STUDI KELAYAKAN BISNIS Untuk Ukm

Dosen : Abdul Rochim, SE.,M.Si.

Oleh
NAMA

: SITI NUR FA’IZAH

NIM

: 1162097

PRODI

: AKUNTANSI REGULER A2

STIE PGRI DEWANTARA JOMBANG
JL.PROF.M.YAMIN NO 77 TELP; (0321) 865180
AKADEMIK 2011

1


BAB I
PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG
Sekarang ini setiap orang dituntut untuk memiliki keahlian,
ketrampilan dan juga kreatifitas sebagai nilai jual lebih pada dirinya, untuk
mendapatkan pekerjaan yang menjanjikan sesuai dengan bidangnya masingmasing. Apalagi sekarang ini dunia bisnis sudah menggunakan alat-alat
teknologi dan informasi teknologi untuk memudahkan akses dan juga
operasi usahanya.
Contohnya seperti sekarang ini usaha manufaktur yang dulunya masih
menggunakan cara tradisional yakni masih menggunakan sebagian besar
tenaga manusia dan sekarang sudah tergantikan oleh mesin-mesin yang
canggih dengan kemampuan memproduksi berkali-kali lipat daripada
menggunakan tenaga manusia. Dengan adanya pergeseran budaya dari
menggunakan tenaga manusia menjadi tenaga mesin seperti sekarang ini
membuat orang-orang yang tidak memiliki keahlian, keterampilan dan juga
kreatifitas sebagai nilai jualnya akan tersingkir.
Bertambah tingginya angka pengangguran di Indonesia selain karena
kualitas sumber daya manusianya yang rendah juga disebabkan lebih
sedikitnya jumlah lapangan pekerjaan dibandingkan jumlah tenaga kerja
yang ada. Di Indonesia sudah banyak berdiri universitas-universitas yang

dapat menghasilkan sumber daya manusia yang siap untuk terjun ke dunia
kerja. Dengan jumlah universitas yang ada saat ini calon-calon tenaga kerja
yang dihasilkan sangat banyak sedangkan pertumbuhan lapangan pekerjaan
tidak sebanding. Ditambah lagi harus bersaing dengan calon-calon tenaga
kerja dengan kualitas yang berbeda.
Untuk mengantisipasi masalah tersebut tidak ada salahnya kami
sebagai mahasiswa berencana untuk membuat suatu usaha yang saya yakin
memiliki prospek yang cerah nantinya yaitu usaha aksesoris dan kado.
Dimana dalam merencanakan pendirian usaha ini terlebih dahulu dilakukan
survei, pengamatan dan observasi berbagai aspek tentang usaha ini.

1

Menurut saya usaha penjualan benda-benda yang dijadikan kado dan
aksesoris ini merupakan peluang usaha yang menarik dikembangkan. Hal
ini dikarenakan tingginya minat konsumen di beberapa daerah Jombang
untuk menjadikan benda-benda sebagai kado misalnya: dompet, boneka, tas,
gelang dan lain-lain ataupun juga aksesoris yang dapat membuat
penampilan semakin terlihat trendy seperti bros kedurung, bando, kacamata,
anting-anting dan lain sebagainya. Walaupun usaha ini cukup banyak

ditemui di daerah Jombang seperti : toko serba seribu, an-naja, toko sarjana
dan lain-lainnya. Namun toko-toko penjualan kado masih jarang ditemui di
beberapa daerah jombang seperti Blimbing, Cukir, Diwek dan sekitarnya.
1.2. IDENTIFIKASI MASALAH
Apakah usaha aksesoris ini layak untuk dijalankan dilihat dari semua
aspek yaitu aspek pasar dan pemasaran; aspek teknis dan teknologi; aspek
manajemen; aspek sumber daya manusia; aspek ekonomi, sosial dan politik;
aspek yuridis dan aspek lingkungan hidup ?
1.3. TUJUAN
Studi ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah usaha aksesoris ini
layak untuk dijalankan dilihat dari segala aspek-aspek yaitu aspek pasar
dan pemasaran; aspek teknis dan teknologi; aspek manajemen; aspek
sumber daya manusia; aspek ekonomi, sosial dan politik; aspek yuridis
dan aspek lingkungan hidup, dan selain itu juga untuk dapat menambah
pendapatan saya sebagai mahasiswa dan agar dapat tercipta rasa mandiri.

1.4. MANFAAT
Untuk mengetahui tingkat keuntungan pada bisnis ini apakah layak
atau tidak untuk dijalankan. Selain itu juga dapat memberikan banyak
informasi penting dalam penyusunan rencana bisnis yang dapat memberi

kesempatan untuk menemukan kelemahan dan ancaman masalah yang
tersembunyi dimasa yang akan datang.

2

1.5. IKHTISAR LAPORAN
 Objek Penelitian
Bisnis penjualan benda-benda yang dapat dijadikan sebagai kado
untuk kalangan pelajar dan mahasiswa khususnya dan masyarakat
pada umumnya.
 Waktu Penelitian
Penelitian ini saya lakukan di beberapa toko penjualan aksesoris dan
kado yang ada di daerah Jombang. Pada siang dan sore harinya tokotoko tersebut ramai dikunjungi, tidak hanya kalangan pelajar dan
mahasiswa saja tetapi kalangan masyarakat umum juga dan dari
beberapa orang yang sempat saya tanyai berpendapat bahwa toko
tersebut menjual benda-benda yang harganya relatif tinggi yang lebih
ditujukan pada masyarakat kalangan menengah ke atas sehingga
pelajar dan mahasiswa yang memiliki keterbatasan dana tidak cukup
mampu untuk membelinya.
 Resume dari hasil penelitian

