Pengaruh model pembelajaran Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) dalam mata pelajaran PKn terhadap kesadaran siswa akan nilai cinta tanah air di SD Kanisius Sengkan Yogyakarta - USD Repository

  PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PARADIGMA PEDAGOGI REFLEKTIF (PPR) DALAM MATA PELAJARAN PKn TERHADAP KESADARAN SISWA AKAN NILAI CINTA TANAH AIR DI SD KANISIUS SENGKAN YOGYAKARTA SKRIPSI

  Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

  Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Di susun Oleh :

  Femila Umami NIM: 101134161

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA

HALAMAN PERSEMBAHAN

  Dengan tulus karya ini akan penulis persembahkan kepada :

  1. Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria yang selalu memerikan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan karya ilmiah ini.

  2. Kedua orangtuasaya dan kakak saya Rico Novianto yang tak pernah lelah memberikan dukungan, doa-doa, dan serta perhatian yang selalu mereka berikan kepada saya hingga saat ini.

  3. Almamaterku Universitas Sanata Dharma.

  4. Dosen-dosen pengajarku di PGSD 5. Semua sahabat yang selalu memberikan dukungan dan doa.

HALAMAN MOTTO

  Ada waktu untuk menangis, ada waktu untuk tertawa, ada waktu untuk meratap, ada waktu untuk menari.

  ( Pengkhotbah 3:4) Tuhan tidak akan membiarkan sesuatu terjadi padamu jika bukan untuk kebaikan dirimu sendiri

  (Nick Vujicic) Mintalah, maka akan diberikan kepadamu,

  Carilah, maka kamu akan mendapat, Ketuklah, maka pintu akan dibukakan bagimu

  (Matius 7:7)

  

ABSTRAK

Umami, Femila. (2014). Pengaruh Model Pembelajaran Paradigma Pedagogi

Reflektif (PPR) Dalam Mata Pelajaran PKn Terhadap Kesadaran Siswa

AkanNilai Cinta Tanah Air Di SD Kanisius Sengkan.Skripsi. Yogyakarta:

Universitas Sanata Dharma.

  Kata kunci: model pembelajaran Paradigma Pedagogi Reflektif, kesadaran akan nilai cinta tanah air, mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan.

  Latar belakang penelitian ini adalah untuk menguji cobakan model pembelajaran paradigma pedagogi reflektif terhadap kesadaran siswa akan nilai cinta tanah air pada kelas III di SD Kanisius Sengkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran Paradigma Pedagogi Reflektif terhadap kesadaran siswa akan nilai cinta tanah air pada siswa kelas III SD Kanisisus Sengkan Yogyakarta pada tahun ajaran 2013/2014.

  Desain penelitian yang dilakukan digunakan adalah jenis penelitian Quasi-

  

eksperimenental dengan tipe nonequivalent control design. Populasi yang digunakan

  dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas III SD Kanisius Sengkan Yogyakarta yang berjumlah 83 siswa. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari kelas kontrol yaitu kelas III B berjumlah 42 siswa dan kelas eksperimen yaitu III A berjumlah 41 siswa. Instrumen penelitian berupa kuesioner yang terdiri dari 48 butir item.Instrumen tersebut sudah memenuhi syarat validitas dan reliabilitas berdasarkan analisis statistik. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini dengan menggunakan

  

pretest danposttestpada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Analisis data

  dengan menggunakan uji normalitas, uji perbedaan skor pretest, perbandingan skor

  

pretest ke posttest, perbandinganposttestdan uji besar pengaruh model pembelajaran

PPR.

  Hasil penelitian menunjukkan bahwa model pembelajaran Paradigma Pedagogi Reflektif berpengaruh terhadap kesadaran siswa akan nilai cinta tanah air. Hal ini ditunjukkan dengan hargasig. (2-tailed) pada aspek kesadaran akan nilai cinta tanah air < 0,05 yaitu 0,035. Sehingga Hnull ditolak dan Hi diterima. Dengan kata lain model Paradigma Pedagogi Reflektif berpengaruh terhadap kesadaran siswa akan nilai cinta tanah air.Kesadaran siswa yang menggunakan model pembelajaran PPR lebih besar dibandingkan dengan siswa yang menggunakan model pembelajaran konvesional yang ditunjukkan dengan selisih rata-rata sebesar 0,035.

  

ABSTRACT

Umami, Femila. (2014). The Impact of Reflective Pedagogy Paradigm Learning

Design in Civic Education towards the Students’ Awareness to Appreciate the

Country at Kanisius Elementary School Sengkan.Thesis.Yogyakarta.Sanata

Dharma University.

  Keywords: Reflective Pedagogy Paradigm Learning Design, the awareness to appreciate the country, civic education.

  Background of this study is to examine the experimentation of reflective pedagogy paradigm learning design toward students’ awareness to appreciate the country for Third Grade at Kanisius Elementary School Sengkan. This study is aimed to find out the influence of Reflective Pedagogy Paradigm learning design toward students’ awareness to appreciate the country for Third Grade at Kanisius Elementary School Sengkan Yogyakarta in academic year 2013/2014.

  Design that used in this study is Quasi- experimental with type of nonequivalent control design. Population that used in this study is students for Third Grade at Kanisius Elementary School Sengkan Yogyakarta with total is 83 students. Sample that used in this study consists of control class namely class III B with total is 42 students and experiment class namely III A with total 41 students. Instrument of this study is questionnaire that consists of 48 items. That instrument has complete validity requirement and reliability based on statistics analysis. Technique of collecting data in this study used pretest and posttest in control group and experiment group. Data analysis used normality test, difference pretest score test, comparison between pretest and posttest score, comparison of posttest and influence of PPR learning design test.

