Evaluasi Pengelolaan Sistem Pembuangan Sampah Di Rusunawa (Studi Kasus : Rusunawa Seruwei Belawan) Chapter III V
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Metode Deskriptif
Metode deskriptif kualitatif pada penelitian ini digunakan untuk
memperoleh data-data mengenai pengelolaan sistem pembuangan sampah pada
Rusunawa. Data-data yang diperlukan diperoleh dengan melakukan pengamatan
terhadap pengelolaan sistem pembuangan sampah
dan
wawancara yang
ditujukan pada pengelola Rusunawa Seruwei Belawan, Dinas Kebersihan Kota
Medan dan penghuni Rusunawa Belawan.
Penelitian akan dilakukan pada Rusunawa Seruwei Belawan yang memiliki 3
(tiga) twin blok terletak di Kelurahan Sungai Mati Kecamatan Medan Labuhan,
Kota Medan.
3.2. Variabel Penelitian
Variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa
saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi
tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2009).
Variabel penelitian yang akan diteliti dalam penelitian ini yaitu:
Tabel 3.1. Variabel Penelitian
Variabel Penelitian
Metode
Tempat
Pengumpulan
/ Orang
Sasaran
Data
-Tempat
penampungan
Sanitasi
Sampah
Pengamatan
sementara
Rusunawa
-Bak sampah
Seruwei
-Gerobak sampah
Belawan
-Saluran sampah
Universitas Sumatera Utara
-Timbulan sampah
-Truk sampah
wawancara
Pengelola
-Cara pengumpulan
Rusunawa
sampah
Seruwei
-Cara pengangkutan
Belawan
sampah
Penghuni
Pembuangan sampah
Rusunawa
Seruwei
Belawan
Pengelolaan Perencanaan
Pengamatan
Rusunawa
Sistem pembuangan
Seruwei
sampah Rusunawa
Belawan
Seruwei Belawan.
-Perencanaan
Wawancara
Pengelola
tempat sampah
Rusunawa
-Pengumpulan
Seruwei
sampah
Belawan
-Pengangkutan
sampah
Pengendalian Pengamatan
Wawancara
Rusunawa
Sistem pembuangan
Seruwei
sampah Rusunawa
Belawan
Seruwei Belawan
-Pengelola
-Pengendalian
Rusunawa
timbulan sampah
Seruwei
-Pengumpulan
Belawan
sampah
-Pengawas
-Pengangkutan
lapangan
sampah
Dinas
Kebersihan
Kota
Medan
Universitas Sumatera Utara
3.3. Kebutuhan Data
Data yang dibutuhkan dalam penelitian ini bersifat primer maupun sekunder.
Adapun cara pengumpulannya adalah sebagai berikut :
I. Pengumpulan Data Primer
Data primer berkaitan dengan kondisi Pengelolaan sistem pembuangan sampah
Rusunawa dan peran serta penghuni dalam pengelolaan sampah Rusunawa.
Data primer merupakan data yang diperoleh langsung dari sumber pertama,
bersifat asli dan belum diolah sama sekali berupa gambar tempat penampungan
sementara (TPS), timbulan sampah, Bak sampah, gerobak sampah, saluran
sampah dan truk sampah.
II. Pengumpulan Data Sekunder
Data sekunder merupakan data primer yang telah diolah lebih lanjut yang telah
di teliti dan di kumpulkan oleh pihak lain yang berkaitan dengan permasalahan
penelitian melalui studi kepustakaan.
Data ini nantinya akan disajikan dalam bentuk tabel, ataupun diagram yang
dapat mendeskripsikan kondisi lapangan.
Setelah data sekunder yang diperlukan terkumpul maka data-data tersebut di
bandingkan dengan hasil observasi dan wawancara yang kemudian dianalisis
dengan metode analisis deskriptif. Adapun cara metode analisis deskriptif yaitu:
a. Berdasarkan data sekunder tersebut dapat dilihat perbedaan apa saja yang
terjadi pada sistem pembuangan sampah Rusunawa Seruwei Belawan dan
dideskripsikan keadaannya.
b. Membandingkan hasil dari lapangan dengan teori yang sudah diterapkan.
Penarikan kesimpulan diperoleh setelah pengolahan data berdasarkan
kepada permasalahan dan tujuan penelitian ini.
Universitas Sumatera Utara
3.4. Metoda Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dilakukan dengan 2 cara yaitu :
a. Pengamatan adalah pengamatan langsung ke lokasi untuk membuktikan situasi
nyata dengan data sekunder yang diperoleh. Adapun yang di amati meliputi
lingkungan bangunan Rusunawa Seruwei Belawan, saluran sampah, bak sampah,
tempat penampungan sementara, timbulan sampah dengan menggunakan alat
bantu kamera dan alat tulis untuk melengkapi data.
Langkah-langkah yang dilakukan setelah pengamatan di Rusunawa Seruwei
Belawan adalah sebagai berikut :
a. Membuat tabel penilaian pengamatan dengan mengacu pada peraturan
menteri pekerja umum (Permen PU) dan
tandart nasional Indonesia
(SNI).
b. Melakukan penilaian kesesuaian dengan keadaan yang ada di Rusunawa
Seruwei Belawan.
Jadwal melakukan observasi di Rusunawa Seruwei Belawan dapat dilihat pada
tabel 3.2. di bawah ini :
Tabel 3.2. Jadwal Melakukan Observasi
TANGGAL
HARI
JAM
SASARAN
KUNJUNGAN
01-11-2016
Selasa
15.00-17.30
Melakukan observasi
terhadap pengelolaan sistem
pembuangan sampah ,yaitu :
–Tempat penampungan
sementara (TPS)
-Bak sampah
-Gerobak sampah
-Saluran sampah
-Timbulan sampah
02-11-2016
Rabu
07.30-10.00
Melakukan observasi
terhadap cara pengumpulan
dan pembuangan sampah
Universitas Sumatera Utara
b.Wawancara,
adalah cara memperoleh data atau informasi secara langsung dengan tatap
muka melalui komunikasi verbal kepada pengelola Rusunawa Seruwei Belawan
yaitu Pak Leo selaku operator air dan sanitasi di Rusunawa Seruwei Belawan dan
kepada pihak Dinas Kebersihan Medan Labuhan yaitu pak Dodi selaku Pengawas
Lapangan angkutan sampah yang berperan sebagai pengawas truk yang
mengangkut sampah dari tempat penampungan sementara (TPS) di Rusunawa
Seruwei Belawan untuk dibuang ke tempat pembuangan akhir (TPA). Wawancara
juga dilakukan kepada penghuni Rusunawa Seruwei Belawan yang diharapkan
dapat memberikan informasi dan data tentang pengelolaan sistem pembuangan
sampah Rusunawa.
Wawancara akan ditujukan kepada pengelola Rusunawa Seruwei Belawan yaitu
pak Leo selaku Operator air & instalasi pembuangan air limbah (IPAL) dan
sanitasi, struktur organisasi dapat dilihat pada gambar 3.1. di bawah ini :
Kepala UPT Rusunawa
H. Zainal
Bagian Tata usaha
Tongku sati Hasibuan
Koordinator Lapangan
Abdul Karim
Operator Air, Instalasi pembuangan
air limbah (IPAL) dan sanitasi
Leo pardede
Gambar 3.1.
Struktur Organisasi Pengelola Rusunawa Seruwei Belawan
Universitas Sumatera Utara
Wawancara juga di lakukan kepada pihak Dinas Kebersihan Medan labuhan
yaitu pak Dodi selaku pengawas lapangan yang mengawasi truk sampah yang
mengangkut sampah dari tempat penampungan sementara (TPS) Rusunawa
Seruwei Belawan ke tempat pembuangan akhir (TPA). struktur organisasi dapat di
lihat pada gambar 3.2. di bawah ini :
Walikota
Kepala Dinas
Ir.H.Endar Sutan Lubis
Sekretaris Dinas
Drs. Azwanto
Kabid
Pengembangan
dan Pengawasan
Panarangan
Nasution
Kabid
Perawatan
Drs.Parlindun
gan
Kabid Retribusi
Ardhani
Syahputra, AP
Kabid Operasional
Habib Fadillah
Lubis, S.Sos
Kasi Operasional-III
Armen Rangkuti
Pengawas Lapangan
Medan Labuhan
Dodi
Gambar 3.2.
Struktur Organisasi Dinas Kebersihan Kota Medan
Jadwal melakukan wawancara kepada pihak pengelola Rusunawa Seruwei
Belawan, pihak Dinas Kebersihan Kota Medan dan penghuni Rusunawa Seruwei
Belawan dapat di lihat pada tabel 3.3. di bawah ini
Universitas Sumatera Utara
Tabel 3.3. Jadwal Melakukan Wawancara
TANGG-
HARI
AL
JAM
NARASUM-
WAWAN
BER
TOPIK WAWANCARA
-CARA
09-11-
Rabu
2016
08.00-
Leo Pardede
-Pengelolaan sistem
10.00
(Pengelola
pembuangan sampah
Rusunawa )
-Jadwal pengambilan sampah
-Kinerja Petugas di Rusunawa
10-11-
kamis
2016
10.30-
Dodi
11.00
(Dinas
Kebersihan
-Koordinasi
pengambilan
sampah
-Jadwal pengambilan sampah
Kota Medan ) Rusunawa
-Kerja sama dengan pihak
Rusunawa
09-112016
Rabu
10.00-
-Rayneldi
- Sistem pembuangan sampah
11.00
-Rabbayani
-Kepemilikan tempat sampah
-Irnawati
tiap rumah
(Penghuni
-Jadwal pengumpulan sampah
Rusunawa )
3.5. Daftar Pertanyaan Wawancara
Adapun daftar pertanyaan yang di ajukan kepada 3 sasaran yaitu :
a. Pengelola Rusunawa Seruwei Belawan
Daftar pertanyaan wawancara di tujukan kepada pengelola
Rusunawa
Seruwei Belawan yang bernama pak Leo sebagai operator air, instalasi
pembuangan air limbah (IPAL) dan sanitasi. Adapun daftar pertanyaan dapat
dilihat di tabel 3.4 berikut ini :
Universitas Sumatera Utara
Tabel 3.4. Daftar Pertanyaan Wawancara Pihak Pengelola
NARASUM-
TOPIK
DAFTAR PERTANYAAN
BER
Leo
Putra Pengelolaan
Pardede
1.Bagaimanakah
pengelolaan
sistem
sistem
pembuangan sampah di Rusunawa ini ?
pembuangan
2.Berapa lama pengangkutan sampah dari
sampah
tempat penampungan sementara (TPS) ke
tempat pembuangan akhir (TPA) biasa di
lakukan?
3. Faktor apa saja yang menyebabkan sampah
berserakan ?
4. Apakah ada rencana pembuatan saluran
sampah vertikal pada bangunan ?
Jadwal
5.Berapa kali dalam seminggu pengumpulan
pengambilan
sampah di lakukan oleh petugas ?
sampah
Kinerja
Petugas 6.Apakah petugas melakukan pekerjaannya
di Rusunawa
sesuai dengan sistem yang berlaku ?
b. Dinas Kebersihan Kota Medan Labuhan
Daftar pertanyaan wawancara ditujukan kepada Dinas Kebersihan Kota
Medan Labuhan yang bernama pak Dodi selaku Pengawas Lapangan. Adapun
daftar pertanyaan dapat dilihat di tabel 3.5 berikut ini :
Tabel 3.5. Daftar Pertanyaan Wawancara Pihak Dinas Kebersihan
NARASUM-
TOPIK
DAFTAR PERTANYAAN
BER
Dodi
Kerjasama
Dinas
antara 1.Adakah kerja sama antar pihak Dinas
Kebersihan Kebersihan dalam pengangkutan sampah di
dan Rusunawa
Rusunawa Seruwei Belawan ?
2.Kenapa
pengangkutan
sampah
tidak
berjalan sesuai dengan perencanaan ?
Universitas Sumatera Utara
3.Faktor apa yang menyebabkan hal itu
tidak berjalan ?
c. Penghuni Rusunawa
Daftar pertanyaan wawancara di tujukan kepada penghuni Rusunawa
Seruwei Belawan di Blok A, Blok B dan Blok C yang bernama Rayneldi,
Rabbayani dan Irnawati sebagai. Adapun daftar pertanyaan dapat dilihat di tabel
3.6. berikut ini :
Tabel 3.6. Daftar Pertanyaan Wawancara Penghuni Rusunawa
NARASU
TOPIK
DAFTAR PERTANYAAN
Blok A :
Sistem
1.Apakah anda membuang sampah
Rayneldi
Pembuangan
tempat pembuangan sampah
Blok B:
sampah
2.Apakah anda membungkus sampah dengan
M-BER
langsung ke
Rabbaya-
kantong plastik sebelum di buang ?
ni
3.Apa tanggapan saudara
Blok C:
sistem pembuangan sampah di Rusunawa saat ini ?
Irnawati
Kepemilikan
tentang pengelolaan
4.Apakah saudara mempunyai tempat sampah milik
tempat sampah pribadi ?
penghuni
5.Apakah saudara memisahkan sampah basah dan
kering ?
Jadwal
6.Dalam kurun waktu berapa lama pengumpulan
pengumpulan
sampah dari tong sampah ke tempat penampungan
sampah
oleh sementara (TPS) oleh petugas ?
petugas
Universitas Sumatera Utara
3.6. Objek Penelitian
Objek penelitian pada penelitian ini adalah Rusunawa Seruwei Belawan di
kawasan jalan Seruwei, kelurahan Sei mati, kecamatan Medan Labuhan.
Rusunawa Seruwei Belawan tersebut memiliki 3 twin blok. Twin block A
dibangun pada tahun 2006, twin block B dibangun pada tahun 2007 dan twin
block C dibangun pada tahun 2009 oleh Dinas Perumahan dan Permukiman.
