BAB 3 METODA PENELITIAN - BAB III

BAB 3
METODA PENELITIAN
3.1.

Desain Penelitian
Metoda penelitian pendidikan adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data yang
valid dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan, dan dibuktikan suatu
pengetahuan tertentu sehingga pada gilirannya dapat digunakan untuk memahami,
memecahkan, dan mengantisipasi masalah dalam pendidikan (Sugiyono, 2008: 6).
Jenis penelitian ini menggunakan pendekatan

penelitian deskriptif yaitu

penelitian untuk menggambarkan suatu kondisi tertentu dengan melihat fenomenafenomena dan gejala-gejala yang dapat diamati. Dalam hal ini adalah penggambaran
tentang srtuktur kurikulum di sekolah, fasilitas praktik di sekolah dan kompetensi
siswa dalam pelaksanaan prakerin.
Sifat penelitian

adalah expost-facto, artinya sesudah fakta dan gejala yang

diteliti sudah terjadi maka merupakan penelitian dimana variabel-variabel bebas dan

terikat telah tersedia sehingga ketika peneliti mulai dengan pengamatan variabel bebas
telah terjadi dan tinggal melihat dampaknya terhadap variable. Pada penelitian ini,
keterikatan antara variabel bebas dengan varibel terikat sudah terjadi secara alami, dan
peneliti dengan setting tersebut ingin melacak kembali jika dimungkinkan apa yang
terjadi faktor penyebabnya (Sukardi 2007:165).
3.2.

Populasi dan Sampel

3.2.1. Populasi
Menurut Sugiyono ( 2008: 117) populasi adalah wilayah generalisasi yang
terdiri atas obyek / subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan.
Suharsimi Arikunto (1997 : 115) “ Populasi adalah keseluruan subyek
penelitian “
Supriyoko dalam Naskah bimbingan penelitian pendidikan dan sosial
( 1987 : 10 ) menjelaskan bahwa “ populasi adalah kesatuan imndividu atau
orang-orang atau kesatuan benda yang mempunyai satu atau beberapa sifat yang sama,
dan kepada mereka kesimpulan penelitian akan digeneralisasikan.
27


Sutrisno Hadi ( 2000 : 220 ) menjelaskan bahwa “ Populasi merupakan seluruh
penduduk yang dimaksudkan untuk diselidiki. Populasi dibatasi sebagai sejumlah
penduduk atau individu yang paling sedikit mempunyai sifat yang sama”
Penelitian ini mengambil populasi adalah siswa kelas XI Bidang keahlian
Teknik Otomotif di SMK N 2 Kudus , yang telah melaksanakan prakerin di Dunia
Usaha / Dunia Industri.
.
Tabel 3.1.

Jumlah Siswa Kelas XI Bidang Keahlian Teknik Otomotif SMK N. 2 Kudus
yang melaksanakan Prakerin Tahun 2011 / 2012

No
1

Bidang Studi Keahlian

Jumlah Siswa


Teknik otomotif

160

Jumlah

160

Keterangan

*) Data SMK N 2 Kudus
3.2.2. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki populasi
(Sugiyono, 2008: 118).
Sutrisno Hadi ( 2000 ; 221 ) ” Sampel adalah wakil dari populasi dimana
pengambilan sampel ini harus benar-benar dapat mewakilim populasi.
Menurut Supriyoko ( 1987 : 10 ) ” Sampel adalah bagian dari populasi yang
memperoleh perlakuan penelitian, yang secara keseluruhan mempunyai sifat yang
sama dengan sifat populasi, sampel merupakan wakil populasi, khususnya dalam
pendataan.

Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah cluster proporsional
random sampling , yaitu dari jumlah populasi ditentukan jumlah sampel sebagai objek
penelitian, pengambilan sampel dilakukan secara merata pada siswa kelas XI SMK N 2

28

Kudus Tahun 2011/2012, sehingga setiap responden mempunyai kesempatan yang
sama sebagai sampel penelitian.
Untuk mengetahui jumlah sampel yang akan diambil dalam penelitian ini,
peneliti menggunakan rumus Slovin (Husein Umar, 1998:78), yaitu:
N

n
1

N .e

2

Dimana :

n = ukuran sampel
N = ukuran populasi
e = persen kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel
yang masih ditaksir atau diinginkan 5%
Dari ukuran sampel yang telah diketahui ini, selanjutnya peneliti akan
menentukan perwakilan dari populasi yang ditentukan, dimana populasi yang dijadikan
objek penelitian merata.
3.3.

Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek
tau kegiatan yang mempunyai variasi yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari
dan kemudian ditarik kesimpulan (Sugiyono, 2008: 61).
Penelitian ini bertujuan menguji hipotesis, untuk mengetahui pengaruh antar
variabel dengan mengacu pada rumusan masalah yang telah ditetapkan serta tujuan
penelitian yang diharapkan. Berdasarkan uraian tersebut maka dalam penelitian ini
menempatkan Struktur kurikulum sekolah (X1), Fasilitas praktek sekolah (X2), dan
kompetensi

siswa (X3) sebagai variabel bebas atau independen, serta hasil


pelaksanaan Prakerin siswa kelas XI SMK N 2 Kudus (Y) sebagai variabel terikat atau
dependen.

29

X1
X.1

X2

y

X.2

Y

X3

X.3


Gambar 3.1 Kerangka Analisis pengaruh variabel struktur kurikulum di sekolah,
fasilitas praktek sekolah dan kompetensi

siswa terhadap hasil

pelaksanaan prakerin siswa SMK.

Sedangkan paradigma regresi ganda tersebut menggambarkan pengaruh secara
simultan atau bersama-sama antara ketiga variabel bebas (X1, X2 dan X3) terhadap
variabel terikat (Y).
Variabel dalam penelitian ini dibedakan menjadi dua yaitu variabel bebas
(pengaruh) dan varibel terikat (terpengaruh). Adapun variabel-variabel yang dimaksud
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
3.3.1. Variabel Bebas (Independent variable)
Variabel bebas adalah faktor atau unsur yang menentukan atau mempengaruhi
adanya faktor atau unsur lain adalah :
1) Struktur kurikulum di sekolah( X1)
Struktur kurikulum di sekolah adalah kurikulum yang digunakan di SMK N
2 Kudus,


khususnya mata pelajaran produktif

pelaksanaan praktik kerja industri .
30

sebagai pendukung dalam

2) Fasilitas praktek di Sekolah ( X2 )
Fasilitas praktik di sekolah adalah segala sesuatu yang seharusnya dipenuhi
pada saat proses pembelajaran pada mata pelajaran produktif ,sebagai wujud pelayanan
terhadap siswa dalam persiapan atau sebelum pelaksanaan prakerin.
3) Kompetensi Siswa ( X3 )
Kompetensi siswa meliputi nilai-nilai mata pelajaran produktif yang telah
diperoleh di sekolah yang mungkin telah mengalami peningkatan sebagai prestasi
siswa sebelum melaksanakan prakerin dan nilai yang praktik yang menunjukkan
kompetensi siswa sebelum prakerin.
Tabel 3.2. Tabulasi Variabel, Indikator, Dimensi dan Skala Pengukuran

Variabel


Indikator

Dimensi

Struktur
1. Pelaksanaan
kurikulum di
kurikulum
sekolah

a. Struktur kurikulum produktif

(X1)

d. Evaluasi pembelajaran
2. Sarana
Prasarana

b. Rencana pembelajaran

c. Proses pembelajaran

dan a. Ketersediaan materi teori
b. Ketersediaan sarana bengkel

bengkel

3. Waktu

a. Kegiatan prakerin
b. Pencapaian hasil prakerin
c. Penguasaan materi prakerin

31

Skala

Interval

Fasilitas

praktek
sekolah

1. Pembelajaran
di
produkti

a. Perencanaan pembelajaran
b. Kegiatan belajar mengajar
c. Evaluasi pembelajaran

Interval

(X2)

Kompetensi
siswa

2. Sarana praktik

a. Ketersediaan alat dan bahan
praktik.
b. Penggunaan alat bahan praktik
c. Kecukupan alat dan bahan praktik

3. SDM Guru

a. Kemampuan/kompetensi guru
pada pelaksanaan pembelajaran
b. Kemampuan/kompetensi guru
pada bidang studi yang diajarkan
c. Pengembangan kompetensi guru