Dari penelitian yang saya lakukan karena melihat peluang yang cukup
menarik untuk pebisnis awal pendirian usaha ini. Maka usaha
penjualan aksesoris dan kado ini saya diberi nama “DEWANTARA”
atau lebih mudahnya “DEWA Accesoris” yang mana lokasi usaha ini
direncanakan di salah satu daerah yang masih termasuk kota jombang
yakni Jl. Raya Tebuireng Jombang (sekitar jalan Cukir-Tebuireng)
Hasil dari survei lokasi bahwa pada daerah sekitaran Jalan Raya CukirTebuireng ternyata hanya ada 1 usaha Aksesoris dan kado ditepi jalan,
padahal banyak sekali konsumen yang berminat pada barang-barang
aksesoris dan kado. Dan berdasarkan survei, hanya ada beberapa toko
yang menjual aksesoris di dalam pasar cukir dan di dalam gang desa
dan ternyata penjualannya itu lumayan ramai.

3

BAB II
ASPEK PASAR DAN PEMASARAN
2.1 Bentuk Pasar
Untuk memasarkan produk, maka telah ditentukan tujuan pasar mana
yang akan saya masuki, dalam hal ini ada 2 bentuk pasar, yaitu:
1) Pasar produsen yang dipilih adalah Pasar Persaingan Sempurna,

karena usaha aksesoris ini dapat dijalankan oleh berbagai pihak selagi
mereka mampu.
2) Pasar konsumen yang dipilih adalah Pasar Konsumen dan Pasar
Reseller, karena produk ini selain dibeli untuk digunakan pribadi juga
dapat dibeli untuk dijual kembali.
2.2 Mengukur dan Meramal Permintaan
Asumsi-asumsi :
Jumlah toko aksesoris di Tebuireng (dalam gang) = 5 toko
Jumlah toko aksesoris di Cukir (dalam pasar) = 5 toko
Jumlah pembeli tiap-tiap toko/hari = ± 5 orang
Jumlah pembeli di pasar = 50org x 30hr x 12bln =18.000org
Harga rata-rata = Rp 50.000
Jumlah yang dibeli oleh rata-rata pembeli/tahun = 360 buah
Berdasarkan data yang diperoleh dapat diketahui berapa total permintaan
pasar selama satu tahun, dengan menggunakan rumus :
Q=nxpxq
Q = 18.000org x Rp50.000 x 360 buah
Q = Rp 324.000.000.000
2.3 Meramal Permintaan Mendatang
Berdasarkan survei yang saya lakukan bahwa sampai saat ini semakin

bertambahnya rata-rata kunjungan perorang perhari dalam beberapa toko
aksesoris sekitar Cukir-Tebuireng. disamping itu juga semakin maraknya
pelajar dan mahasiswa yang ingin selalu tampil lebih menarik dan trend
dengan menggunakan barang-barang aksesoris, maka dapat disimpukan
bahwa usaha ini akan dapat mengalami kemajuan setiap tahunnya.

4

2.4 Segmentasi, Target dan Posisi di Pasar
a) Segmentasi
Berdasarkan wilayah pemasaran, sikap dan kemampuan konsumen,
yang akan menjadi segmen pemasaran produk ini adalah masyarakat
yang ada di Cukir-Tebuireng karena saya lihat untuk lokasinya yang
sangat strategis dan keramaian masyarakatnya, hal ini dikarenakan
banyaknya pelajar-pelajar disekitaran cukir tebuireng dan peziarah
makam gusdur yang sekarang ini daerah Tebuireng sudah menjadi
objek wisata religi, jadi saya simpulkan bahwa lokasi ini sangat cocok
untuk direncanakan usaha aksesoris dan kado.
b) Target
Setelah menentukan segmentasi pasar, maka yang akan dijadikan

target pemasaran produk ini adalah pria dan wanita yang tinggal di
Tebuireng. Produk ini banyak diminati oleh masyarakat baik yang
tinggal di kota maupun di daerah-daerah, karena produk ini
memberikan kegunaan dan juga kepuasan karena keunikannya,
kualitas, kuantitas produk tersebut dan dapat mengikuti selera
pemakainya.
c) Posisi
Dilihat dari keunggulan yang dimiliki produk ini, seperti bahan baku
yang berkualitas baik, desainnya yang unik, differensiasi produk pada
satu jenis, keberagaman produk yang dihasilkan dan proses produksi
yang baik, serta dapat mengikuti selera konsumen, maka posisi produk
ini adalah produk yang berkualitas tinggi dan akan disukai oleh target
pemasaran produk ini.
2.5 Sikap, Perilaku dan Kepuasan Konsumen
Dilakukan suvei kepada 20 orang ( pelajar, mahasiswa dan beberapa
warga) sekitar Cukir-Tebuireng melalui wawancara, ternyata 80% dari
mereka memiliki minat dalam mengkonsumsi produk ini. Kecenderungan
para remaja saat ini yang suka mengoleksi barang-barang yang lucu,unik,
dan senang menghabiskan waktu luang bersama teman-teman dapat
memunculkan minat mereka untuk mengunjungi tempat usaha ini.


