Komunikasi antar pribadi dalam memotivas (1)

Komunikasi antar pribadi dalam memotivasi siswa
Yeni firdausiyah

Abstract
Communication is the core of all social relationships when people have established a fixed
relationship, so their communication system will determine whether the system cement or unite
them to reduce tension or eliminate disputes when they arise. Interpersonal communication
can be used as a counseling aid for people who need it without realizing everyone is often
acting as a counselor or counseling in everyday interpersonal interaction. Suppose a teenager
tells a story about the problem he was facing to his friend about breaking up. The purpose of
doing the story is to get help so that get a good solution. Interpersonal communication within
an educational institution of traditional Islamic education culture in Indonesia. Is part of a series
of coaching that is given to learners. Students who in fact are children who still do not have the
establishment need more guindace and deep, especially in terms of region, so that they have a
good direction of life goals. In the process of teaching and learning, of course the dynamics of
student behavior need to be noticed. Student will experience growth and growth both
physically and non physically or psychically. This requires deep guindance and effective
motivation in teaching and learning.
Keywords : keyword 1, keyword 2, keyword 3,
ABSTRAK
Komunikasi adalah inti semua hubungan sosial apabila orang telah mengadakan hubungan tetap,

maka sistem komunikasi yang mereka lakukan akan menentukan apakah sistem tersebut mempererat
atau mempersatukan mereka mengurangi ketegangan atau melenyapkan persengketaan apabila
muncul. komunikasi interpersonal dapat dipakai sebagai pemberian bantuan konseling) bagi orang
yang memerlukan Tanpa disadari setiap orang ternyata sering bertindak sebagai konselor maupun
konseling dalam interaksi interpersonal sehari-hari. Misalnya seseorang remaja bercerita tentang
masalah yang di hadapinya kepada sahabatnya mengenai putus cinta. Tujuan melakukan bercerita
tersebut adalah untuk mendapatkan bantuan sehingga didapatkannya solusi yang baik. Komunikasi
antarpribadi dalam sebuah lembaga pendidikan yang berbasis pesantren yang merupakan akar budaya
pendidikan tradisional Islam di Indonesia.merupakan bagian dari rangkaian pembinaan yang diberikan
pada peserta didiknya. Siswa yang notabene adalah anak-anak yang masih belum punya pendirian
memerlukan bimbingan yang lebih dan mendalam terutama dalam hal agama, agar mereka
mempunyai arah tujuan hidup yang baik. Dalam proses belajar mengajar, tentu dinamika prilaku siswa
perlu diperhatikan. Siswa akan mengalami perkembangan dan pertumbuhan baik secara fisik dan
nonfisik atau psikisnya. Hal ini memerlukan bimbingan yang mendalam serta motivasi yang efektif
dalam proses belajar mengajar.
Kata kunci :kata kunci 1, kata kunci 2, kata kunci 3

Pendahuluan

Komunikasi adalah inti semua hubungan sosial apabila orang telah

mengadakan hubungan tetap, maka sistem komunikasi yang mereka lakukan akan
menentukan apakah sistem tersebut mempererat atau mempersatukan mereka mengurangi
ketegangan atau melenyapkan persengketaan apabila muncul. Relasi antar manusia dibangun
melalui komunikasi, dengan komunikasi dengan kata lain komunikasi menjadi sarana yang
ampuh untuk membangun sebuah relasi antara kita dengan orang lain.1 Komunikasi
interpersonal atau komunikasi antar pribadi adalah proses pertukaran informasi serta
pemindahan pengertian antara 2 orang atau lebih di dalam suatu kelompok manusia kecil
dengan berbagai efek dan umpan balik (feed back) Berkomunikasi merupakan keharusan bagi
manusia Manusia membutuhkan dan senantiasa berusaha membuka serta menjalin
komunikasi atau hubungan dengan sesamanya. Selain itu ada sejumlah kebutuhan manusia di
dalam diri manusia yang hanya dapat dipuaskan dengan lewat komunikasi dengan
sesamanya.
Dalam komunikasi antarpribadi, seseorang dapat dengan mudah menduga informasi
masuk pada ranah isi tertentu dan ranah lainnya, yang tidak berhubungan dengan aspek lain
dari pengalaman seseorang.2Salah satu indikator bahwa manusia adalah makhluk sosial
adalah perilaku komunikasi antarmanusia. Manusia tidak dapat hidup sendiri, pasti
membutuhkan orang lain. Kecendrungan ini dapat dilihat dalam kehidupan sehari-hari yang
menunjukan fakta bahwa semua kegiatan yang dilakukan manusia selalu berhubungan
dengan orang lain. Komunikasi antarpribadi juga sangat penting bagi kebahagiaan hidup
1


