Pendidikan Pancasila Pengertian Macam Ma (1)

Pendidikan Pancasila
Pengertian Macam-Macam Ideologi Dunia Secara Filsafat

Disusun Oleh :
Roudhotul Fauzia

TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIK
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES BANTEN
2018/2019

KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya kami
tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam
semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang
kita nanti-natikan syafa’atnya di akhirat nanti.
Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya, baik
itu berupa sehar fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk menyelesaikan
pembuatan makalah sebagai tugas dari mata kuliah Pendidikan Pancasila.
Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih

banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis mengharapkan
kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi
makalah yang lebih baik lagi. Demikian, dan apabila terdapat banyak kesalahan pada
makalah ini penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya.
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak khususnya kepada Dosen
Pendidikan Pancasila kami Bapak Anwar Aulia, M.Pd yang telah membimbing kami dalam
mata kuliah ini.
Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terima kasih.

Tangerang, 18 Agustus 2018

BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Ideologi adalah salah satu istilah yang memiliki cakupan yang luas
karena istilah ideologi sesungguhnya dapat dibicarakan dalam banyak konteks.
Ideologi dapat dibicarakan dalam konteks pendidikan,
ilmu, dan tentu saja dalam konteks politik.
Ideologi adalah satu istilah penting yang menjadi salah satu fokus
pembicaraan dalam perbincangan tentang politik, atau dalam perbincangan yang

terkait dengan kehidupan kenegaraan. Hal ini tidak lain
disebabkan karena ideologi merupakan salah satu faktor penting dan
sekaligus bersifat mutlak dalam rangka menjaga eksistensi dan kelangsungan
hidup satu bangsa atau negara. Ideologi, singkatnya, menjadi
sumber nilai yang menjadi acuan dalam kehidupan masyarakat, yang
pada gilirannya menjadi pedoman tingkah laku warga negara melalui
penjabaran dalam bentuk peraturan hukum. Ideologi, dapat juga difungsikan
sebagai kepribadian suatu bangsa dan atau negara karena
ideologi juga menunjukkan orientasi suatu masyarakat, yaitu terkait
dengan nilai-nilai yang dianggap penting oleh masyarakat tersebut.

B. TUJUAN
Mengetahui Macam-Macam Ideologi Dunia
Memahami Tentang Ideologi Dunia

C. RUMUSAN MASALAH
Definisi Ideologi Secara Filsafat
Macam-Macam Ideologi Dunia

BAB II

PEMBAHASAN
1.1 Definisi Ideologi Dunia Secara Filsafat
Karakteristik atau perbedaan satu ideologi dengan ideologi yang lain,
sangat ditentukan oleh landasan filosofis ideologi tersebut, yang terdiri
atas landasan ontologi, landasan epistemologi, dan landasan aksiologi.
Landasan ontologis ideologi adalah asumsi ideologi tersebut tentang
manusia, alam, dan cara kerja 'realitas', atau yang kadang disebut dengan
istilah pandangan dunia (world view).
Landasan epistemologi ideologi berkaitan dengan asumsi ideologi
tentang kebenaran serta cara memperoleh kebenaran yang kemudian
berpengaruh pada proses pengambilan kebijakan negara penganut ideologi
tersebut.
Landasan aksiologis berkaitan dengan kategori nilai-nilai yang dianggap
penting oleh sebuah ideologi yang kemudian mempengaruhi idealisme dan
tujuan yang ingin dicapai oleh ideologi tersebut.
Dari ketiga landasan filosofis tersebut, landasan ontologis adalah satu
hal yang sangat menentukan bagi sebuah ideologi, karena ketika sebuah
pemikiran dilandasi oleh pandangan dunia yang berbeda, tidak jarang
memunculkan ideologi yang berbeda pula. Pandangan dunia, dengan kata
lain merupakan salah satu kunci pembeda satu ideologi dengan ideologi

