Kekuatan Eksekusi Hak Tanggungan Sebagai Jaminan Pengembalian Utang Pembiayaan Bermasalah Dalam Praktik PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk Cabang Medan

  KEKUATAN EKSEKUSI HAK TANGGUNGAN SEBAGAI JAMINAN PENGEMBALIAN UTANG PEMBIAYAAN BERMASALAH DALAM PRAKTIK PT. BANK MUAMALAT

  INDONESIA, Tbk CABANG MEDAN TESIS OLEH SHERHAN 117005021 / HK PROGRAM STUDI MAGISTER ILMU HUKUM FAKULTAS HUKUM UNVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2013 KEKUATAN EKSEKUSI HAK TANGGUNGAN SEBAGAI JAMINAN PENGEMBALIAN UTANG PEMBIAYAAN BERMASALAH

DALAM PRAKTIK PT. BANK MUAMALAT

  INDONESIA, Tbk CABANG MEDAN T E S I S Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Magister Hukum Dalam Program Magister Ilmu Hukum Pada Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara OLEH SHERHAN 117005021 / HK FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA M E D A N 2 0 1 3

  

Judul Tesis : KEKUATAN EKSEKUSI HAK TANGGUNGAN SEBAGAI

JAMINAN PENGEMBALIAN UTANG PEMBIAYAAN

  INDONESIA, Tbk CABANG MEDAN Nama : Sherhan NIM : 117005021 Program Studi : Ilmu Hukum

Menyetujui

Komisi Pembimbing

  

(Prof. Dr. Tan Kamello, S.H., M.S)

Ketua (Dr. Mahmul Siregar, SH, M.Hum) (Dr. Hasyim Purba, SH, M.Hum) Anggota Anggota Ketua Program Studi Dekan (Prof. Dr. Suhaidi, SH, MH) (Prof. Dr. Runtung, SH, M.Hum ) Tanggal Lulus : 15 Juli 2013

  Telah diuji Pada Tanggal : 15 Juli 2013 PANITIA PENGUJI TESIS Ketua : Prof. Dr. Tan Kamello, SH, MS. Anggota : 1. Dr. Mahmul Siregar, SH, M.Hum

   2. Dr. Hasyim Purba, SH, M.Hum

   3. Dr. Utary Maharany Barus, SH, M.Hum

   4. Dr. Dedi Harianto, SH, M.Hum

ABSTRAK

  Bank syariah sebagai lembaga intermediasi yang mana dalam aktifitasnya menghimpun dana dan menyalurkan kembali kepada masyarakat dengan prinsip syariah wajib memperhatikan aspek prudential banking. Pembiayaan menjadi salah satu aktifitas perbankan yang sangat mengandung resiko karena apabila Bank Syariah memberikan pembiayaan kepada nasabah (Mudharib) berarti Bank Syariah tersebut telah memutuskan untuk mengambil dan mengelola resiko tersebut. Salah satu upaya yang telah diciptakan Undang-undang dalam memitigasi resiko pembiayaan bermasalah adalah dengan diwajibkannya nasabah memberikan jaminan dalam pembiayaannya.

  Sifat penelitian adalah deskriptif analitis, dengan metode pendekatan yuridis

  

normatif , yaitu mengadakan analisa terhadap masalah dengan melihat peraturan yang

  berlaku (khususnya UU No. 4 Tahun 1996 tentang Hak Tanggungan). Sumber data dalam penelitian ini berasal dari bahan hukum primer yaitu bahan-bahan yang berhubungan dengan peraturan perundang-undangan. Bahan hukum sekunder, yaitu bahan yang berasal dari karangan ilmiah, buku-buku referensi dan informasi, akta perjanjian kredit dan sertifikat hak tanggungan, dan bahan hukum tertier, yaitu bahan hukum yang memberi petunjuk dan penjelasan-penjelasan terhadap bahan hukum sekunder, yakni kamus umum, kamus hukum, jurnal, artikel, majalah dan dokumen- dokumen pendukung yang ada di PT. Bank Muamalat Indonesia,Tbk