Agus M. Hardjana, Komunikasi Interpersonal & Interpersonal, (Yogyakarta: Kansius, 2003), hlm.
74.
2
Wiryanto, Pengantar Ilmu Komunikasi, (Jakarta: PT. Grasindo, 2004), hlm. 202.

kita.Komunikasi antarpribadi membentuk perkembangan intelektual dan sosial kita. Sebagai
makhluk sosial, manusia akan selalu berkeinginan untuk berbicara, tukar menukar pikiran,
mengirim dan menerima informasi, berbagi pengalaman, dan bekerja sama dengan orang lsin
untuk memenuhi kebutuhan hidup Interaksi manusia dengan manusia menunjukan bahwa
setiap orang memerlukan bantuan dari orang lain di sekitarnya. Untuk itu ia melakukan
komunikasi.
Dapat dikatakan bahwa secara kodrati manusia merasa perlu berkomunikasi sejak
masih bayi sampai akhir hayatnya, atau ungkapan lain untuk menggambarkan hal ini adalah
tiada kehidupan tanpa berkomunikasi Salah satu komunikasi yang frefekuensi terjadinya
cukup tinggi adalah komunikasi interpersonal atau komunikasi antarpribadi. oleh karena
frefekuensi terjadinya cukup tinggi, tidak mengherankan apabila banyak orang menganggap
bahwa komunikasi interpersonal itu mudah dilakukan seperti orang makan dan minum.3
Pendidikan adalah proses untuk memberikan manusia berbagai macam situasi yang bertujuan
memberdayakan diri.4 Ilmu pendidikan Islam merupakan prinsip, struktur, metodologi dan

objek yang memiliki karakteristik epistimologi islam. oleh karena itu pendidikan Islam sangat
bertolak belakang dengan ilmu pendidikan non-Islam.5 Pendidkan memang sangat penting
dalam perkembangan anak, tidak hanya pendidikan yang bersifat umum saja tetapi pendidikan
yang berbasis agama pun sangat penting diterapkan kepada anak, karena dengan pondasi
agama yang kuat akan membimbing anak ke jalan yang benar. Dan dengan agama pula akan
menciptakan akhlak yang mulia dimana kebanyakan orang tua lebih mengacu atau

3

Suranto AW, Komunikasi Interpersonal, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2011), hlm. 107.
Nurani Soyomukti, Teori-reori Pendidikan, (Yogyakarta: Ar-Ruzz Media,2013), hlm.27.
5
Armai Arief, Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam, (Jakarta: Ciputat Pers, 2002), hlm. 3.

4

mengarahkan anak-anak mereka hanya kepada pendidikan yang bersifat umum dan
mengenyampingkan pendidikan agama.
RUMUSAN MASALAH
Yaitu membahas semua hal-hal yang berkaitan dengan komunikasi antar pribadi dalam memotivasi

siswa yang malas sekolah?

