241763133 Cara Pelaksanaan Pengujian dalam Proses Penilaian dalam Pendidikan
CARA PELAKSANAAN
PENGUJIAN DALAM PROSES
PENILAIAN DALAM
PENDIDIKAN BIOLOGI
Oleh :
Muhammad Reza Pahlevi
12317244009
Pendidikan Biologi Internasional
Menurut Depdik-bud (1994), dikatakan bahwa
jenis penilaian yang dilaksanakan di SMA
didasarkan pada:
1. Pemberian tugas
2. Ulangan Harian
3. Ulangan umum
PEMBERIAN TUGAS
Tugas dan pekerjaan rumah dilaksanakan untuk setiap
mata pelajaran di setiap tingkatan/kelas. Pemberian tugas
dan pekerjaan rumah dilakukan secara terus menerus
dengan menggunakan teknik yang bervariasi, sesuai
dengan karakteristik mata pelajaran (pokok bahasan).
Pelaksanaan pemberian tugas dan pekerjaan rumah
hendaknya memperhatikan ketentuan-ketentuan berikut.
a) Jumlah tugas dan pekerjaan rumah hendaknya tidak
memberatkan siswa.
b) Tujuan pokok pemberian tugas dan pekerjaan rumah
adalah agar siswa dapat menerapkan atau
menggunakan apa yang telah dipelajarinya.
Contohnya : Siswa ditugasi mengumpulkan bahan (melalui
kegiatan wawancara, pengamatan, atau membaca) secara
perorangan atau kelompok,
ULANGAN HARIAN
Pengertian ulangan dalam Permendiknas No.20 Tahun
2007 yaitu kegiatan yang dilakukan untuk mengukur
pencapaian kompetensi peserta didik secara
berkelanjutan dalam proses pembelajaran, untuk
memantau kemajuan, dan melakukan perbaikan
pembelajaran
Ulangan harian merupakan kegiatan yang dilakukan
oleh pendidik secara periodik untuk menilai/mengukur
pencapaian kompetensi setelah menyelesaikan satu
kompetensi dasar (KD) atau lebih. Ulangan Harian
merujuk pada indikator dari setiap KD.
Ulangan harian dapat dilakukan dalam bentuk tulis,
lisan/mencongak, dan perbuatan pada setiap akhir
pokok bahasan. Ulangan harian dilaksanakan minimal
4 kali dalam satu semester.
CONTOH SOAL ULANGAN
HARIAN
ULANGAN TENGAH
SEMESTER
Ulangan tengah semester merupakan kegiatan
yang dilakukan oleh pendidik untuk mengukur
pencapaian kompetensi peserta didik setelah
melaksanakan 8 – 9 minggu kegiatan
pembelajaran.
Cakupan
ulangan
tengah
semester meliputi seluruh indikator yang
merepresentasikan seluruh KD pada periode
tersebut. Bentuk Ulangan Tengah Semester
selain tertulis dapat juga secara lisan,
praktik/perbuatan, tugas dan produk.
ULANGAN AKHIR SEMESTER
Ulangan akhir semester adalah kegiatan yang
dilakukan oleh pendidik untuk mengukur
pencapaian kompetensi peserta didik di akhir
semester. Cakupan ulangan akhir semester
meliputi
seluruh
indikator
yang
merepresentasikan semua KD pada satu
semester. Ulangan akhir semester dapat
berbentuk tes tertulis, lisan, praktik/perbuatan
pengamatan, tugas, produk.
CONTOH SOAL ULANGAN
UMUM AKHIR SEMESTER
PENILAIAN OTENTIK
Wiggins (1990) mendefinisikan asesmen autentik
sebagai upaya pemberian tugas kepada peserta
didik yang mencerminkan prioritas dan tantangan
yang
ditemukan
dalam
aktivitas-aktivitas
pembelajaran, seperti meneliti, merevisi dan
membahas artikel, memberikan analisa oral
terhadap peristiwa,
dan berkolaborasi dengan
antarsesama melalui debat.
