PERANAN GURU BIMBINGAN DAN KONSELING TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWA DALAM MENGIKUTI PELAJARAN DI SMP NEGERI 2 KANDANGAN

ISSN 2460-9722
JURNAL MAHASISWA BK AN-NUR
Volume : 1. Nomor : 1. Tahun 2015
PERANAN GURU BIMBINGAN DAN KONSELING TERHADAP AKTIVITAS
BELAJAR SISWA DALAM MENGIKUTI PELAJARAN DI SMP NEGERI 2
KANDANGAN
Ayu Rozhalina.
Program Studi Bimbingan Konseling FKIP Universitas Islam Kalimantan
Muhammad Arsyad Al Banjary Banjarmasin
Email: [email protected]
Abstrak
Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 2 Kandangan yang beralamat di Jalan Aluh
Idut No. 48 Nomor Telpon (0517) 21058 Kecamatan Kandangan Kota Kabupaten Hulu
Sungai Selatan dengan tujuan untuk mengetahui bagaimana aktivitas belajar siswa dalam
mengikuti pelajaran di SMP Negeri 2 Kandangan, bagaimana perananan guru bimbingan dan
konseling serta bagaimana pelaksanaan bimbingan dan konseling terhadap aktivitas belajar
siswa dalam mengikuti pelajaran di SMP Negeri 2 Kandangan.
Untuk menggali data tentang bagaimana peranan guru bimbingan dan konseling
terhadap aktifitas belajar siswa dalam mengikuti pelajaran di SMP Negeri 2 Kandangan
dalam penelitian ini menggunakan teknik wawancara mendalam,observasi partisipatif, dan
studi dokumentasi. Adapun teknik analisis data yang digunakan adalah analisis induksi dan

analisis kasus.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa aktivitas belajar siswa dalam mengikuti
pelajaran di SMP Negeri 2 Kandangan adalah siswa memiliki aktivitas belajar seperti
mengerjakan tugas guru, mendengarkan penjelasan guru, mencatat hal-hal penting dalam
pelajaran, selain itu ditemukan juga bahwa siswa menunjukkan aktivitas belajar seperti
berbicara ketika guru menjelaskan dan keluar masuk kelas. Adapun, peranan guru
bimbingan dan konseling terhadap aktivitas belajar siswa dalam mengikuti pelajaran di SMP
Negeri 2 Kandangan adalah dengan memberikan bimbingan baik secara individu, kelompok
maupun klasikal.
Pelaksanaan bimbingan dan konseling terhadap aktivitas belajar siswa dalam
mengikuti pelajaran di SMP Negeri 2 Kandangan menunjukkan bahwa layanan bimbingan
dan konseling yang diberikan terkait aktivitas belajar siswa dalam mengikuti pelajaran
adalah layanan orientasi, layanan informasi, layanan penguasaan konten, layanan konseling
individu, layanan konsultasi. Waktu pelaksanaan layanan dilaksanakan sesuai kebutuhan
dengan tempat pelaksanaan disesuaikan dengan format kegiatan yang dilakukan.
Kata Kunci: Peranan, Guru Bimbingan dan Konseling, Aktivitas Belajar

Dipublikasikan oleh : Prodi Bimbingan dan Konseling FKIP Uniska Muhammad Arsyad Al BanjariBanjarmasin

1


ISSN 2460-9722
JURNAL MAHASISWA BK AN-NUR
Volume : 1. Nomor : 1. Tahun 2015

perilaku yang tampak.”. (Yana Wardhana,

A. PENDAHULUAN
Dalam

keseluruhan

proses

2010:5).

pendidikan di sekolah, kegiatan belajar

Adapun definisi belajar menurut


merupakan kegiatan yang paling pokok.

Slameto (2013: 2) adalah “suatu proses

Ini

tidaknya

usaha yang dilakukan seseorang untuk

pencapaian tujuan pendidikan banyak

memperoleh suatu perubahan tingkah laku

bergantung kepada bagaimana proses

yang baru secara keseluruhan, sebagai

belajar yang dialami oleh siswa sebagai


hasil

peserta didik.

interaksi dengan lingkungannya”. Dalam

berarti

bahwa

Pengertian

berhasil

belajar

menurut

Thantawy, adalah:


pengalamannya

interaksi

belajar

hakikatnya

proses

belajar

merupakan kegiatan mental yang tidak
dilihat.

