PENGARUH MOTIVASI MANAJEMEN DAN KOMPETENSI INTERNAL AUDITOR TERHADAP PRAKTIK PENGELOLAAN LABA: STUDI PADA BUMN DI INDONESIA
Tema: 5 (Kewirausahaan, Koperasi dan UMKM)
PENGARUH MOTIVASI MANAJEMEN DAN KOMPETENSI
INTERNAL AUDITOR TERHADAP PRAKTIK PENGELOLAAN
LABA: STUDI PADA BUMN DI INDONESIA
Oleh
Puji Lestari
Fakultas Ekonomi dan Bisnis, UNSOED
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh motivasi manajemen dan kompetensi internal auditor terhadap praktik pengelolaan laba. Analsis dilakukan terhadap 59 data perusahaan BUMN di Indonesia yang terpilih sebagai sampel dengan menggunakan metode simple random sampling . Dengan menggunakan metode structural equation modelling partial least square (SEM-PLS), hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: 1). motivasi manajemen berpengaruh terhadap praktik pengelolaan laba. 2). Kompetensi internal auditor tidak berpengaruh terhadap praktik pengelolaan laba.
.
Kata Kunci : Motivasi manajemen, kompetensi internal auditor, pengelolaan laba ABSTRACT
This study aims to determine the effec t of management motivation and internal auditor’s competence, on earnings management. Data of 59 state-owned interprises in Indonesia which obtained of simple random sampling were analyzed. By using Structural Equation Modelling- Partial Least Square (SEM-PLS), the results are as follows: 1). Management motivation influence on earnings management, 2). Competence of internal auditor has no influence on earnings management.
Keywords: Management motivation, competence of internal auditor, earnigs management PENDAHULUAN
Kualitas pelaporan keuangan yang belum sesuai harapan masih banyak terjadi di Indonesia di Indonesia, baik pada sektor publik maupun sektor swasta. Salah satu penyebabnya adalah adanya
earnings management dalam proses pelaporan keaungan. Earnings management adalah manipulasi
aktif atas earnings demi target yang sudah ditetapkan oleh managemen, perkiraan yang dibuat analis, atau jumlah yang konsisten dengan aliran yang lebih halus, lebih berkesinambungan (Mulford and Comiskey, 2002;3). Chen dan Cheng Tsai (2010) menemukan bahwa manipulasi produksi/distribusi didorong terutama oleh motivasi specullative, sementara manipulasi item-item tangguhan (accrued item ) didorong terutama oleh motivasi altruistik dan tekanan dari pihak terafiliasi. Hamid, et al. (2012) menunjukkan bahwa tujuan utama earning management oleh auditor bukan untuk keuntungan mereka sendiri tetapi demi kinerja perusahaan dan memberikan kepuasan penuh kepada pihak terafiliasi. Motif kedua adalah altruistik dan diikuti oleh motivasi spekulatif.
Motivasi merupakan proses mengawali tindakan secara sadar dan terarah (Siegel-Marconi, 1989:34). Motivasi ini merupakan kunci untuk menginisiasi, mendorong, mempertahankan dan mengarahkan perilaku. Motivasi ini juga berkaitan dengan reaksi subjektif yang terjadi selama proses. Sementara itu, Robbin (2001:155) mendefiniskan motivasi sebagai proses yang menjelaskan intensitas, arahan dan ketekunan usaha untuk mencapai tujuan. Selanjutnya, Muscalu and Muntean (2013) mengatakan bahwa motivasi adalah sejumlah motif psikologikal yang memprakarsai dan mengarahkan perilaku karyawan untuk mencapai tujuan. Pencapaian tujuan ini selaras dengan pemenuhan kebutuhan karyawan. Sementara itu, dalam perspektif Islam, motivasi didefinisikan dalam perspektif yang lebih luas.
Iatridis dan Kadorinis (2009) membuktikan bahwa perusahaan-perusahaan yang berisiko melanggar perjanjian utang cenderung melakukan manajemen laba sebagai sarana untuk menghindari kesulitan keuangan dan kekecewaan pemberi pinjaman. Manajer juga cenderung menggunakan manajemen laba dalam rangka meningkatkan kinerja perusahaan dan kemudian memperkuat kompensasi mereka. Selain itu, perusahaan-perusahaan cenderung untuk menggunakan manajemen laba untuk membuat financial number mereka terlihat lebih baik dan lebih menarik, dan karenanya, memperoleh akses yang lebih mudah dan tanpa hambatan ke pasar modal ekuitas dan utang. Pertimbangan yang sama berlaku ketika perusahaan berusaha untuk memenuhi dan/atau melebihi perkiraan pendapatan analis keuangan. Hasil penelitian Hashim,et.al (2013) menunjukkan bahwa terdapat motif yang mendasari dilakukannya .
earnings management
Penelitian ini mengindikasikan bahwa motif utama direktur melakukan earnings management adalah untuk memenuhi ekspektasi pasar dan memuaskan pihak-pihak lain daripada kepentingan mereka sendiri.
