa juga dipengaruhi oleh interaksi sosial dengan
orang-orang di sekelilingnya yaitu guru, teman sebaya, dan orang tua. Vygotsky
menyatakan bahwa terdapat dua tingkat perkembangan yaitu zona perkembangan
aktual dan zona perkembangan potensial. Zona perkembangan aktual merupakan
tingkat ketercapaian yang dapat dilakukan oleh anak secara mandiri, sedangkan
zona perkembangan potensial merupakan tingkat ketercapaian yang dapat diperoleh
anak dengan bantuan orang yang lebih dewasa atau dengan kolaborasi bersama
teman sebayanya yang lebih mampu (Huda, 2014: 40). Dalam hal ini, ada sebuah
jarak di antara tingkat perkembangan aktual dan tingkat perkembangan potensial
disebut Zona Perkembangan Proksimal (Zone of Proximal Development atau ZPD).
Pembelajaran yang diberikan di sekolah hendaknya disesuaikan dengan
perkembangan kognitif siswa khususnya pada pembelajaran IPA yang erat
kaitannya dengan lingkungan sekitar siswa.
Di sekolah, salah satu pelajaran yang dapat digunakan untuk mengembangkan
kemampuan berpikir kritis dan pembentukan karakter siswa yaitu mata pelajaran
IPA atau Ilmu Pengetahuan Alam (Samatowa, 2010: 4). Oleh sebab itu,
pembelajaran IPA memberikan kesempatan bagi siswa untuk mengembangkan
kemampuan berpikir secara rasional dan kritis terhadap hal-hal yang bersifat ilmiah.

3

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Kemampuan-kemampuan yang akan dikembangkan dengan menyesuaikan tingkat
perkembangan kognitif siswa SD.
Di Indonesia kualitas pendidikan masih tergolong rendah. Hal tersebut
ditunjukkan dari hasil penelitian oleh Programme for International Student
Assessment (PISA) pada tahun 2009, 2012, dan 2015. Pada tahun 2009 Indonesia
menduduki peringkat 57 dari 65 negara di dunia pada mata pelajaran IPA (OECD,
2009: 1). Pada tahun 2012, Indonesia menduduki peringkat 64 dari 65 negara di
dunia dengan skor 382 pada mata pelajaran IPA (OECD, 2013: 232). Di tahun 2015,
masih pada mata pelajaran IPA Indonesia menduduki peringkat 62 dari 70 negara
dengan hasil skor 403 (OECD, 2016: 8). Dengan demikian, prestasi siswa
mengalami penurunan dari tahun 2009 ke 2012 di mana posisi Indonesia turun
sebanyak 7 tingkat sehingga menduduki posisi 2 terbawah. Pada tahun 2015
Indonesia mampu menaikkan posisi 2 tingkat ke atas. Meskipun demikian posisi
tersebut masih berada di peringkat sepuluh terbawah. Hasil penelitian yang
dilakukan oleh PISA menunjukkan bahwa kemampuan siswa khususnya pada mata
pelajaran IPA masih rendah.
Rendahnya kemampuan siswa dapat dipengaruhi oleh proses belajar yang
kurang sesuai dengan perkembangan kognitif dan karakteristik siswa SD. Kegiatan
pembelajaran pada umumnya yang dijumpai di Indonesia adalah pembelajaran yang
masih berpusat pada guru sehingga guru sebagai satu-satunya sumber belajar bagi
siswa. Ketika berada di dalam kelas, guru menjelaskan materi sedangkan siswa
hanya mendengarkan dan mencatat materi atau yang sering disebut dengan metode
ceramah. Metode ceramah adalah cara menyampaikan materi secara lisan oleh guru
kepada siswa (Suprihatiningsih, 2016: 34). Kelemahan metode ceramah adalah
membuat siswa pasif, siswa tidak diberi kesempatan untuk mengembangkan
potensi dirinya dalam menyampaikan gagasan, membendung daya kritis siswa,
sukar mengontrol sejauh mana penerimaan belajar siswa, dan bila terlalu lama
siswa akan bosan (Suyanto & Jihad, 2013: 114). Oleh sebab itu, guru perlu memilih
kegiatan pembelajaran yang sesuai dengan tingkat perkembangan kognitif dan
karakteristik siswa sehingga lebih efektif dan melibatkan siswa pada kegiatan
belajar siswa. Dengan demikian, hasil belajar siswa dapat meningkat.

