Pengertian perkembangan ilmu manajemen d

TUGAS MANDIRI
PENGANTAR MANAJEMEN
PERKEMBANGAN ILMU MANAJEMEN

Nama Mahasiswa : Dede Windy Fatikhasari
NPM : 170910364
DOSEN : Dr. Realize, S.Kom., M.SI.
PRODI : MANAJEMEN BISNIS
MATA KULIAH : PENGANTAR MANAJEMEN

Kata pengantar
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayahnya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ini dengan baik. Tugas
ini akan membahas topik “Perkembangan Ilmu Manajemen”.
Sebelum kita masuk pada isi dalam makalah ini mungkin diantara kita sudah tidak asing
dengan kalimat manajemen. Ilmu manajemen bukanlah konsep yang sederhana dan semudah
seperti kita membalikkan telapak tangan, karena manajemen adalah sumber seluruh aspek
kehidupan
Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengantar Manajemen dengan
semaksimal mungkin sesuai dengan kemampuan yang saya miliki dan bantuan dari bebapa

referensi. Dan saya ucapkan terimakasih kepada Ibu Dr. Realize, S.Kom., M.SI. selaku dosen
mata kuliah Pengantar Manajemen yang telah memberikan tugas makalah ini, sekiranya dapat
bermanfaat dan dapat membantu kita disegala aspek kehidupan.
Seperti kata pepatah, “tidak ada gading yang tak retak”, begitu pula dengan tugas ini.
Mohon maaf apabila masih ada kekurangan. Sekian dan terimakasih.

Batam, 10 Januari 2018

Dede Windy Fatikhasari

DAFTAR ISI
Cover .....................................................................................................................i
Kata pengantar ......................................................................................................ii
Daftar isi ...............................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................4
a. Latar belakang ..........................................................................................4
b. Rumusan masalah .....................................................................................4
c. Tujuan........................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN......................................................................................5
a.

b.
c.
d.

Sejarah manajemen .......................................................................... .......5
Pengertian Perkembangan Ilmu Manajemen ..........................................5
Karakteristik Perkembangan Ilmu Manajemen........................................6
Teori Perkembangan Ilmu Manajemen ...................................................6
BAB III PENUTUP.............................................................................................14

a. Kesimpulan..............................................................................................14
b. Saran........................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................16

BAB I
PENDAHULUAN
Latar belakakang
Istilah manajemen berasal dari kata management (bahasa inggris), berasal dari kata “to
manage” yang artinya mengurus tata laksana. Sehingga Perkembangan Ilmu Managemen
dapat diartikan sebagai salah satu cara utama bagi organisasi untuk meningkatkan

kemungkinan manajer menjadi efektif. Meskipun banyak orang yang percaya bahwa
kemampuan mengelola (seperti kemampuan memimpin) terutama adalah kapasitas bawahan,
namun pandangan yang tersebar saat ini adalah kebanyakan KSAOs (pengetahuan
keterampilan, kemampuan, dan karakteristik lain) yang diperlukan untuk menjadi manajer
yang efektif bisa dipelajari atau ditingkatkan.

Rumusan Masalah
1.1. Apa saja prinsip dan fungsi manajemen?
1.2. Apa saja sarana manajemen?
1.3. Apa saja aliran yang ada dalam manajemen?
1.
2.
3.
4.
5.

Tujuan :
Untuk mengetahui pengertian manajemen
Untuk mengetahui perkembangan awal manajemen
Untuk mengetahui prinsip dan fungsi manajemen

Untuk mengetahui sarana manajemen
Untuk mengetahui aliran yang ada dalam manajemen.

BAB II
PEMBAHASAN

I.