Berdasarkan premis dan hasil-hasil penelitian sebelumnya, maka hipotesis dalam penelitian ini adalah: H : Motivasi manajemen berpengaruh positif terhadap praktik pengelolaan laba 1 Kompetensi merupakan kemampuan untuk melakukan tugas-tugas dan peran yang diharapkan dari seorang akuntan profesional, yang berkualitas dan berpengalaman,dengan standar yang diharapkan oleh pemberi kerja dan masyarakat umum (IFAC,1998a). Kompetensi juga didefinisikan sebagai kemampuan seseorang untuk melaksanakan pekerjaan tertentu (Boyatzis,2008). Sementara itu, Borthwick (1993) mengatakan bahwa kompetensi adalah kemampuan untuk menggunakan keahlian dan pengetahuan secara efektif untuk mencapai tujuan.
Auditor internal menerapkan pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman yang diperlukan dalam pelaksanaan layanan audit internal. Dalam menjalankan tugasnya, auditor internal memerlukan skill yang mendukung tugas dan tanggung jawabnya. Prawitt (2009) menyatakan bahwa fungsi audit internal berkaitan dengan tingkat earnings managemen t. Johl, et al (2013) dan Garcia, et al (2012) menunjukkan hasil adanya hubungan negatif antara kualitas internal audit dengan abnormal accrual . Sementara itu, Al Kabash, et al (2008), menemukan bahwa auditor eksternal percaya bahwa manajemen terlibat secara signifikan dalam earnings management , baik
income increasing maupun income discreasing . Namun, auditor internal percaya bahwa
manajemen terlibat dalam praktek-praktek manajemen laba, hanya pada income increasing . Al- Rassas & Kamardin (2015) menemukan bahwa independensi komite audit dan investasi lebih pada audit internal terkait dengan kualitas laba yang lebih tinggi. Sebaliknya, Al-Shetwi, et.al (2011) menemukan hubungan yang lemah antara fungsi internal audit dan kualitas pelaporan keuangan.
Berdasarkan premis tersebut, hipotesis dalam penelitian ini adalah: H 2 = Kompetensi internal auditor berpengaruh terhadap praktik pengelolaan laba .
METODE PENELITIAN
Penelitian ini disebut juga penelitian verifikatif yaitu penelitian yang bertujuan menguji kebenaran teori atau hasil penelitian yang sudah ada sebelumnya, yang dirumuskan dalam hipotesis penelitian. Unit analisis penelitian ini adalah perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Populasi penelitian ini adalah 105 BUMN di Indonesia yang berbentuk Perseroan Terbatas (PT). Dengan teknik simple random sampling , terpilih 59 sampel perusahaan sebagai unit analisis. Metode analisis yang digunakan adalah Structural Equation Modelling-Partial Least Square (SEM-PLS).
Operasionalisasi Variabel 1.
), dengan dimensi meliputi: a). Variabel Independen; a). Motivasi Manajemen (X 1 Attitudes and beliefs ,dengan indikator: altruistik, selfish, behavior conviction , dan b).
pressure from affiliated parties, c. speculative motivation, d). kompensasi /insentif
manajemen b). Kompetensi Internal Auditor (X 2 ), dengan dimensi meliputi: kombinasi dari atribut-atribut pengetahuan, kapabilitas, skill dan sikap/ attitudes
2.
