Psikoedukasi perilaku bullying dengan pendekatan level kelas terhadap pengetahuan mengenai perilaku bullying pada siswa siswa SMK Kristen 2 Klaten - USD Repository

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

PSIKOEDUKASI PERILAKU BULLYING DENGAN PENDEKATAN
LEVEL KELAS TERHADAP PENGETAHUAN MENGENAI PERILAKU
BULLYING PADA SISWA SISWA SMK KRISTEN 2 KLATEN
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi
Program Studi Psikologi

Disusun Oleh :
Amelia Noviani Arminingtyas
NIM. 099114056

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA
2014
i

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

SKRIPSI

PSIKOEDUKASI PERILAKU BULLYING DENGAN PENDEKATAN
LEVEL KELAS TERHADAP PENGETAHUAN MENGENAI PERILAKU
BULLYING PADA SISWA SISWA SMK KRISTEN 2 KLATEN

Disusun oleh :
Amelia Noviani Arminingtyas
NIM. 099114056


Telah disetujui oleh :

Dosen Pembimbing

Sylvia Carolina MYM. S.Psi.

Pada Tanggal :

ii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

SKRIPSI


PSIKOEDUKASI PERILAKU BULLYING DENGAN PENDEKATAN
LEVEL KELAS TERHADAP PENGETAHUAN MENGENAI PERILAKU
BULLYING PADA SISWA SISWA SMK KRISTEN 2 KLATEN

Dipersiapkan dan ditulis oleh:
Amelia Noviani Arminingtyas
NIM: 099114056

Telah dipertahankan di depan Panitia Penguji
Pada tanggal 10 Februari 2014
dan dinyatakan mememnuhi syarat

Susunan Panitia Penguji :
Nama Lengkap

Tanda Tangan

Penguji I

: Sylvia Carolina MYM., M.Si.


I. ……………………

Penguji II

: Dra. Lusia Pratidarmanastiti, MS.

II. …………………...

Penguji III

: Ratri Sunar Astuti, M.Si.

III. …………………..
Yogyakarta,
Fakultas Psikologi
Universitas Sanata Dharma
Dekan,

Dr. T. Priyo Widiyanto, M.Si.


iii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

HALAMAN MOTTO

When you’re curious, you find lots of interesting things to do
Walt Disney

Character cannot be developed in ease and quiet. Only through experience of trial
and suffering can the soul be strengthened, vision cleared, ambition inspired, and
success achieved
Hellen Keller


iv

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

HALAMAN PERSEMBAHAN

Seluruh Karya hasil dari kerja keras ini aku persembahkan kepada :
Tuhan Yesus Kristus yang telah selalu menguatkan dan menjaga dalam setiap
langkah kehidupanku, terlebih lagi selalu memberikan keluatan yang luar
biasa untuk membuatku selalu semangat dalam menyelesaikan tugas akhir ini.
Ibu ku tercinta yang selalu memberikan kasih sayang dan selalu bersabar
selama ini dalam menghadapi ku, serta selalu mendoakan dan memberikan
semangat untuk memperjuangkan semua hal.
Ayah ku tersayang yang selalu tidak henti-hentinya memberikan motivasi dan
petuah-petuah yang bijak untuk bekal dalam aku melangkah serta memberikan

benteng kehidupan supaya aku siap untuk menghadapi apapun yang ada di
depan sana.
Adik ku yang selalu membantu dalam setiap kesusahanku, selalu
mendengarkan setiap keluh kesah yang aku alami.
Keluarga keduaku Psychology Basket USD yang selalu memberikan semangat
dan memberikan motivasi yang luar biasa.
Para alumni Psikologi USD yang banyak memberikan masukan-masukan
untuk menyelesaikan tugas akhir ini.
&
Semua pihak yang telah ikut membantu dan berperan penting dalam
menyelesaikan tugas akhir ini.

v

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI


PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini
tidak memuat karya atau bagian dari karya orang lain, kecuali yang telah
disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta,
Penulis

Amelia Noviani Armingtyas

vi

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI


PSIKOEDUKASI PERILAKU BULLYING DENGAN PENDEKATAN
LEVEL KELAS TERHADAP PENGETAHUAN MENGENAI PERILAKU
BULLYING PADA SISWA DI SMK KRISTEN 2 KLATEN
Amelia Noviani Arminingtyas
ABSTRAK
Bullying merupakan salah satu perilaku yang banyak muncul di kalangan remaja dan
belum teratasi dengan baik. Pengetahuan siswa yang kurang mengenai perilaku bullying menjadi
hal yang cukup mempengaruhi berkembangnya perilaku bullying. Penelitian ini bertujuan melihat
sejauh mana sebuah program psikoedukasi bullying dengan menggunakan pendekatan level kelas
berpengaruh terhadap pengetahuan mengenai perilaku bullying pada siswa. Subjek penelitian ini
merupakan remaja berusia 15-17 tahun. Sampel penelitian adalah 57 siswa dan siswi SMK Kristen
2 Klaten di kelas 1. Jenis penelitian ini adalah pretest-posttest control group design. Metode
pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini berbentuk pertanyaan multiple choiche
mengenai perilaku bullying. Koefisien reliabilitas yang didapat sebesar 0,783. Hasil dari uji
hipotesis dengan menggunakan Paired sample T Test menghasilkan nilai signifikansi lebih kecil
dari 0.05 yaitu 0,00. Hasil tersebut menunjukkan bahwa pemberian intervensi dengan pendekatan
level kelas mempengaruhi pengetahuan siswa mengenai perilaku bullying.
Kata Kunci : bullying, pengetahuan mengenai perilaku bullying, remaja.


vii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

PSYCHOEDUCATION BULLYING BEHAVIOR WITH CLASS LEVEL
APPROACH TO KNOWLEDGE ABOUT BULLYING BEHAVIOR IN
STUDENTS SMK KRISTEN 2 KLATEN
Amelia Noviani Arminingtyas
ABSTRACT
Bullying is one of the many emerged behaviors among the adolescence and had not been
resolved yed . This lack of knowledge of students effeted bullying behavior. This study examines
the extent to which a program of preventive bullying by using class -level approach to knowledge
about the impact of bullying behavior in students . Subjects of this study is 15-17 year olds . Study
sample was 57 male and female students of SMK Kristen 2 Klaten in grade 1 . This research is a
pretest - posttest control group . Data collection methods used in this research form multiple

choiche questions about bullying behavior . Reliability coefficients were obtained for 0,783 . The
results of testing hypotheses by use paired sample t test resulted a significance value smaller than
0.05 is 0.00 . These results indicate that a program of class -level intervention approach affects
students' knowledge about bullying behavior .
Key words : bullying, bullying knowledge, adolescence.

