Makalah Peranan Bahasa Arab Dalam Ilmu p

Makalah Peranan Bahasa Arab Dalam Ilmu pengetahuan
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang
Bahasa adalah kunci utama pengetahuan. Memegang kunci utama bahasa berarti memegang
kunci dunia. Sebab, sejuta pengetahuan dan peradaban yang tercipta semuanya ada dan
terbahasakan. Bahkan sejarah tidak akan berwujud sejarah jika tidak ada bahasa. Bahasa
adalah satu-satunya kunci membuka jalan pencerahan bagi masa depan manusia.
Tidak diragukan, mempelajari bahasa arab berarti mempelajari ilmu untuk sesuatu yang
besar. Karena sumber pengetahuan banyak yang menggunakan bahasa arab. Banyak bukubuku ilmu pengetahuan karya cendikiawan muslim yang dibuat menggunakan bahasa arab
yang tanpa mempelajari bahasa arab, kita tidak akan bisa untuk mempelajarinya.
Akan tetapi, dewasa ini bahasa inggris lah yang lebih banyak diminati oleh semua orang.
Nelajar nahasa inggris seakan-akan menjadi keharusan. Kontras sekali dengan bahasa Arab,
bahasa arab masih dipandang sebagai bahasa untuk umat islam saja. Anggapan bahwa bahasa
arab sebagai bahasa akhirat pada gilirannya menciptakan pandangan yang dikotomis terhadap
ilmu, yaitu ilmu agama dan ilmu umum, dan bahasa arab sendiri masuk kedalam ilmu agama
yang hanya dipelajari untuk keperluan agama islam semata. Bahkan pada tingkatan yang
krusial, bahasa arab oleh sebagian orang dianggap sebagai bahasa yang tidak bisa menyentuh
dunia global dan gagap dalam menjawab tantangan zaman.


1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam pembahasan ini adalah sebagai berikut:
1) Apa pengertian bahasa arab?
2)
Bagaimana sejarah perkembangan bahasa arab?
3) Apa peran bahasa arab dalam ilmu pengetahuan?

1.3 Tujuan
1)
Memahami pengertian bahasa arab.
2)
Mengetahui sejarah perkembangan bahasa arab.
3)
Mengetahui peranan bahasa arab dalam ilmu pengetahuan.

1.4 Manfaat
1) Dapat memahani pengertian bahasa arab.
2) Dapat mengetahui sejarah perkembangan bahasa arab.
3) Dapat mengetahui peranan bahasa arab dalam ilmu pengetahuan.
4) Dapat memotivasi belajar bahasa arab.


BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Bahasa Arab
Definisi bahasa Arab dapat ditinjau dari sisi bahasa dan istilah. Pengertian 'Arab' secara
bahasa adalah gurun sahara, atau tanah tandus yang di dalamnya tidak ada air dan pohon yang
tumbuh di atasnya. Adapun 'bahasa' adalah alat komunikasi yang digunakan manusia untuk
saling berinteraksi dan berhubungan dengan berbagai motivasi dan keperluan yang mereka
miliki. Secara istilah bahasa Arab adalah bahasa yang digunakan oleh sekelompok manusia
yang berdomisili di atas Negeri Gurun Sahara, Jazirah Arabiyah. Bahasa Arab merupakan
bahasa Semitik dalam rumpun bahasa Afro-Asiatik dan berkerabat dengan bahasa Ibrani dan
bahasa-bahasa Neo Arami yang telah dipergunakan di jazirah Arabia sejak berabad-abad.
Bahasa Arab memiliki lebih banyak penutur daripada bahasa-bahasa lainnya dalam rumpun
bahasa Semitik. Sekarang bahasa Arab ini di gunakan secara luas di bumi ini. Ia dituturkan
oleh lebih dari 280 juta orang sebagai bahasa pertama, yang mana sebagian besar tinggal di
Timur Tengah dan Afrika Utara. Bahasa Arab juga merupakan bahasa peribadatan dalam
agama Islam karena merupakan bahasa yang dipakai oleh Al-Qur'an.
‫عنرإب نيا هقرأ نننا نجنعل لنناهه إإ ننا‬
‫تنلعإقهلونن ل ننعل نك هلم ن‬

“sesungguhnya kami telah menjadikan Al-Qur’an dalam bahasa arab, supaya kalian bisa
memahaminya (QS. Az Zukhruf:3)
Istilah 'Arab' muncul pertama kali dalam dokumen Assiria pada 853 S.M. Tulisan
Arab yang kita kenal sekarang merupakan turunan dari tulisan Aramaik Nabatean yang telah
digunakan sejak abad ke-4 S.M, namun dokumen tertua baru ditemukan pada 328 S.M di
Nemara Syria.
Bahasa Arab terbagi dua yaitu “Al-’Arabiyyah Fush-hah” dan “Al-’Arabiyyah
Al-’Ammiyah”.
1)
“Al-’Arabiyyah Fush-hah” atau bahasa arab fush-hah adalah bahasa arab standar yang
merupakan bahasa resmi pada negara-negara arab.Bahasa ini merupakan bahasa Arab
“tinggi” yang dipakai oleh para ulama dan sarjana; dengan kata lain bahasa kaum literati atau
dianggap bahasa orang alim. Jadi bahasa arab standar biasanya hanya dipakai dalam konteks
yang resmi, seperti dalam diskursus ilmiah, naskah-naskah perjanjian dan lain-lain.
2)
“Al-’Arabiyyah Al-’Ammiyah” atau bahasa arab umum dan sering disebut sebagai
bahasa arab pasaran adalah bahasa arab yang dipakai dalam percakapan sehari-hari di dunia
arab, bahasa ini lebih luas dipakai dalam kehidupan sehari-hari, karena bangsa arab suka
bergaul dan berhubungan dengan bangsa lainnya, maka bahasa arab bercampur dengan
bahasa daerah setempat, pengaruh bahasa lokal terhadap bahasa arab menyebabkan terdapat