TUJUAN PENULISAN
Yaitu untuk para pembaca mengetahui cara memotivasi siswa yang malas

PEMBAHASAN
A. Komunikasi Antarpribadi
1. Definisi Komunikasi
Sebagai makhluk sosial, manusia senantiasa ingin berhubungan dengan manusia lainnya.Ia
ingin mengetahui lingkungan sekitarnya, bahkan ingin mengetahui apa yang terjadi dalam dirinya, rasa
ingin tahu ini memaksa manusia perlu berkomunikasi. Kata atau istilah "komunikasi merupakan
terjemah dari bahasa Inggris Communication yang dikembangkan di Amerika Serikat dan komunikasi
pun berasal dari unsur persurat kabaran, yakni journalism.6
Istilah komunikasi berpangkal pada perkataan latin communis yang artinya membuat
kebersamaan atau membangun kebersamaan antara dua orang atau lebih. Komunikasi juga berasal
dari akar kata dalam bahasa latin Communico yang artinya membagi. Sebuah definisi singkat dibuat
oleh Harold D. Lasswell bahwa cara yang tepat untuk menerangkan suatu tindakan komunikasi ialah
menjawab pertanyaan "Siapa yang menyampaikan, apa yang disampaikan, melalui saluran apa,
kepada siapa dan apa pengaruhnya".7
Dari pengertian komunikasi tersebut dapat disimpulkan bahwa komunikasi merupakan suatu

proses pertukaran pesan dari satu individu kepada individu lain dan bisa menghasilkan umpan balik
6
7

Roudhonah, Ilmu Komunikasi (Jakarta: UIN Press, 2007), hlm. 9.
Hafied Cangara, Pengantar Ilmu Komunikasi (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2005), hlm. 18.

atau respon. Komunikasi merupakan alat untuk mewujudkan interaksi antara sesama manusia dalam
rangka saling memberi informasi demi terciptanya saling memahami dan sebagai bentuk penyatuan
persepsi dari berbagai hal atau masalah yang dihadapi dalam setiap kehidupan manusia.Karena itu jika
kita berada dalam suatu situasi berkomunikasi, maka kita memiliki beberapa kesamaan dengan orang
lain, seperti kesamaan bahasa atau kesamaan arti dari simbol-simbol yang digunakan dalam
berkomunikasi.Komunikasi bahkan tidak selalu melibatkan manusia dengan manusia. Namun juga
terjadi proses komunikasi antara manusia dengan alam, manusia dengan binatang, manusia dengan
mesin, dan manusia dengan Sang Pencipta.
2. Komunikasi Antarpribadi
Komunikasi antarpribadi adalah komunikasi yang berlangsung antara dua orang, dimana
terjadi kontak langsung dalam bentuk percakap Komunikasi jenis ini bisa berlangsung secara
berhadapan muka (face to face), bisa juga melalui media telepon.8
Komunikasi antar pribadi juga merupakan suatu pertukaran, yaitu tindakan menyampaikan

dan menerima pesan secara timbal balik. Sedangkan makna, yaitu sesuatu yang dipertukarkan dalam
proses tersebut, adalah kesamaan pemahaman diantara orang-orang yang berkomunikasi terhadap
pesan-pesan yang digunakan dalam proses komunikasi.9
Dari pemahaman atas prinsip-prinsip pokok pikiran yang terkandung dalam berbagai
pengertian tersebut, dapatlah dikemukakan pengertian yang sederhana, bahwa komuniaksi
interpersonal atau komunikasi anatarpribadi adalah proses penyampaian dan penerimaan pesan antar
pengirim pesan (sender) dengan penerima (receiver) baik secara langsung (primer) apabila pihak-pihak
yang terlibat komunikasi dapat saling berbagi informasi tanpa melalui media. Sedangkan komunikasi
tidak langsung (sekunder) dicirikan oleh adanya penggunaan media tertentu.
Dengan kata lain, bahwa dalam memahami proses komunikasi antarpribadi menuntut
pemahaman hubungan yang simbiotis antara komunikasi dengan perkembangan relasional, yaitu
komunikasi akan mempengaruhi perkembangan rasional, dan pada gilirannya. perkembangan
relasional mempengaruhi sifat komunikasi antara pihak- pihak yang terlibat dalam hubungan tersebut.
Artinya dalam melakukan komunikasi antarpribadi, bukan hanya sekedar menyampaikan pesan tetapi
bagaimana pihak-pihak yang terlibat di dalamnya dapat menentukan kadar hubungan antarapribadi
8
9

