PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK, DEMONSTRASI, GAYA BELAJAR UNTUK HASIL BELAJAR BAHASA INGGRIS KELAS XI Jodiana Kusilawati

  JMP Online Vol 2, No. 6, 566-572. © 2018 Kresna BIP.

  Jurnal Mitra Pendidikan (JMP Online) e-ISSN 2550-0481

   p-ISSN 2614-7254

  PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK, DEMONSTRASI, GAYA BELAJAR UNTUK HASIL BELAJAR BAHASA INGGRIS KELAS XI 1) 2) 3) Jodiana Kusilawati , Iskandar Wiryokusumo , Djoko Adi Walujo 1) 2) SMK Negeri 7 Surabaya , SMK Wachid Hasyim 2 Surabaya , 3) Universitas PGRI Adi Buana Surabaya

  INFORMASI ARTIKEL ABSTRAK

  Dikirim : 30 Juni 2018 Tujuan penelitian ini untuk mengetahui Revisi pertama : 03 Juli 2018 peningkatan hasil belajar siswa dengan menggunakan Diterima : 04 Juli 2018 model pembelajaran Project based learning, demonstrasi Tersedia online : 06 Juli 2018 dan gaya belajar dengan mata pelajaran bahasa inggris. Penelitian ini dilakukan untuk memperbaiki nilai tugas yang kurang bagus untuk mata pelajaran bahasa inggris. Kata Kunci : Pembelajaran berbasis Proyek, Demonstrasi, Gaya belajar, dan peneliti memakai model project based learning untuk hasil menyempurnakan nilai tugas para siswa. Model pembelajaran berbasis proyek adalah model pembelajaran yang menitikberatkan siswa melakukan tugas proyek

  Email sebagai penilaian tugas akhir. Dan model pembelajaran berbasis Demonstrasi adalah model pembelajaran yang menitikberatkan siswa melakukan demonstrasi sebagai penilaian tugas akhir.

  Model pembelajaran berbasis proyek dan model pembelajaran demonstrasi menghasilkan skor yang baik, dan Model tersebut terkait dengan gaya belajar siswa dan hasil belajar siswa. Penelitian ini dilaksanakan di dua sekolah SMK Negeri 7 Surabaya dan SMK Wachid Hasyim

  2 Surabaya. Penelitian ini menggunakan teknik sampel penuh untuk semua anggota responden dengan total 143 siswa. Penelitian ini menggunakan pre-test dan post-test. Hasil penelitian ini diperoleh dengan data sebagai berikut:skortertinggi gaya belajar kinestetik adalah 26,62 yang dapat mempengaruhi hasil belajar. Skor minimum model pembelajaran berbasis proyek adalah 80, skor maksimalnya 85. Skor minimum model pembelajaran demonstrasi 65, skor maksimumnya 80. Hasilnya adalah peningkatan signifikan model pembelajaran berbasis

Proyek dan Demonstrasi.

  PENDAHULUAN Latar Belakang

  Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan sekolah yang menitikberatkan pencapaian kompetensi keterampilan Ini sesuai dengan Permendiknas No. 20 tahun 2003 Pasal 15, Pendidikan Kejuruan adalah pendidikan kejuruan yang mempersiapkan siswa terutama untuk bekerja di bidang tertentu. Pendidikan kejuruan terdiri dari Sekolah Menengah Kejuruan dan Madrasah Aliyah. Pemerintah menyelanggarakan pendidikan kejuruan karena siswa tidak ingin melanjutkan kuliah. Siswa dapat langsung bekerja.

  Tujuan penelitian ini adalah mempelajari model Project Based-Learning, Demonstrasi, Gaya Belajar terhadap hasil belajar bahasa Inggris mencakup pencapaian empat keterampilan dalam pembelajaran kelas. Tujuan penelitian ini mendeskripsikan kemampuan proses pencapaian kompetensi bahasa Inggris siswa selama proses belajar mengajar dan bagaimana siswa dapat menggunakan empat keterampilan menjadi satu dalam proses pembelajaran.

