bimbingan karir bimbingan karir bimbingan karir

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembangunan telah dilaksanakan dalam segenap aspek
kehidupan Bangsa Indonesia, namun keadaaan ketenagakerjaan di
Indonesia, pada saat ini tidaklah menggembirakan, yang berarti
kemampuan pasar kerja untuk menyerap tenaga kerja rata-rata kecil,
sebagai akibat terjadi penumpukan tenaga kerja, dimana-mana gejala
pengangguran semakin nyata, hal ini menyebabkan timbulnya
kegelisahan dikalangan anak-anak muda yang sebenarnya sudah
memasuki masa produktif.
Sekolah sebagai lembaga pendidikan formal diharapkan mampu
memberikan bimbingan dan pelatihan guna menyiapkan anak didiknya
untuk dapat menjadi anggota masyarakat yang mampu dan
bertanggung jawab, di samping menjadi anggota yang aktif dan tenaga
kerja yang tangguh. Anak didik memandang sekolah sebagai tempat
untuk mendapatkan sumber bekal yang dapat membuka dunia bagi
mereka, orang tua memandang sekolah sebagai tempat bagi anaknya
untuk mengembangkan kemampuan menjadi sosok yang terampil dan
mampu sehingga siap memasuki tenaga kerja yang terampil,
pemerintah berharap agar sekolah mampu mempersiapkan anak-anak

untuk menjadi warga negara yang cakap.
Dalam usaha menyiapkan siswa agar dapat memenuhi harapan
orang tua, masyarakat dan pemerintah mempersiapkan siswa agar
dapat menjadi anggota masyarakat yang mempunyai keterampilan
sehingga merupakan tenaga kerja yang terampil maka sekolah
mengusahakan suatu usaha yang nyata untuk memberikan layanan
bimbingan. Bimbingan merupakan usaha bantuan yang diberikan
kepada siswa dalam rangka upaya menemukan pribadi, mengenal
lingkungan, dan merencanakan masa depan (Widiatmojo, 2000:1).
Dalam melaksanakan tugasnya layanan bimbingan dan
konseling, meliputi empat bidang bimbingan yaitu bidang bimbingan
pribadi, bidang bimbingan sosial, bidang bimbingan belajar dan bidang
bimbingan karier, sembilan layanan yaitu layanan orientasi, layanan
informasi, layanan penempatan dan penyaluran, layanan penguasaan
kontent, layanan konseling perorangan, konseling kelompok, layanan
bimbingan kelompok, konsultasi dan mediasi yang disesuaikan dengan
tingkat perkembangan siswa dan kelas, serta lima kegiatan pendukung
yaitu kunjungan rumah, konferensi kasus, himpunan data, aplikasi
instrumen dan alih tangan kasus (Rodjikin, 2000: 3-4). Untuk membantu
anak dalam mengembangkan diri secara optimal sehingga dapat


1

merencanakan pencapaian pekerjaan sebagai landasan karier yang
selaras dengan kemampuan, bimbingan karier sebagai salah satu
bidang layanan bimbingan konseling sangat dibutuhkan. Karena
bimbingan karier merupakan bimbingan yang mencakup kegiatan
bimbingan kepada siswa dari memilih, menyiapkan diri, mencari dan
menyesuaikan diri terhadap karier (Aryatmi Siswohardjono, 1990: 457).
Dengan layanan bimbingan karier yang sudah diberikan diharapkan
siswa dapat memahami karakteristik dirinya dalam hal minat, nilai-nilai,
kecakapan dan ciri-ciri kepribadian serta dapat rnengidentifikasikan
bidang pekerjaan yang luas, yang mungkin lebih cocok bagi rnereka
selanjutnya diharapkan siswa dapat menemukan karier dan
melaksanakan karier yang efektif serta memberikan kelayakan hidup.
Bimbingan karier merupakan salah satu aspek bimbingan
perkembangan, sehingga sangat diperlukan sepanjang perkembangan
anak, lebih baik jika bimbingan itu diberikan ke anak sejak rnasa
kanak-kanak bahkan sebelum masuk sekolah, yang diteruskan di masa
sekolah dasar, di sekolah lanjutan dan di perguruan tinggi, bahkan

mungkin masih diperlukan sewaktu seseorang sudah memasuki dunia
kerja, dengan harapan bahwa dengan bimbingan yang diberikan akan
membantu dalam penyesuaian diri dengan sifat dan situasi kerja.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam makalah ini, yaitu:
1. Apa pengertian umum bimbingan karier ?
2. Bagaimana konsep bimbingan karier ?
3. Apa tujuan bimbingan karier ?
4. Apa prinsip-prinsip bimbingan karier ?
C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan makalah ini, yaitu:
1. Untuk mengetahui pengertian umum bimbingan karier
2. Untuk mengetahui konsep bimbingan karier
3. Untuk mengetahui tujuan bimbingan karier
4. Untuk mengetahui prinsip-prinsip bimbingan karier

