Pengaruh penggunaan model pembelajaran berbasis masalah terhadap tingkat kesadaran siswa akan nilai globalisasi pada mata pelajaran PKn kelas IV A SD Negeri Sinduadi 1 - USD Repository

  

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS

MASALAH TERHADAP TINGKAT KESADARAN SISWA AKAN NILAI

GLOBALISASI PADA MATA PELAJARAN PKn KELAS IV A

SD NEGERI SINDUADI 1

  

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

  Disusun oleh:

  

Brigitta Petrasari Nugrahaningsih

NIM : 091134077

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

  

2013

HALAMAN PERSEMBAHAN

  Dengan penuh cinta, karya ini kupersembahkan untuk : 1.

  Tuhan Yesus Kristus karena selalu memberikan rahmat dan kasih yang melimpah di dalam kehidupan ini.

  2. Kedua orang tuaku (Margareta Ambar W S.Pd) dan (Andreas Legawa Agung J. SE) yang selalu memberikan dukungan, doa dan semangat untuk diriku.

  3. Kedua adikku (Elizabeth Meira Devi Astuti) dan (Yohanna Fransiska Silvy Oktawuri) yang telah mendukung saya selama ini.

  4. Keluarga kecilku , Didik Arifin dan A. Naswa Vely Anjani 5.

  Almamater tercinta, Universitas Sanata Dharma.

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

  Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan atau daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

  Yogyakarta, 11 Oktober 2013 Penulis,

  Brigitta Petrasari Nugrahaningsih

  

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

  Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama : Brigitta Petrasari Nugrahaningsih NIM : 091134077 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:

  

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS

MASALAH TERHADAP TINGKAT KESADARAN SISWA AKAN NILAI

GLOBALISASI PADA MATA PELAJARAN PKn KELAS IVA SD

NEGERI SINDUADI 1

  Dengan demikian, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberi royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

  Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal: 11 Oktober 2013 Yang menyatakan, Brigitta Petrasari Nugrahaningsih

  

ABSTRAK

Nugrahaningsih, Brigitta Petrasari. 2013. Pengaruh Penggunaan Model

Pembelajaran Berbasis Masalah Terhadap Tingkat Kesadaran Siswa Akan

Nilai Globalisasi Pada Mata Pelajaran PKn Kelas IVA SD Negeri Sinduadi 1.

  Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.

  Kata kunci: Mata Pelajaran PKn, model Pembelajaran Berbasis Masalah, nilai globalisasi Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan kesadaran akan nilai globalisasi menggunakan model pembelajaran berbasis masalah pada siswa kelas IVA SD N Sinduadi 1 tahun ajaran 2012/2013.

  Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimental tipe Subjek penelitian ini adalah kelas IV B SD N non-equivalent control design. Sinduadi 1 (Kelompok kontrol) dan siswa kelas IVA SD N A Sinduadi 1 sebagai kelas eksperimen. Pengumpulan data dilakukan dengan memberi kuesioner untuk

  

pretest dan posttest. Pengumpulan data ini kemudian diolah menggunakan

  program SPSS Statistic 18 for Windows dengan menggunakan tahap untuk kedua kelompok tersebut yakni: 1) uji homogenitas skor pretest antara kelompok kontrol dan kelompok eksperimen, 2) uji perbandingan skor pretest ke posttest.

  Hasil penelitian menunjukkan bahwa model pembelajaran berbasis masalah berpengaruh secara signifikan terhadap peningkatan kesadaran akan nilai globalisasi. Hal tersebut dapat ditunjukkan dengan harga Sig. (2-tailed) untuk kelompok kontrol adalah 0,358 atau >0,05 , maka Ho diterima dan Hi ditolak. Artinya tidak ada perbedaan yang signifikan (homogen) antara skor pretest dan

  

posttest pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Dengan kata lain

  kedua skor pretest berada pada level yang sama sehingga akan digunakan analisis perbandingan skor pretest dari kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Sedangkan uji perbandingan skor pretest ke posttest antara kelompok kontrol dan kelompok eksperimen diperoleh hasil perhitungan Sig. (2-tailed) untuk kelompok kontrol yaitu 0,000 dan kelompok eksperimen 0,000. Kedua kelompok memiliki harga sig. (2-tailed) < 0,05 yang berarti terjadi peningkatan yang signifikan. Kenaikan skor pada kelompok kontrol dari 2,65 menjadi 3,49, berarti persentase kenaikan skor pada kelompok kontrol yaitu sebesar 31,69 % sedangkan kelompok eksperimen, dari 2,76 menjadi 3,89 berarti persentase kenaikan skor kelompok eksperimen sebesar 40,94 %.

  

ABSTRACT

Nugrahaningsih, Brigitta Petrasari. 2013. The Effect of Using Problem-Based

Learning To Level of Awareness of The Value of Globalization on The Subjects

of PKn At SD Negeri Sinduadi 1 Grade IV A. Yogyakarta: Sanata Dharma

University.

  Keywords: PKn, problem-based learning model, globalization value This research purpose is to determine the increase of globalization

awareness using problem based-learning model toward students at SD Negeri

Sinduadi 1 grade IV A year 2012/2013.

  The kind of this research is conducted on experimental quasi typenon-

aquivalent control group design . The subject of this research was the students of

SD Negeri Sinduadi 1 grade IV B (controled group) and the students of SD Negeri

  Sinduadi 1 grade IV A as the experimental class. The data was collected by giving

  

pre-test and post-test in form of questionnaire. The data was processed by using

SPSS 18 for Windows program by using two steps; (1) pre-test score of

homogeneity test between controled group and experimental group, (2)

comparison test from pre-test to post-test.