banyak sekali dialek, diantaranya bahasa arab dialek Mesir, Maghribi, Iraq, Sudan, Hijazi,
Najd, Yaman, Sisilia, Andalus dan bahkan setiap suku bangsa arab memiliki dialek dan
intonasi penuturan tersendiri.

2.2 Sejarah Perkembangan Bahasa Arab

Bagi pelajar yang akan belajar bahasa arab baik karakteristik, teori, sifat, dan lain-lain tidak
lengkap bila tidak mengetahui asal mula dan sejarah perkembangannya. Ada ungkapan
"Dengan menguasai bahasa Arab, kita akan menguasai keseluruhan kehidupan". Artinya
ketika seseorang sudah mampu menguasai bahasa Arab, dia akan mampu berbicara banyak
dalam kehidupan ini. Baik dalam dunia pendidikan, politik, ekonomi, seni, budaya, dan lainlain.
Banyak sekali pendapat mengenai asal mula bahasa arab dan perkembangannya. Diantaranya:
1)
Pendapat bahwa bahasa arab telah ada sejah zaman Nabi Adam as, sehingga perintis
tulisan arab dan pola kalimat arab adalah Nabi Adam as. Pendapat ini merupakan pendapat
yang paling klasik dan merupakan interpretasi dari firman Allah SWT, “Allah telah mengajari
Adam pengetahuan tentang segala nama” (Q.S. al-Baqarah [2] : 31) dari ayat ini mereka
berpendapat bahwa nama-nama dan segala hal yang ada di dunia ini telah diajarkan oleh
Allah kepada Adamdalam bahasa arab. Bahkan pengikut pendapat ini lebih tegas menyatakan
bahwa huruf arab telah dikuasai oleh Nabi Adam tanpa belajar dan langsung dari Allah

seketika, atau disebut sebuah mukjizat atau paling tidak sebuah kurnia (nadzariyyah attaufiq).
2) Ahli-ahli tulisan kaligrafi Arab mengatakan bahwa bahasa Arab memang ada sejak
zaman Nabi Adam as. Pendapat ini menyatakan, bahasa Arab merupakan bahasa pertama
yang diciptakan manusia dan kemudian berkembang menjadi berbagai bahasa baru. Baik
bahasa utamanya ataupun berbagai cabang yang tumbuh darinya pada akhirnya mengalami
berbagai perubahan dan perkembangan sesuai dengan peradaban manusia.
Perkembangan bahasa Arab sendiri terdiri dari beberapa periode, antara lain:
1)
Periode jahiliah
Pada periode ini muncul nilai-nilai standarisasi pembentukan bahasa Arab fusha, dengan
adanya beberapa kegiatan penting yang telah menjadi tradisi masyarakat Mekah. Kegiatan
tersebut berupa festival syair-syair Arab (mu'alaqah) yang diadakan di Pasar Ukaz, Majanah,
Zul Majah. yang akhirnya mendorong tersiar dan meluasnya bahasa Arab. Pada akhirnya
kegiatan tersebut dapat membentuk standarisasi bahasa Arab fusha dan kesusasteraannya.
2)
Periode permulaan Islam
Turunnya Al-Qur'an dengan membawa kosakata baru dengan jumlah yang sangat banyak
menjadikan bahasa Arab sebagai bahasa yang telah sempurna baik dalam mufradat, makna,
gramatikal ilmu-ilmu lainnya. Adanya perluasan wilaya-wilayah kekuasaan Islam sampai
berdirinya Daulah Umayah. Setelah berkembang kekuasaan Islam, maka orang-orang Islam

Arab pindah ke negeri baru, sampai mas Khulafa ar-Rasyidin.
3)

Periode Bani Umayah

Terjadi percampuran orang-orang Arab dengan penduduk asli akibat adanya perluasan
wilayah Islam. Ada upaya orang Arab untuk menyebarkan bahasa Arab ke wilayah melalui
ekspansi yang beradab. Melakukan Arabisasi dalam berbagai kehidupan, penduduk asli
mempelajari bahasa Arab sebagai bahasa agama dan pergaulan.
4)

