PENGARUH PERAWATAN PERIANAL DENGAN MINYAK KELAPA TERHADAP PENCEGAHAN TERJADINYA GANGGUAN INTEGRITAS JARINGAN KULIT PERIANAL PADA BAYI DIARE

  

PENGARUH PERAWATAN PERIANAL DENGAN MINYAK KELAPA

TERHADAP PENCEGAHAN TERJADINYA GANGGUAN INTEGRITAS

JARINGAN KULIT PERIANAL PADA BAYI DIARE

Anik Maftukhah

  

Dosen Akper Pamenang Pare – Kediri

Disintegrity perianal skin tissue is one of problem at diarrhea baby. It is a change wholeness perianal skin tissue that cause by diaper dermatitis or pants that contact with feces. This reseach aim to prove the influence of perianal treatment using coconut oil to prevention disintegrity perianal skin tissue at diarrhoe baby. This is quasy experimental study. The population is diarrhea baby that taken care in Gempol Primary

Health Service. Sample is used by 36 responder teken by pursuant to criteria inclution. Demography data

collected by kuesioner and to know integrity perianal skin tissue used observation sheet. Than analyse Based on

statistical test using Mann Withney with significance level α <0,05.

  The result was found that the influence of perianal treatment with coconut oil to prevention disintegrity perianal skin tissue on diarrhoea baby with significance level of p= 0,001. Based analyse result, it can be conclude that perianal treatment use coconut oil can be prevent

disintegrity perianal skinn tissue on diarrhea baby couse coconut oil is emolion that contain tokoferol, laurat

acid and caprilat acid. Perianal treatment on diarrhea baby in early can be prevent disintegrity perianal skin

tissue so it can not be irritation.

  Keyword : Perianal treatment, coconut oil, disintegrity perianal skin tissue.

  Latar Belakang

  Kulit yang lecet pada perianal dapat menjadi Diare merupakan salah satu masalah pintu masuk bagi kuman penyebab infeksi karena pencernaan yang masih sering dialami oleh bayi di kulit berfungsi sebagai proteksi. Selain itu bayi diare

  Indonesia. Ada beberapa faktor yang menyebabkan yang mengalami gangguan integritas jaringan kulit terjadinya diare seperti infeksi bakteri, malabsorbsi, perianal akan merasa tidak nyaman dan rewel karena makanan dan lain-lain. Diare pada bayi dapat nyeri terutama pada saat buang air besar dan buang air menimbulkan komplikasi yaitu gangguan integritas kecil. jaringan kulit perianal. Menurut (Ngastiyah, 2005) Gangguan integritas jaringan kulit perianal minyak kelapa merupakan salah satu bahan yang pada saat bayi diare disebabkan karena seringnya dapat digunakan untuk perawatan perianal. Minyak defekasi dan tinja makin lama makin asam karena kelapa dapat berfungsi sebagai lotion untuk makin banyak asam laktat yang berasal dari laktosa melindungi kulit dari tinja dan asam laktat. Selain itu yang tidak diabsorbsi oleh usus selama diare. Tinja minyak kelapa mengandung asam laurat dan asam tersebut kontak langsung dengan kulit perianal bayi kaprilat yang berfungsi sebagai anti jamur, dan anti (Ngastiah, 2005). Kulit bayi yang lebih tipis dari kulit bakteri (Andy Nur Alamsyah, 2006). orang dewasa juga mempengaruhi terjadinya

  Berdasarkan penelitian mahasiswa D IV gangguan integritas jaringan kulit perianal. (KSDAI, perawat pendidik PSIK FK UNAIR pada tahun (1998) 2006). S. Fajar H terdapat 78% anak dan balita mengalami Gangguan integritas jaringan kulit perianal gangguan integritas jaringan kulit perianal di RSU pada bayi diare dapat dicegah. melalui perawatan Dr. Soetomo Surabaya (dikutip dari Iin S, 2004). perianal dengan menggunakan minyak kelapa. Jika Sedangkan di puskesmas gempol kab. Pasuruan bayi komplikasi gangguan integritas jaringan kulit perianal diare yang mengalami gangguan integritas jaringan tidak terjadi, maka integritas jaringan kulit perianal kulit perianal sebanyak 25%. bayi tetap utuh.

