PRAKTIKUM 4 PENGARUH FREKUENSI TERHADAP

BAYU DWIKI VYATRA PUTRA
03041181520005
LABORATORIUM FENOMENA MEDAN ELEKTROMAGNETIK
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2017/2018

PRAKTIKUM IV
PENGARUH FREKUENSI TERHADAP INDUKTOR
YANG DIALIRI ARUS AC
4.1. TUJUAN
Untuk mempelajari pengaruh frekuensi dan melihat bentuk gelombang keluaran
akibat pengaruh frekuensi terhadap induktor yang dialiri arus AC.
4.2. ALAT DAN BAHAN
Electromagnetism Trainer 12-100
Osiloskop 2 channel
Milliammeter, 0-10 mA AC
Function Generator 4-16 kHz, 20 V pk-pk sine
4.3. DASAR TEORI
Induktor atau kumparan adalah salah satu komponen pasif elektronika yang
dapat menghasilkan magnet jika dialiri arus listrik dan sebaliknya dapat menghasilkan
listrik jika diberi medan magnet. Induktor ini biasanya dibuat dengan kawat penghantar

tembaga yang dibentuk menjadi lilitan atau kumparan.
Sebelum lebih jauh membahas tentang pengaruh frekuensi terhadap induktor
mari kita mengingat terlebih dahulu rumus dari suatu impedansi. Nilai impedansi dapat
dihitung dengan rumus :

V rms
|Z|= I
rms
Impedansi seperti yang kita ketahui terdiri dari nilai resistor, inductor dan kapasitor,
sering kali kita kenal dengan R, X L
tekankan pada nilai X L

dan X C . Dalam praktikum ini lebih kita

atau nilai induktansi dari sebuah inductor. Induktansi dapat

digolongkan seperti padapenjelasan berikut :
a. Induktansi diri
Induktansi diri merupakan suatu besaran yang menyatakan kemampuan
membangkitkan ggl akibat arus yang berubah terhadap waktu. Sedangkan insduktansi

KHAIRI MURABAYA .P
03041281419065

Pengaruh Frekuensi Terhadap Induktor Yang Dialiri Arus AC

BAYU DWIKI VYATRA PUTRA
03041181520005
LABORATORIUM FENOMENA MEDAN ELEKTROMAGNETIK
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2017/2018

diri merupakan induktansi yang dihasilkan oleh arus kumparan menginduksi kumparan
itu sendiri. Dasar teori medan elektromagnetik dari induktansi merupakan akibat dari
persamaan Maxwell mengenai hukum ggl induksi Faraday. Persamaan maxwell
tersebut adalah sebagai berikut.

Kerapatan fluks magnet B yang berubah terhadap waktu dihasilkan oleh arus
listrik. Arus listrik yang berubah terhadap waktu ini menghasilkan ggl. Induktansi
memiliki satuan H. Hubungan ggl yang muncul akibat perubahan arus dinyatakan dalam
persamaan berikut.


ε : ggl induksi yang muncul pada induktor (Volt)
L : induktansi diri (H)
I : arus pada induktor (A)
Komponen atau benda yang memiliki induktansi diri disebut induktor. Induktor
layaknya seperti sebuah kapasitor, sama-sama menyimpan energi. Hanya saja induktor
menyimpan energi dalam bentuk medan magnet sedangkan kapasitor menyimpan dalam
bentuk medan listrik.
b. Induktansi murni yang dicatu tegangan bolak-balik sinusoidal
Sebuah induktor apabila dicatu dengan tegangan bolak-balik sinusoidal maka
akan mengalir arus yang tertinggal sebesar 900 terhadap tegangan. Arus yang terjadi
merupakan arus bolak-balik. Rangkaian ini disebut rangkaian induktif murni.
Penyimpanan energi dan pelepasan energi dalam medan magnet pada induktor terjadi
secara periodik.
Tegangan sinusoidal dapat dituliskan sebagai berikut

KHAIRI MURABAYA .P
03041281419065

Pengaruh Frekuensi Terhadap Induktor Yang Dialiri Arus AC


BAYU DWIKI VYATRA PUTRA
03041181520005
LABORATORIUM FENOMENA MEDAN ELEKTROMAGNETIK
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2017/2018

Bila tegangan ini mencatu induktor maka dapat dituliskan sebagai berikut

Arus yang terjadi berbeda fase sebesar 900 terhadap tegangan.
c. Rangkaian induktor dan resistor yang dicatu tegangan bolak-balik sinusoidal
Apabila induktor dan resistor disusun secara seri dan dicatu dengan tegangan bolakbalik sinusoidal maka persamaannya dapat dituliskan sebagai berikut.