  The result showed that the problem-based learning model is significantly

affect the ability to the increase of globalization awareness significantly. This

result of this research could be proved using the value of sig. (2-tailed) was 0,358

or > 0,05 so H was accepted and H was rejected. It means that there was no

  1

significant (homogen) differences between pre-test in controled group and

experimental group. In other words, those two pre-test scores had equivalent level

so the writer used the comparison analysis of pre-test score from controled group

and experimental group. The result of comparison test from pre-test score to post-

test between controlled group and experimental group was sig. (2-tailed); 0,000

for controlled group and 0,000 for experimental group. Those two groups had sig.

  

(2-tailed) < 0,005. It means that the increase of score percentage in controlled

group was 31,69%; from 2,65 to 3,49. While in the experimental group, it was

40,94%; from 2,76 to 3,89.

  

PRAKATA

  Puji syukur kepada Tuhan yang telah melimpahkan kasih dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul : Pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran Berbasis Masalah Terhadap Tingkat Kesadaran Siswa Akan Nilai Globalisasi Pada Mata Pelajaran PKn Kelas IVA SD Negeri Sinduadi 1 Tahun Ajaran 2012/2013, dengan baik. Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai pihat maka skripsi ini tidak akan terselesaikan dengan baik. Oleh karena itu, pada kesempatan ini dengan hati yang tulus penulis mengucapkan terima kasih kepada:

  1. Rohandi Ph.D, selaku Dekan Fakultas keguruan dan Ilmu Pendidikan.

  2. Gregorius Ari Nugrahanta, S.J.,S.S.,BST.,M.A, selaku Ketua Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

  3. Drs. Paulus Wahana, M.Hum. selaku dosen pembimbing I dan Elisabeth Desiana Mayasari, S.Psi.,M.A selaku dosen pembimbing II yang telah membimbing peneliti dengan penuh kesabaran dan kebijaksanaan.

  4. Sudiyo, S.Ag, M.Pd, selaku kepala SD Negeri Sinduadi 1 yang telah memberi ijin untuk melakukan penelitian di SD Negeri Sinduadi 1.

  5. Drs. Riyamto, selaku guru mata pelajaran PKn SD Negeri Sinduadi 1 yang sudah banyak membantu peneliti sehingga penelitian dapat berjalan dengan lancar.

  6. Siswa kelas IV A dan siswa kelas IV B SD Negeri Sinduadi 1 yang telah bekerjasama dalam penelitian ini sehingga penelitian berjalan dengan lancar.

  7. Sekretariat PGSD yang telah membantu proses perijinan hingga skripsi ini dapat selesai dengan baik.

  8. Kedua orang tua, kedua adikku, yang telah mau bekerjasama dengan baik sehingga penelitian dapat berjalan dengan lancer.

  9. Sahabatku Elsa Serafina, Christina Devi Linawati, Chatarina Dewi Utari, dan Rischa Kristiana yang selalu membantu dan menyemangati sehingga karya ilmiah ini dapat selesai.

  10. Teman-teman satu kelompok payung PKn (Nila, Nia, Ima, Mayang, Chatarina, Desi, Putri, Vitalis) yang banyak memberi masukan dan bantuan kepada peneliti dalam melakukan penelitian dan memberikan dukungan dalam mengerjakan karya ilmiah ini.

  11. Teman-teman PGSD USD kelas A 2009 yang selalu memberikan inspirasi dalam menyelesaikan karya ilmiah ini.

  12. Didik Arifin yang selalu memberikan semangat dan motivasi dalam mengerjakan karya ilmiah ini.

  Penulis menyadari bahwa isi dalam karya ilmiah ini banyak sekali kekurangan karena penulis tahu bahwa manusia tidak luput dari kesalahan. Penulis sangat menerima semua kritik dan saran dari semua pihak. Penulis juga berharap karya tulis ini berguna bagi semua pembaca.

  Penulis

  DAFTAR ISI

  HALAMAN JUDUL .......................................................................................... i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................ ii HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................ iii HALAMAN PERSEMBAHAN ........................................................................ iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ............................................................ v LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN ................................................... vi ABSTRAK ......................................................................................................... vii

  

ABSTRACT ......................................................................................................... viii

  KATA PENGANTAR ....................................................................................... ix DAFTAR ISI ...................................................................................................... xi DAFTAR TABEL .............................................................................................. xiiv DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xiv DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xv BAB I. PENDAHULUAN .................................................................................

  1

  1.1 Latar Belakang Penelitian ...................................................................... 1

  1.2 Rumusan Masalah .................................................................................. 4

  1.3 Tujuan penelitian ..................................................................................... 5

  1.4 Manfaat Penelitian ................................................................................. 5 BAB II. LANDASAN TEORI ...........................................................................

