KALKULASI BIAYA PERSEDIAAN DAN ANALISIS

Akuntansi Biaya
BAB IX

Nama:
AJI Baskoro
NIM
20160420249

HALAMAN 1
BAB 9
KALKULASI BIAYA PERSEDIAAN DAN ANALISIS KAPASITAS

Dalam sebuah perusahaan ada beberapa angka yang menarik perhatian manager seperti
angka laba operasi, hampir semua perusahaan besar memiliki biaya tetap yang tinggi. Karena
dampak negatif yang ditimbulkan oleh biaya tetep yang tinggi terhadap laba operasi, maka
sangat penting untuk mengelola keputusan kapasitas yang menghasilkan biaya tetap tersebut.
Tidak seperti biaya variabel yang akan turun juka produksi menurun, biaya tetap tidak langsung
menurun jika produksi menurun, karena biaya tetap lebih sulit dikurangi, sehingga manager
harus merencanakannya dengan cermat. Di samping mengelola tingkat kapasitas, manager dan
perusahaan yang memiliki biaya tetap yang tingg juga harus memperhatikan keputusan yang
mempengaruhi laba operasinya. Ada dua jenis pilihan akuntansi biaya untuk persediaan yang

mempengaruhi laba operasi :
1. Kalkulasi biaya persediaan
2. Kapasitas tingkat denominator
BAGIAN SATU : KALKULASI BIAYA PERSEDIAAN UNTUK PERUSAHAAN
MANUFAKTUR
Dua metode umum untuk menentukan biaya persediaan dalam perusahaan manufaktur
adalah kalkulasi biaya variabel, kalkulasi biaya absorpsi metode lama dan Throughput costing
metode yang terbaru
Kalkulasi Biaya Variabel dan Kalkulasi Biaya Absorpsi
Dalam materi ini akan menggunakan data dari Stassen company sebagai berikut:
Data stassen tahun 2006, Stassen menggunakan kalkulasi biaya standar
 Biaya langsung ditelusuri ke produk dengan menggunakan harga standar dan input
standar yang disediakan untuk output aktual yang diproduksi
 Biaya manufaktur tidak langsung (overhead) dialokasikan dengan menggunakan tarif
tidak langsung standar dikali input standar yang disediakan untuk output aktual


Berikut informasi mengenai operasi untuk tahun ini:
Persediaan
Produksi

Penjualan
Persediaan

Data mengenai harga dan biaya aktual tahun 2006

Unit
0
800
600
200

HALAMAN 2
Harga jual
Biaya Manufaktur variabel per unit
Biaya bahan langsung per unit
Biaya tenaga kerja manufaktur langsung per unit
Biaya overhead manufaktur per unit
Total biaya manufaktur per unit
Biaya pemasaran variabel per unit terjual (semua tidak langsung)
Biaya manufaktr tetap ( semuanya tidak langsung)

Biaya pemasaran tetap (semua nya tidak langsung)

$100
$11
4
5
$20
19
$12.000
$10.800

Kalkulasi Biaya variabel adalah metode kalkulasi biaya persediaan dimana semua biaya
manufaktur variabel dimasukan sebagai biaya persediaan, sedangkan semua biaya manufaktur
tetap dikeluarkan dari biaya persediaan saat transaksi terjadi
Kalkulasi Biaya Absorpsi adalah metode kalkulasi biaya persediaan dimana semua biaya
manufaktur tetap dan semua biaya manufaktur variabel dimasukan sebagai nbiaya persediaan



Menurut kalkulasi biaya variabel, biaya manufaktur tetap diperlakukan seebagai beban

pada periode tersebut
Menurut kalkulasi biaya absorpsi, biaya manufaktur tetap adalah biaya persediaan

Berikut biaya persediaan per unit yang diproduksi pada tahun 2006 dengan kedua metode ini
Kalkulasi
Biaya variabel
Biaya manufaktur variabel per unit yang diproduksi
Bahan langsung
Tenaga kerja manufaktur langsung
Overhead manufaktur
Biaya manufaktur tetap per unit yang diproduksi
Total biaya persediaan per unit yang diproduksi