discretionary
Variabel Dependen adalah manajemen laba yang diukur dengan proksi
accruals (DA). Manajemen laba diukur dengan discretionary accruals model
Penggunaan DA sebagai proksi discretionary accruals mengacu pada penelitian yang dilakukan oleh
Persamaan penghitungan manajemen laba adalah sebagai berikut: TA it = NI it - CFO it ................................................................................................ (1) TA it = NDA it + DA it ............................................................................................. (2) TA /A = /A (PPE - /A ................... - (3) - it it 1 α1(1/A it 1) + β 1 (ΔREV it it-1 ) + β 2 it it 1) + β 3 ROA+ ε it
DA it = TA it - NDA it ................................................................................................ (4) DA it = (TA it / A it-1 ) - [α1(1/A it-1 )+β 1 (ΔREV it /A it-1 )+β 2 (PPE it /A it-1 )]+ β 3 ROA......... (5)
Keterangan:
TA = Total akrual perusahaan i pada tahun t it NI it = Laba bersih ( net income ) perusahaan i pada tahun t CFO it = Kas dari operasi ( cash flow from operation ) perusahaan i pada tahun t NDA it = Non discretionary accrual perusahaan i pada tahun t DA it = Discretionary accrual perusahaan i pada tahun t ΔREV it = Pendapatan perusahaan i pada tahun t dikurangi pendapatan tahun t-1 PPE it = Aktiva tetap perusahaan i pada tahun t α 1 = Konstanta β 1 , β 2 = Koefisien regresi A it-1 = Total aktiva perusahaan i pada tahun t-1 ε it = Error term perusahaan i pada tahun t
HASIL DAN PEMBAHASAN Analisis Deskriptif Deskriptif Statistik Motivasi Manajemen (X1) dan Kompetensi Internal Auditor (X2).
Analisis deskripsi data hasil penelitian dapat digunakan untuk memperkaya pembahasan, melalui analisis deskriptif dapat diketahui bagaimana tanggapan responden terhadap setiap indikator variabel yang diteliti. Analisis deskriptif yang dilakukan mengacu kepada setiap indikator yang ada pada setiap variabel yang diteliti. Analisis deskriptif dengan menggunakan perhitungan skor konstruk, dengan kriteria sebagai berikut:
[0 – 1) : Sangat rendah /tidak pernah/ tidak baik [1 – 2) : Rendah / kurang baik [2 – 3) : Sedang / kadang-kadang / cukup [3 – 4) : Tinggi / sering / baik
[4 – 5) : Sangat tinggi / sangat sering / sangat baik [5] : Sempurna / selalu
Berikut adalah hasil perhitungan skor masing-masing konstruk motivasi manajemen dan kompetensi internal auditor, sedangkan earnings management tidak dihitung skor konstruknya karena variabel tersebut merupakan variabel observed /manifest yang tidak dijelaskan melalui indikator-indikatornya.
Tabel 1. Deskriptif Statistik Variabel Penelitian Ukuran Statistik Frekuensi Relatif Variabel Rata- Standar [0-1) [1-2) [2-3) [3-4) [4-5)
5 Rata Deviasi
Motivasi 3,8 0,4 0,0 0,0 5,1 55,9 39,0 0,0 Manajemen Kompetensi Internal Auditor 3,8 0,8 0,0 1,7 13,6 42,4 35,6 6,8 Sumber : Data Diolah
Praktik Pengelolaan Laba (Y)
Variabel Praktik pengelolaan laba/ earnings management (Y) diukur menggunakan
discreationary accrual (DA). Untuk memisahkan (dekomposisi) total akrual menjadi normal akrual
dan abnormal akrual atau discretrionary accrual dihitung dengan model Kothari yang merupakan pengembangan dari modified Jones model. Abnormal accrual/discretionary accrual merupakan komponen akrual yang tidak dijelaskan oleh variasi perubahan penjualan, variasi perubahan piutang dan variasi aktiva tetap. Secara teori besarnya akrual dipengaruhi oleh perubahan penjualan, piutang, dan aktiva tetap. Oleh karena itu, dapat diartikan bahwa terjadinya
discretionary accrual yang muncul disebabkan oleh kebijakan akuntansi tertentu yang dipilih
manajemen untuk mengarahkan laba pada tingkat tertentu yang diinginkan oleh manajemen.Berdasarkan nilai rata-rata, nilai tertinggi dan nilai terendah dapat disajikan pada tabel 2 sebagai berikut.
Tabel 2. Deskripsi Statistik Variabel
Discretionary Accrual
Item Min Max Skor Standar
Rata-Rata Deviasi Discretionary Accrual -0,99 1,00 0,419 0,381 Data Diolah.Dari 59 perusahaan memiliki rata-rata DA sebesar 0,419 dengan nilai terendah -0,99dan nilai tertinggi sebesar 1,00. Nilai rata-rata manajemen laba sebesar 0,419 yang menunjukkan bahwa secara netto, abnormal return adalah positif yang berarti ada kecenderungan kenaikan akrual. Standar deviasi sebesar 0,381 menunjukkan bahwa nilai manajemen laba dalam dalam penelitian ini memiliki variabilitas yang cukup rendah, atau cenderung homogen.
