Lampiran 1 Struktur Organisasi PT Barata Indonesia (Persero) UUM Medan

Lampiran 1 Struktur Organisasi PT Barata Indonesia (Persero) UUM Medan GENERAL MANAGER BAGIAN BAGIAN SEKSI OPERASIONAL PENJUALAN & ENJ. PENGADAAN SEKSI SEKSI SEKSI

  

PPP ENJINIRING AKUNTANSI

SEKSI BENGKEL & SEKSI SEKSI DALTAS PENJ. & ADPEM ADMIKUM

  

Lampiran 2

Uraian Tugas, Wewenang dan Tanggungjawab Manajemen

PT Barata Indonesia (Persero) UUM Medan

  Uraian tugas merupakan uraian dari suatu jabatan yang meliputi penjelasan tentang tugas-tugas, tanggungjawab, wewenang dan sebagainya. Uraian yang jelas mengenai tugas tersebut merupakan hal yang penting untuk menghindari timbulnya kesalahpahaman dan perbedaan pengertian dari masing-masing bagian dan jabatan di dalam suatu organisasi. Adapun uraian tugas dan wewenang dari masing-masing bagian dari struktur tersebut adalah sebagai berikut :

  1. Manajer Umum (Deputy General Manager) Manajer Umum merencanakan, mengkoordinasikan, melaksanakan, dan mengendalikan kegiatan UUM Medan dalam rangka pencapaian target sebagaimana ditetapkan dalam Rencana Kerja & Anggaran Perusahaan (RKAP) untuk menjamin kelangsungan bisnis dan kepercayaan pelanggan.

  2. Bagian Operasional Bagian Operasional merencanakan, mengkoordinasikan, melaksanakan dan mengendalikan kegiatan bengkel dan pabrik, perencanaan dan pengendalian produksi, pengendalian kualitas dan personalia & umum dalam rangka pencapaian target sebagaimana ditetapkan dalam Rencana Kerja & Anggaran Perusahaan (RKAP) UUM Medan.

  3. Bagian Penjualan dan Enjiniring Bagian penjualan dan enjiniring merencanakan, mengkoordinasikan, melaksanakan dan mengendalikan seluruh kegiatan bagian penjualan dan enjiniring dalam rangka pencapaian target sebagaimana ditetapkan dalam Rencana Kerja & Anggaran Perusahaan (RKAP) UUM Medan.

  4. Seksi Perencanaan dan Produksi dalam Pencapaian target (PPP) Seksi perencanaan dan produksi melaksanakan dan mengendalikan kegiatan operasional perusahaan dibidang perencanaan dan produksi dalam pencapaian target sebagaimana General Manager dan Anggaran Perusahaan (RKAP) UUM Medan.

  5. Seksi Bengkel dan Daltas Seksi bengkel dan daltas melaksanakan dan mengendalikan seluruh kegiatan operasional perusahaan dibidang produksi dan pengendalian kualitas dalam rangka pencapaian target sebagaimana General Manager dan Anggaran Perusahaan (RKAP) UUM Medan.

  6. Seksi Enjiniring Seksi enjiniring melaksanakan dan mengendalikan seluruh kegiatan operasional perusahaan dibidang enjiniring dalam rangka pencapaian target sebagaimana General Manager dan Anggaran Perusahaan (RKAP) UUM Medan.

  7. Seksi Penjualan dan Administrasi Pemasaran Seksi penjualan melaksanakan dan mengendalikan seluruh seluruh kegiatan operasional perusahaan dibidang penjualan dalam rangka pencapaian target sebagaimana General Manager dan Anggaran Perusahaan (RKAP) UUM Medan.

  8. Seksi Pengadaan Seksi pengadaan melaksanakan dan mengendalikan seluruh seluruh kegiatan operasional perusahaan dibidang pengadaan dalam rangka pencapaian target sebagaimana General Manager dan Anggaran Perusahaan (RKAP) UUM Medan.

  9. Seksi Akuntansi Seksi akuntansi melaksanakan dan mengendalikan seluruh seluruh kegiatan operasional perusahaan dibidang akuntansi dalam rangka pencapaian target sebagaimana General Manager dan Anggaran Perusahaan (RKAP) UUM Medan.

  10. Seksi Administrasi Keuangan dan Umum Seksi keuangan dan umum melaksanakan dan mengendalikan seluruh seluruh kegiatan operasional perusahaan dibidang keuangan dan umum dalam rangka pencapaian target sebagaimana General Manager dan Anggaran Perusahaan (RKAP) UUM Medan.

