Perlindungan Hukum Bagi Investor Asing di Sektor Usaha Kecil Menengah Dalam Menghadapi Era Pasar Bebas Masyarakat Ekonomi Asean (MEA)

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penanaman modal asing (PMA) menjadi alternatif untuk memenuhi
kebutuhan modal pembangunan. Di Indonesia, PMA diatur dalam Undang -undang.
Penanaman Modal Asing (UUPMA) yang merupakan landasan hukum mengalirnya
PMA ke Indonesia. Sejalan dengan perubahan keadaan sosial, politik dan ekonomi,
diperlukan pula peraturan PMA yang mampu mempercepat perkembangan ekonomi
nasional dalam mendorong tercapainya sasaran pembangunan ekonomi nasional.
Landasan pemikiran ini merupakan alasan pokok lahirnya UUPMA tahun 2007.
Disahkannya Undang-Undang Penanaman Modal (UUPM) yang mengatur secara
komprehensif berbagai hal mengenai kegiatan penanaman modal langsung di
Indonesia untuk

menciptakan

iklim

investasi

yang kondusif tetapi


tetap

mengedepankan kepentingan nasional.
Indonesia dan negara-negara di wilayah Asia Tenggara akan membentuk
sebuah kawasan yang terintegrasi yang dikenal sebagai Masyarakat Ekonomi ASEAN
(MEA). MEA merupakan bentuk realisasi dari tujuan akhir integrasi ekonomi di
kawasan Asia Tenggara. Terdapat empat hal yang akan menjadi fokus MEA pada
tahun 2015 yang dapat dijadikan suatu momentum yang baik untuk Indonesia.
Pertama, negara-negara di kawasan Asia Tenggara ini akan dijadikan sebuah wilayah
kesatuan pasar dan basis produksi. Dengan terciptanya kesatuan pasar dan basis
produksi maka akan membuat arus barang, jasa, investasi, modal dalam jumlah yang

Universitas Sumatera Utara

besar, dan skilled labour menjadi tidak ada hambatan dari satu negara ke negara
lainnya di kawasan Asia Tenggara. MEA pun akan dijadikan sebagai kawasan yang
memiliki perkembangan ekonomi yang merata, dengan memprioritaskan pada Usaha
Kecil Menengah (UKM). Keempat, MEA akan diintegrasikan secara penuh terhadap
perekonomian global. 1

Sesuai dengan pilar utama MEA ini, akan tercipta pasar tunggal di wilayah
ASEAN. Pasar tunggal ini akan memunculkan aliran perdagangan barang, jasa,
modal dan investasi secara bebas. Indonesia sebagai anggota ASEAN yang
mempunyai jumlah penduduk paling banyak ini akan sangat berpotensi menjadi pasar
yang kuat untuk perdagangan barang dan jasa yang dihasilkan oleh Negara-negara di
ASEAN. Terbukanya pasar keuangan ASEAN tersebut memberikan peluang untuk
semakin terbukanya akses bagi UKM kepada sumber-sumber keuangan, tidak saja di
dalam negeri tetapi juga pasar keuangan internasional. Dilain pihak, UKM di negara
ASEAN menghadapi tantangan yang cukup berat, karena persaingan yang semakin
ketat. Mengingat belum setaranya kondisi ekonomi di masing-masing negara maka
diharapkan setiap negara termasuk Indonesia dapat meningkatkan daya saing agar
dapat mengambil manfaat dari liberalisasi. Di Indonesia bagian terbesar dari pelaku
ekonomi adalah UKM, kiranya dapat dan perlu dipersiapkan menghadapi era
liberalisasi tersebut (Infokop, 2012).

1

Putri Maha Dewi, Perlindungan Hukum Bagi Investasi Asing Dalam Menghadapi
Masyarakat Ekonomi Asean, Journal : RECHSTAAT Ilmu Hukum Fakultas Hukum UNSA Vol. 8 no.
1 Maret 2014, hal 1