55 Vol. 4 No. 2, 1 Juli – 31 Desember 2013

  urnal

  

BAHAN DAN METODE setelah dilakukan perawatan perianal tanpa

  Desain penelitian yang digunakan pada menggunakan minyak kelapa pada kelompok kontrol penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu dan pada kelompok perlakuan serta menganalisis (Quasy- Eksperiment). Populasi dalam penelitian ini pengaruh perawatan perianal dengan minyak kelapa adalah bayi diare di Puskesmas Gempol Kabupaten terhadap pencegahan terjadinya gangguan integritas Pasuruan sebanyak 40 responden. jaringan kulit perianal pada bayi diare.

  Sampel terpilih sebanyak 36 responden, akan Adapun hasil penelitian sebagai berikut: tetapi pada saat penelitian ada satu responden A. Karakteristik responden menolak meneruskan penelitian sehingga sampel

  1. Distribusi responden berdasarkan jenis kelamin. Jenis Kelamin menjadi 35 responden. Teknik sampling sampling 20 yang digunakan purposive sampling. 10 15 Variabel independen dalam penelitian ini 5 adalah perawatan perianal dengan minyak Laki- Perem Total Laki- Perem Total kelapa.Variabel dependen dalam penelitian ini adalah Jmh 10 7 17 10 8 18 gangguan integritas jaringan kulit perianal pada bayi diare.

  Keterangan: Dalam penelitian ini, digunakan instrument : Kelompok perlakuan. berupa kuesioner untuk mengumpulkan data : Kelompok kontrol. demografi yang terdiri dari 7 pertanyaan, dan lembar

  Gambar 1 observasi yang terdiri dari 11 item mengenai Dari gambar diatas dapat dijelaskan bahwa intergritas jaringan kulit bayi diare untuk mengetahui responden bayi laki-laki merupakan jumlah hasil dari eksperimen yang telah dilakukan. responden terbanyak pada kelompok perlakuan

  Dalam pelaksanaan penelitian ini dibantu oleh maupun pada kelompok kontrol. ibu bayi yang menjadi responden penelitian. Ibu bayi

  2. Distribusi responden berdasarkan usia tersebut diberikan penyuluhan terlebih dahulu Karakteristik Usia 20 sebelum melakukan perawatan perianal pada bayinya. 15 Perlengkapan perawatan perianal dan minyak kelapa 10 5 disediakan oleh peneliti. Perawatan perianal dilakukan 0-4 4-6 6-12 Total 0-3 4-6 6-12 Total setiap selesai buang air besar dan kedua kelompok jumlah 8 9 17 3 10 5 18 perlakuan maupun kontrol diobservasi setiap hari, selama tiga hari. Untuk responden rawat jalan

  Keterangan: diobservasi dengan kunjungan rumah. Setelah data : Kelompok perlakuan. terkumpul dari hasil observasi perawatan perianal : Kelompok kontrol. pada bayi diare dengan menggunakan minyak kelapa

  Gambar 2 maupun yang tanpa menggunakan minyak kelapa Dari diagram batang di atas, responden berumur 4- selama tiga hari, kemudian dilakukan uji statistik 6 bulan dan responden berumur 9-12 bulan sama Mann Whitney. besar pada kelompok perlakuan dan responden yang berusia 9-12 bulan merupakan responden

  Hasil Penelitian terbesar pada kelompok kontrol.

  Pada penyajian hasil data dibagi menjadi dua

  3. Distribusi responden berdasarkan susu yang bagian yaitu data umum yang menunjukkan dikonsumsi karekteristik responden dan variable yang diukur. Konsum si susu

  Pada data variable yang diukur menjelaskan 15 20 tentang keadaan integritas jaringan kulit perianal pada 10 bayi diare setelah dilakukan perawatan perianal pada 5 Asi Form Tdk total Asi Form Tdk total kelompok kontrol dan pada kelompok perlakuan Jumlah 7 10 17 5 13 18 dengan menggunakan minyak kelapa, keadaan integritas jaringan kulit perianal pada bayi diare

  Keterangan :

  Pengaruh Perawatan Perianal Dengan Minyak

56 Kelapa Terhadap Pencegahan Terjadinya

  Vol. 4 No. 2, 1 Juli – 31 Desember 2013 Gangguan Integritas Jaringan Kulit Perianal Pada

  urnal

  5 Dari gambar diatas dapat dijelaskan bahwa berdasarkan distribusi riwayat alergi terhadap produk perawatan bayi sebanyak 1 responden alergi terhadap lotion bayi pada kelompok perlakuan sedangkan pada kelompok kontrol tidak ada responden yang alergi terhadap produk perawatan bayi.

