AMERIKA SERIKAT sebagai anggota asean (3)

AMERIKA SERIKAT
A. PENGERTIAN
Amerika Serikat, disingkat dengan AS, atau secara umum dikenal dengan
Amerika saja, adalah sebuah negara republik konstitusional federal yang terdiri
dari lima puluh negara bagian dan sebuah distrik federal. Negara ini terletak di
bagian tengah Amerika Utara, yang menjadi lokasi dari empat puluh delapan
negara bagian yang saling bersebelahan, beserta distrik ibu kota Washington, D.C.
Amerika Serikat tergolong ke dalam negara maju pascaindustri, dan merupakan
negara dengan perekonomian termaju di dunia, dengan perkiraan PDB 2012
sekitar $15,6 triliun – 19% dari PDB global menurut kemampuan berbelanja pada
tahun 2011. PDB perkapita AS adalah yang terbesar keenam di dunia pada 2010
Majunya perekonomian Amerika Serikat didorong oleh ketersediaan sumber daya
alam yang melimpah, infrastruktur yang dikembangkan dengan baik, dan
produktivitas yang tinggi. Meskipun negara ini tergolong ke dalam negara
pascaindustri, Amerika Serikat tetap menjadi produsen terbesar di dunia. Amerika
Serikat juga menjadi negara dengan pengeluaran militer tertinggi di dunia, dan
menjadi yang terdepan dalam bidang ekonomi, budaya, dan politik, serta
pemimpin dalam riset ilmiah dan inovasi teknologi.
B. SISTEM PEMERINTAHAN AMERIKA SERIKAT

Amerika Serikat adalah federasi tertua di dunia yang masih tetap bertahan sampai

saat ini. AS merupakan sebuah negara republik konstitusional dan demokrasi
perwakilan, "dengan kekuasaan mayoritas dibatasi oleh hak-hak minoritas yang
dilindungi oleh undang-undang". Pemerintahan diatur menurut sistem pemisahan
kekuasaan yang ditetapkan oleh Konstitusi Amerika Serikat – sumber hukum
tertinggi negara.
Dalam sistem federal Amerika Serikat, warga negara biasanya tunduk pada tiga
tingkat pemerintahan, yaitu tingkat federal, negara bagian, dan pemerintah
daerah. Tugas pemerintah daerah biasanya dibagi antara pemerintah county
(setingkat kabupaten) dan munisipal. Secara umum, pejabat legislatif dan eksekutif
dipilih melalui pemungutan suara pluralitas oleh warga negara menurut distrik.
Tidak ada perwakilan proporsional di tingkat federal, begitu juga dengan tingkat di
bawahnya.
Pemerintahan federal terdiri dari tiga badan:
Legislatif : Kongres adalah cabang legislatif Pemerintah Federal. Kongres memiliki
dua kamar, yaitu Dewan Perwakilan Rakyat dan Senat.


Eksekutif: Presiden merupakan panglima tertinggi militer. Presiden berhak memveto
rancangan undang-undang dari badan legislatif sebelum disahkan menjadi undangundang, dan menunjuk anggota kabinet (berdasarkan persetujuan Senat) dan para pejabat
lain yang bertugas mengurusi dan menegakkan undang-undang dan kebijakan federal.




Yudikatif: Kekuasaan yudikatif berada di tangan Mahkamah Agung dan pengadilanpengadilan federal yang tingkatannya lebih rendah. Para hakim ditunjuk oleh presiden
dengan persetujuan Senat. Kekuasaan yudikatif berwenang menafsirkan undang-undang
dan membatalkan undang-undang yang menurut mereka inkonstitusional.

DPR terdiri dari 435 anggota yang memiliki hak suara, tiap anggota itu mewakili
sebuah distrik kongres dan bertugas selama dua tahun. Selain 435 anggota berhak
suara, terdapat juga lima anggota tanpa hak suara, yaitu empat orang perwakilan