mengemukakan

mengajar,

siswa


selama proses belajar yang dilakukan.
Pada kenyataannya, dalam proses belajar
mengajar

tersebut

Yana
”proses

Wardhana
belajar

merupakan proses perubahan yang terjadi
dalam diri seseorang yang sedang belajar
tidak dapat disaksikan dengan kasat mata.
Kita hanya mungkin dapat menyaksikan
sekedar adanya gejala-gejala perubahan

siswa


terkadang

menghadapi masalah belajar.
Menurut

Hamiyah,

Nur

dan

Muhammad Jauhar (2014:100) “masalah
belajar adalah kondisi tertentu yang
dialami oleh siswa dan menghambat
kelancaran

dapat

dalam


merupakan kunci keberhasilan belajar

Aktivitas mental yang mencakup
pengetahuan,
keterampilan,
kebiasaan, sikap dan ide yang
diperoleh, disimpan, digunakan dan
berguna
yang
mengakibatkan
penyesuaian
atau
modifikasi
perbuatan atau perubahan tingkah
laku. Perubahan itu diperoleh
melalui
pengalaman
atau
pendidikan, bukan sesuatu yang

berasal dari keturunan atau warisan.
(Thantawy, 2005: 11)
Pada

sendiri

individu

proses
untuk

yang

dilakukan

memperoleh

suatu

perubahan tingkah laku yang baru secara

keseluruhan”. Jika siswa tersebut tidak
dapat

mengatasi

masalah

belajarnya,

maka ia tidak dapat belajar dengan baik.
Masalah

belajar

yang

dihadapi

siswa dalam proses belajar salah satunya
adalah sikap dalam belajar. Menurut

Dimyati & Mudjiono (2013: 239) “sikap

Dipublikasikan oleh : Prodi Bimbingan dan Konseling FKIP Uniska Muhammad Arsyad Al BanjariBanjarmasin

2

ISSN 2460-9722
JURNAL MAHASISWA BK AN-NUR
Volume : 1. Nomor : 1. Tahun 2015

merupakan

kemampuan

memberikan

faktor yang berasal dari diri siswa itu

penilaian tentang sesuatu, yang membawa

sendiri dan faktor yang berasal dari luar

diri sesuai dengan penilaian”. Penilaian

diri siswa. Pada dasarnya setiap jenis

terhadap sesuatu bisa memberikan sikap

masalah,

menerima, menolak atau mengabaikannya

belajar cenderung bersumber dari faktor-

begitu saja. Sedangkan menurut Muhibbin

faktor

syah bahwa:

Seorang guru bimbingan dan konseling

Sikap adalah gejala internal yang
berdimensi
afektif
berupa
kecenderungan untuk mereaksi atau
merespons (response tendency)
dengan cara yang relatif tetap
terrhadap objek orang, barang damn
sebagainya, baik secara positif
maupun negatif. (Muhibbin Syah,
2012: 150)

khususnya

yang

dalam

masalah

melatarbelakangi

nya.

hendaknya mengetahui siapa siswa yang
bermasalah dalam belajar, jenis masalah
apa

yang

dihadapinya

dan

faktor

penyebab terjadinya masalah siswa.
Untuk mengetahui hal tersebut, guru
bimbingan dan konseling perlu melakukan
assesmen. Abdurrahman, Mulyono (2012:

Selama
pembelajaran,
menentukan

melakukan
sikap
hasil

dari

siswa

proses
akan

pembelajaran

tersebut. Sikap siswa yang positif kepada
guru dan mata pelajaran yang diajarkan
merupakan pertanda awal yang baik bagi
proses belajar siswa tersebut. Sebaliknya,
sikap negatif siswa terhadap guru dan
mata pelajaran yang diajarkan apalagi
diiringi dengan kebencian kepada guru
dan mata pelajaran yang diajarkan maka
akan menimbulkan masalah belajar pada
siswa tersebut.
Masalah

30) mengemukakan “assesmen adalah
suatu

proses

tentang

pengumpulan

seorang

anak

informasi

yang

akan

digunakan untuk membuat pertimbangan
dan keputusan yang berhubungan dengan
anak tersebut”. Assesmen merupakan
langkah

awal

bimbingan

yang

dan

dilakukan

konseling

guru
dalam

menentukan pemberian bantuan yang
tepat

untuk

siswa

yang

mengalami

masalah belajar.
Secara

khusus

bimbingan

dan

konseling bertujuan untuk membantu
belajar

yang

dihadapi

siswa disebabkan karena dua faktor yaitu

konseli agar dapat menyelesaikan tugastugas perkembangannya yang meliputi

Dipublikasikan oleh : Prodi Bimbingan dan Konseling FKIP Uniska Muhammad Arsyad Al BanjariBanjarmasin

3

ISSN 2460-9722
JURNAL MAHASISWA BK AN-NUR
Volume : 1. Nomor : 1. Tahun 2015

aspek pribadi-sosial, belajar dan karir.

faktor

Menurut Sutirna bahwa:

tersebut.

