TUGAS SEJARAH HUBUNGAN IPTEK DENGAN PERA

TUGAS SEJARAH
HUBUNGAN IPTEK DENGAN PERANG DUNIA KEDUA DA PERANG DINGIN





1. Ringkasan sejarah Bab iii Hubungan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
Dengan perang dunia ii serta perang dingin Disusun oleh Milantika dyah puspitasari Kelas xii ipa
2 Sma negeri 3 kota tangerang 2014



2. A. Akhir Perang Dunia II Perang Dunia II diakhiri dengan berbagai perjanjian antara pihak
yang kalah perang dan yang menang perang. Perjanjian yang penting adalah perjanjian Sekutu
denga Jerman dan Sekutu dengan Jepang. 1. Berbagai Konferensi Selama Perang Dunia II a)
Konferensi Atlantik (14 Agustus 1941) b) Konferensi Casablanca (Januari 1943) c) Konferensi
Moskow (Oktober 1943) d) Konferensi Kairo (November 1943) e) Konferensi Teheran
(Desember 1943) f) Konferensi Yalta (Februari 1945) 2. a) - Perjanjian-perjanjian Pasca Perang
Dunia II Perjanjian Sekutu-Jerman Ditentukan oleh Harry S. Truman, Josep Stalin, dan Clement
Richard Attlee. Konferensi Postdam (2 Agustus 1945) : Jerman yang dikuasai oleh 4 negara

Sekutu dibagi menjadi dua bagian, yaitu Jerman Barat dan Jerman Timur. Demiliterisasi bagi
Jerman. Penjahat perang harus dihukum. Jerman harus membayar kerugian perang b) Perjanjian
Sekutu-Jepang (San Fransisco, 1945) Kepulauan Jepang di perintah oleh tentara pendudukan
oleh Amerika Serikat. Penjahat perang harus dihukum. Jepang harus membayar ganti rugi
perang. c) Perjanjian Sekutu dengan Negara Lainnya - Perjanjian Sekutu-Italia - Perjanjian
Sekutu-Austria - Perjanjian Sekutu-Hongaria, Rumania, Bulgaria,dan Finlandia. B. Hubungan
Dekolonisasi di Asia Afrika dengan Transformasi Politik dan Sosial di Berbagai Negara 1.
Konferensi Asia Afrika KAA diselenggarakan di Bandung pada tanggal 18-24 April 1955. KAA
dihadiri oleh wakil dari 29 negara yang terdiri dari negara pengundang dan negara yang di
undang. Tujuan : - Memajukan kerjasama bangsa-bangsa di Asia Afrika dalam bidang sosial,
ekonomi, dan budaya. - Memberantas diskriminasi ras dan kolonialisme. - Memperbesar peranan
bangsa Asia Afrika di dunia dan ikut serta mengusahakan perdamaian dunia dan kerjasama
internasional.

3. 2. Organisasi Gerakan Non Blok Timbulnya dua kekuatan adidaya di dunia pasca Perang
Dunia II menyebabkan pertentangan di antara keduanya. GNB adalah gerakan yang tidak memihak
(netral) terhadap Blok Barat dan Blok Timur. Tujuan GNB: - Meredakan ketegangan dunia sebagai
akibat pertentangan dua blok adidaya. - Menentang kolonialisme, politik apertheid, dan rasialisme. Meningkatkan solidaritas di antara negara-negara anggota GNB. - Menggalang kerja sama antara
negara berkembang dan negara maju menuju tertatanya tata ekonomi dunia baru. Penyelenggaraan
Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Gerakan Non Blok (GNB) KTT I GNB (1-6 September di

Beograd, Yugoslavia) KTT II GNB (5-10 Oktober 1964 di Kairo, Mesir) KTT III GNB (8-10
Oktober 1970 di Lusaka,Zambia) KTT IV GNB (5-9 September 1973 di Aljir, Aljazair) KTT V GNB
(16-19 Agustus 1976 di Kolombo, Sri Lanka) KTT VI GNB (1979 di Hanava, Kuba) KTT VII GNB
(1982 di New Delhi, India) KTT VIII GNB (1-6 September 1986 di Harare, Zimbabwe) KTT IX
GNB (4-7 September 1989 di Beograd, Yugoslavia) KTT X GNB (1-6 September 1992 di Jakarta,
Indonesia) KTT XI GNB (16-22 Oktober 1995 di Cartagena, Kolombia) KTT XII GNB (28 Agustus3 September 1998 di Durban, Afrika Selatan) KTT XIII GNB (Februari 2003 di Kuala Lumpur,