5

2.6 Analisis Persaingan
Analisis persaingan ini dilakukan dengan analisis SWOT, yaitu
sebagai berikut :
Strength
 Memiliki kreativitas yang tinggi, penuh inovasi dan terampil
 Memiliki teknologi yang handal secara kuantitas dan kualitas
 Lokasi berada pada tempat yang strategis
 Layanan yang ramah dan memuaskan
Weak
 Karena usaha ini sudah banyak di daerah Tebuireng (dalam pasar,
maka jumlah pesaing menjadi banyak)
Oportunity
 Potensi cukup besar karena masyarakat Tebuireng menyukai produk
ini, dan produk ini juga didesain sesuai dengan selera dan berkualitas.
 Semakin tingginya animo para remaja dan dewasa akan aksesoris
yang mereka pakai dalam berpenampilan.
Threat

 Menurunnya daya beli masyarakat
 Munculnya pesaing modal yang kuat
 Munculnya pesaing dengan kualitas yang lebih baik sesuai keinginan
pasar
2.7 Bauran Pemasaran
a) Faktor Harga
Harga yang di tawarkan sangat beragam, tergantung dengan produk
apa yang dihasilkan dan itupun juga akan memperhitungkan desain
yang ada. Kami membuka penawaran dengan harga terendah yaitu
sebesar Rp. 2000,- dan harga tertinggi bersaing.
b) Faktor Produk
Produk yang dijual adalah produk yang telah didesain dengan gambar
dan bentuk yang unik, warna yang tidak norak, serta dapat mengikuti
selera dan keinginan konsumen. Design barang juga dapat dipesan
sesuai dengan apa yang diinginkan oleh para pelanggan.
6

c) Faktor Promosi
Untuk memudahkan pelaksanaan penjualan, akan dilakukan usaha
promosi. Upaya yang dilakukan untuk strategi pengiklanan ini dengan

pembuatan brosur/pamflet dan yang akan disebarkan ke sekolahsekolah, kampus-kampus dan tempat-tempat bimbingan belajar dan
juga via internet. Strategi public relation penting untuk meningkatkan
ketertarikan konsumen. Kegiatan yang berhubungan dengan public
relation ini adalah keikutsertaan dalam even-even lokal seperti
pameran kebudayaan. Berikut program periklanan yang direncanakan
secara terperinci:
 Pada tahun pertama promosi akan dilakukan sangat gencar, yaitu
dengan menyebarkan poster, pamflet, dan brosur di daerah
Tebuireng dan via internet.
 Grand opening yang akan dilaksanakan pada saat peresmian
usaha ini, akan diberikan harga promosi untuk menarik pelanggan
agar tetap berlangganan dengan produk ini.
 Pada tahun-tahun berikutnya, promosi yang dilakukan tidak jauh
berbeda dari tahun pertama. Hanya kuantitasnya saja yang
dikurangi.
d) Faktor Tempat
Rencana lokasi usaha “DEWA Accesoris” adalah di salah satu daerah
yang masih termasuk kota jombang yakni Jl. Raya Tebuireng Jombang
(sekitar jalan Cukir-Tebuireng) karena berdasarkan survei jumlah
pesaing sejenis yang ada disekitaran tepi jalan raya hanya ada 1 toko,
disamping itu lokasi tersebut termasuk strategis, banyak lalu lalang
pelajar-pelajar, mahasiswa disekitaran jalan raya dan tidak kalah lagi
dengan para peziarah makan Gus dur yang sekarang ini makin ramai
saja serta pangsa pasarnya juga cukup potensial.

7

BAB III
ASPEK TEKNIK DAN TEKNOLOGI
3.1 Pemilihan dan Perencanaan Produk
Untuk menghasilkan aksesoris yang unik dan berkualitas diperlukan
bahan baku dengan kualitas yang baik pula dan juga kreativitas dan inovasi
yang tinggi dari tenaga kerjanya. Aksesoris yang dihasilkan atau diproduksi
sendiri berupa dompet gelang, tas sandang, gantungan hp, dompet hp, bantal
kursi tamu, boneka, tirai manik-manik dan lainnya. Dan aksesoris lainnya
juga akan dibeli dari luar kota seperti Surabaya, Mojokerto, Pasuruan.
Untuk proses pembuatan dompet atau tas dilakukan dengan beberapa tahap.
Pertama-tama potong pola pada busa, bahan kain dan puring sesuai dengan
ukuran yang telah ditentukan. Kemudian jahit resleting pada bagian puring
untuk membuat saku tas atau dompet. Setelah itu jahit bahan kain yang telah
dibuat polanya dengan dilapisi busa dan puring. Setelah itu jahit tas atau
dompet pada kedua sisi dan jahit resleting pada sisi bagian atas. Setelah
berbentuk dompet pada bagian dalam ujung kain disirsak agar benang tidak
lepas. Untuk sentuhan akhir diberi hiasan sesuai selera.
3.2 Rencana Kapasitas Produksi
Produksi aksesoris diperkirakan rata-rata 40-50 unit untuk tiap model
per harinya. Jumlah tersebut akan disesuaikan dengan persediaan barang
yang ada, jika minat masyarakat pada suatu model tertentu sangat tinggi
maka akan diproduksi lebih banyak dari biasanya. Selain itu juga
disesuaikan dengan tingkat kerumitan pembuatan barang tersebut. Untuk
barang yang mempunyai tingkat kerumitan cukup tinggi, proses
pembuatannya pun akan membutuhkan waktu yang lebih lama.
3.3 Manajemen Persediaan
Untuk mengurangi persediaan aksesoris yang akan dijual, jumlah yang
diproduksi akan disesuaikan dengan jumlah stok yang masih ada. Selain
untuk mengurangi jumlah persediaan produk siap jual, model barang yang
diproduksi yang kami tawarkan juga akan lebih mudah disesuaikan dengan