Rusunawa ditempati oleh penduduk daerah Medan Labuhan khususnya di
peruntukkan untuk masyarakat di pinggir sungai deli. Objek penelitian dapat di
lihat pada gambar 3.3. di bawah ini.
Sumber : Hasil Pengamatan November 2016
Gambar 3.3. Rusunawa Seruwei Belawan
Universitas Sumatera Utara
Sumber : Hasil Pengamatan November 2016
Gambar 3.4.
Ground Plan Rusunawa Seruwei Belawan
Universitas Sumatera Utara
3.7. Lokasi Penelitian
Lokasi Rusunawa berada di Sumatera Utara Kota Medan, Jalan Seruwei
Kelurahan Sungai Mati Kecamatan Medan Labuhan yang berbatasan langsung
dengan Kecamatan Medan Deli di sebelah selatan, Kecamatan Medan Belawan
disebelah Utara, Kecamatan Medan Marelan disebelah barat, dan Kabupaten Deli
Serdang disebelah timur. Kecamatan Medan Labuhan merupakan salah satu
kecamatan di Kota Medan yang mempunyai luas sekitar 40,68 km2.
Dari enam kelurahan di Kecamatan Medan Labuhan, Kelurahan Sungai
Mati memiliki luas wilayah yang terluas yaitu sebesar 12,870 km2. Lokasi
penelitian seperti yang terlihat pada gambar 3.5. di bawah ini.
Sumber. https://www.google.co.id/maps/
Gambar 3.5. Lokasi Rusunawa Seruwei Belawan
Universitas Sumatera Utara
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Pengelolaan Sistem Pembuangan Sampah Rusunawa Seruwei Belawan
Pengelolaan sampah adalah semua kegiatan yang dilakukan dalam menangani
sampah sejak ditimbulkan sampai dengan pembuangan akhir. Secara garis besar,
kegiatan di dalam pembuangan sampah meliputi pengendalian timbulan sampah,
pengumpulan sampah, pengangkutan sampah, pengolahan dan pembuangan akhir.
Pengamatan
pengelolaan sampah yang dilakukan di Rusunawa Seruwei
Belawan hanya meliputi pengendalian timbulan sampah, pengumpulan sampah
dan pengangkutan sampah.
Sistem pembuangan sampah dari awal sampai akhir di Rusunawa Seruwei
Belawan dapat dilihat dari gambar 4.1 di bawah ini :
Tempat sampah
Gerobak sampah
Penghuni
Truk sampah &
Motor gerobak
TPA
Bak sampah
Tempat penampungan sementara (TPS)
Sumber : Hasil Pengamatan November 2016
Gambar 4.1.
Diagram Sistem Pembuangan Sampah
Universitas Sumatera Utara
Proses pengumpulan sampah dilakukan setiap hari dari bak sampah rumah tangga
yang terdapat pada tiap blok dan diangkut oleh petugas dengan gerobak sampah
kemudian dikumpulkan ke tempat penampungan sementara (TPS). Selanjutnya
sampah dari tempat penampungan sementara (TPS) diangkut
ke tempat
pembuangan akhir (TPA) menggunakan kendaraan truk sampah dari Dinas
Kebersihan Kota Medan. Proses sistem pembuangan sampah dapat dilihat pada
gambar 4.2. di bawah ini :
Sumber : Hasil Pengamatan November 2016
Gambar 4.2.
Proses Sistem Pembuangan Sampah
Universitas Sumatera Utara
4.2. Pengamatan dan Wawancara Pengelolaan Sistem pembuangan Sampah
di Rusunawa Seruwei Belawan
I. Pengamatan
A. Pengendalian Timbulan Sampah
Pada dasarnya sampah itu tidak diproduksi, tetapi ditimbulkan. Oleh
karena itu dalam menentukan metode penanganan yang tepat, penentuan
besarnya timbulan sampah sangat ditentukan oleh jumlah pelaku dan jenis
kegiatannya. Timbulan sampah dikumpulkan dan dibuang ke tempat
penampungan sementara (TPS).
Terdapat tiga (3) tempat penampungan sementara (TPS), dimana tiap Blok
mempunyai masing – masing 1 buah tempat penampungan sementara (TPS).
Jarak dari tempat sampah sementara ke bangunan adalah 7 meter. Tempat
penampungan sementara (TPS) dapat dilihat dari gambar 4.3., 4.4. dan 4.5. di
bawah ini
Sumber : Hasil Pengamatan November 2016
Gambar 4.3.
Tempat Penampungan Sementara Blok A
Universitas Sumatera Utara
Sumber : Hasil Pengamatan November 2016
Gambar 4.4.
Tempat Penampungan Sementara Blok B
Sumber : Hasil Pengamatan November 2016
Gambar 4.5.
Tempat Penampungan Sementara Blok C
Universitas Sumatera Utara
Lokasi 3 tempat penampungan sementara (TPS) di Blok A, Blok B dan Blok C
dapat dilihat pada gambar groundplan tempat penampungan sementara (TPS)
yang ada pada gambar 4.6. di bawah ini :
Sumber : Hasil Pengamatan November 2016
Gambar 4.6.
Ground Plan Tempat Penampungan
Sementara Rusunawa Seruwei Belawan
Universitas Sumatera Utara
Diketahui bahwa panjang tempat penampungan sementara adalah 2 meter (m),
lebar 1.50 meter (m) dan tinggi 1 meter (m). Untuk mendapatkan jumlah volume
tempat pembuangan sementara (TPS) maka dicari menggunakan rumus
menghitung volume. Rumus menghitung volume adalah :
Volume (V) = panjang (P) x Lebar (L) x Tinggi (T)
V= P x L x T
V= 2 m x 1.5 m x 1 m
V = 3 m3 = 3000 dm3 = 3000 Liter
Tempat penampungan sementara (TPS) dapat dilihat dari gambar 4.7. di bawah
ini :
Sumber : Hasil Pengamatan November 2016
Gambar 4.7.
Ukuran Tempat Penampungan
Sementara (TPS)
Dari hasil pengamatan terdapat timbulan di sekitar tempat penampungan
sementara (TPS). Luas timbulan sampah dapat dihitung menggunakan rumus
luas= panjang x lebar. Luas timbulan sampah di Blok A adalah 8m x 7m = 56 m2,
Universitas Sumatera Utara
Timbulan sampah di Blok B seluas 15m x 4m = 60 m2, Timbulan sampah di Blok
C seluas 7m x 2m = 14 m2. Timbulan yang dihasilkan dapat dilihat pada gambar
4.8. di bawah ini :
Timbulan sampah di Blok C
Timbulan sampah di Blok B
Timbulan sampah di Blok A
Sumber : Hasil Pengamatan November 2016
Gambar 4.8.
Lokasi Timbulan Sampah
Universitas Sumatera Utara
B. Pengumpulan Sampah
Kegiatan pengumpulan sampah dari sumbernya menuju ke lokasi tempat
penampungan sementara (TPS), umunmya dilakukan dengan menggunakan
gerobak dorong dari rumah-rumah menuju ke lokasi tempat penampungan
sementara (TPS). Pengumpulan sampah dapat dilihat pada gambar 4.9. di bawah
ini :
Sumber : Hasil Pengamatan November 2016
Gambar 4.9.
Pengumpulan Sampah
Pengangkutan dengan gerobak sampah yang digunakan berbentuk gerobak dorong
yang terbuat dari besi berjumlah 1 buah tiap Blok Rusunawa. Petugas mengangkut
sampah dengan bak plastik yang diletakkan di atas gerobak dan ada juga yang
langsung mengangkut dengan gerobak saja. Terdapat juga satu motor gerobak
untuk mengangkut sampah dalam kondisi yang rusak. Gerobak sampah dapat
dilihat pada gambar 4.10. di bawah ini :
Sumber : Hasil Pengamatan November 2016
Gambar 4.10.
Gerobak Sampah
Universitas Sumatera Utara
Pengumpulan sampah diambil dari bak sampah berbentuk tong yang
berbahan besi dan ember plastik di depan rumah hunian di lantai atas. Dalam hal
akses pengumpulan sampah dari lantai 1 sampai dengan lantai 5 petugas
menggunakan tangga. Jumlah bak sampah ada 9 buah dalam satu Blok.
Hasil dari pengamatan terhadap jumlah bak sampah yang ada di Rusunawa
Belawan, jumlah bak sampah sudah cukup namun tidak semua penghuni
membuang sampah pada bak sampah yang telah disediakan karena masih banyak
sampah yang berserakan. Kondisi bak sampah belum memenuhi standar karena
banyak bak sampah yang tidak ada tutupnya dan terbuat dari bahan yang mudah
berkarat. Adapun gambar bak sampah dapat dilihat dari gambar 4.11 di bawah ini
:
Sumber : Hasil Pengamatan November 2016
Gambar 4.11.
Bak Sampah
Universitas Sumatera Utara
Lokasi penempatan bak sampah berada di pertengahan tangga lantai 1 terdapat
satu bak sampah, dan di pinggir koridor tengah lantai 2-5 terdapat 2 buah bak
sampah. Hal ini mengakibatkan sampah yang ada di bak sampah terkena
tempiasan hujan dan masuknya air. Lokasi bak sampah dapat dilihat dari gambar
4.12 dan 4.13 di bawah ini :
Gambar 4.12.
Lokasi Penempatan Tong Sampah
di Lantai 1 Rusunawa Seruwei Belawan
Universitas Sumatera Utara
Sumber : Hasil Pengamatan November 2016
Gambar 4.13.
Lokasi Penempatan Tong Sampah
di Lantai 2 Rusunawa Seruwei Belawan
Universitas Sumatera Utara
c. Saluran sampah vertikal (Shaft)
Saluran sampah vertikal(Shaft) yaitu instalasi berupa pembuangan sampah
dengan sistem cerobong/pipa vertikal yang dibuang secara gravitasi disetiap lantai
bangunan bertingkat berupa sampah yang tidak mudah terurai seperti sampah
konsumsi sehari-hari berupa plastik, sisa makanan, kertas dan lainnya yang
ditampung di lantai dasar bangunan berupa tempat penampungan dan kemudian
didistribusikan ke truk pembuangan sampah. Dari hasil pengamatan terhadap
saluran sampah di Rusunawa Seruwei Belawan diketahui bahwa belum ada
saluran sampah dari lantai atas. Dapat dilihat dari gambar 4.14. di bawah ini :
Sumber : Hasil Pengamatan November 2016
Gambar 4.14.
Tidak Adanya Saluran Sampah
C. Pengangkutan Sampah
Pengangkutan
yaitu
kegiatan
pengangkutan
sampah
dari
tempat
penampungan sementara (TPS) menuju lokasi pembuangan pengolahan
sampah atau lokasi tempat pembuangan akhir (TPA). Gambar pengangkutan
sampah dapat dilihat pada gambar 4.15. di bawah ini :
Universitas Sumatera Utara
Sumber : Hasil Pengamatan November 2016
Gambar 4.15.
Pengangkutan Sampah
Pembuangan sampah dilakukan dengan menggunakan keranjang bambu,
sampah dikumpulkan di keranjang lalu diangkat dan dimasukkan ke dalam truk
sampah. Truk sampah beroperasi pada pagi hari sekitar jam 8 pagi. Gambar
pengangkutan dengan truk sampah dapat dilihat pada gambar 4.16. di bawah ini :
Sumber : Hasil Pengamatan November 2016
Gambar 4.16.
Truk Sampah
Universitas Sumatera Utara
II. Wawancara
a. Pengelola Rusunawa
Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan kepada Pengelola
Rusunawa Seruwei Belawan yaitu Pak Leo selaku operator air dan sanitasi di
Rusunawa Seruwei Belawan, dapat diketahui tentang pengelolaan sistem
pembuangan sampah yang ada di Rusunawa Belawan yaitu :
-
Sampah dikumpul petugas setiap hari
-
Sampah dibuang tidak pada tempatnya
-
Pembuangan sampah dari TPS ke TPA dapat memakan waktu lebih
dari 2 minggu
-
Belum adanya saluran sampah dari lantai atas
-
Kinerja petugas kurang baik
Maka dapat dianalisa bahwa sampah sudah dikumpul petugas setiap hari
namun masih banyak sampah berserakan karena penghuni masih membuang
sampah sembarangan. Sosialisasi pentingnya pembuangan sampah pada
tempatnya perlu ditingkatkan. belum adanya saluran pembuangan sampah dari
lantai atas.
Kinerja Petugas kebersihan perlu dioptimalkan dan penjadwalan pembuangan
sampah ke tempat pembuangan akhir (TPA) perlu dijalankan sesuai dengan
kesepakatan antara pengelola Rusunawa Seruwei Belawan dan Dinas Keberihan
kota Medan Labuhan.
b. Dinas Kebersihan Kota Medan
Berdasarkan hasil wawancara dengan pihak Dinas Kebersihan Medan
Labuhan yaitu pak Dodi selaku Pengawas Lapangan, diperoleh data bahwa kerja
sama antar pihak Dinas Kebersihan dalam pengangkutan sampah di Rusunawa
Seruwei Belawan ada, tapi tidak berjalan karena pengangkutan hanya dilakukan
bila diminta oleh pihak Rusunawa Seruwei Belawan.
Maka dapat dianalisa bahwa faktor yang menyebabkan
pembuangan
sampah ke tempat pembuangan akhir (TPA) tidak berjalan adalah kurangnya
Universitas Sumatera Utara
komunikasi antara Pihak Rusunawa dan Dinas Kebersihan Kota Medan. Dengan
demikian diperlukan ada nya peran aktif dari kedua pihak agar pengelolaan sistem
pembuangan sampah berjalan sebagaimana mestinya.
c. Penghuni Rusunawa Seruwei Belawan
Berdasarkan Hasil wawancara dengan
3 penghuni Rusunawa Seruwei
Belawan, pak Raynaldi yang berada di Blok A lantai 2 nomor 04, ibu Rabbayani,
AM.Keb di Blok B Lantai 2 nomor 19 dan Irnawati di Blok C Lantai 5 nomor 20.
