PENGEMBANGAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM. pdf

Pengem bangan Pendidikan Agam a Islam

PENGEM BANGAN PENDIDIKAN AGAM A ISLAM

Desi Susanti
Email : m uham m adanggaw ijaya2003@gm ail.com

Abstract;

This research of background overshadow by exist ence of st rat egic role w hich
ow ned act ivit y of t ut orial Educat ion of Islam ic Religion t o be developed as one of
st rat egy st udy of PAI. On t he ot her side exist ence of phenom enon educat ion of
religion w hich not yet opt im al and not yet t ouched dom ain t rut hfully effect of
lim it at ion of m eet ing. Target of t his research t o form ulat e congenialit y of
Educat ion of Islam ic Religion and also how developm ent , st rat egy and challenge
Developm ent of Islam ic Religion.

Penelit ian ini dilat ar belakangi oleh adanya peran st rat egis yang dimiliki kegiat an
t ut orial Pendidikan Agama Islam unt uk dikembangkan sebagai salah sat u st rat egi
pembelajaran PAI. Di sisi lain adanya fenomena pendidikan agama yang belum
opt imal dan belum menyent uh ranah yang sesungguhnya akibat ket erbat asan

pert emuan. Tujuan penelit ian ini unt uk merumuskan pengert ian Pendidikan
Agama Islam sert a bagaimana pengembangan, t ant angan dan st rat egi
Pengembangan Agama Islam.
Keyw ords; learning st rat egy, developm ent , educat ion islam ic

Edureligia | Vol. 01 No. 01 Tahun 2017

63

Pengem bangan Pendidikan Agam a Islam

Pendahuluan

Dalam kont eks pendidikan, Islam menempat kan posisi anak dalam posisi yang
sangat pent ing. Orang t ua harus memperhat ikan pendidikan keagamaan bagi anak.
Nabi M uhammad sebagai guru t erbesar umat Islam juga t elah mengingat kan bahw a
siapa yang t idak menyayangi anak, maka bukan t ermasuk golongannya. Oleh karena
it u, sebagai orang t ua harus selalu memant au perkembangan pendidikan agama anak.
Jika orang t ua t idak memperhat ikan it u, maka dikhaw at irkan akan t imbul
perilaku negat if yang t umbuh pada jiw a anak, misaln ya pergaulan bebas, t aw uran

ant ar sisw a, dan hal-hal negat if lainnya. Dan jika perilaku negat if it u sudah t umbuh dan
meresahkan masyarakat sekit ar maka yang menjadi sasaran ut ama unt uk disalahkan
adalah guru agama Islam. M asyarakat memberikan alasan bahw a pendidikan agama
Islam t elah gagal dan tidak berhasil.
Sebagai penerus generasi bangsa, kit a t idak seharusnya ikut menyalahkan guru
agama Islam. Namun kit a harus menanggapi permasalahan yang ada sert a menyadari
bahw a t anggung jaw ab mengahadapi permasalahan pelajar dan pendidikan agama
Islam, t idak hanya pada guru PAI saja, namun semua aparat sekolah, lingkungan, dan
keluarga harus ikut bert anggung jaw ab.
Oleh karena it u, perlu dirumuskan st rat egi penyelenggaraan pendidikan agama
Islam di sekolah yang dapat mensiasat i t ant angan at au hal -hal yang menjadi kendala
dalam

penyelenggaraan

dan

pengembangan

Pendidikan


Agama

Islam.