8

trend yang ada di masyarakat dan jenis barang yang paling digemari para
konsumen pada saat itu.
3.4 Rencana Operasional dalam Hal Jumlah Produksi
Dalam usaha ini, akan dipekerjakan 12 orang selaku pegawai
operasional, jumlah tersebut termasuk pemilik usaha. Setiap hari ada 6
orang akan bekerja sebagai tenaga produksi aksesoris dan 2 orang sebagai
tenaga pemasaran/penjaga toko usaha ini. Apabila departemen pembelian
tidak ada bahan atau barang yang harus dibeli maka tenaga kerja yang
menganggur akan difungsikan sebagai tenaga produksi. Untuk Jam kerja
seluruh pegawai/karyawan dimulai dari jam 08.00 sampai 18.00, sedangkan
untuk jam buka toko adaah jam 10.00 sampai jam 20.00.
3.5 Rencana Pengendalian Persediaan, Bahan Baku dan Barang Jadi
Untuk pembuatan produk akan selalu inovatif dan mengikuti
perkembangan trend. Setiap pengambilan persediaan aksesoris dari gudang
harus disertai tanda bukti pengambilan yang sudah disetujui oleh pemilik
atau karyawan tertentu yang sudah diberi wewenang yang akan diperiksa
oleh pemilik tiap harinya. Untuk penentuan jenis dan jumlah barang yang
akan diproduksi ditentukan oleh pemilik. Untuk pengendalian barang jadi,
setiap ada barang yang sudah selesai di buat harus dicatat untuk
menghindari pencurian yang mungkin dilakukan oleh karyawan. Selain itu,
harus dilakukan penghitungan secara berkala agar jumlah yang diproduksi
sesuai dengan yang diestimasikan sebelumnya.
3.6 Resiko Persaingan
Pesaing mungkin saja meniru produk yang dibuat padahal produk
yang kita ciptakan adalah produk eksklusif. Hal ini jelas akan merusak dan
mengganggu penjualan dari toko aksesoris ini.
3.7 Pemilihan Teknologi
Untuk membuat aksesoris ini teknologi yang digunakan sangat
sederhana, tetapi dapat memproduksi barang dengan berkualitas, yaitu
dengan menggunakan mesin jahit dan mesin border, yang masing-masing
telah menggunakan tenaga listrik. Untuk kegiatan administrasi dan umum,
menggunakan teknologi PC bertujuan untuk menyimpan dan melindungi

9

dokumen-dokumen serta data-data perusahaan. Sistem keamanan PC
merupakan hal yang terpenting, mengingat banyaknya pembobolan data
yang sangat merugikan.
3.8 Perencanaan Jumlah Produksi
Dengan pemilihan teknologi yang canggih di atas, yaitu menggunakan
mesin jahit, mesin border, mesin sulam yang masing-masing telah
menggunakan tenaga listrik, maka kapasitas produksi dapat dihasilkan 2 kali
lipat atau bahkan lebih dari pada menggunakan kerajinan tangan atau mesin
yang manual.
3.9 Perencanaan Tata Letak Ruangan
Tata letak ruangan pada suatu usaha sangat penting untuk
direncanakan, sebab hal ini berkaitan dengan kegiatan operasional
perusahaan yang nantinya akan berkaitan dengan pendapatan perusahaan.
Untuk itu, pada usaha ini letak tempat produksi dengan gudang dan tempat
pemasaran saling berdekatan. Hal ini bertujuan untuk mempermudah
pengawasan terhadap karyawan yang sedang bekerja. Rencananya tempat
produksi akan diletakkan di bagian paling belakang, kemudian gudang dan
selanjutnya tempat pemasaran produk.
3.10 Pengawasan Kualitas
Agar kualitas produk tetap terjaga, maka hal yang paling penting
dilakukan adalah pegawasan terhadap bahan baku yang seharusnya
dilakukan oleh orang-orang yang telah dipercaya. Kemudian lakukan
pengawasan terhadap proses produksi, apakah masih berjalan sebagaimana
mestinya atau apakah ada sistem yang harus diperbaiki. Selain itu,
pengawasan terhadap mesin juga perlu dilakukan supaya proses produksi
tidak terhambat karena adanya mesin yang rusak dan harus diperbaiki.
Dengan harga jual produk yang tidak dapat dibilang murah, maka
produk yang kami tawarkan juga memiliki kualitas yang baik. Produk
aksesoris yang diproduksi dengan menggunakan mesin ini terjaga
kualitasnya karena dikerjakan oleh karyawan-karyawan yang memiliki
ketelitian terhadap kreatifitas yang tinggi, yang setiap hasil produknya akan
dievaluasi dan dimonitoring oleh owner.

10

BAB IV
ASPEK MANAJEMEN
4.1 Perencanaan (Planning)
Untuk perencanaan sudut pandang manajemen direncanakan untuk
membuat iklan-iklan dan akan di promosikan dengan menyebarkan
brosur/pamflet ke sekolah-sekolah, kampus-kampus dan tempat-tempat
bimbingan belajar dan juga via internet. Semua usaha periklanan itu di
maksudkan untuk dapat mencapai sasaran atau target yang diingikan.
Aspek manajemen pada bagian perencanaan dapat dikaji dari bentuk
perencanaannya antara lain perencanaan jangka panjang yaitu agar produk
ini dapat diterima oleh masyarakat sehingga dapat menembus pasar lokal,
nasional bahkan internasional. Perencanaan jangka menengah yaitu terus
meningkatkan kualitas, inovasi dan kreativitas. Perencanaan jangka pendek
yaitu agar penjualan tahun ini dapat terus menerus meningkat sehingga
memperoleh laba yang tinggi.
Rencana jangka pendek :
1. Pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana kerja
2. Penataan administrasi kepegawaian, kearsipan, dan keuangan
3. Pelaksanaan program pemasaran dengan lebih intensif, misalnya
melakukan promosi usaha.
4. Pemenuhan kebutuhan bahan baku untuk proses produksi
5. Mengisi posisi-posisi yang masih kosong dalam perusahaan dengan
karyawan yang kompeten di bidangnya
6. Pelaksanaan produksi sesuai dengan rencana produksi yang telah
disusun.
Rencana jangka menengah :
1. Mengembangkan perusahaan melalui pengembangan produk
2. Peningkatan integritas dan loyalitas karyawan
3. Pemantauan dan evaluasi proses dan hasil produksi
4. Survei pasar diseluruh jombang untuk meningkatkan penjualan
sekaligus menambah referensi kerajinan lain yang baru.