Periode Bani Abbasiyah

Pemerintah Abbasiyah berkeyakinan bahwa kejayaan pemerintahan dapat bertahan bila
bergantung kepada kemajuan agama Islam dan bahasa Arab. Kemajuan agama Islam
dipertahnkan dengan cara melaksanakan kegiatan pembedahan Al-Qur'an terhadap cabang-

cabang disiplin ilmu pengetahuan, baik ilmu agama maupun ilmu pengetahuan lainnya.
Bahasa Arab Baduwi yang bersifat alamiah tetap dipertahankan dan dipandang sebagai
bahasa yang bermutu tinggi dan murni yang harus dikuasai oleh putra-putri Bani Abbas. Pada

abad ke-4 Hijriah, bahasa Arab fusha sudah menjadi bahasa tulisan untuk keperluan
administrasi, kebudayaan, dan ilmu pengetahuan. Bahasa Arab mulai dipelajari melalui bukubuku, sehingga bahasa fusha berkembang dan meluas.
5)

Periode abad ke-5 Hijriah

Sesudah abad ke-5 H bahasa Arab tidak lagi menjadi bahasa politik dan administrasi
pemerintahan, tetapi hanya menjadi bahasa agama. Hal ini terjadi setelah dunia Arab terpecah
dan diperintah oleh penguasa politik non-Arab. Bani Saljuk mendeklarasikan bahasa Persia
sebagai bahasa resmi agama Islam di bagian timur. Turki Usmani yang menguasai dunia Arab
yang lainnya mendeklarasikan bahwa bahasa Turki adalah bahasa administrasi pemerintahan.
Sejak saat itu sampai abad ke-7 H bahasa Arab semakin terdesak.
6)

Periode bahasa Arab di zaman baru

Bahara Arab bangkit kembali dengan dilandasi adanya upaya-upaya pengembangan dari
kaum intelektual Mesir yang mendapat pengaruh dari golongan intelektual Eropa yang datang
bersama serbuan Napoleon. Upaya-upaya tersebut diantaranya:
1. Bahasa Arab sebagai bahasa pengantar di sekolah. Perkuliahan disampaikan dengan

bahasa Arab.
2. Munculnya gerakan menghidupkan warisan budaya lama menghidupkan penggunaan
kosakata asli yang berasal dari bahasa fusha.

1. Adanya gerakan yang telah berhasil mendorong penerbit dan percetakan di negaranegara Arab untuk mencetak kembali buku-buku sastra Arab dari segala zaman dalam
jumlah yang sangat besar dan berhasil pula menerbitkan buku-buku dan kamus bahasa
Arab.
Hingga saat ini bahasa arab merupakan salah satu bahasa terbesar di dunia. Menurut Philip K.
Hitti bahasa Arab kini telah menjadi alat komunikasi bagi seratus juta orang lebih. Maka
wajarlah, bahasa Arab kini telah menjadi bahasa internasional.
2.3.Bahasa Arab Dalam Ilmu Pengetahuan
Mempelajari bahasa Arab merupakan salah satu kunci pokok untuk membuka pintu ilmu
pengetahuan, baik agama, sosial, politik, ekonomi, dan kebudayaan. Dalam bukunya yang
fenomenal, History of The Arabs (1973), Philip K. Hitti mengatakan bahwa pada Abad
Pertengahan, selama ratusan tahun bahasa Arab merupakan bahasa ilmu pengetahuan,
budaya, dan pemikiran progresif di seluruh wilayah dunia yang beradab. Antara abad ke-9
dan ke-12, semakin banyak karya filsafat, kedokteran, sejarah, agama, astronomi, dan
geografi ditulis dalam bahasa Arab dibandingkan dengan bahasa-bahasa lainnya.
Dari sinilah eropa yang gelap pada zaman pertengahan itu mulai terang, dan lahirkan zaman


pembaruan eropa setelah mengambil dan memindahkan ilmu pengetahuan dan kebudayaan
dari kaum muslimin kedunia barat ( Iman subakir,1980:2). Seorang orenralid barat belumlah
lengkap rasanya , apabila ia belum mampu dan mengerti bahasa Arab. Bagi mereka bahsa
Arab sangatlah penting. Karena untuk membaca dan mengetahui karya cendikiawan muslim
tidaklah cukup bila hanya melalui terjemahan. Tidak semuanya akan diterjemahkan begitu
saja, tentu hanya akan dipilih mana yang baik dan bagus. Inilah yang mengakibatkan mereka
mempelajari bahasa Arab secara sungguh-sungguh, sehingga bahasa Arab cepat sekali
berkembang dikalangan barat sejak abad pertengahan sampai sekarang.
Dengan berkembanya bahasa Arab dikalangan mereka ( dunia barat ), telah banyak bukubuku yang berhasil diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa di dunia, dan menjadi bukubuku rujukan dan pegangan para intelektual dunia. Satu catatan dari Al Badawi, bahwa ilmu
hisab (matematika) Arab masuk ke Eropa pada abad ke-13. Ilmu dengan perhitungan praktis
karena mempunyai bilangan desimal (al ghubar) ini dibawa oleh Leonardo de Pisa. Masih
dalam bidang matematika, orang Arablah dan dengan bahasa Arablah angka 0 (nol) pertama
kali ditemukan dan dikenalkan oleh Al Khwarizmi.
Kedokteran modern, diakui oleh Barat, berasal dari dunia Arab (Islam). Ibnu Sina (atau
Aviciena) adalah penulis kitab Al Shifa yang terkenal. Salah satu magnum opusnya, yakni Al
Qanun Al Tibb, menjadi fenomenal di dunia sains. Buku ini adalah satu-satunya karya
kedokteran terbesar dalam sejarah umat manusia. Buku ini merupakan mahakarya yang
sangat kompleks, sangat luas, dan begitu efektif. Isinya mencakup sistem kesehatan manusia,
kebersihan, anatomi, ratusan penyakit, penyebab dan penyembuhannya, termasuk
tuberkolosis, radang otak, demam, diabetes, dan masih banyak lagi. Kitab Qanun Al Tibb