$11,00
4,00
5,00

$20,00
$20,00


Kalkulasi
Biaya Absorpsi
$11,00
4,00
5,00

$20,00
$15,00
$35,00

Membandingkan laporan laba-rugi dalam setahun
PANEL A: KALKULASI BIAYA VARIABEL

PANEL B: KALKULASI BIAYA ABSORPSI

HALAMAN 3
pendapatan:$100 x 600 unit

$60,000


Pendapatan:$100 x 600 unit

Harga pokok penjualan variabel

$60,000

Harga pokok penjualan

Presediaan awal

$0

Biaya manufaktur variabel:$20 x 800

Persediaan awal

$16,000

Harga pokok barang tersedia untuk dijual


$16,000

Dikurangi persediaan akhir:$20 x 200 unit

($4,000)

Harga pokok penjualan variabel

$12,000

$0

Biaya manufaktur variabel:$20 x 800 unit

$16,000

Alokasi biaya manufaktur tetap:$15 x 800 unit

$12,000


Harga pokok barang tersedia untuk dijual

$28,000

Dikurangi persediaan akhir:$35 x 200 unit

($7,000)

Harga pokok penjualan

$21,000

Biaya pemasaran variabel:$19 x 600 unit terjual

$11,400

Marjin kontribusi

$36,600


Marjin kotor

$11,400

Biaya manufaktur tetap

$12,000

Biaya pemasaran variabel:$19 x 600 unit terjual

$10,800

Biaya pemasaran tetap

$10,800

Biaya pemasaran tetap

$16,800


Laba operasi

$13,800

Laba operasi

Biaya manufaktur yang dibebankan dalam Panel
A:
Harga pokok penjualan variabel

$12,000

Biaya manufaktur tatap

$12,000

Total

$24,000


$39,000

Biaya manufaktur yang dibebankan dalam Panel B:

Harga pokok penjualan

$21,000

Pada tabel di atas panel A menunjukan laporan laba rugi kalkulasi biaya variabel
sedangkan panel B menunjukan laporan laba rugi kalkulasi biaya absorpsi untuk lini produk
teleskop pada tahun 2006. Panel A menggunakan format marjin kontribusi, panel B
menggunakan format marjin kotor. Dari tabel tersebut bisa diketahui bahwa laba operasi
kalkulasi biaya absorpsi lebih besar $3.000 dibanding kalkulasi biaya variabel, karena hanya
$9.000 ($15 x 600 (yang terjual)) yang dibebankan, sedangkan semua biaya manufaktur tetap
sebesar $12.000
Perbedaan mendasar antara kalkulasi biaya variabel dengan kalkulasi biaya absorpsi
adalah terletak pada cara menghitung biaya manufaktur tetap. Untuk hal ini, bandingkan
penjualan teleskop 600,700,800. Apabila 800 unit yang telah di produksi
Kalkulasi Biaya Variabel

Unit

Persediaa
n

Terjual

Akhir

Kalkulasi Biaya Absorpsi

Biaya Manufaktur Tetap
Temasuk dalam
Jumlah yang
Persediaan
Dibebankan

Biaya Manufaktur Tetap
Termasuk dalam
Jumlah yang
Persediaan
Dibebankan
=$15 x Persediaan
Akhir
= $15 x unit Terjual

600

200

$0

$12,000

$3,000

$9,000

700

100

$0

$12,000

$1,500

$10,500

800

0

$0

$12,000

$0

$12,000



Menjelaskan Perbedaan Laba Operasi

HALAMAN 4

Untuk lebih memahami yang lebih komperhensif atas dampak kalkulasi biaya variabel
dan kalkulasi biaya absorpsi, makan akan dibandingkan dengan laporan laba rugi selama
3 tahun. Berikut data Stassen Company pada tahun 2006, 2007, 2008