  7

  2.1 Kajian Pustaka ........................................................................................ 7

  2.1.1 Kesadaran ................................................................................... 7

  2.1.2 Nilai ............................................................................................. 8

  2.1.2.1 Pengertian Nilai .......................................................................... 8

  2.1.2.2 Jenis-Jenis Nilai .......................................................................... 10

  2.1.2.3 Pendidikan Nilai .......................................................................... 11

  2.1.3 Model Pembelajaran Berbasis Masalah ...................................... 13

  2.1.3.1 Pengertian Model Pembelajaran Berbasis Masalah ................... 13

  2.1.3.2 Karateristik PBM ........................................................................ 15

  2.1.3.3 Langkah-langkah Pembelajaran Berbasis Masalah ..................... 16

  2.1.3.4 Tujuan PBM ................................................................................ 17

  2.1.4 Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) .......................................... 19

  2.1.4.1 Pengertian Pendidikan Kewarganegaraan .................................. 19

  2.1.4.2 Ruang Lingkup Pkn .................................................................... 20

  2.1.4.3 Standar Kompetensi dan kompetensi Dasar PKn di SD .............. 21

  2.1.5 Globalisasi ................................................................................... 22

  2.1.5.1 Pengertian Globalisasi ................................................................. 22

  2.1.5.2 Proses Globalisasi ........................................................................ 23

  2.1.5.3 Ciri-Ciri Globalisasi .................................................................... 24

  2.1.5.4 Pengaruh Globalisasi di Lingkungan Sekitar .............................. 25

  2.1.5.5 Dampak Positif dan Danpak Negatif Globalisasi ........................ 26

  2.1.5.6 Sikap Menghadapi Globalisasi .................................................... 27

  2.2 Hasil Penelitian Sebelumnya .................................................................. 27

  2.3 Kerangka Berpikir ................................................................................... 29

  2.4 Hipotesis Penelitian ................................................................................. 31

  BAB III METODE PENELITIAN ..................................................................... 32

  3.1 Jenis Penelitian ....................................................................................... 32

  3.2 Populasi dan Sampel ............................................................................... 33

  3.3 Jadwal Pengambilan Data ...................................................................... 34

  3.4 Rencana Tindakan .................................................................................. 35

  3.5 Variabel Penelitian ................................................................................. 37

  3.6 Definisi Operasional ............................................................................... 37

  3.7 Teknik Pengumpulan Data ..................................................................... 38

  3.8 Uji Validitas dan Reliabilitas ................................................................. 43

  3.8.1 Validitas ........................................................................................ 43

  3.8.2 Reliabilitas ..................................................................................... 48

  3.9 Teknik Analisis Data .............................................................................. 49

  3.9.1 Uji Normalitas Data ....................................................................... 49

  3.9.2 Uji Statistik ................................................................................... 50

  3.9.2.1 Uji Homogenitas Skor Pretest .................................................... 50

  3.9.2.2 Uji Kenaikan Skor Pretest Dan Posttest .................................... 50

  BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................... 52

  4.1 Hasil Penelitian ...................................................................................... 52

  4.1.1 Pengaruh Penggunaan Model PBM Terhadap Tingkat Kesadaran Akan Nilai Globalisasi ........................................................................ 52

  4.1.2 Uji Normalitas Data ............................................................................ 53

  4.1.3 Uji Homogenitas Skor Pretest Antara Kelompok Kontrol dan Eksperimen ................................................................................... 55

  4.1.4 Uji Kenaikan Skor Pretest ke Posttest ................................................. 57

  4.2 Pembahasan ...................................................................................................... 60 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN .............................................................

  63

  5.1 Kesimpulan ............................................................................................ 63

  5.2 Keterbatasan Penelitian ........................................................................... 64

  5.3 Saran ....................................................................................................... 64 DAFTAR REFERENSI ..................................................................................... 66 LAMPIRAN ....................................................................................................... 68

  DAFTAR TABEL Tabel 1. Langkah-langkah PBM .....................................................................

  16 Tabel 2. Pengaruh Perlakuan ...........................................................................

  33 Tabel 3. Jadwal Penelitian ...............................................................................

  34 Tabel 4. Penjabaran Indikator .........................................................................

  41 Tabel 5. Kisi-kisi Instrumen Kuesioner ...........................................................

  43 Tabel 6. Kisi-kisi Pernyataan Kuesioner untuk Mencari Validitas Item .........

  45 Tabel 7. Hasil Uji Validitas Instrumen ...........................................................

  47 Tabel 8. Kriteria Koefisien Reliabilitas. ..........................................................

  48 Tabel 9. Reliabilitas ........................................................................................

  48 Tabel 10. Hasil Uji Normalitas .......................................................................

  54 Tabel 11. Perbandingan Skor pretest ..............................................................

  56 Tabel 12. Perbandingan Skor Pretest ke Postest ............................................

  58 Tabel 13. Kenaikan Kesadaran Kelompok Kontrol dan Kelompok Eksperimen ....

  59

  DAFTAR GAMBAR

  Gambar 1. Variabel dependent dan variabel independent ............................... 37 Perbandingan skor pretest ke posttest kelompok kontrol dan eksperimen.. Gambar 2.

  58

  DAFTAR LAMPIRAN

  Lampiran 1 : Silabus Kelompok Eksperimen .................................................. 69 Lampiran 2 : RPP Kelompok Eksperimen ......................................................