2

D. Manfaat Penulisan
Selain untuk memenuhi tugas mata kuliah profesi keguruan

makalah ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan kepada para
pembaca mengenai bimbingan karier.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Umum Bimbingan Karier
 Menurut Frank Parson dalam buku Choosing a Vocation (1909) dan
dikutip oleh Wikipedia (2012)
Pada awalnya penggunaan istilah ini lebih merujuk pada
usaha membantu individu dalam memilih dan mempersiapkan suatu
pekerjaan, termasuk didalamnya berupaya mempersiapkan
kemampuan yang diperlukan untuk memasuki suatu pekerjaan.
Namun selanjutnya terjadi perubahan pendekatan dari model
okupasional (occupational) ke model karir (career). Kedua model ini
memiliki perbedaan, dimana pada model okupasional lebih
menekankan pada kesesuaian antara bakat dengan tuntutan dan
persyaratan pekerjaan, sedang pada model karir, tidak hanya
sekedar memberikan penekanan tentang pilihan pekerjaan, namun
mencoba pula menghubungkannya dengan konsep perkembangan
dan tujuan-tujuan yang lebih jauh sehingga nilai-nilai pribadi, konsep

diri, rencana-rencana pribadi dan semacamnya mulai turut
dipertimbangkan.
 Menurut Calhoun dan Finch (1976)
Bahwa program pendidikan karir di memiliki tahapan berupa
kesadaran karir, eksplorasi karir, dan persiapan karir.
 Menurut Hornby (1957)
Karir adalah pekerjaan, profesi. Seseorang akan bekerja
dengan senang hati dan penuh kegembiraan apabila apa yang
dikerjakan itu memang sesuai dengan keadaan dirinya,
kemampuannya dan minatnya. Sebaliknya, apabila seseorang
bekerja tidak sesuai dengan apa yang ada dalam dirinya maka dapat
dipastikan ia akan kurang bergairah dalam bekerja, kurang senang
dan kurang tekun. Dengan demikian diperlukannya bimbingan karir
itu untuk mengarahkan seseorang kearah tersebut. Bimbingan karir
merupakan salah satu aspek dari bimbingan dan konseling. Pada
saat ini, bimbingan karir mendapatkan tekanan untuk
pelaksanaannya, khususnya di sekolah-sekolah SMA dan SMP.

3










Pada kenyataannya, masih ada para siswa tamatan SMA atau SMP
yang tidak melanjutkan pendidikannya karena suatu sebab yang
tidak dapat dihindarkan. Oleh karena itu, para siswa membutuhkan
bimbingan yang baik khususnya berkaitan dengan pekerjaan atau
dengan kata lain mendapatkan bimbingan karir secara bijaksana.
Dengan demikian para siswa akan mengetahui apa yang akan
dipilihnya, melanjutkan studi atau akan langsung terjun di dunia
pekerjaan.
Menurut Donald D. Super (1975)
Mengartikan bimbingan karir sebagai suatu proses membantu
pribadi untuk mengembangkan penerimaan kesatuan dan gambaran
diri serta peranannya dalam duria kerja. Menurut batasan ini, ada

dua hal penting, pertama proses membantu individu untuk
memahami dan menerima diri sendiri, dan kedua memahami dan
menyesuaikan diri dalam dunia kerja.
Menurut Widiadmojo (2000:3)
Mengemukakan definisi bimbingan karier adalah kegiatan
birnbingan yang bertujuan ultuk mengenal, memahami, dan
mengembangkan potensi diri dalam mempersiapkan masa depan
bagi dirinya. Lebih lanjut dijelaskan pelayanan bimbingan karier
diberikan agar siswa mengenal konsep diri yang berkaitan dengan
minat, bakat, dan kemampuannya serta mengenal jabatan karier
yang ada.
Menurut Winkel (2005:114)
Bimbingan karir adalah bimbingan dalam mempersiapkan diri
menghadapi dunia kerja, dalam memilih lapangan kerja atau jabatan/
profesi tertentu serta membekali diri supaya siap memangku jabatan
itu, dan dalam menyesuaikan diri dengan berbagai tuntutan dari
lapanan pekerjaan yang dimasuki. Bimbingan karir juga dapat
dipakai sebagai sarana pemenuhan kebutuhan perkembangan
peserta didik yang harus dilihat sebagai bagian integral dari program
pendidikan yang diintegrasikan dalam setiap pengalaman belajar