dan seorang komisioner residen. Terdapat satu perwakilan dari Washington, D.C.,
Guam, Kepulauan Virgin, dan Samoa Amerika, dan komisioner residen dari Puerto
Rico. Kursi DPR Amerika Serikat ditentukan dari tiap negara bagian dengan
mempertimbangkan jumlah penduduk masing-masing negara bagian itu;
sebaliknya, tiap-tiap negara bagian memiliki dua senator, tanpa memperhatikan
jumlah penduduk. Seluruhnya terdapat 100 senator (karena sekarang ada 50
negara bagian), yang bertugas selama enam tahun per periode jabatan (sepertiga
dari anggota Senat diganti menurut hasil pemilihan tiap dua tahun sekali). Tiap
kamar kongres (DPR atau Senat) memiliki kekuasaan eksklusif khusus— Senat

harus memberikan "nasihat dan persetujuan" terhadap perjanjian-perjanjian
kepresidenan, dan DPR harus mengajukan rancangan undang-undang untuk tujuan
menaikkan pajak. Persetujuan kedua-dua kamar diperlukan untuk meloloskan
suatu legislasi, yang hanya akan menjadi undang-undang setelah ditandatangani
Presiden; tetapi jika Presiden memveto suatu legislasi, kedua-dua kamar Kongres
dapat mengajukan kembali legislasi tersebut; dan supaya legislasi tersebut dapat
menghasilkan undang-undang tanpa ditandatangani Presiden, diperlukan minimal
dua per tiga suara setuju dari anggota masing-masing kamar. Kekuasaan Kongres
terbatas pada semua hal yang diterakan di dalam Konstitusi; semua kekuasaan
lainnya menjadi tanggung jawab negara bagian dan rakyat. Konstitusi juga
menyertakan "Syarat Cukup dan Syarat Perlu", yang memberi Kongres kekuasaan
untuk "membuat semua undang-undang yang perlu dan cukup untuk meneruskan
dan menjalankan kekuasaan-kekuasaan sebelumnya." Para anggota DPR dan Senat
dipilih melalui pemilihan umum yang menerapkan sistem suara terbanyak dan
memperhatikan kemajemukan di setiap negara bagian, kecuali Louisiana dan
Washington, yang menerapkan sistem pemilihan dua babak, yakni hanya dua calon
dengan suara terbanyak yang dapat dipilih pada babak berikutnya.
Kekuasaan Kongres :

Konstitusi memberikan banyak kekuasaan bagi Kongres. Ini termasuk kekuasaan

untuk memungut dan mengumpulkan pajak; untuk menggulirkan uang dan
nilainya; memberikan hukuman bagi pemalsuan; membangun kantor pos dan
jalan, mempromosikan kemajuan ilmu pengetahuan dengan mengeluarkan paten,
membuat pengadilan federal yang menjadi bagian dari Mahkamah Agung,
mendefinisikan dan menghukum pembajakan dan kejahatan besar, menyatakan
perang, membentuk dan mendukung militer Amerika Serikat, menyediakan dan
merawat Angkatan Laut Amerika Serikat, membuat pengaturan tanah dan
angkatan laut, menyediakan senjata dan disiplin milisi Amerika Serikat,
menjalankan legislasi eksekutif di Washington D.C., dan membuat undang-undang
yang diperlukan untuk menjalankan kekuasaan tersebut dengan benar.
Pengawasan kongres
Pengawasan kongres ditujukan untuk mencegah kebocoran dan penyalahgunaan,
melindungi kebebasan sipil dan hak-hak perseorangan, memastikan pihak
eksekutif menjalankan tugasnya sesuai undang-undang, memperoleh informasi
untuk menyusun undang-undang dan mendidik masyarakat, dan memperbaiki
kinerja eksekutif.[4]
Pengawasan kongres berlaku bagi semua departemen di dalam kabinet, lembagalembaga eksekutif, komisi pengaturan, dan lembaga kepresidenan.
Fungsi pengawasan kongres bermacam-macam bentuk:
1) Penyelidikan dan dengar-pendapat komite
2) Konsultasi formal dengan dan laporan dari Presiden

3) Nasehat senat dan persetujuan calon presiden dan perjanjian

4) Prosiding pemakzulan DPR dan percobaan Senat berikutnya
5) Prosiding DPR dan Senat di bawah amandemen ke-25 Konstitusi Amerika
Serikat, ketika Presiden tidak lagi mampu menjalankan pemerintahan atau
kantor wakil presiden gagal menggantikannya.
6) Rapat informal antara legislator dan petugas eksekutif
7) Keanggotaan kongres: tiap negara bagian diberi alokasi jumlah kursi menurut
perwakilannya (atau perwakilan langsung, perkecualian untuk Washington
D.C.) di dalam DPR. Tiap negara bagian diberi alokasi dua Senator tanpa
memandang jumlah penduduknya. Sejak Januari 2010, Washington DC memilih
perwakilan tanpa hak suara untuk DPR bersama-sama Samoa Amerika,
Kepulauan Virgin, Guam, Puerto Rico, dan Kepulauan Mariana Utara.


