Peranan Struktur Organisasi dalam Meningkatkan Koordinasi Kerja pada PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Kantor Cabang USU Medan

(1)

PROGRAM S 1 EKSTENSI MEDAN

PERANAN STRUKTUR ORGANISASI DALAM MENINGKATKAN

KOORDINASI KERJA PADA PT. BANK NEGARA INDONESIA

(PERSERO) Tbk KANTOR CABANG USU MEDAN

DRAFT SKRIPSI

RATIH MAYANG SARI

050521163

MANAJEMEN

Guna Memenuhi Salah Satu Syarat

Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Universitas Sumatera Utara

Medan


(2)

SURAT PERNYATAAN

Saya menyatakan bahwa skripsi yang saya ajukan ini adalah hasil kerja saya sendiri melalui penelitian yang saya lakukan. Segala sumber dan kutipan yang terdapat dalam skripsi ini telah saya lampirkan sebagaimana mestinya.

Medan, Maret 2008

Ratih Mayang Sari NIM. 050521163


(3)

MEDAN

PENANGGUNG JAWAB SKRIPSI

Nama : RATIH MAYANG SARI NIM : 050521163

Departemen : Manajemen

Judul Skripsi : Peranan Struktur Organisasi dalam Meningkatkan Koordinasi Kerja pada PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Kantor Cabang USU Medan

Tanggal………...2008

Pembimbing/Penanggung Jawab Skripsi

Drs. Ami Dilham, MSi NIP : 132049791


(4)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI

PROGRAM S-1 EKSTENSI MEDAN

PERSETUJUAN ADMINISTRASI AKADEMIK

Nama : RATIH MAYANG SARI NIM : 050521163

Departemen : Manajemen

Judul Skripsi : Peranan Struktur Organisasi dalam Meningkatkan Koordinasi Kerja pada PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Kantor Cabang USU Medan

Tanggal……….2008

Ketua Departemen

Prof. Dr. Ritha F. Dalimunthe, SE, MSi NIP : 131568381

Tanggal……….2008

Dekan Fakultas Ekonomi

Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec NIP : 131285985


(5)

i

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Puji dan Syukur penulis panjatkan dengan tulus atas kehadirat ALLAH SWT yang telah banyak melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada penulis, terutama dalam proses penulisan serta penyusunan skripsi ini. Shalawat dan Salam penulis haturkan keharibaan Nabi Besar Muhammad SAW, Nabi Ulul Azmi yang telah membawa serta membimbing umat manusia serta menjadi Ushwatul Hasanah bagi sekalian alam.

Penulisan serta penyusunan skripsi ini dilakukan untuk mengetahui

peranan struktur organisasi dalam meningkatkan koordinasi kerja pada PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Cabang USU Medan. Penulis menyadari bahwa penulisan dan penyusunan skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, karena itu penulis mengharapkan saran dan kritikan yang membangun dari semua pihak agar menjadikan skripsi ini lebih baik lagi.

Bantuan dari berbagai pihak berupa moril maupun materil menjadi dorongan serta memberikan andil yang sangat besar kepada penulis dalam menyelesaikan penulisan serta penyusunan skripsi ini. Penulis tidak dapat membalas semua bantuan tersebut, namun dalam kesempatan ini penulis memberikan ruang tersendiri untuk mengucapkan sekedar rasa terima kasih bagi seluruh pihak yang telah membantu tersebut. Semoga segala bantuan yang telah dilimpahkan tersebut dibalas oleh ALLAH SWT.


(6)

ii

Penulis mengharapkan bahwa semua yang tercantum disini telah dapat mewakili pihak-pihak yang merasa telah ikut serta membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Bagi pihak-pihak yang terlewatkan dalam penyebutan ucapan terima kasih di lembaran ini penulis mengucapkan maaf yang sebesar-besarnya dan tidak berarti kelalaian tersebut mengurangi rasa terima kasih penulis.

Adapun pihak-pihak yang telah membantu proses penulisan serta penyusunan skripsi ini adalah sebagai berikut :

1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

2. Ibu Prof. DR. Ritha Fatimah Dalimunthe, SE. MSi selaku Ketua Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

3. Bapak Drs. Ami Dilham, MSi selaku Dosen Pembimbing yang telah berkenan meluangkan waktunya untuk membimbing, mengarahkan, dan memberikan ilmu pengetahuan, saran dan masukan kepada penulis dalam proses penulisan serta penyusunan skripsi ini.

4. Bapak Drs. Chairuddin Nasution selaku Dosen Penguji I yang banyak menberikan masukan dan arahan dalam penyusunan skripsi ini.

5. Bapak Syafrizal Helmi, SE, MSi selaku Dosen Penguji II yang banyak menberikan masukan dan arahan dalam penyusunan skripsi ini.

6. Bapak Pimpinan dan seluruh Staf PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Kantor Cabang USU Medan telah memberi izin dan membantu penulis untuk dapat melaksanakan riset pada PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Kantor Cabang USU Medan.


(7)

iii

7. Seluruh Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara yang telah berkenan mengabdikan dirinya sebagai guru bangsa dengan memberikan serta mengajarkan ilmu pengetahuan yang baik serta berguna selama perkuliahan. 8. Seluruh Staff dan Civitas Akademika Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera

Utara yang telah bersama-sama menciptakan lingkungan yang nyaman dan kondusif dalam menuntut ilmu serta menyelesaikan perkuliahan.

9. Kedua Orang tuaku, H. Azwarsyam dan Hj. Yuniati yang telah memberikan doa, nasihat, dukungan, serta bantuan baik moril maupun materil selamanya kepada penulis. Skripsi ini sepenuhnya penulis persembahkan buat keluarga penulis.

10.Keluargaku yang sangat kusayangi: kakakku Ayu Maharani, SE dan adikku Yudha Permana, terima kasih banyak atas doa dan dukungannya.

11.Seluruh rekan di bangku perkuliahan terutama Joko, Robby, Moli, Uma, Nyak Lia, Bang Leo, Febi, Eca, Andi dan masih banyak teman stambuk ’05 yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

Akhir kata, penulis mengucapkan terima kasih dan semoga ALLAH SWT melimpahkan rahmad, rizki dan karunia kepada kita semua. Amin.

Medan, Maret 2008

Penulis,

Ratih Mayang Sari


(8)

(9)

MEDAN

BERITA ACARA UJIAN

Hari :

Tanggal :

Nama : Ratih Mayang Sari

Judul Skripsi : Peranan Struktur Organisasi dalam Meningkatkan Koordinasi Kerja pada PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Kantor Cabang USU Medan

Ketua Penguji Dosen Pembimbing

(Prof. Dr. Ritha F. Dalimunthe, SE, MSi) NIP : 131568381

(Drs. Ami Dilham, MSi) NIP : 132049791

Dosen Penguji I Dosen Penguji II

(Drs. Chairuddin Nasution) NIP : 13080956

(Syafrizal Helmi, SE, MSi) NIP : 132306869


(10)

ii

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... DAFTAR ISI ... ii

DAFTAR TABEL ... v

DAFTAR GAMBAR ... vi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Perumusan Masalah ... 3

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 3

1. Tujuan Penelitian ... 3

2. Manfaat Penelitian ... 4

D. Metode Penelitian ... 4

1. Batasan Operasional ... 4

2. Tempat dan Waktu Penelitian ... 5

3. Jenis Data ... 5

4. Teknik Pengumpulan Data ... 5

5. Metode Analisis Data ... 6

BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu ... 7

B. Konsep Organisasi ... 7

1. Pengertian Organisasi... 7


(11)

iii

5. Bentuk Struktur Organisasi ... 13

C. Koordinasi ... 18

1. Pengertian Koordinasi ... 18

2. Bentuk Koordinasi ... 19

3. Syarat Koordinasi ... 19

4. Peranan Komunikasi dalam Koordinasi Kerja ... 21

BAB III GAMBARAN UMUM PT. BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) Tbk A.Sejarah Perkembangan Perusahaan ... 25

B. Struktur Organisasi PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk ... 26

C. Uraian Tugas ... 29

D. Pelaksanaan Koordinasi pada PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Kantor Cabang USU Medan ... 31

E. Sistem Komunikasi yang dilaksanakan PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Kantor Cabang USU Medan ... 34

BAB IV ANALISIS DAN EVALUASI A. Struktur Organisasi PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk ... 38

B. Pelaksanaan Koordinasi PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Kantor Cabang USU Medan ... 41

C. Sistem Komunikasi yang dilaksanakan PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Kantor Cabang USU Medan ... 45


(12)

iv

D. Peranan Struktur Organisasi dalam Meningkatkan Koordinasi Kerja pada PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Kantor

Cabang USU Medan ... 46

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ... 49 B. Saran ... 50

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN


(13)

v

Hal Tabel 4.1 Pelaksanaan Koordinasi Vertikal PT. Bank Negara Indonesia


(14)

vi

DAFTAR GAMBAR

Hal

Gambar 2.1 Bentuk Organisasi Garis 15

Gambar 2.2 Bentuk Organisasi Fungsional 16 Gambar 2.3

Gambar 3.1

Bentuk Organisasi Garis dan Staf

Struktur Organisasi PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Kantor Cabang USU Medan

17 28


(15)

i

Meningkatkan Koordinasi Kerja pada PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Kantor Cabang USU Medan. Pembimbing, Drs. Ami Dilham, MSi. Ketua Departemen Manajemen, Prof. Dr. Ritha F. Dalimunthe, SE, MSi. Penguji I, Drs. Chairuddin Nasution. Penguji II, Syafrizal Helmi, SE, MSi.

Kestabilan pertumbuhan perusahaan yang berkesinambungan akan terlihat pada struktur organisasinya. Oleh karena itu, struktur organisasi merupakan sistem formal tentang hubungan tugas dan wewenang yang mengendalikan bagaimana tiap individu bekerjasama dan mengelola segala sumber daya yang ada untuk mewujudkan tujuan organisasi. Tujuan dan prinsip struktur organisasi adalah sebagai alat kontrol, untuk mengendalikan koordinasi dan motivasi kerja tiap individu dalam usaha mencapai tujuan organsiasi. Koordinasi merupakan hal yang mutlak harus diciptakan dan dipelihara didalam organisasi perusahaan. Oleh karena itu, pelaksanaan koordinasi didalam suatu organisasi harus mendapat perhatian yang serius dan khusus dari pimpinannya. Koordinasi yang baik akan menyebabkan pelaksanaan tugas menjadi lancar dan diharapkan akan memudahkan dalam pencapaian tujuan organisasi. Koordinasi kerja akan efektif bila organisasi tersebut memiliki struktur organisasi yang jelas.

Tujuan dari penulisan Skripsi ini adalah untuk mengetahui dan mendapatkan gambaran yang jelas tentang bagaimana peranan struktur organisasi dalam meningkatkan koordinasi kerja PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Kantor Cabang USU Medan. Jenis data yang digunakan adalah data primer yaitu data yang diperoleh dengan melakukan penelitian langsung kelapangan baik melalui observasi maupun wawancara, dan data sekunder yaitu data yang diperoleh melalui studi dokumentasi dengan mempelajari berbagai tulisan melalui buku, majalah, data yang berkaitan dengan sejarah berdirinya perusahaan, struktur organisasi serta internet untuk mendukung penelitian ini.

Hasil yang diperoleh dari penelitian adalah struktur organisasi yang digunakan PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk secara umum adalah berbentuk garis dan staf . Struktur organisasi ini berperan dalam meningkatkan koordinasi kerja antar anggota organisasi. Hal ini dapat terlihat dari saluran garis perintah dimana Pemimpin Cabang mengkoordinir semua aktivitas dalam pelaksanaan tugas dan tanggung jawab. Tetapi terkadang persaingan kurang sehat masih sering terjadi, karena setiap bagian menganggap tugas-tugasnyalah yang paling penting. Untuk itu, Pemimpin perusahaan harus bisa dengan tepat bagaimana cara mengkoordinasikan suatu pekerjaan agar pekerjaan itu menjadi lebih efektif dan efisien. Dilihat dari struktur organisasi PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Kantor Cabang USU Medan, koordinasi yang diterapkan berupa koordinasi vertikal dan koordinasi horizontal.