  Semangat lahirnya Undang-undang Hak Tanggungan merupakan suatu solusi bagi dunia perbankan dalam hal menguasai jaminan debitur yang mengalami pembiayaan bermasalah sebagai sumber pengembalian. Setelah dilakukan penelitian pada praktek di PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk yang melaksanakan eksekusi Hak Tanggungan sebagai jaminan pengembalian utang bagi nasabah pembiayaan bermasalah hasilnya tidak signifikan dan maksimal. Pelaksanaan parate eksekusi maupun riil eksekusi memiliki kelemahan dan celah hukum tersendiri. Pelaksanaan parate eksekusi sebagai kelebihan yang dimiliki UUHT memiliki celah hukum dalam hal menguasai aset jaminan yang masih ditempati/dihuni karena wajib memasukkan gugatan pengosongan ke Pengadilan Negeri Domisili, selain itu pelaksanaan parate eksekusi juga dapat menimbulkan gugatan atau perlawanan dari nasabah sendiri dengan alasan harus dilaksanakan melalui Pengadilan. Sedangkan pelaksanaan Riil Eksekusi lebih memiliki kepastian hukum karena langsung dilakukan oleh Pengadilan Negeri melalui perintah Ketua Pengadilan Negeri akan tetapi prosesnya membutuhkan waktu cukup lama karena wajib melalui beberapa tahapan proses eksekusi antara lain : Aanmaning, Penetapan Sita Eksekusi, Pelaksanaan Sita Eksekusi, Penetapan dan proses Lelang. Hal tersebut menjadi kendala bagi perputaran bisnis Bank dalam menyehatkan NPF (Non Produktif Financing) dan dilema bagi Bank dalam menyalurkan pembiayaan kepada masyarakat.

  Kata Kunci : Pembiayaan Bermasalah, Hak Tanggungan, Parate Eksekusi, Riil Eksekusi

ABSTRACT

  Islamic bank as an intermediary institution in which the activities to collect funds and distribute it back to the community with regard to Islamic principles shall banking. Financing prudential aspects of banking activity into one that is very risky because if the Islamic banks provide financing to customers (Mudharib) means Islamic Bank has decided to take on and its manage risk. One of the efforts that have created laws to mitigate the risk of financing problems that arise from the provision of financing to the community is to provide assurance to customers of compulsory its financing.

  

Type of the study is descriptive with normative juridical

approach, which approached the problem by looking at the existing regulations (particularly Law No. 4 of 1996 on Mortgage). Sources of data in this the primary, secondary and tertiary legal materials related to the study came from regulations of legislation, scientific writing, reference books, and information, credit agreement deed and certificate of right of guarantee, any legal materials directing and explaining the secondary legal materials such as general dictionary, dictionary of legal terms/law, journals, articles, magazines and supporting documents that exist in PT.

  .

  Bank Muamalat Indonesia, Tbk The spirit of the birth of the Mortgage Act was a solution for the banking sector in terms of having control collateral that debtor financing problems as a source returns. After doing research on practice in PT Bank Muamalat Indonesia, Tbk which carry out executions Mortgage as a loan repayment guarantees for customers financing problems and the results are not significantly the maximum. Parate execution and real implementation of execution has its own weaknesses and loopholes. Parate execution as UUHT has advantages in terms of legal loopholes guarantee control assets that are still occupied because mandatory evacuation filed suit to state court of domicile, in addition to the implementation of parate execution may also lead to a lawsuit or opposition from its own customers with reasons to be implemented through the courts. While the implementation of the execution of real legal certainly for directly by the district court through the command chair of the district court, but the process will take a long time because it must go through several stages of the process execution like Aanmaning, Determination confiscation execution, Execution of confiscation execution, Determination and the auction

process. It’s make obstacles for the Bank's business turnover in healthy NPF

(Non Productive Financing), this is a problem for the Bank in disbursing financing to the community.