tentu saja buku berbahasa Arab. Kitab ini diterjemahkan oleh Gerard of Cremona dengan
judul The Canon of Medicine. Buku ini, selama 700 tahun di Eropa tidak pernah tergantikan.
Untuk menghormati Ibnu Sina, di aula kehormatan Fakultas Kedokteran Universitas Paris,
terpampang gambar wajah Ibnu Sina.
Setelah itu, kita pun mengenal Ibn Khaldun dengan karya apiknya, Muqaddimah. Buku
tentang sejarah dan sosiologi ini tak pelak menjadi rujukan bagi para sejarawan dan sosiolog
Eropa. Ibn Khaldun pun disebut sebagai bapak sosiologi. Masih banyak karya-karya
berbahasa Arab yang memiliki pengaruh di dunia hingga kini.
Dengan berperanya bahasa Arab sejak empat belas abad yang lalu, tentu sudah banyak sekali
ilmu pengetahuaan yang terkena pengaruh oleh bahasa Arab, baik itu istilah atau ungkapan
maupun gaya bahasanya dan sebagaianya yang sampai pada saat ini belum terungkap menjadi
tantangan atau tanggung jawab parasarjana sastra Arab untuk meneliti dan
menyingkapkannya. Dengan demikian kesempatan yang luas dan jalan yang lebar ini akan
mengubur sedikit demi sedikit pemikiran-pemikiran yang sempit dan serta perasaan yang
pesimis bagi mereka yang mempelajari bahasa Arab.

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kesimpulan dari pembahasan di atas adalah:

1)
Bahasa Arab adalah bahasa yang digunakan oleh sekelompok manusia yang berdomisili

di atas Negeri Gurun Sahara, Jazirah Arabiyah.
2)
Sejarah perkembangan bahasa Arab terbagi kedalam 6 periode, yaitu:
1.

i.

Periode Jahiliyah

2.

ii.

3.

iii.

Periode Bani Ummayyah

4.

iv.

Periode Bani Abbasiyah

5.

v.

6.

vi.

Periode permulaaan islam

Periode abad ke-5 Hijriah
Periode bahasa Arab di zaman baru

3)
Bahasa Arab mempunyai peranan yang sangat besar dalam kemajuan ilmu
pengetahuan. Hal ini ditandai dengan banyaknya cendikiawan muslim yang menulis karyanya
dengan menggunakan bahasa Arab. Dan orang-orang (termasuk orang barat) yang ingin
mempelajarinya harus belajar dulu bahasa Arab dengan baik.

DAFTAR PUSTAKA
http://ranting-basah.blogspot.com/2012/05/bahasa-arab-bahasa-ilmu.html Senin, Mei 14,
2012
GBHN. (1993) Semarang : PN. Aneka Ilmu
Rais, Amin. (1982). Islam dan Pembaharuan. Jakarta : PN. Raja Grafindo Persada.
Rathomi, Abda’i. (1968). Tiga Serangkai Sendi Agama. Bandung : PT. Al-Ma’arif.
Razak, Drs. (1989). Dinul Islam. Bandung : PT. Al-Ma’arif.

PERANAN BAHASA ARAB DALAM
ILMU PENGATAHUAN
Mata kuliah
Bahasa Arab
Dosen pembimbing

FATWIAH NOR, Lc, M.Pd

oleh

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM ( STAI )
DARUL ULUM KANDANGAN
2014
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan Rahmat
serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan Makalah ini yang
alhamdulillah tepat pada waktunya yang berjudul “Peranan Bahasa Arab dalam Ilmu
Pengatahuan”
Serta salawat dan salam kami panjatkan kepada junjungan kita nabi besar Muhammad
saw yang telah membawa kita dari alam kejahilan ke alam yang penuh pengatahuan dan dari

alam kegelapan ke alam yang terang benderang. Sehingga kita bisa membedakan antara yang
baik dan buruk.
Penulis menyadari bahwa dalam menyusun makalah ini masih jauh dari sempurna,
untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun guna
sempurnanya makalah ini.Penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
penulis khususnya dan bagi pembaca umumnya.

Penyusun,

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ...............................................................

i

DAFTAR ISI ..............................................................................

ii

BAB I PENDAHULUAN ..........................................................

1

BAB II PEMBAHASAN ...........................................................

2

Peranan Bahasa Arab dalam Ilmu Pengatahuan ............

2

A. Pengertian Bahasa Arab ............................................
B. Peran Bahasa Arab dalam Ilmu Pengatahuan ...........
C. Bahasa Arab dan Ilmu Pengatahuan..........................6

3
4

BAB III PENUTUP ....................................................................
A. Simpulan ...................................................................
B. Saran- saran ..............................................................

