PENGARUH KESADARAN MEREK DAN ASOSIASI MEREK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SEPEDA MOTOR YAMAHA PADA PT. FORTUNA MOTOR MAJALENGKA

MAKSI
Jurnal Ilmiah Manajemen & Akuntansi
Tahun 2016

Vol. 3

Nomor 2

Periode Juli – Desember

ISSN : 2356-3923

PENGARUH KESADARAN MEREK DAN ASOSIASI MEREK
TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SEPEDA MOTOR YAMAHA
PADA PT. FORTUNA MOTOR MAJALENGKA
Oleh :
R. NENY KUSUMADEWI *)
e-mail : kusumadewi.neny@gmail.com
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kesadaran merek, asosiasi merek dan
keputusan pembelian serta untuk mengetahui seberapa besar pengaruh kesadaran merek,

asosiasi merek terhadap keputusan pembelian pada PT. Fortuna Motor Majalengka.
Metode yang digunakan yaitu metode survey dengan menggunakan teknik analisis
deskriptif dan verifikatif. Pengujian instrumen data dilakukan dengan uji validitas dan uji
reliabilitas, sedangkan analisis datanya adalah korelasi, determinasi, dan uji hipotesis.
Berdasarkan hasil penelitian untuk kesadaran merek dan asosiasi merek termasuk
dalam kategori baik. Untuk keputusan pembelian termasuk dalam kategori sangat baik.
Secara parsial bahwa hubungan kesadaran merek tidak berpengaruh secara signifikan
terhadap keputusan pembelian, asosiasi merek berpengaruh secara signifikan terhadap
keputusan pembelian. Secara simultan kesadaran merek dan asosiasi merek bepengaruh
secara signifikan terhadap keputusan pembelian

Kata kunci: Kesadaran Merek, Asosiasi Merek dan Keputusan Pembelian
*)

Penulis adalah Dosen Tetap Fakultas Ekonomi Universitas Majalengka

sepeda motor untuk meningkatkan angka
penjualannya dengan berbagai cara.
Keputusan
pembelian

konsumen
dipengaruhi oleh perilaku konsumen.
Menurut Engel (1994) dalam Sangadji dan
Sopiah6) (2013:7) perilaku konsumen
adalah tindakan yang langsung terlibat
dalam mendapatkan, mengkonsumsi, serta
menghabiskan produk dan jasa, termasuk
proses keputusan yang mendahului dan
mengikuti tindakan ini. Sikap yang positif
atas merek dapat menciptakan rasa
percaya diri pelanggan atas keputusan
pembeliannya.

PENDAHULUAN
Latar Belakang Penelitian
Dengan adanya kebutuhan sarana
transportasi terutama sepeda motor
menjadi peluang bagi para pelaku bisnis
sepeda
motor

Indonesia
untuk
meningkatkan keuntungan perusahaan
melalui berbagai cara strategi untuk dapat
meraih penjualan yang maksimal dari tiap
perusahaan
sepeda
motor
karena
kebutuhan konsumsi dari sepeda motor
yang terus meningkat.
Hal ini merupakan sebuah peluang
bagi perusahaan yang menawarkan produk
125

MAKSI
Jurnal Ilmiah Manajemen & Akuntansi
Tahun 2016

Vol. 3


Nomor 2

Periode Juli – Desember

Setiap perusahaan akan berusaha
menyusun strategi pemasaran yang dapat
menjangkau pasar sasarannya dengan
lebih selektif. Salah satu strategi bauran
pemasaran adalah strategi produk. Strategi
produk yang dapat dilakukan oleh
perusahaan salah satunya adalah dengan
menciptakan brand. Brand merupakan
suatu produk yang menjadi salah satu
perhatian dan pertimbangan konsumen
dalam memutuskan membeli produk
perusahaan.
Menurut American Marketing
Association (AMA) dalam Kotler5)
(2009:258), “Merek (brand) adalah nama,

istilah, tanda, lambang, atau desain, atau
kombinasinya, yang dimaksudkan untuk
mengidentifikasikan barang atau jasa dari
salah satu penjual atau kelompok penjual
dan mendiferensiasikan mereka dari para
pesaing”.
Untuk mengenal suatu produk
selain dengan merek, dan untuk
memberikan atau bahkan meningkatkan
fungsi
merek
maka
diperlukan
menanamkan kesadaran merek atau
keberadaan
merek
dalam
ingatan
konsumen, dengan tujuan membedakan
produk satu dengan yang lain atau produkproduk

pesaing.
Dengan
adanya
keberadaan
merek
dalam
ingatan
konsumen,maka
yang
diharapkan
konsumen lebih mengerti akan merek,
tetapi
dengan
berjalannya
waktu
konsumen juga akan ingin lebih mengerti
mengenai hal mengenai merek, karena
merek hanya suatu identitas, yang lebih
penting adalah mengenai nilai produk dan
kualitas yang ada pada produk tersebut

untuk pemenuhan kebutuhan konsumen
yang diharapkan.
Begitupula mengenai asosiasi
merek (Brand Association) yang akan
berdampak pada citra perusahaan.
Konsumen akan mengaitkan sebuah
produk
dengan
perusahaan
yang
memproduksinya. Asosiasi merek menjadi
sarana
yang
baik
untuk