bidang studi.
Menurut Ruslan A.Gani : 11
Bimbingan karir adalah suatu proses bantuan, layanan dan
pendekatan terhadap individu (siswa/remaja), agar individu yang
bersangkutan dapat mengenal dirinya, memahami dirinya, dan
mengenal dunia kerja merencanakan masa depan dengan bentuk
kehidupan yang diharapkan untuk menentukan pilihan dan
mengambil suatu keputusan bahwa keputusannya tersebut adalah
paling tepat sesuai dengan keadaan dirinya dihubungkan dengan
persyaratan-persyaratan dan tuntutan pekerjaan/karir yang
dipilihnya.
4

 Menurut United States Office of Education (Arifin, 2003)
Memberikan rumusan bimbingan sebagai kegiatan yang
terorganisir untuk memberikan bantuan secara sistematis kepada
peserta didik dalam membuat penyesuaian diri terhadap berbagai
bentuk
problema
yang

dihadapinya,
misalnya
problema
kependidikan, jabatan, kesehatan, sosial dan pribadi. Dalam
pelaksanaannya, bimbingan harus mengarahkan kegiatannya agar
peserta didik mengetahui tentang diri pribadinya sebagai individu
maupun sebagai anggota masyarakat.
 Menurut Veron G. Zunker
Kata Karir diambil dari bahasa Inggris, yaitu career. Career
refers to the activities associated with an individual's lifetime of work
(karier menunjukan pada aktifitas yang dihubungkan dengan
pekerjaan vang mewarnai kehidupan seseorang). Merujuk pada
pengertian karir, tidaklah mengherankan jika bimbingan pekerjaan
yang ada di indonesia lebih dikenal dengan birnbingan karier,
karena diharapkan orang yang dibimbing dapat menjadikan
pekerjaannya kelak bukan hanya pekerjaan yang menghasilkan
uang saja, tetapi juga bisa dihayati dan mewarnai gaya hidupnya.
 Menurut Herr
Bimbingan karir adalah suatu perangkat, lebih tepatnya suatu
program yang sistematik, proses, teknik, atau layanan yang

dimaksudkan untuk membantu individu memahami dan berbuat atas
dasar pengenalan diri dan pengenalan kesempatan-kesempatan
dalam pekerjaan, pendidikan, dan
waktu
luang, serta
mengembangkan keterampilan-keterampilan mengambil keputusan
sehingga yang bersangkutan dapat menciptakan dan mengelola
perkembangan karirnya (Marsudi, 2003:113).
 Menurut Aryatmi Siswohardjono (1990:457)
Mengemukakan bimbingan karier adalah bimbingan yang
mencakup kegiatan bimbingan kepada siswa atau orang dari
memilih, menyiapkan diri, mencari, dan menyesuaikan diri terhadap
karier.
 Menurut Widada (1990:31)
Menjelaskan bahwa bimbingan karier merupakan suatu
proses bantuan yang ditujukan kepada individu untuk
mengembangkan serta menerima tentang dirinya secara terpadu
dan memadai tentang perananya dalam dunia kerja untuk menguji
gagasan-gagasannya serta memadukannya dengan kenyataan yang
menimbulkan kepuasan bagi individu yang bersangkutan dan

kemanfaatan bagi masyarakat.
 Menurut Mohammad Thayeb Manhinru (1992:19)

