TUGAS SISTEM PENGEN DALIAN MANAJEMEN

TUGAS SISTEM PENGENDALIAN
MANAJEMEN

Nama Kelompok :
Risda Aulia (A1C014113)
Rolin Ega Pranata (A1C014119)
Sharin Umratul Mahmudah (A1C014126)
Siti Zoraya Ifa Rianda (A1C014135)
Suriami (A1C014140)

RUANG LINGKUP DAN KERANGKA KONSPETUAL
SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN
BAB I
LATAR BELAKANG
Menurut Suadi, Sistem Pengendalian Manajemen adalah sebuah system yang
terdiri dari beberapa sub system yang saling berkaitan yaitu :

pemrogaman,

penganggaran, akuntansi, pelaporan, dan pertanggung jawaban untuk membantu


manajemen mempengaruhi orang lain dalam sebuah perusahaan, agar mau mencapai
tujuan perusahaan melalui strategi secara efektif dan efisien (1999:8-9).
Kegiatan pengendalian dapat diklasifikasikan dalam dua jenis yaitu, pengendalian
manajemen (management control) dan pengendalian operasional (operational control).
Pengendalian manajemen mengarah pada pengendalian kegiatan secara menyeluruh
demi mendapatkan keyakinan bahwa strategi perusahaan telah dijalankan secara
efektif dan efisien. Sedangkan pengendalian operasional hanya menyangkut tugastugas tertentu yang telah dilaksanakan secara efektif dan efisien.
Dalam

kaitannya

dengan

fungsi

manajemen,

pengendalian

manajemen


merupakan penerapan semua fungsi manajemen. Dikatakan demikian, karena dalam
pelaksanaan pengendalian manajemen meliputi kegiatan perencanaan operasional
perusahaan, pengorganisasian kegiatan, koordinasi kegiatan, pengendalian kegiatan
dan pembinaan pelaksanaan kegiatan. Konsep system pengendalian manajemen juga
diartikan sebagai manajemen secara keseluruhan. System pengendalian manajemen
adalah system yang menyeluruh ke semua spek kegiatan perusahaan. Dalam proses
pengendalian manajemen terdapat beberapa bagian kegiatan, yaitu : penyusunan
program, penyusunan anggaran, pelaksanaan dan pengukuran kegiatan, serta
pelaporan dan analisis kegiatan. Sedangkan dalam struktur perusahaan terdapat
beberapa hal yaitu : struktur organisasi, aliran organisasi, pusat pertanggungjawaban
dan pelimpahan wewenang, serta tolak ukur prestasi dan motivasi.

BAB II
PEMBAHASAN

A.Konsep-konsep Pengendalian
Pengendalian secara umum dapat diartikan sebagai upaya yang dilakukan
manajemen agar pelaksanaan tidak menyimpang dari rencana yang telah ditetapkan.
Sukarno


(1965:104)

mengatakan

bahwa

pengendalian

adalah

tugas

untuk

mencocokkan sampai dimana program atau rencana yang telah digariskan itu
dilaksanakan. Lebih lanjut Subardi (1997:208) mengatakan bahwa pengendalian adalah

salah satu fungsi manajemen yang merupakan pengukuran dan koreksi semua
kegiatan dalam rangka memastikan bahwa tujuan-tujuan dan rencana-rencana

organisasi dapat terlaksana dengan baik.
Mulyadi (1984:108) mengemukakan bahwa pengendalian adalah suatu sistem
atau proses dimana pelaksanaan pengendalian dan tindakan dibandingkan dan
hasilnya berfungsi sebagai dasar untuk menetapkan reaksi yang memadai terhadap
hasil-hasil pelaksanaan tersebut. Definisi-definisi termasuk mengandung makna bahwa
pengendalian merupakan salah satu fungsi manajemen yaitu mengusahakan agar
segala sesuatu pekerjaan berjalan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan.
Menurut Ibnu Samsi (1994:148) pengendalian merupakan salah satu fungsi
manajemen yang dibutuhkan untuk menjamin agar semua keputusan, rencana dan
pelaksanaan kegiatan mencapai tujuan dengan hasil yang baik dan efisien. Senada
dengan pengertian tersebut, Indriyo (1990:54) menjelaskan bahwa ada tiga tahap
dalam proses pengendalian:
1. Proses penentuan standar
2. Proses evaluasi dan penilaian
3. Proses perbaikan
Berdasarkan definisi yang telah dikemukakan para ahli, maka dapat disimpulkan
bahwa pengendalian adalah suatu proses atau sistem yang bertujuan untuk
mengetahui kondisi dari kegiatan atau pekerjaan yang dilakukan apakah pekerjaan
tersebut dilakukan sesuai dengan rencana atau tidak, dan jika tidak harus segera
dilakukan perbaikan.