viii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan dibawah ini, saya mahasiswi Universitas Sanata Dharma
Nama

: Amelia Noviani Arminingtyas

Nomomr Mahasiswa

: 099114056

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma, karya ilmiah saya yang berjudul:
PSIKOEDUKASI PERILAKU BULLYING DENGAN PENDEKATAN
LEVEL KELAS TERHADAP PENGETAHUAN MENGENAI PERILAKU
BULLYING PADA SISWA SISWA SMK KRISTEN 2 KLATEN
Beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan
kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan,
mengalihkan dalam bentuk lain, mengelolanya di internet atau media lain untuk
kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin kepada saya maupun memberikan
royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal :
Yang menyatakan,

(Amelia Noviani Arminingtyas)

ix

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maya Esa yang telah memberikan berkat
karunia yang sungguh luar biasa dan mempunyai rencana sangat indah. Dia selalu
membimbing dan memberikan penyertaan yang selalu tercurah, sehingga skripsi
ini dapat terselesaikan dengan baik.
Penulis menyadari betul bahwa pembuatan skripsi ini melalui proses yang
panjang dan melewati proses yang sangat panjang. Proses yang begitu panjang ini
dapat terselesaikan dengan baik berkat campur tangan beberapa pihak yang sangat
membantu dan mendukung pdalam menyelesaikan penelitian ini. penulis
inginmengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah berperan banyak
dalam proses pengerjaan skripsi ini dan juga segala kesempatan untuk mengenal
dan berproses bersama mereka :
1.

Alm. Ibu Dr. Christina Siwi Handayani yang selalu memberikan banyak
inspirasi dan banyak memberikan pelajaran hidup serta dukungan yang
diberikan baik dalam bidang akademis maupun non-akademis.

2.

Bapak Priyo Widianto selaku dekan Fakultas Psikologi yang selama ini
banyak membantu mahasiswa dalam berkembang dan menggali potensi.

3.

Ibu Sylvia selalu dosen pembimbing yang selalu memberikan banyak
masukan dan pertimbangan untuk menyelesaikan tugas akhir ini. Serta
dengan sangat sabar terus menerus membimbing hingga pada akhirnya tugas
akhir ini selesai.

x

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

4.

Ibu Dra. Lusia Pratidarmanastiti, MS. dan Ibu Ratri Sunar Astuti, M.Si.
selaku dosen penguji skripsi.

5.

Bapak Agung Santoso selaku Dosen Pembimbing Akademik yang
memberikan banyak pengetahuan, masukan, dan motivasi kepada setiap
mahasiswanya utuk selalu berkembang dan terus berkembang, serta dengan
sabar

selalu

membantu

kesulitan

akademik

yang

dialami

oleh

mahasiswanya.
6.

Ibu Kepala Sekolah SMK Kristen 2 yang telah memberikan izin dan
kesempatan untuk melakukan penelitian di sekolah.

7.

Orang tua saya Anton Maryoso dan Riwi Handayani yang telah mendidik
saya dari kecil hingga sekarang, selalu memberikan nasihat, memberikan
semangat dan bimbingan supaya saya selalu bersemangat mengerjakan
tugas akhir ini. Serta selalu memberikan masukan supaya saya terus
berkembang menjadi orang yang lebih baik lagi.

8.

Adik saya Diana Kurniawati yang bersedia membantu saya kapanpun saya
membutuhkan bantuan, selalu memberikan masukan yang berharga untuk
saya, selalu ada di setiap saya membutuhkan teman untuk bertukar pikiran.

9.

Abang Martinus Sinulingga dan Koh Hendrik Lay yang selama ini
memberikan banyak masukan, bimbingan, dan mengenalkan saya dengan
arti kekeluargaan di Fakultas Psikologi.

10.

Keluarga besar Psychology Basketball USD yang selama ini telah banyak
memberikan hal yang sangat menyenangkan. Tidak hanya di dalam

xi

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

lapangan saat bertanding, namun di luar lapangan. Dan selalu menjadi
motivasi dan semangat saya untuk menyelesaikan tugas akhir ini.
11.

Para alumni Fakultas Psikologi yang telah memberikan sumbangan pikiran,
ide dan banyak masukan dalam penyelesaian skripsi ini.

12.

Felicita Tyas Noviani yang selama ini banyak memberikan bantuan dalam
hal apapun untuk mengerjakan tugas kuliah hingga skripsi ini.

13.

Para saudara angkat saya Ruth Meihana, Angga Praptantya, Stephanie yang
selalu memberikan dukungan moral dan selalu ada di setiap keseharian saya
untuk bersama-sama menyelesaikan tugas akhir ini.

14.

Mas Gandung Ibu Nanik yang telah membantu dalam hal kesekretariatan,
dan selama ini memudahkan saya untuk mengurus berbagai hal di Fakulatan
Psikologi.

15.

Pak Gie yang selalu ramah dan sabar dalam mengahapi semua tingkah laku
mahasiswa baik yang menyenangkan maupun tidak menyenangkan, dan
selalu membantu mahasiswa dengan penuh ikhlas.

16.

Mas Muji dan Mas Donni yang selalu membantu saat mengerjakan berbagai
hal dalam urusan Lab dan alat-alat tes di Psikologi dan membantu
menyempurnakan tugas akhir ini.

17.

Seluruh siswa-siswi SMK Kristen 2 Klaten yang telah membantu saya dan
bersedia berpartisipasi dalam penelitian ini.

18.

Semua pihak yang telah membentu saya salam menyelesaikan tugas kahir
ini saya ucapkan terimakasih sebesar-besarnya.

xii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dari skripsi ini, akan
tetapi penulis berharap agar skripsi ini dapat brmanfaat bagi semua orang yang
membacanya dan bagi pengembangan ilmu pengetahuan.

Penulis

Amelia Noviani Arminingtyas

xiii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL........................................................................................

i

HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING ................................

ii

HALAMAN PENGESAHAN ..........................................................................

iii

HALAMAN MOTTO ......................................................................................

iv

HALAMAN PERSEMBAHAN ......................................................................

v

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .....................................

vi

ABSTRAK .......................................................................................................

vii

ABSTRACT .......................................................................................................

viii

HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ....................

ix

KATA PENGANTAR .....................................................................................

x

DAFTAR ISI ....................................................................................................

xiv

DAFTAR TABEL ............................................................................................ xviii
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................
BAB I

xix

PENDAHULUAN ...........................................................................