Eksekutif
 Kekuasaan eksekutif di dalam Pemerintah Federal melekat pada Presiden
Amerika Serikat,[5] meskipun kekuasaan seringkali didelegasikan kepada
anggota Kabinet dan petugas lainnya.[6][7] Presiden dan Wakil Presiden dipilih
sebagai pasangan-duet sebanyak-banyaknya untuk dua kali periode empat

tahunan oleh Lembaga Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden Amerika Serikat,
di mana negara bagian, juga Washington, D.C., diberi alokasi sejumlah kursi
berdasarkan perwakilannya (atau perwakilan langsung, khusus Washington DC)
di kedua-dua kamar Kongres.
Presiden

Cabang eksekutif terdiri dari Presiden dan
perwakilannya. President adalah kepala negara
dan sekaligus kepala pemerintahan, juga
panglima tertinggi militer, dan kepala diplomat.
Presiden, menurut Konstitusi, harus
"memperhatikan bahwa hukum harus dijalankan dengan penuh sebaikbaiknya", dan "menjaga, melindungi, dan mempertahankan Konstitusi".
Presiden memimpin cabang eksekutif Pemerintah Federal, sebuah organisasi
besar yang beranggotakan 4 juta manusia, termasuk 1 juta personel militer
aktif. Presiden ke-44, yakni presiden terkini adalah Barack Obama, presiden
Amerika Serikat pertama dari keturunan Afrika-Amerika.
Presiden dapat menyetujui legislasi yang diajukan Kongres untuk menjadi
undang-undang atau dapat pula memvetonya, mencegahnya untuk menjadi
undang-undang kecuali jika dua per tiga anggota DPR dan Senat di Kongres
memilih untuk menolak veto. Presiden dapat, dengan persetujuan dua per tiga

anggota Senat, membuat perjanjian dengan negara lain. Presiden dapat
dimakzulkan oleh majoritas anggota DPR dan diberhentikan dari kantor
kepresidenan oleh dua per tiga majoritas anggota Senat karena alasan
"pengkhianatan, korupsi, atau pidana berat dan perbuatan tercela". Presiden
tidak dapat membubarkan parlemen atau memerintahkan pemilu sela, tetapi
memiliki kekuasaan untuk memberi pengampunan, atau mengeluarkan
narapidana yang terbukti melawan Pemerintah Federal (kecuali kasus
pemakzulan), memberlakukan orde eksekutif (semacam instruksi presiden),
dan (dengan persetujuan Senat) mengangkat para Hakim Agung dan Hakim
Federal.
Wakil Presiden

Wakil Presiden adalah petugas tertinggi kedua
di dalam pemerintahan federal. Sebagai yang
pertama di dalam garis pergantian kepresidenan
Amerika Serikat, Wakil Presiden akan menjadi
Presiden apabila Presiden meninggal dunia,
mengundurkan diri, atau diberhentikan, yang
telah terjadi sebanyak sembilan kali di dalam sejarah Amerika Serikat. Di bawah
Konstitusi, Wakil Presiden adalah Presiden Senat. Berdasarkan peran ini, Wakil

Presiden adalah kepala nominal Senat. Di dalam kapasitas itu, Wakil Presiden
memiliki hak suara di dalam Senat, tetapi hanya diperlukan untuk
menghindarkan kebekuan situasi akibat ketiadaan suara majoritas di dalam
parlemen. Mengikuti amandemen ke-20 Konstitusi Amerika Serikat, Wakil
Presiden memimpin sesi gabungan Kongres ketika Kongres bersidang untuk
memberikan suara pada Lembaga Pemilihan (Electoral College). Fungsi-fungsi
Wakil Presiden yang sudah ditetapkan di dalam Konstitusi, selain pergantian
kepresidenan, dan berhubungan dengan perannya sebagai Presiden Senat,
Wakil Presiden kini biasa dipandang sebagai anggota cabang eksekutif
Pemerintah Federal. Konstitusi Amerika Serikat tidak secara terang benderang
mengisyaratkan Wakil Presiden menjadi bagian dari suatu cabang tertentu, ini
menyebabkan para kaum terpelajar bersilang sengketa manakala mereka harus
menganggap Wakil Presiden termasuk ke dalam cabang eksekutif, cabang
legislatif, atau kedua-duanya.[8][9]
Menteri Luar Negeri
Menteri Luar Negeri, di dalam tradisi politik keamerikaan disebut Secretary of
State, yang secara harfiah diartikan sebagai Sekretaris Negara, tetapi perannya
berbeda dengan Sekretaris Negara di Indonesia. Menteri Luar Negeri adalah