Sehingga arus yang dihasilkannya adalah sebagai berikut

Sedangkan tegangan jatuh pada induktor dapat diturunkan dari persamaan arus
dengan hubungannya dengan ggl seperti pada persamaan sebelumnya

KHAIRI MURABAYA .P
03041281419065


Pengaruh Frekuensi Terhadap Induktor Yang Dialiri Arus AC

BAYU DWIKI VYATRA PUTRA
03041181520005
LABORATORIUM FENOMENA MEDAN ELEKTROMAGNETIK
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2017/2018

Bila dinyatakan dalam tegangan efektif

Dimana

f adalah frekuensi tegangan masukan
Dari persamaan tersebut dapat dilihat pengaruh frekuensi terhadap tegangan
pada induktor. Semakin besar frekuensi akan menyebabkan semakin besarnya tegangan
induktor.
Frekuensi adalah ukuran jumlah putaran ulang per peristiwa dalam selang waktu
yang diberikan. Untuk memperhitungkan frekuensi, seseorang menetapkan jarak waktu,
menghitung jumlah kejadian peristiwa, dan membagi hitungan ini dengan panjang jarak

waktu. Hasil perhitungan ini dinyatakan dalam satuan hertz (Hz) yaitu nama pakar
fisika Jerman Heinrich Rudolf Hertz yang menemukan fenomena ini pertama kali.
Frekuensi sebesar 1 Hz menyatakan peristiwa yang terjadi satu kali per detik. Secara
alternatif, seseorang bisa mengukur waktu antara dua buah kejadian/ peristiwa (dan
menyebutnya sebagai periode), lalu memperhitungkan frekuensi (f ) sebagai hasil
kebalikan dari periode (T ), seperti nampak dari rumus di bawah ini :

Arus Bolak-Balik pada Induktor
Bilamana sebuah induktor dialiri arus bolak-balik, maka pada induktortersebut akan
timbul reaktansi induktif resistansi semu atau disebut jugadengan istilah reaktansi
induktansi dengan notasi XL. Besarnya nilai reaktansi induktif tergantung dari besarnya
nilai induktansi induktor L(Henry) dan frekuensi (Hz) arus bolak-balik. Gambar
dibawah ini memperlihatkanhubungan antara reaktansi induktif terhadap frekuensi arus
bolak-balik

KHAIRI MURABAYA .P
03041281419065

Pengaruh Frekuensi Terhadap Induktor Yang Dialiri Arus AC


BAYU DWIKI VYATRA PUTRA
03041181520005
LABORATORIUM FENOMENA MEDAN ELEKTROMAGNETIK
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2017/2018

Gambar . Hubungan reaktansi induktif terhadap frekuensi
Besarnya reaktansi induktif berbanding langsung dengan perubahan frekuensi dan
nilai induktansi induktor, semakin besar frekuensi arus bolak-balik dan semakin besar
nilai induktor, maka semakin besar nilai reaktansi induktif XL pada induktor sebaliknya
semakin kecil frekuensi arus bolak-balik dan semakin kecil nilai dari induktansinya,
maka semakin kecil nilai reaktansi induktif XL pada induktor tersebut. Hubungan ini
dapat ditulis seperti persamaan berikut :

KHAIRI MURABAYA .P
03041281419065

Pengaruh Frekuensi Terhadap Induktor Yang Dialiri Arus AC

BAYU DWIKI VYATRA PUTRA

03041181520005
LABORATORIUM FENOMENA MEDAN ELEKTROMAGNETIK
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2017/2018

4.3.1 Pengertian dan Fungsi Induktor [11]
Induktor atau kumparan adalah salah satu komponen pasif elektronika yang
tersusun dari lilitan kawat dan bisa menghasilkan medan magnet bila dialiri arus listrik
dan sebaliknya bisa menghasilkan listrik bila diberi medan magnet. Induktor termasuk
komponen elektronika yang bisa menyimpan muatan listrik. Pada umumnya induktor
dibuat dari kawat penghantar tembaga yang berbentuk kumparan atau lilitan. Induktor
bersama kapasitor dapat berfungsi sebagai rangkaian resonator yang dapat beresonansi
pada frekuensi tertentu. Henry disebut satuan induktansi dimana ( h=henry, mh=mili
henry, uh=mikro henry, nh=nano henry ) dengan notasi penulisan huruf l.
Suatu induktor disebut ideal jika mempunyai induktansi, namun tanpa resistansi
atau kapasitansi, dan tidak memboroskan energi. Pada kenyataanya sebuah induktor
adalah kombinasi dari induktansi, beberapa resistansi dan beberapa kapasitansi.
Lantaran kapasitas parasitnya itu induktor bisa menjadi sirkuit resonansi pada suatu
frekuensi. Induktor berinti magnet tak hanya memboroskan energi pada resistansi
kawat, namun bisa memboroskan energi di dalam inti karena dampak histeresis, dan

bisa mengalami non linearitas karena adanya penjenuhan pada arus tinggi.

