ANALISIS PEMANFAATAN SOFTWARE GEOGEBRA UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA Yayah Umayah

  JMP Online Vol 2, No. 4, 446-455. © 2018 Kresna BIP.

  Jurnal Mitra Pendidikan (JMP Online) e-ISSN 2550-0481

   p-ISSN 2614-7254

  MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA 1) 2) Yayah Umayah , Hanif Evendi 1) 2) SMPN 1 Ciruas , SMPN 4 Kragilan

  INFORMASI ARTIKEL ABSTRAK

  Dikirim : 24 April 2018 Terjadi komunikasi hanya satu arah, yaitu antara Revisi pertama : 24 April 2018 guru ke siswa dengan membelajarkan melalui pendekatan Diterima : 25 April 2018 ekspositori yang merupakan andalan dalam metode Tersedia online : 30 April 2018 pembelajaran. Oleh karena itu inovasi dalam bidang pendidikan sudah merupakan keharusan, agar dapat menghadapi persoalan dan tantangan jaman yang semakin

  Kata Kunci : Software GeoGebra, motivasi belajar, media berkembang. Salah satu media yang merupakan produk pembelajaran inovasi dalam bidang pendidikan adalah Software 1) GeoGebra, pemanfaatan software GeoGebra sebagai salah satu alternatif media pembelajaran, diharapkan dapat

  Email : , 2) membantu siswa dan guru dalam mengatasi beberapa kesulitan dalam kegiatan pembelajaran matematika dan merupakan salah satu upaya agar terjadi peningkatan motivasi siswa dalam kegiatan pembelajaran, sehingga kualitas pembelajaran dalam kelas juga ikut meningkat. Tujuan kajian ini adalah menganalisis pemanfaatan software GeoGebra untuk meningkatkan motivasi belajar siswa dalam kegiatan pembelajaran matematika. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah kajian pustaka yaitu menganalisis hasil karya penelitian yang sudah dilakukan, dilihat dari segi kekurangan dan kelebihan penggunaan software GeoGebra saat kegiatan pembelajaran matematika berlangsung.

  PENDAHULUAN Latar Belakang

  Kemajuan teknologi informasi, banyak membawa dampak positif bagi hal perangkat keras maupun perangkat lunak, memberikan banyak tawaran dan pilihan bagi dunia pendidikan untuk menunjang proses pembelajaran. Keunggulan yang ditawarkan bukan saja terletak pada faktor kecepatan untuk mendapatkan informasi namun juga fasilitas multi media yang dapat membuat belajar lebih menarik, visual dan interaktif. Sejalan dengan perkembangan teknologi, berbagai teknologi dan aplikasi tercipta dalam upaya mendukung kegiatan opersional kehidupan manusia maupun organisasi, tak terkecuali kegiatan pembelajaran yang dapat dilakukan dengan memanfaatkan teknologi ini.

  Akibatnya proses pembelajaran tradisional-konvensional yang terjadi dalam ruang kelas, pada era desentralisasi dan globalisasi saat ini akan mengalami mulai kehilangan bentuk. Hal ini bisa berimplikasi pada rendahnya hasil yang dicapai, rendahnya kualitas produk pendidikan tersebut merupakan gambaran kualitas proses penyelenggaraan sistem pendidikan dimana terkait banyak unsur, namun proses belajar mengajar merupakan jantungnya pendidikan yang harus diperhitungkan karena pada kegiatan pembelajaran inilah transformasi berbagai konsep, nilai, serta materi pendidikan diintegrasikan.

  Dikaitkan dengan tuntutan masa depan yang bukan hanya bersifat kompetitip tapi juga sangat terkait dengan berbagai kemajuan teknologi informasi maka kualitas pembelajaran yang dikembangkan harus mampu secara cepat memperbaiki berbagai kelemahan yang ada. Dengan pembelajaran yang lebih efektif dan efesien dengan dukungan sarana dan prasarana yang memadai dengan memanfaatkan perkembangan teknologi bisa menjadi salah satu alternatif yang tepat dalam mengatasi berbagai persoalan pembelajaran.