Kepala Petugas Eksekutif dari Departemen Luar

Negeri Amerika Serikat, yang paling dituakan di
antara semua departemen eksekutif federal.
Menteri Luar Negeri adalah petugas tertinggi
ketiga di dalam cabang eksekutif Pemerintah
Federal Amerika Serikat, setelah Presiden dan Wakil Presiden. Menteri Luar
Negeri adalah anggota Kabinet Presiden dan sekretaris kabinet berperingkat
tertinggi, baik itu di dalam garis pergantian kepresidenan maupun di dalam
urutan protokoler. Menteri Luar Negeri memiliki banyak tugas dan tanggung
jawab. Menteri Luar Negeri bertugas sebagai penasihat utama Presiden bagi
kebijakan luar negeri Amerika Serikat semisal negosiasi, penafsiran,
pembatalan pakta atau perjanjian, keikutsertaan secara perseorangan untuk
mengarahkan perwakilan Amerika Serikat yang diutus pada suatu konferensi,
organisasi, dan badan internasional, menjalankan negosiasi yang berkaitan
dengan urusan luar negeri Amerika Serikat, dan bertanggung jawab atas
administrasi dan pengelolaan kedutaan besar dan kantor konsulat asing. Misi
perdagangan luar negeri dan aset intelijen melapor secara langsung kepada
Menteri Luar Negeri. Menteri Luar Negeri juga bertanggung jawab atas segala
arahan, koordinasi, dan supervisi kegiatan antar-departemen Pemerintah
Amerika Serikat di luar negeri. Menteri Luar Negeri memberikan jawaban
secara langsung kepada Presiden Amerika Serikat.

Jaksa Agung Amerika Serikat
Lembaga Kejaksaan Agung didirikan oleh Kongres Amerika Serikat berdasarkan
Undang-Undang Peradilan 1789 (Judiciary Act of 1789). Tugas asli Jaksa Agung
adalah "mengusut dan menjalankan semua gugatan di Mahkamah Agung, dan
memberikan nasihat dan pendapatnya atas pertanyaan hukum ketika

diperlukan oleh Presiden Amerika Serikat, atau
ketika diminta oleh seorang kepala
departemen."[10] Pada tahun 1870, Departemen
Kehakiman didirikan untuk mendukung Jaksa
Agung untuk memenuhi tanggung jawabnya.
Jaksa Agung Amerika Serikat kini juga berperan sebagai kepala Departemen
Kehakiman Amerika Serikat yang berkaitan dengan urusan-urusan hukum dan
juga menjadi petugas tertinggi pemberdayaan hukum di dalam Pemerintah
Federal Amerika Serikat. Jaksa Agung dipandang sebagai penasihat hukum
tertinggi bagi Rakyat Amerika Serikat, tidak hanya Pemerintah Federal, atau
sederhananya Cabang Eksekutif. Jaksa Agung berperan sebagai anggota Kabinet
Presiden, tetapi satu-satunya kepala departemen yang tidak diberi gelar
Menteri (di dalam tradisi politik Amerika disebut Secretary.
Untuk membantu Jaksa Agung melaksanakan peradilan di dalam 94 wilayah