Persediaan awal
Produksi
Penjualan
Persediaan akhir

2006
0
800
600
200

2007
200
500
650
50

2008
50
1000
750
300

Bagan
dibawah ini memperlihatkan perbedaan kalkulasi biaya variabel dan kalkulasi biaya absorpsi
selama 3 tahun, yaitu tahun 2006, 2007, 2008. Untuk tahun 2006 angkanya sama dengan
perhitungan laba rugi sebelumya, untuk tahun 2007 dan 2008 kolomnya sama dengan tahun
2006, kecuali untuk pos lini varians volume produksi menurut kalkulasi biaya absorpsi dalam
panel B. ingat hal hal berikut ketika memplajari panel B:
1. Tarif biaya manufaktur tetap sebesar $15 didasarkan pada tingakat denominator yang
dianggarkan sebesar 800 unit pada tahun 2006, 2007, 2008 ($12.000 : 800 unit = $15 per
unit). Jika produksi ( kuantitas yang di produksi) menyimpang dari tingkat denominator,
maka akan terjadi varians volume produksi.
2. Varians volume produksi, yang hanya berhubungan dengan overhead manufaktur tetap,
terjadi pada kalkulasi biaya absorpsi tetapi tidak pada kalkulasi biaya variabel. Hal ni
disebabkan karena menurut kalkulasi biaya variabel, biaya manufaktur tetap sebesar
$12.000 selalu diperlakukan sebagai beban periode, tanpa memperhitungkan tingkat
produksi

Berikut adalah bagan perbandingan antara kalkuklasi biaya variabel dan kalkulasi biaya
absorpsi:
PANEL A : KALKULASI BIAYA VARIABEL
2006
Pendapatan: $100 x 600; 750 unit

2007
$60.000

2008
$65.000

$75.000

HALAMAN 5
Harga Pokok Penjualan Variabel
Persediaan awal : $20 x 0; 200; 50 unit

$0

$4.000

$1.000

Biaya manufaktur variabel: $20 x 800; 500; 1.000 unit

$16.000

$10.000

$20.000

Harga pokok barang tersedia untuk dijual

$16.000

$14.000

$21.000

(4.000)

(1.000)

(6.000)

Dikurangi persediaan akhir: $20 x 200; 50; 300 unit
Harga pokok penjualan variabel

12.000

13.000

15.000

Biaya pemasaran variabel: $19 x 600; 650; 750 unit

11.400

12.350

14.250

Marjin kontribusi

36.600

39.650

45.750

Biaya manufaktur tetap

12.000

12.000

12.000

Biaya pemasaran tetap

10.800

10.800

10.800

Laba operasi

13.800

16.850

22.950

PANEL B: KALKULASI BIAYA ABSORPSI
2006
Pendapatan: $100 x 600; 650; 750 unit

2007
60.000

2008
65.000

75.000

Harga Pokok Penjualan
Persediaan awal: $35 x 0;200; 50 unit

0

7.000

1.750

Biaya manufaktur variabel: $20 x 800; 500; 1.000 unit

16.000

10.000

20.000

Biaya manufaktur tetap yang dialokasikan: $15 x 800; 500; 1.000

12.000

7.500

15.000

Harga Pokok barang tersedia untuk dijual

28.000

24.500

36.750

Dikurangi persediaan akhir: $35 x 200; 50; 300 unit

(7.000)

(1.750)

(10.500)

Penyesuaian untuk varians volume produksi
Harga pokok penjualan

0

4.500

U

(3.000)

F

21.000

27.250

23.250

Marjin kotor

39.000

37.750

51.750

Biaya pemasaran variabel: $19 x 600; 650; 750 unit

11.400

12.350

14.250

Biaya pemasaran tetap

10.800

10.800

10.800

Laba operasi

16.800

14.600

26.700

Berikut adalah ringkasan tentang perbedaan laba operasi selama tahun 2006,2007,2008:
1. Laba operasi menurut kalkulasi biaya absorpsi
2. Laba operasi menurut kalkulasi biaya variabel
3. Perbedaan: (1) – (2)
4. Perbedaan sebagai % dari laba oeprasi kalkulasi biaya
absorpsi

2006
$16.800
13.800
3.000
17,9%

2007
$14.600
16.850
(2.250)
(15,4%)

2008
$26.700
22.950
3.750
14,0%

Perbedaan jumlah laba operasi yang ditunjukan oleh Kalkulasi biaya variabel dan
kalkulasi biaya absorpsi, secara umum bila persediaan menungkat selama suatu periode akutansi,
maka lebih sedikit laba operasi yang akan dilaporkan menurut kalkulasi biaya variabel dibanding
kalkulasi biaya absorpsi. Sebaliknya jika persediaan menurun maka lebih banyak laba operasi
yang akan dilaporkan menurut kalkulasi biaya variabel dibanding kalkulasi biaya absorpsi

