Kerjasama Internasional adtitya docx (4)

BAB II
Pembahasan
A. PENGERTIAN EKONOMI INTERNASIONAL
Ekonomi internasional adalah ilmu ekonomi yang membahas akibat saling
ketergantungan antara negara-negara di dunia, baik dari segi perdagangan internasional
maupun pasar kredit internasional. Ekonomi Internasional adalah Sebagai cabang dari
ilmu ekonomi yang mempelajari dan menganalisis tentang transaksi dan permasalahan
Ekonomi Internasional (Eksport-Import) yang meliputi perdagangan dan keuangan atau
moneter serta organisasi ekonomi (Swasta maupun Pemerintah) dan kerjasama ekonomi
antar negara.
Sebagai bagian dari ilmu ekonomi maka permasalahan pokok yang dihadapi dalam
Ekonomi Internasional sama dengan ilmu ekonomi, yaitu masalah kelangkaan Produk,
dan masalah pilihan produk, yang diartikan produk adalah barang dan jasa serta ide yang
dibutuhkan dan dihasilkan oleh manusia.
Masalah kelangkaan dan pilihan produk barang (barang dan jasa serta ide) muncul
karena adanya permintaan dan penawaran akan kebutuhan dan keinginan yang sifatnya
tidak terbatas dan keinginan yang sifatnya tidak terbatas dan permintaan serta
penawaran sumber daya (resources). Permasalahan ekonomi tersebut dapat bersifat
internasional karena adanya permintaan dan penawaran yang berasal dari dalam negeri
maupun dari luar negeri.
Pentingnya studi Ekonomi Internasional karena pada saat ini pengaruh globalisasi

ekonomi dunia yang ditandai ciri-ciri atau karakter yaitu:
1. Keterbukaan pasar atau liberalisasi pasar dan arus uang dan transfer teknlogi.
2. Ketergantungan ekonomi suatu negara terhadap dunia luar dimana adanya
perusahaan Multi Nasional.
3. Persaingan semakin ketat antar negara atau antar perusahaan untuk meningkatkan:
produktifitas, efisiensi, dan efektif yang optimal.
Sebagai konsekuensi dari globalisasi maka studi Ekonomi Internasional sangat pnting
guna mengukur kemampuan suatu negara dalam kancah globalisasi.
B. BENTUK-BENTUK KERJA SAMA EKONOMI ANTARNEGARA

Hubungan kerja sama antarnegara di bidang ekonomi dapat dilakukan dalam
berbagai bentuk. Bentuk kerja samanya ditentukan berdasarkan negara yang
mengadakan perjanjian. Berdasarkan jumlah negara yang mengadakan, kerja sama
ekonomi dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu kerja sama ekonomi bilateral dan
kerja sama ekonomi multilateral.
1. Kerja Sama Ekonomi Bilateral
Kerja sama ekonomi bilateral adalah kerja sama ekonomi antara satu negara
dengan negara tertentu. Kerja sama tersebut hanya melibatkan dua negara. Contoh:
pinjam-meminjam modal antara Indonesia dengan Jepang, penyederhanaan tenaga
kerja antara Indonesia dengan Malaysia.

2. Kerja Sama Ekonomi Multilateral
Kerja sama multilateral adalah kerja sama yang dilakukan oleh banyak negara.
Kerja sama multilateral dibedakan menjadi dua macam, yaitu kerja sama regional dan
kerja sama internasional.
a. Kerja sama regional
Kerja sama regional adalah kerja sama antara beberapa negara dalam satu
kawasan. Contoh: ASEAN, MEE, dan lain-lain.
b. Kerja sama internasional
Kerja sama internasional adalah kerja sama antara negara-negara di dunia dan
tidak terbatas dalam satu kawasan. Contoh: IMF, ILO, OPEC, dan lain-lain.

C. LEMBAGA EKONOMI INTERNASIONAL
1. ASEAN ( Association of South East Asian Nation Nation)



Tanggal terbentuk : 8 Agustus 1967 di Bangkok




Negara pendiri : Indonesia, Malaysia, Filipina,
Singapura, Thailand



Tujuan : Mengukuhkan kerja sama regional negaranegara

di

Asia

Tenggara.

Menyelenggarakan

kerjasama dibidang ekonomi, sosial dan kebudayaan
antara sesama anggota ASEAN.