ASSESMEN OTENTIK
Asesmen autentik cenderung fokus pada tugastugas kompleks atau kontekstual
pengukuran langsung keterampilan peserta didik
yang berhubungan dengan hasil jangka panjang
pendidikan seperti kesuksesan di tempat kerja
penilaian atas tugas-tugas yang memerlukan
keterlibatan yang luas dan kinerja yang kompleks
analisis proses yang digunakan untuk menghasilkan
respon peserta didik atas perolehan sikap, sosial,
keterampilan, dan pengetahuan yang ada
JENIS-JENIS ASESMEN
OTENTIK
Penilaian Kinerja
Penilaian proyek
Penilaian portofolio
Penilaian tertulis
PENILAIAN KINERJA
Melibatkan partisipasi peserta didik
langkah-langkah kinerja harus dilakukan peserta didik
untuk menunjukkan kinerja yang nyata untuk suatu
atau beberapa jenis kompetensi tertentu.
ketepatan dan kelengkapan aspek kinerja yang dinilai.
kemampuan-kemampuan khusus yang diperlukan oleh
peserta didik untuk menyelesaikan tugas-tugas
pembelajaran.
fokus utama dari kinerja yang akan dinilai, khususnya
indikator esensial yang akan diamati.
urutan dari kemampuan atau keterampilan peserta
didik yang akan diamati.
PENILAIAN PROYEK
Penilaian proyek berfokus pada perencanaan,
pengerjaan, dan produk proyek.
Penilaian proyek dapat menggunakan instrumen
daftar cek, skala penilaian, atau narasi
Laporan penilaian dapat dituangkan dalam bentuk
poster atau tertulis.
Penilaian produk dari sebuah proyek dimaksudkan
untuk menilai kualitas dan bentuk hasil akhir suatu
produk
PENILAIAN PORTOFOLIO
Fokus penilaian pada kumpulan karya peserta didik
secara individu atau kelompok pada satu periode
pembelajaran tertentu.
berupa karya peserta didik dari proses
pembelajaran yang dianggap terbaik, hasil tes
(bukan nilai), atau informasi lain yang relevan
dengan sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang
dituntut oleh topik atau mata pelajaran tertentu
mengetahui perkembangan atau kemajuan belajar
peserta didik
PENILAIAN TERTULIS
berbentuk uraian sebisa mungkin bersifat
komprehentif, sehingga mampu menggambarkan
ranah sikap, sosial, keterampilan, dan pengetahuan
peserta didik
peserta didik berkesempatan memberikan
jawabannya sendiri yang berbeda dengan temantemannya, namun tetap terbuka memperoleh nilai
yang sama
PELAKSANAAN UJIAN
Menurut Anas Sudijono (1995), pelaksanaan ujian hasil belajar
dapat diselenggarakan secara :
1. Tertulis
Ujian tertulis ini biasanya dilakukan secara berkelompok dengan
mengambil tempat di suatu ruangan tertentu. Pada ujian tertulis,
siswa dituntut kemahirannya dalam mengeluarkan pendapat
dalam bentuk tulisan
2. Lisan
Ujian lisan dilakukan peserta didik dengan menjawab soal ujian
secara langsung kepada penguji, mereka dituntut kemampuannya
mengemukakan pendapat secara lisan dihadapan pengujinya.
3. Perbuatan
Ujian tindakan dilkukan di mana soal-soal ujian meminta peserta
ujian melakukan kemampuannya secara langsung melalui gerakangerakan psikomotorik yang merupakan gambaran hasil belajarnya.
SYARAT KHUSUS DALAM
PELAKSANAAN UJIAN TERTULIS
Menurut Bambang Subali (2010), Syarat khusus
dalam penyelenggaraan ujian, antara lain :
1. Jarak tempat duduk peserta cukup berjauhan
2. Peserta hanya diperkenankan membawa alat tulis.
3. Ruangan bebas dari informasi terselubung seperti
gambar dinding, bagan/skema yang ada di dinding
ruangan, juga tulisan-tulisan pada meja/kursi.