Tujuan bimbingan dan konseling
yang

terkait

dengan

aspek

tidak

menyenangi

pelajaran

Permasalahan diatas menunjukkan

belajar

contoh sikap yang salah terhadap belajar.

diantaranya; memiliki kesadaran akan

Disinilah, peranan guru bimbingan dan

potensi di dalam aspek belajar, memahami

konseling

sangat

berbagai hambatan yang mungkin muncul

membantu

anak

dalam proses belajar, memiliki sikap dan

belajar

kebiasaan belajar yang baik, aktif dan

terkait sikap siswa dalam belajar. Jika

disiplin dalam mengikuti kegiatan belajar.

masalah ini terus dibiarkan maka akan

(Sutirna, 2013: 19)

berdampak buruk pada prestasi akademik

Berdasarkan hasil observasi dan
wawancara yang peneliti lakukan ketika
penulis

dihadapinya

masalah
khususnya

siswa dan bahkan bisa mengakibatkan
siswa tidak naik kelas.
Sehubungan dengan permasalahan

penelitian di SMP Negeri 2 Kandangan

tersebut dirasa perlu dilakukan penelitian

pada semester ganjil tahun pelajaran

yang diangkat dengan judul “Peranan

2014/2015 baik dengan guru bimbingan

Guru Bimbingan dan Konseling terhadap

konseling maupun dengan beberapa guru

Aktivitas Belajar Siswa dalam Mengikuti

mata pelajaran ditemukan siswa yang

Pelajaran di SMP Negeri 2 Kandangan”.

keluar

masuk

kegiatan

mengatasi

untuk

pra

sering

melaksanakan

yang

diperlukan

kelas,

siswa

membolos pada jam pelajaran tertentu,
siswa yang sering berbicara ketika guru
menjelaskan,

yang

Penelitian ini

dilaksanakan di

tidak

SMP Negeri 2 Kandangan yang beralamat

mengerjakan tugas, dan siswa yang sering

di Jalan Aluh Idut No.48 dengan Nomor

tidak masuk sekolah pada hari tertentu.

Telepon

Adapun

Kandangan Kota Kabupaten Hulu Sungai

faktor

siswa

B. METODOLOGI PENELITIAN

penyebab

terjadinya

permasalahan tersebut adalah adanya guru

(0517)

21058

Kecamatan

Selatan Kode Pos 71211.

yang tidak disenangi oleh siswa karena

Objek dalam penelitian ini adalah

mengajarnya terlalu serius dan karena

peranan guru bimbingan dan konseling

Dipublikasikan oleh : Prodi Bimbingan dan Konseling FKIP Uniska Muhammad Arsyad Al BanjariBanjarmasin

4

ISSN 2460-9722
JURNAL MAHASISWA BK AN-NUR
Volume : 1. Nomor : 1. Tahun 2015

terhadap aktivitas belajar siswa dalam

mengerjakan

mengikuti pelajaran di SMP Negeri 2

mendengarkan

Kandangan.

dalam

mencatat

hal-hal

penting

penelitian ini adalah guru bimbingan

pelajaran,

selain

itu

konseling, guru mata pelajaran, kepala

menunjukkan bahwa terdapat aktivitas

sekolah dan siswa

belajar siswa yang berbicara ketika

Adapun

subjek

SMP Negeri 2

Kandangan.

tugas

guru,

penjelasan

guru,
dalam

data

juga

guru menjelaskan dan keluar masuk

Untuk

menggali

data

tentang

kelas.

bagaimana peranan guru bimbingan dan

Proses

belajar

merupakan

konseling terhadap aktifitas belajar siswa

kegiatan mental yang tidak dapat

dalam mengikuti pelajaran di SMP Negeri

dilihat.