Pengujian Hipotesis dan Pembahasan
Evaluasi model struktural dilakukan dengan menguji masing-masing koefisien jalur yang menunjukkan arah dan kuatnya pengaruh suatu variabel terhadap variabel lainnya.Dalam penelitian ini model struktural terkait kepada hipotesis penelitian yang mengisyaratkan hubungan kausalitas diantara variabel-variabel laten dan variabel . Model struktural dalam penelitian ini
observed
melibatkan 2 variabel laten eksogen (motivasi manajemen dan kompetensi internal auditor,) dan satu variabel (
observed earnings management)
Sebelumnya akan dilakukan uji kolinearitas untuk menjamin bahwa hasil analisis data tidak dipengaruhi oleh kondisimultikolinearitas. Menguji multikolinearitas di antara variabel laten ditentukan oleh nilai (VIF). Nilai-nilai VIF variabel laten disajikan pada
Variance Inflation Factor tabel 3. kolom 6 dengan nilai di bawah 5.
Tabel 3. Evaluasi Model Structural Variabel Koefisien p-
VIF Kolinieritas R No pengaruh value Squar Penyebab Akibat e (5) (6) (7) (8) (1) (2) (3) (4)
1 X2 Y 0,229 Non-kolinier 0,95 1,7
0,64 Non-koliner
2 X2X5 Y 0,044 0,46 1,5
Sumber: Data diolah (2016) Berdasarkan tabel 3 dapat dilihat bahwa pada variabel-variabel Motivasi Manajemen (X 1 ) dan Kompetensi Internal Auditor (X 2 ), tidak terjadi multikolinieritas, yang ditunjukkan oleh nilai
VIF dibawah 5. Nilai estimasi untuk hubungan jalur dalam model struktural harus signifikan.Nilai signifikansi ini dapat diperoleh dengan prosedur boostrapping . Prinsip pengujiannya adalah dengan membandingkan dengan tingk
p-value at signifikansi (α). Tingkat signifikansi yang dikehendaki
dalam penelitian ini adalah 0,05 atau 0,1 sebagai pengertian penerimaan dan penolakan hipotesis nol (H ).
Tabel 4. Evaluasi Model Struktural-Pengujian Hipotesis Variabel Koefisien jalur p-value Kesimpulan
MM-> EM 0,292 0,03 Signifikan KIA-> EM 0,229 Tidak Signifikan
0,95 Sumber: Data diolah
Pengaruh Motivasi Manajemen Terhadap Praktik Pengelolaan Laba
Hipotesis pertama yang akan diuji adalah pengaruh motivasi manajemen (X 1 ) terhadap praktik earnings management (Y) dengan uji hipotesis statistik sebagai berikut : Hipotesis tersebut dirumuskan kedalam persamaan operasional sebagai berikut:
H : β 1 ≤ 0 Motivasi Manajemen tidak berpengaruh positif terhadap praktik pengelolaan laba H 1 : β 1 > 0 Motivasi Manajemen berpengaruh positif terhadap praktik pengelolaan laba . Kriteria Uji: tolak H jika p-value lebih kecil dari taraf signifikansi 0,05
Berdasarkan tabel 4 dapat dilihat hasil pengujian hipotesis pertama menunjukkan bahwa pengaruh motivasi manajemen terhadap praktik pengelolaan laba ditunjukkan oleh nilai koefisien jalur sebesar 0,292 dan p-value 0,03, yang berarti H ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa motivasi manajemen berpengaruh positif terhadap praktik pengelolaan laba . Hasil ini sesuai dengan konsep yang dinyatakan oleh Siegel-Marconi, (1989:34) yang menyatakan bahwa motivasi merupakan kunci untuk menginisiasi, mendorong, mempertahankan dan mengarahkan perilaku.