4. Pengawas hanya memberikan pengumumanpengumuman secukupnya (yang berhubungan
dengan kegiatan ujian) saat sebelum ujian
dilaksanakan). Pengawas hendaknya menghindari
melakukan pengumuman-pengumuman selama
ujian. Jika ada pengumuman lain, lakukan setelah
ujian berakhir.
5. Lembar jawaban dibagikan terlebih dahulu daripada
naskah ujian sehingga siswa dapat menuliskan
identitas dengan baik, di luar jatah waktu untuk
mengerjakan.
LANJUTAN SYARAT KHUSUS
DALAM PENYELENGGARAAN
UJIAN TERTULIS
8. Pengawas tidak berjalan mondar-mandir dan tidak sering melihat
jam.
9. Para pengawas tidak melakukan pembicaraan, apa lagi mengajak
berbincang peserta ujian
10. Di depan pintu akan lebih baik jika dipasang papan pengumuman
sedang ada ujian sehingga orang yang lewat akan ikut menjaga
ketenangan situasi (tidak ramai).
11. Bila siswa akan keluar (ijin ke belakang) diminta untuk
mengangkat tangan.
12. Bila peserta sudah selesai ujian, siswa diminta untuk meletakkan
lembar jawaban diatas meja dan ditutup dengan lembar
soal/naskah ujian.
13. Bila ujian sudah selesai, daftar hadir, lembar jawaban dan lembar
soal dikumpulkan terlebih dahulu baru siswa diijinkan keluar
LANJUTAN UJIAN TERTULIS
Keunggulan :
1. Peserta didik mampu mengeluarkan pendapat secara
bebas dalam bentuk tulisan
Kelemahan :
1. Jumlah soal sangat terbatas
2. Tingkat kebenaran jawaban dan penilaiannya subyektif
3. Jawaban testi kadang tidak relevan dengan pertanyaan
4. Skor umumnya kurang reliabel
5. Kualitas jawaban tergantung pada kemampuan testi
dalam memilih kata-kata dan menyusun kalimat
LANJUTAN UJIAN TERTULIS…
Dalam ujian tertulis dikenal dua bentuk tes, yaitu tes
essai (uraian) dan tes obyektif.
Soal essay
Keunggulan :
1. Jawaban harus disusun sendiri oleh testi (melatih dalam
pemilihan kata-kata dan menyusun kalimat)
2. Tidak ada kemungkinan menebak
3. Dapat digunakan untuk mengembangkan penalaran testi
4. Proses penyusunan soalnya relatif mudah; dan
5. Proses berpikir testi dapat dilacak dari jawabannya
Soal Objektif
Keunggulan :
1. Jumlah soal banyak, sehingga dapat mencakup semua
isi mata pelajaran (representatif validitas isi baik)
2. Penilaiannya mudah dan obyektif
3. Tugas yang harus dilakukan testi jelas, sehingga tidak
ada kemungkinan bagi testi untuk mengemukakan
hal-hal yang tidak relevan dengan pertanyaan
4. Hasil tes dapat diinformasikan lebih cepat
5. Reliabilitas skor tinggi
LANJUTAN SOAL OBYEKTIF
Kelemahan :
1. Tidak melatih testi untuk mengemukakan ideidenya secara tertulis
2. Kemungkinan menebak besar sekali, dan sulit
dilacak
3. Memungkinkan untuk saling menyontek
4. Sulit untuk membuat soal yang baik, dan
sering hanya mengukur kemampuan yang
dangkal
5. Banyak waktu yang tersita untuk membaca
UJIAN LISAN
Menurut Anas Sudijono (1995), Dalam
melaksanakan tes tertulis ada beberapa
hal yang perlu diperhatikan, yaitu :
1. Sebelum tes lisan dilaksanakan, tester
sudah melakukan inventarisasi berbagai
jenis soal yang akan diajukan kepada
testee.
2. Setiap butir soal yang telah ditetapkan
untuk diajukan dalam tes lisan, harus
disiapkan sekaligus pedoman atau kata
kunci jawaban yang benar.