Diperoleh data sebagai berikut :
-Belum ada pemisahan sampah basah dan kering oleh penghuni
-Penghuni tidak membuang sampah di bak sampah yang disediakan
-Sampah penghuni dibuang dengan kantong plastik ada juga yang dibuang
tanpa kantong plastik.
-Pengosongan sampah penghuni oleh petugas kurang dari 24 jam
Maka dapat dianalisa bahwa pengosongan sampah perlu dipercepat sehingga
sampah basah tidak menimbulkan bau. Penyediaan bak sampah basah dan kering
harus diadakan agar memudahkan proses pembuangan sampah. Kesadaran
penghuni perlu ditingkatkan dalam hal kesehatan lingkungan.
Berdasarkan identifikasi pengelolaan sampah di Rusunawa Seruwei Belawan pada
kondisi sekarang, maka dapat dibandingkan dengan kondisi ideal Peraturan
Menteri Pekerja Umum (Permen PU) dan Standar Nasional Indonesia (SNI).
Dapat dilihat dari tabel 4.1. di bawah ini
Tabel.4.1. Perbandingan Pengelolaan Sistem Pembuangan Sampah pada
Rusunawa Seruwei Belawan Dengan Peraturan Menteri Pekerja Umum (Permen
PU) dan Standart Nasional Indonesia (SNI)
PERATURAN
KONDISI IDEAL/
KONDISI DI
CAPAIAN YANG
LAPANGAN
SEHARUSNYA
Permen PU
Dilengkapi TPS
Memiliki TPS yang
Rusunawa memiliki
Nomor
dan diletakkan
terpisah, dan dapat di
TPS yang terpisah yang
Universitas Sumatera Utara
60/PRT/ 1992
terpisah dari
jangkau oleh truk
berjarak 7 meter dari
tentang
Rusunawa, serta
sampah.
bangunan dan dapat di
Persyaratan
dapat dijangkau
jangkau oleh gerobak
Teknis
oleh truk sampah.
sampah.
Pembangunan
Rumah Susun,
pasal 60.
Permen PU
Sampah yang
Pembungkus harus
Masih banyak sampah
Nomor
dibuang ke TPS
terbuat dari bahan
yang dibuang ke TPS
60/PRT/1992
harus dibungkus
kedap bau dan air
begitu saja tanpa
tentang
dengan alat
dan dibuang ke TPS.
pembungkus yang
Persyaratan
pembungkus yang
Teknis
kedap bau dan air.
kedap bau dan air.
Pembangunan
Rumah Susun,
pasal 26.
Standar
Sarana pelengkap
Dengan jumlah 5
Satu kepala keluarga
Nasional
persampahan ditiap
orang tiap kepala
terdiri dari 4 orang dan
keluarga mempunyai
mempunyai 1 bak
sampah pribadi
Indonesia(SNI) rumah dengan
03-1733-2004
jumlah jiwa rata-
satu bak sampah
tentang Tata
rata 5 orang adalah
pribadi sebagai
Cara Perencana-
bak sampah
sarana pelengkap.
an Lingkungan
pribadi.
Perumahan di
Perkotaan
Permen PU
Pewadahan sampah
Pewadahan sampah
Pewadahan sampah di
Nomor
ditiap satuan rusun
terbuat dari bahan
unit hunian Rusunawa
60/PRT/1992
dapat dibuat dari
permanen dan semi
bersifat permanen yaitu
tentang
bahan permanen
permanen untuk
tempat penampungan
Persyaratan
atau semi
mempermudah
sementara (TPS) dan
Teknis
permanen.
proses pengelolaan
semi permanen berupa
sampah.
bak berbentuk tong
Pembangunan
Rumah Susun,
berbahan besi dan
pasal 26.
ember plastik.
Universitas Sumatera Utara
Permen PU
Bak sampah dibuat
Bak sampah yang
Bak sampah di
Nomor
dari bahan kedap
terbuat dari bahan
Rusunawa Seruwei
60/PRT/1992
bau dan air, dan
kedap bau dan air
Belawan tidak terbuat
tentang
tidak mudah
tidak menimbulkan
dari bahan kedap bau
Persyaratan
berkarat.
bau dan masuk nya
dan air. Bak sampah
air serta tahan karat.
terbuat dari bahan
Teknis
Pembangunan
plastik dan tong besi
Rumah Susun,
yang berkarat .
pasal 60.
Standar
pewadahan
Mempunyai
Rusunawa memiliki
Nasional
komunal
beberapa pewadahan
pewadahan komunal
Indonesia
bentuknya berupa
komunal dengan
berbentuk tong yang
(SNI) No 19-
kotak, silinder,
bentuk kotak ,
tidak bertutup
2454-2002
kontainer,
tentang tata
bin (tong) yang
cara teknik
bertutup
operasional
pewadahan
Mempunyai wadah
Memiliki bak sampah
pengelolaan
komunal sifatnya
komunal yang
yang cukup ringan
sampah
Ringan, mudah
ringan, mudah di
perkotaan
dipindahkan dan
pindahkan dan
dikosongkan
silinder, kontainer,
dan tong yang
bertutup.
dikosongkan
Pewadahan
Mempunyai wadah
Mimiliki wadah
komunal terbuat
komunal yang
komunal yang terbuat
dari bahan logam,
terbuat dari bahan
dari bahan besi. Dan
plastik, fiberglass, logam, plastik,
fiberglass,
kayu, bambu,
ada juga dari plastik.
rotan
kayu, bambu, rotan
Permen PU
Seluruh instalasi
Seluruh instalansi
Instalasi sampah tidak
nomor :
utilitas harus
utilitas melalui
menggunakan
05/prt/m/2007
melalui
saluran, dan saluran
saluran/lubang (Shaft ).
tentang
saluran/lubang
dirancang dengan
pedoman teknis
(shaft),
estetika dan
pembangunan
perencanaan
kemudahan
Universitas Sumatera Utara
rumah susun
saluran/lubang
sederhana
(shaft) harus
bertingkat
memperhitungkan
tinggi
estetika dan
perawatan
kemudahan
perawatan.
Permen PU
Saluran sampah
Saluran harus kedap
Rusunawa tidak
Nomor
dipakai bahan
bau dan air juga
memiliki saluran
60/PRT/1992
kedap bau dan air,
tahan karat dan
sampah.
tentang
tahan karat. Ukuran
diameter minimal 50
Persyaratan
sisi/diameter
cm. Dengan adanya
Teknis
penampang terkecil
saluran sampah dapat
Pembangunan
sekurang-
memudahkan
Rumah Susun,
kurangnya 50 cm.
pembuangan sampah
pasal 26.
Permen
dari lantai atas.
PU Dilengkapi gerobak
Mempunyai gerobak
Rusunawa dilengkapi 3
Nomor
sampah dari bahan
sampah yang tidak
buah gerobak sampah,
60/PRT/1992
yang tidak mudah
mudah berkarat dan
terbuat dari besi dan
tentang
berkarat dan mudah
mudah dipelihara dan ember plastik di
Persyaratan
dipelihara.
dapat digunakan
atasnya tidak berkarat
Teknis
dalam jangka waktu
dan mudah untuk
Pembangunan
yang lama.
dipelihara
Rumah Susun,
Dilengkapi truk
Mempunyai truk
Rusunawa tidak
pasal 60.
sampah yang dapat
sampah yang dapat
dilengkapi dengan truk
menjangkau
menjangkau TPS
sampah.
sekurang –
sehingga
kurangnya ke TPS
mempermudah
dan dapat
proses pengangkutan
mengangkut
dan pembuangan
sampah dari TPS ke sampah dari TPS ke
TPA
TPA.
Permen PU
Sistem
Adanya koordinasi
Kurangnya koordinasi
Nomor
pembuangan
dengan sistem
dengan sistem jaringan
Universitas Sumatera Utara
60/PRT/1992
sampah pada
jaringan pembuangan
pembuangan sampah
tentang
satuan rusun dan
sampah yang
dengan Dinas
Persyaratan
bangunan rusun
tersedia dapat
Kebersihan kota Medan.
Teknis
harus ter-
membuat proses
Pembangunan
koordinasikan
pembuangan sampah
Rumah Susun,
dengan sistem
berjalan dengan baik.
pasal 26.
jaringan pembuangan sampah
pada lingkungan
yang tersedia.
Berdasarkan pengamatan lapangan, tiap unit hunian penghuni mempunyai
satu(1) bak sampah pribadi. Penghuni tidak membungkus sampah pribadi dengan
kantong plastik ke dalam bak sampah. Jenis bak sampah di unit hunian Rusunawa
bersifat semi permanen. Terdapat 1-2 bak sampah di tiap lantai. Bak tersebut
terbuat dari bahan plastik dan tong besi yang berkarat, tidak kedap bau dan air.
Bak sampah juga cukup ringan untuk dipindahkan dan dikosongkan. Rusunawa
Seruwei Belawan tidak memiliki saluran/lobang (shaft) sampah dari lantai atas
untuk membuang sampah sehingga petugas kesulitan dalam pengumpulan sampah
dan menyebabkan penghuni dari lantai atas membuang sampah sembarangan.
Rusunawa tidak dilengkapi dengan truk sampah. Kurangnya koordinasi
dengan sistem jaringan pembuangan sampah mengakibatkan sistem pembuangan
sampah pada Rusunawa tidak berjalan dengan baik.
4.3. Pembahasan Pengelolaan Sistem Pembuangan Sampah di Rusunawa
Seruwei Belawan
- Jumlah penghuni Rusunawa untuk satu blok ada 96 kepala keluarga (KK)
terdiri dari 24 KK tiap lantai nya. Jumlah satu KK adalah 4 orang. Total orang di
satu blok adalah 384 orang. Rata – rata timbulan sampah per orangnya satu hari
mencapai 2,5 L/org/hari. Sehingga timbulan sampah yang dapat di hasilkan dalam
satu hari sebesar 960 Liter.
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan daya tampung tempat penampungan sementara (TPS) yang ada di
Rusunawa hanya dapat menampung 3000 Liter sampah. Jumlah volume sampah
penghuni dapat menghasilkan 960 Liter/blok/hari. Dengan demikian TPS hanya
dapat menampung sampah hanya dalam waktu 3 hari dengan total timbulan 2.880
liter/blok.
Oleh karena itu, pengangkutan sampah dari tempat penampungan sementara
(TPS) ke tempat pembuangan akhir (TPA) harus di lakukan tidak lebih dari 3 hari
sehingga tidak terjadi timbulan sampah di sekitar tempat penampungan sementara
(TPS) Rusunawa Belawan.
- Hasil dari pengamatan terhadap jumlah bak sampah yang ada di Rusunawa
Seruwei Belawan. Jumlah bak sampah sudah cukup namun tidak semua penghuni
membuang sampah pada bak sampah yang telah disediakan karena masih banyak
sampah yang berserakan. Kondisi bak sampah belum memenuhi standar
karena tidak ada tutup nya dan terbuat dari bahan yang mudah berkarat.
Dengan demikian pengadaan bak sampah yang tahan karat dan tertutup di
perlukan. Tidak adanya pemisahan bak sampah basah dan kering sehingga perlu
diadakan pemisahan bak sampah.
- Dari hasil pengamatan terhadap saluran sampah vertikal(Shaft) di Rusunawa
Seruwei Belawan diketahui bahwa belum ada saluran sampah vertikal (Shaft) dari
lantai atas. Kondisi ini mempersulit penghuni membuang sampah dari lantai atas
dan menyebabkan sampah dibuang sembarangan. Untuk itu pembuatan saluran
sampah vertikal (Shaft) sangat diperlukan.
- Dari hasil pengamatan
pengangkutan
sampah dengan gerobak sampah,
kondisi gerobak sampah cukup baik untuk mengangkut sampah ke tempat
penampungan sementara (TPS) yang ada di Rusunawa Seruwei Belawan.
Universitas Sumatera Utara
- Dari hasil pengamatan pengangkutan truk sampah sudah ada namun belum
berjalan dengan baik Untuk itu penjadwalan dan pengawasan harus sesuai dengan
sistem yang ada.
Dalam
pembahasan pengelolaan sistem pembuangan sampah pada
Rusunawa Seruwei Belawan, untuk mengetahui kondisi pengelolaan sampah pada
Rusunawa Seruwei Belawan apakah sudah sesuai atau tidak dengan Permen PU
dapat dilihat pada tabel 4.2. di bawah ini :
Tabel 4.2. Pembahasan Kondisi Pengelolaan Sampah di Rusunawa Belawan
Kondisi Pengelolaan Sampah
SESUAI
TIDAK
SESUAI
Permen PU Nomor
Dilengkapi TPS dan diletakkan
60/PRT/1992
terpisah dari Rusunawa, serta
tentang Persyaratan dapat dijangkau oleh truk sampah.
Teknis
√
Pembangunan
Rumah
Susun,
pasal 60.
Permen PU Nomor
Sampah yang dibuang ke TPS
60/PRT/1992
harus dibungkus dengan alat
tentang Persyaratan
pembungkus yang kedap bau dan
Teknis
air.
√
Pembangunan
Rumah Susun,
pasal 26.
SNI 03-1733-2004
Sarana pelengkap persampahan
tentang Tata Cara
ditiap rumah dengan jumlah jiwa
Perencanaan
rata-rata 5 orang adalah bak
Lingkungan
sampah pribadi.
√
Perumahan di
Perkotaan
Permen PU Nomor
Pewadahan sampah disetiap
60/PRT/1992
satuan rusun dapat dibuat dari
Universitas Sumatera Utara
tentang Persyaratan
bahan permanen atau semi
Teknis
permanen.