Konsep dasar dalam sistem pengendalian manajemen yaitu membuat sebuah
organisasi untuk mencapai sasaran yang diinginkan dalam hal ini tujuan yang ingin
dicapai organisasi tersebut. Seperti yang telah disinggung dalam pembahasan diatas
bahwa dalam menjalankan dan melaksanakan pengendalian, maka dibutuhkan sebuah
strategi yang baik.

B.Organisasi dan stuktur Organisasi
1.1 Organisasi

Organisasi adalah hasil-hasil proses pengorganisasian dan pengelompokan
secara terstukutur manusia yang bekerja sama untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu.
Dalam penyusunan organisasi yang digunakan sebagai dasar untuk mendesain dan
mengembangkan SPM perlu mempertimbangkan:
1) Teori organisasi, adalah deskripsi mengenai perilaku organisasi. Teori organisasi
membahas pandangan-pandangan yang mungkin mempengaruhi pola atau
keadaan organisasi. Pandangan-pandangan tersebut merupakan variable
penting yang harus dipahami dan dipertimbangkan oleh pendesain SPM agar
SPM dapat digunakan sebagai alat yang baik bagi manajemen.
2) Elemen-elemen organisasi, adalah semua dimensi yang mempengaruhi
efektivitas organisasi. Organisasi merupakan alat bagi manajemen untuk

mencapai tujuan organisasi. Sebagai suatu alat, organisasi beserta elemenelemennya mungkin perlu dilakukan perubahan-perubahan sesuai dengan
pengaruh lingkungan agar organisasi berfungsi dengan baik. Namun, perubahan
organisasi hendaknya tidak dilakukan terlalu sering atau terlalu tajam karena
dapat menimbulkan frustrasi. Para manajer dan karyawan memerlukan waktu
agar dapat beradaptasi dengan organisasi yang baru. Elemen-elemen organisasi
mempengaruhi cara-cara berfungsinya SPM.

1.2 Sifat Organisasi
Organisasi dapat didefinisikan sebagai suatu system interaksi kegiatan antara
dua individu atau lebih yang diarahkan dalam rangka mencapai tujuan-tujuan tertentu.
Organisasi dalam suatu perusahaan umumnya mempunyai jangka hidup yang relative
lama, bersifat permanen, dan rumit. Suatu organisasi memiliki tiga komponen pokok
organisasi sebagai berikut :
a. System Interaksi
Organisasi adalah suatu system interaksi yaitu eksistensi dua atau lebih orangorang yang mempunyai hubungan ketergantungan di dalam mencapai tujuan;
sehingga perlu adanya pembagian tugas, kekuasaan, dan tanggung jawab
antaranggota atau bagian organisasi dan pengarahan untuk mencapai tujuan.
b. Hidup Terus

System interaksi kegiatan di dalam suatu organisasi adalah hidup terus dalam

arti bahwa interaksi antara individu atau bagian organisasi tersebut berjalan terus
dan relative stabil.
c. Eksklusif
Suatu organisasi adalah suatu kesatuan usaha yang eksklusif yang berbeda
dengan suatu kelompok tertentu atau suatu masyarakat. Perbedaan tersebut terletak
pada ukuran stuktur yang kompleks. Kompleksitas stuktur tersebut menjelaskan
adanya integrasi vertical dan horizontal.
Dalam hubungannya dengan komponen-komponen suatu organisasi tersebut di
atas, terdapat tiga masalah organisasi yang berhubungan dengan SPM, yaitu :
a. Keanggotaan Organisasi
Dalam suatu system, keanggotaan organisasi diasosiasikan dengan frekuensi
dan isi interaksi antaranggota atau bagian organisasi dalam rangka mencapai tujuantujuan tertentu.
b. Batas-batas Organisasi
Penentuan batas-batas antarbagian dalam suatu organisasi tergantung analis
organisasi dalam menentukan batas formal suatu organisasi. Penentuan batas-batas
ini dipengaruhi oleh : (1) jenis perusahaan, (2) luasnya kegiatan perusahaan, (3)
daerah operasi, (4) dan factor-faktor lainnya.
c. Lingkungan Organisasi
Lingkungan organisasi adalah pola semua kondisi-kondisi atau factor-faktor
eksternal yang mempengaruhi atau menuntun organisasi kearah kesempatankesempatan atau ancaman-ancaman pada kehidupan dan pengembangannya. Jadi,

lingkungan

organisasi

menimbulkan

kendala-kendala

yang

bias

berbentuk

kesempatan atau ancaman, atau kesempatan dan ancaman.