  Result of this study showed that Reflective Pedagogy Paradigm learning design toward students’ awareness to appreciate the country. It showed with value

  

sig. (2-tailed) on awareness to appreciate the country < 0,05 is 0,035. So, Hnullwas

  rejected and Hiwas accepted. In other word, Reflective Pedagogy Paradigm learning design has influence toward students’ awareness to appreciate the country. Students’ awareness used PPR learning design is higher than students used conventional learning design that showed with difference average is 0,035.

KATA PENGANTAR

  Puji syukur kepada Tuhan Yesus Kristus yang telah melimpahkan segala berkat, rahmat dan kasih karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “ Pengaruh Model Pembelajaran Paradigma Pedagogi Reflektif Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Terhadap Kesadaran Siswa Akan Nilai Cinta Tanah Air Di SD Kanisius Sengkan Yogyakarta”. Penyusunan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Sanata Dharma.

  Penulis menyadari bahwa banyak pihak yang telah memberikan bantuan, bimbingan serta dukungan masukan saran dan kritik. Oleh karena itu, pada kesempatan ini dengan hati yang tulus penulis mengucapkan terima kasih kepada:

  1. Rohandi Ph.D, selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

  2. Gregorius Ari Nurgrahanta, S.J., S.S., BST., M.A., selaku ketua Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

  3. Drs. Paulus Wahana, M.Hum., selaku dosen pembimbing I yang telah bersedia meluangkan waktu, tenaga dan pikiran untuk memberikan pengetahuan, dorongan, semangat serta masukan yang menginspirasi sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.

  4. Elisabeth Desiana Mayasari, S.Psi., M.A., selaku dosen pembimbing II yang telah memberikan motivasi, dukungan, meluangkan waktu, tenaga serta pikiran untuk membimbing peneliti sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.

  5. Seketariat PGSD yang telah membantu proses perijinan hingga skripsi ini dapat selesai dengan baik.

  7. Ibu Irene Widiastuti, selaku guru kelas III SD Kanisius Sengkan yang telah memberikan bantuan sehingga penelitian dapat berjalan dengan lancar serta memberikan solusi serta masukan-masukan yang membangun bagi penulis.

  8. Siswa-siswa kelas III SD Kanisius Sengkan yang telah bekerjasama dengan baik dalam penelitian ini sehingga penelitian dapat berjalan dengan lancar.

  9. Ibu kandungku Almh. Brigita Sumardiati walau sudah tiada tetapi engkau merupakan semangat aku untuk hidup dan menjadi anak yang kuat dan mandiri.

  10. Kedua orangtuaBapak Dionicius Fitri Nugroho dan Ibu Elisabeth Suryana yang selama ini telah mendukung dalam segala hal dalam bentuk motivasi, dan kebutuhan yang saya perlukan dalam pengerjaan karya ilmiah ini.

  11. Kakakku Rico Novianto yang telah mendukung dan memberikan motivasi.

  12. Teman-teman satu kelompok payung PKn yang banyak memberikan masukan dan bantuan kepada peneliti dalam melakukan penelitan dan memberikan dukungan dalam mengerjakan skripsi ini.

  13. Semua pihak yang telah membantu dalam penulisan skripsi ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, penulis ucapkan terimakasih.

  Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan.Oleh karena itu penulis dengan rendah hati bersedia menerima sumbangan baik pemikiran, kritik maupun saran yang membangun demi kesempurnaan skripsi ini.Semoga skripsi ini dapat berguna dan membantu bagi siapa saya yang membutuhkan.

  Penulis.

  DAFTAR ISI

  JUDUL HALAMAN

  HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .............................................. ii HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... iii HALAMAN PERSEMBAHAN ...................................................................... iv HALAMAN MOTTO ...................................................................................... v PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .......................................................... vi PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ............................................ vii ABSTRAK ....................................................................................................... viii ABSTRACT ..................................................................................................... ix KATA PENGANTAR ..................................................................................... x DAFTAR ISI .................................................................................................... xii DAFTAR TABEL ............................................................................................ xv DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xvi DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xvii