Onang Uchyana Effendy, Dimensi-dimensi Komunikasi (Bandung: Alumini, 1981), hlm. 48.
Roudhonah, Ilmu Komunikasi,….,hlm. 106.


tersebut, sehingga diantara komunikator dan komunikan akan terjadi pengembangan hubungan yang
berdampak pada peningkatan hubungan antarapribadi.
3. Tujuan Komunikasi
Interpersonal Dalam pelaksanaan komunikasi antarpribadi mempunyai beberapa tujuan, yang
antara lain adalah:10
a. Mengenal diri sendiri dan orang lain
Maksudnya dengan membicarakan diri kita sendiri pada orang lain, maka kita akan mendapat
perspektif baru tentang diri kita sendiri dan memahami lebih mendalam tentang sikap dan perilaku kita.
Dan dengan komunikasi antarpribadi pula kita dapat belajar tentang bagaimana dan sejauh mana kita
harus membuka diri kepada orang lain. Dengan komunikasi antarpribadi kita juga akan mengetahui
nilai, sikap dan prilaku orang lain
b. Mengetahui dunia luar
Maksudnya dengan berkomunikasi antarpribadi memungkinkan kita memahami lingkungan
kita secara baik.Banyak informasi yang kita ketahui datang dari komuniaksi antarpribadi. Meskipun
banyak jumlah informasi yang datang kepada kita dari media massa hal itu sering kali didiskusikan dan
akhirnya dipelajari atau didalami melalui interaksi antarpribadi.11
c. Menciptakan dan memelihara hubungan menjadi bermakna
Sebagai makhluk sosial, manusia selalu ingin menciptakan dan memelihara hubungan baik
dengan orang lain.

d. Mengubah sikap dan perilaku
Maksudnya adalah dalam komunikasi anatrpribadi sering kita berupaya mengubah sikap dan
perilaku orang lain. Kita ingin seseorang memilih suatu cara tertentu, mencoba makanan baru,
mendengarkan musik tertentu, menonton televisi, memasuki bidang tertentu dan percaya bahwa
sesuatu itu benar atau salah.
e. Bermain dan mencari hiburan
10
11

Suranto, Komunikasi Interpersonal, (Jakarta: Graha Ilmu, 2011), hlm. 15.
Arni Muhammad, Komunikasi organisasi (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2009), hlm. 166.

Kadang hal bermain dan mendapat hiburan ini dianggap tidak penting, tetapi sebenamya
komunikasi yang demikian perlu dilakukan karena dapat memberi suasana baru yang terlepas dari
keseriusan dan ketegangan.
f.

Memberikan bantuan (konseling)
Ahli-ahli kejiwaan, ahli psikologis klinis dan terapi menggunakan komunikasi interpersonal


dalam kegiatan professional mereka untuk mengarahkan kliennya.Dalam kehidupan sehari-hari di
kalangan masyarakat pun juga dapat dengan mudah diperoleh contoh yang menunjukan fakta bahwa
komunikasi interpersonal dapat dipakai sebagai pemberian bantuan konseling) bagi orang yang
memerlukan Tanpa disadari setiap orang ternyata sering bertindak sebagai konselor maupun konseling
dalam interaksi interpersonal sehari-hari.Misalnya seseorang remaja bercerita tentang masalah yang di
hadapinya kepada sahabatnya mengenai putus cinta. Tujuan melakukan bercerita tersebut adalah
untuk mendapatkan bantuan sehingga didapatkannya solusi yang baik.
B. Motivasi
1. Pengertian Motivasi
Motivasi berasal dari kata "motif” yang diartikan sebagai daya upaya yang mendorong
seseorang untuk melakukan sesuatu. Motif merupakan daya penggerak dari dalam untuk melakukan
kegaiatan untuk mencapai tujuan 12. Definisi motivasi adalah perubahan energi dalam diri (pribadi)
seseorang yang ditandai dengan timbulnya perasaan dan reaksi untuk mencapai tujuan13
Menurut Mulyasa motivasi adalah tenaga pendorong atau penarik yang menyebabkan
adanya tingkah laku ke arah suatu tujuan tertentu. Peserta didik akan bersungguh karena memiliki
motivasi yang tinggi. Seorang siswa akan belajar bila ada faktor pendorongnya yang disebut
motivasi.14Siswa belajar karena didorong kekuatan mental, kekuatan mental itu berupa keinginan dan
perhatian, kemauan, cita-cita di dalam diri seorang terkadang adanya keinginan yang mengaktifkan,
menggerakkan, menyalurkan dan mengarahkan sikap dan perilaku individu dalam belajar15.