yang lain.
Pandangan dunia suatu ideologi, dengan kata lain merupakan landasan
ontologis yang kemudian menjadi fundamen atau dasar bagi bangunan
pemikiran dari ideologi tersebut.
Secara umum dapat dikatakan bahwa, Ideologi sebagai sistem berfikir,
sistem kepercayaan, praktik-praktik simbolik yang berhubungan
dengan tindakan sosial dan politik.
Sementara filosuf Prancis Antoine Destult deTracy (1754-1836) yang
hidup pada masa Revolusi Prancis orang yang pertama sekali menemukan
istilah ”ideology” pada tahun 1796, mendifinisikan ideologi sebagai ”ilmu
tentang pikiran manusia (sama seperti biologi dan zologi yang merupakan
ilmu tentang spesies) yang mampu menunjukan jalan yang benar menuju
masa depan”.

1.2 Macam-Macam Ideologi Dunia
1.

Konservatisme

Edmund Burke (1729-1797), Pendiri Ideologi Konservatisme merupakan suatu paham yang


mendukung nilai-nilai tradisional. Istilah ini berasal dari kata dalam bahasa
Latin conservare. Artinya melestarikan, menjaga, memelihara, dan mengamalkan.
Konservatif adalah suatu usaha untuk melestarikan apa yang ada, agar terpelihara
keadaan pada suatu saat tertentu (status quo), dengan sedikit sekali perubahan di masa
yang akan datang.
Awal mula kemunculan ideologi konservatisme sebenarnya timbul sebagai reaksi
atas keberadaan paham liberalisme. Bagaimanapun juga, liberalisme telah berusaha
meruntuhkan keberadaan masyarakat feodal (kaum bangsawan, pemilik tanah) yang
mapan. Untuk mempertahankan diri, kaum feodal membuat ideologi tandingan.
Konservatisme memandang liberalisme sebagai paham yang terlalu
individualistis. Liberalisme memandang masyarakat terdiri atas individu atau golongan
individu. Hal ini bertolak belakang dengan cara pandang konservatisme, yang
menganggap masyarakat dan kelompok yang lain tidak sekedar penjumlahan unsurunsur kebahagiaan yang lebih besar daripada yang dapat diciptakan anggota masyarakat
secara individual. Konservatisme sangat menjunjung tinggi demokrasi.
2. Komunisme

Palu Arit Merupakan Simbol Ideologi Komunisme. Ideologi komunis atau komunisme

merupakan perlawanan besar pertama dalam abad ke-20 terhadap sistem ekomomi yang

kapitalalis dan liberal. Komunisme adalah sebuah paham yang menekankan kepemilikan
bersama atas alat-alat priduksi (tanah, tenaga kerja, modal) yang bertujuan untuk tercapainya
masyarakat yang makmur, masyarakat komunis tanpa kelas dan semua orang sama.
Komunisme ditandai dengan prinsip sama rata sama rasa dlam bidang ekomomi dan
sekularisme yang radikal tatkala agama digantikan dengan ideologi komunias yang berseifat
doktriner. Jadi, menurut ideologi komunis, kepentingan-kepentingan individu tunduk kepada
kehendak partai, negara dan bangsa (kolektivisme). Keburukan dari ideologi komunisme
bersifat atheis (tidak mengimani Tuhan dan tidak mengangap Tuhan itu ada), kurang
menghargai manusia sebagai individu, tidak menghormati HAM, dan lain-lain

Karl Marx (1818-1883), dijuluki sebagai Bapak dari Komunisme. Marx sering dijuluki

sebagai bapak dari komunisme yang berasal dari kaum terpelajar dan politikus. Ia
memperdebatkan bahwa analisis tentang kapitalisme miliknya membuktikan bahwa
kontradiksi dari kapitalisme akan berakhir dan memberikan jalan untuk komunisme. Di sisi
lain, Marx menulis bahwa kapitalisme akan berakhir karena aksi yang terorganisir dari kelas
kerja internasional.
Negara -negara komunis yang masih ada hingga kini adalah Republik Rakyat Tiongkok,
Transnistia, Kuba, Korea Utara, Laos, dan Vietnam.
3. Liberalisme