KHAIRI MURABAYA .P
03041281419065

Pengaruh Frekuensi Terhadap Induktor Yang Dialiri Arus AC

BAYU DWIKI VYATRA PUTRA
03041181520005
LABORATORIUM FENOMENA MEDAN ELEKTROMAGNETIK
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2017/2018

Ada beberapa kegunaan induktor, diantaranya :
 Sebagai pemroses sinyal pada rangkaian analog
 Dapat menghilangkan noise ( dengung )
 Dapat mencegah interferensi frekuensi radio
 Sebagai komponen utama pembuatan transformator
 Sebagai filter pada rangkaian power supply
Berdasarkan kegunaannya tersebut induktor bekerja pada:

 Frekuensi tinggi pada spul antena dan osilator
 Frekuensi menengah pada spul MF
 Frekuensi rendah pada trafo input, trafo output, spul speaker, trafo tenaga, spul
relay dan spul penyaring
Sedangkan fungsi induktor adalah :
 Penyimpan arus listrik dalam bentuk medan magnet
 Menahan arus bolak-balik ( AC )
 Meneruskan/meloloskan arus searah ( DC )
 Sebagai penapis (filter) Sebagai penalaan (tuning)
 Kumparan/coil ada yang memiliki inti udara, inti besi, atau inti ferit
 Tempat terjadinya gaya magnet
 Pelipat ganda tegangan
 Pembangkit getaran

KHAIRI MURABAYA .P
03041281419065

Pengaruh Frekuensi Terhadap Induktor Yang Dialiri Arus AC

BAYU DWIKI VYATRA PUTRA

03041181520005
LABORATORIUM FENOMENA MEDAN ELEKTROMAGNETIK
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2017/2018

4.3.2 Simbol dan Jenis Induktor [12]
Berikut ini adalah Simbol-simbol Induktor :

Nilai Induktansi sebuah Induktor (Coil) tergantung pada 4 faktor, diantaranya adalah :
 Jumlah Lilitan, semakin banyak lilitannya semakin tinggi Induktasinya
 Diameter Induktor, Semakin besar diameternya semakin tinggi pula
induktansinya
 Permeabilitas Inti, yaitu bahan Inti yang digunakan seperti Udara, Besi ataupun
Ferit.
 Ukuran Panjang Induktor, semakin pendek inductor (Koil) tersebut semakin
tinggi induktansinya.
Berdasarkan bentuk dan bahan inti-nya, Induktor dapat dibagi menjadi beberapa jenis,
diantaranya adalah :
 Air Core Inductor – Menggunakan Udara sebagai Intinya
 Iron Core Inductor – Menggunakan bahan Besi sebagai Intinya
 Ferrite Core Inductor – Menggunakan bahan Ferit sebagai Intinya

KHAIRI MURABAYA .P
03041281419065

Pengaruh Frekuensi Terhadap Induktor Yang Dialiri Arus AC

BAYU DWIKI VYATRA PUTRA
03041181520005
LABORATORIUM FENOMENA MEDAN ELEKTROMAGNETIK
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2017/2018

 Torroidal Core Inductor – Menggunakan Inti yang berbentuk O Ring (bentuk
Donat)
 Laminated Core Induction – Menggunakan Inti yang terdiri dari beberapa
lapis lempengan logam yang ditempelkan secara paralel. Masing-masing
lempengan logam diberikan Isolator.
 Variable Inductor – Induktor yang nilai induktansinya dapat diatur sesuai
dengan keinginan. Inti dari Variable Inductor pada umumnya terbuat dari bahan
Ferit yang dapat diputar-putar.
4.3.3 Cara Kerja Induktor [13]
Ketika arus mulai dialirkan ke induktor maka, induktor akan mulai
menghasilkan medan magnet diakibatkan oleh perubahan arus listrik ke medan magnet
dengan tidak mengubah tegangan listriknya.Perubahan yang terjadi biasa disebut
dengan fluks magnet.
Perubahan arus listrik yang mengalir pada lilitan inti besi akan menghasilkan
medan magnet disekitar kumparan tersebut sehingga, besi tersebut akan berubah
menjadi magnet selama mendapat arus magnetik dari sumber daya baik berupa arus
bolak balik (AC) maupun arus searah (DC).
Biar lebih jelasnya, kita membuat suatu rangkaian listrik yang terdiri dari
baterai, lampu pijar, switch yang terhubung paralel dengan sebuah induktor. Saat
menekan swtich pada rangkaian maka, lampu akan mnyala dengan terang pada awalnya
sebelum mengalami peredupan pada intensitas cahaya yang lebih rendah.
Efek yang sama saat switch dimatikan atau tidak ditekan yaitu lampu mengalami
berhenti memancarkan cahaya sepenuhnya.
Hal ini disebabkan oleh adanya induktasi. Dimana, ketika adaanya arus yang
mulai mengalir melalui kumparan induktor akan menimbulkan reaksi perubahan
menjadi medan magnet yang mencoba menghentikan arus yang mengalir melalui
kumpara dengan menghasilkan arus kedia. Tetapi, dalam arah yang berlawanan.