Universitas Sumatera Utara

Dengan adanya persaingan yang semakin ketat sebagai akibat dari adanya
pasar tunggal Masyarakat Ekonomi ASEAN ini akan sangat dimungkinkan
berdampak pada kelangsungan hidup UKM tersebut, karena akan banyak produkproduk impor yang akan membanjiri pasar dalam negeri ini. Apabila UKM tidak
dapat mempertahankan keberadaanya dan melakukan pembenahan guna menghadapi
perilaku pasar yang semakin terbuka di masa mendatang maka akan sangat mungkin
banyak UKM yang akan gulung tikar. Para pelaku UKM tidak boleh lagi
mengandalkan buruh murah dalam pengembangan bisnisnya. Kreativitas dan inovasi
melalui dukungan penelitian dan pengembangan menjadi sangat penting untuk
diperhatikan. Selain itu UKM harus memanfaatkan peluang untuk meraih potensi
pasar dan menjaga eksisitensi UKM dengan baik. Untuk dapat memanfaatkan
peluang tersebut, maka tantangan yang terbesar bagi UKM dalam menghadapi MEA
adalah bagaimana menentukan strategi guna memenangkan persaingan. Salah satu
strategi yang dapat digunakan adalah dengan menciptakan berbagai keunggulan dan
kekhasan dari produk yang dihasilkan. 2
Usaha Kecil dan Menengah (UKM) di Indonesia yang memiliki peranan yang
penting dalam perekonomian Indonesia, baik ditinjau dari segi jumlah usaha maupun
dari segi penciptaan lapangan kerja. Dalam pembangunan ekonomi di Indonesia,

UKM selalu digambarkan sebagai sektor yang mempunyai peranan yang penting,
karena sebagian besar jumlah penduduknya berpendidikan rendah dan hidup dalam

2

Dipta, I Wayan, Memperkuat UKM Menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean Tahun 2015.
Jakarta : Kementrian Koperasi dan UKM Kementrian Koperasi dan UMKM .2012, hal 4

Universitas Sumatera Utara

kegiatan usaha kecil baik disektor tradisional maupun modern. Peranan usaha kecil
tersebut menjadi bagian yang diutamakan dalam setiap perencanaan tahapan
pembangunan perekonomian Indonesia. Hal ini dapat dilihat dari kontribusi UKM
terhadap lapangan kerja, pemerataan pendapatan, pembangunan ekonomi pedesaan
dan sebagai penggerak peningkatan ekspor manufaktur/nonmigas. Di sisi lain, krisis
ekonomi yang diawali dengan krisis moneter yang terjadi di Indonesia menunjukan
bahwa UKM relatif lebih bertahan dari pada usaha skala besar, yang banyak
mengalami kebangkrutan. Hal di atas berimplikasi pada pentingnya mengembangkan
UKM.
Dengan uraian diatas, maka penulis tertarik untuk membuat karya tulis dalam

bentuk skripsi dengan judul “PERLINDUNGAN HUKUM BAGI INVESTOR
ASING DI SEKTOR UKM DALAM MENGHADAPI ERA PASAR BEBAS
MASYARAKAT EKONOMI ASEAN (MEA).”
B. Perumusan Masalah
Adapun yang menjadi permasalahan dalam penulisan skripsi ini adalah
sebagai berikut :
1.

Bagaimana aspek hukum investasi asing di sektor UKM dalam menghadapi pasar
bebas?

2.

Bagaimana peran dan tanggungjawab investor asing sektor UKM alam
menghadapi era pasar bebas masyarakat ekonomi asean (MEA)?

Universitas Sumatera Utara

3.


Bagaimana perlindungan hukum bagi investor asing di sektor UKM dalam
menghadapi era pasar bebas masyarakat ekonomi asean (MEA)?

C. Tujuan Penulisan
Tujuan penulis melaksanakan penulisan ini adalah :
a. Untuk mengetahui aspek hukum investasi asing di sektor UKM dalam
menghadapi pasar bebas
b. Untuk mengetahui peran dan tanggungjawab investor asing sektor UKM alam
menghadapi era pasar bebas masyarakat ekonomi asean (MEA)
c. Untuk mengetahui perlindungan hukum bagi investor asing di sektor UKM
dalam menghadapi era pasar bebas masyarakat ekonomi asean (MEA).
D. Manfaat penelitian
Manfaat penulisan yang diperoleh dari penulisan skripsi ini adalah sebagai
berikut:
1. Secara teoritis
Secara teoritis, pembahasan terhadap perlindungan hukum terhadap investasi
asing di sektor UKM dalam menghadapi pasar bebas yang akan dibahas akan
menimbulkan pengertian baru bagi pembaca tentang perlindungan hukum bagi
investor asing di sektor ukm dalam menghadapi era pasar bebas masyarakat
ekonomi asean (MEA).