3. Jangan sekali-kali menentukan skor atau
nilai hasil tes lisan setelah seluruh testee
menjalani tes lisan. Skor atau nilai hasil
tes lisan harus sudah dapat ditentukan di
saat masing-masing testee selesai dites.
LANJUTAN TES LISAN..
5. Tes lisan jangan sampai menimbulkan rasa
takut, gugup, atau panik di kalangan testee.
6. Tester hendaknya mempunyai pedoman yang
pasti berapa lama waktu yang disediakan bagi
peserta tes dalam menjawab pertanyaan. Harus
ada keseimbangan alokasi waktu antara testee
yang satu dengan testee yang lain
7. Sejauh mungkin dapat diusahakan agar tes lisan
berlangsung secara individual.
LANJUTAN UJIAN LISAN…
Keunggulan Tes Lisan :
a) Dapat digunakan untuk melakukan penilaian hasil belajar yang
mendalam.
b) Dapat digunakan untuk mengevaluasi kemampuan berpikir bertaraf
tinggi
c) Dapat digunakan untuk menguji pemahaman seseorang terkait dengan
hasil karyanya.
d) Tidak memungkinkan penyontekkan dan bahannya cukup luas.
Kelemahan Tes Lisan :
e) Jika pertanyaannya tidak dipersiapkan dengan baik, maka penguji
hanya akan bertanya hal-hal yang diingatnya saja.
f) Sangat mungkin terjadinya ketidak-adilan antara peserta tes, baik yang
berkaitan dengan: lama waktu ujian, tingkat kesukaran soal maupun
tolok ukur dalam memberikan penilaian.
g) Banyak memakan waktu dalam pelaksanaannya
UJIAN PERBUATAN
Menurut Anas Sudijono (1995), Dalam
melaksanakan tes perbuatan ada beberapa
hal yang perlu diperhatikan, yaitu :
1. Tester harus mengamati secara teliti cara
yang ditempuh testee dalam
menyelesaikan tugas yang telah ditentukan
2. Tester jangan berbicara atau berbuat
sesuatu yang dapat mempengaruhi testeee
yang sedang mengerjakan tugas tersebut
3. Dalam mengamati testee yang sedang
menjalankan tugas itu, hendaknya tester
telah menyiapkan instrumen berupa lembar
penilaian yang di dalamnya telah
ditentukan hal-hal apa sajakah yang benarbenat diamati dan diberikan penilaian.
LANJUTAN UJIAN PERBUATAN
Keunggulan Pelaksanaan ujian perbuatan :
a) Tes perbuatan dapat digunakan untuk
melakukan penilaian sejumlah perilaku atau
penampilan yang kompleks dalam situasi riil.
b) Tes perbuatan dapat digunakan untuk
melakukan penilaian penampilan yang tidak
dapat dievaluasi dengan alat-alat evaluasi
lainnya.
c) Ujian perbuatan dapat digunakan untuk
melihat kesesuaian antara pengetahuan yang
bersifat teoritis dan keterampilan di dalam
LANJUTAN UJIAN PERBUATAN..
Kelemahan Ujian Perbuatan
a) Ujian perbuatan memerlukan waktu yang
lebih banyak, karena penilaiannya hanya
dapat dilakukan seorang demi seorang
(terutama pada penilaian proses).
b) Ujian perbuatan pada umumnya memerlukan
peralatan, mesin-mesin atau bahan-bahan
khusus, sehingga menjadi lebih mahal
daripada ujian tertulis.
FAKTOR-FAKTOR YANG PERLU
DIPERTIMBANGKAN DALAM
PELAKSAANAAN UJIAN
Menurut Bambang Subali (2010),
Faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan
dalam pelaksanaan ujian adalah penyiapan
situasi dan kondisi bagi siswa, baik lingkungan
fisik (pengaturan tempat duduk,pencahayaan,
ventilasi, suhu udara ruangan, dll.) maupun
psikologis (bebas dari rasa cemas/takut/panik)
sehingga dapat mengikuti ujian dengan baik.