ISSN : 2356-3923

mengkomunikasikan kualitas yang dapat
dipercaya. Salah satu merek sepeda motor

yang digemari oleh sebagian besar
masyarakat sekarang ini adalah merek
Yamaha. Untuk menghadapi persaingan
tersebut
produk
Yamaha
selalu
menciptakan penemuan – penemuan baru
yang disesuaikan dengan perkembangan
zaman dan keinginan dari masyarakat agar
produknya tetap laku.
Pesaing terdekatnya yaitu Honda
terus menerus berusaha mempertahankan
pangsa pasar yang telah dimilikinya.
Produsen
motor
Yamaha
harus
memikirkan strategi-strategi yang menarik
untuk merebut pasar mereka dan

mengambil posisi Honda sebagai market
leader sepeda motor nasional yang terus
disandang oleh Honda. Selama sepuluh
tahun Yamaha bersaing dengan Honda
untuk menguasai pasar sepeda motor di
Indonesia, dalam.beberapa tahun terakhir
terjadi pergeseran positif dimana market
share penjualan motor Honda terus
menurun sedangkan Yamaha meningkat,
tetapi pada tahun – tahun terakhir yaitu
tahun
2013
Yamaha
mengalami
penurunan market share yang cukup
drastis.
Di kota Majalengka terdapat
banyak distributor Yamaha, salah satunya
yaitu PT. Fortuna Motor Majalengka.
Selain menjual sepeda motor Yamaha, PT.

Fortuna Motor Majalengka juga membuka
bengkel dan menjual spare part sepeda
motor. Target pencapaian penjualan motor
yamaha
di
PT.
Fortuna
Motor
Majalengka,
sebagian
besar
bisa
memenuhi target setiap bulan nya Target
penjualan tidak tercapai terbesar adalah
pada bulan Nopember yaitu hanya bisa
menjual sebanyak 133 unit dari target 140
unit atau hanya memenuhi 95% dari
target. Beda halnya dengan bulan Maret,
terjadi pencapaian target yang cukup
tinggi yaitu bisa menjual sebanyak 165

unit dari target 130 unit atau bisa
memenuhi 126,92% dari target. Pada
126

MAKSI
Jurnal Ilmiah Manajemen & Akuntansi
Tahun 2016

Vol. 3

Nomor 2

Periode Juli – Desember

bulan ini perusahaan mengadakan promo
yang cukup menarik dengan mengadakan
undian hadiah, adanya cash back yang
cukup besar dan juga adanya potongan
angsuran. Hal itu dikarenakan pada bulan
Maret perusahaan merayakan hari jadi nya
perusahaan.
Berdasarkan hasil uraian latar
belakang diatas, penulis tertarik untuk
melakukan
penelitian
tentang
“PENGARUH KESADARAN MEREK
DAN ASOSIASI MEREK TERHADAP
KEPUTUSAN PEMBELIAN SEPEDA
MOTOR YAMAHA PADA PT.
FORTUNA
MOTOR
MAJALENGKA”.

3.

ISSN : 2356-3923

keputusan pembelian sepeda motor
Yamaha pada PT. Fortuna Motor
Majalengka.
Untuk mengetahui seberapa besar
pengaruh kesadaran merek dan
asosiasi merek secara simultan
terhadap keputusan pembelian sepeda
motor Yamaha pada PT. Fortuna
Motor Majalengka.

KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA
PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS
Pengertian Pemasaran
Menurut Philip Kotler yang
dikutip oleh Buchari Alma1) (2007:4)
pemasaran sosial dapat didefinisikan
bahwa : “Marketing adalah proses dimana
seseorang atau kelompok dapat memenuhi
need dan want melalui penciptaan,
penawaran dan pertukaran barang dan
jasa”.
Tujuan utama pemasaran adalah
menarik
pelanggan
baru
dengan
menjanjikan
nilai
superior
dan
mempertahankan pelanggan saat ini
dengan memberikan kepuasan. Kepuasan
pelanggan bergantung pada kinerja produk
dalam memberikan nilai, relatif terhadap
harapan pembeli. Pelanggan yang merasa
puas akan membeli kembali, dan mereka
akan memberitahu yang lain tentang
pengalaman baik mereka dengan produk
tersebut.
Menurut Philip Kotler yang
dikutip oleh Buchari Alma1) (2007:4)
Bauran pemasaran (marketing mix) adalah
seperangkat
alat
pemasaran
yang
digunakan perusahaan secara terus
menerus mencapai tujuan pemasarannya
di pasar sasaran. Bauran pemasaran terdiri
dari 7P yaitu product (produk), place
(tempat), promotion (promosi), price
(harga), people (harga), physical evidence
(bukti fisik), dan process (proses).
Menurut
Kotler4)
(2003)
diterjemahkan oleh Molan (2005 : 69)
produk adalah segala sesuatu yang
ditawarkan ke pasar untuk memuaskan

Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang
penelitian di atas, maka penulis
merumuskan masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana kesadaran merek, asosiasi
merek dan keputusan pembelian
sepeda motor Yamaha pada PT.
Fortuna Motor Majalengka.
2. Bagaimana
pengaruh
kesadaran
merek dan asosiasi merek secara
parsial terhadap keputusan pembelian
sepeda motor Yamaha pada PT.
Fortuna Motor Majalengka.
3. Bagaimana
pengaruh
kesadaran
merek dan asosiasi merek secara
simultan
terhadap keputusan
pembelian sepeda motor Yamaha
pada PT. Fortuna Motor Majalengka.
Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah
yang telah diuraikan, penelitian ini
mempunyai tujuan sebagai berikut:
1. Untuk
mengetahui
bagaimana
kesadaran merek, asosiasi merek dan
keputusan pembelian sepeda motor
Yamaha pada PT. Fortuna Motor
Majalengka.
2. Untuk mengetahui seberapa besar
pengaruh kesadaran merek dan
asosiasi merek secara parsial terhadap
127

MAKSI
Jurnal Ilmiah Manajemen & Akuntansi
Tahun 2016

Vol. 3

Nomor 2

Periode Juli – Desember

keinginan atau kebutuhan. Brand adalah
salah satu atribut yang penting dari sebuah
produk yang penggunaanya pada saat ini
sudah sangat meluas.
Menurut Aaker dalam Sangadji
dan
Sopiah6)
(2013:322)
yang
menyebutkan bahwa merek adalah sebagai
berikut : merek adalah nama dan atau
simbol yang bersifat membedakan (seperti
logo,cap, atau kemasan) dengan maksud
mengidentifikasi barang atau jasa dari
seorang penjual atau penjual tertentu yang
mampu membedakannya dari barang –
barang yang dihasilkan oleh para
kompetitor.

ISSN : 2356-3923

Dimensi Asosiasi Merek
Menurut Durianto dkk dalam
Kartono3) (2007:69). Dimensi asosiasi
merek terdiri dari dua dimensi yaitu :
1. Dimensi brand sebagai pencitraan
merek produk dengan indikator –
indikatornya sebagai berikut : Merek,
Kualitas, Fitur/gaya, Desain.
2. Dimensi
brand
sebagai
suatu
organisasi/perusahaan
dengan
indikator – indikatornya sebagai
berikut : Kredibitas perusahaan,
Orientasi perusahaan, Kesuksesan
perusahaan, Inovasi perusahaan.
Keputusan Pembelian
Menurut
Kotler5)
(2009:184)
“keputusan pembelian adalah proses yang
lazim terdiri dari urutan kejadian berikut:
pengenalan masalah, pencarian informasi,
evaluasi alternatif, keputusan pembelian,
dan perilaku pasca pembelian”.

Kesadaran Merek (Brand Awareness)
Menurut Aaker dalam Tjiptono9)
(2005:40), kesadaran merek adalah
kemampuan konsumen untuk mengenali
atau mengingat kembali bahwa suatu
merek merupakan bagian dari kategori
produk tertentu.

Tahap – tahap Dalam Proses
Pengambilan Keputusan
Menurut
Kotler5)
(2009:184)
bahwa tahapan proses pembelian suatu
produk bila digambarkan berbentuk
sebagai berikut : Pengenalan Masalah,
Pencarian Informasi, Evaluasi Alternatif,
Keputusan pembelian, Perilaku pasca.

Dimensi Kesadaran Merek
Menurut Aaker dalam Tjiptono9)
(2005:40) dimensi kesadaran merek
adalah kekuatan sebuah merek dalam
pikiran (ingatan) konsumen dengan
indikator – indikatornya sebagai berikut :
1. Posisi
merek
dalam
ingatan
konsumen
2. Kemampuan mengenali ikon (duta)
produk
3. Kemampuan
mengingat
promo
produk
4. Kemampuan
mengenali
varian
produk
5. Kekhasan merek yang membuat beda

Kerangka Pemikiran
Sebelum melakukan pembelian
suatu barang, konsumen pasti dihadapkan
oleh berbagai pilihan produk, begitu pula
dalam hal pemilihan kendaraan roda dua
(motor). Ada berbagai maacam pilihan
motor yang ditawarkan. Konsumen dapat
memberikan penilaian terhadap suatu
produk seperti pada motor Yamaha, motor
ini dicitrakan oleh konsumen sebagai
motor yang diproduksi untuk orang yang
ingin tampil gaya, gaul, percaya diri dan
mewah.
Dalam strategi pemasaran tersebut,
terdapat strategi bauran pemasaran yang
menempatkan komposisi terbaik dari

Asosiasi Merek (Brand Association)
Menurut Durianto dkk dalam
Kartono3) (2007:69), asosiasi merek
merupakan segala kesan yang muncul
dibenak seseorang yang terkait dengan
ingatannya mengenai suatu merek.