1. Prestasi siswa

a. Nilai mata pelajaran normatif
siswa
b. Nilai mata pelajaran adaptif siswa
c. Nilai teori produktif siswa

(X3)

2. Kompetensi
siswa

Hasil
1. Perencanaan
pelaksanaan
program
prakerin siswa
prakerin
(Y)

Interval

a. Nilai praktik mata pelajaran siswa
b. Kompetensi kejuruan siswa

a. Pengorganisasian prakerin
b. Pengolahan kegiatan prakerin
c. Pengelolaan prakerin

2. Pelaksanaan
program
prakerin

a. Dukungan DU/DI
b. Kesiapan sekolah
c. Kesiapan siswa

3. Hasil prakerin

a. Prestasi siswa
b. Kompetensi siswa
32

Interval

3.3.2. Variabel Terikat (Dependent variable)
Yaitu variabel yang timbul dalam hubungan yang fungsional atau sebagai
pengaruh dari variabel bebas. Adapun yang menjadi variabel Y dalam penelitian ini
adalah hasil pelaksanaan prakerin siswa didefinisikan sebagai kompetensi siswa dalam
pembelajaran praktik kerja industri, dengan indikator : a) Kompetensi individu siswa
dalam mata pelajaran produktif , b) prestasi siswa dalam mata pelajaran produktif.
3.4.

Teknik dan Alat Pengumpulan Data
Dalam memperoleh data yang sesuai dengan tujuan penelitian, maka dibutuhkan
alat pengumpulan data yang disebut instrument penelitian. Instrument penelitian
adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh peneliti dalam pengumpulan data
agar kegiatan tersebut menjadi sistematis dan dipermudah (Arikunto, 2001:134).
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik
non pengukuran ( bersifat menghimpun) yang dilaksanakan dengan angket (kuisioner)
dan dokumenter (observasi) .

3.4.1. Metode Kuesioner
Metode kuesioner (angket) yaitu pengumpulan data dengan menggunakan
daftar pertanyaan yang dibagikan kepada para responden (Suharsimi Arikunto,
2002:128).
Angket ini digunakan untuk mengetahui tanggapan responden terhadap
pertanyaan yang diajukan. Dengan angket ini responden mudah memberikan jawaban
karena alternatif jawaban sudah disediakan dan membutuhkan waktu singkat dalam
menjawabnya.
3.4.2. Metode Dokumenter
Metode dokumentasi adalah metode pengumpulan data yang bersumber pada
barang-barang tertulis (Suharsimi Arikunto, 2002). Metode dokumentasi dalam
penelitian ini digunakan untuk mengumpulkan data adalah data SMK N 2 Kudus .
Alternatif jawaban dalam instrumen penelitian memakai Skala Likert. Sukardi
(2007:146) menyatakan bahwa Skala Likert ini telah banyak digunakan oleh para

33

peneliti guna mengukur persepsi atau sikap seseorang. Skala ini menilai sikap atau
tingkah laku yang diinginkan oleh para peneliti dengan cara mengajukan beberapa
pertanyaan kepada responden. Kemudian responden diminta memberikan pilihan
jawaban

dalam skala ukur yang telah disediakan, misalnya menurut

Sugiyono

(2006:135).
Tabel 3.3. Kategori Penskoran Jawaban Angket Berdasarkan Skala Likert
Alternatif Jawaban

3.5.

Skor

Sangat baik/sangat tinggi/sangat Setuju

5

Baik/tinggi/setuju

4

Cukup baik/cukup tinggi/tidak tahu

3

Kurang baik/rendah/tidak setuju

2

Sangat tidak baik/sangat rendah/sangat tidak setuju

1

Uji Validitas dan Reliabilitas
Instrumen yang akan digunakan dalam penelitian terlebih dahulu diujicobakan
sebelum dipakai sebagai alat untuk menjaring data penelitian. Uji coba instrumen
dalam penelitian ini adalah uji validitas dan uji reliabilitas.. Instrumen tersebut
diujicobakan pada sampel dari mana populasi diambil. Jumlah anggota sampel yang
digunakan 25 sekolah (Sugiyono 2006:177).