Penyelenggaraan pendidikan agama Islam di sekolah penuh t ant angan, karena secara
formal penyelenggaraan pendidikan Islam di sekolah hanya 2 jam pelajaran per
minggu. Jadi apa yang bisa mereka peroleh dalam pendidikan yang hanya 2 jam
pelajaran. Jika sebat as hanya memberikan pengajaran agama Islam yang lebih
menekankan

aspek

kognit if, mungkin

guru

bisa melakukannya, t et api

kalau


memberikan pendidikan yang meliput i t idak hanya kognit if t et api juga sikap dan
ket erampilan, guru akan mengalami kesulit an.
Kit a t ahu bahw a sekarang di

kot a-kot a pada umumnya mengandalkan

pendidikan Islam di sekolah saja, karena orang-orangnya sibuk dan jarang sekali
t empat -t empat yang memungkinan mereka belajar agama Islam. Jadi guru ini kalau

64

Edureligia | Vol. 01 No. 01 Tahun 2017

Pengem bangan Pendidikan Agam a Islam

dipercaya unt uk mendidik pendidikan agama Islam di sekolah, keislaman mereka ini
adalah t anggung jaw ab moral. Oleh karena it u jangan hanya mengandalkan guru -guru
yang hanya mengajar di sekolah saja, akan lebih baik apabila mencipt akan berbagai
kegiat an ekst ra kurikuler yang memungkinkan mereka bisa belajar agama Islam lebih

banyak lagi.

Pengertian Pendidikan Agama Islam.

Di dalam UUSPN No. 2/ 1989 pasal 39 ayat (2) d it egaskan bahw a isi kurikulum
set iap jenis, jalur, dan jenjang pendidikan w ajib memuat , ant ara lain Pendidikan
agama. Dan Pendidikan Agama merupakan usaha unt uk memperkuat iman dan
ket akw aan t erhadap Tuhan Yang M aha esa sesuai dengan agama yang dianut oleh
pesert a

didik

yang

bersangkut an

dengan

memperhat ikan


t unt unan

unt uk

menghormat i agama lain dalam hubungan kerukunan ant ar umat beragama dalam
masyarakat unt uk mew ujudkan persat uan nasional.
Banyak orang merancukan pengert ian ist ilah pendidi kan agama islam dan
pendidikan Islam . Kedua ist ilah ini dianggap sama

sehingga ket ika seseorang

berbicara t ent ang pendidikan Islam t ernyat a isinya t erbat as pada pendidikan agama
Islam, at au sebaliknya ket ika seseorang berbicara pendidikan agama Islam just ru yang
dibahas didalamnya adalah t ent ang pendidikan Islam. Padahal kedua ist ilah it u
memiliki subst ansi yang berbeda(M uhaimin, 2006:3 -4).
PAI dibakukan sebagai nama kegiat an mendidikkan agama Islam. PAI sebagai
mat a pelajaran seharusnya dinamakan Agama Islam ,

karena yang diajarkan adalah


agama Islam. Nama kegiat annya at au usaha-usaha dalam mendidikkan agama Islam
disebut sebagai pendidikan agama Islam. Pendidikan Islam adalah nama sist em, yait u
sist em pendidikan yang islami, yang memiliki komponen-komponen yang secara
keseluruhan mendukung t erw ujudnya sosok muslim yang di idealkan. Pendidikan Islam
ialah pendidikan yang t eori-t eorinya disusun berdasarkan al-Quran dan Hadit s.
Ahmadi mendefinisikan Pendidikan Islam sebagai usa ha yang lebih khusus
dit ekankan unt uk mengembangkan fit rah keberagamaan (religiousit y), subyek didik
agar lebih mampu memahami, menghayat i dan mengamalkan ajaran -ajaran Islam .

Edureligia | Vol. 01 No. 01 Tahun 2017

65

Pengem bangan Pendidikan Agam a Islam

Ahmadi menekankan kepada proses pengembangan pot ensi fit rah manusia unt uk
selalu

melaksanakan


ajaran-ajaran

Islam,

yang

diaw ali

dengan

pemberian

penget ahuan, pengert ian dan pemahaman t erhadap ajaran -ajaran Islam(Ahmadi,
2005:29)
Pemahaman t ent ang PAI di sekolah dapat dilihat dari dua sudut pandang, yait u
PAI sebagai akt ivit as dan PAI sebagai fenomena. PAI sebagai akt ivit as berart i upaya
yang secara sadar dirancang unt uk membant u seseorang at au sekelompok orang
dalam mengembangkan pandangan hidup (bagaimana orang akan menjalani dan
memanfaat kan hidup dan kehidupannya), sikap hidup, dan ket erampilan hidup baik
yang bersifat manual (pet unjuk prakt is) maupun ment al dan sikap sosial yang