  BAB I PENDAHULUAN

  1.1 Latar Belakang Masalah ....................................................................... 1

  1.2 Rumusan Masalah ................................................................................ 6

  1.3 Tujuan Penelitian ................................................................................. 6

  1.4 Manfaat Penelitian ............................................................................... 7

  1.4.1 Bagi Peneliti ......................................................................................... 7

  1.4.2 Bagi Guru ............................................................................................. 7

  1.4.3 Bagi Siswa ............................................................................................ 7

  1.4.4 Bagi Sekolah ........................................................................................ 8

  1.5 Definisi Operasional............................................................................. 8

  BAB II LANDASAN TEORI

  2.1 Kajian Pustaka ...................................................................................... 9

  2.1.1 Teori-teori yang Mendukung ............................................................... 9

  2.1.1.1 PKn Sebagai Pendidikan Nilai ............................................................. 9

  2.1.1.2 Nilai ................................................................................................... 13

  2.1.1.3 Peranan Nilai Dalam Kehidupan Manusia ........................................ 14

  2.1.1.4 Peranan Nilai Bagi Manusia .............................................................. 15

  2.1.2 Nilai yang Terkandung dalam PKn .................................................. 16

  2.1.3 Kesadaran .......................................................................................... 21

  2.1.5.2 Karateristik Pembelajaran Tematik ................................................... 26

  3.8.2.2 Uji Perbedaan Pretest ........................................................................ 65

  3.7.1 Penentuan Validitas ........................................................................... 57

  3.7.2 Penentuan Reliabilitas ....................................................................... 62

  3.8 Teknik Analisis Data ......................................................................... 64

  3.8.1 Uji Normalitas ................................................................................... 64

  3.8.2 Uji Statistik ....................................................................................... 65

  3.8.2.1 Uji Homogenitas ............................................................................... 65

  3.8.2.3 Uji Pengaruh Perlakuan..................................................................... 66

  3.6 Instrumen Penelitian.......................................................................... 49

  3.8.2.4 Uji Peningkatan Skor Pretest Ke Posttest ......................................... 67

  3.8.2.5 Uji Selisih Skor Pretest ke Posttest .................................................. 67

  3.8.2.6 Uji Besar Pengaruh Model PPR ........................................................ 69

  BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

  4.1 Hasil Penelitian ................................................................................. 71

  4.1.1 Uji Prasyarat atau Uji Asumsi ........................................................... 71

  3.7 Teknik Pengujian Instrumen ............................................................. 57

  3.5 Teknik Pengumpulan data ................................................................. 48

  2.1.6 Pengertian Paradigma Pedagogi Reflektif ........................................ 28

  2.1.2 Hasil Penelitian yang Relevan .......................................................... 38

  2.1.6.1 Ciri-ciri PPR ...................................................................................... 28

  2.1.6.2 Tujuan PPR ....................................................................................... 28

  2.1.6.3 Langkah-langkah dalam Pembelajaran PPR ..................................... 30

  2.1.6.4 Pembelajaran Berpola PPR .............................................................. 31

  2.1.6.5 PengembanganPendidikan melalui PPR ........................................... 35

  2.1.6.6 Keunggulan atau Mafaat PPR ........................................................... 37

  2.2 Kerangka Berpikir ............................................................................. 41

  3.4 Variabel Penelitian ............................................................................ 48

  2.3 Hipotesis ............................................................................................ 42

  BAB III METODE PENELITIAN

  3.1 Jenis Penelitian .................................................................................. 43

  3.2 Setting penelitian ............................................................................... 45

  3.2.1 Lokasi Penelitian ............................................................................... 45

  3.2.2 Waktu Pengambilan Data .................................................................. 46

  3.3 Populasi dan Sampel ......................................................................... 47

  4.1.1.1 Uji Normalitas ................................................................................... 72

  4.1.2.3 Perbandingan Skor Posttest............................................................... 81

  4.1.2.4 Uji Besar Pengaruh Model Pembelajaran PPR ................................. 83

  4.2 Pembahasan ....................................................................................... 85

  BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

  5.1 Kesimpulan .......................................................................................... 88

  5.2 Keterbatasan Penelitian ........................................................................ 89

  5.3 Saran ..................................................................................................... 89 DAFTAR REFERENSI ................................................................................... 91

  DAFTAR TABEL

  JUDUL TABEL HALAMAN

  Tabel 1 Jadwal Pengambilan Data .............................................................. 46 Tabel 2 Kisi-kisi Kuesioner Kesadaran Siswa Terhadap Nilai Cinta Tanah

  Air Sebelum Validitas .................................................................... 49 Tabel 3 Indikator Kuesioner Kesadaran Siswa Akan Nilai Globalisasi...... 50 Tabel 4 Kisi-kisi Item Kuesioner Nilai Cinta Tanah Air ............................ 52 Tabel 5 Sebaran Item Uji Coba Kuesioner Nilai Cinta Tanah Air.............. 54 Tabel 6 Kuesioner kesadaran akan nilai cinta tanah air .............................. 56 Tabel 7 Hasil Uji Validitas .......................................................................... 58 Tabel 8 Hasil Item Valid ............................................................................. 63 Tabel 9 Kriteria Koefesien Reliabilitas ....................................................... 63 Tabel 10 Hasil Reliabilitas ............................................................................ 72 Tabel 11 Hasil Uji Normalitas Data Pretest dan Posttest .............................. 74 Tabel 12 Hasil Uji Perbandingan Skor Pretest .............................................. 76 Tabel 13 Perbandingan Rata-rata Selisih Pretest dan Posttest Kelompok

  Kontrol dan Eksperimen ................................................................ 77 Tabel 14 Perbandingan Rata-rataPretest dan Posttest Kelompok Kontrol dan Eksperimen .............................................................................. 80 Tabel 15 Harga Sig (2-tailed) Selisih hasil selisih Pretest dan Posttest ....... 82 Tabel 16 Perbandingan Skor Posttest Kesadaran Siswa ............................... 83 Tabel 17 Uji Besar Pengaruh Model Pembelajaran PPR ............................... 84

  DAFTAR GAMBAR

  Gambar 1 Peta Konsep Pelaksanaan PPR .................................................... 31 Gambar 2 Literatur Map Penelitian Sebelumnya ......................................... 40 Gambar 3 Pengaruh Perlakuan ..................................................................... 44 Gambar 4 Variabel Penelitian ..................................................................... 48 Gambar 5 Grafik Perbandingan Skor Pretest dan Posttest Kelas Kontrol dan eksperimen............................................................................ 81

  DAFTAR LAMPIRAN

  Lampiran 1 Jaring Tema ......................................................................... 95 Lampiran 2 Silabus Pembelajaran ........................................................... 96 Lampiran 3.1 RPP Kelompok Eksperimen Pertemuan Pertama ................ 99 Lampiran 3.2 RPP Kelompok Eksperimen Pertemuan Kedua ................... 113 Lampiran 3.3 RPP KelompokEksperimen Pertemuan Ketiga ................... 127 Lampiran 3.4 RPP Kelompok Kontrol ....................................................... 144 Lampiran 4.1 Hasil Expert Judgment Instrumen ....................................... 148 Lampiran 4.2 HasilAnalisis SPSS Uji Validitas ........................................ 152 Lampiran 4.3 Hasil Analisis Reliabilitas Instrumen .................................. 157 Lampiran 4.4 Kuesioner Penelitian ............................................................ 162 Lampiran 4.5 Tabulasi Nilai Pretest dan Posttest Kelompok Kontrol dan Kelompok Eksperimen .................................................. 172 Lampiran 4.6 Tabulasi Hasil Validasi Instrumen ....................................... 173 Lampiran 5.1 Hasil Normalitas .................................................................. 174 Lampiran 5.2 Perbandingan Skor Pretest Kelompok Kontrol dan