12
13

Sardiman, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, (Jakarta: Raja Grafindo, 2006), hlm. 73.

Hamalik Oemar, Proses Belajar Mengajar (Jakarta: Bumi Aksara, 2001), hlm. 173.
Mulyasa, Kurikulum Berbasis Kompetensi (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2003), hlm. 112.
15
Dimyati, Belajar dan Pembelajaran (Jakarta: Depdikbud, 2005), hlm. 80.

14

Jadi dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar adalah keseluruhan daya penggerak didalam
diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar menjamin kelangsungan dan memberikan arah pada
kegiatan belajar sehingga tujuan yang dikehendaki dapat tercapai.Dalam motivasi belajar dorongan
merupakan kekuatan mental untuk melakukan kegiatan dalam rangka pemenuhan harapan dan
dorongan dalam hal ini adalah pencapaian tujuan.
2. Fungsi Motivasi
Dalam proses belajar, motivasi sangat diperlukan, sebab seseorang yang tidak mempunyai
motivasi dalam belajar, tidak akan mungkin melaksanakan aktivitas belajar. Motivasi diperlukan dalam
menentukan intensitas usaha belajar bagi para siswa. Menurut Djamarah ada tiga fungsi motivasi:
a. Motivasi sebagai pendorong perbuatan. Motivasi berfungsi sebagai pendorong untuk
mempengaruhi sikap apa yang seharusnya anak didik ambil dalam rangka belajar.
b. Motivasi sebagai penggerak perbuatan. Dorongan psikologis melahirkan sikap terhadap anak
didik itu merupakan suatu kekuatan yang tak terbendung, yang kemudian terjelma dalam bentuk
gerakan psikofisik.
c.

Motivasi sebagai pengarah perbuatan. Anak didik yang mempunyai motivasi dapat menyeleksi
mana perbuatan yang harus dilakukan dan mana perbuatan yang diabaikan16.
1. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Motivasi
Menurut Max Darsono dkk ada beberapa faktor yang mempengaruhi motivasi belajar adalah:
a. Cita-cita atau aspirasi siswa
Cita-cita atau aspirasi adalah suatu target yang ingin dicapai.Cita-cita akan memperkuat
motivasi belajar.
b. Kemampuan belajar
Dalam belajar dibutuhkan berbagai kemampuan.Kemampuan ini meliputi beberapa aspek
psikis yang terdapat dalam diri siswa.misalnya penghematan, perhatian, ingatan, daya pikir,
fantasi.

16

Djamarah Syaiful Bahri, Strategi Belajar Mengajar (Jakarta:Rineka Cipta, 2002), hlm. 123.

c. Kondisi siswa Siswa
adalah makhluk yang terdiri dari kesatuan psikofisik. Kondisi siswa yang mempengaruhi
motivasi belajar di ini berkaitan dengan kondisi fisik, dan kondisi psikologis. Seorang siswa
yang kondisi jasmani dan rohani yang terganggu, akan menganggu perhatian belajar siswa,
begitu juga sebaliknya.
d. Kondisi lingkungan
Kondisi lingkungan merupakan unsur-unsur yang datang dari luar diri siswa. Kondisi
lingkungan yang sehat, kerukuan hidup, ketertiban pergaulan perlu dipertinggi mutunya
dengan lingkungan yang aman,tentram, tertib dan indah, maka semangat dan motivasi
belajar mudah diperkuat.
e. Unsur-unsur dinamis dalam belajar
Dinamis dalam belajar adalah unsur-unsur yang Unsur-unsur keberadaannya dalam proses
belajar mengajar tidak stabil, kadang- kadang kuat, kadang-kadang lemah dan bahkan
hilang sama sekali. Misalnya keadaan emosi siswa, gairah belajar, situasi dalam keluarga
dan lain-lain.
f.