SEJARAH MANAJEMEN
Perkembangan Awal Pemikiran Manajemen.
Konsep manajemen telah mulai dikembangkan oleh beberapa kerajaan kuno, seperti bangsa
Sumeria, Mesir, Babilonia, Yunani, Romawi, dsb. Menurut Stoner J.A., R.E. Freeman dan
D.R Gilbert Jr. (1995),organisasi yang bersifat formal sudah dapat dilihat di antaranya pada
angkatan perang Yunani, angkatan perang Romawi, dan Gereja Katolik Roma. Pemerintahan
sumeria telah menggunakan peraturan yang tertulis. Dalam membangun piramida, Mesir
telah menggunakan fungsi-fungsi manajemen seperi perencanaan, pengorganisasian, dan
pengendalian. Pemerintahan Babilonia telah menerapkan hukum dan kebijakan dalam
menjalankan pemerinahan. Pemerintah Yunani kuno menggunakan sistem pemerintahan yang
berbeda untuk setiap kota dan negara bagian yang berada di wilayah kekuasaannya.
Pemerintah romawi telah menggunakan struktur organisasi yang rapi untuk memperlancar

komunikasi dan pengendalian. Pemerintah China kuno telah menggunakan organisasi dalam
pengelolaan pemerintahan dan seni.

II.

PENGERTIAN PERKEMBANGAN ILMU MANAJEMEN
Perkembangan ilmu managemen merupakan salah satu cara utama bagi organisasi untuk
meningkatkan kemungkinan manager menjadi efektif. Perkembangan ilmu manajemen
merupakan aktifitas pengembangan sumber daya manusia (PSDM) yang sangat populer.
Berikut pengertian perkembangan ilmu manajemen menurut beberapa ahli :







III.

Menurut Werner & Desimone :

Perkembangan manajemen mencerminkan usaha sadar suatu organisasi memberi kesempatan
kepada manajernya (dan calon manajer) untuk belajar, tumbuh dan berubah dengan harapan
menghasilkan dalam jangka panjang sekelompok manajer dengan keterampilan yang
diperlukan agar dapat berfungsi secara efektif dalam organisasi tersebut.
Menurut Gary Dessler :
“Management development is any attemp to improbe managerial perfomance by importing
knowledge , changing attitudes, or increasing skills”. Dalam pengertian ini, pengembangan
ilmu manajemen merupakan setiap usaha untuk meningkatkan kinerja manajerial dengan
menyampaikan pengetahuan , mengubah sikap, atau meningkatkan keterampilan.
Menurut Jhon Martin :
Sejumlah aktivitas pelatihan dan pengembangan yang ditujukan untuk memaksimalkan
kontribusi manajer-aktual maupun potensial terhadap bisnis baik dalam jangka pendek
maupun jangka panjang.
KARAKTERISTIK PERKEMBANGAN ILMU MANAJEMEN
Dari tiga pengertian diatas perkembangan ilmu manajemen memiliki beberapa katakteristik,
diantaranya :

1. Spesifik bagi organisasi tertentu. Meskipun tampaknya ada peran dan kompetensi yang
berlaku untuk mengelola dalam berbagai setting, namun setiap organisasi itu unik, dan
sasarannya harus mengembangkan individu menjadi manajer yang lebih efektif,

meningkatkan kinerja, atau memberikan kontribusi maksimum kepada organisasi/bisnis.
2. Memberikan kesempatan manajer untuk belajar, tumbuh dan berubah. Semuanya itu
berkaitan dengan belajar, terutama pembelajaran orang dewasa. Meskipun tidak ada jaminan
bahwa seorang individu, penyelia atau manajer memanfaatkan atau memperoleh manfaat dari
kesempatan ini, namun pengembangan ilmu manajemen tidak pernah terjadi jika kesempatan
itu tidak disediakan.
3. Pembelajaran itu bertujuan meningkatkan pengetahuan, keterampilan, kemampuan, sikap
atau karakteristik lain dari penyelia, atau manajer. Karena bagaimana pun juga kinerja sangat
dipengaruhi oleh KSAOs (pengetahuan, keterampilan, kemampuan, dan karakteristik lain)
disamping faktor dukungan organisasi.

IV.