hukum sistem pengadilan distrik Amerika Serikat; Jaksa Agung dibantu oleh
United States Marshal Service, termasuk tiap-tiap U.S. Marshal dari 94 distrik;
dan 93 Jaksa Amerika Serikat yang mencakup 94 kantor (seperti Guam dan
Kepulauan Mariana Utara masing-masing memiliki Jaksa Amerika Serikat
sendiri). Di dalam Mahkamah Agung Amerika Serikat, Pengacara Umum
Amerika Serikat memiliki tugas yang pertama dipercayakan kepada lembaga ini.
Untuk memenuhi tugas-tugas umum pemberdayaan hukum menyangkut
pidana federal dan untuk menyelidiki komisi pidana yang berkaitan dengan
Warga Negara, para petugas, kepemilikan atau ketertarikan Amerika Serikat, di
dalam atau luar negeri, tindakan-tindakan FBI demi kepentingan Jaksa Agung.
Jaksa Agung dicalonkan oleh Presiden Amerika Serikat dan mulai bekerja
setelah disetujui oleh Senat. Dia bekerja menurut kenyamanan yang dirasakan

Presiden dan dapat diberhentikan oleh Presiden kapanpun juga; Jaksa Agung
adalah juga subjek pemakzulan oleh DPR dan subjek pemeriksaan di dalam
Senat atas dugaan "pengkhianatan, penyuapan, dan pidana berat dan
perbuatan buruk lainnya."
Kabinet, departemen eksekutif, dan badan
Penguatan dan tanggung jawab harian undang-undang federal berada di
tangan departemen-departemen eksekutif federal Amerika Serikat, yang dibuat
oleh Kongres untuk berurusan dengan cakupan urusan nasional dan
internasional tertentu. Para kepala 15 departemen, yang dipilih oleh Presiden
dan disetujui dengan "nasihat dan persetujuan" Senat Amerika Serikat,
membentuk dewan penasihat yang pada umumnya dikenal sebagai "Kabinet"
Presiden. Selain department, terdapat sejumlah organisasi staf yang
dikelompokkan ke dalam Kantor Eksekutif Presiden. Kantor Eksekutif Presiden
meliputi staf Gedung Putih, Dewan Keamanan Nasional, Kantor Manajemen
dan Anggaran, Dewan Penasihat Ekonomi, Dewan Kualitas Lingkungan, Kantor
Perwakilan Perdagangan, Kantor Kebijakan Pengawasan Obat-Obatan Nasional,
dan Kantor Kebijakan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi. Para pegawai di dalam
badan-badan pemerintah ini disebut pegawai negeri sipil Amerika Serikat.
Juga terdapat badan-badan mandiri seperti Jasa Pos Amerika Serikat, NASA,
Badan Intelijen Pusat (CIA), Badan Perlindungan Lingkungan Amerika Serikat,
dan USAID. Selain itu, terdapat Badan Usaha Milik Negara seperti Perusahaan
Asuransi Deposito Federal dan Amtrak.



Yudikatif:

Mahkamah Agung adalah pengadilan tertinggi di
dalam sistem peradilan federal. Mahkamah Agung
berurusan dengan perkara-perkara yang
berhubungan dengan Pemerintah Federal, sengketa
antar-negara bagian, dan tafsiran Konstitusi Amerika Serikat, dan dapat
mendeklarasikan bahwa legislasi atau tindakan eksekutif yang dibuat pada
pemerintah pada tingkatan manapun sebagai tidak konstitusional, membatalkan
undang-undang dan menciptakan preseden untuk undang-undang dan
keputusan-keputusan pada masa depan. (Perlu dicatat bahwa Konstitusi Amerika
Serikat tidak menyatakan secara eksplisit bahwa cabang yudikatif memiliki
kekuasaan untuk mendeklarasikan bahwa suatu undang-undang buatan Kongres
atau suatu tindakan pemerintah eksekutif tidak konstitusional, tetapi hanya
ditegaskan oleh Chief Justice Marshall pada masa jabatannya. Ada beberapa
contoh pada masa silam di mana deklarasi-deklarasi sedemikian telah diabaikan
oleh kedua-dua cabang itu.) Di bawah Mahkamah Agung adalah Pengadilan
Banding, dan di bawahnya adalah Pengadilan Distrik, yang merupakan pengadilan
terbawah umum bagi undang-undang federal.
Terpisah dari sistem peradilan federal, tetapi tidak sepenuhnya mandiri,
Pengadilan Distrik adalah sistem peradilan individual tiap-tiap negara bagian,
masing-masing berkenaan dengan undang-undangnya sendiri (setingkat dengan
Peraturan Daerah Provinsi di Indonesia) dan memiliki peraturan dan prosedur
peradilan sendiri-sendiri.
Pengadilan Tertinggi Negara Bagian adalah otoritas terakhir yang dapat
menafsirkan konstitusi dan undang-undang negara bagian di suatu negara bagian.