Liberalisme atau Liberal adalah sebuah ideologi, pandangan filsafat, dan tradisi
politik yang didasarkan pada pemahaman bahwa kebebasan dan persamaan hak adalah nilai
politik yang utama. Secara umum, liberalisme mencita-citakan suatu masyarakat yang bebas,

dicirikan oleh kebebasan berpikir bagi para individu. Paham liberalisme menolak adanya
pembatasan, khususnya dari pemerintah dan agama. Dalam masyarakat modern, liberalisme
akan dapat tumbuh dalam sistem demokrasi, hal ini dikarenakan keduanya sama-sama
didasarkan pada kebebasan mayoritas. Banyak suatu negara yang tidak mematuhi peraturan
tersebut.
Di Benua Amerika adalah Amerika Serikat, Argentina, Bolivia, Brazil, Cili, Cuba, Kolombia,
Ekuador, Honduras, Kanada, Meksiko, Nikaragua, Panama, Paraguay, Peru, Uruguay dan
Venezuela. Sekarang ini, kurang lebih liberalisme juga danut oleh negara aruba, Bahamas,
Republik Dominika, Greenland, Grenada, Kosta Rika, Puerto Rico dan Suriname.
Di Eropa diantaranya adalah Albania, Armenia, Austria, Belgia, Bulgaria, Kroasia, Cyprus,
Republik Cekoslovakia, Denmark, Estonia, Finlandia, Perancis, Jerman, Yunani, Hungaria,
Islandia, Italia, Latvia, Lithuania, Luxembourg, Macedonia, Moldova, Netherlands,
Norwegia, Polandia, Portugal, Romania, Rusia, Serbia Montenegro, Slovakia, Slovenia,
Spanyol, Swedia, Switzerland, Ukraina dan United Kingdom. Negara penganut paham liberal
lainnya adalah Andorra, Belarusia, Bosnia-Herzegovina, Kepulauan Faroe, Georgia, Irlandia

dan San Marino.
Di Asia antara lain adalah India, Iran, Israel, Jepang, Korea Selatan, Filipina, Taiwan,
Thailand dan Turki. Saat ini banyak negara-negara di Asia yang mulai berpaham liberal,
antara lain adalah Myanmar, Kamboja, Hong Kong, Malaysia dan Singapura.
Di kepulauan Oceania adalah Australia dan Selandia Baru.
Di Afrika. Pada dasarnya, liberalisme hanya dianut oleh mereka yang tinggal di Mesir,
Senegal dan Afrika Selatan. Sekarang ini, kurang lebih liberalisme sudah dipahami oleh
negara Aljazair, Angola, Benin, Burkina Faso, Mantol Verde, Côte D'Ivoire, Equatorial
Guinea, Gambia, Ghana, Kenya, Malawi, Maroko, Mozambik, Seychelles, Tanzania, Tunisia,
Zambia dan Zimbabwe.
4. Kapitalisme

Kapitalisme asalnya dari kata kapital, yang berarti modal. Kapitalisme adalah suatu
sistem ekonomi dimana sektor industri perdagangan, dan alat-alat produksi dikontrol oleh
pihak privat atau sektor swasta dengan tujuan untuk mendapatkan keuntungan sebesar-

besarnya. Walaupun demikian, kapitalisme sebenarnya tidak memiliki definisi universal yang
bisa diterima secara luas. Beberapa ahli mendefinisikan kapitalisme sebagai sebuah sistem
yang mulai berlaku di Eropa pada abad ke-16 hingga abad ke-19, yaitu pada masa
perkembangan perbankan komersial Eropa di mana sekelompok individu maupun kelompok