  76 Lampiran 3 : Kuesioner ...................................................................................

  88 Lampiran 4 : Analisis SPSS ............................................................................

  93 Lampiran 5 : Uji Validitas ...............................................................................

  96 Lampiran 6 : Uji Reliabilitas ...........................................................................

  97 Lampiran 7 : Pretest dan Posttest Kelompok Kontrol .....................................

  98 Lampiran 8 : Pretest dan Posttest Kelompok Eksperimen ............................. 100 Lampiran 9 : Lembar Kuesioner Validitas Siswa ........................................... 102 Lampiran 10 : Lembar Kuesioner Pretest dan Posttest Kelompok Kontrol .... 104 Lampiran 11 : Lembar Kuesioner Pretest dan Posttest Kelompok

  Eksperimen ............................................................................... 106 Lampiran 12 : Lembar Kerja Siswa ................................................................ 109 Lampiran 13 : Lembar Evaluasi Pertemuan 1 ................................................. 121 Lampiran 14 : Lembar Evaluasi Pertemuan 2 ................................................. 123 Lampiran 15 : Foto-Foto Penelitian ................................................................. 124 Lampiran 16 : Surat Izin Penelitian ................................................................. 127 Lampiran 17 : Surat Keterangan Penelitian ..................................................... 128 Lampiran 18 : Daftar Riwayat Hidup .............................................................. 129

BAB I PENDAHULUAN Pada BAB I ini akan dikemukakan latar belakang penelitian, rumusan masalah, tujuan penelitian, dan manfaat penelitian.

1.1 Latar Belakang Penelitian

  Menurut Kadir (2012:75), pendidikan adalah kegiatan mengoptimalkan perkembangan potensi, kecakapan dan karakteristik pribadi peserta didik.

  Kegiatan pendidikan diarahkan kepada pencapaian tujuan-tujuan tertentu yang disebut tujuan pendidikan. fungsi utama pendidikan adalah mengembangkan kemampuan dan membentuk watak, kepribadian serta peradaban yang bermartabat dalam hidup dan kehidupan, supaya terwujudnya pendidikan yang baik setiap siswa harus memiliki kesadaran . Kesadaran memungkinkan siswa memiliki nilai untuk menyusun rencana dengan sengaja, mempertimbangkan sisi positif dan negatif suatu situasi sebelum mengambil tindakan atau membiarkan keadaan mereda sendiri, dan lebih selektif dalam menentukan arah untuk meraih tujuan (Given, 2007:213).

  Kesadaran memungkinkan siswa memiliki nilai, contohnya dalam menyadari akan adanya nilai sebagai kualitas, siswa harus menyadari bahwa tarian tradisional merupakan kekayaan budaya Indonesia, diperlukan kesadaran nilai yang menyadarkan siswa untuk mengetahui bahwa tarian tradisional merupakan kekayaan budaya Indonesia. Dari salah satu contoh tersebut diketahui kesadaran akan nilai perlu diterapkan melalui mata pelajaran yang sesuai, yaitu mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn). PKn termasuk salah satu mata pelajaran yang penting, karena PKn diajarkan diseluruh tingkat pendidikan, dimulai dari Sekolah Dasar (SD) sampai Perguruan Tinggi. Kesadaran akan nilai perlu diterapkan melalui mata pelajaran PKn karena dapat mengembangkan dan melestarikan nilai luhur yang berakar pada budaya bangsa Indonesia yang diwujudkan dalam bentuk perilaku kehidupan sehari-hari. Siswa diharapkan mampu menjadi manusia yang menyadari nilai-nilai yang ada di dalam pribadi masyarakat dengan PKn, maka hakikat atau intisari PKn adalah pendidikan nilai dan moral. Sebagai pendidikan nilai, PKn akan membantu siswa dalam mengembangkan kesadaran siswa akan nilai-nilai yang termuat dalam hal yang menjadi objek pembahasannya. Tujuannya adalah agar para siswa dapat meningkatkan kesadaran kualitas berpikir dan kesadaran kualitas perasaannya.

  Sebagai bangsa yang memiliki ideologi dan dasar negara Pancasila, tentu saja PKn merupakan program pendidikan yang berlandaskan nilai-nilai Pancasila sebagai wahana untuk mengembangkan dan melestarikan nilai luhur dan moral yang berakar pada budaya bangsa Indonesia yang diharapkan dapat menyadarkan dan mewujudkan dalam bentuk perilaku dalam kehidupan sehari-hari para siswa, baik kesadaran sebagai individu, kesadaran sebagai anggota masyarakat, dan kesadaran sebagai umat manusia makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa (Wiharyanto 2008:5).

  Pada kenyataannya di sekolah yang peneliti temukan, pembelajaran PKn kurang disertai dengan penanaman kesadaran nilai yang terkandung dalam materi yang diajarkan. Pendidik belum mengikutsertakan kesadaran siswa akan nilai, hanya sebatas penanaman konsep mengenai materi saja. Hal itu nampak pada saat guru mengajar, siswa terlihat kurang antusias mengikuti kegiatan belajar mengajar (KBM). Mengingat pelajaran PKn di kelas tersebut dilaksanakan pada siang hari, dan guru kurang kreatif dalam mengemas pembelajaran, yaitu dengan menggunakan model pembelajaran tradisional, sehingga siswa tampak kurang bersemangat dalam belajar. Kesadaran akan pendidikan nilai yang seharusnya ditanamkan pada siswa saat pembelajaran, menjadi tidak terealisasikan.

  Menurut Syarbaini (2011:190), tanpa disadari budaya asing yang masuk ke Indonesia telah mempengaruhi perilaku masyarakat dalam kehidupan sehari-hari, dan ini merupakan proses globalisasi. Maka khususnya pada siswa SD perlu menyadari nilai-nilai globalisasi. Untuk menghadapi globalisasi siswa dituntut untuk menaikkan kualitas kompetensi terhadap pelajaran yang dihadapi. Siswa dipersiapkan untuk memasuki era globalisasi dengan cara terlibat dan mengalami langsung proses nilai-nilai globalisasi ketika mereka berada di dalam proses pembelajaran di kelas.