  KAJIAN PUSTAKA Pembelajaran Berbasis Proyek dan Demonstrasi

  pembelajaran yang menggunakan proyek akhir. Model pertama mendorong siswa dapat memecahkan masalah proyek kelas pembelajaran bahasa Inggris di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Waras (2008). Model kedua mengarahkan siswa melakukan proyek demonstrasi tugas akhir yang lebih mendasar; Kedua model pembelajaran itu mampu menghasilkan hasil belajar yang baik

  Project Based-Learning dirancang agar siswa dapat berpikir kritis, kreatif,

  inovatif untuk menyelesaikan tugas dengan baik dan tepat waktu. Karena banyak siswa yang kurang yakin dengan potensi mereka, sebagian besar siswa kurang maksimal menyelesaikan tugas dari guru.

  Siswa menggunakan model pembelajaran berbasis proyek untuk menyelesaikan tugas akhir proyek misalnya pembuatan video. Siswa mengunakan model pembelajaran berbasis proyek sesuai dengan bidang studi. Model pembelajaran ini didesain agar siswa mampu menciptakan produk baru bukan menggunakan produk yang ada karena siswa SMK sudah memiliki dasar untuk menciptakan produk baru sesuai dengan kompetensi keahlian mereka sendiri.

  Metode ini memiliki karakteristik antara lain : 1. Siswa menemukan tema masalah 2.

  Siswa membuat kerangka kerja tugas produk 3. Siswa membuat gambaran proses dan solusi apa tentang masalah tersebut.

4. Siswa menemukan teori tugas-tugas produk 5.

  Siswa mengevaluasi secara bertahap pada tugas produk yang dihasilkan 6. Siswa melaksanakan pengulangan kegiatan secara bertahap 7. Siswa mengevaluasi hasil produk akhir.

  Dengan model pembelajaran berbasis proyek siswa mampu memperoleh hasil yang baik. Hal ini dapat dilihat dari nilai rata-rata prestasi siswa 85; Untuk model pembelajaran Demonstrasi siswa yang mendapat nilai 60 harus melakukan perbaikan. Perbaikan dilakukan agar siswa dapat meningkatkan hasil belajar. Kedua model pembelajaran erat kaitannya dengan dengan gaya belajar kinestetik dengan nilai 27 .

  Model pembelajaran Demonstrasi menghasilkan produk. Setelah siswa membuat produk, siswa dapat mempresentasikan produk ini kepada teman mereka di kelas. Pembelajaran demonstrasi adalah pembelajaran bagaimana siswa mampu mendemonstrasikan alat atau bahan ajar. Pembelajaran Demonstrasi adalah salah satu strategi pembelajaran yang menunjukkan benda-benda asli, benda-benda buatan atau proses mengajar materiil untk siswa. (Huda, Miftahul, 2016).

  Karakteristik Model Pembelajaran Demonstrasi

  Karakteristik model Pembelajaran Demonstrasi antara lain, 1. Siswa membuat alat Demonstrasi, 2. Siswa mampu menemukan tema masalah, 3. Siswa membuat gambar khusus dan solusi masalah, 4. Siswa individu Siswa bertanggung jawab atas masalah dan mencari banyak teori tentang masalah pembelajaran demonstrasi, 5. Siswa dapat mengevaluasi produk demonstrasi yang dihasilkan secara bertahap, 6. Siswa secara bertahap melakukan pengulangan kegiatan, 7. Siswa mengevaluasi produk akhir.

  Pembelajaran Bahasa Inggris memiliki empat kompetensi keterampilan, yaitu empat kompetensi diatas. Judul penelitian diatas adalah perjalanan saya atau liburan saya. Judul ini melibatkan siswa. Siswa tidak mendapat kesulitan untuk menghasilkan produk tugas akhir. Siswa ditugaskan untuk membuat Esai untuk pencapaian empat kompetensi; Siswa menggunakan gaya belajar mereka untuk mendukung pencapaian nilai yang baik.

  Gaya belajar diakui sebagai salah satu sumber daya yang paling penting untuk akademisi dan mengacu bagaimana pendekatan tugas dan strategi pembelajaran diaktifkan untuk memenuhi tugas, pendekatan apa yangdigunakan untuk tugas belajar, karakteristik apa yang dimiliki siswa ketika mereka belajar (Negovan, 2010), Stan Maria Magdalena. Hubungan antara gaya belajar, perilaku belajar dan hasil sumber daya belajar pada siswa (Rumania, 2014). Menurut mereka, Siswa memiliki gaya belajar. Gaya belajar adalah sumber daya yang paling penting di bidang akademik, siswa melakukan tugas proyek dengan gaya belajar menjadi karakteristik individu.