2

mengemukakan

Kandangan

dalam

mengunakan

penelitian

teknik

ini

Yana

Wardhana

”proses

belajar

wawancara

merupakan proses perubahan yang

mendalam, observasi partisipatif, dan

terjadi dalam diri seseorang yang

studi dokumentasi. Adapun teknik analisis

sedang belajar tidak dapat disaksikan

data yang digunakan adalah analisis

dengan

induksi dan analisis kasus.

mungkin dapat menyaksikan sekedar

C. HASIL PENELITIAN DAN

kasat

mata.

Kita

adanya

gejala-gejala

perilaku

yang

hanya

perubahan

tampak.”

(Yana

Wardhana, 2010:5).

PEMBAHASAN
1. Aktivitas belajar siswa dalam

Adapun

definisi

belajar

mengikuti pelajaran di SMP Negeri 2

menurut Hamdani

Kandangan.

adalah “perubahan tingkah laku atau

Berdasarkan hasil penelitian
diketahui

bahwa

dengan

serangkaian

belajar

kegiatan. Misalnya dengan membaca,

siswa dalam mengikuti pelajaran di

mengamati, mendengarkan, meniru

SMP

Kandangan

dan sebagainya”. Dalam interaksi

menunjukkan bahwa siswa memiliki

belajar mengajar, siswa merupakan

aktivitas belajar yang baik seperti

kunci keberhasilan belajar selama

Negeri

aktivitas

penampilan,

(2011: 21-22)

2

Dipublikasikan oleh : Prodi Bimbingan dan Konseling FKIP Uniska Muhammad Arsyad Al BanjariBanjarmasin

5

ISSN 2460-9722
JURNAL MAHASISWA BK AN-NUR
Volume : 1. Nomor : 1. Tahun 2015

Aktivitas adalah gejala internal
yang berdimensi afektif berupa
kecenderungan untuk mereaksi
atau merespons (response
tendency) dengan cara yang
relatif tetap terrhadap objek
orang,
barang
damn
sebagainya, baik secara positif
maupun
negatif.
(Syah,
Muhibbin, 2012: 150)

proses belajar yang dilakukan. Pada
kenyataannya, dalam proses belajar
mengajar tersebut siswa terkadang
menghadapi masalah belajar.
Menurut Hamiyah, Nur dan
Muhammad
“masalah

Jauhar
belajar

(2014:100)

adalah

kondisi

tertentu yang dialami oleh siswa dan
menghambat kelancaran proses yang
dilakukan individu untuk memperoleh
suatu perubahan tingkah laku yang
baru secara keseluruhan”. Jika siswa
tersebut

tidak

dapat

mengatasi

masalah belajarnya, maka ia tidak
dapat belajar dengan baik.

siswa dalam proses belajar salah
satunya adalah aktivitas dalam belajar.
Menurut Dimyati & Mudjiono (2013:
“aktivitas

kemampuan

merupakan

memberikan

penilaian

tentang sesuatu, yang membawa diri
sesuai dengan penilaian”. Penilaian
terhadap sesuatu bisa memberikan
sikap

menerima,

mengabaikannya

menolak

atau

begitu

saja.

Sedangkan menurut Muhibbin Syah
bahwa:

melakukan

proses

pembelajaran, aktivitas siswa akan
menentukan hasil dari pembelajaran
tersebut. Sikap siswa yang positif
kepada guru dan mata pelajaran yang
diajarkan merupakan pertanda awal
yang baik bagi proses belajar siswa
tersebut. Sebaliknya, sikap negatif

Masalah belajar yang dihadapi

239)

Selama

siswa

terhadap

pelajaran

yang

guru

dan

diajarkan

mata
apalagi

diiringi dengan kebencian kepada guru
dan mata pelajaran yang diajarkan
maka akan menimbulkan masalah
belajar pada siswa tersebut.
Masalah belajar yang dihadapi
siswa disebabkan karena dua faktor
yaitu faktor yang berasal dari diri
siswa itu sendiri dan faktor yang
berasal dari luar diri siswa. Pada
dasarnya

setiap

khususnya dalam

jenis

masalah,

masalah belajar

cenderung bersumber dari faktor-

Dipublikasikan oleh : Prodi Bimbingan dan Konseling FKIP Uniska Muhammad Arsyad Al BanjariBanjarmasin

6

ISSN 2460-9722
JURNAL MAHASISWA BK AN-NUR
Volume : 1. Nomor : 1. Tahun 2015

faktor

yang

proses belajar, memiliki sikap
dan kebiasaan belajar yang
baik, aktif dan disiplin dalam
mengikuti kegiatan belajar.
(Sutirna, 2013: 19)
Manusia sebagai makhluk

melatarbelakanginya.