  Untuk mengatasi era globalisasi pada siswa SD, peneliti bemaksud menerapkan pendidikan kesadaran siswa akan nilai globalisasi. Peneliti berusaha meneliti peningkatkan kesadaran siswa akan nilai globalisasi, melakukan pembelajaran PKn dengan model pembelajaran berbasis masalah (PBM). Menurut Tan dalam Rusman (2011:232), PBM merupakan penggunaan berbagai macam kecerdasan yang diperlukan untuk melakukan konfrontasi terhadap tantangan dunia nyata, kemampuan untuk menghadapi segala sesuatu yang baru dan kompleksitas yang ada. Model PBM adalah model pembelajaran yang menggunakan media nyata sebagai bahan pelajaran. Peneliti merasa bahwa model pembelajaran berbasis masalah cocok untuk diterapkan pada mata pelajaran PKn.

  Sebagai penelitian eksperimen, selain disiapkan kelompok-kelompok eksperimen untuk diteliti, juga disiapkan kelompok kontrol sebagai pembanding.

  Kelompok kontrol menggunakan model pembelajaran ekspositoris (ceramah) dalam pembelajaran PKn. Menurut Sanjaya (2006:145), metode ceramah adalah cara menyajikan pelajaran melalui penuturan secara lisan atau penjelasan langsung kepada sekelompok siswa. Metode ceramah merupakan metode yang sampai saat ini sering digunakan oleh setiap guru atau instruktur. Guru biasanya belum merasa puas manakala dalam proses pengelolaan pembelajaran tidak melakukan ceramah. Melalui ceramah, guru dapat mengontrol keadaan kelas, oleh karena itu sepenuhnya kelas merupakan tanggung jawab guru yang memberikan ceramah dan guru kelas mengajar sendiri materi globalisasi. Sementara kelompok eksperimen, peneliti sendiri yang mengajar PKn menggunakan model PBM, sebagai usaha meningkatkan kesadaran siswa akan nilai terkait globalisasi. Model pembelajaran ini diharapkan dapat mendukung bagi peningkatan kesadaran siswa akan nilai globalisasi.

1.2 Rumusan Masalah

  Berdasarkan penjelasan diatas, secara lebih rinci masalah ini dirumuskan sebagai berikut :

  1.2.1 Apakah penggunaan model pembelajaran berbasis masalah dapat berpengaruh pada tingkat kesadaran siswa akan nilai globalisasi terhadap siswa kelas IVA SD Negeri Sinduadi 1 Tahun Ajaran 2012/2013?

  1.2.2 Apakah kelompok eksperimen yang menggunakan model pembelajaran berbasis masalah memiliki kesadaran akan nilai globalisasi lebih tinggi daripada menggunakan metode ceramah?

  1.3 Tujuan Penelitian

  Tujuan penelitian merupakan sasaran yang hendak dicapai dalam penelitian. Setelah menguraikan rumusan masalah penelitian secara umum ialah memperoleh gambaran umum mengenai pengaruh penggunaan model PBM terhadap tingkat kesadaran akan nilai globalisasi pada mata pelajaran PKn kelas

  IV A SD Negeri Sinduadi 1. Sementara tujuan khusus yang hendak dicapai dalam penelitian ini dijabarkan sebagai berikut.

  1.3.1 Mengetahui pengaruh tingkat kesadaran siswa akan nilai globalisasi, setelah mengikuti pembelajaran PKn dengan model pembelajaran berbasis masalah kelas IVA SD Negeri Sinduadi 1 Tahun Ajaran 2012/2013.

  1.3.2 Mengetahui apakah kelompok eksperimen yang menggunakan model pembelajaran berbasis masalah memiliki kesadaran akan nilai globalisasi lebih tinggi daripada menggunakan pembelajaran dengan metode ceramah.

  1.4 Manfaat Penelitian

  Harapan peneliti selama melakukan proses penelitian dan hasil dari penelitian ini akan bermanfaat bagi berbagai pihak, di antaranya:

1. Bagi Peneliti

  Memberikan pengalaman kolaborasi yang dapat digunakan untuk pengembangan diri dalam berkarya sebagai guru dikemudian hari. Penelitian ini dapat menjadi acuan dan pijakan dalam melakukan penelitian lebih lanjut, khususnya terkait dengan penelitian tentang kesadaran akan nilai.

  2. Bagi Guru Hasil penelitian ini diharapakan mampu berkontribusi bagi guru-guru yang bersangkutan sehingga guru memiliki variasi mengajar yang dapat menciptakan suasana pembelajaran PKn agar lebih kondusif.

  3. Bagi Siswa Penggunaan model PBM dapat menjadi inspirasi bagi siswa untuk lebih aktif dalam mendukung pembelajaran khususnya pada mata pelajaran PKn.

BAB II LANDASAN TEORI Pada bab ini akan dibahas landasan teori yang digunakan dalam penelitian. Pembahasan landasan teori terdiri dari lima bagian yaitu: kajian pustaka, penelitian terdahulu, kerangka berpikir, dan hipotesis penelitian.

2.1 Kajian Pustaka

2.1.1 Kesadaran

  Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008:765) mendefinisikan secara bahasa kata kesadaran berasal dari kata sadar yang mendapat imbuhan ke

  • – an yang

  berarti insyaf; yakin; merasa; tahu dan mengerti; 1. Keinsyafan; keadaan mengerti: ~ akan harga dirinya timbul karena ia diperlakukan secara tidak adil; 2.

  Hal yang dirasakan atau dialami oleh seseorang. Kesadaran merupakan suatu yang dimiliki oleh manusia dan tidak ada pada ciptaan yang lain. Kesadaran yang dimiliki oleh manusia merupakan bentuk unik dimana ia dapat menempatkan diri manusia sesuai dengan yang diyakininya.