Artinya, siswa benar-benar dapat optimum
dalam menyelesaikan soal/tindakan yang harus
diselesaikan selama ujian
TERIMAKASIH
PENGUJIAN DALAM PROSES
PENILAIAN DALAM
PENDIDIKAN BIOLOGI
Oleh :
Muhammad Reza Pahlevi
12317244009
Pendidikan Biologi Internasional
Menurut Depdik-bud (1994), dikatakan bahwa
jenis penilaian yang dilaksanakan di SMA
didasarkan pada:
1. Pemberian tugas
2. Ulangan Harian
3. Ulangan umum
PEMBERIAN TUGAS
Tugas dan pekerjaan rumah dilaksanakan untuk setiap
mata pelajaran di setiap tingkatan/kelas. Pemberian tugas
dan pekerjaan rumah dilakukan secara terus menerus
dengan menggunakan teknik yang bervariasi, sesuai
dengan karakteristik mata pelajaran (pokok bahasan).
Pelaksanaan pemberian tugas dan pekerjaan rumah
hendaknya memperhatikan ketentuan-ketentuan berikut.
a) Jumlah tugas dan pekerjaan rumah hendaknya tidak
memberatkan siswa.
b) Tujuan pokok pemberian tugas dan pekerjaan rumah
adalah agar siswa dapat menerapkan atau
menggunakan apa yang telah dipelajarinya.
Contohnya : Siswa ditugasi mengumpulkan bahan (melalui
kegiatan wawancara, pengamatan, atau membaca) secara
perorangan atau kelompok,
ULANGAN HARIAN
Pengertian ulangan dalam Permendiknas No.20 Tahun
2007 yaitu kegiatan yang dilakukan untuk mengukur
pencapaian kompetensi peserta didik secara
berkelanjutan dalam proses pembelajaran, untuk
memantau kemajuan, dan melakukan perbaikan
pembelajaran
Ulangan harian merupakan kegiatan yang dilakukan
oleh pendidik secara periodik untuk menilai/mengukur
pencapaian kompetensi setelah menyelesaikan satu
kompetensi dasar (KD) atau lebih. Ulangan Harian
merujuk pada indikator dari setiap KD.
Ulangan harian dapat dilakukan dalam bentuk tulis,
lisan/mencongak, dan perbuatan pada setiap akhir
pokok bahasan. Ulangan harian dilaksanakan minimal
4 kali dalam satu semester.
CONTOH SOAL ULANGAN
HARIAN
ULANGAN TENGAH
SEMESTER
Ulangan tengah semester merupakan kegiatan
yang dilakukan oleh pendidik untuk mengukur
pencapaian kompetensi peserta didik setelah
melaksanakan 8 – 9 minggu kegiatan
pembelajaran.
Cakupan
ulangan
tengah
semester meliputi seluruh indikator yang
merepresentasikan seluruh KD pada periode
tersebut. Bentuk Ulangan Tengah Semester
selain tertulis dapat juga secara lisan,
praktik/perbuatan, tugas dan produk.
ULANGAN AKHIR SEMESTER
Ulangan akhir semester adalah kegiatan yang
dilakukan oleh pendidik untuk mengukur
pencapaian kompetensi peserta didik di akhir
semester. Cakupan ulangan akhir semester
meliputi
seluruh
indikator
yang
merepresentasikan semua KD pada satu
semester. Ulangan akhir semester dapat
berbentuk tes tertulis, lisan, praktik/perbuatan
pengamatan, tugas, produk.
CONTOH SOAL ULANGAN
UMUM AKHIR SEMESTER
PENILAIAN OTENTIK
Wiggins (1990) mendefinisikan asesmen autentik
sebagai upaya pemberian tugas kepada peserta
didik yang mencerminkan prioritas dan tantangan
yang
ditemukan
dalam
aktivitas-aktivitas
pembelajaran, seperti meneliti, merevisi dan
membahas artikel, memberikan analisa oral
terhadap peristiwa,
dan berkolaborasi dengan
antarsesama melalui debat.