  : Kelompok kontrol. Gambar 8 Berdasarkan diagram diatas sebagian besar responden merupakan anak pertama pada kelompok perlakuan dan pada kelompok kontrol mayoritas responen merupakan anak kedua.

  Keterangan: : Kelompok perlakuan.

  Jumlah 8 5 2 2 17 6 8 2 2 Ke 18 Per ta du Ket iga > no Tot al Per ta Ke du Ket iga > no Tot al

  8. Distribusi responden berdasarkan urutan anak dalam keluarga 5 10 15 20 Urutan Anak Dalam Keluarga

  : Kelompok kontrol. Gambar 7 Berdasarkan diagram diatas dapat dijelaskan bahwa mayoritas ibu responden berpendidikan tamatan SLTA baik pada kelompok perlakuan maupun pada kelompok kontrol.

  Keterangan: : Kelompok perlakuan.

  Jumlah 2 14 1 17 2 15 1 SL 18 SD TP SL TA PT Td k Tot al SD SL TP SL TA PT Td k Tot al

  7. Distribusi responden berdasarkan pendidikan ibu responden 5 10 15 20 Pe ndidikan Ibu Re sponde n

  : Kelompok kontrol. Gambar 6 Dari gambar diatas sebanyak 2 responden mengalami demam berdarah pada kelompok perlakuan, sedangkan yang lain mengalami demam/ influenza. Sedangkan pada kelompok kontrol 1 responden pernah mengalami pneumoni dan 1 responden mengalami demam berdarah.

  6. Distribusi responden berdasarkan riwayat penyakit yang pernah dialami 5 10 15 Jumlah 20 Riwayat Sakit 15 2 17 16 2 Kul 18 Flu it lain- lain tdk per Tot al Flu Kul it lain- lain tdk per Tot al Keterangan: : Kelompok perlakuan.

  : Kelompok kontrol. Gambar

  : Kelompok kontrol. Gambar

  Keterangan : :Kelompok perlakuan.

  Jumlah 1 16 17 18 18 sab un bed ak lain- lain tdk ada tota l sab un bed ak lain- lain tdk ada tota l

  5. Distribusi responden berdasarkan riwayat alergi terhadap produk perawatan bayi. 5 10 15 20 Alergi Produk Perawatan Bayi

  4 Pada diagram diatas responden kelompok perlakuan mayoritas mengkonsumsi nasi dan tim pada sedangkan pada kelompok kontrol mayoritas responden pengkonsumsi tim.

  : Kelompok kontrol. Gambar

  : : Kelompok perlakuan.

  Keterangan

  Jumlah 4 5 5 3 17 5 9 4 Tim 18 Bub ur Nas i Lai n- tota l Bub ur Tim Nas i Lai n- tota l

  4. Distribusi responden berdasarkan makanan yang dikonsumsi 5 10 15 20 Makanan yang dikonsumsi

  3 Berdasarkan diagram diatas mayoritas responden mengkonsumsi susu formula baik pada kelompok perlakuan maupun pada kelompok kontrol.

57 Vol. 4 No. 2, 1 Juli – 31 Desember 2013 : Kelompok perlakuan.

  Integritas Jaringan Kulit Perianal Pada Bayi Diare Dengan Dehidrasi Sedang

  9. Derajat dehidrasi 10 12 4 6 8 Derajat Dehidrasi diare Setelah Dilakukan Perawatan Perianal Dengan Minyak Kelapa

2 Plk Kon Tot Plk Kon Tot Plk Kon Tot

  Jumlah uan trol al uan trol al uan trol al 6 6 12 6 6 12 6 5 11 Gambar 11 Berdasarkan diagram di atas terlihat bahwa pada bayi diare dengan dehidrasi sedang setelah dilakukan perawatan perianal, tidak terjadi

  Keterangan: gangguan integritas jaringan kulit perianal pada :Dehidrasi ringan. :Dehidrasi sedang bayi diare. Keadaan kulit perianal utuh tidak lecet maupun kemerahan. :Dehidrasi berat. .

  c. Integritas jaringan kulit perianal pada bayi Gambar 9 Berdasarkan diagram diatas dapat dijelaskan diare dengan dehidrasi berat setelah dilakukan perawatan perianal dengan bahwa jumlah responden pada dehidrasi ringan minyak kelapa. baik pada kelompok kontrol dan kelompok Integritas Jaringan Kulit Perianal Pada perlakuan sama, begitu juga pada dehidrasi sedang. Bayi Diare Dengan Dehidrasi Berat Setelah Dilakukan Perawatan Perianal Dengan Minyak Kelapa

  Pada dehidrasi berat responden terbesar pada kelompok perlakuan.

