STUDI STATUS DEPRESI PADA LANSIA
STUDI STATUS DEPRESI PADA LANSIA
Suryono
Dosen Akper Pamenang Pare – Kediri
Proses menua yang dialami lansia mengakibatkan berbagai perubahan fisik, mental, dan emosional seiring dengan bertambahnya usia. (Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mengidentifikasi lansia sebagai kelompok masyarakat yang mudah terserang kemunduran fisik dan mental, masalah mental yang sering terjadi seperti: emosi labil, mudah tersinggung, mudah merasa di remehkan, perasaan kehilangan dan tidak berguna. Lansia dengan masalah tersebut menjadi rentan mengalami gangguan psikis, terutama depresi. Depresi sendiri merupakan suatu perasaan sedih dan pesimis yang berhubungan dengan suatu penderitaan, dapat berupa serangan yang ditujukan pada diri sendiri atau perasaan marah yang dalam. Biasanya ditandai oleh kesedihan, harga diri rendah, rasa bersalah, putus asa, perasaan kosong. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk Mengetahui Gambaran Status Depresi yang terjadi Lansia di Dusun Margomulyo Desa Puncu
Desain penelitian yang digunakan adalah Deskriptif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh lansia di Dusun Margomulyo Desa Puncu, adapun pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah dengan tehnik
purposive sampling dengan jumlah 55 lansia. Data diolah dengan analisis deskriptif dan disajikan dalam bentuk
diagram..Hasil penelitian menunjukkan bahwa Tingkat depresi yang dialami 55 lansia di Dusun Margomulyo Desa Puncu adalah: 19 responden (35%) tidak mengalami depresi, 32 responden (58%) mengalami depresi ringan dan 4 responden (7%) mengalami depresi sedang/berat.
Dari hasil penelitian tersebut maka disarankan agar para lansia untuk mengetahui dan memahami masalah yang terjadi terutama masalah-masalah psikis yang dialami.. Juga untuk orang disekitar lansia agar memberi dukungan kepada lansia agar masalah-masalah yang sudah ada tidak semakin berat.
Kata Kunci : Depresi Lansia, Lansia
Latar Belakang seperti: emosi labil, mudah tersinggung, mudah merasa
Lanjut usia adalah bagian dari proses tumbuh di remehkan, perasaan kehilangan dan tidak berguna.kembang. Manusia tidak secara tiba-tiba menjadi Lansia dengan masalah tersebut menjadi rentan tua, tetapi berkembang dari bayi, anak-anak, dewasa mengalami gangguan psikis, terutama depresi. Depresi dan akhirnya menjadi tua. Hal ini normal, dengan pada lanjut usia terus menjadi masalah kesehatan mental perubahan fisik dan tingkah laku yang dapat yang serius meskipun pemahaman tentang penyebab diramalkan yang terjadi pada semua orang saat depresi dan perkembangan pengobatan farmakologis mereka mencapai usia tahap perkembangan sudah sangat maju. kronologis tertentu. Lansia merupakan proses alami Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) dalam yang ditentukan oleh Tuhan Yang Maha Esa. Azizah (2011), menunjukkan bahwa pada tahun 2010 Semua orang akan mengalami proses menjadi tua jumlah lansia di Indonesia 23.992.553 jiwa (9,77%). dan masa tua merupakan masa hidup manusia yang Sedangkan jumlah lansia di Jawa Timur pada tahun terakhir. Dimasa ini seseorang mengalami 2010 sebesar 2.971.004 jiwa. Prevalensi depresi pada kemunduran fisik, mental dan sosial secara bertahap lansia tinggi sekali, sekitar 12-36%. Depresi menyerang (Azizah, 2011). (Organisasi Kesehatan Dunia 10-15% lansia 65 tahun keatas. Berdasarkan survei (WHO) dalam Muhammad, 2010) telah peneliti pada tanggal 29 September 2012 di Dusun mengidentifikasi lansia sebagai kelompok Margomulyo Desa Puncu Kabupaten Kediri terdapat masyarakat yang mudah terserang kemunduran fisik 123 lansia. Dengan metode wawancara dari 10 orang dan mental, masalah mental yang sering terjadi
Studi Status Depresi Pada Lansia...
Vol. 4 No. 2, 1 Juli – 31 Desember 2013
J urnal AKP
yang diambil adalah sebagian populasi lansia yang ada di Dusun Margomulyo Desa Puncu, dengan sejumlah 55 responden, berdasarkan kriteria inklusi dan kriteria eksklusi. Pada penelitian ini tekhnik sampling yang digunakan adalah Purposive sampling. Analisis data dilakukan melalui tahapan pemeriksaan data (editing), proses pemberian identitas data (coding), tabulating dan
Tabel 3. Tabulasi Karakteristik responden berdasarkan tingkat pendidikan
c. Karakteristik responden berdasarkan tingkat pendidikan
Dari tabel diatas diketahui 38 responden (69%) berjenis kelamin perempuan, sedangkan 17 responden (31%) berjenis kelamin laki-laki.
