Ekonom sebagai penasihat kebijakan (1)
Ekonom sebagai
penasihat kebijakan
Analisis Positif versus
Analisis Normatif
Poh
Seng
:
pengangguran
peraturan
upah
minimum
menyebabkan
Normala : pemerintah seharusnya menikkan upah minimum
Pernyataan Poh Seng adalah pernyataan positif (bersifat
mendeskripsikan).
Pernyataan Normala adalah pernyataan normatif (bersifat
menyarankan).
Perbedaan Pernyataan Positif dan Normatif
Perbedaan dari pernyataan positif dan normatif adalah bagaimana kita
menguji kebenarannya.
Seorang ekonom menilai pernyataan Poh Seng dengan menganalisis
data perubahan dalam upah minimum dan tingkat pengangguran
sepanjang waktu.
Sebaliknya menilai pernyataan normatif dengan melibatkan nilai-nilai
dan fakta-fakta . Pernyataan normala tidak dapat dinilai hanya dengan
menggunakan data.
Memutuskan suatu kebijakan apakah baik atau buruk tidak sematamata masalah ilmu pengetahuan. Hal itu juga melibatkan pandangan
kita pada etika, agama, dan filosofi publik.
Hubungan pernyataan positif
dan normatif
Pandangan positif kita bagaimana dunia ini berkerja
memengaruhi pandangan normatif kita pada kebijakan yang kita
inginkan. Pernyataan Pong Seng “peraturan upah minimum
menyebabkan pengangguran”, jika benar, dapat membuat kita
menolak kesimpulan Normala bahwa pemerintah seharusnya
meningkatkan upah minimum. Namun, kesimpulan normatif kita
tidak dapat datang hanya dari pernyataan positif karena
melibatkan nilai-nilai juga.
Ekonomi dalam Pemerintahan
Presiden
Amerika Serikat, Harry Trauman
menyadari bahwa nasihat seorang ekonom
tidak selalu mudah dimengerti .
Kecenderungan ini berakar pada salah satu
dari Sepuluh Prinsip Ekonomi : Orang
menghadapi masalah tradeoff. Para ekonom
sadar bahwa tradeoff dilibatkan dalam
sebagian besar pembuatan keputusan
mengenai kebijakan.
Ada
Ada Pertanyaan
Pertanyaan ??
??
1. Mengapa para ekonom membuat asumsi?
Para ekonom mempunyai tugas membuat suatu asumsi yang bisa
menentukan bagaimana jalannya Negara ini ke depannya. Asumsi
yang kita bicarakan ini berkaitan dengan perkembangan ekonomi
Negara ini dan juga asumsi tentang gejolak ekonomi dunia. Dengan
mengasumsikan gejolak ekonomi dunia, kita bisa mencari tindakan
antisipasi jika Indonesia juga terkena dampak dari gejolak ekonomi
dunia. Sebaliknya, asumsi untuk melakukan perkembangan ekonomi
Negara juga harus dilakukan untuk mengambil langkah tepat dalam
menstabilkan ekonomi bangsa dan memperjuangkan posisi
Indonesia untuk meraih kesejahteraan ekonomi di mata dunia. Tentu
saja asumsi tidak selalu benar dan tepat. Karena itu banyak sekali
pakar ekonomi yang membuat asumsinya masing-masing
berdasarkan
research
yang
dapat
dipertanggungjawabkan
kevalidannya
2. Mengapa ekonom kadang-kadang memeberikan
nasihat yang bertentangan?
Ekonom yang memberi nasihat kepada pembuat kebijakan,
memberikan nasihat yang bertentangan karena perbedaan dalam
keputusan ilimiah atau karena perbedaan dalam nilai. Kadang-kadang
pembuat kebijakan mendapatkan nasihat yang bertentangan , karena
orang-orang penipu memberikan solusi murahan yang tidak realistis
untuk suatu persoalan yang sulit. Di lain waktu, para ekonom bersatu
dalam memberikan nasihat mereka, tetapi pembuat kebijakan bisa
memilih untuk mengabaikan itu
3. Gunakan kurva kemungkinan produksi untuk menjelaskan apakah “efisiensi” itu
Kurva Batas Kemungkinan (PPF)
Garis kurva A-F adalah batas kemungkinan produksi (sering juga disebut kurva kemungkinan
produksi).
Titik-titik A-F diasumsikan sudah efisien (tercapai efisiensi produktif). Efisiensi
produktif atau efisiensi produksi terjadi ketika ekonomi tidak dapat menghasilkan tambahan
suatu barang tanpa mengorbankan (mengurangi) produksi barang lain.
Titik-titik I, J, K adalah kombinasi produksi yang tidak efisien (tidak mencapai efisiensi
produktif).
Titik-titik X, Y, Z adalah kombinasi produksi yang tidak mungkin dicapai dalam kondisi sumber
daya dan teknologi saat ini.