  Menurut Hobson (dalam Given 1994:88-209), kesadaran merupakan pemahaman otak-pikiran tentang sebagian informasinya sendiri. Kesadaran merupakan sikap sadar dan ingat pada keadaan yang sebenarnya yang secara langsung tersedia bagi kita. Kesadaran sangat berkaitan dengan manusia bahkan yang membedakan manusia dengan binatang. Kesadaran merupakan unsur dalam manusia, dalam memahami realitas dan bagaimana cara bertindak atau menyikapi terhadap realitas. Manusia dengan dikaruniai akal budi merupakan makhluk hidup yang sadar akan dirinya. Kesadaran yang dimiliki oleh manusia dalam diri, akan diri sesama, masa silam, dan kemungkinan masa depannya.

  Menurut Given (2007:213), kesadaran berarti memahami beragam perasaan, pikiran, hasrat, tindakan, reaksi, dan secara sadar memanipulasi.

  Kesadaran memungkinkan memiliki niat untuk menyusun rencana dengan sengaja. Kesadaran mempertimbangkan sisi positif dan negatif suatu situasi sebelum mengambil tindakan atau membiarkan keadaan mereda sendiri, dan untuk secara selektif dan berarti menentukan arah tindakan untuk meraih tujuan.

  Dari uraian di atas dapat disimpulkan kesadaran merupakan sikap sadar dan ingat pada keadaan yang sebenarnya yang secara langsung tersedia bagi kita.

  Kesadaran sangat berkaitan dengan manusia bahkan yang membedakan manusia dengan binatang. Kesadaran merupakan unsur dalam manusia, dalam memahami realitas dan bagaimana cara bertindak atau menyikapi terhadap realitas. Manusia dengan dikaruniai akal budi merupakan makhluk hidup yang sadar akan dirinya.

  Kesadaran yang dimiliki oleh manusia dalam diri, akan diri sesama, masa silam, dan kemungkinan masa depannya.

2.1.2 Nilai

2.1.2.1 Pengertian Nilai

  Wahana (2004:84) mendefinisikan nilai merupakan kualitas yang memiliki daya tarik serta dasar bagi tindakan manusia serta untuk mendorong manusia untuk mewujudkannya, karena nilai memiliki kesesuaian dengan kecenderungan kodrat manusia. Nilai memiliki peranan sebagai daya tarik serta dasar bagi tindakan manusia. Nilai mendorong manusia untuk mewujudkan nilai-nilai yang ditemukannya dalam tindakan-tindakannya.

  Menurut Syarbaini (2011:33), nilai adalah sesuatu yang berharga, berguna, indah, memperkaya batin, dan menyadarkan manusia akan harkat dan martabatnya. Nilai bersumber pada budi yang berfungsi mendorong dan mengarahkan sikap dan perilaku manusia. Nilai sebagai suatu sistem (sistem nilai) merupakan salah satu wujud kebudayaan, di samping sistem sosial dan karya. Dalam pelaksanaannya, nilai-nilai dijabarkan dalam wujud norma, ukuran, dan kriteria sehingga merupakan suatu keharusan anjuran atau larangan, tidak dikehendaki, atau tercela. Nilai berperan sebagai dasar pedoman yang menentukan kehidupan setiap manusia. Nilai berada dalam hati nurani, kata hati, dan pikiran sebagai suatu keyakinan, dan kepercayaan yang bersumber dari berbagai sistem nilai.

  Menurut Takdir (1966:3), teori nilai menyelidiki proses dan isi penilaian, yaitu proses yang mendahului dan menentukan semua kelakuan manusia. Karena itu teori nilai menghadapi manusia sebagai makhluk yang berkelakuan sebagai objeknya. Dibandingkan dengan kelakuan hewan yang menggunakan insting yang membuat hubungan antara hewan dan sekitarnya saling melengkapi, kemampuan manusia yang menggunakan akal budi berada dalam suasana kebebasan yang lebih besar. Kehidupan hewan dengan instingnya lebih tetap terikat pada sekitarnya, dalam hidup manusia selalu ada proses pengaruh-mempengaruhi yang dinamik antara akal budinya dengan lingkungan alamnya, lingkungan masyarakatnya dan lingkungan kebudayaannya. Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa nilai adalah acuan setiap manusia yang berfungsi sebagai pendorong dan mengarahkan di kehidupan manusia dalam bersikap dan perilaku yang sesuai dengan harkat dan martabatnya. Dalam pelaksanaanya, nilai-nilai dijabarkan dalam wujud norma, ukuran, dan kriteria sehingga merupakan suatu keharusan anjuran atau larangan, tidak dikehendaki, atau tercela. Nilai berperan sebagai dasar pedoman yang menentukan kehidupan setiap manusia. Nilai berada dalam hati nurani, kata hati, dan pikiran sebagai suatu keyakinan, dan kepercayaan yang bersumber dari berbagai sistem nilai.

2.1.2.2 Jenis-jenis Nilai

  Menurut Syarbaini (2011:35-36), dalam kaitannya dengan penjabarannya, nilai dapat dikelompokkan kepada tiga macam, yaitu nilai dasar, nilai instrumental, dan nilai praksis.