(16)

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Organisasi didirikan untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu yang hanya dicapai melalui tindakan yang harus dilakukan secara bersama. Tatanan perilaku manusia dalam organisasi tentu ada batasnya. Perilaku ini dibatasi oleh struktur organisasi yang mengatur hubungan formal antara manusia yang bergerak dalam organisasi itu, baik secara individu maupun kelompok. Jabatan serta tugas yang berbeda akan membuat suatu struktur yang mengatur suatu hubungan dasar antara mereka yang berwenang membuat keputusan dengan mereka yang berkewajiban melaksanakan keputusan tersebut.

Proses pengorganisasian akan menjadikan organisasi terbagi dalam beberapa bagian atau departemen. Hal ini menunjukkan kerangka dan susunan perwujudan pola hubungan antara fungsi, bagian, kedudukan atau posisi, tugas dan wewenang serta tanggung jawab yang berbeda dalam organisasi.

Kestabilan pertumbuhan perusahaan yang berkesinambungan akan terlihat pada struktur organisasinya. Oleh karena itu, dengan adanya struktur organisasi yang tepat dan teratur pada suatu perusahaan merupakan salah satu syarat untuk berhasilnya perusahaan dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Koordinasi adalah pengintegrasian tujuan-tujuan dan kegiatan-kegiatan pada satuan-satuan yang terpisah (departemen atau bidang-bidang fungsional) suatu organisasi untuk mencapai tujuan organisasi secara efektif dan efisien. Tanpa koordinasi, individu-individu dan departemen-departemen akan kehilangan


(17)

pegangan atas peranan mereka dalam organisasi. Mereka akan mulai mengejar kepentingan sendiri yang sering merugikan pencapaian tujuan organisasi.

PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk sebagai suatu organisasi yang memiliki berbagai aktivitas, dimana setiap aktivitas selalu berhubungan dengan aktivitas lainnya. PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk berupaya meningkatkan struktur organisasi sesuai dengan perkembangan terkini. Agar pelaksanaan aktivitas tersebut dapat berjalan dengan lancar, maka sangat diperlukan koordinasi kerja.

Pimpinan perusahaan harus bisa dengan tepat bagaimana cara mengkoordinasikan suatu pekerjaan agar pekerjaan itu menjadi lebih efektif dan efisien. Koordinasi kerja akan efektif bila organisasi tersebut memiliki struktur organisasi yang jelas. Struktur organisasi yang diterapkan pada PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk diharapkan dapat menempatkan sumber daya manusia yang tepat agar kegiatan yang ada dalam perusahaan dapat berjalan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.

PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk memiliki beberapa kantor yaitu Kantor Pusat, Kantor Wilayah, Kantor Cabang/Perwakilan Luar Negeri, Kantor Cabang Utama, dan Kantor Cabang dimana setiap kantor memiliki struktur organisasi yang telah ditetapkan oleh Kantor Pusat. Secara umum dapat dilihat struktur organisasi PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk berbentuk garis dan staf dimana terdapat garis-garis saluran perintah yang menunjukkan dari siapa menerima perintah dan kepada siapa harus bertanggung jawab sehingga tidak terjadi tumpang tindih dalam pekerjaan, karena setiap bagian telah memiliki wewenang dan tugasnya masing-masing dimana setiap sumber daya manusianya


(18)

3

ditetapkan berdasarkan prinsip the right man on the right place. Dengan struktur organisasi yang diterapkan, diharapkan dapat menempatkan sumber daya manusia yang tepat agar dapat meningkatkan koordinasi kerja untuk mencapai tujuan yang diinginkan.

Menyadari pentingnya manfaat dan peran struktur organisasi bagi setiap perusahaan dalam meningkatkan koordinasi kerja, maka penulis tertarik untuk memilih judul “Peranan Struktur Organisasi dalam Meningkatkan Koordinasi Kerja pada PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Kantor Cabang USU Medan”.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas, maka penulis dalam hal ini merumuskan masalah yang akan dibahas adalah “Apakah struktur organisasi pada PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Kantor Cabang USU Medan berperan dalam meningkatkan koordinasi kerja?”

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penulis melakukan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana peranan struktur organisasi pada PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Kantor Cabang USU Medan dalam meningkatkan koordinasi kerja.


(19)

2. Manfaat Penelitian

a. Bagi Penulis

Memberikan kesempatan untuk menerapkan teori yang telah didapatkan dibangku kuliah serta menambah wawasan dalam bidang sumber daya manusia terutama dalam memahami peran struktur organisasi dalam meningkatkan koordinasi kerja.

b. Bagi Perusahaan

Sebagai bahan masukan yang berguna bagi perkembangan perusahaan dalam mempertimbangkan penentuan kebijaksanaan yang berhubungan dengan koordinasi kerja.

c. Bagi Pihak Lain

Sebagai bahan referensi dalam melakukan penelitian di bidang sumber daya manusia, khususnya yang relevan dengan permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini.

D. Metode Penelitian 1. Batasan Operasional

Batasan operasional dalam penelitian ini adalah tentang struktur organisasi yang digunakan PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Kantor Cabang USU Medan dalam meningkatkan koordinasi kerja karyawan.

a. Struktur organisasi adalah suatu bagan khusus dari hubungan antara kegiatan usaha dan sumber daya yang ada didalam organisasi disertai dengan tugas-tugas yang mereka jalankan (Sadono, et. al, 2006: 129).


(20)

5

b. Koordinasi adalah usaha mengarahkan kegiatan seluruh unit-unit organisasi agar tertuju untuk memberikan sumbangan semaksimal mungkin untuk mencapai tujuan organisasi secara keseluruhan (Manullang, 2002: 72).

2. Tempat dan Waktu Penelitian

Penulis melakukan penelitian pada PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Kantor Cabang USU Medan yang beralamat di Jalan Dr. Mansur No. 11 Medan. Penelitian dilakukan pada bulan November 2007 sampai dengan bulan Januari 2008.

3. Jenis Data

Data-data dan informasi yang diperlukan guna mendukung penulisan menuju sasaran yang hendak dicapai yaitu:

a. Data primer, yaitu data yang diperoleh dengan melakukan penelitian langsung kelapangan baik melalui observasi maupun wawancara.

b. Data sekunder, yaitu data yang diperoleh melalui studi dokumentasi dengan mempelajari berbagai tulisan melalui buku, majalah, data yang berkaitan dengan sejarah berdirinya perusahaan, struktur organisasi serta internet untuk mendukung penelitian ini.

4. Teknik Pengumpulan Data

a. Studi dokumentasi, dilakukan dengan meneliti dokumen-dokumen dan bahan tulisan dari perusahaan serta sumber-sumber lain yang berhubungan dengan objek yang diteliti.


(21)

b. Wawancara (Interview), yaitu memperoleh data-data melalui proses percakapan dalam bentuk tanya jawab secara langsung dengan pihak yang berwenang memberi data dan informasi yang dibutuhkan.

c. Observasi, yaitu suatu teknik pengumpulan data melalui pengamatan langsung pada objek yang diteliti.

5. Metode Analisis Data

Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif yaitu metode yang menganalisis data dengan cara menyusun data, mengelompokkan kemudian data dianalisis sehingga diperoleh gambaran yang jelas dari masalah yang dihadapi.


(22)

7

BAB II

URAIAN TEORITIS

A. Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulunya yaitu “Peranan struktur organisasi dalam meningkatkan efektivitas kerja pada perusahaan penerbangan PT. Mandala Airlines Perwakilan Medan”, oleh Liza Handayani (2006). Dari hasil pembahasan diketahui bahwa struktur organisasi yang diterapkan pada PT. Mandala Airlines Perwakilan Medan berperan dalam mendukung terciptanya efektivitas kerja.

Hal ini dapat terlihat dari pelaksanaaan koordinasi kerja adalah untuk menyelaraskan gerak langkah antar bagian-bagian yang ada dalam perusahaan. Dimana dengan koordinasi diharapkan adanya kesatuan pandangan tentang suatu tujuan bersama yang merupakan tujuan perusahaan secara keseluruhan. Dalam hal pendelegasian wewenang dilakukan untuk mengimbangi pembagian kerja yang telah dilakukan.

B. Konsep Organisasi 1. Pengertian Organisasi

Organisasi didirikan karena beberapa tujuan tertentu yang hanya dapat dicapai melalui tindakan yang harus dilakukan bersama-sama, apakah tujuan itu berupa laba, pemberian pendidikan, sosial dan lain-lain. Namun, ciri organisasi itu tetap sama yaitu perilakunya terarah pada tujuan. Maksudnya organisasi itu mengejar tujuan dan sasaran yang dapat dicapai secara lebih efisien dan efektif dengan tindakan yang dilakukan secara bersama-sama.


(23)

Ditinjau dari asal usul katanya, maka perkataan organisasi berasal dari istilah Yunani yaitu organom, dan istilah Latin yaitu organum yang berarti alat, bagan, anggota, badan, atau komponen-komponen. Dalam lilteratur dewasa ini, arti organisasi beraneka ragam. Walaupun banyak perbedaan dalam memberikan pengertian atau definisi organisasi oleh beberapa ahli manajemen., tetapi perbedaan-perbedaan tersebut mempunyai elemen dasar yang sama yaitu adanya sekelompok orang, kerjasama, proses pembagian kerja, pengaturan hubungan dan tujuan yang hendak dicapai.

Adapun pengertian organisasi menurut beberapa ahli, antara lain:

1. Trewatha dan Newport (Winardi, 2004: 53) mendefinisikan bahwa sebuah organisasi dapat kita nyatakan sebagai sebuah struktur sosial yang didesain guna mengkoordinasi kegiatan dua orang atau lebih, melalui suatu pembagian kerja dan hirarki otoritas guna melaksanakan pencapaian tujuan umum tertentu.

2. Stoner (Sudarsono, 2002: 65) mengatakan bahwa organisasi merupakan suatu pola hubungan-hubungan yang melalui mana orang-orang dibawah pengarahan manajer, mengejar tujuan bersama.

3. John M. Gaus (Supardi, 2002: 4) mendefinisikan organisasi adalah tata hubungan antara orang-orang untuk dapat memungkinkan tercapainya tujuan bersama dengan adanya pembagian tugas dan tanggung jawab.

Berdasarkan definisi-definisi tersebut diatas, dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1. Organisasi merupakan suatu wadah dan alat pelaksanaan proses manajemen untuk mencapai tujuan bersama.


(24)

9

2. Organisasi merupakan suatu wadah dalam proses kerja sama dari sejumlah kegiatan manajemen yang disusun dengan ketentuan-ketentuan secara rasional. Maksudnya apa yang harus dilakukan seseorang dan kepada orang tersebut harus memberi pertanggung jawaban yang kesemuanya diatur dalam prosedur kerja.

3. Organisasi adalah tempat kerja sama formal dari sekelompok orang dalam melakukan tugas-tugasnya.

2. Prinsip-prinsip Organisasi

Agar organisasi dapat berjalan dengan baik, diperlukan pedoman atau prinsip dalam melaksanakan kegiatannya. Prinsip-prinsip organisasi itu (Fuad, 2000: 107) antara lain:

a. Perumusan tujuan dengan jelas

Bila akan melakukan suatu aktivitas, hal pertama yang dilakukan adalah harus menjelaskan tujuan dari aktivitas tersebut. Bagi suatu organisasi, tujuan aktivitas itu akan berperan sebagai pedoman kearah mana organisasi itu akan dibawa, landasan bagi organisasi, menentukan jenis aktivitas yang akan dilakukan, serta menentukan serangkaian program, prosedur, koordinasi, integrasi, simplifikasi, sinkronisasi dan mekanisasi.

b. Pembagian tugas

Dalam organisasi, pembagian tugas merupakan suatu keharusan mutlak untuk menghindari terjadinya tumpang tindih dalam pekerjaan. Dengan pembagian tugas sekaligus ditetapkan struktur organisasi, tugas dan fungsi masing unit dalam organisasi, hubungan-hubungan, serta wewenang masing-masing unit organisasi.