5

Mendefinisikan bimbingan karier adalah layanan yang
dimaksudkan untuk membantu individu memahami dan berbuat atas
dasar pengenalan diri dan pengenalan kesempatan-kesempatan
dalam
pekerjaan,
pendidikan,
dan
waktu
luang
serta
mengembangkan keterampilan-keterampilan mengambil keputusan
sehingga yang bersangkutan dapat menciptakan dan mengelola
perkembangan kariernya.
 Menurut Sears dalam Mohammad Thayeb Manhiru (1992:19)
Mendefinisikan bimbingan karier sebagai aktivitas-aktivitas
dan program-program yang membantu individu rnengasimilasikan
dan mengintegrasikan pengetahuan, pengalaman dan apresiasiapresiasi yang berkaitan dengan:
1. Pengenalan diri, yang meliputi hubungan seseorang dengan ciriciri dan persepsi-persepsinya sendiri, serta hubungannya dengan
orang lain dan lingkungan.
2. Pemahaman, pengenalan terhadap kerja masyarakat dan faktor
yang mempengaruhi perubahanya, termasuk sikap-sikap dan
disiplin kerja.
3. Kesadaran akan waktu luang yang bisa berperan dalam
kehidupan seseorang.
4. Pemahaman akan perlunya dan banyaknya faktor yang harus
dipertimbangkan dalam perencanaan karier.
5. Pemahaman terhadap informasi dan keterampilan-keterampilan
yang diperlukan untuk mencapai pemenuhan diri dalam pekerjaan
dan waktu luang.
6. Mempelajari dan menerapkan proses pengambilan dan keputusan
karier.
Berdasarkan beberapa definisi yang telah diuraikan di atas
maka dapat diperoleh pengertian bahwa bimbingan karier adalah
kegiatan birnbingan yang diberikan kepada siswa untuk memilih,
menyiapkan diri, mencari, dan menyesuaikan diri terhadap karier yang
sesuai dengan minat, bakat, dan kemampuannya sehingga dapat
mengernbangkan dirinya secara optimal sehingga dapat menemukan
karier dan melaksanakan karier yang efektif dan memberi kepuasan
dan kelayakan.
Dasar-dasar Pelaksanan Bimbingan Karir Disekolah
:
Pelaksanaan layanan bimbingan karir disekolah kepada setiap pendidik
dituntut untuk memahami dengan mendalam dan seksama mengenai
dasar-dasar atau pokok-pokok pikiran yang melandasi pelaksanaan
bimbingan karir di sekolah.
Dasar-dasar atau pokok pikiran yang melandasi pelaksanaan
bimbingan karir disekolah diantaranya :

6

1. Perkembangan anak didik menuntut kemampuan melaksanakan
tugas-tugas perkembangan
2. Sebagian hidup manusia berlangsung dalam dunia kerja
3. Bimbingan karir diperlukan agar menghasilkan tenaga pembangunan
yang cakap dan terampil dalam melakukan pekerjaan untuk
pembangunan
4. Bimbingan karir diperlukan berdasarkan bahwa setiap pekerjaan
atau jabatan menuntut persyaratan tertentu untuk melaksanakannya.
Pekerjaan atau jabatan itupun menuntut persyaratan tertentu dari
individu-individu yang melaksanakannya
5. Bimbingan karir dilaksanakan disekolah atas dasar kompleksitas
masyarakat dan dunia kerja
6. Manusia mampu berfikir secara rasional
7. Bimbingan karir dilandaskan pada nilai-nilai dan norma-norma yang
cakup dalam falsafah pancasila
8. Bimbingan karir menjunjung tinggi nilai-nilai martabat manusia baik
sebagai individu maupun sebagai anggota masyarakat.
B. Konsep Bimbingan Karier
Konsep layanan bimbingan karir sulit dipisahkan dari konsep
vocational guidance yang berubah menjadi career guidance seperti
yang dikemukakan oleh National Vocational Guidance Association
(NVGA) pada tahun 1973, yang diartikan sebagai proses membantu
dalam memilih pekerjaan, mempersiapkan, memasuki dan memperoleh
kemajuan di dalamnya (Herr and Cramer, 1979: 6). Pada tahun 1951,
Donal Super mengajukan revisi terhadap definisi bimbingan jabatan
sebagai suatu proses bantuan terhadap individu untuk menerima dan
mengembangkan diri dan peranannya secara terpadu dalam dunia
kerja, mengetes konsepnya dengan realitas dan kepuasan bagi dirinya
dan masyarakat (Herr and Cramer, 1979: 6). Atas dasar analisis itu,
Super (Tennyson, et. al. , 1974: 146) mengganti konsep vocational
choice menjadi vocational development.
Kematangan
vokasional
menunjukkan
pada
tingkat
perkembangan, tingkat yang dicapai pada kontinum perkembangan diri
dari tahap eksplorasi ke tahap kemunduran. Kematangan vokasional
dipandang sebagai umur vokasional yang secara konseptual sama
dengan umur mental (Super. 1975: 185-186). Sejak tahun 1951
terjadilah pergeseran dari model okupasional yang dianut oleh para ahli
bimbingan vokasional sebelum tahun 1951 ke model karir.
Model okupasional terutama menekankan pada adanya
kesesuaian antara bakat dan minat dengan tuntutan pekerjaan;
sedangkan model karir mencoba menghubungkan dengan tujuan-