ASSESMEN OTENTIK
Asesmen autentik cenderung fokus pada tugastugas kompleks atau kontekstual
pengukuran langsung keterampilan peserta didik
yang berhubungan dengan hasil jangka panjang
pendidikan seperti kesuksesan di tempat kerja
penilaian atas tugas-tugas yang memerlukan
keterlibatan yang luas dan kinerja yang kompleks
analisis proses yang digunakan untuk menghasilkan
respon peserta didik atas perolehan sikap, sosial,
keterampilan, dan pengetahuan yang ada
JENIS-JENIS ASESMEN
OTENTIK
Penilaian Kinerja
Penilaian proyek
Penilaian portofolio
Penilaian tertulis
PENILAIAN KINERJA
Melibatkan partisipasi peserta didik
langkah-langkah kinerja harus dilakukan peserta didik
untuk menunjukkan kinerja yang nyata untuk suatu
atau beberapa jenis kompetensi tertentu.
ketepatan dan kelengkapan aspek kinerja yang dinilai.
kemampuan-kemampuan khusus yang diperlukan oleh
peserta didik untuk menyelesaikan tugas-tugas
pembelajaran.
fokus utama dari kinerja yang akan dinilai, khususnya
indikator esensial yang akan diamati.
urutan dari kemampuan atau keterampilan peserta
didik yang akan diamati.
PENILAIAN PROYEK
Penilaian proyek berfokus pada perencanaan,
pengerjaan, dan produk proyek.
Penilaian proyek dapat menggunakan instrumen
daftar cek, skala penilaian, atau narasi
Laporan penilaian dapat dituangkan dalam bentuk
poster atau tertulis.
Penilaian produk dari sebuah proyek dimaksudkan
untuk menilai kualitas dan bentuk hasil akhir suatu
produk
PENILAIAN PORTOFOLIO
Fokus penilaian pada kumpulan karya peserta didik
secara individu atau kelompok pada satu periode
pembelajaran tertentu.
berupa karya peserta didik dari proses
pembelajaran yang dianggap terbaik, hasil tes
(bukan nilai), atau informasi lain yang relevan
dengan sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang
dituntut oleh topik atau mata pelajaran tertentu
mengetahui perkembangan atau kemajuan belajar
peserta didik
PENILAIAN TERTULIS
berbentuk uraian sebisa mungkin bersifat
komprehentif, sehingga mampu menggambarkan
ranah sikap, sosial, keterampilan, dan pengetahuan
peserta didik
peserta didik berkesempatan memberikan
jawabannya sendiri yang berbeda dengan temantemannya, namun tetap terbuka memperoleh nilai
yang sama
PELAKSANAAN UJIAN
Menurut Anas Sudijono (1995), pelaksanaan ujian hasil belajar
dapat diselenggarakan secara :
1. Tertulis
Ujian tertulis ini biasanya dilakukan secara berkelompok dengan
mengambil tempat di suatu ruangan tertentu. Pada ujian tertulis,
siswa dituntut kemahirannya dalam mengeluarkan pendapat
dalam bentuk tulisan
2. Lisan
Ujian lisan dilakukan peserta didik dengan menjawab soal ujian
secara langsung kepada penguji, mereka dituntut kemampuannya
mengemukakan pendapat secara lisan dihadapan pengujinya.
3. Perbuatan
Ujian tindakan dilkukan di mana soal-soal ujian meminta peserta
ujian melakukan kemampuannya secara langsung melalui gerakangerakan psikomotorik yang merupakan gambaran hasil belajarnya.
SYARAT KHUSUS DALAM
PELAKSANAAN UJIAN TERTULIS
Menurut Bambang Subali (2010), Syarat khusus
dalam penyelenggaraan ujian, antara lain :
1. Jarak tempat duduk peserta cukup berjauhan
2. Peserta hanya diperkenankan membawa alat tulis.
3. Ruangan bebas dari informasi terselubung seperti
gambar dinding, bagan/skema yang ada di dinding
ruangan, juga tulisan-tulisan pada meja/kursi.