11

Rencana jangka panjang :
1. Merancang strategi untuk pengembangan pasar yang lebih luas
2. Pengembangan produk dengan inovasi lain sesuai perkembangan
zaman
3. Peningkatan keuntungan/laba perusahaan
4. Peningkatan modal kerja melalui penarikan investor-investor baru
4.2 Pengorganisasian (Organizing)
Agar usaha ini dapat berjalan lancar dan dapat mencapai target-target
yang telah ditetapkan maka perlu dibentuk sebuah organisasi di mana dalam
organisasi ini terdiri dari 5 departemen, yaitu departemen keuangan,
departemen produksi, departemen pembelian, departemen pemasaran dan
departemen gudang. Dari pembagian departemen-departemen itu maka
dapat ditentukan pembagian kerja di mana pada :
 Departemen akuntansi melakukan pencatatan atas segala aktivitas
aliran kas dan aliran persediaan.
 Departemen produksi melakukan kegiatan produksi/ menghasilkan
barang yang terdiri atas menjahit dan mendesain produk-produk.
 Departemen pembelian melakukan kegiatan pembelian bahan baku
serta sarana dan prasarana yang dibutuhkan demi kelangsungan
operasional.
 Departemen pemasaran bertugas memasarkan produk baik yang
dijual di toko, selain itu juga melakukan promosi ke masyarakat.
Bentuk organisasi usaha ini adalah garis, karena bercirikan:
a) Jumlah karyawan relatif sedikit
b) Organisasi relatif kecil
c) Karyawan saling mengenal secara akrab
d) Spesialisasi kerja masih relatif rendah
 Departemen gudang bertugas menerima produk jadi yang diserahkan
oleh departemen produksi dan menyimpannya sebagai barang
persediaan untuk dijual, menyimpan persediaan bahan baku, mencatat
mutasi kuantitas persediaan yang dibuat oleh departemen gudang.

12

Agar pembagian aktivitas kerja, hubungan fungsi dan aktivitas, serta
tingkat spesialisasi aktivitas antar departemen terlihat jelas maka perlu
disusun atau dibuat struktur organisasinya, yaitu sebagai berikut:
MANAJER

Dep.akuntansi

Dep.produksi

Dep.pembelian

Dep.pemasaran

Dep.gudang

Keterangan :
1. Manager
Tugasnya mengontrol aktivitas perusahaan secara keseluruhan dan
melakukan kerja sama dengan pihak-pihak berkepentingan. Dan untuk
sementara ini bagian manajer juga merangkap jabatan sebagai kasir,
karena bagian ini akan diduduki oleh pemilik usaha ini sendiri.
2. Departemen Akuntansi
Bertugas untuk mengkoordinasi kegiatan keuangan perusahaan dan
pengawasan serta pencatatan atas kegiatan keuangan,
3. Departemen Produksi
Bertugas mengkoordinasikan, memberi pengarahan dan pengawasan
atas pelaksanan kegiatan produksi, kualitas dan pemeliharaan mesin
serta peralatan produksi.
4. Departemen Pembelian
Bertugas melakukan pembelian bahan baku untuk diproduksi dan juga
persediaan untuk dijual.
5. Departemen Pemasaran/penjaga toko
Tugasnya adalah menetapkan strategi pemasaran untuk mencapai
penjualan yang lebih banyak, ramah kepada pembeli.
6. Departemen Gudang
Bertugas untuk menyimpan barang jadi untuk siap jual dan persediaan
bahan baku. Dan juga mencatat mutasi kuantitas persediaan.

13

BAB V
ASPEK SUMBER DAYA MANUSIA
5.1 Kepemilikan
Bisnis atau usaha aksesoris dan kado yang akan didirikan ini adalah
atas inisiatif sendiri. Sehingga kepemilikikan usaha tersebut merupakan
kepemilikan milik pribadi atau perseorangan. Sehingga usaha ini dijalankan
dengan kepemimpinan sendiri. Dengan mempertimbangan dari segi
keuntungan dan kerugian dalam mendirikan suatu usaha baru tersebut,
kemudian diputuskan usaha yang didirikan tersebut adalah sebuah toko yang
menjual segala macam aksesoris, baik untuk anak kecil, remaja maupun
untuk orang dewasa. Untuk usaha ini barang-barang aksesoris dibuat sendiri
oleh perusahaan dan bahan produksinya membeli dari dalam dan luar kota.
5.2 Perencanaan Sumber Daya Manusia
Perencanaan yang akan di tetapkan adalah perencanaan top-down di
mana penentuan kualitas dan kuantitas sumber daya manusia yang akan
direkrut telah disesuaikan dengan rencana yang menyeluruh dari perusahaan
baik untuk jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang. Selain itu
keputusan atas merekrut sumber daya manusia yang baru didasarkan atas
keputusan bersama. Pada tahap awal ini, jumlah tenaga kerja yang di
rencanakan adalah sebanyak 12 (duabelas) orang yang terdiri dari:
 Manajer

: 1 orang

 Departemen Akuntansi

: 1 orang

 Departemen Produksi

: 6 orang

 Departemen Pembelian

: 1 orang

 Departemen Pemasaran

: 2 orang (penjaga toko)

 Departemen Gudang

: 1 orang

Jumlah tenaga kerja

: 12 orang

Berdasarkan struktur organisasi tersebut, para pekerja ditempat ini
sesuai dengan kemampuan dan kualifikasi yang dimiliki. Dan mereka
bekerja sesuai dengan bagiannya masing – masing.