7

tujuan yang lebih jauh sehingga nilai-nilai pribadi, kebutuhan, konsep
diri, rencana-rencana pribadi dan sejenisnya ikut dipertimbangkan.
Sejalan dengan terjadiya pergeseran konsep vocational
guidance menjadi career guidance dan model okupasional menjadi karir
telah banvak dikemukakan definisi mengenai bimbingan karir.
C. Tujuan Bimbingan Karier
 Menurut Dewa Ketut Sukardi
Tujuan dari Bimbingan Karir secara garis besar dapat
dikelompokkan menjadi dua, yaitu tujuan umum dan Khusus.
Secara umum tujuan diselenggarakannya Bimbingan Karier di
sekolah ialah membantu siswa dalam pemahaman dirinya dan
lingkungannya, dalam pengambilan keputusan, perencanaan, dan
pengarahan kegiatan-kegiatan yang menuju kepada karier dan cara
hidup yang akan memberikan rasa kepuasan karena sesuai, serasi,
dan seimbang dengan dirinya dan lingkungannya.
Sedangkan, tujuan khusus dari diselenggarakannya
bimbingan karier adalah sebagai berikut:
1. Meningkatkan pemahaman diri siswa.
2. Meningkatkan pengetahuan siswa tentang dunia kerja.
3. Membina sikap yang serasi terhadap partisipasi dalam dunia kerja
dan terhadap usaha dalam mempersiapkan diri dari suatu
jabatan.
4. Meningkatkan kemahiran berpikir agar mampu mengambil
keputusan tentang jabatan dan melaksanakan keputusan itu.
5. Mengembangkan nilai-nilai sehuburgan dengan gaya hidup yang
dicita-citakan, termasuk jabatan. Menopang kemampuan
berkomunikasi dan bekerja sarna.
 Menurut International Labour Office (2010)
Merumuskan bahwa kegiatan layanan bimbingan dan
konseling karir terkait erat dengan empat kompetensi utama bagi
para siswa agar dapat menghadapi masa depan karir mereka yaitu :
1. Kesadaran diri atau pengenalan diri sendiri
2. Kesadaran akan kesempatan bekerja
3. Pembuatan keputusan pendidikan dan karir
4. Pembelajaran transisional dan pengetahuan akan persyaratan
kerja.
 Menurut Peters dan Shetzer (1974:267)
Mengemukakan bahwa tujuan bimbingan karir adalah
membantu siswa dengan cara yang sistematis dan terlibat dalam
perkembangan karir. Guru pembimbing hendaknya dapat membantu