3.5.1. Validitas instrumen
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau
kesahihan sesuatu instrumen (Suharsimi Arikunto, 2002:144). Suatu instrumen yang
valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan, apabila dapat mengungkapkan
data variabel yang diteliti secara tepat.
Dalam penelitian ini validitas yang digunakan adalah validitas internal.
Validitas internal adalah validitas yang dicapai apabila terdapat kesesuaian antara
bagian-bagian instrumen secara keseluruhan (Suharsimi Arikunto, 2002:147).

34

Ada beberapa jenis validitas, namun yang paling banyak dibahas adalah
validitas konstruk. Konstruk atau kerangka konsep adalah istilah dan definisi yang
digunakan untuk menggambarkan secara abstrak kejadian, keadaan, kelompok atau
individu yang menjadi pusat perhatian penelitian. Konsep itu kemudian seringkali
masih harus diubah menjadi definisi yang operasional, yang menggambarkan
bagaimana mengukur suatu gejala. Langkah selanjutnya adalah menyusun pertanyaanpertanyaan/pernyataan-pernyataan yang sesuai dengan definisi itu.
Untuk mencari definisi konsep tersebut dapat ditempuh dengan berbagai cara
sebagai berikut :
1) Mencari definisi konsep yang dikemukakan para ahli. Untuk ini perlu dipelajari
buku-buku referensi yang relevan.
2) Kalau dalam literatur tidak dapat diperoleh definisi konsep-konsep penelitian, maka
peneliti harus mendefinisikan sendiri konsep tersebut. Untuk tujuan ini peneliti
dapat mendiskusikan dengan ahli-ahli yang kompeten dibidang konsep yang akan
diukur.
Menanyakan definisi konsep yang akan diukur kepada calon responden atau
orang-orang yang memiliki karakteristik yang sama dengan responden (Ancok: 1989).
Misalnya peneliti ingin mengukur konsep “religiusitas”. Dalam mendefinisikan konsep
ini peneliti dapat langsung menanyakan kepada beberapa calon responden tentang ciriciri orang yang religius. Berdasar jawaban calon responden, kemudian disusun
kerangka suatu konsep. Apabila terdapat konsistensi antra komponen-komponen
konstruk yang satu dengan lainnya, maka konstruk itu memiliki validitas.
Cara yang paling banyak dipakai untuk mengetahui validitas konstruk suatu
instrumen/alat pengukur ialah dengan mengkorelasikan skor/nilai yang diperoleh pada
masing-masing pertanyaan/pernyataan dari semua responden dengan skor/nilai total
semua pertanyaan/pernyataan dari semua responden. Korelasi antara skor/nilai setiap
pertanyaan/pernyataan dan skor/nilai total haruslah signifikan berdasarkan ukuran
statistik tertentu misalnya dengan menggunakan teknik korelasi product moment.

35

Pengujian validitas internal dapat menggunakan dua cara yaitu analisa faktor
dan analisa butir. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan analisa butir tersebut
dengan menskor angket yang kemudian ditabulasi dan dimasukkan dalam rumus
korelasi product moment yang dikemukakan oleh Pearson, dengan rumus:
N

XY

X

r xy
N

rxy

X
Y
N

X

2

X

2

N

Y
Y

2

Y

2

= Koefisien korelasi
= skor tiap butir soal
= skor total yang benar dari tiap subjek
= jumlah subjek

(Suharsimi Arikunto, 2002:145)
Untuk mengetahui apakah kuisioner yang digunakan valid atau tidak, maka r
yang telah diperoleh (r

hitung)

dikonsultasikan dengan r

tabel

product moment dengan

taraf signifikan 5%. Apabila r hitung ≥ r tabel maka instrumen dikatakan valid, dan apabila
r hitung ≤ r tabel maka instrumen dikatakan tidak valid.
Uji validitas yang dilakukan adalah uji konstruk antar variabel yaitu :
(1) Variabel Struktur kurikulum (X1) dengan Hasil Pelaksanaan Prakerin Siswa (Y)
(2) Variabel Fasilitas praktik (X2) dengan Hasil Pelaksanaan Prakerin Siswa (Y)
(3) Variabel Kompetensi Siswa (X3) dengan Hasil Pelaksanaan Prakerin Siswa (Y)
(4) Variabel struktur kurikulum (X1), Fasilitas praktik Sekolah (X2), Kompetensi
Siswa (X3) dengan Hasil Pelaksanaan Prakerin Siswa (Y)
Hasil uji validitas menggunakan SPSS 15,0
3.5.2. Reliabilitas instrument
Reliabilitas adalah ketepatan atau keajegan suatu alat ukur dalam mengukur
apa yang diukur. Artinya kapanpun alat ukur tersebut digunakan akan memberikan
hasil ukur yang sama (Sudjana, 2001:120).