  B. Variable yang di ukur

  1. Integritas jaringan kulit perianal pada bayi diare Gambar 12 setelah dilakukan perawatan perianal dengan Berdasarkan diagram di atas setelah dilakukan minyak kelapa. perawatan perianal tidak terjadi gangguan

  a. Integritas jaringan kulit perianal pada bayi integritas jaringan kulit perianal. Keadaan kulit diare dengan dehidrasi ringan setelah perianal utuh tidak lecet maupun kemerahan. dilakukan perawatan perianal dengan minyak kelapa. Integritas Jaringan Kulit Perianal Pada Setelah Dilakukan Perawatan Perianal Bayi Diare Dengan Dehidrasi Ringan

  2. Integritas jaringan kulit perianal pada bayi diare Dengan Minyak Kelapa setelah dilakukan perawatan perianal tanpa menggunakan minyak kelapa.

  a. Integritas jaringan kulit perianal pada bayi diare dengan dehidrasi rendah setelah dilakukan perawatan perianal tanpa menggunakan minyak kelapa. Gambar 10 Integritas Jaringan Kulit Perianal Pada Bayi Diare Dengan Dehidrasi Ringan

  Berdasarkan diagram di atas terlihat bahwa Setelah Dilakukan Perawatan Perianal Tanpa Minyak Kelapa pada bayi diare dengan dehidrasi ringan setelah dilakukan perawatan perianal, tidak terjadi gangguan integritas jaringan kulit perianal pada bayi diare. Keadaan kulit perianal utuh tidak lecet maupun kemerahan.

  Gambar 13

  b. Integritas jaringan kulit perianal pada bayi Berdasarkan diagram di atas terlihat bahwa diare dengan dehidrasi sedang setelah pada bayi diare dengan dehidrasi ringan setelah dilakukan perawatan perianal dengan dilakukan perawatan perianal tidak terjadi minyak kelapa. gangguan integritas jaringan kulit perianal pada bayi diare. Keadaan kulit perianal utuh tidak lecet maupun kemerahan.

  Pengaruh Perawatan Perianal Dengan Minyak

58 Kelapa Terhadap Pencegahan Terjadinya

  Vol. 4 No. 2, 1 Juli – 31 Desember 2013 Gangguan Integritas Jaringan Kulit Perianal Pada

  10

  1

  1

  1

  1

  b. Integritas jaringan kulit perianal pada bayi

  11

  1

  1

  1

  1

  diare dengan dehidrasi sedang setelah

  12

  1

  1

  1

  1

  dilakukan perawatan perianal tanpa minyak

  13

  1

  1

  1

  3 kelapa. Integritas Jaringan Kulit Perianal Pada Setelah Dilakukan Perawatan Perianal Bayi Diare Dengan Dehidrasi Sedang Tanpa Minyak Kelapa

  14

  1

  1

  1

  3

  15

  1

  1

  1

  3 50% 50% Tidak terjadi Gangguan Gangguan Ringan

  16

  1

  1

  1

  2

  17

  1

  1

  1

  2

  18

  1

  2 Uji test Mann withney Asymp Sig (2 tailed)=0,001

  Gambar 14 Berdasarkan diagram di atas terlihat bahwa

  Tabel 1 pada bayi diare dengan dehidrasi sedang setelah Berdasarkan tabel diatas dan perhitungan dengan dilakukan perawatan perianal tanpa minyak uji test mann withney didapatkan asymp sig (2 kelapa, 3 responden mengalami ganguan tailed) adalah 0,001 atau probabilitas di bawah integritas jaringan kulit perianal ringan. 0,05 (0,001 < 0,05), maka H1 diterima atau ada

  c. Integritas jaringan kulit perianal pada bayi pengaruh perawatan perianal dengan minyak diare dengan dehidrasi berat setelah kelapa terhadap pencegahan terjadinya gangguan dilakukan perawatan perianal tanpa minyak integritas jaringan kulit perianal pada bayi diare. kelapa Gangguan Integritas Jaringan Kulit Perawatan Perianal Tanpa Minyak Dehidrasi Berat Setelah Dilakukan Perianal pada Bayi Diare Dengan Kelapa Gangguan Ringan Pembahasan 50% 50% Gangguan Berat Berdasarkan hasil penelitian pada bayi diare yang dilakukan perawatan perianal dengan menggunakan minyak kelapa, pada rawat inap maupun rawat jalan di Puskesmas Gempol Kabupaten Pasuruan,