TEORI PERKEMBANGAN ILMU MANAJEMEN
Teori manajemen terus mengalami evolusi. Masing-masing pionir dalam pengembangan
ilmu manajemen memberikan kontribusinya. Menurut stoner J.A., R.E. Freeman dan D.R.
Gilbert Jr. (1995) dan Schermerhorn, J.R. (1996), terdapat beberapa pendekatan atau aliran
dalam kajian teori manajemen, yang diantara lain adalah : 1) Scientific management schools.
2) classical organizational theory school. 3)the behavioral school. 4) management science.
5)the systems approach. 6)the contingency approach. 7)dynamic engagement approach.


Frederick W. Taylor (1856-1915)
Merupakan pengusung aliran manajemen ilmiah(scientific management). Taylor pernah
bekerja pada Midvale Steel Company di Phidelphia sebagai mandor, selanjutnya menjadi
konsultan pada beberapa perusahaan baja. Pada saat itu, taylor melihat fenomena
“sholdering” , yaitu pekerja memperlambat kecepatan kerjanya. Selanjutnya, Taylor mencoba
menghitung lama setiap proses produksi baja yang semestinya dan merancang cara paling
efisien. Kemudian Taylor juga menerapkan sistem imbal jasa yang besifat sama rata, namun
berdasarkan produktivitas atau hasil kerja, dimana sistem tersebut dikenal dengan istilah
“Differential rate system”. Dalam Differential rate system, semakin produktif karyawan
semakin besar imbal jasa yang diterimanya. Dampaknya, terjadi peningkatan efisiensi kerja
diberbagai industri di amerika serikat. Sayangnya, selain memberikan kontribusi bagi
peningkatan efisiensi, konsep ini juga memiliki implikasi yang negatif, yaitu peningkatan
pemutusan hubungan kerja (PHK) dan meningkatnya ketidakpercayaan karyawan dan serikat
pekerja terhadap manajemen.

Henri L. Gantt (1961-1919)

Adalah pengusung aliran manajemen ilmiah danjuga kolega Federick W. Taylor ketika
mereka di Midvale Steel Company, Simons Steel Company, dan Bethelem Steel Company.

Gantt mengembangkan suatu teknik yang selanjutnya dikenal sebagai Bagan Gantt atau Gantt
Chart yang sampai sekarang masih banyak digunakan.

The Gilbreths
The Gilbreths atau pasangan suami istri Frank Gilbreth (1868-1924) dan Lilian Gilbreth
(1878-1972) juga pengusung aliran manajemen ilmiah. The gilbreths mempelajari tentang
kelelahan (fatigue) dan gerakan (motion). Mereka melihat adanya keterkaitan erat antara
kelelahan kerja dan gerakan, dimana efisiensi gerakan dalam bekerja dapat mengurangi
tingkat kelelahan pekerja. Sebagai gambaran, dalam studinya The Gilbreths dapat mereduksi
gerakan tukang penata bata dari 18 gerakan fisik menjadi 5 gerakan. Seta output-nya
meningkat sampai 200 persen.

Max weber (1864-1920)
Max weber juga pengusung aliran teori organisasi klasik. Max weber memperkenalkan
konsep birokrasi. Weber menilai diperlukan adanya aturan dan kewenangan yang tegas agar
kompleksitas pekerjaan dapat terselesaikan dengan rapi, efektif, dan efisien. Pada prinsipnya,
birokrasi adalah pedoman kerja suatu organisasi.

Douglas McGregor
Douglas McGregor terkenal dengan teori X dan teori Y yang membahas perilaku dan

motivasi para pekerja. Berikut gambaran mengenai teori X dan teori Y.
Teori X (pandangan negatif) :




Orang cenderung tidak suka bekerja (malas), dan berusaha menghindari pekerjaan.
Pimpinan harus mengendalikan, mengarahkan, memaksa, dan mengancam karyawan agar
karyawan bekerja untuk mencapai tujuan organisasi.
Orang cenderung suka diarahkan, menghindari tanggung jawab, menginginkan keamanan
(risk avoider), dan tidak terlalu berambisi.
Teori Y (pandangan positif) :





Orang secara alami tidak membenci pekerjaan, namun memandang pekerjaan sebagai bagian
dari hidup.
Orang secara internal termotivasi untuk mencapai suatu tujuan yang menjadi tanggung jawab

bersama.
Orang secara sukarela mengikatkan diri pada tujuan bersama dan akan menerima
penghargaan apabila tujuan tersebut tercapai.