HALAMAN 6

Rumus 1
Laba
Laba Operasi
Operasi Kalkulasi
Kalkulasi
Biaya
Biaya Absorpsi
Absorpsi
2006
2006

$16.800
$16.800

2007

$14.600

2007

$14.600

2008

Laba
Operasi
=
Biaya manufaktur
tetap yang tetap
Laba Operasi Kalkulasi
=
Biaya manufakutur
Kalkulasi Biaya
masuk
ke
persediaan
dalam
unit
Biaya Variabel
dalam persediaan akhir
Variabel
yang dihasilkan
menurut
menurut
kalkulasi biaya
kalkulasi biaya absorpsi
absorpsi
-

-

- $3.000
-

$16.850

$26.700

2008

$26.700

$13.800

-

$13.800
=
$3.000
$16.850=
$(2.250)=

$22.950
$(2.250) $3.750=
$22.950

=

Biaya
manufaktur
tetap dalam
Biaya manufakutur
harga
pokok
penjualan
tetap dalam persediaan
menurut
kalkulasikalkulasi
biaya
awal menurut
absorpsi
biaya
absorpsi

=
($15 per unit x 200 unit)
($15 per unit x 800 unit)
=
$3.000
=
($15 per unit x 50 unit)
$3.000
= per unit x 500unit)
$2.250)
($15

-

($15 per unit x 0 unit)
($15 per unit x 600 unit)

-

($15 per unit x 0 unit)

($15 per unit x 300 unit)$ (2.250) $3.750

-

=

=
($15 per unit x 1000 unit)

($15 per unit x 650 unit)
($15 per unit x 0 unit)
($15 per unit x 750 unit)

$3.750

=

$3.750

Rumus 2
Pengaruh Penjualan dan produksi terhadap Laba Operasi
Jika marjin kontribusi per unit konstan dan biaya tetap juga konstan, perubahan laba
operasi dari periode ke periode menurut kalkulasi biaya variabel sepenuhnya dipicu oleh
perubahan kuantitas unit yang benar benar dijual. Perhatikan laba operasi menurut kalkulasi
biaya variabel stassen pada (a) tahun 2007 vs 2006 (b) 2008 vs 2007:
Marjin kontribusi
per unit

=

Harga jual

-

= $100 per unit = $61 per unit

Perubahan laba operasi
kalkulasi biaya variabel

(a) 2007 vs 2006

(b) 2008 vs 2007



=

Biaya manufaktur
variabel per unit
$20 per unit

Marjin kontribusi
per unit

$16.850 - $13.800
$3.050
$22.950 - $16.850
$6.100

=
=
=
=

x

$61 per unit
$3.050
$61 per unit
$6.100

Biaya pemasaran
variabel per unit
$19 per unit

Perubahan kuantitas
unit yang terjual

x

x

(650 unit – 600 unit)

(750 unit – 650 unit)

Penumpukan persediaan Yang Tidak Diinginkan
Salah satu motivasi untuk menumpuk persediaan adalah karena bonus manager
didasarkan pada laba operasi kalkulasi biaya absorpsi yang dilaporkan. Bagan dibawah

HALAMAN 7

ini memperlihatkan bahwa dengan hanya dengan membuat 450 unit sudah memenuhi
anggaran penjualan tahun 2007 sebesar 650 unit (200 unit persediaan & 450 unit yang
diproduksi). Laba pada tingkatan produksi ini adalah $13.850, dengan memproduksi
lebih banyak dari 450 unit, yang umumnya disebut sebagai mmeproduksi untuk
menumpuk persediaan. Setiap unit tambahan dalam persediaan akhir tahun 2007 akan
menaikan laba operasi sebesar $15.

Berikut dampak perbedaan tingkat produksi terhadap laba operasi kalkulasi biaya
absorspsi pada tahun 2007:
Data Unit
Persediaan Awal

200

200

200

Produksi

450

500

650

800

900

Barang yang tersedia untuk dijual

650

700

850

1,000

1,100

Penjualan

650

650

650

650

650

0

50

200

350

450

$65.000

$65.000

$65.000

$65.000

$65.000

Persediaan awal ($35 x 200 unit)

7,000

7,000

7,000

7,000

7,000

Biaya manufaktur variabel ($20 x produksi)

9,000

10,000

13,000

16,000

18,000

Persediaan akhir

.