  Metode pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode demonstrasi Syah dalam Anas (2014:27) metode demonstrasi adalah metode mengajar dengan cara memperagakan barang atau kejadian aturan dan urutan melakukan kegiatan, baik secara langsung maupun melalui penggunaan media pengajaran yang relevan dengan pokok bahasan atau materi yang sedang disajikan Menurut Majid (2013:198). Model Demonstrasi Learning dengan penugasan menggunakan proyek diharapkan supaya peserta didik memperoleh nilai hasil yang maksimal serta peserta didik dapat mengetahui gaya belajar yang dapat mengubah cara belajar mereka supaya lebih baik.

  Hal ini dapat dilihat dari kedua model yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: dengan nilai rata-rata siswa dengan nilai 85 untuk model pembelajaran berbasis projek, untuk model pembelajaran demonstrasi dapat dilihat dari nilai rata-rata siswa 60 maka dengan kedua model pembelajaran diatas dapat dihubungan dengan gaya belajar kinestetik peserta didik dengan nilai 27, didapat hasil bahwa model pembelajaran berbasis project dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik.

  Gaya Belajar

  Gaya belajar memiliki tiga tipe yaitu 1) Gaya belajar visual, 2) Gaya belajar pendengaran, 3) Gaya belajar kinestetik. Tergantung pada kuesioner yang didistribusikan oleh guru, Siswa memiliki gaya belajar mereka sendiri tetapi mereka yang tidak mampu menggunakankan gaya belajar mereka sendiri dapat mempengaruhi hasil belajar.

  Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif karena perhitungan data menggunakan SPSS 22. Menurut Sugiono (2013: 13) Metode kuantitatif adalah metode tradisional, karena metode ini sudah lama digunakan sehingga telah secara tradisional sebagai metode untuk penelitian. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan variabel independen adalah pembelajaran berbasis proyek, pembelajaran Demonstrasi; dan variabel dependen adalah gaya belajar, serta variabel moderator adalah hasil belajar.

  Desain penelitian menggunakan langkah-langkah sebagai berikut 1) Validasi Pretest dan Post test untuk mengetahui apakah metode pembelajaran berbasis proyek dan metode demonstrasi mampu meningkatkan hasil pembelajaran, 3) Validasi kuesione gaya belajar.

  METODE PENELITIAN Waktu, Tempat dan Subjek Penelitian

  Penelitian dilakukan di 2 sekolah SMK Negeri 7 Surabaya SMK Wachid Hasyim 2 Surabaya. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2018. Penelitian ini memiliki populasi 142 siswa, yang menggunakan teknik sampling sampel penuh untuk semua anggota yang diinput ke dalam sampel. Sampel terdiri dari 2 sekolah SMK Negeri 7 Surabaya terdiri dari 2 kelas yaitu XI TITL 2 dan XI TKJ 2 serta SMK Wachid Hasyim 2 Surabaya terdiri dari 2 kelas yaitu XI MM 1 dan XI MM3.

  Penelitian ini menggunakan data dari hasil penelitian pretest dan posttest, serta kuesioner gaya belajar. Pertanyaan pretest dan post test serta gaya belajar adalah pilihan ganda yang digunakan oleh para peneliti. Peneliti menggunakan silabus, RPP dan buku.

  Untuk uji penelitian menggunakan One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test, uji normalitas non parametricm dan parametrik homogenitas, dan uji t dan sebagai aplikasi menggunakan SPSS 22.

  Jenis Penelitian

  Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif karena semua data dihitung dengan menggunakan SPSS 22.