Upaya guru dalam pembelajaran siswa
Upaya yang dimaksud disini adalah bagaimana guru mempersiapkan diri dalam
membelajarkan siswa mulai dari penguasaan materi,cara menyampaikannya, menarik
perhatian siswa, mengevaluasi hasil belajar siswa, dan lain-lain. Bila upaya-upaya tersebut
dilaksanakan dengan berorientasi pada kepentingan siswa, maka diharapkan dapat
menimbulkan motivasi belajar siswa.
Motivasi mempunyai peranan penting dalam proses belajar mengajar baik bagi guru maupun

siswa. Bagi guru mengetahui motivasi belajar dari siswa sangat diperlukan guna memelihara dan
meningkatkan semangat belajar siswa.Bagi siswa motivasi belajar dapat menumbuhkan semangat
belajar sehingga siswa terdorong untuk melakukan kegiatan belajar17.
2. Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa
17

Darsono, Belajar dan Pembelajaran,….,hlm. 65.

Menurut Djamarah ada beberapa bentuk dan cara untuk menumbuhkan motivasi dalam
kegiatan belajar di sekolah, antara lain:
a. Memberi angka
Angka dimaksud adalah simbol atau nilai dari hasil akivitas belajar anak didik.Angka
merupakan alat motivasi yang cukup memberikan rangsangan kepada anak didik untuk
mempertahankan atau bahkan lebih meningkatkan prestasi belajar di masa mendatang.
b. Hadiah
Hadiah dapat membuat siswa termotivasi untuk memperoleh nilai yang baik.Hadiah tersebut
dapat digunakan orang tua atau guru untuk memacu belajar siswa.
c. Kompetisi
Kompetisi adalah persaing Persainga dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.Dengan
saingan atau kompetisi dapat digunakan sebagai alat untuk mendorong siswa belajar.
d. Ego-involvement
Menumbuhkan kesadaran siswa agar merasakan pentingnya tugas dan menerimanya
sebagai tantangan sehingga bekerja keras dengan mempertaruhkan harga diri adalah
sebagai salah satu bentuk motivasi yang cukup penting. Siswa akan belajar dengan keras
bisa jadi karena harga dirinya.
e. Memberi ulangan
Ulangan bisa dijadikan sebagai alat motivasi. Siswa akan menjadi giat belajar jika
mengetahui akan ada ulangan. Siswa biasanya mempersiapkan diri dengan belajar jauhjauh hari untuk menghadapi ulangan oleh karena itu, memberi ulangan merupakan strategi
yang cukup baik untuk memotivasi siswa agar lebih giat belajar juga merupakan sarana
motivasi.
f.

Mengetahui hasil

Dengan mengetahui hasil belajarnya, akan mendorong siswa untuk giat belajar. Dengan
mengetahui hasil belajar yang meningkat, siswa termotivasi untuk belajar dengan harapan
hasilnya akan terus meningkat.
g. Pujian
Pujian adalah bentuk reinforcement positif sekaligus motivasi yang baik. Guru bisa
memanfaatkan pujian untuk memuji keberhasilan siswa dalam mengerjakan pekerjaan
sekolah Dengan pujian yang tepat akan memupuk suasana menyenangkan, mempertinggi
gairah belajar.
h. Hukuman
Hukuman merupakan reinforcement negatif, tetapi jika dilakukan dengan tepat dan bijak
akan merupakan alat motivasi yang baik dan efektif.
i.