(25)

c. Delegasi kekuasaan

Salah satu prinsip pokok dalam setiap organisasi adalah delegasi kekuasaan. Kepada setiap karyawan yang menduduki jabatan tertentu harus didelegasikan kekuasaan, atau wewenang yang diperlukan agar yang bersangkutan dapat melaksanakan tugas sebaik-baiknya.

d. Rentang kekuasaan

Rentang kekuasaan adalah berapa jumlah orang yang tepat menjadi bawahan seorang pemimpin, agar dia mampu memimpin, membimbing, dan mengawasi secara efektif.

e. Tingkat-tingkat pengawasan

Tingkat pengawasan hendaknya diusahakan sesedikit mungkin. Harus diusahakan agar organisasi sesederhana mungkin. Selain memudahkan komunikasi, juga agar ada motivasi bagi orang dalam organisasi agar mencapai tingkat-tingkat tertinggi pada struktur organisasinya.

f. Kesatuan perintah dan tanggung jawab

Menurut prinsip ini, seorang bawahan hanya mempunyai seorang atasan yang memberinya perintah dan menerima pertanggung jawaban terhadap pelaksanaan tugasnya.

g. Koordinasi

Adanya pembagian tugas dan bagian-bagian serta unit-unit terkecil didalam organisasi menimbulkan kekuatan untuk memisahkan diri dari organisasi sebagai suatu keseluruhan. Untuk mencegah hal ini, harus ada usaha membalikkan gerak yang cenderung memisahkan diri yaitu dengan usaha koordinasi, artinya dengan mengarahkan kegiatan unsur-unsur organisasi agar


(26)

11

memberikan sumbangan semaksimal mungkin bagi tercapainya tujuan keseluruhan organisasi. Usaha ini disebut prinsip koordinasi.

3. Struktur Organisasi

Dalam proses pengorganisasian, manajer mengalokasikan keseluruhan sumber daya organisasi sesuai dengan rencana yang telah dibuat berdasarkan suatu kerangka kerja organisasi tertentu. Kerangka kerja organisasi tersebut disebut sebagai desain organisasi (organizational design). Bentuk spesifik dari kerangka kerja organisasi dinamakan dengan struktur organisasi (organizational structure).

Menurut Siswanto (2005: 85) struktur organisasi menspesifikasikan pembagian kerja dan menunjukkan bagaimana fungsi atau aktivitas yang beraneka ragam yang dihubungkan sampai batas tertentu, juga menunjukkan tingkat spesialisasi aktivitas kerja.

Pengertian lain dari struktur organisasi adalah suatu bagan khusus dari hubungan antara kegiatan usaha dan sumber daya yang ada didalam organisasi disertai dengan tugas-tugas yang mereka jalankan (Sadono, et. al, 2006: 129). Didalam manajemen, persoalan menyusun organisasi yang sesuai dapat mendorong pada peningkatan efisiensi dan efektivitas kegiatan usaha. Dengan adanya struktur organisasi, maka stabilitas dan kontinuitas organisasi tetap bertahan.

Struktur organisasi mengindikasikan alur perintah yang mengidentifikasi jabatan pekerjaan yang harus dipertanggung jawabkan oleh masing-masing tipe karyawan. Struktur organisasi berfungsi sebagai alat untuk membimbing kearah


(27)

efisiensi dalam penggunaan pekerja dan seluruh sumber daya yang dibutuhkan dalam meraih tujuan organisasi.

4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Struktur Organisasi

Menurut Ernie dan Kurniawan (2006: 159), ada empat faktor yang mempengaruhi struktur organisasi antara lain:

a. Strategi Organisasi

Strategi organisasi dibuat sebagai upaya pencapaian tujuan organisasi. Oleh karena itu, jika struktur organisasi dibentuk sebagai jalan untuk pencapaian tujuan maka struktur organisasi pun selayaknya sejalan dengan strategi organisasi. Maka, jika terjadi perubahan pada strategi organisasi akan berdampak pula pada perubahan struktur organisasi.

b. Skala Organisasi

Organisasi dapat dibedakan skalanya menurut berbagai faktor diantaranya adalah dari jumlah penjualan, pangsa pasar hingga jumlah tenaga kerja. Organisasi yang berskala besar artinya organisasi tersebut barangkali memiliki berbagai cabang diberbagai daerah dikarenakan pangsa pasarnya yang luas, dengan demikian memiliki tenaga kerja yang juga tidak sedikit. Tapi walaupun tanpa cabang, organisasi dapat dikatakan berskala besar jika tenaga kerja yang ada berjumlah ribuan seperti pabrik-pabrik garmen penghasil produk-produk konveksi.

Organisasi yang berskala besar karena ruang lingkup aktivitasnya yang luas maka memerlukan pendelegasian wewenang dan pekerjaan sehingga dalam mendesain struktur organisasinya pun perlu mempertimbangkan berbagai faktor yang terkait dengan aktivitas yang luas tersebut. Sedangkan organisasi


(28)

13

berskala kecil biasanya memiliki jumlah tenaga kerja yang sedikit karena pangsa pasar yang mungkin masih sedikit, jumlah penjualan atau produksi yang juga sedikit. Organisasi yang berskala kecil biasanya memiliki struktur organisasi yang lebih sederhana dan tidak terlalu banyak terjadi pendelegasian wewenang dan pekerjaan.

c. Teknologi

Faktor teknologi yang dimakudkan disini adalah terkait dengan cara bagaimana suatu pekerjaan dilakukan. Selain itu juga, faktor teknologi terkait dengan penggunaan alat-alat bantu dalam sebuah organisasi.

d. Lingkungan

Lingkungan yang dinamis menuntut organisasi juga untuk menyesuaikan diri secara dinamis. Proses penyesuaian yang dilakukan oleh organisasi juga termasuk dalam penentuan struktur organisasinya.

Lingkungan yang dinamis akan mendorong organisasi untuk selalu menyesuaikan struktur organisasi dengan tuntutan lingkungan yang senantiasa berubah. Sebaliknya, lingkungan yang cenderung statis tidak akan terlalu banyak mengubah struktur organisasi.

5. Bentuk Struktur Organisasi

Menurut pola hubungan kerja serta lalu lintas wewenang dan tanggung jawab, maka bentuk-bentuk organisasi itu (Manullang, 2002: 61) dapat dibedakan sebagai berikut:


(29)

a. Bentuk Organisasi Garis

Organisasi garis adalah bentuk organisasi tertua dan paling sederhana. Penciptanya adalah Henry Fayol dari Prancis. Organisasi ini disebut juga bentuk organisasi militer karena digunakan pada zaman dahulu dikalangan militer.

Ciri-ciri bentuk organisasi garis adalah organisasi masih kecil, jumlah karyawan sedikit dan saling kenal, serta spesialisasi kerja belum begitu tinggi. Kebaikannya:

1. Kesatuan komando terjamin baik karena pimpinan berada diatas satu tangan.

2. Proses pengambilan keputusan berjalan dengan cepat karena jumlah orang yang diajak berkonsultasi masih sedikit atau tidak ada sama sekali.

3. Rasa solidaritas diantara karyawan umumnya tinggi karena saling mengenal.

Keburukannya:

1. Seluruh organisasi terlalu bergantung kepada satu orang sehingga kalau orang tersebut tidak mampu, seluruh organisasi akan terancam kehancuran.

2. Adanya kecenderungan pimpinan bertindak secara otokratis. 3. Kesempatan karyawan untuk berkembang terbatas.


(30)

15

Gambar 2.1 Bentuk Organisasi Garis Sumber: Manullang (2002: 65)

b. Bentuk Organisasi Fungsional

Organisasi fungsional diciptakan oleh F.W. Fayol, dimana segelintir pimpinan tidak mempunyai bawahan yang jelas sebab setiap atasan berwenang memberi komando kepada setiap bawahan, sepanjang ada hubungannya dengan fungsi atasan tersebut.

Kebaikannya:

1. Pembidangan tugas-tugas jelas.

2. Spesialisasi karyawan dapat dikembangkan dan digunakan semaksimal mungkin.

3. Digunakan tenaga-tenaga ahli dalam berbagai bidang, sesuai dengan fungsi-fungsinya.

Keburukannya:

1. Karena adanya spesialisasi, sukar mengadakan tour of duty. DIREKTUR

PERDAGANGAN KEUANGAN

4

3 5 6 7 8

PRODUKSI

2 1


(31)

2. Para karyawan lebih mementingkan bidangnya sehingga sukar melaksanakan koordinasi.

Gambar 2.2 Bentuk Organisasi Fungsional Sumber: Manullang (2002: 65)

c. Bentuk Organisasi Garis dan Staf

Bentuk organisasi ini pada umumnya dianut organisasi besar, daerah kerjanya luas dan mempunyai bidang-bidang tugas yang beraneka ragam serta rumit, serta jumlah karyawannya banyak. Penciptanya Harrington Emerson. Pada bentuk organisasi ini terdapat satu atau lebih tenaga staf. Staf adalah orang yang ahli dalam bidang tertentu yang tugasnya memberi nasihat dan saran dalam bidangnya kepada pejabat pemimpin didalam organisasi tersebut.

Kebaikannya:

1. Dapat digunakan oleh setiap organisasi besar, apa pun tujuannya, betapa pun luas tugasnya, dan betapa pun kompleks susunan organisasinya.

2. Pengambilan keputusan yang sehat lebih mudah dapat diambil karena adanya staf ahli.

DIREKTUR

PERDAGANGAN TEKNIK PERENCANAAN KEPEGAWAIAN

PROYEK B PROYEK C PROYEK A


(32)

17

3. Perwujudan “the right man on the right place” lebih mudah dilaksanakan. Keburukannya:

1. Karena karyawan tidak saling mengenal, solidaritas sukar diharapkan. 2. Karena rumit dan kompleksnya susunan organisasi, koordinasi

kadang-kadang sukar diterapkan.

Gambar 2.3 Bentuk Organisasi Garis dan Staf Sumber: Manullang (2002: 66)

d. Bentuk Organisasi Staf dan Fungsional

Bentuk organisasi staf dan fungsional merupakan kombinasi dari bentuk organisasi fungsional dan bentuk organisasi garis dan staf. Kebaikan dan keburukan dari bentuk organisasi ini adalah kebaikan dan keburukan dari bentuk organisasi yang dikombinasikan.

DIREKTUR

PENASIHAT PRODUKSI

PRODUKSI PERDAGANGAN KEUANGAN KEPEGAWAIAN

PENASIHAT HUKUM


(33)

C. Koordinasi

1. Pengertian Koordinasi

Adanya pembagian tugas pekerjaan dan bagian-bagian serta unit-unit terkecil dalam suatu organisasi maka akan timbul kekuatan untuk memisahkan diri dari tujuan organisasi secara keseluruhan. Oleh karena itu, untuk mencegah hal yang demikian maka harus ada usaha untuk mengembalikan gerak yang memisahkan diri melalui kegiatan koordinasi.

G. R. Terry (Sutarto, 2002: 144) mendefinisikan koordinasi adalah sinkronisasi yang teratur dari usaha-usaha untuk menciptakan kepantasan kuantitas, waktu, pengarahan, pelaksanaan yang menghasilkan keselarasan dan kesatuan tindakan untuk tujuan yang telah ditetapkan.