  Salah satu alternatif dari produk teknologi informasi ini berupa bahan belajar yang dapat digunakan dan diakses oleh peserta didik tidak lagi dalam bentuk kertas, tetapi berbentuk CD, DVD, Flashdisk, dan lain-lain. Inti dari bahan tersebut adalah berupa program/software yang dapat dimanfaatkan apakah sekedar mengambil data, membaca, download bahkan sampai cara berinteraksi antara peserta didik dan guru dengan memanfaatkan program/software sebagai media pembelajaran yang diharapkan dapat memberikan solusi bagi berbagai masalah yang berkaitan dengan pembelajaran, bahkan mungkin dapat mempermudah dan menjadikan kegiatan pembelajaran berlangsung lebih baik. Oleh karena itu, guru dalam merencanakan dan mempersiapkan bahan pengajaran dapat menyesuaikan dengan perkembangan dan perubahan teknologi dapat mengintegrasikan media ke dalam proses pembelajaran sehingga dapat membawa pengaruh yang signifikan dalam belajar dan memperbesar perolehan (hasil belajar) yang berdampak pada peningkatan prestasi siswa.

  Peranan guru dan siswa jelas menjadi berubah karena pengaruh media pembelajaran dan teknologi di dalam kelas, kini guru dan buku bukan lagi menjadi satu-satunya sumber belajar atau sumber ilmu pengetahuan. Guru menjadi pengarah untuk akses siswa ke dalam ilmu pengetahuan. Penyusunan informasi dan pembenahan lingkungan belajar (metode, media, dan fasilitas) yang diperlukan untuk memberikan informasi dan konsep yang disajikan dapat beradaptasi dengan siswa umumnya menjadi tanggung jawab guru.

  Pembelajaran yang berkualitas tentu menjadi tuntutan bagi setiap guru ketika tepat untuk setiap materi pelajaran sangat diharapkan dalam rangka meningkatkan motivasi belajar siswa. Strategi yang dipilih pembelajaran tentu membutuhkan media atau alat peraga yang dapat berfungsi efektif. Penggunaan media akan sangat mempengaruhi belajar dan daya serap siswa jika dilakukan dengan tepat.

  Motivasi belajar siswa adalah dorongan atau keiginan untuk terlibatan dalam bentuk sikap, pikiran dan perhatian dalam kegiatan pembelajaran dan rendahnya motivasi belajar siswa sangat berpengaruh pada hasil belajar siswa. Peningkatan motivasi siswa, yaitu meningkatnya jumlah siswa yang bertanya dan menjawab, meningkatnya jumlah siswa yang saling berinteraksi membahas materi pembelajaran, meningkatnya siswa yang aktif dalam kegiatan pembelajaran. Kenyataanya pada mata pelajaran matematika banyak sekali ditemukan permasalahan yang berkaitan dengan rendahnya motivasi belajar siswa. Siswa sering mengalami kejenuhan dalam mengikuti pembelajaran matematika. Faktor yang sangat mempengaruhi adalah kompeksitas materi yang membutuhkan pemahaman dan analisis sehingga siswa malas untuk memahami materi, tidak tersedianya media yang mendukung siswa dalam memahami materi, serta model pembelajaran dinilai kurang efektif dan menyenangkan sehingga siswa dinilai pasif. Metode belajar mengajar yang bersifat pastisipatoris yang dilakukan guru akan mampu membawa siswa dalam situasi yang lebih kondusif, karena siswa lebih berperan dan lebih terbuka serta sensitif dalam kegiatan belajar mengajar.