1.3 Struktur Organisasi
Struktur organisasi adalah susunan system hubungan antarposisi-posisi
kepimimpinan yang ada dalam suatu organisasi. Struktur tersebut adalah hasil dari


pertimbangan dan kesadaran tentang pentingnya perencanaan atas penentuan
kekuasaan, tanggung jawab, dan spesialisasi setiap anggota organisasi. Atas dasar
penentuan tersebut maka penentuan struktur organisasi harus meliputi pula penentuan
hierarki dalam organisasi, yaitu :
a. Hierarki Vertikal
Menunjukkan diferensiasi kekuasaan dan tanggung jawab. Oleh karena itu,
setiap peringkat vertical dalam suatu struktur organisasi menunjukkan perbedaan
peringkat kekuasaan dan tanggung jawab.
b. Hierarki Horizontal
Menunjukkan diferensiasi spesialisasi antarunit-unit yang ada dalam struktur
organisasi yang bersangkutan. Proses penentuan hierarki horizontal ini dinamakan
departementalisasi. Departementalisasi adalah pengelompokan para karyawan ke
dalam unit-unit organisasi yang didasarkan pada keahlian dan spesialisasi mereka,
karyawan dengan keahlian dan spesialisasi serupa dikelompokkan pada unit yang
sama.
Untuk tujuan pengendalian manajemen, penyesuaian departemen-departemen
dalam suatu stuktur organisasi dapat digolongkan ke dalam tiga cara utama, yaitu :
1. Stuktur Organisasi Fungsional
Adalah stuktur organisasi yang disusun berdasar fungsi-fungsi pokok organisasi
dalam rangka mencapai tujuannya. Dalam organisasi fungsional, setiap manajer

bertanggung jawab terhadap salah satu dari berbagai fungsi yang ada dalam
organisasi. Semua fungsi dalam organisasi tersebut secara kolektif dilibatkan dalam
pencapaian tujuan organisasi.
2. Struktur Organisasi Divisional
Adalah struktur organisasi yang disusun berdasar divisi-divisi (unitbisnisunitbisnis) yang dibentuk dalam rangka mencapai tujuan organisasi
3. Stuktur Organisasi Matrik
Adalah struktur organisasi yang disusun berdasar dua tanggung jawab penting
untuk mencapai tujuan organisasi yaitu : (1) unit-unit fungsional yang bertanggung

jawab terhadap kegiatan fungsi, (2) unit-unit proyek yang bertanggung jawab
terhadap aktivitas proyek-proyek.

Dalam struktur organisasi matrik terdapat dua dimensi yaitu :
 Demensi transaksi, adalah unit organisasi yang dipimpin oleh manajer unit-unit
proyek yang bertanggung jawab atas transaksi-transaksi dengan para
pelanggan.
 Demensi sumber, adalah unit organisasi yang dipimpin oleh manajer unit-unit
fungsional yang bertanggung jawab atas penyediaan sumber-sumber yang
diperlukan.


C.Fungsi-fungsi Manajemen
Penting untuk diingat, bahwa manajemen adalah suatu bentuk kerja. Manajer
dalam melakukan pekerjaannya, harus melaksanakan kegiatan-kegiatan tertentu, yang
dinamakan Fungsi-fungsi Manajemen, yang terdiri dari :
1. Planning (Perencanaan)
Menentukan tujuan-tujuan yang hendak dicapai selama satu masa yang akan
dating dan apa yang harus diperbuat agar dapat mencapai tujuan-tujuan itu.
2. Organizing (Pengorganisasian)
Mengelompokkan dan menentukan berbagai kegiatan penting dan memberikan
kekuasaan untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan itu.
3. Staffing (Tenaga Kerja)
Menentukan

keperluan-keperluan

sumber

daya

manusia,

pengerahan,

penyaringan, latihan dan pengembangan tenaga kerja.
4. Motivating (Dorongan)
Mengarahkan / menyalurkan prilaku manusia kearah tujuan-tujuan.
5. Controlling (Pengawasan)
Mengukur

pelaksanaan

dengan

tujuan-tujuan,

menentukan

sebab-sebab

penyimpangan dan mengambil tindakan-tindakan korektif bilama diperlukan.