Manullang (2002: 72) menyatakan bahwa koordinasi adalah usaha mengarahkan kegiatan seluruh unit-unit organisasi agar tertuju untuk memberikan sumbangan semaksimal mungkin untuk mencapai tujuan organisasi secara keseluruhan.

Dengan adanya koordinasi akan didapat keselarasan aktivitas diantara unit-unit organisasi dalam mencapai tujuan organisasi. Dengan koordinasi ini diharapkan akan tercipta suasana kerja sama, kesatuan tindakan, kesatuan usaha, penyesuaian antar bagian, keseimbangan antar bagian maupun kesatuan tujuan akhir yang bersasaran keselarasan. Untuk itu, dapat ditarik kesimpulan bahwa didalam organisasi harus ada keselarasan aktivitas antar satuan organisasi atau keselarasan tugas antar anggota organisasi.


(34)

19

2. Bentuk Koordinasi

Koordinasi itu penting agar orang-orang dan pekerjaannya diselaraskan serta diarahkan untuk pencapaian tujuan perusahaan. Selain itu dengan adanya koordinasi maka semua tugas, kegiatan, dan pekerjaan dapat terintegrasi berdasarkan sasaran yang diinginkan.

Bentuk-bentuk koordinasi (Manullang, 2003: 114) dapat dibedakan atas 2 (dua) yaitu:

a. Koordinasi Vertikal adalah tindakan penyatuan atau pengarahan yang dijalankan oleh atasan terhadap kegiatan-kegiatan unit atau kesatuan kerja dibawah wewenang dan tanggung jawabnya.

b. Koordinasi Horizontal adalah kegiatan mengkoordinasi tindakan-tindakan atau penyatuan, pengarahan yang dilakukan terhadap kegiatan-kegiatan dalam tingkat yang sama dalam pencapaian tujuan perusahaan secara keseluruhan.

Karena tugas dari setiap bagian didalam organisasi berbeda maka diperlukanlah koordinasi agar setiap bagian tidak saling merugikan satu sama lain tetapi diusahakan untuk saling mengisi. Pada prakteknya, koordinasi horizontal relatif lebih sulit untuk dilaksanakan dibandingkan dengan koordinasi vertikal karena menyangkut beberapa bagian yang mempunyai fungsi berbeda. Sedangkan koordinasi vertikal dijalankan didalam bagian yang sama.

3. Syarat Koordinasi

Koordinasi merupakan tugas yang penting yang harus dilakukan oleh seorang manajer dan tugas ini sangat sulit. Karena tanpa koordinasi, tugas dan pekerjaan dari setiap individu karyawan maka tujuan perusahaan tidak akan tercapai.


(35)

Koordinasi (Malayu, 2001: 138) merupakan suatu proses penciptaan hubungan yang baik dan harmonis diantara bagian-bagian, maka agar proses tersebut dapat berjalan dengan lancar diperlukanlah beberapa syarat, antara lain: a. Authority merupakan wewenang atau kekuasaan didalam suatu organisasi.

Fungsinya adalah mempersatukan atau memimpin atau memberi arah pada usaha bersama. Dengan adanya authority maka pelaksanaan koordinasi akan menjadi lebih baik. Karena itu, koordinasi dapat tercapai dengan adanya

authority.

b. Mutual Service merupakan kesediaan untuk saling membantu antar para anggota. Dengan demikian, harus ada kesadaran dari masing-masing anggota bahwa mereka sedang mengejar tujuan bersama dan tujuan tersebut hanya dapat dicapai dengan adanya kerja sama dan saling membantu. Jadi, kesadaran tersebut merupakan syarat mutlak bagi terwujudnya koordinasi dan sebaliknya dengan koordinasi akan dapat dipelihara dan dipupuk kerja sama dan saling membantu.

c. Doctrine merupakan suatu ajaran dimana termuat tujuan yang jelas dan diyakini oleh setiap anggota organisasi disamping memuat pula jalan atau cara bagaimana tujuan tersebut dapat dicapai.

Setiap anggota organisasi merasakan dan mengakui adanya authority, demikian pula agar mereka bersedia mengadakan mutual service maka setiap anggota organisasi perlu memperoleh pengertian yang jelas tentang doctrine. Dengan demikian, mereka mempunyai pengertian yang sama tentang tujuan dan jalan yang akan dilalui untuk mencapai tujuan yang ingin dicapai. Ketiga syarat


(36)

21

tersebut diatas diharapkan dapat menjadi suatu sistem koordinasi yang dapat membangun kerja sama yang harmonis antar sesama anggota organisasi.

4. Peranan Komunikasi dalam Koordinasi Kerja

Seperti diketahui, bahwa memimpin itu adalah mengusahakan melalui orang lain agar segala sesuatu terlaksana seperti yang diharapkan. Kegiatan ini memerlukan komunikasi, tentu saja komunikasi yang baik. Orang harus dapat mengirimkan tanda yang jelas dan dimengerti oleh orang lain. Selanjutnya tanda tersebut diterima dengan baik dan diikuti untuk dilaksanakan oleh orang lain.

Dengan demikian kegiatan mencapai tujuan dapat lebih efektif dan efisien. Dalam pelaksanaan koordinasi diperlukan komunikasi karena komunikasi adalah alat penghubung antar individu, antar bagian, antara atasan dengan bawahan, baik yang merupakan perintah dari atasan ke bawahan maupun dari laporan dari bawahan ke atasan.

Menurut Edward Depari (Suranto, 2005: 15), komunikasi adalah proses penyampaian gagasan, harapan dan pesan yang disampaikan melalui lambang tertentu, mengandung arti, dilakukan oleh penyampai pesan ditujukan kepada penerima pesan.

Menurut Himstreet dan Baty (Djoko, 2006: 3), komunikasi adalah suatu proses pertukaran informasi antar individu melalui suatu sistem yang biasa (lazim), baik dengan simbol-simbol, sinyal-sinyal, maupun perilaku dan tindakan.

Komunikasi bertujuan agar ide yang disampaikan berupa tugas dapat diselesaikan denagn baik. Hal ini dapat berlangsung bila komunikasi dapat berfungsi secara lancar atau tersedianya informasi dan keterangan yang dibutuhkan. Informasi yang dibutuhkan itu dapat berupa data-data yang tersedia


(37)

dimasing-masing bagian. Dengan adanya data itu, maka pelaksanaan tugas akan lebih cepat dan efisien serta dapat membina kesatuan arah tindakan dari seluruh bagian.

Dengan kata lain, komunikasi sebagai suatu proses dimana orang-orang bermaksud memberi pengertian-pengertian melalui pengiriman berita secara simbolis, dapat menghubungkan para anggota dari berbagai satuan organisasi yang berbeda dan bidang yang berbeda pula sehingga sering disebut sebagai rantai pertukaran informasi. Selain itu, dengan adanya komunikasi diharapkan diperoleh titik kesamaan saling pengertian.

Dalam desain atau struktur sebuah organisasi memungkinkan komunikasi 4 (empat) arah atau aliran yang berbeda (Djoko, 2006: 23), yaitu:

a. Komunikasi dari Atas ke Bawah

Aliran komunikasi ke bawah umumnya terkait dengan tanggung jawab dan wewenang seseorang dalam suatu organisasi. Seorang manajer menggunakan jalur komunikasi ke bawah dengan tujuan mengarahkan, mengkoordinasikan, dan mengendalikan berbagai kegiatan yang ada dilevel bawah. Komunikasi ini berbentuk perintah, instruksi dan prosedur yang harus dijalankan oleh para bawahan.

Komunikasi ini dapat menggunakan bentuk komunikasi lisan dan tulisan. Komunikasi lisan berupa percakapan biasa, wawancara formal antara supervisor dengan karyawan, atau pertemuan kelompok. Komunikasi dalam bentuk tulisan berupa memo, kotak informasi, surat kabar, majalah, papan pengumuman, buku petunjuk karyawan, dan lain-lain.


(38)

23

Tujuan komunikasi ke bawah yaitu memberi pengarahan atau instruksi kerja, memberi informasi mengapa pekerjaan harus dilakukan, memberi informasi tentang prosedur dan praktek organisasional, memberi umpan balik pelaksanaan kerja kepada para bawahan. Salah satu kelemahan dari komunikasi ke bawah adalah kemungkinan terjadinya penyaringan atau sensor informasi penting sebelum disampaikan kepada para bawahan. Dengan kata lain, informasi yang diterima para bawahan bisa jadi tidak selengkap aslinya. b. Komunikasi dari Bawah ke Atas

Dalam strukur organisasi, komunikasi ke atas berarti alur informasinya berasal dari bawah menuju ke atas. Partisipasi bawahan dalam proses pengambilan keputusan akan sangat membantu pencapaian tujuan organisasi. Agar komunikasi ke atas dapat berhasil, maka para manajer harus memiliki rasa percaya kepada para bawahannya.

Salah satu kelemahan dari komunikasi ini adalah ada kemungkinan bawahan hanya menyampaikan informasi (laporan) yang baik-baik saja, sedangkan informasi yang agaknya mempunyai kesan negatif atau tidak disenangi oleh manajer cenderung tidak disampaikan. Hal ini terjadi karena para bawahan beranggapan bahwa dengan hanya melaporkan hal-hal yang baik saja, ia dapat menjaga atau menyelamatkan posisinya, serta mendapatkan rasa aman.

c. Komunikasi Horizontal

Komunikasi horizontal disebut juga dengan komunikasi lateral merupakan komunikasi yang terjadi antara bagian-bagian yang memiliki posisi sejajar dalam suatu organisasi. Tujuan komunikasi horizontal adalah untuk


(39)

melakukan persuasi, mempengaruhi, dan memberi informasi kepada bagian atau departemen yang memiliki kedudukan yang sejajar atau sederajat.

Komunikasi horizontal bersifat koordinatif diantara mereka yang memiliki posisi yang sejajar atau sederajat. Komunikasi horizontal menjadi penting artinya manakala masing-masing bagian atau departemen dalam suatu organsasi memiliki tingkat ketergantungan yang cukup besar.

d. Komunikasi Diagonal

Komunikasi diagonal melibatkan komunikasi antara dua tingkat (level) organisasi yang berbeda. Contohnya adalah komunikasi formal antara manajer produksi dengan bagian promosi.

Keuntungan dari komunikasi diagonal adalah penyebaran informasi bisa menjadi lebih cepat serta memungkinkan individu dari berbagai bagian atau departemen ikut membantu menyelesaikan masalah dalam organisasi. Salah satu kelemahan dari komunikasi diagonal adalah bahwa dapat mengganggu jalur komunikasi yang rutin dan telah berjalan normal dalam suatu organisasi.


(40)

25

BAB III

GAMBARAN UMUM PT. BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) Tbk

A. Sejarah Perkembangan Perusahaan

Berdiri sejak 1946, BNI yang dahulu dikenal sebagai Bank Negara Indonesia, merupakan bank pertama yang didirikan dan dimiliki oleh Pemerintah Indonesia. Bank Negara Indonesia mulai mengedarkan alat pembayaran resmi pertama yang dikeluarkan Pemerintah Indonesia, yakni ORI atau Oeang Republik Indonesia, pada malam menjelang tanggal 30 Oktober 1946, hanya beberapa bulan sejak pembentukannya. Hingga kini, tanggal tersebut diperingati sebagai Hari Keuangan Nasional, sementara hari pendiriannya yang jatuh pada tanggal 5 Juli ditetapkan sebagai Hari Bank Nasional.

Menyusul penunjukan De Javsche Bank

Sehubungan dengan penambahan modal pada tahun 1955, status Bank Negara Indonesia diubah menjadi bank komersial milik pemerintah. Perubahan ini melandasi pelayanan yang lebih baik dan tuas bagi sektor usaha nasional.

yang merupakan warisan dari Pemerintah Belanda sebagai Bank Sentral pada tahun 1949, Pemerintah membatasi peranan Bank Negara Indonesia sebagai bank sirkulasi atau bank sentral. Bank Negara Indonesia lalu ditetapkan sebagai bank pembangunan, dan kemudian diberikan hak untuk bertindak sebagai bank devisa, dengan akses langsung untuk transaksi luar negeri.

