Pembelajaran PKN dengan model pembelajaran kooperatif untuk meningkatkan kesadaran akan nilai cinta tanah air siswa kelas III SD N Adisucipto 2 - USD Repository
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PEMBELAJARAN PKn DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF UNTUK
MENINGKATKAN KESADARAN AKAN NILAI CINTA TANAH AIR PADA SISWA
KELAS III SDN ADISUCIPTO 2 YOGYAKARTA
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Disusun oleh : YUSNIA NASTITI
091134084
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2013
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Karya ini kupersembahkan kepada :
1. Allah SWT, Guru yang Maha Agung dan Bijaksana
2. Almamater Universitas Sanata Dharma 3. Bapak dan Ibu yang telah sabar merawat dan membesarkanku.
4. Keluarga besar yang telah mendukung dengan doa dan tenaga
5. Pengajarku yang sabar membimbingku
6. Adik-adikku yang kusayangi
7. Para Sahabat yang telah memberi semangat dalam kasih dan doa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
MOTTO
Lebih baik mengerjakan.meskipun tidak sempurna,dari pada tidak mengerjakan apapun Bergembiralah!!!Janganlah pikirkan kegagalan hari ini, pikirkanlah kesuksesan yang akan datang esok. Sukses akan diraih jika engkau gigih dan akan engkau temukan kegembiraan dalam menaklukkan berbagai rintangan (
HELEN KELLER)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRAK
Nastiti, Yusnia. 2013. Pembelajaran PKn dengan model pembelajaran kooperatif untuk
meningkatkan kesadaran akan nilai cinta tanah air pada siswa kelas III SDN Adisucipto 2
Yogyakarta, Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan penggunaan model kooperatif dengan teknik mencari pasangan ( make a match) pada mata pelajaran PKn materi bangga sebagai bangsa Indonesia terhadap kesadaran siswa akan nilai cinta tanah air pada siswa kelas III SDN Adisucipto 2 tahun ajaran 2012/2013.
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimental tipe non-equivalent
control design .subjek penelitian ini adalah siswa kelas III SDN Adisucipto 2 (kelompok
eksperimen) dan siswa kelas IIIA siswa SDN Adisucipto 1 (kelompok kontrol).Pengumpulan data dilakukan dengan memberi soal pretest dan posttest,dan diolah menggunakan program SPSS
20 For Windows dengan menggunakan tahap untuk kedua kelompok yaitu : 1) uji homogenitas
skor pretest,2) uji kenaikan skor pretest ke posttest,4) uji perbandingan skor posttest baik kelompok kontrol maupun kelompok eksperimen.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa model kooperatif berpengaruh secara signifikan terhadap kesadaran siswa akan nilai cinta tanah air.Hal ini ditunjukkan dengan harga Sig (2 tailed) >0,05 yaitu 0,440 untuk kelompok kontrol dan harga Sig (2 tailed) <0,05 yaitu 0,000 untuk kelompok eksperimen.Sehingga H null ditolak dan H i diterima.Dengan kata lain.model kooperatif berpengaruh secara signifkan terhadap kesadaran siswa akan nilai cinta tanah air. Kata Kunci : kooperatif,kesadaran,cinta tanah air,mata pelajaran Pkn
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT
Nastiti, Yusnia, 2013. PKn (Civics) Learning with cooperative learning model to increase the
awareness of the value of fatherland love on grade III students of Adisucipto 2 Public
Elementary School Yogyakarta :Sanata Dharma University Keywords: cooperative, awareness, fatherland love, civics (PKn)The purpose of this research is to identify the increasing use of cooperative model with
make a match technique in the subject-study of PKn (civics) of the material on we Indonesians
are proud of the awareness of students on the value of fatherland love in grade III students of Adisucipto 2 Public Elementary School Yogyakarta, year of study 2012/2013.
Method used was experimental research with non-equivalent control design type. Subjects were grade III students of Adisucipto 2 Public Elementary School Yogyakarta( experiment group) and IIIA students of Adisucipto 1 ( control group).Data collecting method used was pretest and posttest questions, and it was processed with SPSS 20 for Windows. Data processing was conducted in stages for two groups, those were: 1) homogeneity test for pretest scores, 2) test of pretestto posttestscore increase, 3) comparison test on posttest scores of control and experiment groups.
Results showed that cooperative model had significantly influenced on the awareness of students on the value of fatherland love. It was shown by the score of Sig (2 tailed) >0,05that of 0,440 for control group and the score of Sig(2 tailed) <0,05 that of 0,000 for experimental group. So H null was rejected and H
1 was accepted. It meant that cooperative model had significantly influenced on the awareness of students particularly on the value of fatherland love.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan kasih dan karunia- Nya sehingga dapat menyelesaikan skripsi dengan judul : Pembelajaran PKn dengan model kooperatif untuk meningkatkan kesadaran akan nilai cinta tanah air pada siswa Kelas III di DIY, tepat pada waktunya.
Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak maka skripsi ini tidak akan tepat pada waktunya.Karena itu, pada kesempatan ini,dengan hati yang tulus penulis mengucapkan terima kasih kepada: 1. Rohandi, Ph.D, selaku Dekan Fakultas keguruan dan Ilmu Pendidikan.
2. Gregorius Ari Nugrahanta, S.J., B.S.T., M.A, selaku Ketua Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
3. E.Catur Rismiati, S.Pd., M.A., Ed.D selaku Wakaprodi di PGSD
4. Drs. Paulus Wahana, M.Hum selaku dosen pembimbing I yang telah membimbing peneliti dengan penuh kesabaran dan kebijaksanaan dari awal penyusunan hingga selesai
5. E. Desiana Mayasari, S.Psi., M.A. selaku pembimbing II yang telah membimbing peneliti dengan penuh kesabaran dan kebijaksanaan
6. Sri yani S.Pd selaku kepala sekolah SDN Adisucipto 2 yang telah memberi ijin untuk melakukan penelitian di SDN Adisucipto 2
7. Sumarsih,A.Ma.,Pd selaku guru mitra SD penelitian yang sudah banyak membantu peneliti sehingga penelitian dapat berjalan dengan lancar
8. Siswa kelas III SDN Adisucipto 2 dan siswa SDN Adisucipto 1 yang telah bekerjasama dalam penelitian ini sehingga penelitian berjalan dengan lancar.
9. Sekretariat PGSD yang telah membantu proses perijinan hingga skripsi ini selesai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10. Kedua orangtua dan adikku yang telah mendukung dalam segala bentuk dan motivasi dalam pengerjaan karya ilmiah ini
11. Untuk kedua Adikku tercinta Upik dan Woro yang selalu mendukung dan memberikan motivasi.
12. Teman-teman satu kelompok payung Pkn ( Nila,Ima,Chatrin,Ita,Mayang,Vitalis,Desi,dan Putri) yang banyak memberikan masukan dan bantuan kepada peneliti dalam melakukan penelitian dan memberikan dukungan dalam mengerjakan karya ilmiah ini.
13. Teman-teman PPL SDN Adisucipto 1 yang memberikan bantuan selama penulis melakukan penelitian di sekolah.
14. Terima kasih untuk teman-teman kost Ocha,Sulha,Windy,Putri,Vera,Ryan,Mery,dan Kiki terima kasih untuk motivasi dan bantuannya Penulis sadar penuh bahwa karya ilmiah ini belum sempurna karena masih banyak kekurangan.Namun penulis berharap karya ilmiah ini dapat bermanfaat bagi mahasiswa Universitas Sanata Dharma yang akan melakukan penelitian ilmiah.
Penulis
DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL .................................................................................. i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ...................................... ii HALAMAN PENGESAHAN ................................................................... iii HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................... iv HALAMAN MOTTO . .............................................................................. v PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .................................................... vi PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ................................... vii ABSTRAK .................................................................................................. viii ABSTRACT ................................................................................................. ix KATA PENGANTAR ................................................................................ x DAFTAR ISI............................................................................................... xi DAFTAR TABEL ...................................................................................... xiv DAFTAR GAMBAR .................................................................................. xv DARTAR LAMPIRAN ............................................................................. xvi
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah ..................................................
1
1.2 Rumusan Masalah .............................................................
3
1.3 Tujuan Penelitian ...............................................................
4
1.4Manfaat Penelitian .............................................................
4 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB II LANDASAN TEORI
2.1
6 Kajian Pustaka ..................................................................
2.1.1.Teori-teori yang mendukung ......................................
6
2.1.1.1
6 Nilai…… ...........................................................
2.1.1.2 Pendidikan Nilai ..............................................
11 2.1.1.3 Kesadaran ........................................................
12 2.1.1.4 Cinta Tanah Air ..............................................
13 2.1.1.5 Kesadaran Akan NilaiCinta TanahAir .........
14
2.1.2 PembelajaranTematik .................................................
15 2.1.2.1 Pengertian Pembelajaran Tematik. .................
15 2.1.2.2 Karakteristik Pembelajaran Tematik . ...........
16
2.1.3 Model Pembelajaran Kooperatif . ..............................
19 2.1.3.1 Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif . ..
19 2.1.3.2 Ciri-ciri Pembelajaran Kooperatif . ...................
19 2.1.3.3 Teknik mencari pasangan . .................................
20
2.1.4 Mata Pelajaran PKn ....................................................
27
2.1.4.1 Pengertian PKn ......................................................
27
2.1.4.2 Tujuan PKn ............................................................
27
2.1.4.3 Materi Ajar Kelas III ............................................
28
2.1.5 Hasil Penelitian yang relevan .....................................
29
2.1.6 Kerangka Berpikir ......................................................
30
2.1.7 Hipotesis .......................................................................
31
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian ...................................................................
32
3.2 Waktu Penelitian ................................................................
33 3.2.1 Tempat penelitian ...................................................
33 3.2.2 Waktu Pengambilan Data ......................................