Suatu kasus dapat dibawa ke tingkat banding dari sebuah pengadilan negara
bagian ke Mahkamah Agung hanya jika terdapat jurisdiksi pertanyaan-Federal
(suatu isu yang muncul di bawah Konstitusi Amerika Serikat, atau undangundang/perjanjian yang diikuti Amerika Serikat). Hubungan antara undangundang negara bagian dan undang-undang federal sangatlah kompleks dan
membingungkan sebagai akibat dari sifat yang unik dari federalisme Amerika.
Misalnya, sebuah Pengadilan Tertinggi Negara Bagian hanya terikat oleh tafsiran
undang-undang federal yang diberikan oleh Mahkamah Agung, tetapi tidak
terikat oleh tafsiran undang-undang federal yang diberikan oleh PengadilanPengadilan Banding Federal bagi suatu rangkaian yang mencakupi negara bagian
itu, atau bahkan pengadilan distrik federal yang berkedudukan di negara bagian
itu. Sebaliknya, sebuah pengadilan distrik federal mendengarkan suatu perkara
yang hanya melibatkan pertanyaan undang-undang negara bagian (biasanya
melalui jurisdiksi keanekaragaman) haruslah menerapkan undang-undang
substantif negara bagian itu tempat berkedudukannya pengadilan tersebut,
seakan-akan pengadilan federal adalah pengadilan negara bagian itu (tetapi pada
waktu yang sama, perkara itu didengarkan di bawah Undang-Undang Federal
tentang Prosedur Sipil sebagai ganti untuk undang-undang lokal, yang mungkin
sedikit berlainan). Bersama-sama undang-undang federal dan Hukum Amerika
Serikat yang dibentuk oleh negara bagian.
Peradilan federal terdiri dari Mahkamah Agung, yang para hakimnya yang
diangkat oleh Presiden dan disetujui oleh Senat, dan berbagai "pengadilan yang
lebih rendah", yang masing-masingnya adalah pengadilan banding dan
pengadilan distrik.
Kongres Pertama Amerika Serikat membagi negara ini ke dalam beberapa distrik
yudikatif dan mendirikan pengadilan federal untuk tiap-tiap distrik. Dari

permulaan itu telah berkembang menjadi struktur seperti saat ini: Mahkamah
Agung, 13 pengadilan banding, 94 pengadilan distrik, dan dua pengadilan untuk
jurisdiksi khusus. Kongres memegang kekuasaan untuk menciptakan dan
menghapus pengadilan federal, juga untuk menentukan banyaknya hakim di
dalam sistem peradilan federal. Bagaimanapun, Kongres tidak dapat menghapus
Mahkamah Agung.
Ada tiga tingkat pengadilan federal dengan jurisdiksi umum, artinya bahwa
pengadilan ini menangani perkara pidana dan tuntutan hukum perdata antar dua
pihak. Pengadilan lainnya, seperti Pengadilan Kepailitan dan Pengadilan Pajak,
adalah pengadilan khusus yang hanya menangani perkara tertentu. Pengadilan
Kepailitan adalah cabang dari pengadilan distrik, tetapi secara teknis tidak
dipandang sebagai bagian dari peradilan menurut Artikel III Konstitusi Amerika
Serikat sebab para hakimnya tidak memiliki masa jabatan seumur hidup. Sama
halnya, pengadilan pajak bukanlah pengadilan yang dimaksud oleh Artikel III.
Pengadilan distrik Amerika Serikat adalah "pengadilan percobaan", maksudnya
pengadilan pertama yang dapat digunakan untuk memasukkan dan memutuskan
suatu perkara. Pengadilan Banding Amerika Serikat digunakan untuk memproses
kembali putusan suatu perkara yang dikeluarkan oleh pengadilan distrik bila
dianggap mengecewakan, juga untuk pengajuan banding dari badan-badan
administratif lokal. Mahkamah Agung mendengarkan banding dari keputusan
pengadilan banding atau pengadilan tertinggi suatu negara bagian (tentang
perkara konstitusional), juga memiliki jurisdiksi asli pada sejumlah kecil perkara.
Kekuasaan yudikatif meluas ke perkara-perkara yang muncul di bawah Konstitusi,
Undang-Undang Kongres, atau perjanjian internasional Amerika Serikat; perkaraperkara hukum yang bersinggungan dengan duta besar, korps diplomat, dan