10
10

10

ii
BAB I
PENDAHULUAN
Memegang kunci utama bahasa berarti memegang kunci dunia. Sebab, sejuta
pengetahuan dan peradaban yang tercipta semuanya ada dan terbahasakan. Bahkan sejarah
tidak akan berwujud sejarah jika tidak ada bahasa. Bahasa adalah satu-satunya kunci
membuka jalan pencerahan bagi masa depan manusia. Tidak diragukan, mempelajari bahasa
arab berarti mempelajari ilmu untuk sesuatu yang besar. Karena sumber pengetahuan banyak
yang menggunakan bahasa arab. Banyak buku-buku ilmu pengetahuan karya cendikiawan
muslim yang dibuat menggunakan bahasa arab yang tanpa mempelajari bahasa arab, kita
tidak akan bisa untuk mempelajarinya.
Akan tetapi, dewasa ini bahasa inggris lah yang lebih banyak diminati oleh semua
orang. Nelajar nahasa inggris seakan-akan menjadi keharusan. Kontras sekali dengan bahasa
Arab, bahasa arab masih dipandang sebagai bahasa untuk umat islam saja. Anggapan bahwa
bahasa arab sebagai bahasa akhirat pada gilirannya menciptakan pandangan yang dikotomis
terhadap ilmu, yaitu ilmu agama dan ilmu umum, dan bahasa arab sendiri masuk kedalam
ilmu agama yang hanya dipelajari untuk keperluan agama islam semata. Bahkan pada
tingkatan yang krusial, bahasa arab oleh sebagian orang dianggap sebagai bahasa yang tidak
bisa menyentuh dunia global dan gagap dalam menjawab tantangan zaman.

BAB II
PEMBAHASAN
PERANAN BAHASA ARAB DALAM ILMU PENGATAHUAN
A. Pengertian Bahasa Arab

Definisi bahasa Arab dapat ditinjau dari sisi bahasa dan istilah. Pengertian 'Arab' secara
bahasa adalah gurun sahara, atau tanah tandus yang di dalamnya tidak ada air dan pohon yang
tumbuh di atasnya. Adapun 'bahasa' adalah alat komunikasi yang digunakan manusia untuk
saling berinteraksi dan berhubungan dengan berbagai motivasi dan keperluan yang mereka
miliki. Secara istilah bahasa Arab adalah bahasa yang digunakan oleh sekelompok manusia
yang berdomisili di atas Negeri Gurun Sahara, Jazirah Arabiyah. Bahasa Arab merupakan
bahasa Semitik dalam rumpun bahasa Afro-Asiatik dan berkerabat dengan bahasa Ibrani dan
bahasa-bahasa Neo Arami yang telah dipergunakan di jazirah Arabia sejak berabad-abad.1[1]
Bahasa Arab memiliki lebih banyak penutur daripada bahasa-bahasa lainnya dalam
rumpun bahasa Semitik. Sekarang bahasa Arab ini di gunakan secara luas di bumi ini. Ia
dituturkan oleh lebih dari 280 juta orang sebagai bahasa pertama, yang mana sebagian besar
tinggal di Timur Tengah dan Afrika Utara. Bahasa Arab juga merupakan bahasa peribadatan
dalam agama Islam karena merupakan bahasa yang dipakai oleh Al-Qur'an. Seperti yang
telah dijelaskan dalam Al-Qur’an.

‫ع‬
ْ ‫م‬
‫إ بلناًّ ْ ع‬
‫ه ْكقرأنناًّ ْع ععرب بيياًّ ْل لععل لك ك م‬
‫جععل معناًّ ك‬
‫ن‬
‫ت ععم ب‬
‫قكلوُ ع‬

“sesungguhnya kami telah menjadikan Al-Qur’an dalam bahasa arab, supaya kalian

bisa memahaminya (QS. Az Zukhruf:3).
Istilah 'Arab' muncul pertama kali dalam dokumen Assiria pada 853 S.M. Tulisan Arab
yang kita kenal sekarang merupakan turunan dari tulisan Aramaik Nabatean yang telah
digunakan sejak abad ke-4 S.M, namun dokumen tertua baru ditemukan pada 328 S.M di
Nemara Syria.
Bahasa Arab terbagi dua yaitu “Al-’Arabiyyah Fush-hah” dan “Al-’Arabiyyah
Al-’Ammiyah”.2[2]
1. Al-’Arabiyyah Fush-hah atau bahasa arab fush-hah adalah bahasa arab standar yang
merupakan bahasa resmi pada negara-negara arab.Bahasa ini merupakan bahasa Arab
“tinggi” yang dipakai oleh para ulama dan sarjana; dengan kata lain bahasa kaum literati atau
dianggap bahasa orang alim. Jadi bahasa arab standar biasanya hanya dipakai dalam konteks
2.