Lampiran 3 Neraca Untuk Periode Tahun 2007-2011

  

Keterangan 2007 2008 2009 2010 2011

AKTIVA LANCAR Alat Likuid:

Kas 3,705,000.00 5,918,100.00 6,108,000.00 10,250,000.00 4,050,800.00

Bank 381,639,524.07 9,500,282.04 129,390,100.22 117,915,417.81 1,398,864,765.86

Piutang dagang 3,694,238,922.85 2,579,344,576.00 6,006,549,253.14 4,117,609,131.42 3,533,858,901.69

Piutang progress 1,276,066,532.77 3,038,020,270.14 3,279,223,891.45 2,977,757,395.78 19,851,111,595.01

Piutang pegawai 924,975,596.77 703,850,108.50 248,526,776.00 241,532,060.00 402,985,146.00

  • Uang muka pajak 280,111,247.62 23,484,870.00 283,102,602.00 133,553,205.34

    Piutang lain-lain 260,612,815.00 254,093,895.00 274,317,400.28 190,800,000.00 1,135,179,560.60

    Biaya dibayar
  • dimuka ( 130,138,811.00) 13,000,000.00 16,101,000.00 35,260,186.00 6,691,264,828.08 6,614,212,101.68 10,258,218,023.09 7,805,518,210.35 26,361,310,955.16

  Persediaan: Bahan

  • baku/pembantu 471,354,517.86
  • 471,354,517.86

  Jumlah Aktiva

Lancar 7,162,619,345.94 7,085,566,619.54 10,258,218,023.09 7,805,518,210.35 26,361,310,955.16

Aktiva Tetap Aktiva Tetap Berwujud Tanah, lapangan,

jalan 165,836,665.00 165,836,665.00 142,531,340.00 142,531,340.00 142,531,340.00

Gedung, pabrik,

gudang, kantor 599,111,501.75 599,111,501.75 599,111,501.75 599,111,501.75 599,111,501.75

Bangunan rumah dinas 37,451,823.26

  • 37,451,823.26

    Mesin-mesin 1,165,141,148.46 1,068,503,925.43 1,036,278,607.15 1,045,898,280.82 1,045,898,280.82

    Peralatan dan alat

    angkut 345,132,918.25 331,319,258.25 331,319,258.25 218,471,108.25 218,471,108.25

    Inventaris dan

    peralatan logam 431,813,964.62 440,013,964.62 440,013,964.62 280,223,891.12 285,653,891.12

    Mebel dan peralatan kayu 40,849,669.28 40,849,669.28 40,849,669.28 - -

    Kendaraan bermotor 130,699,500.00 245,200,000.00 245,200,000.00 245,200,000.00 245,200,000.00

  Akumulasi

penyusutan (1,817,051,287.33) (1,830,563,514.87) (1,898,905,378.25) (1,741,676,296.05) (1,839,137,962.95)

1,098,985,903.29 1,097,723,292.72 936,398,962.80 789,795,825.91 697,728,159.01

  Aktiva Tetap Tak Berwujud: Jumlah Aktiva

Tetap 1,098,985,903.29 1,097,723,292.72 936,398,962.80 789,795,825.91 697,728,159.01

  Keterangan 2007 2008 2009 2010 2011 Aktiva lain-lain: Uang jaminan dan

lain-lain 150,731,025.69 227,903,813.96 203,332,427.96 241,688,944.57 203,201,162.30

Jumlah Aktiva 8,412,336,274.92 8,411,193,726.22 11,397,949,413.85 8,836,966,980.83 27,262,240,276.47

Kewajiban Lancar:

Hutang dagang 3,040,453,310.20 3,021,629,078.20 2,668,596,802.87 3,042,391,139.87 2,827,238,721.16

Uang muka order 640,213,049.00 1,103,865,041.05 278,405,544.00 367,758,731.00 9,194,677,906.00

Hutang pajak 601,555,633.00 18,348,126.60 452,366,905.60 25,982,693.60 228,984,987.00

Hutang lain-lain 6,022,823,679.53 6,076,636,868.53 452,366,905.60 5,012,250,551.78 3,963,260,268.78

Beban ymh

dibayar 3,178,707,789.64 3,608,650,926.72 9,100,209,588.59 3,508,055,823.64 14,182,865,775.24

  13,483,753,461.37 13,829,130,041.10 17,035,782,785.09 2,668,596,802.87 30,397,027,658.18 R.K. Rutin:

R.K. Pemindahan (24,985,380,856.61) (27,773,121,076.60) (32,032,556,952.79) (31,237,791,987.90) (32,179,449,969.07)

R.K. Devisi /

UUM 22,693,277,704.04 26,572,790,294.08 25,602,983,753.66 29,059,978,010.01 31,588,135,722.15

11,191,650,308.80 12,628,799,258.58 10,606,209,585.96 9,778,624,962.00 29,805,713,411.26 Saldo Laba Rugi: Laba rugi tahun

berjalan (2,779,314,033.88) (4,217,605,532.36) 791,739,827.89 (941,657,981.17) (2,543,473,134.79)

Jumlah Passiva 8,412,336,274.92 8,411,193,726.22 11,397,949,413.85 8,836,966,980.83 27,262,240,276.47

Sumber : Laporan Keuangan PT Barata Indonesia (Persero) UUM Medan.

  

Lampiran 4

Catatan atas Laporan Keuangan yang terdapat dalam neraca

PT Barata Indonesia (Persero) UUM Medan

  Adapun laporan keuangan yang terdapat dalam neraca dijelaskan sebagai berikut:

  1. Kas Kas merupakan akun untuk mencatat alat tukar yang diterima bank pada nilai nominalnya, yang dapat diterima sebagai pembayaran biaya operasional atau sebagai pelunasan kewajiban pada nilai nominalnya.

  2. Bank Bank merupakan lembaga keuangan resmi dimana perusahaan dapat menyetorkan/menyimpan dan mengambil uangnya ataupun bilyet giro dari hasil usahanya.

  3. Surat-surat berharga merupakan aset perusahaan yang berbentuk investasi jangka pendek yang akan segera dapat dijual dan dikonversikan menjadi kas.

  4. Piutang dagang Piutang dagang merupakan akun yang dipergunakan oleh perusahaan sebagai lawan dari penjualan. Saldo piutang dagang belum merupakan nilai bersih yang akan diterima perusahaan sebagai pelunasan atas transaksi penjualan kredit, karena didalamnya masih terdapat panjualan berdasarkan termyn yang akan diperhitungkan pada saat pembayaran .

  5. Piutang Progres Piutang progress merupakan tagihan progres yang didalamnya memuat nilai progres secara phisik dari order-order yang sudah dihitung sebagai penjualan namun belum dibukukan sebagai piutang karena belum memenuhi persyaratan sebagai piutang dagang (belum difaktur dan belum ada berita acara penyerahan progress).

  6. Piutang Pegawai Piutang pegawai merupakan keperluan pribadi pegawai yang pelaksanaannya harus mendapat persetujuan dari pejabat yang berwenang dengan memperhatikan bahwa pegawai tersebut memang perlu mendapat bantuan dari perusahaan, yang pembayarannya dilakukan dengan cara pemotongan gaji. Seperti uang pengobatan atau kecelakaan lain, perkawinan, kesulitan mendadak yang berpengaruh pada dinas, dan sebagainya.

  7. Uang Muka Pajak Uang muka pajak merupakan pembayaran atas pembelian bahan baku/pembantu suatu produk yang dikenakan perhitungan /pembebanan pajak pertambahan nilai, yang tagihannya berdasarkan termyn.

  8. Piutang Lain-lain Piutang lain-lain merupakan kelompok piutang yang meliputi uang muka pembelian lokal, uang muka pembelian import, uang muka expeditur, uang muka pemborong, uang muka perjalanan dinas, dan lain-lain.

  9. Persediaan Persediaan merupakan aset berwujud yang diperoleh perusahaan untuk dijual kembali dalam kegiatan normal perusahaan dan yang diperoleh untuk diproses lebih dulu dan dijual. Pada perusahaan ini persediaan dapat digolongkan atas tiga jenis yaitu: barang hasil, barang hasil produksi untuk stock dan barang hasil produksi untuk pemesanan.

  10. Aktiva Tetap Aktiva tetap merupakan akun untuk mencatat seluruh peralatan kantor, mesin-mesin, gedung kantor dan pabrik/gudang, rumah dinas, alat angkut, mebel dan peralatan kayu, inventaris dan peralatan logam, kendaraan bermotor, tanah yang masa manfaatnya lebih dari satu tahun dan tidak untuk diperjualkan kembali dalam kondisi normal perusahaan.