Malaysia) C. Perkembangan Sistem Ekonomi Internasional dengan Perubahan Politik dan Ekonomi
di Indonesia 1. Perubahan Politik - Tampilnya Amerika Serikat dan Uni Soviet sebagai negara
adidaya - Terjadinya persaingan di antara negara adidaya - Timbul politik memecah belah Timbulnya negara-negara nasional - Timbul persekutuan militer kembali 2. Perubahan di Bidang
Sosial - Terbentuknya United Nations (UN) atau Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) - Semakin kuat
kedudukan golongan cerdik pandai 3. Perubahan di Bidang Ekonomi - Ekonomi dunia menjadi kacau
- Jerman dan Jepang muncul kembali sebagai negara industry.


4. - Munculnya organisasi kerja sama regional seperti : Masyarakat Ekonomi Eropa (MEE),
Asia Pasific Economic Cooperation (APEC), Asean Free Trade Area (AFTA), North American Free
Trade Area (NAFTA). D. Perkembangan Politik Dunia Masa Perang Dingin Lahirnya kekuatan
adidaya baru yang mewakili kepentingan Blok Barat dan Blok Timur menimbulkan suasana yang
tidak representatif. Pertentangan diantara dua kekuatan dunia tersebut melahirkan Perang Dingin (the

cold war). 1. Faktor- faktor penyebab Perang Dingin a) Perbedaan dan Pertentangan Ideologi b)
Perebutan Dominasi Kepemimpinan 2. Bentuk-bentuk Perang Dingin a) Bidang politik JermanJepang dikembangkan paham demokrasi sedangkan US mengembangkan paham
sosialismekomunisme. US dikenal dengan “tiari besi” dan Cina (dibawah pengaruh US) dijuluki
“tirai bambu”. b) Bidang Ekonomi AS dan US bersaing untuk menjadi pahlawan bagi negara-negara
berkembang. c) Bidang Militer AS dan US saling bersaing untuk memperebutkan pakta pertahanan
militer. d) Bidang Luar Angkasa E. Hubungan Pemerintah Komunis di Cina, Perang Korea, dan
Revolusi Kuba dengan Perluasan Perang Dingin ke Luar Eropa 1. Pemerintahan Komunis di Cina
Pada akhir tahun 1949, AS sebagai pemimpin Blok Barat (liberal kapitalis) dikejutkan dengan telah
meluasnya pengaruh sosialis komunis di wilayah Asia. Keterkejutan negara adidaya AS disebabkan
oleh kemenangan komunis di daratan Cina. Kemenangan komunis di Cina menyebabkan lahirnya
negara komunis Cina dengan nama Republik Rakyat Cina (RRC). 2. Perang Korea Lahirnya AS dan
US sebagai kekuatan adidaya baru, menyebabkan perdamaian dunia yang diharapkan tidak dapat
terwujud dengan segera. AS dan US saling berebut dan memperluas pengaruh keseluruh dunia akibat
perbedaan ideologi yang dimiliki. Salah satunya berdampak pada



5. terjadinya Perang Korea. Perang saudara di Korea tersebut menyebabkan wilayahnya
sampai saat ini masih terbagi atas Korea Utara dan Korea Selatan. 3. Revolusi Kuba Kuba
sebelumnya juga lama menjadi jajahan Spanyol. Pada masa perang dingin, Kuba yang letaknya

sangat strategis juga tidak luput dari incaran perluasan pengaruh dan ideologi negara adidaya. Kuba
merupakan negara republik komunis pertama yang berada di belahan bumi barat. Letak Kuba yang
dekat dengan negara AS menjadi ancaman serius bagi AS. F. Hubungan Perkembangan Teknologi
Persenjataan Dan Ruang Angkasa Dengan Kondisi Keamanan Dunia Pada Masa Perang Dingin 1.
Perkembangan Teknologi Persenjataan a) Perjanjian Nonproliferasi Nuklir (Nonproliferation Treaty)
b) Perjanjian Pembatasan Persenjataan Strategis c) Perjanjian Pengurangan Persenjataan Strategis 2.
Pengeksploitasian Ruang Angkasa.