128

MAKSI
Jurnal Ilmiah Manajemen & Akuntansi
Tahun 2016

Vol. 3

Nomor 2

Periode Juli – Desember

ISSN : 2356-3923

proses yang lazim terdiri dari urutan
kejadian berikut: pengenalan masalah,
pencarian informasi, evaluasi alternatif,
keputusan pembelian, dan perilaku pasca
pembelian”.
Adapun paradigma dalam penelitian
ini ditunjukkan dalam gambar berikut:

keempat
komponen
atau
variabel
pemasaran, untuk dapat mencapai sasaran
pasar yang dituju, dan sekaligus mencapai
tujuan dan sasaran perusahaan.
Dalam bauran pemasaran terdapat
tujuh komponen. Komponen – komponen
tersebut yaitu: produk, harga, distribusi,
promosi, orang, bukti fisik dan proses.
Untuk mengenal suatu produk
selain dengan merek, dan untuk
memberikan atau bahkan meningkatkan
fungsi
merek
maka
diperlukan
menanamkan kesadaran merek dalam
ingatan konsumen, dengan tujuan
membedakan produk satu dengan yang
lain atau produk-produk pesaing.
Menurut Aaker dalam Tjiptono9)
(2005:40) dimensi kesadaran merek
adalah kekuatan sebuah merek dalam
pikiran (ingatan) konsumen dengan
indikator – indikatornya sebagai berikut :
1. Posisi
merek
dalam
ingatan
konsumen
2. Kemampuan mengenali ikon (duta)
produk
3. Kemampuan
mengingat
promo
produk
4. Kemampuan
mengenali
varian
produk
5. Kekhasan merek yang membuat beda
Menurut Durianto dkk dalam
Kartono3) (2007:69). Dimensi asosiasi
merek terdiri dari dua dimensi yaitu :
1. Dimensi brand sebagai pencitraan
merek produk dengan indikator –
indikatornya sebagai berikut : merek,
kualitas, fitur/gaya dan desain.
2. Dimensi
brand
sebagai
suatu
organisasi/perusahaan
dengan
indikator – indikatornya sebagai
berikut : Kredibitas perusahaan,
orientasi perusahaan, kesuksesan
perusahaan dan inovasi perusahaan.
Kedua variabel tersebut dapat
mempengaruhi perilaku konsumen untuk
mengambil keputusan dalam pembelian.
Keputusan pembelian menurut Kotler5)
(2009:184) “keputusan pembelian adalah

ρyx

X1

ε

1

Ryx
,x

X2

Y

ρ
y
ε

ρyx

Gambar
Paradigma Penelitian
Keterangan :
ρyx1
: Variabel Kesadaran Merek (X1)
berpengaruh terhadap
Keputusan Pembelian (Y)
ρyx2
: Variabel Asosiasi Merek (X2)
berpengaruh terhadap
Keputusan Pembelian (Y)
Ryx1x2 : Hubungan variabel Kesadaran
Merek (X1) dan Asosiasi
Merek (X2) berpengaruh
terhadap Keputusan Pembelian
(Y)
ρyε
: Pengaruh variabel lain
terhadap Keputusan
Pembelian (Y)
ε
: Variabel yang berpengaruh
terhadap Keputusan
Pembelian (Y) tetapi
tidak diteliti oleh penulis.

129

MAKSI
Jurnal Ilmiah Manajemen & Akuntansi
Tahun 2016

Vol. 3

Nomor 2

Periode Juli – Desember

ISSN : 2356-3923

item pernyataan sebesar 1309. Hal ini
menunjukkan bahwa hasil penelitian
mengenai kesadaran merekpada PT
Fortuna Motor Majalengka tinggi menurut
pengguna konsumen sepeda motor merek
Yamaha.
Kesadaran merek pada PT Fortuna
Motor Majalengka ditunjukkan dengan
kondisi sebagai berikut: apabila diminta
untuk menyebutkan merek sepeda motor,
Yamaha merupakan merek pertama yang
muncul dibenak konsumen, konsumen
dapat mengenali ikon (duta) produk
sepeda motor Yamaha saat ini, sepeda
motor Yamaha memberikan promo yang
menarik, ketika diminta menyebutkan
varian sepeda motor Yamaha, konsumen
bisa menyebutkan langsung, sepeda motor
Yamaha memiliki ciri – ciri/kekhasan
tertentu yang membuat konsumen dapat
mengenalinya/membedakannya
dari
merek sepeda motor lainnya. Sehingga
dapat disimpulkan bahwa kesadaran
merek pada PT. Fortuna Motor
Majalengka tinggi.
Faktor-faktor di atas sesuai dengan
pendapat Aaker dalam Tjiptono9) (2005),
bahwa
faktor-faktor
yang
dapat
memengaruhi kesadaran merek adalah
faktor kekuatan sebuah merek dalam
pikiran (ingatan) konsumen.