  Indikator motivasi siswa dapat dilihat dari: pertama, mayoritas siswa aktif dalam pembelajaran; kedua, aktivitas pembelajaran didominasi oleh kegiatan siswa; ketiga, mayoritas siswa mampu mengerjakan tugas yang diberikan guru dalam LKS. Selain pembelajaran yang menyenangkan, untuk memahami suatu konsep matematika yang bersifat abstrak, maka dibutuhkan benda-benda konkrit ataupun manipulatif. Seperti yang diungkapkan Subanji (2013) mengungkapkan bahwa, dalam pembelajaran matematika sangat penting untuk menekankan media (peraga) untuk mengembangkan pemahaman siswa. Dengan melakukan sendiri (learning by doing), media juga dapat membuat siswa aktif dalam proses pembelajaran, media memiliki peran dan fungsi strategi yang secara langsung maupun tak langsung dapat mempengaruhi motivasi, minat dan atensi peserta didik dalam belajar serta mampu memvisualisasikan materi abstrak yang diajarkan sehingga memudahkan peserta didik (Hyronimus, 2015).

  Pemilihan media pembelajaran dan sumber belajar secara umum terdiri atas dua macam ukuran, yaitu kriteria umum dan kriteria berdasarkan tujuan yang hendak dicapai. Kedua pemilihan sumber belajar tersebut berlaku baik untuk sumber belajar yang dirancang (by design), maupun sumber belajar yang dimanfaatkan (by utilation). Perkembangan teknologi dalam dunia pendidikan menjadi muara pemilihan media pembelajaran dan sumber belajar. Lebih khusus perkembangan program/software yang pesat di era global ini bisa menjadi liberaly unlimited (muara media pembelajaran dan sumber pembelajaran yang tanpa batas).

  Media yang terintegrasi dalam teknologi pendidikan bila dirancang dan digunakan dengan baik merupakan sarana yang ampuh untuk mencapai efisiensi dan efektivitas kegiatan belajar mengajar. Media pembelajaran yang digunakan di sekolah yang telah ditetapkan dapat tercapai. Penggunaan media pembelajaran dapat menjadi pertimbangan bagi guru dalam menyampaikan pelajaran, karena media pembelajaran pada dasarnya dapat memberikan minat dan motivasi siswa. Media-media pembelajaran yang dimaksud antara lain

  Geometer’s Sketchpad, Graphmatica, Wingeom, GeoGebra dan lain-lain.

  Rumusan Masalah

  Sayangnya, potensi besar perkembangan teknologi informasi ini tidak akan bermanfaat bagi proses pembelajaran apabila:

  1. Guru tidak mau mengubah strategi pembelajarannya, hanya dengan menggunakan metode konvensional ceramah.

  2. Guru masih gagap teknologi (gaptek), sehingga ia tidak bisa memanfaatkan teknologi dalam pembelajaran.

  3. Guru enggan memanfaatkan teknologi dengan berbagai alasan.

  4. Tidak tersedianya sarana dan prasarana teknologi.

  Oleh karena itu, dibutuhkan kesadaran yang sangat tinggi oleh guru, berusaha memanfaatkan sarana dan prasarana teknologi yang ada untuk dapat meningkatkan kualitas pembelajaran, pemilihan metode dan media yang tepat dapat mengoptimalkan penyerapan informasi yang diterima siswa. Salah satu contoh media pembelajaran yaitu Software GeoGebra. GeoGebra adalah software matematika dinamis yang merupakan gabungan geometri, aljabar dan kalkulus yang dikembangkan untuk dapat digunakan sebagai alat bantu dalam pembelajaran matematika. Software ini dikembangkan untuk kegiatan pembelajaran matematika, dapat diakses secara gratis, dapat disalin ke berbagai aplikasi dan diekspor dalam beragam format, sehingga bisa digunakan dimana dan kapan saja.

  Tujuan Penelitian

  Kajian pada penulisan ini bertujuan untuk mendeskripsikan pemanfaatan

  

Software GeoGebra sebagai suatu inovasi media pembelajaran yang efektif dan efesien

  digunakan dalam kegiatan pembelajaran matematika. Analisis pemanfaatan Software

  

GeoGebra dideskripsikan dari hasil penelitian-penelitian yang telah dilakukan

sebelumnya.