bernapaskan at au dijiw ai oleh ajaran sert a nilai -nilai Islam. Sedangkan sebagai
fenomena adalah perist iw a perjumpaan ant ara dua orang at au lebih dan/ at au
pencipt aan suasana yang dampaknya ialah berkembangnya suat u pandangan hidup
yang bernafaskan at au dijiw ai oleh ajaran dan nilai -nilai Islam, yang diw ujudkan dalam
sikap hidup sert a ket erampilan hidup pada salah sat u at au beberapa pihak(M uhaimin,
2009:51).
Ahmad Tafsir mendefinisikan pendidikan Islam sebagai bimbingan yang diberikan
oleh seseorang agar ia berkembang secara maksimal sesuai dengan ajaran Islam. At au
dengan kat a lain, pendidikan Islam adalah bimbingan t erhadap seseorang agar ia
menjadi muslim semaksimal mungkin. Dengan definisi t ersebut , Ahmad Tafsir
menekankan kepada sifat dari akt ivit as pendidikan Islam, yait u berupa bimbingan
sebagai suat u upaya yang t idak hanya dit ekankan kepada aspek pengajaran (t ransfer
ilmu penget ahuan), t api berupa arahan, bimbingan, pemberian pet unjuk dan pelat ihan
menuju t erbent uknya pribadi muslim yang seut uhnya(Ahmad, 2006:32).
Selanjut nya, Abdul M udjib menyat akan bahw a pendidikan Islam adalah proses
t ransint ernalisasi penget ahuan dan nilai Islam kepada pesert a didik melalui upaya
pengajaran, pembiasaan, bimbingan, pengasuhan, pengaw asan, dan pengembangan
pot ensinya guna mencapai keselarasan dan kesempurnaan hidup di dunia dan akhirat .
Dari beberapa definisi di at as dapat dit egaskan bahw a pendidikan Islam adalah proses
pembent ukan individu unt uk mengemban gkan fit rah keagamaannya, yang secara


66

Edureligia | Vol. 01 No. 01 Tahun 2017

Pengembangan Pendidikan Agama Islam

konsept ual dipahami, dianalisis sert a dikembangkan dari ajaran al -Quran dan alSunnah melalui proses pembudayaan dan pew arisan dan pengembangan kedua
sumber Islam t ersebut pada set iap generasi dalam sejarah ummat Islam dalam
mencapai kebahagian, kebaikan di dunia dan akhirat .
Di dalam GBPP PAI di sekolah umum, dijelaskan bahw a pendidikan agama Islam
adalah usaha sadar unt uk menyiapkan sisw a dalam meyakini, memahami, menghayat i,
dan mengamalkan agama Islam melalui kegiat an bimbingan, pengajaran, dan at au
lat ihan dengan memperhat ikan

t unt unan unt uk menghormat i agama lain dalam

hubungan kerukunan ant ar umat beragama dalam asyarakat unt uk mew ujudkan
persat uan nasional(M uhaimin, 2001:75).
PAI dibakukan sebagai nama kegiat an mendidik agama Islam, yakni upaya

mendidik agama Islam at au ajaran Islam dan nilai-nilainya agar menjadi pandangan
dan sikap hidup seseorang(M uhaimin, 2006:5. Agama dalam kehidupan masyarakat
majemuk dapat berperan sebagai fact or pemersat u, dan dapat pul a berperan sebagai
fact or pemecah. Dimensi-dimensi ajaran agama baik yang vert ical maupaun horizont al,
semuanya harus t ermuat dan t ercakup dalam pengert ian pendidikan agama, unt uk
t idak hanya sekedar membent uk kualit as dan keshalehan individu semat a, t et ap i juga
sekaligus kualit as dan keshalehan social, sert a keshalehan t erhadap alam semest a.
Secara umum t ujuan Pendidikan Agama Islam bert ujuan unt uk meningkat akan
keimanan, pemahaman, penghayat an, dan pengalaman, pesert a didik t ent ang agama
Islam, sehingga menjadi manusia muslim yang beriman dan bert akw a kepada Allah
Sw t , sert a berakhlak mulia dalam kehidupan pribadi, bermasyarakat , berbangsa dan
bernegara.
M enurut Naquib al At t as, t ujuan pendidikan islam harus diambil dari pandangan
hidup (philosohy of life). Jika islam adalah pandangan hidup mak t ujuannya adalah
membent uk manisia sempurna (insan kamil)(Roqib, 2009:27).
Sedangkan t ujuan pembelajaran pendidikan agama Islam menurut GBPP
kurikulum