  Keywords : Financing problems, Mortgage, Parate Execution, Real Execution

  Pertama dan terutama dengan segala kerendahan hati terimakasih saya kepada Allah SWT karena atas karunia dan rahmatnya yang telah menambah keyakinan dan kekuatan penulis dengan segala keterbatasan yang dimiliki telah dapat menyelesaikan penulisan Tesis dengan judul “KEKUATAN EKSEKUSI HAK TANGGUNGAN

  

SEBAGAI JAMINAN PENGEMBALIAN UTANG PEMBIAYAAN

BERMASALAH DALAM PRAKTIK PT. BANK MUAMALAT INDONESIA, Tbk CABANG MEDAN sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister Hukum (M.H) pada Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara, Medan.

  Dalam penulisan tesis ini banyak pihak yang telah memberikan bantuan moril berupa bimbingan dan arahan sehingga tesis ini dapat diselesaikan. Oleh karena itu, diucapkan terimakasih kepada dosen komisi pembimbing, yang terhormat dan amat terpelajar Bapak Prof. Dr. Tan Kamello, SH, MS, Bapak Dr. Mahmul Siregar, SH,

  M.Hum, dan Bapak Dr. Hasyim Purba, SH, M.Hum, selaku dosen pembimbing,

  juga kepada dosen penguji dan atas bimbingan dan arahan untuk kesempurnaan penulisan tesis ini. Selanjutnya diucapkan terimakasih kepada:

  1. Bapak Prof. Dr. dr. Syahril Pasaribu, DTM&H, MSc (CTM), SpA (K), selaku Rektor Universitas Sumatera Utara.

  2. Bapak Prof. Dr Runtung, SH, M.Hum, selaku Dekan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara, dan para Pembantu Dekan serta seluruh Staf atas bantuan, kesempatan dan fasilitas yang diberikan, sehingga dapat diselesaikan studi pada

  Program Magister Ilmu Hukum (M.H.) Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara.

  3. Bapak Prof. Suhaidi, SH, MH, selaku Ketua Program Magister Ilmu Hukum (M.H.) Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara beserta seluruh Staf yang memberikan kesempatan dan fasilitas sehingga dapat diselesaikan studi pada Program Magister Ilmu Hukum (M.H.) Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara.

  4. Bapak Dr. Mahmul Siregar, SH, MHum, selaku Sekretaris Program Studi Magister Ilmu Hukum Fakultas Hukum Univesitas Sumatera Utara.

  5. Para pegawai/karyawan pada Program Studi Magister Ilmu Hukum (M.H.) Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara yang selalu membantu kelancaran dalam hal manajemen administrasi yang dibutuhkan.

  6. Kepada semua rekan-rekan seangkatan mahasiswa Magister Ilmu Hukum (M.H) Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara yang juga berperan dalam penyelesaian tesis ini.

  7. Kepada kekasihku Aryta yang selalu membantu penulis dalam hal penulisan tesis, merapikan format tesis, doa dan dukungan dalam menyelesaikan penulisan ini.

  Teristimewa dengan tulus hati diucapkan terima kasih kepada kedua orang tua penulis yang selalu mengasihi, Ayahanda Junaidi, dan Ibunda Nazia yang selalu memberikan limpahan kasih sayang dan nasihat untuk berbuat sesuatu yang terbaik demi masa depan penulis, demikian juga kepada Fadhil adik penulis tercinta, atas motivasi dan doa kalian telah dapat diselesaikan tesis ini.

  Akhir kata kepada semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, terimakasih atas kebaikan, ketulusan dan dukungan dalam penyelesaian tesis ini.

  Semoga tesis ini bermanfaat bagi kita semua. Amin.

  Medan, Juli 2013 Penulis,

  SHERHAN

RIWAYAT HIDUP

  Universitas Sumatera Utara

  Peserta Muamalat Sales Model Training tanggal 25 Februari 2012

  11-12 Maret 2011 6. Peserta In House Legal Training Bank Muamalat tanggal 11-13 Juli 2012 7.