TUGAS BAHASA INDONESIA
MAJAS

Jenis Jenis Majas dan Contohnya (Bahasa Indonesia)

Pengertian:
Majas dapat didefinisikan sebagai cara melukiskan sesuatu dengan jalan
menyamakannya dengan sesuatu yang lain (KBBI). Namun secara umum majas
dapat pula dikatakan sebagai gaya bahasa atau cara yang digunakan oleh
penulis untuk menimbulkan efek tertentu pada pembaca. Cara yang digunakan
pun sangat beragam. Majas dalam bahasa Indonesia dibagi atas empat jenis,
yaitu:

1. Majas perbandingan
2. Majas pertentangan
3. Majas sindiran
4. Majas penegasan

1. Majas perbandingan

Majas perbandingan merupakan majas yang digunakan untuk
mengungkapkan sesuatu dengan membandingkannya dengan sesuatu yang
lain.
1. Majas Personifikasi yaitu majas yang digunakan untuk memperjelas maksud
dengan menjadikan benda-benda yang digambarkan dapat berlaku seperti
manusia. Contoh : Nyiur melambai-lambai, matahari keluar dari peraduannya,
awan hitam mengukir langit.
2. Majas Asosiasi yaitu majas yang membandingkan suatu dengan keadaan lain
yang sesuai dengan keadaan yang dilukiskannya (memiliki persamaan sifat).
Majas ini ditandai oleh penggunaan kata bagai, bagaikan, seumpama, seperti,
dan laksana.
Contoh :
a) Semangatnya keras bagaikan baja.

b) Mukanya pucat bagai mayat.
c) Wajahnya kuning bersinar bagai bulan purnama
3. Majas Metafora, adalah majas yang mengungkapkan ungkapan secara
langsung berupa perbandingan analogis sebagai lukisan yang berdasarkan
persamaan atau perbandingan
Contoh :
o Kapan saudara berjumpa dengan lintah darat itu?
o Aku sungguh takjub melihat kecantikan bunga desa itu.

o Engkau belahan jantung hatiku sayangku. (sangat penting)
o Raja siang keluar dari ufuk timur
o Jonathan adalah bintang kelas dunia.
o Harta karunku (sangat berharga)
4. Majas Antropomorfisme: Metafora yang menggunakan kata atau bentuk lain
yang berhubungan dengan manusia untuk hal yang bukan manusia.
5. Majas Sinestesia: yang berupa suatu ungkapan rasa dari suatu indra yang
dicurahkan lewat ungkapan rasa indra lainnya.
6.

Majas Metonimia, yaitu majas untuk mengemukakan sesuatu dengan

menggantikan dengan sifat, atau nama, atau sesuatu yang merupakan ciri khas
dari benda-benda tersebut.
Contoh : Saya pergi ke Jakarta naik Garuda.
7. Majas Eufemisme, yaitu majas untuk mengemukakan pikiran atau perasaan
dengan menggunakan kata-kata dengan arti yang baik dengan maksud agar
tidak menyinggung perasaan orang. Eufemisme dapat pula berupa ungkapanungkapan penghalus untuk menggantikan kata-kata yang dirasakan kurang
sopan.
Contoh :
1.) Sejak ditinggal suaminya, ia agak kurang waras
2.) Kemampuan Andi dalam memahami pelajaran agak lamban.
8. Majas Disfemisme: Pengungkapan pernyataan tabu atau yang dirasa kurang
pantas sebagaimana adanya.
9. Majas Fabel: Menyatakan perilaku binatang sebagai manusia yang dapat
berpikir dan bertutur kata. contoh:Perilakunya seperti ular yang menggeliat.
10.

Majas Parabel: Ungkapan pelajaran atau nilai tetapi dikiaskan atau
disamarkan dalam cerita.

11. Majas Perifrasa: Ungkapan yang panjang sebagai pengganti ungkapan yang

lebih pendek.
12.

Majas

Eponim:

Menjadikan

nama

orang

sebagai

tempat

atau

pranata. contoh:Kita bermain ke rumah Ina.