  Gambar 15 menunjukkan bahwa responden pada diare dengan Berdasarkan diagram di atas terlihat bahwa dehidrasi ringan, diare dengan dehidrasi sedang dan pada bayi diare dengan dehidrasi sedang setelah diare dengan dehidrasi berat tidak mengalami dilakukan perawatan perianal tanpa minyak gangguan integritas jaringan kulit perianal karena kelapa, 3 responden mengalami ganguan minyak kelapa merupakan salah satu bahan yang integritas jaringan kulit perianal ringan dan 3 dapat digunakan untuk perawatan perianal. Minyak responden mengalami gangguan integritas kelapa dapat berfungsi sebagai lotion untuk jaringan kulit perianal berat. melindungi kulit dari tinja dan asam laktat (Ngastiyah,

  3. Pengaruh perawatan perianal dengan minyak 2005). Menurut (Joseph Mercola dan Rachael Droege, kelapa terhadap pencegahan terjadinya 2006) minyak kelapa mempunyai kandungan yang gangguan integritas jaringan kulit perianal pada belum tentu terdapat dalam minyak maupun lotion bayi diare lainnya. Minyak kelapa mengandung asam laurat dan

  No. Perlakuan Kontrol

  asam kaprilat yang dapat berfungsi sebagai pelindung

  Respon Pre Post Pre Post

  dan perawat kulit (berfungsi sebagai anti jamur, dan

  den 1.

  1

  1

  1

  1

  anti bakteri). Minyak ini bagus untuk kulit bayi,

  2

  1

  1

  1

  1

  terutama untuk melindungi dari ruam. Kandungan

  3

  1

  1

  1

  1

  vitamin E yang ada dalam minyak kelapa dapat

  4

  1

  1

  1

  1

  mengembalikan keremajaan kulit dengan

  5

  1

  1

  1

  1

  menanggalkan sel-sel luar kulit yang mati dan mampu

  6

  1

  1

  1

  1

  bertindak sebagai penghalang radikal bebas. Minyak

  7

  1

  1

  1

  2

  kelapa akan meresap jauh kedalam kulit untuk

  8

  1

  1

  1

  2

  9

  1

  1

  1

  2

59 Vol. 4 No. 2, 1 Juli – 31 Desember 2013

  urnal Pengaruh Perawatan Perianal Dengan Minyak Kelapa Terhadap Pencegahan Terjadinya Gangguan Integritas Jaringan Kulit Perianal Pada

  menguatkan jaringan ikat sehingga kulit menjadi kuat, lembut tidak kendur dan tidak berkerut.