yang resmi, seperti dalam diskursus ilmiah, naskah-naskah perjanjian dan lain-lain.
Al-’Arabiyyah Al-’Ammiyah atau bahasa arab umum dan sering disebut sebagai bahasa
arab pasaran adalah bahasa arab yang dipakai dalam percakapan sehari-hari di dunia arab,
bahasa ini lebih luas dipakai dalam kehidupan sehari-hari, karena bangsa arab suka bergaul
1[1] .ْ Djojosuroto, Kinayati, Filsafat Bahasa, (Pustaka, Yogyakarta, 2006) h. 74
2[2] .ibid.h. 82

dan berhubungan dengan bangsa lainnya, maka bahasa arab bercampur dengan bahasa daerah
setempat, pengaruh bahasa lokal terhadap bahasa arab menyebabkan terdapat banyak sekali
dialek, diantaranya bahasa arab dialek Mesir, Maghribi, Iraq, Sudan, Hijazi, Najd, Yaman,
Sisilia, Andalus dan bahkan setiap suku bangsa arab memiliki dialek dan intonasi penuturan
tersendiri.
B. Peran Bahasa Arab dalam Ilmu Pengatahuan
Secara harfiah kata ilmu berasal dari bahasa Arab ‘ilmi yang berarti pengetahuan. Kata
ini sering disejajarkan dengan kata saince yang berarti pengetahuan dan aktivitas mengetahui.
Pengetahuan semakna dengan kata knowledge yang berarti sejumlah informasi yang
diperoleh manusia melalui pengamatan, pengalaman dan penalaran.
Para sarjana baik di negara-negara Barat maupun di Timur yang mendalami tentang
pertumbuhan dan perkembangan dunia Islam mengetahui bahwa selama beberapa abad Islam
zaman pertengahan bahasa Arab selain merupakan bahasa Agama, juga merupakan bahasa
yang dipergunakan dalam ilmu pengetahuan dan kebudayaan diseluruh bagian dunia yang
berperadaban.
Terdorong oleh ajaran agama Islam yang menyatakan bahwa menurut hukum Islam
mencari ilmu pengetahuan itu adalah wajib, maka orang-orang Islam mempelajari ilmu dan
filsafat Yunani dengan kesungguhan dan ketekunan terutama peluang itu diperoleh pada masa
khilafah Abbasiyah. Akibat sikap gereja yang tidak terbuka serta tindakannya yang keras
terhadap peradapan Yunani, maka dunia barat menjadi sunyi dari ilmu dan filsafat Yunani,
kecuali ilmu tentang agama Masehi. Untunglah bahwa ketika dunia Barat dalam keadaan
kegelapan semacam itu, ilmu pengetahuan dan filsafat Yunani dapat dipelihara dan
dikembangkan oleh umat Islam di Timur yang kemudian pada zaman kebangkitan
(Renaissance) dunia Barat, ilmu pengetahuan dan filsafat Yunani itu diambil alih kembali dari
umat Islam baik di Asia maupun disebagian Eropa sendiri.
Dalam sejarah perkembangan ilmu pengetahuan di dunia, bahasa Arab telah
memberikan sumbangan besar dan memegang peranan penting. Dikala dunia Barat pada
zaman abad pertengahan masih diliputi suasana kegelapan, disaat itu ilmu pengetahuan dan
filsafat Yunani telah disimpan dalam bahasa Arab dalam bentuk terjemahan, sehingga karena
hampir semua buku-buku ilmu pengetahuan yang kenamaan diwaktu itu telah diterjemahkan
ke dalam bahasa Arab, maka bahasa Arab dalam dunia keilmuan dikenal sebagai bahasa ilmu
pengetahuan. Pada masa kebangkitan (Renaissance) di Barat, bahasa Arab ini berperan
sebagai penghubung antara Yunani Kuno dengan Eropa modern dengan jalan
menterjemahkan kembali buku-buku ilmu pengetahuan dari bahasa Arab kedalam bahasa
bangsa-bangsa Barat.