1

A.

Latar Belakang Masalah .........................................................

1

B.

Rumusan Masalah ..................................................................

9

C.

Tujuan Penelitian ...................................................................

9

D.

Manfaat Penelitian .................................................................

9

1. Manfaat Teoritis ...............................................................

9

2. Manfaat Pratis ..................................................................

9

xiv

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

BAB II

LANDASAN TEORI ......................................................................

10

A.

Pengetahuan Tentang Bullying...............................................

10

1.

Definisi Pengetahuan tentang Bullying .........................

10

2.

Faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan
tentang Bullying ............................................................

13

Aspek Pengetahuan tentang Bullying ...........................

15

Remaja....................................................................................

24

1.

Pengertian Remaja ........................................................

24

2.

Tahap-tahap Perkembangan Remaja ............................

25

3.

Perkembangan Kognitif pada Remaja ..........................

26

4.

Perkembangan Pribadi dan Sosial pada Remaja ...........

27

Program Preventif ..................................................................

29

1.

Pendekatan Level Sekolah atau Institusi ......................

29

2.

Pendekatan Level Kelas ................................................

30

D.

Program Psikoedukasi ............................................................

32

E.

Peningkatan Pengetahuan Terhadap Tindak Bullying

3.
B.

C.

Menggunakan Program Preventif Bullying dengan
Pendekatan Level Kelas .........................................................

33

Hipotesis Penelitian................................................................

35

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ......................................................

37

F.

A.

Jenis Penelitian .......................................................................

37

B.

Subjek Penelitian....................................................................

37

C.

Identifikasi Variabel ...............................................................

37

xv

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

D.

Definisi Operasional...............................................................

38

1. Pengetahuan tentang Perilaku Bullying .............................

38

2. Program Preventif Tindak Bullying dengan PendekatanLevel Kelas.

38

Alat Pengumpulan Data .........................................................

39

1. Tes Pengetahuan tentang Tindak Bullying .......................

39

F.

Desain Penelitian ....................................................................

41

G.

Prosedur Penelitian.................................................................

42

1. Pretest ..............................................................................

42

2. Perlakuan (Program Pelatihan) ........................................

42

3. Posttest .............................................................................

45

Pengujian Instrumen Penelitian..............................................

45

1. Pengujian Validitas ..........................................................

45

2. Pengujian Reliabilitas.......................................................

46

3. Seleksi Aitem ...................................................................

46

Teknik Analisis Data ..............................................................

47

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ...............................

48

E.

H.

I.

A.

Pelaksanaan Penelitian ...........................................................

48

B.

Deskripsi Data ........................................................................

49

1. Subjek Penelitian..............................................................

49

C.

Data Skor Pretest dan Posttest ...............................................

49

D.

Hasil Penelitian ......................................................................

50

1.

Hasil Uji Asumsi ..........................................................

50

2.

Hasil Uji Hipotesis Pengetahuan Bullying ....................

52

xvi

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

3.

Perhitungan Mean Empirik dan Mean Teoritik ............

53

Pembahasan ............................................................................

55

KESIMPULAN DAN SARAN .......................................................

61

A.

Kesimpulan ............................................................................

61

B.

Saran .......................................................................................

61

1.

Saran Berkaitan dengan Kelanjutan Penelitian.............

61

2.

Saran Berkaitan dengan Manfaat Penelitian .................

62

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................

63

LAMPIRAN .....................................................................................................

67

E.
BAB V

xvii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR TABEL

Tabel 1

Skala Pengetahuan Tentang Perilaku Bullying .........................

40

Tabel 2

Item Skala Pengetahuan Mengenai Perilaku Bullying..............

47

Tabel 3

Data Subjek Penelitian .............................................................

49

Tabel 4

Data Posttest – Pretest Tingkat Pengetahuan Bullying ............

50

Tabel 5

Uji Normalitas Pengetahuan Bullying ......................................

51

Tabel 6

Uji Homogenitas Pengetahuan Bullying ...................................

51

Tabel 7

Uji Hipotesis Pengetahuan Bullying .........................................

53

Tabel 8

Mean Empirik Pretest Pengetahuan Bullying...........................

54

Tabel 9

Empirik Posttest Pengetahuan Bullying ...................................

54

Tabel 10

Mean Gain Skor Pretest dan Posttest Pengetahuan Bullying ...

55

xviii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1

Bagan peningkatan pengetahuan tentang bullying
menggunakan program preventif dengan pendekatan
level kelas, sebagai usaha untuk menurunkan
tingkat bullying .........................................................................

xix

36

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Tes Pengetahuan Perilaku Bullying ............................................

68

Lampiran 2 Data Pretest – Posttest Tes Pengetahuan Bullying .....................

76

Lampiran 3 Hasil Seleksi item .......................................................................

78

Lampiran 4 Reliabilitas Aitem dan Normalitas Aitem ...................................

81

Lampiran 5 Hasil Uji Hipotesis ......................................................................

84

Lampiran 6 Modul Rancangan Kegiatan........................................................

86

xx

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Banyak media massa baik cetak maupun media massa online banyak
membahas mengenai tindak kekerasan yang terjadi pada anak maupun remaja
di sekolah. Seperti halnya yang banyak terungkap adalah kekerasan yang
mereka terima di lingkungan sekolahnya. Pada dasarnya sekolah yang
seharusnya memberikan pendidikan yang dapat menunjang pendidikan siswasiswanya, namun hal ini ternyata dapat menjadi tempat yang menakutkan bagi
mereka. Idealnya sekolah dapat memberikan pembelajaran dalam aspek
kognitif yaitu materi-materi pembelajaran yang bersifat menunjang
kemampuan berpikir dan pembelajaran yang memberikan materi dalam hal
budi pekerti yang berhubungan dengan etika berbicara dan bertingkah laku di
lingkungan sosial. Namun akhir-akhir ini banyak ditemukan kasus-kasus yang
memperlihatkan hal yang menyimpang dari yang seharusnya diterima oleh
siswa-siswa di sekolah selain pelajaran yang mereka terima. Sekolah menjadi
tempat yang membuat tidak aman dan tidak nyaman bagi beberapa siswa. Hal
ini dikarenakan banyak tindakan bullying yang diterima oleh beberapa murid
yang terjadi di lingkungan sekolah mereka.
Kejadian ini dapat dilihat dalam kasus pemukulan terhadap mahasiswa
di salah satu perguruan tinggi milik pemerintah yang kasusnya terungkap ke
masyarakat. Salah satu mahasiswa ini meninggal di dalam asrama kampusnya