1. Nilai dasar

  Sekalipun nilai bersifat abstrak, yaitu tidak dapat diamati melalui panca indera manusia, tetapi dalam kenyataannya nilai berhubungan dengan tingkah laku atau berbagai aspek kehidupan manusia. Setiap nilai memiliki nilai dasar, yaitu berupa hakikat, esensi, intisari, atau makna yang dalam dari nilai-nilai tersebut. Nilai dasar itu bersifat universal karena menyangkut kenyataan objektif dari segala sesuatu. Contohnya, hakikat Tuhan, manusia, atau makhluk lainnya.

  Apabila nilai dasar itu berkaitan dengan hakikat Tuhan, maka nilai dasar itu bersifat mutlak, karena Tuhan adalah kausa prima (penyebab pertama), dan segala sesuatu yang diciptakan berasal dari kehendak Tuhan. Nilai dasar itu juga berkaitan dengan hakikat manusia, maka nilai-nilai tersebut harus bersumber kepada hakikat kemanusiaan itu dijabarkan dalam norma hukum yang dapat diistilahkan dengan hak dasar (hak asasi manusia).

  2. Nilai Instrumental

  Nilai instrumental ialah nilai yang menjadi pedoman pelaksanaan dari nilai dasar. Nilai dasar belum dapat bermakna sepenuhnya apabila nilai dasar tersebut belum memiliki formasi serta parameter atau ukuran yang jelas dan konkret. Apabila nilai instrumental itu berkaitan dengan tingkah laku manusia dalam kehidupan sehari-hari, maka nilai tersebut akan menjadi norma moral. Akan tetapi, jika nilai instrumental itu berkaitan dengan suatu organisasi atau negara, maka nilai-nilai instrumental itu merupakan suatu arahan kebijakan atau strategi yang bersumber pada nilai dasar, sehingga dapat juga dikatakan bahwa nilai instrumental itu merupakan suatu eksplementasi dari nilai dasar.

  3. Nilai Praksis

  Nilai praksis merupakan penjabaran lebih lanjut dari nilai instrumental dalam kehidupan lebih nyata. Nilai praksis merupakan pelaksanaan secara nyata dari nilai-nilai dasar dan nilai instrumental. Berhubung fungsinya sebagai penjabaran dari nilai dasar dan nilai instrumental, maka nilai praksis dijiwai oleh nilai-nilai dasar dan instrumental tersebut.

2.1.2.3 Pendidikan Nilai

  Wahap (1995:56) memaparkan bahwa pendidikan nilai paling tidak meliputi empat dimensi utama. Dimensi-dimensi yang dimaksud adalah: menemukan nilai-nilai inti pribadi dan masyarakat, inkuiri filosofis dan rasional terhadap nilai-nilai inti tersebut, respon positif atau negatif terhadap nilai-nilai inti tersebut, pembuatan keputusan yang berkaitan dengan nilai-nilai dasar berdasarkan inkuiri dan respon. Melalui pendidikan nilai, anak akan menyadari apa yang oleh hati nurani masing-masing dapat dipandang sebagai hal yang benar secara moral.

  Menurut Sastrapratedja dalam Kaswardi (1993:3), yang dimaksud pendidikan nilai ialah penanaman dan pengembangan nilai-nilai dalam diri seseorang. Dalam pengertian yang hampir sama, Mardiatmadja dalam Mulyana (2004:119) mendefinisikan pendidikan nilai sebagai bantuan terhadap peserta didik agar menyadari dan mengalami nilai-nilai serta menempatkannya secara integral dalam keseluruhan hidupnya. Jadi pada kesimpulannya, pendidikan nilai adalah pendidikan yang mensosialisasikan nilai-nilai kepada peserta didik.

  Pendidikan nilai sangatlah penting untuk diajarkan di seluruh program pendidikan, agar peserta didik tidak hanya mendapatkan ilmu, keterampilan dan teknologi saja, melainkan dapat mengembangkan aspek kepribadian, moral dan etik.

  Adapun tugas dari pendidikan nilai menurut Benoit dalam Kaswardi (1993:101) yaitu membuat orang sadar, bahwa nilai sebagai pedoman bertindak bersifat mendua, ada nilai positif dan nilai negatif, oleh karena itu sebagai pendidik, harus berusaha sebaik mungkin mengarahkan, dan menjelaskan nilai- nilai positif kepada peserta didik. Benoit juga mengatakan bahwa pendidikan nilai tampil dalam cara yang berbeda-beda, tergantung dari apakah diberikan dalam keluarga, media massa, dalam gerakan remaja di sekolah, dan lain-lain.

  Dalam pelajaran PKn, nilai difungsikan untuk mengarahkan, mengendalikan, dan menentukan kelakuan seseorang karena nilai dijadikan standar perilaku. Demikian juga yang dikatakan Djahiri (1991:6), bahwa PKn hendaknya tidak sekedar disampaikan arti, rumusan, percontohannya semata.

  Hendaknya juga dikaji isi pesan, semangat jiwanya (nilai) untuk selanjutnya disampaikan tatanan moralnya berikut acuan normatif/hukum keharusannya dan tata cara pelaksanaannya. Oleh karena itu, pendidikan nilai sangatlah penting untuk diajarkan dalam PKn. Nilai-nilai pancasila yang dimasukkan dalam pelajaran PKn digali dari kebudayaan-kebudayaan, nilai agama, dan adat istiadat bangsa Indonesia merupakan pandangan hidup atau menjadi panutan hidup bangsa Indonesia. Nilai pancasila secara individu dimaknai sebagai cermin perilaku kehidupan sehari-hari yang terwujud dalam cara bersikap dan bertindak.