Orang memiliki kapasitas untuk berinovasi dalam memecahkan masalah organisasi.
Orang pada dasarnya memiliki kecerdasan, namun sering kali organisasi tidak memanfaatkan
kelebihan karyawan secara optimal.
Ilmu manajemen sendiri mempunyai unsur-unsur sebagai berikut :








Kerjasama diantara sekelompok orang dalam ikatan formal.
Tujuan bersama dan kepastian yang sama akan dicapai.
Pembagian kerja, tugas, dan tanggung jawab yang teratur.
Hubungan formal dan ikatan tata kerja yang baik.
Sekelompok orang dan pekerjaan yang akan dilakukan.
Human organization.
Berikut ini akan dibicarakan 3 pemikiran yang ada yaitu aliran klasik(yang akan dibagi
menjadi 2 aliran yaitu manajemen ilmiah dan teori organisasi klasik), aliran hubungan
manusiawi( sering disebut aliran neoklasik) dan aliran manajemen modern.

A. Teori manajemen klasik.
Ada dua tokoh manajemen yang mengawali munculnya manajemen ilmiah, yang akan
dibahas disini, yaitu Robert Owen dan Charles Babbage.
Robert Owen (1771-1858). Pada permulaan tahun 1800-an Robert Owen, seorang manajer
beberapa pabrik pemintalan kapas di New Lamark Skotlandia, menekankan pentingnya unsur
manusia dalam produksi. Dia membuat perbaikan-perbaikan dalam kondisi kerja, seperti
pengurangan hari kerja standar pembatasan anak-anak dibawah umur yang bekerja.
Membangun perumahan yang lebih baik bagi pegawai dan mengoperasikan toko perusahaan
yang menjual barang-barang dengan murah. Dia mengemukakan bahwa melalui perbaikan
kondisi pegawailah yang akan menaikkan produksi dari keuntungan(laba), dan investasi yang
paling itu Owen mengembangkan sejumlah prosedur kerja yang memungkinkan peningkatan
produktivitas.
Charles Babbage (1772-1871). Seorang profesor matematika dari inggris ini, mencurahkan
banyak waktunya untuk membuat operasi-operasi pabrik menjadi lebih efisien. Dia akan
menaikkan produktivitas dan menurunkan biaya.
Babbage adalah penganjur pertama prinsip pembagian kerja memalui spesialisasi. Setiap
tenaga kerja harus diberi latihan keterampilan yang sesuai dengan setiap operasi pabrik.
Perakitan yang modern yang banyak dijumpai sekarang, di mana setiap pegawai bertanggung
jawab atas pekerjaan tertentu yang berhutang, didasarkan pada gagasan Babbage.
Charles babage adalah penganjur pertama prinsip pembagian kerja melalui spesifikasi. Setiap
tenaga ketja harus diberi latihan keterampilan yang sesuai dengan setiap operasi pabrik. Lini
perakitan yang modern yang banyak di jumpai sekarang, dimana setiap pegawai bertanggung
jawab atas pekerjaan tertentu yang berhutang, di dasarkan pada gagasan babbage.
B. Teori Manajemen Ilmiah

Aliran manajemen ilmiah (scientific management) di tandai kontribusi-kontribusi dari
Frederik W. Taylor, Frank dan Lilian Gilberth, Henry L. Grantt, dan Harrington Emerson
yang akan di uraikan secara singkat satu persatu.
Frederick W. Taylor (1856-1951). Ia adalah seorang sarjana teknik berasal dari Amerika
Serikat dan pimpinan perushaan Bethlehem Steel Company. Ia dikenal sebagai bapak
Scientific Management (manahemen berdasarkan Ilmu) karena dialah orang pertama yang
mengemukakan ide serta menetapkan dasar-dasar ilmu pengetahuan.
Taylor menuangkan gagasan-gagasannya dalam tiga makalah yaitu, Shop Management, The
Principle of Scientific management, dan Testimony before the special house Committe yang
di rangkum dalam sebuah buku yang di beri judul Scientific Management. Taylor
memberikan prinsip-prinsip dasar penerapan pendekatan ilmiah pada manajemen, dan
mengembangkan sejumlah teknik-teknik untuk mencapai efisien. Prinsip-prinsip dasar
tersebut adalah :