13.Majas Sinekdokhe, adalah majas yang menyebutkan bagian untuk
menggantikan benda secara keseluruhan atau sebaliknya. Majas sinekdokhe
terdiri atas dua bentuk berikut.
a) Pars pro toto, yaitu menyebutkan sebagian untuk keseluruhan.
Contoh:
1. Hingga detik ini ia belum kelihatan batang hidungnya.
b) Totem pro parte, yaitu menyebutkan keseluruhan untuk sebagian. Contoh:

1. Dalam pertandingan final bulu tangkis Rt.03 melawan Rt. 07.
14. Alegori
Alegori adalah Majas yang menyatakan dengan cara lain, melalui
kiasan atau penggambaran. Majas perbandingan yang bertautan satu dan yang
lainnya dalam kesatuan yang utuh. Contoh: Suami sebagai nahkoda, Istri
sebagai juru mudi
Alegori biasanya berbentuk cerita yang penuh dengan simbolsimbol bermuatan moral.
Contoh: Perjalanan hidup manusia seperti sungai yang mengalir
menyusuri tebing-tebing, yang kadang-kadang sulit ditebak kedalamannya,
yang rela menerima segala sampah, dan yang pada akhirnya berhenti ketika
bertemu dengan laut.
15. Majas Simile : Pengungkapan dengan perbandingan eksplisit yang

dinyatakan dengan kata depan dan penghubung, seperti layaknya, bagaikan, ”
umpama”, “ibarat”,”bak”, bagai”. Membandingkan suatu dengan keadaan lain
yang sesuai dengan keadaan yang dilukiskannya. contoh: Kau umpama air aku
bagai minyaknya, bagaikan Qais dan Laila yang dimabuk cinta berkorban apa
saja.
16. Simbolik
Simbolik adalah majas yang melukiskan sesuatu dengan
mempergunakan benda, binatang, atau tumbuhan sebagai simbol atau
lambang.
Contoh:
a) Ia terkenal sebagai buaya darat.
b) Bunglon, lambang orang yang tak berpendirian
c) Melati, lambang kesucian

B. Majas Pertentangan

Majas Pertentangan adalah “Kata-kata berkias yang menyatakan
pertentangan dengan yang dimaksudkan sebenarnya oleh pembicara atau
penulis dengan maksud untuk memperhebat atau meningkatkan kesan dan
pengaruhnya kepada pembaca atau pendengar”. Jenis-jenis Majas

Pertentangan dibedakan menjadi berikut.
1) Antitesis
Antitesis adalah majas yang mempergunakan pasangan kata yang berlawanan
artinya.
Contoh:
a) Tua muda, besar kecil, ikut meramaikan festival itu.
b) Miskin kaya, cantik buruk sama saja di mata Tuhan.
2) Paradoks
Paradoks adalah majas yang mengandung pertentangan antara pernyataan dan
fakta yang ada.

Contoh;
a) Aku merasa sendirian di tengah kota Jakarta yang ramai ini.
b) Hatiku merintih di tengah hingar bingar pesta yang sedang berlangsung ini.
3) Hiperbola
Majas hiperbola adalah majas yang berupa pernyataan berlebihan dari
kenyataannya dengan maksud memberikan kesan mendalam atau meminta
perhatian.
Contoh:
a) Suaranya menggelegar membelah angkasa.
b) Tubuhnya tinggal kulit pembalut tulang.
4) Litotes
Litotes adalah majas yang menyatakan sesuatu dengan cara yang berlawanan
dari kenyataannya dengan mengecilkan atau menguranginya. Tujuannya untuk
merendahkan diri.
Contoh:
a) Makanlah seadanya hanya dengan nasi dan air putih saja.
b) Mengapa kamu bertanya pada orang yang bodoh seperti saya
ini?
5. Majas Oksimoron : adalah gaya bahasa yang mengandung pertentangan
dengan mempergunakan kata-kata yang berlawanan dalam frasa yang
sama. Contoh : Keramah-tamahan yang bengis
6. Majas Anakronisme : Adalah gaya bahasa yang menunjukkan adanya ketidak
sesuaian uraian dalam karya sastra dalam sejarah, sedangkan sesuatu yang
disebutkan belum ada saat itu. Contoh : dalam tulisan Cesar, Shakespeare
menuliskan jam berbunyi tiga kali (saat itu jam belum ada)
7. Majas Reptisi adalah perulangan bunyi, suku kata, kata atau bagian kalimat
yang dianggap penting untuk memberi tekanan dalam sebuah konteks yang
sesuai
8. Majas Kontradiksi interminus: Pernyataan yang bersifat menyangkal yang
telah disebutkan pada bagian sebelumnya. Contoh: Andi mengundang semua
temannya, kecuali Dono.
9. Majas Hiperbola
wanita itu cantik sekali,secantik bidadari surga
anak itu nakal sekali,syetanpun takut padanya
suara merdunya hingga terdengar diluar angkasa