14

5.3 Kompensasi
Pemberian kompensasi akan diberikan kepada setiap karyawan ketika
mengalami peningkatan penjualan pada waktu-waktu tertentu. Dan besarnya
kompensasi adalah sebesar 5% dari laba yang diperoleh.
5.4 Keselamatan kerja
Program keselamatan kerja sangat penting agar setiap karyawan dapat
bekerja secara efektif dan efisien selain itu juga dapat meningkatkan
produktivitas. Untuk itu program keselamatan kerja yang diberikan adalah
memberi jatah waktu libur selama 1 hari kepada karyawan setiap
minggunya. Sedang untuk kesehatan, akan diberikan tunjangan khusus yaitu
apabila ada karyawan sakit, maka diberikan sejumlah uang sesuai dengan
kondisi karyawan.
5.5 Koordinasi, Implementasi, Controlling
Koordinasi dilakukan oleh manajer maupun menyeluruh bersamasama tentang tugas mereka masing-masing dan barang yang akan
diproduksi. Koordinasi dilakukan setiap pagi sebelum toko buka yaitu pada
pukul 08.00 WIB. Sebelum toko tutup pada pukul 21.00 manager
melakukan evaluasi atas produk yang telah dibuat oleh karyawan dalam 1
hari penuh.
Setiap perencanaan atas suatu inovasi atau program baru akan
dianalisis oleh manajer dari setiap aspek, setelah hasil analisis
mengindikasikan bahwa inovasi tersebut layak untuk dilakukan maka
inovasi tersebut akan diimplementasikan pada perusahaan.
Dalam tahap controlling ini dilakukan evaluasi kepada para
karyawannya melalui produktifitas karyawan setiap minggunya dengan
melihat berapa jumlah yang dapat diproduksi. Selain itu juga mengevaluasi
kualitas produk yang diproduksi oleh karyawan agar produk yang
diproduksi sesuai dengan kualitas yang diharapkan.
5.6 Kecepatan
Kecepatan karyawan dalam membuat suatu produk aksesoris tidak
dapat ditentukan karena tergantung tingkat kerumitan atas pembuatan
barang-barang tersebut dan tingkat keterampilan karyawan.

15

5.7 Rekruitmen, Seleksi dan Orientasi
Usaha ini membutuhkan tenaga kerja yang terampil di bidang seni
ketrampilan membuat produk-produk aksesoris. Tetapi tidak banyak orang
yang memiliki ketrampilan di bidang ini. Maka dalam proses rekrutmen
pegawai, kami akan memasang iklan lowongan pekerjaan di koran, dan juga
akan menghubungi beberapa tempat kursus yang bergerak dalam bidang
yang sama dengan dengan bisnis ini, untuk mencari pegawai dari anak didik
mereka yang mungkin akan tertarik bekerja di tempat ini.
Selain ketrampilan memadai yang dibutuhkan untuk merekrut
pegawai, kami juga membutuhkan orang-orang yang memiliki attitude yang
baik seperti jujur, disiplin, bertanggung jawab, kemauan bekerja keras serta
ramah dan sabar,
Setelah merekrut para pegawai, kami juga akan mengadakan calon
pegawai dalam bentuk wawancara dan tes praktek langsung dalam membuat
produk aksesoris. Dan bila dalam hasil seleksi tersebut dinyatakan bahwa
lulus dalam wawancara tetapi belum mahir dalam membuat produk maka
pegawai akan diberi pelatihan khusus terlebih dahulu kurang lebih 1 bulan
dan sudah terikat kontrak untuk bekerja di tempat kami setelah pelatihan
tersebut.
5.8 Pemberhentian
PHK akan dilakukan kepada karyawan apabila sering bolos kerja
tanpa alasan yang jelas kepada owner, dalam melakukan tugasnya sering
bermasalah dengan pelanggan, dan apabila dalam bekerja bermalas-malasan
dan tidak melakukan pekerjaannya dengan semestinya.
5.9 Costs (Jumlah vs Kapabilitas)
Gaji tenaga kerja @ Rp 850.000,- per bulan dan itu termasuk uang
makan. Pada bisnis ini terdapat 12 tenaga kerja sehingga jumlah seluruhnya
yang dikeluarkan dalam 1 bulan oleh owner untuk biaya gaji bersih, yaitu:
sebesar Rp 10.200.000,-