2 Perempuan 38 69% Jumlah 55 100%
1 Laki-laki 17 31%
Tabel 2. Tabulasi Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin No Jeenis Kelamin Jumlah Prosentase
b. Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin
Dari tabel diatas diketahui bahwa 29 responden (53%) berumur 60-65 tahun, 15 responden (27%) berumur 66-70 tahun dan 11 responden (20%) berumur 71-74 tahun.
1 60-65 tahun 29 53% 2 66-70 tahun 15 27% 3 71-74 tahun 11 20% Jumlah 55 100%
Hasil Penelitian Tabel 1. Tabulasi Karakteristik responden berdasarkan usia No Usia Jumlah Prosentase
scoring . Analisis statistik menggunakan analisis statistik deskriptif.
ada di Dusun Margomulyo Desa Puncu yang berjumlah 123 lansia . Dalam penelitian ini sampel
lansia di Dusun Margomulyo terdapat 4 lansia yang teridentifikasi mengalami depresi.
Kabupaten Kediri, adapun waktu penyelesaian penelitian yaitu bulan Maret 2013. Populasi penelitian ini adalah semua lansia yang
Desa Puncu
Penelitian diselenggarakan di Dusun Margomulyo
Desain penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah desain diskriptif. Variabel penelitian ini adalah variabel tunggal, yaitu Gambaran Status Depresi Pada Lansia.
Metode Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran status depresi yang terjadi lansia di Dusun Margomulyo Desa Puncu.
Tujuan
Berdasarkan uraian latar belakang di atas dapat dirumuskan permasalahan penelitian sebagai berikut: “Bagaimanakah gambaran status depresi pada lansia di Dusun Margomulyo Desa Puncu ?”
Rumusan Masalah
Masalah-masalah mental bukanlah merupakan bagian dari penuaan yang normal. Pemberi perawatan kesehatan, anggota keluarga, teman- teman lansia itu sendiri dapat memusatkan perhatian pada terjadinya masalah-masalah mental. Bagian dari masalah tersebut adalah adanya sikap terhadap penuaan yang terdapat dalam masyarakat, berdasarkan pada pengetahuan yang kurang dan direfleksikan dengan rasa hormat yang kurang pada lansia. Lansia dapat mengalami berbagai perubahan fisik, mental, dan emosional seiring dengan bertambahnya usia mereka, tetapi adanya bantuan dan dukungan dari keluarga, teman-teman dan pemberi pelanyanan kesehatan. Maka sebagian masalah mental dan emosional yang berat dapat dicegah (Azizah, 2011). Di perlukan dukungan dari keluarga sehingga dapat membantu lansia dalam menyelesaikan masalah ini. Apabila ada dukungan, rasa percaya diri akan bertambah dan memotivasi untuk menghadapi masalah yang terjadi. Dari uraian di atas peneliti tertarik untuk meneliti “Gambaran Status Depresi Pada Lansia di Dusun Margomulyo Desa puncu”.
Proses menua yang dialami lansia menyebabkan mereka mengalami berbagai macam perasaan seperti sedih, cemas, kesepian dan mudah tersinggung, perasaan tersebut merupakan masalah kesehatan jiwa yang terjadi pada lansia (Maryam ,2008). Dengan berubahnya penampilan, menurunnya fungsi panca indra menyebabkan lanjut usia merasa rendah diri, mudah tersinggung dan merasa tidak berguna lagi. Gejala-gejala depresi sering berhubungan dengan penyesuaian yang terhambat terhadap kehilangan dalam hidup dan stressor. Stressor pencetus seperti pensiun yang terpaksa, kematian pasangan, kemunduran kemampuan atau kekuatan fisik dan kemunduran kesehatan serta penyakit fisik, kedudukan sosial, keuangan, penghasilan dan rumah tinggal sehingga mempengaruhi rasa aman lansia dan menyebabkan depresi (Friedman) dalam Azizah (2011)
21 Vol. 4 No. 2, 1 Juli – 31 Desember 2013
berat (Azizah, 2011). Hal ini dapat dipengaruhi oleh
No Tingkat Frekuensi % Pendidikan
penurunan fungsi tubuh, kesehatan umum dan status.