1999

adalah

agar

sisw a

memahami,

menghayat i,

meyakini,

dan

mengamalkan ajaran Islam sehingga menjadi manusia muslim yang beriman, bert aw a
kepada Allah Sw t dan berakhlak mulia. Rumusan t ujuan PAI ini mengandung

Edureligia | Vol. 01 No. 01 Tahun 2017

67

Pengembangan Pendidikan Agama Islam

pengert ian bahw a proses pendidikan agama Islam yang dilalui dan dialami oleh sisw a
disekolah dimulai dari t ahapan kognisi, yakni penget ahuan dan pemahaman sisw a
t erhadap ajaran dan nilai yang t erkandung dalan ajaran Islam. Dan t ahapan afeksi
yakni t erjadinya proses int ernalisasi ajaran dan nilai agama kedalam diri sisw a, dalam
art i menghayat i dan meyakininya. Psikomot orik diharapkan sisw a dapat t ergerak
unt uk mengamalkan dan menaat i ajaran Islam yang t elah diint ernalisasikan dalam
dirinya.
Unt uk mencapai t ujuan t ersebut maka ruang lingkup mat eri PAI (kurikulum 1994)
pada dasarnya mencakup t ujuh unsur pokok yait u:
a.

Al-Quran Hadis

b.

Keimanan

c.

Syariah

d.

Ibadah

e.

M uamalah

f.

Akhlak

g.

Tarikh (sejarah Islam).

Ruang lingkup t ersebut disempurnakan kembali pada kurikulum 1999, dengan
penjabaran indikat or-indikat or keberhasilannya sebagai berikut :
1.

Pada jenjang pendidikan dasar, sisw a dih arapkan:
a.

Sisw a mampu membaca, menulis, dan memahami ayat -ayat pilihan.

b.

Sisw a menget ahui, memahami. Dan meyakini unsur -unsur keimanan.

c.

Sisw a menget ahui sejarah Nabi M uhammad Saw dan perkembangan
agama Islam

2.

d.

Sisw a memahami fiqih ibadah, muamalah, jinayah

e.

Sisw a dapat berbudi pekert i luhur at au berakhlak mulia.

Pada jenjang pendidikan menengah, sisw a diharapakan:
a.

Sisw a mampu membaca Al-Quran, memahami, dan menghayat i ayat ayat pilihan

68

b.

Sisw a dapat berbudi luhur dan berakhlak mulia

c.

Sisw a memiliki pemahaman yang luas dan mendalam fikih Islam

Edureligia | Vol. 01 No. 01 Tahun 2017

Pengembangan Pendidikan Agama Islam

d.

Sisw a t erbiasa melaksanakan ibadah dalam kehidupan sehari -hari

e.

Sisw a mampu menyampaikan khot bah at au ceramah t ent ang agama
Islam

f.

Sisw a memahami dan mengambil manfaat t arikh Islam.

Selain t ujuan dan manfaat yang sudah dijelaskan di at as, maka fungsi pendidikan
islam sebagai berikut :
a.

M engembangkan penget ahuan t eorit is, prakt is dan fungsional bagi
pesert a didik.

b.

M enumbuh kembangkan kret ifit as, pot ensi-pot ensi at au fit rah pesert a
didik.

c.