4. Pengawas hanya memberikan pengumumanpengumuman secukupnya (yang berhubungan
dengan kegiatan ujian) saat sebelum ujian
dilaksanakan). Pengawas hendaknya menghindari
melakukan pengumuman-pengumuman selama
ujian. Jika ada pengumuman lain, lakukan setelah
ujian berakhir.
5. Lembar jawaban dibagikan terlebih dahulu daripada
naskah ujian sehingga siswa dapat menuliskan
identitas dengan baik, di luar jatah waktu untuk
mengerjakan.
LANJUTAN SYARAT KHUSUS
DALAM PENYELENGGARAAN
UJIAN TERTULIS
8. Pengawas tidak berjalan mondar-mandir dan tidak sering melihat
jam.
9. Para pengawas tidak melakukan pembicaraan, apa lagi mengajak
berbincang peserta ujian
10. Di depan pintu akan lebih baik jika dipasang papan pengumuman
sedang ada ujian sehingga orang yang lewat akan ikut menjaga
ketenangan situasi (tidak ramai).
11. Bila siswa akan keluar (ijin ke belakang) diminta untuk
mengangkat tangan.
12. Bila peserta sudah selesai ujian, siswa diminta untuk meletakkan
lembar jawaban diatas meja dan ditutup dengan lembar
soal/naskah ujian.
13. Bila ujian sudah selesai, daftar hadir, lembar jawaban dan lembar
soal dikumpulkan terlebih dahulu baru siswa diijinkan keluar
LANJUTAN UJIAN TERTULIS
Keunggulan :
1. Peserta didik mampu mengeluarkan pendapat secara
bebas dalam bentuk tulisan
Kelemahan :
1. Jumlah soal sangat terbatas
2. Tingkat kebenaran jawaban dan penilaiannya subyektif
3. Jawaban testi kadang tidak relevan dengan pertanyaan
4. Skor umumnya kurang reliabel
5. Kualitas jawaban tergantung pada kemampuan testi
dalam memilih kata-kata dan menyusun kalimat
LANJUTAN UJIAN TERTULIS…
Dalam ujian tertulis dikenal dua bentuk tes, yaitu tes
essai (uraian) dan tes obyektif.
Soal essay
Keunggulan :
1. Jawaban harus disusun sendiri oleh testi (melatih dalam
pemilihan kata-kata dan menyusun kalimat)
2. Tidak ada kemungkinan menebak
3. Dapat digunakan untuk mengembangkan penalaran testi
4. Proses penyusunan soalnya relatif mudah; dan
5. Proses berpikir testi dapat dilacak dari jawabannya
Soal Objektif
Keunggulan :
1. Jumlah soal banyak, sehingga dapat mencakup semua
isi mata pelajaran (representatif validitas isi baik)
2. Penilaiannya mudah dan obyektif
3. Tugas yang harus dilakukan testi jelas, sehingga tidak
ada kemungkinan bagi testi untuk mengemukakan
hal-hal yang tidak relevan dengan pertanyaan
4. Hasil tes dapat diinformasikan lebih cepat
5. Reliabilitas skor tinggi
LANJUTAN SOAL OBYEKTIF
Kelemahan :
1. Tidak melatih testi untuk mengemukakan ideidenya secara tertulis
2. Kemungkinan menebak besar sekali, dan sulit
dilacak
3. Memungkinkan untuk saling menyontek
4. Sulit untuk membuat soal yang baik, dan
sering hanya mengukur kemampuan yang
dangkal
5. Banyak waktu yang tersita untuk membaca
UJIAN LISAN
Menurut Anas Sudijono (1995), Dalam
melaksanakan tes tertulis ada beberapa
hal yang perlu diperhatikan, yaitu :
1. Sebelum tes lisan dilaksanakan, tester
sudah melakukan inventarisasi berbagai
jenis soal yang akan diajukan kepada
testee.
2. Setiap butir soal yang telah ditetapkan
untuk diajukan dalam tes lisan, harus
disiapkan sekaligus pedoman atau kata
kunci jawaban yang benar.
3. Jangan sekali-kali menentukan skor atau
nilai hasil tes lisan setelah seluruh testee
menjalani tes lisan. Skor atau nilai hasil
tes lisan harus sudah dapat ditentukan di
saat masing-masing testee selesai dites.