  Kelompok Eksperimen ........................................................ 175 Lampiran 5.3 Perbandingan Selisih SkorPretest dan Posttest Kelompok

  Kontrol dan Kelompok Eksperimen .................................... 176 Lampiran 5.4 Uji Perbandingan Skor Posttest ........................................... 177 Lampiran 5.5 Uji Besar Pengaruh model pembelajaran PPR .................... 178 Lampiran 6.1 Surat Ijin Penelitian ............................................................. 179 Lampiran 6.2 Surat Keterangan Penelitian ................................................ 180 Lampiran 7.1 Foto-foto Selama Penelitian ................................................ 181 Lampiran 7.2 Kuesioner yang Diisi Oleh Siswa ........................................ 183 Lampiran 8.1 Daftar Riwayat Hidup .......................................................... 189

  

BAB I

PENDAHULUAN Dalam bab I ini peneliti membahas latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, dan manfaat penelitian.

1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan Kewarganegaraan merupakan salah satu mata pelajaran yang penting.

  Penerapan mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan mulai dari tingkat sekolah dasar hingga perguruan tinggi. Penerapan mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan ini diharapkan dapat menumbuhkan rasa tanggung jawab serta bela rasa untuk Negara Indonesia dan mendidik siswa untuk mengembangkan pendidikan akan nilai dan pendidikan moral sehingga siswa dapat meningkatkan kesadaran akan nilai cinta tanah air dan memperbaiki cara berfikir yang kritis, dan rasional.

  Pendidikan kewarganegaraan dimaksudkan agar siswa dapat memiliki wawasan kesadaran bernegara untuk bela Negara dan memiliki pola pikir, pola sikap dan perilaku sebagai pola tindak yang cinta tanah air berdasarkan Pancasila. Mencintai tanah air itu diperlukan demi tetap utuh dan tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia (Aryani, 2010:18).

  Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan merupakan mata pelajaran yang yang cerdas, terampil, dan berkarakter yang diamanatkan pada pancasila dan UUD 1945 (Aryani, 2010:39). Menurut Banks (dalam Wahab, 2011:31) Selain itu pendidikan kewarganegaraan dapat digunakan untuk membantu serta melatih siswa mengenal dirinya, lingkungannya, budayanya, dan budaya orang lain, serta mengemukakan gagasan, perasaan, berpartisipasi dan bertanggungjawab dalam kegiatan bermasyarakat.

  Menurut Aryani (2010:18) Materi Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) merupakan pembelajaran dengan model pendidikan berbasis nilai. Pendidikan berbasis nilai merupakan sebuah upaya alternatif yang diperlukan siswa untuk memiliki rasa kebangsaan dan cinta tanah air Indonesia yang berlangsung saat ini maupun dimasa yang akan datang. Pendidikan Kewarganegaraan merupakan pusat dari pendidikan nilai yang ada di Sekolah Dasar. Pendidikan nilai bukan hanya sebuah pembelajaran dimana hanya terjadi transfer ilmu atau isi dari sebuah niai yang diberikan kepada siswa. Pendidikan nilai dalam Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) haruslah dimaknai sebagai upaya mengembangkan kesadaran akan nilai cinta tanah air dalam diri siswa.

  Pendidikan nilai memberikan pengajaran sebagai acuan atau petunjuk guna menyiapkan siswa menjadi warga negara yang baik berdasarkan nilai dan kaidah dalam masyarakat. Pendidikan Kewarganegaraan diharapkan dapat menyadarkan terkandung dalam Pendidikan Kewarganegaraan merupakan nilai yang selalu ada dalam kehidupan.

  Menurut Winataputra (2008) dalam strategi pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan, siswa tidak hanya mempelajari materi pelajaran, tetapi mempelajari materi dan sekaligus praktik, berlatih dan mampu membakukan diri bersikap dan berperilaku sebagai materi yang dipelajari. Pendidikan nilai tidak terpisah oleh adanya kesadaran dalam diri seseorang tersebut. Jika pendidikan nilai diterapkan dalam mata pelajaran tertentu, namun tidak didukung oleh kesadaran, maka nilai tersebut tidak terealisasikan secara maksimal. Sedangkan selama ini model pembelajaran yang digunakan oleh sebagian guru untuk mengajar Pendidikan Kewarganegaraan di sekolah dasar adalah dengan menggunakan pembelajaran konvensional serta bersifat informatif, yaitu guru cenderung menggunakan metode bercerita, berceramah, atau mendikte.Siswa cenderung bersifat pasif, yaitu dimana siswa hanya duduk mendengarkan dan mencatat. Model pembelajarantersebut membuat siswa hanya membayangkan hal-hal yang diceritakan oleh gurunya, pembelajaran ini lebih dikenal dengan pembelajaran transfer ilmu dari guru kepada siswa (Aryani, 2010:18).