8

siswa merencanakan karimya sesuai dengan kemampuan, bakat
dan minat yang dimilikinya.
 Menurut Bimo Walgito (2010)
Tujuan bimbingan karir tersebut membantu para siswa agar :
1. Dapat memahami dan menilai dirinya sendiri terutama yang
berkaitan dengan potensi yang ada dalam dirinya.
2. Memahami dan menyadari nilai-nilai yang ada pada dirinya dan
dalam masyarakat.
3. Mengetahui jenis pendidikan dan atau pekerjaan yang cocok
dengan potensi yang ada pada dirinya.
4. Menemukan hambatan yang mungkin timbul dan mencari jalan
keluar untuk mengatasi hambatan tersebut.
5. Para siswa dapat merencanakan masa depannya, dan
menemukan karir dan kehidupan yang sesuai atau serasi.
 Menurut Popon Syarif Arifin (dalam Aryatmi Siswohardjono,
1990:457)
Mengemukakan bahwa bimbingan karier bertujuan untuk
membantu anak dalam rnengembangkan dirinya secara optimal
sehingga dapat merencanakan pencapaian pekerjaan sebagai
landasan kariernya yang sesuai dengan kernampuannya.
 Menurut Moh. Surya (1988.14)
Menyatakan bahwa tujuan bimbingan karir adalah membantu
individu memperoleh kompetensi yang diperlukan agar dapat
menentukan peralanan hidupnya dan mengembangkan karir kearah
yang dipilihnya secara optimal. Dari penjelasan-penjelasan tersebut,
secara essensial bimbingan karir merupakan salah satu proses
layanan yang bertujuan membantu siswa dalam proses pemahaman
diri, pemahaman nilai-nilai, pengenalan lingkungan, hambatan dan
cara mengatasinya serta perencanaan masa depan. Masa depan
harus direncanakan disongsong bukan di tunggu. Awal masa depan
itu adalah "di sini dan sekarang". Persiapan untuk menyongsong
masa depan dilakukan melalui prosedur-prosedur tertentu baik
melaui pendidikan informal, formal maupun non formal. Melalui
pendidikan di sekolah siswa dibekali dengan berbagai pengetahuan,
keterampilan, nilai dan sikap-sikap tertentu. Bekal yang diperoleh
siswa di sekolah bertujuan uttuk mempersiapkan mereka memasuki
dunia kerja.
Selain yang telah dikemukakan diatas secara rinci tujuan dari
bimbingan karir tersebut ialah membantu para siswa agar :
1. Dapat memahami dan menilai dirinya sendiri, terutama yang
berkaitan dengan potensi yang ada dalam dirinya mengenai
kemampuan, minat, bakat, sikap dan cita-citanya yang darinya
9

peserta didik dapat mengidentifikasi bidang studi dan karir yang
sesuai dengan dirinya.
2. Peserta didik memperoleh pemahaman tentang berbagai hal terkait
dengan dunia (karir-studi) yang akan dimasukinya seperti tingkat
kekuasan karir yang ditawarkan, deskripsi tugas dalam berbagai
bidang pekerjaan, pengaruh perkembangan teknologi terhadap
bidang kerja tertentu, kontribusi yang dapat diberikan dalam bidang
pekerjaan tertentu pada masyarakat, dan tuntutan kemampuan kerja
dalam bidang-bidang pekerjaan tertentu di masa depan.
3. Mengetahui berbagai jenis pekerjaan yang berhubungan dengan
potensi yang ada dalam dirinya, mengetahui jenis-jenis pendidikan
dan latihan yang diperlukan bagi suatu bidang tertentu, memahami
hubungan usaha dirinya yang sekarang dengan masa depan.
4. Menemukan hambatan-hambatan yang mungkin timbul yang
disebabkan oleh dirinya sendiri dan faktor lingkungan, serta mencari
jalan untuk mengatasi hambatan-hambatan tersebut.
5. Para siswa dapat merencanakan masa depannya serta menemukan
karir dan kehidupan yang serasi, yang sesuai (Depdikbub, Petunjuk
Pelaksanaan bimbingan Karir,1985).
6. Peserta didik mampu mengidentifikasi berbagai bidang pendidikan
yang tersedia yang relevan dengan berbagai bidang pekerjaan.
Dengan demikian peserta didik memperoleh dan dapat menerapkan
pengetahuan dan keterampilan (skill) yang dituntut oleh peran-peran
kerja tertentu.
7. Peserta didik mampu mengambil keputusan karir bagi dirinya sendiri,
merencanakan langkah-langkah konkrit untuk mewujudkan
perencanaan karir yang realistik bagi dirinya. Perencanaan karir
yang realistik akan meminimalkan faktor dan dampak negatif dan
memaksimalkan faktor dan dampak positif dari proses pemilihan
karir.
8. Mampu menyesuaikan diri dalam mengimplementasikan pilihannya
dan berfungsi optimal dalam karir (studi dan kerja), carney, l987 dan
Reihant, 1979 (dalam Fajar Santoadi, 2007).
Dari uraian diatas nampak bahwa bimbingan karir merupakan
usaha untuk mengetahui dan memahami diri memahami apa yang ada
dalam diri sendiri dengan baik dan diarahkan untuk membantu siswa
dalam perencanaan dan pengarahan kegiatan serta dalam
pengambilan keputusan yang membentuk pola karir tertentu dan pola
hidup yang akan memberikan kepuasan bagi dirinya dan
lingkungannya.
D. Prinsip-prinsip Bimbingan Karier