  Teknik Pengumpulan Data

  Penelitian ini menggunakan data dari hasil penelitian pretest dan posttest. Serta kuesioner gaya belajar yang digunakan. Masalah pretest dan posttest terdiri dari pertanyaan pilihan ganda dan gaya belajar adalah pertanyaan pilihan ganda yang digunakan oleh para peneliti. Peneliti menggunakan silabus, RPP dan buku

  Teknik Analisis Data

  Untuk uji penelitian menggunakan One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test uji normalitas non parametrik dan parametrik homogenitas, menggunakan SPSS 22.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

  Penelitian ini didapat dari hasil validasi gaya belajar siswa dengan materi pembelajaran bahasa Inggris dan judul perjalanan saya. di semester 2. Penelitian ini dilakukan di SMK Negeri 7 Surabaya terdiri atas kelas XI TITL 2 dan XI TKJ 2, dan SMK Wachid Hasyim 2 Surabaya terdiri atas kelas XI MM 1 dan XI MM3.

  Pertanyaan Gaya Belajar

Tabel 1. Kuisioner Gaya Belajar

Soal Angket

  Gaya Belajar Valid/Tidak

  

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

  Gaya Visual Gaya Auditory Gaya Kinestetik

  Sumber : Hasil Penelitian, diolah (2018) Uji validitas kuisoner visual, auditori dan kinestetik dengan pertanyaan pilihan ganda terdiri dari 10 pertanyaan tentang gaya belajar visual, auditori, kinestetik yang dinyatakan valid.

  Uji Validitas

  Uji validitas pretest-post-test pembelajaran berbasis proyek dan demonstrasi dengan pertanyaan pilihan ganda yang terdiri dari 10 pertanyaan dari 25 pertanyaan dengan menggunakan SPSS 22 dalam mendapatkan hasil tabel sebagai berikut Uji pre-tes dan uji Validitas tes

  

Tabel 2. Kuisioner Gaya Belajar

No Soal Pre-test dan Post-test Valid/Tidak

  1

  2

  3

  4

  5

  6

  7

  8

  9

  10

  11

  

Lanjutan Tabel 2. Kuisioner Gaya Belajar

  12

  13

  14

  15

  16

  17

  18

  19

  20

  21

  22

  23

  24

  25 Sumber : Hasil Penelitian, diolah (2018) Uji validitas dari pertanyaan pilihan ganda yang terdiri dari 25 pertanyaan. Pertanyaan pre-test dan post-test valid

  Uji validitas berbasis proyek dan demonstration dilakukan dengan merencanakan waktu yang berbeda dengan satu kali tatap muka, 4 kali pertemuan pembelajaran berbasis Proyek dan empat pertemuan pembelajaran Demonstrasi.

  

Tabel 3. Pretest dan Post Test Model Pembelajaran Berbasis Proyek

dan Demonstrasi

  UJI / JENIS UJI HASIL KEPUTUSAN KESIMPULAN Normalitas pjbl pre-test sig = 000 Ho DITOLAK DATA TIDAK NORMAL pjbl post-test sig = 000 Ho DITOLAK DATA TIDAK NORMAL DEMONSTRASI sig = 000 Ho DITOLAK DATA TIDAK NORMAL PRETEST DEMONSTRASI sig = 000 Ho DITOLAK DATA TIDAK NORMAL POSTTEST HOMOGENITAS pjbl pre-test sig = 210 Ho DITERIMA DATA POPULASI NORMAL pjbl post-test sig = 000 Ho DITOLAK DATA POPULASI TIDAK NORMAL DEMONSTRASI sig = 210 Ho DITERIMA DATA POPULASI NORMAL PRETEST DEMONSTRASI sig = 254 Ho DITERIMA DATA POPULASI NORMAL POSTTEST Sumber : Hasil Penelitian, diolah (2018)

  Hasil tabel 3 diatas adalah tes pre-test normalitas dan post-test model pembelajaran berbasis proyek dan demonstrasi sig α 0,000 <0,05 sehingga Ho ditolak dan Ha diterima dan untuk uji homogenitas diperoleh project based learning pra- uji diperoleh nilai sig α 0,210> 0,05 maka Ho diterima dan Ha ditolak, post- testpembelajaran berbasis proyek diperoleh n ilai sig α 0,000 <0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima, demonstrasi pre test diperoleh nilai sig α 0,210> 0,05 kemudian Ho diterima dan Ha ditolak, post test demonstrasi mendapat nilai sig α 0,254> 0,05 sehingga Ho diterima dan Ha ditolak. Dari hasil uji normalitas data diperoleh data tidak normal dan uji homogenitas diperoleh data yang homogen. Hal ini menunjukkan bahwa ada pengaruh signifikan nilai pre-test dan posttest sebelum peserta didik diberikan model pembelajaran berbasis proyek dan nilai minimum 80, nilai maksimal 85 demikian. Untuk nilai model pembelajaran demonstrasi minimal 65, nilai maksimal 80 dilihat dari hasil tersebut maka ada peningkatan yang signifikan dari model pembelajaran berbasis proyek dibanding model demonstrasi.

  KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan

  Dari eksperimen diperoleh nilail pembelajaran berbasis proyek meningkat secara signifikan dibanding mpembelajaran Demonstrasi. Nilai terbesar gaya belajar adalah gaya belajar kinestetik dengan nilai 26,62 dari pembelajaran berbasis Proyek dengan nilai minimum 80, dan nilai maksimum 85. Nilai minimal pembelajaran peningkatan yang signifikan dari model pembelajaran berbasis proyek dibanding model demonstrasi. Dengan t tabel N = 25 maka t tabel adalah 0,396.

  Saran Berdasarkan kesimpulan diatas, berikut saran untuk penelitian selanjutnya.

  1. Siswa harus diberi arahan sehingga siswa tahu lebih jelas tipe gaya belajar apa yang dimiliki untuk meningkatkan hasil pembelajaran dengan metode pembelajaran berbasis proyek dibanding pembelajaran demonstrasi 2. Dengan menguasai empat ketrampilan dalam bahasa Inggris siswa dapat menigkatkan hasi belajar dengan pembelajaran berbasis Proyek dibanding model

  Demonstrasi

DAFTAR PUSTAKA

  Anas, Muhammad. 2014. Mengenal metode pembelajaran. Jakarta: Ciputat Pers Majid, Abdul. 2013. Strategi pembelajaran Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offset Sanjaya, Wina. 2012. Penelitan tindakan kelas. Jakarta: Kencana Success N. Remziye Ergül a*, Elif Kesk in Kargınba Education Faculty, Uludag

  University, 16059, Bursa, Turkey Mavi Dünya Elementary School, 16059, Bursa, Turkey

  The Effect Of Project Based Learning On Students’ Science

  

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem

Pendidikan Nasional Jakarta: Depdiknas.

Dokumen yang terkait

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA KELAS XI IPA.3 SMA NEGERI 2 TEMBILAHAN Asniadarni SMA Negeri 2 Tembilahan Riau

0 0 12

PENGGUNAAN METODE DRILL DALAM UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERMAIN SEPAKBOLA DI KELAS VII SMPN 2 LUBUK BATU JAYA TAHUN PELAJARAN 20162017 Nifitri Siregar SMPN 2 Lubuk Batu Jaya

0 1 11

PENERAPAN MODEL PROBLEM POSING LEARNING (PPL) UNTUK MENINGKATKAN PROSES DAN HASIL BELAJAR MUATAN BAHASA INDONESIA SISWA KELAS 4 SD SALATIGA 02 Desi Wulandari

0 0 15

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR TEMA 4 MENGGUNAKAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA SISWA KELAS 5 SD NEGERI SALATIGA 01 Katarina Widyaningsih

0 0 15

ANALISIS PEMANFAATAN SOFTWARE GEOGEBRA UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA Yayah Umayah

1 9 10

MENINGKATKAN KEAKTIFAN BERTANYA DAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN SOAL CERITA MUATAN PELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN STAD SISWA KELAS 2 SD NEGERI SALATIGA 02 Endah Sulistyowati

0 2 16

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN PENERAPAN MODEL SAVI PADA SISWA KELAS 5 SDN DUKUH 03 SALATIGA Yuni Elfiyani

0 2 13

PENERAPAN STRATEGI TTW UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI SISWA KELAS 5 MUATAN BAHASA INDONESIA SDN LEDOK 07 SALATIGA Wahyu Tri Susanti

0 0 16

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI IPA DALAM MATERI IN TERAKSI MAKHLUK HIDUP DAN LINGKUNGAN DI SMPN 2 LUBUK BATU JAYA Lis Suryati SMPN 2 Lubuk Batu Jaya

0 1 13

PENGARUH PENERAPAN PARADIGMA I2M3 TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA Bambang Winarto

0 1 8