Sejalan dengan keputusan penggunaan tahun pendirian sebagai bagian dari identitas perusahaan, nama Bank Negara Indonesia 1946 resmi digunakan mulai akhir tahun 1968. Perubahan ini menjadikan Bank Negara Indonesia lebih dikenal


(41)

sebagai 'BNI 46'. Penggunaan nama panggilan yang lebih mudah diingat - 'Bank BNI' - ditetapkan bersamaan dengan perubahaan identitas perusahaan tahun 1988.

Tahun 1992, status hukum dan nama BNI berubah menjadi PT Bank Negara Indonesia (Persero), sementara keputusan untuk menjadi perusahaan publik diwujudkan melalui penawaran saham perdana di pasar modal pada tahun 1996.

Kemampuan BNI untuk beradaptasi terhadap perubahan dan kemajuan lingkungan, sosial-budaya serta teknologi dicerminkan melalui penyempurnaan identitas perusahaan yang berkelanjutan dari masa ke masa. Hal ini juga menegaskan dedikasi dan komitmen BNI terhadap perbaikan kualitas kinerja secara terus-menerus.

Pada tahun 2004, identitas perusahaan yang diperbaharui mulai digunakan untuk menggambarkan prospek masa depan yang lebih baik, setelah keberhasilan mengarungi masa-masa yang sulit. Sebutan 'Bank BNI' dipersingkat menjadi 'BNI', sedangkan tahun pendirian - '46' - digunakan dalam logo perusahaan untuk meneguhkan kebanggaan sebagai bank nasional pertama yang lahir pada era Negara Kesatuan Republik Indonesia. Berangkat dari semangat perjuangan yang berakar pada sejarahnya, BNI bertekad untuk memberikan pelayanan yang terbaik bagi negeri, serta senantiasa menjadi kebanggaan negara.

B. Struktur Organisasi PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk

Pada setiap perusahaan pasti memiliki struktur organisasi. Karena didalam struktur organisasi menunjukkan kerangka dan susunan perwujudan pola tetap hubungan-hubungan diantara fungsi-fungsi, bagian-bagian, maupun orang-orang


(42)

27

yang menunjukkan kedudukan, tugas, wewenang dan tanggung jawab yang berbeda-beda dalam suatu organisasi.

Dengan struktur organisasi yang baik, seluruh kegiatan yang ada diperusahaan tersebut dapat berjalan dengan seoptimal mungkin. Begitu juga dengan PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk yang seluruh aktivitasnya tidak terlepas dari struktur organisasi.

Secara umum dapat dilihat struktur organisasi PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk berbentuk garis dan staf dimana terdapat garis-garis saluran perintah yang menunjukkan dari siapa menerima perintah dan kepada siapa harus bertanggung jawab sehingga tidak terjadi tumpang tindih dalam pekerjaan, karena setiap bagian telah memiliki wewenang dan tugasnya masing-masing dimana setiap sumber daya manusianya ditetapkan berdasarkan prinsip the right man on

the right place yaitu penempatan orang-orang sesuai dengan kemampuan,

keahlian, latar belakang pendidikan, dan pengalamannya. PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk memiliki beberapa kantor yaitu Kantor Pusat, Kantor Wilayah, Kantor Cabang/Perwakilan Luar Negeri, Kantor Cabang Utama, dan Kantor Cabang dimana setiap kantor memiliki struktur organisasi yang telah ditetapkan oleh Kantor Pusat.

Dalam hal ini penulis melakukan penelitian pada PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Kantor Cabang USU Medan. Adapun struktur organisasi PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Kantor Cabang USU Medan dapat terlihat dalam gambar 3.1 berikut ini.


(43)

(44)

29

C. Uraian Tugas

Dalam struktur organisasi maka akan terlihat uraian tugas dari masing-masing anggota organisasi, agar dapat menjalankan tugasnya sesuai dengan wewenang dan tugasnya masing-masing. PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Kantor Cabang USU Medan dipimpin oleh seorang Pemimpin Cabang, dimana secara keseluruhan bidang kerja dari PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Kantor Cabang USU terdiri dari Bidang Pembinaan Kantor Layanan, Bidang Pelayanan, dan Bidang Penjualan.

Adapun uraian tugas dari PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Kantor Cabang USU Medan adalah:

1. Pemimpin Cabang, uraian tugasnya terdiri dari:

• Mengkoordinir, memeriksa kembali, dan mengawasi seluruh pekerjaan pada setiap bidang yaitu bidang pembinaan kantor layanan, bidang pelayanan, dan bidang penjualan

• Mencari penyelesaian yang tepat bila terjadi masalah dalam perusahaan • Memastikan bahwa seluruh kegiatan perusahaan dapat dilaksanakan sesuai

dengan rencana yang telah ditetapkan

• Bersama dengan para bawahan menjaga dan memelihara hubungan kerja sama yang baik

2. Branch Quality Assurance, uraian tugasnya terdiri dari:

• Memeriksa dan mengaudit semua data keuangan perusahaan setiap bulan • Memeriksa karyawan yang melakukan penyelewengan dana

• Memberi saran dan informasi sebagai bahan pertimbangan dalam menetapkan keputusan dan kebijaksanaan perusahaan


(45)

3. Pemimpin Bidang Pembinaan Kantor Layanan

Dalam melaksanakan tugasnya, pemimpin bidang pembinaan kantor layanan dibantu oleh beberapa bagian, yaitu:

a. Kantor Layanan, uraian tugasnya terdiri dari:

• Melayani informasi tentang produk atau jasa bank

• Melayani semua jenis transaksi kas dan tunai serta pemindahan

• Melayani transaksi penukaran valuta asing dan produk atau jasa luar negeri

• Mengelola transaksi dana, jasa, dan kredit konsumtif

• Mengelola administrasi surat atau dokumen keluar dan masuk • Mengelola kas ATM

b. Administrasi, uraian tugasnya terdiri dari: • Mengelola administrasi keuangan Cabang

• Mengelola administrasi transaksi dalam negeri dan kliring • Mengelola administrasi kredit (yang belum dikelola center) • Mengelola logistik

• Menyelenggarakan administrasi umum

• Mengelola Kepegawaian Cabang Utama dan Kantor Layanan 4. Pemimpin Bidang Pelayanan

Dalam melaksankan tugasnya, pemimpin bidang pelayanan dibantu oleh beberapa bagian, yaitu:

a. Greeter, uraian tugasnya terdiri dari:

• Mengelola sistem penerimaan atau antrian nasabah


(46)

31

b. Pelayanan Uang Tunai, uraian tugasnya terdiri dari:

• Melayani semua jenis transaksi kas atau tunai, dan pemindahan • Melayani kegiatan eksternal, seperti payment point

• Mengelola kas ATM

c. Pelayanan Nasabah, uraian tugasnya terdiri dari: • Mengelola transaksi produk dana, jasa, dan kredit

• Melayani informasi transaksi produk dana, jasa, dan kredit • Melayani penerbitan kartu

• Melayani nasabah custodian

• Melayani transaksi jasa dalam negeri

• Melayani transaksi Simponi dan Paying Agent

• Melayani transaksi luar negeri

• Melayani aplikasi permohonan kredit konsumtif, BNI Instant, dan penerbitan garansi bank (full cover dan fasilitas)

5. Penjualan, uraian tugasnya terdiri dari: • Menjual produk dan jasa BNI

• Melakukan penelitian ekonomi dan bisnis regional

D. Pelaksanaan Koordinasi pada PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Kantor Cabang USU Medan

Sistem koordinasi dan pelaksanaannya didalam organisasi perusahaan menekankan pentingnya hubungan antara manusia dalam lingkungan perusahaan, karena koordinasi berhubungan dengan tugas untuk menyatukan usaha-usaha agar dicapai suatu tujuan dengan hasil yang baik. Dengan kata lain, bahwa tidak ada


(47)

satu unit organisasi pun yang benar-benar dapat mengerjakan tugas pokoknya dengan baik dan sempurna apabila mengabaikan hubungan kerja sama dengan unit yang lain.

Pelaksanaan koordinasi didalam suatu organisasi harus mendapat perhatian yang serius dan khusus dari pimpinannya, karena koordinasi merupakan hal yang mutlak harus diciptakan dan dipelihara didalam organisasi perusahaan. Koordinasi yang baik akan menyebabkan pelaksanaan tugas menjadi lancar dan diharapkan akan memudahkan dalam pencapaian tujuan organisasi.

Ada beberapa jenis koordinasi yang diterapkan PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Kantor Cabang USU Medan, yaitu:

1. Koordinasi Vertikal

Dalam pelaksanaan koordinasi vertikal, seorang pimpinan mengkoordinir para bawahannya. Dari struktur organisasi PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Kantor Cabang USU Medan, dapat terlihat bahwa Pemimpin Cabang mengkoordinir semua aktivitas dalam pelaksanaan tugas dan tanggung jawab. Para anggota organisasi dalam pelaksanaan koordinasi vertikal ini mengetahui apa yang menjadi tugas mereka dan kepada siapa mereka harus bertanggung jawab dalam pelaporan hasil-hasil kegiatan yang dilakukan berdasarkan susunan rencana kerja bagiannya masing-masing.

2. Koordinasi Horizontal

Koordinasi horizontal adalah koordinasi yang dilakukan diantara bagian-bagian yang mempunyai level atau tingkatan jenjang yang sama. Penerapannya adalah adanya suatu sistem kerja sama pada bagian yang memiliki level atau tingkatan yang sama. Koordinasi horizontal pada


(48)

33

PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Kantor Cabang USU Medan ditujukan antar Pimpinan yaitu adanya kerja sama antara Pemimpin Bidang Pembinaan Kantor Layanan, Pemimpin Bidang Pelayanan, dan Bagian Penjualan .

Selain itu ada juga sarana-sarana untuk melaksanakan koordinasi dalam upaya peningkatan hubungan kerja dan koordinasi kerja pada PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Kantor Cabang USU Medan, yaitu:

1. Melakukan pertemuan formal (rapat)

Dalam pertemuan formal biasanya membahas rencana kerja ataupun untuk melihat sejauh mana sasaran dari perusahaan sudah tercapai.

2. Mengadakan pertemuan informal

Umumnya pertemuan informal digunakan pada saat-saat tertentu seperti coffee morning, dan lain sebagainya. Biasanya dalam pertemuan informal ini, para bawahan akan lebih memahami apa yang diinginkan pimpinannya dalam bekerja, demikian juga sebaliknya.

3. Pemberian buku pedoman organisasi

Dalam buku pedoman ini dapat dilihat visi dan misi, struktur organisasi perusahaan, kegiatan, dan tujuan yang ingin dicapai perusahaan.

4. Pemberian surat perintah, memo atau pesan pribadi dari atasan jika ada hal-hal yang mendesak.

5. Pengarahan langsung dari pimpinan pada saat-saat tertentu.

6. Melaksanakan inspeksi langsung kelapangan atau inspeksi mendadak (sidak) untuk melihat secara langsung apakah laporan yang diterima salama ini sesuai dengan keadaan dilapangan yang sebenarnya.


(49)

Dan agar pelaksanaan koordinasi menjadi efektif maka ada beberapa aspek yang diterapkan PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Kantor Cabang USU Medan, antara lain:

1. Pimpinan dan bawahan secara bersama-sama harus menyadari hal-hal yang menjadi tujuan pribadi dalam bekerja yang harus diselaraskan dengan tujuan perusahaan secara keseluruhan.

2. Pelaksanaan koordinasi berlangsung secara berkelanjutan antar bagian maupun antar pribadi dalam perusahaan sehingga akan mempermudah proses perencanaan, penganggaran, pengoperasian dan pengambilan keputusan. Dengan demikian diharapkan tidak terjadi kekosongan tugas dan pelepasan tanggung jawab.