  Melalui Pendidikan Kewarganegaraan diharapkan kesadaran siswa akan nilai dapat meningkat. Pendidikan nilai juga diharapkan dapat ditanamkan sejak dini pada mengaplikasikan sebuah nilai, sebaiknya peran guru saat menyampaikan materi secara tepat atau menggunakan model pembelajaran yang cocok dalam pendidikan nilai. Dimana Guru dalam hal ini tidak dapat melihat apakah siswa sudah mampu memaknai pendidikan nilai ketika siswa tersebut sudah berada pada jenjang SMP atau bahkan di SMA. Menggunakan pembelajaran konvensional sulit untuk melihat hasil dari pendidikan nilai atau bahkan hasil dari pendidikan nilai tersebut sama sekali tidak ada.

  Berdasarkan uraian di atas, peneliti menemukan adanya kesenjangan. Pendidikan nilai yang idealnya diikutsertakan dalam pembelajaran PKn agar peserta didik tidak hanya dapat memahami nilai-nilai yang terkandung dalam sila-sila pancasila saja, melainkan sadar akan nilai-nilai yang terkandung dalam materi yang dipelajari dan dapat mengamalkan nilai-nilai tersebut secara nalar. Kurangnya penanaman pendidikan nilai di sekolah tersebut, dibuktikan dengan sikap siswa saat mengikuti upacara. Peneliti melakukan pengamatan dan wawancara terhadap guru dan siswa. Pengamatan dilakukan pada saat upacara berlangsung, Tampak sebagian dari siswa tidak mengikuti upacara dengan tertib.

  Dalam hal ini, nilai cinta tanah air kurang dimengerti dan siswa tidak memiliki kesadaran akan nilai cinta tanah air. Hal itu juga diperkuat dengan wawancara yang dilakukan oleh peneliti dengan siswa dan guru. Dan selain itu peneliti membuat makanan junk food (seperti burger, pizza,sosis,nugget, dll) atau makanan siap saji dari pada membawa bekal dari rumah yang berupa makanan khas dari daerahnya. Ini merupakan masalah yang dihadapi siswa mengenai kesadaran akan nilai cinta tanah air. Hasil wawancara dengan guru juga membuktikan bahwa dalam pelajaran tentang kebudayaan Indonesia, siswa kurang mengerti akan keanekaragaman budaya di Indonesia.

  Untuk mengatasi masalah tersebut, peneliti ingin menerapkan pendidikan mengenai kesadaran siswa akan nilai cinta tanah air dalam pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan dengan menggunakan model pembelajaran paradigma pedagogi reflektif yang diduga dapat meningkatkan kesadaran siswa akan nilai-nilai yang terkandung dalam Pendidikan Kewarganegaraan. Cinta tanah air secara konkret berarti ikut menjaga dan memelihara tanah air yang kita miliki bersama beserta segala sesuatu yang ada, hidup dan tumbuh didalamnya, seluruh flora dan fauna didarat, air maupun lautan, udara di atasnya, bersama masyarakat manusia. Betapa pun kayanya seseorang, dia tidak akan dapat memiliki tanah dan air seorang diri, tanah dan air selalu akan berhubungan dengan orang lain dan kepentingan bersama. Sebagai seorang pendidik, diketahui bahwa profesionalisme seorang guru bukanlah pada kemampuannya mengembangkan ilmu pengetahuan, tetapi lebih pada kemampuannya untuk melaksanakan pembelajaran yang menarik bagi siswanya. atau strategi pembelajaran yang mendukung berkembangnya keterampilan sosial siswa, sekaligus aspek kognitif. Salah satu model pembelajaran yang bertujuan untuk membantu mengembangkan aspek sosial sekaligus aspek kognitif siswa dan aspek sikap siswa adalah model pembelajaran Paradigma Pedagogi Reflektif (Subagyo,2008:41-42).

  Adapun dalam pembelajaran tersebut peneliti menggunakan model pembelajaran Paradigma pedagogi reflektif dalam pembelajaran PKn dengan kesadaran akan nilai cinta tanah air. Peneliti berharap dengan menggunakan model pembelajaran Paradigma pedagogi reflektif berpengaruh terhadap pembelajaran PKn dan kesadaran siswa akan nilai-nilai yang terkandung dalam PKn.

1.2 Rumusan Masalah

  Berdasarkan latar belakang masalah di atas, masalah penelitian dirumuskan sebagai berikut:

  1.2.1 Apakah model pembelajaran Paradigma Pedagogi Reflektif berpengaruh terhadap kesadaran akan nilai cinta tanah airyang terkandung dalam mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) materi Bangga sebagai anak Indonesia siswa kelas III SDKanisius Sengkan Yogyakarta pada semester genap tahun ajaran 2013- 2014?

1.2.2 Apakah peningkatan kesadaran siswa akan nilai cinta tanah air melalui

  1.3 Tujuan Penelitian

  Tujuan dari penelitian ini adalah:

  1.3.1 Mengetahui penggunaan model pembelajaran Paradigma Pedagogi Reflektif dapat berpengaruh terhadap kesadaran akan nilai cinta tanah air yang terkandung dalam mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) materi Bangga sebagai anak Indonesia siswa kelas III SD Kanisius Sengkan Yogyakarta pada semester genap tahun ajaran 2013-2014.

  1.3.2 Mengetahui peningkatan kesadaran siswa akan nilai cinta tanah air melalui pembelajaran Paradigma Pedagogi Reflektif di kelompok eksperimen lebih besar dibandingkan dengan pembelajaran konvesional dikelompok kontrol.

  1.4 Manfaat Penelitian

  1.4.1 Bagi Peneliti: Peneliti dapat membuktikan pengaruh Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) terhadap nilai cinta tanah airyang terkandung dalam mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn)

  1.4.2 Bagi Guru: Memberikan pengalaman dan wawasan mengenai model pembelajaran Paradigma Pedagogi Reflektif, dan dapat diterapkan pada mata pelajaran lain.