M eningkat kan

kualit as

akhlak

dan

kepribadian,

at au

menumbuhkembangkan nilai-nilai insani dan nilai ilahi.
d.

M enyiapkan t enaga kerja yang produkt if.

e.

M embangun peradaban yang berkualit as (sesuai dengan nilai -nilai
islam) di masa depan.

f.

M ew ariskan nilai-nilai ilahi dan nilai-nilai insani kepada pesert a didik
(M uhaimin, 2006:15).

Pentingnya Pengem bangan Pendidikan Agam a Islam

Ist ilah pengembangan dapat

bermakna kuant it at if dan kualit at if. Secara

kuant it at if bagaimana menjadikan pendidikan agama islam yang hanya dua at au t iga
jam pelajaran it u dapat lebih meluas dan merat a pengaruhnya baik di dalam maupun
di luar sekolah. Secara kualit at if bagaimana menjadikan pendidikan agama islam lebih
baik, bermut u dan lebih maju sejalan dengan ide -ide dasar at au nilai-nilai islam it u
sendiri yang seharusnya selalu berada di depan dalam merespons dan mengant isipasi
berbagai t ant angan hidup dan kehidupan.
Perlunya pendidikan agama islam dikembangkan menjadi budaya sekolah, yait u:
1.

Pancasila sebagai falsafah negara at au bangsa Indonesia mendudukan sila
pert ama

Ket uhanan Yang M aha Esa

sebagai

core at au int i

yang

mew arnai dan menjiw ai sila-sila berikut nya.

Edureligia | Vol. 01 No. 01 Tahun 2017

69

Pengembangan Pendidikan Agama Islam

2.

Di dalam UU No. 20/ 2003 t ent ang sisdiknas Pasal 1 ayat (1) dinyat akan
bahw a pendidikan adalah usaha sadar dan t erencana unt uk mew ujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar pesert a didik secara akt if
mengembangkan pot ensi dirinya unt uk memiliki kekuat an spirit ual,
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia sert a
ket erampilan yang di perlukan dirinya, masyarakat , bangsa dan negara.

3.

Orang t ua memiliki prerogat if unt uk memilih sekolah bagi anak -anaknya.
Sekolah yang berkualit as semakin dicari, dan yang mut unya rendah akan di
t inggalkan.

4.

Penyelenggaraan pendidikan di sekolah (negeri at au sw ast a) t idak lepas
dari nilai-nilai. Norma perilaku, keyakinan, maupun budaya. Apalagi
sekolah yang di selenggarakan oleh yayasan islam.

5.

Selama ini banyak orng mempersepsi prest asi sekolah hanya dilihat dari
dimensi yang t ampak, bisa di ukur dan dikuant ifikasikan, t erut ama
perolehan nilai UNAS dan kondisi fisik sekolah.

6.

Budaya sekolah mempunyai dampak yang kuat t erhadap prest asi kerja.

Tantangan Pendidikan Agam a Islam di Sekolah

Pada aw al sains modern pernah t erjadi perpecahan ant ara kaum agamaw an dan
ilmuan, yang dit andi dengan sikap keras kaum Eropa, met ode yang dikembangkan oleh
mereka adalah mengandalkan kemampuan inderaw ai (empiris) seehingga kajian yang
bersifat noninderaw i (agamis) dianggap t idak ilmiah. Di Indonesia t erjadi hubungan
yang sebaliknya yait u himbauan agar ilmuw an dan agamaw an saling mendukung
anat ara sat u sama lain. Keserasian ant ara ilmu penget ahuan dan agama dalam art i
keyakinan beragama diharapkan mampu memperkuat upaya penguasaan dan
pengembangan ipt ek, dan sebaliknya, pengembangan ipt ek memperkuat keyakinan
beragama. Sedangkan agam alah yang bias menunt un manusia unt uk memilih mana
ynag pat ut bisa benar dan baik unt uk bisa dijalankan dan dikembangkan. Dapat
diket ahui bahw a t ant angan pendidikan agama Isalm pada dasrnya dapat dikelompokan