200

200

Lapora Laba-Rugi
Pendapatan
Harga Pokok Penjualan

Biaya manufaktur tetap yang dialokasikan ($15 x Produksi)
Harga Pokok barang yang tersedia untuk dijual
Dikurangi persediaan akhir ($35 x Persediaan akhir)
Penyesuaian untuk varians volume produksi
Harga Pokok Penjualan

6,750

7,500

9,750

12,000

13,500

22,750

24,500

29,750

35,000

38,500

0

(1.750)

(7.000)

(12.250)

(15.750)

0

(1.500)

5,250

U

4,500

U

2,250

U

28,000

27,250

25,000

22,750

21,250

Marjin Kotor

37,000

37,750

40,000

42,250

43,750

Biaya Pemasaran ($10.800 + $19 perunit x 650 unit yang
terjual)

23,150

23,150

23,150

23,150

$13.850

$14.600

$16.850

$19.100

Laba Operasi

23,150
$20.600

F

HALAMAN 8
Varians volume produksi = biaya maufaktur tetap yang dianggarkan - biaya manufaktur tetap yang dialokasikan
Pada Produksi 450 unit : $12.000 - $6.750 = $ 5.250 U
Pada Produksi 500 unit : $12.000 - $7.500 = $ 4.500 U
Pada Produksi 650 unit : $12.000 - $9.750 = $ 2.250 U
Pada Produksi 800 unit : $12.000 - $12.000 = 0
Pada Produksi 900 unit : $12.000 - $13.500 = $1.500 F

Dapatkah manager puncak membatasi agar tidak menumpuk persediaan dalam kalkulasi
biaya absopsri? Jawaban nya adalah bisa, tetapi tidak dapat dicegah 100%. Ada banyak cara
halus yang dapat digunakan manager guna memproduksi untuk menumpuk persediaan yang
dilakukan dalam jumlah terbatas, sehingga sulit dideteksi, misalnya :
 Membuat produk yang menyerap biaya manufaktur yang tertinggi
 Menerima pesanan tertentu untuk meningkatkan produksi, meskipun ada pabrik lain yang
lebih cocok mengerjakan pesanan tersebut
 Menangguhkan pemeliharaan di luar periode akuntansi berjalan

 THROUGHTPUT COSTING
Throuhtput costing yang disebut juga kalkulasi biaya super variabel, karena merupakan
bentuk ekstrem dari kalkulasi biaya variabel, adalah metode kalkulasi biaya persediaan
dimana hanya biaya bahan langsung yang disertakan sebagai biaya persediaan. Semua
biaya lainnya adalah biaya periode di saat biaya itu terjadi. Bagan berikut menyajikan
laporan laba rugi Stassen Company untuk tahun 2006, 2007, 2008

Pendaptan $100 x 600; 650; 750 unit
Harga pokok penjualan bahan langsung
Persediaan awal: $11 x 0; 200; 50 unit
Bahan langsung: $11 x 800; 500; 1.000 unit
Harga pokok barang yang tersdia untuk dijual
Dikurangi persediaan akhir: $11 x 200; 50; 300
Harga pokok penjualan bahan langsung
Kontribusi throughtput
Biaya manufaktur ( selain beban langsung)
Biaya pemsaran
Laba operasi

Laba operasi kalkulasi biaya absorpsi

2006
$60.000

2007
$60.000

2008
$60.000

0
8,800
8,800
(2.200)
6,600
53,400
19,200
22,200
$12.000

2,200
5,500
7,700
(550)
7,150
57,850
16,500
23,150
$18.200

550
11,000
11,550
(3.300)
8,250
66,750
21,000
25,050
$20.700

2006
$16.000

20007
$14.600

2008
$26.700

HALAMAN 9

Laba operasi kalkulasi biaya variabel
Laba operasi throughput costing

$13.800
$12.000

$16.850
$18.200

$22.950
$20.700

Hanya biaya bahan langsung per unit sebesar $11 yang dapat masuk ke persediaan
menurut Throughput costing, dibandingkan dengan $35 per unit untuk kalkulasi biaya
absorpsi dan $20 per unit untuk kalkulasi biaya variabel