  1.4.3 Bagi Siswa:

1.4.4 Bagi sekolah:

  Menambah sumber bacaan dan referensi yang ada di sekolah dan dapat digunakan sebagai wawasan mengenai model dan metode pembelajaran.

1.5 Definisi Operasional

  Pada penelitian ini, peneliti membatasi penggunaan istilah-istilah yang berkaitan dengan materi penelitian, yaitu: 1) Kesadaran adalah kondisi dimana individu mengetahui sesuatu hal (misal keadaan sekitar, lingkungan sekitar).

  2) Nilai adalah kualitas yang memiliki daya tarik serta dasar bagi tindakan manusia serta untuk mendorong manusia untuk mewujudkannya, karena nilai memiliki kesesuaian dengan kecenderungan kodrat manusia. 3) Cinta tanah air adalah ungkapan rasa bangga seseorang terhadap negaranya sendiri.

  4) Model Pembelajaran Paradigma Pedagogi Reflektif adalah strategi pembelajaran yang mengintegrasikan pembelajaran bidang studi dengan mengembangkan nilai-nilai kemanusiaan, dan merupakan suatu cara bertindak yang dapat di ikuti dengan mantap karena dapat membantu para siswa dengan sungguh-sungguh untuk berkembang menjadi manusia yang kompeten, betanggung jawab, dan berbela kasih.

  BAB II LANDASAN TEORI Pada bab II landasan teori ini, berisi mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan

  (PKn), teori nilai, nilai yang terkandung dalam mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn), teori kesadaran, teori cinta tanah air, pembelajaran tematik, model pembelajaran Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR), serta teori-teori yang relevan dari hasil penelitian sebelumnya dan dirumuskan dalam kerangka berpikir dan hipotesis berupa dugaan sementara dari rumusan masalah penelitian

2.1 Kajian Pustaka

2.1.1 Teori-teori yang Mendukung

2.1.1.1 Pendidikan Kewarganegaraan

  Pendidikan Kewarganegaraan, pada awalnya di Amerika serikat yang merupakan salah satu Negara asal dikembangkannya civics atau civic education. Civic education kemudian dikaitkan juga dengan istilah lain tentang Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) yang menjadi salah satu isu penting dunia yaitu citizenship education.

  Pendidikan Kewarganegaraan merupakan perluasan dari mata pelajaran civics dimana Pendidikan Kewarganegaraan lebih berorientasi pada praktik sebagai warga Negara.

  Maka dari itu Pendidikan Kewarganegaraan dimaksudkan supaya siswa memiliki

  2007:1-3). Menurut Gross dan Zeleny (dalam Wahab, 2011:32) menyatakan bahwa pengertiancivic educationlebih menekankan pada teori dan praktik pemerintahan demokrasi sedangkan dalam arti luas lebih diorientasikan sebagai citizenship

  

education yang lebih menekankan pada keterlibatan dan partisipasi warga Negara

dalam permasalahan-permaslahan kemasyarakatan.

  Darmadi (2010:7) mengemukakan bahwa kewarganegaraan dalam bahasa latin disebut “Civic” artinya mengenai warga Negara atau kewarganegaraan. Berdasarkan

  UU nomor 20 tahun 2003 penjelasan pasal 37 ayat (1), ditegaskan bahwa pendidikan kewarganegaraan dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi manusia yang memiliki rasa kebangsaan dan cinta tanah air.

  Menurut Kaelan (2007:2) Pendidikan Kewarganegaraan diharapkan intelektual warga Indonesia memiliki dasar kepribadian sebagai warga Negara yang demokratis, religious, berkemanusiaan, dan berkeadaban. Sementara menurut Wahana (2009:9) menjelaskan landasan konsep yang mendasari PKn yaitu manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan dan insan sosial politik yang terorganisasi dengan tujuan agar manusia Indonesia tersebut memiliki kemauan dan kemampuan untuk: 1) sadar dan patuh terhadap hukum (melek hukum); 2) sadar dan tanggung jawab dalam kehidupan berbangsa dan bernegara (melek politik); 3) memahami dan berpartisipasi dalam pembangunan nasional (insan pembangunan); 4) cinta bangsa dan tanah air (memiliki

  1. Kemelekan wacana kewarganegaraan, yakni pemahaman peserta didik sebagai warga Negara tentang hak dan kewajiban warga Negara dalam hidup berdemokrasi konstitusional Indonesia serta menyesuaikan perilakunya dengan pemahaman dan kesadaran itu

  2. Komunikasi sosial kultural kewarganegaraan, yakni kemauan dan kemampuan peserta didik sebagai warga Negara untuk melibatkan diri dalam komunikasi sosial kultural sesuai hak dan kewajibannya.

  3. Pemecahan masalah kewarganegaraan, yakni kemauan, kemampuan, dan keterampilan peserta didik sebagai warga Negara dalam mengambil prakrasa atau turut serta dalam pemecahan masalah sosial kultural kewarganegaraannya di lingkungannya.

  4. Penalaran kewarganegaraan, yakni kemampuan peserta didik sebagai warga Negara untuk berfikir secra kritis dan bertanggung jawab tentang ide, instrumentasi dan praktis demokrasi konstitusional Indonesia.

  5. Partisipasi kewarganegaraan secara bertanggung jawab, yakni kesadaran dan kesiapan peserta didik sebagai warga Negara untuk berpartisipasi aktif dan penuh tanggung jawab dalam kehidupan demokrasi konstitusional.