10

Terdapat beberapa prinsip dasar yang dipandang sebagai
pondasi atau landasan bagi layanan bimbingan karier. Prinsip-prinsip ini
berasal dari konsep filosofis tentang kemanusiaan yang menjadi dasar
bagi pemberian layanan bantuan atau bimbingan karier, baik di sekolah
maupun di luar sekolah. Prinsip-prinsip itu adalah sebagai berikut :
1. Bimbingan karier ditujukan bagi semua individu. Prinsip ini berarti
bahwa bimbingan karier diberikan kepada semua pihak atau peserta
didik, baik yang tidak bermasalah maupun yang bermasalah; baik
pria maupun wanita, baik anak-anak, remaja maupun dewasa.
Dengan demikian, bimbingan karier merupakan suatu proses
bantuan atau layanan yang berkelanjutan dalam seluruh perjalanan
hidup seseorang, bukan merupakan peristiwa yang terpilah satu
sama lainnya.
2. Bimbingan karier merupakan bantuan yang diberikan kepada
individu (siswa) yang sedang dalam proses berkembang. Dengan
demikian, ciri-ciri dan tugas-tugas perkembangan pada tahap
tertentu hendaknya dijadikan dasar pertimbangan dalam setiap
kegiatan bimbingan karier. Dalam hal ini pendekatan yang digunakan
dalam bimbingan karier lebih bersifat preventif dan pengembangan
dari pada penyembuhan (kuratif); dan lebih diutamakan teknik atau
pendekatan
dalam
setting
(adegan)
kelompok
daripada
perseorangan (individual). Pendekatan preventif adalah layanan
bimbingan untuk mencegah individu/klien agar tidak terjerumus
kepada masalah dalam proses pengembangan dirinya. Pendekatan
pengembangan adalah layanan bimbingan untuk memfasilitasi laju
perkembangan individu/klien. Pendekatan kuratif adalah layanan
bimbingan untuk menyembuhkan individu/klien dari masalah
psikologis atau model pencarian jalan keluar dari masalah yang
dihadapi individu.
3. Bimbingan karier bersifat individual. Setiap individu bersifat unik
(berbeda satu sama lainnya), dan melalui bimbingan karier individu
dibantu untuk memaksimalkan perkembangan keunikannya tersebut.
Prinsip ini juga berarti bahwa yang menjadi fokus sasaran bantuan
adalah individu, meskipun layanan bimbingannya menggunakan
tekik kelompok.
4. Bimbingan karier menekankan hal yang positif. Dalam kenyataan
masih ada individu yang memiliki persepsi yang negatif terhadap
bimbingan karier karena bimbingan karier dipandang sebagai satu
cara yang menekan aspirasi. Sangat berbeda dengan pandangan itu,
bahwa dalam hal ini bimbingan karier sebenarnya merupakan proses
bantuan yang menekankan pengembangan kekuatan dalam diri dan
kesuksesan, karena bimbingan karier merupakan cara untuk

11

membangun pandangan yang positif terhadap diri sendiri,
memberikan dorongan dan peluang untuk berkembang.
5. Bimbingan karier merupakan usaha bersama. Bimbingan karier
bukan hanya tugas atau tanggung jawab konselor, tetapi juga tugas
guru dan kepala sekolah. Mereka sebagai tim kerja terlibat dalam
proses bimbingan karier. Program bimbingan karier akan berlangsng
efektif apabila ada upaya kerja sama antar personel sekolah, juga
dibantu oleh personel dari luar sekolah, seperti orang tua siswa atau
para spesialis.
6. Pengambilan keputusan merupakan hal yang esensial dalam
bimbingan karier. Bimbingan karier diarahkan untuk membantu
individu agar dapat melakukan pilihan dan mengambil kariernya.
Bimbingan karier berperan untuk memberikan informasi dan nasihat
kepada individu. Hal itu sangat penting baginya dalam mengambil
keputusan kariernya. Kehidupan karier individu diarahkan oleh tujuan
kariernya, dan bimbingan karier memfasilitasi individu untuk
mempertimbangkan, menyesuaikan diri, dan menyempurnakan
tujuan karier melalui pengambilan keputusan yang tepan dan
bertanggung jawab atas keputusan itu. Kemampuan individu untuk
membuat pilihan secara tepat bukan kemampuan bawaan, tetapi
kemampuan yang harus dikembangkan. Oleh karena itu, bimbingan
karier tidak sekedar memperhatikan hak individu untuk menentukan
pilihan atau mengambil keputusan sendiri, tetapi juga membantu
individu agar memperoleh keterampilan dalam mengembangkan
cara-cara pemenuhan pilihan/putusan itu secara bertanggung jawab.
7. Bimbingan karier berlangsung dalam berbagai latar kehidupan.
Pemberian layanan bimbingan karier tidak hanya berlangsung di
sekolah, tetapi juga di lingkungan keluarga, perusahaan/industri,
lembaga pemerintah/swasta, dan masyarakat. Bidang layanan
bimbingan karier pun bersifat multi-aspek, yaitu meliputi aspek
pribadi, sosial dan pendidikan yang terkait dengan karier.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Bimbingan karier adalah kegiatan birnbingan yang diberikan
kepada siswa untuk memilih, menyiapkan diri, mencari, dan
menyesuaikan diri terhadap karier yang sesuai dengan minat, bakat,
dan kemampuannya sehingga dapat mengernbangkan dirinya secara
optimal sehingga dapat menemukan karier dan melaksanakan karier
yang efektif dan memberi kepuasan dan kelayakan.
12

