LAPORAN HASIL PRAKTIKUM KIMIA FAKTOR YAN
LAPORAN HASIL PRAKTIKUM KIMIA
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LAJU REAKSI
Oleh : XI MIA 2 (Kelompok )
1.
2.
3.
4.
Anugerah Prastika / 04
Bagaskara Widyanto / 08
Fidya Ifah Alami / 14
Salsabila Hanif R / 26
PEMERINTAH KOTA MALANG
DINAS PENDIDIKAN
SMA NEGERI 3 MALANG
Jalan Sultan Agung Utara No.7 Telp (0341)-324768 Malang 6511
Website : www.sman3malang.sch.id E-mail : [email protected]
OKTOBER 2014
I.
II.
Tujuan Percobaan
1. Mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi (konsentrasi,
suhu, luas permukaan bidang sentuh dan katalis)
2. Menjelaskan pengaruh konsentrasi, suhu, luas permukaan bidang sentuh dan
katalis terhadap laju reaksi
Alat dan Bahan
Alat
Erlenmeyer 50 mL
Gelas Ukur 10 mL
Gelas Kimia
Pipet Tetes
Kaca Arloji
Tabung Reaksi
Spatula
Termometer
Stopwatch
Kasa Asbes
Kaki Tiga
Pembakar Spiritus
III.
5 buah
1 buah
3 buah
5 buah
2 buah
2 buah
2 buah
1 buah
1 buah
1 buah
1 buah
Bahan
Larutan HCl 1 M dan 2 M
Larutan CH3COOH 0,1 M
Larutan CH3COOH 0,5 M
Larutan CH3COOH 1,0 M
Cangkang telur yang sudah dicuci
dan dikeringkan dalam bentuk
potongan dan serbuk
Soda Kue (NaHCO3)
Balon
Larutan Na2S2O3 0,20 M
Larutan H2O2 5%
Larutan FeCl3 0,1 M
Larutan NaCl 0,1 M
20 mL
20 mL
20 mL
20 mL
@4 gram
4 gram
5 buah
20 mL
10 tetes
10 tetes
10 tetes
Prosedur Kerja
1. Kegiatan 1 : Pengaruh Konsentrasi terhadap Laju Reaksi
Langkah-langkah percobaan
a. Masukkan masing-masing 20 mL asam cuka (CH3COOH) 0,1 M pada
Labu Erlenmeyer A dan 20 mL asam cuka (CH3COOH) 0,5 M pada Labu
Erlenmeyer B, serta 20 mL asam cuka (CH3COOH) 1,0 M pada Labu
Erlenmeyer C.
b. Masukkan 3 sendok spatula soda kue (NaHCO3) ke dalam tiga balon
berukuran sama kemudian pasangkan mulut balon ke mulut masingmasing Erlenmeyer (jangan mencampurkan soda kue dengan larutan
asam cuka terlebih dahulu)
c. Camprkan soda kue ke dalam masing-masing Labu Erlenmeyer dan
bersamaan itu catat waktunya dengan menggunakan stopwatch atau alat
pengukur waktu lainnya.
d. Hentikan stopwatch atau alat pengukur lainnya ketika balon sudah berdiri
atau telah mengembang.
e. Amati dan catat waktunya.
f. Bandingkan kecepatan balon berdiri pada Labu Erlenmeyer A, B dan C
Hipotesis :
Semakin besar konsentrasi pada larutan, semakin cepat laju reaksinya
Hasil Pengamatan pengaruh perubahan konsentrasi CH3COOH terhadap laju reaksi :
Erlenmeyer
A
Waktu yang
diperlukan balon
untuk berdiri (sekon)
54 sekon
B
5 sekon
C
2 sekon
Laju
1
(v~
)
t
1
mol/s
54
1
mol/s
5
1
mol/s
2
Pengamatan Lain
Warna menjadi keruh
Warna menjadi keruh
Warna menjadi keruh
Pertanyaan
a. Tuliskan reaksi antara asam cuka (CH3COOH) dengan soda kue (NaHCO3)!
Jawab :
b. Buatlah garfik hubungan antara laju (v~
1
) dengan konsentrasi! (Laju pada
t
sumbu Y dan Konsentrasi pada sumbu X)
Jawab :
c. Dari data hasil percobaan, apakah hipotesis yang kalian sesuai dengan hasil
percobaan?