1 SD 39 71%
Salah satu dampak depresi adalah resiko bunuh diri
2 SMP 11 20%
baik itu secara langsung maupun tidak. Stressor
3 SMA 2 4%
4 PT 3 5%
pencetus seperti pensiun yang terpaksa, kematian
Jumlah 55 100%
pasangan, kemunduran kemampuan atau kekuatan fisik dan kemunduran kesehatan serta penyakit fisik, Dari tabel diatas diketahui bahwa 39 responden kedudukan sosial, keuangan, penghasilan dan rumah
(71%) adalah SD, 11 responden (20%) adalah SMP, tinggal sehingga mempengaruhi rasa aman lansia dan 2 responden (4%) adalah SMA dan 3 responden menyebabkan depresi (Friedman) dalam Azizah (2011). (5%) adalah PT.
Menurut beberapa teori penyebab depresi diantaranya:
d. Karakteristik responden berdasarkan pekerjaan
Tabel 4. Tabulasi Karakteristik responden berdasarkan pekerjaan
Menurut model perilaku mengasumsi penyebab depresi
No Pekerjaan Frekuensi % terletak pada kurangnya keinginan positif dalam
1 Pedagang 23 42%
berinteraksi dengan lingkungan dan lansia cenderung
2 Petani 28 51%
lebih suka berdiam diri dirumah dari pada berinteraksi
3 Pensiun 1 2%
di luar rumah. Teori kehilangan objek, trauma
4 Lain-lain 3 5% Jumlah 55 100%
perpisahan individu dengan benda atau yang sangat berarti, pada saat lansia mengalami kahilangan seperti Dari tabel diatas diketahui bahwa 28 responden kehilangan pasangan hidupnya dan belum dapat
(51%) bekerja sebagai petani, 23 responden (42%) menerimanya maka kemungkinan lansia tersebut dapat bekerja sebagai pedagang, 1 responden (2%) adalah mengalami depresi. Menurut model ketidakberdayaan pensiunan, dan 3 responden (5%) pekerjaan menunjukkan bahwa bukan semata-mata trauma responden yang lain. menyebabkan depresi tapi keyakinan bahwa seorang
e. Status Depresi Lansia Di Dusun Margomulyo tidak mempunyai kendali terhadap hasil yang penting Desa Puncu Kabupaten Kediri dalam kehidupannya, hal ini dialami lansia karena pada
Tabel 5. Status depresi Lansia Di Dusun Margomulyo Desa Puncu Kabupaten Kediri
lansia tentu akan mengalami penurunan fungsi sehingga
No Depresi Frekuensi % kemampuan tubuh mengalami penurunan dengan
1 Tidak Depresi 19 36%
adanya penurunan fungsi tubuh tentunya akan berdampak pula pada penurunan kemampuan fisik
3 Depresi Sedang 4 13%
tubuh sehingga mungkin lansia mengalami gangguan
4 Depresi Berat 4 13% Jumlah 55 100% harga diri..
Dari hasil penelitian diketahui sebanyak 38 Dari tabel diatas diketahui bahwa 32 responden responden (69%) berjenis kelamin perempuan dan
(58%) mengalami depresi ringan, 19 responden sebagian besar responden berusia antara 60-65 tahun (36%) tidak mengalami depresi dan 4 responden sebanyak
29 responden (53%). Depresi dapat (13%) mengalami depresi sedang dan berat dipengaruhi oleh jenis kelamin dan pada wanita lebih banyak mengalami depresi, mungkin karena wanita
Pembahasan
cenderung memendam masalah yang sedang dialami Berdasarkan table 5 diketahui bahwa sebagian jadi mudah untuk tergangguanya emosi sehingga besar responden mengalami depresi ringan yaitu banyak yang mengalami depresi, serta adanya sebanyak 32 responden (58%), responden yang penurunan fungsi fisik dan peran. Hasil penelitian juga tidak mengalami depresi sebanyak 19 responden mengindikasikan bahwa wanita lebih banyak yang (36%) dan responden yang mengalami depresi mengalami depresi di banding laki-laki yaitu sekitar 1 : sedang dan berat sebanyak 4 responden (13%).
6,5. Dan 17 responden (31%) berjenis kelamin laki-laki, Depresi adalah gangguan alam perasaan yang sebagian besar pekerjaan responden sebagai petani yaitu ditandai oleh kesedihan, harga diri rendah, rasa sebanyak 28 responden (51%) dan pedagang sebanyak bersalah, putus asa, perasaan kosong (Kelliat) dalam 23 responden (42%). Laki-laki dapat mengalami depresi Azizah (2011). Depresi dapat di kategorikan mungkin dikarenakan penurunan finansial, karena menjadi depresi ringan, depresi sedang dan depresi pendapatan yang di dapat tidak sebanyak yang didapat
Vol. 4 No. 2, 1 Juli – 31 Desember 2013 Studi Status Depresi Pada Lansia ...