70

Edureligia | Vol. 01 No. 01 Tahun 2017

Pengem bangan Pendidikan Agam a Islam

m enjadi kedalam dua m acam yait u t ant angan int er nal dan t ant angan ekst ernal dari
pendidikan agam a Islam .
Tant angan int ernal m enyangkut sisi pendidikan agam a sebagai progaram
pendidikan baik dari segi orient asi pendidikan agam a Islam yang kurang t epat ,
sem pit nya pem aham an t erhadap esense ajaran agam a Islam , perencanaan dan
penyusunan

m at eri

yang

kurang

t epat ,

m aupun

m sert a

pelaksanaan

dan

penyelenggaraanyapendidikan agam a Islam it u sendiri yang sebagianyya m asih
bersikap eksklusif dan belum m am pu berint eraksi dan bersinkrinisasi dengan yang
lainnya.

Sedangakan

t ant angan

ekst ernal

m eliput i

berbagai

kem ajuan

ilm u

penget ahuan dan t eknologi yang berdam pak pada m unculnya scient ific crit izism
t erhadap penjelasan ajaran agam a yang bersifat konservat if, t radisional, t ekst ual, era
globalisasi dibidang infprm asi sert a perubahan social ekonom i, sert a kem ajem ukan
m asyarakat beragam a yang m asih belum siap unt uk berbeda paham dan just ru
bersikap apalogis, fanat ic dan absolut is.

Strategi Pengem bangan PAI Sebagai Budaya Sekolah

Dalam pengem bangan pendidikan Islam perlu m em pert im bangkan bebrapa
persoalan. Dalam t at a hubungan global diberlakukan prinsip int erdependensi di ant ara
negara-negara dan bangsa-bangsa di dunia, t et api kom it m en polit ik bebas akt if m ulai
canggung, kesat uan dan persat uan bangsa (budaya dan sosial) m engalam i keret akankeret akan.
Oleh karena it u, pendidikan agam a Islam di sekolah at au di m asyarakat perlu
diorient asikan pada:
1.

pengem bangan SDM

2.

ke arah pendidikan agam a Islam m ult ikult uralis

3.

m em pert egas m isi liut am m im a m akarim al akhlaq

4.

m elakukan spirit ualisasi w at ak kebangsaan

Pengem bangan PAI t idak bisa dilepaskan dari peran para penggerak kehidupan
keagam aan di sekolah t ersebut yang berusaha m elakukan aksi pem budayaan agam a di
sekolah. M em injam t eori Philip Koler (1978) bahw a t erdapat 5 unsur dalam m elaku kan

Edureligia | Vol. 01 No. 01 Tahun 2017

71

Pengem bangan Pendidikan Agam a Islam

gerakan perubahan di m asyarakat , t erm asuk m asyarakat sekolah, yang disingkat
dengan 5 C, yait u:
a.

Causes, sebab-sebab yang bisa m enim bulkan perubahan.

b.

Change Agency, pelaku perubahan at au t okoh-t okoh yang berada di balik aksi

perubahan dan pengem bangan, yait u leaders dan support ers.
c.

Change Target (sasaran perubahan), sepert i individu, kelom pok at au lem baga

yang dit unjuk sebagai sasaran upaya pengem bangan dan perubah an.
d.

Channel (saluran), yakni m edia unt uk m enyam paikan pengaruh dan respons dari

set iap pelaku pengem bangan ke sasaran pengembangan dan perubahan.
e.