Universitas Sumatera Utara

2. Secara praktis
Pembahasan ini diharapkan dapat memberi masukan bagi pembaca terutama bagi
para penanam modal di Indonesia, juga sebagai bahan bagi para akademisi dalam
menambah wawasan dan pengetahuan di bidang investor asing menurut UUPM.
E. Keaslian Penulisan
Adapun judul skripsi ini adalah Perlindungan Hukum Bagi Investor Asing Di
Sektor Ukm Dalam Menghadapi Era Pasar Bebas Masyarakat Ekonomi Asean
(MEA) merupakan judul skripsi yang belum pernah ditulis sebelumnya, sehingga
tulisan ini asli dalam hal tidak ada judul yang sama. Dengan demikian, keaslian
skripsi ini dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah.
F. Metode Penelitian
Penulisan skripsi ini membutuhkan adanya data dan keterangan yang dapat
dijadikan bahan analitis untuk dapat membahas masalah . Untuk mendapatkan dan
mengumpulkan data dan keterangan tersebut penulis menggunakan metode sebagai
berikut:
1.


Spesifikasi penelitian
Jenis penelitian hukum yang dilakukan adalah yuridis normatif yakni penelitian
yang difokuskan untuk mengkaji penerapan kaidah-kaidah atau norma-norma
dalam hukum positif mengenai perlindungan hukum terhadap investor pada
daerah tertinggal. Hal ini ditempuh dengan melakukan penelitian kepustakaan
walaupun penelitian ini tidak lepas pula dari sumber lain selain sumber

Universitas Sumatera Utara

kepustakaan, yakni penelitian terhadap media massa ataupun dari internet. Sifat
penelitian ini ialah deskriptif yakni penelitian bersifat menggambarkan atau
menjelaskan norma-norma dalam hukum positif mengenai perlindungan hukum
terhadap daerah tertinggal. Adapun pendekatan yang dilakukan ialah pendekatan
perundang-undangan ,pendekatan tersebut melakukan pengkajian peraturan
perundang-undangan yang berhubungan dengan investor asing sektor UKM.
2.

Bahan penelitian
Materi dalam skripsi ini diambil dari data sekunder seperti dimaksud dibawah ini:
a. Bahan hukum primer

Berbagai bahan hukum yang terdiri dari peraturan perundang-undangan di
bidang hukum perdata yang mengikat, antara lain Undang-Undang No. 25
Tahun 2007 tentang Penanaman Modal, Peraturan Presiden Nomor 39 Tahun
2014 tentang Daftar Bidang Usaha Yang Tertutup Dan Bidang Usaha yang
Terbuka Dengan Persyaratan di Bidang Penanaman Modal, dan Peraturan
Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal No.14 Tahun 2015 tentang
Pedoman dan Tata cara Izin Prinsip Penanaman Modal.
b. Bahan hukum sekunder
Bahan-bahan yang berkaitan erat dengan bahan hukum primer dan dapat
digunakan untuk menganalisis dan memahami bahan hukum primer yang
ada. Semua dokumen yang dapat menjadi sumber informasi mengenai
perlakuan dan pemberian fasilitas kepada penanam modal, seperti hasil
seminar atau makalah dari pakar hukum, Koran, majalah, kasus-kasus yang

Universitas Sumatera Utara

berhubungan dengan pembahasan skripsi ini, dan juga sumber-sumber lain
yakni internet yang memiliki kaitan erat dengan permasalahan yang dibahas.
c. Bahan hukum tertier
mencakup kamus bahasa untuk pembenahan tata Bahasa Indonesia dan juga

sebagai alat bantu pengalih bahasa beberapa istilah asing.
3.

Teknik pengumpulan data
Bahan hukum primer dan bahan hukum sekunder dikumpulkan dengan
melakukan penelitian kepustakaan atau yang lebih dikenal dengan studi
kepustakaan. Penelitian kepustakaan dilakukan dengan cara mengumpulkan data
yang terdapat dalam buku-buku literatur, peraturan perundang-undangan,
majalah, surat kabar, hasil seminar, dan sumber-sumber lain yang terkait dengan
masalah yang dibahas dalam skripsi ini.