4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Salah satu model pembelajaran yang melibatkan siswa dalam kegiatan
pembelajaran adalah model pembelajaran kooperatif. Berdasarkan sebuah
penelitian (Slavin, dalam Rusman, 2017: 297), manfaat belajar menggunakan
model pembelajaran kooperatif yaitu 1) dapat meningkatkan pretasi belajar siswa
sekaligus meningkatkan hubungan sosial, menumbuhkan sikap toleransi dan
menghargai pendapat orang lain, 2) dapat memenuhi kebutuhan siswa akan berpikir
kritis, memecahkan masalah, dan mengintegrasikan pengetahuan dan pengalaman.
Maka dari itu, solusi yang ditawarkan adalah dengan melaksanakan pembelajaran
menggunakan model pembelajaran kooperatif untuk meningkatkan kemampuan
berpikir kritis yaitu pada kemampuan mengeksplanasi dan meregulasi diri.
Salah satu cara meningkatkan kemampuan pada pelajaran IPA yaitu dengan
meningkatkan kemampuan

mengeksplanasi

dan

meregulasi

diri

dengan

melaksanakan model pembelajaran kooperatif di kelas. Terdapat berbagai tipe
dalam pembelajaran kooperatif, yaitu Make a Match, Jigsaw, Student Team
Achievement Division (STAD), Think Pair Share, Group Investigation, Team Game
Tournament (TGT) dan sebagainya (Rusman, 2014: 213). Pada penelitian ini,
peneliti hanya fokus pada model pembelajaran kooperatif tipe Make a Match.
Model pembelajaran kooperatif tipe Make a Match merupakan model
pembelajaran yang menciptakan suasana kelas yang menyenangkan dalam proses
pembelajaran, kerja sama antar sesama siswa terwujud dengan dinamis, munculnya
dinamika gotong royong yang merata di seluruh siswa dan melatih ketelitian,
ketepatan dan kecepatan. Selain itu, pelaksanaan harus didukung dengan keaktifan
siswa untuk mencari pasangan dengan kartu jawaban yang sesuai dengan kartu
pertanyaan (Shoimin, 2014: 98). Model pembelajaran kooperatif tipe Make a Match
juga mengharuskan siswa mencari pasangan sambil belajar mengenai suatu konsep
dalam suasana yang menyenangkan (Lie, 2010: 55).
Kekhasan model pembelajaran kooperatif tipe Make a Match adalah siswa
belajar dengan mencari pasangan kartu sambil belajar mengenai suatu konsep
dalam suasana yang menyenangkan. Selain itu, tipe Make a Match dapat digunakan
untuk semua mata pelajaran dan semua tingkatan usia siswa (Lie, 2010: 55). Model
pembelajaran kooperatif tipe Make a Match memiliki tujuh tahap yaitu (Sani, 2013:
196-197): 1) menyiapkan kartu, 2) pembagian kartu, 3) memikirkan soal dan

5

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

jawaban, 4) mencari pasangan, 5) pemberian nilai, 6) pengulangan permainan, dan
7) pemberian penghargaan. Berdasarkan hal tersebut, peneliti tertarik untuk
menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Make a Match dalam mata
pelajaran IPA.
Model pembelajaran kooperatif tipe Make a Match diduga dapat
mengembangkan kemampuan berpikir kritis pada sub kemampuan mengeksplanasi
dan meregulasi diri karena pada model pembelajaran kooperatif tipe Make a Match,
siswa diberi kesempatan untuk memikirkan soal dan jawaban dari masing-masing
kartu yang dibawa oleh siswa. Di dalam kartu juga dapat dibuat pertanyaan yang
melatih siswa untuk memiliki kemampuan berpikir kritis yang mengacu pada sub
kemampuan mengeksplanasi dengan menggunakan kata tanya “Mengapa?” dan
“Bagaimana?” serta sub kemampuan meregulasi diri dengan kalimat tanya “Apakah
tindakan yang kamu lakukan sudah benar?” dengan cara menyenangkan dan
melibatkan seluruh siswa untuk aktif dalam kegiatan pembelajaran.
Berbagai jurnal diterbitkan mengenai model pembelajaran kooperatif tipe Make
a Match. Penelitian yang dilakukan oleh Artawa dan Suwarta (2013) menunjukkan
bahwa model pembelajaran kooperatif tipe Make a Match berpengaruh terhadap
prestasi belajar Matematika. Penelitian yang dilakukan oleh Anggarawati, dkk
(2014) menunjukkan bahwa model pembelajaran Make a Match berbantuan media
kartu gambar berpengaruh terhadap hasil belajar IPS. Selain itu, penelitian yang
dilakukan oleh Gull & Shehzad (2015) menunjukkan bahwa kegiatan pembelajaran
kooperatif dapat memiliki efek positif dalam prestasi belajar siswa yang terdaftar
dalam mata pelajaran. Dari penelitian-penelitian mengenai model pembelajaran
kooperatif tipe Make a Match dapat ditegaskan bahwa model pembelajaran
kooperatif tipe Make a Match memiliki dampak positif bagi siswa. Hal ini menjadi
acuan bagi peneliti untuk melakukan penelitian lebih lanjut mengenai pengaruh
penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Make a Match.
Berbagai jurnal mengenai berpikir kritis juga diterbitkan. Penelitian Anindya
dan Suwarjo (2014) menunjukkan bahwa terdapat perbedaan kemampuan berpikir
kritis dan regulasi diri pada pembelajaran yang menggunakan problem based
learning. Penelitian yang dilakukan Nasution (2017) menunjukkan bahwa ada
pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share terhadap