1

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
2

karena mendapat perlakuan dalam bentuk kekerasan oleh seniornya sendiri.
Mahasiswa ini diduga mendapat tindakan kekerasan atau bullying saat dirinya
berlatih drum band yang menjadi salah satu kegiatan di kampusnya
(Indosiar.com, 2009). Masih banyak juga pemberitaan mengenai tindakan
bullying yang dialami oleh anak-anak khususnya saat mereka berada di
sekolah. Selain itu terungkap juga kasus yang diakibatkan oleh tindak
bullying, yaitu seorang anak berusia 9 tahun melakukan aksi bunuh diri
dengan menggantung diri di kamarnya karena bullying yang diterimanya dari
teman-temannya di sekolah (Vivanews, 2012). Bullying yang dilakukan oleh
siswa-siswa di sekolah tidak tanggung-tanggung dilakukan oleh beberapa
orang. Seperti yang terjadi pada siswa baru yang baru saja mengikuti Masa
Orientasi Siswa (MOS) di salah satu SMA Swasta di Jakarta. Keempat siswa
ini dimasukan ke dalam mobil dan di sana mereka mendapat tindak bullying
yaitu dipukul dan disundut rokok oleh kakak kelasnya dari sekolah tersebut
(Tempo.com, 2012). Kasus yang terjadi mengenai tindak bullying di sekolah
ini mengakibatkan ketakutan tersendiri bagi para siswa. Sekolah yang
dipandang tempat yang kondusif untuk tempat belajar, bagi sebagian anak
yang menjadi korban bullying adalah tempat yang menakutkan. Sekolah
seharusnya menjadi tempat mencari teman dan bersosialisasi dengan orang
lain, dipandang menjadi tempat yang terdapat banyak musuh untuk sebagian
besar anak yang korban bullying.
Menurut beberapa penelitian yang telah di lakukan di Amerika Serikat
mengenai tindak bullying yang terjadi di lingkungan sekolah, Jurnal of the

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
3

American Medical Asosiation (2001) menunjukkan bahwa 16 persen dari
15.686 murid di Amerika mengalami tindak bullying di sekolah mereka. Di
negara Jepang, Richard Werly mengemukakan dalam tulisannya Persecuted
even on the Playground dalam majalah Liberation pada tahun 2001
mengatakan bahwa 10 persen murid mengalami tindak bullying di sekolah
(Yayasan SEJIWA, 2008)
Bullying merupakan tindakan yang dilakukan baik secara verbal
maupun non verbal yang berlangsung dalam jangka waktu yang lama dan
mengakibatkan korban menderita secara fisik maupun psikisnya. Banyak
penelitian yang sudah dilakukan mengenai bullying. Penelitian ini
menunjukkan jenis-jenis dari bullying, kemudian macam-macam tindakan
bullying, faktor yang menyebabkan bullying terjadi, dampak yang dapat
terjadi pada korban bullying dan bentuk intervensi yang pernah dilakukan
untuk mengurangi perilaku bullying khususnya yang terjadi si sekolah.
Bullying sendiri merupakan tindakan yang dilakukan berulang-ulang dengan
frekuensi waktu tertentu yang menyebabkan rasa sakit dan biasanya
dilakukan oleh orang yang merasa memiliki kekuatan lebih besar daripada
orang lain (Steve Wharton 2005 & SEJIWA 2008).
Bullying

dapat

didefinisikan

sebagai

situasi

dimana

terjadi

penyalahgunaan kekuatan atau kekuasaan yang dilakukan oleh seseorang atau
kelompok dan pihak yang kuat disini bukan hanya kuat secara fisik namun
kuat dalam hal secara mental dan kekuasaan. Dalam hal ini korban bullying
tidak mampu untuk membela diri ataupun mempertahankan dirinya sendiri

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
4

karena lemah secara fisik mapun secara mental (SEJIWA,2008). Bullying
tidak hanya dilakukan kepada korban bullying sekali atau dua kali, namun
tindak bullying ini dilakukan berulang kali dan dalam jangka waktu tertentu.
Tindak bullying dapat dilihat dalam berbagai bentuk. Bullying dapat
dilakukan dalam bentuk verbal, fisik, dan social aggression. Termasuk
didalamnya adalah name calling atau istilah ini dikenal sebagai menyebut
nama seseorang tidak sesuai dengan namanya dan biasanya diganti dengan
sebutan, selanjutnya dengan cara menggoda, dan mengancam (Olweus, 1993;
Smith et all, 1999).
Terjadinya bullying dikarenakan sebuah situasi dimana terdapat tiga
peran yang bertemu pada satu waktu. Masing-masing peran memiliki
karakteristik tertentu dan dapat diibaratkan seseorang ini memainkan
perannya masing-masing. Peran-peran yang dimaksudkan adalah pelaku
bullying, korban bullying, dan saksi bullying. Peran-peran ini dalam bullying
memiliki karakteristik tertentu dan alasan mengapa mereka menjadi pelaku
bullying, korban bullying dan saksi bullying (SEJIWA, 2008). Karakteristik
dari pelaku bullying biasanya dapat dilihat dari perannya dalam kehidupan
sosial seperti popularitas, secara fisik kuat, memiliki kelebihan yang belum
tentu anak-anak lain miliki. Kemudian karakteristik yang biasa terlihat dari
korban bullying adalah seorang yang tidak populer dalam lingkungan sosial,
kemudian tidak memliki kepercayaan diri yang lebih, dan memiliki
pandangan negatif tentang dirinya sendiri ( Oyasiwo Aluede, Fajoju Adeleke,
Don Omoike, & Justina Afen-Akpaida, 2008).