  KAJIAN PUSTAKA Motivasi Belajar

  Menurut Sri Anitah W, motivasi berfungsi sebagai motor penggerak aktivitas, bila motornya tidak ada, maka aktivitas tidak akan terjadi, dan bila motornya lemah, maka aktivitas yang terjadi pun lemah pula. Motivasi belajar berkaitan erat dengan tujuan yang hendak dicapai oleh individu yang sedang belajar itu sendiri, bila seseorang yang sedang belajar menyadari bahwa tujuan yang hendak dicapai berguna atau bermanfaat baginya, maka motivasi belajar akan muncul dengan kuat. Motivasi belajar seperti itu disebut mativasi instrinsik atau motivasi internal, yang muncul karena siswa ingin menguasai kemampuan yang terkandung di dalam tujuan pembelajaran (Anitah W, 2014). belajar adalah dorongan atau kekuatan dalam diri siswa yang dapat menimbulkan kemauan dan minat belajar untuk mencapai tujuan pembelajaran. Selanjutnya untuk melengkapi uraian mengenai arti dan makna motivasi, berikut ini dikemukakan ciri-ciri motivasi sebagai berikut:

  1. Tekun dalam menghadapi tugas-tugas (tidak berhenti sebelum selesai); 2.

  Ulet dalam menghadapi kesulitan (tidak mudah putus asa); 3. Menunjukkan minat dan kemampuan untuk mencapai tujuan; 4. Lebih senang bekerja mandiri; 5. Peka dan responsif terhadap berbagai masalah (mampu memberikan solusi).

  Fungsi Motivasi Belajar

  Motivasi mempunyai fungsi yang sangat penting dalam belajar karena motivasi akan menentukan intensitas usaha belajar yang dilakukan oleh siswa. Menurut Hawley (Ridwan, 2005) menyatakan bahwa:

  “Para siswa yang memiliki motivasi tinggi, belajarnya akan lebih baik dibandingkan dengan para siswa yang memiliki motivasi rendah. Hal ini dapat dipahami karena siswa yang memiliki motivasi belajar tinggi, akan tekun dalam belajar dan terus belajar secara kontinyu tanpa mengenal putus asa serta dapat mengesampingkan hal-hal yang dapat mengganggu kegitan belajar yang dilakukannya”.

  Menurut Prayitno (Ridwan, 2005) mengemukakan ada empat fungsi motivasi dalam proses belajar mengajar (PBM) sebagai berikut:

  1. Menyediakan kondisi yang optimal bagi terjadinya pembelajaran; 2.

  Menguatkan belajar siswa; 3. Menimbulkan atau menggugah minat siswa agar mau belajar; 4. Mengikat perhatian siswa agar mau dan menemukan serta memilih jalan/tingkah laku yang sesuai untuk mendukung pencapaian tujuan belajar maupun tujuan hidup jangka panjang.

  Aspek motivasi sangat penting dalam keseluruhan proses belajar mengajar karena motivasi dapat mendorong siswa untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu yang berhubungan dengan kegiatan belajar. Motivasi dapat memberikan semangat kepada siswa dalam kegiatan belajarnya dan memberi petunjuk pada perbuatan yang dilakukannya.

  Berdasarkan pernyataan-pernyataan diatas, upaya agar siswa memiliki motivasi belajar yang tinggi perlu dilakukan sehingga siswa dapat mencapai hasil belajar yang optimal.

  Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa

  Mengingat demikian pentingnya peranan motivasi bagi siswa dalam pembelajaran, maka guru diharapkan dapat membangkitkan dan meningkatkan motivasi belajar siswasiswanya agar dapat mencapai hasil belajar yang optimal. Menurut Winkel dan Dimyati (dalam Ridwan, 2005:35) seorang guru hendaknya memperhatikan hal-hal berikut:

1. Mampu mengoptimalisasikan penerapan prinsip pembelajaran;

  Mampu mengoptimalisasikan unsur-unsur dinamis dalam pembelajaran; 3. Mampu mengoptimalisasikan pemanfaatan pengalaman dan kemampuan siswa.