LANJUTAN TES LISAN..
5. Tes lisan jangan sampai menimbulkan rasa
takut, gugup, atau panik di kalangan testee.
6. Tester hendaknya mempunyai pedoman yang
pasti berapa lama waktu yang disediakan bagi
peserta tes dalam menjawab pertanyaan. Harus
ada keseimbangan alokasi waktu antara testee
yang satu dengan testee yang lain
7. Sejauh mungkin dapat diusahakan agar tes lisan
berlangsung secara individual.
LANJUTAN UJIAN LISAN…
Keunggulan Tes Lisan :
a) Dapat digunakan untuk melakukan penilaian hasil belajar yang
mendalam.
b) Dapat digunakan untuk mengevaluasi kemampuan berpikir bertaraf
tinggi
c) Dapat digunakan untuk menguji pemahaman seseorang terkait dengan
hasil karyanya.
d) Tidak memungkinkan penyontekkan dan bahannya cukup luas.
Kelemahan Tes Lisan :
e) Jika pertanyaannya tidak dipersiapkan dengan baik, maka penguji
hanya akan bertanya hal-hal yang diingatnya saja.
f) Sangat mungkin terjadinya ketidak-adilan antara peserta tes, baik yang
berkaitan dengan: lama waktu ujian, tingkat kesukaran soal maupun
tolok ukur dalam memberikan penilaian.
g) Banyak memakan waktu dalam pelaksanaannya
UJIAN PERBUATAN
Menurut Anas Sudijono (1995), Dalam
melaksanakan tes perbuatan ada beberapa
hal yang perlu diperhatikan, yaitu :
1. Tester harus mengamati secara teliti cara
yang ditempuh testee dalam
menyelesaikan tugas yang telah ditentukan
2. Tester jangan berbicara atau berbuat
sesuatu yang dapat mempengaruhi testeee
yang sedang mengerjakan tugas tersebut
3. Dalam mengamati testee yang sedang
menjalankan tugas itu, hendaknya tester
telah menyiapkan instrumen berupa lembar
penilaian yang di dalamnya telah
ditentukan hal-hal apa sajakah yang benarbenat diamati dan diberikan penilaian.
LANJUTAN UJIAN PERBUATAN
Keunggulan Pelaksanaan ujian perbuatan :
a) Tes perbuatan dapat digunakan untuk
melakukan penilaian sejumlah perilaku atau
penampilan yang kompleks dalam situasi riil.
b) Tes perbuatan dapat digunakan untuk
melakukan penilaian penampilan yang tidak
dapat dievaluasi dengan alat-alat evaluasi
lainnya.
c) Ujian perbuatan dapat digunakan untuk
melihat kesesuaian antara pengetahuan yang
bersifat teoritis dan keterampilan di dalam
LANJUTAN UJIAN PERBUATAN..
Kelemahan Ujian Perbuatan
a) Ujian perbuatan memerlukan waktu yang
lebih banyak, karena penilaiannya hanya
dapat dilakukan seorang demi seorang
(terutama pada penilaian proses).
b) Ujian perbuatan pada umumnya memerlukan
peralatan, mesin-mesin atau bahan-bahan
khusus, sehingga menjadi lebih mahal
daripada ujian tertulis.
FAKTOR-FAKTOR YANG PERLU
DIPERTIMBANGKAN DALAM
PELAKSAANAAN UJIAN
Menurut Bambang Subali (2010),
Faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan
dalam pelaksanaan ujian adalah penyiapan
situasi dan kondisi bagi siswa, baik lingkungan
fisik (pengaturan tempat duduk,pencahayaan,
ventilasi, suhu udara ruangan, dll.) maupun
psikologis (bebas dari rasa cemas/takut/panik)
sehingga dapat mengikuti ujian dengan baik.
Artinya, siswa benar-benar dapat optimum
dalam menyelesaikan soal/tindakan yang harus
diselesaikan selama ujian
TERIMAKASIH