√
Pembangunan
Rumah Susun,
pasal 26.
Permen PU Nomor
Bak sampah dibuat dari bahan
60/PRT/1992
kedap bau dan air, dan tidak
√
tentang Persyaratan mudah berkarat.
Teknis
Pembangunan
Rumah
Susun,
pasal 60.
Standar Nasional
pewadahan komunal bentuknya
Indonesia (SNI)
berupa
√
No 19-2454-2002 kotak, silinder, kontainer,
tentang tata cara
bin (tong) yang bertutup
teknik
pewadahan komunal sifatnya
operasional
Ringan, mudah
pengelolaan
dipindahkan dan
sampah
dikosongkan
perkotaan
Pewadahan komunal terbuat
dari bahan logam, plastik,
√
√
fiberglass,
kayu, bambu, rotan
Permen PU nomor
Seluruh instalasi utilitas harus
: 05/prt/m/2007
melalui saluran/lubang (shaft),
tentang pedoman
perencanaan saluran/lubang
teknis
(shaft) harus memperhitungkan
pembangunan
estetika dan kemudahan
rumah susun
perawatan.
√
sederhana
bertingkat tinggi
Universitas Sumatera Utara
Permen PU Nomor
Saluran sampah dipakai bahan
60/PRT/1992
kedap bau dan air, tahan karat.
tentang Persyaratan
Ukuran sisi/diameter penampang
Teknis
terkecil sekurang-kurangnya 50
Pembangunan
cm.
√
Rumah Susun,
pasal 26.
Permen PU Nomor
Dilengkapi gerobak sampah dari
60/PRT/1992
bahan yang tidak mudah berkarat
tentang Persyaratan dan mudah dipelihara.
Teknis
√
Dilengkapi truk sampah yang
Pembangunan
Rumah
Susun,
pasal 60.
dapat menjangkau sekurang –
√
kurangnya ke TPS dan dapat
mengangkut sampah dari TPS ke
TPA
Permen PU Nomor
Sistem pembuangan sampah pada
60/PRT/1992
satuan rusun dan bangunan rusun
tentang Persyaratan
Teknis
harus terkoordinasikan dengan
sistem jaringan pembuangan
Pembangunan
sampah pada lingkungan yang
Rumah Susun,
tersedia.
√
pasal 26.
TOTAL
Dari pembahasan
5
8
kondisi sistem pembuangan sampah Rusunawa Seruwei
Belawan didapatkan 5 kondisi sistem pembuangan sampah Rusunawa Seruwei
Belawan yang sudah sesuai yaitu :
1.
Rusunawa memiliki TPS yang terpisah yang berjarak 7 meter dari
bangunan sudah sesuai dengan peraturan karena terpisah dari bangunan
Rusunawa.
2. Dimilikinya tong sampah pribadi sudah sesuai aturan karena hampir
semua kepala keluarga memiliki bak sampah pribadi.
Universitas Sumatera Utara
3. Pewadahan sampah di unit hunian Rusunawa sudah sesuai karena bersifat
permanen dan semi permanen yaitu tempat penampungan sementara (TPS)
berupa ember plastik dan tong besi.
4. Bak sampah cukup ringan untuk dipindahkan dan dikosongkan.
5. Dilengkapi gerobak sampah dari bahan yang tidak mudah berkarat dan
mudah dipelihara.
Terdapat 8 hal yang tidak sesuai dalam kondisi sistem pembuangan sampah
Rusunawa Seruwei Belawan dengan Permen PU dan SNI yaitu :
1. Masih banyak sampah yang tidak dibungkus plastik dibuang ke TPS
begitu saja
akibatnya sampah berserakan dan sulit membuang nya,
seharusnya sampah dibungkus plastik terlebih dahulu.
2. Bak sampah yang ada di Rusunawa hanya terbuat dari tong besi berkarat
yang terbuka sehingga menimbulkan bau tidak sedap dan masuknya air .
3. Tempat sampah berbentuk tong tetapi tidak bertutup.
4. Bahan bak sampah tidak sesuai dengan bahan menurut standart, bahan bak
sampah terbuat dari besi.
5. Instalasi sampah tidak menggunakan saluran sampah vertikal(shaft)
seharusnya penyediaan saluran sampah vertikal (shaft) dibuat pada
bangunan Rusunawa. Tidak adanya saluran sampah vertikal (shaft)
sampah
mengakibatkan
banyaknya
sampah
berserakan
sehingga
pengelolaan sistem pembuangan sampah dari lantai atas ke lantai bawah
lebih sulit dilakukan.
6. Tidak adanya saluran sampah
vertikal (shaft) sampah
minimal
diameternya 50 cm yang kedap air, bau dan tahan karat pada Rusunawa.
7. Tidak dilengkapinya truk sampah di Rusunawa Seruwei Belawan
mengakibatkan pembuangan sampah ke TPA menjadi terhambat.
8. Ketidaksesuaian koordinasi antara Pihak Rusunawa Seruwei Belawan dan
Dinas kebersihan membuat tidak adanya jadwal pengangkutan secara tetap
dan berakibat pada timbunan sampah yang menumpuk dan berserakan.
Dari hasil tabel di atas terdapat 5 kondisi sistem pembuangan sampah
Rusunawa Seruwei Belawan yang sudah sesuai dengan peraturan menteri pekerja
Universitas Sumatera Utara
umum (Permen PU) dan standart nasional Indonesia (SNI). Kemudian terdapat 8
kondisi sistem pembuangan sampah Rusunawa Belawan yang tidak sesuai dengan
peraturan menteri pekerja umum (Permen PU) dan standart nasional Indonesia
(SNI). Dengan demikian masih ada sistem pembuangan sampah yang harus
diperbaiki dan disesuaikan.
4.4. Usulan Metoda Pengelolaan Sistem Pembuangan Sampah di Rusunawa
Seruwei Belawan
Metoda Sistem pembuangan sampah dari proses awal sampai tempat
pembuangan akhir dapat diusulkan pada Rusunawa Seruwei Belawan dapat dilihat
dari gambar 4.17. di bawah ini :
Sampah
Truk sampah
Penghuni
Dinas Kebersihan
Gerobak sampah/
Truk sampah
Pengumpulan
Bak sampah
Pengangkutan
Saluran(Shaft) sampah
TPA
Tempat penampungan sementara
(TPS)
Gambar 4.17.
Usulan Sistem Pembuangan Sampah
Metoda pengelolaan sistem pembuangan sampah yang diusulkan pada
Rusunawa Seruwei Belawan ini yaitu adanya penggantian bak sampah dengan bak
sampah yang memakai bahan sesuai standart nasional Indonesia(SNI). Dan
dilakukan penambahan berupa saluran sampah vertikal(Shaft) untuk memudahkan
penghuni membuang sampah dari lantai atas.
Penyediaan truk sampah di Rusunawa Belawan juga akan di jadwalkan ulang
sesuai kapasitas tempat penampungan sementara sebanyak 2-3 hari untuk
Universitas Sumatera Utara
mengangkut sampah ke tempat penampungan sementara(TPS) dan mengangkut
sampah dari tempat penampungan sementara (TPS) ke tempat pembuangan akhir
(TPA).
4.4.1.Saluran Sampah Vertikal (Shaft)
Saluran sampah vertikal (Shaft) sampah yang ditambahkan sebanyak dua (2),
saluran ditambahkan pada sisi kanan dan kiri. Saluran sampah vertikal (Shaft)
juga dipisahkan antara sampah basah dan kering.. Pintu/lubang pembuangan
dibuat tertutup. penampungnya berupa bak sampah yang dapat menampung
hingga 750 liter. Letak saluran sampah vertikal (Shaft) dapat dilihat pada lampiran
1 dan gambar potongan saluran sampah vertikal (Shaft) sampah dapat dilihat pada
lampiran 2.
4.4.2.Bak Sampah
Bak sampah yang ada di Rusunawa Seruwei Belawan terbuat dari bahan besi
dan berbentuk tong dan juga ember plastik yang tidak tertutup.
Usulan yang akan diberikan untuk mendapatkan bak sampah yang lebih baik
adalah dengan mengganti bak sampah dengan bak sampah yang berbahan
fiberglass yang memiliki tutup. Kemudian akan dibuat pemisahan antara sampah
basah, kering dan sampah berbahaya.
Untuk mengurangi sampah juga bisa dibuat bak sampah daur ulang yang
mengusung konsep penggunaan kembali barang bekas. Adapun gambar bak
sampah dapat dilihat pada gambar 4.18. di bawah ini :
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.18.
Usulan Bak Sampah
Bak sampah model ini terbuat dari bahan fiberglass dan dapat menampung
sebanyak 40-60liter.
Peletakkan bak sampah tetap berada di tengah koridor untuk memudahkan akses
pembuangan sampah oleh penghuni. Gambar dapat dihat pada lampiran 3.
Universitas Sumatera Utara
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1.Kesimpulan
Berdasarkan hasil pembahasan terhadap
pengelolaan sistem pembuangan
sampah di Rusunawa Seruwei Belawan maka dapat disimpulkan bahwa masih
terjadinya timbulan sampah di luar tempat penampungan sampah karena tempat
penampungan sementara (TPS) tidak dipergunakan secara optimal. Petugas
kebersihan belum bekerja dengan optimal dalam proses pengumpulan sampah
karena masih ada sampah berserakan. Proses pengumpulan sampah dari bak
sampah ke tempat penampungan sementara (TPS) sudah berjalan baik dengan
menggunakan gerobak dorong yang ada di Rusunawa. Pengangkutan sampah dari
tempat penampungan sementara (TPS) ke tempat pembuangan akhir (TPA) belum
berjalan baik karena truk sampah hanya datang jika ada permintaan dari pihak
Rusunawa.
Berdasarkan hasil dan pembahasan terhadap penilaian (evaluasi) pengelolaan
sistem pembuangan sampah Rusunawa Seruwei Belawan maka dapat disimpulkan
bahwa Rusunawa memiliki tempat penampungan sementara (TPS) yang terpisah
yang berjarak 7 meter dari bangunan. Hampir semua tiap kepala keluarga
memiliki bak sampah pribadi. Sudah ada pewadahan sampah di unit hunian
Rusunawa yang
bersifat permanen dan semi permanen yaitu tempat
penampungan sementara (TPS) dan bak sampah berupa ember plastik dan tong
besi. Rusunawa Seruwei Belawan sudah dilengkapi gerobak sampah dari bahan
yang tidak mudah berkarat dan mudah dipelihara.
Terdapat juga beberapa hal yang tidak sesuai dalam pengelolaan sistem
pembuangan sampah di Rusunawa Seruwei Belawan yaitu masih ada penghuni
membuang sampah tanpa dibungkus plastik, akibatnya sampah berserakan dan
mempersulit proses pengumpulan oleh petugas. Pemisahan sampah basah dan
kering belum dilakukan oleh penghuni Rusunawa Seruwei Belawan. Bak sampah
Universitas Sumatera Utara
yang ada di Rusunawa hanya terbuat dari tong besi berkarat yang terbuka
sehingga menimbulkan bau tidak sedap dan masuknya air. Peletakkan tong
sampah yang tidak tepat mengakibatkan tong sampah terkena tempiasan air hujan
sehingga sampah menjadi basah. Proses pembuangan sampah oleh penghuni dari
lantai atas tidak menggunakan saluran sampah vertikal (Shaft) sampah vertikal
karena tidak ada. Dalam hal fasilitas pembuangan sampah milik Rusunawa,
Rusunawa tidak dilengkapi truk sampah yang berakibat pada tidak dapat
dilakukannya pembuangan sampah dari tempat penampungan sementara (TPS) ke
tempat pembuangan akhir (TPA). Pengangkutan sampah dari Dinas Kebersihan
kota belum terjadwal dengan baik sehingga terjadi penumpukan sampah.
Timbulan sampah di tempat penampungan sementara (TPS) yang harus diambil
truk sampah dalam waktu 3 hari tidak di angkut ke tempat pembuangan akhir
(TPA).
Berdasarkan kondisi lapangan dan peraturan menteri pekerja umum (Permen
PU) dan standart nasional Indonesia (SNI) yang ada membukt ikan bahwa
kurangnya keperdulian dari pengelola Rusunawa Seruwei Belawan dan
Pemerintah Daerah terhadap pengelolaan sistem pembuangan sampah di
Rusunawa Seruwei Belawan.
Pengelolaan sistem pembuangan sampah di Rusunawa Seruwei Belawan
masih belum berjalan dengan baik. Pengelolaan belum berjalan semestinya dan
belum sesuai dengan peraturan menteri pekerja umum (Permen PU) dan standart
Nasional Indonesia(SNI) disebabkan bak sampah yang tidak memenuhi standart,
saluran sampah vertikal (Shaft) tidak ada dan tidak tersedianya truk sampah untuk
pengangkutan dari tempat penampungan sementara(TPS) ke tempat pembuangan
akhir(TPA) pada Rusunawa Seruwei Belawan. Untuk pengelolaan sampah yang
lebih baik dan sesuai standart pada Rusunawa Seruwei Belawan perlu mengganti
bak sampah berupa bak pemisahan sampah basah dan kering dengan bak yang
tahan karat, air dan tertutup sesuai standart, peletakkan bak sepeti lampiran 3.
Lalu dibuat saluran sampah vertikal(Shaft), peletakkan seperti lampiran 1 dan
potongan saluran sampah vertikal(Shaft) seperti lampiran 2. Kemudian perlu
dibuat penjadwalan ulang untuk pengangkutan dengan truk sampah, penyediaan
truk sampah 3 hari sekali.
Universitas Sumatera Utara
5.2. Saran
Saran yang dapat menjadi pertimbangan untuk penelitian selanjutnya supaya
hasil penelitian tidak bias dapat menambahkan variabel penelitian berupa
pengolahan, pembuangan akhir dan pendalaman salah satu sistem sehingga hasil
penelitian dapat dikembangkan lebih terarah.