  Media Pembelajaran

  Media (merupakan jamak dari kata medium) adalah suatu saluran untuk komunikasi, diturunkan dari bahasa latin yang berarti “antara”. Istilah ini kepada sesuatu yang membawa informasi dari pengirim informasi kepada penerima informasi. Termasuk di dalamnya antara lain : film, televisi, diagram, materi cetakan, computer, dan instruktur. Yang demikian ini dipandang sebagai media ketika mereka membawa pesan dengan suatu maksud pembelajaran(Suherman, 2003).

  Beberapa media yang dikenal dalam pembelajaran antara lain (1) Media non

  

projected seperti : fotografi, diagram, sajian (display), dan model – model, (2) Media

projected seperti : slide, filmstrip, transparansi, dan komputer proyektor, (3) Media

  dengar seperti : kaset, compact disk, (4) Media gerak seperti : video dan film, (5) komputer, multimedia, (6) Serta media yang digunakan untuk belajar jarak jauh seperti: radio dan telefisi, serta internet (komputer).

  Pada dasarnya media terkelompokan ke dalam dua bagian, yaitu media sebagai pembawa informasi (ilmu pengetahuan), dan media yang sekaligus merupakan alat untuk menanamkan konsep seperti alat-alat peraga pendidikan matematika (Suherman, 2003).

  Software GeoGebra

  Software GeoGebra adalah software matematika dinamis yang merupakan gabungan geometri, aljabar dan kalkulus yang dikembangkan untuk belajar dan mengajar matematika di sekolah diciptakan oleh Marcus Hohenwarter dan Tim Internasional Programmer (Arnita D, 2015). Ada 3 kegunaan geogebra yaitu sebagai media pembelajaran matematika, sebagai alat bantu membuat bahan ajar matematika, dan sebagai bantuan menyelesaikan soal matematika.

METODE PENELITIAN

  Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah kajian pustaka yaitu menganalisis hasil karya penelitian yang sudah dilakukan oleh peneliti lain, di lihat dari segi kekurangan dan kelebihan penggunaan software GeoGebra saat kegiatan pembelajaran matematika berlangsung. Waktu penelitian 1 Oktober - 30 November 2017. Teknik pengumpulan data satu kelas dengan membentuk kelompok 1 laptop dan dibagi menjadi 8 kelompok, Subjek penelitian kelas 8B SMPN 1 Ciruas Kab Serang Provinsi Banten. Sumber data yang digunakan dalam kajian ini adalah : dokumen yang berupa jurnal-jurnal penelitian, studi kasus, dan thesis. Penulis mengkaji dan menganalisis hasil penelitian mengenai pemanfaatan Software GeoGebra sebagai inovasi media pembelajaran. Penelitian yang dilakukan menggunakan desain penelitian deskriptif kualitatif, disebut pendekatan kualitatif karena data yang dikumpulkan berupa data yang bersifat deskriptif, menyimpulkan bahwa pemanfaatan software

  

GeoGebra pada kegiatan pembelajaran matematika dapat meningkatkan motivasi

belajar siswa di dalam kelas.

  Adapun judul penelitian sebelumnya adalah: 1) Pemanfatan Alga Cerbasana Belajar Matematika Materi Refleksi Siswa Kelas VII SMPN 12 Surakarta oleh Kucisti Ike Retnaningtyas Suryo Putro. 2) Pengembangan Applet GeoGebra untuk Guru Matematika SMP dalam Pembelajaran Bangun Ruang Kubus oleh Vidya Ayuningtyas. 3) Model Koprol Manis Berbantuan Software GeoGebra dengan Penilaian Berorientasi PISA Untuk Meningkatkan Literasi Matematika dan Karakter Pada Materi Turunan Kelas XI IPA 3 SMAN 1 Pagandon Semester 2 tahun 2015 oleh Sugiarto. 4) Blended