  Peserta Seminar Refleksi Penanganan Masalah Pertanahan di Sumatera Utara tanggal 15 Januari 2011 5. Peserta Seminar Essential Selling Skills Training Bank Muamalat tanggal

  11 November 2010 3. Peserta Seminar Kepailitan AKPI tanggal 9 November 2011 4.

  Peserta Dialog bersama Kapoldasu “Jangan Ada Lagi Air Mata di Kantor Polisi tanggal 3 September 2010 2. Peserta Dialog Interaktif Deponering Kasus Bibit-Chandra tanggal

  A. Seminar Ilmiah 1.

  IV. Riwayat Pendidikan Non Formal

  I. Identitas Pribadi

  Nama : Sherhan Tempat/ Tgl. Lahir : Medan, 17 Oktober 1988 Alamat : Jl. Tulip Blok-J.43 Komp. Griya Riatur Indah

  S-1 : Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara Tamat tahun 2010

  SMA : SMA Negeri 1 Medan Tamat tahun 2006 4.

  SMP : SMP Harapan 1 Medan Tamat tahun 2003 3.

  SD : SD Angkasa II Lanud Medan Tamat tahun 2000 2.

  III. Riwayat Pendidikan Formal 1.

  Nama Ayah : Junaidi Ibu : Nazia

  II. Orang Tua

  Medan Agama : Islam Jenis Kelamin : Laki-laki Status : Belum Kawin

  5. S-2 : Magister Ilmu Hukum Fakultas Hukum

  Peserta Pesantren Kilat Ramadhan VII tanggal 4 Desember 2000 2. Atlet Institut Karatedo Indonesia (INKAI) tanggal 14 Februari 2006 3. Pendidikan Pelatihan Komputer TRICOM tanggal 14 November 2006 4. Peserta Pelatihan Sholat Khusyu tanggal 30-3 Januari 2010

  DAFTAR ISI Halaman ABSTRAK ............................................................................................................. i ABSTRACT ............................................................................................................ ii KATA PENGANTAR ........................................................................................... iii DAFTAR RIWAYAT HIDUP ............................................................................. vi DAFTAR ISI .......................................................................................................... viii DAFTAR TABEL ................................................................................................. xii DAFTAR SKEMA ................................................................................................ xiii

  BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ..................................................................................... 1 B. Permasalahan ........................................................................................ 11 C. Tujuan Penelitian ................................................................................. 11 D. Manfaat Penelitian ............................................................................... 12 E. Keaslian Penelitian ............................................................................... 12 F. Kerangka Teori dan Kerangka Konsepsi ............................................. 15 1. Kerangka Teori ............................................................................... 15 2. Kerangka Konsepsi ......................................................................... 33 G. Metode Penelitian ............................................................................... 37 1. Jenis dan Sifat Penelitian .............................................................. 37 2. Sumber Data .................................................................................. 38 3. Pendekatan Masalah ...................................................................... 38 4. Metode Pengumpulan Data ........................................................... 39 5. Analisis Data ................................................................................. 41

BAB II KEKUATAN EKSEKUTORIAL HAK TANGGUNGAN YANG DILAKUKAN SECARA PARATE EKSEKUSI PADA PRAKTIK YANG DILAKUKAN DI PT. BANK MUAMALAT INDONESIA, TBK CABANG MEDAN A. Pengertian Hak Tanggungan .............................................................. 44 B. Pengertian Parate Eksekusi Dalam Hak Tanggungan ........................ 46 C. Kekuatan Eksekutorial Parate Eksekusi Dalam Hak Tanggungan .... 54 D. Pelaksanaan Parate Eksekusi melalui Balai Lelang Swasta .............. 61 E. Pelaksanaan Parate Eksekusi Hak Tanggungan di PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk .................................................................. 63 BAB III KEKUATAN EKSEKUTORIAL HAK TANGGUNGAN YANG DILAKUKAN SECARA EKSEKUSI MELALUI PENGADILAN NEGERI PADA PRAKTIK YANG DILAKUKAN DI PT. BANK MUAMALAT INDONESIA, TBK CABANG MEDAN A. Eksekusi Hak Tanggungan Melalui Pengadilan Negeri .................... 69 1. Pengertian Eksekusi ..................................................................... 69 2. Proses Permohonan Eksekusi Melalui Pengadilan Negei ............ 72 3. Implementasi Eksekusi Hak Tanggungan Melalui Pengadilan Negeri ........................................................................................... 75 B. Tahapan Pelaksanaan Eksekusi Hak Tanggungan ............................. 78 1. Aanmaning ................................................................................... 78

  a. Pengertian Aanmaning ............................................................ 78

  b. Tata Cara Pelaksanaan Aanmaning ......................................... 79

  2. Sita Eksekusi ................................................................................ 81 a.

  Pengertian Sita Eksekusi ........................................................ 81 b. Macam-macam Sita Yang Diatur Di dalam HIR ................... 83

  1) Sita Revindicatoir (Pasal 226 HIR) ................................... 83

  2) Sita Conservatoir (Pasal 227 HIR) .................................... 84

  3) Sita Eksekutoir (Pasal 197 HIR) ....................................... 85 c.