BAGIAN DUA : KONSEP KAPASITAS TINGKAT DENOMINATOR DAN ANALISIS
KAPASITAS BIAYA TETAP
Menentukan tingkat kapasitas yang tepay adalah salah satu keputusan paling strategis dan
sulit yang dihadapi para manager. Memiliki terlalu banyak kapasitas untuk berproduksi
dibandingkan kapsitas yang dibutuhkan untuk memenuhi permintaan berarti
mengeluarkan sejumlah biaya untuk kapasitas yang tidak digunakan. Sebaliknya
memiliki kapasitas yang terlalu sedikit untuk berproduksi berarti bahwa permintaan dari
beberapa pelanggan
 KONSEP KAPASITAS TINGKAT DENOMINATOR ALTERNATIF UNTUK
KALKULASI BIAYA ABSORPSI
Pemilihan tingkat kapasitas yang digunakan untuk mengalokasikan biaya manufaktur
tetap yang dianggarkan ke produk dapat sangat mempengaruhi laba operasi yang
dilaporkan menurut system kalkulasi biaya normal atau sistem kalkulasi biaya standard
dan informasi mengenai biaya produk yang tersedia bagi para manager. Dalam mateeri
ini akan membahas Bushells company.


Kapasitas Teoretis dan Kapasitas Praktis
Kapasitas teoretis adalah tingkat kapasitas yang didasarkan pada memproduksi dengan
efisiensi penuh sepanjang waktu. Kapasitas praktis adalah tingkat kapasitas yang
mengurangi kapasitas teoretis dengan mempertimbangkan interupsi operasi yang tidak
dapat dihindari, seperti waktu pemeliharaan yang telah terjadwal, penghentian karena
libur dan lainnya

HALAMAN 10



Utilisasi Kapasitas Normal dan Utilisasi Kapsitas Anggaran-Induk
Utilisasi kapasitas normal(normal capacity utilization) adalah tingkat penggunaan
kapasitas yang memenuhi rata rata permintaan pelanggan selama satu peroide yang
meliputi factor musiman, siklis, dan tren. Utilisasi kapasitas anggaran-induk(masterbudget capcity utilization) adalah tingkat penggunaan kapasitas yang diharpkan oleh
manager selama periode anggaran berjalan. Kedua tingkat penggunaan kapasitas ini dapat
berbeda, misalnya ketika sebuah industry seperti kendaraan bermotor, yang memiliki
periode siklis permintaan yang tinggi dan rendah atau ketika manajemen yakin bahwa
produksi yang diangaran untuk periode mendatang tidak mewakili permintaan jangka
panjang

 Pengaruh terhadap tarif biaya manufaktur tetap yang dianggarkan
Bushells memiliki biaya manufaktur tetap yang diangarkan untuk 2007 sebesar $5.400.000.
jumlah lump sum ini dikeluarkan untuk memberikan kapasitas bagi teh es botol, di antara
biaya biaya lainnya, jumlah lump sum ini meliputi biaya lease peralatan pembotolan dan
kompensasi manager pabrik. Tarif biaya manufaktur tetap yang dianggarkan untuk tahun
2007 bagi masing masing dari keempat konmsep tingkat kapasitas adalah:

Konsep Kapasitas
Tingkat Denominator
(1)
Kapasitas teoretis
kapasitas praktis
penggunaan kapasitas normal
Penggunaan kapasitas anggaran induk

Biaya Manufaktur
Tetap Yang Diangggarkan
Per Tahun
(2)

Tingkat Kapasitas
Yang Dianggarkan
(dalam kotak)
(3)

Biaya Manufaktur tetap
Yang Dianggarkan
Per Kotak
(4) = (2) : (3)

$ 5.400.000
$ 5.400.000
$ 5.400.000
$ 5.400.000

10.800.000
7.200.000
5.000.000
4.000.000

$0,50
$0,75
$1.08
$1.35

Perbedaan tarif biaya yang signifikan (dari $0,50 sampai $1,35) ini disebabkan karena besarnya
perbedaan tingkat kapasitas yang dianggarkan menurut konsep kapasitas yang berbeda. Biaya
manufaktur variabel yang dianggarkan adalah $5,20 per kotak. Total biaya manufaktur yang
dianggarkan per kotak untuk konsep tingkat kapasitas alternatif adalah:
Biaya Manufaktur