3. Seluruh anggota organisasi harus mengetahui dan menyadari sepenuhnya bahwa mereka adalah satu kesatuan dan tim yang kompak yang terjalin dalam suatu wadah sehingga memiliki satu kesatuan ide, pendapat, maupun adanya kesatuan perintah.

Melalui koordinasi yang dilaksanakan pada PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Kantor Cabang USU Medan diharapkan segala aktivitas perusahaan dapat berjalan dengan baik dan akan mampu mencapai sasaran yang telah ditetapkan perusahaan.

E. Sistem Komunikasi yang dilaksanakan PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Kantor Cabang USUMedan

Komunikasi yang efektif merupakan syarat dasar bagi pencapaian tujuan perusahaan. Komunikasi adalah alat untuk menciptakan dan memelihara kerja


(50)

35

sama yang berhubungan antara tujuan organisasi dengan anggota organisasi. Dengan berkomunikasi, maka seorang pemimpin dapat menjelaskan tugas dan kewajiban para bawahannya serta meningkatkan kepercayaan antar anggota organisasi.

Ada beberapa jenis bentuk komunikasi yang dilaksanakan PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Kantor Cabang USU Medan, yaitu:

1. Komunikasi Lisan

Komunikasi lisan pada PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Kantor Cabang USU Medan mencakup pembicaraan lewat telepon, komunikasi secara langsung, wawancara, seminar, program pelatihan, pidato formal, dan presentasi penting lainnya.

2. Komunikasi Tertulis

Komunikasi ini dilakukan dalam bentuk pesan-pesan tertulis yang disampaikan dalam berbagai macam bentuk misalnya surat perintah, memo, pemberitahuan maupun laporan. Bentuk komunikasi tertulis digunakan perusahaan juga untuk hal-hal yang berhubungan dengan instansi pemerintah atau instansi swasta lain yang menunjang kelancaran tugas maupun dalam bentuk ikatan kerja lainnya.

3. Komunikasi Teknologi

Komunikasi ini hanya ditujukan bagi intern perusahaan saja yang meliputi

e-mail, BNI forum, dan mail BNI.

Ketiga bentuk komunikasi tersebut dilaksanakan dengan tujuan agar segala kegiatan yang dilakukan dapat berjalan dengan lancar sehingga dapat dicapai tujuan perusahaan yang telah ditetapkan.


(51)

Selain itu, untuk mencapai komunikasi yang efektif maka PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Kantor Cabang USU Medan juga didukung oleh arah komunikasi yang baik, antara lain:

1. Komunikasi ke bawah

Komunikasi ke bawah adalah komunikasi yang dilakukan dari atas ke bawah dalam rantai komando organisasi. Pada PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Kantor Cabang USU Medan komunikasi ini dimulai dari Pemimpin Cabang, mengalir ke bawah melalui Pemimpin Bidang lalu disampaikan kepada para bawahan. Fungsi utama dari komunikasi ini adalah mengarahkan dan memberikan informasi kepada bawahan. Misalnya kebijaksanaan umum yang dilaksanakan Pemimpin cabang sesuai dengan kebijaksanan yang digariskan oleh Direksi.

2. Komunikasi ke atas

Komunikasi ke atas adalah komunikasi yang dilakukan dari bawah ke atas. Komunikasi ini dilakukan untuk memberi laporan kepada tingkat yang lebih tinggi tentang apa yang terjadi pada tingkat yang lebih rendah. Misalnya karyawan pada Bidang Kantor Layanan, dan Administrasi memberi laporan atas tugas-tugasnya kepada Pemimpin Bidang Pembinaan kantor Layanan. 3. Komunikasi Horizontal

Biasanya komunikasi horizontal terjadi pada antar bagian ataupun antar anggota organisasi yang berbeda. Manfaat dari komunikasi horizontal adalah meningkatkan hubungan antar pribadi karyawan, dan untuk memecahkan permasalahan dalam pelaksanaan tugas. Pada PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Kantor Cabang USU Medan komunikasi horizontal terjadi


(52)

37

antara bagian Bidang Pembinaan Kantor Layanan, Bidang Pelayanan, dan Bidang Penjualan.


(53)

38

A. Struktur Organisasi PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk

Struktur organisasi secara umum berfungsi sebagai alat pengendali dan pengarah anggota organisasi untuk mencapai apa yang menjadi tujuan dari organisasi. Dapat dilihat pada lampiran 1 bahwa struktur organisasi yang digunakan PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk adalah berbentuk garis dan staf. Dalam menjalankan aktivitasnya, Rapat Umum Pemegang Saham dan Komisaris dibantu oleh Staf Dewan Syariah yang berfungsi untuk mengawasi, membantu mengambil keputusan, memberi saran-saran dan informasi sebagai bahan pertimbangan untuk menetapkan keputusan dan menetapkan kebijaksanaan perusahaan.

Setiap Direktur mengkoordinasi bawahannya secara langsung. Misalnya Komisaris mengkoordinir tugas Direktur Utama lalu Direktur Utama mengkoordinir tugas Wakil Direktur, begitu seterusnya. Dilihat dari garis komunikasi atau penyampaian informasi, Direktur kepatuhan, hukum, dan sumber daya manusia memberi laporan kepada Satuan Pengawasan Intern. Satuan Pengawasan Intern menyampaikan informasi kepada Komisaris tentang pelaksanaan kegiatan yang dilaksanakan oleh anggota organisasi apakah telah sesuai dengan program yang telah direncanakan dan kebijaksanaan yang telah ditetapkan untuk mencapai tujuan perusahaan.

Kantor pusat PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk memiliki beberapa Divisi dimana setiap Divisi memberi laporan kegiatan usahanya kepada


(54)

masing-39

masing Direktur. Salah satu Divisi yang ada yaitu Divisi Jaringan. Divisi Jaringan mengkoordinir Kantor Wilayah dan Kantor Cabang. PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk memiliki 12 Kantor Wilayah diseluruh Indonesia, dan 5 Kantor Cabang/Perwakilan Luar Negeri. Untuk Kantor Wilayah 01 terdapat di Medan yang memiliki 50 Kantor Cabang dan Kantor Cabang Pembantu di Sumut dan Nanggroe Aceh Darussalam (NAD).

Dapat dilihat pada lampiran 2, struktur organisasi pada Kantor Wilayah 01 adalah berbentuk garis dan staf. Dimana Pemimpin Wilayah dibantu oleh Staff Regional Quality Assurance atau yang biasa disebut dengan Auditor. Tugas dari Staff Regional Quality Assurance ini adalah mengaudit semua kegiatan yang ada di perusahaan, baik itu di Kantor Wilayah, Kantor Cabang Utama, Kantor Cabang, maupun Kantor Sentra Kredit. Hal ini bertujuan untuk mengetahui siapa saja karyawan yang berbuat curang dalam melaksanakan tugasnya, mengawasi setiap aktivitas perusahaan.

Salah satu Kantor Cabang di Kantor Wilayah 01 adalah Kantor Cabang USU Medan, dimana bentuk struktur organisasi yang digunakan adalah berbentuk garis dan staf (lihat lampiran 3). Kantor Cabang USU Medan dipimpin oleh seorang Pemimpin Cabang yang dibantu oleh Branch Quality Assurance. Tugas dari Branch Quality Assurance ini hampir sama dengan tugas Staff Regional Quality Assurance yaitu mengaudit kegiatan yang ada diperusahaan. Tetapi kegiatan yang diaudit oleh Branch Quality Assurance adalah kegiatan yang ada di Kantor Cabang saja.

Dengan struktur organisasi yang digunakan ini, maka koordinasi relatif mudah dilakukan karena sudah ada pembagian tugas yang jelas. Dalam


(55)

pelaksanaan tugasnya Pemimpin menjadi lebih lancar karena mendapat bantuan data, informasi, saran dan ide dari Branch Quality Assurance yang memeriksa, mengaudit, dan mengawasi kegiatan yang dari setiap bidang.

Bentuk struktur organisasi yang diterapkan pada PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk ini dinilai sudah cukup tepat karena kegiatan perusahaan yang cukup kompleks dan luas menuntut harus adanya satu kesatuan tindakan antar bagian yang saling mendukung sehingga memudahkan proses keputusan dan pengambilan keputusan dalam perusahaan. Kesatuan perintah pada PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk telah dilaksanakan dengan baik dimana masing-masing bawahan memiliki satu Pemimpin langsung, sehingga mengetahui dari siapa menerima perintah dan kepada siapa akan memberi laporan dan bertanggung jawab. Oleh karena itu, kemungkinan terjadinya tumpang tindih perintah dapat diperkecil dan dihindarkan sehingga apa yang menjadi tujuan perusahaan dapat tercapai.

Setiap sumber daya manusianya ditetapkan berdasarkan prinsip the right man on the right place. Hal ini akan dapat mengembangkan bakat dan keahlian para anggota organisasi, karena mereka ditetapkan berdasarkan dengan keahlian dan kecakapannya masing-masing. Tetapi terkadang persaingan kurang sehat masih sering terjadi, karena setiap bagian menganggap tugas-tugasnyalah yang paling penting. Untuk itu, Pemimpin perusahaan harus bisa dengan tepat bagaimana cara mengkoordinasikan suatu pekerjaan agar pekerjaan itu menjadi lebih efektif dan efisien.


(56)

41

B. Pelaksanaan Koordinasi PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Kantor Cabang USU Medan

Setiap perusahaan membutuhkan koordinasi, terlepas dari bentuk struktur organisasi apa yang digunakan perusahaan tersebut. Pelaksanaan koordinasi yang baik adalah bila para anggota organisasi dan seluruh aktivitas organisasi yang beragam dapat diselaraskan, diseimbangkan dan dapat diarahkan sesuai dengan rencana dan sasaran perusahaan. Untuk mencapai kerja yang baik perlu diperhatikan unit kerja guna mencapai kerja sama yang harmonis melalui saling pengertian, saling mengisi yang harus terus menerus ditingkatkan.

Melalui koordinasi yang dilaksanakan pada PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Kantor Cabang USU Medan diharapkan segala aktivitas perusahaan dapat berjalan dengan baik dan akan mampu mencapai sasaran yang telah ditetapkan perusahaan. Dalam hal ini, Pemimpin Cabang memelihara suatu hubungan kerja sama yang secara terus menerus dengan para anggota organisasi melalui koordinasi timbal balik dalam menjalankan kegiatan perusahaan sehingga tercipta gerak langkah yang sama dalam mencapai tujuan perusahaan. Bentuk koordinasi yang digunakan adalah koordinasi vertikal dan koordinasi horizontal.


(57)

Tabel 4.1

Pelaksanaan Koordinasi Vertikal PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk

Kantor Cabang USU Medan

No. Jabatan Pelaksanaan

Koordinasi

Keterangan

1 Pemimpin Cabang 1.Branch Quality Assurance

2. Pemimpin Bidang Pembinaan Kantor Layanan

3. Pemimpin Bidang Pelayanan

4. Penjualan

1.Mengkoordinir,

memeriksa kembali, dan mengawasi seluruh pekerjaan pada setiap bidang

2. Mencari penyelesaian yang tepat bila terjadi masalah dalam perusahaan 3.Memastikan bahwa

seluruh kegiatan perusahaan dapat dilaksanakan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan

4.Bersama dengan para bawahan menjaga dan memelihara hubungan kerja sama yang baik 2 Pemimpin Bidang

Pembinaan Kantor Layanan

1.Kantor Layanan

2.Administrasi

Mengkoordinir Kantor Layanan memberi layanan informasi tentang produk atau jasa bank, jenis

transaksi kas dan tunai serta pemindahan, transaksi penukaran valuta asing dan produk atau jasa luar negeri, mengelola transaksi dana, jasa, dan kredit konsumtif. Mengkoordinir bagian administrasi untuk

mengelola administrasi surat atau dokumen keluar dan masuk, mengelola kas ATM, mengelola administrasi keuangan Cabang, mengelola administasi transaksi dalam negeri dan kliring, mengelola


(58)

43

administrasi kredit (yang belum dikelola center), mengelola logistik, menyelenggarakan administasi umum, mengelola Kepegawaian Cabang Utama dan Kantor Layanan.