Universitas Sumatera Utara
METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Metode Deskriptif
Metode deskriptif kualitatif pada penelitian ini digunakan untuk
memperoleh data-data mengenai pengelolaan sistem pembuangan sampah pada
Rusunawa. Data-data yang diperlukan diperoleh dengan melakukan pengamatan
terhadap pengelolaan sistem pembuangan sampah
dan
wawancara yang
ditujukan pada pengelola Rusunawa Seruwei Belawan, Dinas Kebersihan Kota
Medan dan penghuni Rusunawa Belawan.
Penelitian akan dilakukan pada Rusunawa Seruwei Belawan yang memiliki 3
(tiga) twin blok terletak di Kelurahan Sungai Mati Kecamatan Medan Labuhan,
Kota Medan.
3.2. Variabel Penelitian
Variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa
saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi
tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2009).
Variabel penelitian yang akan diteliti dalam penelitian ini yaitu:
Tabel 3.1. Variabel Penelitian
Variabel Penelitian
Metode
Tempat
Pengumpulan
/ Orang
Sasaran
Data
-Tempat
penampungan
Sanitasi
Sampah
Pengamatan
sementara
Rusunawa
-Bak sampah
Seruwei
-Gerobak sampah
Belawan
-Saluran sampah
Universitas Sumatera Utara
-Timbulan sampah
-Truk sampah
wawancara
Pengelola
-Cara pengumpulan
Rusunawa
sampah
Seruwei
-Cara pengangkutan
Belawan
sampah
Penghuni
Pembuangan sampah
Rusunawa
Seruwei
Belawan
Pengelolaan Perencanaan
Pengamatan
Rusunawa
Sistem pembuangan
Seruwei
sampah Rusunawa
Belawan
Seruwei Belawan.
-Perencanaan
Wawancara
Pengelola
tempat sampah
Rusunawa
-Pengumpulan
Seruwei
sampah
Belawan
-Pengangkutan
sampah
Pengendalian Pengamatan
Wawancara
Rusunawa
Sistem pembuangan
Seruwei
sampah Rusunawa
Belawan
Seruwei Belawan
-Pengelola
-Pengendalian
Rusunawa
timbulan sampah
Seruwei
-Pengumpulan
Belawan
sampah
-Pengawas
-Pengangkutan
lapangan
sampah
Dinas
Kebersihan
Kota
Medan
Universitas Sumatera Utara
3.3. Kebutuhan Data
Data yang dibutuhkan dalam penelitian ini bersifat primer maupun sekunder.
Adapun cara pengumpulannya adalah sebagai berikut :
I. Pengumpulan Data Primer
Data primer berkaitan dengan kondisi Pengelolaan sistem pembuangan sampah
Rusunawa dan peran serta penghuni dalam pengelolaan sampah Rusunawa.
Data primer merupakan data yang diperoleh langsung dari sumber pertama,
bersifat asli dan belum diolah sama sekali berupa gambar tempat penampungan
sementara (TPS), timbulan sampah, Bak sampah, gerobak sampah, saluran
sampah dan truk sampah.
II. Pengumpulan Data Sekunder
Data sekunder merupakan data primer yang telah diolah lebih lanjut yang telah
di teliti dan di kumpulkan oleh pihak lain yang berkaitan dengan permasalahan
penelitian melalui studi kepustakaan.
Data ini nantinya akan disajikan dalam bentuk tabel, ataupun diagram yang
dapat mendeskripsikan kondisi lapangan.
Setelah data sekunder yang diperlukan terkumpul maka data-data tersebut di
bandingkan dengan hasil observasi dan wawancara yang kemudian dianalisis
dengan metode analisis deskriptif. Adapun cara metode analisis deskriptif yaitu:
a. Berdasarkan data sekunder tersebut dapat dilihat perbedaan apa saja yang
terjadi pada sistem pembuangan sampah Rusunawa Seruwei Belawan dan
dideskripsikan keadaannya.
b. Membandingkan hasil dari lapangan dengan teori yang sudah diterapkan.
Penarikan kesimpulan diperoleh setelah pengolahan data berdasarkan
kepada permasalahan dan tujuan penelitian ini.
Universitas Sumatera Utara
3.4. Metoda Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dilakukan dengan 2 cara yaitu :
a. Pengamatan adalah pengamatan langsung ke lokasi untuk membuktikan situasi
nyata dengan data sekunder yang diperoleh. Adapun yang di amati meliputi
lingkungan bangunan Rusunawa Seruwei Belawan, saluran sampah, bak sampah,
tempat penampungan sementara, timbulan sampah dengan menggunakan alat
bantu kamera dan alat tulis untuk melengkapi data.
Langkah-langkah yang dilakukan setelah pengamatan di Rusunawa Seruwei
Belawan adalah sebagai berikut :
a. Membuat tabel penilaian pengamatan dengan mengacu pada peraturan
menteri pekerja umum (Permen PU) dan
tandart nasional Indonesia
(SNI).
b. Melakukan penilaian kesesuaian dengan keadaan yang ada di Rusunawa
Seruwei Belawan.
Jadwal melakukan observasi di Rusunawa Seruwei Belawan dapat dilihat pada
tabel 3.2. di bawah ini :
Tabel 3.2. Jadwal Melakukan Observasi
TANGGAL
HARI
JAM
SASARAN
KUNJUNGAN
01-11-2016
Selasa
15.00-17.30
Melakukan observasi
terhadap pengelolaan sistem
pembuangan sampah ,yaitu :
–Tempat penampungan
sementara (TPS)
-Bak sampah
-Gerobak sampah
-Saluran sampah
-Timbulan sampah
02-11-2016
Rabu
07.30-10.00
Melakukan observasi
terhadap cara pengumpulan
dan pembuangan sampah
Universitas Sumatera Utara
b.Wawancara,
adalah cara memperoleh data atau informasi secara langsung dengan tatap
muka melalui komunikasi verbal kepada pengelola Rusunawa Seruwei Belawan
yaitu Pak Leo selaku operator air dan sanitasi di Rusunawa Seruwei Belawan dan
kepada pihak Dinas Kebersihan Medan Labuhan yaitu pak Dodi selaku Pengawas
Lapangan angkutan sampah yang berperan sebagai pengawas truk yang
mengangkut sampah dari tempat penampungan sementara (TPS) di Rusunawa
Seruwei Belawan untuk dibuang ke tempat pembuangan akhir (TPA). Wawancara
juga dilakukan kepada penghuni Rusunawa Seruwei Belawan yang diharapkan
dapat memberikan informasi dan data tentang pengelolaan sistem pembuangan
sampah Rusunawa.
Wawancara akan ditujukan kepada pengelola Rusunawa Seruwei Belawan yaitu
pak Leo selaku Operator air & instalasi pembuangan air limbah (IPAL) dan
sanitasi, struktur organisasi dapat dilihat pada gambar 3.1. di bawah ini :
Kepala UPT Rusunawa
H. Zainal
Bagian Tata usaha
Tongku sati Hasibuan
Koordinator Lapangan
Abdul Karim
Operator Air, Instalasi pembuangan
air limbah (IPAL) dan sanitasi
Leo pardede
Gambar 3.1.
Struktur Organisasi Pengelola Rusunawa Seruwei Belawan
Universitas Sumatera Utara
Wawancara juga di lakukan kepada pihak Dinas Kebersihan Medan labuhan
yaitu pak Dodi selaku pengawas lapangan yang mengawasi truk sampah yang
mengangkut sampah dari tempat penampungan sementara (TPS) Rusunawa
Seruwei Belawan ke tempat pembuangan akhir (TPA). struktur organisasi dapat di
lihat pada gambar 3.2. di bawah ini :
Walikota
Kepala Dinas
Ir.H.Endar Sutan Lubis
Sekretaris Dinas
Drs. Azwanto
Kabid
Pengembangan
dan Pengawasan
Panarangan
Nasution
Kabid
Perawatan
Drs.Parlindun
gan
Kabid Retribusi
Ardhani
Syahputra, AP
Kabid Operasional
Habib Fadillah
Lubis, S.Sos
Kasi Operasional-III
Armen Rangkuti
Pengawas Lapangan
Medan Labuhan
Dodi
Gambar 3.2.
Struktur Organisasi Dinas Kebersihan Kota Medan
Jadwal melakukan wawancara kepada pihak pengelola Rusunawa Seruwei
Belawan, pihak Dinas Kebersihan Kota Medan dan penghuni Rusunawa Seruwei
Belawan dapat di lihat pada tabel 3.3. di bawah ini
Universitas Sumatera Utara
Tabel 3.3. Jadwal Melakukan Wawancara
TANGG-
HARI
AL
JAM
NARASUM-
WAWAN
BER
TOPIK WAWANCARA
-CARA
09-11-
Rabu
2016
08.00-
Leo Pardede
-Pengelolaan sistem
10.00
(Pengelola
pembuangan sampah
Rusunawa )
-Jadwal pengambilan sampah
-Kinerja Petugas di Rusunawa
10-11-
kamis
2016
10.30-
Dodi
11.00
(Dinas
Kebersihan
-Koordinasi
pengambilan
sampah
-Jadwal pengambilan sampah
Kota Medan ) Rusunawa
-Kerja sama dengan pihak
Rusunawa
09-112016
Rabu
10.00-
-Rayneldi
- Sistem pembuangan sampah
11.00
-Rabbayani
-Kepemilikan tempat sampah
-Irnawati
tiap rumah
(Penghuni
-Jadwal pengumpulan sampah
Rusunawa )
3.5. Daftar Pertanyaan Wawancara
Adapun daftar pertanyaan yang di ajukan kepada 3 sasaran yaitu :
a. Pengelola Rusunawa Seruwei Belawan
Daftar pertanyaan wawancara di tujukan kepada pengelola
Rusunawa
Seruwei Belawan yang bernama pak Leo sebagai operator air, instalasi
pembuangan air limbah (IPAL) dan sanitasi. Adapun daftar pertanyaan dapat
dilihat di tabel 3.4 berikut ini :
Universitas Sumatera Utara
Tabel 3.4. Daftar Pertanyaan Wawancara Pihak Pengelola
NARASUM-
TOPIK
DAFTAR PERTANYAAN
BER
Leo
Putra Pengelolaan
Pardede
1.Bagaimanakah
pengelolaan
sistem
sistem
pembuangan sampah di Rusunawa ini ?
pembuangan
2.Berapa lama pengangkutan sampah dari
sampah
tempat penampungan sementara (TPS) ke
tempat pembuangan akhir (TPA) biasa di
lakukan?
3. Faktor apa saja yang menyebabkan sampah
berserakan ?
4. Apakah ada rencana pembuatan saluran
sampah vertikal pada bangunan ?
Jadwal
5.Berapa kali dalam seminggu pengumpulan
pengambilan
sampah di lakukan oleh petugas ?
sampah
Kinerja
Petugas 6.Apakah petugas melakukan pekerjaannya
di Rusunawa
sesuai dengan sistem yang berlaku ?
b. Dinas Kebersihan Kota Medan Labuhan
Daftar pertanyaan wawancara ditujukan kepada Dinas Kebersihan Kota
Medan Labuhan yang bernama pak Dodi selaku Pengawas Lapangan. Adapun
daftar pertanyaan dapat dilihat di tabel 3.5 berikut ini :
Tabel 3.5. Daftar Pertanyaan Wawancara Pihak Dinas Kebersihan
NARASUM-
TOPIK
DAFTAR PERTANYAAN
BER
Dodi
Kerjasama
Dinas
antara 1.Adakah kerja sama antar pihak Dinas
Kebersihan Kebersihan dalam pengangkutan sampah di
dan Rusunawa
Rusunawa Seruwei Belawan ?
2.Kenapa
pengangkutan
sampah
tidak
berjalan sesuai dengan perencanaan ?
Universitas Sumatera Utara
3.Faktor apa yang menyebabkan hal itu
tidak berjalan ?
c. Penghuni Rusunawa
Daftar pertanyaan wawancara di tujukan kepada penghuni Rusunawa
Seruwei Belawan di Blok A, Blok B dan Blok C yang bernama Rayneldi,
Rabbayani dan Irnawati sebagai. Adapun daftar pertanyaan dapat dilihat di tabel
3.6. berikut ini :
Tabel 3.6. Daftar Pertanyaan Wawancara Penghuni Rusunawa
NARASU
TOPIK
DAFTAR PERTANYAAN
Blok A :
Sistem
1.Apakah anda membuang sampah
Rayneldi
Pembuangan
tempat pembuangan sampah
Blok B:
sampah
2.Apakah anda membungkus sampah dengan
M-BER
langsung ke
Rabbaya-
kantong plastik sebelum di buang ?
ni
3.Apa tanggapan saudara
Blok C:
sistem pembuangan sampah di Rusunawa saat ini ?
Irnawati
Kepemilikan
tentang pengelolaan
4.Apakah saudara mempunyai tempat sampah milik
tempat sampah pribadi ?
penghuni
5.Apakah saudara memisahkan sampah basah dan
kering ?
Jadwal
6.Dalam kurun waktu berapa lama pengumpulan
pengumpulan
sampah dari tong sampah ke tempat penampungan
sampah
oleh sementara (TPS) oleh petugas ?
petugas
Universitas Sumatera Utara
3.6. Objek Penelitian
Objek penelitian pada penelitian ini adalah Rusunawa Seruwei Belawan di
kawasan jalan Seruwei, kelurahan Sei mati, kecamatan Medan Labuhan.
Rusunawa Seruwei Belawan tersebut memiliki 3 twin blok. Twin block A
dibangun pada tahun 2006, twin block B dibangun pada tahun 2007 dan twin
block C dibangun pada tahun 2009 oleh Dinas Perumahan dan Permukiman.