2.1.3 Model Pembelajaran Berbasis Masalah

2.1.3.1 Pengertian Model Pembelajaran Berbasis Masalah

  Menurut Tan dalam Rusman (2011:229) pembelajaran berbasis masalah (PBM) merupakan inovasi dalam pembelajaran karena dalam PBM kemampuan berpikir siswa betul-betul dioptimalisasikan melalui proses kerja kelompok atau tim yang sistematis, sehingga siswa dapat memberdayakan, mengasah, menguji, dan mengembangkan kemampuan berpikirnya secara berkesinambungan. Pada kenyataannya, tidak semua guru memahami konsep PBM tersebut, baik disebabkan oleh kurangnya keinginan dan motivasi untuk meningkatkan kualitas keilmuan maupun karena kurangnya dukungan sistem untuk meningkatkan kualitas keilmuan tenaga pendidik. Berdasarkan hal tersebut, maka perlu sekiranya ada sebuah bahan kajian yang mendalam tentang apa dan bagaimana PBM ini untuk selanjutnya diterapkam dalam sebuah proses pembelajaran, sehingga dapat memberi masukan, khususnya kepada guru tentang PBM, yang merupakan pendekatan pembelajaran yang relevan dengan tuntutan abad ke-21 dan umumnya kepada para ahli dan praktisi pendidikan yang memusatkan perhatiannya pada pengembangan dan inovasi sistem pembelajaran.

  Rusman (2011:232) mengemukakan PBM untuk membantu menunjukkan dan memperjelas cara berpikir serta kekayaan dari struktur dan proses kognitif yang terlibat di dalamnya. PBM mengoptimalkan tujuan, kebutuhan, motivasi yang mengarahkan suatu proses belajar yang merancang berbagai macam kognisi pemecahan masalah. Dalam proses PBM, siswa belajar bahwa bekerja dalam tim dan kolaborasi itu penting untuk mengembangkan proses kognitif yang berguna untuk meneliti lingkungan, memahami permasalahan, mengambil dan menganalisis data penting, dan mengelaborasi solusi.

  Ibrahim dan Nur dalam Rusman (2011:241), mengemukakan bahwa PBM merupakan suatu pendekatan pembelajaran yang menggunakan masalah dunia nyata sebagai suatu konteks bagi siswa untuk belajar tentang berpikir kritis dan keterampilan pemecahan masalah serta untuk memperoleh pengetahuan dan konsep yang esensi dari materi pelajaran. PBM merangsang berpikir tingkat tinggi siswa dalam situasi yang berorientasi pada masalah dunia nyata, termasuk di dalamnya belajar bagaimana belajar. PBM menggunakan berbagai kecerdasan yang diperlukan untuk melakukan konfrontasi terhadap tantangan dunia nyata, kemampuan untuk menghadapi segala sesuatu yang baru dan kopleksitas yang ada.

  Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa PBM adalah pembelajaran yang menggunakan masalah dunia nyata yang dimaksudkan agar siswa dapat berpikir kritis dan analitis dalam mencari solusi dan menemukan pengetahuan yang baru. PBM menuntut aktivitas mental siswa dalam memahami suatu konsep, prinsip, dan keterampilan melalui situasi atau masalah yang disajikan di awal pembelajaran. PBM melibatkan siswa dalam penyelidikan pilihan sendiri yang memungkinkan mereka menginterprestasikan dan menjelaskan fenomena dunia nyata dan membangun pemahamannya tentang fenomena itu.

2.1.3.2 Karakteristik PBM

Dokumen yang terkait

Pengaruh model pembelajaran berbasis masalah terhadap minat dan kesadaran siswa akan nilai globalisasi pada siswa kelas IV SD Negeri Kledokan.

0 1 169

Pengaruh penggunaan model pembelajarn berbasis masalah terhadap tingkat kesadaran akan nilai globalisasi pada mata pelajaran PKn kelas IV SD Kanisius Kadirojo tahun ajaran 2012/2013.

0 0 132

Pengaruh model pembelajaran berbasis masalah terhadap minat dan kesadaran siswa akan nilai globalisasi pada siswa SD kelas IV.

0 0 155

Pengaruh penggunaan model pembelajaran berbasis masalah terhadap tingkat kesadaran siswa akan nilai globalisasi pada mata pelajaran PKn kelas IV A SD Negeri Sinduadi 1.

0 0 146

Pengaruh model pembelajaran berbasis masalah terhadap minat dan kesadaran siswa akan nilai globalisasi pada siswa SD kelas IV.

0 0 148

Pengaruh penggunaan model pembelajaran berbasis masalah terhadap tingkat kesadaran akan nilai globalisasi pada mata pelajaran PKn kelas IVA SD Negeri Adisucipto 1 tahun ajaran 2012/2013.

0 1 129

Pengaruh model pembelajaran berbasis masalah terhadap minat dan kesadaran siswa akan nilai globalisasi pada siswa kelas IV SD Negeri Kledokan

0 0 167

Pengaruh model pembelajaran Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) dalam mata pelajaran PKn terhadap kesadaran siswa akan nilai demokrasi di SD Kanisius Wirobrajan

0 0 240

Pengaruh penggunaan model pembelajarn berbasis masalah terhadap tingkat kesadaran akan nilai globalisasi pada mata pelajaran PKn kelas IV SD Kanisius Kadirojo tahun ajaran 2012 2013

0 0 130

Pengaruh model pembelajaran berbasis masalah terhadap minat dan kesadaran siswa akan nilai globalisasi pada siswa SD kelas IV - USD Repository

0 0 145