Hipotesis
Seperti yang dikemukakan oleh
Sugiyono7) (2010:84) mengemukakan
bahwa
“Hipotesis
dalam
statistik
merupakan pernyataan statistik tentang
parameter populasi sedangkan hipotesis
dalam penelitian merupakan jawaban
sementara terhadap rumusan masalah pada
suatu penelitian”.
Dalam penelitian ini peneliti
merumuskan hipotesis sebagai jawaban
sementara yaitu sebagai berikut:
H1
: Terdapat pengaruh kesadaran
merek terhadap keputusan pembelian
sepeda motor Yamaha di PT.
Fortuna Motor Majalengka.
H2
: Terdapat pengaruh asosiasi merek
terhadap keputusan pembelian
sepeda
motor Yamaha di PT. Fortuna
Motor Majalengka.
H3
: Terdapat pengaruh kesadaran
merek dan asosiasi merek secara
simultan
terhadap keputusan pembelian
sepeda motor Yamaha di PT.
Fortuna Motor Majalengka
METODE PENELITIAN
Metode yang digunakan untuk
melaksanakan penelitian ini adalah
deskriptif
dan
verifikatif
dengan
pendekatan
kuantitatif.
Pengujian
instrument penelitian dilakukan dengan
menggunakan uji validitas, uji reliabilitas
dan uji normalitas data, sedangkan analisis
data menggunakan koefisien korelasi dan
koefisien determinasi. Pengujian hipotesis
menggunakan uji t untuk uji parsial, dan
uji F untuk uji simultan.

Asosiasi merek Pada PT. Fortuna
Motor Majalengka
Berdasarkan
hasil
tanggapan
responden terhadap variabel asosiasi
merek, diperoleh total untuk seluruh item
pernyataan sebesar 2130. Hal ini
menunjukkan bahwa hasil penelitian
mengenai asosiasi merek pada PT.
Fortuna Motor Majalengka tinggi menurut
pengguna konsumen sepeda motor
Yamaha.
Asosiasi merek pada PT. Fortuna
Motor Majalengka ditunjukkan dengan
kondisi sebagai berikut: merek sepeda
motor Yamaha mudah dikenal menurut
pengguna konsumen sepeda motor

HASIL PENELITIAN DAN
PEMBAHASAN
Kesadaran Merek Pada PT. Fortuna
Motor Majalengka
Berdasarkan
hasil
tanggapan
responden terhadap variabel kesadaran
merek, diperoleh total skor untuk seluruh
130

MAKSI
Jurnal Ilmiah Manajemen & Akuntansi
Tahun 2016

Vol. 3

Nomor 2

Periode Juli – Desember

ISSN : 2356-3923

Konsumen memiliki kebutuhan akan
sepeda motor, kebutuhan akan sepeda
motor membuat konsumen berusaha
mencari informasi lebih lanjut, setelah
mendapatkan
informasi,
konsumen
memilih bahwa produk sepeda motor
Yamaha lebih baik daripada merek lain,
harga produk sepeda motor sesuai dengan
keadaan pasaran, pembelian didasari
dorongan dari pihak intern/keluarga,
pengambilan inisiatif akan mempengaruhi
konsumen untuk melakukan pembelian,
penilaian terhadap sepeda motor Yamaha
di PT Fortuna Motor Majalengka
dirasakan setelah melakukan pembelian
sepeda motor tersebut. Sehingga para
pengguna konsumen sepeda motor
Yamaha menyimpulkan bahwa keputusan
pembelian pada PT Fortuna Motor
Majalengka sangat tinggi.
Faktor-faktor di atas sesuai dengan
pendapat Kotler5) (2009:184), bahwa
faktor-faktor yang dapat memengaruhi
keputusan pembelian adalah faktor
pengenalan masalah, faktor pencarian
informasi, faktor evaluasi alternatif, faktor
keputusan pembelian dan faktor perilaku
pasca pemebelian.

Yamaha,
sepeda
motor
Yamaha
merupakan produk yang berkualitas dalam
kecepatan dan mempunyai daya tahan
mesin yang tinggi, sepeda motor Yamaha
mempunyai fitur/gaya yang sesuai dengan
kebutuhan konsumen seperti bentuk dan
striping yang bagus, sepeda motor
Yamaha diproduksi oleh perusahaan yang
memiliki
kredibilitas
yang
tinggi
(terpercaya), sepeda motor Yamaha
diproduksi
oleh
perusahaan
yang
berorientasi
dengan
memperhatikan
keinginan konsumen, sepeda motor
Yamaha diproduksi oleh perusahaan yang
sukses, perusahaan sepeda motor Yamaha
memiliki inovasi yang mampu bersaing.
Sehingga para pengguna konsumen
sepeda motor menyimpulkan bahwa
asosiasi merek pada PT. Fortuna Motor
Majalengka memiliki asosiasi merek yang
tinggi.
Faktor-faktor di atas sesuai dengan
pendapat Durianto dkk dalam Kartono3)
(2007:69), bahwa faktor-faktor yang dapat
memengaruhi asosiasi merek adalah faktor
merek sebagai reputasi pencitraan merek
produk dan juga merek sebagai suatu
organisasi/perusahaan.
Sehingga
para
pengguna
konsumen sepeda motor menyimpulkan
bahwa asosiasi merek pada PT. Fortuna
Motor Majalengka memiliki asosiasi
merek yang tinggi.