Rusunawa ditempati oleh penduduk daerah Medan Labuhan khususnya di
peruntukkan untuk masyarakat di pinggir sungai deli. Objek penelitian dapat di
lihat pada gambar 3.3. di bawah ini.
Sumber : Hasil Pengamatan November 2016
Gambar 3.3. Rusunawa Seruwei Belawan
Universitas Sumatera Utara
Sumber : Hasil Pengamatan November 2016
Gambar 3.4.
Ground Plan Rusunawa Seruwei Belawan
Universitas Sumatera Utara
3.7. Lokasi Penelitian
Lokasi Rusunawa berada di Sumatera Utara Kota Medan, Jalan Seruwei
Kelurahan Sungai Mati Kecamatan Medan Labuhan yang berbatasan langsung
dengan Kecamatan Medan Deli di sebelah selatan, Kecamatan Medan Belawan
disebelah Utara, Kecamatan Medan Marelan disebelah barat, dan Kabupaten Deli
Serdang disebelah timur. Kecamatan Medan Labuhan merupakan salah satu
kecamatan di Kota Medan yang mempunyai luas sekitar 40,68 km2.
Dari enam kelurahan di Kecamatan Medan Labuhan, Kelurahan Sungai
Mati memiliki luas wilayah yang terluas yaitu sebesar 12,870 km2. Lokasi
penelitian seperti yang terlihat pada gambar 3.5. di bawah ini.
Sumber. https://www.google.co.id/maps/
Gambar 3.5. Lokasi Rusunawa Seruwei Belawan
Universitas Sumatera Utara
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Pengelolaan Sistem Pembuangan Sampah Rusunawa Seruwei Belawan
Pengelolaan sampah adalah semua kegiatan yang dilakukan dalam menangani
sampah sejak ditimbulkan sampai dengan pembuangan akhir. Secara garis besar,
kegiatan di dalam pembuangan sampah meliputi pengendalian timbulan sampah,
pengumpulan sampah, pengangkutan sampah, pengolahan dan pembuangan akhir.
Pengamatan
pengelolaan sampah yang dilakukan di Rusunawa Seruwei
Belawan hanya meliputi pengendalian timbulan sampah, pengumpulan sampah
dan pengangkutan sampah.
Sistem pembuangan sampah dari awal sampai akhir di Rusunawa Seruwei
Belawan dapat dilihat dari gambar 4.1 di bawah ini :
Tempat sampah
Gerobak sampah
Penghuni
Truk sampah &
Motor gerobak
TPA
Bak sampah
Tempat penampungan sementara (TPS)
Sumber : Hasil Pengamatan November 2016
Gambar 4.1.
Diagram Sistem Pembuangan Sampah
Universitas Sumatera Utara
Proses pengumpulan sampah dilakukan setiap hari dari bak sampah rumah tangga
yang terdapat pada tiap blok dan diangkut oleh petugas dengan gerobak sampah
kemudian dikumpulkan ke tempat penampungan sementara (TPS). Selanjutnya
sampah dari tempat penampungan sementara (TPS) diangkut
ke tempat
pembuangan akhir (TPA) menggunakan kendaraan truk sampah dari Dinas
Kebersihan Kota Medan. Proses sistem pembuangan sampah dapat dilihat pada
gambar 4.2. di bawah ini :
Sumber : Hasil Pengamatan November 2016
Gambar 4.2.
Proses Sistem Pembuangan Sampah
Universitas Sumatera Utara
4.2. Pengamatan dan Wawancara Pengelolaan Sistem pembuangan Sampah
di Rusunawa Seruwei Belawan
I. Pengamatan
A. Pengendalian Timbulan Sampah
Pada dasarnya sampah itu tidak diproduksi, tetapi ditimbulkan. Oleh
karena itu dalam menentukan metode penanganan yang tepat, penentuan
besarnya timbulan sampah sangat ditentukan oleh jumlah pelaku dan jenis
kegiatannya. Timbulan sampah dikumpulkan dan dibuang ke tempat
penampungan sementara (TPS).
Terdapat tiga (3) tempat penampungan sementara (TPS), dimana tiap Blok
mempunyai masing – masing 1 buah tempat penampungan sementara (TPS).
Jarak dari tempat sampah sementara ke bangunan adalah 7 meter. Tempat
penampungan sementara (TPS) dapat dilihat dari gambar 4.3., 4.4. dan 4.5. di
bawah ini
Sumber : Hasil Pengamatan November 2016
Gambar 4.3.
Tempat Penampungan Sementara Blok A
Universitas Sumatera Utara
Sumber : Hasil Pengamatan November 2016
Gambar 4.4.
Tempat Penampungan Sementara Blok B
Sumber : Hasil Pengamatan November 2016
Gambar 4.5.
Tempat Penampungan Sementara Blok C
Universitas Sumatera Utara
Lokasi 3 tempat penampungan sementara (TPS) di Blok A, Blok B dan Blok C
dapat dilihat pada gambar groundplan tempat penampungan sementara (TPS)
yang ada pada gambar 4.6. di bawah ini :
Sumber : Hasil Pengamatan November 2016
Gambar 4.6.
Ground Plan Tempat Penampungan
Sementara Rusunawa Seruwei Belawan
Universitas Sumatera Utara
Diketahui bahwa panjang tempat penampungan sementara adalah 2 meter (m),
lebar 1.50 meter (m) dan tinggi 1 meter (m). Untuk mendapatkan jumlah volume
tempat pembuangan sementara (TPS) maka dicari menggunakan rumus
menghitung volume. Rumus menghitung volume adalah :
Volume (V) = panjang (P) x Lebar (L) x Tinggi (T)
V= P x L x T
V= 2 m x 1.5 m x 1 m
V = 3 m3 = 3000 dm3 = 3000 Liter
Tempat penampungan sementara (TPS) dapat dilihat dari gambar 4.7. di bawah
ini :
Sumber : Hasil Pengamatan November 2016
Gambar 4.7.
Ukuran Tempat Penampungan
Sementara (TPS)
Dari hasil pengamatan terdapat timbulan di sekitar tempat penampungan
sementara (TPS). Luas timbulan sampah dapat dihitung menggunakan rumus
luas= panjang x lebar. Luas timbulan sampah di Blok A adalah 8m x 7m = 56 m2,
Universitas Sumatera Utara
Timbulan sampah di Blok B seluas 15m x 4m = 60 m2, Timbulan sampah di Blok
C seluas 7m x 2m = 14 m2. Timbulan yang dihasilkan dapat dilihat pada gambar
4.8. di bawah ini :
Timbulan sampah di Blok C
Timbulan sampah di Blok B
Timbulan sampah di Blok A
Sumber : Hasil Pengamatan November 2016
Gambar 4.8.
Lokasi Timbulan Sampah
Universitas Sumatera Utara
B. Pengumpulan Sampah
Kegiatan pengumpulan sampah dari sumbernya menuju ke lokasi tempat
penampungan sementara (TPS), umunmya dilakukan dengan menggunakan
gerobak dorong dari rumah-rumah menuju ke lokasi tempat penampungan
sementara (TPS). Pengumpulan sampah dapat dilihat pada gambar 4.9. di bawah
ini :
Sumber : Hasil Pengamatan November 2016
Gambar 4.9.
Pengumpulan Sampah
Pengangkutan dengan gerobak sampah yang digunakan berbentuk gerobak dorong
yang terbuat dari besi berjumlah 1 buah tiap Blok Rusunawa. Petugas mengangkut
sampah dengan bak plastik yang diletakkan di atas gerobak dan ada juga yang
langsung mengangkut dengan gerobak saja. Terdapat juga satu motor gerobak
untuk mengangkut sampah dalam kondisi yang rusak. Gerobak sampah dapat
dilihat pada gambar 4.10. di bawah ini :
Sumber : Hasil Pengamatan November 2016
Gambar 4.10.
Gerobak Sampah
Universitas Sumatera Utara
Pengumpulan sampah diambil dari bak sampah berbentuk tong yang
berbahan besi dan ember plastik di depan rumah hunian di lantai atas. Dalam hal
akses pengumpulan sampah dari lantai 1 sampai dengan lantai 5 petugas
menggunakan tangga. Jumlah bak sampah ada 9 buah dalam satu Blok.
Hasil dari pengamatan terhadap jumlah bak sampah yang ada di Rusunawa
Belawan, jumlah bak sampah sudah cukup namun tidak semua penghuni
membuang sampah pada bak sampah yang telah disediakan karena masih banyak
sampah yang berserakan. Kondisi bak sampah belum memenuhi standar karena
banyak bak sampah yang tidak ada tutupnya dan terbuat dari bahan yang mudah
berkarat. Adapun gambar bak sampah dapat dilihat dari gambar 4.11 di bawah ini
:
Sumber : Hasil Pengamatan November 2016
Gambar 4.11.
Bak Sampah
Universitas Sumatera Utara
Lokasi penempatan bak sampah berada di pertengahan tangga lantai 1 terdapat
satu bak sampah, dan di pinggir koridor tengah lantai 2-5 terdapat 2 buah bak
sampah. Hal ini mengakibatkan sampah yang ada di bak sampah terkena
tempiasan hujan dan masuknya air. Lokasi bak sampah dapat dilihat dari gambar
4.12 dan 4.13 di bawah ini :
Gambar 4.12.
Lokasi Penempatan Tong Sampah
di Lantai 1 Rusunawa Seruwei Belawan
Universitas Sumatera Utara
Sumber : Hasil Pengamatan November 2016
Gambar 4.13.
Lokasi Penempatan Tong Sampah
di Lantai 2 Rusunawa Seruwei Belawan
Universitas Sumatera Utara
c. Saluran sampah vertikal (Shaft)
Saluran sampah vertikal(Shaft) yaitu instalasi berupa pembuangan sampah
dengan sistem cerobong/pipa vertikal yang dibuang secara gravitasi disetiap lantai
bangunan bertingkat berupa sampah yang tidak mudah terurai seperti sampah
konsumsi sehari-hari berupa plastik, sisa makanan, kertas dan lainnya yang
ditampung di lantai dasar bangunan berupa tempat penampungan dan kemudian
didistribusikan ke truk pembuangan sampah. Dari hasil pengamatan terhadap
saluran sampah di Rusunawa Seruwei Belawan diketahui bahwa belum ada
saluran sampah dari lantai atas. Dapat dilihat dari gambar 4.14. di bawah ini :
Sumber : Hasil Pengamatan November 2016
Gambar 4.14.
Tidak Adanya Saluran Sampah
C. Pengangkutan Sampah
Pengangkutan
yaitu
kegiatan
pengangkutan
sampah
dari
tempat
penampungan sementara (TPS) menuju lokasi pembuangan pengolahan
sampah atau lokasi tempat pembuangan akhir (TPA). Gambar pengangkutan
sampah dapat dilihat pada gambar 4.15. di bawah ini :
Universitas Sumatera Utara
Sumber : Hasil Pengamatan November 2016
Gambar 4.15.
Pengangkutan Sampah
Pembuangan sampah dilakukan dengan menggunakan keranjang bambu,
sampah dikumpulkan di keranjang lalu diangkat dan dimasukkan ke dalam truk
sampah. Truk sampah beroperasi pada pagi hari sekitar jam 8 pagi. Gambar
pengangkutan dengan truk sampah dapat dilihat pada gambar 4.16. di bawah ini :
Sumber : Hasil Pengamatan November 2016
Gambar 4.16.
Truk Sampah
Universitas Sumatera Utara
II. Wawancara
a. Pengelola Rusunawa
Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan kepada Pengelola
Rusunawa Seruwei Belawan yaitu Pak Leo selaku operator air dan sanitasi di
Rusunawa Seruwei Belawan, dapat diketahui tentang pengelolaan sistem
pembuangan sampah yang ada di Rusunawa Belawan yaitu :
-
Sampah dikumpul petugas setiap hari
-
Sampah dibuang tidak pada tempatnya
-
Pembuangan sampah dari TPS ke TPA dapat memakan waktu lebih
dari 2 minggu
-
Belum adanya saluran sampah dari lantai atas
-
Kinerja petugas kurang baik
Maka dapat dianalisa bahwa sampah sudah dikumpul petugas setiap hari
namun masih banyak sampah berserakan karena penghuni masih membuang
sampah sembarangan. Sosialisasi pentingnya pembuangan sampah pada
tempatnya perlu ditingkatkan. belum adanya saluran pembuangan sampah dari
lantai atas.
Kinerja Petugas kebersihan perlu dioptimalkan dan penjadwalan pembuangan
sampah ke tempat pembuangan akhir (TPA) perlu dijalankan sesuai dengan
kesepakatan antara pengelola Rusunawa Seruwei Belawan dan Dinas Keberihan
kota Medan Labuhan.
b. Dinas Kebersihan Kota Medan
Berdasarkan hasil wawancara dengan pihak Dinas Kebersihan Medan
Labuhan yaitu pak Dodi selaku Pengawas Lapangan, diperoleh data bahwa kerja
sama antar pihak Dinas Kebersihan dalam pengangkutan sampah di Rusunawa
Seruwei Belawan ada, tapi tidak berjalan karena pengangkutan hanya dilakukan
bila diminta oleh pihak Rusunawa Seruwei Belawan.
Maka dapat dianalisa bahwa faktor yang menyebabkan
pembuangan
sampah ke tempat pembuangan akhir (TPA) tidak berjalan adalah kurangnya
Universitas Sumatera Utara
komunikasi antara Pihak Rusunawa dan Dinas Kebersihan Kota Medan. Dengan
demikian diperlukan ada nya peran aktif dari kedua pihak agar pengelolaan sistem
pembuangan sampah berjalan sebagaimana mestinya.
c. Penghuni Rusunawa Seruwei Belawan
Berdasarkan Hasil wawancara dengan
3 penghuni Rusunawa Seruwei
Belawan, pak Raynaldi yang berada di Blok A lantai 2 nomor 04, ibu Rabbayani,
AM.Keb di Blok B Lantai 2 nomor 19 dan Irnawati di Blok C Lantai 5 nomor 20.