34
3.3 Populasi dan Sampel ..........................................................
35
3.4 Variabel Penelitian.............................................................
35
3.5 Definisi Operasional...........................................................
36
3.6 Instrumen Penelitian . .......................................................
37
3.7 Uji Validitas dan Reliabilitas . ..........................................
45
3.8 Teknik Pengumpulan Data . .............................................
60
3.9 Teknik Analisis Data .........................................................
61 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian...................................................................
65
4.1.1 Peningkatan Kesadaran akan nilai cinta tanah air
65
4.2 Pembahasan . .....................................................................
77
4.3 Keterbatasan Penelitian. ..................................................
79 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan ......................................................................... 80
5.2 Saran ................................................................................... 81 DAFTAR PUSTAKA .................................................................................
82
DAFTAR TABEL Halaman Tabel 1 Pengaruh Perlakuan. ...................................................................
59 Tabel 11 Tabel Pengumpulan Data . ........................................................
76 Tabel 19 Uji Selisih Skor Postest dan Pretest. ..........................................
75 Tabel 17 Uji Normalitas Selisih skor . ......................................................
72 Tabel 16 Uji Perbandingan skor Postest. .................................................
70 Tabel 15 Skor Perbandingan kelompok control dan eksperimen. ........
69 Tabel 14 Uji Kenaikan skor Pretest dan Postest . ....................................
67 Tabel 13 Uji Homogenita sSkor Pretest . .................................................
60 Tabel 12 Uji Normalitas . ..........................................................................
59 Tabel 10 Hasil Uji Reliabilitas . ................................................................
33 Tabel 2 Jadwal Penelitian .........................................................................
54 Tabel 9 Kriteria Koefisien Reliabilitas . ..................................................
48 Tabel 8 Hasil Item Valid ...........................................................................
46 Tabel 7 Hasil Uji Validitas . ......................................................................
44 Tabel6 Kisi-kisi Pernyataan Validita suntuk Item SD. .........................
39 Tabel 5 Sebaran Item Ujicoba Kuesioner ................................................
38 Tabel 4 Kisi-kisi Pernyataan Kuesioner . ...............................................
34 Tabel 3 Indikator Kuesioner .....................................................................
77 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 1 Bagan Teknik Pembelajaran Mencari Pasangan . ...............
24 Gambar2 Contoh Kartu Pasangan dan Domino ...................................
25 Gambar 3 Diagram Batang kenaikan skor Pretest dan Postest. ...........
71 Gambar 4 Bagan Variabel Independen dan Dependen..........................
36 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1.Jaring-jaring tema. ...............................................................
84 Lampiran 2.Silabus Pembelajaran . .........................................................
86 Lampiran 3. RPP Kelompok Eksperimen . .............................................
95 Lampiran 4. LKS Kelompok Eksperimen . ............................................. 118 Lampiran 5.Validitas Kuesioner . ............................................................ 127 Lampiran 6.Hasil Validitas Kuesioner . .................................................. 132 Lampiran 7.Hasil Kuesioner Pretest dan Postest kelas Kontrol . .......... 142 Lampiran 8.Hasil Kuesioner Pretest dan Postest kelas Eksperimen. ... 155 Lampiran 9.Hasil Analisis Data................................................................ 170 Lampiran 10.Gambar Media Penelitian . ................................................ 178 Lampiran 11.Gambar Pengamatan Kelas Kontrol . .............................. 181 Lampiran 12.Gambar Penelitian Kelas Eksperimen . ........................... 184 Lampiran 13.Surat Ijin Penelitian . ......................................................... 189 Lampiran 14.Surat Keterangan Penelitian . ........................................... 191 Lampiran 15.Daftar Riwayat Hidup . ...................................................... 193 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penelitian
Pendidikan merupakan suatu kegiatan yang berintikan interaksi antara peserta didik dengan para pendidik serta berbagai sumber pendidikan. Interaksi antara peserta didik dengan pendidik dan sumber-sumber pendidikan tersebut dapat berlangsung dalam situasi pergaulan (pendidikan), pengajaran, latihan, serta bimbingan. Dalam situasi pergaulan (pendidikan), pengajaran, latihan, serta bimbingan. Dalam pergaulan antara peserta didik dengan para pendidik yang dikembangkan terutama segi-segi afektif : nilai-nilai, sikap, minat, motivasi, disiplin diri, kebiasaan, dll. (Sukmadinata: 2007: 24). Untuk mewujudkan penanaman nilai dan pengembangan ilmu keterampilan dan etik moral diperlukan penanaman pendidikan nilai. Pendidikan Nilai menurut (Kaswardi,1993:3). Ialah penanaman dan pengembangan nilai-nilai dalam diri seserorang tidak hanya mau mengembangkan ilmu,keterampilan, teknologi,etik moral yang semuanya dapat disebut dengan pendidikan nilai.
Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) merupakan mata pelajaran penting untuk diajarkan di seluruh tingkat pendidikan.Hal ini terbukti dari penerapan PKn di tingkat sekolah dasar sampai tingkat perguruan tinggi. Adanya PKn disekolah diharapkan dapat menumbuhkankembangkan rasa bela Negara dan cinta tanah air dalam diri siswa. Pendidikan kewarganegaraan juga diharapkan dapat menjadi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dengan penuh kesadaran dan bertanggung jawab (Wahab,2011). Pada kenyataanya di sekolah yang peneliti temukan, pembelajaran PKn kurang disertai dengan penanaman nilai yang terkandung dalam materi yang diajarkan. Pendidik belum mengikutsertakan pendidikan nilai,hanya sebatas penanaman konsep mengenai materi saja. Dan sampai saat ini masih banyak guru yang menggunakan model pembelajaran tradisional,yaitu dengan melakukan ceramah,dengan metode ini anak terbiasa pasif dan hanya mendengarkan penjelasan dari guru. Agar terciptanya pendidikan yang diharapkan, setiap siswa memiliki kesadaran.
Kesadaran menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2001) kesadaran merupakan keadaan tahu, mengerti dan merasa,Widjaja (1984: 14) mengatakan bahwa “Kesadaran merupakan sikap atau perilaku mengetahui atau mengerti taat dan patuh pada peraturan dan ketentuan perundangan yang ada pula merupakan sikap/perilaku mengetahui atau mengerti, taat dan patuh pada dat istiadat dan kebiasaan yang hidup dalam masyarakat.
Berdasarkan uraian tersebut penelitian mencoba menerapkan pembelajaran pendidikan nilai dalam mata pelajaran PKn.Adapun dalam pembelajaran tersebut peneliti menggunakan model pembelajaran Kooperatif dengan teknik mencari pasangan (make a match). Dengan model pembelajaran
kooperatif diharapkan mampu meningkatkan nilai-nilai cinta tanah air didalam
kehidupan sehari-hari. Model pembelajaran Kooperatif adalah pendekatan pembelajaran yang berfokus pada penggunaan kelompok kecil siswa untuk bekerjasama dalam memaksimalkan kondisi belajar untuk mencapi tujuan dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Penelitian ini dibatasi pada teknik mencari pasangan (make a match) untuk meningkatkan kesadaran akan nilai cinta tnah air pada siswa kelas III semester 2 SDN Adisucipto 2 Tahun Ajaran 2012/2013. Dengan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar. Adapun Standar Kompetensi yang digunakan 4.Memiliki kebanggaan sebagai anak bangsa Indonesia dan Kompetensi Dasar yang digunakan 4.2 Menampilkan rasa bangga sebagai anak Indonesia.Untuk memahami kesadaran akan nilai cinta tanah air diukur dengan hasil Pretest dan
posttest.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan penjelasan diatas peneliti merumuskan masalah dalam penelitian,antara lain:
1.2.1 Apakah penggunaan model pembelajaran kooperatif dapat meningkatkan kesadaran nilai cinta tanah air pada mata pelajaran Pkn siswa kelas III SDN Adisucipto 2 tahun ajaran 2012/2013?
1.2.2 Apakah kelompok eksperimen yang menggunakan model pembelajaran kooperatif kesadaran nilai cinta tanah airnya ada perbedaan dibandingkan dengan kelompok yang menggunakan metode ekspositoris?
1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1 Mengetahui cara penggunaan model kooperatif dengan teknik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
pada siswa kelas III SDN Adisucipto 2 yahun ajaran 2012/2013.
1.3.2 Mengetahui apakah kesadaran nilai cinta tanah air pada kelas eksperimen yang menggunakan model kooperatif ada perbedaan dibandingkan dengan kelompok yang menggunakan metode ekspositoris.
1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1 Bagi siswa : Mendapatkan pengalaman dalam belajar pada mata pelajaran PKn dan dengan model pembelajaran kooperatif dengan menggunakan teknik mencari pasangan
1.4.2 Bagi Guru : Memberikan wawasan mengenai model pembelajaran kooperatif dengan teknik mencari pasangan pada mata pelajaran PKn dan dapat digunakan pada mata pelajaran yang lain
1.4.3 Bagi sekolah : Menambah sumber bacaan dan referensi yang ada disekolah dan dapat meningkatkan wawasan mengenai model dan teknik pembelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1.4.4 Bagi peneliti : Memberikan pengalaman dan wawasan dalam hal-hal yang berkaitan dengan mata pelajaran PKn serta memberikan pengetahuan dalam menerapkan model pembelajaran kooperatif pada mata pelajaran PKn.sehingga dapat digunakan bahan penelitian yang lebih baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB II LANDASAN TEORI Bab II landasan teori berisi kajian pustaka, kerangka berpikir,dan
hipotesis. Kajian pustaka membahas teori-teori yang relevan dan beberapa hasil penelitian terdahulu. Selanjutnya dirumuskan kerangka berpikir dan hipotesis yang berisi dugaan sementara atau jawaban sementara dari rumusan masalah penelitian.