KHAIRI MURABAYA .P
03041281419065

Pengaruh Frekuensi Terhadap Induktor Yang Dialiri Arus AC

BAYU DWIKI VYATRA PUTRA
03041181520005
LABORATORIUM FENOMENA MEDAN ELEKTROMAGNETIK
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2017/2018

Namun, ketika medan magnet terbentuk, arus kembali ke kondisi normal. atau
saat arus dimatika, medan magnet yang terbentuk mencoba untuk mempertahankan
aliran arus listrik yang terdapat pada koil sampai arus yang dihasilkan tidak bisa
dipertahankan dan menghilang akibat tidak lagi adanya arus yang mengalir yang
membuat lampu hanya menyala sebentar.
Dengan perubahan medan magnet tersebut maupun sebaliknya ini yang
dimanfaatkan untuk kegiatan elektronika yang kita lakukan dalam kehidupan sehari.
Prinsip kerja dari induktor ini juga sering disebut dengan teori tangan kanan.

Dalam pengaplikasiannya, induktor memiliki peran yang sangat banyak dalam
penggunakan dalam peralatan elektronika dan mesin – mesin listrik. Induktor sendiri
kebanyakan digunakan sebagai komponen yang akan bekerja secara otomatis jika suatu
kondisi terpenuhi sehingga, dengan dengan pengoperasiannya yang bekerja secara
otomatis akan mempermudah dalam pengoperasian alat – alat elektronika.
Beberapa contoh pengaplikasian induktor dalam dalam kegiatan sehari – hari adalah :

 Relay
KHAIRI MURABAYA .P
03041281419065

Pengaruh Frekuensi Terhadap Induktor Yang Dialiri Arus AC

BAYU DWIKI VYATRA PUTRA
03041181520005
LABORATORIUM FENOMENA MEDAN ELEKTROMAGNETIK
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2017/2018

Relay merupakan salah satu komponen elektronika yang berfungsi untuk
mengendalikan Besi sebagai saklar tersebut. Apabila rangkaian tersebut dialiri
arus listrik walaupun sangat kecil. maka, relay tersebut akan bekerja sebagai
saklar otomatis yang digunakan untuk menghidupkan ataupun mematikan laju
berikutnya sesuai kondisi yang diberika pada relay.

 Busi Kendaraan Bermotor

Melihat gambar rangkaian sederhana pada busi motor diatas, dilihat dari
rangkaian sebelah kiri merupakan rangkaian yang akan membuat busi motor
menyala dan menghasilkan percikan bunga api yang akan membakar bensin
kendaraan sehingga, motor dapat bekerja. Dari mana percikan bunga api tersebut
dengan memanfaatkan sifat induktor ?
Awalnya, saklar diatas merupakan rangkaian tertutup yang membuat tidak
adanya rangkaian dari pihak lain. Ketika dibuat menjadi rangkaian tertutup
(rangkaian tengah) maka, sumber arus yang digunakan menjadi sumber arus
searah dimana, hal tersebut tidak akan menghasilkan efek pada induktor
dikarenakan tidak adanya perubahan arus yang membuat tidak terbentuknya
medan magnet pada induktor.
Dengan tidak terbentuknya medan magnet tersebut maka, tidak akan ada
tegangan dan arus induksi. ketika saklar dinyalakan dan dilepas hal ini akan
membuat baterai tidak menyuplai listrik lagi pada rangkaian sehingga, arus
listrik akan jatuh secara tiba – tiba. Akibatnya, induktor akan mengalami
loncatan tegangan. Nilai loncatan tersebut telah diatur untuk melebihi tegangan

KHAIRI MURABAYA .P
03041281419065

Pengaruh Frekuensi Terhadap Induktor Yang Dialiri Arus AC

BAYU DWIKI VYATRA PUTRA
03041181520005
LABORATORIUM FENOMENA MEDAN ELEKTROMAGNETIK
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2017/2018

breakdown udara yang membuat percikan api pada celah busi dan membakar
bensin.

4.4.

PROSEDUR PERCOBAAN
1. Periksalah kelayakan dan kelengkapan alat sebelum menggunakan alat-alat
tesebut untuk praktikum.
2. Mulailah dengan merangkai Electromagnetism Trainer 12-100 terlebih dahulu.
Rangkilah dengan menggunakan jumper (kabel penghubung) yang tersedia
sehingga rangkaian pada papan ET 12-100 sesuai dengan petunjuk gambar yang
tertera pada praktiku ini.
3. Setelah jumper telah selesai dirangkai diatas ET 12-100, maka pastikan kembali
apakah rangkain yang dipasang dalam keadaan benar.
4. Hidupkan osiloskop dengan menggunakan channel yang berfungsi dengan baik
untuk melihat hasil bentuk gelombang. Letakkan pengait (steak) dan jumper
osiloskop ke posisi sesuai dengan gambar.
5. Lakukan hal yang sama terhadap Function Generator 4-16 kHz, 20 V pk-pk sine.
Setelah rangkain sudah benar, maka alat bisa dihidupkan secara bersama.
6. Kemudian aturlah Vpk-pk di Function Generator 4-16 kHz, 20 V pk-pk sine
sesuai dengan nilai yang telah ditentukan pada tabel dibawah ini.
7. Lakukan pengamatan terhadap bentuk gelombang yang didapat pada osiloskop
dan lihat apa pengaruh yang terjadi selama frekuensi yang yang digunakan
berbeda-beda.
8. Setelah percobaan selesai dilakukan, maka matikan alat-alat percobaan sesuai
dengan prosedur dari asisten yang mengajar.