Diperoleh data sebagai berikut :
-Belum ada pemisahan sampah basah dan kering oleh penghuni
-Penghuni tidak membuang sampah di bak sampah yang disediakan
-Sampah penghuni dibuang dengan kantong plastik ada juga yang dibuang
tanpa kantong plastik.
-Pengosongan sampah penghuni oleh petugas kurang dari 24 jam
Maka dapat dianalisa bahwa pengosongan sampah perlu dipercepat sehingga
sampah basah tidak menimbulkan bau. Penyediaan bak sampah basah dan kering
harus diadakan agar memudahkan proses pembuangan sampah. Kesadaran
penghuni perlu ditingkatkan dalam hal kesehatan lingkungan.
Berdasarkan identifikasi pengelolaan sampah di Rusunawa Seruwei Belawan pada
kondisi sekarang, maka dapat dibandingkan dengan kondisi ideal Peraturan
Menteri Pekerja Umum (Permen PU) dan Standar Nasional Indonesia (SNI).
Dapat dilihat dari tabel 4.1. di bawah ini
Tabel.4.1. Perbandingan Pengelolaan Sistem Pembuangan Sampah pada
Rusunawa Seruwei Belawan Dengan Peraturan Menteri Pekerja Umum (Permen
PU) dan Standart Nasional Indonesia (SNI)
PERATURAN
KONDISI IDEAL/
KONDISI DI
CAPAIAN YANG
LAPANGAN
SEHARUSNYA
Permen PU
Dilengkapi TPS
Memiliki TPS yang
Rusunawa memiliki
Nomor
dan diletakkan
terpisah, dan dapat di
TPS yang terpisah yang
Universitas Sumatera Utara
60/PRT/ 1992
terpisah dari
jangkau oleh truk
berjarak 7 meter dari
tentang
Rusunawa, serta
sampah.
bangunan dan dapat di
Persyaratan
dapat dijangkau
jangkau oleh gerobak
Teknis
oleh truk sampah.
sampah.
Pembangunan
Rumah Susun,
pasal 60.
Permen PU
Sampah yang
Pembungkus harus
Masih banyak sampah
Nomor
dibuang ke TPS
terbuat dari bahan
yang dibuang ke TPS
60/PRT/1992
harus dibungkus
kedap bau dan air
begitu saja tanpa
tentang
dengan alat
dan dibuang ke TPS.
pembungkus yang
Persyaratan
pembungkus yang
Teknis
kedap bau dan air.
kedap bau dan air.
Pembangunan
Rumah Susun,
pasal 26.
Standar
Sarana pelengkap
Dengan jumlah 5
Satu kepala keluarga
Nasional
persampahan ditiap
orang tiap kepala
terdiri dari 4 orang dan
keluarga mempunyai
mempunyai 1 bak
sampah pribadi
Indonesia(SNI) rumah dengan
03-1733-2004
jumlah jiwa rata-
satu bak sampah
tentang Tata
rata 5 orang adalah
pribadi sebagai
Cara Perencana-
bak sampah
sarana pelengkap.
an Lingkungan
pribadi.
Perumahan di
Perkotaan
Permen PU
Pewadahan sampah
Pewadahan sampah
Pewadahan sampah di
Nomor
ditiap satuan rusun
terbuat dari bahan
unit hunian Rusunawa
60/PRT/1992
dapat dibuat dari
permanen dan semi
bersifat permanen yaitu
tentang
bahan permanen
permanen untuk
tempat penampungan
Persyaratan
atau semi
mempermudah
sementara (TPS) dan
Teknis
permanen.
proses pengelolaan
semi permanen berupa
sampah.
bak berbentuk tong
Pembangunan
Rumah Susun,
berbahan besi dan
pasal 26.
ember plastik.
Universitas Sumatera Utara
Permen PU
Bak sampah dibuat
Bak sampah yang
Bak sampah di
Nomor
dari bahan kedap
terbuat dari bahan
Rusunawa Seruwei
60/PRT/1992
bau dan air, dan
kedap bau dan air
Belawan tidak terbuat
tentang
tidak mudah
tidak menimbulkan
dari bahan kedap bau
Persyaratan
berkarat.
bau dan masuk nya
dan air. Bak sampah
air serta tahan karat.
terbuat dari bahan
Teknis
Pembangunan
plastik dan tong besi
Rumah Susun,
yang berkarat .
pasal 60.
Standar
pewadahan
Mempunyai
Rusunawa memiliki
Nasional
komunal
beberapa pewadahan
pewadahan komunal
Indonesia
bentuknya berupa
komunal dengan
berbentuk tong yang
(SNI) No 19-
kotak, silinder,
bentuk kotak ,
tidak bertutup
2454-2002
kontainer,
tentang tata
bin (tong) yang
cara teknik
bertutup
operasional
pewadahan
Mempunyai wadah
Memiliki bak sampah
pengelolaan
komunal sifatnya
komunal yang
yang cukup ringan
sampah
Ringan, mudah
ringan, mudah di
perkotaan
dipindahkan dan
pindahkan dan
dikosongkan
silinder, kontainer,
dan tong yang
bertutup.
dikosongkan
Pewadahan
Mempunyai wadah
Mimiliki wadah
komunal terbuat
komunal yang
komunal yang terbuat
dari bahan logam,
terbuat dari bahan
dari bahan besi. Dan
plastik, fiberglass, logam, plastik,
fiberglass,
kayu, bambu,
ada juga dari plastik.
rotan
kayu, bambu, rotan
Permen PU
Seluruh instalasi
Seluruh instalansi
Instalasi sampah tidak
nomor :
utilitas harus
utilitas melalui
menggunakan
05/prt/m/2007
melalui
saluran, dan saluran
saluran/lubang (Shaft ).
tentang
saluran/lubang
dirancang dengan
pedoman teknis
(shaft),
estetika dan
pembangunan
perencanaan
kemudahan
Universitas Sumatera Utara
rumah susun
saluran/lubang
sederhana
(shaft) harus
bertingkat
memperhitungkan
tinggi
estetika dan
perawatan
kemudahan
perawatan.
Permen PU
Saluran sampah
Saluran harus kedap
Rusunawa tidak
Nomor
dipakai bahan
bau dan air juga
memiliki saluran
60/PRT/1992
kedap bau dan air,
tahan karat dan
sampah.
tentang
tahan karat. Ukuran
diameter minimal 50
Persyaratan
sisi/diameter
cm. Dengan adanya
Teknis
penampang terkecil
saluran sampah dapat
Pembangunan
sekurang-
memudahkan
Rumah Susun,
kurangnya 50 cm.
pembuangan sampah
pasal 26.
Permen
dari lantai atas.
PU Dilengkapi gerobak
Mempunyai gerobak
Rusunawa dilengkapi 3
Nomor
sampah dari bahan
sampah yang tidak
buah gerobak sampah,
60/PRT/1992
yang tidak mudah
mudah berkarat dan
terbuat dari besi dan
tentang
berkarat dan mudah
mudah dipelihara dan ember plastik di
Persyaratan
dipelihara.
dapat digunakan
atasnya tidak berkarat
Teknis
dalam jangka waktu
dan mudah untuk
Pembangunan
yang lama.
dipelihara
Rumah Susun,
Dilengkapi truk
Mempunyai truk
Rusunawa tidak
pasal 60.
sampah yang dapat
sampah yang dapat
dilengkapi dengan truk
menjangkau
menjangkau TPS
sampah.
sekurang –
sehingga
kurangnya ke TPS
mempermudah
dan dapat
proses pengangkutan
mengangkut
dan pembuangan
sampah dari TPS ke sampah dari TPS ke
TPA
TPA.
Permen PU
Sistem
Adanya koordinasi
Kurangnya koordinasi
Nomor
pembuangan
dengan sistem
dengan sistem jaringan
Universitas Sumatera Utara
60/PRT/1992
sampah pada
jaringan pembuangan
pembuangan sampah
tentang
satuan rusun dan
sampah yang
dengan Dinas
Persyaratan
bangunan rusun
tersedia dapat
Kebersihan kota Medan.
Teknis
harus ter-
membuat proses
Pembangunan
koordinasikan
pembuangan sampah
Rumah Susun,
dengan sistem
berjalan dengan baik.
pasal 26.
jaringan pembuangan sampah
pada lingkungan
yang tersedia.
Berdasarkan pengamatan lapangan, tiap unit hunian penghuni mempunyai
satu(1) bak sampah pribadi. Penghuni tidak membungkus sampah pribadi dengan
kantong plastik ke dalam bak sampah. Jenis bak sampah di unit hunian Rusunawa
bersifat semi permanen. Terdapat 1-2 bak sampah di tiap lantai. Bak tersebut
terbuat dari bahan plastik dan tong besi yang berkarat, tidak kedap bau dan air.
Bak sampah juga cukup ringan untuk dipindahkan dan dikosongkan. Rusunawa
Seruwei Belawan tidak memiliki saluran/lobang (shaft) sampah dari lantai atas
untuk membuang sampah sehingga petugas kesulitan dalam pengumpulan sampah
dan menyebabkan penghuni dari lantai atas membuang sampah sembarangan.
Rusunawa tidak dilengkapi dengan truk sampah. Kurangnya koordinasi
dengan sistem jaringan pembuangan sampah mengakibatkan sistem pembuangan
sampah pada Rusunawa tidak berjalan dengan baik.
4.3. Pembahasan Pengelolaan Sistem Pembuangan Sampah di Rusunawa
Seruwei Belawan
- Jumlah penghuni Rusunawa untuk satu blok ada 96 kepala keluarga (KK)
terdiri dari 24 KK tiap lantai nya. Jumlah satu KK adalah 4 orang. Total orang di
satu blok adalah 384 orang. Rata – rata timbulan sampah per orangnya satu hari
mencapai 2,5 L/org/hari. Sehingga timbulan sampah yang dapat di hasilkan dalam
satu hari sebesar 960 Liter.
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan daya tampung tempat penampungan sementara (TPS) yang ada di
Rusunawa hanya dapat menampung 3000 Liter sampah. Jumlah volume sampah
penghuni dapat menghasilkan 960 Liter/blok/hari. Dengan demikian TPS hanya
dapat menampung sampah hanya dalam waktu 3 hari dengan total timbulan 2.880
liter/blok.
Oleh karena itu, pengangkutan sampah dari tempat penampungan sementara
(TPS) ke tempat pembuangan akhir (TPA) harus di lakukan tidak lebih dari 3 hari
sehingga tidak terjadi timbulan sampah di sekitar tempat penampungan sementara
(TPS) Rusunawa Belawan.
- Hasil dari pengamatan terhadap jumlah bak sampah yang ada di Rusunawa
Seruwei Belawan. Jumlah bak sampah sudah cukup namun tidak semua penghuni
membuang sampah pada bak sampah yang telah disediakan karena masih banyak
sampah yang berserakan. Kondisi bak sampah belum memenuhi standar
karena tidak ada tutup nya dan terbuat dari bahan yang mudah berkarat.
Dengan demikian pengadaan bak sampah yang tahan karat dan tertutup di
perlukan. Tidak adanya pemisahan bak sampah basah dan kering sehingga perlu
diadakan pemisahan bak sampah.
- Dari hasil pengamatan terhadap saluran sampah vertikal(Shaft) di Rusunawa
Seruwei Belawan diketahui bahwa belum ada saluran sampah vertikal (Shaft) dari
lantai atas. Kondisi ini mempersulit penghuni membuang sampah dari lantai atas
dan menyebabkan sampah dibuang sembarangan. Untuk itu pembuatan saluran
sampah vertikal (Shaft) sangat diperlukan.
- Dari hasil pengamatan
pengangkutan
sampah dengan gerobak sampah,
kondisi gerobak sampah cukup baik untuk mengangkut sampah ke tempat
penampungan sementara (TPS) yang ada di Rusunawa Seruwei Belawan.
Universitas Sumatera Utara
- Dari hasil pengamatan pengangkutan truk sampah sudah ada namun belum
berjalan dengan baik Untuk itu penjadwalan dan pengawasan harus sesuai dengan
sistem yang ada.
Dalam
pembahasan pengelolaan sistem pembuangan sampah pada
Rusunawa Seruwei Belawan, untuk mengetahui kondisi pengelolaan sampah pada
Rusunawa Seruwei Belawan apakah sudah sesuai atau tidak dengan Permen PU
dapat dilihat pada tabel 4.2. di bawah ini :
Tabel 4.2. Pembahasan Kondisi Pengelolaan Sampah di Rusunawa Belawan
Kondisi Pengelolaan Sampah
SESUAI
TIDAK
SESUAI
Permen PU Nomor
Dilengkapi TPS dan diletakkan
60/PRT/1992
terpisah dari Rusunawa, serta
tentang Persyaratan dapat dijangkau oleh truk sampah.
Teknis
√
Pembangunan
Rumah
Susun,
pasal 60.
Permen PU Nomor
Sampah yang dibuang ke TPS
60/PRT/1992
harus dibungkus dengan alat
tentang Persyaratan
pembungkus yang kedap bau dan
Teknis
air.
√
Pembangunan
Rumah Susun,
pasal 26.
SNI 03-1733-2004
Sarana pelengkap persampahan
tentang Tata Cara
ditiap rumah dengan jumlah jiwa
Perencanaan
rata-rata 5 orang adalah bak
Lingkungan
sampah pribadi.
√
Perumahan di
Perkotaan
Permen PU Nomor
Pewadahan sampah disetiap
60/PRT/1992
satuan rusun dapat dibuat dari
Universitas Sumatera Utara
tentang Persyaratan
bahan permanen atau semi
Teknis
permanen.
√
Pembangunan
Rumah Susun,
pasal 26.