Aktivitas belajar

yang baik dalam

mengikuti pelajaran perlu dimiliki
oleh siswa supaya dapat fokus dalam
belajar dan tidak mudah terpengaruh
oleh lingkungan negatif.

orang lain. Dalam mengatasi masalah

2. Peranan guru bimbingan dan

belajar yang dihadapi peserta didik

konseling terhadap aktivitas belajar
siswa dalam mengikuti pelajaran di
SMP Negeri 2 Kandangan.
Berdasarkan hasil
diketahui

bahwa

belajar

peranan

siswa

adalah

melibatkan bantuan

atau peran dari guru mata pelajaran

konseling.

guru

dalam

mengikuti pelajaran di SMP Negeri 2
Kandangan

tentunya harus

dan terlebih guru bimbingan dan
penelitian

bimbingan dan konseling terhadap
aktivitas

individu tidak dapat lepas dari bantuan

dengan

memberikan bimbingan baik secara
individu, kelompok maupun klasikal.
Secara khusus bimbingan dan
konseling bertujuan untuk membantu
konseli agar dapat menyelesaikan
tugas-tugas perkembangannya yang
meliputi aspek pribadi-sosial, belajar
dan karir. Menurut Sutirna bahwa:
Tujuan
bimbingan
dan
konseling yang terkait dengan
aspek belajar diantaranya;
memiliki
kesadaran
akan
potensi dirdalam aspek belajar,
memahami berbagai hambatan
yang mungkin muncul dalam

Bimbingan diarahkan untuk
membantu konseli atau peserta didik
agar dapat melakukan pilihan dan
mengambil

keputusan.

mempunyai

Bimbingan

peranan

untuk

memberikan informasi dan nasihat
kepada siswa, dimana
sangat

penting

mengambil

itu semua

baginya

keputusan.

dalam

Kehidupan

siswa diarahkan oleh tujuannya, dan
bimbingan memfasilitasi siswa untuk
mempertimbangkan,

menyesuaikan

diri, dan menyempurnakan tujuan
melalui pengambilan keputusan yang
tepat. Kemampuan untuk membuat
pilihan secara tepat bukan kemampuan
bawaan, tetapi kemampuan yang harus
dikembangkan.

Tujuan

utama

Dipublikasikan oleh : Prodi Bimbingan dan Konseling FKIP Uniska Muhammad Arsyad Al BanjariBanjarmasin

7

ISSN 2460-9722
JURNAL MAHASISWA BK AN-NUR
Volume : 1. Nomor : 1. Tahun 2015

bimbingan adalah mengembangkan

pada siswa yang bermasalah terhadap

kemampuan siswa untuk memecahkan

aktivitas belajar dalam

masalahnya

pelajaran dan juga terhadap siswa

dan

mengambil

keputusan.

pada

3. Pelaksanaan bimbingan dan konseling

umumnya

mengikuti

yang

tidak

bermasalah, hal ini bertujuan untuk

terhadap aktivitas belajar siswa dalam

upaya

mengikuti pelajaran di SMP Negeri 2

bimbingan

Kandangan.

diberikan oleh guru bimbingan dan

Berdasarkan hasil penelitian
diketahui

bahwa

pelaksanaan

pencegahan.
dan

konseling terkait
siswa

Layanan

konseling

aktivitas

dalammengikuti

yang

belajar
pelajaran

bimbingan dan konseling terhadap

meliputi layanan orientasi, layanan

aktivitas

informasai,

belajar

siswa

dalam

layanan

penguasaan

mengikuti pelajaran di SMP Negeri 2

konten, layanan konseling individu

Kandangan

dengan

dan layanan konsultasi. Materi-materi

memberikan layanan bimbingan dan

yang diberikan guru bimbingan dan

konseling

format

konseling terkait sikap belajar siswa

maupun

adalah aktivitas belajar yang baik,

klasikal. Waktu pelaksanaan layanan

pentingnya belajar, konsentrasi dalam

bimbingan

belajar,

baik

individual,

secara

dilaksanakan

dengan

kelompok

tersebut

insidental

kebutuhan,

dilaksanakan
atau

adapun

dan

bahaya

sesuai

Materi-materi

tempat

dalam pogram yang dibuat oleh guru

pelaksanaannya dilaksanakan di ruang
bimbingan dan konseling atau di

tersebut

menyontek.
tercantum

bimbingan dan konseling.
Tugas guru bimbingan dan

ruang kelas disesuaikan dengan format

konseling

kegiatan yang dilakukan.