Pengembangan metode-metode ilmiah dalam manajemen, agar meode yang paling baik untuk
pelaksanaan setiap pekerjaan dapat di tentukan.
Seleksi ilmiah untuk pengawal, agar setiap pegawai dapat diberikan tanggung jawab atas
sesuatu tugas dengan kemampuannya
Pendidikan dan pengembangan ilmiah para pegawai
Kerjasama harmonis antara manajemen dan tenaga kerja.
Selanjutnya mekanisme dan teknik-teknik yang di kembangkan Taylor untuk
melaksanakan prinsip-prinsip dasar diatas, antara lain time and motion study, pengawasan
fungsional, kartu instruksi pembelian dengan spesifikasi, dan standarisasi pekerjaan,
peralatan serta tenaga kerja. Manfaat yang didapat dari pengembangan teknik-teknik riset
operasi simulasi otomatisasi dan sebagainya dalam memecahkan masalah-masalah
manajemen.
Frank dan Lilian Gilbreth (1868-1924 dan 1878-1972), kontributor utama kedua dalam
aliran manajemen ilmiah adalah pasangan suami istri Frank Bunker Gilbreth dan Lilian.
Gilbreth. Frank gilbreth adalah seorang pelopor pengembangan studi gerak dan waktu,
menciptakan berbagai teknik manajemen yang diilhami Taylor. Dia sangat terarik terhadap
masalah efisiensi, terutama untuk menemukan “cara terbaik pengerjaan suatu tugas”.
Sedangkan Lilian Gilbreth lebih tertarik pada aspek-aspek manusia dengan kerja, seperti
seleksi, penempatan dan latihan personalia. Dia mengemukakan gagasan dalam bukunya
yang berjudul The Psychology or Management.
Henry L. Grantt (1861-1919). Seperti Taylor, Henry L. Grantt mengemukakan gagasangagasan yaitu (1) kerja sama saling menguntungkan antara tenaga kerja dan manajemen, (2)
seleksi ilmiah tenaga kerja, (3) sistem intensif (bonus) untuk merangsang produktivitas dan
(4) penggunaan instruksi-instruksi kerja yang terperinci.

Kontribusi yang terbesar adalah penggunaan metode grafik yang dikenal dengan “bagan
grantt” (Grantt Chart), untuk perencanaan koordinasi dan pengawasan produksi. Teknikteknik scheduling modern dikembangkan atas dasar metode schedulling produksi dari grantt.
Harrington Emerson(1853-1931). Pemborosan dan ketidak efisienan adalah masalahmasalah yang dilihat Emerson sebagai penyakit sistem industri. Oleh sebab itu Emerson
mengemukakan dua belas prinsip-prinsip efisiensi, yaitu :













Tujuan- tujuan dirumuskan dengan jelas.
Kegiatan yang dilakukan masuk akal.
Adanya staf yang cakap.
Disiplin.
Balas jasa yang adil.
Laporan-laporan yang terpercaya, segera, akurat dan ajeg, sistem informasi dan akuntansi.
Pemberian perintah- perencanaan dan pengurutan kerja.
Adanya standar- standar dan skedul-skedul – metode dan waktu setiap kegiatan.
Kondisi yang distandarisasi.
Operasi yang distandarisasi.
Instruksi-instruk praktis tertulis yang standar.
Balas jasa efisiensi – rencana insentif.

C. Teori Organisasi Klasik
Henri Fayol (1841-1925), seorang industrialis perancis, mengemukakan teori dan teknikteknik administrasi sebagai pedoman bagi pengelolaan organisasi-organisasi yang kompleks
dalam bukunya yang terkenal, Administration Industrielle et Generale (Administrasi industri
dan umum). Dakan teiru administrasinya Fayol merinci manajemen menjadi lima unsur yaitu,
Planning, Organizing, Coordinating, Commanding dan Controlling (P.O.C3) . pembagian
kegiatan manajemen atas fungsi-fungsi ini dikenal sebagai fungsionalisme fayol.