Perlu disadari bahwa untuk mengetahui Fungsi-Fungsi Manajemen, banyak
sekali fungsi-fungsi manajemen yang dikemukan para ahli dan untuk mempermuda
analisis para ahli mengemukakan bahwa manajemen terdiri dari beberapa Fungsi
Fundamental. Untuk lebih jelasnya dan sebagai bahan perbandingan, penulis akan
mengemukakan pendapat beberapa ahli tentang Fungsi-Fungsi Manajemen, yaitu :
FUNGSI-FUNGSI MANAJEMEN MENURUT :
G.R. TERRY

JOHN

1.PLANNING

MEE
1.PLANNING

ALLEN
1.LEADING

1.PLANNING

2.ORGANIZI

2.ORGANIZI

2.PLANNIN

2.PROGRAMM

NG

NG

G

ING

3.ACTUATIN

3.MOTIVATI

3.ORGANIZI

3.BUDGETTIN

G

NG

NG

G

4.CONTROL

4.CONTROL

4.CONTROL

4.SYSTEM

LING
HENRY

LING
HAROLD

LING
DR.S.P.

W.H.NEWMAN

FAYOL

F.

KOONTZ &

LOUIS

A.

MC.NAMARA

SIAGIAN

CYVIL
1.PLANNING

O’DONNEL
1.PLANNING

1.PLANNIN

1.PLANNING

2.ORGANIZI

2.ORGANIZI

G

2.ORGANIZIN

NG

NG

2.ORGANIZI

G

3.COMMAND

3.STAFFING

NG

3.ESSEMBLIN

ING

4.DIRECTIN

3.MOTIVATI

G

4.COORDIN

G

NG

RESOORCES

ATING

5.CONTROL

4.CONTROL

4. DIRECTING

5.CONTROL

LING

LING

5.CONTROLLI

5.EVALUATI

NG

LING
LUTHER

LYNDALL F.

NG
JOHN.D.

PROF.DRS.O

GULLICK

URWICK

MILLET

EY LING LEE

1.PLANNING

1.FRECASTI

1.DIRECTIN

1.PERENCAN

2.ORGANIZI

NG

G

AAN

NG

2.PLANNING

2.FASILITAT

2.PENGORGA

3.STAFFING

3.ORGANIZI

ING

NISASIAN

4.DIRECTIN

NG

3.PENGARAH

G

4.COMMAND

AN

5.COORDIN

ING

4.PENGKOOR

ATING

5.COORDIN

DINASIAN

6.REPORTIN

ATING

5.PENGONTR

G

6.CONTROL

OLAN

7.BUDGETTI

LING

NG

Dengan melihat fungsi-fungsi manajemen yang dikemukakan oleh para ahli,
Nampak bahwa umumnya para ahli menempatkan Fungsi “Perencanaan” pada awal
fungsi manajemen karena fungsi-fungsi lain tidak bias dilakasanakan dengan baik
apabila tidak direncanakan terlebih dahulu.
Menurut Robert Tanembaum, mengemukakan bahwa pembagian fungsi-fungsi
manajemen oleh para ahli tidak sama, oleh karena :


Kompleksnya

perusahaan

karena

jumlahnya

sangat

besar,

maupun

karena

perkembangan lapangan usaha dan organisasi yang berbeda-beda.
 Tidak adanya persamaan terminology di antara ratusan pengarang menyangkut konsep
yang sama.
 Pemakaian kata-kata tanpa memperhatikan dengan serius arti dan nilainya.
 Oleh masing-masing pengarang kurang diuraikan fungsi-fungsi manajemen lainnya.
 Kadang-kadang diselipkan soal teknik, kemahiran di antara fungsi-fungsi manajer.
 Mencampur adukkan fungsi dan proses.