2.1 Kajian Pustaka
2.1.1 Teori-teori yang mendukung
Dalam teori-teori yang relevan ini dibahas teori nilai, teori kesadaran, model pembelajaran kooperatif, model pembelajaran kooperatif dengan teknik mencari pasangan, dan mata pelajaran PKn. Seluruhnya dibahas secara runtut sebagai berikut.
2.1.1.1 Nilai
Menurut Max Scheler dalam(dalam Wahana,2004:51) berpendapat bahwa nilai merupakan suatu kualitas yang tidak tergantung pada pembawanya, merupakan kualitas yang telah dapat dirasakan manusia tanpa melalui pengalaman indrawi terlebih dahulu. Nilai merupakan kualitas yang tidak tergantung,dan tidak berubah seiring dengan perubahan barang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Nilai merupakan kualitas yang memiliki daya tarik serta dasar bagi tindakan manusia serta untuk mendorong manusia untuk mewujudkannya.karena nilai memiliki kesesuaian dengan kecenderungan kodrat manusia (Wahana.2004:84)
Teori Nilai menurut Takdir (1986:3) nilai merupakan proses menyelidiki isi penilaian,yaitu proses-proses yang mendahului,mengiringkan,dan menentukan semua kelakuan manusia.karena itu teori nilai mengahadapi manusia sebagai makhluk yang berkelakuan sebagai objeknya. Dibandingkan dengan kelakuan hewan yang menggunakan insting yang membuat hubungan antara hewan dan sekitarnya saling melengkapi, kemampuan manusia yang menggunakan akal budi berada dalam suasana kebebasan yang lebih besar. Kehidupan hewan dengan instingnya lebih tetap terikat pada sekitarnya, dalam hidup manusia selalu ada proses pengaruh-mempengaruhi yang dinamik antara akal budinya dengan lingkungan alamnya, lingkungan masyarakatnya dan lingkungan kebudayaanny.
2.1.1.1.1 Peranan Nilai dalam kehidupan Manusia
Menurut (Wahana,2004:70) peranan nilai dalam kehidupan sehari-hari sangatlah penting untuk pembentukan diri manusia melalui tindakan-tindakannya.
Peranan nilai dalam kehidupan manusia sebagai berikut:
2.1.1.1.1.1 Tanggapan Manusia Terhadap Nilai
1. Cara Manusia memahami nilai Menurut Max Scheler (dalam Wahana,2004:70),berpendapat bahwa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
selalu tampak pada kita yang ada pada pembawa nilai,atau objek bernilai.pembawa nilai ini merupakan objek yang nyata,misalnya batu,kanvas,kertas,sikap,gerakan,yang dapat kita ketahui melalui indra.Manusia bukanlah penerima pasif impresi (kesan) dari barang sekitar kita.hubungan subjek-objek merupakan gerakan dinamis antara manusi dan barang yang mengahasilkan isi pengalaman praktisnya.dalam pandangan dunia kita yang bersifat alami,objek nyata tidak diberikan kepada kita sebagai barang atau benda murni,melainkan sebagai barang yang memiliki nilai.Max Scheler menekankan kembali aspek emosional manusia dan menguraikan fungsinya dalam proses pemahaman akan nilai dan tindakan moral.kita berhubungan dengan dunia terutama tidak melalui persepsi intelektual tetapi melalui perasaan terhadap nilai.Hubungan emosional kita mendahului kegiatan intelektual kita.
2. Saranan Manusia memahami Nilai Kedekatan hubungan antara teori apriori emosional dengan teori nilai objektif.hati manusia merupakan suatu kesejahteraan yang tepat antara keteraturan hati yang bersifat apriori dengan susunan nilai yang bersifat hierarkis objektif.Istilah Ordo amoris memiliki dua pengertian dasar yaitu,normatif dan deskriptif dalam pengertian normatif ,ordo
amoris menandakan susunan cinta yang benar secara objektif atau
pasangan teratur dari hierarki nilai yang direfleksikan dalam hati manusia.Ordo amoris merupakan inti dari keteraturan dunia yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
diambilnya sebagai keteraturan ilahi.Demikian pula manusia,yang berdiri dalam keteraturan dunia ini,merupakan pelayan Allah yang paling bebas dan paling berharga,dan hanya dalam kapsitas ini manusia disebut sebagai tuan bagi ciptaan.
3. Sikap Manusia terhadap Nilai Hierarki nilai memiliki kodrat yang objektif dan tak berubah,yang pada akhirnya bersumber/berdasar pada cinta abadi allah.Nilai harus dicintai dan diwujudkan dalam hidup manusia sesuai dengan tingkatan tinggi rendahnya,tingkatan yang lebih tinggi harus didahulukan daripada yang lebih rendah.Menurut Max Scheler cinta adalah suatu emosi yang menurut arti katanya adalah suatu gerakan yang membimbing kita keluar dari ke-egoan kita,serta mengatasi keterbatasan diri kita.Cinta bukanlah suatu keadaan perasaan yang statis,tetapi merupakan gerakan dinamis menuju nilai yang lebih tinggi serta pribadi-pribadi lainnya.Resentment adalah perasaan benci serta merendahan secara terus-menerus dan tak tersembuhkan yang berlangsung dalam diri individu dan kelompok.Perasaan Resentment berasal dari ketidakmampuan dalam diri subjek yang berperasaan jengkel tersebut disertai oleh perasaan menyembunyikan ketidakbernilaian dirinya dibandingkan orang lain.Iri hati merupakan suatu perasaan tidak mampu yang kita alami ketika orang lain memiliki suatu nilai yang kita dambakan.perasaan iri hati mengarah pada perasaan resentment,bila nilai yang didambakan tersebut tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dapat,sementara nilai tersebut justru terwujud dalam lingkungan tempat membandingkan diri dengan orang lain.