Mempelajari bahasa Arab merupakan salah satu kunci pokok untuk membuka pintu
ilmu pengetahuan, baik agama, sosial, politik, ekonomi, dan kebudayaan. Dalam bukunya
yang fenomenal, History of The Arabs (1973), Philip K. Hitti mengatakan bahwa pada Abad
Pertengahan, selama ratusan tahun bahasa Arab merupakan bahasa ilmu pengetahuan,
budaya, dan pemikiran progresif di seluruh wilayah dunia yang beradab. Antara abad ke-9
dan ke-12, semakin banyak karya filsafat, kedokteran, sejarah, agama, astronomi, dan
geografi ditulis dalam bahasa Arab dibandingkan dengan bahasa-bahasa lainnya.
Dari sinilah eropa yang gelap pada zaman pertengahan itu mulai terang, dan lahirkan
zaman pembaruan eropa setelah mengambil dan memindahkan ilmu pengetahuan dan
kebudayaan dari kaum muslimin kedunia barat ( Iman subakir,1980:2). Seorang orenralid
barat belumlah lengkap rasanya , apabila ia belum mampu dan mengerti bahasa Arab. Bagi
mereka bahsa Arab sangatlah penting. Karena untuk membaca dan mengetahui karya
cendikiawan muslim tidaklah cukup bila hanya melalui terjemahan. Tidak semuanya akan
diterjemahkan begitu saja, tentu hanya akan dipilih mana yang baik dan bagus. Inilah yang
mengakibatkan mereka mempelajari bahasa Arab secara sungguh-sungguh, sehingga bahasa
Arab cepat sekali berkembang dikalangan barat sejak abad pertengahan sampai sekarang.
Dengan berkembanya bahasa Arab dikalangan mereka ( dunia barat ), telah banyak
buku-buku yang berhasil diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa di dunia, dan menjadi
buku-buku rujukan dan pegangan para intelektual dunia. Satu catatan dari Al Badawi, bahwa
ilmu hisab (matematika) Arab masuk ke Eropa pada abad ke-13. Ilmu dengan perhitungan
praktis karena mempunyai bilangan desimal (al ghubar) ini dibawa oleh Leonardo de Pisa.
Masih dalam bidang matematika, orang Arablah dan dengan bahasa Arablah angka 0 (nol)
pertama kali ditemukan dan dikenalkan oleh Al Khwarizmi.
Kedokteran modern, diakui oleh Barat, berasal dari dunia Arab (Islam). Ibnu Sina (atau
Aviciena) adalah penulis kitab Al Shifa yang terkenal. Salah satu magnum opusnya, yakni Al
Qanun Al Tibb, menjadi fenomenal di dunia sains. Buku ini adalah satu-satunya karya
kedokteran terbesar dalam sejarah umat manusia. Buku ini merupakan mahakarya yang
sangat kompleks, sangat luas, dan begitu efektif. Isinya mencakup sistem kesehatan manusia,
kebersihan, anatomi, ratusan penyakit, penyebab dan penyembuhannya, termasuk
tuberkolosis, radang otak, demam, diabetes, dan masih banyak lagi. Kitab Qanun Al Tibb
tentu saja buku berbahasa Arab. Kitab ini diterjemahkan oleh Gerard of Cremona dengan
judul The Canon of Medicine. Buku ini, selama 700 tahun di Eropa tidak pernah tergantikan.
Untuk menghormati Ibnu Sina, di aula kehormatan Fakultas Kedokteran Universitas Paris,
terpampang gambar wajah Ibnu Sina.

Setelah itu, kita pun mengenal Ibn Khaldun dengan karya apiknya, Muqaddimah. Buku
tentang sejarah dan sosiologi ini tak pelak menjadi rujukan bagi para sejarawan dan sosiolog
Eropa. Ibn Khaldun pun disebut sebagai bapak sosiologi. Masih banyak karya-karya
berbahasa Arab yang memiliki pengaruh di dunia hingga kini.
Dengan berperanya bahasa Arab sejak empat belas abad yang lalu, tentu sudah banyak
sekali ilmu pengetahuaan yang terkena pengaruh oleh bahasa Arab, baik itu istilah atau
ungkapan maupun gaya bahasanya dan sebagaianya yang sampai pada saat ini belum
terungkap menjadi tantangan atau tanggung jawab parasarjana sastra Arab untuk meneliti dan
menyingkapkannya. Dengan demikian kesempatan yang luas dan jalan yang lebar ini akan
mengubur sedikit demi sedikit pemikiran-pemikiran yang sempit dan serta perasaan yang
pesimis bagi mereka yang mempelajari bahasa Arab.
C. Bahasa Arab dan Ilmu Pengatahuan
Bahasa Arab adalah alat pembedah yang terbesar dalam sejarah pengembangan ilmu
pengetahuan di dalam Islam. Puncak kejayaan Islam di bidang Ilmu Pengetahuan, terjadi
pada masa Khalifah Harun Al-Rasyid dari dinasti Abasyiyah. Bahasa Arab pada waktu itu
tidak saja dipelajari oleh ummat Islam yang kitab sucinya diturunkan dengan bahasa tersebut,
tetapi juga dipelajari oleh setiap orang yang berhasrat kepada ilmu pengetahuan dari
berbagai sekte dan agama.
Untuk menangkap pesan-pesan Al-Quran sebagai kitab teks paradigmanya, maka
kemampuan ummat Islam akan bahasa Arab sangat berpengaruh juga terhadap keberhasilan
memahami ajaran-ajarannya. Oleh sebab itu, sebenarnya umat Islam baik bangsa Arab atau
bukan (ajam), tidak dapat dipisahkan dengan bahasa Arab, sekalipun Arab tidak selamanya
Islami.
Tidak disangsikan, bahwa ummat Islam untuk mencapai pemikiran ilmiah dan
filosofis, memperoleh inspirasi dari ayat-ayat Al-Quran. Banyak ayat Al-Quran yang
mengisyaratkan kepada penggunaan akal pikiran dalam rangka pengembangan Ilmu
Pengetahuan ini. Sebagai contoh, (QS. Al-Baqarah : 164) yang artinya :
Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, silih bergantinya malam dan siang,
bahtera yang berlayar di laut membawa apa yang berguna bagi manusia, dan apa yang
Allah turunkan dari langit berupa air, lalu dengan air itu Dia hidupkan bumi sesudah mati
(kering)-nya dan Dia sebarkan di bumi itu segala jenis hewan, dan pengisaran angin dan
awan yang dikendalikan antara langit dan bumi; sungguh (terdapat) tanda-tanda (keesaan
dan kebesaran Allah) bagi kaum yang memikirkan.
Dalam sejarah, abad ke 6 -13 M merupakan babak kebangkitan ilmu pengetahuan,
sekaligus bangkitnya suatu peradaban baru. Pada waktu itu Eropa sedang tenggelam dalam