KHAIRI MURABAYA .P
03041281419065

Pengaruh Frekuensi Terhadap Induktor Yang Dialiri Arus AC

BAYU DWIKI VYATRA PUTRA
03041181520005
LABORATORIUM FENOMENA MEDAN ELEKTROMAGNETIK
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2017/2018

Gambar 4.1. Diagram Rangkaian

KHAIRI MURABAYA .P
03041281419065

Pengaruh Frekuensi Terhadap Induktor Yang Dialiri Arus AC

BAYU DWIKI VYATRA PUTRA
03041181520005
LABORATORIUM FENOMENA MEDAN ELEKTROMAGNETIK
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2017/2018

4.4.2 DATA HASIL PERCOBAAN
a. Tabel tegangan, Arus Terukur, Impedansi Terukur dan Impedansi Terhitung
1. f = 5 Hz ; L = 6 H
Vrms (volt)

Irms (mA)

Z(kΩ)

13

67,97

0,1912

23

108,42

0,2121

33

168,14

0,1962

Vrms (volt)

Irms (mA)

Z(kΩ)

13

24,62

0,5280

23

44,65

0,5151

33

63,70

0,5180

Vrms (volt)

Irms (mA)

Z(kΩ)

13

27,64

0,4703

23

51,30

0,4483

33

72,79

0,4533

2. f = 44 Hz ; L = 6 H

3. f = 59 Hz ; L = 6H

KHAIRI MURABAYA .P
03041281419065

Pengaruh Frekuensi Terhadap Induktor Yang Dialiri Arus AC

BAYU DWIKI VYATRA PUTRA
03041181520005
LABORATORIUM FENOMENA MEDAN ELEKTROMAGNETIK
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2017/2018

4. f = 69 Hz ; L = 6 H

f

Vrms (volt)

Irms (mA)

Z(kΩ)

13

31,92

0,4072

5.

23

57,96

0,3968

=

83,60

0,3947

33
104 Hz ; L = 6 H
Vrms (volt)

Irms (mA)

Z(kΩ)

13

45,37

0,2865

23

80,27

0,2865

33

115,17

0,2865

b. Tabel impedansi Rata – Rata

f (Hz)

Z Rata-rata (kΩ)

Z Terhitung (XL)

5

0,1998

188,4

44

0,5203

1657,92

59

0,4573

2223,12

69

0,3995

2599,92

104

0,2865

3918,72

KHAIRI MURABAYA .P
03041281419065

Pengaruh Frekuensi Terhadap Induktor Yang Dialiri Arus AC

BAYU DWIKI VYATRA PUTRA
03041181520005
LABORATORIUM FENOMENA MEDAN ELEKTROMAGNETIK
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2017/2018

4.4.3 PENGOLAHAN DATA
1. Untuk Frekuensi 5 Hz, L = 6 H
V
13
z terukur ¿ Iterukur = 67,97 mA =¿0,1912 kΩ
V

23

V

33

z terukur ¿ Iterukur = 108,42 mA =0,2121 k Ω
z terukur ¿ Iterukur = 168,14 mA =0,1962k Ω
2. Untuk Frekuensi 44 Hz, L = 6 H
V

13

V

23

V

33

z terukur ¿ Iterukur = 24,62 mA =¿0,5280 kΩ
z terukur ¿ Iterukur = 44,65 mA =0,5151 k Ω
z terukur ¿ Iterukur = 63,70 mA =0,5180 k Ω
3. Untuk Frekuensi 59 Hz, L = 6 H
V

13

V

23

V

33

z terukur ¿ Iterukur = 27,64 mA =¿0,4703 kΩ
z terukur ¿ Iterukur = 51,30 mA =0,4483 k Ω
z terukur ¿ Iterukur = 72,79 mA =0,4533kΩ
4. Untuk Frekuensi 69 Hz, L = 6 H
V

13

V

23

V

33

z terukur ¿ Iterukur = 31,92 mA =¿0,4072 kΩ
z terukur ¿ Iterukur = 57,96 mA =0,3968 k Ω
z terukur ¿ Iterukur = 83,60 mA =0,3947 k Ω

