Sikap Profesional Guru Dalam Menjalankan (1)

Sikap Profesional Guru Dalam Menjalankan Fungsi Dan Tugas Pokok Sebagai Guru.
Oleh

: Diana M. Ndjurumana (132014051)

ABSTRAK
Of the success key a country is the quality of education that is in them .Is not fully only
depend on educational aspect just a country can be described as successfully .But , need to
implanted fates anak bangsa who seen as a stick estafet the set in one of them is education
she receives , good formal and informal .In education itself impossible in spite of a
meritorious what we call teachers. Teacher professional attitude is the attitude of a teacher in
the work that includes the expertise, skills and abilities that meet certain quality standards
and norms and requires education teaching profession. Because the job of a teacher is to
educate every human into a human, humanized or in other words, is to humanize manusi then
it becomes a necessity for a teacher is a professional. (Keyword: professional, expertise,
skills, skills.)
Salah satu kunci keeberhasilan suatu negara ialah mutu pendidikan yang ada di dalamnya.
Memang tidak sepenuhnya hanya bergantung pada aspek pendidikan saja suatu negara
dapat dikategorikan berhasil. Namun, perlu ditanamkan bahwa nasib anak bangsa yang
diibaratkan sebagai tongkat estafet bangsa ditentukan pada salah satunya yaitu pendidikan
yang ia terima, baik formal maupun informal. Di dalam pendidikan itu sendiri tidak mungkin

terlepas dari sesosok berjasa yang kita sebut dengan guru. Sikap profesional guru adalah
sikap seorang guru dalam menjalankan pekerjaannya yang mencakup keahlian,
keterampilan dan kecakapan yang memenuhi standar mutu serta norma tertentu dan
memerlukan pendidikan profesi keguruan. Karena tugas seorang guru adalah mendidik
setiap insan menjadi manusia yang manusiawi atau dengan kata lain ialah memanusiakan
manusi maka menjadi suatu keharusan untuk seorang guru adalah seorang profesional.(kata
kunci : profesional, keahlian, keterampilan, kecakapan.)

PENDAHULUAN
Profesi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia ialah bidang pekerjaan yang
dilandasi keahlian (keterampilan, kejuruan dan sebagainya) tertentu. Oleh sebabnya seorang
yang mengaku bahwa dia berprofesi tertentu maka ada tantangan keahlian yang berhubungan
dengan profesinya tersebut. Begitu halnya jika kita berbicara mengenai profesi guru. Siapa
pun yang mengemban profesi sebagai seorang guru atau pendidik ialah dia yang menjawab
segala tuntutan keahlian atau kualifikasi yang menjawab keberadaan guru itu sendiri. Citra
guru itu sendiri memiliki nilai baik di mata masyarakat jika pribadi guru tersebut dapat
menunjukkan kepada masyarakat bahwa ia layak menjadi panutan atau teladan bagi orang
yang dididiknya maupun masyarakat sekelilingnya. Tentunya masyarakat akan menaruh
perhatian, melihat bagaimana sikap serta perbuatan guru itu sendiri apakah patut untuk
diteladani atau malah memalukan.

Profesional dalam bidangnya tergantung pada bagaimana ia sebagai pribadi yang
berprofesi tersebut ahli dalam bidangnya, bertanggung jawab atas tugasnya, serta cakap
dalam perbuatannya. Sebagai seorang guru yang profesional dituntut benar untuk selalu
menjadi teladan bagi masyarakat, karena ia bukan saja hanya semata-mata mencari
penghasilan di balik profesinya itu tetapi ada beban moral yang harus ia sanggupi di hadapan
masyarakat. Karena guru itu diguguh dan ditiru maka sudah sepatutnya sikap profesional
dalam melaksanakan tugas dan fungsinya adalah yang penting selain memperkaya
pengetahuannya.
PEMBAHASAN
A. Pengertian Sikap Profesional Guru
Guru merupakan sebuah profesi sebagaimana yang kita tau bahwa profesi yang merujuk
pada bagaimana pekerjaan tersebut menuntut keahlian, keterampilan, tanggung jawab serta
kesetiaan. Menurut Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen
dikatakan bahwa guru adalah Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama
mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta
didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan
pendidikan menengah.