dapat bertindak sebagai suatu badan tertentu yang dapat memiliki maupun melakukan
perdagangan benda milik pribadi, terutama barang modal, seperti tanah dan manusia guna
proses perubahan dari barang modal ke barang jadi. Untuk mendapatkan modal-modal
tersebut, para kapitalis harus mendapatkan bahan baku dan mesin dahulu, baru buruh sebagai
operator mesin dan juga untuk mendapatkan nilai lebih dari bahan baku tersebut.
Paham kapitalisme lebih cenderung mengarah ke perekonomian daripada politik. Negara
yang berhasil membangun dengan kapitalismenya dapat terlihat dari negara-negara besar
seperti Inggris, Amerika, Perancis, Belanda, dan Italia. Sementara di Asia ada Jepang dan
Cina.
5. Fasisme

Fasisme merupakan sebuah paham politik yang mengangungkan kekuasaan absolut
tanpa demokrasi. Dalam paham ini, nasionalisme yang sangat fanatik dan juga otoriter sangat
kentara. Kata fasisme diambil dari bahasa Italia, fascio, sendirinya dari bahasa Latin, fascis,
yang berarti seikat tangkai-tangkai kayu. Ikatan kayu ini lalu tengahnya ada kapaknya dan
pada zaman Kekaisaran Romawi dibawa di depan pejabat tinggi. Fascis ini merupakan
simbol daripada kekuasaan pejabat pemerintah. Negara yang pernah menganut paham
fasisme adalah Jerman, Italia, dan Jepang.
6. Sosialisme


Sosialisme atau sosialis adalah paham yang bertujuan membentuk negara kemakmuran
dengan usaha kolektif yang produktif dan membatasi milik perseorangan. Sosialisme dapat
mengacu ke beberapa hal yang berhubungan denganideologi atau kelompok ideologi, sistem
ekonomi, dan negara. Secara ringkas, Sosialisme adalah rasa perhatian, simpati dan empati
antar individu kepada individu lainnya tanpa memandang status. Sistem ekonomi sosialisme
sebenarnya cukup sederhana. Semua aspek ekonomi dianggap sebagai milik bersama, tapi
bukan berarti harus dimiliki secara sepanuhnya secara bersama, semua aspek ekonomi boleh
dimiliki secara pribadi masing-masing, dengan syarat boleh digunakan secara Sosialis, mirip
dengan gotong-royong sebenarnya.
Sejak abad ke-19, sosialisme telah berkembang ke banyak aliran yang berbeda, yaitu
Anarkisme, Komunisme, Marhaenisme, Marxisme, dan Sindikalisme. Negara yang menganut
paham sosialisme adalah Kuba dan Venezuela.
7. Anarkisme

Anarkisme yaitu suatu paham yang mempercayai bahwa segala bentuk
negara,pemerintahan, dengan kekuasaannya adalah lembaga-lembaga yang
menumbuhsuburkan penindasan terhadap kehidupan, oleh karena itu negara, pemerintahan,
beserta perangkatnya harus dihilangkan/dihancurkan. Secara spesifik pada sektor ekonomi,
politik, dan administratif, Anarki berarti koordinasi dan pengelolaan, tanpa aturan birokrasi
yang didefinisikan secara luas sebagai pihak yang superior dalam wilayah ekonomi, politik

dan administratif (baik pada ranah publik maupun privat).
Sesuai dengan namanya terkadang para orang yang menganut anarkisme ini menggunakan
kekerasan menjadi penyebab terjadinya penyalahgunaan kewenangan dalam mencapai
tujuannya atau dalam berusaha menyampaikan ide yang dimilikinya. namun, ideology ini
menjadikan berbagai pertentangan di kalangan masyarakat karena tidak adanya aturan yang
jelas dan menjadikan negara kacau karena tidak ada patokan antara baik dan benar. Negara
penganut anarkisme berada di sebagian negara spanyol namun usianya tidak lama.
8. Demokrasi Islam
Demokrasi Islam adalah ideologi politik yang bertujuan untuk menerapkan prinsip-prinsip
agama Islam ke dalam kebijakan publik. Ideologi ini muncul pada awal perjuangan
pembebasan atas daerah di mandat Britania atas Palestina kemudian menyebar akan tetapi di
sejumlah negara-negara dalam pratiknya telah mencair dengan gerakan sekularisasi.
9. Demokrasi Kristen
Demokrasi Kristen adalah ideologi politik yang bertujuan untuk menerapkan prinsip-prinsip