konsul dari negara-negara sahabat di Amerika Serikat; kontroversi yang
melibatkan pemerintah Amerika Serikat; kontroversi antarnegara bagian (atau
antarwarga masing-masing negara bagian) dan bangsa asing (atau warga negara
dan subjek mereka); dan perkara kepailitan. Amandemen ke-11 Konstitusi
Amerika Serikat dihilangkan dari perkara-perkara jurisdiksi federal, di mana warga
suatu negara bagian menjadi pihak penggugat dan pemerintah negara bagian lain
menjadi pihak tergugat. Ia tidak mengganggu jurisdiksi federal di dalam perkaraperkara di mana pemerintah suatu negara bagian adalah pihak penggugat,
sementara warga negara bagian lain sebagai pihak tergugat.
Kekuasaan pengadilan federal baik itu terhadap tindakan perdata atas kerusakan
dan ganti rugi lainnya, dan terhadap perkara pidana yang muncul di bawah
undang-undang federal. Artikel III berwujud sehimpunan kompleks hubungan
antara pengadilan negara bagian dan pengadilan federal. Pengadilan federal
terkadang dapat mendengarkan perkara-perkara yang muncul di bawah undangundang negara bagian, mengikuti keanekaragaman jurisdiksi, pengadilan negara
bagian dapat memutuskan hal-hal tertentu yang melibatkan undang-undang
federal, dan klaim federal pada dasarnya menjadi tanggungan pengadilan negara
bagian (misalnya, yang muncul dari Undang-Undang Perlindungan Pengguna
Telepon tahun 1991). Dengan demikian kedua-dua sistem pengadilan memiliki
jurisdiksi yang saling-lepas di beberapa cakupan dan seiring-sejalan di cakupan
lainnya.
Konstitusi melindungi kemandirian yudikatif dengan memberikan isyarat bahwa
para hakim federal akan tetap memegang jabatan "selama berperilaku baik";
pada praktiknya, hal ini biasanya berarti bahwa mereka bekerja sampai mereka
meninggal, pensiun, atau mengundurkan diri. Seorang hakim yang melakukan
sebuah pelanggaran ketika masih aktif dapat dimakzulkan seperti halnya Presiden

atau petugas lain di pemerintah Federal. Para hakim Amerika Serikat diangkat
oleh Presiden, menurut persetujuan Senat. Ketentuan Konstitusional lainnya
melarang Kongres mengurangi gaji hakim manapun. Kongres boleh mengatur gaji
terendah bagi semua hakim masa depan yang memegang jabatan setelah
pengurangan gaji ditetapkan, tetapi tidak boleh menurunkan besaran gaji para
hakim yang sedang memegang jabatan.
C. IDIOLOGI AMERIKA SERIKAT
Republikanisme, bersama-sama dengan sebentuk liberalisme klasik masih
menjadi ideologi dominan. Dokumen-dokumen sentral di antaranya Deklarasi
Kemerdekaan (1776), Konstitusi (1787), Makalah Federalis (1788), Bill of Rights
(1791), dan "Gettysburg Address" karya Lincoln (1863), dan lain-lain. Prinsipprinsip inti dari ideologi ini di antaranya:
 Tugas warga negara: warga negara bertanggung jawab untuk memahami dan
mendukung pemerintah, turut serta dalam pemilihan umum, membayar pajak,
dan menjalankan tugas kemiliteran (apabila negara meminta).
 Melawan korupsi.
 Demokrasi: Pemerintah mampu memenuhi keinginan warga negara, yang dapat
mengubah wakil-wakilnya melalui pemilihan umum.
 Kesamaan di depan hukum: Undang-undang tidak boleh memuat perlakuan
khusus bagi warga negara. Pegawai pemerintah juga menjadi subjek hukum
seperti masyarakat lainnya.
 Kebebasan beragama: Pemerintah tidak boleh membantu ataupun menekan
agama tertentu.