4. Analisis data
Data yang diperoleh dari penelusuran kepustakaan, dianalisis dengan deskriptif
kualitatif. Metode deskriptif yaitu menggambarkan secara menyeluruh tentang
apa yang menjadi pokok permasalahan. Kualitatif yaitu metode analisa data yang
mengelompokkan dan menyeleksi data yang diperoleh menurut kualitas dan
kebenarannya kemudian dihubungkan dengan teori yang diperoleh dari penelitian
kepustakaan sehingga diperoleh jawaban atas permasalahan yang diajukan.

Universitas Sumatera Utara


G. Sistematika Penulisan
Skripsi ini diuraikan dalam 5 bab, dan tiap-tiap bab berbagi atas beberapa subsub bab, untuk mempermudah dalam memaparkan materi dari skripsi ini yang dapat
digambarkan sebagai berikut :
Bab I mengenai pendahuluan merupakan gambaran umum yang berisi tentang
latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penulisan, keaslian
penulisan, tinjauan kepustakaan, metode penulisan, sistematika penulisan.
Bab II mengenai Aspek Hukum Penanaman Modal Asing Di Sektor Usaha
Kecil Dan Menengah (UKM) Dalam Mengahadapi Pasar Bebas. Berisikan tentang
Aspek Hukum Penanaman Modal Asing di Indonesia yang terdiri dari Sumber hukum
kegiatan PMA, Manfaat PMA bagi Pembangunan Nasional, Kebijakan Dasar
Penanaman Modal, Bidang Usaha Bagi Kegiatan PMA, Persyaratan Modal dan
Kepemilikan Saham bagi PMA dan Tata Cara Penanaman Modal Asing. Aspek
Hukum Penanaman Modal Asing di Sektor UKM terdiri dari Pengertian dan
Karakteristik UKM, Peran UKM dan Masalah-masalah yang dihadapi UKM, Bidang
Usaha Sektor UKM yang dapat ditanami Modal Asing dan Tata Cara Penanaman
Modal Asing Sektor UKM. Aspek Hukum PMA di Sektor UKM dalam Menghadapi
Pasar Bebas terdiri dari Konsepsi Tentang Pasar Bebas, Pemberdayaan UKM dalam
menghadapi Pasar Bebas, Daya Saing Indonesia Menarik Investasi Asing Sektor
UKM dan Peran Investasi Asing bagi Pengembangan UKM dalam Menghadapi Pasar
Bebas.

Universitas Sumatera Utara

Bab III mengenai Peran dan Tanggungjawab Penanaman Modal Asing Sektor
Ukm Dalam Menghadapi Era Pasar Bebas Masyarakat Ekonomi Asean (MEA).
Berisikan tentang Tinjauan Umum Tentang Masyarakat Ekonomi ASEAN terdiri dari
Sejarah Singkat Pembentukan MEA, Tujuan Pembentukan MEA dan Ruang Lingkup
Kesepakatan dalam MEA. Pasar Bebas dalam Kerangka MEA terdiri Pasar Bebas
Perdagangan Barang, Pasar Bebas Perdagangan Jasa, Kebebasan Investasi
(Penanaman Modal) dan Kebebasan Pergerakan Tenaga kerja Peran dan
tanggungjawab PMA Sektor UKM dalam Menghadapi Pasar Bebas MEA terdiri dari
Peluang dan Tantangan dalam Era Pasar Bebas MEA di Sektor UKM Indonesia dan
Peran dan Tanggungjawab Penanaman Modal Asing Terhadap UKM.
Bab IV mengenai Perlindungan Hukum Bagi Investor Asing Di Sektor Ukm
Dalam Menghadapi Era Pasar Bebas Masyarakat Ekonomi Asean (MEA). Bab ini
berisi tentang Faktor-faktor penghambat dan pendorong investasi di sektor UKM
Indonesia, Perlindungan Hukum Terhadap Penanaman Modal Asing (PMA) di Sektor
UKM Pada Era pasar bebas masyarakat ekonomi asean (MEA) dan Peran Pemerintah
dalam mewujudkan perlindungan hukum kepada investasi asing di sektor
UKM dalam menghadapi era pasar bebas MEA.
Bab V mengenai Kesimpulan dan Saran merupakan bab penutup dari seluruh
rangkaian bab-bab sebelumnya, yang berisikan kesimpulan yang dibuat berdasarkan
uraian skripsi ini, yang dilengkapi dengan saran-saran.

Universitas Sumatera Utara