  

Learning Berbantuan Software GeoGebra pada Materi Sistem Persamaan Kuadrat Dua

  Variabel di Kelas X MIA 1 MAN 2 Model Banjarmasin Tahun Pelajaran 2014/2015 oleh Desi Arnita Dewi.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

  Pemanfaatan software GeoGebra sebagai salah satu alternatif media pembelajaran yang dapat membantu siswa dan guru dalam mengatasi beberapa kesulitan dan membuat kegiatan pembelajaran matematika lebih menarik dan meningkatkan kualitas pembelajaran dalam kelas. Berikut hasil analisis pemanfaatan

  

software Geogebra berdasarkan indicator-indikator menurut prinsip-prinsip inovasi

  pendidikan yaitu : 1.

  Relevance (sesuai dengan bidangnya)

  Software GeoGebra sangat berguna dalam pembelajaran matematika

  khususnya konsep geometri. Software GeoGebra dapat memvisualisasikan dan mendemonstrasikan konsep bangun ruang kubus dan balok, sistem koordinat, dan lain-lain. Software GeoGebra juga dapat membantu guru dalam pembelajaran matematika sebagai alat bantu kontruksi dan proses penemuan matematika bahkan dapat dimanfaatkan guru sebagai alat untuk mempersiapkan materi pengajaran.

2. Managable ( Mudah dikelola atau diatur)

  Software GeoGebra memiliki keunggulan antara lain sebagai berikut: a.

  Free, dapat digunakan di berbagai sistem operasi (Windows, MacOS, Linux).

  Didukung lebih dari 40 bahasa. Dan berita baiknya bahasa Indonesia termasuk di dalamnya.

  b.

  Publish WebFile .ggb. GeoGebra dapat dipublish sebagai web. Ini memudahkan siswa untuk menggunakanya karena cukup menggunakan browser (IE, Mozilla, Chrome, dll) untuk berinteraksi. Dengan kata lain pada komputer siswa tidak harus terinstal GeoGebra namun harus ada Java versi terbaru.

  c.

  Easy to use. Setiap tombol dan sintaks pada GeoGebra selalu disertai dengan instruksi dan bantuan penggunaan.

  d.

  Objek dapat digeser, dicerminkan, diputar dan diperbesar.

  e.

  Fitur yang lengkap untuk pembelajaran matematika.

  f.

  Dapat disalin ke dalam aplikasi Microsoft Office dan diekspor dalam beragam format.

  g.

  Menghasilkan lukisan-lukisan geometri dengan cepat dan teliti jika dibandingkan dengan menggunakan pensil, penggaris, atau jangka. h.

  Adanya fasilitas animasi dan gerakan-gerakan manipulasi (dragging) dapat memberikan pengalaman visual kepada siswa secara lebih jelas dalam memahami konsep geometri. Dapat dimanfaaatkan sebagai evaluasi untuk memastikan bahwa lukisan yang dibuat sudah benar.

  

Gambar 1. Area Kerja GeoGebra

  Sumber : Hasil Penelitian, diolah (2017) 3. Sustansable (Berkesinambungan)

  Bedasarkan penelitian yang dilakukan oleh Vidya Ayuningtyas memanfaatkan

  

Software GeoGebra untuk guru-guru SMP dan Desi Arnita Dewi yang memanfaatkan

Software GeoGebra pada siswa kelas X MAN Banjarmasin menunjukan bahwa

Software GeoGebra dapat digunakan secara berkesinambungan pada semua jenjang

  pendidikan. Software yang dibuat oleh Markus Hohenwarter dari University of

  

Salzburg , Austria pada tahun 2001 ini dapat digunakan baik oleh guru maupun siswa

mulai dari jenjang sekolah dasar sampai jenjang universitas.

  “The basic idea of the software is to join geometry, algebra, and calculus,

which other packages treat separately, into a single easy-to-use package for learning

and teaching mathematics from elementary through university level” (Ayuningtyas,

2015).