agama Kristen ke dalam kebijakan publik. Ideologi ini muncul pada awal abad kesembilan
belas di Eropa, pengaruh di Eropa dan Amerika Latin akan tetapi dalam pratiknya di
sejumlah negara-negara telah mencair dengan gerakan sekularisasi.
10. Demokrasi Sosial
Demokrasi Sosial adalah sebuah paham politik yang sering disebut sebagai kiri atau kiri
moderat yang muncul pada akhir abad ke-19 berasal dari gerakan sosialisme
11. Feminisme

Feminisme (tokohnya disebut Feminis) adalah sebuah gerakan perempuan yang
menuntut emansipasi atau kesamaan dan keadilan hak dengan pria. Kelahirannya pada era
Pencerahan di Eropa yang dipelopori oleh Lady Mary Wortley Montagu dan Marquis de
Condorcet. Kata feminisme dikreasikan pertama kali oleh aktivis sosialis utopis, Charles
Fourier pada tahun 1837. Pergerakan center Eropa ini berpindah ke Amerika dan berkembang
pesat sejak publikasi John Stuart Mill, the Subjection of Women (1869).
12. Gaullisme

Gaullisme adalah ideologi politik Perancis yang didasari pada pemikiran dan tindakan
Charles de Gaulle.
Tema utama dari kebijakan luar negeri de Gaulle adalah mengenai kemerdekaan nasional
dengan beberapa konsekuensi praktisnya yaitu dalam beberapa hal oposisi terhadap
organisasi internasional seperti NATO atau Komunitas Ekonomi Eropa.

13. Luxemburgisme

Rosa Luxemburg (1871-1919)

Luxemburgisme (juga ditulis Luxembourgisme) adalah paham teori Marxis dan
komunisme secara spesifik revolusioner berdasarkan tulisan-tulisan dari Rosa Luxemburg,
Menurut MK Dziewanowski terjadi penyimpangan dari tradisional Leninisme,
keterpengaruhan dari Trotskyisme Bolshevik yang kemudian diadopsi oleh pengikutnya
sendiri. Luxemburgisme merupakan upaya melakukan tafsir atas ajaran Marxisme yang
berpengaruh terhadap revolusi Rusia, Rosa Luxemburg temasuk pihak yang mengkritik
ajaran politik dari Lenin dan Trotsky, dengan konsep "sentralisme demokratis" sebagai
demokrasi.
14. Nazisme

Nazis On Parade

Nazi, atau secara resmi Nasional Sosialisme (Jerman: Nationalsozialismus), merujuk
pada sebuah ideologi totalitarian Partai Nazi (Partai Pekerja Nasional-Sosialis Jerman,
Jerman: Nationalsozialistische Deutsche Arbeiterpartei atau NSDAP) di bawah
kepemimpinan Adolf Hitler. Kata ini juga merujuk pada kebijakan yang dianut oleh
pemerintahan Jerman pada tahun 1933--1945, sebuah periode yang kemudian dikenal
sebagai Jerman Nazi atau Reich Ketiga. Kata Nazi jadi merupakan singkatan Nasional
Sosialisme atau Nationalsozialismus di bahasa Jerman. Sampai hari ini orang-orang yang