 Kebebasan berbicara: Pemerintah dilarang membatasi orang (melalui undangundang/peraturan lain) untuk mengemukakan pendapat selagi tidak memicu
tindak kekerasan; pasar pemikiran.
D. PEMILIHAN UMUM
1.

sistem distrik ( satu daerah pemilihan memilih satu wakil )

didalanm sistem distrik satu wilayah kecil memilih satu wakil tunggal atas dasar suara
terbanyak, sistem distrik memiliki variasi, yakni :
 firs past the post : sistem yang menggunakan single memberdistrict dan
pemilihan yang berpusat pada calon, pemenagnya adalah calon yang memiliki
suara terbanyak.
 the two round system : sistem ini menggunakan putaran kedua sebagai
landasan untuk menentukan pemenang pemilu. hal ini dilakukan untuk
menghasilkan pemenang yang memperoleh suara mayoritas.
Kelebihan tersebut diantaranya:
• Sistem ini mendorong terjadinya integrasi antar partai, karena kursi
kekuasaan yang diperebutkan hanya satu.
• Perpecahan partai dan pembentukan partai baru dapat dihambat, bahkan
dapat mendorong penyederhanaan partai secara alami.
• Distrik merupakan daerah kecil, karena itu wakil terpilih dapat dikenali
dengan baik oleh komunitasnya, dan hubungan dengan pemilihnya menjadi
lebih akrab.
• Bagi partai besar, lebih mudah untuk mendapatkan kedudukan mayoritas di
parlemen.

• Jumlah partai yang terbatas membuat stabilitas politik mudah diciptakan
Selain kelebihan-kelebihan tersebut, sistem ini juga memiliki kelemahan,
diantaranya:
• Ada kesenjangan persentase suara yang diperoleh dengan jumlah kursi di
partai, hal ini menyebabkan partai besar lebih berkuasa.
• Partai kecil dan minoritas merugi karena sistem ini membuat banyak suara
terbuang.
• Sistem ini kurang mewakili kepentingan masyarakat heterogen dan pluralis.
• Wakil rakyat terpilih cenderung memerhatikan kepentingan daerahnya
daripada kepentingan nasional.

 the alternative vote : sama seperti firs past the post bedanya para pemilih
diberi otoritas untuk menentukan preverensinya melalui penentuan ranking
terhadap calon-calon yang ada.
 block vote : para pemilih memiliki kebebasan untuk memilih calon-calon yang
terdapat dalam daftar calon tanpa melihat afiliasi partai dari calon-calon yang
ada.
2.

sistem proporsional ( satu daerah pemilihan memilih beberapa wakil )

dalam sistem ini satu wilayah besar memilih beberapa wakil. prinsip utama di dalam
sistem ini adalah adanya terjemahan capaian suara di dalam pemilu oleh peserta
pemilu ke dalam alokasi kursi di lembaga perwakilan secara proporsional, sistem ini
menggunakan sistem multimember districts. ada dua macam sitem di dalam sitem
proporsional, yakni ;

 list proportional representation : disini partai-partai peserta pemilu
menunjukan daftar calon yang diajukan, para pemilih cukup memilih partai.
alokasi kursi partai didasarkan pada daftar urut yang sudah ada.
 the single transferable vote : para pemilih di beri otoritas untuk menentukan
preferensinya. pemenangnya didasarkan atas penggunaan kuota.
Kelebihan-kelebihan sistem proporsional diantaranya adalah:
• Dianggap lebih mewakili suara rakyat karena perolehan suara partai sama
dengan persentase kursinya di parlemen.
• Setiap suara dihitung dan tidak ada yang terbuang, hingga partai kecil dan
minoritas bisa mendapat kesempatan untuk menempatkan wakilnya di
parlemen. Hal ini sangat mewakili masyarakat heterogen dan pluralis.

Kekurangan-kekurangan sistem proporsional diantaranya:
• Berbeda dengan sistem distrik, sistem proporsional kurang mendukung
integrasi partai politik. Jumlah partai yang terus bertambah menghambat
integrasi partai.
• Wakil rakyat kurang akrab dengan pemilihnya, tapi lebih akrab dengan
partainya. Hal ini memberikan kedudukan kuat pada pimpinan partai untuk
memilih wakilnya di parlemen.
• Banyaknya partai yang bersaing menyebabkan kesulitan bagi suatu partai
untuk menjadi mayoritas. Hal ini menyebabkan sulitnya mencapai stabilitas
politik dalam parlemen, karena partai harus menyandarkan diri pada koalisi.