DAFTAR PUSTAKA
Penelitian .Jakarta:PT Rineka Medika
Notoatmodjo, Soekidjo. (2010). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta. Satria. (2011). Dampak Depresi Pada Lanjut Usia. http//:Dampak Depresi Pada Lanjut Usia.htm (download: 16 April 2013 Pukul 11.00 WIB)
Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.
Nursalam. (2008). Konsep dan Penerapan Metodologi
Geriatrik Ed.3. Jakarta: EGC
Nugroho, Wahjudi. (2008). Keperawatan Gerontik dan
lanjut Dengan Pendekatan Asuhan Keperawatan . Jakarta: Salemba Medika.
Noorkasiani, S.Tamher. (2011). Kesehatan Usia
Kesehatan Harian Untuk Lansia. Yogyakarta: Tunas Publishing.
Azizah, Lilik Ma’rifatul. (2011). Keperawatan Lanjut Usia, Ed.1. Yogyakarta: Graha Ilmu. Bandiyah, Siti. (2009). Lanjut Usia dan Keperawatan Gerontik. Yogyakarta: Muha Medika. Maryam, R.Siti. dkk. (2008). Mengenal Usia Lanjut dan Perawatannya. Jakarta: Salemba Medika. Muhammad, Najamuddin. (2010). Tanya Jawab
23 Vol. 4 No. 2, 1 Juli – 31 Desember 2013
J urnal AKP
saat muda dulu, hal tersebut mungkin disebabkan karena fisik yang tak lagi muda. Umur juga dapat mempengaruhi tingkat depresi pada lansia, hasil penelitian menunjukkan bahwa rentang usia 60-65 lebih banyak mengalami depresi yaitu sekitar 3 : 1,5 dengan rentang usia 66-70 , hal ini mungkin karena pada usia tersebut masih memasuki lansia awal sehingga lansia kemungkinan belum bisa menerima dengan keadaan yang ada seperti penurunan fungsi. Menurut pendapat peneliti terjadinya depresi yang dialami oleh lansia di dusun Margomulyo Desa Puncu selain dipengaruhi usia dan jenis kelamin juga dipengaruhi oleh pendidikan lansia yang sebagian besar berpendidikan SD dimana diketahui apabila pendidikan seseorang rendah maka seseorang akan salah mempersepsikan sesuatu yang diterima sehingga timbulnya depresi akan lebih dominan.
Memberikan dukungan terhadap kegiatan yang dilakukan. Sehingga dengan dukungan yang diberikan oleh keluarga di harapkan lansia mampu menghadapi masalah yang sedang dihadapi.
6. Bagi Keluarga Disarankan bagi keluarga untuk lebih memperhatikan lansia dengan masalah-masalah psikis.
5. Bagi Instansi Pelayanan Kesehatan Disarankan agar instansi pelayanan kesehatan mampu memberikan perhatian pada lansia dengan mengadakan kegiatan posyandu lansia secara rutin. Sehingga diharapkan dengan adanya posyandu lansia bisa mengatasi atau mengurangi masalah- masalah yang dialami lansia baik kesehatan fisik maupun mental.
4. Bagi Tempat yang di teliti Disarankan untuk lebih meningkatkan dalam memberikan pelayanan pada para lansia tidak hanya fisiknya namun psikisnya juga. Dan diharapkan bisa menjadi bahan masukan untuk lebih memperhatikan lansia dengan masalah-masalah yang dihadapi.
3. Bagi Peneliti Lain Disarankan agar peneliti selanjutnya mengadakan penelitian serupa tentang depresi lansia Karena pada uji coba ini peneliti masih belum mempunyai pengalaman dalam melakukan penelitian.
2. Responden Disarankan pada lansia untuk mengetahui dan memahami masalah yang terjadi terutama masalah-masalah psikis yang dialami. Dan dapat di jadikan konseling kepada petugas kesehatan tentang kesehatan jiwa lansia.
1. Institusi Pendidikan Disarankan agar institusi pendidikan dapat meningkatkan mutu pendidikan khususnya dalam pembelajaran ilmu keperawatan Gerontologi, dan hasil penelitian ini dapat di jadikan wacana baru untuk mengembangkan ilmu gerontik.
Saran
Status depresi yang dialami 55 lansia di Dusun Margomulyo Desa Puncu Kabupaten Kediri adalah 19 responden (36%) tidak mengalami depresi, 32 responden (58%) mengalami depresi ringan dan 4 responden (13%) mengalami depresi sedang dan berat.
Kesimpulan
Arikunto Arikunto,Suharsimi. (2010).Prosedur Suyanto. (2011). Metodologi dan Aplikasi Tamsuri, Anas. (2008). Riset Keperawatan. Kediri: Penelitian Keperawatan. Yogyakarta: Pamenang Press.
Muha Medika.
Vol. 4 No. 2, 1 Juli – 31 Desember 2013 Studi Status Depresi Pada Lansia ...