3 Pemimpin Bidang Pelayanan

1.Greeter

2.Pelayanan Uang Tunai

3.Pelayanan Nasabah

Mengkoordinir greeter untuk mengelola sistem penerimaan atau antrian nasabah, mengelola

pelaksanaan layanan untuk kenyamanan nasabah. Mengkoordinir Bagian Pelayanan Uang Tunai untuk melayani semua jenis transaksi kas atau tunai, dan pemindahan, melayani kegiatan eksternal, seperti payment point, mengelola kas ATM.

Mengkoordinir Bagian Pelayanan Nasabah untuk mengelola transaksi produk dana, jasa, dan kredit,

melayani informasi transaksi produk dana, jasa, dan kredit, melayani penerbitan kartu, melayani nasabah custodian, melayani

transaksi jasa dalam negeri, melayani transaksi simponi dan Paying Agent, melayani transaksi luar negeri,

melayani aplikasi permohonan kredit

konsumtif, BNI Instant, dan penerbitan garansi bank (full cover dan fasilitas)


(59)

Pelaksanaan koordinasi vertikal difokuskan terhadap kemampuan Pemimpin mengkoordinir bawahannya. Setiap Pemimpin bertanggung jawab memimpin dan mengkoordinasikan bawahan masing-masing bidang serta memberi bimbingan, petunjuk, arahan bagi pelaksanaan tugas serta pengendalian produktivitas, efektivitas, dan efisiensi kerja. Dilihat dari tabel 4.1 dalam hal pelaksanaan koordinasi vertikal dimana Pemimpin Cabang mengkoordinir semua aktivitas dalam pelaksanaan tugas dan tanggung jawab. Para anggota organisasi dalam pelaksanaan koordinasi vertikal ini mengetahui apa yang menjadi tugas mereka dan kepada siapa mereka harus bertanggung jawab dalam pelaporan hasil-hasil kegiatan yang dilakukan berdasarkan susunan rencana kerja bagiannya masing-masing.

Dalam hal pelaksanaan koordinasi horizontal pada PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Kantor Cabang USU Medan ditujukan antar pimpinan yaitu adanya kerja sama antara Pemimpin Bidang Pembinaan Kantor Layanan, Pemimpin Bidang Pelayanan, dan Bagian Penjualan .

Pelaksanaan koordinasi pada PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Kantor Cabang USU Medan telah berjalan dengan baik, hal ini dapat terlihat dari pelaksanaan koordinasi berlangsung secara berkelanjutan antar bagian maupun antar pribadi dalam perusahaan sehingga akan mempermudah proses perencanaan, penganggaran, pengoperasian dan pengambilan keputusan. Dengan demikian diharapkan tidak terjadi kekosongan tugas dan pelepasan tanggung jawab.


(60)

45

C. Sistem Komunikasi yang dilaksanakan PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Kantor Cabang USU Medan

Dalam pelaksanaan koordinasi diperlukan komunikasi karena komunikasi merupakan alat penghubung antar individu, antar bagian, antara atasan dengan bawahan, baik yang merupakan perintah dari atasan ke bawahan maupun laporan dari bawahan ke atasan. Bagi setiap perusahaan, sistem komunikasi yang dilaksanakan harus mampu menciptakan dan memelihara kerja sama diantara para anggota organisasi sehingga tujuan organisasi dapat tercapai.

Ini berarti manajemen perusahaan membutuhkan komunikasi yang terbuka, tepat dan dua arah untuk dapat berpartisipasi dalam keberhasilan perusahaan. Untuk itu, arah bisnis harus jelas dan dikomunikasikan keseluruh bagian organisasi, dimana setiap anggota organisasi harus saling membagi ide dan gagasan yang mengukung perbaikan terus menerus dan melaksanakan metode yang paling handal agar perusahaan dapat terus berkembang.

Dalam hal ini, bentuk dari sistem komunikasi yang dilaksanakan PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Medan yaitu komunikasi lisan, komunikasi tertulis dan komunikasi teknologi. Komunikasi lisan mencakup pembicaraan lewat telepon, komunikasi secara langsung, wawancara, seminar, program pelatihan, pidato formal, dan presentasi penting lainnya.

Komunikasi tertulis dilakukan dalam bentuk pesan-pesan tertulis yang disampaikan dalam berbagai macam bentuk misalnya surat perintah, memo, pemberitahuan maupun laporan. Bentuk komunikasi tertulis digunakan perusahaan juga untuk hal-hal yang berhubungan dengan instansi pemerintah atau instansi swasta lain yang menunjang kelancaran tugas maupun dalam bentuk


(61)

ikatan kerja lainnya. Komunikasi teknologi hanya ditujukan bagi intern perusahaan saja yang meliputi e-mail, BNI forum, dan mail BNI.

Dalam hal mencapai komunikasi yang efektif, maka PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Kantor Cabang USU Medan juga didukung oleh arah komunikasi yang baik, antara lain komunikasi ke bawah, komunikasi ke atas, dan komunikasi horizontal.

D. Peranan Struktur Organisasi dalam Meningkatkan Koordinasi Kerja pada PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Kantor Cabang USU Medan

Kestabilan pertumbuhan perusahaan yang berkesinambungan akan terlihat pada struktur organisasinya. Oleh karena itu, struktur organisasi merupakan sistem formal tentang hubungan tugas dan wewenang yang mengendalikan bagaimana tiap individu bekerjasama dan mengelola segala sumber daya yang ada untuk mewujudkan tujuan organisasi. Tujuan dan prinsip struktur organisasi adalah sebagai alat kontrol, untuk mengendalikan koordinasi dan motivasi kerja tiap individu dalam usaha mencapai tujuan organisasi.

Koordinasi merupakan hal yang mutlak harus diciptakan dan dipelihara didalam organisasi perusahaan. Oleh karena itu, pelaksanaan koordinasi didalam suatu organisasi harus mendapat perhatian yang serius dan khusus dari pimpinannya. Koordinasi yang baik akan menyebabkan pelaksanaan tugas menjadi lancar dan diharapkan akan memudahkan dalam pencapaian tujuan organisasi. Koordinasi kerja akan efektif bila organisasi tersebut memiliki struktur organisasi yang jelas.


(62)

47

Struktur organisasi PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Cabang USU Medan dapat berperan dalam meningkatkan koordinasi kerja antar anggota organisasi. Hal ini dapat terlihat dari saluran garis perintah dimana Pemimpin Cabang mengkoordinir semua aktivitas dalam pelaksanaan tugas dan tanggung jawab. Dalam hal pelaksanaan koordinasi, para anggota organisasi mengetahui apa yang menjadi tugas mereka dan kepada siapa mereka harus bertanggung jawab dalam pelaporan hasil-hasil kegiatan yang dilakukan berdasarkan susunan rencana kerja bagiannya masing-masing.

Dengan struktur organisasi yang digunakan PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Cabang USU Medan, koordinasi relatif lebih mudah dilaksanakan karena sudah ada pembagian tugas yang jelas. Hal ini dapat dilihat berdasarkan prinsip yang telah ditetapkan yaitu the right man on the right place, dimana setiap sumber daya manusia yang ada ditempatkan berdasarkan keahlian dan kemampuan di bidang yang dimilikinya.

Tetapi terkadang persaingan kurang sehat masih sering terjadi, karena setiap bagian menganggap tugas-tugasnyalah yang paling penting. Untuk itu, Pemimpin perusahaan harus bisa dengan tepat bagaimana cara mengkoordinasikan suatu pekerjaan agar pekerjaan itu menjadi lebih efektif dan efisien.

Selain itu, koordinasi juga dilakukan diantara bagian-bagian yang mempunyai level atau tingkatan jenjang yang sama. Penerapannya adalah adanya suatu sistem kerja sama pada bagian yang memiliki level atau tingkatan yang sama. Koordinasi ini ditujukan antar Pimpinan yaitu adanya kerja sama antara


(63)

Pemimpin Bidang Pembinaan Kantor Layanan, Pemimpin Bidang Pelayanan, dan Bagian Penjualan .


(64)

49

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis dan evaluasi, serta teori-teori yang telah dikemukakan pada bab-bab terdahulu, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Bentuk umum dari struktur organisasi yang diterapkan oleh PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk adalah struktur organisasi garis dan staf, dimana dalam pelaksanaan tugasnya Pemimpin menjadi lebih lancar karena mendapat bantuan data, informasi, saran dan ide dari Branch Quality Assurance yang memeriksa, mengaudit, dan mengawasi kegiatan yang dari setiap bidang. 2. Dengan struktur organisasi yang digunakan PT. Bank Negara Indonesia

(Persero) Tbk Cabang USU Medan, koordinasi relatif lebih mudah dilaksanakan karena sudah ada pembagian tugas yang jelas. Hal ini dapat dilihat berdasarkan prinsip yang telah ditetapkan yaitu the right man on the right place, dimana setiap sumber daya manusia yang ada ditempatkan berdasarkan keahlian dan kemampuan di bidang yang dimilikinya.

3. Struktur organisasi PT. Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk Cabang USU Medan dapat berperan dalam meningkatkan koordinasi kerja antar anggota organisasi. Hal ini dapat terlihat dari saluran garis perintah dimana Pemimpin Cabang mengkoordinir semua aktivitas dalam pelaksanaan tugas dan tanggung jawab.

4. Terkadang persaingan kurang sehat masih sering terjadi, karena setiap bagian menganggap tugas-tugasnyalah yang paling penting.


(65)

5. Bentuk koordinasi yang digunakan adalah koordinasi vertikal dan koordinasi horizontal.

6. Pelaksanaan koordinasi berlangsung secara berkelanjutan antar bagian maupun antar pribadi dalam perusahaan sehingga akan mempermudah proses perencanaan, penganggaran, pengoperasian dan pengambilan keputusan. 7. Bentuk dari sistem komunikasi yang dilaksanakan PT. Bank Negara Indonesia

(Persero) Tbk Medan yaitu komunikasi lisan, komunikasi tertulis dan komunikasi teknologi.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas, maka penulis memberikan beberapa saran. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa saran-saran ini mungkin masih jauh dari yang diharapkan. Walaupun demikian, penulis berusaha semaksimal mungkin untuk memberikan saran-saran yang berguna bagi perusahaan sesuai dengan keterbatasan dan kapasitas kemampuan yang dimiliki penulis. Adapun saran-saran tersebut adalah sebagai berikut:

1. Top Manajemen sangat berperan penting dalam pengkoordinasian divisi-divisi atau bidang-bidang yang berbeda, dan memotivasi para Pemimpin Bidang untuk perspektif dalam pengembangan perusahaan. Untuk itu, setiap bidang yang ada pada PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk harus bisa bekerjasama dalam rangka menciptakan program-program baru yang secara keseluruhan dapat menguntungkan perusahaan.

2. Sebagai koordinator, Pemimpin harus bisa mengkoordinir bawahannya dengan cara persuasif yaitu dengan permintaan dan permohonan. Karena dengan cara


(66)

51

ini, para bawahan merasa dihargai dan dihormati sehingga bawahan tidak merasa dipaksakan dalam menjalankan tugasnya.

3. Untuk menghindari persaingan yang kurang sehat yang terjadi dari setiap bagian, maka sebagai koordinator Pemimpin harus bisa dengan tepat bagaimana cara mengkoordinasikan suatu pekerjaan agar pekerjaan itu menjadi lebih efektif dan efisien. Misalnya dengan cara mendorong para karyawan untuk saling bertukar fikiran, mengemukakan ide, saran-saran untuk mengembangkan perusahaan ke arah yang lebih baik.