36

Reliabilitas menunjuk pada suatu pengertian bahwa sesuatu instrumen cukup
dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen
tersebut sudah baik (Suharsimi Arikunto, 2002:254)
Untuk menguji reliabilitas instrumen digunakan rumus Alpha:

r11

k
k

1
1

2
b
2
t

dimana :
r11

= reliabilitas instrumen

k

= banyaknya butir pertanyaan
2
b

2
t

= jumlah varians butir

= varians total

(SuharsimiArikunto, 2002:171)
Pengolahan data untuk uji reliabilitas instrumen dalam penelitian ini menggunakan
SPSS 15,00. Dari hasil perhitungan menunjukkan hasil sebagai berikut :
3.6.

Uji Persyaratan Analisis
Sebelum menganalisa data maka perlu dilakukan pengujian persyaratan aanalisis yang
meliputi uji normalitas, uji linieritas dan uji multikoliner

3.6.1. Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data dalam penelitian
berdistribusi normal atau tidak.
Dalam uji normalitas ini menggunakan analisis SPSS 15.0.
Kriteria normalitas apabila p ≥ 0,050 dan batas toleransi α = 0,050
3.6.2. Uji MultiKoliner

37

3.7.

Teknik Analisis Data
Pada prinsipnya metode analisis data digunakan untuk mengolah data dengan
menggunakan metode statistik yang dapat untuk mencari kesimpulan. Dalam
penelitian ini, digunakan analisis data sebagai berikut :

3.7.1. Metode Analisis Deskriptif Persentase
Metode ini digunakan untuk mengkaji pengaruh struktur kurikulum , Fasilitas
praktik sekolah dan kompetensi siswa terhadap hasil pelaksanaan praktik kerja industri
pada siswa kelas XI SMK N 2 Kudus Tahun2011/2012.
Langkah-langkah yang ditempuh dalam penggunaan teknik analisis data ialah
sebagai berikut:
(1) Membuat tabel distribusi jawaban angket.
(2) Menentukan skor jawaban responden dengan ketentuan skor yang telah ditetapkan.
(3) Menjumlah skor jawaban yang diperoleh dari tiap-tiap responden.
(4) Memasukkan skor tersebut ke dalam rumus sebagai berikut:

%

n

x 100 %

N
(Muhammad Ali, 1984:184)
Keterangan :
n = jumlah nilai yang diperoleh
N = jumlah nilai ideal (jumlah responden x jumlah skor x skor tertinggi)
Hasil yang diperoleh dikonsultasikan dengan tabel kategori.

38

(5) Analisis Regresi
Analisis regresi dalam penelitian ini digunakan untuk menyatakan hubungan
fungsional antara variabel independen dan variabel dependen, untuk itu dilakukan uji
regresi linear sederhana secara parsial, yaitu:
(6) Untuk mengetahui pengaruh X terhadap Y digunakan rumus persamaan regresi
sebagai berikut :
Y = a + b1x1 + b2x2 +b3x3
Keterangan:
Y = Prestasi Prakerin
x1 = Struktur kurikulum
x2 = Fasilitas praktik Sekolah
x3 = Kompetensi Siswa
(Algifari, 2001:65)

(7) Pengujian terhadap Koefisien Regresi
Uji – F Adalah untuk mengetahui apakah semua variabel independen secara
bersama mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen. Dalam uji ini
jika F hitung > F tabel, maka semua variabel independen mempunyai pengaruh yang signifikan
terhadap variabel dependen. Model analisis yang digunakan adalah sebagai berikut :
PB

a

b1 Met

b2 Med

e

Dimana:
PB = Prestasi belajar
b0 = Intersep persamaan regresi
Met

= Peningkatan Metode Pembelajaran

Med

= Peningkatan Media Pembelajaran

e

= Derajat eror

39