Pengaruh Kesadaran Merek Terhadap
Keputusan Pembelian Pada PT Fortuna
Motor Majalengka
Hasil penelitian variabel kesadaran
merek terhadap keputusan pembelian
dengan bantuan SPSS 21 menyatakan
bahwa
variabel
kesadaran
merek
berpengaruh positif terhadap keputusan
pembelian. Hal ini dibuktikan dengan
hasil penelitian yang menunjukkan nilai
koefisien korelasi yang dihasilkan
kesadaran merek sebesar 0,210, maka
keeratan hubungan antara kesadaran
merek terhadap keputusan pembelian
termasuk ke dalam kategori korelasi
lemah yaitu berada pada interval koefisien
antara 0,20 – 0,399 dan bernilai positif.
Kesadaran merek mempunyai
pengaruh
sebesar
4,41%.
Dengan

Keputusan Pembelian Pada PT Fortuna
Motor Majalengka
Berdasarkan
hasil
tanggapan
responden terhadap variabel keputusan
pembelian, diperoleh total skor untuk
seluruh item pernyataan sebesar 1895. Hal
ini menunjukkan bahwa hasil penelitian
mengenai keputusan pembelian pada PT
Fortuna Motor Majalengka sangat tinggi
menurut pengguna konsumen sepeda
motor Yamaha.
Keputusan pembelian pada PT
Fortuna Motor Majalengka ditunjukkan
dengan
kondisi
sebagai
berikut:
131

MAKSI
Jurnal Ilmiah Manajemen & Akuntansi
Tahun 2016

Vol. 3

Nomor 2

Periode Juli – Desember

ISSN : 2356-3923

merekmemiliki nilai 0,009< 0,05 dan nilai
t hitung < ttabel yaitu sebesar 2,685 > 1,981.
Berarti Ho diolak dan Ha diterima,
sehingga hipotesis menyatakan bahwa
terdapat pengaruh yang signifikan antara
asosiasi merek terhadap keputusan
pembelian
dapat
dibuktikan
kebenarannya.
Dapat disimpulkan bahwa asosiasi
merek berpengaruh secara signifikan
terhadap
peningkatan
keputusan
pembelian pada PT Fortuna Motor
Majalengka.
Hal
ini
mendukung
penelitian yang dilakukan oleh Fadli dan
Qomariah2) (2007), dalam penelitiannya
menyatakan bahwa asosiasi merek
berpengaruh positif dan signifikan
terhadap keputusan pembelian.

probabilitas
signifikansi
variabel
kesadaran merek memiliki nilai 0,070>
0,05 dan nilai t hitung < ttabel yaitu sebesar
1,847< 1,981. Berarti Ho diterima dan Ha
ditolak, sehingga hipotesis menyatakan
bahwa terdapat pengaruh yang signifikan
antara
kesadaran
merek
terhadap
keputusan
pembelian
tidak
dapat
dibuktikan kebenarannya.
Dapat
disimpulkan
bahwa
kesadaran merek mempunyai pengaruh
terhadap
peningkatan
keputusan
pembelian
meskipun
tidak
terlalu
siginifikan pada PT Fortuna Motor
Majalengka. Sehingga tetap perlu adanya
peningkatan kesadaran merek untuk
mendukung
peningkatan
keputusan
pembelian pada PT Fortuna Moto
Majalengka. Hal ini terjadi karena dalam
penelitian ini, variabel kesadaran merek
diukur dalam satu hal yaitu kekuatan
sebuah merek dalam pikiran (ingatan)
konsumen.
Hasil penelitian ini mendukung
pendapat St. Sudomo8) (2013), yang
menyatakan bahwa kesadaran merek
berpengaruh positif dan signifikan
terhadap keputusan pembelian konsumen.

Pengaruh Kesadaran Merek dan
Asosiasi Merek Terhadap Keputusan
Pembelian Pada PT Fortuna Motor
Majalengka
Hasil
penelitian
variabel
kesadaran merek dan asosiasi merek
secara simultan terhadap keputusan
pembelian dengan bantuan SPSS 21
menyatakan bahwa variabel kesadaran
merek dan asosiasi merek berpengaruh
positif terhadap keputusan pembelian. Hal
ini dibuktikan dengan hasil penelitian
yang menunjukkan koefisien korelasi
antara kesadaran merek (X1) dan asosiasi
merek (X2) secara simultan terhadap
keputusan pembelian (Y) yaitu sebesar
0,381. Koefisien tersebut memiliki
keeratan hubungan yang lemah, karena
terletak pada kategori antara 0,20 – 0,399.
Kesadaran merek dan asosiasi
merek mempunyai pengaruh sebesar
14,52% dan sisanya 85,48% (100% 14,52%) ditentukan oleh variabel lain
yang tidak dijelaskan dalam penelitian ini
diantaranya persepsi kualitas, persepsi
nilai, kepercayaan atas merek, brand
image dan lain-lain.
Hasil Uji F di atas, diperoleh sig.
0,008 lebih kecil dari probabilitas 0,05

Pengaruh Asosiasi Merek Terhadap
Keputusan Pembelian Pada PT Fortuna
Motor Majalengka
Hasil penelitian variabel asosiasi
merek terhadap keputusan pembelian
dengan bantuan SPSS 21 menyatakan
bahwa
variabel
asosiasi
merek
berpengaruh positif terhadap keputusan
pembelian. Hal ini dibuktikan dengan
hasil penelitian asosiasi merek sebesar
0,312, maka keeratan hubungan antara
asosiasi merek terhadap keputusan
pembelian termasuk ke dalam kategori
korelasi lemah yaitu berada pada interval
koefisien antara 0,20 – 0,399 dan bernilai
positif.
Asosiasi
merek
mempunyai
pengaruh
sebesar
9,73%.
Dengan
probabilitas signifikansi variabelasosiasi
132