berhaluan ekstrem kanan dan rasisme sering disebut sebagai Neonazi (neo = "baru" dalam
bahasa Yunani).
Nazisme bukanlah sebuah ideologi baru, melainkan sebuah kombinasi dari berbagai
ideologi dan kelompok yang memiliki kesamaan pendapat tentang penentangan Perjanjian
Versailes dan kebencian terhadap Yahudi dan Komunis yang dipercaya berada di balik
perjanjian tersebut.
15. Islamisme
Islamisme adalah sebuah paham yang pertama kali dicetuskan oleh Jamal-al-Din
Afghani atau Sayyid Muhammad bin Safdar al-Husayn (1838 - 1897), umumnya dikenal
sebagai Sayyid Jamal-Al-Din Al-Afghani, atau Al-Jamal Asadābādī-Din sebagai paham
politik alternatif dalam menyatukan negara-negara termasuk di daerah Mandat Britania atas
Palestina yang mempunyai akar budaya dan tradisi yang berbeda dengan budaya dan tradisi
Arab dalam tulisan di majalah al-'Urwat al-Wuthqa, kemudian dikembangkan dan dikenal
pula sebagai Pan Islamisme.
16. Komunitarianisme
Komunitarianisme sebagai sebuah kelompok yang terkait, namun berbeda filsafatnya,
mulai muncul pada akhir abad ke-20, menentang aspek-aspek dari liberalisme, kapitalisme
dan sosialisme sementara menganjurkan fenomena seperti masyarakat sipil.
Komunitarianisme tidak dengan sendirinya memushi liberalisme in dalam pengertian katanya
di Amerika saat ini, namun penekanannya berbeda. Paham ini mengalihkan pusat perhatian
kepada komunitas dan masyarakat serta menjauhi individu. Masalah prioritas, entah pada
individu atau komunitas seringkali dampaknya paling terasa dalam masalah-masalah etis
yang paling mendesak, seperti misalnya pemeliharaan kesehatan, aborsi, multikulturalisme,
dan hasutan.
Komunitarianisme tidak dapat digolongkan kiri atau kanan, dan memang banyak yang
mengklaim bahwa paham ini mewakili golongan tengah radikal. Kaum liberal di Amerika
atau kaum demokrat sosial di Eropa pada umumnya menganut posisi komunitarian dalam
masalah-masalah yang berkaitan dengan ekonomi, seperti misalnya kebutuhan akan
perlindungan lingkungan hidup dan pendidikan publik, tetapi tidak untuk masalah-masalah
budaya. Kaum komunitarian dan konservatif pada umumnya sepakat dalam masalah-masalah
budaya, seperti misalnya dukungan untuk pendidikan watak dan program-program yang
berbasis keagamaan, namun kaum komunitarian tidak menganut paham kapitalisme laissezfaire yang umumnya dianut oleh kaum konservatif.
17. Maoisme

Maoisme atau Pemikiran Mao Zedong adalah varian dari Marxisme-Leninisme
berasal dari ajaran-ajaran pemimpin komunis Cina Mao Zedong (Wade-Giles Romanization:
"Mao Tse-tung"). Pemikiran Mao Zedong lebih disukai oleh Partai Komunis Cina (PKT) dan
istilah Maoisme tidak pernah dipergunakan dalam terbitan-terbitan bahasa Inggrisnya kecuali
dalam penggunaan peyoratif. Demikian pula, kelompok-kelompok Maois di luar Cina
biasanya menyebut diri mereka Marxis-Leninis dan bukan Maois. Ini mencerminkan
pandangan Mao bahwa ia tidak mengubah, melainkan hanya mengembangkan MarxismeLeninisme. Namun demikian, beberapa kelompok Maois, percaya bahwa teori-teori Mao
telah memberikan tambahan berarti kepada dasar-dasar kanon Marxis, dan karena itu
menyebut diri mereka "Marxis-Leninis-Maois" (MLM) atau "Maois" saja.
18. Nasionalisme

Nasionalisme adalah satu paham yang menciptakan dan mempertahankan kedaulatan
sebuah negara (dalam bahasa Inggris "nation") dengan mewujudkan satu konsep identitas
bersama untuk sekelompok manusia. Para nasionalis menganggap negara adalah berdasarkan
beberapa "kebenaran politik" (political legitimacy). Bersumber dari teori romantisme yaitu
"identitas budaya", debat liberalisme yang menganggap kebenaran politik adalah bersumber
dari kehendak rakyat, atau gabungan kedua teori itu.