Biaya Manufaktur

Total Biaya Manufaktur

HALAMAN 11
Konsep Kapasitas

Variabel Yang Diangggarkan

Tetap Yang Diangggarkan

Yang Dianggarkan

Tingkat Denominator

Per Kotak

Per Kotak

Per Kotak

(2)

(3)

(4) = (2) + (3)

Kapasitas teoretis

(1)

$5,20

$0,50

$5,70

kapasitas praktis

$5,20

$0,75

$5,95

penggunaan kapasitas normal

$5,20

$1,08

$6,28

Penggunaan kapasitas anggaran induk

$5,20

$1,35

$6,55

 PEMILIHAN TINGKAT KAPASITAS
Masalah dan pengaruh pemilihan tingkat denominator yang berbeda untuk tujuan yang
berbeda yang meliputi:
a. Kalkulasi biaya produk dan manajemen kapasitas
b. Penepatan harga
c. Evaluasi kinerja
d. Pelaporan eksternal
e. Persyaratan undang undang
 Kalkulasi biaya produk dan manajemen kapasitas
Data dari kalkulasi biaya normal atau kalkulasi biaya standar sering kali digunakan dalam
penetapan harga atau keputusan bauran produk. Banyak perusahaan yang menyukai kapasitas
praktis sebagai denominator untuk menghitung biaya manufaktur tetap yang dianggarkan per
unit. Dengan menggunanakn kapasitas prakts sebagai tingkat denominator biaya kapasitas
ditetapkan pada biaya penyediaan kapasitas, dengan mengabaikan permintaan atas kapasitas
itu
 Keputusan penetapan gharga dan spiral permintaan yang menurun
Sprial permintaan yang menurun bagi perusahaan adalah pengurangan yang terus terjadi atas
permintaan akan produknya apabila harga produk pesaing tidak dapat disamai dan biaya per
unit terus meningkat sehingga meningkatkan keenganan untuk menyamai harga pesaing.

HALAMAN 12

Tabel berikut ini menunjukan pengaruh penyebaran biaya manufaktur tetap atas jumlah
penggunaan kapasitas anggaran induk yang menyusut
Tingkat Denominator
Penggunaan
Kapasitas Anggaran
Induk (kotak)
(1)
4.000.000
3.000.000
2.000.000
1.000.000



Biaya Manufaktur
Variabel Yang
Dianggarkan
Per kotak
(2)
$5,20
$5,20
$5,20
$5,20

Biaya Manufaktur
Tetp yang
Dianggarkan per
Kotak [$5.400.000 : (1)]
(3)
$1,35
$1,80
$2,70
$5,40

Total Biaya
Manufaktur yang
Dianggarkan
Per kotak
(4) = (2) + (3)
$6,55
$7,00
$7,90
$10,60

Pelaporan Eksternal
Asumsikan informasi tentang operasi actual Bushell pada tahun 2007 sebagai berikut:
Persediaan Awal
Produksi
Penjualan
Persediaan akhir
Harga Jual
Biaya Manufaktur Variabel
Biaya Manufaktur Tetap
Biaya Operasi (nonmanufaktur)

0
4.400.000
4.000.000
400.000
$8
$5,20
$5.400.000
$2.810.000

Kotak
kotak
kotak
per kotak
per kotak

Dengan menggunakan biaya manufaktur tetap yang dianggarkan sebesar %5.400.000 dan
tariff yang dihitung sebelumnya untuk tingkat denominator yang berbeda, perhitungan
varian volume porduksi sebagai berikut

Varians volume
produksi

Overhead
manufaktur
tetap yang
dianggarkan

=

Overhead manufaktur tetap yang
dialokasikan dengan menggunakan biaya
per unit output yang dianggarkan yang
disediakan untuk output actual yang
diproduksi

HALAMAN 13

Jumlah biaya overhead manufaktur tetap yang dialokasikan = 4.000.000
Biaya manufaktur tetatp yang dianggarkan = 5.400.000
Varians volume produksi (kapasitas
teoretis)

=$5.400.000 – (4.400.000 kotak x $0,50 per kotak)
=$5.400.000 - $2.200.000
=$3.200.000
=$5.400.000 – (4.400.000 kotak x $0,75 per kotak)
=$5.400.000 – $3.300.000
=$2.100.000
=$5.400.000 – (4.400.000 kotak x $1,08 per kotak)
=$5.400.000 – $4.752.000
=$648.000
=$5.400.000 – (4.400.000 kotak x $1,35 per kotak)
=$5.400.000 – $5.940.000
=$540.000