Anggota : Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand, Brunei Darussalam,

Kamboja, Laos, Myanmar, dan Vietnam.



Gedung secretariat : Jalan Sisingamangaraja No 70-A, Kebayoran Baru, Jakarta
Selatan

2. AFTA ( ASEAN Free Trade Area Area)


Tanggal terbentuk : Januari 1992.



Tujuan :
 Meningkatkan spesialisasi di negara-negara
ASEAN.
 Meningkatkan ekspor dan impor baik bagi
ASEAN ataupun di luar ASEAN
 Meningkatkan investasi bagi negara ASEAN.




Anggota : Negara-negara Asia Tenggara (ASEAN)



Kantor pusat :

3. APEC ( Asia Pacific Economic Cooperation Cooperation)



Tanggal terbentuk : Canbera, Australia tahun 1989



Tujuan :
 meningkatkan


pertumbuhan

ekonomi,

perdagangan, dan investasi diantara sesame
Negara anggota.
 Menetapkan kawasan APEC sebagai kawasan perdagangan dan investasi
bebas dan terbuka yang berlaku paling lambat tahun 2020


Anggota : AS, Kanada, China, Meksiko, Chili, Jepang, Korsel, Hongkong, Taiwan,
Rusia, Australia, Selandia Baru, Papua Nugini, Indonesia, Malaysia, Thailand,
Singapura, Filiphina, Brunei, Vietnam



Kantor pusat :

4. EU ( European Union)



Tanggal terbentuk : 1 Juli 1967



Tujuan :
 Meningkatkan kemajuan ekonomi dan
social, terutama dengan penciptaan
pasar bebas, pemerataan ekonomi dan
social serta melalui pendirian integrasi
ekonomi dan moneter termasuk mata
uang tunggal (EURO).
 Menonjolkan identitas ataupun peranan Uni Eropa dalam percaturan
internasional, khususnya kebijakan bersama di bidang keamanan dan
hubungan luar negeri termasuk pembangunan kebijakan pertahanan
bersama.



Anggota : Irlandia, Inggris, Prancis, Portugal, Spanyol, Italia, Yunani, Austria,

Belgia, Luksemburg, Jerman, Belanda, Denmark, Swedia, Finlandia, Polandia,

Ceko, Hongaria, Slovenia, Siprus, Malta, Slovakia, Latvia, Lithuania, Estonia,
Rumania, Bulgaria.


Kantor pusat :

5. EFTA ( European Free Trade Area Area)
Tanggal



terbentuk : pada tahun 1959


Tujuan :
 Mengadakan perdagangan bebas antar negara anggota
 Mendorong perdagangan bebas sebagai sarana untuk mencapai
pertumbuhan dan kemakmuran di antara negara-negara anggotanya.




Anggota : Austria, Swiss, Denmark, Norwegia, Swedia, dan Portugal.



Kantor pusat :

6. ADB (Asian Development Bank Bank)



Tanggal terbentuk : 19 Desember 1966



Tujuan : untuk membantu negara-negara Asia yang sedang membangun dengan
cara memberikan pinjaman lunak, yaitu dengan masa pembayaran dalam jangka
panjang serta bunga yang rendah.




Anggota : Afghanistan, Australia, Azerbaijan, Bangladesh, Bhutan, Cambodia,
Republic Rakyat Tiongkok, Kepulauan Cook, Fiji, Hong Kong, China, India,
Indonesia, Jepang, Kazakhstan, Kiribati, Kyrgyz Republic, Lao PDR, Malaysia,
Maldives, kepulauan Marshall, Micronesia, Mongolia, Myanmar, Nauru, Nepal,
Selandia Baru, Pakistan, Palau, Papua Nugini, Filipina, Samoa, Singapura,
Kepulauan Solomon, Korea Selatan, Sri Lanka, Taiwan, Tajikistan, Thailand, Timor
Leste, Tongo, Turkmenistan, Tuvalu, Uzbekistan, Vanuatu, Vietnam, Canada,
Denmark, Finlandia, Perancis, Itali, Luxembourg, Belanda, Norwegia, Portugal,
Belgia, Swedia, Swiss, Turki, Kerajaan Bersatu, Amerika Serikat



Kantor pusat : Kota Mandaluyong, Metro Manila, Filipina.