KHAIRI MURABAYA .P
03041281419065

Pengaruh Frekuensi Terhadap Induktor Yang Dialiri Arus AC

BAYU DWIKI VYATRA PUTRA
03041181520005
LABORATORIUM FENOMENA MEDAN ELEKTROMAGNETIK
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2017/2018

5. Untuk Frekuensi 104 Hz, L = 6 H
V

13

V

23

V

33

z terukur ¿ Iterukur = 45,37 mA =¿ 0,2865 kΩ
z terukur ¿ Iterukur = 80,27 mA =0,2865 k Ω
z terukur ¿ Iterukur = 115,17 mA =0,2865 k Ω

KHAIRI MURABAYA .P
03041281419065

Pengaruh Frekuensi Terhadap Induktor Yang Dialiri Arus AC

BAYU DWIKI VYATRA PUTRA
03041181520005
LABORATORIUM FENOMENA MEDAN ELEKTROMAGNETIK
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2017/2018

Z rata-rata
1. Untuk Frekuensi 5 Hz, L = 6 H
0,1912+ 0,2121+ 0,1962
Z Rata-rata =
3

2.

= 0,1998 kΩ

Untuk Frekuensi 44 Hz, L = 6 H
Z Rata-rata

=

0,5280+0,5151+0,5180
3

= 0,5203 kΩ

3. Untuk Frekuensi 59 Hz, L = 6 H
Z Rata-rata

=

0,4072+ 0,3968+0,3947
3

= 0,3995kΩ

4. Untuk Frekuensi 69 Hz, L = 6 H
Z Rata-rata

=

0,4072+ 0,3968+0,3947
3

= 0,3995kΩ

5. Untuk Frekuensi 104 Hz, L = 6 H
Z Rata-rata

=

0,2865+0,2865+0,2865
3

= 0,2865 kΩ

Z Terhitung (XL)
KHAIRI MURABAYA .P
03041281419065

Pengaruh Frekuensi Terhadap Induktor Yang Dialiri Arus AC

BAYU DWIKI VYATRA PUTRA
03041181520005
LABORATORIUM FENOMENA MEDAN ELEKTROMAGNETIK
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2017/2018

1. Untuk Frekuensi 5 Hz, L = 6 H
XL =2 Πfl=2× 3,14 ×5 × 6=188,4 H
2. Untuk Frekuensi 44 Hz, L = 6 H
XL =2 Πfl=2× 3,14 × 44 ×6=¿ 1657,92 H
3. Untuk Frekuensi 59 Hz, L = 6 H
XL =2 Πfl=2× 3,14 ×59 × 6=¿ 2223,12 H
4. Untuk Frekuensi 69 Hz, L = 6 H
XL =2 Πfl=2× 3,14 ×69 × 6=¿ 2599,92 H
5. Untuk Frekuensi 104 Hz, L = 6 H
XL =2 Πfl=2× 3,14 ×104 × 6=¿3918,72 H

4.5 TUGAS DAN JAWABAN

KHAIRI MURABAYA .P
03041281419065

Pengaruh Frekuensi Terhadap Induktor Yang Dialiri Arus AC

BAYU DWIKI VYATRA PUTRA
03041181520005
LABORATORIUM FENOMENA MEDAN ELEKTROMAGNETIK
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2017/2018

1. Cari jurnal tentang penggunaan inductor yang berhubungan dengan motor DC!
Terlampir
2. Jelaskan apa itu motor DC!
Motor DC adalah jenis motor listrik yang bekerja menggunakan sumber tegangan DC.
Motor DC atau motor arus searah sebagaimana namanya, menggunakan arus langsung
dan tidak langsung/direct-unidirectional. Motor DC digunakan pada penggunaan khusus
dimana diperlukan penyalaan torque yang tinggi atau percepatan yang tetap untuk
kisaran kecepatan yang luas. Induksi adalah timbulnya daya gerak listrik. Maka induksi
motor DC adalah timbulnya dayak gerak listrik yang berada pada motor DC
3. Apa pengaruh GGL terhadap induktor?
Apabila arus berubah melewati suatu kumparan atau solenoida, terjadi perubahan fluks
magnetik di dalam kumparan yang akan menginduksi ggl pada arah yang berlawanan.聽
Ggl terinduksi ini berlawanan arah dengan perubahan fluks. Jika arus yang melalui
kumparan meningkat, kenaikan fluks magnet akan menginduksi ggl dengan arah arus
yang berlawanan dan cenderung untuk memperlambat kenaikan arus tersebut. Dapat
disimpulkan bahwa ggl induksi 蔚 sebanding dengan laju perubahan arus yang
dirumuskan :

dengan I merupakan arus sesaat, dan tanda negatif menunjukkan bahwa ggl yang
dihasilkan berlawanan dengan perubahan arus. Konstanta kesebandingan L disebut
induktansi diri atau induktansi kumparan, yang memiliki satuan henry (H), yang
didefinisikan sebagai satuan untuk menyatakan besarnya induktansi suatu rangkaian
tertutup yang menghasilkan ggl satu volt bila arus listrik di dalam rangkaian berubah
secara seragam dengan laju satu ampere per detik.