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
5

Bullying memiliki dampak yang dapat dikatakan sangat merugikan
bagi si korban maupun si pelaku bullying ini sendiri. Dampak yang
ditunjukan oleh korban bullying, mereka akan cenderung menjadi outsider di
lingkungan teman-teman sebayanya, kemudian mengalami apa yang
dinamakan dengan psychosomatic symptoms seperti sakit kepala, sakit perut,
dan sakit punggung. Kemudian korban bullying juga akan mengalami
insomnia atau lebih dikenal dengan gangguan tidur dan cenderung mengalami
anxiety. (William P. Fleisher, 2003). Selain itu korban bullying yang paling
parah dapat mengalami depresi dan dalam beberapa kasus mereka melakukan
aksi bunuh diri seperti yang banyak tertulis di media massa. Dilihat dari segi
akademisnya pengaruh dari bullying ini dapat terlihat dari nilai atau prestasi
akademis dari korban bullying akan menurun. Bahkan korban bullying
nantinya dapat melakukan tindakan yang dapat mengarah kepada tindak
kriminal yaitu membawa benda tajam ke dalam sekolah yang dapat
membayakan orang lain. (Aluede, Oyaziwo;Adeleke, Fajoju;Omoike,
Don;Afen-Akpaida, Justina, 2008). Dilihat dari semua dampak-dampak dari
bullying yang telah dipaparkan tersebut, menjadi penting bahwa tindak
bullying dapat membahayakan bagi korban dari bullying ini sendiri.
Kemudian jika dilihat dari segi pelaku bullying sendiri, kebanyakan dari
mereka para pelaku sebelumnya merupakan korban dari bullying yang telah
mengalami dalam jangka waktu lama. (SEJIWA,2008).
Berdasarkan hasil wawancara dengan salah satu guru di sebuah
sekolah swasta, para murid menggunakan tindak bullying seperti mengejek,

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
6

atau memanggil nama temannya dengan menggunakan nama yang bukan
sebenarnya, hal ini mereka lakukan sebagai bahan untuk mengakrabkan.
Selain itu para siswa biasanya menganggap hal ini sebagai bahan bercandaan
atau hanya sekedar menjadi bahan untuk bergurau saja diantara sesama
teman. Namun hal ini menjadi sebuah masalah bagi siswa yang belum dapat
menerima hal ini sebagai hal yang biasa atau hanya bahan bergurau.
Kemudian hal ini dapat menunjukkan banyak siswa yang sebenarnya belum
mengerti mengenai tindak bullying ini sendiri seperti apa dan akan
berdampak seperti apa. Hal ini didukung pula dengan penelitian yang
memaparkan bahwa perilaku bullying disebabkan karena kurangnya
pengetahuan yang mendalam terhadap bullying. Hal ini yang membuat pelaku
bullying membernarkan tindakannya (Bernard dan Shapiro, 2005, dalam
Gabriela, 2009).
Selain itu wawancara dengan beberapa murid di sekolah yang akan
menjadi tempat penelitian ini didapatkan bahwa para siswa pernah mengalami
perilaku bullying bahkan pernah melakukan perilaku bullying ini disekolah.
Hanya saja mereka tidak pernah mengetahui bahwa tindakan yang mreka
lakukan merupakan perilaku yang disebut bullying. Hal yang paling penting
yang perlu dipertikan adalah para siswa tidak mengetahui dampak apa saja
yang dapat terjadi ketika perilaku ini terus menerus dilakukan atau terjadi di
sekolah mereka.
Ketidaktahuan siswa akan perilaku bullying ini semakin diperkuat
dengan terjadinya kasus bullying yang terjadi di salah satu Sekolah Menengah

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
7

Pertama swasta di Jakarta. Para pelakunya mengatakan tindakan yang mereka
lakukan kepada temannya dianggap hal yang biasa dan wajar dilakukan
(Tempo.com,2012). Berdasarkan hasil wawancara, penelitian yang dilakukan
dan fakta-fakta yang didapat di media massa dapat menunjukkan bahwa
belum semua siswa atau anak-anak mengenal konsep bullying dan pentingnya
pengetahuan tentang bullying ini sendiri dan bagaimana dampaknya ke depan
ketika tindak bullying ini terus berlangsung dan terjadi dalam lingkungan
sekolah mereka. Kemudian pengetahuan menjadi faktor penting penyebab
terjadinya perilaku bullying di sekolah.
Dari pemaparan masalah diatas, sekolah dipandang penting sebagai
tempat untuk mengurangi frekuensi dari tindak bullying yang terjadi. Banyak
usaha yang telah dilakukan dan dikembangkan untuk mengurangi tindak
bullying yang terjadi di sekolah. Usaha-usaha yang dilakukan pada umumnya
berbentuk pelatihan yang bertujuan menekan tindak bullying yang terjadi di
sekolah. Berdasarkan hal ini maka sekolah perlu mengetahui bentuk pelatihan
yang tepat digunakan di dalam lingkungan masing-masing sekolah.
Banyak bentuk-bentuk pelatihan yang telah dilakukan sebagai bentuk
program-program peventif dan program-program intervensi di sekolah.
Program-program anti-bullying yang dilakukan di sekolah dinilai efektif
untuk mengurangi tindak bullying di sekolah ( Maria. M. Ttofi, David P.
Farrington, 2010). Kemudian hal-hal yang perlu di perhatiakan dalam
menyusun program anti-bullying adalah menyusun langkah-langkah yang
dilakukan kepada beberapa agen seperti, siswa-siswa sendiri, guru, karyawan

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
8

sekolah, dan kepada orang tua. Hal ini guna mendukung program yang telah
diberikan kepada siswa. Berpijak dari hal ini, peneltian ini akan dilakukan
dengan menggunakan metode yang dirancang dengan bercermin pada
program

yang pernah

dirancang sebelumnya

dengan

menggunakan

pendekatan langsung kepada siswa yang disebut dengan pendekatan level
kelas. Pendekatan level kelas langsung memberikan program kepada para
siswanya secara langsung dengan membagi siswa secara berkelompok.
Program yang akan dilakukan dengan mengadakan Workshop dan Training
dengan menggunakan metode quality circle yang terdiri dari pemberian
lekturet, game, role play, gugus tugas, tugas individu, studi kasus, simulasi
dan modeling untuk meningkatkan pengetahuan secara mendalam kepada
siswa mengenai tindak bullying dan mengurangi frekuensi tindak bullying
disekolah setelah para siswa mendapat pengetahuan secara mendalam
mengenai bullying. Penelitian ini menggunakan eksperimen sederhana yang
akan mengukur pengetahuan siswa sebelum dan sesudah diberikan program
pelatihan. Penggunakan metode ini penting dilakukan karena metode
eksperimen ini akan membandingkan hasil atau nilai dari tingkat pengetahuan
siswa dan sekaligus melihat apakah pendekatan level kelas yang dipakai
dalam program ini efektif untuk meningkatkan pengetahuan siswa mengenai
perilaku bullying.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
9

B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang masalah yang telah dijelaskan di atas, maka
rumusan masalah yang dapat disimpulkan bahwa apakah ada pengaruh
pemberian program psikoedukasi dengan pendekatan level kelas terhadap
pengetahuan perilaku bullying pada siswa?
C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada pengaruh
pemberian program psikoedukasi dengan pendekatan level kelas terhadap
pengetahuan perilaku bullying pada siswa.