16

5.10 Pelatihan dan Pengembangan
Perusahaan ini melakukan pengembangan dan pelatihan terhadap
karyawan guna meningkatkan kualitas produk yang akan dihasilkan.
Pelatihan diperuntukkan kepada karyawan baru yaitu selama 1 bulan di
bawah pengawasan pemilik. Sedangkan pengembangan diperuntukkan
kepada karyawan yang telah bekerja guna meningkatkan keterampilan, daya
kreatifitasnya sehingga dapat memproduksi barang-barang yang modelnya
mengikuti perkembangan zaman.
5.11 Keahlian yang Diisyaratkan
Perusahaan kami membutuhkan karyawan yang memiliki keahlian
dalam keterampilan, selain itu kami juga membutuhkan karyawan yang
memiliki daya kreatifitas yang tinggi untuk dapat memproduksi barangbarang yang beraneka ragam.
5.12 Pola Gaji / Upah, Bonus, dan THR.
Gaji bersih yang akan diterima karyawan per bulan yaitu sebesar
Rp.850.000, sedangkan uang bonus akan diberikan apabila ada karyawan
yang memiliki inovasi-inovasi baru yang dapat bermanfaat untuk bisnis ini
dan juga uang THR akan diberikan setiap menjelang lebaran yaitu sebesar 1
bulan gaji.
BAB VI
ASPEK EKONOMI, SOSIAL DAN POLITIK
6.1 Dampak Ekonomi
Pendirian toko aksesoris dan kado akan membawa akibat secara
khusus terhadap struktur ekonomi masyarakat di lingkungan sekitar, hal ini
dapat dilihat dari peningkatan penghasilan karyawan. Di mana pendapatan
rata-rata pekerja akan meningkat dengan gaji yang diterimanya ditambah
bonus-bonus yang diberikan apabila jumlah konsumen yang membeli
berbagai aksesoris dan kado lebih banyak jumlahnya dari waktu-waktu
biasanya. Meningkat akibat ketertarikan yang besar pada konsumen
terhadap aksesoris dan kado yang dijual di toko “Dewantara”

17

6.2 Dampak Sosial
Pendirian toko aksesoris dan kado yang direncanakan di Jalan Raya
Cukir-Tebuireng ini akan memberikan produk kepada seluruh kalangan
masyarakat baik dari anak-anak sampai orang dewasa. Dengan adanya
rencana pendirian toko aksesoris dan kado ini akan membuka peluang untuk
menyerap tenaga kerja langsung di sekitar lokasi pendirian usaha bisnis ini.
Selain itu juga meningkatkan kreativitas anak muda baik di sekitar
lingkungan bisnis maupun di luar lingkungan bisnis. Hal ini juga membantu
program pemerintah dalam menanggulangi masalah keterbatasan lapangan
pekerjaan dan masalah mengenai keternagakerjaan serta meningkatkan
pendapatan dan kesejahteraan masyarakat.
Pendirian toko aksesoris dan kado ini akan membawa perubahan
tingkat pengetahuan dan perilaku kehidupan, baik bagi karyawan itu sendiri
maupun bagi masyarakat sekitar lokasi. Perubahan bagi karyawan dapat
dilihat melalui kelincahan/kemahiran karyawan dalam mengelola bisnis,
mengoperasikan peralatan yang ada serta dapat menyalurkan kreativitas dari
masing-masing karyawan. Dengan adanya bisnis ini kemahiran penggunaan
alat-alat untuk membuat aksesoris dan kado oleh karyawan diharapkan
bertambah sehingga secara langsung dan tidak langsung, jasa ini dapat ikut
serta dalam usaha meningkatkan keterampilan masyarakat.
BAB VII
ASPEK YURIDIS
Untuk menjalankan usaha ini, kami akan meminta surat izin kepada
Pemerintah daerah setempat dimulai dari RT/RW dan Kelurahan sebagai
lembaga yang berwenang. Hal ini dimaksudkan agar toko aksesoris dan
kado yang akan didirikan ini memiliki nilai kekuatan hukum sebagai suatu
badan usaha.

18

BAB VIII
ASPEK LINGKUNGAN HIDUP
Pendirian toko aksesoris dan kado di Jalan Raya Cukir-Tebuireng
sesuai dengan alternatif terbaik menurut analisis lokasi saya yang nantinya
baik secara langsung maupun tidak langsung akan mempengaruhi
masyarakat sekitar lingkungan di lokasi tersebut berkaitan dengan
pertumbuhan ekonomi masyarakat Cukir-Tebuireng.
Sejalan dengan perkembangan bisnis yang pesat dewasa ini dan
kemungkinan di masa yang datang, serta menyadari kemungkinan
dampaknya terhadap lingkungan, maka pengembangan bisnis yang
dijalankan adalah pengembangan yang ramah lingkungan. Berdasarkan
kebijakan tersebut, setiap kegiatan bisnis berkewajiban melaksanakan upaya
menyeimbangkan dan melestarikan sumber daya alam serta mencegah
timbulnya kerusakan dan pencemaran lingkungan hidup sebagai akibat dari
kegiatan bisnis ini.
Dalam tahap pembinaan melalui kegiatan dibalai-balai penelitian dan
pengembangan bisnis, telah dilakukan upaya pencegahan pencemaran
lingkungan yang disebabkan oleh kegiatan bisnis dengan memberikan
informasi tentang teknologi pengendalian pencemaran bisnis serta bantuan
penelitian dan pengembangan dalam pengelolaan limbah atau sisa buangan
bisnis. Khususnya untuk kelompok industri kecil, pemerintah berkewajiban
melakukan pengamanan dan pengawasan terhadap pencemaran. Hal tersebut
dapat dilakukan dengan memberikan izin lokasi mana yang bersih
lingkungan dan mana yang perlu diadakan pengamanan dan pengawasan
terhadap pencemaran yang akan terjadi.