6

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

kemampuan berpikir kritis dan hasil belajar Matematika. Selain itu, penelitian yang
dilakukan oleh Azizmalayeri, dkk (2012) menunjukkan bahwa metode inkuiri
terbimbing memiliki dampak lebih tinggi pada kemampuan berpikir kritis siswa.
Hal tersebut juga menjadi acuan bagi peneliti untuk melakukan penelitian lebih
lanjut mengenai kemampuan berpikir kritis.
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan sebelumnya, ternyata belum
banyak yang melakukan penelitian tentang pengaruh penerapan model
pembelajaran kooperatif tipe Make a Match terhadap kemampuan berpikir kritis
terutama pada sub kemampuan mengeksplanasi dan meregulasi diri. Unsur yang
membedakan penelitian yang terdahulu dengan penelitian ini adalah 1) subjek
penelitian adalah siswa kelas V SD, 2) kemampuan berpikir kritis yang diteliti
mengacu pada teori yang dikemukakan oleh Facione yaitu pada sub kemampuan
mengeksplanasi dan meregulasi diri.
Penelitian ini dibatasi hanya pada pengaruh penerapan model pembelajaran
kooperatif tipe Make a Match terhadap kemampuan mengeksplanasi dan
meregulasi diri siswa kelas V SD pada mata pelajaran IPA. Materi pembelajaran
yang diambil dari Tema 2 yaitu sistem pernapasan pada hewan. Fokus penelitian
mata pelajaran IPA dibatasi pada Kompetensi Inti 3. Memahami pengetahuan
faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif pada tingkat dasar dengan cara
mengamati, menanya, dan mencoba berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya,
makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di
rumah, di sekolah, dan tempat bermain; dengan Kompetensi Dasar 3.2.
Menjelaskan organ pernapasan dan fungsinya pada hewan dan manusia, serta cara
memelihara kesehatan organ pernapasan manusia. Penelitian ini ini menggunakan
metode penelitian quasi experimental dengan tipe pretest – posttest non-equivalent
group design dengan teknik pengambilan sampel menggunakan desain nonprobability sampling tipe convenience sampling.

1.2 Rumusan Masalah
1.2.1

Apakah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Make a Match
berpengaruh terhadap kemampuan mengeksplanasi siswa kelas V SD?

7

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

1.2.2

Apakah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Make a Match
berpengaruh terhadap kemampuan meregulasi diri siswa kelas V SD?

1.3 Tujuan Masalah
1.3.1

Mengetahui pengaruh penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Make
a Match terhadap kemampuan mengeksplanasi siswa kelas V SD.

1.3.2

Mengetahui pengaruh penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Make
a Match berpengaruh terhadap kemampuan meregulasi diri siswa kelas V
SD.

1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1

Bagi Siswa
-

Mendapatkan pengalaman belajar yang baru menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe Make a Match sehingga dapat
meningkatkan

kemampuan

mengeksplanasi

dan

kemampuan

meregulasi diri.
-

Meningkatkan kemampuan berkomunikasi dan bekerja sama dengan
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Make a Match.

1.4.2

Bagi Guru
Mendapatkan pengetahuan baru tentang penggunaan model pembelajaran
kooperatif tipe Make a Match pada mata pelajaran IPA materi pernapasan
hewan untuk meningkatkan kemampuan mengeksplanasi dan kemampuan
meregulasi diri.

1.4.3

Bagi Sekolah
Mendapatkan referensi dan wawasan baru mengenai penggunaan model
pembelajaran kooperatif tipe Make a Match pada mata pelajaran IPA materi
pernapasan hewan.

1.4.4

Bagi Peneliti
Mendapatkan pengalaman dalam mengujicobakan model pembelajaran
kooperatif tipe Make a Match sehingga kelak dapat diterapkan ketika
menjadi seorang guru dalam meningkatkan kemampuan mengeksplanasi
dan kemampuan meregulasi