C. Majas Sindiran

Majas Perbandingan ialah kata-kata berkias yang menyatakan sindiran untuk
meningkatkan kesan dan pengaruhnya terhadap pendengar atau pembaca”.
Majas sindirian dibagi menjadi:
1) Ironi
Ironi adalah majas yang menyatakan hal yang bertentangan dengan maksud
menyindir.
Contoh:
a) Ini baru siswa teladan, tidak pernah mengerjakan tugas.
b) Bagus sekali tulisanmu sampai tidak dapat dibaca.
2) Sinisme
Sinisme adalah majas yang menyatakan sindiran secara langsung.
Contoh :
a) Perkataanmu tadi sangat menyebalkan, tidak pantas diucapkan oleh orang
terpelajar sepertimu.
b) Lama-lama aku bisa jadi gila melihat tingkah lakumu itu.
3) Sarkasme
Sarkasme adalah majas sindiran yang paling kasar. Majas ini biasanya
diucapkan oleh orang yang sedang marah.
Contoh:
a) Mau muntah aku melihat wajahmu, pergi kamu!
b) Dasar kerbau dungu, kerja begini saja tidak becus!
4) Majas Satire Adalah ungkapan yang menggunakan sarkasme, ironi, atau
parodi, untuk mengecam atau menertawakan gagasan, kebiasaan,
dll. Ungkapan yang menertawakan atau menolak sesuatu. Contoh : Ya, Ampun!
Soal mudah kayak gini, kau tak bisa mengerjakannya!
5)

Majas Innuendo Adalah gaya bahasa sindiran dengan mengecilkan
kenyataan yang sebenarnya. Contoh : Ia menjadi kaya raya karena
mengadakan kemoersialisasi jabatannya

D. Majas Penegasan
Majas Perbandingan ialah kata-kata berkias yang menyatakan penegasan
untuk meningkatkan kesan dan pengaruhnya terhadap pendengar atau
pembaca”.Majas penegasan terdiri atas tujuh bentuk berikut.
1) Pleonasme

Pleonasme adalah majas yang menggunakan kata-kata secara berlebihan
dengan maksud menegaskan arti suatu kata.
Contoh:
a) Semua siswa yang di atas agar segera turun ke bawah.
b) Mereka mendongak ke atas menyaksikan pertunjukan pesawat tempur.
c) Bagi yang telah dipanggil namanya, silakan maju ke depan.
2) Repetisi
Repetisi adalah majas perulangan kata-kata sebagai penegasan.
Contoh:
a) Dialah yang kutunggu, dialah yang kunanti, dialah yang kuharap.
b) Marilah kita sambut pahlawan kita, marilah kita sambut idola kita, marilah
kita sambut putra bangsa.
3) Paralelisme
Paralelisme adalah majas perulangan yang biasanya ada di dalam puisi.
Contoh:
Cinta adalah pengertian
Cinta adalah kesetiaan
Cinta adalah rela berkorban
4) Tautologi
Tautologi adalah majas penegasan dengan mengulang beberapa kali
sebuah
kata
dalam
sebuah kalimat dengan maksud menegaskan. Kadang pengulangan itu
menggunakan
kata bersinonim.
Contoh:
a) Bukan, bukan, bukan itu maksudku. Aku hanya ingin bertukar pikiran saja.
b) Seharusnya sebagai sahabat kita hidup rukun, akur, dan bersaudara.
5) Klimaks
Klimaks adalah majas yang menyatakan beberapa hal berturut turut dan
makin
lama
makin meningkat.
Contoh:
a) Semua orang dari anak-anak, remaja, hingga orang tua ikut antri minyak.
b) Ketua Rt, Rw, kepala desa, gubernur, bahkan presiden sekalipun tak berhak
mencampuri urusan pribadi seseorang.
6) Antiklimaks
Antiklimaks adalah majas yang menyatakan beberapa hal berturut turut
yang
makin
lama menurun.
a) Kepala sekolah, guru, dan siswa juga hadir dalam acara syukuran itu.