7. IMF ( International Monetary Fund)



Tanggal terbentuk : 27 Desember 1945



Tujuan :
 Meningkatkan kerja sama keuangan atau
moneter internasional dan memperlancar
pertumbuhan

perdagangan

internasional

yang berimbang.
 Meningkatkan stabilitas nilai tukar uang dan membantu terciptanya lalu
lintas pembayaran antarnegara.
 Menyediakan dana bantuan bagi negara anggota yang mengalami defisit
yang bersifat sementara dalam neraca pembayaran.


Markas besar : 19 th & H Sts.Washington DC 20431, USA.

8. IBRD (International Bank for Reconstruction and Development )



Tanggal terbentuk : 27 Desember 1947



Tujuan :
 Memberi bantuan kredit jangka panjang dan
jangka pendek kepada Negara-negara yang
sedang membangun.
 Memberi bantuan teknik secara Cuma-Cuma
kepada Negara-negara di dunia.
 Membantu

setiap

Negara

anggota

dalam

meningkatkan perdagangan internasional


Markas besar : 1818 H St. New Washington DC, 20433USA

9. FAO ( Food and Agricultural Organization Organization)


Tanggal terbentuk : 16 oktober 1945 di Roma Italia.



Tujuan : untuk meningkatkan jumlah dan mutu pangan
serta menyelenggarakan persediaan bahan makanan
dan produksi agraris internasional



Markas besar : Viale delle Terme di Caracalla, Roma Itali.

10. ILO ( International Labour Organization Organization)


Tanggal terbentuk : 11 april tahun 1919



Tujuan : memperjuangkan keadilan social dan ekonomi
serta meningkatkan taraf hidup kaum buruh



Markas besar : 154 Rue de Lausana.

11. UNDP ( United Nations Development Program )



Tanggal Terbentuk : November 1965



Tujuan :
 memberikan sumbangan untuk membiayai
program-program pembangunan terutama
bagi

negara-negara

yang

sedang

berkembang.


Mewujudkan

demokrasi

dalam

suatu

Negara
 Penanggulangan kemiskinan
 Membantu suatu negara untuk bangkit dari
keterpurukan


Markas besar : New York City, USA.

12. GATT (General Agreement on Tariff And Trade)


Tanggal terbentuk : 1 Januari 1948



Tujuan

:

mengusahakan

keseimbangan

perdagangan dan harga pasar dunia


Markas besar : Geneva, Switzerland.

13. OPEC (Organization of Petroleum Exporting Countries)


Tanggal terbentuk : tanggal 14 September 1960 di Baghdad, Irak



Tujuan : OPEC mempunyai beberapa tujuan berikut ini.
 Menyatukan

kebijakan

perminyakan

antara

negara-negara anggota.
 Memenuhi kebutuhan dunia akan minyak bumi
 Menstabilkan harga minyak dunia.



Anggota : Negara-negara anggota OPEC antara lain Arab Saudi, Irak, Iran, Kuwait,
Venezuela, Nigeria, Uni Emirat Arab, Qatar, Alberia, Indonesia, Aljazair, dan Lybia

BAB III
Penutup
A. Kesimpulan
Dari pembahasan diatas, dapat diambil kesimpulan bahwa meskipun kondisi nilai
ekspor dan impor Indonesia masih belum bisa dikatakan stabil. Namun, bisa dipastikan
secara garis besar nilai terus ekspor impor meningkat sejalan dengan terus
berkembangnya keadaan ekonomi. Memang tidak bisa dipungkiri bahwa nilai ekspor
lebih kecil dibandingkan nilai impor. Dalam hal ini seharusnya pemerintah bisa lebih
cerdik dalam menyiasati keadaan.
Kegiatan ekpor dan impor ini seharusnya dapat menjadi salah satu sumber devisa
negara yang menguntungkan bagi Indonesia. Jika sektor ini dapat lebih dikembangkan
lagi bikan tidak mungkin kalau nantinya Indonesia bisa mendapat banyak keuntungan
dari sektor tersebut.
B. Saran
Sebaiknya pemerintah atau dinas yang terkait dengan kegiatan ekspor impor dapat
mengembangkannya ke arah yang lebih baik. Serta lebih memperhatikan komoditas
ekspor dan impor, mana yang sebaiknya di ekspor maupun di impor serta prosentase
kebutuhan masyarakat agar dapat tercapai keseimbangan antara komoditi asing dan
komoditi local.