Secara umum tujuan diselenggarakannya Bimbingan Karier di
sekolah ialah membantu siswa dalam pemahaman dirinya dan
lingkungannya, dalam pengambilan keputusan, perencanaan,dan
pengarahan kegiatan-kegiatan yang menuju kepada karier dan cara
hidup yang akan memberikan rasa kepuasan karena sesuai, serasi,
dan seimbang dengan dirinya dan lingkungannya. Sedangkan, tujuan
khusus dari diselenggarakannya bimbingan karier adalah:
1. Meningkatkan pemahaman diri siswa.
2. Meningkatkan pengetahuan siswa tentang dunia kerja.
3. Membina sikap yang serasi terhadap partisipasi dalam dunia kerja
dan terhadap usaha dalam mempersiapkan diri dari suatu jabatan.
4. Meningkatkan kemahiran berpikir agar mampu mengambil keputusan
tentang jabatan dan melaksanakan keputusan itu.
5. Mengembangkan nilai-nilai sehuburgan dengan gaya hidup yang
dicita- citakan, termasuk
jabatan. Menopang
kemampuan
berkomusikasi dan bekerja sarna.
B. Saran
Diharapkan guru dan calon guru yang ada pada sekolah bisa
dijadikan tempat untuk bimbingan konseling tentang karir, seperti
mengarahkan dan memandirikan siswa dan bukan malah memotivasi
dengan kebohongan atau bahkan memarahi segala sesuatu apapun
keputusan yang diambil oleh siswa.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2013. Pengertian Bimbingan Karier. (Online). (http://
indonesiakonselor.
blogspot.co.id/2013/01/pengertian-bimbingankarier.html, diakses 16 Maret 2013).
Anonim.
2013.
BK
Karier.
(Online).
(http://whiendul.blogspot.
co.id/2013/04/bk-karier.html, diakses 14 April 2013).
Anonim. 2014. Pengertian, Tujuan, dan Fungsi Bimbingan Karir. (Online).
(http://blog.uad.ac.id/ umul1300001112/2014/12/09/ pengertiantujuan-dan-fungsi-bimbingan-karir/, diakses 9 Desember 2014).
Dwisetiawan, Putra. 2013. Konsep Bimbingan Karier Makalah Mata Kuliah
BK
Karier
Dosen.
(Online).
(https://putraot.wordpress.
com/2013/06/24/konsep-bimbingan-karier-makalah-mata-kuliah-bkkarierdosen/, diakses 24 Juni 2013).

13

Karneli, Yeni. 1998. Bimbingan Karir Sebagai Upaya Membantu Kesiapan
Siswa dalam Memasuki Dunia Kerja. (http//id. Shavoong.com//,
diakses pada pukul 13.35 WIB tanggal 1 Oktober 2011).
Saymoe, Umam. 2012. Makalah BK Karier. (Online). (http://
saymoeca.blogspot.co.id /2012/10/makalah-bk-karir.html, diakses 8
Oktober 2012).
Sri, Ramadani Risky. 2015. Bimbingan Karier. (Online). (http://sririsky.
blogspot.co.id/2015/06/ bimbingan-karier.html, diakses 14 Juni
2015).

14