19

BAB IX
ASPEK FINANSIAL
9.1 Rencana Keuangan
Rencana keuangan mencakup seluruh masalah keuangan perusahaan,
baik pendapatan maupun biaya-biaya mulai dari investasi awal sampai
dengan rencana pendapatan ke depan. Pada rencana keuangan ini
direncanakan untuk satu tahun ke depan.
9.2 Rencana Kebutuhan Keuangan
Tujuan dari rencana kebutuhan keuangan adalah meringkas secara
terperinci tentang biaya-biaya pengembangan dan operasional bisnis,
memproyeksikan kebutuhan pendanaan, memproyeksikan keuntungan yang
diharapkan dan lainnya. Toko aksesoris membutuhkan modal yang cukup
besar. Perlengkapan dan peralatan yang dibutuhkan oleh perusahaan serta
biayanya pada awal investasi tergambar pada table-tabel berikut.

20

TABEL 1.1
INVESTASI AWAL

No

Nama Item
1Mesin Jahit listrik
2Mesin Bordir
TABEL 1.2

21

MODAL KERJA

No

Nama Item
1Benang jahit
2Pita Kado
TABEL 1.3
HARGA POKOK PRODUKSI

22

Unit
No
Uraian
/bulan /tahun
1 25 30 Dompet
BBB
23

Unit
No
Uraian
/bulan /tahun
5 50 30 Bros manik-manik
BBB
24

TABEL 1.4
HARGA POKOK PENJUALAN

UNIT/ UNIT/
NO ITEM
BLN THN
1Dompet
25 30
2Bantal busa
2 264
25

TABEL 1.5
PROYEKSI PENJUALAN SELAMA 5 TAHUN KEDEPAN

BULAN
1
JANUARI

Rp
26

9,250,000

TABEL 1.6
PROYEKSI LAPORAN LABA RUGI
DEWANTARA ACCESORIES
UNTUK PERIODE 1 JANUARI – 31 DESEMBER 2014

PENJUALAN
HPP :
Persediaan Barang dagang 1/1'14
Pembelian
27

TABEL 1.7
PROYEKSI LAPORAN LABA RUGI
DEWANTARA ACCESORIES
UNTUK PERIODE 1 JANUARI – 31 DESEMBER 2015

PENJUALAN
HPP :
Persediaan Barang dagang 1/1'14
Pembelian
28

TABEL 1.8
PROYEKSI LAPORAN LABA RUGI
DEWANTARA ACCESORIES
UNTUK PERIODE 1 JANUARI – 31 DESEMBER 2016

PENJUALAN
HPP :
Persediaan Barang dagang 1/1'14
Pembelian
29

TABEL 1.9
PROYEKSI LAPORAN LABA RUGI
DEWANTARA ACCESORIES
UNTUK PERIODE 1 JANUARI – 31 DESEMBER 2017

PENJUALAN
HPP :
Persediaan Barang dagang 1/1'14
Pembelian
30

TABEL 1.10
PROYEKSI LAPORAN LABA RUGI
DEWANTARA ACCESORIES
UNTUK PERIODE 1 JANUARI – 31 DESEMBER 2018

PENJUALAN
HPP :
Persediaan Barang dagang 1/1'14
Pembelian
31

TABEL 1.11
PENYUSUTAN AKTIVA TETAP PER TAHUN

NO
1

NAMA BARANG
Mesin Jahit listrik

32

TABEL 1.12
PROYEKSI ALUR KAS 5 TAHUN
DEWANTARA ACCESORIES

KETERANGAN
0

33

 DISCOUNTED PAYBACK PERIOD

TAHUN
CF
0
Rp
64,448,400
1
Rp
98,165,000
2 bahwa tingkat
Rppengembalian investasi112,970,000
Dilihat dari DDP
adalah kurang dari 1 tahun,
maka dari sisi payback period-nya proyek dikatakan layak.
 NET PRESENT VALUE (NPV)

NPV = Rp 469.462.991 – Rp 64.448.400 = Rp 405.014.591
Oleh karena nilai NPV adalah positif, maka menurut kriteria ini investasi dikatakan
layak.

PENUTUP
34

 Kesimpulan
Mengingat persaingan dengan usaha yang sejenis masih relative rendah khususnya
di daerah Cukir-Tebuireng . Sebagian besar toko aksesoris terpusat di daerah kota
Jombang maka masih terdapat pasar yang luas bagi toko sejenis untuk membuka usaha
aksesoris ini.
Yang mana lokasi usaha ini direncanakan di salah satu daerah yang masih
termasuk kota jombang yakni Jl. Raya Tebuireng Jombang (sekitar jalan CukirTebuireng). Hasil dari survei lokasi bahwa pada daerah sekitaran Jalan Raya CukirTebuireng ternyata hanya ada 1 usaha Aksesoris dan kado ditepi jalan, padahal banyak
sekali konsumen yang berminat pada barang-barang aksesoris dan kado. Dan
berdasarkan survei, hanya ada beberapa toko yang menjual aksesoris di dalam pasar
cukir dan di dalam gang desa.
Dana yang dibutuhkan untuk investasi bisnis ini masih tergolong relatif kecil
namun menghasilkan cashflow yang sangat menarik. Walaupun menggunakan utang,
jumlahnya tidak terlalu besar dan dapat dilunasi dalam jangka waktu kurang dari 1
tahun.
Usaha aksesoris ini tidak menimbulkan pencemaran lingkungan karena sisa-sisa
bahan hasil produksi berupa sampah kering selain itu masih dapat digunakan.
Dari keseluruhan aspek, yaitu aspek pasar dan pemasaran, teknis dan teknologi,
manajemen, sumber daya manusia, fiansial, ekonomi, sosial dan politik, lingkungan
hidup, lingkungan industri, dinyatakan bahwa bisnis aksesoris ini layak.

35