b) Di kota dan desa hingga pelosok kampung semua orang merayakan HUT RI ke
-62.
7) Retorik
Retorik adalah majas yang berupa kalimat tanya namun tak memerlukan
jawaban.
Tujuannya memberikan penegasan, sindiran, atau menggugah.
Contoh:
a) Kata siapa cita-cita bisa didapat cukup dengan sekolah formal saja?
b) Apakah ini orang yang selama ini kamu bangga-banggakan ?
d. Majas Pertentangan
8)
Majas Koreksio Adalah gaya bahasa yang mula-mula menegaskan
sesuatu, tetapi kemudian memperbaikinya. Contoh : Silakan pulang saudarasaudara, eh maaf, silakan makan.
9) Majas Asindeton Adalah gaya bahasa yang menyebutkan secara berturutturut tanpa menggunakan kata penghubung agar perhatian pembaca beralih
pada hal yang disebutkan. Contoh : Dan kesesakan kesedihan, kesakitan,
seribu derita detik-detik penghabisan orang melepaskan nyawa.
10)
Polisindenton: Pengungkapan suatu kalimat atau wacana, dihubungkan
dengan kata penghubung.
11) Majas Interupsi adalah gaya bahasa yang menggunakan kata-kata atau
bagian kalimat yang disisipkan di dalam kalimat pokok untuk lebih
menjelaskan sesuatu dalam kalimat. Contoh : Tiba-tiba ia-suami itu disebut
oleh perempuan lain.
12) Majas Eksklmasio Adalah gaya bahasa yang menggunakan kata-kata seru
atau tiruan bunyi. Contoh : Wah, biar ku peluk, dengan tangan menggigil.
13) Majas Enumerasio Adalah beberapa peristiwa yang membentuk satu
kesatuan, dilukiskan satu persatu agar tiap peristiwa dalam keseluruhannya
tanpak dengan jelas. Contoh : Laut tenang. Di atas permadani biru itu tanpak
satu-satunya perahu nelayan meluncur perlahan-lahan. Angin berhempus
sepoi-sepoi. Bulan bersinar dengan terangnya. Disana-sini bintang-bintang
gemerlapan. Semuanya berpadu membentuk suatu lukisan yang haromonis.
Itulah keindahan sejati.
14)
Majas
Silepsis
dan
Zeugma
Adalah
gaya
dimana
orang
mempergunakan dua konstruksi rapatan dengan menghubungkan sebuah kata
dengan dua kata yang lain, sebenarnya hanya salah satunya yang mempunyai
hubungan dengan kata pertama. Contoh : ia menundukkan kepala dan
badannya untuk memberi hormat kepada kami.
15)
Majas Apofasis atau Preterisio Adalah gaya bahasa dimana penulis
atau pengarang menegaskan sesuatu, tetapi tampaknya menyangkal. Contoh :
Saya tidak mau mengungkapkan dalam forum ini bahwa saudara telah
menggelapkan ratusan juta rupiah uang negara

15) Majas Aliterasi: Adalah gaya bahasa berupa perulangan bunyi vokal yang
sama. Contoh : Keras-keras kena air lembut juga
16)
Majas Paralelisme: Adalah gaya bahasa penegasan yang berupa
pengulangan kata pada baris atau kalimat. Contoh : Jika kamu minta, aku akan
datang
18) Majas Antanaklasis adalah yang mengandung ulangan kata yang sama
dengan makna yang berbeda. Contoh : Ibu membawa buah tangan, yaitu buah
apel merah
19)
Majas Anastrof atau Inversi Adalah gaya bahasa yang dalam
pengungkapannya predikat kalimat mendahului subejeknya karena lebih
diutamakan. Contoh : Pergilah ia meninggalkan kami, keheranan kami melihat
peranginya.
20) Majas Retoris Adalah pernyataan yang dipergunakan dalam pidato atau
tulisan dengan tujuan untuk mencapai efek yang lebih mendalam dan
penekanan yang wajar, dan sama sekali tidak menghendaki adanya suatu
jawaban. Contoh : Siapakah yang tidak ingin hidup ?
21) Majas Elipsis Adalah gaya bahasa yang berwujud menghilangkan suatu
unsur kalimat yang dengan mudah dapat diisi atau ditafsirkan sendiri oleh
pembaca. Contoh : Kami ke rumah nenek ( penghilangan predikat pergi )
22) Majas Alonim Penggunaan varian dari nama untuk menegaskan.
23) Majas Kolokasi Asosiasi tetap antara suatu kata dengan kata lain yang
berdampingan dalam kalimat.
24) Majas Pararima Pengulangan konsonan awal dan akhir dalam kata atau
bagian kata yang berlainan.
25) Majas Preterito Ungkapan penegasan dengan cara menyembunyikan maksud
yang sebenarnya.
26) Majas Sigmatisme Pengulangan bunyi “s” untuk efek tertentu.
E. MAJAS PERTAUTAN
1. Metominia atau Netonimia
Metonimia atau Netonimia adalah “Ungkapan yang menyatakan suatu pegertian dengan kata-kata
yang sebenarnya dengan kata yang ditautkan atau berasosiasi dengan kata tersebut”.
Contoh:
- Si kaos merah berusaha mencetak gol. (orang yang memakai kaos merah)
- Atlet andalan kita mendapat Perak. (juara ke-2)
- Si kulit bundar ditendang sampai ujung lapangan. (Bola)