Varians volume produksi (kapasitas
praktis)
Varians volume produksi (utilitas kapasitas
normal)
Varians volume produksi (utilitas kapasitas
anggaran induk)

Ada 3 alternatif pendekatan yang dapat digunakan Bushells untuk menangani varian
volume produksi
1. Pendakatan tariff alokasi yang disesuaikan
2. Pendakatan prorasi
3. Pendekatan penghapusan varians ke harga pokok penjualan

Tingkat denominator dalam kotak
Pendapatan

Kapaasitas
Teoretis
10.800.000

Kapasitas
Praktis
7.200.000

Utilisasi Kapasitas
Normal
5.000.000

Utilisasi Kapasitas
Anggaran Induk
4.000.000

32.000.000

32.000.000

32.000.000

32.000.000

0

0

0

0

22.880.000

22.880.000

22.880.000

22.880.000

Harga Pokok Penjualan
Persediaan awal
Biaya manufaktur variabel
Biaya manufaktur tetap
Harga pokok barang yang tersedia
untuk dijual
Dikurangi persediaan akhir
Total harga pokok penjualan (pada
biaya standar)
Penyesuaian untuk varians volume
produksi
Total Harga pokok penjualan

2.200.000

3.300.000

4.752.000

5.940.000

25.080.000

26.180.000

27.632.000

28.820.000

(2.280.000)

(2.380.0000)

(2.512.000)

(2.620.000)

22.800.000

23.800.000

25.120.000

26.200.000

3.200.000

U

2.100.000

U

648

U

(540.000)

26.000.000

25.900.000

25.768.000

25.660.000

Marjin kotor

6.000.000

6.100.000

6.232.000

6.340.000

Biaya operasi

2.810.000

2.810.000

2.810.000

2.810.000

F

HALAMAN 14
Laba operasi

3.190.000

3.290.000

3.422.000

Perbedaan laba operasi untuk empat konsep tingkat denominator:

Kapasitas Teoretis
Kapasitas Praktis
Utilisasi kapasitas
normal
Utilisasi anggaran induk

Overhead Manufaktur Tetap
Pada 31 Desember 2007, Persediaan
400.000 kotak x $0.50 per kotak = $200.000
400.000 kotak x $0,75 per kotak = $300.000
400.000 kotak x $1,08 per kotak = $432.000
400.000 kotak x $1,35 per kotak

=

$540.000

 Persyaratan undang-undang
Untuk tujuan pelaporan pajak di AS,IRS (Jawatan Pajak) meminta perusahaan untuk
menggunakan kapasitas praktis guna menghitung biaya manufaktur tetap yang diaggarkan
per kotak. Pada akhir tahun, prorasi setiap varians antara persediaan dan harga pokok
penjualan diharuskan untuk menghitung laba operasi perusahaan
 Kesulitan dalam meramalkan konsep tingkat denominator yang terpilih
Kapasitas praktis mengukur pasokan kapsitas yang tersedia. Para manager biasanya dapat
menggunakan studi-studi teknik dan petambangan sumber daya manusia untuk memperoleh
estimasi yang dapat diandalkan dari tingkat denominator ini selama periode angaran tersebut.
Namun, lebih sulit untuk mengestimasi keandalan utilisasi kapasitas normal

 PERMASALAHAN BIAYA KAPSITAS DAN TINGKAT DENOMINATOR
1) Sistem kalkulasi biaya, seperti kalkulasi biaya normal atau kalkulasi biaya standar, tidak
mengenali ketidakpastian seperti para manajer mengenalinya.
2) Tarif biaya pabrikasi tetap didasarkan pada sebuah numerator suatu ukuran kapasitas atau
penggunaan kapasitas.
3) Biaya kapasitas muncul dalam bagian non-pabrikasi dari rangkaian nilai, seperti juga
dengan fungsi pabrikasi yang ditekankan.
4) Agar sederhana dan untuk berfokus pada ide utama tentang pemulihan sebuah
denominator untuk menghitung tarif biaya manufaktur tetap yang dianggarkan.

3.530.000

HALAMAN 15