D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
a. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan di
bidang ilmu psikologi khususnya psikologi pendidikan terkait dengan
tindakan preventif terhadap tindak bullying yang terjadi di sekolah.
b. Bagi guru penelitian ini dapat digunakan sebagai materi yang dapat
disampaikan kepada siswa.
c. Bagi sekolah penelitian ini dapat digunakan untuk bahan evaluasi iklim
sekolah mengenai perilaku bullying yang terjadi.
2. Manfaat Praktis
Hasil dari penelitian ini diharapkan mampu memberikan informasi
kepada siswa secara mendalam mengenai bullying dan nantinya
diharapkan dapat mengurangi perilaku bullying di sekolah.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

BAB II
LANDASAN TEORI

A. Pengetahuan Tentang Bullying
1. Definisi Pengetahuan tentang Bullying
Pengetahuan merupakan cakupan dari segala kegiatan dengan cara
dan sarana yang digunakan maupun segala hasil yang diperoleh oleh
seseorang. Pengetahuan juga merupakan segenap hasil dari kegiatan
mengetahui yang berkenaan dengan sesuatu objek, dapat pula berupa suatu
hal atau sebuah peristiwa yang penting yang dialami oleh seseorang
(Wahana, 2010). Kemudian menurut Notoatmodjo (2002) pengetahuan
merupakan hasil tahu dari manusia. Pengetahuan merupakan respon mental
seseorang dalam hubungannya dengan objek tertentu yang disadari sebagai
“ada” atau terjadi. Dalam pengetahuan, objek yang disadari memang harus
“ada” sebagaimana adanya.
Bullying merupakan sebuah situasi di mana terjadi penyalahgunaan
kekuatan atau kekuasaan yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok.
Pihak yang kuat disini tidak hanya berarti kuat dalam ukuran fisik, namun
bisa juga secara mental (SEJIWA,2008). Menurut Ken Rigby (dalam
Oyaziwo Aluede et all,2008) bullying termasuk bertujuan untuk melukai,
kemudian adanya tindakan melukai, kekuatan yang tidak seimbang,
biasanya terjadi berulang-ulang, ketidakadilan kekuasaan, dan pada
umumnya si korban akan merasa sangat tertekan. Pengertian lainnya

10

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
11

terhadap bullying disampaikan oleh Mellor (dalam Namovanma, 2007)
mengatakan bahwa bullying sebagai kekerasan jangka panjang, baik mental
maupun fisik, mempertahankan dirinya sendiri dalam situasi yang tiba-tiba.
Bullying terjadi saat seseorang atau sekelompok orang melakukan tindakan
yang tidak menyenangkan terhadap orang lain. Hal tersebut dilakukan baik
secara fisik seperti memukul, menendang, mengancam dengan kata-kata
dan melakukan pengucilan terhadap seseorang yang dilakukan berulang
kali hingga membuat orang tersebut tidak berdaya untuk melakukan
perlawanan. Bullying adalah bentuk-bentuk perilaku berupa pemaksaan
atau usaha menyakiti secara fisik maupun psikologis terhadap seseorang
atau kelompok yang lebih lemah oleh seseorang atau sekelompok orang
yang mempersepsikan dirinya lebih kuat (Pallegrini dan Bartani, 2000).
Menurut Reni (2008) bentuk-bentuk tindakan bullying dapat dibagi
menjadi 4, yaitu :
a.

Bullying secara fisik yaitu menarik rambut, meninju, memukul,
mendorong, melempar secara sengaja dan lain-lainnya.

b.

Bullying secara verbal yaitu memberikan nama panggilan tidak sesuai
dengan

sebenarnya

yang

bermaksud

menjatuhkan,

mengejek,

menggosip dan lain sebagainya.
c.

Bullying

secara emosional yaitu menolak dengan kasar, meneror,

mengucilkan, memfitnah, diskriminasi dan lain sebagainya.
d.

Bullying secara seksual yaitu seperti berbuat cabul terhadap teman
lawan jenis, ekshibisionisme dan masih banyak yang lain.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
12

Dari teori-teori di atas dapat disimpulkan bahwa tindak bullying
merupakan tindakan yang dilakukan secara berulang-ulang dan dalam
jangka waktu yang cukup panjang. Kemudian tindak bullying merupakan
tindakan yang dilakukan dengan tujuan untuk mencelakai orang lain baik
secara fisik, verbal, emosional dan secara seksual yang menyebabkan
korban merasa tertekan. Bullying juga suatu tindakan agresi yang dapat
dilakukan oleh seseorang atau kelompok dan dapat dilakukan secara
langsung atau tidak langsung.
Pengetahuan mengenai tindak bullying merupakan pengolahan
informasi oleh seseorang yang terdiri dari pengertian tentang bullying,
bentuk-bentuk tindakan bullying, faktor-faktor penyebab bullying, akibat
dari perilaku bullying, dan tipe-tipe dari pelaku bullying. Pengetahuan
mengenai tindak bullying

ini adalah bagaimana seseorang mampu

mengetahui, memahami, mengaplikasikan, menganalisa, dan mengevaluasi
atau dapat memberikan tanggapan dari perilaku bullying.
Pada peneltian ini batas yang akan diambil dari tingkat mengetahui
atau pengetahuan dari tindak bullying ini adalah tahu (know) dan dapat
menganalisa tindak bullying seperti apa dan bagaimana. Tahu di sini dapat
diartikan dapat mengingat kembali materi-materi atau bahan yang telah
dipelajari secara terperinci. Kemudian menganalisa diartikan sebagai dapat
memberikan tanggapan atau respon terhadap kasus-kasus yang nantinya
diberikan.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
13

2. Faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan tentang Bullying
Menurut Notoadmodjo (2003), pengetahuan dalam diri seseorang
dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain :
a. Pendidikan
Tingkat pendidikan seseorang berpengaruh dalam hal memberi
respon dari setiap stimulus-stimulus yang diterima dari lingkungan
luarnya termasuk dalam hal ini adalah informasi. Seseorang yang
memiliki pendidikan yang tinggi akan memberikan respon dengan cara
berpikir yang lebih rasional terhadap sebuah informasi yang didapatkan
dari lingkungan. Kemudian seseorang akan cenderung memikirkan
keuntungan yang diperoleh dari informasi yang didapatkan tersebut.
Pendidikan atau pelatihan yang tepat dapat menyadarkan bahwa
perilaku bullying mempunyai dampak yang berbahaya untuk korban
bullying dan bagi pelaku bullying sendiri kedepannya.
b. Media Massa
Melalui media massa, berbagi informasi bisa diakses atau
didapatkan dengan cepat dan mudah oleh masyarakat. Hal ini
menjadikan seseorang yang lebih sering melihat media massa memiliki
informasi yang lebih banyak daripada seseorang yang tidak atau kurang
melihat media massa. Melalui media massa seperti inilah sekolah dapat
memanfaatkannya untuk menginformasikan hal-hal yang berkaitan
dengan bullying.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
14

c. Ekonomi
Kemampuan ekonomi seseorang yang satu dengan seseorang
yang lainnya pasti berbeda. Kemampuan ekonomi ini menjadi faktor
yang dapat mempengaruhi bagaimana seseorang dapat memperoleh
informasi pendidikan. Seseorang yang memiliki kemampuan ekonomi
yang baik akan lebih mudah memperoleh informasi pendidikan
dibandingkan dengan seseorang yang memiliki kemampuan ekonomi
yang rendah. Kemudian dari hal ini dapat diperoleh kesimpulan bahwa
kondisi ekonomi dapat mempengaruhi seseorang dalam memperoleh
informasi mengenai bullying.
d. Hubungan Sosial
Hubungan seseorang dengan sosial dapat membantu seseorang
dalam memahami sebuah pesan. Hubungan sosial dapat membantu
seseorang dalam kualitas menerima pesan atau informasi yang diterima
ketika proses berkomunikasi berlangsung. Proses komunikasi dalam hal
ini dapat menjadi faktor yang mempengaruhi seseorang menerima
banyak atau sedikitnya informasi yang diterima. Ketika seseorang
memiliki hubungan sosial yang luar, maka informasi yang didapat akan
semakin banyak karena didalamnya terdapat proses tukar menukar
informasi. Hal ini yang dapat meningkatkan pengetahuan mengenai
perilaku bullying.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
15

e. Pengalaman
Pengetahuan dapat diperoleh melalui pengalaman. Pengalaman
dapat diperoleh secara pribadi ataupun diperoleh dari pengalaman orang
lain. Melalui pengalaman seseorang dapat mengetahui kebenaran dari
sebuah pengetahuan. Berkaitan dengan hal ini, pengalaman pelaku
korban bullying dengan pengalaman korban bullying

akan sangat

berbeda. Hal ini jika dapat dikomunikasikan dengan baik akan
menjadikan pengetahuan yang baru mengenai tindak bullying.
3. Aspek Pengetahuan tentang Bullying
a. Pengertian Perilaku Bullying
Kata bullying sendiri berasal dari kata bull

(dalam Bahasa

Inggris) yang memiliki pengertian “banteng” yang suka menanduk.
Dari sini pihak yang melakukan bullying biasa disebut bully
(SEJIWA,2008). Besag (1989) mengatakan bahwa bullying merupakan
tindakan yang berulang dilakukan dengan maksud menyerang, baik
secara fisik, psikologis, sosial, maupun verbal. Dalam hal ini terjadi
ketidakseimbangan kekuatan yang mana bullying terjadi secara
situasional maupun formal. Bullying terjadi pada seseorang yang tidak
memiliki kekuatan yang menyebabkan penderitaan dan memberikan
kepuasan pada si pelaku bullying. Bullying juga merupakan tindakan
dimana terjadinya pemaksaan atau adanya usaha menyakiti secara
psikologis ataupun secara fisik terhadap seseorang atau sekelompok
orang yang lebih dipandang lemah atau tidak memiliki kekuatan, yang

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
16

dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang yang memiliki
kekuatan lebih (Ma, Stein & Mah, 2001;Olweus, 1991; Rigby, 1999).
Terdapat definisi lain yang menyatakan bahwa bullying merupakan
bentuk agresi dalam bentuk verbal, psikis, dan sosial yang dilakukan
secara berulang-ulang dan menggunakan kekuatan atau kekuasaan yang
lebih besar dibandingkan yang lainnya, dan tindakan ini dilakukan
dalam jangka waktu yang relatif panjang (Olweus, 1993; Smith et all,
1999).
b. Bentuk-bentuk Perilaku Bullying
Aspek ini mencakup jenis-jenis perilaku atau tindak bullying
yang terbagi menjadi :
1)

Kontak fisik yang meliputi : memukul, mendorong, menggigit,
menjambak

atau

menarik

rambut,

menendang,

mencubit,

mencakar, dan merusak barang seseorang (Reni, 2008).
2)

Kontak verbal yang meliputi : mengancam, mempermalukan,
merendahkan, mengganggu, memberi panggilan nama, sarkasme,
mencela, mengintimidasi, memaki dan menyebarkan gosip
(Bauman dan Rio, 2006).

3)

Kontak non-verbal

yang meliputi : melihat dengan sinis,

menjulurkan lidah tanda mengejek, dan menampilkan ekspresi
muka merendahkan oang lain(Riauskina, 2005).

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
17

4)

Pelecehan seksual yang meliputi : perilaku agresif secara fisik
maupun verbal berbuat cabul, dan exsibisionisme (Riauskina,
2005 ; Octa Reni, 2008).

5)

Bullying

secara

mengucilkan

atau

psikiologis

meliputi

mengisolasi,

:

mengintimidasi,

mengabaikan,

menolak,

memfitnah, memanipulasi teman, menekan teman sebaya dan
diskriminasi (Bauman dan Rio, 2006 ; Octa Reni, 2008).
c. Faktor Penyebab Perilaku Bullying
Faktor-faktor yang menyebabkan perilaku bullying menurut
teori Ekologi Bronfenbrenner (dalam Namovanma, 2007) terdiri atas 5
aspek :
(1)

Microsystem : merupakan level yang paling dasar, dimana
seseorang berada dalam lingkungan yang paling sempit dan
paling sering berinteraksi, yaitu keluarga. Dalam hal bullying
dapat terjadi ketika seorang anak meniru tindak bullying yang
sering dilihat dalam keluarganya seperti dari orangtuanya.