Motivasi manajemen pada perusahaan BUMN termasuk dalam kategori cukup tinggi. Motivasi manajemen diukur dengan dimensi altruistik,
pressure from affiliated parties, speculative
n, kompensasi/insentif manajemen. Berdasarkan nilai pada pengujian
motivatio loading factor
menggunakan smart-PLS, diketahui bahwa dimensi merupakan motivasi
speculative motivation
terbesar pada terjadinya diikuti oleh motivasi kompensasi dan
creative accounting, pressure from , dan terakhir motivasi altruistik. the affiliated parties
Hasil penelitian sejalan dengan hasil-hasil penelitian sebelumnya yang menunjukkan bahwa motivasi manajemen berpengaruh terhadap . Lebih rinci,
earnings management menemukant tiga motivasi dalam manajemen laba, yaitu: 1). Motivasi . altruistic
Motivasi altruistik didasarkan pada manfaat bagi perusahaan, atau sebagai respons terhadap krisis potensial yang dihadapi dengan perusahaan. 2). Motivasi berupa tekanan dari pihak terafiliasi ( affiliated-party pressure ), seperti supervisor, rekan, akuntan, pemegang saham, kreditur, atau analis, 3). Motivasi spekulatif.membuktikan bahwa motif yang mendasari di balik kecenderungan direksi melakukan manajemen laba. Menggunakan instrumen survei, hasil menunjukkan bahwa motif utama manajemen laba adalah untuk memenuhi harapan pasar dan untuk memenuhi pihak lain bukan untuk keuntungan mereka sendiri.
Pengaruh Kompetensi Internal Auditor Terhadap Praktik Pengelolaan Laba
Hipotesis kedua yang akan diuji adalah pengaruh Kompetensi Internal Auditor (X 2 ) terhadap Praktik Earnings Management (Y) dengan uji hipotesis statistik sebagai berikut : H : β 2 ≥0 Kompetensi Internal Auditor tidak berpengaruh negatif terhadap praktik pengelolaan laba . H 1 : β 2 < 0 Kompetensi Internal Auditor berpengaruh negatif terhadap Praktik pengelolaan laba. Kriteria Uji: tolak H jika p-value lebih kecil dari taraf signifikansi 0,05
Berdasarkan tabel 4 dapat dilihat hasil pengujian hipotesis pertama menunjukkan bahwa hubungan kompetensi internal auditor terhadap praktik earnings management ditunjukkan oleh nilai koefisien jalur sebesar 0,229, dan p-value sebesar 0,95, yang berarti H tidak dapat ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa kompetensi internal auditor tidak berpengaruh terhadap praktik pengelolaan laba .
Penelitian ini memberikan bukti empiris bahwa kompetensi internal auditor pada BUMN belum berhasil mengurangi praktik earnings management . Hal ini disebabkan karena internal auditor yang biasanya tergabung dalam Satuan Pengawas Intern (SPI) memiliki peran sebagai fungsi staff yang memberikan masukan kepada managemen, bukan pihak yang memiliki wewenang dalam pengambilan kebijakan berkaitan dengan pelaporan keuangan. Earnings management dihasilkan dari kebijakan managemen tingkat atas. Dalam struktur organisasi perusahaan BUMN, SPI bertanggung jawab langsung kepada Direktur Utama.
Hasil ini berbeda dengan hasil penelitian sebelumnya. dan
earnings managemen
menemukan bahwa independensi
abnormal accrual komite audit dan investasi lebih pada auditinternalterkaitdengankualitas laba yang lebih tinggi.
Sebaliknya,menemukan hubungan yang lemah antara fungsi internal audit dan kualitas pelaporan keuangan.
KESIMPULAN 1.
Motivasi manajemen berpengaruh positif terhadap praktik pengelolaan laba. Hal ini berarti peningkatan pada motivasi manajemen akan meningkatkan terjadinya manajemen laba. Hasil ini sesuai dengan konsep yang dinyatakan oleh Siegel-Marconi, (1989:34) yang menyatakan bahwa motivasi merupakan kunci untuk menginisiasi, mendorong, mempertahankan dan mengarahkan perilaku. Motivasi manajemen diukur dengan dimensi altruistik, pressure from affiliated parties, speculative motivation, kompensasi/insentif manajemen.
2.
creativeaccounting . Hal ini
Kompetensi internal auditor tidak berpengaruh terhadap praktik disebabkan karena internal auditor yang biasanya tergabung dalam Satuan Pengawas Intern (SPI) memiliki peran sebagai fungsi staff yang memberikan masukan kepada managemen,
DAFTAR PUSTAKA
Dechow, Patricia M, Sweeney, Amy P. 1995. Detecting Earning Management . The Accounting
pp:164
International Review Of Financial Analysis 18.
Iatridis, George. George Kadorinis. 2009. Earnings Management And Firm Financial Motives: A financial Investigation Of UK Listed Firms.
Accounting and Economics 7 (1985) 85-107. North-Holland.