Hasrat untuk belajar
Hasrat untuk belajar berati ada unsur kesengajaan, ada maksud untuk belajar.Hasrat untuk
belajar merupakan poten yang ada dalam diri siswa. Motivasi ekstrinsik sangat diperlukan
agar hasrat untuk belajar itu menjelma menjadi perilaku belajar

j.

Minat
Minat besar pengaruhnya terhadap aktivitas belajar. Siswa yang berminat terhadap suatu
mata pelajaran akan mempelajarinya dengan sungguh-sungguh, karena ada daya tarik
baginya.Proses belajar akan berjalan lancar jika disertai dengan minat. Minat dapat
dibangkitkan dengan membandingkan adanya kebutuhan, menghubungkan dengan
persoalan penggalaman yang lampau, memberi kesempatan untuk mendapatkan hasil yang
baik, menggunakan berbagai macam metode menggajar.

k. Tujuan yang diakui
Rumusan tujuan yang diakui dan diterima oleh siswa merupakan alat motivasi yang cukup
penting. Dengan memahami tujuan yang hendak dicapai, akan timbul gairah ntuk belajar18

18

Djamarah Syaiful Bahri, Strategi Belajar Mengajar,….,hlm. 125.

KESIMPULAN
Komunikasi merupakan suatu proses pertukaran pesan dari satu individu kepada individu lain
dan bisa menghasilkan umpan balik atau respon. Komunikasi merupakan alat untuk mewujudkan
interaksi antara sesama manusia dalam rangka saling memberi informasi demi terciptanya saling
memahami dan sebagai bentuk penyatuan persepsi dari berbagai hal atau masalah yang dihadapi
dalam setiap kehidupan manusia.Komunikasi antarpribadi adalah komunikasi yang berlangsung antara
dua orang, dimana terjadi kontak langsung dalam bentuk percakap Komunikasi jenis ini bisa
berlangsung secara berhadapan muka (face to face), bisa juga melalui media telepon. Tujuan
Komunikasi antar pribadi, yaitu:
a. Mengenal diri sendiri dan orang lain
b. Mengetahui dunia luar
c. Menciptakan dan memelihara hubungan menjadi bermakna
d. Mengubah sikap dan perilaku
e. Bermain dan mencari hiburan
f. Memberikan bantuan (konseling)
Motivasi belajar adalah keseluruhan daya penggerak didalam diri siswa yang menimbulkan
kegiatan belajar menjamin kelangsungan dan memberikan arah pada kegiatan belajar sehingga tujuan
yang dikehendaki dapat tercapai, ada tiga fungsi motivasi:

a. Motivasi sebagai pendorong perbuatan.
b. Motivasi sebagai penggerak perbuatan.
c. Motivasi sebagai pengarah perbuatan.

DAFTAR PUSTAKA
Agus M. Hardjana, Komunikasi Interpersonal & Interpersonal, Yogyakarta:
Kansius, 2003.
Armai Arief, Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam, Jakarta: Ciputat
Pers, 2002.
Arni Muhammad, Komunikasi organisasi Jakarta: PT Bumi Aksara, 2009.
Dimyati, Belajar dan Pembelajaran Jakarta: Depdikbud, 2005.
Djamarah Syaiful Bahri, Strategi Belajar Mengajar,Jakarta:Rineka Cipta, 2002.
Hafied Cangara, Pengantar Ilmu Komunikasi Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada, 2005.
Hamalik Oemar, Proses Belajar MengajarJakarta: Bumi Aksara, 2001.
Mulyasa, Kurikulum Berbasis KompetensiBandung: Remaja Rosdakarya, 2003.
Nurani Soyomukti, Teori-reori Pendidikan, Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2013.
Onang Uchyana Effendy, Dimensi-dimensi Komunikasi Bandung: Alumini, 1981.
Roudhonah, Ilmu KomunikasiJakarta: UIN Press, 2007.
Sardiman, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta: Raja Grafindo, 2006.
Suranto AW, Komunikasi Interpersonal, Yogyakarta: Graha Ilmu, 2011.
Wiryanto, Pengantar Ilmu Komunikasi, Jakarta: PT. Grasindo, 2004.