2. Sinekdok
Sinekdok adalah “Majas Pertautan yang menyatakan pengertian yang bersifat meluas atau
menyempit”. Sinekdok dibagi menjadi 2:
a). Sinekdok Pars Prototo
“Majas Pertautan yang mengucapkan sebagian tetapi mencakup keseluruhan”.
Contoh:
- Sudah 2 hari ia tidak menunjukkan batang hidungnya.(Dirinya)
- Setiap kepala dikenakan pajak. (Keluarga)
b). Sinekdok Totem Proparte
“Majas Pertautan yang menyebutkan keseluruhan tetapi hanya sebagian yang dimaksud”
Contoh:
- Indonesia kembali mempertahankan Piala Thomas. (Tim Bulu Tangkis)
- Jateng akan mempertahankan peringkatnya pada MTQ tingkat Nasional. (Tim MTQ Jateng)
3. Alusio
Alusio adalah “Majas Pertautan yang berupa penunjukkan secara tidak langsung atau sindiran
tentrang suatu peristiwa, hal, tokoh berdasarkan ucapan umum (ungkapan, pantun, peribahasa, dll)
yang adakalanya tidak diselesaikan”.
Contoh:
- Kalau tidak tahu, jangan diam. Malu bertanya………
- Biasanya kalau sudah bicara, Tong kosong…….
4. Antonomasia adalah sebuah majas perbandingan yang menyebutkan sesuatu bukan dengan nama
asli dari benda tersebut, melainkan dari salah satu sifat benda tersebut.Penggunaan sifat sebagai
nama diri atau nama diri lain sebagai nama jenis.
Contoh:




Si Gemuk
Si Lincah
Si Pintar

5. Paralisme
Kau berkertas putih

Kau bertinta hitam
Kau beratus halaman
Kau bersampul rapi

Majas Perulangan
Majas perulangan meliputi aliterasi,antanaklasis, kiasmus, repetisi, dan pararelisme.
a. Aliterasi
Adalah majas yang memanfaatkan kata-kata yang permulaannya sama bunyinya.
Contoh:
Dengarlah dendang durjana
Lelaki tua putra Madura:
(Dari Lagu Nelayan Selat Madura karya Djuwastin Hasugian)
b. Antanaklasis
Adalah majas yang mengandung ulangan kata yang sama dengan makna yang berbeda.
Contoh:
Pintu-pintu awan, nadi-nadi cahaya
dan kegelapan, rimba sepi dan kejadian..
(Dari Mimpi karya Abdul Hadi W.M )
c. Repetisi
Adalah majas perulangan kata sebagai penegasaan yang dirunut dalam baris yang sama.
Contoh:
Dalam kesunyian malam waktu
Tidak berpawang tidak berkawan
(Dari Dibawa Gelombang karya Sanusi Pane)

d. Pararelisme
Adalah majas perulangan kata yang disusn dalam baris yang berbeda.
Contoh:
Sunyi itu duka
Sunyi itu kudus
Sunyi itu lupa
Sunyi itu lapus
e. Kiasmus
Adalah majas yang berisi perulangan dan sekaligus merupakan inversi.
Contoh:
karena malam bukan siangnya gelombang
dan siang bukan malamnya jalang
http://hermesgarpesimanullang.blogspot.com/2011/01/majas-dan-penjelasannya.html
f. Anafora
Adalah repetisi di kata pertama.
Ex: Madu yang manis, madu yang telah habis.
kucari kau dlm toko-toko, kucari kau krn cemas krn sayang, kucari kau karena sayang krn bimbang,
kucari kau krn kaya mesti diganyang