membantu peserta didik dalam:

Pelaksanaan

layanan

atau

konselor

yaitu

a. Pengembangan kehidupan pribadi,

bimbingan dan konseling terhadap

yaitu

bidang

pelayanan

yang

aktivitas belajar siswa oleh guru

membantu peserta didik dalam

bimbingan dan konseling diberikan

Dipublikasikan oleh : Prodi Bimbingan dan Konseling FKIP Uniska Muhammad Arsyad Al BanjariBanjarmasin

8

ISSN 2460-9722
JURNAL MAHASISWA BK AN-NUR
Volume : 1. Nomor : 1. Tahun 2015

memahami, menilai bakat dan

digunakan dalam bimbingan lebih

minat.

bersifat preventif dan pengembangan

b. Pengembangan kehidupan sosial,
yaitu

bidang

pelayanan

yang

membantu peserta didik dalam

dari pada penyembuhan (kuratif); dan
lebih diutamakan teknik kelompok
dari pada perseorangan (individual).

serta

Bimbingan dan konseling juga

kemampuan

sebagai proses individuasi. Setiap

hubungan sosial dan industrial

siswa bersifat unik (berbeda satu sama

yang

lainnya), dan melalui bimbingan siswa

memahami

dan

menilai

mengembangkan

harmonis,

dinamis,

dibantu

berkeadilan dan bermartabat.

untuk

memaksimalkan

kemampuan

perkembangan keunikannya tersebut.

belajar, yaitu bidang pelayanan

Prinsip ini juga berarti bahwa yang

yang membantu

menjadi fokus sasaran bantuan adalah

c. Pengembangan

peserta

mengembangkan
belajar

kemampuan

untuk

pendidikan

didik

mengikuti

sekolah/madrasah

konseli,

meskipun

pelayanan

bimbingannya menggunakan teknik
kelompok.
Bimbingan

secara mandiri.

dan

konseling

d. Pengembangan karir, yaitu bidang

merupakan usaha bersama. Bimbingan

pelayanan yang membantu peserta

bukan hanya tugas atau tanggung

didik

dan

jawab konselor, tetapi juga tugas guru-

menilai informasi, serta memilih

guru dan kepala sekolah sesuai dengan

dan mengambil keputusan karir.

tugas

dalam

memahami

Bimbingan
diperuntukkan

dan

bagi

konseling

semua

siswa.

dan

peran

masing-masing.

Orang tua memiliki peranan yang
sangat

penting

dalam

usaha

Prinsip ini berarti bahwa bimbingan

membimbing anak, oleh karenanya

diberikan kepada semua siswa, baik

dalam

yang tidak bermasalah maupun yang

konseling,

bermasalah, baik pria maupun wanita.

konseling

Dalam

bimbingan dan konseling dan terlebih

hal

ini

pendekatan

yang

pelaksanan bimbingan dan
guru

bimbingan

melibatkan

dan

personel

Dipublikasikan oleh : Prodi Bimbingan dan Konseling FKIP Uniska Muhammad Arsyad Al BanjariBanjarmasin

9

ISSN 2460-9722
JURNAL MAHASISWA BK AN-NUR
Volume : 1. Nomor : 1. Tahun 2015

melibatkan orang tua dalam layanan

baik,

konsultasi

sehingga tidak terjadi jurang

dalam

mengatasi

permasalahan siswa.

penuh

keakraban

pemisah antara guru dengan

Bimbingan belajar merupakan

siswa.

Hal

ini

dapat

upaya konselor untuk membantu siswa

dilaksanakan melalui berbagai

yang

cara yang tidak hanya terbatas

mengalami

masalah

dalam

belajarnya. Secara umum, prosedur

pada

bimbingan belajar dapat ditempuh

belajar

mengajar

melalui

misalnya

melalui

langkah-langkah

sebagai

hubungan

kegiatan
saja,
kegiatan

berikut:

ekstra kurikuler, rekreasi dan

a. Identifikasi kasus

situasi-situasi

Identifikasi
merupakan

upaya

kasus

lainnya.