Healy, Paul M. 1985.The Effect of Bonus Schemes On Accounting Decisions. Journal of
Finance , Vol. 4. No. 5. October. pp:296-299.
Management: Directors’ Perspective International. Journal Of Trade, Economics And
Hamid, Farisha. Hafiza Aishah Hashim, Zalailah Salleh. 2012. Motivation For Earnings Management Among Auditors In Malaysia. Procedia-Social And Behavioral Sciences 65. pp. 239 –246. Hashim, H. A.Z, Salleh, And A. Mohamad Ariff. 2013. The Underlying Motives For Earnings
pp 305 –33.
García, Sierra Laura. Emiliano Ruiz Barbadillo.Manuel Orta Pérez. 2012. Audit Committee And Internal Audit And The Quality Of Earnings: Empirical Evidence From Spanish Companies.
Review, Vol.70, No 2, April. pp:193-225
Social Behavior And Personality .38. 7. Proquest Sociology. pp. 955-962.
bukan pihak yang memiliki kewenangan dalam pengambilan kebijakan berkaitan dengan pelaporan keuangan. Earnings management merupakan kebijakan management tingkat atas. Kompetensi internal auditor dalam penelitian ini diukur melalui dimensi-dimensi pengetahuan, kapabilitas (keahlian), ketrampilan (skill ) dan sikap/ attitude .
Chen, Ming-Chia. Tsai,Yuan-Cheng. 2010. Earnings Management Types And Motivation: A Study In Taiwan.
Development Vol. 27 No. 1. pp: 5-12Q.
Hlm. 21-34. Canberra: The Australian College Of Education. Boyatzis, Richard E. 2008. Competencies In The 21st Century. Journal Of Management
DalamCollin, Cherry (Ed). The Competencies Debate In Australian Education And Training.
Borthwick, 1993. Key Competencies-Uncovering The Brigde Between General And Vocational
Al-Shetwi, Mohammed.Shamsher Mohamed Ramadili, Taufiq Hassan Shah Chowdury And Zulkarnain Muhamad Sori, 2011. Impact Of Internal Audit Function (IAF) On Financial Reporting Quality (FRQ): Evidence From Saudi Arabia. African Journal Of Business Management Vol.5 (27), Pp. 11189-11198, 9 November.
Function, Ownership Concentration and Earnings Quality in Malaysia. Asian Social Science ; Vol. 11, No. 15; 2015
Al- Rassas, Ahmed Husseinand Hasnah Kamardin. Director’s Independence, Internal Audit
Managerial Auditing Journal , Vol. 24 Issue: 1, pp.58-80
Perspective Of External And Internal Auditors: Evidence From Jordan",
(2008) "Earnings Management Practices From The
- –173
- –20 Kothari, S.P., Leone,Andrew J. 2005. Performance Matched Discretionary Accrual Measures.
International Federation Of Accountants (IFAC).1998a. IES 6. Assessment Of Professional Capabilities And Competence. 2013. Internal Audit Function, Board Quality And Financial Reporting Quality: Evidence From Malaysia.
Management Volume 14. Issue 2. May. pp 303-309
Behavioral Accounting
Siegel, Gary. Helene Ramanauskas-Marconi.1989.
Organizational Behavior, 15th Ed. Pearson.
. Hlm.116-130. Canberra: The Australian College Of Education. Robbins, Stephen. Timothy A. Judge. 2013.
Education: A Holistic Approach . Dalam Collin, Cherry (Ed). The Competencies Debate In Australian Education And Training
Prawitt,Douglas F. Jason L. Smith, David A. Wood. 2009. Internal Audit Quality And Earnings Management. The Accounting Review .Juli 2009, vol 84, issue 4, pp: 1255-1280. Preston,Barbara And Jim Walker.1993. Competency Standard In The Profession And Higher
Muscalu, Emanoil. Silvana Muntean. 2013. Motivation-A Stimulating Factor For Increasing Human Resource Management Performance. Review Of International Comparative
Managerial Auditing Journal , Vol 8 Issue 9, 2013, Pp:780-814.
The Financial Number Game. Detecting Creative Accounting Practice . New York: John Wiley AndSons, Inc.
Mulford, Charles W. Eugene E. Comiskey. 2002.
Journal Of Accounting And Economics . Vol.39.Issue 1. February. pp: 163-197.
35.pp:1
Review Of Quantitative Finance And Accounting
Jones, Robert A. Yan Wendy Wu. 2010. Executive Compensation, Earnings Management And Shareholder Litigation.
. Cincinnati: South- Western Publishing Co.