KHAIRI MURABAYA .P
03041281419065

Pengaruh Frekuensi Terhadap Induktor Yang Dialiri Arus AC

BAYU DWIKI VYATRA PUTRA
03041181520005
LABORATORIUM FENOMENA MEDAN ELEKTROMAGNETIK
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2017/2018

4. Jelaskan mengapa hanya arus AC saja yang dapat membuat induktor
menghasilkan fluks medan magnetik?
Karena, Arus AC mempunyai arus dengan bentuk gelombang yang sinusoidal sehingga
arus ac dapat menghasilkan ggl arus ac mempunyai perubahan arus yang cepat ,
akibatnya ketika arus ac melewati induktor maka induktor menghasilkan fluks magnetik

KHAIRI MURABAYA .P
03041281419065

Pengaruh Frekuensi Terhadap Induktor Yang Dialiri Arus AC

BAYU DWIKI VYATRA PUTRA
03041181520005
LABORATORIUM FENOMENA MEDAN ELEKTROMAGNETIK
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2017/2018

4.6 ANALISA HASIL PERCOBAAN
Pada praktikum kali ini kami melakukan sebuah percobaan yang berjudul
Pengaruh frekuensi terhadap Indikator yang dialiri arus AC (arus bolak-balik). Pada
percobaan ini kami tidak menggunakan alat melainkan menggunakan software yaitu
Livewire. Pertama kali yang kami lakukan adalah menyusun rangkaian sesuai dengan
prosedur percobaan dan membentuk gambar seperti pada lampiran. Disini kami
menggunakan tegangan sebesar 13 V, 23 V, 33 V dan frekuensi yang bervariasi sesuai
NIM yaitu 5 Hz, 44 Hz, 59 Hz, 69 Hz dan 104 Hz dan menggunakan induktor sebesar 6
Henry.
Di percobaan ini kami menghitung nilai arus (mA) pada Amperemeter pada
rangkaian. Untuk data dengan frekuensi 5 Hz dan Induktor 6 Henry didapat arus 67,97
mA (tegangan 13V), 108,42 mA (tegangan 23V) dan 168,14 mA (tegangan 33V).
Untuk data dengan frekuensi 44 Hz dan induktor 6 Henry didapat arus 24,62 mA
(tegangan 13V), 44,65 mA (tegangan 23 V) dan 63,70 mA (tegangan 33V). Untuk data
dengan frekuensi 59 Hz dan induktor 6 Henry didapat arus 27,64 mA (tegangan 13V),
51,30 mA (tegangan 23V) dan 72,79 mA (tegangan 33V). Untuk data dengan frekuensi
69 Hz dan induktor 6 Henry didapat arus

31,92 mA (tegangan 13V), 57,96 mA

(tegangan 23V) dan 83,60 (tegangan 33V). Untuk data dengan frekuensi 104 Hz dan
induktor 6 Henry didapat arus 45,37 mA (tegangan 13V) 80,27 mA (tegangan 23V) dan
115,17 mA (tegangan 33V).. Dalam perhitungan menenutkan Zterukur dapat ditarik
kesimpulan bahwa frekuensi dapat memengaruhi besarnya Z atau impedansi yang
terukur, semakin besarnya frekuensi yang digunakan maka Z yang terukur akan semakin
besar pula. Lalu pada perhitungan induktansi, frekuensi juga memengaruhi induktansii,
dapat disimpulkan bahwa semakin besar frekuensi semakin besar juga induktansinya.
Hal ini dapat saya simpulkan bahwa besarnya impedansi dan Induktansi berbanding
lurus dengan besarnya frekuensi digunakan, sedangkan besarnya arus listrik yang
dihasilkan akan berbanding terbalik dengan besarnya frekuensi yang digunakan. Pada
percobaan pada praktikum ini pasti memiliki kekurangan seperti pembulatan angka pada
perhitungan atau kesalahan menentukan puncak pada gelombang.

KHAIRI MURABAYA .P
03041281419065

Pengaruh Frekuensi Terhadap Induktor Yang Dialiri Arus AC

BAYU DWIKI VYATRA PUTRA
03041181520005
LABORATORIUM FENOMENA MEDAN ELEKTROMAGNETIK
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2017/2018

4.7 KESIMPULAN
1. Semakin besar frekuensi maka semakin cepat pula gelombang merambat
2. Nilai tegangan akan mempengaruhi tinggi puncak dari satu bukit atau setengah
gelombang (tegangan maksimum)
3. Semakin kecil arus yang mengalir pada suatu rangkaian maka semakin besar
impedansinya
4. Besarnya impedansi akan berbanding lurus dengan besarnya induktansi
5. Besarnya arus listirk yang mengalir akan berbanding terbalik dengan besarnya
frekuensi

KHAIRI MURABAYA .P
03041281419065

Pengaruh Frekuensi Terhadap Induktor Yang Dialiri Arus AC

BAYU DWIKI VYATRA PUTRA
03041181520005
LABORATORIUM FENOMENA MEDAN ELEKTROMAGNETIK
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2017/2018

Daftar Pustaka
[11]

Rudiawan,

Eko.