Fayol membagi operasi-operasi perusahaan menjadi enam kegiatan yang semuanya saling
tergantung satu sama lain. Kegiatan- kegiatan tersebut adalah :
Teknik (produksi dan manufakturing produk).
Komersil (pembelian bahan baku dan penjualan produk).
Finansial ( perolehan dan penggunaan modal).
Keamanan (perlindungan pegawai dan kekayaan).
Akuntasi ( pelaporan, pencatatan biaya, laba dan hutang, pembuatan neraca, dan pengarahan
dan pengendalian).
Manajerial (meliputi perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, pengarahan dan
pengendalian ).
Fayol juga mengemukakan empat belas prinsip manajemen yang secara ringkas adalah
sebagai berikut.

1. Assas pembagian kerja (division of work).
pembagian kerja ini merupakan spesifikasi yang di pertimbangkan untuk mendapatkan
efisiensi dalam menggunakan tenaga kerja. Fayol menerapkan prinsip ini terhadap semua
macam pekerjaan, baik pekerjaan yang bersifat manajerial mapupun yang bersifat teknis.
2. Asas wewenang dan tanggung jawab ( authority and responsibility).
Fayol berpendapat bahwa kewenangan dan tanggung jawab selalu erat berhubungan.
Tanggung jawab timbul dan akibat dari adanya kewenangan, ia melihat kewenangan sebagai
kombinasi resmi dari jabatan manajer dan kepribadian yang memiliki kecakapan,
pengalaman, nilai moral dan faktor-faktor lainnya.
3. Asas disiplin (discipline).
Disiplin adalah persetujuan untuk tunduk/mengikat secara langsung peraturan-peraturan
peraturan yang telah ditentukan. Disiplin diperlukan pembinaan dari atasan yang baik pada
semua tingkat pimpinan
4. Asas kesatuan perintah (unity of command)
setiap pengawal hanya menerima instruksi tentang keguatan tertentu dari hanya seirang
atasan
5. Asas kesatuan pengarahan (unity of direction)
operasi-operasi dalam organisasi yang mempunyai tujuan yang sama harus diarahkan oleh
seorang manajer dengan penggunaan suatu rencana.
6. Asas kepentingan umum diatas kepentingan pribadi (Subordination of individual interest into
general interest)
Kepentingan perseorangan harus tunduk pada kepentingan organisasi
7. Asas pembagian gaji yang wajar(renumeration of personnel)
penggajian dan metode pembayaran harus jujur dan mengusahakan agar dapat memuaskan
semaksimalmungkin baik para pekerja maupun para pimpinan
8. Asas sentralisasi (centralization)
adanya keseimbangan yang tepat antara sentralisasi dan desentralisasi
9. Asas skala interaksi (scalar of chain)
saluran perintah atau wewenang yang mengalir dari atas kebawah harus merupakan mata
rantai vertikal yang jelas, tidak terputus.
10. Asas keterangan (order)
bahan-bahan (material) dan orang-orang harus ada pada tempat dan waktu yang tepat.
Terutama orang-orang hendaknya ditempatkan pada posisi-posisi atau pekerjaan-pekerjaan
yang paling cocok untuk mereka.
11. Equity (asas keadilan)
kesetiaan dan pengabdian pekerja harus diimbangi dengan sikap kebaikan dan keadilan
terhadapnya
12. Asas kestabilan jabatan pegawai(stability of tenure of personel)
bila menimbulkan pengaruh manajemen yang kurang baik, tidak perlu diadakan
penggantian jabatan/personel. Tingkat perputaran tenaga kerja yang tinggi tidak baik bagi
pelaksanaan fungsi-fungsi organisasi
13. Asas inisiatif (initiative)
setiap pimpinan harus mendorong dan memberikan kesempatan kepada para bawahannya

untuk berinisiatif,yaitu memberikan kebebasan agar ia secara aktif memikirkan dan
menyelesaikan sendiri tugas-tugasnya.
14. Asas kesatuan (espirit de corps)
kesatuan kelompok harus dikembangkan an dibina melalui sistem komunikasi yang baik,
sehingga terwujud kekompakan kerja (team work) dan timbul keinginan untuk mencapai
hasil yang baik. Pimpinan perusahaan harus membina bawahannya sedemikian rupa, agar
para pegawai merasa turut memiliki perusahaan.