Sebelum kita menguraikan makna dari “Sikap Profesional Guru”, tentu terlebih
dahulu kita perlu mengetahui apa definisi dari ketiga kata tersebut. Menurut Thursthoen

dalam Walgito (1990: 108) menerangkan bahwa kata “sikap” memiliki arti yaitu gambaran
kepribadian seseorang yang terlahir melalui gerakan fisik dan tanggapan pikiran terhadap
suatu keadaan atau suatu objek. Ini berarti bahwa sikap menunjukan rasa serta perlakuan kita
terhadap sesuatu yang sedang kita hadapi.
Profesional yaitu pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan oleh seseorang dan
menjadi sumber penghasilan kehidupan yang memerlukan keahlian, kemahiran, atau
kecakapan yang memiliki standar mutu atau norma tertentu serta memerlukan pendidikan
profesi (UU Nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen). Pekerjaan yang bersifat
profesional adalah pekerjaan yang hanya dapat dilakukan oleh mereka khusus dipersiapkan
untuk itu dan bukan pekerjaan yang dilakukan oleh mereka karena tidak dapat memperoleh
pekerjaan lain (Nana Sudjana, 1988 dalam usman, 2005). Seseorang dikatakan profesional
jika sesuatu yang ia kerjakan sesuai dengan profesinya dan bertanggung jawab dengan
sungguh terhadap tugasnya. Menuju pada kata profesionalisme, ini mengandung makna
kompetensi yang dimiliki untuk melaksanakan tugas dan tanggungjawab serta fungsi secara
baik dan benar dan memiliki komitmen untuk selalu meningkatkan kemampuan diri.
Profesionalisme bukan hanya berbicara soal kompetensi yang dimiliki untuk melaksanakan
tugas serta sedalam apa pengetahuan yang dimiliki tetapi juga memiliki tingkah laku yang
berkualitas dan patut ditiru.
B. Sikap Profesionalisme Guru
1. Sikap Terhadap Peraturan dan Undang-Undang

a. Guru perlu mengetahui kebijakan-kebijakan pemerintah.
Pada butir ke-9 (sembilan) Kode Etik Guru Indonesia disebutkan bahwa:
“guru melaksanakan segala kebijaksanaan pemerintah dalam bidang
pendidikan”. (PGRI, 1973). Kebijaksanaan pendidikan di Negara kita ini
dipegang oleh pemerintah, dalam hal ini oleh Departemen Pendidikan Dan
Kebudayaan. Guru merupakan unsur aparatur negara dan abdi negara. Oleh
karena itu, guru mutlak perlu mengetahui kebijaksanaan-kebijaksanaan
pemerintah dalam bidang pendidikan, sehingga dapat melaksanakan
ketentuan-ketentuan yang merupakan kebijaksanaan. Sebagai contoh,
peraturan tentang ( berlakunya) kurikulum sekolah tertentu, pembebasan
uang sumbangan pembiayaan pendidikan (SPP), ketentuan yentang

penerimaan murid baru, penyelenggaraan evaluasi belajar tahap akhir
(EBTA) dan lain sebagainya.
b. Guru wajib tunduk dan taat terhadap ketentuan pemerintah.
Untuk menjaga agar guru Indonesia tetap melaksanakan ketentuan-ketentuan
yang merupakan kebijakan pemerintah dalam bidang pendidikan, Kode Etik
Guru Indonesia mengatur hal tersebut, seperti yang tertentu dalam dasar yang
kesembilan dari kode etik guru. Dasar ini juga menunjukkan bahwa guru
indonesia harus tunduk dan taat kepada pemerintah indonesia dalam

menjalankan tugas pengabdiannya, sehingga guru indonesiia tidak mendapat
pengaruh yang negatif dari pihak luar, yang ingin memeksakan idenya
melalui dunia pendidikan.
Dengan demikian, setiap guru indonesia wajib tunduk dan taat kepada
segala ketentuan-ketentuan pemerintah. Dalam bidang pendidikan ia harus
taat kepada kebijakan dan peraturan, baik yang dikeluarkan oleh Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan maupun departemen lain yang berwenang
mengatur pendidikan, di pusat dan di daerah dalam rangka melaksanakan
kebijakan-kebijakan pendidikan di Indonesia.
2. Sikap Terhadap Organisasi Profesi.
Sudah sepatutnya guru memelihara dan meningkatkan mutu organisasi PGRI
sebagai sarana perjuangan dan pengabdian. Ini menunjukan kepada kita betapa
pentingnya peranan organisasi profesi sebagai wadah dan sarana pengabdian.
PGRI sebagai organisasi profesi memerlukan pembinaan, agar lebih berdayaguna
dan berhasil guna sebagai wadah usaha untuk membawakan misi dan
memantapkan profesi guru. Keberhasilan usaha tersebut sangat bergantung
kepada kesadaran para anggotanya, rasa tanggung jawab dan kewajiban para
anggotanya. Organisasi PGRI merupakan suatu sistem, dimana unsur
pembentuknya adalah guru-guru.
Untuk meningkatkan mutu suatu profesi, khususnya profesi keguruan, dapat

dilakukan dengan berbagai cara, misalnya dengan melakukan penataran,
lokakarya, pendidikan lanjutan, pendidikan dalam jabatan, study perbandingan,
dan berbagai bidang akademik lainya.
3. Sikap Terhadap Anak Didik

Profesi guru berhubungan dengan anak didik, yang secara alami mempunyai
persamaan dan perbedaan. Tugas melayani orang yang beragam sangat
memerlukan kesabaran dan ketelatenan yang tinggi, terutama bila berhubungan
dengan peserta didik yang masih kecil. Memang tidak semua orang dikarunia
sifat seperti itu, namun bila seseorang telah memilih untuk memasuki profesi
guru, ia dituntut untuk belajar dan berlaku seperti itu.
Untuk

meningkatkan

mutu

profesi

secara


sendiri-sendiri,

guru

dapat

melakukannya secara formal maupun informal. Secara formal, artinya guru
mengikuti berbagai pendidikan lanjutan atau kursus yang sesuai dengan bidang
tugas, keinginan, waktu, dan kemmapuannya, Secara informal guru dapat
meningkatkan pengetahuan dan ketrampilannya melalui media masa seperti
televisi, radio, majalah ilmiah, Koran, dan sebagainya.
4. Sikap Terhadap Pekerjaan
Tidak dipungkiri bahwa membaca juga menjadi jalan keluar bagi seorang guru
dalam mengembangkan sikap profesional terhadap pekerjaannya. Denagn
membaca dapat meningkatkan kemampuan kritis dan kemampuan menganalisa.
Dalam penelitian seorang mahasiswa Unversitas Negeri Medan bernama Biner
Ambarita dengan kudul penelitiannya “Upaya Peningkatan Sikap Profesional
Guru Melalui Peningkatan Kebiasaan Membaca”. Menurutnya, seorang yang
profesional akan selalu berusaha mengembangkan wawasan dan pengetahuan

terkait profesinya.
Orang yang banyak taunya berawal dari sesering apa ia membaca. semakin
banyak ia membaca maka semakin banyak pengetahuannya serta

semakin

banyak pula hal-hal yang bersifat prinsip yang ia dapat sebagai bahan
pertimbangan dalam menjalankan tugas. Akan tetapi, perlu kita perhatikan bahwa
apa minat, motivasi, serta keterampilan si pembaca agar tidak menjadi sia-sia.
Juga sebagaimana yang kita tahu bahwa sertifikasi guru adalah yang menjadi
mutlak yang harus dimiliki oleh seorang guru. Dengan sertifikat yang guru miliki
menjadi pengakuan khusus bahwa guru tersebut

memiliki kualifikasi yang

sesuai. Namun juga permasalahan yang ada di lapangan bahwa tidak semua
jurusan di sekolah terutama yang ada di Sekolah Menengah Kejuruan dimilki
LPTK. Serta masih banyak lagi permasalahan yang begitu kompleksnya dihadapi
oleh pendidik saat ini.


KESIMPULAN
Sikap Profesional Guru adalah Suatu Kepribadian atau respon yang menggambarkan
kecenderungan untuk bereaksi sebagai seorang guru yang memiliki kompetensi yang
dipersyaratkan untuk melakukan tugas pendidikan dan pengajaran yang alhi dalam
menyampaikannya. Seorang guru yang dapat dikatakan memiliki profesionalitas yang patut
dipertimbangkan ialah keseluruhan kemampuan baik dalam ilmu pengetahuan, keahlian
dalam kelas, keterampilan serta yang paling dilupakan ialah sikap. Sikap seorang guru
menentukan kehormatan pada dirinya. Dengan kata lain bahwa pengetahuan akan hampa jika
tidak diikuti dengan sikap yang terpuji.
SARAN
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan artikel ini banyak sekali kekurangan, sehingga
penulis memohon maaf dan jika pembaca menemui suatu kesalahan dalam tulisan ini penulis
mempersilahkan pembaca untuk memberikan kritik serta saran. Tentunya kritik dan saran
adalah hal yang membangun untuk penulis.
DAFTAR PUSTAKA
Jurnal :
Ambarita, Biner. 2011. Upaya Peningkatan SikapProfesional Guru Melalui Peningkatan
Kebiasaan Baca.
Murdadi, Imanuel Sri. 2013. Dampak Sertifikasi Guru dalam Peningkatan Kompetensi
Profesional dikalangan Guru SMK Pelita Salatiga.

Salim, Sardi. Upaya Peningkatan Kompetensi Profesional Guru Sekolah Kejuruan.

.