Change St rat egy, yait u t ekni ut am a m em pengaruhi yang dit erapkan oleh pelaku

pengem bangan dan perubahan unt uk m enim bulkan dam pak pada sasaransasaran yang dit uju.
St rat egi

pengem bangan

koent joroningrat

PAI

sebagai

budaya

sekolah,

m em injam

t eori

(1974) t ent ang w ujud kebudayaan, m eniscayakan adanya upaya

pengem bangan dalam 3 t at aran, yait u t at aran nilai yang dianut , t at aran prakt ik
keseharian, dan t at aran sim bol -sim bol budaya.
Pada t at aran nilai yang dianut , perlu dirumuskan secara bersam a nilai -nilai
agam a yang disepakat i dan perlu dikem bangkan dalam di sekolah, unt uk selanjut ny a
dibangun kom it m en dan loyalit as ber sam a diant ara sem ua w arga sekolah t erhadap
nilai-nilai yang disepakat i. Nilai-nilai t ersebut ada yang bersifat vert ikal dan ada yang
horizont al.
Dalam t at aran prakt ik keseharian, nilai-nilai keagam aan yang t elah disepakat i
t ersebut diw ujudkan dalam bent uk sikap dan perilaku keseharian w arga sekolah.
Dalam t at aran sim bol budaya, pengem bangan yang perlu dilakukan adalah m enggant i
sim bol-sim bol budaya yang kurang sejalan dengan ajaran dan nilai -nilai agam a dengan
sim bol budaya yang agam is. Perubahan sim boil dapat dilakukan dengan m engubah
m odel berpakaian dengan prinsip m enut up aurat .
Didalam ajaran agam a t erdapat nilai-nilai yang bersifat vert ikal yang dapat
diw ujudkan dalam bent uk kegiat an shalat berjam aah, puasa senen kam is, doa
bersam a, dll.

72

Edureligia | Vol. 01 No. 01 Tahun 2017

Pengem bangan Pendidikan Agam a Islam

Selain it u, ada juga nilai-nilai yang berupa hubungan m anusia at au w arga sekolah
dengan

selam anya

(habl

m in

an-nas)

dapat

dim anifest asikan

dengan

cara

m endudukkan sekolah sebagai inst it usi sosial yang jika dilihat dari st rukt ur hubungan
ant ar m anusianya dapat diklasifikasikan ke dalam 3 hubungan, yait u:
1.

Hubungan at asan baw ahan
Perlunya kepat uhan dan loyalit as para guru dan t enaga kependidikan
t erhadap at asannya. Karena it u, bilam ana t erjadi pelanggaran t erhadap
at uran yang disepakat i bersam a, m aka harus diberi t indakan yang t egas
selaras dengan t ingkat pelanggarannya.

2.

Hubungan profesional
Perlunya pencipt aan hubungan yang rasional, krit is dinam is ant ar
sesam a guru, guru dan pim pinannya dan/ at au pesert a didik dengan guru
dan pim pinannya unt uk saling berdiskusi, ssaling berkeinginan unt uk m aju
sert a m eningkat kan kualit as sekolah. Sehingga lebih banyak berorient asi
pada peningkat an kualit as akadem ik dan nonakadem ik di sekolahnya.

3.

Hubungan sederaj at at au sukarela
Hubungan m anusiaw i ant ar t em an sejaw at , unt uk saling m em bant u,
m endoakan, m engingat kan dan m elengkapi ant ara sat u

dengan yang

lainnya.
Sedangkan nilai-nilai yang m enyangkut hubungan m ereka dengan lingkungan
at au alam sekit arnya dapat diw ujudkan dalam bent uk m em bangun suasana at au iklim
yang kom it m en dalam m enjaga dan m em elihara berbagai fasilit as at au sarana dan
prasarana yang dim iliki oleh sekolah, sert a m enjaga dan m em elihara kelest arian,
kebersihan dan keindahan lingkungan hidup di sekolah dan t enggung jaw ab dalam
m asalah t ersebut m enjadi t angung jaw ab seluruh w arga sekolah.

Kesim pulan

PAI dibakukan sebagai nam a kegiat an m endidik agam a Islam , yakni upaya
m endidik agam a Islam at au ajaran Islam dan nilai-nilainya agar m enjadi pandangan
dan sikap hidup seseorang.