D. Aliran Hubungan Manusiawi.
Aliran hubungan manusiawi (perilaku manusia atau neoklasik) muncul karena ketidakpuasan
bahwa yang dikemukakan pendekatan klasik tidak sepenuhnya menghasilkan efisiensi
produksi dan keharmonisan kerja. Para manajer masih menghadapi kesulitan-kesulitan dan
frustasi karena pegawai tidak selalu mengikuti pola-pola perilaku yang rasional. Sehingga
pembahasan “sisi perilaku manusia” dalam organisasi menjadi penting. Beberapa ahli
mencoba melengkapi teori organisasi klasik dengan pandangan sosiologi dan psikologi.
Elton Mayo dan asisten risetnya Fritz J. Roethlisberger serta William J. Dick’son,
mengadakan suatu studi tentang perilaku manusia dalam bermacam situasi kerja yang sangat
terkenal di pabrik Howthrone milik perusahaan Western Elektric dari tahun 1927 sampai
1932. Mereka telah menjadi karyawan menjadi kelompok penelitian.
Percobaan pertama dilakukan untuk meneliti pengaruh kondisi penerangan terhadap
produktivitas juga naik seperti yang diperkirakan. Tetapi ketika kondisi penerangan dikurangi
sampai seperti bila hanya menggunakan sinar matahari, ternyata produktivitas tetap naik.
Usaha-usaha percobaan selanjutnya untuk memecahkan masalah “misterius” ini merupakan
era baru hubungan manusiawi.
Dalam percobaan selanjutnya, Mayo dan kawan-kawannya menempatkan dua kelompok yang
masing-masing terdiri dari enam karyawan dalam ruang terpisah. Dalam satu ruang kondisi
diubah-ubah secara periodik, dan ruangan lainnya tidak. Sejumlah variabe-variabel dicoba :
upah dinaikkan, periode istirahat dan jam makan siang lama diperpendek. Keluaran dari
kedua ruang ternyata sama-sama meningkat. Dapat disimpulkan bahwa rantai reaksi
emosional yang kompleks telah mempengaruhi peningkatan produktivitas. Hubungan
manusia antar anggota kelompok lebih penting dalam menentukan produktivitas daripada
perubahan perubahan kondisi kerja diatas.

E. Aliran Manajemen Modern.
Manajemen modern berkembang mulai dua jalur yang berbeda. Jalur pertama merupakan
pengembangan dan aliran hubungan manusiawi yang dikenal sebagai perilaku organisasi, dan
yang lain dibangun atas dasar manajemen ilmiah, dikenal sebagai aliran kuantitatif.
Beberapa prinsip dasar penting dalam aliran manajemen modern adalah :

1. Manajemen tidak dapat dipandang sebagai suatu proses teknik secara ketat (peranan,
prosedur, prinsip).
2. Manajemen harus sistematik, dan pendekatan yang digunakan harus dengan pertimbangan
secara hati-hati.
3. Organiasi sebagai suatu keseluruhan dan pendekatan manajer individu untuk pengawasan
harus sesuai dengan situasi.
4. Pendekatan motivasional yang menghasilkan komitmen pekerja terhadap tujuan organisasi
sangat dibutuhkan.