D. Kerangka Konseptual Sistem Pengendalian Manajemen
Sistem adalah suatu kegiatan yang telah ditentukan caranya dan biasanya
dilakukan berulang-ulang. Dalam konteks SPM, menurut Suadi (1995) maka sistem
adalah

sekelompok

komponen

yang

masing-masing

saling

menunjang-saling

berhubungan maupun yang tidak, yang keseluruhannya merupakan sebuah kesatuan.
Pengendalian adalah proses mengarahkan sekumpulan variabel untuk mencapai
tujuan atau sasaran yang telah ditetapkan sebelumnya. Menurut Hansen dan Mowen
(1995) pengendalian adalah proses penetapan standar, dengan menerima umpan balik
berupa kinerja sesungguhnya, dan mengambil tindakan yang diperlukan jika kinerja

sesungguhnya berbeda secara signifikan dengan apa yang telah direncanakan
sebelumnya.
Manajemen adalah seni mencapai tujuan melalui tangan orang lain. Pengertian
manajemen yang lain adalah proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan,
dan pengendalian pekerjaan anggota organisasi, serta pengendalian sumber daya
organisasi untuk mencapai tujuan bekerja bersama.
Sistem pengendalian manajemen adalah suatu proses dan struktur yang tertata
secara sistematik yang digunakan manajemen dalam pengendalian manajemen
Menurut Marciariello dan Kirby (1994) SPM sebagai perangkat struktur komunikasi
yang saling berhubungan yang memudahkan pemrosesan informasi dengan maksud
membantu manajer mengkoordinasikan bagian-bagian yang ada dan pencapaian tujuan
organisasi secara terus menerus.
Pengendalian manajemen merupakan proses dengan mana para manajer
mempengaruhi anggota organisasi lainnya untuk mengimplementasikan strategi
organisasi. Pengendalian manajemen terdiri atas berbagai kegiatan, meliputi :
 Merencanakan apa yang seharusnya dilakukan oleh organisasi.
 Mengkoordinasikan aktivitas-aktivitas dari beberapa bagian organisasi.
 Mengkomunikasikan informasi.
 Mengevaluasi informasi.
 Memutuskan tindakan apa yang seharusnya diambil jika ada.
 Keselarasan tujuan organisasi
Fungsi pengendalian manajemen :
 Mencegah terjadinya penyimpangan, kelalaian dan kelemahan sehingga tidak
terjadi kerugian yang diinginkan.
 Memperbaiki kesalahan dan penyelewengan agar pelaksanaan pekerjaan tidak
mengalami hambatan dan peborosan-pemborosan.
 Mempertebal rasa tanggung jawab terhadap pegawai yang diserahi tugas dan
wewenang dalam pelaksanaan pekerjaan.
 Mendidik para pegawai untuk melaksanakan pekerjaan sesuai dengan prosedur
yang telah ditetapkan.

Sistem pengendalian manajemen mempunyai beberapa ciri penting, yaitu :
 Sistem pengendalian manajemen digunakan untuk mengendaliakan seluruh
organisasi, termasuk pengendalian terhadap seluruh sumber daya (resources)
yang digunakan, baik manusia, alat-alat dan teknologi, maupun hasil yang
diperoleh organisasi, sehingga proses pencapaian tujuan organisasi dapat
berjalan lancar.
 Pengendalian manajemen bertolak dari strategi dan teknik evaluasi yang
berintegrasi dan menyeluruh, serta kurang bersifat perhitungan yang pasti dalam
mengevaluasi sesuatu.
 Pengendalian manajemen lebih beriorientasi pada manusia, karena pengendalian
manajemen lebih ditujukan untuk membantu manager mencapai strategi
organisasi dan bukan untuk memperbaiki detail catatan.

BAB III
KESIMPULAN
Pengendalian

manajemen

merupakan

proses

dimana

para

manajer

mempengaruhi anggota organisasi lainnya untuk mengimplementasikan strategi
organisasi. Manajer dalam melakukan pekerjaannya, harus melaksanakan kegiatankegiatan tertentu, yang dinamakan Fungsi-fungsi Manajemen, seperti yang sudah di
bahas sebelumnya. Untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu dalam pengembangan
manajemen maka diperlukan penyusunan organisasi secara terstruktur sebagai dasar
untuk mendesain dan mengembangkan SPM

DAFTAR PUSTAKA:

Supriyono, 2000, “Sistem Pengendalian Manajemen”,
Edisi Pertama, Yogyakarta: BPFE.
Bambang. Hariadi. 2002. ”Akuntansi Manajemen”.
Edisi

Pertama,

Jakarta. BPFE

Cetakan

Pertama.

Desember.