Permen PU Nomor
Bak sampah dibuat dari bahan
60/PRT/1992
kedap bau dan air, dan tidak
√
tentang Persyaratan mudah berkarat.
Teknis
Pembangunan
Rumah
Susun,
pasal 60.
Standar Nasional
pewadahan komunal bentuknya
Indonesia (SNI)
berupa
√
No 19-2454-2002 kotak, silinder, kontainer,
tentang tata cara
bin (tong) yang bertutup
teknik
pewadahan komunal sifatnya
operasional
Ringan, mudah
pengelolaan
dipindahkan dan
sampah
dikosongkan
perkotaan
Pewadahan komunal terbuat
dari bahan logam, plastik,
√
√
fiberglass,
kayu, bambu, rotan
Permen PU nomor
Seluruh instalasi utilitas harus
: 05/prt/m/2007
melalui saluran/lubang (shaft),
tentang pedoman
perencanaan saluran/lubang
teknis
(shaft) harus memperhitungkan
pembangunan
estetika dan kemudahan
rumah susun
perawatan.
√
sederhana
bertingkat tinggi
Universitas Sumatera Utara
Permen PU Nomor
Saluran sampah dipakai bahan
60/PRT/1992
kedap bau dan air, tahan karat.
tentang Persyaratan
Ukuran sisi/diameter penampang
Teknis
terkecil sekurang-kurangnya 50
Pembangunan
cm.
√
Rumah Susun,
pasal 26.
Permen PU Nomor
Dilengkapi gerobak sampah dari
60/PRT/1992
bahan yang tidak mudah berkarat
tentang Persyaratan dan mudah dipelihara.
Teknis
√
Dilengkapi truk sampah yang
Pembangunan
Rumah
Susun,
pasal 60.
dapat menjangkau sekurang –
√
kurangnya ke TPS dan dapat
mengangkut sampah dari TPS ke
TPA
Permen PU Nomor
Sistem pembuangan sampah pada
60/PRT/1992
satuan rusun dan bangunan rusun
tentang Persyaratan
Teknis
harus terkoordinasikan dengan
sistem jaringan pembuangan
Pembangunan
sampah pada lingkungan yang
Rumah Susun,
tersedia.
√
pasal 26.
TOTAL
Dari pembahasan
5
8
kondisi sistem pembuangan sampah Rusunawa Seruwei
Belawan didapatkan 5 kondisi sistem pembuangan sampah Rusunawa Seruwei
Belawan yang sudah sesuai yaitu :
1.
Rusunawa memiliki TPS yang terpisah yang berjarak 7 meter dari
bangunan sudah sesuai dengan peraturan karena terpisah dari bangunan
Rusunawa.
2. Dimilikinya tong sampah pribadi sudah sesuai aturan karena hampir
semua kepala keluarga memiliki bak sampah pribadi.
Universitas Sumatera Utara
3. Pewadahan sampah di unit hunian Rusunawa sudah sesuai karena bersifat
permanen dan semi permanen yaitu tempat penampungan sementara (TPS)
berupa ember plastik dan tong besi.
4. Bak sampah cukup ringan untuk dipindahkan dan dikosongkan.
5. Dilengkapi gerobak sampah dari bahan yang tidak mudah berkarat dan
mudah dipelihara.
Terdapat 8 hal yang tidak sesuai dalam kondisi sistem pembuangan sampah
Rusunawa Seruwei Belawan dengan Permen PU dan SNI yaitu :
1. Masih banyak sampah yang tidak dibungkus plastik dibuang ke TPS
begitu saja
akibatnya sampah berserakan dan sulit membuang nya,
seharusnya sampah dibungkus plastik terlebih dahulu.
2. Bak sampah yang ada di Rusunawa hanya terbuat dari tong besi berkarat
yang terbuka sehingga menimbulkan bau tidak sedap dan masuknya air .
3. Tempat sampah berbentuk tong tetapi tidak bertutup.
4. Bahan bak sampah tidak sesuai dengan bahan menurut standart, bahan bak
sampah terbuat dari besi.
5. Instalasi sampah tidak menggunakan saluran sampah vertikal(shaft)
seharusnya penyediaan saluran sampah vertikal (shaft) dibuat pada
bangunan Rusunawa. Tidak adanya saluran sampah vertikal (shaft)
sampah
mengakibatkan
banyaknya
sampah
berserakan
sehingga
pengelolaan sistem pembuangan sampah dari lantai atas ke lantai bawah
lebih sulit dilakukan.
6. Tidak adanya saluran sampah
vertikal (shaft) sampah
minimal
diameternya 50 cm yang kedap air, bau dan tahan karat pada Rusunawa.
7. Tidak dilengkapinya truk sampah di Rusunawa Seruwei Belawan
mengakibatkan pembuangan sampah ke TPA menjadi terhambat.
8. Ketidaksesuaian koordinasi antara Pihak Rusunawa Seruwei Belawan dan
Dinas kebersihan membuat tidak adanya jadwal pengangkutan secara tetap
dan berakibat pada timbunan sampah yang menumpuk dan berserakan.
Dari hasil tabel di atas terdapat 5 kondisi sistem pembuangan sampah
Rusunawa Seruwei Belawan yang sudah sesuai dengan peraturan menteri pekerja
Universitas Sumatera Utara
umum (Permen PU) dan standart nasional Indonesia (SNI). Kemudian terdapat 8
kondisi sistem pembuangan sampah Rusunawa Belawan yang tidak sesuai dengan
peraturan menteri pekerja umum (Permen PU) dan standart nasional Indonesia
(SNI). Dengan demikian masih ada sistem pembuangan sampah yang harus
diperbaiki dan disesuaikan.
4.4. Usulan Metoda Pengelolaan Sistem Pembuangan Sampah di Rusunawa
Seruwei Belawan
Metoda Sistem pembuangan sampah dari proses awal sampai tempat
pembuangan akhir dapat diusulkan pada Rusunawa Seruwei Belawan dapat dilihat
dari gambar 4.17. di bawah ini :
Sampah
Truk sampah
Penghuni
Dinas Kebersihan
Gerobak sampah/
Truk sampah
Pengumpulan
Bak sampah
Pengangkutan
Saluran(Shaft) sampah
TPA
Tempat penampungan sementara
(TPS)
Gambar 4.17.
Usulan Sistem Pembuangan Sampah
Metoda pengelolaan sistem pembuangan sampah yang diusulkan pada
Rusunawa Seruwei Belawan ini yaitu adanya penggantian bak sampah dengan bak
sampah yang memakai bahan sesuai standart nasional Indonesia(SNI). Dan
dilakukan penambahan berupa saluran sampah vertikal(Shaft) untuk memudahkan
penghuni membuang sampah dari lantai atas.
Penyediaan truk sampah di Rusunawa Belawan juga akan di jadwalkan ulang
sesuai kapasitas tempat penampungan sementara sebanyak 2-3 hari untuk
Universitas Sumatera Utara
mengangkut sampah ke tempat penampungan sementara(TPS) dan mengangkut
sampah dari tempat penampungan sementara (TPS) ke tempat pembuangan akhir
(TPA).
4.4.1.Saluran Sampah Vertikal (Shaft)
Saluran sampah vertikal (Shaft) sampah yang ditambahkan sebanyak dua (2),
saluran ditambahkan pada sisi kanan dan kiri. Saluran sampah vertikal (Shaft)
juga dipisahkan antara sampah basah dan kering.. Pintu/lubang pembuangan
dibuat tertutup. penampungnya berupa bak sampah yang dapat menampung
hingga 750 liter. Letak saluran sampah vertikal (Shaft) dapat dilihat pada lampiran
1 dan gambar potongan saluran sampah vertikal (Shaft) sampah dapat dilihat pada
lampiran 2.
4.4.2.Bak Sampah
Bak sampah yang ada di Rusunawa Seruwei Belawan terbuat dari bahan besi
dan berbentuk tong dan juga ember plastik yang tidak tertutup.
Usulan yang akan diberikan untuk mendapatkan bak sampah yang lebih baik
adalah dengan mengganti bak sampah dengan bak sampah yang berbahan
fiberglass yang memiliki tutup. Kemudian akan dibuat pemisahan antara sampah
basah, kering dan sampah berbahaya.
Untuk mengurangi sampah juga bisa dibuat bak sampah daur ulang yang
mengusung konsep penggunaan kembali barang bekas. Adapun gambar bak
sampah dapat dilihat pada gambar 4.18. di bawah ini :
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.18.
Usulan Bak Sampah
Bak sampah model ini terbuat dari bahan fiberglass dan dapat menampung
sebanyak 40-60liter.
Peletakkan bak sampah tetap berada di tengah koridor untuk memudahkan akses
pembuangan sampah oleh penghuni. Gambar dapat dihat pada lampiran 3.
Universitas Sumatera Utara
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1.Kesimpulan
Berdasarkan hasil pembahasan terhadap
pengelolaan sistem pembuangan
sampah di Rusunawa Seruwei Belawan maka dapat disimpulkan bahwa masih
terjadinya timbulan sampah di luar tempat penampungan sampah karena tempat
penampungan sementara (TPS) tidak dipergunakan secara optimal. Petugas
kebersihan belum bekerja dengan optimal dalam proses pengumpulan sampah
karena masih ada sampah berserakan. Proses pengumpulan sampah dari bak
sampah ke tempat penampungan sementara (TPS) sudah berjalan baik dengan
menggunakan gerobak dorong yang ada di Rusunawa. Pengangkutan sampah dari
tempat penampungan sementara (TPS) ke tempat pembuangan akhir (TPA) belum
berjalan baik karena truk sampah hanya datang jika ada permintaan dari pihak
Rusunawa.
Berdasarkan hasil dan pembahasan terhadap penilaian (evaluasi) pengelolaan
sistem pembuangan sampah Rusunawa Seruwei Belawan maka dapat disimpulkan
bahwa Rusunawa memiliki tempat penampungan sementara (TPS) yang terpisah
yang berjarak 7 meter dari bangunan. Hampir semua tiap kepala keluarga
memiliki bak sampah pribadi. Sudah ada pewadahan sampah di unit hunian
Rusunawa yang
bersifat permanen dan semi permanen yaitu tempat
penampungan sementara (TPS) dan bak sampah berupa ember plastik dan tong
besi. Rusunawa Seruwei Belawan sudah dilengkapi gerobak sampah dari bahan
yang tidak mudah berkarat dan mudah dipelihara.
Terdapat juga beberapa hal yang tidak sesuai dalam pengelolaan sistem
pembuangan sampah di Rusunawa Seruwei Belawan yaitu masih ada penghuni
membuang sampah tanpa dibungkus plastik, akibatnya sampah berserakan dan
mempersulit proses pengumpulan oleh petugas. Pemisahan sampah basah dan
kering belum dilakukan oleh penghuni Rusunawa Seruwei Belawan. Bak sampah
Universitas Sumatera Utara
yang ada di Rusunawa hanya terbuat dari tong besi berkarat yang terbuka
sehingga menimbulkan bau tidak sedap dan masuknya air. Peletakkan tong
sampah yang tidak tepat mengakibatkan tong sampah terkena tempiasan air hujan
sehingga sampah menjadi basah. Proses pembuangan sampah oleh penghuni dari
lantai atas tidak menggunakan saluran sampah vertikal (Shaft) sampah vertikal
karena tidak ada. Dalam hal fasilitas pembuangan sampah milik Rusunawa,
Rusunawa tidak dilengkapi truk sampah yang berakibat pada tidak dapat
dilakukannya pembuangan sampah dari tempat penampungan sementara (TPS) ke
tempat pembuangan akhir (TPA). Pengangkutan sampah dari Dinas Kebersihan
kota belum terjadwal dengan baik sehingga terjadi penumpukan sampah.
Timbulan sampah di tempat penampungan sementara (TPS) yang harus diambil
truk sampah dalam waktu 3 hari tidak di angkut ke tempat pembuangan akhir
(TPA).
Berdasarkan kondisi lapangan dan peraturan menteri pekerja umum (Permen
PU) dan standart nasional Indonesia (SNI) yang ada membukt ikan bahwa
kurangnya keperdulian dari pengelola Rusunawa Seruwei Belawan dan
Pemerintah Daerah terhadap pengelolaan sistem pembuangan sampah di
Rusunawa Seruwei Belawan.
Pengelolaan sistem pembuangan sampah di Rusunawa Seruwei Belawan
masih belum berjalan dengan baik. Pengelolaan belum berjalan semestinya dan
belum sesuai dengan peraturan menteri pekerja umum (Permen PU) dan standart
Nasional Indonesia(SNI) disebabkan bak sampah yang tidak memenuhi standart,
saluran sampah vertikal (Shaft) tidak ada dan tidak tersedianya truk sampah untuk
pengangkutan dari tempat penampungan sementara(TPS) ke tempat pembuangan
akhir(TPA) pada Rusunawa Seruwei Belawan. Untuk pengelolaan sampah yang
lebih baik dan sesuai standart pada Rusunawa Seruwei Belawan perlu mengganti
bak sampah berupa bak pemisahan sampah basah dan kering dengan bak yang
tahan karat, air dan tertutup sesuai standart, peletakkan bak sepeti lampiran 3.
Lalu dibuat saluran sampah vertikal(Shaft), peletakkan seperti lampiran 1 dan
potongan saluran sampah vertikal(Shaft) seperti lampiran 2. Kemudian perlu
dibuat penjadwalan ulang untuk pengangkutan dengan truk sampah, penyediaan
truk sampah 3 hari sekali.
Universitas Sumatera Utara
5.2. Saran
Saran yang dapat menjadi pertimbangan untuk penelitian selanjutnya supaya
hasil penelitian tidak bias dapat menambahkan variabel penelitian berupa
pengolahan, pembuangan akhir dan pendalaman salah satu sistem sehingga hasil
penelitian dapat dikembangkan lebih terarah.
Universitas Sumatera Utara