Edureligia | Vol. 01 No. 01 Tahun 2017

73

Pengem bangan Pendidikan Agam a Islam

Secara um um t ujuan Pendidikan Agam a Islam bert ujuan unt uk m eningkat akan
keim anan, pem aham an, penghayat an, dan pengalam an, pesert a didik t ent ang agam a
Islam , sehingga m enjadi m anusia m uslim yang berim an dan bert akw a kepada Allah
Sw t , sert a berakhlak m ulia dalam kehidupan pribadi, berm asyarakat , berbangsa dan
bernegara.
Pengem bangan PAI t idak bisa dilepaskan dari peran para penggerak kehidupan
keagam aan di sekolah t ersebut yang berusaha m elakukan aksi pem budayaan agam a di
sekolah. Teori Philip Koler (1978) bahw a t erdapat 5 unsur dalam m elakukan gerakan
perubahan di m asyarakat , t erm asuk m asyarakat sekolah, yang disingkat dengan 5 C,
yait u:
a.

Causes, sebab-sebab yang bisa m enim bulkan perubahan.

b.

Change Agency, pelaku perubahan at au t okoh-t okoh yang berada di balik aksi

perubahan dan pengem bangan, yait u leaders dan support ers.
c.

Change Target (sasaran perubahan), sepert i individu, kelom pok at au lem baga

yang dit unjuk sebagai sasaran upaya pengem bangan dan perubahan.
d.

Channel (saluran), yakni m edia unt uk m enyam paikan pengaruh dan respons dari

set iap pelaku pengem bangan ke sasaran pengem bangan dan perubahan.
e.

Change St rat egy, yait u t ekni ut am a m em pengaruhi yang dit erapkan oleh pelaku

pengem bangan dan perubahan unt uk m enim bulkan dam pak pada sasaran sasaran yang dit uju.
Guru pendidikan agam a Islam dikat akan berhasil apabila m enjalankan t ugas
kependidikannya bilam ana dia m em iliki kom pet ensi personal religius, dan kom pet ensi
professional religious.

74

Edureligia | Vol. 01 No. 01 Tahun 2017

Pengem bangan Pendidikan Agam a Islam

DAFTAR PUSTAKA

M uhaimin. 2001. Nuansa Baru Pendidikan Islam . Jakart a: PT. RajaGrafindo Persada
M uhaimin. 2001. Paradigm a Pendidikan Islam . Bandung: PT Remaja rodaskaraya
Roqib,M oh. 2009. Ilm u Pendidikan Islam . Yogyakart a: LKiS
Sukardi, 2004. M et ode Penelit ian Pendidikan. Jakart a: PT Bumi Aksara
Put ra, N., & Lisnaw at i, S. 2012. Penelt ian Pendidikan Agam a Islam . Bandung: PT
Remaja Rosdakarya
Ahmadi, S. 2003. Kapit a Selekt a Pendidikan Islam . Bandung: Penerbit Angkasa
Alw asilah, A. C. 2009. Pokoknya Kualit at if . Jakart a: PT. Dunia Pust aka Jaya
Arikunt o, S. 2010. Prosedur Penelit ian: Suat u Pendekat an Prakt ik. Jakart a: PT. Rineka
Cipt a
Ashari, A. (2015, M aret 31). Sejarah PAI di Indonesia Sejak Orde Lam a, Orde Baru,
Hingga
Era
Reform asi.
[Online].
Diakses
dari
ht t p:/ / paiskabt ng.blogspot .com/ 2014/ 08/ sejarah-pai-di-indonesia-sejakorde.ht ml
Daulay, H. P. 2007. Sejarah Pert um buhan dan Pem baruan Pendidikan Islam di
Indonesia . Jakart a: Kencana
Ahmadi. 2005. Ideologi Pendidikan Islam . Yogyakart a: Pust aka Pelajar
M uhaimin, 2009. Rekonst ruksi Pendidikan Islam , dari Paradigm a Pengem bangan,
M anajem en Kelem bagaan, Kurikulum hingga St rat egi Pem belajaran . Jakart a:
Rajaw ali Press
Tafsir, Ahmad. 2006. Ilm u Pendidikan Dalam Perspekt if Islam . Bandung: PT Remaja
Rosda Karya.

Edureligia | Vol. 01 No. 01 Tahun 2017

75