  Menurut Wahana (2009:10) tujuan pembelajaran PKn adalah meningkatkan dapat diandalkan serta memberi bekal kemampuan untuk belajar lebih lanjut. Sedangkan menurut Fatturrohman dan wuri (2011:7-8) mengatakan tujuan mata pelajaran PKn adalah memberikan kompetensi-kompetensi sebagai berikut : 1) agar siswa dapat lebih berfikir secara kritis, rasional, dan kreatif dalam menanggapi isu kewarganegaraan, 2) agar siswa dapat ikut berpartisipasi secara bermutu, bertanggung jawab, bertindak secara cerdas dalam kegiatan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, 3) agar siswa dapat berkembang secara positif dan demokratis untuk membentuk diri berdasarkan pada karakter-karakter masyarakat Indonesia agar dapat hidup bersama dengan bangsa-bangsa lain, 4) agar siswa dapat berinteraksi dengan bangsa-bangsa lain dalam peraturan dunia secara langsung atau tidak langsung dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi. Menurut Erwin (2011:6) mengatakan adanya PKn bagi bangsa Indonesia akan membentuk manusia Indonesia seutuhnya, sebagimana diamanatkan oleh UUD 1945, yaitu sebagai manusia yang religious, berkemanusiaan dan berkeadaban, yang memiliki nasionalisme, yang cerdas, yang berkerakyatan, dan yang adil terhadap lingkungan sosialnya.

  Menurut pendapat dari para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa PKn merupakan suatu pendidikan yang digunakan untuk membentuk manusia terutama Indonesia seutuhnya, yang dapat lebih berfikir kritis, rasional, dan kreatif, serta bermutu, bertanggung jawab, bertindak sesuatu dengan cerdas dalam kehidupan

2.1.1.2 Nilai

  Nilai merupakan kualitas yang memiliki daya tarik serta dasar bagi tindakan manusia serta untuk mendorong manusia untuk mewujudkannya, karena nilai memiliki kesesuaian dengan kecenderungan kodrat manusia (Wahana, 2004:84). Nilai merupakan suatu kualitas yang tidak tergantung pada pembawaanya, merupakan kualitas apriori (yang dapat dirasakan manusia tanpa melalui pengalaman indrawi terlebih dahulu,seperti pendapat Max Scheler). Tidak tergantungnya kualitas tersebut tidak hanya pada objek yang ada didunia ini misalnya (lukisan, patung, tindakan manusia, dan sebagainya), melainkan juga tidak tergantung pada reaksi kita terhadap kualitas tersebut. Nilai merupakan kualitas yang tidak tergantung, dan tidak berubah seiring dengan perubahan barang. Sebagaimana warna biru tidak berubah menjadi merah ketika suatu objek berwarna biru dicat menjadi merah, demikian pula nilai tetap tidak berubah oleh perubahan yang terjadi pada objek yang memuat nilai bersangkutan (Wahana, 2004:51).

  Menurut Cogan dan Djahiri (dalam Aryani, 2010:38-39) menyatakan bahwa: nilai adalah sesuatu yang berharga baik menurut standar logika (benar/salah), estetika (bagus/buruk), etika (adil/layak/tidak adil), agama (dosa dan haram/halal), dan hukum (sah/absah), serta menjadi acuan dan/atau sistem keyakinan diri maupun kehidupan.

  Nilai yang dimaksud dalam Pendidikan Kewarganegaraan berbasis nilai yaitu

  Berdasarkan beberapa pengertian diatas maka peneliti dapat menyimpulkan bahwa nilai adalah suatu kualitas dalam diri manusia untuk melakukan hal-hal yang baik, dan tidak menyimpang dari aturan-aturan atau norma yang berlaku untuk mencapai tujuan akan nilai yang diharapkan. Nilai juga merupakan sesuatu yang bersifat abstrak yang menjadi dasar atau landasan bagi perubahan, dan nilai difungsikan untuk mengarahkan, mengendalikan, dan menentukan kelakuan seseorang. Nilai ini ditanamkan pada pribadi seseorang dalam proses bersosialisai, misalnya melalui keluarga, lingkungan sosialnya yang terdekat/ masyarakat, dan lain- lain. Oleh karena itu, nilai dapat dipahami saja dan harus diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari.

2.1.1.3 Peranan Nilai Dalam Kehidupan Manusia

  Wahana (2004:70-94) mengatakan bahwa peranan nilai dalam kehidupan sehari- hari itu sangatlah penting untuk pembentukan diri manusia melalui tindakan- tindakannya. Tanggapan manusia terhadap nilaiyaitu :

  Cara manusia memahami nilai 1.

  Dalam perwujudannya nilai tidak berada pada dirinya sendiri, melainkan selalu tampak pada kita sebagai yang ada pada pembawa nilai, atau objek bernilai. Untuk menemukan dan memahami nilai, kita dapat dan harus memisahkan antara pemahaman terhadap objek nyata dengan nilai yang termuat di dalamnya, dan mempertanyakan apakah keduanya dapat diketahui mata, tetapi kesamaan antara kedua buah apel tersebut dapat diketahui hanya dengan mata, melainkan perlu juga dengan pikiran.

  2. Sarana manusia memahami nilai Hati manusia merupakan suatu kesejajaran yang tepat antara keteraturan hati yang bersifat apriori dengan susunan nilai yang bersifat hierarkis objektif.

  Hati memiliki dalam dirinya sendiri suatu analog yang tepat dengan pikiran, meskipun tidak dipinjam dari logika pikiran. Terdapat hukum yang ditulis dalam hati yang berhubungan dengan rencana yang sesuai dengan dunia yang dibangun, yaitu dunia nilai.

  3. Sikap manusia terhadap nilai Nilai harus dicintai dan diwujudkan dalam hidup manusia sesuai dengan tingkatan tinggi rendahnya tingkatan yang lebih tinggi harus didahulukan daripada yang lebih rendah.