MAKSI
Jurnal Ilmiah Manajemen & Akuntansi
Tahun 2016

Vol. 3

Nomor 2

Periode Juli – Desember

X1, X2 terhadap Y :
Menghasilkan
angka sebesar 14,52%
artinya
kesadaran
merek dan asosiasi merek
mempengaruhi keputusan
pembelian sebesar 15,52%

atau 0,008> 0,05dan nilai Fhitung > Ftabel
yaitu sebesar 5,172> 3,142 maka Ho
ditolak dan Ha diterima. Hal ini berarti
kesadaran merek dan asosiasi merek
berpengaruh
bersama-sama
secara
signifikan terhadap keputusan pembelian.
Hal ini penelitian dapat dibuktikan
kebenarannya.
Hasil penelitian ini mendukung
hasil penelitian yang dilakukan oleh St.
Sudomo8) (2013) yang menunjukkan
bahwa ekuitas merek yang terdiri dari
kesadaran merek, asosiasi merek, persepsi
kualitas dan loyalitas merek berpengaruh
bersama-sama secara signifikan terhadap
keputusan pembelian.
Berdasarkan hasil pembahasan
diatas dapat digambarkan seperti berikut :

4,41%
%%
14,52%
%

(X2)

ε terhadap Y

angka
artinya
variabel – variabel lain
yang
tidak
diteliti
mempengaruhi keputusan
pembelian
sebesar
85,48%.

:
Menghasilkan
85,48%,
yang

KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang
telah dilakukan peneliti pada PT. Fortuna
Motor Majalengka mengenai Pengaruh
Kesadaran Merek dan Asosiasi Merek
Terhadap Keputusan Pembelian, serta
melihat hasil analisis data, maka peneliti
mengambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Kesadaran Merek dinyatakan tinggi
menurut pengguna konsumen sepeda
motor Yamaha. Hal ini terbukti
dengan adanya indikator-indikator
dalam hal posisi merek dalam ingatan
konsumen, kemampuan konsumen
dalam mengenali ikon (duta) produk,
kemampuan
konsumen
dalam
mengingat promo produk dan
kemampuan
konsumen
dalam
mengenali varian serta kekhasan
merek yang membuat beda yang baik.
2. Asosiasi Merek dinyatakan tinggi
menurut pengguna konsumen sepeda
motor Yamaha. Hal ini terbukti
dengan adanya indikator-indikator
dalam hal merek, kualitas, fitur/gaya,
desain,
kredibilitas
perusahaan,
orientasi perusahaan, kesuksesan
perusahaan dan inovasi perusahaan
yang bagus.
3. Keputusan Pembelian dinyatakan
sangat tinggi menurut pengguna

ε

(X1)

ISSN : 2356-3923

85,48%

(Y)

9,73%

Gambar Hasil Pembahasan Koefisien
Determinasi
Keterangan :
X1 terhadap Y : Menghasilkan angka
sebesar 4,41% artinya,
kesadaran
merek
mempengaruhi keputusan
pembelian sebesar 4,41%
X2 terhadap Y : Menghasilkan angka
sebesar 9,73% artinya,
asosiasi
merek
mempengaruhi keputusan
pembelian sebesar 9,73%
133

MAKSI
Jurnal Ilmiah Manajemen & Akuntansi
Tahun 2016

4.

5.

6.

Vol. 3

Nomor 2

Periode Juli – Desember

konsumen sepeda motor Yamaha. Hal
ini terbukti dengan adanya indikatorindikator dalam hal kebutuhan akan
barang konsumen, mencari informasi
dari berbagai sumber, proses evaluasi
keputusan akan barang, harga,
keluarga, pengambilan inisiatif dan
penilaian konsumen.
Kesadaran merek berpengaruh positif
tetapi tidak secara signifikan terhadap
keputusan pembelian. Sehingga tetap
perlu adanya peningkatan kesadaran
merek untuk mendukung peningkatan
keputusan pembelian pada PT
Fortuna Motor Majalengka. Dalam
penelitian ini, variabel kesadaran
merek diukur dalam satu hal yaitu
kekuatan sebuah merek dalam pikiran
(ingatan) konsumen.
Asosiasi merek berpengaruh positif
dan signifikan terhadap keputusan
pembelian. Artinya, semakin tinggi
tingkat asosiasi merek maka akan
semakin tinggi pula keputusan
pembelian pada PT Fortuna Motor
Majalengka.
Kesadaran merek dan asosiasi merek
secara simultan berpengaruh positif
dan signifikan terhadap keputusan
pembelian.

2.

3.

Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan
pembahasan, maka peneliti memberikan
beberapa saran antara lain sebagai berikut:
1. Dari
aspek
kesadaran
merek
diharapkan PT Fortuna Motor

ISSN : 2356-3923

Majalengka lebih meningkatkan
intensitas
pengenalan
serta
pengingatan
kembeli
informasi
tentang sepeda motor Yamaha mulai
varian produk, media iklan yang
digunakan, dan slogan sepeda motor
Yamaha. Pihak PT Fortuna Motor
Majalengka dapat menyelenggarakan
kegiatan atau event tertentu seperti
kegiatan outdoor, seperti mengadakan
touring atau perlombaan balap sepeda
motor agar konsumen dapat semakin
mengenali dan mengingat varian
produk, slogan, iklan dan segala
informasi tentang sepeda motor
Yamaha.
Dari aspek asosiasi merek diharapkan
PT Fortuna Motor Majalengka tetap
menjaga reputasi/citra perusahaan
dengan baik, karena itu akan
mempengaruhi tingkat keputusan
pembelian konsumen.
Dari aspek keputusan pembelian,
hendaknya masyarakat/ konsumen
membeli sepeda motor sesuai dengan
kebutuhan.
Sebelum
melakukan
pembelian
alangkah
baiknya
konsumen mencari informasi terlebih
dahulu
dari
berbagai
sumber
mengenai kelebihan/kekurangan serta
harga dari barang tersebut kemudian
di evaluasi apakah barang tersebut
cocok atau tidak. Setelah semuanya
telah di teliti diharapkan agar
konsumen
merasa
puas
atas
keputusan pembelian nya.

DAFTAR PUSTAKA
1.

Buchari Alma, (2007). Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa. Bandung :
Alfabeta.

2.

Fadli dan Qomariah Inneke. 2008. Analisis Pengaruh Faktor-Faktor Ekuitas
Merek Sepeda Motor Merek Honda Terhadap Keputusan Pembelian. Jurnal
Manajemen Bisnis, Vol. 1 No. 2 Mei 2008.
134

MAKSI
Jurnal Ilmiah Manajemen & Akuntansi
Tahun 2016

Vol. 3

Nomor 2

Periode Juli – Desember

ISSN : 2356-3923

3.

Kartono.2007. Analisis Elemen-elemen Ekuitas Merek Produk Minyak Pelumas Motor
Merek Enduro 4T (Studi Kasus Pada Mahasiswa Universitas Negeri Semarang),
Karya Ilmiah, Universitas Negeri Semarang,

4.

Kotler, Philip 2003. Manajemen Pemasaran Edisi kesebelas. Jilid 2. Terjemahan oleh
Benyamin Molan. 2005. Jakarta : PT. Indeks Kelompok Gramedia.

5.

Kotler, Philip dan Keller Kevin Lane, 2009. Manajemen Pemasaran. (Terjemahan,
Edisi ke-13 jilid 1). Jakarta: PT. Penerbit Erlangga.

6.

Sangadji, Etta Mamang & Sopiah. (2013). Perilaku Konsumen – Pendekatan Praktis.
disertai Himpunan Jurnal Penelitian. Yogyakarta: ANDI.

7.

Sugiyono. 2010. Statistika untuk Penelitian. Alfabeta. Bandung.

8.

St. Sudomo. (2013). Pengaruh Ekuitas Merek Terhadap Keputusan Pembelian (Studi
Kasus Konsumen Pepsodent Di Kabupaten Bantul), JBMA – Vol. I, No. 2, Februari
2013 Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi “YKP” Yogyakarta

9.

Tjiptono, Fandy. 2005. Strategi Pemasaran. Edisi Kedua. Yogyakarta: Andi

135

Dokumen yang terkait

EFEKTIFITAS BERBAGAI KONSENTRASI DEKOK DAUN KEMANGI (Ocimum basilicum L) TERHADAP PERTUMBUHAN JAMUR Colletotrichum capsici SECARA IN-VITRO

4 157 1

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

MANAJEMEN PEMROGRAMAN PADA STASIUN RADIO SWASTA (Studi Deskriptif Program Acara Garus di Radio VIS FM Banyuwangi)

29 282 2

APRESIASI IBU RUMAH TANGGA TERHADAP TAYANGAN CERIWIS DI TRANS TV (Studi Pada Ibu Rumah Tangga RW 6 Kelurahan Lemah Putro Sidoarjo)

8 209 2

ANALISIS PROSPEKTIF SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA PADA PT MUSTIKA RATU Tbk

273 1263 22

PENERIMAAN ATLET SILAT TENTANG ADEGAN PENCAK SILAT INDONESIA PADA FILM THE RAID REDEMPTION (STUDI RESEPSI PADA IKATAN PENCAK SILAT INDONESIA MALANG)

43 322 21

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PENGARUH PENGGUNAAN BLACKBERRY MESSENGER TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU MAHASISWA DALAM INTERAKSI SOSIAL (Studi Pada Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Angkatan 2008 Universitas Muhammadiyah Malang)

127 505 26

PEMAKNAAN BERITA PERKEMBANGAN KOMODITI BERJANGKA PADA PROGRAM ACARA KABAR PASAR DI TV ONE (Analisis Resepsi Pada Karyawan PT Victory International Futures Malang)

18 209 45

STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK PARTAI POLITIK PADA PEMILIHAN KEPALA DAERAH TAHUN 2012 DI KOTA BATU (Studi Kasus Tim Pemenangan Pemilu Eddy Rumpoko-Punjul Santoso)

119 459 25