  Menurut (Nani Soraya, 2006) minyak kelapa dapat digunakan sebagai pelembut dan pelembab alami kulit karena dibuat tanpa penambahan bahan kimia. Sifat seperti ini yang tidak dimiliki oleh lotion/ krim pelindung kulit yang dijual bebas. Pemakaian lotion/ krim yang dijual secara komersial kebanyakan mengandung alkohol, pewangi sintetik dan minyak mineral yang sering menimbulkan alergi pada kulit yang sensitif. Lotion dan krim kulit komersil ini mengandung kadar air yang tinggi sehingga cepat terserap oleh kulit yang kering. Akibatnya kulit menjadi lembut dan lembab. Namun, keadaan ini tidak berlangsung lama karena air yang ada dalam lotion menguap dan akhirnya kulit menjadi kering kembali. Sedangkan hasil penelitian pada bayi diare yang dilakukan perawatan perianal tanpa menggunakan minyak kelapa baik di rawat inap maupun di rawat jalan selama tiga hari di Puskesmas Gempol Kabupaten Pasuruan, tiga responden diare dengan dehidrasi sedang mengalami gangguan integritas jaringan kulit perianal ringan. Gangguan integritas tersebut muncul pada hari ke dua. Di sekitar kulit anus mulai merah dan ada yang mulai lecet. Sedangkan tiga responden pada diare dengan dehidrasi berat mengalami gangguan integritas jaringan kulit perianal ringan dan tiga responden lagi mengalami gangguan integritas jaringan kulit perianal berat. Gangguan integritas tersebut muncul pada hari ke dua dan ketiga. Tiga responden yang sebelumnya mengalami gangguan integritas jaringan kulit perianal ringan menjadi gangguan integritas jaringan kulit perianal berat. Di sekitar kulit anus mulai merah dan ada yang mulai lecet, dan pada hari ketiga mulai meluas kearah pantat berupa kulit kemerahan. Hal ini terjadi akibat seringnya berak-berak dan adanya asam laktat dalam tinja dapat menyebabkan iritasi dan lecet pada anus dan sekitarnya (Ngastiyah, 2005). Kulit bayi yang lebih tipis dari kulit orang dewasa juga mempengaruhi terjadinya gangguan integritas jaringan kulit perianal, sehingga mudah terjadi iritasi ketika kontak langsung dengan tinja yang asam (KSDI, 2006).

  Keadaan seperti ini sering terjadi pada pasien bayi dengan diare karena perawat terkadang kurang memperhatikan masalah tersebut. Perawat juga kurang aktif untuk memberikan informasi tentang gangguan integritas jaringan kulit perianal. Keadaan seperti ini baru mendapat respon dari perawat, ketika ibu pasien melaporkan keadaan kulit perianal yang lecet.

  Berdasarkan hasil penelitian tersebut maka penting sekali dilakukan perawatan perianal pada bayi diare, terutama pada bayi diare berat. Dengan dilakukannya perawatan tersebut, maka kulit bayi terlindungi dari tinja yang kontak langsung dengna kulit serta sifatnya makin lama makin asam.

  Kesimpulan

  1. Integritas jaringan kulit perianal pada bayi diare sebelum dilakukan perawatan perianal pada kelompok perlakuan maupun kelompok kontrol utuh/ tidak lecet.

  2. Gangguan Integritas jaringan kulit perianal pada bayi diare dapat terjadi, terutama pada bayi diare dengan dehidrasi sedang dan berat yang tidak mendapat perawatan perianal dengan minyak kelapa.

  3. Ada pengaruh perawatan perianal dengan minyak kelapa terhadap pencegahan terjadinya gangguan integritas jaringan kulit perianal pada bayi diare karena minyak kelapa mengandung asam laurat dan asam kaprilat yang berfungsi sebagai pelindung dan perawat kulit serta vitamin E yang berfungsi mengembalikan keremajaan kulit.

  Saran

  Pada perawat yang bekerja di Puskesmas Gempol Kabupaten Pasuruan sebaiknya mulai menyarankan pada orang tua bayi yang diare, terutama pada bayi diare berat untuk melakukan perawatan perinal dengan menggunakan minyak kelapa setiap kali bayi setelah BAB.

DAFTAR PUSTAKA

  Andy Nur Alamsyah. (2006). Virgin Coconut Oil: Minyak Penakluk Aneka Penyakit. Depok: Agro Media Pustaka, hal:15-17.

  Arikunto. (2000). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta, hal:115-120.

  Badan POM. (2006). Virgi Coconut Oil. Naturakos. 1 Mei.

60 Vol. 4 No. 2, 1 Juli – 31 Desember 2013

  urnal

  Notoatmodjo, Sokidjo (2005). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta, hal: 19-20. Pilliteri (2002). Buku Saku Kesehatan Ibu dan Anak.

  Filsafat Ilmu Kedokteran. Surabaya: GRAMIK FKUA, hal: 78.

  Yogyakarta: Andi Yogyakarta, hal:134. Soeparto Suryadi, & Taat Putra, & Harjanto (2005).

  Suharyono (ed). (1999). Gastroenterologi Anak Praktis. Jakarta: FKUI, hal: 56. Sulaiman Wahid (2005). Statistik Non Parametrik: Contoh kasus dan pemecahannya dengan SPSS.

  Sudaryat Suratmojo (ed). (2005). Kapita Selekta Gastroenterologi Anak. Jakarta: Sagung Seto, hal: 7.