  11. Uang Jaminan dan Lain-lain Uang jaminan dan lain-lain merupakan akun untuk mencatat pembayaran uang jaminan kepada pihak ketiga seperti jaminan PLN, Jaminan Pegawai Tidak Tetap (PTT), dan sebagainya.

  12. Kewajiban Lancar Kewajiban lancar merupakan kewajiban yang diharapkan dapat dilunasi dengan menggunakan aktiva lancar atau hasil dari pembentukan kewajiban lancar yang lain yang mana jangka waktu pelunasan kewajiban lancar atau satu siklus operasi perusahaan, seperti hutang bank, hutang jangka pendek, Biaya Pajak Pertambahan Nilai (BPPN), hutang BPIS, hutang dana swasta, hutang dagang, dan lain-lain.

  13. L/R Tahun Berjalan L/R tahun berjalan merupakan akun yang dipakai oleh perusahaan untuk mencatat akumulasi laba atau rugi selama tahun yang bersangkutan.

Lampiran 5 Laporan Laba Rugi Untuk Periode Tahun 2007-2011 No. Keterangan 2007 2008 2009 2010 2011

  

1. Penjualan 8,812,885,686.36 7,761,911,952.01 17,860,343,500.74 21,642,946,821.33 39,375,758,109.92

Beban Pokok

  

2. Penjualan 8,728,494,854.79 9,639,095,920.76 16,752,908,200.25 20,719,766,825.29 39,097,484,436.90

Laba (Rugi)

  

3. Bruto 84,390,831.57 (1,877,183,968.75) 1,107,435,300.49 923,179,996.04 (278,273,673.02)

  

4. Beban Usaha 1,868,928,662.93 1,650,489,026.95 2,758,971,152.48 1,597,902,034.38 1,461,540,397.83

Laba (Rugi)

  

5. Sebelum Bunga (1,784,537,831.36) (3,527,672,995.70) (1,651,535,851.99) (674,722,038.34) (1,183,266,724.81)

  6. Beban Bunga 1,051,413,278.31 84,752,925.00 - - 10,400,000.00 Laba (Rugi)

  

7. Operasional (2,835,951,109.67) (3,612,425,920.70) (1,661,935,851.99) (674,722,038.34) (1,183,266,724.81)

Pendapatan dan

  

8. Beban Lain-lain 56,637,075.79 (605,179,611.66) 2,453,675,679.88 (266,935,942.83) (1,360,206,409.98

Laba (Rugi) (

  

9. Sebelum Pajak 2,799,314,033.88) (4,217,605,532.36) 791,739,827.89 (941,657,981.17) (2,543,473,134.79)

Sumber : Laporan Keuangan PT Barata Indonesia (Persero) UUM Medan

  

Lampiran 6

Catatan atas Laporan Keuangan yang terdapat dalam Laba Rugi

PT Barata Indonesia (Persero) UUM Medan

  Adapun laporan keuangan yang terdapat dalam laporan laba rugi perusahaan dijelaskan sebagai berikut:

  1. Penjualan Akun ini merupakan akun yang dipakai oleh perusahaan untuk mencatat seluruh transaksi penjualan, yang dibedakan atas pesanan luar kota dan pesanan antar unit/daerah, dimana termyn penjualan masih terdapat didalamnya.

  2. Termyn Penjualan Termyn penjualan merupakan akun yang dipakai oleh perusahaan untuk mencatat termyn atau angsuran pembayaran penjualan barang/jasa.

  3. Harga Pokok Penjualan Harga pokok penjualan merupakan akun yang dipakai oleh perusahaan atas biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh suatu produk, seperti beban pemakaian bahan, beban upah tenaga langsung, beban order lainnya, dan lain-lain.

  4. Laba Kotor (Gross Profit) Laba kotor merupakan suatu akun yang dipakai perusahan untuk mengukur kinerja utama hasil penjualan bersih sebelum dikurangi dengan beban operasi lainnya yang terdapat dalam harga pokok penjualan untuk periode tertentu.

  5. Laba Operasi Laba operasi merupakan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba dari administrasi dan umum.

  6. Pendapatan Lain-lain Pendapatan lain-lain merupakan akun yang digunakan untuk mencatat pendapatan yang diperoleh bukan dari kegiatan utama perusahaan.

  7. Biaya Lain-lain Biaya lain-lain merupakan akun yang dipergunakan oleh perusahaan untuk mencatat biaya-biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan yang tidak berhubungan langsung dengan kegiatan operasional perusahaan, misalnya biaya pegawai tahun lalu, biaya usaha tahun lalu dan lain-lain.