  4. Efficiency (Efesien)

  Software Geogebra dapat mudah diakses guru dan siswa, dapat diunduh secara

  gratis, Software ini dapat ditemukan di www.geogebra.org oleh siapa saja. Selain itu, dapat kita temukan kumpulan applet yang dapat digunakan untuk pembelajaran pada situs Software ini juga dapat disalin ke dalam aplikasi Microsoft Office dan diekspor dalam beragam format.

  5. Produktifitas (Efektif) Pemanfaatan Software Geogebra dalam pembelajaran matematika, dapat membantu meningkatkan motivasi belajar siswa, memperluas matematika yang dapat diajarkan dan diaharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Hasil peneliatian Desi Arnita Dewi (Arnita D, 2015), Kucisti Ike Retnaningtyas Suryo Putro (Ike R.S.P, 2015), dan Sugiarto (Sugiarto, 2015) bahwa pemanfaatan software Geogebra dapat Sejalan dengan hasil penelitian Vidya Ayuningtyas (Ayuningtyas, 2015) juga mengungkapkan pemanfaatan applet GeoGebra yang dilakukan oleh guru dapat membantu memvisualisasikan konsep Bangun Ruang Kubus dalam penyampain materi di dalam kelas.

  6. Inovatif

  Software GeoGebra merupakan produk perkembangan ilmu dan teknologi yang

  membawa perubahan pada learning material atau bahan ajar, sebelumnya bahan ajar yang pokok digunakan dalam dunia pendidikan adalah semua yang bersifat printed matterial, seperti halnya buku, modul, makalah, majalah, koran, tabloid, jurnal, hand

  

out liflet, buklet , dan sebagainya yang semuanya menggunakan bahan cetak. Adanya

  inovasi dalam bidang teknologi khususnya teknologi informasi, membawa paradigma baru pada learning matterial dan learning method.

  7. Up To Date (Sesuai dengan Perkembangan Jaman) Lahirnya software GeoGebra semata-mata bukanlah untuk meramaikan dunia ilmu pengetahuan dan teknologi. Perangkat-perangkat lain yang sudah ada baik berupa

  

software maupun hardware diciptakan sesuai kebutuhan dan perkembangan zaman.

GeoGebra bertujuan untuk mengembangkan alat-alat baru dalam pembelajaran

  pendidikan matematika di sekolah, kemampuan aplikasi software GeoGebra memvisualisasikan bentuk-bentuk abstrak dalam pembelajaran matematika, menjawab masalah yang dihadapi siswa dalam memahami konsep-konsep matematika. Hal ini juga berarti dapat menjadi alternatif bagi guru dalam mencari solusi dari persoalan- persoalan dalam pembelajaran matematika.

  KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan

  Berdasarkan uraian diatas dapat ditarik kesimpulan, bahwa pemanfaatan

  

Software GeoGebra memenuhi semua indicator-indikator dalam prinsip inovasi pada

  bidang pendidikan. Tidak hanya inovatif dan sesuai dengan perkembangan jaman, pemanfaatan Software Geogebra juga sustansable, relevance, mudah dikelola, efesien dan efektif bagi dunia pendidikan terutama dalam kegiatan pembelajaran matematika. Hal ini diperkuat dari hasil penelitian yang sudah dilakukan oleh beberapa peneliti bahwa pemanfaatan Software GeoGebra sebagai media pembelajaran, dapat menjadi solusi bagi berbagai masalah yang berkaitan dengan pembelajaran matematika, dapat mempermudah dan menjadikan kegiatan pembelajaran berlangsung lebih baik, bahkan dapat meningkatkan motivasi dan minat siswa dalam kegiatan pembelajaran.

  Saran

  Pemanfaatan Sofware Geogebra Dengan Pendekatan Saintifik dapat meningkatkan minat dan hasil belajar matematika siswa kelas VIII SMPN 1 Ciruas oleh guru matematika lain, dengan diperhatikan pada pengelolaan waktu dan keamanan penggunaan media.