  Jakarta: EGC, hal: 1. Soraya Noni (2006). Cantik dengan VCO. Depok: Agro Media, hal: 19-20.

  Versi 11.5. Jakarta: Elek Media Komputindo, hal: 425. Soepardan Suryani (2004). Panduan Perawatan Bayi Sakit. Jakarta: Puspaswara, hal: 8. Soeparman dan Sarwono Waspandji (1990). Ilmu Penyakit Dalam Jilid II. Jakarta: FKUI, hal:159. Soetjiningsih (1998). Tunbuh Kembang Anak.

  Santoso, Singgih (2005).Mengatasi Berbagai Masalah Statistik dengan SPSS

  Bandung: Pioner jaya, hal:17. Soegito Lestari (2002). Perawatan Kulit pada Bayi dan Balita. Jakarta: FKUI, hal: 23.

  Ragawaluya, Bisma (2001). Gangguan Penyakit Kulit.

  Kesehatan Terhadap Perubahan Perilaku Ibu Dalam Pemberian Nutrisi Bayi Usia 6-12 Bulan Di Desa Tambak Ploso Kecamatan Turi Kabupaten Lamongan. Tidak dipublikasikan Riset S1 PSIK FK UNAIR.

  Sekresi Sindroma Diare. Surabaya: GRAMIK FKUA, hal: 78. Purbowati, Liza (2005). Pengaruh Pendidikan

  Jakarta: Arcan, hal:14. Pitono Soeparto dkk. (1999). Gangguan Absorbsi-

  Jakarta: EGC, hal: 134. Paula Kelly. (2002). Bayi Anda Tahun Pertama.

  Nursalam, & Siti Pariani (2000). Pendekatan Praktis Metodologi Riset Keperawatan. Jakarta: Sagung Seto, hal: 65.

  Baerlina, & Herley Novarianto. (2005). Pembuatan dan Pemanfaatan Minyak Kelapa Murni.

  Nursalam (2003). Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika, hal: 89-97.

  Nursalam, & Susilaningrum, &Utami (2005). Asuhan Keperawatan Bayi dan Anak untuk Perawat dan Bidan.Jakarta: Salemba Medika, hal:36-37.

  Jakarta: Arcan, hal:81. Ngastiyah (2005). Perawatan Anak Sakit. Jakarta: EGC, hal: 223-233.

  Jakarta: Media Auskulapius FKUI, hal: 470. Neilson Joan (1993). Perawatan Bayi Tahun Pertama .

  Minyak Kelapa. http// www.yahgovco.worldpress.com. Tanggal 24 jam 14.10. KSDAI (2006). Penanganan Eksim pada Bayi dan Anak. Jakarta: FKUI, hal: 57. Mansjoer, Arif (2000). Kapita Selekta Kedokteran.

  Gempur Penyakit dengan VCO. Depok: Argo Media, hal: 22. Jenny, Sr .(2006). Perawatan Masa Nifas Ibu dan Bayi. Jakarta: Sahabat Setia, hal: 91-93. Joseph mercola dan Rachael Droege (2006) Khasiat

  J. Kuncoro Sukartin, & Maloedin Sitanggang. (2006).

  Hasan, & Alatas (ed). (2002). Buku Kuliah Ilmu Kesehatan Anak. Jakarta: Infomedika, hal: 283- 286.

  Merawat Bayi. Jakarta: Dian Rakyat, Iin S.(2004).Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu tentang Gangguan Integritas Jaringan Kulit Perianal pada Anak Diare dengan Terjadinya Gangguan Integritas Jaringan Kulit Perianal di Ruang Menular Anak RSU Dr. Soetomo Surabaya.Tidak dipublikasikan Riset DIV Perawat Pendididk PSIK FK UNAIR.

  Dasar-dasar Riset Keperawatan. Jakarta: EGC, hal: 169. Fenwick, Elizabeth (2004). 101 Tips Terpenting

  Jakarta: EGC, hal: 737. Dorothy Young Brockopp dan Marie Tolsma. (2000).

  Burn, & Grove. (1993). The Practice Of Nursing Research Conduct, Critiques and Utilization 2nd ed Philadelphia: WB Saunders Company Carpenito. L. J (2000). Diagnosa keperawatan.

  Jakarta: Swadaya, hal: 19-22. Behrman & Kliesman & Arwin, (2000). Ilmu Kesehatan Anak. Jakarta: EGC, hal: 1073.