2013.

Pengertian

dan

Fungsi

Induktor,

http://dasarelektronika.com/pengertian-dan-fungsi-induktor/).

(Online:
Diakses

pada tanggal 4 Oktober 2017
[12] Kho, Dickson. 2015. Pengertian dan Fungsi Induktor Beserta Jenis-Jenis Induktor,
(Online: http://teknikelektronika.com/pengertian-dan-fungsi-induktor-besertajenis-jenis-induktor/). Diakses pada tanggal 4 Oktober 2017.
[13] ______. 2017. Pengertian Induktor, (Online: http://enjiner.com/pengertianinduktor/). Diakses pada tanggal 4 Oktober 2017.

KHAIRI MURABAYA .P
03041281419065

Pengaruh Frekuensi Terhadap Induktor Yang Dialiri Arus AC

BAYU DWIKI VYATRA PUTRA
03041181520005
LABORATORIUM FENOMENA MEDAN ELEKTROMAGNETIK
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2017/2018

LAMPIRAN GRAFIK
1. Grafik dengan V = 13 V, f = 5 Hz, L = 6 H

2. Grafik dengan V = 23, f = 5 Hz, L = 6 H

3. Grafik dengan V = 33, f = 5 Hz, L = 6 H

KHAIRI MURABAYA .P
03041281419065

Pengaruh Frekuensi Terhadap Induktor Yang Dialiri Arus AC

BAYU DWIKI VYATRA PUTRA
03041181520005
LABORATORIUM FENOMENA MEDAN ELEKTROMAGNETIK
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2017/2018

4. Grafik dengan V = 13 v, f = 44 Hz, L = 6H

5. Grafik dengan V = 23 V, f = 44 Hz, L = 6H

6. Grafik dengan V = 33 v, f = 44 Hz, L = 6H

KHAIRI MURABAYA .P
03041281419065

Pengaruh Frekuensi Terhadap Induktor Yang Dialiri Arus AC

BAYU DWIKI VYATRA PUTRA
03041181520005
LABORATORIUM FENOMENA MEDAN ELEKTROMAGNETIK
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2017/2018

7. Grafik dengan V = 13 v, f = 59 Hz, L = 6H

8. Grafik dengan V = 23v, f = 59 Hz, L = 6H

9. Grafik dengan V = 33v, f = 59 Hz, L = 6H

KHAIRI MURABAYA .P
03041281419065

Pengaruh Frekuensi Terhadap Induktor Yang Dialiri Arus AC

BAYU DWIKI VYATRA PUTRA
03041181520005
LABORATORIUM FENOMENA MEDAN ELEKTROMAGNETIK
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2017/2018

10. Grafik dengan V = 13 v, f = 69 Hz, L = 6H

11. Grafik dengan V = 23v, f = 69 Hz, L = 6H

12. Grafik dengan V = 33v, f = 69Hz, L = 6 H

KHAIRI MURABAYA .P
03041281419065

Pengaruh Frekuensi Terhadap Induktor Yang Dialiri Arus AC

BAYU DWIKI VYATRA PUTRA
03041181520005
LABORATORIUM FENOMENA MEDAN ELEKTROMAGNETIK
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2017/2018

13. Grafik dengan V = 13v, f = 104 Hz, L = 6H

14. Grafik dengan V = 23v, f = 104 Hz, L = 6H

15. Grafik dengan V = 33v, f = 104 Hz, L = 6H

KHAIRI MURABAYA .P
03041281419065

Pengaruh Frekuensi Terhadap Induktor Yang Dialiri Arus AC

BAYU DWIKI VYATRA PUTRA
03041181520005
LABORATORIUM FENOMENA MEDAN ELEKTROMAGNETIK
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2017/2018

Lampiran Kesalahan
1.

Data Hasil Percobaan

KHAIRI MURABAYA .P
03041281419065

Pengaruh Frekuensi Terhadap Induktor Yang Dialiri Arus AC

BAYU DWIKI VYATRA PUTRA
03041181520005
LABORATORIUM FENOMENA MEDAN ELEKTROMAGNETIK
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2017/2018

2.

Tugas dan Jawaban No. 4

KHAIRI MURABAYA .P
03041281419065

Pengaruh Frekuensi Terhadap Induktor Yang Dialiri Arus AC

BAYU DWIKI VYATRA PUTRA
03041181520005
LABORATORIUM FENOMENA MEDAN ELEKTROMAGNETIK
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2017/2018

3.

Kesimpulan No.3

KHAIRI MURABAYA .P
03041281419065

Pengaruh Frekuensi Terhadap Induktor Yang Dialiri Arus AC