2.1.1.1.1.1.1 Peranan Nilai bagi Manusia
Nilai memiliki peranan sebagai daya tarik serta dasar bagi tindakan manusia,seta mendorong manusia untuk mewujudkan nilai-nilai yang ditemukannya dalam tindakan-tindakannya.(Wahana,2004:84)
1. Peranan Nilai bagi Tindakan Manusia Nilai merupakan objek sejati bagi tindakan merasakan yang terarah( Internasional) Isi nilai perasaan internasional tersebut telah tersedia terlebih dahulu sebelum adanya tindakan kesadaran lainnya.Nilai yang lebih tinggi tampak dalam cinta tanpa memperbandingkan dengan nilai-nilai lainnya.Dalam cinta,nilai yang lebih tinggi tersebut memamcar keluar untuk pertama kalinya.Nilai yang lebih tinggi tersebut tidak ada disana sebelum atau diluar gerakan cinta tersebut.Keterarahan atau orientasi cinta menuju pada perwujudan nila lebih tinggi yang belum teraktualisasikan secara konkret,orientasi iti sendiri adalah bernilai positif,yaitu orientasi yang etrarah untuk mengatasi tingkat nilai yang lebih rendah.
2. Peranan Nilai bagi pembentukan diri Manusia Dalam memahami manusia sebagai person,akan tampak bahwa nilai- nilai yang terwujud dalam tindakan manusia menjadi dasar dan arah bagi pembentukan dirinya.Manusia sebagai makhluk hidup,memiliki
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dalam diri keseluruhan kenyataan keberadaan psikis dari makhluk yang lebih rendah.sebagai suatu ada dalam lingkup ini,manusia dapt dipelajari dengan metode psikologi eksperimental.keseluruhan komplek kehidupan psikis ini berpusat dalam diri manusi sebagai “aku” kegiatan “aku” dinamakan fungsi seperti melihat,mencicipi,merasakan secara badani. Fungsi berhubungan dengan lingkungan tubuh.lingkungan kehidupan ini dengan demkian menguasai subjek yang terwujud.Aku memiliki sifat sebagai yang dapat menjadi objek pengetahuan atau objek tindakan refleksif.dengan demikian,kita memahami bahwa manusia sebagai person berkembang dan berubah terus-menerus didalam dan melalui tindakan- tindakannya.segala tindakan akan terarah untuk merespon nilai yang ditemukan dan dirasakannya,yang mengandung suatu keharusan untuk mewujudkannya(terhadap nilai positif).serta untuk menghilangka atau menghapuskannya(terhadap nilai negatif),Ini berarti bahwa nilai memiliki peran mengarahkan dan memberi daya tarik pada manusia dalam membentuk dirinya melalui tindakan-tindakannya.
3. Tipe-tipe Person Benilai sebagai Model Pembentukan Manusia Ada 5 nilai person , yaitu (1) nilai kesenangan artis , (2) nilai kegunaan pemimpin, (3) nilai kehidupan pahlawan, (4) nilai spiritual jenius, dan (6) nilai kekudusan santo.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2.1.1.2 Pendidikan Nilai
Menurut Sastrapratedja dalam (Kaswardi,2000:3) Pendidikan Nilai ialah penanaman dan pengembangan nilai-nilai dalam diri seseorang.pendidikan tidak hanya mau mengembangkan ilmu,keterampilan,teknologi,etik moral yang semuanya dapat disebut dengan pendidikan nilai. Dalam pengertian yang sama,menurut Mardiatmadja (dalam Mulyana,2004:119) mendefinisikan pendidikan nilai sebagai bantuan terhadap peserta didik agar menyadari dan mengalami nilai-nilai sera menempatkan secara integral dalam keseluruhan hidupnya.Pendidikan nilai tidak tampak hanya merupakan program khusus yang diajarkan melalui sejumlah mata pelajaran,akan tetapi mencakup keseluruhan program pendidikan.sasaran yang dituju dalam pendidikan nilai adalah penanaman nilai-nilai luhur ke dalam diri peserta didik. salah satu tugas dari pendidikan nilai menurut Andre Benoit dalam (Kaswardi,1993:101) pendidikan nilai bertugas untuk membuat orang sadar bahwa nilai sebagai pedoman dalam bertindak yang bersifat mendua.kendati ada masalah pendidik harus berusaha sebagai mungkin mengarahkan,menjelaskan nilai-nilai membuktikan hubungan macam nilai,menganalisis arti dari situasi konkrit dan bagian-bagian dari situasi konkrit itu dalam konteks sosial yang lebih luas.