Jawab : Iya, sesuai
d. Dilihat dari nilai konsentrasinya, manakah yang lebih banyak jumlah partikel
CH3COOH pada Labu Erlenmeyer A, B atau C?
Jawab :
e. Bandingkan peluang jumlah tumbukan yang terjadi antara partikel CH3COOH
dengan partikel NaHCO3 pada Labu Erlenmeyer A, B dan C. Erlenmeyer manakah
yang berpeluang terjadinya tumbukan paling banyak?
Jawab :
f. Jelaskan mengapa reaksi antara CH3COOH dan NaHCO3 pada Erlenmeyer C
berlangsung lebih cepat dibandingkan pada Erlenmeyer A dan B, serta reaksi pada
Erlenmeyer B lebih cepat dibandingkan dengan Erlenmeyer A?
Jawab :
g. Dengan menggunakan teori rumbukan, jelaskan mengapa laju reaksi pada
Erlenmeyer C > B > A?
Jawab :
h. Buatlah kesimpulan dari hasil percobaan!
Jawab :
2. Kegiatan 2 : Pengaruh Luas Permukaan terhadap Laju Reaksi
Prosedur Percobaan :
a. Masukkan masing-masing 20 mL HCl 1,0 M pada Erlenmeyer A dan B.
b. Masukkan 4 gram potongan cangkang telur yang belum dihaluskan ke
dalam balon A dan masukkan 4 gram serbuk cangkang telur yang sudah
dihaluskan ke dalam balon B.
c. Pasangkan mulut balon A ke mulut Erlenmeyer A dan pasangkan mulut
balon B ke mulut Erlenmeyer B (jangan mencampurkan cangkang telur
dengan larutan HCl terlebih dahulu)
d. Campurkan cangkang telur ke dalam masing-masing Erlenmeyer dan
bersamaan itu catat waktunya dengan menggunkan stopwatxh atau alat
pengukur lainnya.
e. Hentikan stopwatch ketika balon sudah berdiri atau telah mengembang.
f. Amati dan catat waktunya.
g. Bandingkan kecpatan balon berdiri papda Labu Erlenmeyer A dan Labu
Erlenmeyer B.
Hipotesis :
Semakin besar luas permukaan, maka semakin cepat laju reaksinya
Hasil Pengamatan pengaruh luas permukaan terhadap laju reaksi :
Bentuk Cangkang
Telur
Konsentrasi HCl
(M)
Reaksi
Potongan Cangkang
Telur
Serbuk Cangkang
Telur
Pertanyaan
1,0
Potongan Cangkang
Telur + HCl 1 M
Serbuk Cangkang
Telur + HCl 1 M
1,0
Waktu yang
diperlukan balon
untuk berdiri (sekon)
18 sekon
33, 4 sekon
a. Tuliskan reaksi antara HCl dengan cangkang telur (mengandung CaCO3)!
Jawab :
b. Dari data hasil percobaan, apakah hipotesis yang kalian ajukan sesuai dengan hasil
percobaan?
Jawab :
c. Manakah yang memiliki luas permukaan lebih besar antara serbuk cangkang telur
dengan potongan cangkang telur?
Jawab :
d. Dengan menggunakan teori tumbukan, jelaskan mengapa serbuk cangkang telur
bereaksi lebih cepat dibandingkan dengan potongan cangkang telur?
Jawab :
e. Simpulkan, bagaimana pengaruh luas permukaan terhadap laju reaksi?
Jawab :
3. Kegiatan 3 : Pengaruh Suhu terhadap Laju Reaksi
Prosedur kerja percobaan :
a. Sediakan 3 buah gelas kimia (beri label A, B dan C). Isi masingmasing dengan 20 mL larutan 0,2 M Na2S2O3
b. Sediakan 3 buah gelas kimia (beri label A, B dan C). Kemudian, isi
masing-masing dengan 10 mL larutan 1 M HCl
c. Siapkan selembar karton putih, beri tanda silang (X) pada karton
dengan menggunakan spidol hitam.
d. Ambil 1 gelas kimia yang berisi larutan Na2S2O3
e. Letakkan gelas kima A (berisi larutan Na2S2O3 0,2 M) di atas tanda
silang pada karton. Ukur suhu larutannya catat dalam tabel
pengamatan.