2.1.1.4 Peranan Nilai Bagi Manusia

  Menurut Wahana (2004) nilai memiliki peranan pendorong dan pengaruh bagi pembentukan diri manusia melalui tindakan-tindakannya.

1. Peranan nilai bagi tindakan manusia Nilai merupakan objek sejati bagi tindakan merasakan yang terarah.

  Tersedianya nilai positif memungkinkan orang menangkap dan merasakan

  2. Peranan nilai bagi pembentukan diri manusia Segala tindakan manusia terarah untuk merespon nilai yang ditemukan dan dirasakannya, yang mengandung suatu keharusan untuk mewujudkannya (terhadap nilai positif) serta untuk menghilangkannya atau menghapuskannya (terhadap nilai negatif). Ini berarti bahwa nilai-nilai memiliki peran mengarahkan dan memberi daya tarik pada manusia dalam membentuk dirinya melalui tindakan-tindakannya.

  3. Tipe-tipe person bernilai sebagai model pembentukan manusia.

  Ada 5 nilai tipe person, yaitu (1) nilai kesenangan artis, (2) nilai kegunaan pemimpin, (3) nilai kehidupan pahlawan, (4) nilai kehidupan pahlawan, (5) nilai spiritual jenius, dan (6) nilai kekudusan santo.

2.1.2 Nilai yang terkandung dalam mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Pendidikan Kewarganegaraan merupakan pendidikan nilai berkarakter.

  Depdiknas (2003) (dalam Aryani, 2010:12) mengatakan PKn merupakan mata pelajaran yang memfokuskan pada pembentukan diri yang beragam dari segi agama, sosio-kultural, bahasa, usia, serta suku bangsa untuk menjadi warga negara yang cerdas, terampil, dan berkarakter yang diamanatkan oleh Pancasila dan UUD 1945.

  Menurut Adisusilo (2012:75) pendidikan nilai atau moral di Indonesia sudah lama watak seseorang. Watak seseorang dapat dibentuk, dapat dikembangkan dengan pendidikan nilai. Pendidikan nilai akan membawa pada pengetahuan akan nilai itu sendiri, pengetahuan nilai akan membawa pada proses internalisasi nilai, dan proses internalisasi nilai akan mendorong seseorang mewujudkannya dalam tingkah laku, dan akhirnya pengulangan tingkah laku yang sama akan menghasilkan watak dari seseorang tersebut (Adisusilo, 2012:78-79).

  Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) sebagai pendidikan nilai dimaksudkan bahwa melalui pembelajaran PKn diharapkan dapat menanamkan nilai, moral dan norma yang dianggap baik oleh bangsa dan Negara pada siswa. Melalui PKn pula diharapkan dapat menumbuhkan dan meningkatkan nilai cinta tanah air kepada siswa, sehingga siswa lebih menghargai dan dapat mencintaisertarela berkorban untuk bangsa dan negaranya. Pendidikan Kewarganegaraan sebagai pendidikan hukum berarti bahwa PKn memberikan pengarahan bagi siswa supaya siswa mempunyai kesadaran hukum yang tinggi. PKn juga sebagai pendidikan multikultural berarti bahwa PKn diharapkan mampu meningkatkan wawasan dan sikap toleransi terhadap sesama karena siswa hidup di lingkungan multikultural. Terakhir yaitu PKn sebagai pendidikan resolusi dimana PKn membina siswa untuk mampu menyelesaikan konflik dengan cara yang tepat. Pendidikan Kewarganegaraan di Indonesia bertujuan untuk menghasilkan siswa yang dapat bersikap demokratis

Dokumen yang terkait

Pengaruh model pembelajaran Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) dalam mata pelajaran PKn terhadap kesadaran siswa akan nilai demokrasi di SD Kanisius Wirobrajan.

0 0 242

Pembelajaran PKN dengan model pembelajaran kooperatif untuk meningkatkan kesadaran akan nilai cinta tanah air siswa kelas III SD Kanisius Totogan tahun ajaran 2012/2013.

0 0 225

Pembelajaran PKN dengan model pembelajaran kooperatif untuk meningkatkan kesadaran akan nilai cinta tanah air siswa kelas III SD N Adisucipto 2.

0 0 213

Pengaruh penggunaan model pembelajaran berbasis masalah terhadap tingkat kesadaran siswa akan nilai globalisasi pada mata pelajaran PKn kelas IV A SD Negeri Sinduadi 1.

0 0 146

Pembentukan karakter siswa kelas V SD dalam pembelajaran IPA melalui model pembelajaran Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) di SD Kanisius Wirobrajan 1 Yogyakarta.

0 1 17

Pembelajaran PKN dengan model pembelajaran kooperatif untuk meningkatkan kesadaran akan nilai cinta tanah air siswa kelas III SD Kanisius Totogan tahun ajaran 2012 2013

0 3 223

Pengaruh model pembelajaran Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) dalam mata pelajaran PKn terhadap kesadaran siswa akan nilai demokrasi di SD Kanisius Wirobrajan

0 0 240

Pengaruh penggunaan model pembelajaran berbasis masalah terhadap tingkat kesadaran siswa akan nilai globalisasi pada mata pelajaran PKn kelas IV A SD Negeri Sinduadi 1 - USD Repository

0 0 144

Pembelajaran PKN dengan model pembelajaran kooperatif untuk meningkatkan kesadaran akan nilai cinta tanah air siswa kelas III SD N Adisucipto 2 - USD Repository

0 0 211

Pengaruh penerapan paradigma pedagogi reflektif dalam mata pelajaran PKn terhadap kesadaran siswa akan nilai demokrasi SD Kanisius Sengkan - USD Repository

0 0 245