Macam-macam nasionalis:
a. Nasionalisme kewarganegaraan (atau nasionalisme sipil) adalah sejenis nasionalisme
dimana negara memperoleh kebenaran politik dari penyertaan aktif rakyatnya, "kehendak
rakyat"; "perwakilan politik". Teori ini mula-mula dibangun oleh Jean-Jacques Rousseau.
b. Nasionalisme etnis adalah sejenis nasionalisme di mana negara memperoleh kebenaran
politik dari budaya asal atau etnis sebuah masyarakat. Dibangun oleh Johann Gottfried von
Herder, yang memperkenalkan konsep Volk (bahasa Jerman untuk "rakyat").
c. Nasionalisme romantik (juga disebut nasionalisme organik, nasionalisme identitas)
adalah lanjutan dari nasionalisme etnis dimana negara memperoleh kebenaran politik secara
semulajadi ("organik") hasil dari bangsa atau ras; menurut semangat romantisme.
d. Nasionalisme Budaya adalah sejenis nasionalisme dimana negara memperoleh kebenaran
politik dari budaya bersama dan bukannya "sifat keturunan" seperti warna kulit, ras dan
sebagainya.
e. Nasionalisme kenegaraan ialah variasi nasionalisme kewarganegaraan, selalu
digabungkan dengan nasionalisme etnis.
f. Nasionalisme agama ialah sejenis nasionalisme dimana negara memperoleh legitimasi
politik dari persamaan agama.
19. Pancasila

Pancasila terdiri dari dua kata dari Sansekerta: pañca berarti lima dan śīla berarti prinsip
atau asas. Pancasila sebagai dasar negara Republik Indonesia berisi:
1. Ketuhanan Yang Maha Esa
2. Kemanusiaan Yang Adil Dan Beradab
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam
Permusyawaratan/Perwakilan
5. Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia
Karena Pancasila adalah Ideologi Negara kita, nanti saya akan membahas lebih dalam
mengenai Pancasila.
20. Stanilisme

Stalinisme adalah sistem ideologi politik dari Uni Soviet di bawah kepemimpinan
Joseph Stalin yang memimpin Uni Soviet pada tahun 1929 sampai dengan 1953 berkaitan
erat dengan pemerintahan pengguna sistem ekstensif spionase, tanpa pengadilan, dan politik
penghapusan lawan-lawan politik melalui pembunuhan langsung atau melalui pembuangan
dan penggunaan propaganda untuk membangun kultus kepribadian berupa diktator mutlak
dengan menggunakan negara kepada masyarakat untuk mempertahankan supermasi
individual dengan kontrol politik melalui partainya yaitu Partai Komunis.

BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Ideologi berarti ide-ide atau gagasan yang menjadi akar atau pondasi
suatu kegiatan yang dilakukan oleh masyarakat luas di berbagai bidang
kehidupan. Bisa diartikan juga ideologi sebagai arah dasar suatu sistem atau
aturan yang ada atau berlaku. Dan ada beberapa macam ideologi di dunia yaitu :
kapitalisme, pancasila, stanilisme, nasionalisme, maoisme, liberalisme, fasisme
dan lain sebagainya.

DAFTAR PUSTAKA
http://ldgn-gilam.blogspot.co.id/2013/06/20-macam-ideologi-di-dunia.html
http://guruppkn.com/macam-macam-ideologi-di-dunia
Thomson, B. John. Analisis Ideologi Kritik Wacana Ideologi-ideologi Dunia.
(Penerjemah Haqqul Yaqin). Yogyakarta: IRCiSoD. 2007. hlm. 17
Jurnal Filsafat, V ol. 26, No. 1, Februari 2016
Reno Wikandaru, Budhi Cahyo