kegelap-gulitaan yang sangat pekat(The Dark Middleage). Mulai abad itu pula bermunculan
para cendekiawan muslim dalam berbagai disiplin ilmu. Mereka mengadakan penafsiran dan
justifikasi atas karya-karya besar sarjana Yunani, seperti: Plato, Socrates, Aristoteles,
Democritos dan lainnya, sehingga bisa terungkap dan terpelihara dari kemungkinan
dilupakan orang atau kepunahan. Kerja keras inilah yang pada akhirnya dapat membentuk
satu bangunan khazanah intelektual muslim sendiri.
Selain itu muncul, Al-Kindi, filsuf yang terkenal dengan teori keterhinggaan masa
alamnya. AL Farabi, astronom dan matematikawan. AlKhawarizmi penggali teori aljabar.
Ibnu Sina penulis terbesar tentang kedokteran (ALqanun fi attib = Canon). Az Zahel penemu
peredaran planit. Ibnu Khaldun filsuf sejarah, ekonom, sosiolog, dan cendekiwan lainnya.
Karya-karya mereka semua ditulis dalam bahasa arab.
Kejayaan ilmu pengetahuan mulai redup sinarnya dengan runtuhnya kota
Baghdad(pusat ilmu pengetahuan di Timur) oleh Jengis Khan(1152-1227M). Kemudian
semakin hancur di tangan cucunya Hulagu Khan (1217-1265M), yang dalam waktu singkat
mendatangkan bencana ke seluruh dunia Islam. Kota-kota yang merupakan pusat ilmu
pengetahuan dengan perpustakaan yang memuat literatur-literatur berbahasa Arab, dibumihanguskan.
Dampak dari jatuhnya kota Baghdad, berabad-abad dunia Islam merosot sampai
akhirnya dibangunkan kembali oleh ekspedis napoleon Bonaparte. Rifa'ah Al-Tahtawi adalah
orang yang cukup berjasa di awal kebangkitan kembali dunia Islam (Islamic Revivalisme).
Lalu Abad ke-18 lahir pembaharu dalam pemikiran Islam atas komando gerakan
Wahabiyah yang disponsori oleh Muhammad Ibnu Abdul Wahab. Abad ke-19, muncul
Jammaludin Al Afghani, berusaha dengan mengadakan purifikasi terhadap ajaran Islam yang
waktu itu terjadi singkretis dengan ajaran lain. Temanya mengajak umat kembali kepada
Alquran dan Hadis secara murni. Rosyid Ridho, juga demikian . Baru Muhammad Abduh,
kembali mencuatkan penggunaan akal pikiran untuk mengembalikan ilmu pengetahuan
dengan terobosan-terobosan baru melalui Al-Azhar.
Bahasa Arab kembali diperhatikan oleh dunia internasional, ketika seorang sastrawan
berkebangsaan mesir, Naquib Mahfouz menerima hadiah nobel atas karya sastera Arabnya.
Peristiwa ini merupakan pertama kalinya di dunia Arab dan dunia Islam lainnya, sesudah
bahasa Arab tenggelam dari perhatian dunia Internasional.

BAB III
PENUTUP

A. Simpulan
Dalam sejarah perkembangan ilmu pengetahuan di dunia, bahasa Arab telah
memberikan sumbangan besar dan memegang peranan penting. Dikala dunia Barat pada
zaman abad pertengahan masih diliputi suasana kegelapan, disaat itu ilmu pengetahuan dan
filsafat Yunani telah disimpan dalam bahasa Arab dalam bentuk terjemahan, sehingga karena
hampir semua buku-buku ilmu pengetahuan yang kenamaan diwaktu itu telah diterjemahkan
ke dalam bahasa Arab, maka bahasa Arab dalam dunia keilmuan dikenal sebagai bahasa ilmu
pengetahuan.
Bahasa Arab adalah alat pembedah yang terbesar dalam sejarah pengembangan ilmu
pengetahuan di dalam Islam. Puncak kejayaan Islam di bidang Ilmu Pengetahuan, terjadi
pada masa Khalifah Harun Al-Rasyid dari dinasti Abasyiyah.
B. Pesan
Jadikan lah bahasa arab sebagai bahasa keperluan kita supaya kita selalu ingin
mempelajarinya dan menguasai ilmu-ilmu yang berbahasa arab tersebut.
Kepada saudara-saudara jika dalam makalah ini ada kesalahan atau kekeliruan maka
berkenan kiranya untuk membenarkannya, karena kami sadari akan kurangnya ilmu
pengatahuan kami

.ْ Djojosuroto, Kinayati, Filsafat Bahasa, (Pustaka, Yogyakarta, 2006) h. 74
.ibid.h. 82
http://putradahahamayung.blogspot.co.id/2014/04/peranan-bahasa-arab-dalam-ilmu.html
3

[1]
[2]

4

3
4