Pada grafik di atas, efisiensi tercapai pada kurva PPF. Lalu, area yang berada di bawah kurva
PPF adalah area yang tidak efisien, dan area yang berada di atas kurva PPF adalah area yang
tidak mungkin dicapai.
penasihat kebijakan
Analisis Positif versus
Analisis Normatif
Poh
Seng
:
pengangguran
peraturan
upah
minimum
menyebabkan
Normala : pemerintah seharusnya menikkan upah minimum
Pernyataan Poh Seng adalah pernyataan positif (bersifat
mendeskripsikan).
Pernyataan Normala adalah pernyataan normatif (bersifat
menyarankan).
Perbedaan Pernyataan Positif dan Normatif
Perbedaan dari pernyataan positif dan normatif adalah bagaimana kita
menguji kebenarannya.
Seorang ekonom menilai pernyataan Poh Seng dengan menganalisis
data perubahan dalam upah minimum dan tingkat pengangguran
sepanjang waktu.
Sebaliknya menilai pernyataan normatif dengan melibatkan nilai-nilai
dan fakta-fakta . Pernyataan normala tidak dapat dinilai hanya dengan
menggunakan data.
Memutuskan suatu kebijakan apakah baik atau buruk tidak sematamata masalah ilmu pengetahuan. Hal itu juga melibatkan pandangan
kita pada etika, agama, dan filosofi publik.
Hubungan pernyataan positif
dan normatif
Pandangan positif kita bagaimana dunia ini berkerja
memengaruhi pandangan normatif kita pada kebijakan yang kita
inginkan. Pernyataan Pong Seng “peraturan upah minimum
menyebabkan pengangguran”, jika benar, dapat membuat kita
menolak kesimpulan Normala bahwa pemerintah seharusnya
meningkatkan upah minimum. Namun, kesimpulan normatif kita
tidak dapat datang hanya dari pernyataan positif karena
melibatkan nilai-nilai juga.
Ekonomi dalam Pemerintahan
Presiden
Amerika Serikat, Harry Trauman
menyadari bahwa nasihat seorang ekonom
tidak selalu mudah dimengerti .
Kecenderungan ini berakar pada salah satu
dari Sepuluh Prinsip Ekonomi : Orang
menghadapi masalah tradeoff. Para ekonom
sadar bahwa tradeoff dilibatkan dalam
sebagian besar pembuatan keputusan
mengenai kebijakan.
Ada
Ada Pertanyaan
Pertanyaan ??
??
1. Mengapa para ekonom membuat asumsi?
Para ekonom mempunyai tugas membuat suatu asumsi yang bisa
menentukan bagaimana jalannya Negara ini ke depannya. Asumsi
yang kita bicarakan ini berkaitan dengan perkembangan ekonomi
Negara ini dan juga asumsi tentang gejolak ekonomi dunia. Dengan
mengasumsikan gejolak ekonomi dunia, kita bisa mencari tindakan
antisipasi jika Indonesia juga terkena dampak dari gejolak ekonomi
dunia. Sebaliknya, asumsi untuk melakukan perkembangan ekonomi
Negara juga harus dilakukan untuk mengambil langkah tepat dalam
menstabilkan ekonomi bangsa dan memperjuangkan posisi
Indonesia untuk meraih kesejahteraan ekonomi di mata dunia. Tentu
saja asumsi tidak selalu benar dan tepat. Karena itu banyak sekali
pakar ekonomi yang membuat asumsinya masing-masing
berdasarkan
research
yang
dapat
dipertanggungjawabkan
kevalidannya
2. Mengapa ekonom kadang-kadang memeberikan
nasihat yang bertentangan?
Ekonom yang memberi nasihat kepada pembuat kebijakan,
memberikan nasihat yang bertentangan karena perbedaan dalam
keputusan ilimiah atau karena perbedaan dalam nilai. Kadang-kadang
pembuat kebijakan mendapatkan nasihat yang bertentangan , karena
orang-orang penipu memberikan solusi murahan yang tidak realistis
untuk suatu persoalan yang sulit. Di lain waktu, para ekonom bersatu
dalam memberikan nasihat mereka, tetapi pembuat kebijakan bisa
memilih untuk mengabaikan itu
3. Gunakan kurva kemungkinan produksi untuk menjelaskan apakah “efisiensi” itu
Kurva Batas Kemungkinan (PPF)
Garis kurva A-F adalah batas kemungkinan produksi (sering juga disebut kurva kemungkinan
produksi).
Titik-titik A-F diasumsikan sudah efisien (tercapai efisiensi produktif). Efisiensi
produktif atau efisiensi produksi terjadi ketika ekonomi tidak dapat menghasilkan tambahan
suatu barang tanpa mengorbankan (mengurangi) produksi barang lain.
Titik-titik I, J, K adalah kombinasi produksi yang tidak efisien (tidak mencapai efisiensi
produktif).
Titik-titik X, Y, Z adalah kombinasi produksi yang tidak mungkin dicapai dalam kondisi sumber
daya dan teknologi saat ini.
Pada grafik di atas, efisiensi tercapai pada kurva PPF. Lalu, area yang berada di bawah kurva
PPF adalah area yang tidak efisien, dan area yang berada di atas kurva PPF adalah area yang
tidak mungkin dicapai.