  Tata Cara Pelaksanaan Sita Eksekusi ..................................... 86 3. Eksekusi ....................................................................................... 87 a.

  Persiapan Sebelum Pelaksanaan Eksekusi ............................. 87 b. Pelaksanaan Eksekusi (Pasal 1033 Rv) .................................. 88 4. Lelang .......................................................................................... 90 a.

  Pengertian Lelang Eksekusi ................................................... 90 b. Tata Cara Pelaksanaan Lelang Eksekusi ................................ 91 C. Pelaksanaan Eksekusi Melalui Pengadilan Negeri Pada Praktik yang dilakukan PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk Cabang Medan ........ 93

  

BAB IV KELEMAHAN DAN KEUNTUNGAN MENGGUNAKAN PARATE

EKSEKUSI DIBANDINGKAN DENGAN MENGGUNAKAN EKSEKUSI MELALUI PENGADILAN NEGERI A. Keuntungan Menggunakan Parate Eksekusi ...................................... 98 B. Kelemahan Menggunakan Parate Eksekusi ....................................... 101 C. Keuntungan Menggunakan Eksekusi Melalui Pengadilan Negeri ................................................................................................. 105 D. Kelemahan Menggunakan Eksekusi Melalui Pengadilan Negeri ................................................................................................. 109

  BAB V KESIMPULAN & SARAN A. Kesimpulan ........................................................................................ 113 B. Saran .................................................................................................. 116 DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 118

Dokumen yang terkait

“Pelaksanaan Parate Eksekusi Hak Tanggungan Sebagai Alternatif Penyelesaian Kredit Bermasalah Di PT. Bank Danamon”

2 84 95

Hak Atas Tanah Sebagai Jaminan Utang Dalam Perjanjian Kredit Dengan Hak Tanggungan (Studi Kasus Pada PT. Bank Rakyat Indonesia, TBK Cabang Medan)

6 143 108

PPemberian Kredit dengan Jaminan Hak Tanggungan yang Objeknya Hak Guna Bangunan(Studi pada Bank Internasional Indonesia, Tbk Cabang Medan)

3 124 100

Kekuatan Eksekusi Hak Tanggungan Sebagai Jaminan Pengembalian Utang Pembiayaan Bermasalah Dalam Praktik PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk Cabang Medan

1 107 141

Kebendaan Sebagai Jaminan Hak Tanggungan Pada Perjanjian Kredit Yang Bermasalah Di PT. Bank Sumut Cabang Utama

0 84 88

Sistem Pengawasan Internal Penyaluran Pembiayaan Pada PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk Cabang Medan

0 40 58

Pelaksanaan Parate Eksekusi Hak Tanggungan Sebagai Alternatif Penyelesaian Kredit Bermasalah Di PT. Bank Danamon

1 72 94

BAB II PERJANJIAN JAMINAN DALAM HUKUM POSITIF G. Pengertian Perjanjian Jaminan - Hak Atas Tanah Sebagai Jaminan Utang Dalam Perjanjian Kredit Dengan Hak Tanggungan (Studi Kasus Pada PT. Bank Rakyat Indonesia, TBK Cabang Medan)

0 0 27

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - Hak Atas Tanah Sebagai Jaminan Utang Dalam Perjanjian Kredit Dengan Hak Tanggungan (Studi Kasus Pada PT. Bank Rakyat Indonesia, TBK Cabang Medan)

0 0 19

PPemberian Kredit dengan Jaminan Hak Tanggungan yang Objeknya Hak Guna Bangunan(Studi pada Bank Internasional Indonesia, Tbk Cabang Medan)

0 0 26