(67)

Fuad, M. 2000. Pengantar Bisnis, PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Handayani, Liza. 2006. Peranan Struktur Organisasi dalam Meningkatkan Efektivitas Kerja pada Perusahaan Penerbangan PT. Mandala Airlines Perwakilan Medan, Skripsi Program S-1 USU, Medan.

Hasibuan, Malayu S. P. 2001. Manajemen: Dasar, Pengertian, dan Masalah,

Edisi Revisi,Cetakan Pertama, PT Bumi Aksara , Jakarta.

__________________. 2003. Manajemen: Dasar, Pengertian, dan Masalah,

Edisi Kedua,PT Bumi Aksara , Jakarta.

Manullang, M. 2002. Dasar-dasar Manajemen, Cetakan Keenambelas, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.

_______________. 2003. Dasar-dasar Manajemen, Ghalia Indonesia, Jakarta. Purwanto, Djoko. 2006. Komunikasi Bisnis, Edisi Ketiga, Erlangga, Jakarta. Siswanto, H. B. 2005. Pengantar Manajemen, PT Bumi Aksara, Jakarta.

Sudarsono, J. 2002. Pengantar Ekonomi Perusahaan, PT Prenhallindo, Jakarta. Sukirno, Sadono, et. al. 2006. Pengantar Bisnis, Edisi Pertama, Kencana Prenada

Media Group, Jakarta.

Supardi dan Anwar, Syaiful SU. 2002. Dasar-dasar Perilaku Organisasi,

Cetakan Pertama, UII Press, Yogyakarta.

Suranto, AW. 2005. Komunikasi Perkantoran: Prinsip Komunikasi untuk Meningkatkan Kinerja Karyawan, Media Wacana, Yogyakarta.

Sutarto. 2002. Dasar-dasar Organisasi, Cetakan Keduapuluh, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.

Trisnawati, Ernie & Saefullah, Kurniawan. 2006. Pengantar Manajemen, Edisi Pertama, Cetakan Kedua, Kencana Prenada Media Group, Jakarta.

Winardi, J. 2004. Manajemen Perilaku Organisasi, Edisi Revisi, Kencana Prenada Media Group, Jakarta.


(68)

Gambar 3.1 Struktur Organisasi PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Kantor Cabang USU Medan Sumber: PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Kantor Cabang USU Medan

BRANCH QUALITY ASSURANCE

PEMIMPIN BIDANG PELAYANAN PEMIMPIN

CABANG

KANTOR LAYANAN

GREETER

PELAYANAN UANG TUNAI

PELAYANAN

NASABAH PENJUALAN

ADMINISTRASI PEMIMPIN BIDANG

PEMBINAAN KANTOR LAYANAN


(1)

49

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis dan evaluasi, serta teori-teori yang telah dikemukakan pada bab-bab terdahulu, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Bentuk umum dari struktur organisasi yang diterapkan oleh PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk adalah struktur organisasi garis dan staf, dimana dalam pelaksanaan tugasnya Pemimpin menjadi lebih lancar karena mendapat bantuan data, informasi, saran dan ide dari Branch Quality Assurance yang memeriksa, mengaudit, dan mengawasi kegiatan yang dari setiap bidang. 2. Dengan struktur organisasi yang digunakan PT. Bank Negara Indonesia

(Persero) Tbk Cabang USU Medan, koordinasi relatif lebih mudah dilaksanakan karena sudah ada pembagian tugas yang jelas. Hal ini dapat dilihat berdasarkan prinsip yang telah ditetapkan yaitu the right man on the right place, dimana setiap sumber daya manusia yang ada ditempatkan berdasarkan keahlian dan kemampuan di bidang yang dimilikinya.

3. Struktur organisasi PT. Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk Cabang USU Medan dapat berperan dalam meningkatkan koordinasi kerja antar anggota organisasi. Hal ini dapat terlihat dari saluran garis perintah dimana Pemimpin Cabang mengkoordinir semua aktivitas dalam pelaksanaan tugas dan tanggung jawab.

4. Terkadang persaingan kurang sehat masih sering terjadi, karena setiap bagian menganggap tugas-tugasnyalah yang paling penting.


(2)

50

5. Bentuk koordinasi yang digunakan adalah koordinasi vertikal dan koordinasi horizontal.

6. Pelaksanaan koordinasi berlangsung secara berkelanjutan antar bagian maupun antar pribadi dalam perusahaan sehingga akan mempermudah proses perencanaan, penganggaran, pengoperasian dan pengambilan keputusan. 7. Bentuk dari sistem komunikasi yang dilaksanakan PT. Bank Negara Indonesia

(Persero) Tbk Medan yaitu komunikasi lisan, komunikasi tertulis dan komunikasi teknologi.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas, maka penulis memberikan beberapa saran. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa saran-saran ini mungkin masih jauh dari yang diharapkan. Walaupun demikian, penulis berusaha semaksimal mungkin untuk memberikan saran-saran yang berguna bagi perusahaan sesuai dengan keterbatasan dan kapasitas kemampuan yang dimiliki penulis. Adapun saran-saran tersebut adalah sebagai berikut:

1. Top Manajemen sangat berperan penting dalam pengkoordinasian divisi-divisi atau bidang-bidang yang berbeda, dan memotivasi para Pemimpin Bidang untuk perspektif dalam pengembangan perusahaan. Untuk itu, setiap bidang yang ada pada PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk harus bisa bekerjasama dalam rangka menciptakan program-program baru yang secara keseluruhan dapat menguntungkan perusahaan.

2. Sebagai koordinator, Pemimpin harus bisa mengkoordinir bawahannya dengan cara persuasif yaitu dengan permintaan dan permohonan. Karena dengan cara


(3)

51

ini, para bawahan merasa dihargai dan dihormati sehingga bawahan tidak merasa dipaksakan dalam menjalankan tugasnya.

3. Untuk menghindari persaingan yang kurang sehat yang terjadi dari setiap bagian, maka sebagai koordinator Pemimpin harus bisa dengan tepat bagaimana cara mengkoordinasikan suatu pekerjaan agar pekerjaan itu menjadi lebih efektif dan efisien. Misalnya dengan cara mendorong para karyawan untuk saling bertukar fikiran, mengemukakan ide, saran-saran untuk mengembangkan perusahaan ke arah yang lebih baik.


(4)

DAFTAR PUSTAKA

Fuad, M. 2000. Pengantar Bisnis, PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Handayani, Liza. 2006. Peranan Struktur Organisasi dalam Meningkatkan Efektivitas Kerja pada Perusahaan Penerbangan PT. Mandala Airlines Perwakilan Medan, Skripsi Program S-1 USU, Medan.

Hasibuan, Malayu S. P. 2001. Manajemen: Dasar, Pengertian, dan Masalah,

Edisi Revisi,Cetakan Pertama, PT Bumi Aksara , Jakarta.

__________________. 2003. Manajemen: Dasar, Pengertian, dan Masalah,

Edisi Kedua,PT Bumi Aksara , Jakarta.

Manullang, M. 2002. Dasar-dasar Manajemen, Cetakan Keenambelas, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.

_______________. 2003. Dasar-dasar Manajemen, Ghalia Indonesia, Jakarta. Purwanto, Djoko. 2006. Komunikasi Bisnis, Edisi Ketiga, Erlangga, Jakarta. Siswanto, H. B. 2005. Pengantar Manajemen, PT Bumi Aksara, Jakarta.

Sudarsono, J. 2002. Pengantar Ekonomi Perusahaan, PT Prenhallindo, Jakarta. Sukirno, Sadono, et. al. 2006. Pengantar Bisnis, Edisi Pertama, Kencana Prenada

Media Group, Jakarta.

Supardi dan Anwar, Syaiful SU. 2002. Dasar-dasar Perilaku Organisasi,

Cetakan Pertama, UII Press, Yogyakarta.

Suranto, AW. 2005. Komunikasi Perkantoran: Prinsip Komunikasi untuk Meningkatkan Kinerja Karyawan, Media Wacana, Yogyakarta.

Sutarto. 2002. Dasar-dasar Organisasi, Cetakan Keduapuluh, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.

Trisnawati, Ernie & Saefullah, Kurniawan. 2006. Pengantar Manajemen, Edisi Pertama, Cetakan Kedua, Kencana Prenada Media Group, Jakarta.

Winardi, J. 2004. Manajemen Perilaku Organisasi, Edisi Revisi, Kencana Prenada Media Group, Jakarta.


(5)

Gambar 3.1 Struktur Organisasi PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Kantor Cabang USU Medan Sumber: PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Kantor Cabang USU Medan

BRANCH QUALITY ASSURANCE

PEMIMPIN BIDANG PELAYANAN PEMIMPIN

CABANG

KANTOR LAYANAN

GREETER

PELAYANAN UANG TUNAI

PELAYANAN

NASABAH PENJUALAN

ADMINISTRASI PEMIMPIN BIDANG

PEMBINAAN KANTOR LAYANAN


(6)

STRUKTUR ORGANISASI

PT BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) TBK.

DIVISI PERENCANAAN STRATEGIS

DIREKTUR UTAMA (Chief Executive Officer / CEO)

DIVISI KOMUNIKASI PERUSAHAAN DIREKTUR USAHA KECIL, MENENGAH & SYARIAH UNIT PENGEMBANGAN PERUSAHAAN ANAK DIVISI KEPATUHAN DIREKTUR KEPATUHAN, HUKUM & SDM DIVISI PENGENDALIAN KEUANGAN DIREKTUR MANAJEMEN RISIKO DIREKTUR

KONSUMER KORPORASIDIREKTUR

DIREKTUR TRESURI & PRIVATE

BANKING

DIVISI TRESURI DIVISI INTERNASIONAL DIVISI KORPORASI

DIVISI KREDIT KONSUMEN

UNIT DANA PENSIUN LEMBAGA KEUANGAN DIVISI UMUM

KANTOR CABANG LN

DIREKTUR OPERASI DIVISI OPERASIONAL KANTOR WILAYAH WAKIL DIREKTUR UTAMA (Chief Financial Officer / CFO)

DIVISI USAHA MENENGAH

DIVISI USAHA KECIL

DIVISI JARINGAN DIVISI HUKUM

DIVISI MANAJEMEN RISIKO

KOMISARIS RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM PT. BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) TBK

DEWAN PENGAWAS SYARIAH BIRO DIREKSI SATUAN PENGAWASAN INTERN DIVISI LAYANAN KOMITE MANAJEMEN TEKNOLOGI DIVISI DANA & JASA

KONSUMEN

DIVISI KREDIT KHUSUS DIVISI RISIKO KREDIT

KANTOR CABANG

KOMITE RISIKO & KAPITAL

KOMITE LAYANAN KOMITE DISIPLIN

KOMITE SUMBER DAYA MANUSIA

SENTRA KREDIT KONSUMEN

SENTRA KREDIT KECIL SENTRA KREDIT MENENGAH

DIVISI USAHA SYARIAH

KANTOR CABANG SYARIAH

DIVISI JASA KEUANGAN & DANA INSTITUSI DIVISI BISNIS KARTU

DIVISI TEKNOLOGI INFORMASI VP CREDIT RECOVERY SENIOR CREDIT APPROVAL

PROYEK PELATIHAN & PENGEMBANGAN SDM

PROYEK BNI PERFORMANCE

EXCELLENCE

LAMPIRAN SURAT KEPUTUSAN DIREKSI Nomor : KP/243 /DIR/R Tanggal : 29 Juni 2007 Lampiran : 1

DIVISI SUMBER DAYA MANUSIA

EVP JARINGAN DISTRIBUSI

EVP CONSUMER BANKING

DIVISI PRIVATE BANKING

Keterangan :