(2)

Mesosystem : pada lingkungan ini pengalaman yang didapat
seorang anak dalam keluarga ditambah lagi pengalaman yang
didapat

di

sekolahnya

mengenai

tindak

bullying

akan

menjadikan faktor yang mempegaruhi seorang anak melakukan
atau meniru tindakan bullying tersebut.
(3)

Ekosistem : dalam lingkungan ini termasuk di dalamnya adalah
pengaruh dalam konteks lainnya, misalnya efek dari kebijakan

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
18

bullying yang mengikutsertakan pihak orang tua dan sekolah.
Aturan-aturan yang ada yang diterima oleh anak dapat
mempengaruhi bagaimana mereka bersikap, hal ini yang
menjadi

faktor

bagaimana

anak

berperilaku

termasuk

didalamnya melakukan tindak bullying.
(4)

Macrosystem : merupakan pengaruh dari aturan-aturan budaya,
seperti sikap masyarakat terhadap perilaku bullying.

(5)

Kronosystem : lingkungan yang lebih luas lagi dibandingkan
dengan keempat lingkungan yang telah disebutkan di atas.
Dalam hal ini seorang anak sudah dapat mengakses berbagai
informasi dengan penggunaan teknologi yang semakin canggih.
Dengan hal ini jika seorang anak tidak mendapat pengawasan
yang baik dalam mengkonsumsi infomasi yang mereka dapat di
media sosial elektronik maka seorang anak bisa menjadi korban
ataupun pelaku dari tindak bullying. Dari teknologi ini maka
muncullah juga yang dikenal sebagai cyber-bullying yang
banyak terjadi.
Aspek ini mencakup hal-hal yang menyebabkan perilaku

bullying dapat terbentuk.
1.)

Frustrasi dan Kemarahan
Frustrasi adalah gangguan atau kegagalan dalam
mencapai tujuan yang diinginkan atau dicapai. Frustrasi dapat
menyebabkan perilaku agresif muncul. Apabila frustrasi

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
19

meningkat, maka orang akan semakin mudah untuk marah dan
kemarahan ini menyebabkan munculnya tindak atau perilaku
agresif (Sears, 2004).
Jadi

perilaku atau tindak

bullying

dapat

terjadi

disebabkan oleh faktor kemarahan dan rasa frustrasi seseorang
dan hal ini akan menyebabkan orang lain menjadi frustrasi dan
terganggu.
2.)

Proses Belajar Masa Lalu
Perilaku agresi dapat terjadi karena faktor belajar masa
lalu yang menjadi mekanisme seseorang.

Misalnya seorang

anak ketika masih bayi, menunjukkan perilaku agresinya dengan
cara memukul-mukulkan tangannya dan menangis keras-keras.
Pada saat masih bayi hal ini dilakukan untuk menunjukkan
agresinya karena belum ada pengendalian sikap agresi. Berbeda
ketika seseorang sudah dewasa maka dalam menunjukkan sikap
agresinya akan jauh berbeda (Sears, 2004).
3.)

Penguatan atau Reinforcement
Salah satu syarat bahwa tindakan yang dilakukan
termasuk ke dalam bullying adalah dilakukan secara berulangulang dalam jangka waktu tertentu (Sears, 2004). Penguatan ini
menjadi salah satu faktor yang dapat menyebabkan terjadinya
perilaku atau tindak bullying.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
20

4.)

Modelling
Tindak bullying dapat disebabkan karena proses meniru
orang lain, atau adanya contoh-contoh tindakan yang ditiru
kemudian dilakukan oleh seseorang kepada orang lain (Sears,
2004). Tindak bullying yang dilakukan seseorang dapat terjadi
karena seseorang melihat kemudian meniru apa yang orang lain
lakukan, kemudian melakukan hal yang serupa kepada orang
lain yaitu kepada sasaran tindak bullying.

d. Ciri-ciri Perilaku Bullying
Sebuah tindakan dapat dikatakan sebagai perilaku bullying
(Namovanma,2008) apabila:
1)

Ada perbedaan kekuatan antara pelaku dan korban, dimana
terdapat seseorang yang lebih dominan dari segi fisik maupun
mentalnya dibandingkan dengan seseorang yang merasa dirinya
lemah atau dianggap lemah oleh orang lain.

2)

Ada niat dan secara sengaja menimbulkan penderitaan atau rasa
sakit, para pelaku bullying yang memiliki perasaan acuh, atau
tidak memiliki rasa kepedualian terhadap penderitaan orang lain
yang melakukan tindakan apa saja termasuk tindakan menyakiti
temannya agar kekuatan yang dia miliki dapat diakui oleh
korban maupun orang-orang di sekitarnya.

3)

Perilaku itu dilakukan berulang kali, setelah melakukan tindakan
bullying kepada korban sekali atau dua kali, pelaku merasakan

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
21

kepuasan tersendiri dan bangga terhadap kekuatan yang
dimiliki. Sehingga untuk terus bisa merasakan kebanggaan
tersebut, pelaku bullying akan terus melakukan tindakan
agresifnya be

Dokumen yang terkait

Perbedaan tinggi rendah perilaku bullying pada remaja kota dan desa.

1 20 118

Sikap masyarakat Yogyakarta terhadap perilaku bullying di sekolah.

0 12 134

Pengaruh layanan diskusi kelompok dengan menggunakan media audio visual terhadap perilaku bullying siswa kelas XI (Studi di SMA Negeri 5 Sigi) | Wardhani | Jurnal Konseling dan Psikoedukasi 6262 20693 1 PB

0 1 10

Penggunaan teknik role playing untuk mengurangi perilaku bullying siswa kelas XII MIA SMA Negeri 5 Palu | Prihatin | Jurnal Konseling dan Psikoedukasi 6265 20705 1 PB

0 0 10

Penerapan layanan bimbingan kelompok mengatasi perilaku bullying siswa kelas vii di mts yayasan perguruan madinatussalam percut sei tuan - Repository UIN Sumatera Utara

0 4 89

Persepsi siswa sekolah menengah atas terhadap perilaku bullying di sekolah : studi kasus di SMA Kolese De Britto dan SMA Stella Duce 2 Yogyakarta - USD Repository

0 0 111

Tingkat perilaku bullying para siswa kelas XI SMA Bopkri 2 Yogyakarta tahun ajaran 2008/2009 dan sumbangan bimbingan dan konseling dalam menanggapi perilaku bullying di sekolah - USD Repository

0 0 124

Perbedaan kecenderungan perilaku bullying antara sekolah menengah atas homogen dan heterogen di Yogyakarta - USD Repository

0 0 103

Hubungan antara bullying verbal dengan kecerdasan emosional siswa Sekolah Dasar - USD Repository

0 0 149

Hubungan antara efektivitas komunikasi interpersonal antara remaja dengan orangtua dan kecenderungan perilaku bullying pada remaja awal - USD Repository

0 0 153