Jadi kesimpulannya pendidikan nilai merupakan pengembangan pada peserta didik atau dalam diri untuk menyadarkan akan nilai sebagai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
pedoman dalam bertindak dan untuk penanaman nilai-nilai luhur terhadap diri peserta didik.
2.1.1.3 Kesadaran Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2001) kesadaran mempunyai arti (1) keinsafan; keadaan mengerti: akan harga dirinya timbul karena ia diperlakukan secara tidak adil; (2) hal yang dirasakan atau dialami oleh seseorang.
Sadar diartikan merasa, tahu, ingat kepada keadaan yang sebenarnya, atau ingat (tahu) akan keadaan dirinya. Kesadaran diartikan keadaan tahu, mengerti dan merasa. Widjaja (1984: 14) mengatakan bahwa “Kesadaran merupakan sikap/perilaku mengetahui atau mengerti taat dan patuh pada peraturan dan ketentuan perundangan yang ada pula merupakan sikap/perilaku mengetahui atau mengerti, taat dan patuh pada adat istiadat dan kebiasaan yang hidup dalam masyarakat.
Menurut (Semium,2006:59) kesadaran merupakan satu-satunya tingkat kehidupan mental yang secara langsung tersedia bagi kita. Jadi dapat disimpulkan bahwa kesadaran merupakan sikap sadar dan ingat pada keadaan yang sebenarnya yang secara langsung tersedia bagi kita.
2.1.1.4 Cinta Tanah Air
Cinta tanah air atau nasionalisme adalah manifesti kesadaran bernegara atau semangat bernegara (Slametmuljana, 1968:7).
Dalam (Sartono,1993:16) Ideologi nasionalisme memuat beberapa prinsip, diantaranya (1) kesatuan (unity), (2) kebebasan (liberty), (3) kesamaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(equality), (4) kepribadian (individuality), dan (5) prestasi (performance). Selama
pergerakan nasional kelima prinsip itu menjadi tujuan perjuangan.untuk memantapkan martabat serta harga diri bangsa.
Dalam (Slametmuljana, 1968:10) mengatakan sesungguhnya justru di negara yang merdeka saja nasionalisme dapat berkembang secara leluasa menurut kemampuan dan kemauan para warga negara sendiri tanpa mengalami tekanan dari pihak lain.
Mengingat keadaan di Indonesia dengan pluralismenya maka untuk mewujudkan prinsip pertama diperlukan dukungan ideologi Pancasila yang mempunyai potensi mentransedensi pluralitas etnisitas, religiositas, linguistik dan lain sebagainya (Sartono, 1993:24)
2.1.1.5 Kesadaran akan Nilai Cinta Tanah Air
Menurut (Sartono, 1993:17) kesadaran nasional yaitu kesadaran yang menempatkan pengalaman, perilaku, serta tindakan individu dalam kerangka nasional.
Dalam (Sartono, 1993:14) fungsi pendidikan kewarganegaraan sangatlah fundamental dalam rangka nation building. Hal tersebut merupakan proses sosialisasi yang membudayakan nilai-nilai nasionalisme beserta kebudayaan dan identitas nasionalnya, sehingga melembagalah etos bangsa dalam kepribadian individual serta kehidupan kolektif para warga negara.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Kesadaran akan nilai berarti kesadaran akan berbagai hal yang berkaitan dengan nilai, antara lain: (1) menyadari akan adanya nilai sebagai kualitas yang perlu diusahakan, (2) menyadari akan peranan nilai yang menjadi daya tarik bagi kualitas untuk mewujudkannya, (3) menyadari akan sarana-sarana serta cara-cara yang perlu diusahakan demi terwujudnya nilai yang dituju, (4) menyadari sikap yang diperlukan demi terwujudnya nilai yang diharapkan, dan (5) menyadari tindakan yang pelu silakukan demi terwujudnya nilai yang menjadi tujuannya (Wahana,2013).
2.1.2 Pembelajaran Tematik
2.1.2.1 Pengertian Pembelajaran Tematik
Pembelajaran tematik dimaknai sebagai pembelajaran yang dirancang berdasarkan tema-tema tertentu.Pembelajaran Tematik merupakan model pembelajaran termasuk salah satu tipe atau jenis dari model pembelajaran
Terpadu .istilah Pembelajaran Tematik pada dasarnya adalah model pembelajaran
terpadu yang menggunakan tema untuk mengaitkan beberapa mata pelajaran sehingga dapat memberikan pengalamn bermakna kepada siswa (Depdiknas dalam Trianto,2011: 147).
Pembelajaran Tematik (Yunanto,2004:4) adalah pendekatan belajar yang memberi ruang kepada anak untuk berperan aktif dalam kegiatan belajar.Selanjutnya,menurut (Kunandar,2007:311) tematik adalah alat atau wadah untuk mengedapankan berbagai konsep kepada anak didik secara utuh.