untuk

3. Developing

a

informal

desire

for

menemukan siswa yang diduga

counseling;menciptakan

memerlukan layanan bimbingan

yang

belajar. Beberapa pendekatan yang

penyadaran siswa akan masalah

dapat dilakukan untuk mendeteksi

yang

siswa yang diduga mebutuhkan

dengan

layanan bimbingan belajar yaitu:

dengan siswa yang bersangkutan

1. Call

approach;

tentang hasil dari suatu tes, seperti

melakukan wawancara dengan

tes inteligensi, tes bakat, dan hasil

memanggil semua siswa secara

pengukuran

bergiliran

them

menimbulkan

ke

dihadapinya.
cara

suasana
arah

Misalnya

mendiskusikan

lainnya

untuk

dianalisis

bersama

serta

cara ini akan dapat ditemukan

diupayakan

berbagai

tindak

siswa

lanjutnya.

sehingga

yang

membutuhkan

dengan

sangat
layanan

bimbingan.
2. Maintain good relationship;

4. Melakukan analisis terhadap hasil
belajar siswa, dengan cara ini bisa
diketahui

tingkat

dan

jenis

menciptakan hubungan yang

Dipublikasikan oleh : Prodi Bimbingan dan Konseling FKIP Uniska Muhammad Arsyad Al BanjariBanjarmasin

10

ISSN 2460-9722
JURNAL MAHASISWA BK AN-NUR
Volume : 1. Nomor : 1. Tahun 2015

kesulitan atau kegagalan belajar

dialami siswa masih mungkin untuk

yang dihadapi siswa.

diatasi serta menentukan berbagai

5. Melakukan analisis sosiometris,
dengan cara ini dapat ditemukan
siswa yang diduga mengalami

alternatif pemecahannya.
e. Remedial atau referal (Alih Tangan
Kasus)

kesulitan penyesuaian sosial.

Jika jenis

b. Identifikasi Masalah

sumber

Langkah ini merupakan upaya

dan

sifat

permasalahannya

serta
masih

berkaitan dengan sistem pembelajaran

untuk memahami jenis, karakteristik

dan

kesulitan atau masalah yang dihadapi

kesanggupan dan kemampuan guru

siswa. Dalam konteks Proses Belajar

atau

Mengajar, permasalahan siswa dapat

pemberian bantuan bimbingan dapat

berkenaan

(a)

dilakukan oleh guru atau bimbingan

substansial–material; (b) struktural –

dan konseling itu sendiri. Namun, jika

fungsional; (c) behavioral; dan atau

permasalahannya menyangkut aspek-

(d) personality.

aspek

dengan

aspek:

c. Diagnosis

menemukan

masih

bimbingan

berada

dan

kepribadian

mendalam

Diagnosis merupakan upaya
untuk

masih

dan

lebih

dalam

konseling,

yang
luas

lebih
maka

selayaknya tugas guru atau bimbingan

faktor-faktor

dan konseling sebatas hanya membuat

penyebab atau yang melatarbelakangi

rekomendasi kepada ahli yang lebih

timbulnya

kompeten.

konteks

masalah
Proses

faktor-faktor

siswa.

Belajar
yang

Dalam

Mengajar
penyebab

f. Evaluasi dan Follow Up
Cara manapun yang ditempuh,

kegagalan belajar siswa, bisa dilihat

evaluasi

dari segi input, proses, ataupun out put

masalah

belajarnya.

evaluasi dan tindak lanjut, untuk

d. Prognosis
Langkah

atas

usaha

pemecahan

seyogyanya

dilakukan

melihat seberapa pengaruh tindakan
ini

untuk

bantuan

(treatment)

yang

telah

memperkirakan apakah masalah yang

Dipublikasikan oleh : Prodi Bimbingan dan Konseling FKIP Uniska Muhammad Arsyad Al BanjariBanjarmasin

11

ISSN 2460-9722
JURNAL MAHASISWA BK AN-NUR
Volume : 1. Nomor : 1. Tahun 2015

diberikan

terhadap

pemecahan

layanan bimbingan dan konseling yang
diberikan terkait aktivitas belajar siswa

masalah yang dihadapi siswa.
D. KESIMPULAN DAN SARAN

dalam

mengikuti

Kesimpulan

menggunakan

pelajaran

layanan

dengan
orientasi,

layanan informasi, layanan penguasaan

Berdasarkan hasil penelitian yang
telah

dilakukan

di

SMP

Negeri

2

Kandangan, dapat disimpulkan bahwa:
1.