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari paparan atau penjelasan di atas, maka penulis dapat menyimpulkan sesuai dengan
makalah “Perkembangan ilmu manajemen” bahwa perkembangan manajemen telah mulai
dikembangkan oleh beberapa kerajaan kuno, seperti bangsa Sumeria, Mesir, Babilonia,
Yunani, Romawi, dsb. Menurut Stoner J.A., R.E. Freeman dan D.R Gilbert Jr.
(1995),organisasi yang bersifat formal sudah dapat dilihat di antaranya pada angkatan perang
Yunani, angkatan perang Romawi, dan Gereja Katolik Roma. Pemerintahan sumeria telah
menggunakan peraturan yang tertulis. Diantara tokoh-tokoh yang memperkenalkan
manajemen secara keilmuan adalah Robert Owen (1771-1858) dan charles babbage (17721871). Owen seorang pembaharu dan industrialisasi dari inggris adalah di antara tokoh
pertama yang menyatakan perlunya sumberdaya manusia di dalam organisasi dan
kesejahteraan pekerja. Sedangkan babbage seorang ahli matematika dari inggris yang
pertama kali berbicara mengenai pentingnya efisiensi dalam proses produksi.
Perkembangan teori manajemen dimulai dari teori manajemen klasik dengan pemikiran
manajemen ilmiah dari taylor dan teori organisasi klasik dari mayo. Manajemen ilmiah
menekankan pada upaya menemukan metode terbaik untuk melakukan tugas manajemen
secara ilmiah. Sedangkan teori organisasi klasik menekankan pada kebutuhan mengelola
organisasi yang kompleks yang memfokuskan pada upaya menekankan pada upaya
menetapkan prinsip dan keterampilan yang mendasari manajemen yang efektif.
Perkembangan yang memberikan fokus yang sangat berbeda dari teori manajemen klasik
disebut manajemen neoklasik yang di tandai dengan perubahan fokus manajemen yang lebih
menekankan pada perilaku baik pada manusia maupun perilaku organisasi. Teori neo klasik
ini adalah manajemen yang memfokuskan diri pada pengelolaan staf secara efektif yang
didasari akan pemahaman yang mendalam dari segi sosiologis maupun psikologis.
Perkembangan selanjutnya yaitu dengan menekankan pendekatan sistem yang di persatukan
dam di arahkan dari bagian bagian atau komponen- komponen yang saling berkaitan. Namun
saat ini penerapan manajemen didasarkan pada pendekatan kontigensi yang memadukan
antara aliran ilmiah dengan perilaku dalam suatu sistem yang di terapkan menurut situasi dan
lingkungan yang dihadapi.

B. Saran
Akhirnya makalah yang berjudul “ Perkembangan Ilmu Manajemen” dapat penulis
selesaikan. Penulis menyadari makalah ini jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu penulis
mengharapkan saran dari berbagai pihak:
1. Dari pihak dosen, penulis mengharapkan saran demi penyempurnaan makalah.
2. Untuk para mahasiswa, penulis mengharapkan makalah ini dapat bermanfaat dan berguna
sebagai pelengkap belajar. Penulis juga berharap kritik dan saran demi hasil makalah yang
lebih baik.

DAFTAR PUSTAKA
Handoko T. Hani. Manajemen edisi 2. 2016 – Jogyakarta.
Kaswan, Pengembangan Manajemen.2016 – Bandung.
Siswanto H.B, Pengantar Manajemen. 2015 – Jakarta.

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

DATA PRIBADI
Nama
: Dede Windy Fatikhasari
Jenis Kelamin
: Perempuan
Tempat, Tanggal Lahir : Kijang, 02 November 1995
Kewarganegaraan
: Indonesia
Status Perkawinan
: Belum Menikah
Agama
: Islam
Kesehatan
: Sangat Baik
Alamat Lengkap
: Perumahan Purna Yudha Indah blok P nomor 7 kabil, kec. Nongsa.
Nomor Telepon
: 081809978524
Email
: dedewindyfatikha@gmail.com
PENDIDIKAN FORMAL
2001 – 2008 : SD Negeri 007 Batam
2008 – 2011 : SMP Negeri 12 Batam
2011 – 2014 : SMA Negeri 15 Batam
Demikian Daftar Riwayat Hidup ini. Saya buat dengan sebenar-benarnya. Atas perhatiannya
saya ucapkan terimakasih.

Hormat saya,

Dede Windy Fatikhasari