f. Tambahkan 10 mL HCl 1 M ke dalam gelas kimia. Catat waktu yang
diperlukan sampai tanda silang pada karton tidak terlihat lagi dalam
tabel pengamatan.
g. Ambil gelas kimia B (berisi larutan Na2S2O3 0,2 M) panaskan hingga
100C di atas suhu larutan pada gelas kimia A catat suhu yang
dihasilkan pada tabel pengamatan.
h. Letakkan gelas kimia yang telah dipanaskan di atas tanda silang pada
karton. Lalu tambahkan 10 mL HCl 1 M ke dalam gelas kimia. Catat
waktu yang diperlukan sampai tanda silang pada karton tidak terlihat
lagi pada tabel pengamatan.
i. Ambil gelas kimia C (berisi larutan Na2S2O3 0,2 M) panaskan hingga
100C di atas suhu larutan pada gelas kimia B catat suhu yang
dihasilkan pada tabel pengamatan.
j. Letakkan gelas kimia yang telah dipanaskan di atas tanda silang pada
karton. Lalu tambahkan 10 mL HCl 1 M ke dalam gelas kimia. Catat
waktu yang diperlukan sampai tanda silang pada karton tidak terlihat
lagi pada tabel pengamatan.
Hipotesis :
Semakin tinggi suhunya, maka semakin cepat laju reaksinya
Hasil Pengamatan pengaruh suhu terhadap laju reaksi :
Percobaan
Volume HCl
(konsentrasi)
A
B
1M
1M
Volume
Na2S2O3
(0,2 M)
20 mL
20 mL
Suhu
(0C)
280C
380C
Waktu sampai
tanda silang tidak
terlihat lagi (sekon)
40,9 sekon
22,6 sekon
C
Pertanyaan
1M
20 mL
480C
13,4 sekon
a. Tuliskan reaksi yang terjadi dari percobaan di atas!
Jawab :
b. Buatlah garfik hubungan antara laju (v~
1
) dengan suhu! (Laju pada sumbu Y dan
t
Suhu pada sumbu X)!
Jawab :
c. Pada suhu yang berbeda, apakah waktu yang dibutuhkan sampai tanda silang tidak
terlihat juga berbeda?
Jawab :
d. Bagaimanakah pengaruh suhu terhadap laju reaksi antara larutan natrium tiosulfat
(Na2S2O3) dengan larutan asam klorida (HCl)? Jelaskan sebabnya!
Jawab :
e. Dengan menggunakan teori tumbukan, jelaskan mengapa pada suhu yang lebih tinggi
reaksi berlangsung lebih cepat!
Jawab :
f. Kesimpulan tentang pengaruh suhu terhadap laju reaksi!
Jawab :
4. Kegiatan 4 : Katalisator
Prosedur kerja percobaan :
a. Ukurlah dalam gelas ukur larutan hidrogen peroksida 5% sebanyak 2 mL.
Kemudian, tuangkan ke dalam tabung reaksi I dan amati!
b. Dengan cara yang sama tuangkan larutan hidrogen peroksida 5% sebanyak
2 mL ke dalam tabung reaksi II.
c. Ke dalam tabung reaksi I tambahkan 10 tetes larutan NaCl 0,1 M sementara
ke dalam tabung reaksi II tambahkan 10 tetes FeCl3 0,2 M. Amati masingmasing gelas kimia!
Hipotesis :
Hasil Pengamatan pengaruh katalis terhadap laju reaksi :
No
1
2
3
Larutan
H2O2
H2O2 + NaCl
H2O2 + FeCl3
Pengamatan
Warnanya bening
Warnanya tetap bening
Bereaksi, ada gelembung, warna berubah menjadi coklat
kekuningan dan keruh
Pertanyaan
a. Zat manakah yang bekerja sebagai katalisator pada penguraian H2O2, NaCl atau
FeCl3?
Jawab :
b. Apakah zat tersebut (katalis) mengalami perubahan selama H2O2 mengalami
perubahan?
Jawab :
c. Apakah larutan Fe2(SO4)3 dapat bekerja sebagai katalisator pada penguraian H2O?
Jelaskan!
Jawab :
d. Dengan menggunakan teori tumbukan jelaskan pengaruh katalis terhadap laju
penguraian H2O2!
e. Kesimpulan tentang penambahan katalis terhadap laju reaksi!
Jawab :
Jawab :
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LAJU REAKSI
Oleh : XI MIA 2 (Kelompok )
1.
2.
3.
4.
Anugerah Prastika / 04
Bagaskara Widyanto / 08
Fidya Ifah Alami / 14
Salsabila Hanif R / 26
PEMERINTAH KOTA MALANG
DINAS PENDIDIKAN
SMA NEGERI 3 MALANG
Jalan Sultan Agung Utara No.7 Telp (0341)-324768 Malang 6511
Website : www.sman3malang.sch.id E-mail : [email protected]
OKTOBER 2014
I.
II.
Tujuan Percobaan
1. Mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi (konsentrasi,
suhu, luas permukaan bidang sentuh dan katalis)
2. Menjelaskan pengaruh konsentrasi, suhu, luas permukaan bidang sentuh dan
katalis terhadap laju reaksi
Alat dan Bahan
Alat
Erlenmeyer 50 mL
Gelas Ukur 10 mL
Gelas Kimia
Pipet Tetes
Kaca Arloji
Tabung Reaksi
Spatula
Termometer
Stopwatch
Kasa Asbes
Kaki Tiga
Pembakar Spiritus
III.
5 buah
1 buah
3 buah
5 buah
2 buah
2 buah
2 buah
1 buah
1 buah
1 buah
1 buah
Bahan
Larutan HCl 1 M dan 2 M
Larutan CH3COOH 0,1 M
Larutan CH3COOH 0,5 M
Larutan CH3COOH 1,0 M
Cangkang telur yang sudah dicuci
dan dikeringkan dalam bentuk
potongan dan serbuk
Soda Kue (NaHCO3)
Balon
Larutan Na2S2O3 0,20 M
Larutan H2O2 5%
Larutan FeCl3 0,1 M
Larutan NaCl 0,1 M
20 mL
20 mL
20 mL
20 mL
@4 gram
4 gram
5 buah
20 mL
10 tetes
10 tetes
10 tetes
Prosedur Kerja
1. Kegiatan 1 : Pengaruh Konsentrasi terhadap Laju Reaksi
Langkah-langkah percobaan
a. Masukkan masing-masing 20 mL asam cuka (CH3COOH) 0,1 M pada
Labu Erlenmeyer A dan 20 mL asam cuka (CH3COOH) 0,5 M pada Labu
Erlenmeyer B, serta 20 mL asam cuka (CH3COOH) 1,0 M pada Labu
Erlenmeyer C.
b. Masukkan 3 sendok spatula soda kue (NaHCO3) ke dalam tiga balon
berukuran sama kemudian pasangkan mulut balon ke mulut masingmasing Erlenmeyer (jangan mencampurkan soda kue dengan larutan
asam cuka terlebih dahulu)
c. Camprkan soda kue ke dalam masing-masing Labu Erlenmeyer dan
bersamaan itu catat waktunya dengan menggunakan stopwatch atau alat
pengukur waktu lainnya.
d. Hentikan stopwatch atau alat pengukur lainnya ketika balon sudah berdiri
atau telah mengembang.
e. Amati dan catat waktunya.
f. Bandingkan kecepatan balon berdiri pada Labu Erlenmeyer A, B dan C
Hipotesis :
Semakin besar konsentrasi pada larutan, semakin cepat laju reaksinya
Hasil Pengamatan pengaruh perubahan konsentrasi CH3COOH terhadap laju reaksi :
Erlenmeyer
A
Waktu yang
diperlukan balon
untuk berdiri (sekon)
54 sekon
B
5 sekon
C
2 sekon
Laju
1
(v~
)
t
1
mol/s
54
1
mol/s
5
1
mol/s
2
Pengamatan Lain
Warna menjadi keruh
Warna menjadi keruh
Warna menjadi keruh
Pertanyaan
a. Tuliskan reaksi antara asam cuka (CH3COOH) dengan soda kue (NaHCO3)!
Jawab :
b. Buatlah garfik hubungan antara laju (v~
1
) dengan konsentrasi! (Laju pada
t
sumbu Y dan Konsentrasi pada sumbu X)
Jawab :
c. Dari data hasil percobaan, apakah hipotesis yang kalian sesuai dengan hasil
percobaan?
Jawab : Iya, sesuai
d. Dilihat dari nilai konsentrasinya, manakah yang lebih banyak jumlah partikel
CH3COOH pada Labu Erlenmeyer A, B atau C?
Jawab :
e. Bandingkan peluang jumlah tumbukan yang terjadi antara partikel CH3COOH
dengan partikel NaHCO3 pada Labu Erlenmeyer A, B dan C. Erlenmeyer manakah
yang berpeluang terjadinya tumbukan paling banyak?
Jawab :
f. Jelaskan mengapa reaksi antara CH3COOH dan NaHCO3 pada Erlenmeyer C
berlangsung lebih cepat dibandingkan pada Erlenmeyer A dan B, serta reaksi pada
Erlenmeyer B lebih cepat dibandingkan dengan Erlenmeyer A?
Jawab :
g. Dengan menggunakan teori rumbukan, jelaskan mengapa laju reaksi pada
Erlenmeyer C > B > A?
Jawab :
h. Buatlah kesimpulan dari hasil percobaan!
Jawab :
2. Kegiatan 2 : Pengaruh Luas Permukaan terhadap Laju Reaksi
Prosedur Percobaan :
a. Masukkan masing-masing 20 mL HCl 1,0 M pada Erlenmeyer A dan B.
b. Masukkan 4 gram potongan cangkang telur yang belum dihaluskan ke
dalam balon A dan masukkan 4 gram serbuk cangkang telur yang sudah
dihaluskan ke dalam balon B.
c. Pasangkan mulut balon A ke mulut Erlenmeyer A dan pasangkan mulut
balon B ke mulut Erlenmeyer B (jangan mencampurkan cangkang telur
dengan larutan HCl terlebih dahulu)
d. Campurkan cangkang telur ke dalam masing-masing Erlenmeyer dan
bersamaan itu catat waktunya dengan menggunkan stopwatxh atau alat
pengukur lainnya.
e. Hentikan stopwatch ketika balon sudah berdiri atau telah mengembang.
f. Amati dan catat waktunya.
g. Bandingkan kecpatan balon berdiri papda Labu Erlenmeyer A dan Labu
Erlenmeyer B.
Hipotesis :
Semakin besar luas permukaan, maka semakin cepat laju reaksinya
Hasil Pengamatan pengaruh luas permukaan terhadap laju reaksi :
Bentuk Cangkang
Telur
Konsentrasi HCl
(M)
Reaksi
Potongan Cangkang
Telur
Serbuk Cangkang
Telur
Pertanyaan
1,0
Potongan Cangkang
Telur + HCl 1 M
Serbuk Cangkang
Telur + HCl 1 M
1,0
Waktu yang
diperlukan balon
untuk berdiri (sekon)
18 sekon
33, 4 sekon
a. Tuliskan reaksi antara HCl dengan cangkang telur (mengandung CaCO3)!
Jawab :
b. Dari data hasil percobaan, apakah hipotesis yang kalian ajukan sesuai dengan hasil
percobaan?
Jawab :
c. Manakah yang memiliki luas permukaan lebih besar antara serbuk cangkang telur
dengan potongan cangkang telur?
Jawab :
d. Dengan menggunakan teori tumbukan, jelaskan mengapa serbuk cangkang telur
bereaksi lebih cepat dibandingkan dengan potongan cangkang telur?
Jawab :
e. Simpulkan, bagaimana pengaruh luas permukaan terhadap laju reaksi?
Jawab :
3. Kegiatan 3 : Pengaruh Suhu terhadap Laju Reaksi
Prosedur kerja percobaan :
a. Sediakan 3 buah gelas kimia (beri label A, B dan C). Isi masingmasing dengan 20 mL larutan 0,2 M Na2S2O3
b. Sediakan 3 buah gelas kimia (beri label A, B dan C). Kemudian, isi
masing-masing dengan 10 mL larutan 1 M HCl
c. Siapkan selembar karton putih, beri tanda silang (X) pada karton
dengan menggunakan spidol hitam.
d. Ambil 1 gelas kimia yang berisi larutan Na2S2O3
e. Letakkan gelas kima A (berisi larutan Na2S2O3 0,2 M) di atas tanda
silang pada karton. Ukur suhu larutannya catat dalam tabel
pengamatan.
f. Tambahkan 10 mL HCl 1 M ke dalam gelas kimia. Catat waktu yang
diperlukan sampai tanda silang pada karton tidak terlihat lagi dalam
tabel pengamatan.
g. Ambil gelas kimia B (berisi larutan Na2S2O3 0,2 M) panaskan hingga
100C di atas suhu larutan pada gelas kimia A catat suhu yang
dihasilkan pada tabel pengamatan.
h. Letakkan gelas kimia yang telah dipanaskan di atas tanda silang pada
karton. Lalu tambahkan 10 mL HCl 1 M ke dalam gelas kimia. Catat
waktu yang diperlukan sampai tanda silang pada karton tidak terlihat
lagi pada tabel pengamatan.
i. Ambil gelas kimia C (berisi larutan Na2S2O3 0,2 M) panaskan hingga
100C di atas suhu larutan pada gelas kimia B catat suhu yang
dihasilkan pada tabel pengamatan.
j. Letakkan gelas kimia yang telah dipanaskan di atas tanda silang pada
karton. Lalu tambahkan 10 mL HCl 1 M ke dalam gelas kimia. Catat
waktu yang diperlukan sampai tanda silang pada karton tidak terlihat
lagi pada tabel pengamatan.
Hipotesis :
Semakin tinggi suhunya, maka semakin cepat laju reaksinya
Hasil Pengamatan pengaruh suhu terhadap laju reaksi :
Percobaan
Volume HCl
(konsentrasi)
A
B
1M
1M
Volume
Na2S2O3
(0,2 M)
20 mL
20 mL
Suhu
(0C)
280C
380C
Waktu sampai
tanda silang tidak
terlihat lagi (sekon)
40,9 sekon
22,6 sekon
C
Pertanyaan
1M
20 mL
480C
13,4 sekon
a. Tuliskan reaksi yang terjadi dari percobaan di atas!
Jawab :
b. Buatlah garfik hubungan antara laju (v~
1
) dengan suhu! (Laju pada sumbu Y dan
t
Suhu pada sumbu X)!
Jawab :
c. Pada suhu yang berbeda, apakah waktu yang dibutuhkan sampai tanda silang tidak
terlihat juga berbeda?
Jawab :
d. Bagaimanakah pengaruh suhu terhadap laju reaksi antara larutan natrium tiosulfat
(Na2S2O3) dengan larutan asam klorida (HCl)? Jelaskan sebabnya!
Jawab :
e. Dengan menggunakan teori tumbukan, jelaskan mengapa pada suhu yang lebih tinggi
reaksi berlangsung lebih cepat!
Jawab :
f. Kesimpulan tentang pengaruh suhu terhadap laju reaksi!
Jawab :
4. Kegiatan 4 : Katalisator
Prosedur kerja percobaan :
a. Ukurlah dalam gelas ukur larutan hidrogen peroksida 5% sebanyak 2 mL.
Kemudian, tuangkan ke dalam tabung reaksi I dan amati!
b. Dengan cara yang sama tuangkan larutan hidrogen peroksida 5% sebanyak
2 mL ke dalam tabung reaksi II.
c. Ke dalam tabung reaksi I tambahkan 10 tetes larutan NaCl 0,1 M sementara
ke dalam tabung reaksi II tambahkan 10 tetes FeCl3 0,2 M. Amati masingmasing gelas kimia!
Hipotesis :
Hasil Pengamatan pengaruh katalis terhadap laju reaksi :
No
1
2
3
Larutan
H2O2
H2O2 + NaCl
H2O2 + FeCl3
Pengamatan
Warnanya bening
Warnanya tetap bening
Bereaksi, ada gelembung, warna berubah menjadi coklat
kekuningan dan keruh
Pertanyaan
a. Zat manakah yang bekerja sebagai katalisator pada penguraian H2O2, NaCl atau
FeCl3?
Jawab :
b. Apakah zat tersebut (katalis) mengalami perubahan selama H2O2 mengalami
perubahan?
Jawab :
c. Apakah larutan Fe2(SO4)3 dapat bekerja sebagai katalisator pada penguraian H2O?
Jelaskan!
Jawab :
d. Dengan menggunakan teori tumbukan jelaskan pengaruh katalis terhadap laju
penguraian H2O2!
e. Kesimpulan tentang penambahan katalis terhadap laju reaksi!
Jawab :
Jawab :