Aktivitas

belajar

siswa

dalam

mengikuti pelajaran di SMP Negeri 2
Kandangan

menunjukkan

bahwa

konten, layanan konseling individu,
layanan konsultasi. Waktu pelaksanaan
layanan dilaksanakan sesuai kebutuhan
dengan tempat pelaksanaan disesuaikan
dengan format kegiatan yang dilakukan.
Saran

siswa memiliki aktivitas belajar yang
baik seperti mengerjakan tugas guru,
mendengarkan

penjelasan

guru,

mencatat

hal-hal

penting

pelajaran,

selain

itu

data

dalam
juga

menunjukkan bahwa siswa memiliki
aktivitas

belajar

seperti

berbicara

ketika guru menjelaskan dan keluar
masuk kelas.

Berdasarkan

hasil

penelitian di SMP Negeri 2 Kandangan di
atas,

maka

dapat

direkomendasikan

beberapa saran yaitu sebagai berikut:
1. Bagi siswa diharapkan dapat mengikuti
pelajaran dengan aktivitas belajar yang
baik.
2. Bagi guru bimbingan dan konseling
diharapkan

2. Peranan guru bimbingan dan konseling

kesimpulan

pemberian

dapat

meningkatkan

layanan

bimbingan

terhadap aktivitas belajar siswa dalam

dankonseling terkait aktivitas belajar

mengikuti pelajaran di SMP Negeri 2

siswa dalam mengikuti pelajaran.

Kandangan

adalah

dengan

memberikan bimbingan baik secara
individu, kelompok maupun klasikal.
3. Pelaksanaan bimbingan dan konseling
terhadap aktivitas belajar siswa dalam
mengikuti pelajaran di SMP Negeri 2
Kandangan

menunjukkan

bahwa

DAFTAR PUSTAKA
Abdurrahman,
Mulyono.2012.
Anak
Berkesulitan
Belajar.
Teori,
Diagnosis dan Remediasinya. Jakarta:
Rineka Jaya
Badudu, J.S & Zain, Sutan Muhammad.
1994.
Kamus
Umum
Bahasa
Indonesia. Jakarta: Pustaka Sinar
Harapan

Dipublikasikan oleh : Prodi Bimbingan dan Konseling FKIP Uniska Muhammad Arsyad Al BanjariBanjarmasin

12

ISSN 2460-9722
JURNAL MAHASISWA BK AN-NUR
Volume : 1. Nomor : 1. Tahun 2015

Dimyati & Mudjiono. 2013. Belajar dan
Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta
Hamdani. 2011. Strategi Belajar Mengajar.
Bandung: CV. Pustaka Setia
Hamdani.
2012.
Bimbingan
dan
Penyuluhan. Bandung: CV. Pustaka
Setia
Hamiyah, Nur & Muhammad Jauhar. 2014.
Strategi Belajar Mengajar di Kelas.
Jakarta: Prestasi Pustaka Jakarta
Iskandar. 2013. Metodologi Penelitian
Pendidikan dan Sosial. Jakarta:
Referensi
Mu’awanah, Elfi & Rifa Hidayah.
Bimbingan Konseling Islami di
Sekolah Dasar. Jakarta: PT. Bumi
Aksara
R, Thantawy. 2005.
Kamus Istilah
Bimbingan dan Konseling. Jakarta:
PT . Grasindo.
Slameto. 2013. Belajar dan Faktor-faktor
yang Mempengaruhi. Jakarta: PT.
Rineka Cipta
Sugiyono. 2013. Metode Penelitian
Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif dan R & D). Bandung:
Alfabeta.

Konseling di Sekolah.
Prestasi Pustakarya

Jakarta:

Sukmadinata, Nana Syaodih.2010. Metode
Penelitian Pendidikan. Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya
Sutirna. 2013. Bimbingan dan Konseling.
Pendidikan
Non
Formal
dan
Informal.Yogyakarta:
CV.
Andi
Offset
Syah, Muhibbin. 2012. Psikologi Belajar.
Jakarta: Rajawali Pres
Tim Pustaka Phoenix, 2013. Kamus Besar
Bahsa Indonesia. Jakarta: PT. Media
Pustaka Phoenix.
Wardhana, Yana. 2010. Teori Belajar dan
Mengajar. Bandung: PT. Pribumi
Mekar
Wardati & Jauhar, Mohammad. 2011.
Implementasi
Bimbingan
&

Dipublikasikan oleh : Prodi Bimbingan dan Konseling FKIP Uniska Muhammad Arsyad Al BanjariBanjarmasin

13