Pembelajaran Tematik dikemas dalam suatu tema atau bisa disebut dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
mengintegrasikan pengetahuan ,kemahiran dan nilai pembelajaran serta pemikiran yang kreatif dengan menggunakan tema.Dengan kata lain pembelajaran tematik adalah pembelajaran yang menggunakan tema dalam mengaitkan beberapa mata pelajaran sehingga dapat memberikan pengalaman bermakna bagi peserta didik.Dikatakan bermakana karena dalam pembelajaran tematik,peserta didik akan memahami konsep-konsep yang mereka pelajari melalui pengalaman langsung dan menghubungkannya dengan konsep lain yang telah dipahaminya.
Pembelajaran tematik ,sebagai model pembelajaran memiliki arti penting didalam membangun kompetensi peserta didik,antara lain: Pembelajaran tematik lebih menekankan pada keterlibatan siswa didalam proses belajar secara aktif dalm proses pembelajaran.sehingga siswa dapat memperoleh pengalaman langsung dan terlatih untuk dapat menemukan sendiri berbagai pengetahuan yang dipelajari.
Pembelajaran tematik lebih menekankan pada penerapan konsep belajar sambil melakukan sesuatu (Learning by doing).oleh karena itu guru perlu mengemas atau merancang pengalaman belajar yang akan mempengaruhi kebermaknaan belajar siswa(Trianto,2011: 156)
2.1.2.2 Karakteristik Pembelajaran Tematik
Menurut Depdiknas,dalam Pembelajaran Tematik terdapat beberapa karakteristik pembelajaran tematik adalah (Trianto,2009:92).
a. Berpusat pada siswa Pembelajaran tematik berpusat pada siswa,hal ini sesuai dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
sebagai subyek belajar sedangkan guru lebih banyak berperan sebagai fasilitator yaitu,memberikan kemudahan-kemudahan kepada siswa untuk melakukan aktivitas belajar.
b. Memberikan pengalaman langsung Dengan adanya pengalaman langsung siswa dihadapkan pada sesuatu yang nyata sebagai dasar untuk memahami hal-hal yang abstrak.
c. Pemisahan mata pelajaran tidak begitu jelas Fokus pembelajaran tematik diarahkan kepada pembahasan tema-tema yang paling dekat berkaitan dengan kehidupan siswa d. Menyajikan konsep dari berbagai mata pelajaran
Pembelajaran tematik menyajikan konsep-konsep dari berbagai mata pelajaran dalam suatu proses pembelajaran.dengan demikan,siswa mampu memahami konsep-konsep tersebut
e. Bersifat fleksibel Guru hanya mengaitkan bahan ajar dari suatu mata pelajaran dengan mata pelajaran yang lainnya,bahkan mengaitkan dengan kehidupan nyata yangada dalam kehidupan sehari-hari
f. Menggunakan prinsip belajar sambil bermain dan menyenangkan Dengan menggunakan pembelajaran yang menyenangkan peserta didik mampu menyerap pengetahuannya dengan baik.
Menurut (Kunandar,2007:315),pembelajaran tematik mempunyai beberapa kelebihan yakni:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
a. Menyenangkan karena berangkat dari minat dan kebutuhan peserta didik b. Memberikan pengalaman dan kegiatan belajar mengajar yang relevan dengan tingkat perkembangan dan kebutuhan peserta didik c. Hasil belajar dapat bertahan lama karena lebih berkesan dan bermakna
d. Mengembangkan keterampilan berfikir peserta disesuaikan dengan persoalan yang dihadapi e. Menumbuhkan keterampilan sosila melalui kerja sama
f. Memiliki sikap toleransi,komunikasi dan tanggap terhadap gagasan orang lain g. Menyajikan kegiatan yang bersifat nyata sesuai dengan persoalan yang dihadapi dalam lingkungan peserta didik.
Kelemahan dari pembelajaran Tematik menurut ( Kusnandar, 2007 : 315), pembelajaran tematik mempunyai beberapa kelemahan yakni : a. Aspek pendidik
Pendidik harus mempunyai wawasan yang luas.pendidik dituntut untuk mencari banyak informasi dari berbagai hal tentang pengetahuan tersebut.jika pendidik tidak memiliki hal tersebut maka pembelajaran tematik sulit terwujud b. Aspek peserta didik
Peserta didik dituntut adanya kemampuan akademik maupun kreatifitasnya,hal ini diperlukan karena dalam pembelajaran tematik diperlukan kemampuan menguraikan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
c. Aspek sarana dan sumber pembelajaran Pembelajaran tematik memerlukan bahan bacaan atau sumber informasi yang cukup banyak dan bervariasi,mungkin juga fasilitas internet.Semua ini akan menunjang,memperkaya,dan mempermudah pengembangan wawasan.Bila sarana ini tidak terpenuhi,maka penerapannya pembelajaran ini akan terhambat.
2.1.3 Model Pembelajaran Kooperatif
2.1.3.1 Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif