ANALISIS ARUS KAS OPERASI, KEBIJAKAN LEVERAGE, KEBIJAKAN DIVIDEN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN DAN INVESTMEN OPPORTUNITY SET (IOS) SEBAGAI VARIABEL INTERVENING (Studi Kasus Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di BEI Periode 2009-2013)

  

ANALISIS ARUS KAS OPERASI, KEBIJAKAN LEVERAGE,

KEBIJAKAN DIVIDEN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN DAN

INVESTMEN OPPORTUNITY SET (IOS) SEBAGAI VARIABEL

  

INTERVENING

(Studi Kasus Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di BEI Periode

2009-2013)

  

ARTIKEL

MAILIS DAYANTI

NPM. 1210018212002

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS BUNG HATTA

2015

  

ANALISIS ARUS KAS OPERASI, KEBIJAKAN LEVERAGE, KEBIJAKAN

DIVIDEN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN DAN INVESTMEN

OPPORTUNITY SET (IOS) SEBAGAI VARIABEL INTERVENING

  

(Studi Kasus Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di BEI Periode 2009-2013)

1 Mailis Dayanti¹, Dwi Fitri Puspa¹, Yuhelmi¹

Program Studi Manajemen, Program Pascasarjana Universitas Bung Hatta

  email: yanti_taurus_gemes@yahoo.co.id

  

ABSTRACT

  The aims of this study was to analyze the effect of operational cash flow, debt policy, dividend policy on firm value and investment opportunity set (IOS) as intervening variable.Populations used in this research are companies listed in Indonesian Stock Exchange (BEI). Sample used in this research are manufacturing companies listed in Indonesian Stock Exchange (BEI) in five years continued (2009-2013). Total samples are 34 companies. Analysis method used in this research is analysis Partial Least Square (PLS) atau SmartPLS version 2.0. The results of analysis revealed that a) There was positive effect of operational cash flow on firm value, b) debt policy was found to have negative effect on firm value, c) dividend policy does not have

  

significant influence with firm value, d) investment opportunity set (IOS) had an

  influence and positive to firm value, e) operational cash flow was found to have positive effect on investment opportunity set (IOS). f) debt policy was found to have negative effect on investment opportunity set (IOS), g) dividend policy was found to have positive effect on investment opportunity set (IOS), h) operation cash

  

flow have significant influence with firm value in the investment opportunity set

  (IOS), i) debt policy have significant influence with firm value in the investment opportunity set (IOS), j) dividend policy have significant influence with firm value in the investment opportunity set (IOS). The findings of this study provided practical recommendation, in terms of enhancing firm value in investment opportunity set (IOS), it is needed to develop operational cash flow, debt policy, dividend policy, firm value in the investment opportunity set (IOS).

  Keywords: operational cash flow , debt policy, dividend policy, firm value, investment opportunity set (IOS)

  

PENDAHULUAN Suatu perusahaan dikatakan

  memiliki nilai yang baik jika kinerja Persaingan usaha yang semakin perusahaannya juga baik. Nilai keras menuntut perusahaan untuk perusahaan dapat tercermin dari harga semakin meningkatkan nilai sahamnya. Jika harga saham perusahaan perusahaannya. Memaksimalkan nilai tinggi maka dapat disimpulkan bahwa perusahaan sangat penting bagi suatu nilai perusahaan tersebut juga baik, nilai perusahaan, karena dengan perusahaan dapat di tingkatkan dengan memaksimalkan nilai perusahaan berarti meningkatkan pengelolaan fungsi-fungsi juga memaksimalkan kemakmuran keuangan tepatnya pada fungsi pemegang saham yang merupakan pemebelanjaan perusahaan. Suatu tujuan utama perusahaan. keputusan yang diambil manajer dalam suatu kegiatan pembelanjaan perusahaan harus dipertimbangkan secara teliti mengenai sifat dan biaya dari sumber dana yang dipilih (Riyanto, 2001).

  Pada Perusahaan manufaktur periode 2008 sampai dengan 2012 terdapat naik turunnya nilai perusahaan. Pada masa krisis ekonomi global yang terjadi pada tahun 2008 berdampak terhadap pasar modal Indonesia yang tercermin dari terkoreksi turunnya harga saham hingga 40–60 persen dari posisi awal tahun 2009 (Kompas, 25 November 2010), yang disebabkan oleh aksi melepas saham oleh investor asing yang membutuhkan likuiditas dan diperparah dengan aksi “ikut-ikutan” dari investor domestik yang ramai-ramai melepas sahamnya.

  Kondisi tersebut secara umum mempengaruhi nilai perusahaan karena nilai perusahaan itu sendiri jika diamati melalui kemakmuran pemegang saham yang dapat diukur melalui harga saham perusahaan di pasar modal. Harga saham gabungan yang terkoreksi dari 1.757,258 pada awal Januari 2008 melemah ke basis point 1.256,704 pada awal September 2009 (Kompas, 25 November 2010). Hal ini juga tercermin dari banyaknya perusahaan yang mengalami penurunan laba sampai dengan mengalami kerugian sehingga menimbulkan pemutusan hubungan kerja (PHK). Sedangkan pada tahun 2010 perusahaan manufaktur mengalami kenaikan harga saham dengan peningkatan poin cukup lamabat menjadi 1.719.973. Peningkatan yang cukup lambat menciptakan persepsi positif investor terhadap harga saham perusahaan yang akan berdampak pada tahun 2011 secara signifikan perkembangan perusahaan manufaktur di BEI semakin terasa dengan naik harga saham menjadi 3.686.876 dan tahun 2012 harga saham kembali naik menjadi 4.533.230. Naik atau turun harga saham dapat di lihat dari pertanggungjawaban manajemen atas pengelolaan sumber daya perusahaan selama periode tertentu.

  Menurut Mamduh (2004) nilai perusahaan yang tinggi menjadi keinginan pemilik perusahaan, sebab dengan nilai perusahaan yang tinggi menunjukan kemakmuran pemegang saham juga tinggi untuk mencapai tujuan perusahaan, manajer membuat keputusan investasi yang menghasilkan net present

  value positif. Menurut Hartono (2003),

  arus kas dari aktivitas operasi diperoleh dari aktivitas penghasil utama pendapatan perusahaan.

  Hal ini berarti jika kas bersih yang disediakan oleh aktivitas operasi tinggi, berarti perusahaan mampu menghasilkan kas yang mencukupi secara internal dari operasi untuk membayar seluruh kewajibannya tanpa harus meminjam dari luar. Salah satu rasio arus kas yang diharapkan dapat membantu para investor dalam mengambil keputusan investasi. Dengan demikian dapat digambarkan kerangka konseptual penelitian sebagai berikut.

  H 9 H 8 H 5 H 7 H 10 H 6 Gambar 1. Kerangka Konseptual Arus Kas Operasi

  (X 1 ) Kebijakan Leverage (X 2 ) Nilai

  Perusahan (Y 1 ) Kebijakan Dividen (X 3 )

  IOS (Y 2 )

  METODE PENELITIAN Populasi dan Sampel

  Set Kesempatan Investasi /

  yang menunjukkan sampai sejauh mana sekuritas berpenghasilan tetap (utang dan saham preferen) Darsono, (2005) DER dapat dihitung dengan rumus:

  leverage keuangan (financial leverage) merupakan suatu ukuran

  pada masa depan. Menurut Chung dan Pruit, (1994) Tobin’s Q dapat dihitung dengan menggunakan rumus: laporan arus kas operasi merupakan laporan yang mengikhtisarkan sumber kas dari aktivitas perusahaan yang tersedia untuk melakukan kegiatan perusahaan serta penggunaannya selama satu periode tertentu. Almilia dan Sulistyowati (2007),

  place (aset yang dimiliki) dengan invesment options (pilihan investasi)

  memandang nilai suatu perusahaan sebagai sebuah kombinasi assets in

  Investment Opportunity Set (IOS) yaitu

  Menurut Brigham dan Houston (2001) nilai perusahaan pada penelitian ini diukur dengan menggunakan rasio Price Book Value (PBV). dapat dihitung dengan rumus:

  . Populasi penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di PT. Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2009-2013. sampel adalah bagian dari populasi yang akan diteliti secara detail yang merupakan ide dasar dari pengambilan sampel dengan menyelidiki bagian dari elemen-elemen populasi, kesimpulan tentang keseluruhan populasi. Pengambilan sampel menggunakan metode purposive

  Definisi & Operasional Variabel

  4. Perusahaan membagikan Dividen berturut-turut tahun 2009 sampai dengan 2013.

  3. Perusahaan manufaktur yang berlaba selama tahun 2009-2013.

  2. Perusahaan Manufaktur yang menggunakan satuan rupiah selama tahun 2009-2013.

  1. Perusahaan manufaktur dengan data laporan arus kas yang di sediakan menggunakan metode langsung.

  sampel adalah perusahaan yang memenuhi kriteria-kriteria sebagai berikut:

  sampling. Perusahaan yang dijadikan

  Kebijakan dividen adalah kebijakan yang bersangkutan dengan penentuan pembagian pendapatan (earning) antara penggunaan pendapatan untuk dibayarkan kepada para pemegang saham sebagai dividen. Brigham dan Houston (2001),

  HASIL DAN PEMBAHASAN Descriptive Statistics N Mini mum Maxi mum Mean Std. Deviation Arus Kas Operasi

  34 2,95 8,94 5,9812 1,26523 Kebijakan Leverage 34 -1,73 6,62 -0,0347

  1,44128 Kebijakan Deviden 34 -2,93 6,68 -1,0127

  1,62790

  IOS 34 20,35 28,97 25,844

  2 1,84469 Nilai Perusahaan

  34 -7,32 2,00 -1,4987 1,62423 Valid N (listwise)

  Nilai R-Squared Variabel Penelitian R Square

  Berdasarkan path analisys output dari SmartPLS dalam model struktural diawali dengan melihat R-Square Tabel 4.3 :

  Path Analisys Pengujian R-Squared

34 Pengujian Model Struktural (Inner

  Measurement Model yaitu pengujian

  Nilai Buku Perusahaan (PBV) 0,476

  Pengujian hipotesis yang diajukan, dapat dinilai atau diukur dengan memperhatikan besarnya nilai T-statistik yang dalam hal ini sama dengan nilai t hitung. Batas untuk menolak dan menerima hipotesis yang diajukan adalah sebesar nilai ±1,96, yang dalam hal ini sama dengan nilai t tabel berada pada rentang nilai -1,96 dan +1,96. Jika nilai T-statistik atau t hitung > dari nilai t table sebesar 1,96 maka hipotesis akan diterima, sebaliknya

  Hasil Pengujian dan Pembahasan Hipotesis

  opportunity set di luar ke-3 (tiga) variable tersebut.

  sebesar 0,214 atau sebesar 21,4%, yang menggambarkan tingkat pengaruh yang di berikan oleh variabel aliran kas operasi, kebijakan leverage dan kebijakn dividen terhadap variabel IOS sehingga masih terdapat factor lain sebesar 78,6% yang juga dapat menentukan dan mempengaruhi variable investment

  investment opportunity set (IOS) adalah

  Nilai R-Square konstruk

  Invesment Opportunity Set 0,214

  instrumern atau penilaian terhadap indicator yang membentuk variable ini yaitu berupa penilian validitas dan reliabilitas untuk data yang nominal yang dalam hal ini tidak dilakukan karena data penilitian ini adalah berbentuk data keuangan atau data rasio. Model struktural dievaluasi dengan menggunakan R-Square untuk konstruk

  Model)

  Teknik pengolahan data menggunakan metode SEM berbasis

  Partial Least Square (PLS) atau

  4.1 Gambar 4.1

  SmartPLS 2.0 M3 yang memerlukan 2 tahap untuk menilai sebuah model penelitian yang meliputi : pertama pengujian Outer Model atau

  dependen , dan uji hipotesis melalui uji-t.

  Berikut path analisys dari visual SmartPLS pada Gambar

  • > Invesment Opportunity Set -0,3032 -0,2936 4,2650

  wight diperoleh nilai koefisien estimate -

  wight diperoleh nilai koefisien estimate

  atau dalam bentuk original sample sebesar 0,386 yang merupakan besarnya pengaruh yang diberikan variabel arus kas operasi dalam menjelaskan

  investment opportunity set, nilai sample mean sebesar 0,406 yang merupakan

  nilai rata-rata dari sampel dan nilai t statistic atau nilai t hitung sebesar 3.755. Dikarenakan nilai t hitung > t tabel atau 3,755 > 1,96, maka dapat disimpulkan arus kas operasi terhadap investment

  opportunity set (IOS) pada perusahaan

  manufaktur di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2009-2013, dengan kata lain hipotesis penelitian dapat dibuktikan atau diterima (Ha diterima dan H ditolak).

  Pengaruh Kebijakan Leverage Terhadap Investment Opportunity Set (IOS)

  Dari hasil ringkasan regression

  0,303 yang merupakan besarnya pengaruh yang diberikan variabel kebijakan leverage dalam menjelaskan

  • 0,1141 -0,1190 0,8317

  Dari hasil ringkasan regression

  investment opportunity set, nilai sampel mean sebesar -0,294 merupakan nilai

  rata-rata sampel untuk hipotesis ini dan nilai T statistic atau nilai t thitung sebesar 4,265. Dari hasil perbandingan nilai nilai t hitung dengan nilai t tabel pada 1,96, menunjukkan nilai t hitung > t tabel atau 4,265 > 1,96 (tanda negatif hanya menunjukkan arah pengaruh). Oleh karena itu dapat disimpulkan terdapat pengaruh negatif yang signifikan kebijakan leverage terhadap

  • > Nilai Buku Perusahaan -0,3082 -0,3093 5,2737

  investment opportunity set (IOS), yang

  artinya hipotesis ini dapat dibuktikan atau diterima.

  Pengaruh Kebijakan Deviden Terhadap Investment Opportunity Set (IOS)

  Berdasarkan hasil regression

  wight diperoleh nilai koefisien estimate -

  0,114 yang merupakan besarnya pengaruh atau kontribusi yang diberikan variabel kebijakan deviden dalam menjelaskan atau mempengaruhi

  Hipotesi s diterima

  Pengaruh Arus Kas Operasi Terhadap Investment Opportunity Set (IOS)

  2 Kebijakan Leverage

  jika nilai T-statistik atau t hitung < dari nilai t tabel sebesar 1,96 maka hipotesis akan ditolak, (Ghozali, 2011). Berikut ringkasan hasil pengujian regresion

  weights : Regresion Weights Full Model Struktural Equation Modeling (SEM) - SmartPLS

  N o Uraian Hipotesis Original Sample (O) Sample

  Mean (M) T Statistics

  Keteran gan

  1 Arus Kas Operasi -> Invesment Opportunity Set 0,3860 0,4057 3,7551

  Hipotesi s diterima

  Hipotesi s diterima

  7 Kebijakan deviden - > Nilai Buku Perusahaan 0,4055 0,4040 4,5473

  3 Kebijakan deviden - > Invesment Opportunity Set

  Hipotesi s ditolak

  4 Invesment Opportunity Set -> Nilai Buku Perusahaan

  0,3136 0,3081 4,6878 Hipotesi s diterima

  5 Aliran Kas Operasi - > Nilai Buku Perusahaan 0,1693 0,1738 1,9872

  Hipotesi s diterima

  6 Kebijakan Leverage

  Hipotesi s diterima

  investment opportunity set, nilai sampel

  mean sebesar -0,119 merupakan nilai

  Berdasarkan hasil

  mempengaruhi nilai perusahaan, semenara nilai sample mean sebesar - 0,309 merupakan nilai rata-rata untuk hipotesis ini dan nilai T statistic atau t hitung sebesar 5,274. Perbandingan nilai nilai t hitung dengan nilai t tabel pada 1,96, menunjukkan nilai t hitung > t tabel atau 5,274 > 1,96 (tanda negatif menunjukkan arah pengaruh atau hubungan kedua variabel).

  leverage dalam menjelaskan atau

  koefisien estimate -0,308 yang merupakan nilai besarnya pengaruh yang diberikan variabel kebijakan hutang atau

  regression wight menghasilkan nilai

  Dari hasil pengujian SEM, hasil

  Pengaruh Kebijakan Leverage Terhadap Nilai Perusahaan

  sebesar 0,174 dan nilai T statistic atau t hitung sebesar 1,99. Dari perbandingan nilai nilai t hitung dengan nilai t tabel pada 1,96, menjelaskan nilai t hitung > t tabel atau 1,990 > 1,96. Hasil ini menyimpulkan terdapat pengaruh positif yang signifikan arus kas operasi terhadap nilai perusahaan pada perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2009-2013, yang artinya hipotesis ini dapat diterima.

  mean yang merupakan nilai rata-rata

  merupakan nilai besarnya pengaruh yang diberikan variabel arus kas operasi dalam menjelaskan atau mempengaruhi nilai perusahaan, semenara nilai sample

  regression wight pada tabel di atas, ditemukan nilai

  Pengaruh Arus Kas Operasi Terhadap Nilai Perusahaan

  rata-rata dari pengaruh yang menjelaskan hipotesis ini dan nilai T statistic atau t hitung sebesar 0,832. Hasil perbandingan nilai nilai t hitung dengan nilai t tabel pada 1,96, menjelaskan nilai t hitung < t tabel atau 0,832 < 1,96 (tanda negatif hanya menunjukkan arah pengaruh). Dengan demikian dapat disimpulkan terdapat pengaruh negatif yang signifikan kebijakan deviden terhadap investment

  artinya hipotesis ini dapat dibuktikan atau diterima.

  set terhadap nilai perusahaan yang

  nilai rata-rata yang menjelaskan hipotesis ini dan nilai T statistic atau t hitung sebesar 4,688. Dari perbandingan nilai nilai t hitung dengan nilai t tabel pada 1,96, menjelaskan nilai t hitung > t tabel atau 4,688 > 1,96. Hasil ini menyimpulkan terdapat pengaruh positif yang signifikan investment opportunity

  sample mean sebesar 0,308 merupakan

  mempengaruhi nilai perusahaan , nilai

  opportunity set dalam menjelaskan atau

  Dari hasil regression wight didapat nilai koefisien estimate 0,314 yang merupakan nilai besarnya pengaruh yang diberikan variabel investment

  Pengaruh Investment Opportunity Set (IOS) terhadap Nilai Perusahaan

  manufaktur di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2009-2013, yang artinya hipotesis ini tidak terbukti atau ditolak.

  opportunity set (IOS) pada perusahaan

  Dari temuan ini dapat disimpulkan terdapat pengaruh negatif yang signifikan kebijakan leverage terhadap nilai perusahaan pada perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2009-2013. Dengan demikian hipotesis ini dapat diterima.

  Pengaruh Kebijakan Deviden Terhadap Nilai Perusahaan

  perusahaan. Berikut gambaran nilai pengaruh (estimasi) dari ketiga pengaruh yang nantinya akan menjelaskan perhitungan pengaruh tidak langsung melalui variabel intervening.

  perusahaan sebesar 0,314 atau nilai pengaruh tidak langsung adalah = 0,386 x 0,314 = 0,121204 dibulatkan 0,121.

  opportunity set terhadap nilai

  koefisien estimate pengaruh investment

  opportunity set sebesar 0,386 dengan

  yang mengambarkan ketiga hubungan atau pengaruh yang nantinya akan melandasi perhitungan nilai estimasi pengaruh tidak langsung melalui variable investment opportunity set. Besarnya nilai pengaruh tidak langsung (indirect effect) adalah merupakan perkalian koefisien estimate pengaruh arus kas operasi terhadap investment

  regression weight diperoleh informasi

  Berdasarkan perhitungan analisis jalur (path analysis) dari

  opportunity set serta pengaruh langsung investment opportunity set terhadap nilai

  Hasil ringkasan pada table di atas, menemukan nilai koefisien estimate 0,406 yang merupakan nilai besarnya pengaruh yang diberikan variabel kebijakan deviden dalam menjelaskan atau mempengaruhi nilai perusahaan, semenara nilai sample mean sebesar 0,404 dan nilai T statistic atau t hitung sebesar 4,547. Dari hasil perbandingan nilai t hitung dengan nilai t tabel pada 1,96, menunjukkan nilai t hitung > t tabel atau 4,547 > 1,96. Ini menunjukkan terdapat pengaruh positif yang signifikan kebijakan deviden terhadap nilai perusahaan dapat diterima.

  Untuk menghitung berapa besarnya nilai pengaruh tidak langsung dapat diperhatikan nilai koefisien pengaruh langsung (direct effect) yaitu pengaruh arus kas operasi terhadap nilai perusahaan dan pengaruh langsung arus kas operasi terhadap investment

  effect) arus kas operasi terhadap nilai perusahaan.

  dengan nilai pengaruh langsung (direct

  opportunity set dan akan dibandingkan

  manafaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2009-2013. Untuk itu akan dihitung berapa besar nilai pengaruh tidak langsung (indirect effect) yang ada melalui variabel investment

  opportunity set pada perusahaan

  Penilaian hipotesis ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh arus kas operasi terhadap nilai perusahaan melalui investment

  Pengaruh Arus Kas Operasi, Kebijakan Leverage dan Kebijakan Deviden terhadap Nilai Perusahaan melalui Investment Opportunity Set (IOS) Sebagai Variable Intervening

  Dengan diperolehnya nilai pengaruh tidak langsung ini, maka langkah selanjutnya adalah membandingkan antara pengaruh langsung arus kas operasi terhadap nilai perusahaan dengan pengaruh tidak langsung arus kas operasi terhadap nilai perusahaan melalui variabel intervening yaitu investment opportunity set, berikut hasil perbandingan pada Tabel 4.13 sebagai berikut :

  Pengaruh Kebijakan Leverage Terhadap Nilai Perusahaan melalui Investment Opportunity Set (IOS) Sebagai Variable Intervening

  leverage secara langsung mempengaruhi

  regression weight

  ) dari

  analysis

  Perhitungan analisis jalur (path

  Pengaruh Kebijakan deviden Terhadap Nilai Perusahaan melalui Investment Opportunity Set (IOS) Sebagai Variable Intervening

  diterima dan terbukti

  leverage terhadap nilai perusahaan

  variable investment opportunity set mampu memediasi pengaruh kebijakan

  opportunity set , dengan kata lain bahwa

  nilai pengaruh langsung lebih rendah dari nilai pengaruh tidak langsung atau 0,308 < 0,403, dengan demikian dapat disimpulkan terdapat peningkatan pengaruh kebijakan leverage terhadap nilai perusahaan melalui investment

  total effect 0,403. Dapat diartikan bahwa

  estimasi yang diperoleh adalah sebesar

  opportunity set maka nilai koefisien

  variable nilai perusahaan maka nilai koefisien estimate pengaruh yang ada adalah sebesar 0,308, sedangkan apabila melalui pengaruh tidak langsung atau pengaruh kebijakan leverage terhadap nilai perusahaan melalui investment

  dianalisa, apabila variabel kebijakan

  Untuk menghitung berapa besarnya nilai pengaruh tidak langsung dapat diperhatikan nilai koefisien pengaruh langsung (direct effect) yaitu pengaruh kebijakan leverage terhadap nilai perusahaan dan pengaruh langsung kebijakan leverage terhadap investment

  investment opportunity set dapat

  Dari sajian perhitungan pada penilaian pengaruh tidak langsung (indirect effect) kebijakan leverage terhadap nilai perusahaan melalui

  Dari hasil nilai pengaruh tidak langsung ini, maka tahap berikut adalah langsung kebijakan leverage terhadap nilai perusahaan dengan pengaruh tidak langsung kebijakan leverage terhadap nilai perusahaan melalui variabel intervening yaitu investment opportunity set .

  perusahaan sebesar 0,314 atau nilai pengaruh tidak langsung adalah = 0,303 x 0,314 = 0,095142 dibulatkan menjadi 0,095.

  estimate pengaruh investment opportunity set terhadap nilai

  negatif hanya menunjukkan arah pengaruh buka nilai) dengan koefisien

  leverage terhadap investment opportunity set sebesar -0,303 (tanda

  koefisien estimate pengaruh kebijakan

  effect ) adalah merupakan perkalian

  nilai pengaruh tidak langsung (indirect

  investment opportunity set. Besarnya

  Dari perhitungan analisis jalur (path analysis) dari regression weight diperoleh informasi yang mengambarkan ketiga hubungan atau pengaruh yang nantinya akan melandasi perhitungan nilai estimasi pengaruh tidak langsung melalui variable

  perusahaan. Berikut gambaran nilai pengaruh (estimasi) dari ketiga pengaruh yang nantinya akan menjelaskan perhitungan pengaruh tidak langsung melalui variabel intervening.

  opportunity set serta pengaruh langsung investment opportunity set terhadap nilai

  diperoleh informasi yang mengambarkan nantinya akan melandasi perhitungan nilai estimasi pengaruh tidak langsung melalui variable investment opportunity

  set. Besarnya nilai pengaruh tidak

  Berdasarkan hasil pengumpulan data penelitian dan hasil pengolahan data dengan mengunakan pendekatan SEM (Strutrural Equation Modeling) dengan alat bantu Partial Least Square (PLS) atau SmartPLS dapat menghasilkan kesimpulan sebagai berikut :

  tinggi peningkatan kebijakan deviden, maka akan semakin turun

  opportunity set . Dimana semakin

  3. Tidak ditemukan adanya pengaruh negatif yang signifikan kebijakan deviden terhadap investment

  , begitu juga sebaliknya sehingga hipotesis dapat diterima.

  set

  atau rendah investment opportunity

  leverage , maka akan semakin turun

  2. Terdapat pengaruh negatif yang signifikan kebijakan leverage terhadap investment opportunity set. Dimana jika semakin tinggi

  sebaliknya, sehingga hipotesis dapat diterima.

  opportunity set begitu juga

  jika terjadi peningkatan arus kas dari kegiatan operasi, maka peningkatan ini akan meningkatkan investment

  investment opportunity set. Dimana

  1. Terdapat pengaruh positif yang signifikan arus kas operasi terhadap

  5.1 Kesimpulan

  langsung (indirect effect ) adalah merupakan perkalian koefisien estimate pengaruh kebijakan deviden terhadap

  pengaruh kebijakan deviden terhadap nilai . Oleh karena itu hipotesis ini pun juga diterima dan terbukti.

  opportunity set mampu memediasi

  lain bahwa variable investment

  investment opportunity set , dengan kata

  variabel kebijakan deviden secara langsung mempengaruhi variable nilai perusahaan maka nilai koefisien estimate pengaruh yang ada adalah sebesar 0,406, sedangkan apabila melalui pengaruh tidak langsung atau pengaruh kebijakan deviden terhadap nilai perusahaan melalui investment opportunity set maka nilai koefisien estimasi yang diperoleh adalah sebesar total effect 0,442. Dapat diartikan bahwa nilai pengaruh langsung lebih rendah dari nilai pengaruh tidak langsung atau 0,406 < 0,442, dengan peningkatan pengaruh kebijakan deviden terhadap nilai perusahaan melalui

  opportunity set dapat dianalisa, jika

  berikut : Dari sajian perhitungan, penilaian pengaruh tidak langsung (indirect effect) kebijakan deviden terhadap nilai perusahaan melalui investment

  set , berikut hasil perbandingan sebagai

  Dari hasil nilai pengaruh tidak langsung ini, maka tahap berikut adalah membandingkan antara pengaruh langsung kebijakan deviden terhadap nilai perusahaan dengan pengaruh tidak langsung kebijakan deviden terhadap nilai perusahaan melalui variabel intervening yaitu investment opportunity

  sebesar 0,314 atau nilai pengaruh tidak langsung adalah = 0,114 x 0,314 = 0,035796 dibulatkan menjadi 0,036.

  opportunity set terhadap nilai perusahaan

  0,114 (tanda negatif hanya menunjukkan arah pengaruh buka nilai) dengan koefisien estimate pengaruh investment

  investment opportunity set sebesar -

  investment opportunity set. Begitu juga sebaliknya, sehingga hipotesis ditolak atau tidak terbukti.

  4. Terdapat pengaruh positif yang signifikan investment opportunity set terhadap nilai perusahaan. Jika semakin tinggi peningkatan nilai

  tidak langsung lebih baik dibanding pengaruh langsung, dengan kata lain pengaruh kebijakan leverage terhadap nilai perusahaan lebih baik secara tidak langsung melalui

  Surabaya: Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Perbanas.

  Akwan, Y. 2011. Pengaruh Arus Kas Operasi, Kebijakan Pendanaan dan Laba Terhadap Keputusan Perusahaan Untuk Berinvestasi Pada Perusahaan Jasa Di Bursa Efek Indonesia . Skripsi.

  intervening telah menjadi optimal dibanding pengaruh lansung, yang akhirnya hipotesis ini diterima.

  opportunity set sebagai variabel

  tidak langsung lebih baik dibanding pengaruh langsung, dengan kata lain pengaruh kebijakan deviden terhadap nilai perusahaan secara tidak langsung melalui investment

  opportunity set , dimana pengaruh

  10. Ditemukan pengaruh yang signifikan kebijakan deviden terhadap nilai perusahaan melalui investment

  variabel intervening, sehingga hipotesis ini diterima.

  investment opportunity set sebagai

  investment opportunity set , dimana pengaruh

  investment opportunity set , maka

  9. Ditemukan pengaruh yang signifikan kebijakan leverage terhadap nilai perusahaan melalui

  variabel intervening, sehingga hipotesis ini diterima.

  investment opportunity set sebagai

  tidak langsung lebih baik dibanding pengaruh langsung, atau dengan kata lain pengaruh arus kas operasi terhadap nilai perusahaan lebih baik secara tidak langsung melalui

  opportunity set , dimana pengaruh

  8. Ditemukan pengaruh yang signifikan arus kas operasi terhadap nilai perusahaan melalui investment

  7. Terdapat pengaruh positif yang signifikan kebijakan deviden terhadap nilai perusahaan. Jika semakin tinggi peningkatan kebijakan deviden, maka akan semakin tinggi juga nilai perusahan. Begitu juga sebaliknya, sehingga hipotesis juga dapat diterima.

  6. Terdapat pengaruh negatif yang signifikan kebijakan leverage terhadap nilai perusahaan. Dimana semakin tinggi peningkatan leverage, maka akan semakin turun atau rendah nilai perusahaan. Begitu juga sebaliknya, sehingga hipotesis didapat diterima.

  5. Terdapat pengaruh positif yang signifikan arus kas operasi terhadap nilai perusahaan. Jika semakin tinggi peningkatan nilai arus kas operasi, maka akan semakin tinggi juga nilai perusahan. Begitu juga sebaliknya, sehingga hipotesis juga dapat diterima.

  akan semakin tinggi juga nilai perusahan. Begitu juga sebaliknya, sehingga hipotesis juga dapat diterima.

DAFTAR PUSTAKA

  Almilia dan Sulistiyowati, Liciana Spica Dwi, 2007 Analisis terhadap Relevani nilai laba, Arus Kas Operasi dan Nilai Buku Ekuitas pada Periode Sekitar Krisis Keuangan pada Perusahaan Manufaktur di BIJ, Simposium Nasional Akuntansi VIII.

  Teori dan Penerapan (Keputusan Jangka Panjang), Buku 1, Edisi 4,

  Jogiyanto, 2003, Teori Portofolio dan

  123456789/8877 ).

  Fakultas Ekonomi Akuntansi. (Online), ( http://repository.usu.ac.id/handle/

  Pengaruh Debt To Equity Ratio (Der) Dan Debt To Asset Ratio (DAR) Terhadap Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, Universitas Sumatera Utara.

  Jakarta: Penerbit Salemba Empat Jamiah, Hidayatul Siti (2010). Pengaruh Kebijakan Pendanaan, Kebijakan Dividen dan Profitabilitas perusaahn terhadap Set Kesempatan Investasi Perusahaan.Skripsi Yogyakarta : Universitas Islam Negri Sunan Kalijaga. Jhojor Triwati N, Barasa. 2009.

  Ikatan Akuntansi Indonesia (2009) Standar Akuntansi Keuangan :PSAK No.2 Laporan Arus Kas.

  Management and Governance 5: 179-204. Printed in the Netherlands.

  Corporate Value and Firm Investment: A Simultanneous Equations Analysis of Spanish Companies . Journal of

  2001. Ownership Structure,

  Cetakan Keempat, (Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta, 2000), h. 300 Iturriaga F. J. L., and Juan A. R. Sanz.

  Edisi Ketiga. Yogyakarta: BPFE. Husnan, Suad. Manajemen Keuangan:

  Amalia, Anissa. 2010. Analisis relevansi informasi laba, akuntansi, nilai buku ekuitas,dan arus kas dengan harga saham.Tesis tidak dipublikasikan. Jakarta: Universitas Budi Luhur Brealey, Myers, dan Marcus. 2007. Dasar- dasar Manajemen Keuangan Perusahaan. Edisi kelima. Jakarta: Erlangga. Brigham, E.F. & Houston, J.F. 2001.

  Hartono, Jogiyanto. 2003. Teori Portofolio dan Analisis Investasi .

  Prediksi Pajak dan Laba Terhadap Pajak MasaDepan Dengan Variabel Kontrol Ukuran

  Jakarta :Salemba Empat Hamzah, Ardi. 2007. Kemampuan

  Fama, Eugene F. 1978. “The Effects of a Firm’s Investment and Financing Decisions Halim, Abdul, 2005. Analisis Investasi.

  Praktis Memahami Laporan Keuangan. Andi.Yogyakarta

  Andalas, Padang Darsono, Azhari. 2005. Pedoman

  Earnings dan Arus Kas dalam Memprediksi Arus Kas Masa Depan”, Skripsi. Universitas

  2006. “Kemampuan Prediktif

  Chung, K.H and Pruitt, S.W,1994. A Simple Approximation of tobin’s q, Financial Management, Vol. 23, No. 3 Autumn. Dahler, Yolanda dan Febrianto, Rahmat.

  Manajemen Keuangan . Edisi Kedelapan. Erlangga. Jakarta.

  Analisis Investasi , Edisi 3, Kallapur, S dan M.A Trombley. 2001.

  The Investment Opportunity Set : Determinant, Consequences, and Measurement. Managerial Finance, Vol. 27, No. 3, Page: 3- 15.

  Saham”, Thesis Pascasarjana UGM . Pagalung, Gagarin. 2003. Pengaruh

  Puspitasari, Ratih (2010). Analisis Arus Kas Operasi Dalam Mencapai Nilai Perusahaan.Jurnal Ilmiah Kesatuan No.2, Vol 12.

  Analisis Laporan Keuangan Konsep dan Aplikasi. Yogyakarta : Unit Penerbit & Percetakan AMP YKPN.

  Prastowo, Dwi Rifka Juliaty. 2002.

  Simposium Nasional Akuntansi II, Ikatan Akuntan Indonesia- Kompartemen Akuntan Pendidik, Hal: 878-905.

  dengan Kebijakan Pendanaan, Kebijakan Dividen, Kebijakan Kompensasi, Beta, dan Perbedaan Reaksi Pasar: Bukti Empiris dari Bursa Efek Jakarta. Makalah

  Investment Opportunity Set (IOS)

  Universitas Diponegoro Prasetyo, Adi. 2000. Asosiasi Antara

  Earnings dan Arus Kas dalam Memprediksi Arus Kas Masa Depan. Skripsi. Semarang:

  Vol. 6, No 3, Hal: 249-263 Palupi, D. 2009. Kemampuan Prediktif

  Jurnal RisetAkuntansi Indonesia ,

  Kombinasi Keunggulan dan Keterbatasan Perusahaan terhadap Set Kesempatan Investasi (IOS).

  Opportunity Set terhadap Return

  Keown, Arthur J., et al. (2000). Dasar- Dasar Manajemen Keuangan Buku

  “Analisis Korelasi Investment

  “Manajemen Keuangan”, Yogyakarta Norpratiwi, M.V. Agustina. 2004.

  Jurnal Riset Manajemen Sains Indonesia (JRMSI) Vol. 3, No. 1. Martono dan Harjito, A.. 2005.

  Mardiyati, Umi. 2012. Pengaruh Kebijakan Dividen, Kebijakan Hutag, dan Profitabilitas terhadap Nilai Perusahaan.

  Keuangan. Yogyakarta: BPFE Margono. 2010. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.

  Anas Wibawa, (2010), Pengaruh keputusan investasi, keputusan pendanaan, dan kebijakan deviden terhadap nilai perusahaan. Simposium Nasional Akuntansi XIII Purwokerto. Mamduh, Hanafi M. 2004, Manajemen

  1071 Lihan Rini Puspo Wijaya dan Bandi

  Nasional Akuntansi VII Ikatan Akuntan Indonesia . Hal: 1059-

  Lestari, Holydia. 2004. Pengaruh Kebijakan Utang, Kebijakan Deviden, Risiko dan Profitabilitas Perusahaan Terhadap Set Kesempatan Investasi. Simposium

  Terjemahan Emil Salim, Jilid 1, Edisi Kesepuluh, Penerbit Erlangga, Jakarta.

  Akuntansi Intermediete,

  2. Terjemahan Chaerul D. Djakman., Dwi Sulisyorini. Salemba Empat, Jakarta. Kieso, Donald E., Jerry J. Weygandt, dan Terry D. Warfield, 2002.

  Ratnawati, Ana dan Amanah, Lailatul (2013).Pengaruh Arus Kas Operasi dan Kebijakan Pendanaan terhadap Keputusan Investasi.Jurnal Ilmu dan Riset Akuntansi. No.1, Vol 1. Santoso, Singgih. 2007. Structural

  Equating Modelling Konsep dan Aplikasi dengan AMOS. Elex

  Subekti, I., Kusuma, W., Indra., 2001 ― Asosiasi antara Set Kesempatan Investasi dengan Kebijakan Pendanaan dan Deviden Perusahaan, Serta Implikasinya pada Perubahan Harga Saham.

  Strategi Dilik dan Kebijakan Dividen terhadap Nilai Perusahaan dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya . Jurnal

  Kanisius Taswan. 2003. Analisis Integrasi

  Tandelilin, Enduardus (2010). Portofolio dan Investasi. Edisi Pertama.

  Keuangan Perusahaan , Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

  Syamsudin, Lukman, 2002, Manajemen

  diterbitkan. Semarang: Program S1 Manajemen

  yang berpengaruh terhadap nilai perusahaan . Disertasi tidak

  Susanti, R. (2010).Analisis Faktor-faktor

  Bandung: Alfabeta Susanto, San dan Erni Ekawati, 2006. ”Relevansi Nilai Informasi Laba Dan Aliran Kas Terhadap Harga Saham Dalam Kaitannya Dengan Siklus Hidup Perusahaan”, Simposium Nasional Akuntansi IX

  Pengaruh Struktur Kepemilikan Saham,Leverage, Faktor Intern Dan Faktor Ekstern Terhadap Nilai Perusahaan. Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, Maret, Vol.9, No.1, 41-48. Sugiyono. 2007. “Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D” .

  Sujoko., Soebiantoro, U. (2007).

  Keuangan. Edisi ke tiga.Yogyakarta: AMP YKPN.

  Media Komputindo. Jakarta Saputro, Julianto, agung 2003 analisis hubungan antara gabungan proksi

  Suad, Husnan dan Pudjiastuti, Enny.

  Kebijakan Hutang Terhadap Nilai Perusahaan Serta Beberapa Faktor Yang Mempengaruhinya. Jurnal Bisinis dan Ekonomi , Vol.9, No.2.

  2,” Salemba Empat, Jakarta. Soliha dan Taswan. 2002. Pengaruh

  Salemba Empat.Ikatan Akuntansi Indonesia, 2009, “Standar Akuntansi Keuangan PSAK No.

  Pengantar Buku 2 Edisi 5 . Jakarta:

  Soemarso. 2005. Akuntansi Suatu

  (2004). Corporate Finance. Ohio: Shouth-Western, Thomson Laerning.

  Dipublikasi. Universitas Diponegoro. Semarang. Smart, S.B., Megginson, Gitman.

  Intensitas Penelitian dan Pengembangan, Rasio Tingkat Pengembalian Ekuitas dan Rasio Pembayaran Dividen Terhadap Nilai Perusahaan . Skripsi Tidak

  Approach. America: Thirt Edition, John Wiley & Sons, Inc. Setiaji, R.N. 2011. Pengaruh Rasio

  Yogyakarta: BPEF- YOGYAKARTA. Sekaran, Uma. 2000. Research Methods for Business, A Akill-Building

  Investmen Opportunity Set dan real grwoth dengan menggunakan pendekatan Confirmatory Factor Analysis”. Jurnal Riset Akuntansi Indonesia.Vol.6 No.1: hal 69-92. Sartono, Agus 2001. Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi.

  Bisnis dan Ekonomi. September. P:17-28. Triyono dan Jogiyanto Hartono (2000), Arus Kas, Komponen Arus Kas dan laba Akuntansi dengan Harga Sahamatau Return Saham, Jurnal Riset Akuntansi Indonesia, Vol.2.,No.1. Wahidahwati. 2002. Pengaruh

  Kepemilikan Manajerial dan Kepemilikan Institusional pada Kebijakan Utang Perusahaan : Sebuah Perspektif Teori Agensi.

  JRAI , Volume 5 Nomor 1. Januari : 1-16.

  Wahyudi, U., dan H. P. Pawestri. 2006.

  Implikasi Struktur Kepemilikan Terhadap Nilai Perusahaan: dengan Keputusan Keuangan sebagai Variabel Intervening.

  Simposium Nasional Akuntansi

  9 Padang: 1-25.

Dokumen yang terkait

STUDI PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PELAKSANAAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR JALAN Studi Kasus Program Pembangunan Infrastruktur Pedesaan (PPIP) Nagari Kinali Kabupaten Pasaman Barat ARTIKEL

0 0 14

EVALUASI KONDISI DAN KEBUTUHAN PERALATAN PROYEK PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR JALAN PADA UPTD PERALATAN DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN SOLOK

0 1 14

PENYELESAIAN PERKARA KECELAKAAN LALU LINTAS DI LUAR PENGADILAN (Studi Kasus di Polres Kota Pariaman) Artikel

0 9 20

IDENTIFIKASI PENYEBAB DAN DAMPAK CONTRACT CHANGE ORDER TERHADAP BIAYA DAN KUALITAS PADA PROYEK GEDUNG DI KOTA PADANG

0 5 14

PENGARUH KEPUASAN KERJA, STRES KERJA DAN IKLIM ORGANISASI TERHADAP KOMITMEN ORGANISASI DENGAN LOCUS OF CONTROL SEBAGAI VARIABEL MODERASI PADA INSPEKTORAT KABUPATEN KERINCI ARTIKEL

0 1 14

PERSPEKTIF PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KORBAN KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA STUDI KASUS DI POLRESTA PADANG

0 0 19

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP LOYALITAS NASABAH DEPOSITO DENGAN KEPUASAN NASABAH DAN SWITCHING COSTS SEBAGAI VARIABEL INTERVENING

0 0 15

PENGARUH BAURAN PEMASARAN JASA TERHADAP KEPUTUSAN MEMILIH KREDIT KONSUMTIF PADA BANK JAMBI KOTA SUNGAI PENUH ARTIKEL

0 0 16

PENGARUH BUDAYA ORGANISASI, KARAKTERISTIK PEKERJAAN, MOTIVASI DAN KOMUNIKASI TERHADAP KEPUASAN KERJA PEGAWAI PADA SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN SOLOK SELATAN ARTIKEL

0 0 14

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN DAN DISTRIBUSI TERHADAP LOYALITAS PETANI DALAM MENGGUNAKAN PUPUK UREA BERSUBSIDI DENGAN KEPUASAN SEBAGAI VARIABEL INTERVENING ARTIKEL

0 4 16