DAFTAR PUSTAKA

  Anitah W, S. 2014. Strategi Pembelajaran di SD. (P. E.R, Ed.) (Pertama). Tanggerang Selatan: Universitas Terbuka. Arnita D, D. 2015. Bleaded Learning Berbantuan Software GeoGebra Pada Materi

  Sistem Pertidaksamaan Kuadrat Dua Variabel Di Kelas X MIA 1 MAN Banjarmasin . Jakarta: Kemendikbud.

  Ayuningtyas, W. 2015. Pengembangan Applet GeoGebra Untuk Guru Matematika SMP Dalam Pembelajaran Bangun Ruang Kubus . Jakarta: Kemendikbud. Hyronimus, L. 2015. Penggunaan Media Daun Jambu Mete Untuk Memahamkan

  Konsep Bilangan Bulat Pada Siswa Kelas VII SMPN Satu Atap Ilewutung Melalui Strategi React . Jakarta: Kemendikbud.

  Ike R.S.P, K. 2015. Pemanfaatan Alga Cerbasana dan GeoGebra dengan Pendekatan

  Saintifik dalam Meningkatkan Minat dan Hasil Belajar Matematika Materi Refleksi Siswa Kelas VII SMPN 12 Surakarta .

  Ridwan. 2005. Belajar Mudah Untuk Penelitian Guru. Bandung: Alfabeta. Sugiarto. 2015. Model Koprol Manis Berbantuan Software GeoGebra dengan

  Penilaian Berorientasi PISA Untuk Meningkatkan Literasi Matematika dan Karakter Pada Materi Turunan Kelas XI IPA 3 SMAN 1 Pagadon Semester 2 Tahun 2015 .

  Suherman, dkk. 2003. Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer. (JICA, Ed.) (REVISI). Bandung: UPI.

Dokumen yang terkait

ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MATEMATIS SISWA SMP DALAM MENYELESAIKAN SOAL BANGUN RUANG SISI DATAR Yhana Alfianadevi Muthaharah

1 7 13

PENGEMBANGAN MEDIA CHAMPIONSHIP TRACK MATH UNTUK PEMBELAJARAN SPLDV PADA JENJANG SMP Dewi Larasati

0 0 16

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEAKTIFAN SISWA KELAS VIIIB SMP NEGERI 1 GETASAN Florentina Dian Ika Vitasari

0 0 11

ANALISIS PEMAHAMAN KONSEP BERDASARKAN TAKSONOMI BLOOM DALAM MENYELESAIKAN SOAL KELILING DAN LUAS SEGITIGA BAGI SISWA KELAS VIII Feri Yohanes

0 6 13

PERBEDAAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA BAGI SISWA YANG DIBERI MODEL PBI DAN CORE BAGI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 AMPEL KABUPATEN BOYOLALI Cici Indarwati

0 0 12

MULTIMEDIA UNTUK ANAK USIA 4-6 TAHUN Claudia Nefitha Tjahjono Putri

0 3 10

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA KELAS XI IPA.3 SMA NEGERI 2 TEMBILAHAN Asniadarni SMA Negeri 2 Tembilahan Riau

0 0 12

PENGGUNAAN METODE DRILL DALAM UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERMAIN SEPAKBOLA DI KELAS VII SMPN 2 LUBUK BATU JAYA TAHUN PELAJARAN 20162017 Nifitri Siregar SMPN 2 Lubuk Batu Jaya

0 1 11

PENERAPAN MODEL PROBLEM POSING LEARNING (PPL) UNTUK MENINGKATKAN PROSES DAN HASIL BELAJAR MUATAN BAHASA INDONESIA SISWA KELAS 4 SD SALATIGA 02 Desi Wulandari

0 0 15

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR TEMA 4 MENGGUNAKAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA SISWA KELAS 5 SD NEGERI SALATIGA 01 Katarina Widyaningsih

0 0 15